Anda di halaman 1dari 19

KEGAWATDARURATAN MATERNAL

Elizabet C. Jusuf
Makassar
2019
Keadaan gawat darurat obstetri

Tidak
TERDUGA

Respon tim medis yang cepat Tim terdiri atas Dokter, Perawat, dan
dan tepat Bidan
Strategi Persiapan Tim
1. Memastikan ketersediaan Tempatkan
peralatan pada troli
perlengkapan, obat-obatan, dan 1
dan pisahkan alat
steril dengan tidak
alat – alat emergensi steril
2. Tim penolong yang terampil
dan pembagian tugas yang
Tim penolong
jelas terdiri atas 3
2, 3
3. SOP penanganan kasus orang

kegawatdaruratan
4. Sistem pembiayaan tidak boleh
menghambat pertolongan
kegawatdaruratan
5. Transportasi yang memadai 5 Transfer ibu segera
setelah
untuk membawa ibu ke RS pertolongan dasar
KEGAWATDARURATAN MATERNAL
• PERDARAHAN
• PERDARAHAN HAMIL MUDA
• PERDARAHAN ANTEPARTUM
• PERDARAHAN POSTPARTUM
• HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
PERDARAHAN HAMIL MUDA
Perdarahan yang tejadi pada usia kehamilan < 20 minggu

Klasifikasi
• ABORTUS
• KET
• MOLA HIDATIDOSA
Prinsip Tatalaksana
1. Lakukan penilaian awal cepat kondisi keadaan umum, hemodinamik
2. Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik <90
mmHg). Jika terdapat syok, lakukan tatalaksana awal syok. Jika tidak
terlihat tanda-tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong
melakukan evaluasi mengenai kondisi ibu karena kondisinya dapat memburuk
dengan cepat.
3. Pasang 2 jalur IV, berikan Cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau RL) IV 500 cc
dalam 15 menit pertama, atau 2L dalam 2 jam pertama, dan dilanjutkan
selama merujuk
5. Bila ada tanda-tanda infeksi atau sepsis berikan kombinasi antibiotika:
• Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam
• Gentamicin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam
• Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam

1. Segera lakukan rujukan !!


PERDARAHAN ANTEPARTUM
Perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan 20 minggu
hingga aterm

Klasifikasi:
• PLASENTA PREVIA
• SOLUSIO PLASENTA
• RUPTURA UTERI
Ringkasan Diagnosis Perdarahan Antepartum
Tatalaksana
1. Lakukan penilaian awal cepat kondisi keadaan umum,
hemodinamik dan keadaan yang mendukung kepada penegakan
diagnosis
2. Berikan oksigen menggunakan sungkup 8-10L/menit
3. Lakukan resusitasi cairan dengan infus cairan intravena (NaCl
0,9% atau Ringer Laktat). sesuai dengan kondisi ibu (SYOK ATAU
PRE SYOK)
4. Lakukan rujukan dengan fasilitas yang lebih lengkap dengan terus
melakukan resusitasi cairan dalam perjalanan rujukan
5. PERHATIAN! Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan dalam
sebelum tersedia kesiapan untuk seksio sesarea, ada kasus
plasenta previa. Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati-hati,
untuk menentukan sumber perdarahan.
PERDARAHAN POSTPARTUM
Perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24 jam pertama
setelah persalinan, sementara perdarahan pascasalin
sekunder adalah perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari
normal antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan.

• PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER


• ATONIA UTERI
• RUPTURA UTERI
• RETENSIO PLASENTA
• ROBEKAN PORSIO
• INVERSIO UTERI
• LASERASI JALAN LAHIR
• PERDARAHAN POSTPARTUM SEKUNDER
• REST PLASENTA
• FAKTOR PEMBEKUAN
Penyebab
Perdarahan
Pasca Salin
Penanganan
Perdarahan
Pasca Salin
Tatalaksana khusus : 5. Bila tidak tersedia oksitosin atau bila
perdarahan tidak berhenti, berikan
1. Lakukan pemijatan uterus.
ergometrin 0,2 mg IM atau IV (lambat),
2. Pastikan plasenta lahir lengkap.
dapat diikuti pemberian 0,2 mg IM
3. Berikan 20-40 unit oksitosin setelah 15 menit, dan pemberian 0,2
dalam 1000 ml larutan NaCl mg IM/IV (lambat) setiap 4 jam bila
0,9%/Ringer Laktat dengan diperlukan. JANGAN BERIKAN LEBIH
kecepatan 60 tetes/menit dan DARI 5 DOSIS (1 mg) . Bila perdarahan
masih tidak berhasil diatasi, diberikan
10 unit IM. Lanjutkan infus
misoprostol per rektal 800 – 1000 µg.
oksitosin 20 unit dalam 1000 ml
6. Jika perdarahan berlanjut, berikan 1 g
larutan NaCl 0,9%/Ringer Laktat
asam traneksamat IV (bolus selama 1
dengan kecepatan 40 tetes/menit menit, dapat diulang setelah 30 menit).
hingga perdarahan berhenti. 7. Lakukan pasang kondom kateter atau
kompresi bimanual internal/
kompresi bimanual eksternal selama
5 menit.
• Lakukan rujukan!!! bila perdarahan tidak berhenti.

• Jika perdarahan berhenti dan kontraksi uterus membaik,

pertahankan pemberian uterotonika Oksitosin 10 - 20mU


dalam 500 ml larutan kristaloid 28tts/menit hingga 12 jam
pasca persalinan.
Hipertensi Dalam Kehamilan: Preeklampsia,
dan Eklampsia

▪ Adalah tekanan darah sekurang- ▪ Hipertensi kronik


kurangnya 140 mmHg sistolik ▪ Hipertensi gestasional
atau 90 mmHg diastolik pada ▪ Preeklampsia Berat
dua kali pemeriksaan berjarak 4-
▪ Superimposed Preeklampsia
6 jam pada wanita yang
▪ Eklampsia
sebelumnya normotensi.
▪ Periksa kadar urin dengan tes
celup urin atau protein urin 24
jam
Preeklampsia dan Eklampsia

• Tekanan darah ≥140/90


mmHg, usia kehamilan > 20
minggu, tes celup urin →
proteinuria 1+ atau protein

kuantitatif menunjukkan
hasil >300 mg/24 jam

• Tekanan darah >160/110


mmHg pada usia kehamilan
>20 minggu tanpa melihat
proteinuria

KEJANG = EKLAMPSIA
(Pastikan tidak ada riwayat
epilepsi atau perdarahan
intrakranial)
Tatalaksana Preeklampsia dan Eklampsia
1. Umum : Pantau tekanan darah, proteinuria, dan
perkembangan janin → RUJUK !!
2. Khusus (bila kejang muncul) :
• Perhatikan A = Airway B = Breathing C = Circulation

• Berikan MgSO4 dosis awal → segera RUJUK !!


• Bila kejang berulang → MgSO4 2gr (15-120 menit)

• Bila kejang berulang → pertimbangkan diazepam 10mg IV


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai