Menyatakan bahwa skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik Sarjana Keperawatan di STIKES Nani Hasanuddin
maupun di perguruan tinggi lain. Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan daftar pustaka atau rujukan.
Apabila kemudian hari ada klaim dari pihak lain maka akan menjadi
tanggung jawab saya sendiri, bukan tanggung jawab dosen pembimbing atau
pengelola program studi S1 Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin dan saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai peraturan yang berlaku, termasuk
pencabutan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) yang telah saya peroleh.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun.
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-nya saya dapat menyelesaikan hasil penelitian ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana
Keperawatan, program studi sarjana Ilmu Keperawatan, STIKES Nani Hasanuddin
Makassar. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,
saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepada kedua orang tua saya bapak Hamin dan ibu Haslinda yang selalu
memberikan dukungan, motivasi serta nasehat kepada saya selama ini dan juga
selalu mendoakan saya setiap saat.
2. Sri Darmawan,SKM.,M.Kes selaku ketua STIKES Nani Hasanuddin Makassar
yang telah begitu bijaksana dalam membimbing dan mendidik Civitas
Akademika di lingkungan STIKES Nani Hasanuddin Makassar.
3. Indra Dewi, S. Kep.,Ns.,M.Kes selaku ketua Program Studi S1 Keperawatan
yang telah banyak memberikan inspirasi serta motivasi kepada saya dalam
menyelesaikan pendidikan di Stikes Nani Hasanuddin Makassar.
4. Dr.Hj. Suarnianti, S.Kep., Ns., M.Kes selaku pembimbing I yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
menyusun skripsi ini.
5. Nur Khalid S.Kep., Ns., MSN selaku pembimbing II yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam menyusun skripsi
ini.
6. Syaifuddin Zainal, SKM., S.Kep.,Ns,.M.Kes selaku penasehat akademik (PA)
sekaligus penguji utama yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran
untuk membimbing dan mengarahkan saya selama berproses di kampus
STIKes Nani Hasanuddin Makassar.
7. Maryam Jamaluddin S.Kep.,Ns.,M.Kes.,M.Kep selaku penguji II yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
menyusun skripsi ini.
v
8. Pihak Puskesmas Sudiang yang telah membantu dalam usaha memperoleh data
yang saya perlukan.
9. Sahabat terdekat Ade Irma Suryani, Herlan, Risnah B, Amirah Mardiyah
Lestari, dan Sutrisman Dulman yang selalu ada menjadi penyemangat ,
memberi dukungan moril serta nasihat kepada penulis.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.
Penulis
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
ix
E. Uji Instrumen ............................................................................................. 31
F. Proses Pengumpulan Data .......................................................................... 31
G. Pengolahan dan Analisa Data..................................................................... 32
H. Etika Penelitian .......................................................................................... 33
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 35
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 35
B. Pembahasan ................................................................................................ 41
C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 45
D. Implikasi Untuk Keperawatan.................................................................... 45
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 46
A. Kesimpulan ................................................................................................ 46
B. Saran........................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 47
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
DAFTAR ISTILAH
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini menyerang pada saluran
pernapasan bagian bawah melalui udara yang dihirup ke dalam paru, kemudian
menyebar ke bagian tubuh yang lain melalui sistem peredaran darah atau
menyebar langsung ke bagian tubuh yang lain (Septian Wijaya & Hamdan,
2021).
Kehidupan telah melihat perubahan TB dari penyakit yang tidak dapat
disembuhkan menjadi penyakit yang dapat disembuhkan. Bersama dengan
munculnya HIV/AIDS (1981), dimana terjadi koinfeksi HIV dan TB yang
terkutuk dan mematikan, penyebaran TB yang resistan terhadap obat sehingga
memperburuk skenario dan menghasilkan kebangkitan TB secara global.
Bakteri yang telah menginfeksi hampir 1/3 penduduk dari populasi dunia
dengan 10% risiko mengembangkan penyakit TB seumur hidup, dimana WHO
menyatakan TB sebagai darurat global pada tahun 1993. Bakteri yang
disebabkan oleh bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis, adalah salah
satu penyakit tertua yang diketahui mempengaruhi manusia dan menjadi
penyebab utama kematian di seluruh dunia. Tuberkulosis terus menjadi
penyakit bahaya besar terhadap populasi dan menurut WHO, tuberkulosis
adalah pembunuh utama populasi manusia setelah HIV/AIDS. Dalam Veda, TB
dideskripsikan sebagai Yakshma yang berarti penyakit pemborosan ini berarti
TBC atau penyakit yang menyerupai TBC telah dijelaskan dari peradaban yang
berbeda sejak zaman dahulu. Bahkan dalam literatur Yunani, Cina dan Arab
menggambarkan TB dalam deskripsi yang sama. Mycobacterium telah ada di
bumi sejak 150 tahun yang lalu (Natarajan et al., 2020).
Menurut WHO, tuberkulosis merupakan penyebab kematian terbsesar
setelah penyakit kardiovaskuler dan saluran pernapasan, serta merupakan
penyakit yang tergolong dalam penyakit indeksi. Dimana hal yang menjadi
penyebab meningkatnya antara lain adalah kemiskinan, meningkatnya
2
Faktor ketiga yang akan dibahas adalah faktor information seeking yang
merupakan proses atau kegiatan yang mencoba untuk mendapatkan informasi
dan teknologi baik dalam konteks manusia. Menurut Donohew dan Tipton,
information seeking menjelaskan tentang pencarian, penginderaan, dan
pemrosesan informasi, disebut memiliki akar dari pemikiran psikologi sosial
tentang sikap.
Berdasarkan data WHO, dibandingkan dengan 2019, pada tahun terjadi
penurunan 18% dari 7,1 juta menjadi 5,8 juta. Penurunan ini terjadi bukan
karena berkurangnya secara signifikan kasus TB, melainkan adanya penyakit
pandemi yang menyerang yaitu Covid-19 yang membuat diagnosis TB
tergantikan oleh diagnosis Covid-19. Dengan adanya penyakit pandemi tersebut
membuat fenomena gunung es semakin naik. Secara geografis, pada tahun 2020
kasus TB terbanyak berada di wilayah WHO Asia Tenggara (43%), diposisi
kedua ada Afrika (25%) dan Pasifik Barat (18%), Amerika (3,0%) dan Eropa
(2,3%). Dengan pertambahan dari 30 negara dengan TB tinggi sebesar 86% dari
semua perkiraan kasus insiden di seluruh dunia, dan delapan dari negara
menyumbang setidaknya dua per tiga dari total global, masing-masing India
(26%), Cina (8,5%), Indonesia (8,4%), Filipina (6,0%), Pakistan (5,8), Nigeria
(4,6 %), Bangladesh (3,6%), dan Afrika Selatan (3,3%) (WHO, 2021).
Seperti dibahas sebelumnya, tuberkulosis dimana merupakan penyakit
infeksi meular yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh organ tubuh
lainnya. Lima negara dengan insiden kasus tertinggi adalah Indonesia
(Suarnianti & Angriani, 2019). Di Indonesia sendiri, jumlah kasus TB yang
ditemukan dan diobati sendiri, mengalami penurunan dalam kurun 3 tahun
terakhir, pada tahun 2019 mencapai 568.987 kasus, di tahun 2020 sebanyak
393.323 kasus dan pada tahun 2021 terlapor ada 385.295 kasus. Data yang
dikutip dari (Kemenkes & Germas, 2021), jumlah kasus tertinggi di Indonesia
berada di hampir seluruh Provinsi pulau Jawa dan beberapa provinsi di bagian
Sumatra yang berkisar 31.853-128.057 insiden pada tahun 2020 (Kemenkes &
Germas, 2021).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Masing-Masing Variabel
1. Tinjauan Umum Analisis Disparitas
Menurut Komarudin, analisis adalah aktivitas berfikir untuk
menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen kecil sehingga dapat
mengenal tanda-tanda komponen, hubungan masing- masing komponen,
dan fungsi setiap komponen dalam satu keseluruhan yang terpadu.
