2017
OLEH:
Nurul Rahmitha
C11114321
PEMBIMBING:
dr. A. Suheyra Syauki, M.Kes., Sp.KJ.
MAKASSAR
Nurul Rahmitha
C11114321
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui untuk dibacakan pada seminar akhir di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Makassar
DEWAN PENGUJI
(.......................................)
(.......................................)
(.......................................)
Ditetapkan di : Makassar
iv
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
2017
Judul Skripsi :
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah,
rahmat, hidayat, karunia, dan izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
perkuliahan, serta arahan dan bimbingan dari dosen pembimbing, maka skripsi dapat
yang terbaik dalam menyelesaikan skripsi ini dan berharap semoga apa yang telah
Selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, kerja sama,
dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Dengan penuh kerendahan hati, penulis
ingin mengucapkan segenap rasa terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada yang
vi
2. Koordinator dan seluruh staf dosen / pengajar mata kuliah Skripsi dari
6. Orang tua penulis tercinta, H. Chaeruddin dan Hj. Warni Chaeruddin dan
kakak saya yang telah banyak memberi dukungan, doa, moril, dan
vii
10. Badan Khusus Medical Youth Research Club (MYRC) yang sebelumnya
bantuan dan dukungan serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu yang telah membantu penulis selama penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bantuan, dukungan dan bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis bernilai pahala di sisi Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kata sempurna, mulai dari tahap persiapan hingga tahap
penyelesaian. Semoga dapat menjadi bahan introspeksi dan motivasi bagi penulis ke
depannya.
Akhir kata, semoga apa yang telah penulis lakukan ini dapat bermanfaat bagi
Wassalam,
Nurul Rahmitha
viii
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESEMBER 2017
Nurul Rahmitha
dr. A. Suheyra Syauki, M.Kes., Sp.KJ.
Tingkat Kecemasan pada Ibu Hamil Primigravida Trimester Ketiga di
Puskesmas Kecamatan Tamalanrea Makassar
ABSTRAK
ix
THESIS
FACULTY OF MEDICINE
HASANUDDIN UNIVERSITY
DECEMBER 2017
Nurul Rahmitha
dr. A. Suheyra Syauki, M.Kes., Sp.KJ
The Anxiety Level in Primigravid Third Trimester at Community Health
Center in Tamalanrea Makassar
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
xi
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan ................................. .... 10
xii
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.2. Distribusi Tingkat Kecemasan Berdasarkan Usia pada Ibu Hamil Primigravida
5.3. Distribusi Tingkat Kecemasan Berdasarkan Status Pendidikan pada Ibu Hamil
5.4. Distribusi Tingkat Kecemasan Berdasarkan Status Pekerjaan pada Ibu Hamil
5.5. Distribusi Tingkat Kecemasan Berdasarkan Status Ekonomi pada Ibu Hamil
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester Ketiga ....... .... 36
6.2. Tingkat Kecemasan Berdasarkan Usia pada Ibu Hamil Primigravida Trimester
xiii
6.3. Tingkat Kecemasan Berdasarkan Status Pendidikan pada Ibu Hamil
6.6. Tingkat Kecemasan Berdasarkan Status Lingkungan Rumah Tinggal pada Ibu
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR LAMPIRAN
untuk Subjek)
4. Kuisioner Penelitian
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
jelas penyebabnya dan tidak didukung oleh situasi yang ada. (Usman, 2016)
Kecemasan dapat dirasakan oleh setiap orang jika mengalami tekanan dan
sering dijumpai. Menurut laporan The National Comorbidity Study, satu dari
kecemasan. Gangguan cemas juga lebih banyak terjadi pada wanita (30,5%)
Gejala cemas yang timbul berbeda-beda pada setiap individu. Gelaja cemas
dapat berupa gelisah, pusing, jantung berdebar, gemetaran, dan lain sebagainya.
