Anda di halaman 1dari 201

STUDI FENOMENOLOGI ASPEK SPIRITUALITAS

PADA PEJUANG KANKER SERVIKS

SKRIPSI

Disusun Oleh :
Nuzul Prima Diyella

NIM : 16.0478.813.01

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA TAHUN
2020
STUDI FENOMENOLOGI ASPEK SPIRITUALITAS
PADA PEJUANG KANKER SERVIKS

SKRIPSI

Disusun Oleh :
Nuzul Prima Diyella
NIM : 16.0478.813.01

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA TAHUN
2020
STUDI FENOMENOLOGI ASPEK SPIRITUALITAS
PADA PEJUANG KANKER SERVIKS

SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana (S.Kep)

Disusun Oleh :
Nuzul Prima Diyella
NIM : 16.0478.813.01

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA TAHUN
2020
STUDI FENOMENOLOGI ASPEK SPIRITUALITAS
PADA PEJUANG KANKER

SKRIPSI
Disusun Oleh :
NUZUL PRIMA DIYELLA
NIM : 16.0478.813.01

Laporan Hasil Tugas Akhir ini Telah Disetujui


Tanggal 17 Juli 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, S.Kep,M.S Dr. Anik Puji Rahayu S.Kep M.kep
NIK : 1141048817096 NIDN : 3417047201

Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Ns. Kiki Hardiansyah Safitri, S.Kep. M.Kep,Sp K.MB


NIK : 1141048816088
HALAMAN PENGESAHAN

STUDI FENOMENOLOGI ASPEK SPIRITUALITAS


PADA PEJUANG KANKER SERVIKS

SKRIPSI
Disusun Oleh :
NUZUL PRIMA DIYELLA
NIM : 16.0478.813.01
Telah dipertahankan didepan dewan penguji
Pada tanggal 28 Juli 2020

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep., M.Kep (......................................)


NIK : 1141048311023
2. Ns. Siti Kholifah, S.Kep, M.Kep (.......................................)
NIK : 1141048913039
3. Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, S.Kep,M.s (......................................)
NIK : 1141048817096
4. Dr. Anik Puji Rahayu S.Kep M.kep (......................................)
NIDN : 3417047201
Mengetahui

Ketua Ketua Program Studi


ITKES Wiyata Husada Samarinda Ilmu Keperawatan
ITKES Wiyata Husada Samarinda

Dr. Eka Ananta Sidharta,CA,CfrA Ns. Kiki Hardiansyah Safitri, S.Kep. M.Kep,Sp K.MB
NIK : 196203031985031002 NIK : 1141048816088

i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nuzul Prima Diyella

NIM : 16.0478.813.01

Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Judul : Studi Fenomenologi Aspek Spiritualitas Pada Pejuang

Kanker Serviks

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber,

baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar.

Samarinda 4 Oktober 2020

Yang membuat pernyataan

Nuzul Prima Diyella

NIM : 16.0478.813.01

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena berkat Rahmat dan BimbinganNya saya dapat menyelesaikan
Skripsi/Karya Ilmiah dengan judul “Studi Fenomenologi Aspek
Spiritualitas Pada Pejuang Kanker Serviks”. Penulisan skripsi/karya
ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana (S.Kep) Pada Program Studi Keperawatan
ITKES Wiyata Husada Samarinda.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi
kali ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan semua proses tepat
pada waktunya. Oleh karena itu, perkenankanlah saya untuk
menyelesaikan semua proses tepat pada waktunya. Oleh karena itu,
perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya
dengan hati yang tulus kepada :

1. Mujito Hadi MM selaku Ketua Yayasan Wiyata Husada Samarinda


2. Dr. Eka Ananta Sidharta, CA,CfrA selaku Ketua ITKES
wiyata husada samarinda
3. Ns.Kiki Hardiansyah Safitri,S.Kep.M.Kep,.Sp K.MB selaku Ketua
Program Studi Keperawatan ITKES Wiyata Husada Samarinda
4. Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, S.Kep,M.s selaku dosen
pembimbing I telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran untuk
mengarahkan saya dalam penyusunan tugas akhir ini.
5. Dr. Anik Puji Rahayu S.Kep M.kep selaku dosen pembimbing
II yang menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan
peneliti dalam penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih atas
bimbingan dan ilmu yang telah diberikan
6. Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep., M.Kep selaku penguji 1 terima
kasih atas masukan dan ilmu yang telah diberikan demi perbaikan
penulisan Proposal hingga Skripsi
7. Ns. Siti Kholifah, S.Kep., M.Kep selaku penguji 2 terima kasih atas

iii
masukan yang diberikan untuk saya sekaligus menjadi penguji II saya
dalam ujian Skripsi ini terima kasih masukannya dan arahannya
8. Ns. Wahyu Dewi Sulistiyarini, S.Kep., M.S selaku penguji 3 sekaligus
pembimbing 1 terima kasih atas masukan dan waktunya untuk
membimbing dan menguji saya demi perbaikan penulisan Proposal
hingga Skripsi
9. Segenap Dosen dan Tenaga Kependidikan Program Studi Ilmu
Keperawatan Institut Teknologi Kesehatan & Sains Wiyata Husada
Samarinda
10. Teristimewa kedua orang tua Yeni Marni dan Eddy Sardiman serta
adikku Haura Vanesia Sabilla dan Arsya Tri Saidini yang telah menjadi
motivasi, mendoakan, memberikan dukungan, dan semangat serta kasih
sayang yang mereka berikan selama ini dalam penyelesaian tugas akhir
ini
11. Teman seperjuangan terkhusus Nurun Ni’mah, Cindy Claudia, Nofia
Helfiana, Rusmita Milia Sari, Nesti Norsephi, Dinda Andini, Laila
Tifah, Victor Dapodang, dan teman satu bimbingan dengan saya dan
juga sahabat saya yang banyak sekali dan saya tidak bisa ucapkan satu
satu yang selalu menyemangati dan menguatkan saya
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan dan
melimpahkan karunia serta rahmat-Nya kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini
masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak
perbaikan dan penyempurnaan baik dalam bentuk saran dan kritik yang
bersifat membangun. Peneliti berharap skripsi ini dapat di terima
sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi ilmu
keperawatan ITIKES Wiyata Husada Samarinda.

Samarinda, 17 Juli 2020

Nuzul Prima Diyella

iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Nuzul Prima Diyella
NIM : 16.0478.813.01
Program Studi : Ilmu Keperawatan

Dengan ini menyetujui dan memberikan hak kepada ITKES Wiyata Husada
Samarinda atas karya ilmiah yang berjudul :
Studi Fenomenologi : Aspek Spiritualitas Pada Pejuang Kanker Serviks

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak ini ITKES Wiyata
Husada Samarinda berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan pemilik
hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Samarinda, 4 oktober 2020

Nuzul Prima Diyella

v
ABSTRAK

Studi Fenomenologi Aspek Spiritualitas Pada Pejuang Kanker


Serviks
N 1 2
uzul Prima Diyella , Wahyu Dewi Sulistiarini , Anik Puji
3
Rahayu
e-mail : nuzulprimadiyella301@student.stikeswhs.ac.id

Latar Belakang : Kanker serviks akan mempunyai gejala yang membuatnya tidak
nyaman dari segi fisik dan psikologis yang menyebabkan pejuang kanker sangat
sensitif dengan berbagai perasaan cemas, takut akan kematian. Timbulnya dampak
tersebut munculnya kebutuhan spuritualitas untuk menemukan tujuan dan makna
kehidupan agar lebih mendekatkan dirinya pada tuhannya untuk menguatkan dirinya
agar tetap iklas dan mampu mengahadapi penyakitnya. Tujuan : Untuk
mengeksplor lebih dalam “Bagaimana aspek spiritualitas pada pejuang kanker serviks.
Metode : Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan partisipan
menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah partisipan sebanyak 4 orang
partisipan dengan kriteria inklusi yaitu seorang penderita kanker serviks, usia diatas
umur 30 tahun, pejuang kanker serviks yang tidak mengalami penurunan kesadaran,
pejuang kanker serviks yang tidak mengalami perburukan gejala yang tidak terkontrol,
pejuang kanker serviks yang melakukan pengobatan rutin, pejuang kanker serviks yang
tidak keberatan dilakukan wawancara, pejuang kanker serviks yang bisa menggunakan
Handphone Hasil : Penelitian ini menghasilkan 4 tema utama yaitu keyakinan bahwa
penyakit datangnya dari Tuhan, ibadah memberikan energi positif, harapan untuk
keselamatan diri dan keluarga, kebermanfaatan untuk orang lain. Kesimpulan : Proses
Spiritualitas akan muncul sendirinya disetiap individu dengan adanya agama,
keimanan, harapan, trasedensi dengan adanya hal itu penderita kanker bisa menerima
penyakitnya dengan mendekatkan diri pada Tuhan.

Kata Kunci : Spiritualitas, Kanker Serviks, Studi


Fenomenologi
1-2
Mahasiswa program studi ilmu keperawatan, ITKES Wiyata Husada
Samarinda
3
Dosen program studi ilmu keperawatan, Universitas Mulawarman
Samarinda

i
ABSTRACT

Phenomenology Study of Spirituality Aspects of Cervical Cancer Fighters


N 1 2
uzul Prima Diyella , Wahyu Dewi Sulistiarini , Anik Puji
3
Rahayu
e-mail : nuzulprimadiyella301@student.stikeswhs.ac.id

Background: Cervical cancer will have symptoms that make it uncomfortable,


physically and psychologically, causing cancer fighters to be very sensitive with
various feelings of anxiety, fear of death. The emergence of this impact arises the need
for spirituality to find the purpose and meaning of life so that he is closer to his god to
strengthen himself so that he remains sincere and able to face his illness. Purpose: To
explore more deeply “How about the spiritual aspects of cervical cancer fighters.
Method: Qualitative with a phenomenological approach. Participants were taken
using a purposive sampling technique with a total of 4 participants with inclusion
criteria, namely a cervical cancer patient, over 30 years of age, cervical cancer warriors
who do not experience a decrease in consciousness, cervical cancer fighters who
do not experience uncontrolled worsening of symptoms, fighters cervical cancer who
does routine treatment, cervical cancer warriors who do not mind being interviewed,
cervical cancer fighters who can use cell phones. Results: This study resulted in 4 main
themes, namely the belief that disease comes from God, worship provides positive
energy, hope for personal and family safety, benefits for others.Conclusion: The
process of spirituality will emerge by itself in every individual with the existence of
religion, faith, hope, trasedensi. With this, cancer patients can accept their disease by
getting closer to God.

Keywords: Spirituality, Cervical Cancer, Phenomenology


Studies
1-2
Student of the Nursing Study Program, ITKES Wiyata Husada
Samarinda
3
Lecturer of the Nursing Study Program, Mulawarman University
Samarinda

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vi
DAFTAR SKEMA...........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUA
a. Latar Belakang.....................................................................................1
b. Rumusan Masalah.................................................................................8
c. Tujuan Penelitian..................................................................................9
d. Manfaat Penelitian................................................................................9
e. Penelitian Terkait..................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


1. Konsep Kanker Serviks
a. Definisi................................................................................................12
b. Penyebab Kanker Servik.....................................................................13
c. Gejala Kanker Serviks.........................................................................14
d. Tipe Kanker serviks.............................................................................14
e. Klasifikasi Kanker Serviks..................................................................16
f. Pemeriksaan Penunjang Kanker Serviks.............................................18
g. Faktor Resiko Kanker Serviks.............................................................18
h. Penatalaksanaan Kanker Serviks.........................................................20
2. Konsep Spiritualitas
a. Definisi Spiritualitas............................................................................23
b. Dimensi Spiritualitas...........................................................................26
c. Manfaat Spiritualitas...........................................................................26

iii
d. Karakteristik Spiritualitas........................................................................27
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan spiritual...........................27
f. Konsep yang berhubungn dengan spiritualitas........................................29
g. Pengukuran Aspek Spiritualitas..............................................................30
h. Konsep Teori Penelitian .........................................................................34
i. Kerangka Teori Penelitian ......................................................................35

BAB III METODE PENELITIAN


a. Jenis dan Rancangan Penelitian..............................................................36

b. Subjek Penelitian.....................................................................................37
c. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................38
d. Instrumen Penelitian................................................................................38
e. Teknik Pengumpulan Data
.................................................................................................................
38
f. Prosedur Pengumpulan Data
.................................................................................................................
40
g. Analisa Data............................................................................................41
h. Keabsahan Data.......................................................................................43
i. Etika Penelitian.......................................................................................44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................46
a. Hasil Penelitian.......................................................................................46
b. Gambaran Lokasi dan Partisipan penelitian............................................46
c. Gambaran karakteristik partisipan...........................................................47
d. Tema Hasil Analisis Penelitian...............................................................48
e. Pembahasan.............................................................................................82
f. Keterbatasan penelitian...........................................................................88
BAB V PENUTUP......................................................................................90
a. Kesimpulan..............................................................................................90
b. Saran .......................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Kanker Serviks.................................................................16

Tabel 2.2 Dimensi-Dimensi Kanker Serviks......................................................26

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Normal dan Kanker Serviks...............................................................13


Gambar 2.2 Klasifikasi Kanker Serviks.................................................................16

viii
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Teori Keperawatan..........................................................34


Skema 2.2 Kerangka Konsep Keperawatan.......................................................35
Skema 4.1 Tema 1.............................................................................................51
Skema 4.2 Tema 2.............................................................................................60
Skema 4.3 Tema 3.............................................................................................64
Skema 4.4 Tema 4.............................................................................................68

ix
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Permohonan Studi Pendahuluan


Lampiran 2 : Lembar surat Balasan
Lampiran 3 : Lembar surat pelaksanaan pngambilan data
Lampiran 4 : Lembar permohonan ijin Studi Pendahuluan dan pengambilan
data di Dinas Kesehatan
Lampiran 5 : Surat ijin persetujuan pengambilan data
Lampiran 6 : Surat ijin kepada kepala rekam medik
Lampiran 7 : Surat ijin kepada kepala ruangan mawar rawat inap
Lampiran 8 : Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan
Lampiran 9 : Pedoman Wawancara
Lampiran 10 : Foto Dokumentasi Penelitian
Lampiran 11 : Manuskrip
Lampiran 12 : Transkip wawancara
Lampiran 13 : Verbatim Partisipan Pada Setiap Tema
Lampiran 14 : Biodata Peneliti

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker serviks merupakan penyakit kanker ganas yang terjadi
pada perempuan yang disebabkan oleh infeksi Human Pappiloma Virus
(HPV). Kanker serviks berhubungan dengan perubahan organ reproduksi
perempuan yang dianggap sebagai organ bagian yang sangat penting bagi
perempuan, dan sangat sensitif. Kematian, dampak yang serius terhadap
kehidupan pejuang kanker serviks, serta kehilangan kemampuan melakukan
hubungan seksual merupakan ketakutan yang dirasakan oleh perempuan yang
mengalami kanker serviks. Pejuang kanker serviks mempunyai angka
kesembuhan yang sangat kecil. Pejuang yang menderita kanker serviks akan
mempunyai gejala yang membuatnya tidak nyaman dengan adanya
perdarahan spontan diluar menstruasi dan juga timbulnya keputihan yang
berbau busuk bercampur darah, nyeri panggul dan juga bahkan tidak bisa
buang air kecil. Selain permasalahan fisik pejuang mengalami masalah
psikologis yang menyebabkan pejuang kanker sangat sensitif dengan berbagai
perasaan cemas, takut akan kematian. Timbulnya dampak tersebut
munculnya kebutuhan spuritualitas untuk menemukan tujuan dan makna
kehidupan agar lebih mendekatkan dirinya pada tuhannya untuk menguatkan
dirinya agar tetap iklas dan mampu mengahadapi penyakitnya (Lubis, 2009)
didalam (Dwi, Shally, & Prasetyaningrum, 2017).
Menurut World Health Organization Sekitar 90% kematian akibat
kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah
(WHO, 2018). Menurut American Cancer Society’s memperkirakan pada
tahun 2018 akan muncul sekitar 13.240 kasus baru kanker serviks invasif di
diagnosis, sekitar 4.170 perempuan akan meninggal karena kanker serviks
(American Society Cancer, 2018) dalam (Sofia, 2019). Data Global Cancer
Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menunjukkan
Kanker serviks merupakan jenis kanker kedua yang paling banyak terjadi di
Indonesia sebanyak 32.469 kasus atau 9,3% dari total kasus (WHO, 2019).
2

Berdasarkan prevalensi angka kejadian penyakit kanker di Indonesia


berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke
23. Angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker
payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata
kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar
23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000
penduduk (Kemenkes, 2019).
Berdasarkan Data Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Kota
Samarinda Kalimantan Timur Tahun 2019 sebayak 473 perempuan produktif
dilakukan pemeriksaan leher Rahim dan didapatkan hasil IVA Positif
sebanyak 22 orang dari 473 berarti sebanyak 4,65% yang terindikasi IVA
positif. Setelah dilakukkan pemeriksaan yang lebih lanjut dicurigai terjadi
kanker sebanyak 11 orang dari 22 orang yang melakukan IVA test terdapat
50% dari seluruh penderita yang terindikasi IVA positif (Dinkes, 2019).
Masyarakat di Indonesia umumnya menganggap bahwa penyakit
kanker sebagai hukuman atas dosa yang dilakukan sekaligus cobaan dari
Tuhan yang patut kita syukuri (Hamid, 2008) dalam (Susanti et al., 2011).
Kanker serviks berdampak buruk terhadap perempuan yang menderita
penyakit kanker serviks, penderitaan yang dialami oleh perempuan
menyebabkan mereka tidak mampu menjalankan perannya dalam rumah
tangga, sebagai istri dan seorang ibu secara maksimal. Kanker serviks akan
mempengaruhi aspek spiritualitas dimana dilihat dari sudut pandang agama
spiritualitas bersifat rohani atau batin. Spiritualitas memiliki dimensi yang
terkesan Maha luas. Melihat sisi esoterisme ajaran agama atau ajaran
kerohanian, maka manusia akan dibawa kepada apa yang merupakan hakikat
dari panggilan manusia. Adanya spiritualitas pejuang kanker serviks
menunjang pejuang cancer agar lebih kuat dan mampu menghadapi
cobaan hidup yang berat (Dwi et al., 2017).
Pejuang kanker serviks awal terdiagnosa, diagnosis dan sampai tahap
pengobatan dapat berdampak timbulnya pemikiran kematian dan
menimbulkan masalah masuk ke fase penyangkalan marah kepada Tuhan,
3

merasa ditinggalkan oleh Tuhan, merasa do’anya tidak pernah dikabulkan,


adanya fase tawar menawar didalam hati dan pikirannya, fase depresi
perasaaan hidup tidak berguna lagi, sampai masuk ke tahap penerimaan
dimana fase spiritualitas berada di fase penerimaan. Mereka tidak hanya
menghadapi gejala penyakit saja, tetapi juga dampak perubahan kualitas
hidup, batasan autonomi dan kemandirian, serta perubahan peran individu
dalam keluarga dan masyarakat. (Sulistyarini & Kao, 2018). Penderita kanker
serviks menunjukan bahwa rasa sakit dan kelelahan adalah keluhan utama
yang dirasakan oleh penderita kanker . Perempuan yang menderita kanker
serviks merasa dirinya tidak sempurna. Beban psikologis juga
mempengaruhi pejuang kanker di berbagai tingkatan. Gangguan emosi
pejuang dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan penyakit
pejuang dan status fisik. Campuran depresi dan gangguan kecemasan
umumnya meningkat seiring waktu ketika pejuang kanker mendekati
kematian, terutama di bulan terakhir kehidupan mereka. Di sisi lain, pejuang
dengan kanker mungkin menghadapi ketidakpastian seperti makna dan
tujuan hidup, kebutuhan keuangan, fungsionalitas, dan kontinuitas dukungan
sosial. (Sulistyarini & Kao, 2018).
Keadaan yang sulit dengan situasi yang mengancam nyawa,
kerohanian sangat penting untuk menemukan harapan dan penerimaan diri.
Mereka yang menderita kanker serviks , mereka memaksakan diri untuk
mencoba menemukan makna kehidupan. Spiritualitas sangat penting ketika
individu mengalami situasi yang mengancam nyawa karena percaya kepada
Tuhan dapat mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh penyakit (Dwi et al.,
2017). Adanya spiritualitas pejuang mampu memeanajemen kesehatannya.
Adanya spiritualitas mampu memberi energi untuk menemukan diri mereka
sendiri, untuk mengatasi situsi sulit, dan untuk memperbaiki kesehatan. Energi
yang dihasilkan oleh spiritualitas membantu pejuang merasa lebih baik dan
membimbing pilihan yang dibuat sepanjang hidup (Sahidin,2018).
Menurut Hasil Penelitian (Distinarista, 2018) dengan penelitian
pengalaman spiritual pejuang cervikal cancer (studi fenomenologi)
Spiritualitas dan keimanan berperan penting dalam menghadapi penyakit
4

kanker. Beberapa pejuang cancer memegang teguh nilai dan kepercayaan


pada agama yang diyakininya (American Society of Clinical Oncology,
2015). Hal ini sesuai dengan hasil dalam penelitian ini. Kebutuhan spiritual
pejuang cancer pada pejuang kanker serviks merupakan kebutuhan yang
sangat penting, kebutuhanakan rasa damai, kebutuhan menganut
keyakinan agama dan kebutuhan memberi. Sedangkan bentuk kebutuhan
spiritual yang paling diperlukan adalah berdoa.
Menurut (Dwi, Shally, & Prasetyaningrum, 2017) dengan penelitian
Resiliensi pada penderita kanker serviks partisipan yakin dapat sembuh dan
berusaha agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Dinamika proses
pembentukan resiliensi yang dialami masing-masing partisipan berbeda-beda.
Hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan partisipan untuk bangkit dan
bertahan dalam menjalani penyakit yang dideritanya. Partisipan mengalami
sejumlah reaksi seperti shock, encounter dan retreat. Reaksi tersebut sebagai
bentuk respon yang dilakukan partisipan setelah mendapatkan diagnosis
menderita kanker serviks . Partisipan juga merasakan ketakutan akan
kematian serta kecemasaan akan kondisinya di masa yang akan datang.
Kanker serviks yang dialami partisipan menimbulkan permasalahan yang
cukup mengganggu kehidupan partisipan baik fisik maupun psikis. Partisipan
bersikap pasrah dan menyerahkan semuanya pada Tuhan, walaupun
partisipan bersikap pasrah partisipan tetap berusaha untuk memperoleh
kesembuhan dari penyakit yang diderita dengan melakukan hal- hal yang
dapat membantu proses penyembuhan seperti melakukan kemoterapi, sinar,
dan pengobatan alternatif, hal ini dikarenakan partisipan masih memiliki
tanggung jawab dalam mengentaskan anak- anaknya. Partisipan juga
menganggap seolah-olah semuanya baik-baik dan tidak terlalu memikirkan
penyakit yang dideritanya dengan cara banyak istirahat dan bercanda dengan
keluarga. Faktor-faktor yang turut mendukung pembentukan resiliensi pada
partisipan yaitu spiritualitas dan dukungan keluarga besar serta lingkungan
sekitar.
Menurut (Dwi, Shally, & Prasetyaningrum, 2017) dengan penelitian
Resiliensi pada penderita kanker serviks partisipan yakin dapat sembuh dan
5

berusaha agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Dinamika proses


pembentukan resiliensi yang dialami masing-masing partisipan berbeda-beda.
Hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan partisipan untuk bangkit dan
bertahan dalam menjalani penyakit yang dideritanya. Partisipan mengalami
sejumlah reaksi seperti shock, encounter dan retreat. Reaksi tersebut sebagai
bentuk respon yang dilakukan partisipan setelah mendapatkan diagnosis
menderita kanker serviks . Partisipan juga merasakan ketakutan akan
kematian serta kecemasaan akan kondisinya di masa yang akan datang.
Kanker serviks yang dialami partisipan menimbulkan permasalahan yang
cukup mengganggu kehidupan partisipan baik fisik maupun psikis. Partisipan
bersikap pasrah dan menyerahkan semuanya pada Tuhan, walaupun partisipan
bersikap pasrah partisipan tetap berusaha untuk memperoleh kesembuhan dari
penyakit yang diderita dengan melakukan hal-hal yang dapat membantu
proses penyembuhan seperti melakukan kemoterapi, sinar, dan pengobatan
alternatif, hal ini dikarenakan partisipan masih memiliki tanggung jawab
dalam mengentaskan anak- anaknya. Partisipan juga menganggap seolah-olah
semuanya baik-baik dan tidak terlalu memikirkan penyakit yang dideritanya
dengan cara banyak istirahat dan bercanda dengan keluarga. Faktor-faktor
yang turut mendukung pembentukan resiliensi pada partisipan yaitu
spiritualitas dan dukungan keluarga besar serta lingkungan sekitar.
Menurut (Susanti et al., 2011) dengan Judul penelitian pengalaman
spiritual perempuan dengan kanker serviks menyatakan bahwa
keyakinan akan kekuasaan Tuhan hasil akhir dari penyakit tersebut dengan
pasrah, iklas, dan menerima takdir yang diberikan oleh Tuhan. Pada tahap ini
penderita mendapatkan kekuatan diri untuk berjuang melawan kanker yang
dialaminya. Menurut (kozier, et al 2004) dalam (Susanti et al., 2011)
menyatakan bahwa seseorang yang mampu mengidentifikasi kepercayaan
spiritualnya secara positif akan menggunakan kepercayaan tersebut untuk
menghadapi situasi kesehatannya secara positif pula sehingga akan
menemukan arti dan tujuan hidupnya.
Menurut hasil penelitian (Hunter-Hernández, Costas-Muñíz, & Gany,
2015) di New Spiritualitas sebagai Jembatan untuk Ketahanan dalam Latin
6

dengan Kanker” Doa dan membaca Alkitab diidentifikasi sebagai sumber


kesejahteraan spiritual itu memberikan kekuatan dan kenyamanan. Penyakit
ini diakui memiliki dampak positif oleh meningkatkan iman dan keyakinan
spiritual. Selain itu, Spiritualitas berfungsi sebagai penjelasan untuk penyakit
kanker itu dipandang sebagai peristiwa yang membawa kekuatan sebagai
hasil dari spiritualitas.
Hasil studi pendahuluan pada tanggal 1 maret 2020 di RSUD Abdul
Wahab Sjhranie Samarinda didapatkan data pejuang kanker serviks pejuang
kanker serviks pada tahun 2018 sebanyak 406 orang, dan pada tahun 2019
terjadi peningkatan yang tidak terlalu signifikan yaitu sebanyak 410 orang
pejuang kanker serviks adanya penambahan 4 pejuang dari tahun 2018
sampai tahun 2019. Hasil studi pendahuluan wawancara peneliti melakukan
wawancara dengan 3 pejuang kanker serviks. Hasil wawancara yang didapat
menurut P1 pejuang mengatakan ingin cepat sembuh, pejuang mengatakan
awalnya terdiagnosa merasakan sedih karena diberitahu oleh dokter bahwa
ternyata penyakitnya tidak ada obatnya, lama kelamaan dengan
bertambahnya stadium kanker pejuang merasakan kecemasan yang sangat
luar biasa, dengan keadaannya yang sekarang pejuang merasa tidak bisa
seperti dulu lagi, selama sakit pejuang mengatakan tidak ada melakukan
ibadah selama sakit dikarenakan badan merasakan capek sekali setelah
melakukan kemoterapi. Pejuang sering berdoa menguatkan diri dan meminta
kesembuhan pada Tuhan.
Menurut P2 pejuang kanker serviks mengatakan tidak takut akan
kematian karena semua hidup sudah ada jalannya diserahkan saja kepada
Tuhan, tetap bersyukur yang diberikan tuhan dan berikhtiar untuk sembuh.
Pejuang mengatakan selalu melakukan ibadah setiap saat, dan tidak pernah
meminta kesembuhan bagi pejuang sholat itu sudah permohonan dengan
Tuhan. pejuang kanker serviks berharap kedepannya segera sembuh karena
pejuang sedih melihat anaknya yang masih kecil.
P3 pejuang kanker serviks mengatakan menikmati kehidupan yang
sudah terjadi sekarang walaupun awalnya terdiagnosa mengalami syok sekali,
setelah menjalani pengobatan yang bertahap pejuang lebih semangat dalam
7

mejalani kehidupan karena banyak yang memberikan dukungan doa maupun


semangat dari keluarga, teman yang juga mengalami penyakit yang sama dan
juga tenaga medis. Dengan keadaan yang sulit sekarang dengan pejuang
merasakan kesedihan yang mendalam, dengan beribadah pejuang merasakan
kedamaian dan selalu mendapatkan suport dari anak, suami, teman, keluarga
dan selalu lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah mengalami
semuanya pejuang menerima iklas bahwa bukan cuma saya yang punya
penyakit seperti ini dan dari sanalah saya mendapatkan kekuatan baru.
Perawat sangat berperan dalam membantu memenuhi kebutuhan
spiritualitas pejuang seperti mendatangkan pemuka yang diyakini pejuang,
memberikan privacy untuk berdoa, memberi kesempatan pada pejuang untuk
berinteraksi denga orang lain (keluarga atau teman) (Young & Koopsen,
2005). Perawat dapat memberikan pemenuhan kebutuhan spiritualitas kepada
pejuang dengan memberikan dukungan emosional, membantu dan
mengajarkan doa, memotivasi dan mengingatkan waktu ibadah sholat,
mengajarkan relaksasi dengan berzikir ketika sedang kesakitan, berdiri di
dekat pejuang, memberikan sentuhan selama perawatan (Potter & Perry,
2005)
Melihat fenomena diatas tampak masalah khususnya yang mengalami
Kanker serviks pada perempuan begitu banyak. Semua aspek itu telah
diidentifikasi menjadi multi faktor itu mempengaruhi adaptasi trauma dan
beban pada kanker pejuang. Menurut teori yang ada keadaan yang sulit
dengan situasi yang mengancam nyawa, kerohanian sangat penting untuk
menemukan harapan dan penerimaan diri mereka yang menderita kanker
serviks . Setelah dilakukannya studi pendahuluan, adanya peningkatan setiap
tahunnya penderita kanker serviks dan dari hasil wawancara ternyata memang
benar dengan adanya suatu penyakit kronis yang dialami oleh seseorang akan
meningkatkan aspek spiritualitas untuk menemukan kedamaian diri dan
makna kehidupan. Intervensi spiritualitas nyatanya hanya sedikit penelitian di
indonesia mengeksplorasi tenang kondisi pejuang kanker serviks dalam
penyakit keganasan. Aspek spiritualitas kurang tersentuh menjadi intervensi
keperawatan karena disisi lain dari literatur atau jurnal itu sangat penting
8

untuk mengeksplor aspek spiritualitas pejuang akan menjadi masukan untuk


tenanga keperawatan untuk meningkatkan aspek spiritualitas. Oleh karena itu
peneliti tertarik melakukan penelitian kualitatif menurut penelitian kuantitatif
penggunaan kuisioner dengan pertanyaan tertutup sudah mewakili domain
dan isinya hanya saja jawaban pejuang itu kurang bisa mengeksplor keadaan
pejuang yang sebenarnya secara mendalam oleh karena itu peneliti ingin
menggali lebih dalam “Bagaimana aspek spiritualitas pada pejuang kanker
serviks “ dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan kondisi
spiritualitas dengan pemikiran bahwa pengalaman seorang sangat berharga
dan bernilai untuk dikaji secara mendalam dari satu individu ke individu
lainnya karena sebuah pengalaman tidak bisa dianggap atau dinilai suatu
pernyataan yang benar dan salah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan masalah
yaitu dilihat dari dampak kanker serviks menyebabkan keputusasaan yang
sulit, stres, merasa dirinya ditinggalkan oleh Tuhan, merasa do’anya tidak
pernah dikabulkan. Pada keadaan yang sulit dibutuhkan aspek spiritualitas
untuk menurunkan rasa stres dan keputusasaan itu. Disaat keadaan yang sulit
seperti ini aspek spiritualitas dan kerohanian sangat penting untuk menunjang
kesehatan pejuang untuk mengatasi penderitaan mereka untuk mencari
kesejahteraan penyakit mereka. Aspek spiritualitas sangat abstrak untuk
menjadi intervensi pejuang pejuang kanker serviks tetapi menurut jurnal
atau literatur yang ada aspek spiritualitas sangat penting untuk pejuang
kanker serviks , ketimpangan antara ketidakseimbangan intervensi dengan
gejala yang ada spiritualitas yang kurang tersentuh. Maka berdasarkan
fenomena tersebut maka peneliti ingin mengetahui “Bagaimana pengalaman
aspek spiritualitas pada pejuang kanker serviks”.