Sedangkan menurut Wiradi analisis adalah aktifitas yang memuat kegiatan
memilah, mengurai, membedakan sesuatu yang kemudian digolongkan dan
dikelompokkan menurut kriteria tertentu lalu dicari makna dan kaitannya
masing-masing (Maryam et al., 2022).
Menurut KBBI diparitas adalah perbedaan atau jarak (KBBI, 2021).
Dalam arti lain, disparitas adalah kesenjangan. Dalam kesehatan, disparitas
berarti kesenjangan dalam kesehatan yang mencgacu pada perbedaan akses
kesehatan dan perawatan kesehatan diantara anggota populasi yang berbeda.
Kesenjangan atau ketidaksetaraan ini dapat berhubungan dengan ras, etnis,
jenis kelamin, seksualitas, , lokasi geografis, dan kategori lainnya yang
bersifat non biologis seperti sebab sosial, ekonomi, politik, dan eksternal
lainnya (HealthyPeople.gov, 2019).
Sesuai dengan penjelasaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
analisis disparitas adalah aktiftas menganalisis atau menguraikan suatu
kesenjangan atau perbedaan yang terjadi berdasarkan faktor-faktor yang
didapatkan. Dimana dalam hal ini faktor tersebut antara lain faktor biologis,
faktor sosiodemografi, dan faktor Information Seeking.
2. Tinjauan Umum Tuberkulosis Paru
a. Defenisi
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit manusia yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Ini terutama mempengaruhi paru-
paru, membuat penyakit paru-paru menjadi presentasi yang paling
umum. Sistem organ lain yang sering terkena termasuk sistem
7
c. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala penyakit TB pada umumnya ditandai dengan, antara
lain:
1) Batuk berdahak secara terus-menerus selama dua minggu atau lebih.
2) Sesak nafas
3) Batuk darah
4) Nyeri dada
5) Badan lemah
6) Nafsu makan berkurang
7) Berat badan menurun
8) Berkeringat pada malam hari
9) Demam meriang lebih dari sebulan
d. Patofisiologi
Tuberkulosis adalah penyakit yang dikendalikan oleh respon
imunitas perantara sel. Sel efektornya adalah markofag, sedangkan
limfosit (Sel T) adalah sel imunoresponsifnya. Tipe imunitas seperti ini
biasanya lokal, melibatkan markofag yang diaktifkan di tempat infeksi
oleh limfosit dan limkinnya. Respon ini disebut sebagai reaksi
hipersensitivitas (lambat). Seseorang penderita tuberculosis ketika
bersin atau batuk menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet
(percikan dahak). Yang kemudian menyebar melalui jalan nafas ke
alveoli, di mana pada daerah tersebut bakteri akan bertumpuk dan
berkembang biak. Pada saat berkembang biak dengan cara membelah
diri, terjadi infeksi yang mengakibatkan radang pada paru, dan ini
disebut kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai
pembentukan kompleksi primer adalah 4-6 minggu. Setelah terjadi
peradangan pada paru, kenudian mengakibatkan terjadinya penurunan
jaringan efektif paru, peningkatan jumlah secret, dan menurunnya suplai
oksigen. Penyebaran basil ini dapat juga melalui sistem linfe dan aliran
darah ke bagian tubuh lainnya seperti ginjal, tulang, korteks selebri dan
area lain dari paru-paru (Wahdi & Puspitosari, 2021).
9
e. Klasifikasi
Menurut Depkes RI (2014) dalam (Riadi, 2019), tuberkulosis
diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Berdasarkan lokasi anatomi
Berdasarkan lokasi anatomi, tuberkulosis dibagi menjadi dua,
yaitu :
a) Tuberkulosis paru, yaitu tuberkulosis yang terjadi pada
parenkim (jaringan) paru.
b) Tuberkulosis ekstra paru atau Extra Pulmonary Tuberculosis
(EPTB), yaitu tuberkulosis yang terjadi pada organ selain paru,
misalnya : pleura, kelenjar limfe, abdomen, saluran kencing,
kulit, sendi, selaput otak, dan tulang.
2) Berdasarkan riwayat pengobatan
Berdasarkan riwayat pengobatan, tuberkulosis dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu :
a) Pasien baru tuberkulosis, dimana pasien yang belum pernah
mendapatkan pengobatan sebelumnya atau sudah pernah
menelan OAT namun kurang dari 1 bulan ( dari 28 dosis).
b) Pasien yang pernah diobati tuberkulosis, dimana pasien yang
sebelumnya permah menelan OAT selama satu bulan atau
lebih (dari 28 dosis).
c) Pasien kambuh, dimana adalah pasien tuberkulosis yang
pernah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap dan saat
didiagnosis tuberkulosis kembali berdasarkan hasil
pemeriksaan bakteriologid atau klinis (baik karena benar-
benar kambuh atau karena reinfeksi).
d) Pasien yang diobati kembali setelah gagal, dimana pasien yang
pernah diobati dan dinyatakan gagal pada pengobatan terakhir.
e) Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat ( lost to
follow-up), dimana pasien yang pernah diobati dan dinyatakan
10
f. Penatalaksanaan
1) Tuberkulosis laten
Pedoman pengobatan LTBI 2020 mencakup rejimen pengobatan
yang direkomendasikan NCTA dan CDC yang terdiri dari tiga
rejimen berbasis rifamycin pilihan dan dua rejimen monoterapi
alternatif dengan izoniasid harian. Pengobatan ini hanya
direkomendasikan untuk orang yang terinfeksi myobacterium
tuberculosis yang diduga rentan terhadap isoniazid atau rifampisin.
Rejimen isoniazid dan rifapentine tiga bulan sekali seminggu
merupakan komponen pilihan yang sangat dianjurkan untuk anak-
anak usia lebih dari dua tahun dan orang dewasa. Terdapat pilihan
lain yakni pengobatan dengan empat bulan rifampisin harian untuk
orang dewasa HIV-negatif dan anak-anak dari segala usia.
Kombinasi tiga tsoniazid dan rifampisin setiap hari adalah pilihan
pengobatan yang direkomendasikan secara kondisional untuk orang
dewasa dan anak-anak dari segala usia dan untuk pasien dengan
HIV. Dan rejimen isoniazid harian enam atau Sembilan bulan adalah
rejimen alternatif yang direkomendasikan (Adigun & Singh, 2022).
2) Pengobatan Infeksi Aktif
Pengobatan TB yang dikonfimasi membutuhkan kombinasi obat.
Terapi kombinasi selalu diindikasikan, dan monoterapi tidak boleh
digunakan untuk tuberculosis. Dalam (Adigun & Singh, 2022)
regimen yang paling umum untuk TB termasuk OAT sebagai
berikut:
a) OAT lini pertama, grup satu
(1) Isoniazid. Dewasa (maksimum) 5 mg/kg (300 mg) setiap
hari; 15 mg/kg (900 mg) sekali, dua kali atau tiga kali dalam
seminggu. Anak- anak (maksimum) ; 10-15 mg/kg (300
mg) setiap hari; 20-30 mg/kg (900 mg) dua kali seminggu,
dikonsumsi dengan tiga cara yakni tablet dalam 50 mg, 100
12
mg, dan 300 mg; sirup (50 mg/5 ml); larutan berair
(100mg/ml) untuk injeksi IV dan IM.
(2) Rifampisin. Dewasa (maksimum) 10 mg/kg (600 mg) sehari
sekali, dau kali atau tiga kali seminggu. Anak-anak
(maksimum 10-20 mg/kg (600 mg) sekali sehari atau dua
kali seminggu. Tersedia dalam bentuk kapsul 150 dan 300
mg.
(3) Rifabutin. Dewasa (maksimum) 5 mg/kg (300 mg) setiap
hari dua atau tiga kali seminggu. Ketika rifabutin digunakan
dengan efavirenz, dosis rifabutin harus ditingkatkan
menjadi 450-600 mg, baik untuk dosis setiap hari atau
sementara. Untuk dosis anak-anak (maksimum) belum
diketahui. Tersedia dalam bentuk kapsul 150 mg dengan
metode pemberian secara oral.
(4) Rifapetine. Dewasa (maksimum) 10 mg/kg (600 mg), sekali
seminggu (tahap lanjutan pengobatan. Obat ini tidak
disetujui untuk digunakan pada anak-anak. Tersedia dalam
bentuk tablet 150 mg.