sumber stressor kecemasan adalah kehamilan, terutama pada ibu hamil yang
labil jiwanya. (Usman, 2016) Pada umumnya, seorang ibu yang mengalami
kehamilan untuk pertama kalinya akan merasa senang dan semakin tinggi rasa
1
2
ingin tau terhadap perubahan diri dan perkembangan janin. Tetapi, di saat yang
sama timbul pula rasa cemas dalam diri ibu hamil. (Shodiqoh, 2014)
(Novitasari, 2013)
Kecemasan pada ibu hamil dapat timbul khususnya pada trimester ketiga
kehamilan hingga saat persalinan, dimasa pada periode ini ibu hamil merasa
cemas terhadap berbagai hal seperti normal atau tidak normal bayinya lahir,
nyeri yang akan dirasakan, dan sebagainya. (Usman, 2016) Dengan semakin
dekatnya jadwal persalinan, terutama pada kehamilan pertama, wajar jika timbul
perasaan cemas atau takut karena kehamilan merupaka pengalaman yang baru.
(Maimunah, 2009)
Akan tetapi, kecemasan akan berdampak negatif pada ibu hamil sejak masa
Selain berdampak pada proses persalinan, kecemasan pada ibu hamil juga
terutama pada trimester ketiga dapat mengakibatkan penurunan berat lahir dan
perubahan produksi hormon steroid, rusaknya perilaku sosial dan angka fertilitas
saat dewasa. Selain itu, kecemasan pada masa kehamilan berkaitan dengan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh
situasi. Individu yang merasa cemas akan merasa tidak nyaman atau takut,
dialami sesorang dan berhubungan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak
kekhawatiran, keprihatinan dan rasa takut yang timbul secara alami dan dalam
kecemasan, yaitu teori psikologis dan teori biologis. Teori psikologis terdiri
atas tiga kelompok utama yaitu teori psikoanalitik, teori perilaku dan teori
1. Teori Psikoanalitik
5
6
antara keinginan tidak disadari yang bersifat seksual atau agresif dan
2. Teori Perilaku
dibesarkan oleh ayah yang kasar, dapat menjadi cemas ketika melihat
3. Teori Eksistensial
5. Neurotransmiter
(Sadock, 2015)
Suatu kisaran studi pencitraan otak, yang hampir selalu dilakukan pada
dengan gangguan cemas memiliki keadaan patologis dari fungsi otak dan
hal ini dapat menjadi penyebab dari gejala gangguan cemas yang dialami
7. Teori Genetik
diri sendiri.
3. Ansietas berat, dapat dialami ketika individu yakin bahwa ada sesuatu
pada sesuatu yang rinci dan spesifik dan tidak berfikir tentang hal yang
lainnya.
Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu
hamil, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dibagi menjadi
persalinan. Selain faktor internal, faktor eksternal juga dibagi menjadi dua
jenis, yaitu informasi dari tenaga kesehatan dan dukungan suami. (Shodiqoh,
2014)
percaya dari ibu hamil mengenai cerita atau mitos yang didengar dari orang
lain atau yang berkembang di daerah asal atau tempat tinggalnya. Sedangkan,
11
perasaan menjelang persalinan berkaitan dengan perasaan takut atau tidak takut
bagi ibu hamil karena informasi yang diperoleh dapat mempengaruhi tingkat
membuat ibu hamil lebih siap dengan semua kemungkinan yang akan terjadi
saat persalinan dan ibu tidak terbebani dengan perasaan takut dan cemas.
Selain informasi dari tenaga kesehatan, dukungan suami juga merupakan faktor
eksternal yang penting bagi ibu hamil. Dukungan suami dapat mengurangi
kecemasan sehingga ibu hamil trimester ketiga dapat merasa tenang dan
Selain faktor internal dan faktor eksternal, terdapat pula faktor biologis dan
faktor psikis yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil. Faktor biologis
(Maimumah, 2009)
perasaan cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, dan mudah
tersinggung.