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengeksplor lebih dalam “Bagaimana aspek spiritualitas pada
pejuang kanker serviks”.
9

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan
oleh perawat dalam memberikan edukasi dan pendampingan pada
pejuang sehingga menjadi lebih kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan
dan karakter masing-masing individu klien. Selain itu hasil penelitian ini
juga diharapkan dapat menjadi intervensi keperawatan untuk
meningkatkan kualitas hidup pejuang dan intervensi keperawatan tentang
asek spiritualitas bisa tersentuh oleh praktisi keperawatan
2. Bagi pengembangan keilmuan keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi referensi dalam
pengembangan keilmuan paliatif care. Selain itu peneliti juga berharap
hasil penelitian akan berkontribusi terhadap pengembangan materi dan
metode pembelajaran di kampus terutama terkait topik-topik kanker
serviks .
3. Bagi penerima asuhan keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas
edukasi dan pendampingan yang diberikan perawat kepada klien,
sehingga klien akan terbantu dalam meningkatkan adaptasi dan
kemampuannya dalam mengatur koping didalam dirinya dengan
spiritualitas yang kuat. Hasil akhir yang diharapkan tentunya adalah
peningkatan kualitas hidup klien.
4. Bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan intervensi
bagi perawat guna melakukan penelitian tentang Aspek spiritual yang
menguatkan dalam kondisi yang sulit pejuang kanker serviks .

E. Penelitian Terkait
1. (Distinarista, 2018) di Universitas Islam Sultan Agung Semarang
dengan penelitian pengalaman spiritual survivor cervikal cancer (studi
fenomenologi kebutuhan spiritual survivor cancer pada pejuang kanker
serviks merupakan kebutuhan yang sangat penting, kebutuhanakan rasa
damai, kebutuhan menganut keyakinan agama dan kebutuhan memberi.
10

Sedangkan bentuk kebutuhan spiritual yang paling diperlukan adalah


berdoa. Resiliensi merupakan kemampuan untuk dapat beradaptasi dan
tetap teguh dalam situasi sulit. Partisipan berusaha agar dapat
menjalani kehidupannya dengan baik dan yakin dapat sembuh.

2. (Sulistyarini & Kao, 2018) di Wiyata Husada School of Health


Sciences, Samarinda, Indonesia dengan judul Memahami Kondisi
Pejuang: Fisik, Psikologis dan Spiritual aspek pejuang kanker lanjut di
Jawa Tengah, Indonesia Dalam penelitian ini, kesejahteraan spiritual
diukur oleh FACIT-Sp 12, yang berisi tiga domain; makna, kedamaian
dan iman. Iman memiliki korelasi kuat dengan religiusitas. Seperti
yang diperkirakan, iman ditemukan sebagai domain penting yang
berkorelasi dengan depresi. Pejuang dengan iman yang kuat mengalami
depresi lebih rendah. Pelajaran sebelumnya mengungkapkan bahwa
iman memiliki korelasi negatif dengan depresi. Agama penting dalam
kehidupan sehari-hari orang, agama keyakinan dan praktik
sebagaimana tercermin dari iman membantu pejuang untuk
mengatasinya kehidupan mereka yang penuh tekanan, episode gejala
depresi dan peningkatan hasil kesehatan. Mereka akan cenderung
menjadi pandangan yang lebih positif dan memiliki kontrol stres yang
lebih kuat dalam membangun mekanisme koping.
3. (Hunter-Hernández et al., 2015) di New York dengan Penelitian
berjudul “Peluang yang Terlewatkan: Spiritualitas sebagai Jembatan
untuk Ketahanan dalam Latin dengan Kanker” Doa dan membaca
Alkitab diidentifikasi sebagai sumber kesejahteraan spiritual itu
memberikan kekuatan dan kenyamanan. Penyakit ini diakui memiliki
dampak positif oleh meningkatkan iman dan keyakinan spiritual. Selain
itu, Spiritualitas berfungsi sebagai penjelasan untuk penyakit; kanker
itu dipandang sebagai peristiwa yang membawa kekuatan sebagai hasil
dari spiritualitas. (Ashing-Giwa et al. 2006; Ashing-Giwa et al. 2004;
Juarez et al. 1998).
4. (Dwi et al., 2017) di indonesia Surakarta dengan judul penelitian
11

“Resiliensi Pada Penderita Kanker Serviks”. Menyatakan Pada


keadaan yang sulit dengan situasi yang mengancam nyawa, kerohanian
sangat penting untuk menemukan harapan dan penerimaan diri.
Mereka yang menderita kanker serviks , mereka memaksakan diri
untuk mencoba menemukan makna kehidupan. Spiritualitas sangat
penting ketika individu mengalami situasi yang mengancam nyawa
karena percaya kepada Tuhan dapat mengatasi masalah yang
ditimbulkan oleh penyakit (Dwi et al., 2017).
5. (Susanti et al., 2011) dengan judul penelitian pengalaman spiritual
perempuan dengan kanker serviks di Poltekes Kemenkes Tasikmalaya,
Universitas Indonesia menyatakan hasil penelitiannya menunjukan
bahwa pengalaman spiritual perempuan dengan kanker serviks diawali
sejak dirinya didiagnosis mengalami kanker serviks. Berbagai
penderitaan dialami tidak hanya disebabkan oleh perubahan kondisi
fisik dan psikologis, tetapi juga akibat perubahan sosial dan stigma
masyarakat mengenai penyakit kanker serviks. Perempuan dengan
kanker serviks mencoba mengembangkan harapan dalam
ketidakpastian hidupnya. Harapan yang tumbuh seiring dengan doa
yang mendekatkannya dengan Tuhan. Dukungan sosial yang diterima
serta tujuan hidup menjadikan dirinya dapat diterima serta tujuan hidup
menjadikan dirinya dapat bertahan dalam menjalani kehidupannya
dengan kanker serviks.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Telaah Teori
1. Konsep Kanker Serviks
a. Definisi Kanker Serviks
Kanker leher rahim adalah tumor ganas primer yang berasal dari
sel epitel skuamosa. Kanker leher rahim merupakan kanker yang terjadi
pada serviks atau leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya antara
rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina (Notodiharjo, 2002).
Kanker leher rahim biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.
Sebanyak 90% dari kanker leher rahim berasal dari sel skuamosa yang
melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil
lendir pada saluran servikal yang menuju ke rahim (Setyarini, 2009).
Kanker serviks adalah suatu penyakit keganasan dimana
menyerang serviks yang kebanyakan disebabkan oleh Human
papiloma virus (HPV). Serviks merupakan sepertiga bagian bawah
uterus, berbentuk silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina
melalui ostium uteri eksternum yang bisa disebabkan oleh faktor
genetik, pola hidup yang tidak baik, hygiene yang kurang, serta sering
berganti pasangan seksual (Sardjito, 2018).
Kanker serviks adalah keganasan yang bermula pada sel-sel
serviks (leher rahim). Kanker serviks dimulai pada lapisan serviks.
Terjadinya kanker srviks sangat perlahan. Pertama beberapa sel
normal berubah menjadi sel-sel prakanker, kemudian berubah
menjadi sel kanker. Perubahan ini disebut displasia dan biasanya
terdeteksi dengan tes pap smear (Sofi, 2015).
Kanker atau sering disebut leher rahim merupakan bagian rahim
atau uterus. Kanker dimulai ketika sel-sel didalam tubuh mulai
tumbuh diluar kendali. sel berada diare tubuh lainnya. Kanker serviks

12
13

dimulai pada sel- sel yang melapisi serviks, bagian bawah rahim
(rahim). Serviks menghubungkan tubuh rahim ke vagina atau jalan
lahir (Sofia, 2019).

Gambar 2.1 Normal dan kanker serviks


Sumber : https://www.pinterest.com/pin/600808406516765656/

b. Penyebab Kanker serviks


Menurut (Sofi, 2015) Infeksi HPV yang tidak sembuh bisa
menyebabkan kanker serviks pada beberapa perempuan.HPV adalah
penyebab dari hampir semua kanker serviks. Infksi HPV sebenarnya
hal yang biasa terjadi. Virus ini ditularkan dari satu orang ke orang lain
kontak seksual. Kebanyakan orang dewasa telah terinfeksi HPV pada
suatu saat dalam kehidupan mereka, tetapi kebanyakan infeksi sembuh
dengan sendirinya. Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan perubahan
sel dileher rahim. Jika perubahan ini ditemukan lebih awal, kanker
serviks dapat dicegah dengan mengangkat atau membunuh sel-sel yang
berubah sebelum mereka bisa menjadi sel -sel kanker.
1. Beberapa jenis menular seksual lainnya, yang disebut tipe beriko
rendah menyebabkan kutil eksternal pada alat kelamin yang bukan
kanker.
2. Kurangnya tes pap smear secara teratur. Kanker leher lebih sering
terjadi pada perempuan yang tidak menjalani tes Pap secara teratur.
Tes Pap membantu dokter menemukan sel abnormal. Menghapus
atau membunuh sel-sel abnormal biasanya mencegah kanker
serviks.
14

c. Gejala Kanker Serviks


Menurut (Sofi, 2015) Pada tahap awal, penyakit ini tidak
menimbulkan gejala yang mudah diamati oleh karena itu, orang-orang
yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes
Pap Smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini
pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker . Kanker
serviks stadium dini biasanya tanpa gejala-gejala. Itulah mengapa
screening atau deteksi dini menjadi sangat penting gejala- gejala
kanker ini :
1) Ada bercak atau perdarahan setelah berhubungan seksual
2) Ada bercak atau perdarahan diluar masa haid
3) Ada bercak atau perdarahan pada masa menoupose
4) Mengalami masa haid yang lebih berat dan lebih panjang dari
biasnya
5) Keluarnya bau menyengat yang tidak bisa dihilangkan walaupun
sudah diobati.
Gejala kanker serviks tingkat kanker serviks tingkat lanjut adalah :
a) Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim
(contact bleeding)
b) Keputihan yang berlebihan dan tidak normal
c) Perdarahan diluar siklus menstruasi
d) Penurunan berat badan drastis
e) Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pejuang akan
menderita keluhan nyeri punggung
f) Hambatan dalam berkemih serta pembesaran ginjal.

d. Tipe kanker serviks


Kanker serviks dan pre-kanker leher rahim di klasifikasikan
berdasarkan bagaimana mereka terlihat dibawah mikroskop. Menurut
(The American Society Cancer, 2006), jenis kanker serviks dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. Karsinoma sel skuamosa
Sebagian besar kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa.
15

Kanker-kanker ini berkembang dari sel-sel di exocervix dan sel-


sel kanker memiliki fitur sel-sel skuamosa dibawah mikroskop.
Karsinoma sel skuamosa paling sering dimulai di zona
transformasi (dimana exocervix bergabung dengan endocervix).
2. Adenocarcinoma
Sebagian besar kanker serviks lainnya adalah adenocarinoma.
Adenocarcinoma adalah kanker yang berkembang dari sel
kelenjar. Adenokarsinoma serviks berkembang dari sel kelenjar
pengahasil lendir dari endoserviks. Adenokarsinoma serviks
tampaknya sering terjadi dalam 20 hingga 30 tahun terakhir.
3. Karsinoma adenosquamous
Yang lebih jarang, kanker serviks memiliki fitur karsinoma sel
skuamosa dan adenokarsinoma.Ini disebut karsinoma
adenosquamous atau karsinoma campuran. Meskipun hampir
semua kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa atau
adenokarsinoma, jenis kanker lain juga dapat berkembang di
serviks. Jenis lain ini, seperti sarkoma dan limfoma terjadi lebih
sering dibagian lain tumbuh.
16

e. Klasifikasi Kanker Serviks


Penentuan stadium pejuang itu sangat penting. Hal ini
berkaitan dengan jenis pengobatan dan prospek pemulihan yang
akan dilakukan. Stadium kanker serviks sebagai berikut :

Gambar 2.2
Klasifikasi Kankr
serviks
Sumber :
https://laurentginekologi.wordpress.com/2013/01/04/klasifikasi- staging-
kanker-serviks-figo/

Tabel 2.1 Klasifikasi International tentang karsinoma Serviks

Tahapan Lesi Lokasi Deskripsi


17

Tahap 0 Karsinoma in situ Kanker terbatas pada lapisan epitel,


tidak terdapat bukti invasi ukuran

Tahap 1 Karsinoma yang bukan merupakan kriteria


hanya benar-
benar berada dalam
Tahap 1A Mikroinovas
if

Tahap 1B Secara klinis jelas merupakan tahap


1

Tahap II Kanker Vagina Lesi telah menyebar diluar serviks


hingga mengenai vagina (bukan
sepertiga bagian bawah) atau area
paraservikal pada salah satu sisi
atau kedua sisi

Tahap IIA Hanya perluasan


Vagina

Tahap IIB Perluasan paraservikal dengan atau


tanpa mengenal vagina

Tahap III Kanker mengenal


Penyakit nodus limfe yang teraba
sepertiga bagian
tidak merata pada dinding pelvis
bawah vagina atau
urogram IV menunjukkan salah
telah meluas ke salah
satu atau kedua satu atau kedua ureter tersumbat
dinding pelvis oleh tumor

Tahap IIIA Meluas sampai sepertiga bagian


bawah vagina
Saja

Tahap IIIB Metastase karsinomatosa terisolasi


yang dapat diraba pada dinding
Pervis

Tahap IV Perluasan kandung Bukti-bukti bahwa karsinoma


kemih mengenai kandung kemih tampak
pada pemeriksaan sistoskopi atau
oleh adanya fistulasi vesikovagina
18

Perluasan rektal Karsinoma menyebar keluar pelvis


Penyebaran jauh sejati ke organ lainnya.
19

f. Pemeriksaan Penunjang Kanker Serviks


Menurut (Yunita, 2015) Untuk mendiagnosis kanker serviks,
dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1. Pap smear, dilakukan pengambilan cairan vagina untuk diperiksa
2. Colposcopy atau teropong leher rahim (serviks)
3. Biopsi, pengambilan sampel jaringan serviks untuk dilakukan
pemeriksaan oleh ahli patologi.
4. Tes Penanda tumor SCC
5. Pemeriksaan panggul

g. Faktor Risiko (Menurut, Sofi, 2015)


1. Usia
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka
yang berusia 35-50 tahun, terutama mereka yang telah aktif
secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada
usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker
serviks sebesar dua kali dibanding perempuan yang melakukan
hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
2. Sering berganti pasangan
Semakin banyak berganti-ganti pasangan maka tertularnya
infeksi HPV juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan terpaparnya
sel-sel mulut rahim yang mempunyai pH tertentu dengan sperma-
sperma yang mempunyai pH yang berbeda-beda pada multi-
patner sehingga dapat merangsang terjadinya perubahan kearah
displasia.
3. Perempuan merokok
Merokok dapat menurunkan daya tahan tubuh. Ada banyak
penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok
dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker
serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di
Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British
Journal of Cancer pada tahun 2001. Menurut Joakam Dillner,
M.D, peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta
20

racun, lain yang masuk kedalam darah melalui asap rokok


mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical
neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. Cervical
neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks
didalam tubuh seseorang.
4. Hygiene dan sirkumsisi
Keputihan yang dibiarkan terus-menerus tanpa diobati penyakit
menular seksual (PMS), yaitu penyakit-penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual antara lain sifilis, gonore, herpes
simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dapt meningkatkan risiko
terjadinya kanker serviks. Pemakainan pembalut yang
mengandung bahan dioksin juga berisiko menimbulkan kanker
serviks. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan
untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari bahan bekas,
misalnya krayon, kardus dan lain-lain. Faktor resiko lainnya
mencuci kemaluan dengan air yang tidak bersih misalnya di toilet
yang tidak terawat.
5. Status Sosial-Ekonomi
Kemiskinan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker
serviks perempuan dengan tingkat pendapatan yang rendah akan
mengalami kesulitan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan
yang adekuat termasuk melakukan Pap Smear. Akibatnya,
mereka tidak terskrining dan tentunya tidak dapat dideteksi dini
maupun mendapatkan terapi dini apabila terserang kanker
serviks.
6. Gizi Buruk
Para penderita gizi buruk berisiko terinfeksi virus HPV.
Seseorang yang melakukan diet ketat, dengan disertai rendahnya
konsumsi vitamin A,C dan E setiap hari bisa menyebabkan
berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga anda
mudah terinfeksi.
7. Terpapar Virus
21

Human Immunodeficiency virus (HIV), atau virus penyebab


AIDS, merusak sistem kekebalan pada perempuan. Hal ini dapat
menjelaskan peningkatan risiko kanker serviks bagi perempuan
dengan AIDS.

h. Penatalaksanaan Kanker serviks

Menurut (Sofi, 2015) pilihan pengobatan yang bisa dilakukan


adalah pembedahan, terapi radiasi (radioterapi), Kemoterapi, atau
kombinasi metode-metode tersebut. Dokter dapat menjelaskan pilihan
pilihan cara pengobatan itu, hasil yang diharapkan dari masing-
masing cara pengobatan, dan efek yang mungkin timbul. Penderita
dan dokter bisa bekerja sama membuat rencana pengobatan yang
memenuhi kebutuhan medis dan pribadi penderita.
1. Operasi atau pembedahan
Pembedahan merupakan pilihan untuk perempuan dengan kanker
leher rahim stadium I atau II. Dokter bedah mengangkat jaringan
yang mungkin mengandung sel-sel kanker.
a) Trakelektomi Radikal (Radical Trachelectomy)
Dokter bedah mengambil leher rahim, bagian dari vagina,
dan kelenjar getah bening dipanggul. Pilihan ini dilakukan
untuk perempuan dengan tumor kecil yang ingin mencoba
untuk hamil dikemudian hari.
b) Histrektomi Total
Dokter bedah mengangkat leher rahim dan rahim.
c) Histerektomi Radikal
Dokter bedah mengangkat leher rahim, beberapa jaringan
disekitar leher rahim, rahim, dan bagian dari vagina.
Dengan histerektomi total maupun radikal, ahli bedah dapat
mengangkat jaringan lainnya.
d) Saluran Telur dan Ovarium
Dokter bedah dapat mengangkat kedua saluran tuba dan
ovarium. Pembedahan ini disebut salpingo-ooforektomi.
22

e) Kelenjar Getah Bening


Ahli bedah dapat mengambil kelenjar getah bening dekat
tumor untuk melihat apakah mereka mengandung kanker jika
sel kanker telah histerectomy total dan radikal mencapai
kelenjar getah bening, itu berarti penyakit ini mungkin teloah
menyebar ke bagian lain dari tubuh. Waktu yang diperlukan
untuk sembuh setelah operasi berbeda untuk setiap
perempuan. Penderita mungkin mengalami rasa sakit atau
ketidaknyamanan selama beberapa hari pertama. Obat dapat
membantu mengontrol rasa sakit. Sebelum operasi, penderita
sebaiknya membicarakan rencana untuk menghilangkan rasa
sakit dengan dokter atau perawat. Setelah operasi, dokter
dapat menyesuaikan rencana jika penderita membutuhkan
pengendali rasa sakit yang lebih banyak. Setelah menjalani
trakelektomi radikal, beberapa perempuan memiliki masalah
kandung kemih selama beberpa hari, tinggal rumah sakit
biasanya sekitar 2-5 hari. Setelah menjalani histerektomi,
lama tinggal pejuang dirumah sakit berkisar dari beberapa
hari sampai seminggu.
2. Radioterapi
Radioterapi adalah salah satu pilihan bagi perempuan yang
menderita kanker leher rahim dengan stadium berapa pun.
Perempuan dengan kanker leher rahim tahap awal dapat memilih
terapi radiasi sebagai pengganti operasi. Hal ini juga dapat
digunakan setelah operasi untuk menghancurkan sel-sel kanker
apapun yang masih menetap didaerah tersebut. Perempuan dengan
kanker yang menyerang bagian-bagian selain leher rahim mungkin
perlu diterapi radiasi dan kemoterapi. Terapi radiasi menggunakan
sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Tetapi ini
hanya memengaruhi sel-sel didaerah yang diobati. Dokter
menggunakan dua jenis terapi radiasi untuk mengobati kanker
serviks. Beberapa perempuan menerima kedua jenis terapi ini.
23

a. Terapi Radiasi Eksternal


Sebuah mesin besar akan mengarahkan radiasi pada panggul
jaringan lain dimana kanker telah mnyebar. Pengobatan
biasanya diberikan dirumah sakit atau klinik. Penderita
mungkin menerima radiasi eksternal 5 hari seminggu selama
beberapa minggu. Setiap pengobatan hanya memakan waktu
beberapa menit.
b. Terapi Radiasi Internal
Sebuah tabung tipis ditempatkan didalam vagina. Suatu zat
radioaktif dimasukan kedalam tabung tersebut. Penderita
mungkin harus tinggal dirumah sakit sementara sumber
radioaktif masih berada ditempatnya (sampai 3 hari), atau bisa
juga sesi pengobatan berlangsung beberapa menit, dan penderita
bisa pulang setelahnya. Setelah zat radioaktif diangkat, radio
aktivitas tidak ada yang tersisa dalam tubuh penderita. Radiasi
internal ini dapat diulang dua kali atau lebih selama beberapa
minggu. Efek samping tergantung terutama pada seberapa
banyak radiasi diberikan dan tubuh bagian mana yang diterapi.
Radiasi pada perut dan panggul dapat menyebabkan mual,
muntah, diare atau masalah kencing. Penderita mungkin
kehilangan rambut didaerah genital. Selain itu kulit penderita di
daerah yang dirawat dapat menjadi merah, kering, dan tender.
Penderita mungkin mengalmi kekeringan, gatal atau panas di
vagina. Dokter mungkin menyarankan penderita untuk
menunda hubungan seks sampai beberapa minggu setelah
pengobatan radiasi berakhir. Kemungkinan besar penderita
menjadi lelah selama terapi radiasi ini, terutama diminggu-
minggu terakhir terapi.
3. Kemoterapi
Mengobati kanker serviks, kemoterapi biasanya
dikombinasikan dengan terapi radiasi. Untuk kanker yang telah
menyebar ke organ- organ yang jauh, kemoterapi saja dapat
24

digunakan. Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh


sel-sel kanker. Obat-obat untuk kanker serviks biasanya diberikan
melalui pembuluh darah (intravena). Efek samping yang terjadi
terutama tergantung pada jenis obat-obatan yang diberikan dan
seberapa banyak. Kemoterapi membunug sel-sel kanker yang
tumbuh cepat, tetapi juga dapat menyebabkan sel-sel normal yang
membelah dengan cepat, yaitu :
1. Sel Darah
Bila Kemoterapi menurunkan kadar sel darah yang sehat,
penderita kan lebih mudah terkena infeksi, mudah memar atau
berdarah, dan merasa sangat lemah dan lelah. Tim perawat
kesehatan akan memeriksa jumlah sel darah penderita. Jika
jumlahnya rendah, tim perawatan kesehatan akan menghentikan
kemoterpai untuk sementara waktu atau mengurangi dosis obat.
Ada juga yang dapat membantu tubuh penderita membiuat sel-
sel darah baru.
2. Sel-sel Pada Akar Rambut
Kemoterapi dapat menyebabkan rambut rontok. Rambut
penderita yang hilang akan tumbuh lagi, tetapi kemungkinan
mengalami perubahan warna dan tekstur.
3. Sel yang melapisi saluran pencernaan
Kemoterpi menurunkan nafsu makan, mual, dan muntah, diare
atau infeksi pada mulut dan bibir.

2. Konsep Spiritualitas
A. Definisi Spiritualitas
Secara bahasa, spiritualitas berasal dari bahasa Latin yaitu
spiritus yang berarti roh, jiwa, semangat. Dari kata Latin ini
terbentuklah kata Prancis yaitu i’spirit dan kata bendanya la
spiritualite. Setelah kata Prancis ini, kita mengenal kata Inggris yaitu
spirituality, yang dalam bahasa Indonesia menjadi kata spiritualitas.
Dalam istilah modern mengacu kepada energi batin yang non jasmani
meliputi emosi dan karakter. Dalam kamus psikologi, kata spirit berarti
25

suatu zat atau makhluk immaterial, biasanya bersifat ketuhanan


menurut aslinya, yang diberi sifat dari banyak ciri karakteristik
manusia, kekuatan, tenaga, semangat, moral atau motivasi (Sahidin,
2018).
Spiritualitas dalam makna luas merupakan hal yang berhubungan
dengan spirit. Sesuatu yang bersifat spiritual memiliki kebenaran abadi
yang berhubungan dengan hidup manusia. Salah satu aspek menjadi
spiritual adalah memiliki arah dan tujuan hidup yang secara terus
menerus meningkatkan kebijaksanaan dan juga kekuatan berkehendak
dari seseorang untuk mencapai hubungan yang lebih dekat dengan
Tuhan. Spiritualitas lebih menekankan pada mengolah potensi ruhani.
Spiritualitas mencakup kealamian eksistensial yang memberikan
pengalaman unik dan subyektif bagi semua orang. Spiritualitas
Memungkinkan orang untuk menemukan dan mengembangkan rasa
hidup dan tujuan hidup. Pencarian untuk tujuan sering dihubungkan
dengan panggilan atau panggilan dalam kehidupan (Sahidin, 2018).
Spiritualitas menggambarkan kembali pentingnya spiritualitas
yang berfungsi sebagai aspek utama yang menyatukan aspek-aspek
berbagai individu. Spiritualitas menyebar melalui kenyamanan fisik,
dan memaafkan orang lain. Keyakinan dan logis, dinamika psikologis,
dan sosial-budaya dari seseorang memberikan dasar bagi kebenaran.
Doa yang terus-menerus berdampak positif bagi kesehatan dan
keputusan untuk berperan serta dalam praktik promosi kesehatan,
Meningkatnya minat dalam hubungan antara kerohanian dan kesehatan
telah berkontribusi terhadap ilmu keperawatan (perry, 2009).
Spiritualitas didefinisikan sebagai cara orang menemukan makna
dan tujuan, bagaimana mereka mengalami keterkaitan mereka dengan
diri sendiri, orang lain, yang signifikan, atau sakral. Spiritualitas
dipandang sebagai karakteristik manusia yang universal. Spiritualitas
dapat dipahami sebagai hubungan seseorang dengan transenden,
diekspresikan melalui sikap, kebiasaan, dan praktik seseorang.
Spiritualitas juga mencakup seni dan humanisme, serta kepercayaan
26

dan praktik budaya. Spiritualitas dapat dipahami sebagai kehidupan


batin seseorang. Memiliki perasaan spiritual yang kuat membantu
pejuang menyesuaikan diri dan mengatasi penyakit. Spiritualitas dapat
mempengaruhi bagaimana seorang pejuang.
Doa dan membaca Alkitab diidentifikasi sebagai sumber
kesejahteraan spiritual itu memberikan kekuatan dan kenyamanan.
Penyakit ini diakui memiliki dampak positif oleh meningkatkan iman
dan keyakinan spiritual. Selain itu, spiritualitas berfungsi sebagai
penjelasan untuk penyakit; kanker itu dipandang sebagai peristiwa yang
membawa kekuatan sebagai hasil dari spiritualitas. Dalam
penyembuhan sepenuhnya dalam satu bukti saat ini menunjukkan
tampaknya terjadi karena keseluruhan memiliki efek pada fisik dan
Saat ini, kerohanian sering kali lebih besar antara pikiran, tubuh, dan
roh (Hunter-Hernández et al., 2015).
Budaya manusia sangat kuat, dan spiritualitas memiliki makna
yang berbeda-beda. Karena itu, orang yang terluka perlu memiliki
spiritualitas mereka sendiri untuk memberikan perawatan spiritual yang
sesuai dan relevan kepada orang lain (Sahidin, 2018).
Spiritualitas adalah konsep kompleks yang unik untuk membatasi
individu, dan tergantung pada budaya seseorang, pengembangan,
pengalaman hidup, kepercayaan, dan ide-ide tentang kehidupan. Ada
karakteristik penting dari spiritualitas yang disepakati oleh pangkalan
pengetahuan ilmiah. Holatad dan uthers (2006) menemukan bahwa
klien yang didiagnosis Spiritualitas memberikan energi yang
dibutuhkan individu untuk menemukan diri mereka sendiri, untuk
mengatasi situasi sulit, dan untuk memperbaiki kesehatan. Energi yang
dihasilkan oleh spiritualitas membantu klien merasa baik dan
membimbing pilihan yang dibuat sepanjang hidup. Transendensi-diri
adalah keyakinan bahwa ada kekuatan di luar dan lebih besar dari
orang itu. Kekuatan ini melampaui ruang dan waktu Individu biasanya
melihat ini berlaku sebagai positif, dan itu memungkinkan untuk
memiliki pengalaman baru dan mengembangkan perspektif baru yang
27

melampaui batas-batas fisik yang biasa (Sahidin, 2018).