(5) Pirazinamid. Dewasa 20-25 mg/kg/hari. Anak-anak
(maksimum) 15-20 mg/kg per hari (2,5 g); 50 mg/kg dua
kali seminggu (2,0 g). Tersedia dalam bentuk tablet 500 mg.
(6) Etambutol. Dewasa 15-20 mg/kg/hari. Anak-anak
(maksimum) 15-20 mg/kg per hari/; 50 mg/kg dua kali
seminggu (2,5 g). Obat ini dapat digunakan denga naman
pada anak-anak yang lebih besar tetapi harus digunakan
dengan hati-hati pada anak yang ketajaman penglihatannya
tidak dapat dipantau (umumnya berusia kurang dari 5 tahun.
Pada anak yang lebih kecil, EMB dapat digunakan jika ada
kekhawatiran dengan resistensi terhadap INH dan RIF.
Tersedia dalam bentuk tablet 100 dan 400 mg, untuk
pemberian oral.
13
h. Komplikasi
Tanpa pengobatan, tuberculosis bisa berakibat fatal. Penyakit yang aktif
yang tidak diobati biasanya menyerang paru-paru, namun bisa
menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah. Dalam (Adigun &
Singh, 2022) dan (Wahdi & Puspitosari, 2021), komplikasi tuberculosis
meliputi :
1) Nyeri tulang belakang. Nyeri punggung dan kelakuan afalah
komplikasi tuberculosis yang paling umum.
2) Kerusakan sendi. Atritis tuberculosis biasanya menyerang pinggul
dan lutut.
3) Infeksi pada meningen (meningitis). Hal ini dapat menyebabkan
sakit kepala yang berlangsung lama atau intermiten yang terjadi
selama berminggu-minggu.
4) Masalah hati atau ginjal. Hati dan ginjal membantu menyaring
limbah dan kotoran dari aliran darah, ketika terjadi infeksi
tuberkulosis maka terjadi perubahan atau terganggunya fungsi.
5) Kerusakan paru- paru yang luas
6) Kerusakan ganglia simpatis serviks yang mengarah ke sindrom
Horner.
7) Penyebaran milier (TB diseminata) termasuk meningitis TB.
8) Empyema
9) Pneumotoraks.
i. Pencegahan
Dalam (Riadi, 2019), pencegahan tuberlulosis dilakukan dengan
mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian, yaitu dengan
cara sebagai berikut :
1) Memberikan imunisasi pada bayi-bayi yang lahir dengan BCG dan
diulang pada umut 12 bulan atau 16 bulan kemudian, jika
diperlukan.
2) Memberikan imunisasi keluarga yang terdekat, bila pemeriksaan
tuberculin negative.
16
yang merupakan transpoter ion divalen yang kerjanya mengatur dan diatur
oleh konsentrasi ion intraseluler, terutama besi (Fe2+) berperan untuk
merregulasi pengaktifan markofag ( jenis sel darah putih) dan berkontribusi
terhadap pengendalian infeksi bakteri intraseluler. Seseorang dengan
polimerfisme gen NRAMP1 menunjukkan bahwa adanya hubungan dengan
kejadian tuberkulosis atau pomorfisme pada gen manusia dapat
meningkatkan risiko terjadinya tuberkulosis (Talarima et al., 2021).
Vital sign merupakan hal yang berpengaruh terhadap faktor biologis
terutama pada penyakit Tuberkulosis. Vital sign adalah metode pemeriksaan
yang berfungsi untuk mengidentifikasi abnormalitas baik yang sudah
terdiagnosis maupun yang belum terdiagnosis juga menjadi standar saat
kegawatdaruratan pada fungsi tubuh dasar yang terjadi selama perawatan.
Pemeriksaan vital sign terdiri atas tekanan darah, pernafasan suhu, nadi, dan
saturasi oksigen. Pada pemeriksaan tekanan darah normal pada orang
dewasa berkisar 120/90 mmHg. Jika tekanan darah lebih dari angka tersebut
maka akan terdiagnosis sebagai hipertensi, dan sebaliknya jika tekanan
darah kurang dari angka tersebut maka dapat didiagnosis sebagai hipotensi
yang berarti tekanan darah rendah. Pada pemeriksaan nadi, rata-rata pulsus
orang dewasa normal adalah 60-80 kali per menit. Nilai pulsus abnormal
dapat menjadi tanda dari kelainan kardiovaskular namun dapat juga
dipengaruhi oleh latihan fisik, kedaan pasien, kecemasan, obat, atau demam.
Pada pemeriksaan pernafasan atau respiratori dikatan normal pada orang
dewasa jika mencapai 8-12 siklus per menit, pada bayi 24-30 siklus per
menit, anak- anak 20-24 siklus per menit, serta remaja dan dewasa muda
berkisar 12 – 18 siklus per menit. Untuk pemeriksaan suhu, dikatakan
normal jika berkisar pada angka 36,1°C sampai dengan 37,1°C (Ratih &
Arindra, 2017).
4. Tinjauan Umum Faktor Sosiodemografi
Salah satu faktor yang menjadi faktor risiko adalah sosiodemografi.
Demografi didefenisikan dari Bahasa Yunani, yaitu kata demos (penduduk),
dan graphein (menulis) yang berarti karangan atau tulisan mengenai
18
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Tuberkulosis Paru
1. Usia 1.Perilaku
1.Penyakit 2. Jenis kelamin mencari
Penyerta 3. Tingkat informasi
2.Vital Sign Pendidikan 2.Sumber
4. Pekerjaan informasi
5. Pendapatan
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Dasar Pemikiran Variabel
Berdasarkan yang telah dituliskan pada tujuan penelitian dan dijelaskan
pada tinjauan pustaka, maka didapatkan beberapa variabel yang akan diukur
yakni analisis diparitas prevalensi TB terkait faktor biologis (komorbiditas dan
vital sign), faktor sosiodemografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan
dan pendapatan),dan faktor information seeking.
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep disusun berdasarkan teori yang ditemukan saat
melakukan telaah jurnal dan merupakan turunan dari kerangka teori. Kerangka
konsep penelitian menujukkan hubungan terhadap konsep-konsep yang akan
diukur dan diamati melalui penelitian yang akan dilakukan (Adiputra et al.,
2021).
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Analisis Diparitas
Prevalensi TB
1. Usia 1. Perilaku
1. Penyakit 2. Jenis kelamin mencari
Penyerta 3. Tingkat informasi
2. Vital Sign Pendidikan 2. Sumber
4. Pekerjaan informasi
5. Pendapatan
25
C. Identifikasi Variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai nilai dan dapat diukur. Perbedaan
utama konsep dengan variabel adalah keterukuran. Syarat utama sebuah
variabel adalah memiliki perbedaann atau bervariasi. Variabel merupakan
karakteristik atau kualitas atau ciri-ciri yang dimiliki oleh seseorang, benda,
obyek atau situasi.kondisi yang dengan demiian variabel paling sedikit
memiliki satu nilai (Widi, 2018).
Dalam penelitian ini, variabel yang akan diukur adalah disparitas
prevalensi berdasarkan faktor biologis (komorbiditas dan vital sign), faktor
sosiodemografi (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan
pendapatan), dan faktor information seeking.
D. Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif
5) Remaja
akhir 17
– 25 tahun
6) Dewasa
awal 26 –
35 tahun
7) Dewasa
akhir 36 –
45 tahun
8) Lansia
awal 46 –
55 tahun
9) Lansia
akhir 56 –
65 tahun
10) Manula >
65 tahun
3. Faktor Ciri biologis 1) Laki- laki Kuesioner Nominal
Sosiodemografi yang dimiliki 2) Perempuan
berdasarkan oleh pasien
jenis kelamin berdasarkan
gender yang
dibedakan
menjadi laki-
laki dan
perempuan
4. Faktor Riwayat 1) Tinggi Kuesioner Nominal
Sosiodemografi akademik yang (DIII- SI)
berdasarkan pernah dilalui 2) Menengah
tingkat ditandai (SMA)
pendidikan dengan ijazah 3) Rendah
terakhir yang (SD-SMP)
dimiliki.