2. Ketegangan (tension), yaitu merasa tegang, lesu, tak bisa istirahat dengan
3. Ketakutan, yaitu takut pada gelap, takut pada orang asing, takut ditinggal
sendiri, takut pada binatang besar, takut pada keramaian lalu lintas, dan
4. Gangguan tidur, yaitu sukar masuk tidur, terbangun pada malam hari, tidur
hobi, sedih, bangun dini hari, dan perasaan yang berubah-ubah sepanjang
hari.
7. Gejala somatik (otot), yaitu sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan otot,
10. Gejala respiratori, yaitu rasa tertekan atau sempit di dada, perasaan
rasa penuh atau kembung, mual, muntah, buang air besar lembek,
12. Gejala urogenital, yaitu sering buang air kecil, tidak dapat menahan air
13. Gejala otonnom, yaitu mulut kering, muka merah, mudah berkeringat,
14. Tingkah laku pada saat wawancara, yaitu gelisah, tidak tenang, jari
distorsi persepsi waktu dan ruang tetapi juga orang dan arti peristiwa. Distorsi
dengan hal yang lain yaitu membuat asosiasi. (Kaplan & Sadock, 2014)
14
penelitian, salah satunya adalah Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS).
yang dirincikan sebagai berikut: 0= tidak ada gejala sama sekali, 1= gejala
ringan (apabila terdapat 1 dari semua gejala yang ada), 2= gejala sedang (jika
terdapat separuh dari gejala yang ada), 3= gejala berat (jika terdapat lebih dari
separuh dari gejala yang ada), dan 4= gejala berat sekali (jika terdapat semua
derajat kecemasannya, yaitu: < 14: tidak ada kecemasan; 14-20: kecemasan
2.2 Kehamilan
fertilisasi atau penyatuan antara spermatozoa (dari pria) dan ovum (sel telur
dari wanita) yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dari fase
40 minggu yang dibagi menjadi tiga semester yatu trimester pertama yang
15
minggu ke-14 sampai minggu ke-27, dan trimester ketiga berlangsung dari
rasa cemas bercampur rasa bahagis, rasa sedih, rasa kecewa, sikap
interaksi sosial ibu dengan janin, perasaan menolak dari ibu yang tampak
dari sikap negatif seperti tidak mempedulikan dan mengabaikan, serta ibu
hamil tampak lebih tenang, tetapi perhatian mulai beralih pada perubahan
bentuk tubuh, keluarga, dan hubungan psikologis dengan janin. Pada fase
adanya perasaan khawatir, rasa takut, bimbang dan ragu dengan kondisi
sering dijumpai. Menurut laporan The National Comorbidity Study, satu dari
kecemasan. Gangguan cemas juga lebih banyak terjadi pada wanita (30,5%)
mengalami kehamilan untuk pertama kalinya akan merasa senang dan semakin
tinggi rasa ingin tau terhadap perubahan diri dan perkembangan janin. Tetapi,
di saat yang sama timbul pula rasa cemas dalam diri ibu hamil. Kecemasan
pada ibu hamil dapat timbul khususnya pada trimester ketiga kehamilan hingga
saat persalinan. faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil seperti
ibu hamil dapat berdampak negatif pada proses persalinan dan tumbuh
kembang anak. Sehingga perlu diketahui tingkat kecemasan pada ibu hamil
17
18
Sangat Berat
19
Gambaran/ karakteristik
Usia
Status Pendidikan
Status Lingkungan
Rumah Tinggal
Keterangan :
: Variabel Dependen
: Variabel Independen
BAB 4
METODE PENELITIAN
ini, peneliti akan dinilai derajat atau tingkat kecemasan pada ibu hamil
Puskesmas Bira.
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
memenuhi kriteria eksklusi penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu
20
21
consent.