Konsep spiritual well-being sering digambarkan memiliki dua
dimensi. Dimensi vertikal mendukung hubungan transenden antara
seseorang dan Tuhan atau kekuatan lain yang lebih tinggi. Spiritualitas
adalah konsep yang luas dengan berbagai dimensi dan perspektif yang
ditandai adanya perasaan keterikatan, yang disertai dengan usaha
pencarian makna dalam hidup atau dapat dijelaskan sebagai
pengalaman yang bersifat universal dan menyentuh (Sahidin, 2018).
Koenig (2017) menyebutkan spiritualitas mempunyai peranan
penting dalam menurunkan stres. Penelitian kualitatif dari (Gupta, et al
2014). tentang peranan spiritualitas dalam manajemen kesehatan pada
pejuang diabetes menunjukan terdapat peranan yang cukup signifikan.
Hasil yang sama juga diungkapkan oleh (Johnson, et al 2011) bahwa
kesejahteraan spiritual saat ini dan pengalaman relijius masa lalu
berhubungan dengan gejala kecemasan dan depresi (Heidari, Rezaei,
Sajadi, Ajorpaz, & Koenig, 2017).

B. Dimensi-dimensi spiritualitas
Dimensi spiritualitas menyediakan itegrasi, harmoni dan
kebebasan dalam kepribadian seseorang (Nelson, 2009) menurut
Palutizian dan Elison (1982 dalam Cobb dkk., 2012) memiliki dua
dimensi, meliputi didalam (Hartiena, 2018):
Tabel 2.2 Dimensi-Dimensi Spiritualitas

1. Dimensi vertikal/religius
Dimensi ini berfokus pada hubungan seseorang dengan Tuhan. Dimensi
ini menilai hubungan seseorang dengan Tuhan (seperti berdoa, percaya
bahwa Tuhan peduli dan mencintai, hubungan yang memuaskan dengan
Tuhan).
2. Dimensi Horizontal/Eksistensial
Dimensi eksistensial menekan pada makna dan tujuan hidup. Penilaian
diri terhadap tujuan dan kepuasan hidup seseorang, seperti hidup adalah
pengalaman yang positif, puas dengan kehidupan, menikmati kehidupan,
hidup memilik itujuan dan makna.
28

C. Manfaat Spiritualitas
Spiritualitas dalam Kehidupan Individu menurut (Priastana dkk., 2016),
yaitu memiliki rasa kepuasan terhadap kehidupan, menjaga keseimbangan,
kontrol hidup, membangun hubungan yang positif, memiliki makna dan
tujuan dalam kehidupan, memiliki kemampuan yang bersumber pada diri
sendiridengan kekuatan yang lebih tinggi dari individu tersebut dan
kesejahteraan spiritualitas pejuang akan memberikan manfaat seperti
berkurangnya rasa sakit, meningkatnya koping, meningkatnya kualitas hidup,
pejuang (Wei et al., 2016).

D. Karakteristik Spiritual Menurut (Ardian, 2016).


1. Meningkatkan perasaan akan kedamaian diri dan kekuatan
batin, meningkatkan kesadaran pribadi, penerimaan yang baik
tentang kehidupan dunia, kemampuan untuk mengatasi
ketidakpastian hidup dan ambiguisitas, kemampuan menerima
kondisi seperti kemerosotan fisik karena usia, kondisi sakit
terminal dan keadaan stres.
2. Kemampuan beradaptasi dengan baik ( successful adaptation)
dan pemulihan kesehatan bersama dengan harmoni alam
sangat diperlukan untuk kesehatan. Upaya lain adalah melalui
restorasi doa dengan tuhan sebagai perantara perjanjian
dengan tuhannya sehingga dapat diberikan kesehatan.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Spiritual


Faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan spiritual
seseorang menurut Ruth (2009) dalam (Riska, 2017) adalah
budaya, jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, krisis, isu moral
dan pemisahan dapat mempengaruhi perubahan kesehatan spiritual
seseorang. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan
spiritual menurut Hamid (2008) dalam (Riska, 2017) adalah tahap
perkembangan. Faktor– faktor tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut:

1. Budaya
29

Latar belakang sosial budaya seseorang akan mempengaruhi


keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang.
Seseorang akan mengikuti dan mempelajari tradisi agama dan
spiritual keluarga. Anak akan belajar pentingnya
melaksanakan kegiatan keagamaan, termasuk nilai moral dari
hubungan keluarga serta peran dalam berbagai bentuk
kegiatan keagaman. Apapun tradisi agama atau sistem
kepercayaan yang dianut seseorang, tetap saja pengalaman
spiritual merupakan hal yang unik bagi tiap individu. Namun
tidak semua orang akan mengikuti tradisi spiritual dan agama
dari keluarga asal meraka.
2. Jenis Kelamin
Spiritual akan bergantung dengan kepercayaan masyarakat
dan kelompok agama terhadap ajaran tentang jenis kelamin
atau perilaku yang diharapkan untuk pria dan wanita. Sebagai
contoh, islam memerintahkan wanita untuk menutup auratnya.
Dalam beberapa kasus yang menjadi pemimpin spiritual selalu
laki-laki.
3. Pengalaman Hidup
Pengalaman hidup baik yang positif maupun negatif dapat
mempengaruhi tingkat spiritualitas seseorang dan hal tersebut
juga dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mengartikan
pengalaman tersebut secara spiritual. Peristriwa yang terjadi
dalam kehidupan sering dianggap sebagai suatu cobaan yang
diberikan Tuhan kepada manusia untuk menguji keimanannya.
Begitu pula pengalaman hidup yang menyenangkan sekalipun,
seperti pernikahan, pelantikan kelulusan, kenaikan pangkat
atau jabatan. Saat ini, kebutuhan spiritual akan meningkat
memerlukan kedalaman spiritual dan kemampuan koping
untuk memenuhinya.
4. Krisis Dan Perubahan
Krisis dan perubahan dapat menguatkan tingkat spiritualitas
30

seseorang. Krisis spiritual sering dialami seseorang ketika


menghadapi penyakit, penderitaan, proses penuaan,
kehilangan dan bahkan kematian, khususnya pada klien yang
mengalami penyakit terminal atau prognosis yang buruk.
Perubahan kehidupan dan krisis yang dihadapi tersebut
merupakan suatu pengalaman spiritual.

3. Konsep yang berhubungan dengan spiritualitas


(Kozier, 2008) dalam (Riska, 2017) menyebutkan karena
spiritualitas merupakan suatu refleksi dari pengalaman batin yang
diekspresikan secara personal atau individual maka spiritualitas dapat
banyak mempresentasikan berbagai aspek yang berada didalam manusia,
diantaranya adalah agama, iman, harapan, transendensi dan pengampunan.
Konsep yang berkaitan tersebut akan diuraikan secara singkat sebagai
berikut:
a. Agama
(Kozier, 2008) dalam (Riska, 2017) Agama merupakan suatu sistem
dari keyakinan dan praktik - praktik ritual yang terorganisir. Agama
merupakan suatu cara dalam mengekspresikan nilai spiritual seseorang
dengan memberikan panduan bagi individu yang mempercayainya
dalam menanggapi pertanyaan dan tantangan kehidupan. Banyak
praktik atau ritual keagamaan tradisional yang sering ditemukan
diberbagai peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan seperti ritual
kelahiran, perkawinan, penyakit, kematian, dll yang biasanya
dipengaruhi oleh budaya, serta tradisi agama dapat juga diaplikasikan
kedalam kehidupan sehari-hari seperti cara berpakaian, makan,
interaksi sosial, menstrusi dan hubungan seksual.
b. Keimanan (Faith)
(Kozier, 2008) dalam (Riska, 2017) menyebutkan iman adalah percaya
atau memiliki komitmen terhadap sesuatu atau seseorang. Fowler
(1981) menggambarkan bahwa keimanan dapat ada pada individu yang
beragama maupun tidak. Iman kadang-kadang melibatkan kepercayaan
31

terhadap zat yang lebih tinggi kekuasaannya seperti Allah umtuk


memberi tujuan dan makna dalam kehidupan (Potter & Patricia., 2009).
Keimanan dapat memberikan arti hidup, memberikan kekuatan
terhadap seseorang yang mengalami kesulitan dalam hidupnya.
Seseorang yang sedang sakit keimanan terhadap Allah yang berada
didalam dirinya maupun dari dalam diri setiap tim kesehatan atau
kombinasi dari keduanya akan memberikan kekuatan dan harapan.
Iman seseo0rang akan menjadi lebih kuat ketika mereka memandang
bahwa penyakit dan kesulitan yang ada sebagai kesempatan untuk
menjadi pribadi yang lebih baik.
c. Harapan
Kozier, 2008) dalam (Riska, 2017) harapan merupakan suatu proses
antisipasi terhadap sesuatu yang menyebabkan interaksi berpikir,
bertindak, perasaan yang diarahkan untuk pemenuhan masa depan.
Tidak adanya harapan seseorang akan menyerah, kehilangan semangat,
dan kemungkinan penyakit bertambah parah
d. Trensendensi
(Kozier, 2008) dalam (Riska, 2017) transendensi merupakan presepsi
individu tentang diri sendiri untuk melihat perspektif yang lebih luas
dari kehidupan dan keberadaannya. Trensendensi juga merupakan
suatu pengakuan individu bahwa terdapat sesuatu yang lain yang lebih
tinggi dari dirinya. Trensendensi memiliki sifat yang dinamis dimana
pencarian terus menerus untuk mendapatkan pengayaan melalui
keterhubungan.
e. Pengampunan
Konsep pengampunan mendapat perhatian yang lebih dari kalangan
tenaga kesehatan profesional. Bagi banyak klien yang sakit atau
menderita kecacatan membawa rasa malu atau perasaan bersalah.
Keadaan tersebut ditafsirkan sebagai suatu hukuman atas dosa- dosa di
masa lalu. Klien yang akan menghadapi kematian akan mencari
pengampunan dari orang lain serta dari Allah. Perawat memiliki
peranan penting dalam membantu klien untuk memahami proses
32

pengampunan dan penerimaan terhadap penyakitnya

4. Pengukuran Aspek Spiritualitas


a. Pengukuran aspek Spiritualitas dilakukan dengan wawancara
mendalam dengan mengeksplorasi Aspek Spiritualitas
menggunakan pedoman wawancara menurut (Kozier, 2008) dalam
(Riska, 2017)
b. FACIT-Sp 12

FACIT-Sp untuk mengatasi kebutuhan akan ukuran singkat dan luas


dari kesejahteraan spiritual dengan konten tidak terbatas pada satu
tradisi agama atau spiritual. Sebagai tambahannya empat subskala
FACIT-G (kesejahteraan fisik, kesejahteraan sosial / keluarga,
kesejahteraan emosional dan kesejahteraan fungsional), terdiri dari
12 item dan tiga sub-domain kesejahteraan spiritual, yang
membantu memfasilitasi eksplorasi mendalam tentang komponen-
komponen yang membentuk kesejahteraan spiritual
(perdamaian,makna, dan iman) (Bredle, Salsman, Debb, Arnold, &
Cella, 2011).
Menurut review sistematis yang dilakukan oleh (Monod et al.
(2011) dalam (Lucchetti, Lucchetti, de Bernardin Gonçalves, &
Vallada, 2013), saat membandingkan semua instrumen spiritualitas,
FACIT-Sp 12 dan Indeks spiritualitas kesejahteraan adalah dianggap
sebagai alat terbaik untuk menilai keadaan spiritual pejuang saat ini.
Faktanya, FACIT-Sp 12 adalah salah satu instrumen yang paling
banyak digunakan dan paling divalidasi menilai kesejahteraan
spiritual di dunia (Lucchetti et al., 2013) itu pertama kali diciptakan
pada 1990- an sebagai ukuran kesejahteraan spiritual dan tidak
terbatas pada siapa pun satu tradisi keagamaan atau spiritual (Bredle
et al. 2011) dalam (Lucchetti et al., 2013). Ini dikembangkan dengan
masukan dari pejuang kanker, psikoterapis, dan ahli agama /
spiritual yang diminta menggambarkan aspek kerohanian dan / atau
iman yang berkontribusi pada kualitas hidup (QOL). Pada dasarnya,
33

ini mengevaluasi harmoni, kedamaian, rasa kekuatan, iman, dan


makna (Peterman et al. 2002)dalam (Lucchetti et al.,
2013).Instrumen ini telah digunakan di banyak makalah yang
diterbitkan di seluruh dunia (Lucchetti et al. 2013) dan, oleh karena
itu, merupakan salah satu instrumen yang paling banyak digunakan
untuk menilai spiritualitas di Indonesia (Lucchetti et al., 2013)
Studi ilmiah (Bredle et al. 2011). Namun, beberapa penelitian
telah menggunakan instrumen ini di Portugis. FACIT-Sp12 pertama
kali diterjemahkan ke dalam bahasa Portugis oleh Functional
Assessment of Terapi Penyakit Kronis (FACIT) (Bredle et al. 2011).
Sejak itu, beberapa penelitian di Brasil telah menggunakan
instrumen ini tanpa menilai sifat psikometriknya (Batista dan
Mendonc¸a 2012; Fonseca-Guedes 2009; Furia 2006; Teixeira
2009).
FACIT-Sp 12 terdiri dari 12 pernyataan yang peringkat
perjanjiannya termasuk dan item berikut: “Saya merasa damai”,
“Saya punya alasan untuk hidup”, “Hidup saya telahproduktif”,
“Saya kesulitan merasakan ketenangan pikiran”, ’’Saya merasakan
tujuan hidup saya”, “Saya bisa meraih jauh ke dalam diri saya untuk
kenyamanan”, “Saya merasakan harmoni dalam diri diriku sendiri”,
“Hidupku tidak memiliki arti dan tujuan”, “Saya menemukan
kenyamanan dalam iman atau spiritual”, kepercayaan, “Saya
menemukan kekuatan di dalam iman atau keyakinan spiritual saya”,
“Penyakit saya telah memperkuat saya iman atau keyakinan
spiritual”, dan “Saya tahu bahwa apa pun yang terjadi dengan
penyakit saya, semuanya akan terjadi”. (Bredle et al. 2011). Skor
yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kesejahteraan spiritual yang
lebih tinggi (Murphy et al. 2009) dalam (Lucchetti et al., 2013).
Dari beberapa penelitian kualitatif menurut penelitian kuantitatif
penggunaan kuisioner dengan pertanyaan tertutup sudah mewakili
domain dan isinya hanya saja jawaban pejuang itu kurang bisa
mengeksplor keadaan pejuang yang sebenarnya secara mendalam
34

oleh karena itu peneliti ingin menggali lebih dalam “Bagaimana


aspek spiritualitas pada pejuang kanker serviks “ dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif.
c. Instrumen Kuhn’s Spiritual Inventory dengan menggunakan
keterlibatan spiritual dan skala percaya Skala Kesejahteraan Spiritual
(SWBS), 16-17 instrumen yang paling umum digunakan, telah
dikritik karena keterbatasan psikometriknya. Selanjutnya, SWBS
mungkin tidak membahas beberapa komponen kunci spiritualitas, 8
memiliki potensi fokus sempit dalam agama Yahudi-Kristen
perspektif, dan berfokus pada penilaian keyakinan spiritual bukan
dari tindakan. Tersedia lainnya sisik, seperti Orientasi Agama
scale20 dan Indeks Agama, 21 menilai hanya keyakinan agama dan
perilaku. Meskipun disana jauh lebih tumpang tindih antara
religiositas dan spiritualitas, keduanya jauh dari sinonim.
Spiritualitas adalah lebih luas dari religiusitas, dan dimungkinkan
untuk individu menjadi spiritual namun tidak beragama (misalnya,
seorang individu yang aktif menerapkan prinsip-prinsip tersebut dari
program 12 Langkah tetapi tidak berpartisipasi dalam agama
terorganisir). Timbangan yang membatasi fokus ke agama
cenderung untuk meremehkan spiritualitas individu tertentu, dengan
demikian mengancam validitasnya sebagai ukuran konsep yang
lebih luas dari kerohanian. Terdiri dari kekuatan lebih besar dari
diri sendiri tujuan dalam kehidupan, Pemenuhan dari nonmaterial,
sesuatu, Iman, Identitas Doa, Meditasi, Kegiatan rohani dengan
orang lain, Penghargaan untuk misteri kehidupan Kemampuan untuk
memaafkan, Kemampuan untuk meminta maaf, Kemampuan
menemukan makna dari penderitaan, Terima kasih atas pengalaman
hidup, Evolusi keyakinan spiritual (Hatch, Naberhaus, & Hellmich,
1998).
34

Skema 2.1 Model Konsep Teori sistem perilaku Johnson


Tindakan keperawatan
Lingkungan yang dinamis Pemeliharaan
Perlindungan
Sistem perilaku Stimulasi
(pejuang)
Stressor dari luar
Keterikatan/afiliasi
(+) or (-)
Petunjuk

Subsistem
K P
To e
n
ler c
A a
an p
si a
i
ter a
n
ha
da
p
S
str e
k
es
s
Fl u
a
ek l
sib
ilit
as
35

stem
T Ingestif/eliminatif
Perilaku

gan Strukt
ur Johnson
S Faktor
t niat/d
orong Sumber:
r pengal
e an
aman
s seran Alligood
s gkaia
(biolo n
o gis, (2014)
r Seran
psikol gkaia
ogis, n
i sosiol piliha
n ogis
t n
e
r
n
a
l

(
+ Sistem
)
perilaku aktif
o dan
r dinamis
(manusia, /
( individu,
- kelompok,
) keluarga)

P Skema
e
m
2
b
e
l .
a
j 1
a
r
a
n M
P
o
e
n
g d
a
l e
a
m l
a
n :
P
e
m
a
t S
a
n i
35

Kerangka Teori penelitian

meminta kesembuhan kepada tuhan


(+) Dikuatkan oleh kerabat dengan cara bersabar dan

sempurna
penyakit kanker serviks, dia merasa dirinya tidak
berdampak buruk terhadap wanita yang menderita
penyakit kanker sebagai hukuman dosa, kanker serviks
(-) Menurut masyarakat umumnya menganggap bahwa
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir yang
menunjukan dari sudut dimana peneliti menyorot masalah yang akan diteliti.

Proses perubahan kondisi kesehatan

Wanita yang mengalami kanker serviks

Stresor dari luar


Tindakan keperawatan pemeliharaan
perlindungan stimulasi

Peningkatan kesejahteraan spiritualitas, melakukan


kemoterapi, operasi bedah, radioterapi, terapi
radiasi

sistem perilaku (pejuang)

Keterkaitan: Budaya, pengalaman hidup, jenis


kelamin, krisis dan perubahan Petunjuk

Tenaga kesehatan
Ketergantungan
mengaharapkan
kesembuhan

Pencapaian 3 doamain Tekanan


Mendatangi tempat praktik keagamaan
Tuhan

Makna hidup yang berarti, Sehat/sakit


Lingkungan yang dinamis

Kedamaian, keimanan Ketidakpastian


Toleransi terhadap stres flekibilitas Subsistem untuk sembuh
dan
Selalu bersyukur dan mengiklaskan penyakit yang Spirituallitas
Seksual menumbuhkan
sudah di derita selama ini dengan berdoa dan sabar harapan,
Agresif Wanita yang mengalami kanker membuat keadaan
serviks tidak bisa secara bersifat tarik ulur
Emosi, kemarahan, stresor
maksimal memenuhi perannya
yang terkontrol
sebagai istri
36

Stressor Internal (+) /(-)


Struktur Niat/Dorongan Srangkaian
(-) Melakukan pengobatan rutin, radiasi, kemoterapi Ingestif
pilihan Perilaku Keseimbangan
membuat kesakitan fisik yang dialami penderita kanker
Berdoa, dan tidak dinamis
sangatlah menjadi tekanan pada penderita karena fisik
merasakan capek, sakit dan merasa tidak berdaya yang mendengarkan kata-kata
(Tujuan )
membuat pejuang selalu merasa sedih merasa kematian dekat orang lain tentang Memiliki kepuasanterhadap kehidupan,
penyakitnya menjaga keseimbangan, kontrol hidup,
Pembelajaran, Pengalaman, Pematangan membangun hubungan yang positif memiliki
makna dan tujuan dalam kehidupan,
Faktor pengalaman lainnya (bio, psiko, sosio) memiliki kemampuan yang bersumber pada
diri sendiri dengan kekuatan yang pejuang
Dengan adanya perjalanan hidup dan pengalaman yang akan memberikan manfaat seperti
sangat berharga dan patut disyukuri percaya karena penyakit berkurangnya rasa sakit,meningkatnya
datang dari Tuhan dengan adanya agama, iman, kedamaian, koping,meningkatnya kualitas hidup pejuang
spiritualitas pejuang mampu menghadapi selama hidupnya,
semnagat untuk sembuh
Sistem perilaku aktif dan dinamis
(Manusia/Individu kelompok, keluarga)
Perilaku yang berusaha untuk mencapai
stabilitas dan keseimbangan dengan
melakukan perubahan adaptasi kondisi ini
berhasil jika menggunakan fungsi yang efektif
dan efesien yang ada pada dirinya

Skema 2.2 Model Sistem Modifikasi Kerangka Teori


Menurut (Johnson, 1992), (Kozier, 2008), (Monod et al., 2015), (Wei, Liu, Chen, Zhou, & Hu, 2016)
BAB III
DESAIN PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
kualitatif. Dengan beberapa pertimbangan yang akan diteliti adalah gambaran
fenomena di masyarakat dengan menggunakan sebuah nalar induktif dalam
menganalisis sebuah pengalaman aspek spiritualitas pejuang kanker serviks.
Berbagai bentuk perilaku dan pengalaman dari setiap manusia yang akan
dijelaskan dan diberikan suatu pemahaman dalam berbagai bentuk merupakan
definisi penelitian kualitatif (Afiyanti & Rahmawati, 2014). Kualitatif pada
penelitian ini akan mengeksplorasi pengalaman Aspek Spiritualitas Pada
Pejuang Kanker Serviks .
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Pendapat Hussrl dalam (Afiyanti & Rahmawati, 2014).
Fenomenologi merupakan penelitian dengan pendekatan yang dilakukan
memberikan suatu deskripsi, refleksi, interprestasi, dan modus riset sehingga
mendapatkan intisari dari pengalaman kehidupan individu yang diteliti.
Pengalaman yang dimaksud yaitu pengalaman yang bersifat universal dengan
fenomena yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian
fenomenologi adalah memahami secara dlam makna dari pengalaman hidup
partisipan yang dituangkan dalam bentuk cerita, narasi, serta bahasa sehingga
memperoleh suatu intisari (essnce) (Afiyanti & Rahmawati, 2014). .
Menurut Polit dan Beck, 2012 dalam (Afiyanti & Rahmawati, 2014)
menjelaskan terkait beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti dalam
melakukan pendekatan fenomenologi yaitu :
a. Bracketing, merupakan proses pengumpulan atau penyimpanan
berbagai asumsi atau informasi yang dimiliki peneliti mengenai
fenomena yang akan diteliti. Tujuannya melakukan bracketing agar
informasi atau data yang didapatkan benar-benar alamiah dan benar-
benar bersumber dari partisipan mengenai pengalaman yang dialaminya
tanpa terpengaruh oleh asumsi atau informasi dari peneliti.

37
38

b. Instuinting, yaitu proses dimana peneliti secara utuh mengenali dan


memahami fenomena yang diteliti. Ketika melakukan instuiting,
peneliti tidak diperbolehkan memberikan evaluasi, opini, atau segala hal
yang membuat peneliti khilangan konsentrasi terhadap data atau
informasi yang sedang diceritakan para partisipan.
c. Analyzing, yaitu proses dimana peneliti mengidentifikasi dan
menganalisis data atau informasi yang ditemukan. Kegiatan analisis ini
dibagi menjadi beberapa tahap yaitu proses koding, proses kategorisasi,
proses tematik, dan menuliskan pola hubungan antar tema tersebut
kedalam narasi sementara untuk divalidasi dan dikenali kepada para
partisipan, kemudian menulisnya kedalam narasi akhir (hasil penelitian).
d. Describing, yaitu proses kegiatan akhir dari pengumpulan data.
Peneliti menuliskan deskripsi atau intrepretasi dalam bentuk hasil.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah partisipan, partisipan yang menderita


penyakit kanker serviks dengan menggunakan teknik purposive sampling
dengan berdasarkan kriteria yang dimiliki partisipan sesuai dengan tujuan
penelitian yang akan dilakukan. Purposive sampling adalah pemilihan sampel
yang dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti
(Dharma, 2011). Partisipan yang saya dapatkan selama masa pandemi corona
ada 13 partisipan. setelah dilakukan pendekatan 13 partisipan ini hanya 4
partisipan yang bersedia menjadi partisipan penelitian ini. Ukuran sampel
dalam penelitian ini sangat diperlukan dengan tujuan diperolehnya suatu
saturasi data (Morse, 2000) dalam (Afiyanti & Rahmawati, 2014). Oleh
karena itu menurut (Dukes, 1984) dalam (Afiyanti & Rahmawati, 2014).
Partisipan yang diambil tidak banyak, jika belum mencapai saturasi data
maka jumlah partisipan dapat ditambah sampai waktu terjadi pengulangan
informasi oleh partisipan dalam waktu yang tidak ditentukan. Sampel ini telah
menetapkan kriteria-kriteria inklusi dan ekslusif pada individu yang dipilih
untuk berpartisipasi dalam riset ini sebagai berikut:
39

1. Kriteria inklusi
A. Pejuang kanker serviks yang beredia menjdi partisipan
B. Pejuang kanker serviks
C. Pejuang kanker serviks usia diatas umur 30 tahun
D. Pejuang kanker serviks yang tidak mengalami penurunan kesadaran
E. Pejuang kanker serviks yang tidak mengalami perburukan gejala yang
tidak terkontrol
F. Pejuang kanker serviks yang melakukan pengobatan rutin
G. Pejuang kanker serviks yang tidak keberatan dilakukan wawancara
H. Pejuang kanker serviks yang bisa menggunakan Handphone

2. Kriteria eksklusi
A. Pejuang yang mengalami perburukan yang tidak terkontrol
B. Penurunan kesadaran
C. Pejuang yang menyatakan keberatan dilakukan wawancara

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


Tempat dan waktu penelitian sangat berpengaruh terhadap hasil yang
diperoleh dalam penelitian. Pemilihan tempat penelitian harus disesuaikan
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sehingga tempat yang
benar-benar menggambarkan kondisi partisipan sesungguhnya. Penelitian
dilakukan di samarinda dan sekitarnya. Dengan 2 partisipan via daaring
WhatsApp di luar kota Samarinda yaitu Bali dan Balikpapan dan 2 Partisipan
dilakukan wawancara secara tatap muka di Rumah Singgah Kanker
Samarinda dan di Loa Janan. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan
April-Juni 2020.

D. Sumber Data dan Instrumen Penelitian


Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian atau
alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, Menggunakan alat untuk membantu
peneliti melakukan wawancara peneliti menggunakan alat seperti : pedoman
wawancara, buku catatan, teep record dan kamera untuk record video. Untuk
membantu menunjang hasil wawancara yang didapatkan peneliti
menggunakan instrumen Spiritual FACIT-Sp 12, dan Instrumen Kuhn’s
40

Spiritual Inventory Skala Kesejahteraan Spiritual (SWBS).


41

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian kualitatif
menggunakan pengumpulan data secara partisipan, wawancara
mendalam, dokumentasi, dan gabungan ketiganya. Bersamaan
dengan proses analisis data. Data yang dihasilkan dalam bentuk
kutipan langsung maupun tidak langsung secara wawancara atau
dari dokumen tertulis dan berbagai hasil observasi selama penelitian
dilaksanakan (Afiyanti & Rahmawati, 2014). Wawancara pada
penelitian kualitatif tidak seperti percakapan biasa, wawancara yang
dilakukan peneliti berupa mengeksplorasi perasaan, persepsi, dan
pemikiran partisipan. Istilah wawancara mendalam (indeep
interview) yaitu pewawancara diberi kebebasan untuk
mengembangkan wawancara tidak lebih dari jam antara 20-45
menit dengan menggunakan alat recording. Wawancara dalam
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana “Pengalaman Aspek
Spiritualitas Pada Pejuang Kanker Serviks ”.

F. Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif difokuskan pada jenis
data dan prosedur untuk mengumpulkan data tersebut. Data yang
dikumpulkan pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara secara
mendalam (in-depth interview). Hasil pengumpulan data ini berupa transkrip
wawancara. Wawancara dilakukan dengan 2 partisipan daring WhatsApp
dengan video call, dan 2 partisipan wawancara dilakukan secara langsung
tatap muka.
Adapun langkah-langkah dalam proses pengumpulan data yaitu;
1. Partisipan 1

a. Peneliti membangun hubungan saling percaya terlebih dahulu,


b. Peneliti mencari informasi tentang partisipan seperti hal-hal yang
disukai partisipan
c. Peneliti menanyakan kabar partisipan dan kegiatan partisipan
42

d. kontrak waktu dan menanyakan kesediaan partisipan untuk di


wawancara untuk dilakukan wawancara tatap muka di Rumah
singgah kanker
e. wawancara partisipan ditempat dan waktu yang telah disepakati,
Pada tanggal 16 juni 2020 pukul 08:00 wita, peneliti mendatangi
rumah singgah tempat tinggal partisipan untuk melakukan
wawancara sesuai janji yang telah dibuat sebelum nya pada 15 juni
2020 pukul 20:00 wita. Partisipan menyambut peneliti dengan
ramah kemudia meminta peneliti untuk menunggu partisipan
selesai sholat terlebih dahulu kemudian partisipan duduk dan mulai
menceritakan pengalaman partisipan selama proses wawancara
partisipan tidak mengasis dikarnakan partisipan sering di
wawancara terkait dengan penyakit yang diderita dan partisipan
mengaku telah menerima kondisi nya sehinga partisipan tidak
merasa sedih jika harus menceritakan pengalamannya selain itu
partisipan mengaku suka bercerita agar menjadi pengalaman bagi
orang lain.
Wawancara dilakukan di teras rumah sehingga saat
wawancara mendapat sedikit gangguan suara kendaraan yang lalu-
lang di sekitar tempat partisipan. Partisipan tidak menengis selama
wawancara namun sesekali partisipan menunduk kemudian nada
bicara tiba-tiba tinggi dan kemudian kembali seperti biasa dan
tertawa sesekali.
f. peneliti mengkonfirmasi kembali informasi yang didapat dari
partisipan
g. peneliti menyampaikan hasil yang peneliti dapat dari wawancara
saat itu
h. peneliti menjelaskan bahwa peneliti akan kembali menghubungi
partisipan jika masih ada yang di tanyakan kembali
i. peneliti menyampaikan bahwa peneliti siap dihubungi partisipan
jika partisipan membutuhkan teman sharing.
2. Partisipan 2
43

a. Peneliti menghubungi partisipan melalui pesan whatsApp


b. peneliti bembina hubungan saling percaya
c. peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti
d. peneliti menanyakan kesediaan partisipan untuk diwawancara
e. setelah sepakat peneliti kembali menanyakan waktu wawancara
dan menjelaskan bahwa wawancara akan dilakukan melalui via
video call karna tempat partisipan yang ada di luar kota samarinda
f. wawancara partisipan sesuai waktu yang disepakati, Pada tanggal
18 juni 2020 pukul 16:07 wita. Partisipan membalas pesan peneliti
yang berisi bahwa partisipan bersedia diwawancara tetapi
partisipan meminta peneliti menunggu karna partisipan ingin sholat
terlebih dahulu wawancara dilakukan dengan via daring
menggunakan whatsApp dengan video call karna tempat tinggal
partisipan yang berada di Balikpapan selama wawancara partisipan
tidak menagis tetapi wajah partisipan terlihat sedih beberapa kali
partisipan menunduk dan suara partisipan bergetar ketika
menceritakan tentang kedihan partisipan karna tidak dapat
memiliki anak lagi, beberapa kali juga partisipan tersenyum namun
sedikit ada keraguan di wajah partisipan dan sesekali tertawa
selama proses wawancara.
g. peneliti mengkonfirmasi kembali informasi yang di terima peneliti
h. peneliti menyampaikan hasil yang peneliti dapatkan
i. peneliti menyapaikan bahwa partisipan dapat menguhubungi
peneliti kapanpun partisipan membutuhkan teman sharing.
3. Partisipan 3
a. Peneliti menghubungi partisipan melalui pesan whatsApp
b. peneliti bembina hubungan saling percaya
c. peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti
d. peneliti menanyakan kesediaan partisipan untuk diwawancara
e. setelah sepakat peneliti kembali menanyakan waktu wawancara
dan menjelaskan bahwa wawancara akan dilakukan melalui via
44

daring whatsApp video call karna tempat partisipan yang ada di


luar kota samarinda
f. wawancara partisipan sesuai waktu yang disepakati, Pada tanggal
25 juni 2020 pukul 08:19 wita. Partisipan membalas pesan peneliti
bahwa partisipan bersedia di wawancarai dan peneliti melakukan
video call dengan partisipan dikarnakan tempat partisipn yang jauh
selama wawancara partisipan tidak menangis tetapi dalam
wawancara sesekali partisipan tertawa dan tampak sedih ketika
menceritakan tentang kehidupan partisipan dan keluarga dimana
partisipan sangat bekerja keras demi mendapatkan kehidupan yang
layak. Partisipan juga menjelaskan bahwa partisipan tidak terlalu
ingin memikirkan tentang penyakit nya dikarnakan hal tersebut
akan membuat partisipan stress
g. peneliti mengkonfirmasi kembali informasi yang di terima peneliti
h. peneliti menyampaikan hasil yang peneliti dapatkan
i. peneliti menyapaikan bahwa partisipan dapat menguhubungi
peneliti kapanpun partisipan membutuhkan teman sharing
j. peneliti menjelaskan peneliti akan menghubungi kembali partisipan
jika masih ada hal yang akan di komfirmasi ulang.

4. Partisipan 4

a. Peneliti membangun hubungan saling percaya terlebih dahulu


b. peneliti menanyakan kabar partisipan dan kegiatan partisipan
c. kontrak waktu dan menanyakan kesediaan partisipan untuk di
wawancara
d. wawancara partisipan ditempat dan waktu yang telah disepakati,
Tanggal 6 juli 2020 pukul 17:08 wita. Peneliti mendatangi rumah
partisipan sesuai janji yang telah disepakati pada pagi hari.
Partisipan menerima peneliti dengan ramah dan partisipan
mempersilahkan peneliti masuk ke dalam rumah kemudian
partisipan mempersilahkan peneliti untuk mulai wawancara, selama
45

wawancara partisipan sering menunduk dan mata berkaca-kaca


ketika menjelaskan sesekali suara partisipan terdengar bergetar dan
kemudian partisipan mengalihkan pandangan kearah lain setelah
beberapa saat partisipan kembali menatap kea rah peneliti sambil
tersenyum, beberapa kali juga partisipan tertawa ketika
menjelaskan situasi sekitar dan hubungan partisipan dengan orang
terdekat. Selama wawancara anak partisipan yang paling kecil
bolak-balik lewat.
e. peneliti mengkonfirmasi kembali informasi yang didapat dari
partisipan
f. peneliti menyampaikan hasil yang peneliti dapat dari wawancara
saat itu
g. peneliti menjelaskan bahwa peneliti akan kembali menghubungi
partisipan jika masih ada yang di tanyakan kembali
h. peneliti menyampaikan bahwa peneliti siap dihubungi partisipan
jika partisipan membutuhkan teman sharing.
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
metode pengumpulan data wawancara. Wawancara merupakan metode
yang paling sering digunakan pada penelitian kualitatif. Pendekatan
studi fenomenologi, proses pengumpulan informasi--nya melibatkan
terutama wawancara yang mendalam atau in-depth interview yaitu
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
partisipan atau oarng yang diwawancarai, dengan menggunakan
pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan partisipan
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Wawancara dalam
penelitian ini untuk menganali mekanisme koping yang digunakan
penderita kanker serviks. Selama proses wawancara dilaksanakan,
setiap partisipan membutuhkan waktu rata-rata 45 menit.
Alat penunjang kegiatan ini, peneliti juga menggunakan tape
recorder tipe IC Recorder Qiuck Start Guide ICD-PX240 merk SONY,
karena alat ini dapat dikalibrasi untuk memastikan bahwa hasil yang
46

didapatkan akurat dan konsisten.


1. Tahap Persiapan
Setelah peneliti mendapatkan izin penelitian dari lahan
penelitian, peneliti mempersipkan flayer untuk calon partisipan yang
dibuat sebaik mungkin agar menarik, secara mandiri untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini partisipan dapat memberikan
informasi dengan terbuka dan tidak ada unsur keterpaksaan sebagai
partisipan dalam kegiatan penelitian ini.
2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mulai melakukan proses wawancara


mendalam dengan memulai tiga fase, yaitu; fase orientasi, fase kerja,
dan fase terminasi. Fase orintasi, penelitian mulai dengan menanyakan
kesiapan partisipan dan setelah itu partisipan mengisi lembar informed
consent atau surat persetujuan menjadi partisipan, menciptakan
suasana yang nyaman dan peneliti menyiapkan tape recoder. Fase
kerja merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti dengan
pertanyaan semi struktur dan dalam bentuk pertanyaan terbuka.
Wawancara dengan pertanyaan terbuka memberikan kebebasan dan
keleluasaan yang lebih besar dalam menjawab dibandingkan jenis
wawancara lain. Peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk
memandu peneliti dalam mengajukan pertanyaan. Dilakukan pada
setiap partisipan rata-rata 35 manit. Setiap selesai wawancara
mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang terjalin dalam
penelitian yang telah dilakukan.
3. Tahap Terminasi

Tahap terminasi dilakukan dengan mengawali klasifikasi


pertanyaan yang kurang jelas kepada pertisipan, kemudian melakukan
validasi pada seluruh item pertanyaan wawancara yang telah dijawab,
memberikan kesempatan pada partisipan untuk menyampaikan hal
yang disampaikan sebelum wawancara di tutup dan diakhiri.
Mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan partisipasinya telah
menjadi partisipan dalam penelitian ini.
47

G. Analisa Data
Analisa tematik merupakan proses mengkode informasi yang
dapat menghasilkan daftar tema, model tema atau indikator yang
kompleks, kualifikasi yang biasanya terkait dengan tema itu, atau
hal-hal diantara atau gabungan dari yang telah disebutkan. Tema-
tema tersebut memungkinkan interpretasi fenomena. Suatu tema
dapat diidentifikasi pada tingkat termanifestasi, yakni yang secara
langsung dapat terlihat. Suatu tema juga dapat ditemukan pada
tingkat laten, tidak secara eksplisif, terlihat tetapi mendasari atau
membayangi. Tema-tema yang diperoleh secara induktif dari
informasi mentah atau diperoleh secara deduktif dari teori atau
penelitian- penelitian sebelumnya (Afiyanti & Rahmawati, 2014).
Berikut ini Langkah-langkah secara umum proses analisis
data fenomenologi:
1. Proses Koding
Koding dilakukan setiap penelitian kualitatif, koding adalah
proses pemberian definisi mengenai seperti apa data yang
sedang dipelajari Charmaz, 2009 dalam (Afiyanti & Rahmawati,
2014). Proses ini dilakukan dengan cara mereduksi data dalam
segmen- segmen khusus yang memiliki arti dan memberi nama
atau label dari setiap segmen, yang kemudian
mengkombinasikan atau menghubungkan antar segmen yang
sudah diberi label yang kemudian dijadikan keadaan suatu
kategori atau tema (Afiyanti & Rahmawati, 2014).
2. Membuat Tema atau Kategori
Merupakan hasil akhir dari prose koding, hasil kategorisasi data,
dan hasil refleksi analitik dari data yang dilakukan melalui
proses koding. Tema atau kategori merupakan unit data atau
informasi yang luas yang terdiri dari gabungan beberapa
kode/label yang telah dikelompokan membentuk uatu ide yang
bersifat umum. Pembuatan tema atau kategoriasi merupakan
tahap akhir melakukan abstaksi data yang telah diberikan.
48

Langkah-langkah analisis data kualitatif dari Colaizzi


(1978) adalah sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan fenomena yang diteliti. Peneliti mencoba


memahami fenomena gambaran konsep penelitiannya
dengan cara memperkaya informasi melalui studi literatur.
b. Mengumpulkan deskripsi fenomena melalui pendapat atau
pernyataan dari partisipan. Dalam hal ini peneliti
melakukan wawancara dan menuliskannya dalam bentuk
naskah transkip untuk dapat mendeskripsikan gambaran
konsep penelitian.

c. Membaca seluruh deskripsi fenomena yang telah


disampaikan oleh semua partisipan.
d. Membaca kembali transkip hasil wawancara dan mengutip
pernyataan-pernyataan yang bermakna dri semua
partisipan. Setelah mampu memahami pengalaman
partisipan, peneliti membaca kembali transkip hasil
wawancara, memilih pernyataan-pernyataan dalam naskah
transkip yang signifikan dan sesuai dengan tujuan
penelitian untuk menemukan unit analisis yang
mengandung pernyataan spesifik.
e. Menguraikan arti yang ada dalam pernyataan-pernyataan
signifikan. Peneliti membaca kembali unit analisis yang
telah diidentifikasi dan dan mencoba menemukan esensi
atau makna dari koding untuk membentuk kategori.
f. Mengorganisir kumpulan-kumpulan makna yang
terumuskan kedalam kelompok tema . peneliti membaca
seluruh kategori yang ada, membandingkan dan mencari
persamaan diantara kategori tersebut, dan pada akhirnya
mengelompokan kategori- kategori yang serupa kedalam
sub tema dan tema.
g. Menuliskan deskripsi yang lengkap. Peneliti merangkai
tema yang ditemukan selama proses analisis data dan
49

menuliskannya menjadi sebuah deskripsi dalam bentuk


pnelitian.
h. Menemui partisipan untuk melakukan validasi deskripsi
hasil analisis. Peneliti kembali kepada partisipan dan
membacakan kisi-kisi hasil analisis tema. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah gambaran tema yang
diperoleh sebagai hasil penelitian sesuai dengan keadaan
yang dialami partisipan.
i. Menggabungkan data hasil validasi kedalam deskripsi
hasil analisis. Peneliti menganalisis data kembali yang
diperoleh selama melakukan validasi kepada partisipan,
untuk ditambahkan ke dalam deskripsi akhir yang
mendalam pada laporan penelitian sehingga pembaca
mampu memahami pengalaman partisipan.

3. Penulisan Memo
Menulis memo dilakukan secara terus menerus selama
proses analisa data untuk membantu peneliti menemukan
kategori inti. Menurut Charmaz, 2009 dalam (Afiyanti &
Rahmawati, 2014) menjelaskan bagaimana cara dalam menulis
memo yaitu :
a. Definisika kategori atau tema sementara
b. Memberikan penjelasan dengan lengkap tentang properti-
properti kategorisasi.
c. Spesifikan kondisi-kondisi yang menyebabkan terbentuknya
kategorisasi atau tema sementara tersebut, kemudian dapat
dipertahankan, atu menuliskan perubahan kondisi yang
terjadi.
d. Menjelaskan berbagai konsekuensi-konsekuensinya.
e. Menampilkan bagaimana kategori-kategori tersebut saling
berhubungan.

H. Keabsahan Data
50

Pada penelitian kualitatif, peneliti melakukan verivikasi/ konfirmasi


data kepada partisipan merupakan salah satu cara memvalidasi dan
memperoleh keabsahan data. Uji keabsahan data dalam penelitian
kualitatif meliputi credibility, transferability, dependability,
confirmability.
1. Credibility merupakan berbagai aktifitas yang dapat
meningkatkan kepercayaan terhadap penemuan yang dicapai.
Cfredibility hasil peneltian ini dapat dicapai melalui upaya
peneliti dalam mengklarifikasi hasil-hasil temuan dari
responden. Pada penelitian ini, peneliti melakukan dengan cara
merekam hail wawancara tersebut, hasil rekaman menjadi
keabsahan data yang yang diteliti dan bukan merupakan hasil
rekayasa peneliti. Wawancara sebagai upaya untuk
mengkontruksikan kejadian yang dialami partisipan dengan
melakukan observasi memungkinkan upaya untuk memperoleh
keyakinan tentang keabsahan data peneliti tercapai.
2. Transferability merupakan cara membangun keteralihan untuk
menilai keabsahan data peneliti kualitatif. Penelitian ini peneliti
menguraikan secara rinci hasil temuan yang didapat dan
kemudian dibuat penjelasan tentang hasil wawancara dalam
bentuk naratif menceritakan rekaman wawancara dan catatan
lapangan kemudian dilakukan pembahasan terhadap hasil
penelitian menggunakan jurnal dan literatur yang sesuai dengan
topik penelitian yang didapat oleh peneliti.
3. Dependability merupakan sesuatu kestabilan data atau proses
penelitian dan waktu ke waktu, untuk menjamin keabsahan hasil
penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan pemeriksaan
(verification) dengan melibatkan seseorang yang berkompeten
dibidangnya. Pada penelitian ini peneliti melakukan kegiatan
pemeriksaan dengan pembimbing penelitian.

I. Etika Penelitian
Dalam penelitian merupakan hal yang sangat dalam pelaksanaan
51

sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan akan


berhubungan langsung dengan manusia, Maka segi etika penelitian
harus diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi daqlam
kegiatan penelitian.
1. Benefience
Prinsip Etik Benefience merupakan standar etik yang
mengutamakan kesejahteraan bagi partisipan. Penelitian bertujuan
untuk memberikan manfaat bagi partisipan penelitian, dimana
penjelasan lengkap tentang manfaat dan tujuan penelitian untuk
menggali pengalaman aspek spiritualitas pada pejuang kanker
serviks harus dipaparkan sebelum penelitian dilakukan. Selama
penelitian subyek harus dipaparkan sebelum penelitian dilakukan.
Selama penelitain subyek harus merasa nyaman dan bebas dari
kerugian fisik, psikologis, sosial , dan financial (harm and
discomfort), misalnya tidak memaksakan kehendak peneliti terkait
dengan tempat dan waktu wawancara yang akan dilakukan.
Peneliti harus meminimalkan dampak yang dapat merugikan
subjek dalam penelitian (nonmalefience)polit, 2017). Dalam
penelitian ini, ketika peneliti melakukan bina hubungan saling
percaya (BHSP) peneliti menjelaskan kembali mengenai penelitian
yang akan dilakukan, bahwa peneliti ini ingin menggali lebih
dalam aspek spiritualitas pada pejuangkanker serviks . Ketika
partisipan melakukan kontrak waktu peneliti memberikan
kesempatan pada partisipan untuk menentukan tempat dan waktu
untuk memberikan rasa nyaman dan kerugian fisik, pikologis,
sosial, maupun finansial.

2. Respect of Human Dignity

Prinsip etik Respect for human dignity meliputi hak otonomi


(autonomy) seorang partisipan untuk menentukan sikap dan pilihan
dalam menyampaikan pendapat dan partisipasinya dalam
penelitian. Peneliti meminta kesediaan partisipan untuk ikut serta
dalam penelitian dan mau mengungkapkan seluruh fenomena yang
52

dialaminya tanpa ada unsur keterpaksaan. Persetujuan partisipan


dalam penelitian ini dinyatakan secara tertulis berupa informed
consent, yaiut lembar yang menerangkan dengan singkat proses
pelaksanaan penelitian, lamanya keterlibatan partisipan, dan hak
partisipan dalam penelitian yang telah lebih dulu diberikan pada
partisipan sebelum penelitian dilakukan. Pada penelitian ini bentuk
respect for human dignity tergambar pada P1, partisipan tersebut
meminta ijin untuk mengakhiri wawancara lebih awal dari kontrak
waktu yang seharusnya karena partisipan diri untuk bekerja shift
malam. Selain P1, pada P4 juga diberikan kesempatan untuk
mengangkat telepon saat wawancara sampai dengan selesai.
3. Justice
Dalam prinsip ini partisipan diperlakukan sama, tanpa membedakan
satu dengan yang lainnya, baik strata sosial, etnis, budaya, suku, dan
agama. Partisipan harus diperlakukan adil baik sebelum, selama, dan
sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi
apabila mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari proses penelitian.
4. Confidentiality
Dalam prinsip ini, peneliti harus menjamin kerahasiaan data dari
partisipan yang telah disampaikan dalam proses penelitian. Dalam
penelitian ini, data dimusnahkan sesuai kesepakatan. Kemudian bukti
dokumentasi tidak menjadi konsumsi publish.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menjelaskan pengalaman survivor kanker serviks dalam
aspek spiritualitas. Hasil penelitian dibagi menjadi 2 bagian yaitu
menjelaskan secara gambaran karakteristik partisipan dan pembahasan dari
penelitian.

B. Gambaran Lokasi dan Partisipan Penelitian


Pengumpulan data pada penelitian ini dilaksanakan di daerah Samarinda dan
sekitarnya. Wawancara mendalam dilakukan menggunakan 2 cara, 2
partisipan via daring video call whatsApp dan 2 partisipan secara tatap muka.
Wawancara mendalam partisipan 1 dilakukan di Rumah Singgah Kanker
yang berada di jalan Ks.Tubun Gang Delima, wawancara mendalam
partisipan ke 2 dilakukan di rumah partisipan yang berada di Loa janan
Perumahan Haji Shaleh blok E7 No. 11, wawancara mendalam partisipan ke
3 dilakukan dirumah peneliti dengan mengunakan via daring karena
partisipan berada di balikpapan dengan kondisi Covid-19 keadaan tidak bisa
mendatangi langsung partisipan peneliti memutuskan untuk melakukan
wawancara mendalam dengan Video call, dan wawancara mendalam
partisipan ke 4 dilakukan di rumah peneliti dengan menggunakan via daring
karena partisipan berada di daerah Bali karena terlalu jauh jarak dengan
partisipan peneliti memutuskan untuk melakukan wawancara mendalam
dengan via daring video call whatsApp.

C. Gambaran Karakteristik partisipan penelitian


Gambaran karakteristik partisipan penelitian ini adalah seseorang yang
memiliki pnyakit kanker serviks. Adapn karakteristik partisipan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Partisipan 1 usia 38 tahun, Pendidikan terakhir SLTA, mempunyai 3 anak
54

perempuan semua, mempunyai penyakit kanker setelah melahirkan,


tinggal bersama keluarga kecilnya yang terdiri dari 5 anggota keluarga,
pekerjaan ibu rumah tangga, partisipan seorang yang senang bersosialisasi
dengan tetangga, partisipan ini sangat suka berbagi wataknya pemarah
wlaupun periang tapi sering marah-marah dirumah,
2. Partisipan 2 usia 47 tahun, pendidikan terakhir SLTA, mempunyai 2 anak
sekarang dia tinggal di Rumah Singgah Kanker tinggal bersama anaknya
yang paling bungsu, anak pertamanya sudah menikah, sekarang
pasrtisipan ini tidak mempunyai suami lagi sudah cerai cerai karena suami
sudah tidak setia, sekarang tinggal bersama komunitas kanker dan sebagai
penyintas kanker disana bersama anaknya yang sekarang SMP, partisipan
adalah tipe orang yang periang sering bersosialisasi dengan orang lain,
terbuka, tidak menutup diri. Mendapatkan penyakit ini setelah menikah
mempunyai 2 orang anak
3. Partisipan 3 usia 38 tahun, pendidikan terakhir SLTA, mempunyai 2
orang anak sekarang tinggal dengan keluarga kecilnya dengan 2 orang
anak di Bali, dulu mendapatkan penyakit ini pada saat mengandung anak
ke 2, partisipan adalah tipe orang yang kuat, mandiri, sering bersosialisasi
dengan orang lain terbuka tidak pernah malu.
4. Partisipan 4 usia 45 tahun pendidikan terkakhir SLTA, mempunyai 3
orang anak, pejuang tipe orang yang penyabar dan sedikit tertutup tetapi
partisipan juga sering berinteraksi dengan orang banyak dengan
mensosialisasikan Papsmear, sekarang partisipan tinggal dengan keluarga
kecilnya di Balikpapan partisipan ini terkena kanker setelah melahirkan
anak ke 3.

D. Tema Hasil Analisis Penelitian


Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan keseluruhan tema yang sudah
terbentuk sesuai dengan jawaban dari partisipan berdasarkan dari pertanyaan-
pertanyaan yang mengacu pada tujuan khusus peneliti. Pertanyaan-pertanyaan
yang mengacu pada tujuan khusus peneliti terjawab dalam 4 tema hasil
penelitian sehingga narasi penjelasan sesuai tujuan khusus. Adapun tema
55

yang telah didapatkan oleh peneliti dari semua hasil analisis yang dilakukan
oleh peneliti digambarkan dalam skema skema sebagai berikut :

1. Tema pertama : Keyakinan bahwa penyakit datangnya dari Tuhan


Tema ini diangkat dari 3 kategori yaitu pejuang kanker serviks ini melihat
dari sisi positif penyakitnya dan menganggap ini adalah penyakit karunia
dari Tuhan, menerima penyakitnya dengan menyerahkan semua kepada
Tuhan , percaya Tuhan memberikan kesembuhan
Pada skema 4.1 akan menjelaskan secara rinci sampai pada pengambilan
tema
56

Kata Kunci Kategori Tema

Hikmah

Rencana Kehidupan
penyakit karunia dari Tuhan
Bersyukur

Berpikir Positif pada Tuhan

Anugrah

Ikhlas menerima Keyakinan bahwa


penyakitnya penyakit pembelajaran
dengan dariTuhan
Berserah diri menyerahkan
semua kepada
Tuhan
Kehendak Tuhan

Tawakal

pasrah

Tuhan yang menciptakan penyakit

Tuhan Selalu Bersamanya

Percaya Tuhan memberikan


Yakin sembuh kesembuhan
Karena Tuhan

Ikhtiar

Tuhan Penolong Hidup

Skema 4.1 Tema Pertama


57

Ada 2 partisipan yang menyatakan bahwa penyakit karunia dari Tuhan

P1 : “ Saya gak pernah mikir Tuhan seperti apa, saya yakin istilahnya dunia ini
penyakit gak ada yang gak ada obat nya saya yakin tuhan kasih ujian itu
ada hikmahnya. Iine 4
kenapa saya gitu kadang kadang emang ada sih dengar ada gitu orang iih
kepa kok aku dapat sakit kayak gini syukur (suara motor lewat ) nya kaluhan
saya gak pernah gitu mungkin karna saya memang diajarin sama abah saya
untuk selalu dekat sama allah dan gak boleh kan kita ini eeem iya mungkin
karna saat nya ya kita harus kuat lah diagama gini gimana kita dengan ini
apa nama nya allah gak boleh berburuk sangka nah kalau saya itu pikiran
saya itu ini mah mungkin ada dosa saya kan yang pernah sering mungkin
ada yang biasa nya kita allah ngasih sesuatu musibah atau apa pun kan
karna kita juga (suara motor lewat ) nah itu berulangkali saya dengar
ceramah itu itu karna ulah kita sendiri dan saya mikirnya mungkin ada dosa
dosa saya yang lama yang dulu yang gak saya ingat entah gimana itu
mungkin jadi ya udah pasrah aja sama allah kalau saya gitu emang saya
pernah ada orang kenapa sih kok aku yang sakit gini kenapa gak si ini
kenapa ini padahal aku kan rajin sholat rajin ini kadang kadang kan gitu aku
anu sama allah aku dekat aku selalu taat gitu kenapa aku ? itu kadang
kadang ada teman seperti itu tapi syukurnya saya alhamdulilah mungkin
karna saya di ajarin sama abah saya gak boleh kita berburuk sangka jadi
kalau memang saya sakit gini udah diterima berarti allah milih kita tapi gak
gak gak me ini kan juga biarpun kita berusaha kuat gitu yah tetap juga
nangis tu pasti dah kalau saya sih waktu itu ngomong gini aku tuh bukan
takut mati tapi kasian anak ku masih kecil gitu (tertawa) alasan ….anak ku
masih kecil anak nanti dia sama siapa kalau aku mati ? minta sama Tuhan
jangan dulu jangan dulu biar siap biar aku eee sampai dia kuat udah bisa
berdiri sendiri biar lah setelah itu gak apa lah diambil itu kalau say berdoa
gitu dia eee kasih lah kesempatan saya biar sama sama untuk didik dia
apalagi kan saya cerai sama bapak nya. Saya mau dia betul betul kuat dulu,
jadi kalau setelah itu mau diambil juga gak masalah line 13
P3 : “Saya berfikir tuhan itu selalu bersama saya gitu heheh tuhan itu gak pernah
58

jauh dari saya, makanya ee disaat saya diberi kesenangan diberi apa itu ya
kita jangan selalu senang selalu happy jadi kita lupa sama dunia kita, kita
diberhentikan kerjaan, diberi, kaya menyalahkan si a si b menyalahkan
tuhan, tuhan itu gak salah , pernah saya terlalu banyak teman teman berbeda
beda, jadi mereka itu gampang malu gitu jadi, sebagai pelajaran sih buat
saya biar gak terlalu gampang malu. Apapun keadaan kita walaupun nyawa
saya dicabut ingat kepada allah bersyukur lah gitu, oh ini adalah anugrah
mu ya tuhan ini adalah anugrah, ini bukan bukan apa sakit ini adalah suatu
anugrah, makanya jadi setiap diawal dulu kaya kematiannya lah segala
macam , karna kan merasa diri saya selalu ada di dampingi oleh tuhan,
makanya saya gak pernah takut walau pun lewat kuburan lah sendirian, kan
waktu itu saya bilang kan mobil saya mati kan di samping kuburan jam 12
malam dan (heheh )bawa anak kecil lagi gitu, jadi waktu itu saya berfikir gak
ada sedikit pun ketakutan karna tuhan bersama saya line 11
“Alhamdulilah banget Tuhan itu membantu saya coba kalau saya misalnya
zaman dahulu itu kan banyak tean saya yang kawin cerai banyak masalah
misalnya masalah sepele misalnya masalah gak pernah dikasih gajih sama
suami nya makanya dia gak kesalon harus nya kesalon malah gak dikasih
uang bermasalah akhirnya cerai masalah sedikit gitu apa ee mereka bisa
cerai sedangkan saya sudah 16 perkawinan ibarat nya masih masih bisa
bertahan dengan berbagai macam cobaan dengan berbagai masalah yang
dihadapi tapi saya masih kuat line 18
Ada 3 partisipan menyatakan menerima penyakitnya dengan menyerahkan
semua kepada Tuhan
P1 “Memang jalannya kita jalani kalau memang sudh suratannya begitu saya
pikir iklas menerimanya paling gak kasih kekuatan aja menghadapi ini
semua tanpa saya harus stres keiklasan hati aja line 17
P3 Pokoknya Dibali hdup itu tentang nyaman dan setia dengan mendekatkan diri
kalau kita punya yang sedikit ada yang lebih kita berikan, ee pokoknya kita
pasrahkan diri aja apa yang kita mau di ambil ya kita pasrahkan jangan
sampai menolak semua apa yang diberikan sama tuhan itu , apa pun yang
kita dapatkan hari ini harus kita syukuri, ee pokoknya apupun line 11
59