5. Faktor Aktivitas atau 1) Bekerja Kuesioner Nominal
Sosiodemografi kegiatan pokok 2) Tidak
berdasarkan keseharian bekerja
tingkat yang bernilai
pekerjaan ekonomi
27
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menghasilkan
penemuan, yang dilakukan menggunakan prosedur statistik atau cara lain secara
kuantitatif (pengukuran) Penelitian kuantitatif memusatkan perhatian pada
gejala yang mempunyai karakteristik atau yang disebut variabel (Tersiana,
2018). Dengan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini digunakan
metode penelitian dengan jenis penelitian kuantitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat peneltian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Sudiang.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2022.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Populsasi adalah seluruh subjek (manusia, binatang percobaan, data
laboratorium, dan lain-lain) yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik
yang ditentukan (Adiputra et al., 2021). Jumlah populasi yang ditemukan di
Puskesmas Sudiang sebanyak 87 orang.
2. Sampel penelitian
Sampel adalah sebagian karakteristik atau ciri khas yang dimiliki oleh
suatu populasi. Bisa juga dikatakan bahwa sampel merupakan bagian kecil
yang diambil dari anggota populasi berdasarkan prosedur yang sudah
ditentukan sehingga bisa digunakan untuk mewakili populasinya (Nurdin &
Hartati, 2019).
29
𝑁𝑁
𝑛𝑛 =
(1 + 𝑁𝑁. 𝑑𝑑2 )
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
d : tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan
Maka,
𝑁𝑁
𝑛𝑛 =
(1 + 𝑁𝑁. 𝑑𝑑2 )
87
𝑛𝑛 =
(1 + 87. 0,12 )
87
𝑛𝑛 =
(1 + 87. 0,01)
87
𝑛𝑛 =
(1 + 0,87)
87
𝑛𝑛 =
1,87
87
𝑛𝑛 =
1,87
𝑛𝑛 = 46,524
b. Teknik Pengambilan Sampling
Teknik pengambilan sampling adalah suatu cara untuk
menentukan banyaknya sampel yang terpilih dalam penelitian sehingga
dapat mewakili populasinya, baik dari aspek jumlah maupun dari
karakteristik yang dimiliki populasi (Yusuf et al., 2020). Sehingga dapat
dikatakan bahhwa penelitian ini menggunakan probability samplimg
dimana pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota. Dengan
30
H. Etika Penelitian
Etika menjadi ukuran baik-buruknya jenis penelitian yang dilakukan.
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi, peneliti dituntut
menjaga perbuatan dan tindakan yang bertanggung jawab. Kode etik sendiri
merupakan acuan moral penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi kemanusiaan serta tanggung jawab sosial dan ketaatan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan etika sendiri yaitu mengatur perbuatan manusia (apa yang boleh
dan tidak boleh dilakukan, membentengi manusia dari upaya melanggar
disiplin/ aturan yang berlaku, memotivasi manusia melakukan perbuatan yang
benar/baik, menumbuhkan kesadaran manusia akan makna dan konsekuensi
perbuatannya dan meneguhkan hak dan kewajiban seseorang dalam pergaulan
sosialnya.
1. Prinsip etika penelitian :
a. Menghormati harkat dan martabat manusia
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian.
c. Keadilan, yakni : semua subjek penelitian harus diperlakukan dengan
baik.
d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
e. Apabla intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan cidera atau sterss,
maka subjek dikeluarkan dari kegiatan penelitian.
2. Kode etik penelitian :
a. Pertama
1) Membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah,
2) Menjunjung sikap ilmiah
3) Kejujuran untuk terbuka diuji keandalan karya penelitiannya.
4) Keterbukaan memberi semua informasi kepada orang lain.
b. Kedua
1) Peneliti melakukan kegiatan dalam cakupan dan batas hukum yang
berlaku.
34
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini disajikan mengenai hasil pengumpulan data yang
dilakukan di Puskesmas Sudiang pada bulan Agustus 2022, sampel yang
digunakan pada penelitian ini sebanyak 47 responden. Pengumpulan data
dengan meggunakan kuesioner yang di isi berdasarkan jawaban dari responden.
Analisa data pada penelitian ini berupa analisis disparitas prevalensi
yaitu untuk melihat hasil yang diperoleh dari pengolahan disajikan dalam
bentuk tabel dan narasi. Data ini akan dijasikan dalam dua bagian, yakni : 1)
Karakteristik data responden yang terdiri dari karakteristik usia responden, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan; 2) Variabel yang diukur yaitu
analisis disparitas prevalensi dari tuberkulosis paru ditinjau dari faktor biologis,
faktor sosiodemografi, dan faktor information seeking.
1. Karakteristik Umum Responden
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karekateristik Umum Responden
(n=47)
Karakteristik Responden n %
Umur
0-1 tahun 0 0
2-5 tahun 3 6.4
12-16 tahun 0 0
17-25 tahun 11 23.4
26-35 tahun 5 10.6
36-45tahun 7 14.9
46-55tahun 10 21.3
56-65tahun 7 14.9
>65 tahun 4 8.5
Total 47 100
Jenis Kelamin
Laki-laki 23 48.9
Perempuan 24 51.1
Total 47 100
36
Pendidikan
Tidak/belum Sekolah 3 6.4
Tinggi (S1) 22 46.8
Menengah (SMA) 19 40.4
Rendah (SD-SMP) 3 6.4
Total 47 100
Pekerjaan
Bekerja 20 42.6
Tidak Bekerja 27 57.4
Total 47 100
Pendapatan
Tidak ada 27 57.4
> UMR 15 31.9
< UMR 5 10.6
Total 47 100
Sumber Data : Data Primer
Pendidikan
Penderita TB Paru n % p Value
Tidak/belum sekolah 3 6.4
Tinggi (DIII-S1) 22 46.8
Menengah (SMA) 19 40.4 0,001
Rendah (SD-SMP) 3 6.4
Total 47 100
α = 0,05
mengalami tanda dan gejala berat pada vital sign seperti pada saat baru
menderita tuberkulosis paru.
Pada faktor biologis berdasasrkan komorbiditas didapatkan hasil
dengan disparitas prevalensi tuberkulosis paru didominasi oleh yang tidak
memiliki komorbiditas sebanyak 42 (89.4%) orang responden. Tingginya angka
kasus bukan hanya berasal dari penyakit penyerta dimana banyak hal lain.
Dikutip dari (Juwita et al., 2022) penyebab lain tersebut diantaranya faktor
iklim, gaya hidup sehat, sosioekonomi, lingkungan. Adanya karakterisitik yang
berbeda pada setiap penderita TB juga menjadi faktor pemberat terjadinya
kenaikan angka tuberkulosis tanpa disertai penyakit penyerta (komorbiditas).
Seperti pada (Pralambang & Setiawan, 2021) dalam penelitiannya tentang
“faktor risiko kejadian tuberkulosis di indonesia” faktor yang mempengaruhi
terhadap kejadian tuberkulosis diantaranya bukan hanya berasal dari faktor
sosiodemografi saja, namun juga akibat faktor biologis.
Dalam penelitian lainnya (Pramono, 2021) yang dimana teridentifikasi
faktor yang memperberat peningkatan kasus salah satunya adalah penyakit
penyerta yang menyebabkan penurunan daya tahan tubuh misalnya HIV dan
DM. Dimana penderita HIV/AIDS lebih gampang untuk terinfeksi dan
terjangkit TB dibandingkan dengan yang tidak teinfeksi. HIV merupakan virus
yang mampu melemahkan kekebalan tubuh sehingga mempermudah risiko
infeksi lain termasuk TBC. Insiden dan prevalensi Tuberkulosis diantara
penderita HIV yang positif lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum.
Secara global, penderita tuberkulosis yang mengidap HIV sebesar 56%.
Penyakit lainnya yang beresiko meningkatkan prevalensi tuberkulosis adalah
diabetes melitus yang memilii hubungan cukup signifikan. Namun perlu
ditekankan bahwa beberapa kondisi di wilayah Indonesia (khususnya tempat
penelitian ini berlangsung) bervariasi tingkat prevalensi sebagian besar
penderita tuberkulosis tidak memiliki riwayat penyakit penyerta seperti HIV
dan DM.