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang
terdiri atas dua bagian. Bagian petama merupakan data karakreristik responden
(ibu hamil pimigravida trimester ketiga) yang terdiri dari: nama/inisial, usia,
status pendidikan, status pekerjaan, status ekonomi, dan status lingkungan rumah
tinggal.
22
Bagian kedua adalah kuisioner HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety)
masing kelompok gejala diatas diberi penilaian angka antara 0-4, yang
dirincikan sebagai berikut: 0= tidak ada gejala sama sekali; 1= gejala ringan,
apabila terdapat 1 dari semua gejala yang ada; 2= gejala sedang jika terdapat
separuh dari gejala yang ada; 3= gejala berat jika terdapat lebih dari separuh dari
gejala yang ada; dan 4= gejala berat sekali jika terdapat semua gejala yang ada.
kecemasannya, yaitu: < 14: tidak ada kecemasan; 14-20: kecemasan ringan; 21-
27: kecemasan sedang; 28-41: kecemasan berat; dan 42-56: kecemasan berat
sekali. Pertanyaan dari kuisioner HRS-A memiliki tingkat validitas 0,93 dan
at
5. Tamat
jenjang
S1/sederajat,
atau lebih
c. Status Pekerjaan Menggunakan 1. Tidak Nominal
Pekerjaan utama dan 1 item bekerja/ibu
resmi yang pertanyaan rumah tangga
2. Wirausaha
dilakukan ibu yang terdapat
3. Wiraswasta
hamil ketika pada kuesioner 4. PNS
wawancara. pertama 5. lain-lain
d. Status Adalah kondisi Menggunakan 1. Di bawah Nominal
ekonomi keuangan ibu 1 item UMK (< Rp
hamil yang pertanyaan 2.504.500)
dilihat dari yang terdapat 2. Di atas
total pada kuesioner UMK (> Rp
pendapatannya pertama 2.504.500)
dan suami,
berdasarkan
upah minimum
kota (UMK)
Makassar 2017
e. Kondisi Orang-orang Menggunakan 5 Tinggal Nominal
lingkungan yang tinggal 1 item sendiri
rumah bersama ibu pertanyaan 6 Tinggal
dengan suami
tinggal hamil di dalam yang terdapat
7 Tinggal
lingkungan pada kuesioner dengan suami
rumah saat pertama dan keluarga
dilakukan 8 Tinggal
wawancara. dengan
keluarga
Dependen
Tingkat Perasaan takut Menggunaka 1. < 14 : Tidak Ordinal
gangguan dan tidak n kuesioner ada
kecemasan nyaman yang HRS-A yang kecemasan
2. 14 – 20 :
tidak jelas terdiri dari
Kecemasan
penyebabnya 14 item, ringan
yang dialami dengan skala 3. 21 – 27 :
oleh ibu hamil masing- Kecemasan
24
berikut :
responden.
25
responden.
pembimbing.
penelitian ini adalah data primer, yaitu berupa jawaban atau pernyataan langsung
bantuan komputer memakai program software Microsoft Excel 2010 atau IBM
Data yang telah diolah, disajikan dalam bentuk tabel distribusi disertai
3. Setiap responden akan dijamin kerahasiaannya atas data yang diperoleh dari
hasil kuisioner dengan tidak menuliskan nama pasien, tetapi hanya berupa
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
(Pengisian Kuisioner)
Inform Consent
Pengumpulan dan
Analisis Data
HASIL PENELITIAN
orang ibu hamil primigravida trimester ketiga. Akan tetapi, dengan adanya kriteria
sampel, terdapat yang tidak memenuhi kriteria sampel, sehingga total sampel ibu
hamil primigravida trimester ketiga yang memenuhi kriteria sampel dan menjadi
responden dalam penelitian ini sebanyak 37 ibu hamil primigravida trimester ketiga.