“pokoknya apa itu saya jadi saya berpikir nya lebih ke Tuhan lah pokonya
begitu kalau gak Tuhan ya kalau Tuhan memberikan saya umur segini ya
terjadilah begitu kalau teman saya waktu itu kalau dari sakit saya dia
stadium 3 saya stadium 2b, stadium 2a sudah meninggal nah jadi kan itu
murni kehendak Tuhan nah karna apa karna dia nya sendiri coba waktu itu
dia kondisi nya menerima bisa pasrah mungkin sekarang dia masih
hidup(peneliti bergumam) masih bisa bekerja ya seperti itu lah intinya ya
pasrahkan diri aja siapa tau kalau saya tetap seperti ini kalau Tuhan
mengkehendaki umur sampai kayak titik puspa ya haa titik puspa kan dia
kanker serviks stadium 3 juga waktu itu dia diponis eee tahun 2010 (suara
terputus-putus) kira-kira sebelum dia pokoknya pikiran dia dia udah umur
mau mati eeeh tau-tau sekarang sudah umur 80 lebih dia umur nya masih
sehat-sehat aja dia juga gak kemo kata nya dia pernah ke singapur dia malah
mending pulang aja dengan ikut meditasi yoga dengan seperti itu dengan dia
mempasrahkan diri dengan yang diatas umur dia kan sampai saat ini ya jadi
saya itu juga sebagai motivasi sendiri oh ini loh kayak titik puspa ee eee
sampai saat ini dia masih sehat segar bugar dia juga gak ikut kemo ee apa
gak omongan rumah sakit gak pokoknya seperti itu lah eee malah saya lihat
almarhum artis jupe yah (partisipan berbicara dengan anaknya) eeh jatuh hp
nya (tertawa) ee almarhum artis jupe itu kan baru stadium 2 waktu itu baru
kanker servik stadium 2 ya sudah berobat yak e singapur yak karna gak ada
biaya ya pulang lagi ke RSCM ya akhirnya di RSCm dirawat 1 tahun ya
seperti itu jadi saya rasa itu sia-sia banget ya 1 tahun hanya ditempat tidur
line 22
P4 “Gimana mbak kalau menurut akal manusia ee apa nama nya secara manusia
gini saya memang dikatakan ini bodoh yah gitu kan saya selalu lari ke Allah
hanya itu jadi setiap kata yang saya kasih ke suami saya ikhlas sama Allah itu
tekanan yang ada dalam hati saya ikhlas semua Allah kasih ujian ke saya
seperti ini pasti ada baiknya pasti ada sesuatu dibalik itu semua saya selalu
berpasrah tahajud sujud malam itu yang juga membuat saya kuat ya line 8
“Semangat utama itu dulu(peneliti :iya) dari pasangan kita dan diri
kita(peneliti : iya ) pasrahkan ke Allah teman-teman saya yang pasangan nya
60

tidak tidak terlalu dan kadang-kadang ada juga teman saya yang menyalahkan
suami nya maaf yah mungkin suami nya pernah eeh kesana kemari begitu
melakukan apa gitu akhrnya istri nya yang kena dia- menyalahkan suami nya
ada juga yang teman-teman eeh suami nya yang suami nya kadang suami nya
yang gak jelas juga ya itu lah yang memperburuk keadaan line 18
Ada 3 partisipan yang menyatakan percaya Tuhan memberikan kesembuhan
P1 “Enggak sih mbak alhamdulilah gak ada saya berpikir seperti itu saya berpikir
normal seperti yang biasa aja Cuma kalau misalnya penyakit itu gak pernah
mikirin gini loh mbak kalau saya bukan nya mikirin saya mikir saya akan
mati atau bagaimana karna saya yakin tanpa penyakit ini pun saya jatuh pun
kalau memang saya sudah waktu nya saya pasti mati tapi saya tu lebih mikir
ke yang selalu saya pikirin tuh yang awal tu cara buat saya sembuh selalu
kayak gitu (suara bising suara terputus) semua yang bakal buat saya don
bakal saya buang jauh-jauh itu mbak saya selalu mikirin hal yang positif aja
line 24
P3 “Saya bersyukur sekali Tuhan itu selalu bersama saya eee sebarapa kuat nya
saya mungkin mertua saya seperti itu ngomongnya (suara terputus-putus dan
intonasi kurang jelas) besar nya ke ikhlasan yang kamu rasakan maka nya
saya percaya jadi setiap sakit yang saya rasain akhirnya terbalas dengan
kebaikan yang lebih gitu karna ini bukan nya materi aja yang datang trus
saya langsung sukses sendiri yang mengalami gitu akhirnya saya lalui sapai
bisa kuat line 28

“Alhamdulilah banget Tuhan itu membantu saya coba kalau saya misalnya
zaman dahulu itu kan banyak teman saya yang kawin cerai banyak masalah
misalnya masalah sepele misalnya masalah gak pernah dikasih gajih sama
suami nya makanya dia gak kesalon harus nya kesalon malah gak dikasih
uang bermasalah akhirnya cerai masalah sedikit gitu apa ee mereka bisa
cerai sedangkan saya sudah 16 perkawinan ibarat nya masih masih bisa
bertahan dengan berbagai macam cobaan dengan berbagai masalah yang
dihadapi tapi saya masih kuat line 18
“Terlihat- dari awal alhamdulilah kalau terlihat sudah stadium tinggi mau apa
itu nanti sudah hitung hari kalau sudah stadium tinggi memang semua kuasa
61

Allah kuasa Allah semua kita kembalikan ke Allah seperti itu line 24
P4 “
Saya lebih berpasrah lebih ya itu sudah Allah maha kuasa itu sudah
pegangan saya pokonya hati ini ya benar-benar yakin semua ini jalan dari
Allah dan semua ini dari Allah dan saya bicara dengan suai saya untuk
menikah lagi itu semua saya kembalikan ke Allah kalau ini memang jalan
nya dia harus menikah lagi silahkan line 10
Ada 1 partisipan yang menyatakan Penyakit sebuah rencana Tuhan sebagai
penggugur dosa
P3” Pokoknya semua yang kita alami semua yang ada dalam hidup kita
ini ,semuanya datang dari karma yang di tentukan oleh tuhan, jadi kita
walaupun mengeluh mau (suara anak kecil terdengar ) panik untuk menangis
itu gak ada gunanya karna semuanya datang dari tuhan , ini loh karma mu ,
ini loh karmamu aku ini seperti dulu kamu gak sayang sama tubuh mu , kamu
ee sok bekerja bekerja , bekerja tiap hari saya juga rezekinya Cuma segitu
segitu doang , tapi apa malah sakit yang kamu dapatkan pas waktunya
makan minum segitu banyaknya minum air kamu ee gak rutin gak
menyayangi ciptaan beliau ee gitu lah pokoknya , ini badan kita ini ciptaan
tuhan gitu kok gitu kita , jadi kita ee sama aja menyianyia kan ciptaan nya
gitu , jadi sekarang sudah yang bikin saya kuat pokoknya apapun yang
terjadi pada saya ini lah , ini lah buah dari karma kita pertama jadi jangan
berusaha hmm apa , jadi jangan lah menyalahkan ini lah itu gara gara , saya
bisa menyalah kan kalo di awal waktu itu tu line 17
“Gak sih saya gak pernah berpikir Tuhan itu gak adil jadi ini sudah hidup
kita semua orang punya kehidupan masing-masing berdasarkan karma nya
masing-masing ee jadi gak bisa disamakan misalnya kita bisa membanding-
bandingkan diri kita dengan orang lain lebih beruntung gitu saya gak pernah
berpikir Tuhan itu gak adil karna dari hal rezeki kehidupan dan sakit segala
macam sudah Tuhan yang menentukan ee orang ini seperti ini kehidupan nya
seperti ini karna dari lingkungan karma dari orang tua karma dari leluhur
itu itu bisa sampai ke kita jadi jadi jadi dan saya gak pernah berpikir Tuhan
itu gak adil (peneliti bergumam) jadi semua nya itu rahmat jadi gak pernah
berpikir buruk gitu line 22
62

“sakit kanker itu dengan duniawi itu hukum Allah itu bisa dihubung-
hubungkan gitu jadi kalau hukum itu semua nya hal-hal kimia kimiawi gitu
bahas kanker itu gak gak itu doang bisa disangkut pautkan ke kehidupan kita
sehari-hari gak bisa disangkutkan dengan hukum-hukum Tuhan saya saya
maka nya jadi melalui dengan ibadah yang kuat saya gak pernah memilih
milih teman gak pernah milih milih entah itu agaman nya apa entah itu
agama muslim, saya kan hindu agama muslim,Kristen ,budha semua nya
saudara makannya di Denpasar itu saya. Saya punya teman banyak banget eh
yang beda agama yang kalau misal nya kalau prinsip mereka beda ya jangan
jangan kita keluarkan dihadapan dia nanti dia terluka kalau prinsip saya
seperti ini jangan mudah menyinggung perasaan orang itu inti nya karna
bagaimanapun perbadaan itu duniawi kalau harus ada perbedaan gak mesti
sama karna kalau kita melanggarnya ya itu kehendak Allah kan itu kita cari
aman-aman aja lah jangan lah berpikir berat-berat gitu line 18
Ada 3 partisipan menyatakan Survivor kanker bersyukur atas penyakitnya
yang diberikan oleh Tuhan dengan menggangap penyakit sebuah karunia
Tuhan
P1 “Saya tuh masih mikirnya gini berari Allah masih baik sama saya karena allah
itu masih diberi tanda saya bakal kena penyakit begini eee jauh sebelum
sampai yang namanya stadium kita bersyukur line 14
P3 “Saya bersyukur sekali Tuhan itu selalu bersama saya saya mungkin mertua
saya seperti itu ngomongnya (suara terputus-putus dan intonasi kurang jelas)
besar nya ke ikhlasan yang kamu rasakan maka nya saya percaya jadi setiap
sakit yang saya rasain akhirnya terbalas dengan kebaikan yang lebih gitu
karna ini bukan nya materi aja yang datang trus saya langsung sukses
sendiri yang mengalami gitu akhirnya saya lalui sapai bisa kuat line 28
P4“Apapun keadaan kita walaupun nyawa saya dicabut ingat kepada allah
bersyukur lah gitu, oh ini adalah anugrah mu ya tuhan ini adalah anugrah,
ini bukan bukan apa sakit ini adalah suatu anugrah, line 11
“saya ...saya gak gak ..gak pernah menyalahkan pemberian Allah ini
yah..saya selalu bersyukur dan saya selalu istifar pertama saya mau minta
maaf ke kedua orang tua saya mungkin ini kesalahan dari kesalahan saya
63

lalu sekarang mungkin berakibat seperti ini line 5


Ada 4 partisipan yang menyatakan pasrah akan penyakit yang dirasakan
karena dia percaya Tuhan selalu bersamanya bagaimanapun kondisinya dan
percaya setiap manusia akan kembali kepada Sang Pencipta
P1 : “Saya berpikir seperti itu saya berpikir normal seperti yang biasa aja Cuma
kalau isalnya penyakit itu gak pernah mikirin gini loh mbak kalau saya
bukan nya mikirin saya mikir saya akan mati atau bagaimana karna saya
yakin tanpa penyakit ini pun saya jatuh pun kalau memang saya sudah waktu
nya saya pasti mati tapi saya tu lebih mikir ke yang selalu saya pikirin tuh
yang awal tu cara buat saya sembuh selalu kayak gitu line 24
P2 : “aduh pasrah aja sudah aku nih mati besok pasrah aja dah itu aja sudah gak
gak ada pikir apa yah kenapa aku begini gak pokok nya pasrah aja dah kalau
memang aku mati besok ya pasti sedih aja sudah line 11
“Jadi ya udah pasrah aja sama allah kalau saya gitu emang saya pernah ada
orang kenapa sih kok aku yang sakit gini kenapa gak si ini kenapa ini padahal
aku kan rajin sholat rajin ini kadang kadang kan gitu aku anu sama allah aku
dekat aku selalu taat gitu kenapa aku ?
“sebelum terapi saya pasrah ya allah kalo memang saya memang cacat
bisanya gini aja saya pasrah ya itu yang ngajarin saya pasrah ya sakit saya
(ketawa) karena kanker ini yang ngajarin saya segala galanya itu bisa saya
pasrah kalo memang gini gini tapi ya tetap berusaha ya berusaha line 21
P3 : dengan mendekatkan diri kalau kita punya yang sedikit ada yang lebih kita
berikan, ee pokoknya kita pasrahkan diri aja apa yang kita mau di ambil ya
kita pasrahkan jangan sampai menolak semua apa yang diberikan sama tuhan
itu , apa pun yang kita dapatkan hari ini harus kita syukuri, ee pokoknya apa
pun line 11
P4 : “Operasi bulan Sembilan dilanjutkan radiasi bulan satu sampai bulan tiga
saat saya dinyatakan serviks benar-benar saya itu luar biasa jatuh .. syok luar
biasa dukungan suami dan keluarga dan saya berpasrah Allah mudah-
mudahan diberikan jalan saya
“Gimana mbak kalau menurut akal manusia ee apa nama nya secara manusia
gini saya memang dikatakan ini bodoh yah gitu kan saya selalu lari ke Allah
64

hanya itu jadi setiap kata yang saya kasih ke suami saya ikhlas sama Allah itu
tekanan yang ada dalam hati saya ikhlas semua Allah kasih ujian ke saya
seperti ini pasti ada baiknya pasti ada sesuatu dibalik itu semua saya selalu
berpasrah tahajud sujud malam itu yang juga membuat saya kuat ya line 8
“Saya lebih berpasrah lebih ya itu sudah Allah maha kuasa itu sudah
pegangan saya pokonya hati ini ya benar-benar yakin semua ini jalan dari
Allah dan semua ini dari Allah dan saya bicara dengan suai saya untuk
menikah lagi itu semua saya kembalikan ke Allah kalau ini memang jalan nya
dia harus menikah lagi silahkan line 10
“Semangat utama itu dulu(peneliti :iya) dari pasangan kita dan diri
kita(peneliti : iya ) pasrahkan ke Allah line 18
“Agak anuh yah tapi memang saya semua nya lari nya ke Allah sih mbak jadi
memang kalau dipikir secara ee pikiran gak gak gak teman-teman juga gitu
kok ih ibu benar benar kuat dia bilang sebab dari awal titik saya melahirkan
saya benar benar sudah sudah eeehh pokoknya line 20
“Terlihat- dari awal alhamdulilah kalau terlihat sudah stadium tinggi mau apa
itu nanti sudah hitung hari kalau sudah stadium tinggi memang semua kuasa
Allah kuasa Allah semua kita kembalikan ke Allah seperti itu line 24

2. Tema Kedua : Ibadah memberikan energi posisitif untuk pejuang kanker

Pada penelitian ini mendapatkan pengalaman aspek spiritualitas pada pejuang


kanker serviks. Tema ini diangkat dari 2 kategori ibadah memberikan
ketenangan dan beribadah kepada Tuhan untuk dapat bertahan menghadapi
penyakit pada skema 4.2 akan dijelaskan secara rinci sampai pada pengambilan
tema.
65

Kata Kunci Kategori Tema

Ketenangan Melakukan
Ibadah

Lebih bersyukur

Mendapatkan kekuatan
Ibadah memberikan
ketenangan
Rileks

Lega

Berpikir Positif

Berdoa lebih
menerima Ibadah memberikan
energi posisitif untuk
pejuang kanker
Meminta rasa syukur

Memohon keyakinan akan


penyakit yang datang dari
Tuhan beribadah kepada
tuhan untuk dapat
bertahan menghadapi
penyakit
Meminta Kesehatan

Berkomunikasi dengan Tuhan


meminta kekuatan disepertiga
malam

Meminta kebesaran
Hati

Skema 4.2 Tema kedua


66

Ada 3 partisipan menyatakan Ibadah memberikan ketenangan

P1 : “Lega, udah bisa ngeluarin semua unek unek saya gak pendam sendiri
saya tu tipe orang yang ga bisa mendam maksudnya saya suka cerita-
cerita sma orang lain gitukan mba lega rasanya intinya pikiran saya tuh
tenang setelah melakukan ibadah line 16
“Oh iya kayak anak-anak saya mbak suka main game di hp atau suka
baca-baca novel yang ada di aplikasi-aplikasi di di hp sekarang itu sih
yang paling kalau misalnya anu paling zikir nanti pengen zikir tapi
sebelum tidur saya suka main game atau main ee baca-baca novel di
banyakin zikir line 21
P3 : “Setiap saat bikin panten bikin sesajen gitu jadi harus apa itu sesajen
kepada leluhur agar kita selalu dilindungi sama leluhur kita eee dan
dengan dengan selain leluhur kita juga samyangwidi sama yang kuasa
ee mengucapkan rasa syukur kita dengan apa yang kita punya kita
haturkan ini rezeki yang saya dapatkan hari ini ya Tuhan kan gitu kalau
orang-orang lain line 27
P4 : “Pokonya ee diponis begitu saya diponis dokter saya sholat malam
mohon ampun sama Allah setelah ee apa taubat tobat taubat taubat itu
benar-benar saya minta mohon sama Allah nah dari situ Allah
memberikan kelegaan dihati saya begitu jadi benar-benar yang saya
jalanin tuh ee religi nya banyak dari pada anu nya mbak dari pada nama
nya duniawi nya line 9
“Kondisi saya benar-benar lemah benar-benar lemah dan saat itu saya
hanya tidur setelah tidur sholat untuk merilexkan pikiran kembali itu line
12
“ Eemmm ya kalau sekarang sedih maka baca al quran kalau sudah lega
saya berpikir positif pikiran nya positif tingking aja mbak kalau saya
sudah begini saya gak perlu banyak berpikir yang negatif negatif terus
positif tingking line 16
67

Ada 2 partisipan menyatakan beribadah kepada tuhan untuk dapat


bertahan menghadapi penyakit

P2 : lebih banyak bersyukur saya bersyukur saya bisa kondisi begini biarpun
ada sih kadan-kadang sakit bagian bawah, mungkin saya harusnya saya
masih haid tapi gak haidkan sudah gak haid lagi yaitu karna rumah
singgah ini saya gak bisa ini saya pernah nangis didalam kamar saya
berdoa allah minta sama allah minta diperkuat segala macem, saya
nangis mungkin bengkak mata saya saya keluar gak boleh dengan
keadaan nangis keluar gak mungkin kan saya juga harus menguatkan
mereka saya yang menguatkan mereka jadi saya yang sedihkan gak
mungkin jadi itu yang membuat saya senyum jadi kalau saya berusaha
senyum rasa sedih hilang jadinya kalau kita paksakan senyum saya
inginnya ee.. eee.. gitu sih menyikapi saya kalau lagi sedih nah terus
yang dengan kita berdoa terus tenang hati rasanya rasanya apa yaaa...
allah sayang banget sama kita dengan allah ngasih begini allah sayang
dengan kita, kalau kita kuat, belum tentu mba line 18
P3 : “Setiap sembayang saya mohon apa ya yang pertama saya mohon karna
engkau lah yang maha pencipta (suar terputus dan kurang jelas)
pokoknya semua yang saya alami semua nya atas kehendak engkau jadi
apa pun yang engkau berikan hamba serahkan sepenuh nya kepada
engkau jadi hamba gak mau mengeluh apa-apa lagi semua atas
kehendak mu hamba hanya memohon keselamatan selama hamba
bekerja agar hamba dijauhkan dari hal-hal yang buruk dijauhkan dari
hal yang tidak hamba inginkan agar hamba beserta keluarga hamba
bisa menjadi orang yang bertakwa (bip)kepada mu bertakwa ke-pada mu
serta selalu dalam lindungan mu jadi orang-orang itu walau pun bukan
keluarga dekat saya orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan entah
yang didunia mana pun yang penting bertakwa kepada Mu selalu dalam
lindungan mu jadi jadi doa saya itu menyentuh banyak orang
sebenarnya kalau mereka itu bertakwa dan kalau mereka itu
68

menganggap saya itu keluarga nya jadi siapa yang menganggap saya
memohon agar keluarga hamba agar orang-orang yang bertakwa
kepada mu selalu dalam lindungan mu jadi orang yang melewan
keluarga nya juga juga merasakan dan hamba juga memohon saya tidak
pernah memohon kesembuhan sama sekali tidak pernah memohon
kesembuhan saya juga tidak pernah memohon kekayaan jadi yang saya
mohon keselamatan dalam bekerja tunjukan jalan mu agar hamba bisa
mencari nafkah yang halal yang halal yang selalu dalam ridho Mu yang
yang gak neko neko ya pokoknya hal-hal yang hamba tidak inginkan
semoga dijauhkan dan yang satu agar hamba bisa membahagiakan
orang tua dan membanggakan orang tua dan hamba bisa memakai visi
ini untuk memantu sesama yang tidak mampu karna bagaimanapun line
29
3. Tema Ketiga : Pada penelitian ini mendapatkan bahwa pengalaman
Aspek spiritualitas pada survivor kanker . Tema ini diangkat dari 3
kategori yaitu keinginan untuk anak dan keluarga, keinginan pejuan
kanker untuk tidak membebani keluarga dan orang lain, dan keinginnan
aktualisasi diri pejuang kanker terpenuhi dengan kata 9 kata kunci pada
skema 4.3 akan dijelaskan secara rinci sampai pada pengambilan tema.
69

Kata Kunci Kategori Tema

Saya Harus
Lanjut Demi
Anak

Keinginan untuk anak dan


keluarga
Ingin sembuh untuk
anak saya

Berkorban demi
anak saya

Pengen mendidik
anak sampai mandiri
Harapan besar pejuang
kanker untuk dirinya dan
tidak ingin
membuat orang keluarga
yang disamping
sekitar saya ini
nanpak terluka

Keinginanan Pejuang kanker


Ingin untuk tidak membebani
membahagiakan keluarga dan orang lain
kelurga dan orang
lain

Tidak ingin
menyusahkan
orang lain

Ingin bersenang-
senang menjalani Keinginan aktualisasi diri
kehidupan pejuang kanker terpenuhi

Skema 4.3 Tema Ketiga


70

Ada 2 partisipan yang menyatakan Keinginan untuk anak dan keluarga

P1 : “Harapan saya sih jangan sampai seberat itu nah tu kayak gitu tapi
memang dari awal saya masuk tes biopsi itu sampai saya masuk ruang
dokter itu saya masih gemetaran mba sebelum saya terima hasil
biopsinya itu saya memang konsennya saya tetap iklas aja sembuhkan
selalu itu didalam hati saya line 19
“ Eee harapan saya (mata melihat eatas) eeee saya bisa sehat lagi, bisa
gak punya penyakit seberat ini lagi kalau memang yang emang habis
yang didalm tubuh saya itu sih harapan saya keluarga juga
mengharapkan seperti itu pokonya saya pengen kembali kekehidupan
yang dulu saya sehat dengan kehidupan yang begini saya gak papa asli (
suara bergetar) saya iklas saya terima saya hanya menjalani hidup saya
pernah malu tapi kadng terbesit dalam pikiran ini penyakit ini cuman
balik lagi pengennya tu norma normal betul-btul normal seperti yang
sebelum-sebelumnya yang saya pikir Cuma batuk pilek kek gitu ja sih
yang saya pikir maunya seperti itu impian terbesar saya saat ini saya
pengen anak juga sehat pintar kayak gitu-gitu line 18
“Eeh eeh jadi nanti karna bilang dokter misalnya tapi alhamdulilah saya
berharap nya saya kalau dokter bilang sudah sembuh kan alhamdulilah
sudah senang banget jadi tapi kalau misalnya memang masih sedikit
pendek pasti kan dokter kasih jalan cara nya kalau untuk di saat ini kan
belum saya rencanakan untuk itu nanti diperiksa seperti apa jalan nanti
nya trus yang bisa dilakukan insya Allah line 28
P4 : “Cuma itu harapan saya disisa ya mungkin di umur yang kita gak tau ini
saya selalu begitu kalau ketemu teman-teman kalau sudah cerita
masalah kanker serviks itu saya selalu hanya pap smir yang saya anukan
ke teman-teman sama saya koar koar kan ke teman-teman sebab sudah
luar biasa kita kalau sudah diponis soalnya kanker itu peyakit yang
sudah sangat amat sangat jadi gak mood kan mbak tapi kalau saya saya
jadikan teman jadi kadang kadang saya bicara dengan sakit saya itu itu
saya habis sholat saya berbicara saya anggap itu teman dalam hidup
saya ya hanya itu dah mbak kalau saya sudah capek berarti ya istirahat
71

line 24
Ada 1 partisipan menyatakan Keinginanan Pejuang kanker untuk tidak
membebani keluarga dan orang lain
P2 : saya pengen sembuh saya harus sembuh cepat harus berobat segera
besok berangkat gak perduli lah apa yang dibawa yang penting kan anak
saya masih kecil line 3
“saya perhatikan ya allah anak ini kalau aku mati kan berhenti berobat
mati kalu mati itu nanti kak kakak nya memang sayang kalau dia punya
istri belum tentu istri nya sayang sama siap dia siapa yang ngurusin
habis itu ihh gak ah gak boleh saya harus lanjut demi dia line 3
Ada 2 partisipan menyatakan mengharapkan orang sekitar dan apabila dia
sudah dipanggil oleh Tuhannya dia tidak membebani keluarga dan orang
lain
P2 : “Itu tu rasa nya diperjalanan ya allah mau pingsan tapi untung aja ya
kita minta terus sama allah allah jangan sampai aku pingsan kasian si
aa ini jagain adek nya yg kecil urusin saya saya tahan kepala saya kan
saya ini kalau rasa rasa mau pingsan tau dah cara nya saya diamkan aja
kepela nya jangan bergerak gak jadi tu (sambil tertawa) line 3
“orang kan biasa takut takut saya gak sendiri habis itu pasrah dah udah
sakit dalam hati aku udah diam aja saya mau sembuh untuk anak saya
ya akhirnya pasrah kan dah dicucuk kah diapakan masa bodoh dah
pasrah (tertawa) line 3
“Mungkin karena anak yyaaa, karena si eneng itu, kalau memang
waktunya mati aku juga mintalah sama allah kalau bisa jangan matikan
dulu, ternyata aku orang dari salah satunya aku gak tau mati kapan
besok atau hari ini atau kapan, tapi minta ya allah kalau bisa jangan
dulu aku pengen mendidik dia sampai kuat biar dia bisa mandiri, kasian
umpanya aku mati sekarang, itu saya mikirnya gitu, bukan takut mati,
bukan takut mati, Cuma pengen nanti dulu biar dia kuat biar dia ini
dulu, sudah dia gak punya bapak masa dia harus sendiri ya allah line 15
“masih sempatnya malam itu ini, eeee masih tidur dibandung saya ngeliat
anak saya tidur, nah anak itulah yang menguatkan, anak yang
72

menguatkan sebenarnya. Kalau mau mati mati sudah line 15


“Saya minta aja sama allah kalau bisa saya janagn diginiin sama orang
lain kalau misalnya saya mati saya jangan nyusahin orang lain, anak
saya atau siapapun pengennya si gitu ya minta pahala jangan sampe
nyusahin orang lain kalo bisa saya usaha sendiri line 22
P4 :“Saya ingin apa ya nama nya ini saya tidak ingin membuat orang yang
disamping sekitar saya ini nanpak terluka tapi saya ingin orang disekitar
saya bahagia jadi saya benar-benar memanfaatkan sisa hidup saya kita
gak tau yah ee apa karna saya dikasih ujian seperti ini saya ingat
kematian disaat saya ingin berbuat sesuatu istilahnya eeeeh marah tidak
sesuai dengan saya saya marah gitu saya bisa mengendalikan diri gitu
yaa membuat orang sekitar bahagia aja jangan bersedih gitu itu yang
pertama sih cuman kalau saya line 11
Ada 1 partisipan menyatakan mengharapkan aktualisasi dirinya
terpenuhi
P3 : “Kalo saya boleh di mohon ,boleh mohon ya tuhan jangan ambil, apa
nyawa saya saat ini karna masih banyak hal hal yang masih banyak saya
lakukan, waktu itu saya belum di pertemukan sendiri kepada yang
mahakuasa, saya bisa menjalani , menjalani waktu senang senang heheh
kita duniawi itu apa apa gitu pokoknya kita. line 6
“sinetrno mungkin sudah ada sutradaranya ada skenarionya heheh ada
yang di bikin bikin, ee kalo hidup saya ini murni skenario dari allah gitu,
makanya jadi artinya saya bisa kuat gitu, bisa mandiri , bisa jadi istri
mandiri , bisa banyak kucing saya , isi isi rumah , semuannya hasil dari
diri saya sendiri , gak tergantungan dengan suami , malah kadang
kadang suami kaya saya ada uang misalnya 2 jt gitu buat modal besok
kerja tau taunya di ambil 1 jt sama dia line 18

4. Tema Keempat : Pada penelitian ini mendapatkan bahwa pengalaman


spiritualitas pada pejuang kanker serviks. Tema ini di angkat dari 1 kategori
keterbatasan yang dimiliki kanker ingin mempunyai manfaat untuk orang
sekitar dengan kata kunci 4 partisipan mengatakan menambah ilmu untuk lebih
73

bermanfaat, 4 partisipan ingin melakukan aktivitas yang bermanfaat, 4


partisipan lebih memperbaiki diri dengan menambah ilmu untuk kesehatan
yang lebih baik, 4 partisipan mengatakan ingin berubah jadi lebih baik dan
bermanfaat untuk orang lain pada skema 4.4 akan dijelaskan secara rinci
sampai pada pengambilan tema.