Berdasarkan hasil penelitian faktor sosiodemografi, penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Widyastuti et al., 2018) dalam
43
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan dengan prosedur ilmiah, namun demikian
masih memilki keterbatasan dimana penelitian ini menggunakan analisis
univariat, sehingga hasil penelitian ini lebih ditujukan untuk menggambarkan
distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti sehingga tidak
menjelaskan hubungan antara variabel.
D. Implikasi Untuk Keperawatan
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui analisis diparitas prevalensi
TB paru ditinjau dari faktor biologis ( komorbiditas, dan vital sign) ,
sosiodemografi (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan
pendapatan), dan information seeking di Puskesmas Sudiang. Serta dapat
dijadikan sebagai bahan masukan, informasi, dan bahan evaluasi bagi
pelayanan keperawatan guna peningkatan pelayanan. Dan sebagai bahan
informasi, masukan, dan kebijakan bagi peningkatan dan perbaikan dalam
penanganan penyakit tuberkulosis.
46
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis disparitas
prevalensi TB Paru ditinjau dari faktor biologis, sosiodemografi, dan
information seeking di wilayah kerja Puskesmas Sudiang, Kota Makassar, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Disparitas tuberkulosis paru ditinjau dari faktor biologis didominasi oleh
responden dengan vital sign normal dan tidak memliki komorbitias.
2. Disparitas tuberkulosis paru ditinjau dari faktor sosiodemografi didominasi
oleh responden dengan usia produktif (17-25 tahun), jenis kelamin
perempuan, dengan tingkat pendidikan (DIII-S1), tidak memiliki pekerjaan
dan memiliki pendapatan <UMR.
3. Disparitas tuberkulosis paru ditinjau dari faktor information seeking
didominasi oleh yang memiliki perilaku pencarian informasi baik.
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat akan semakin memahami faktor-faktor
biologis, sosiodemografi, dan information seeking sebagai indikator
disparitas prevalensi TB Paru dengan mengikuti info terbaru melalui situs
atau media sosial serta aplikasi yang telah disediakan sebagai kemajuan
teknologi sehingga masyarakat dapat menjaga dan mengantisipasi serta
mengurangi angka kejadian.
2. Bagi Puskesmas
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam bahan
masukan informasi untuk peningkatan mengenai faktor-faktor yang
mengakibatkan meningkatnya angka kejadian tuberkulosis.
47
DAFTAR PUSTAKA
Kadek, N., Aida, K., Ayu, D., & al, et. (2022). Karakteristik Penderita dengan
Infeksi Tuberkulosis di RSUD Sanjiwani. 2(1), 1–7.
KBBI, K. B. B. I. (2021). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi
online/daring (dalam jaringan). Digital Ocean.
Kemenkes, K. K. R. I., & Germas, G. M. H. S. (2021). dashboard-tb-indonesia-
2feb2022-01.
Mardawani. (2020). Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan Analisis Data
dalam Perspektif Kualitatif. Deepublish.
Maryam, R., Ningsih, E. J., & Sujai, I. (2022). Jatinagara Kecamatan Jatinagara
Kabupaten Ciamis. 359–367.
Muhammad, E. Y. (2019). Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Kejadian
Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 288–291.
Mulyana Rosi, R. B., Hikmawati, D., & Abdullah, N. A. (2021). Scoping Review:
Hubungan Faktor Sosiodemografi dan Perilaku dengan Kejadian Skabies.
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 3(2), 200–206.
Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metode Penelitian Sosial. Media Sahabat Cendekia.
Pralambang, S. D., & Setiawan, S. (2021). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di
Indonesia. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan,
2(1), 60.
Pramono, J. S. (2021a). Tinjauan Literatur : Faktor Risiko Peningkatan Angka
Insidensi Tuberkulosis. Jurnal Ilmiah Pannmed, 16(1), 106–113.
Pramono, J. S. (2021b). Tinjauan Literatur: Faktor Risiko Peningkatan Angka
Insidensi Tuberkulosis. Jurnal Ilmiah Pannmed, vol 1, 109.
Prasanti, D. (2018). Potret Media Informasi Kesehatan Bagi Masyarakat Urban di
Era Digital. Jurnal Iptekkom : Jurnal Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Informasi, 19(2), 149.
Pusat Penelitian, P. P. P. (2017). Suvei Penyakit Penyerta pada Penderits TB Paru/
Mikobakteiosis Pare Secara Retrospektif. Repositori Badan Kebijakan
Pembangunan Kesehatan.
Ratih, M., & Arindra, P. K. (2017). Vital Sign – Tekanan Darah, Nadi, Respirasi,
dan Suhu. Bedah Mulut Dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi
49
Makassar, 2022
Responden
No. Responden : Lampiran 2
LEMBAR KUESIONER
:4 Dewasa, 5 Lansia
3 Rendah (SD-SMP)
B. Faktor Biologis
Penyakit yang diderita :
Vital Sign : TD :
N :
S :
P :
No. Responden : Lampiran 3
Notes
Output Created 03-SEP-2022 08:48:05
Comments
Input Data C:
\Users\LENOVO\OneDrive\
Documents\PROPOSAL
TBA\SPSS FIX.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 47
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing
values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all
cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Umur JK
Pendidikan Pekerjaan
Pendapatan TD SUHU RR
NADI Komorbiditas
nformation
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.01
Statistics
Umur JK Pendidikan Pekerjaan Pendapatan TD
N Valid 47 47 47 47 47 47 47
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
SUHU RR NADI Komorbiditas nformation
N Valid 47 47 47 47 47
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Page 1
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2-6 Tahun 3 6.4 6.4 6.4
17-25 Tahun 11 23.4 23.4 29.8
26-35 Tahun 5 10.6 10.6 40.4
36-45 Tahun 7 14.9 14.9 55.3
46-55 Tahun 10 21.3 21.3 76.6
56-65 Tahun 7 14.9 14.9 91.5
> 65 Tahun 4 8.5 8.5 100.0
Total 47 100.0 100.0
JK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 23 48.9 48.9 48.9
Perempuan 24 51.1 51.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 3 6.4 6.4 6.4
Tinggi (DIII-S1) 22 46.8 46.8 53.2
Menengah (SMA) 19 40.4 40.4 93.6
Rendah (SD-SMP) 3 6.4 6.4 100.0
Total 47 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Bekerja 20 42.6 42.6 42.6
Tidak Bekerja 27 57.4 57.4 100.0
Total 47 100.0 100.0
Pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 27 57.4 57.4 57.4
>UMR 15 31.9 31.9 89.4
<UMR 5 10.6 10.6 100.0
Total 47 100.0 100.0
Page 2
TD
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 1 2.1 2.1 2.1
Normal 24 51.1 51.1 53.2
Abnormal 22 46.8 46.8 100.0
Total 47 100.0 100.0
SUHU
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 47 100.0 100.0 100.0
RR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 47 100.0 100.0 100.0
NADI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 47 100.0 100.0 100.0
Komorbiditas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ada 5 10.6 10.6 10.6
Tidak ada 42 89.4 89.4 100.0
Total 47 100.0 100.0
nformation
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 39 83.0 83.0 83.0
Kurang baik 8 17.0 17.0 100.0
Total 47 100.0 100.0
Bootstrap
Page 3
Notes
Output Created 03-SEP-2022 08:48:51
Comments
Input Data C:
\Users\LENOVO\OneDrive\
Documents\PROPOSAL
TBA\SPSS FIX.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 47
File
Syntax BOOTSTRAP
/SAMPLING
METHOD=STRATIFIED
(STRATA=Umur JK
Pendidikan Pekerjaan
Pendapatan TD SUHU RR
NADI
Komorbiditas nformation
)
/VARIABLES
INPUT=Umur JK
Pendidikan Pekerjaan
Pendapatan TD SUHU RR
NADI Komorbiditas
nformation
/CRITERIA CILEVEL=95
CITYPE=PERCENTILE
NSAMPLES=1000
/MISSING
USERMISSING=EXCLUDE
.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.06
Bootstrap Specifications
Sampling Method Stratified
Number of Samples 1000
Confidence Interval Level 95.0%
Confidence Interval Type Percentile
Strata Variables Umur, JK, Pendidikan,
Pekerjaan, Pendapatan,
TD, SUHU, RR, NADI,
Komorbiditas, nformation
Frequencies
Page 4
Notes
Output Created 03-SEP-2022 08:48:51
Comments
Input Data C:
\Users\LENOVO\OneDrive\
Documents\PROPOSAL
TBA\SPSS FIX.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 42894
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing
values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all
cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Umur JK
Pendidikan Pekerjaan
Pendapatan TD SUHU RR
NADI Komorbiditas
nformation
/PERCENTILES=95.0
/STATISTICS=STDDEV
RANGE MINIMUM
MAXIMUM SEMEAN
MEAN MEDIAN MODE
SUM...