Pengolahan data responden dicatat dan diolah menggunakan Microsoft Excel 2010
dan Statistical Package for The Social Sciences (SPSS) for Windows 20. Hasil
Makassar
Tabel 5.1 Data Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Kecemasan pada Ibu
Hamil Primigravida Trimester Ketiga di Puskesmas Tamalanrea Makassar
Tingkat Persentase
Frekuensi (n)
Kecemasan (%)
Tidak Ada
10 27
Kecemasan
Kecemasan
11 29,7
Ringan
28
29
Kecemasan
11 29,7
Sedang
Kecemasan
5 13,5
Berat
Total 37 100
Sumber: Data Primer, November 2017
Makassar
Tabel 5.2 Data Distribusi Tingkat Kecemasan Berdasarkan Usia pada Ibu Hamil
Primigravida Trimester Ketiga di Puskesmas Tamalanrea Makassar
Tingkat Kecemasan
Usia Ibu Total
Tidak Ada Kecemasan Kecemasan Kecemasan
Hamil
Kecemasan Ringan Sedang Berat
n % n % n % N % N %
Usia Muda 0 0 0 0 2 5,4 5 13,5 7 18,9
responden berdasarkan usia. Pada kelompok usia muda (usia kurang dari 20
kelompok usia cukup (usia 20-35 tahun), responden yang memiliki tingkat
(24,3%). Sedangkan, pada kelompok usia tua (usia lebih dari 35 tahun) tidak
Tamalanrea Makassar
Tingkat Kecemasan
Status Total
Tidak Ada Kecemasan Kecemasan Kecemasan
Pendidikan
Kecemasan Ringan Sedang Berat
n % N % n % N % N %
Tamat SD /
0 0 0 0 1 2,7 1 2,7 2 5,4
sederajat
Tamat SMP /
0 0 0 0 1 2,7 2 5,4 2 8,1
sederajat
Tamat SMA /
1 2,7 9 24,3 8 21,6 2 5,4 20 54,1
sederajat
Tamat S1 /
9 24,3 2 5,4 1 2,7 0 0 12 32,4
lebih
Tamalanrea Makassar
Tingkat Kecemasan
Status Total
Tidak Ada Kecemasan Kecemasan Kecemasan
Pekerjaan
Kecemasan Ringan Sedang Berat
n % n % N % n % N %
Ibu Rumah
4 10,8 8 21,6 9 24,3 5 13,5 26 70,3
Tangga
32
bekerja atau ibu rumah tangga, responden yang memiliki tingkat kecemasan
Tamalanrea Makassar
Tabel 5.5 Data Distribusi Tingkat Kecemasan Berdasarkan Status Ekonomi pada
Ibu Hamil Primigravida Trimester Ketiga di Puskesmas Tamalanrea Makassar
Tingkat Kecemasan
Status Total
Tidak Ada Kecemasan Kecemasan Kecemasan
Ekonomi
Kecemasan Ringan Sedang Berat
N % n % n % n % N %
Rendah 0 0 4 10,8 9 24,3 4 10,8 17 45,9
Pada kelompok responden yang tinggal dengan suami dan keluarga, responden
PEMBAHASAN
inklusi dan eksklusi. Pada penelitian ini ingin dilihat bagaimana tingkat kecemasan
karakteristk yang dimiliki oleh ibu hamil primigravida, yaitu usia, status pekerjaan,
status pendidikan, status ekonomi, dan status lingkungan rumah tinggal. Adapun
Berdasarkan hasil dari penelitian ini terlihat bahwa ibu hamil primigravida
orang (27%), serta ibu hamil primigravida trimester ketiga yang memiliki
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rosyidah (2017) didapatkan hasil yang
serupa, yaitu sebagian besar ibu hamil primigravida trimester ketiga mengalami
kecemasan sedang yaitu sebanyak 13 orang (65%), ibu hamil primigravida yang
36
37
didapatkan pula sebagian besar ibu hamil primigravida trimester ketiga memiliki
kecemasan sedang, yaitu sebanyak 45 orang (70,3%), diikuti oleh ibu hamil