Kata Kunci Kategori Tema

Menambah ilmu
untuk lebih
bermanfaat

Melakukan
aktivitas yang
Pejuang kanker ingin
bermanfaat Harapan pejuang
bermanfaat bagi orang
kanker lain

memperbaiki diri
dengan mengubah pola
hidup

bermanfaat untuk orang


lain

Skema 4.4 Tema keempat


74

Ada 4 partisipan menyatakan Pejuang kanker ingin bermanfaat bagi orang


lain

P1 : “Saya berusaha untuk hal-hal yang buat saya lemah itu saya gak pernah
mau liat atau gak pernah mau dengar kayak gitu saya soal nya kalau
menurut saya buat apa sih kalau saya dengar malah buat saya wiihh
sampai seperti itu jadi saya gak sih mbak gak pernah alhamdulilah nya
cccccccccsaya malah gak pernah mau dengar sesuatu yang buat saya
lemah makanya itu saya bilang tadi saya tuh maka nya kalau saya lagi
merasa lemah saya suka brosing-brosing buat penyemangat aja apa
yang boleh saya harus lakuin gitu seperi itu line 25
P2 : “Setelah pengobatan itu lama 2011 2013 an 14 sampai 2014 itu tu masih
kalau ini dengar telpon ini meninggal pasti dah mungkin bisa dibilang
dah 2 hari tu pasti nangis aja dikamar itu sore saya keluar itu bagus nya
tuh kita harus banyak kegiatan keluar jangan diam
“ Setelah pengobatan itu lama 2011 2013 an 14 sampai 2014 itu tu masih
kalau ini dengar telpon ini meninggal pasti dah mungkin bisa dibilang
dah 2 hari tu pasti nangis aja dikamar itu sore saya keluar itu bagus nya
tuh kita harus banyak kegiatan keluar jangan diam diri itu kayak anggap
diri apa gitu ya allah ini apalagi tau nya kan ini pembunuh nomer 1 jadi
tunggal tunggu giliran kita dah (suara mulai pelan tertahan) banyakan
kan rata rata banyak yang bukan stadium ada yang servik 1 aja udah
apa ini kayak yang saya kasih strowberi itu stadium 1 tapi dia
pendarahan terus ini agak lambat ketemu dokternya lambat kalau saya
syukur nya saya cepat sampai dikejar kejar dokternya cuti line 4
“Saya berusaha memperbaiki diri aja sih karna saya tau kan kanker
serviks pembunuh nomor satu pikiran saya itu saya belum dikasih mati
ini cepat mati ini saya harus berubah jadi yang lebih baik dan
bermanfaat untuk orang lain itulah eee,, sebelumnyakan memang santai
kayaknya sbelum kena ahhh saya sehat sehat aja ah suka olahraga tapi
saya sampai sakit sekarang saya tetap olahraga 2018 saya masih erobic
masih kata dokter jangan ibu kalau kanker jangan erobik tapi saya suka
kan nah itu saya suka olahraga ya sayang berusaha baca-baca buku
75

kepribadian berusaha dan berpikir positif mungkin karna saya anu


disitukan jadi saya berusaha eee menghindari yang negatif jadi saya
berusaha memperbaiki gimana caranya ada yang enak-enak di TV ada
yanng nda enak di TV cari yang enak yang gak enak dihindari saya
memperbaiki dan saya lebih bermanfaat untuk orang orang lain kk saya
ni ada yang pikirannya besok mau mati ada yang kayak gitu tapi aku
harus lebih bermanfaat dengan rumah singgah ini saya ga mempunyai
uang banyak untuk bantu orang yang susah line 19
“saya bersyukurnya itu aja masih punya si eneng walaupun saya belum
tau begini waktu itu ee setelah saya tau kenal dengan satu satu temen
kanker akhirnya mulai itu saya berusaha gimana caranya bantu orang
line 21
“kalo sekarang tujuan hidup saya itu udah cerita keknya (suara nuzul
tetap semangat) iya anu ee sisa hidup saya ni bermanfaat bagi orang
lain, untuk keluarga untuk semua itu makanya berusaha kayanya apapun
yang bisa saya kerjain line 22
P3 : “sakit dibawah perut lama ya saya jongkok nya sekitar setengah jam
jongkok nya ya sampai suram pakai air sampai saya korek-korek supaya
mau keluar BAB nya sakit sih sakit tapi ya itu saya gak mau mengaluh
sama orang lain biarin aja saya sakit sendiri line 1
P4 : eee kedepannya sih gak terlalu muluk muluk mbak yang penting saya
ingin membe-ritahukan pad teman-teman teman-teman kalau ee pap
smir pokoknya kalau setiap ketemu teman-teman saya selalu anjurkan
pap smir pap smir setahun sekali saya lari nye kemasalah itu kalau lagi
bicara sama teman-teman saya selalu ini kan ke dia apa nama nya
terakhir saya beri nasehat masukan ke ayok gak usah malu gak usah
malu line 24

E. Pembahasan
Setelah dilakukannya wawancara penelitian pada survivor kanker dari sisi
aspek spiritualitasnya peneliti memperoleh 4 Tema yang dapat
menggambarkan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut
76

ini merupakan uraian berdasarkan tema-tema yang telah didapatkan :

1. Tema Pertama : Keyakinan bahwa penyakit datangnya dari Tuhan

Hasil wawancara pada saat dilakukannya penelitian, dari 4


partisipan yang diwawancarai mengalami fase dimana seorang pejuang
kanker menganggap bahwa penyakitnya adalah sebuah anugrah, karunia
dari Tuhan yang patut di syukuri dengan adanya Tuhan pejuang kanker
lebih kuat menjalani kehidupan dengan harapan yang besar untuk
keluarga, pejuang kanker serviks juga ingin lebih menghabiskan sisa
hidupnya untuk membahagiakan anak, keluarga, dan orang lain dengan
percaya bahwa tuhan akan selalu melindunginya dan selalu bersamanya.
Survivor kanker menganggap penyakitnya adalah sebuah skenario
kehidupan yang sudah di rencanakan oleh Tuhan agar bisa menjadi
pelajaran untuk tetap kuat menjalani kehidupan.

(P1) Allah Masih Baik dengan saya


karena Tuhan memberi saya tanda akan
penyakit saya sebelum lebih jauh
stadiumnya

(P2) Saya bersyukur Tuhan (P4) saya tidak pernah


selalu bersama saya, saya menyalahkan pemberian Tuhan
percaya setiap sakit akhirnya saya bersyukur karena di hati
terbalas dengan kebaikan yang Syukur saya ada Tuhan dansaya selalu
lebih dari ini menyebutnya agar selalu
bersyukur

(P3)Bersyukur dengan keadaan


saya walaupun nyawa saya
dicabut sekalipun karena ini
saya percaya anugrah yang
diberikan Tuhan untuk saya

(P1) percaya setiap manusia akan


kembali ke sang pencipta

(P2) Saya pasrah aja sama Tuhan (P4) saya pasrah dengan keadaan saya
saya tidak pernah Pasrah dengan kekurangan saya saya tidak bisa
mempermasalahkan saya sakit, melayani suami saya jadi saya pasrah
cacat, maupun saya akan mati apabila suami saya nikah lagi
77

(P1) Penyakit Pembelajaran


(P3) pasrahkan dengan menerima apapun (P1) menerima sudah takdir
yang akan terjadi mati sekalipun saya
tidak akan menolak pemberian Tuhan
(P2) setiap penyakit pasti (P2) ikhlas saja pemberian
ada maksud baik di balik itu Tuhan
Hikmah Iklas
3
(P ) Penyakit Anugrah yang (P3) kehendak Tuhan jadi
mengandung hikmah terima saja itu karma saya

(P4) Penyakit Karunia (P4) iklas dengan keadaan


Tuhan yang saya alami sekarang

(P1) Penyakit datang dari (P1) Berserah diri


Tuhan walaupun saya tidak kuat
menerimanya tapi seelum
hasil Lab keluar saya sudah
(P2) Tuhan memberikan mempersiapkan diri untuk
Keyakinan kesembuhan iklas
Pada
Tuhan (P3) Tuhan selalu bersamanya wlaupun (P2) Saya
sedang sakit, ini karma saya dan tuhan mengharapkan semua
pun selalu membantu saya, baik-baik saja dan
sudah saya serahkan
pada Tuhan
(P4) Tuhan memberikan
jalan
Tawakal
(P3) Dengan saya
bersemangat saya tetap
bertahan sampai
sekarang

(P1) saya mencoba pengobatan herbal,


mengatur pola hidup dan pola makan
(P4) Semangat dan
pasrah kan ke Tuhan

(P2) meminta selalu kesembuhan dengan


Tuhan sambil minum susu protein

Ikhtiar
(P3) saya minum ramuan
khas daerah saya

(P4) saya melakukan pengangkatan


rahim sebelum menyebar

Kebutuhan spiritual survivor cancer pada pejuang kanker serviks


merupakan kebutuhan yang sangat penting, kebutuhanakan rasa damai,
kebutuhan menganut keyakinan agama dan kebutuhan memberi.
Sedangkan bentuk kebutuhan spiritual yang paling diperlukan adalah
78

berdoa. Pentingnya kebutuhan spiritual ini dapat dijadikan masukan untuk


perawat dan rumah sakit untuk lebih memperhatikan kebutuhan spiritual
pada wanita dengan kanker serviks dengan meningkatkan kompetensi dan
fasilitas pemenuhan kebutuhan spiritual (Sudarmiati, 2013) dalam
(Distinarista, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian pada pejuang kanker serviks diperoleh
kesimpulan bahwa partisipan memiliki resiliensi yang baik, resiliensi
merupakan kemampuan untuk dapat beradaptasi dan tetap teguh dalam
situasi sulit. Partisipan selalu berusaha agar dapat menjalani kehidupannya
dengan baik dengan yakin pada allah bahwa allah memberikan penyakit
pasti ada obatnya. Faktor-faktor yang turut mendukung pembentukan
resiliensi pada partisipan yaitu optimisme dan keyakinan akan penyakit
datang dari tuhan, spiritualitas dan dukungan keluarga serta lingkungan
sekitar (Shally, 2013) dalam (Distinarista, 2018) . Obat yang paling
mujarab adalah ikhlas dan tawakal kepada Tuhan. Sebab, sikap ikhlas dan
tawakal akan membuat penderita kanker serviks merasakan ketenangan
akan penyakit yang diderita. Dalam studi al-Qur’an, syukur merupakan
lawan dari kufur. Kufur dimaknai dengan menutup diri, sedangkan syukur
diartikan mengakui atau diri membuka. Syukur termasuk bagian dari
ajaran Islam tentang “terima kasih” yang penting dan sangat diperhatikan
di hadapan Tuhan dan juga bagi manusia. Efek positif rasa syukur dapat
orang sedih menjadi bahagia (Mahfud, 2014) dalam (Distinarista, 2018).
Sebagian besar penderita penyakit kronis merasakan penderitaan yang
hebat melebihi keadaan penyakit yang sesungguhnya.Pikiran negatif pada
pejuang dapat memperburuk kondisi fisik. Untuk mengurangi gejala
kecemasan penderita harus memiliki keyakinan bahwa penyakitnya akan
lebih baik bila penderita dapat bersikap sabar dalam menghadapi
penyakitnya (Prayitno, 2015) (Distinarista, 2018). Dalam mengatasi
masalah psikologis yang muncul ialah dengan cara seperti mengingat
keluarga, kegiatan spiritual salah satunya memperbanyak istigfar dan
melakukan berbagai kegiatan sebagai distraksi (Wahyuni, 2015)
(Distinarista, 2018)
79

2. Tema kedua : ibadah memberikan energi positif untuk pejuang


kanker
Hasil wawancara pada saat yang dilakukannya penelitian, dari 4 partisipan
yang diwawancarai mengenai spiritualitas pada pejuang kanker. Pada hasil
penelitian ini didapatkan adanya manfaat dari mendekatkan diri pada
Tuhan mendapatkan kekuatan dari tuhan agar tetap kuat menjalani ujian
dari Tuhan. Melakukan ibadah dengan Tuhan mendapatkan efek
tenang,rileks dan membuat hati damai selama melakukan ibadah kita bisa
meminta kepada tuhan apa yang kita mau, dan itu memberikan semangat
bahwasannya setiap pejuang kanker tidak minta untuk disembuhkan tetapi
mereka minta untuk dikuatkan agar sanggup menjalani hidup, dengan
adanya iman hatipun kuat dan selalu berpikir positif.
Islam memberikan keringanan pada umatnya untuk mengerjakan
shalat sesuai dengan kondisi dan kemampuan. Apabila pejuang penderita
kanker tidak mampu melaksanakan shalat dengan berdiri, maka boleh
dilakukan sambil duduk, berbaring, atau bahkan dengan isyarat yang bisa
dilakukan pejuang penderita kanker (Fitriyah, 2015) dalam (Distinarista,
2018). Doa dan amalan ibadah bagi pemeluk agama 37 perlu dilakukan
sesuai dengan agama dan keyakinannya. Doa dapat memberikan
kesembuhan bagi mereka yang secara rutin mengamalkannya. Berbagai
penelitian telah memberikan bukti bahwa berdoa, berdzikir dan amalan
ibadah dapat menurunkan gejala-gejala depresi dan dapat memperbaiki
kondisi fisik pejuang (Prayitno, 2015 dalam (Distinarista, 2018)).
Menurut hasil penelitian shalat sunah tahajud yang dilakukan
dipenghujung malam dapat mendatangkan ketenangan. Sementara
ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh
imunologik dan meningkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya, bentuk-
bentuk dari tekanan psikologis seperti stress, depresi membuat seseorang
rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat
80

perkembangan pada sel kanker serta meningkatkan metastasis dalam


(penyebaran sel kanker). Shalat sunah tahajud yang khusyuk dan ikhlas
memberikan manfaat dari segi psikologis yang berupa perasaan tenang dan
damai, dan dapat memberikan manfaat besar pada kesehatan jasmani
sehingga berpengaruh kepada psikologi kesehatan individu (Chodijah,
2013) dalam (Distinarista, 2018)
Hasil wawancara menunjukan beberapa partisipan menerapkan
untuk beribadah agar mendapatkan ketenangan dan mendapatkan kekuatan
baru, dengan memanjatkan doa yang terbaik partisipan memunculkan
harapan yang membuatnya kuat dengan percaya Tuhan akan
membantunya dengan dia selalu berkomunikasi dengan Tuhan.
3. Tema Ketiga : Harapan besar pejuang kanker untuk dirinya dan
keluarga
Hasil wawancara pada saat dilakukannya penelitian, dari 4 partisipan yang
diwawancarai mengenai aspek spiritual pada pejuang kanker. Pada hasil
penelitian ini didapatkan adanya harapan untuk bertahan hidup dengan
harapan pada Tuhan selalu diberikan perlindungan dan selalu menjaga
dirinya, keluarganya dan orang lain, pejuang kanker berharap dia masih
bisa untuk membahagiakan anak, keluarga, dan orang lain. Pejuang
berharap pada saat meninggal nanti juga tidak merepotkan orang lain
dengan memanjatkan doa yang terbaik untuknya.
Harapan dapat membantu individu dalam menemukan arti dari
sakit yang diderita yaitu ketika individu dengan kanker merasa tidak nyaman
dengan gejala penyakit yang dirasakannya, meningkatnya ketidakmampuan
dan takut menghadapi kematian (Fryback, 1993 dalam Potter & Perry,
2005; O’Connor, 1990) dalam (Susanti, Hamid, & Afiyanti, 2011)
Harapan dapat membantu individu untuk menghadapi
ketidaknyamanan, menjalani kehidupannya dengan penyakit yang diderita
serta melangsung-kan kehidupan dengan penuh kekuatan. Harapan
berhubungan erat dengan masalah spiritual (DePalo, 2009) dalam (Susanti,
Hamid, & Afiyanti, 2011). Adanya hambatan dalam spiritual menyebab-
kan individu memiliki harapan yang rendah dan menyebabkan keputuasaan.
81

Berdoa merupakan terapi spiritual yang sering dilakukan oleh


penderita kanker (Taylor, 2005). Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Wells, et al. (2000) mengungkapkan bahwa doa merupakan salah satu dari
enam terapi komplementer yang dipilih oleh penderita kanker serviks.
Greenwald dan McCorkle (2007) menyebutkan bahwa kepuasan akan
dirasakan perempuan dengan kanker serviks ketika dirinya berdoa (Susanti,
Hamid, & Afiyanti, 2011).
Harapan pada perempuan dengan kanker serviks juga dapat
meningkat dengan adanya dukungan sosial. Perempuan dengan kanker
serviks pada penelitian ini juga mendapatkan dukungan emosional, finansial,
informasi, dan spiritual. Menurut Lin dan Bauer (2003), bahwa faktor
penentu pencapaian ke- sejahteraan psikososial diantaranya adalah dukung-
an keluarga dan dukungan sosial (Susanti, Hamid, & Afiyanti, 2011).
4. Tema Keempat : pejuang kanker ingin bermanfaat untuk orang lain
Hasil wawancara pada saat dilakukannya penelitian dari 4
partisipan yang diwawancarai mengenai spiritualitas pada survivor kanker.
Pada hasil penelitian ini didapatkan adanya trasedensi dimana ada
trasedensi bagaimana survivor kanker menghargai dirinya memaknai
dirinya dengan bermanfaat untuk orang lain dengan keterbatasan yang
survivor punya mereka ingin mempunyai keinginan selalu mempunyai
manfaat bagi banyak orang.
Menurut Maslow, harga diri merupakan bagian dari kebutuhan
dasar manusia dimana kebutuhan harga diri meliputi respek dari keluarga
dan masyarakat, serta perasaan menghargai diri dan orang lain. Maslow
juga mengidentifikasikan harga diri menjadi dua bagian. Pertama,
kebutuhan akan harga diri meliputi kekuatan, penerimaan, kekaguman,
kompetensi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan. Kedua,
kebutuhan akan rasa hormat atau dihargai oleh orang lain seperti status,
kekuasaan, pengakuan, perhatian, kepentingan, dan penghargaan (Potter &
Perry, 2005).
Pada intinya, harga diri berasal dari dua sumber yaitu diri sendiri
dan orang lain. Seseorang yang menghargai dirinya sendiri dan merasa
82

dihargai oleh orang lain biasanya memiliki harga diri yang tinggi.
Sebaliknya, seseorang yang merasa tidak berharga dan menerima sedikit
penghormatan dari orang lain biasanya memiliki harga diri yang rendah.
Hasil wawancara menunjukan bahwa survivor kanker merasa mempunyai
hak lebih untuk dihargai dan mengahrgai dirinya sendiri dengan cara lebih
bermanfaat untuk orang lain.

F. Keterbatasan Penelitian

1. Jumlah populasi yang sangat minim dikarenakan semasa pandemi


survivor cancer sangat membatasi diri kontak ataupun bertemu
dengan masyarakat sekitar dikarenakan sangat berisiko tinggi
tertular virus COVID-19.

2. Lingkungan dan keadaan yang tidak memungkinkan untuk bertatap


muka langsung ke pejuang sehingga ada sebagian yang
menggunakan via daring saat wawancara dikarenakan tempat
tinggal pejuang jauh dan keadaan yang tidak memungkinkan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penelitian dilakukan terdapat 4 Tema yang menggambarkan
pengalaman pejuang kanker dalam sisi aspek spiritualitas yaitu pertama,
Keyakinan bahwa penyakit pembelajaran dari Tuhan, dimana partisipan
memandang penykitnya dari sisi positif dimana pejuang merasa Tuhan
memberikan hidupnya pelajaran dengan adanya penyakit bisa lebih
memperbaiki diri bisa lebih bersyukur atas apa yang diberikan tuhan padanya.
Kedua, ibadah memberikan energi positif dengan partisipan memandang
dengan kita sering berkomunikasi dengan tuhan, mengingatnya tuhan akan
memberikan keiklasan bagi kita, kebesaran hati, dan juga sumber kekuatan
untuk bisa menghadapi skenario hidup, pelajaran hidup yang bisa menjadi
salah satu untuk semangat hidup. Ketiga dengan harapan untuk keselamatan
diri dan keluarga dengan partisipan memandang sebuah harapan adalah
sebuah semangat dengan adanya harapan dengan berpikir posistif survivor
pun akan merasa banyak jalan keluar dan harapan untuk dirinya. Keempat
dengan Kebermanfaatan untuk orang lain dengan partisipan memandang
bahwa sebuah penyakit bukanlah suatu halangan buat dirinya menghargai
dirinya, mencintai dirinya, dengan bermanfaat untuk orang lain, survivor
kanker memandang dengan dia bermanfaat untuk orang lain hidupnya lebih
berarti lebih berguna walaupun dengan kekurangan yang dia miliki dengan
umur yang tidak panjang ia merasa masih ampu membahagiakan keluarga,
anak, maupun orang lain disekitarnya.
Proses penerimaan seorang survivor kanker itu tidak semudah yang
difikirkan. Mulai dari perasaan syok, sedih saat pertama kali terdiagnosa
sampai sekarang berada difase bisa menerima apapun itu resikonya yang
berdampak positif untuk semua orang yang sehat agar lebih menjaga pola
hidup dan juga lebih menghargai diri sendiri bahwa sehat itu penting,
kemampuan seseorang untuk bisa menganalisis masalahnya yang terjadi
bukan suatu hal yang mudah, dengan beberapa faktor yang membantu pejuang
84

tetap kuat adalah sumber semangat, bersyukur, dan mendekatkan diri pada
Tuhan agar selalu berpikir positif terhadap dirinya maupun kehidupannya.

B. Saran
1. Bagi Penderita Kanker Serviks dan Masyarakat
Penderita kanker serviks dan masyarakat diharapkan lebih banyak
mendekatkan diri pada Tuhan agar selalu bisa menerima cobaan dan
ujian hidup. Dan dalam kegiatan masyarakat dengan adanya penyakit
ini masyarakat lebih menghimbau masyarakat yang sudah pernah
menikah khususnya wanita melakukan Papsmear deteksi dini kanker
serviks dan memberikan suport bukan malah menjauhi pejuang kanker
karena sumber semangat mereka hanya ada pada orang lain untuk bisa
tetap bertahan semangat hidup.
2. Bagi Institusi dan Tenaga Kesehatan
Institusi Pendidikan dan kesehatan yang hendaknya dapat
berpartisipasi dalam hal memberikan dukungan dan edukasi kepada
pejuang kanker seperti penyuluhan deteksi dini kanker yang
bekerjasama dengan puskesmas dan pihak terkait.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih
lanjut yang masih berkaitan dengan penelitian ini seperti faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi spiritualitas pada pejuang kanker menerima
skenario Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA

(Alligood, 2014) Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka Edisi


Indonesia Ke-8 Volume 1. Singapore: Pte Ltd 3 killiney Road, 08-
01 Winsland House 1
Ardian, I. (2016). Fakultas ilmu keperawatan, Universitas Islam Sultan
Agung Semarang. Konsep Spiritualitas dan Religiusitas (spiritual
and Religion dalam konteks keperawatan pejuang diabetes
melitus tipe 2.
Bredle, J. M., Salsman, J. M., Debb, S. M., Arnold, B. J., & Cella, D. (2011).
Spiritual well-being as a component of health-related quality of life: The
Functional Assessment Of Chronic Illness Therapy-Spiritual
Well-Being Scale (FACIT-Sp). Religions, 2(1),
77–94. https://doi.org/10.3390/rel2010077

Carin, A.A. & Sund, R. . (2018). No Analisis struktur kovarian pada


indeks terkait kesehatan pada lansia di rumah yang berfokus pada
kesehatan subjektifTitle. (1), 430–439.
Distinarista, H. (2018). Pengalaman spiritual survivor cervical cancer :
Studi fenomenologi. Keperawatan Dan Pemikiran Ilmiah, 4(5),
30–40.
Dwi, R., Shally, V., & Prasetyaningrum, J. (2017). Resiliensi Pada
Penderita Kanker Serviks . Jurnal Indigenous, 2(1), 77–86.
Retrieved from yp111@ums.ac.id
Heidari, S., Rezaei, M., Sajadi, M., Ajorpaz, N. M., & Koenig, H. G.
(2017). Religious Practices and Self-Care in Iranian Patients with
Type 2 Diabetes. Journal of Religion and Health, 56(2), 683–696.
https://doi.org/10.1007/s10943-016-0320-x
Hatch, R. L., Naberhaus, D. S., & Hellmich, L. K. (1998). S 4 7 6.
46(6).

Hunter-Hernández, M., Costas-Muñíz, R., & Gany, F. (2015). Missed


Opportunity: Spirituality as a Bridge to Resilience in Latinos with
Cancer. Journal of Religion and Health, 54(6), 2367–2375.
http://p2p.kemkes.go.id/penyakit-kanker-di-indonesia-berada-pada-
urutan-8-di- asia-tenggara-dan-urutan-23-di-asia/
(Kozier, 2008) Fundamentals Of Nursing : Concepts, Process, And
Practice. USA: Pearso n Education , Inc., Upper .
Lucchetti, G., Lucchetti, A. L. G., de Bernardin Gonçalves, J. P., &
Vallada, H. P. (2013). Validation of the Portuguese Version of the
Functional Assessment of Chronic Illness Therapy–Spiritual Well-
Being Scale (FACIT-Sp 12) Among Brazilian Psychiatric Inpatients.
Journal of Religion and Health, 54(1), 112–121.
https://doi.org/10.1007/s10943-013-9785-z

Meunier, J., Libert, Y., Delvaux, N., Marchal, S., Etienne, A., Lienard, A.,
Razavi,
D. (2007). Psychobiological correlates of communication skills
use and learning: Preliminary results. Psycho-Oncology : Journal
of the Psychological, Social and Behavioral Dimensions of
Cancer, 16(9), S25– S25. https://doi.org/10.1002/pon.

(Monod et al., 2015)Bredle, J. M., Salsman, J. M., Debb, S. M., Arnold,


B. J., & Cella, D. (2011). Spiritual well-being as a component of
health-related quality of life: The Functional Assessment Of
Chronic Illness Therapy-Spiritual Well- Being Scale (FACIT-Sp).
Religions, 2(1), 77–94. https://doi.org/10.3390/rel2010077
Monod, S., Lécureux, E., Rochat, E., Spencer, B., Seematter-Bagnoud,
L., Martin- Durussel, A.-S., & Büla, C. (2015). Validity of the
FACIT-Sp to Assess Spiritual Well-Being in Elderly Patients.
Psychology, 06(10), 1311–1322.
https://doi.org/10.4236/psych.2015.610128
Prayitno, 2014) Buku Lengkap Kesehatan Organ Reproduksi Wanita.
Baturetno Banguntapan Yogyakarta.
(Riska, 2017) Gambaran Kesehatan Spiritual islam perawat di RSUD
Kabupaten Tanggerang, 31-33.
Sudarmiati, S., & Fithriana, N. L. (2013). kebutuhan psikososial pejuang
kanker , menempatkan kebutuhan spiritual sebagai kebutuhan yang
penting 168–171.
Sulistyarini, W. D., & Kao, C. (2018). Nursing & Primary Care
Understanding Patients ’ Condition : Physical , Psychological
and Spiritual Aspects of Advanced Cancer Patients in Central
Java , Indonesia. 2(4), 2–7.
Susanti, D. D., Hamid, A. Y. S., & Afiyanti, Y. (2011). Pengalaman
Spiritual Perempuan dengan Kanker Serviks. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 14(1), 15–22.
https://doi.org/10.7454/jki.v14i1.52

Perry, P. (2009). Fundamentals of Nursing Seventh Edition. Singapore:


MOSBY Elsevier.

Setyarini, E. (2009). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Kanker Leher Rahim Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Keperawatan Maternitas, 1(1), 1–97. https://doi.org/J410040010
Sofi Ariani. (2015). Stop Kanker. Wirogunan, Mergangsan, Yogjakarta.
Sudarmiati, S. &. (2013). Spiritualitas wanita dengan kanker serviks.
Sofia. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Pejuang Kanker Serviks .
Yogjakarta: CV Budi Utama
(Sunyoto, 2014) Buku Lengkap Kesehatan Organ Reproduksi Wanita.
Baturetno Banguntapan Yogyakarta.
Yunita Indah. (2010). STOP KANKER PanduanDeteksi Dini dan
Pengobatan Menyeluruh Berbagai Jenis Kanker. Ciganjur,
Jagakarsa, Jakarta Selatan : AgroMediaPustaka
Yaseda, G. Y., Noorlayla, S. F., & Effendi, M. A. (2013). Hubungan
Peran Perawat Dalam Pemberian Terapi Spiritual Terhadap
Perilaku Pejuang Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Di
Ruang ICU RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 2(2), 41–49. Retrieved from
http://jurnal.strada.ac.id/sjik/index.php/sjik/article/view/53

Wei, D., Liu, X. Y., Chen, Y. Y., Zhou, X., & Hu, H. (2016).
Effectiveness of Physical , Psychological , Social , and Spiritual
Intervention in Breast Cancer Survivors : An Integrative Review.
https://doi.org/10.4103/2347- 5625.189813
WHO. (2019). Kasus Kanker Payudara Paling Banyak Terjadi di Indonesia.
Databoks, 2019
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJUANG
KANKER SERVIKS

“Eksplorasi Aspek Spiritualitas Pada Paisen Kanker Serviks ”


Tujuan :
Untuk mengeksplorasi pengalaman pejuang terhadap aspek spiritualitas pada
pejuang kanker serviks .
Waktu Pelaksanaan :
Hari/Tanggal :
Jam :
Durasi :

Identitas Partisipan/Partisipan :
Nama (Inisial) :
Usia :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
PEDOMAN WAWANCARA

TEMA PERTANYAAN PENELITIAN


1. Agama a.Bagaimana anda bisa menerima penyakit kanker
serviks ini ?
b.Apa yang membuat anda kuat menjalani
Kehidupan ini?
c.Bagaimana anda bisa kuat dalam menjalani dititik
terendah ini ?
d.Bagaimana menurut anda tentang penyakit anda
pernah kah anda menyalahkan Tuhan karena
penyakit ini ?

2. keimanan a. Apa yang anda rasakan setelah mendekatkan diri


pada Tuhan
b. Bagaimana anda memaknai ibadah?

3. Harapan a. Apa harapan anda untuk masa yang akan datang?

b. Apa tindakan anda untuk kedepannya?

c. Apa yang anda harapkan dengan keadaan yang


sekarang ?

d. Apa yang anda harapkan untuk diri anda?


4. Trasendensi a. Bagaimana menurut anda diri anda yang sekarang
yang menderita penyakit kanker serviks?
b. Bagaimana cara anda memaknai diri anda ?
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Kepada Yth,
Calon Responden
Di-
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nuzul Prima Diyella
NIM : 16.0478.813.01
No.Hp : 087810424770
Judul Skripsi :
Studi Fenomenologi : Aspek Spiritualitas Pada Pejuang Kanker Serviks
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Institut Teknologi & Sains
Wiyata Husada Samarinda yang sedang melakukan penelitian yang bertujuan
untuk Mengeksplorasi Spiritualitas pada pejuang kanker Serviks.
Berikut ini peneliti akan menjelaskan Jalan proses penelitian. Jika
Saudara/i bersedia ikut serta dalam penelitian ini. Pertama-tama pneliti akan
memulai dengan kontak awal dilakukan penelitian dengan mengunjungi partisipan
untuk membangun bina hubungan saling percaya. Peneliti menjelaskan tentang
tujuan dan menanyakan kesediaan partisipan untuk mengikuti penelitian ini.,
kontrak waktu serta menyiapkan informed consent.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan resiko apapun dan peneliti
berjanjanji menjunjung tinggi serta menghargai hak saudara/i dengan cara
menjaga kerahasiaan identitas selama pengumpulan data, pengolahan data dan
penyajian laporan penelitian.
LEMBAR PERNYATAAN
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORM CONSENT)
KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama (inisial) :
Umur :
Pekerjaan :
Stadium :
Penghasilan :
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak berakibat negatif bagi saya dan
keluarga dan segala informasi yang diberikan dijamin kerahasiaannya. Saya
memahami bahwa penelitian ini akan menjadi bahan masukan bagi peningkatan
kualitas kemampuan pejuang, karena ini jawaban yang diberikan adalah sebenar-
benarnya.
Saya telah diberi kesempatan untuk bertanya mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan penelitian tentang “Studi Fenomenologi : Aspek Spiritualitas
Pada Pejuang Kanker Serviks” dan telah mendapat jawaban yang memuaskan.
Berdasarkan semua penjelasan diatas maka dengan ini saya menyatakan secara
sukarela bersedia menjadi responden dan berpartisipasi aktif dalam penelitian .