Resources Processor Time 00:00:03.67
Elapsed Time 00:00:07.30
Page 5
Statistics
Bootstrapa
95% Confidence Interval
Statistic Bias Std. Error Lower Upper
N Valid Umur 47 0 0 47 47
JK 47 0 0 47 47
Pendidikan 47 0 0 47 47
Pekerjaan 47 0 0 47 47
Pendapatan 47 0 0 47 47
TD 47 0 0 47 47
SUHU 47 0 0 47 47
RR 47 0 0 47 47
NADI 47 0 0 47 47
Komorbiditas 47 0 0 47 47
nformation 47 0 0 47 47
Missing Umur 0 0 0 0 0
JK 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
Page 6
Statistics
Bootstrapa
Missing 95% Confidence Interval
Statistic Bias Std. Error Lower Upper
Pendidikan 0 0 0 0 0
Pekerjaan 0 0 0 0 0
Pendapatan 0 0 0 0 0
TD 0 0 0 0 0
SUHU 0 0 0 0 0
RR 0 0 0 0 0
NADI 0 0 0 0 0
Komorbiditas 0 0 0 0 0
nformation 0 0 0 0 0
Mean Umur 6.87 .00 .00 6.87 6.87
JK 1.51 .00 .00 1.51 1.51
Pendidikan 1.47 .00 .00 1.47 1.47
Pekerjaan 1.57 .00 .00 1.57 1.57
Pendapatan .53 .00 .00 .53 .53
TD 1.45 .00 .00 1.45 1.45
SUHU 1.00 .00 .00 1.00 1.00
RR 1.00 .00 .00 1.00 1.00
NADI 1.00 .00 .00 1.00 1.00
Komorbiditas 1.89 .00 .00 1.89 1.89
nformation 1.17 .00 .00 1.17 1.17
Std. Error of Mean Umur .302
JK .074
Pendidikan .105
Pekerjaan .073
Pendapatan .100
TD .079
SUHU .000
RR .000
NADI .000
Komorbiditas .045
nformation .055
Median Umur 7.00 .00 .00 7.00 7.00
JK 2.00 .00 .00 2.00 2.00
Pendidikan 1.00 .00 .00 1.00 1.00
Pekerjaan 2.00 .00 .00 2.00 2.00
Pendapatan .00 .00 .00 .00 .00
TD 1.00 .00 .00 1.00 1.00
SUHU 1.00 .00 .00 1.00 1.00
RR 1.00 .00 .00 1.00 1.00
NADI 1.00 .00 .00 1.00 1.00
Komorbiditas 2.00 .00 .00 2.00 2.00
1.00 .00 .00 1.00 Page 7
1.00
Statistics
Bootstrapa
95% Confidence Interval
Statistic Bias Std. Error Lower Upper
Median nformation 1.00 .00 .00 1.00 1.00
Mode Umur 5
JK 2
Pendidikan 1
Pekerjaan 2
Pendapatan 0
TD 1
SUHU 1
RR 1
NADI 1
Komorbiditas 2
nformation 1
Std. Deviation Umur 2.071 .000 .000 2.071 2.071
JK .505 .000 .000 .505 .505
Pendidikan .718 .000 .000 .718 .718
Pekerjaan .500 .000 .000 .500 .500
Pendapatan .687 .000 .000 .687 .687
TD .544 .000 .000 .544 .544
SUHU .000 .000 .000 .000 .000
RR .000 .000 .000 .000 .000
NADI .000 .000 .000 .000 .000
Komorbiditas .312 .000 .000 .312 .312
nformation .380 .000 .000 .380 .380
Range Umur 8
JK 1
Pendidikan 3
Pekerjaan 1
Pendapatan 2
TD 2
SUHU 0
RR 0
NADI 0
Komorbiditas 1
nformation 1
Minimum Umur 2
JK 1
Pendidikan 0
Pekerjaan 1
Pendapatan 0
TD 0
SUHU 1
1 Page 8
Statistics
Bootstrapa
95% Confidence Interval
Statistic Bias Std. Error Lower Upper
Minimum RR 1
NADI 1
Komorbiditas 1
nformation 1
Maximum Umur 10
JK 2
Pendidikan 3
Pekerjaan 2
Pendapatan 2
TD 2
SUHU 1
RR 1
NADI 1
Komorbiditas 2
nformation 2
Sum Umur 323
JK 71
Pendidikan 69
Pekerjaan 74
Pendapatan 25
TD 68
SUHU 47
RR 47
NADI 47
Komorbiditas 89
nformation 55
Percentiles 95 Umur 10.00 .00 .00 10.00 10.00
JK 2.00 .00 .00 2.00 2.00
Pendidikan 3.00 .00 .00 3.00 3.00
Pekerjaan 2.00 .00 .00 2.00 2.00
Pendapatan 2.00 .00 .00 2.00 2.00
TD 2.00 .00 .00 2.00 2.00
SUHU 1.00 .00 .00 1.00 1.00
RR 1.00 .00 .00 1.00 1.00
NADI 1.00 .00 .00 1.00 1.00
Komorbiditas 2.00 .00 .00 2.00 2.00
nformation 2.00 .00 .00 2.00 2.00
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
Frequency Table
Page 9
Umur
Bootstrap for Percenta
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bias Std. Error
Valid 2-6 Tahun 3 6.4 6.4 6.4 .0 .0 6.4
17-25 Tahun 11 23.4 23.4 29.8 .0 .0 23.4
26-35 Tahun 5 10.6 10.6 40.4 .0 .0 10.6
36-45 Tahun 7 14.9 14.9 55.3 .0 .0 14.9
46-55 Tahun 10 21.3 21.3 76.6 .0 .0 21.3
56-65 Tahun 7 14.9 14.9 91.5 .0 .0 14.9
> 65 Tahun 4 8.5 8.5 100.0 .0 .0 8.5
Total 47 100.0 100.0 .0 .0 100.0
Umur
Bootstrap for Percenta
95% Confidence Interval
Lower Upper
Valid 2-6 Tahun 6.4 6.4
17-25 Tahun 23.4 23.4
26-35 Tahun 10.6 10.6
36-45 Tahun 14.9 14.9
46-55 Tahun 21.3 21.3
56-65 Tahun 14.9 14.9
> 65 Tahun 8.5 8.5
Total 100.0 100.0
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
JK
Bootstrap for Percenta
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bias Std. Error
Valid Laki-laki 23 48.9 48.9 48.9 .0 .0 48.9
Perempuan 24 51.1 51.1 100.0 .0 .0 51.1
Total 47 100.0 100.0 .0 .0 100.0
JK
a
Bootstrap for Percent
95% Confidence Interval
Lower Upper
Valid Laki-laki 48.9 48.9
Perempuan 51.1 51.1
Total 100.0 100.0
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
Page 10
Pendidikan
Bootstrap a...
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bias
Valid 0 3 6.4 6.4 6.4 .0 .0
Tinggi (DIII-S1) 22 46.8 46.8 53.2 .0 .0
Menengah (SMA) 19 40.4 40.4 93.6 .0 .0
Rendah (SD-SMP) 3 6.4 6.4 100.0 .0 .0
Total 47 100.0 100.0 .0 .0
Pendidikan
Bootstrap for Percenta
95% Confidence Interval
Std. Error Lower Upper
Valid 0 .0 6.4 6.4
Tinggi (DIII-S1) .0 46.8 46.8
Menengah (SMA) .0 40.4 40.4
Rendah (SD-SMP) .0 6.4 6.4
Total .0 100.0 100.0
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
Pekerjaan
Bootstrap a...