Pada umumnya, kecemasan yang terjadi pada wanita yang akan melahirkan
disebabkan karena ibu hamil harus menyesuaikan diri dengan perubahan fisik
dan psikologis. (Usman, 2016) Pada ibu hamil primigravida trimester ketiga,
kecemasan yang dialami berkaitan dengan persalinan dan kesiapan diri dan
kehilangan bayi yang dilahirkan, seperti ketakukan bahwa bayi yang dilahirkan
akan meninggal atau lahir cacat. Kecemasan juga dapat muncul akibat perasaan
(Rosyidah, 2017)
Trimester Ketiga
Berdasarkan hasil penelitian ini, ibu hamil primigravida trimester ketiga pada
kelompok usia muda (<20 tahun), yang berjumlah 7 orang (18,9%), sebagian
Sedangkan, pada ibu hamil primigravida trimester ketiga kelompok usia cukup
(20-35 tahun), yang berjumlah 29 orang (78,4%), lebih banyak yang memiliki
kecemasan ringan yaitu 11 orang (29,7%), dan pada ibu hamil primigravida
38
trimester ketiga kelompok usia tua (>35 tahun) sebanyak 1 orang (2,7%) yang
Hasil yang didapatkan di atas serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Setyaningrum (2013), yaitu pada kelompok usia muda, sebagian besar
mengalami tingkat kecemasan berat yaitu dari 5 orang responden usia muda
terdapat 3 orang (60%) yang mengalami kecemasan ringan, serta pada kelompok
usia cukup, lebih banyak responden yang mengalami kecemasan ringan yaitu
2013)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Alibasjah (2014) juga tidak jauh
berbeda, yaitu pada kelompok usia muda lebih banyak ibu hamil primigravida
responden (17,2%), dan pada kelompok usia cukup lebih banyak ibu hamil
(29,3%). Sedangkan, untuk kelompok usia tua, ada perbedaan hasil penelitian,
dimana lebih banyak ibu hamil primigravida trimester ketiga yang memiliki
tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor lain yang juga meningkatkan
secara fisik sudah siap hamil karena organ reproduksinya sudah terbentuk
sempurna. (Badudu, 2012) Ibu hamil yang berusia cukup juga memiliki mental
yang siap untuk menjaga kehamilannya secara hati-hati. Pada ibu hamil yang
berusia kurang dari 20 tahun memiliki perasaan cemas dan takut karena kondisi
fisik yang belum siap, sedangkan ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun
Kecemasan berat yang dialami oleh ibu hamil yang berusia muda (<20 tahun)
perhatian pada sesuatu yang terindi, spesifik, dan tidak dapat berpikir tentang hal
lain. Sedangkan, ibu hamil yang berusia cukup mengalami kecemasan ringan
Berdasarkan hasil penelitian ini, ibu hamil primigravida trimester ketiga yang
berat yaitu masing-masing sebanyak 1 orang (2,7%). Sedangkan, pada ibu hamil
sebagian besar memiliki tingkat kecemasan berat yaitu 2 orang (5,4%), pada ibu
orang (24,3%), dan pada ibu hamil primigravida trimester ketiga yang memiliki
40
orang (24,3%).
orang (75,5%), diikuti oleh ibu hamil yang memiliki kecemasan ringan sebanyak
ibu hamil, cara berpikir dalam mengelola informasi dan mengambil keputusan.