Samarinda, 2020

Partisipan
Apabila saudara/i ketika menjawab merasa lelah atau kesulitan dalam
melakukan sesi menjawab pertanyaan mohon memberi tahu peneliti, maka
kegiatan akan ditunda dan akan dilajutkan sesuai dengan keinginan saudara/i dan
boleh memutuskan untuk menolak penelitin kapan pun dikehendaki tanpa ada
konsekuensi atau damak tertentu.
Jika ada suatu perihal yang ingin ditanyakan, mohon menghubungi nama-nama
dibawah ini :
1. Nuzul Prima Diyella No.Hp : 087810424770
2. Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, S.Kep,M.s No.Hp : 081548538457
3. Dr. Anik Puji Rahayu S.Kep M.kep No. Hp : 082157376444

Demikian surat penjelasan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Samarinda
Mahasiswa

Nuzul Prima Diyella


NIM:16.0478.813.01
RENCANA KEGIATAN TUGAS HASIL AKHIR SKRIPSI TAHUN AKADEMIK 2020

No. Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Bimbingan
proposal
2. Ujian
proposal
3. Revisi
proposal
4. Penelitian
5. Pengolahan
data,
analisa dan
menyusun
laporan
6. Ujian
skripsi
7. Revisi
skripsi
8. Pendaftaran
yudisium
9. Yudisium
10 Wisuda
TRANSKIP WAWANCARA
PERTEMUAN I

Waktu Pelaksanaan
Hari : senin, 06 juli 2020
Jam : 16.00
Durasi : 39.29 menit
Identitas Partisipan 1
Nama (Inisial) : Ny. L
Usia : 34 tahun
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : ibu rumah tangga

P: sebelum itu saya mau nanya sama ibu selama ibuu punya.. bagaimana sih
awalnya punya kankr serviks ?
I : ooo...awalnya tuh sekitar bulan 1 2020 kemarin tuh saya itu udah ada ngerasa
ada yang beda sama saya gitu nah mba seperti keputihan yang gak normal, saya
tu keputihan tu putih bening atau paling lendir dikit dikit gitu tapi kemarin tuh
sempat sampai yang tahap diwarnanya itu coklat jadi coklat gitu terus bau dia
jadi berbau bau amis kek gitu awalnya (suara anak bermain ) terus tuh jadi
saya tuh duduk saya mesti pakai pembalut gitu mba kalau gak dia aromanya
itu bakal tembus keluar dia kalau Cuma celana dalam jadi harus pakai
pembalut untuk nutupin aroma tadi tu saya pikir kenapa makin parah saya pikir
apa karna pakai pembalut terus yang ke dua juga saya jadi udah gitu kalau
sudah berhubungan suami istri itu saya keluarin darah itu otomatis darh itu
keluar itu masih yang sempat beberapa hari gitu pas sampe habis berhubungan
tu 3-4 hari masih terus tuh darah kayak gitu, tapi itu ngeplek ngeplek darahnya
ada tapi itu saya belum haid ya belum haid itu ntra beberapa hari kemudian
baru haid kek gitu nanti kalau berhubungan lagi kayak gitu lagi setiap
berhubungan itu darah yang keluar itu itu bau mba itu dia kayak bau busuk gitu
nah pokonya bunya gak enak pokonya itu sampe keciuman itu aromanya jadi
kalau saya habis berubungan tu aromanya tu nusuk tajam gitu bau gak enak
dan disitu saya pergi dibulan (berpikir) yaitu habis itu saya terapi biasa aja
sekitar (berpikir) bulan 3 itu saya masih seperti itu juga saya coba pap smear
pap smear itu di klinik itu memang wktu dia masukin alat spekulum itu itu
tukan mba dokter itu memag bilang bu ini tu keluar darah mungkin luka ini bu
terus saya bilang iya mudahan aja ya mbak yaa cuma luka say pikir gitukan iya
bu mudahan aja atau cuma bakteri atau cuma jamur jadi pas itu seminggu
kemudian memang diperiksa Lab itu memang hasilnya cuma bakteri itu saya
senang mba dan dikasih obat anti bakteri itu bernti memang satu bulan itu
berenti gak pernah lagi keluar darah sempat kembali lagi itu darahnya akhirnya
karna saya penasaran akhirnya saya SPOG dirumah sakit islam pokonya
prakteknya terus kata dokter hesti saya ceritakan keadaannya seperti ini coba di
cek dengan di USG diapain gitu kan kalau mau ibu yang penting sehat ibu coba
cek didalam yaitu bilang dokter hesti ibu kemarin pap smearnya dimana
kemudian hasilnya apa bakteri wktu pap smear ada keluar darah ga oh pantas
kata dokter hesti gak kebaca ketutup hasil dari itu tu dimana ya dok kebetulan
dokter hesti iu di kalau biopsi kan dokter hesti tu di aisiyah ke aisiyah saya
seminggu setelah ke aisiyah itu saya disuruh biopsi setelah biopsi tu 2 minggu
saya nunggu hasil setelah ada hasilnya yaitu hasilnya itu Cin 1 serviks ya itu
terus saya disuruh operasi leser rencana cuma belum saya lakuin karna saya
masih sehat-sehat aja gitu nah sambil saya minum-minum herbal aja sih mba
gitu aja masih sampai sekarang alhamdulillah saya ada perubahan ini selama
inum herbal ada perubahan Cuma kontrol lagi kedokter mungkin sekitar bulan
ini atau bulan depan baru kedokter lagi buat ngecek itulagi kek gitu sih
sebenarnya
P : kalau pertama kali dikasih tau ni sama dokter oh ibu ada keganjelan, apa
sih yang ibu pikirkan pada saat di diagnosa itu ?
I : nah itutu waktu saya ambil tes kebetulan saya sendirian itu, itu saya mau
nangis sudah itu tapi lagi bawa motor kan syok aja sih syok ngga bisa ngomong
juga mau nangis saya (suara berbicara bergetar dan pandangan tidak
melihat peneliti, mata berkaca-kaca), kebetulan saya dirumah orang tua saya
jadi pas sampai tuh ibu saya tanya sakit apa lia ? lia bilng ini si kata dokter Cin
1 saya ga ngerti juga cuman kata dokter tuh gejala kanker seperti itukan nah
disitu saya mau nangis disitu (sambil menggaruk alis dan mata berkaca-
kaca) tapi saya gak nangis mba saya nangis kasian anak-anak saya liat kan
mereka kan gak tau kanker ini seperti apa kayak gitu kan yaa waktu itu saya
gak nangis (mata meliat ke arah lain ) Cuma keluarga saya nyarani kita coba
herbal-herbal gitu aja itu semejak sampai beberapa waktu itu sempat stres juga
tapi saya ingat aja sih omongan dokter kata dokter saya gak boleh setres kayak
terlalu dianuin itu pelan pelan sambil terus berusaha kayak gitu aja sih saya
ebenarnya kalo kalo mau tidur aja sih mba kayak syok kayak gituna tapi kalau
ingat lagi kan maksudnya (wajah terlihat sedih mata keatas )meyakini diri aja
kalau saya sudah sembuh (menahan tangis) jadi yaaa (mata berkaca-kaca)
semangat sih intinya mba saya tu harus semangat untuk diri sendiri kalau kayak
dikasih tau itu saya suka (suara sedikit bergetar) cerita-cerita penyakit saya
itu itu kadang saya suka dapat masukan dari orang orang tu nah kayak gini nah
bu kayak gini seperti itu nah kadang masukan yang bisa dicerna saya terima
kayak gitu, alhamdulillah sih banyak yang ngasih suport gitu nah mba dari
keluarga maupun dari teman dari siapanya tuh semangat untuk diri sendiri
P : bagaimana sih suport dari keluarga dari anak gitu dengan kondisi yang
memang awalnya yang membuat syok satu keluargalah ?
I : ooo iya ya eeh , kalau kayak gitu suami saya tu selalu gini bilang begini apa ya
ini kan masih gejala ya terus aja berusaha minum obat jangan sembarangan
makan selalu kayak gitu kalau nelpon sudah makan kah selalu kayak gitu sudah
makan kah ya suami aya selalu tanya obatnya masih adakah kayak gitu atau
istilahnya nanti (ada anaknya mengantarkan minum dn ibunya membantu
meletakan minuman)anak anak si lebih ke kalau saya capek sedikit lebih
banyak bantu paling bersih-bersih beres beres rumah gitu aja sih kalau kayak
teman-teman sih selalu bilang semngat aja ya dia bilang kayak gitu semangat
aja gak boleh terlalu dipikirkan gitu aja sih
P : terus kalau misalkan lagi malam-malam gitu kalau sendiri kadang kayak masih
gak percayalah masih syokk...gitukan kalau saya selesia berhubungan itu saya
selalu nangis mba itu tu kayak pukulan gitu nah keluar dara itu kayak berulang
itunah maksudnya kan kalau saya apalagi kalau saya sudah berhubungan kan
langsung keluar darah itu saya dikamar mandi saya nangis tuh soalnya kalau
saya sehat yaa gini aja tapi kalau berhubungan itu ada rasa takut gitu sampai
sekarang gitu nah takut nanti liat darah lagi nangis lagi kayak gitu saya
sebenarnya alhamdulillah kadang untungnya suami saya tu ngedukung aja
gitunah tapi suami saya tu gak pernh gimana gitu nah mba asal saya siap
sebenarnya saya syoknya itu waktu liat darahnya itu nah mba jadi misalkan
kalau liat darah kalau liat darah tuh pasti saya nangis lama saya baru bisa diam
sebenarnya masih disitu aja yang saya beluum terima kalau misalkan liat darah
tadi nah (tertawa kecil) kalau kondisi kek gini saya sehat-sehat aja
alhamdulillah tapi pada saat seperti itu kalau malam ya kayak gitu
P : nah pada saat itu ibu ada bilang kayak liat darah itu nagus terus tuh
dengan kondisi yang kayak gitu yaa ibu masih belum bisa nerima nangis
nah, apasih yang ibu pikirkan dan apa sih yang pernah gak sih ibu
berpikir kalau misalkan tuhan itu gak adil gitu ngasih penyakit yang itu
memang berat ?
I : kalau saya sih engga mba saya gak mikir kesitunya saya saya klau misalkan
nagis liat darah itu memang aslinya takut darah mba jadi waktuitu saya mikir
kayak gini (tertawa kecil ) saya pengen sembuh (suara bergetar menahan
tangis )saya alhamdulillahnya saya gak pernah mikir Tuhan seperti apa itu
nggak saya yakin istilhnyakan dunia ini ada penyakit yang gak ada obatnya
saya yakinnya gitu aja sih, jadi misalkan Tuhan kasih ujian itu ada hikmahnya
gitu nah eee kalau misalnya saya (menahan tangis, tertawa kecil dan kontak
mata tidak ke peneliti menunduk dan mata melihat keluar pintu ) sampai
bingung saya ngomong apa heheh dan disana tuh yang saya pikirin tuh begini
aja berarti saya belum sembuh kayak gitu nah kapan sih sembuhnya kayak gitu
nah saya nyalahin diri saya sndiri maksudnya kadang tadi siang saya makan
apa yaaa kok saya sampai berdarah lagi saya paling kek gitu aja berarti saya
besok gak boleh makan yang tadi saya makan teguran buat diri sendiri pulang
makan saya ngeplek selalu begitu berarti saya gak boleh makan lagi jadi dari
situ saya mulai gak makan sembarangan lagi jadi makanan saya itu bener-bener
saya jaga, itu sih sebenarnya motivasi saya kalau liat darah tuh kalau liat darah
tuh saya ga boleh makan gitu lagi karna saya mau sembuh kalau ada suami
saya uh dia bilang jangan lupa makan obat nya jangan telat makan obatnya de
semangat terus selalu semangat sih sebenarnya( nangis dan nada tertekan,
mata berkaca-kaca) kalau misalnya saya liat darah gak sanggup saya liat
darah mau diapain lagi terima ajalah alhamdulillah kadang orang gak percaya
kalau saya itu sakit ini mba fisik saya sehat-sehat aja karna saya karna saya
percaya kalau saya semangat baik baik aja gitunah paling itu aja sih mba paling
down langsung saya kesitu kapan sih saya sembuhnya saya mikir ko masih
adalagi darahnya kadang saya itu sempet kan akhir-akhir ini ada perubahan
udah gak pernah keluar darah lagi makanya saya mau kontrol lagi makanya
kalau sampe betul-betul darah itu gak keluar lagi dah signifikan saya kontrol
lagi itu sudah mulai senyum-senyum sendiri udah mau nangis juga saya udah
gak liat darah lagi (tertawa kecil) serbasalah kan diliatkan darah nangis nda
diliatkan darah juga nangis
P : pernah gak sih buk merasa menyalahkan diri sendiri gitu atau merasa ini
adalah kesalahan dimasa lalu atau gimana gak sih ada perasaan itu gak
sih dengan Cuma liat darah nangis atau memmang karena ada perasaan
bersalh gitu dengan diri sendiri?
I : kalau saya sih alhamdulillah eee... gak ada mba perasaan saya itu paling gini
aja mba kenapa kalau misalnya kalo dulu-dulu itu memang saya tipe orang
yang kalau makan itu sembarangan nah mba beli apa aja sesuai maksdnya
ngikut perut aja ngga ngikut tubuh itu sih saya memang ngalamin kayak gitu
suka makan sembarangan kayak gitu saya kn meyakini bahwa penyakit yang
sayaterima ini pasti dari pola makan dan pola hidup saya sih saya memang
suka malas-malasan sih istilahnya gitu olahraga aja saya kurang suka gitukan
saya itu disitu aja sih paling dari dulu dibilngin gak boleh akan ini itu gak mau
dengarin jadi kayak lebih ke masa lalau itu kek gitu aja paling saya yang saya
kan dibilangin kan saya kan pake KB implan yah mba ya susah nah orang
bilang katanya kalau ada implan ada KB itu gak mempan katanya untuk proses
penyembuhan jadi lepas implan dan dari itu saya mikir kenapa ya kenapa saya
gak dari dulu lepas implannya nah seandainya itu faktor-faktor yang pemicu
begini kenapa saya gak dari dulu saya lepas itu yang kadang saya sesal-sesalin
P : emmm gimana sih cara ibu kok bisa kayak kuat menghadapi penyakit
yang berat ini apa sih titik terendah nih bu iya heheh (partisipan tertawa )
apa nih yang ibu rasain kok ibu bisa kuat?
I : kalau saya sih kuat karna anak-anak aja sih mba kondisi saya istilahnya anak-
anak saya masih kecil kalau saya apa lemah juga gitu aja sih saya mikirnya
kalau misalnya ingat allah itu saya gak saya percaya saya pasti dikasih allah
jalan untuk sembuh eee apa karna orang tua saya juga maksudnya karna
mereka-mereka inilah saya kek gitu, kalau misalnya (suara bergetar menahan
tangis, mata berkaca-kaca)kalau nangis jadi beban buat diri sendiri gitunah
mba kalau misalkan saya lemah penyakit ini menang saya yakinnya itu aja
kalau misalkan saya terus semangat maksudnya terus gembira aja gitu nah saya
saya tu bukan membanding bandingkan eee penyakit ini tapi eee saya yakin
ada yang penting saya tetap usaha saya tetap ikhtiar kalau tetap menjalani tetap
ikhtiar tetap minum-minum obat herbal saya sehat aja buat saya yaa itu sih
salah satu penyemangat saya semangat tetap berpikir positif aja pasti (suara
anak sedang bermain)
P : Apa yang ibu bilang sih kalau ibu lagi sedih ni keadaan apa sih yang ibu
sedang apa gitu kalau misalkan ibu lagi sedih ?
I : mau tidur biasanya heheh..
P : apa yang ibu pikirin ?
I : yang saya pikirin itu sederhana sih mba, ya Allah kapan sembuhnya kek gitu,
ya allah kapan sih saya berentinya maksdnya pengen yang saya selalu pikirkan
itu aja kapan saya dikasih kesembuhan selalu maksdnya kasian ni nah yang
belum besar kayak gitu sih paling eeee...mungkin kedepannya gimana ya
seperti itu sih yang bikin saya suka sedih disitu nanti kalau misalnya balik lagi
ni eee harus berpikir positif lagi ni dah lupain aja , heheh bais tuh tidur dah
kayak gitu aja sih gak terlalu lama juga saya mikirnya soalnya kan gak
dibolehin jadi pikiran langsung dilarikan kemana gitunah mba terlalu mikir tu
juga
P : nah kalau misalkan ibu sedih itu berapa lama sih supaya ibu
mendapatkan ketenangan sendiri gitu berapa laa gitu ee dan dari awal
sampai di fase yang saat ini berapa lama bisa menerima begini ya bisa
melakukan aktivitas yang sekarang gitu
I : Oh dari awal saya sakit itusaya memang sudah mengiklaskan aja apapun
hasilnya nanti ini sih saya belum ada terima hasil biopsi itu saya langsung saya
sudahmikir begini kalau memang penyakitnya ini memang berat saya iklas aja
menerima kekgitu nah harapan saya sih jangan sampai seberat itu nah tu kayak
gitu tapi memang dari awal saya masuk tes biopsi itu sampai saya masuk ruang
dokter itu saya masih gemetaran mba sebelum saya terima hasil biopsinya itu
saya memang konsennya saya tetap iklas aja sembuhkan selalu itu didalam hati
saya, saya terapkan itu aja saya dan sudah tau hasilnya saya coba pulang dari
sini saya coba obat saya pikir begitu ternyata setelah hasilnya keluar itu yang
saya langsung syok saya kan mencoba iklas coba iklas aja menerima semuanya
P : cara ibu mengatur kemarahan itu karna inikan pasti ada rasa kecewa,
marah terus ada rasa sedih tu yaa mungkin gagimana sih cara
menanggulanginya ?
I : oh saya ini tipe orang yang maksudnya tuh kategori apa tuh kalau dirumah
salah sedikit ngomel marah marah kek gitu mungkin itu aja kali ya mba ya
kalau saya pusing atau setres saya itu ngomel ngomel aja dirumah kayak gitu
suka eh apa pusing sedikit marah-marah marah arah aja gitu nah mba gak saya
pendam sendiri kayak gitu sih saya kalau misalnya eee emosi gitu langsung
diluapin aja jadi kalau untuk ngatasi kemarahan saya ya saya suka luapin aja
langsung ngomong ngomel langsung marah-marah aja saya luapin aja semua
emosinya supaya gak dipendam didalam kalau dipendam didalam makin setres
rasanya yang penyakit ada didalam yang ada kemarahan yang lain malah
numpuk kekgitu nah lebih dikeluarin aja lagi emosinya
P : untuk mengatasi kesedihannya ibu eeee melakukan aktivitas apa sih?
I : saya
P : o’oh
I : eeee saya suka eeee apa browing-browsing tentang penyakit ini sebenarnya
maksudnya tuh cari tau ini penyebabnya apa makanan yang saya boleh
konsumsi apa lebih kayak gitu sih jadi tapi kalau misalnya ada pemberitaan
pemberitaan di TV tentang artis yang meninggal karna ini karena ini kayak
penyakit kayak saya ni makanya saya gak pernah nonton itu sih yang apa eee
intinya saya kek gitu kalau saya nonton saya tau saya bakal down jadi saya
pikir positif kalau tiap malam anu misalnya saya ingat penyakit itu cari tau ah
apa yang saya makan tadi nih saya boleh gak makan ini misalkan saya pengen
makan telur kan telur ini boleh diapain nih kayak gitu paling kayak gitu saya
kayak tepung gitu gak boleh sembarangan juga saya cari tau nih tepung apa
yang kayak gini terus jenis minum-minuman apa yang boleh saya konsumsi
saya minum paling kayak gitu mba kayak makanan makanan yang gak boleh
saya konsumsi eee apa banyak kan mba makan makanan kayak piksin segala
macam MSG itu gak boleh itu saya browsing-browsing itu aja sih peyemangat
saya ohh berarti besok saya gak boleh makan ini alhamdulillah semejak
ngelakukin itu ada perubahan sedikit saya
P : dari lingkungan sekitar sini lingkungan terdekat ibu ada yang berubah
gak atau masih sama saja sebelum ibu tau ibu sakit gitu ?
I : ooo engga sih mba alhamdulillah mereka baik-baik aja malah mereka kaget gak
percaya gitu karna saya mah sehat-sehat aja masa sih ibu kayak sakit kayak
gitu, ibu lohh sehat sehat aja tapi kok ibu sakit, yaaa saya pikir biar aja berdoa,
tetap mereka lebih baik bukan kasian alhamdulillahnya baik semua baik jadi
itulah motivasi juga buat saya kan orang tu positif sama kita kita ada mmbawa
ambil aura positifnya gitu sih gak gimna gitu
P : nah ada saat ibu sholat nih kan agamnya islm pada saat berdoa tuh
apasih yang ibu panjatkan doa untuk penyakit ibu ?
I : heeh (tertawa kecil) sembuh sih maksudnya tuh bukan sembuh yang saya tau
karna saya tau kanker ini kalau sudah kita kata orang sih teman saya pernah
kayak gini dulu kan eee apa namanya meskipun sudah sembuh tetap menjaga
pola makan karna takutnya bisa balik lagi gitukan intinya itu yang paling saya
mautu yaa sembuh total udah gak ada lagi penyakit kayk gini meskipun
istilahnya ay harus mengorbankan istilahnya kayak makanan istilahnya ni saya
gak papa saya iklas saya pengen bener-bener sembuh total gitu eee selamanya
sehat kayak gitu aja karna menurut saya sampe-sampe saya seumur ini saya
gak pernah punya penyakit seberat ini gitunah mba kayak gimana gitu nah mba
semangat untuk sembuh itu lebih besar dari pada saya pikir penyakit saya itu
terus-terusan Cuma untuk sembuh
P : bagaimana pengaruh tuhan selama ibu punya penyakit ini maksudnya
pengaruhnya besar gak ?
I : saya tuh masih mikirnya gini berarti allah masih baik sama saya karena allah
itu masih diberi tanda saya bakal kena penyakit begini eee jauh jauh sebeklum
sampai yang namanya stadium kita bersyukur saya mba karena pengalaman-
pengalaman saya juga dulu punya tetanga disitu awalnya mereka seperti saya
juga ternyata pas dii masuk rumah sakit udah sampai stadium 4 akhurnya
meninggal itu sampi saya berpikir saya masih allah itu masih baik sama saya
karena saya masih bisa tau dari gejala gitu nah bukan saya tau pas stadium
kalau sudah smpai stadium itu itu proses penyembuhannya itu lebih lama lagi
saya masih bersukur saya masih ada dititik ini kayak gitu saya ya allah saya
diberi tau gejal yang masih awal meskipun saya harus betul-betul mengatur
pola hidup apa segala macam ya tetap berykur balik lagi begitu (ibu menyuruh
peneliti untuk minum teh yang sudah disuguhkan)
P : itu terus kalau dari kayak mencoba herbal bagaimana efek dari herbal
itu ditubuh ibu sendiri ?
I : oh herbalnya bukan herbal yang kayak obabt-obatan yang diherbal itu engga itu
kyak herbal herbal daun daunan itu lbih kayak kuyit putih seperti itu sih saya
waktu itu ya alhamdulillah memang baik-baik aja selama minum itu gak ada
apa apa maksudnya saya ga ini gitu sehat-sehat aja merasa baik baik aja
menurut saya tu sampai sekarng pun berat badan saya masih seperti-seperti ini
aja
P : selama ibu menjalankan melaksanakan ibadah apasih yang ibu rasakan
kalau misalkan niii eee...apakah sedih atau bagaimana apasih yang ibu
rasakan kalau melakukan sholat, doa, zikir, mengaji segala macem ?
I : lega, udah bisa ngeluarin semua unek unek saya gak pendam sendiri saya tu
tipe orang yang ga bisa mendam maksudnya saya suka cerita-cerita sma orang
lain gitukan mba lega rasanya intinya pikiran saya tuh tenang
P : apa yang ibu ceritkan pada tuhan waktu itu ?
I : saya kalau cerita begitu saya bilang eee apaa (mata keatas seperti menahan
tangis dan suara pada saat berbicara ada tekanan) saya gak mimpi gitu
maksdnya gak nyangka yang sebelumnya saya Cuma dengar dari cerita-cerita
orang nonton-nonton sinetron gitu gitu kan ternyata saya ngalamin kayak gitu
nah tai saya balik lagi kepasrah aja sih mba apa lagi kalu misalkan memang ini
eeee maksudnya tu memang menang jalannya kita jalani kalau memang sudh
suratannya begitu saya pikir iklas menerimanya paling gak kasih kekuatan aja
menghadapi ini semua tanpa saya harus stres keiklasan hati aja
P: harapan ibu dan harapan unuk penyakit ibu apa , keluarga?
I : eee harapan saya (mata melihat eatas) eeee saya bisasehat lagi, bisa gak
punya penyakit seberat ini lagi kalau memang yang emang habis yang didalm
tubuh saya itu sih harapan saya keluarga juga mengharapkan seperti itu
pokonya saya pengen kembali kekehidupan yang dulu saya sehat dengan
kehidupan yang begini saya gak papa asli ( suara bergetar) saya iklas saya
terima saya hanya menjalani hidup saya pernah malu tapi kadng terbesit dalam
pikiran ini penyakit ini cuman balik lagi pengennya tu norma normal betul-btul
normal seperti yang sebelum-sebelumnya yang saya pikir Cuma batuk pilek
kek gitu ja sih yang saya pikir maunya seperti itu impian terbesar saya saat ini
saya pengen anak juga sehat pintar kayak gitu-gitu
P : eee selama menjalani penyakit ini tu ibu sudah pernah melakukan
pengobatan selain herbal sebelumnya ?
I : emmm engga ada sih Cuma terapi terapi tradisional aja sih saya gak berani
sembarang sembarang juga sekiranya ada perubahan ditubuh saya saya jalani
aja tapi sih selama ini itu aj terapi herbal sama dokter yang itu aja
P : pernah gak sih ibu merasa minder malu ataupun gimana gitu yaa fiik
yang memang dari luar memang gak keliatan tapi memang diadalam kita
sendiri yangtau dan keluarga pernah gak sih ibu merasa kayak minder
merasa gara-gara itu kualitas ibu menurun merasa hidup ibu yaa gak
kayak dulu lagi eee... berkurng gitu kualitas hidupnya ?
I : ohh engga sih saya alhamdulillah saya menghindari itu jadi saya klau kumpul-
kumpul keluarg itu suka nanya nanyain sama seperti mba kak itu kita harus
gimana sih kak ciri-cirinya apa sih kak jadi pelajaran juga buat sepupu sepupu
saya yang baru-baru nikah semuakan kalau misalkan anuuu paling paling gini
aja kalau kumpul keluarga saya gak makan paling itu aja pling skalau sudah
saya bilang gak mau pasti saya dibilang pembualannya pang kakak gak mau
makan-makan begini nah itu aja jadi mereka itu lebih saya tu lebih kalo minder
engga sih mba saya malah senang saya suka share cerita-cerita suka saya share
gak minder sih saya
P : kalau misalkan ibu lagi sendiri apalagi kan ee ibu punya trauma sama
darah yah jadi apa sih yang ibu lakukan supaya oh saya lagi sedih nih apa
yang ibu lakukan supaya mengalihkan itu?
I : oh iya kayak anak-anak saya mbak suka main game di hp atau suka baca-baca
novel yang ada di aplikasi-aplikasi di di hp sekarang itu sih yang paling kalau
misalnya anu paling zikir nanti pengen zikir tapi sebelum tidur saya suka main
game atau main ee baca-baca novel di banyakin zikir.
P : jadi ngalihin
I : iya eeh lebih ngalihin
P : supaya jadi lebih seru
I : tapi beneran kalau sudah ke ingat itu pasti buka hp tuh baca-baca novel sampai
te ngantuk sediri te tidur sendiri yang penting lupa dah penyakit tapi saya yang
paling saya ingat itu selalu jaga pola makan jangan lupa ee minum herbal juga
kalau ingat itu apa namanya selalu pengen sembuh selalu memotivasi diri
sendiri kalau terbersik dikit ganti topik dipikiran sendiri ganti yang lain gitu
itu aja sih paling
P : nah menurut ibu dari awal ibu kena sampai sekarang kan ibu masih
berpikir ini kalau misalkan tadi sendiri atau pun kayak tiba-tiba
kepikiran gitu ibu nih masih di pase apa sih sekarang ibu sudah menerima
gak atau ibu masih kayak didalam hati yang paling dalam nih masih
kayak merasa kayak ya hidup saya ini ya hampa atau kah atau gimana
gitu atau gak pernah?
I : enggak sih mbak alhamdulilah gak ada saya berpikir seperti itu saya berpikir
normal seperti yang biasa aja Cuma kalau isalnya penyakit itu gak pernah
mikirin gini loh mbak kalau saya bukan nya mikirin saya mikir saya akan mati
atau bagaimana karna saya yakin tanpa penyakit ini pun saya jatuh pun kalau
memang saya sudah waktu nya saya pasti mati tapi saya tu lebih mikir ke yang
selalu saya pikirin tuh yang awal tu cara buat saya sembuh selalu kayak gitu
(suara bising suara terputus) semua yang bakal buat saya don bakal saya
buang jauh-jauh itu mbak saya selalu mikirin hal yang positif aja
P : kalau don nya itu tadi maksud nya don yang bagaimana ibu apakah misalnya
ibu lagi ketemu sama orang yang lagi membahas tentang suatu penyakit gitu
kan oh ini kayak ceritain saya gitu (responden : eeemmh ) terkadang kan kita
suka merasa kayak tersindir tiba-tiba haha
I : iya bener haa enggak sih saya kalau saya belum tuh saya misalnya lebih anu
tuh kadang suka ee kadang yang bikin don itu sih pas nonton berita tentang
penyakit begitu trus ada artis yang sempat punya penyakit begini itu yang buat
saya don jadi saya berusaha untuk hal-hal yang buat saya lemah itu saya gak
pernah mau liat atau gak pernah mau dengar kayak gitu saya soal nya kalau
menurut saya buat apa sih kalau saya dengar malah buat saya wiihh sampai
seperti itu jadi saya gak sih mbak gak pernah alhamdulilah nya saya malah gak
pernah mau dengar sesuatu yang buat saya lemah makanya itu saya bilang tadi
saya tuh maka nya kalau saya lagi merasa lemah saya suka brosing-brosing
buat penyemangat aja apa yang boleh saya harus lakuin gitu seperi itu
P : sejauh ini ee ibu kan ke medis kan belum
I : eehh belum
P : jadi mungkin apa kedepan nya yang direncanakan terkait terapi medis
nya mungkin ada terapi yang mau dicoba dari hasil brosing mungkin?
I : nah itu dia mungkin saya belum ada itu istilah nya belum ada pikiran ke sana
karna memang saya terakhir saya kan bulan 4 kemarin insya Allah kalau gak
bulan ini bulan depan saya baru mau kontrol lagi ke rumah sakit atau ke dokter
setelah saya benar benar merasa perubahan nyata pada tubuh saya karna saya
masih yakin penyakin ini masih ada dalam tubuh saya kalau berhubungan itu
aja masih ngeluarin darah seperti itu aha sih mbak jadi selebih nya apa saya
sehat sehat aja kan paling nanti lah kedepan nya seperti apa saya masih harus
priksa lagi kan dokter kan tunggu setelah pemeriksaan itu ke dokter baru saya
liat perkemangan seperti apa
P : masih kayak menunggu hasil selanjutnya gitu ya bu?
I : eeh eeh jadi nanti karna bilang dokter misalnya tapi alhamdulilah saya berharap
nya saya kalau dokter bilang sudah sembuh kan alhamdulilah sudah senang
banget jadi tapi kalau misalnya memang masih sedikit pendek pasti kan dokter
kasih jalan cara nya kalau untuk di saat ini kan belum saya rencanakan untuk
itu nanti diperiksa seperti apa jalan nanti nya trus yang bisa dilakukan insya
Allah
P : kalau untuk misalnya ibu lagi sedih suka cerita sama saudara sama suami
ibu trus seberapa besar sih pengaruh ibu bercerita dan seberapa besar
rasa sedih ibu turun gitu nah
I : besar banget mbak saya mah tuh cerita seperti orang yang gak punya penyakit
maksudnya tuh kalau saya cerita tu langsung losssss gitu nah langsung lapang
aja gitu nah kayak beban di hati ini keluar semua seperti itu jadi kalau saya
cerita sama keluarga saya atau teman atau siapa pun itu termasuk orang
terdekat saya mereka tuh yang membatu kasih suport jadi kalau saya cerita ke
mereka seperi gak ada beban lempeng aja cerita kamu nih pang nyantai aja
cerita orang loh kadang sedih kalau saya mau sedih malah tambah parah
penyakit ku nih jadi saya harus semangat. Jadi kalau saya cerita tuh merasa ada
kepuasan tersendiri gituh mbak hati saya nih lapang langsung kosong aja
semua jadi beban tuh benar bennar dah gak ada makanya suka cerita malah
kalau cerita tuh saya senang mbak semangat cerita saya tuh semangat aja karna
kalau misalnya saya pikirin pun gak berguna malah jatuh nya ke diri saya
sendiri sedih kalau saya stress kan jadi diri sendiri lagi yang anu kan jadi ya
sudah lupain aja kalau mau cerita ya ceritain aja benar benar ril yang saya
alamin
P : ok kalau kayak aktivitas ibu sehari hari diluar kalau misalnya ibu lagi
sedih nih atau lagi bosan gitu apa aktivitas yang dilakukan di luar supaya
saya senang gitu
I : oohh yang diluar sama mbak seperti yang biasanya tetap tetap kalau saya
pengen jalan ya jalan aja gitu bawa motor sendiri sama anak anak rame rame
gitu kebetulan kan biasanya saya ngantari anak anak pergi ke sekolah pergi ini
karna libur jadi di rumah aja tapi kalau mau jalan ya jalan aja seperti yang
biasa nya gak sapai yang gimana gimana cuma kadang sampai di titik saya
lelah kecapean kan disitu sudah saya gak ngapa ngapain benar benar baring aja
kadang seharian merasa capek itu aja sih soal nya yang saya tau kita gak boleh
capek gitu capek banget jadi gitu aja untung nya anak anak sama suami saya
ngerti aja kalau pas capek mereka yang bantuin semua yang di rumah ini kerja
apa segala macam kalau aktivitas di luar normal normal aja sih mbak seperti
yang biasa biasa aja
TRANSKIP WAWANCARA
PERTEMUAN I