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bias
Valid Bekerja 20 42.6 42.6 42.6 .0 .0
Tidak Bekerja 27 57.4 57.4 100.0 .0 .0
Total 47 100.0 100.0 .0 .0
Pekerjaan
Bootstrap for Percenta
95% Confidence Interval
Std. Error Lower Upper
Valid Bekerja .0 42.6 42.6
Tidak Bekerja .0 57.4 57.4
Total .0 100.0 100.0
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
Page 11
Pendapatan
Bootstrap for Percenta
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bias Std. Error
Valid tidak ada 27 57.4 57.4 57.4 .0 .0 57.4
>UMR 15 31.9 31.9 89.4 .0 .0 31.9
<UMR 5 10.6 10.6 100.0 .0 .0 10.6
Total 47 100.0 100.0 .0 .0 100.0
Pendapatan
Bootstrap for Percenta
95% Confidence Interval
Lower Upper
Valid tidak ada 57.4 57.4
>UMR 31.9 31.9
<UMR 10.6 10.6
Total 100.0 100.0
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
TD
Bootstrap for Percenta
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bias Std. Error
Valid 0 1 2.1 2.1 2.1 .0 .0 2.1
Normal 24 51.1 51.1 53.2 .0 .0 51.1
Abnormal 22 46.8 46.8 100.0 .0 .0 46.8
Total 47 100.0 100.0 .0 .0 100.0
TD
Bootstrap for Percenta
95% Confidence Interval
Lower Upper
Valid 0 2.1 2.1
Normal 51.1 51.1
Abnormal 46.8 46.8
Total 100.0 100.0
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
Page 12
SUHU
Bootstrap for Percenta
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bias Std. Error
Valid Normal 47 100.0 100.0 100.0 .0 .0 100.0
SUHU
Bootstrap for Percenta
95% Confidence Interval
Lower Upper
Valid Normal 100.0 100.0
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
RR
Bootstrap for Percenta
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bias Std. Error
Valid Normal 47 100.0 100.0 100.0 .0 .0 100.0
RR
a
Bootstrap for Percent
95% Confidence Interval
Lower Upper
Valid Normal 100.0 100.0
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
NADI
Bootstrap for Percenta
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bias Std. Error
Valid Normal 47 100.0 100.0 100.0 .0 .0 100.0
NADI
a
Bootstrap for Percent
95% Confidence Interval
Lower Upper
Valid Normal 100.0 100.0
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
Page 13
Komorbiditas
Bootstrap for Percenta
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bias Std. Error
Valid Ada 5 10.6 10.6 10.6 .0 .0 10.6
Tidak ada 42 89.4 89.4 100.0 .0 .0 89.4
Total 47 100.0 100.0 .0 .0 100.0
Komorbiditas
a
Bootstrap for Percent
95% Confidence Interval
Lower Upper
Valid Ada 10.6 10.6
Tidak ada 89.4 89.4
Total 100.0 100.0
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
nformation
Bootstrap for Percenta
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bias Std. Error
Valid Baik 39 83.0 83.0 83.0 .0 .0 83.0
Kurang baik 8 17.0 17.0 100.0 .0 .0 17.0
Total 47 100.0 100.0 .0 .0 100.0
nformation
Bootstrap for Percenta
95% Confidence Interval
Lower Upper
Valid Baik 83.0 83.0
Kurang baik 17.0 17.0
Total 100.0 100.0
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples
Explore
Page 14
Notes
Output Created 03-SEP-2022 08:49:55
Comments
Input Data C:
\Users\LENOVO\OneDrive\
Documents\PROPOSAL
TBA\SPSS FIX.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 47
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing
values for dependent
variables are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on
cases with no missing
values for any dependent
variable or factor used.
Syntax EXAMINE
VARIABLES=Umur JK
Pendidikan Pekerjaan
Pendapatan TD SUHU RR
NADI Komorbiditas
nformation
/PLOT BOXPLOT
STEMLEAF
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS
DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Resources Processor Time 00:00:03.17
Elapsed Time 00:00:05.16
Page 15
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Umur 47 100.0% 0 0.0% 47 100.0%
JK 47 100.0% 0 0.0% 47 100.0%
Pendidikan 47 100.0% 0 0.0% 47 100.0%
Pekerjaan 47 100.0% 0 0.0% 47 100.0%
Pendapatan 47 100.0% 0 0.0% 47 100.0%
TD 47 100.0% 0 0.0% 47 100.0%
SUHU 47 100.0% 0 0.0% 47 100.0%
RR 47 100.0% 0 0.0% 47 100.0%
NADI 47 100.0% 0 0.0% 47 100.0%
Komorbiditas 47 100.0% 0 0.0% 47 100.0%
nformation 47 100.0% 0 0.0% 47 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Umur Mean 6.87 .302
95% Confidence Interval for Lower Bound 6.26
Mean Upper Bound 7.48
5% Trimmed Mean 6.97
Median 7.00
Variance 4.288
Std. Deviation 2.071
Minimum 2
Maximum 10
Range 8
Interquartile Range 3
Skewness -.558 .347
Kurtosis -.011 .681
JK Mean 1.51 .074
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.36
Mean Upper Bound 1.66
5% Trimmed Mean 1.51
Median 2.00
Variance .255
Std. Deviation .505
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness -.044 .347
Kurtosis -2.089 .681
1.47 .105
Page 16
Descriptives
Statistic Std. Error
Pendidikan Mean 1.47 .105
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.26
Mean Upper Bound 1.68
5% Trimmed Mean 1.46
Median 1.00
Variance .515
Std. Deviation .718
Minimum 0
Maximum 3
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness .116 .347
Kurtosis -.124 .681
Pekerjaan Mean 1.57 .073
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.43
Mean Upper Bound 1.72
5% Trimmed Mean 1.58
Median 2.00
Variance .250
Std. Deviation .500
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness -.311 .347
Kurtosis -1.990 .681
Pendapatan Mean .53 .100
95% Confidence Interval for Lower Bound .33
Mean Upper Bound .73
5% Trimmed Mean .48
Median .00
Variance .472
Std. Deviation .687
Minimum 0
Maximum 2
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness .932 .347
Kurtosis -.301 .681
TD Mean 1.45 .079
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.29
Mean Upper Bound 1.61
1.46
Page 17
TD
Descriptives
Statistic Std. Error
5% Trimmed Mean 1.46
Median 1.00
Variance .296
Std. Deviation .544
Minimum 0
Maximum 2
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -.204 .347
Kurtosis -1.115 .681
SUHU Mean 1.00 .000
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.00
Mean Upper Bound 1.00
5% Trimmed Mean 1.00
Median 1.00
Variance .000
Std. Deviation .000
Minimum 1
Maximum 1
Range 0
Interquartile Range 0
Skewness . .
Kurtosis . .
RR Mean 1.00 .000
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.00
Mean Upper Bound 1.00
5% Trimmed Mean 1.00
Median 1.00
Variance .000
Std. Deviation .000
Minimum 1
Maximum 1
Range 0
Interquartile Range 0
Skewness . .
Kurtosis . .
NADI Mean 1.00 .000
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.00
Mean Upper Bound 1.00
5% Trimmed Mean 1.00
Median 1.00
Variance .000
.000
Page 18
NADI
Descriptives
Statistic Std. Error
Std. Deviation .000
Minimum 1
Maximum 1
Range 0
Interquartile Range 0
Skewness . .
Kurtosis . .
Komorbiditas Mean 1.89 .045
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.80
Mean Upper Bound 1.99
5% Trimmed Mean 1.94
Median 2.00
Variance .097
Std. Deviation .312
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 0
Skewness -2.638 .347
Kurtosis 5.179 .681
nformation Mean 1.17 .055
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.06
Mean Upper Bound 1.28
5% Trimmed Mean 1.13
Median 1.00
Variance .144
Std. Deviation .380
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 0
Skewness 1.813 .347
Kurtosis 1.344 .681
Umur
3.00 2 . 000
.00 3 .