Kecemasan pada ibu hamil dipengaruhi oleh faktor pengetahuan ibu hamil
(Said, 2015)
41
yang tidak memiliki pekerjaan (ibu rumah tangga) lebih banyak memiliki
tingkat kecemasan sedang yaitu 9 orang (24,3%%). Sedangkan, pada ibu hamil
sebagian besar memiliki tingkat kecemasan sedang yaitu 2 orang (5,4%), pada
trimester ketiga yang memiliki pekerjaan sebagai PNS, sebagian besar tidak
Pada penelitian yang dilakukan oleh Said (2015), didapatkan bahwa dari 9
responden ibu hamil primigravida yang bekerja lebih banyak tidak mengalami
Bekerja dapat mengalihkan perasaan cemas yang dialami oleh ibu hamil
yang memiliki status ekonomi rendah, dengan pendapatan yang lebih rendah
dari Upah Minimum Kota Makassar 2017, lebih banyak memiliki tingkat
pendapatan yang lebih tinggi dari Upah Minimum Kota Makassar 2017,
ibu hamil lebih siap dalam menghadapi kehamilannya karena biaya-biaya yang
ekonomi yang rendah dapat menganggu kondisi psikologis ibu dan tingkat
Berdasarkan hasil penelitian ini, ibu hamil primigravida trimester ketiga yang
tinggal dengan suami lebih banyak yang tidak memiliki kecemasan yaitu 8
orang (21,6%). Sedangkan, pada ibu hamil primigravida trimester ketiga yang
tinggal bersama suami dan keluarga, lebih banyak memiliki tingkat kecemasan
sedang yaitu 5 orang (13,5%), dan pada ibu hamil primigravida trimester ketiga
yang tinggal bersama keluarga, lebih banyak memiliki tingkat kecemasan ringan
yang didapatkan ibu hamil primigravida. Dari hasil penelitian sebelumnya, yang
dilakukan oleh Handayani (2012), dukungan suami ataupun keluarga yang baik
yang dialami oleh ibu hamil, akan tetapi, dukungan yang kurang dapat
(Shodiqoh, 2014)
perubahan fisik dan mengontrol emosi yang timbul. Ibu hamil yang memiliki
44
Kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester ketiga juga ditentukan oleh
sikap, kepercayaan, tradisi dan pengalaman dari masyrakat dan orang terdekat,
seperti:
menyebabkan distribusi sampel pada penelitian ini tidak merata sehingga ada
7.1 Kesimpulan
orang (29,7%). Serta, pada kelompok usia tua tidak memiliki kecemasan
orang (5,4%), pada ibu hamil primigravida trimester ketiga yang memiliki
45
46
besar memiliki tingkat kecemasan sedang yaitu 2 orang (5,4%), pada ibu
rendah, dengan pendapatan yang lebih rendah dari Upah Minimum Kota
lebih tinggi dari Upah Minimum Kota Makassar 2017, sebagian besar
6. Ibu hamil primigravida trimester ketiga yang tinggal dengan suami lebih
sedang yaitu 5 orang (13,5%), dan pada ibu hamil primigravida trimester
7.2 Saran
Care (ANC).
Alibasjah RW, Izza K, Susiloningsih N. 2014. Hubungan Usia Ibu Hamil Trimester
Diponegoro Semarang.
Evayanti Y. 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami pada Ibu Hamil
11(1): 62-70.
Heriani. 2016. Kecemasan Dalam Menjelang Persalinan Ditinjau Dari Paritas, Usia
5(3):235.
48
49
Janiwarty B, Pieter HZ. 2013. Pendidikan Psikologi Untuk Bidan: Suatu Teori dan
Jakarta.
Mandagi DVV, Pali C, Sinolungan JSV. 2013. Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada
Rosyidah NN. 2017. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III
dalam Menghadapi Persalinan di BPS Ny. Roidah, SST, M.Kes Desa Dlanggu
Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. 2015. Kaplan Sadock’s Synopsis of Psychiatry:
New York-USA.
50
200-202.
Stuart GW. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. EGC. Jakarta.