.00 4 .
11.00 5 . 00000000000
Page 19
5.00 6 . 00000
7.00 7 . 0000000
10.00 8 . 0000000000
7.00 9 . 0000000
4.00 10 . 0000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
10
Umur
JK
JK Stem-and-Leaf Plot
23.00 10 . 00000000000000000000000
.00 11 .
.00 12 .
.00 13 .
.00 14 .
.00 15 .
.00 16 .
.00 17 .
.00 18 .
.00 19 .
24.00 20 . 000000000000000000000000
Stem width: 0
Each leaf: 1 case(s)
Page 20
2.0
1.8
1.6
1.4
1.2
1.0
JK
Pendidikan
3.00 0 . 000
.00 0 .
22.00 1 . 0000000000000000000000
.00 1 .
19.00 2 . 0000000000000000000
.00 2 .
3.00 3 . 000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
Page 21
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
Pendidikan
Pekerjaan
20.00 10 . 00000000000000000000
.00 11 .
.00 12 .
.00 13 .
.00 14 .
.00 15 .
.00 16 .
.00 17 .
.00 18 .
.00 19 .
27.00 20 . 000000000000000000000000000
Stem width: 0
Each leaf: 1 case(s)
Page 22
2.0
1.8
1.6
1.4
1.2
1.0
Pekerjaan
Pendapatan
27.00 0 . 000000000000000000000000000
.00 0 .
15.00 1 . 000000000000000
.00 1 .
5.00 2 . 00000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
Page 23
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
Pendapatan
TD
TD Stem-and-Leaf Plot
1.00 0 . 0
.00 0 .
24.00 1 . 000000000000000000000000
.00 1 .
22.00 2 . 0000000000000000000000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
Page 24
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
TD
SUHU
47.00 1 . 00000000000000000000000000000000000000000000000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
Page 25
1
SUHU
RR
RR Stem-and-Leaf Plot
47.00 1 . 00000000000000000000000000000000000000000000000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
Page 26
1
RR
NADI
47.00 1 . 00000000000000000000000000000000000000000000000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
Page 27
1
NADI
Komorbiditas
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
Page 28
2.0
1.8
1.6
1.4
1.2
25 2224
1.0
21
Komorbiditas
nformation
39.00 1 . 000000000000000000000000000000000000000
8.00 Extremes (>=2.0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
Page 29
47 3438
2.0
29
1.8
1.6
1.4
1.2
1.0
nformation
Explore
Notes
Output Created 03-SEP-2022 08:50:15
Comments
Input Data C:
\Users\LENOVO\OneDrive\
Documents\PROPOSAL
TBA\SPSS FIX.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 47
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing
values for dependent
variables are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on
cases with no missing
values for any dependent
variable or factor used.
EXAMINE
VARIABLES=Umur JK
Pendidikan Pekerjaan
Pendapatan TD SUHU RR
NADI Komorbiditas
nformation
/PLOT BOXPLOT
STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS Page 30
DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Notes
Syntax EXAMINE
VARIABLES=Umur JK
Pendidikan Pekerjaan
Pendapatan TD SUHU RR
NADI Komorbiditas
nformation
/PLOT BOXPLOT
STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS
DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Resources Processor Time 00:00:06.64
Elapsed Time 00:00:12.91
Page 31
Descriptives
Statistic Std. Error
Umur Mean 6.87 .302
95% Confidence Interval for Lower Bound 6.26
Mean Upper Bound 7.48
5% Trimmed Mean 6.97
Median 7.00
Variance 4.288
Std. Deviation 2.071
Minimum 2
Maximum 10
Range 8
Interquartile Range 3
Skewness -.558 .347
Kurtosis -.011 .681
JK Mean 1.51 .074
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.36
Mean Upper Bound 1.66
5% Trimmed Mean 1.51
Median 2.00
Variance .255
Std. Deviation .505
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness -.044 .347
Kurtosis -2.089 .681
Pendidikan Mean 1.47 .105
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.26
Mean Upper Bound 1.68
5% Trimmed Mean 1.46
Median 1.00
Variance .515
Std. Deviation .718
Minimum 0
Maximum 3
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness .116 .347
Kurtosis -.124 .681
Pekerjaan Mean 1.57 .073
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.43
Mean Upper Bound 1.72
1.58
Page 32
Pekerjaan
Descriptives
Statistic Std. Error
5% Trimmed Mean 1.58
Median 2.00
Variance .250
Std. Deviation .500
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness -.311 .347
Kurtosis -1.990 .681
Pendapatan Mean .53 .100
95% Confidence Interval for Lower Bound .33
Mean Upper Bound .73
5% Trimmed Mean .48
Median .00
Variance .472
Std. Deviation .687
Minimum 0
Maximum 2
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness .932 .347
Kurtosis -.301 .681
TD Mean 1.45 .079
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.29
Mean Upper Bound 1.61
5% Trimmed Mean 1.46
Median 1.00
Variance .296
Std. Deviation .544
Minimum 0
Maximum 2
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -.204 .347
Kurtosis -1.115 .681
SUHU Mean 1.00 .000
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.00
Mean Upper Bound 1.00
5% Trimmed Mean 1.00
Median 1.00
Variance .000
.000
Page 33
SUHU
Descriptives
Statistic Std. Error
Std. Deviation .000
Minimum 1
Maximum 1
Range 0
Interquartile Range 0
Skewness . .
Kurtosis . .
RR Mean 1.00 .000
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.00
Mean Upper Bound 1.00
5% Trimmed Mean 1.00
Median 1.00
Variance .000
Std. Deviation .000
Minimum 1
Maximum 1
Range 0
Interquartile Range 0
Skewness . .
Kurtosis . .
NADI Mean 1.00 .000
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.00
Mean Upper Bound 1.00
5% Trimmed Mean 1.00
Median 1.00
Variance .000
Std. Deviation .000
Minimum 1
Maximum 1
Range 0
Interquartile Range 0
Skewness . .
Kurtosis . .
Komorbiditas Mean 1.89 .045
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.80
Mean Upper Bound 1.99
5% Trimmed Mean 1.94
Median 2.00
Variance .097
Std. Deviation .312
Minimum 1
Maximum 2
1
Page 34
Descriptives
Statistic Std. Error
Range 1
Interquartile Range 0
Skewness -2.638 .347
Kurtosis 5.179 .681
nformation Mean 1.17 .055
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.06
Mean Upper Bound 1.28
5% Trimmed Mean 1.13
Median 1.00
Variance .144
Std. Deviation .380
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 0
Skewness 1.813 .347
Kurtosis 1.344 .681
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur .154 47 .007 .925 47 .005
JK .344 47 <.001 .637 47 <.001
Pendidikan .275 47 <.001 .836 47 <.001
Pekerjaan .377 47 <.001 .629 47 <.001
Pendapatan .355 47 <.001 .719 47 <.001
TD .326 47 <.001 .699 47 <.001
SUHU . 47 . . 47 .
RR . 47 . . 47 .
NADI . 47 . . 47 .
Komorbiditas .527 47 <.001 .356 47 <.001
nformation .503 47 <.001 .455 47 <.001
a. Lilliefors Significance Correction
Page 35
CamScanner
CamScanner
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
1. Nama ` : Sitti Nur Muslimah Hasmin
2. NIM : NH0117143
3. Tempat/tgl lahir : Baraka, 21 November 1999
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Massenrempulu-Indonesia
6. Program Studi : S1 Keperawatan
7. Alamat : Moncongloe Bulu
8. Email : nurmuslimahh@gmail.com
9. No. Hp : 081342970745
10. Nama Orang Tua
a. Bapak : Hamin S.Pd., M.AP
b. Ibu : Haslinda
B. PENDIDIKAN
1. SDN 1 Enrekang Tahun 2007 -2012
2. SMPN 1 Enrekang Tahun 2012-2014
3. SMAN 1 Enrekang Tahun 2015-2017
4. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2017- Sekarang