Usman FR, Kundre RM, Onibala F. 2016. Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Tingkat
No. Usia Rumah Status Kecemasan
Pekerjaan Pendidikan
Responden (tahun) Tinggal Ekonomi
Nilai Interpretasi
Suami &
1 18 IRT SMP 3.200.000 37 Berat
Keluarga
2 29 IRT SMA Keluarga 1.000.000 21 Sedang
Dalam penelitian ini, saya membutuhkan kesediaan dan waktu ibu kurang lebih 10
menit untuk menjawab pertanyaan yang akan saya ajukan berdasarkan kusioner yang
telah saya sediakan. Pertanyaan tersebut mengenai data pribadi ibu yang berupa
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan dan kuisioner Hamilton Rating
Scale for Anxiety/HARS (untuk menilai tingkat kecemasan yang dialami oleh ibu).
Identitas ibu akan dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan. Sehingga hanya
peneliti yang akan mengetahui informasi yang diberikan berasal dari siapa. Saya
berharap ibu dapat menjawab dengan jujur sesuai dengan apa yang ibu rasakan saat
ini.
Sebagai bukti kesediaan menjadi responden dalam penelitian ini, saya mohon
Nama :
Umur :
Alamat :
MAKASSAR”
Dengan sukarela dan tanpa paksaan menyetujui untuk ikut serta dalam penelitian ini
dengan catatan bila suatu saat merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak
Makassar, 2017
RATING SCALE)
I. Data Responden
Nama/Inisial :
Usia :
Status Pendidikan : tidak sekolah/SD/SMP/SMA/S1*
Status Pekerjaan : IRT/wirausaha/wiraswasta/PNS/Lain-lain*
Status Finansial :
Status Lingkungan Rumah Tinggal : Sendiri/Suami/Keluarga *
Riwayat Penyakit :
Keterangan
*
: Coret yang tidak perlu
II. Kuisioner HARS (Hamilton Rating Scale for Anxiety)
No Pertanyaan Nilai
1. Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
2. Ketegangan
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gemetar
- Gelisah
3. Ketakutan
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
- Ditinggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak
4. Gangguan Tidur
- Sukar Masuk Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
- Bangun dengan Lesu
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5. Gangguan Kecerdasan
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
6. Perasaan Depresi
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
- Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari
7. Gejala Somatik (Otot)
- Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
- Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Suara Tidak Stabil
8. Gejala Somatik (Sensorik)
- Tinitus
- Penglihatan Kabur
- Muka Merah atau Pucat
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
9. Gejala Kardiovaskuler
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di Dada
- Denyut Nadi Mengeras
- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan
- Detak Jantung Menghilang (Berhenti
Sekejap)
10. Gejala Respiratori
- Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada
- Perasaan Tercekik
- Sering Menarik Napas
- Napas Pendek/Sesak
11. Gejala Gastrointestinal
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
- Perasaan Terbakar di Perut
- Rasa Penuh atau Kembung
- Mual
- Muntah
- Buang Air Besar Lembek
- Kehilangan Berat Badan
- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
12. Gejala Urogenital
- Sering Buang Air Kecil
- Tidak Dapat Menahan Air Seni
- Amenorrhoe
- Menorrhagia
- Menjadi Dingin (Frigid)
- Ejakulasi Praecocks
- Ereksi Hilang
- Impotensi
13. Gejala Otonom
- Mulut Kering
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat
- Pusing, Sakit Kepala
- Bulu-Bulu Berdiri
14. Tingkah Laku Pada Wawancara
- Gelisah
- Tidak Tenang
- Jari Gemetar
- Kerut Kening
- Muka Tegang
- Tonus Otot Meningkat
- Napas Pendek dan Cepat
- Muka Merah
Total Nilai
Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 6. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 7. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 9. Surat Permohonan Rekomendasi Etik Penelitian
Lampiran 10. Surat Rekomendasi Etik Penelitian
Lampiran 11. Lembar Persetujuan Judul
Stambuk : C11114321
Hasanuddin
Pembimbing
Stambuk : C11114321
Pembimbing
Stambuk : C11114321
pada :
Waktu : 10.00
Universitas Hasanuddin.
Pembimbing