Waktu Pelaksanaan
Hari : Selasa, 15 juni 2020
Jam : 12.00
Durasi :
Identitas Partisipan 1
Nama (Inisial) : Ny. M
Usia : 47 tahun
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : Pengawas atau relawan kanker di Rumah Singgah

(suara kompresor dan suara motor)


Suara orang ngomong dari jauh
P : kayak ibu jumi tadi kita mau nanya sama ibu maksudnya awal nya
gimana sih ibu tau oh saya kena kanker ?
I : oh awalnya ?kalau saya awalnya Cuma eeee (ekspresi seperti berpikir) plak
plak kalau (bunyi kursi) dua bulan berturut-turut bulan pertama ini kalau gak
ini gak sampai dua bulan mungkin 60 harian itu emm saya itu kok terus terusan
baru saya ingat ingat biasanya kalau lebhh dari itu biasanya penyakit udah
lebih dari dari itu saya bawa ke dokter kandungan dokter kandungan ingat
saya itu dokter novi di apa itu nama nya di danau toba aman bu aman aja kata
nya habis itu saya periksa ke puskesmas di usg usg bagus loh bagus aja kata
nya tidak ada penebalan Rahim nya dua kali saya datangin hasilnya sama aja
jadi saya gak puas kan jadi datangi lagi pas yang ketiga kali iih dokternya
bilang kok sampai tiga kali keluar plak plak aja baru dia bilang saya priksa
dalam ya bu pas diperiksa dalam dia liat ini ada ini benjolan saya biopsy ya
buk saya dengar biopsy karna kan saya dulu pernah pas 2005 kan saya pernah
nemanin kakak saya kanker otak di Jakarta
P : ohh ya….?
I: karna dia karna saya kan tau Jakarta
P : eemm

I : jadi saya nemenin ee dia berobat disana dibiopsi disini waktu di otak kan
biopsy ini pasti kayak stadium aja kayak waktu itu kakak saya ada tek tapi ya
(suara klakson) udah lewat aja nah seminggu kemudian saya datang balik
ternyata yaaaaa ibu ini sudah stadium 2a kata nya dokter novi kata nya(suara
peneliti eemmm) gitu ya udah langsung nangis bombai lah nangis (suara
tawa ) perasaan besok mati sudah dengar ini kakanker bu ini stadium 2a
katanya kata nya gitu (suara kendaraan lewat ) eemm udah gak bisa ditahan
lagi nangis didepan dokter itu udah besok mati udah pikiran nya udah gak tau
lagi sudah di rumah juga nangis akhir nya sapai rumah badan jadi sakit loh
mungkin karna ini yah sikis anu fisik anu pikiran kita kok bisa sakit tadi nya
gak sakit semua kok sini sakit jadi sakit (ibu tertawa kecil) gara-gara mikirin
itu dibilang kanker kan itu kalau gak salah jumat hari senin nya saya dia
langsung saya disuruh ibu harus (suara motor ) disinar tadi gak ada di
samarinda karna disini gak ada dokter kanker ibu kalau Surabaya atau Jakarta
harian kalau dijarna keluarga saya banyak dijakarta ( peneliti oooo) itu papa
nya neng orang Jakarta iparsaya emm kakak saya juga orang Jakarta (suara
kicaun burung) jadi ini kenasa katanya jadi di Jakarta saya pilih dikasih lah
rujukan buat ke Jakarta tapi gak langsung gitu aja sama keluarga coba lah cari
secon opinion ke dokter ini biaya kan dia praktek nya pagi sana ke sana
diperiksa kan ya udah sama juga ooohhh ini harus segera nih bu harus segera
dibawa bu besok nya langsung berangkat ke Jakarta , Jakarta pun gak langsung
eee itu gak gak ada sih yang nangis terus terusan gak gak tapi karna sibuk
pengen saya pengen sembuh saya harus sembuh cepat harus berobat segera
besok berangkat gak perduli lah apa yang dibawa yang penting kan anak saya
masih kecil waktu itu masih tk berangkat sampai sana padahal saya sudah
ditunggu karna kana da keluarga di RSPAD itu sudah ditunggu tapi kan gak
ngerti nama nya kita masih gak paham semuanya udah ditungguin sama
dokternya disitu saya gak datang ditunggu sampai sore santai aja karna merasa
gak apa apa kan ternyata sa besoknya rabu sampai jam nam bukan prakteknya
dokter im imamat nunggu besok lagi besoknya hari kamis di periksa dia
periksanya lebih lagi mungkin beda ya dokter yang dah lebih pengalaman dia
perisanya bukan lagi buka di kemaluan tapi di dubur pas dipegang gitu kaget
biasa kan kalau di dubur masukan dua jari dia ke dubur ini bukan 2a bu ini
stadium 2b kata nya ibu gak bisa dioperasi dari sini pikirannya di operasi
awalnya ( suara responden mengobrol dengan tamu yg datang ) awalnya
ini memang apa eemm udah ini disinar aja kata nya gak usah di operasi
stadium 2a kan gak bisa dioperasi mungkin sudah belajarkan karna resikonya
tinggi eeeh 2b gak bisa 2a dah paling ujung yang bisa dioperasi kata dokter gitu
2b lebih ini bu lebih biaya lebih murah katanya gak pakai asuransi BPJS
belum ada lebih mudan dan lebih ini resikonya gak diangkat kan gak dioperasi
25 kali sinar luar di radioterapi terapi nya gak tau dua kali atau tiga kali sinar
dalam pikiran saya sih begitu (sambil tertawa) ternyata gak kalau sinar luar
aja kita tiduran gitu in alat nya paling berapa manit gitu gini duduk lima kali
maka nya gak ada ini gak ada sama sekali saya bingung kok kalau orang orang
disini disinar kok apa di mereka mungkin karna ini kali ya karena pikiran
mereka mikirnya jadi nya ada yang mual gitu saya gak karna saya pengan nya
saya sembuh sampai beberapa kali lanjut saya semangat kan karna saya mau
sembuh karna punya anak kecil jadi di bandung nyari yang murah dari Jakarta
mungkin 3 kali sinar dalam itu kalau kemarin dengan sinar luarnya 25 kali 22
juta setengah dapat potongan karna ada keluarga sekitar 30% sama dokter
disuruh ke bandung bu disana lebih murah bandung enak 3 kali sinar itu 10,5
dari Jakarta 18 juta bolak balik kami Jakarta ke bandung sinar 3 kali kata nya
kalo memang ini sinar pertama itu jadi kayak pentol bakso itu gede saya gak
tau saya punya sel kanker baru pertama disinar udah kayak pentol bakso
katanya eeem trus sinar yang kedua itu kayak ampas tahu nah yang ketiga itu
dah masih 2 centi dan saya gak tau sudah saya dijarta dokter nya ngomong
baca dari dokter bandung baru ini masih 2 centi uuhh nangis langsung saya tuh
kok saya sudah 3 kali sakit nya luar bisa masih ada 2 centi sepanjang jalan dari
senen kee condet naik baswey jadi untung di baswey itu sepi karna jam 10 kan
sepi itu saya kan nangis aja dijalanan itu karna saya mikir saya sudah setengah
mati sempat saya mau putus asa yang pertama yang sinar sinar dalam pertama
mau berhenti mau nyerah dah saya tapi saya pasrahkan terus biar sembuh dah
ini eehh kok masih ada 2 centi kok waktu itu nangis terus untung ada adek saya
di wa eh di bbm waktu itu masih ah kamu itu bersyukur banyak teman teman
yang ini dan keluarga kau dikasi sakit tu berarti kau disuruh siap siap kalau
kami yang sehat tau tau plek mati aja saya gak tau gak ada siap siap buat
persiapkan diri lah buat kesana itu dinasehati gitu pelan pelan berkurang
sendirian aja si neng itu saya tinggalin sama nini nya itu kalau selama apa ?
selama proses sinar trus yang saya mau nyerah pernah saya cerita pernah
dengar gak yang cerita waktu disana itu sinar pertama pas bulan puasa itu maka
nya pas bulan puasa saya ingat pas saya dibandung dikasih infus infus kan tau
sendiri di bandung kan dingin kan air nya dimana tersiksanya kita pasang
kateter tapi saya dibius dulu baru pasang kateter jadi gak berasa selama sinar
itu mungkin 40 menit kali ee selama sinar itu kita mungkin setengah jam kita
obat bius nya itu saya dah sadar jadi nungguin aduh saya giman nahanin
pinggang saya tu ada yang ganjal dalam kemaluan ini kan langsung kan di
ibaratkan poltase nya sinar luar Cuma 10 itu mungkin ribuan kali dia kan cepat
mematikan kanker itu tersiksanya selesai itu lepas semua itu dah nama nya
pertama mungkin juga ya mau pingsan saya menyerah dijalanan kami mau
ngirin kan pengobatan nya banyak keluarkan uang saya kos nya di perkalong
dari hasan sadikin itu 2 kali naik angkot anak saya nawarin mah kita naik tak
ah gak ah jangan (sambil tertawa) saya mau ngirit kita biaya hidup kan jadi
naik angkot nanti turun di daerah mana nanti naik lagi (suara motor lewat)itu tu
rasa nya diperjalanan ya allah mau pingsan tapi untung aja ya kita minta terus
sama allah allah jangan sampai aku pingsan kasian si aa ini jagain adek nya yg
kecil urusin saya saya tahan kepala saya kan saya ini kalau rasa rasa mau
pingsan tau dah cara nya saya diamkan aja kepela nya jangan bergerak gak jadi
tu (sambil tertawa ) diam anu sampai pindah tu pelan pelan lagi anu sampai di
depan gang tempat kami kan di dalam gang nama nya nyari yang murah murah
kan jadi di luargang itu saya suruh aa tunggu dulu jagain neng mama diam dia
saya berdiriiii di tembok sebelum masuk gitu biar enak nyaman kan kedalam
lumayan perjalanan ke dalam diamm saya situ sampai rasa pusing nya
berkurang saya gak tau saya gak mau gak perduli dah saya diliat orang yg
penting saya mau diammm aja gitu diam mengurangi rasa mual pusing nya itu
kan udah itu baru masuk kedalam nah pas didalam itu sudah aa mama udah gak
mau lagi kita pulang aja sudah biarlah mama mati (sambil tertawa) gak kuat
mama sakit sakit banget kan sakit dah kita pulang aja yuk dah sis i jaka ini
anak saya ini bilang jangan ma kita sudah sampai sini udah teruskan aja mama
gak kuat sakit kayak gini ternyata gak saya aja banyak orang gitu banyak orang
mau nyerah ternyata saya salah satu nya yang pernah mau nyerah gak mau lagi
berobat dah biarlah dah mau mati mati juga sekalian (sambil tertawa ) udah
sudah sedih sedihan dah syukur nya kai gak langsung pulang karna saya kan
kondisi saya gak begitu sehat malam nya pas bulan puasa sebelum sahur saya
kebangun duluan saya liat anak anak saya si jaka ini udah masih dia mau nikah
itu ee apa dia mau ini masih masih bujang lah mau urusin mama nya trus adek
nya lagi baru belum 5 tahun kayak nya si neng itu saya perhatikan ya allah
anak ini kalau aku mati kan berhenti berobat mati kalu mati itu nanti kak
kakak nya memang sayang kalau dia punya istri belum tentu istri nya sayang
sama siap dia siapa yang ngurusin habis itu ihh gak ah gak boleh saya harus
lanjut demi dia akhirnya pas bangun sahur saya kasih tau aa udah kita lanjut
aja mama lanjut nanti minggu depan nanti besok kita pulang udah minggu
depan kita balik lagi kan seminggu sekali dah ya akhirnya lanjut ya sampai itu
semangat dah pas minggu depan nya itu sudah dekat dekat udah cari kereta
alhamdulilah dia bisa yang lewat anikan online cari tiket berangkat kami pakai
kereta ke bandung disana itu langsung ke ini (suara klanson dan kendaraan
bermotor lewat) orang kan biasa takut takut saya gak sendiri habis itu pasrah
dah udah sakit dalam hati aku udah diam aja saya mau sembuh untuk anak saya
ya akhirnya pasrah kan dah dicucuk kah diapakan masa bodoh dah pasrah
(tertawa) pulang semangat langsung pulang selesai ini udah gak ada lagi
keluhan segala macam langsung pesan tiket aja aa kita langsung ke Jakarta
pulang ke Jakarta dah malah waktu itu ninik nya sakit kita datangin nah jadi
semangat bagus nya tuh memang kalau ada yang apa yah ya anak gitu lah kalau
saya sih anak yang penting menjadi penyemangat saya kalau ada semangat
pasti kita mau sembuh penting(suara kendaraan ) itu keluarga dukungan
keluarga dah yang paling penting kalau untuk orang ca kayak kita apalagi kan
waktu itu malah kan payudara kalau dulu kan serviks pembunuh nomer 1 disini
kan kebanyakan ca serviks yang tinggal disini coba bisa dihitungin yang masih
hidup yang bertahan hidup yang saya tau ada 2 masih yang lain nya tu udah
apa udah pulang kirain ini ternyata udah disini juga beberapa orang di rumah
sakit bawa kelinik itu yang setau saya kan pembunuh nomer 1 itu kan kadang
kadang sampai sekarang pun kadang kadang saya ada dengar apalagi waktu itu
kalau ada dengar eee kan saya dulu tu di RSPAD itu hampir seluruh Indonesia
kan angkatan darat kan jadi orang orang tentara kana da dari ambon dari
Sumatra dari mana mana kan disitu mereka jadi banyak teman yang nelpon bu
mala ini ni ni cerita cerita habis itu ada teman dekat saya orang bali sampai
sekarang saya gak ada kabar sama sekali dari dia telpon nya tu masih berdering
sms nya tu pernah saya sms tapi gak ada yang jawab saya telpon gak ada yang
ngangkat entah udah gak ada tau apa tapi masa sih keluarga nya gak mau
ngasih tau ini bu ini ini padahal suami nya tu baik juga sama saya nah itu gak
ada kabar nah itu sering telponan kami bu anus i ini meninggal itu tau gak 2
hari saya gak bisa tenang karna apa gimana ya tetapi setelah pengobatan sedih
rasa nya saya nih nunggu giliran aja lagi itu sedih udah kalau di kamar sendiri
udah pasti nangis itu tu padahal dah beberapa tahun satun dua tahun setelah
ini

P : Terponis

I : Setelah pengobatan itu lama 2011 2013 an 14 sampai 2014 itu tu masih kalau
ini dengar telpon ini meninggal pasti dah mungkin bisa dibilang dah 2 hari tu
pasti nangis aja dikamar itu sore saya keluar itu bagus nya tuh kita harus
banyak kegiatan keluar jangan diam diri itu kayak anggap diri apa gitu ya
allah ini apalagi tau nya kan ini pembunuh nomer 1 jadi tunggal tunggu
giliran kita dah (suara mulai pelan tertahan) banyakan kan rata rata banyak
yang bukan stadium ada yang servik 1 aja udah apa ini kayak yang saya
kasih strowberi itu stadium 1 tapi dia pendarahan terus ini agak lambat
ketemu dokternya lambat kalau saya syukur nya saya cepat sampai dikejar
kejar dokternya cuti segala macam dan dia beda kan pendarahan terus kalau
saya kan Cuma sekali pernah pas saya pengobatan gak tau itu perdarahan
hebat saya kan punya kos kosan jadi eee apa siang kayak gini loh keluar
darah eeh dari subuh saya keuar darah ini kok tambah banyak saya bilang
saya tiduran ihh di tempat tidur jadi badcover saya tarik ke kamar mandi saya
siram gitu kan namanya darah kan jadi saya tiduran lagi jadi dah gak sempat
lagi pasang sprai lagi keluar saya piker dibawa diam ini gak keluar kayak
kran yang dibuka itu saya didalam hati ku ku ini mati ni aku tunggu saya
punya kakak nih saya perdarah udah dari subuh gini gini ada gak obat yang
ini bisa dikasih nya kan di ini ini sama dia ee ini obat nya ke apotek nih ini
basah(memegang celana ) untung waktu itu saya masih sering pakai celana
jean kata dokter ibu ini ee sakit tapi pakai celana jean terus aku masih suka
pakai celana jean celana jean hitam itu nomor saya juga warna nya hitam jadi
ini saya jalan tu ini basah (sambil memegang area paha) tapi hitam karna
darah kan gak ini keapotek saya santai aja (sambil tertawa) sambil beli obat
pas telpon dok ini gak ada ini gimana cari yang sama kata nya saya cari
merek yang beda sama ini saya minum habis itu saya juga ada yang saya
konsumsi protein dan ini bagus nya ee susu protein tuh eee disamping islamik
rumah saya kan di gatsu dianterin itu sama si aa anterin nih mama hari ini gak
minum ini protein sama penembahdarahnya adempolik diantar(suara motor
lewat) sama dia sudah balik lagi kerja dia gak nanya juga kenapa kenapa saya
juga gak mau ngomong kalau saya ngomong pasti dibawa ke rs buat tranfusi
(tertawa) saya minumin obat yang dokter habis itu setengah jam saya minum
itu bebera ini saya minum alham dulilah saya langsung berkurang sendiri
perdarahan yang ya allah mungkin kalau dibawa ke rs saya pasti transfuse
karna saya banyak betul itu kan spring bad kan tebel itu sadah dengan darh
tapi gak sampai netes juga sih ini tapi ada tembusnya sampai selesai nya tu
saya backline rusak jadi nya spring bad saya jadi saya tarik ke kamar mandi
semua yang anu habis saya tahan masih juga untung nya sih itu saya minum
oabt dari dokter saya gerak sendiri saya gak mau ini gak mau di trasfusi

P : gak mau diam

I : apotek itu gak jauh apotek minumin itu protein protein itu yang bagus betul
betul soalnya waktu saya ini waktu saya Caesar gak ini oaring minum obat
cina kan kadang kadang perawat bidan malahan tuh nawarin saya gak mau ini
mengeringkan dan gak bagus kan untuk kandungan untuk yang lainnya
(suara motor lewat )saya gak pakai yang lain saya pakai itu ini dia
memperbaiki kan jaringan jaringan yang rusak(suara motor lewat) aaiii ya
berhenti (tertawa) gak ke dokter saya ke rs gak berhenti sendiri ya saya usaha
sendiri (tertawa) obat dari dokter saya bilang ini dok udah berkurang (suara
penjual roti ) saya tu yang penting saya kontak sama dokternya kita
dokternya mau nerima kalau saya aja berangkat dari jam 2 loh ja 2 buat
kontrol jam 6 kan jam 6 sampai sana kan harusnya jam 8 jam 7 sana jam 7
kan udah saya naik ini mungkin gak sampai sejam jam 8 saya sampai gak
sapai jam 8 saya dah sampai di RSPAD itu udah janjian sama perawat nya
kapan kapan balik ke rs (tertawa)itu ini saya

P : nah pada saat ini kan ibu ibu bilang

I : panjang yah cerita saya (tertawa)

P : gak papa ibu nah pada saat tadi ibu bilang eee ibu awal kena itu ya pas
awal kena bilang saya sedih banget apa sih yang ibu rasakan apa sih yang
ibu pikirkan waktu itu

I : yang pasti dokter novi kasih tau ee ini ibu ini eeee serviks stadium nya 2a kata
nya gitu

P : eemm apa yang ibu pikirkan

I : yang dipikirkan ?

P : iya yang ibu pikirkan trus

I : kanker kanker- itu menyeramkan besok saya mati itu yang saya pikirkan

P : nah apa yang ibu bilang sama Tuhan pada saat dengan keadaan yang
begitu

I : keadaan kayak gitu

P : eem
I : aduh pasrah aja sudah aku nih mati besok pasrah aja dah itu aja sudah gak gak
ada pikir apa yah kenapa aku begini gak pokok nya pasrah aja dah kalau
memang aku mati besok ya pasti sedih aja sudah

P : pada saat kapan ibu sedihnya pada saat ibu sendiri atau

I : pas yang didepan dokter itu ya saya nangis tapi kalau sendiri ya udah pasti
nangis udah aku nih sakit ini sakit yang mematikan gitu yang saya tau kan
kebetulan saya ini juga tau sedikit lah ee ini apa jantung kanker (suara
kendaraan motor) kanker tu yang serviks lagi yang membunuh setiap berapa
setiap satu jam kalau gak salah di Indonesia disini ada sebelas lah yang
meninggal karna serviks itu saya tau nya itu jadi udah pikira saya mending siap
siap aja harus siap kalau saya harus mati udah itu aja(tertawa tertahan) emang
sedih sedih sedih banget tapi ya itu harus siap kalau saya ini mau mati gitu

P : pernah gak sih ibu merasa eee dengan penyakit yang diderita sekarang
itu membuat ibu kayak merasa Tuhan itu gak adil gitu ada gak ibu
merasa seperti itu dan eee bagaimana cara ibu untuk menyikapinya
gitu ?

I : kenapa saya gitu kadang kadang emang ada sih dengar ada gitu orang iih kepa
kok aku dapat sakit kayak gini syukur (suara motor lewat ) nya kalua saya
gak pernah gitu mungkin karna saya memang diajarin sama abah saya untuk
selalu dekat sama allah dan gak boleh kan kita ini eeem iya mungkin karna saat
nya ya kita harus kuat lah diagama gini gimana kita dengan ini apa nama nya
allah gak boleh berburuk sangka nah kalau saya itu pikiran saya itu ini mah
mungkin ada dosa saya kan yang pernah sering mungkin ada yang biasa nya
kita allah ngasih sesuatu musibah atau apa pun kan karna kita juga (suara
motor lewat ) nah itu berulangkali saya dengar ceramah itu itu karna ulah kita
sendiri dan saya mikirnya mungkin ada dosa dosa saya yang lama yang dulu
yang gak saya ingat entah gimana itu mungkin jadi ya udah pasrah aja sama
allah kalau saya gitu emang saya pernah ada orang kenapa sih kok aku yang
sakit gini kenapa gak si ini kenapa ini padahal aku kan rajin sholat rajin ini
kadang kadang kan gitu aku anu sama allah aku dekat aku selalu taat gitu
kenapa aku ? itu kadang kadang ada teman seperti itu tapi syukurnya saya
alhamdulilah mungkin karna saya di ajarin sama abah saya gak boleh kita
berburuk sangka jadi kalau memang saya sakit gini udah diterima berarti allah
milih kita tapi gak gak gak me ini kan juga biarpun kita berusaha kuat gitu yah
tetap juga nangis tu pasti dah kalau saya sih waktu itu ngomong gini aku tuh
bukan takut mati tapi kasian anak ku masih kecil gitu (tertawa) alasan ….anak
ku masih kecil anak nanti dia sama siapa kalau aku mati ? minta sama Tuhan
jangan dulu jangan dulu biar siap biar aku eee sampai dia kuat udah bisa berdiri
sendiri biar lah setelah itu gak apa lah diambil itu kalau say berdoa gitu dia eee
kasih lah kesempatan saya biar sama sama untuk didik dia apalagi kan saya
cerai sama bapak nya. Saya mau dia betul betul kuat dulu, jadi kalau setelah itu
mau diambil juga gak masalah
P : Kenapa ibu bisa sepasrah itu sedangkan, eeee...mungkin ibu bilang
eee... saya diajarkan dari orang tua memang didikan agama tapikan ada
eee... setiap manusia kan ada titik terendah yang membuat ibu drop
banget gitu, dititik yang dimana yaudalah saya nyerah aja,sakitnya yang
memang ibu ketahui itu pembunuh nomor satu gitu ?
I : apa salah satu dari mereka mikirnya gitu, aku pasrah aja sudah kalau memang
mau mati mati aja udah
P : kok ibu bisa sekuat itu ?
I : Mungkin karena anak yyaaa, karena si eneng itu, kalau memang waktunya
mati aku juga mintalah sama allah kalau bisa jangan matikan dulu, ternyata
aku orang dari salah satunya aku gak tau mati kapan besok atau hari ini atau
kapan, tapi minta ya allah kalau bisa jangan dulu aku pengen mendidik dia
sampai kuat biar dia bisa mandiri, kasian umpanya aku mati sekarang, itu
saya mikirnya gitu, bukan takut mati, bukan takut mati, Cuma pengen nanti
dulu biar dia kuat biar dia ini dulu, sudah dia gak punya bapak masa dia harus
sendiri ya allah ... saya bilang, aduh kasian banget (hahaha).., sama kakak nya
belum tentu sayang, pada saat ituloh saya yang betul btul nyerah waktu
dibandung, itu yang titik terendah saya disitu, ehhh,, yaudah biar aja aku mati,
gak peduli sudah tapi untung aja, masih sempatnya malam itu ini, eeee masih
tidur dibandung saya ngeliat anak saya tidur, nah anak itulah yang
menguatkan, anak yang menguatkan sebenarnya. Kalau mau mati mati
sudah, yaudah pulang aja sudah kesamarinda ujung ujungnya mati juga gara
gara obat itu, itu titik terendah saya disitu sih,
P : terus eee kalau darikeluarga sendiri, maksudnya awalnya apakah ibu
ada cerita gitu sama keluarga terus, keluarga bilang harus begini, begini,
begini, adakah bu ?
I: keluarga si langsung nyuruh berobat, dan kemudian mensuport saya biaya,
nasih tiket segala macam terus ada juga sih, eeee berbagai temen memberi
saran sinar, kenapa ga coba ini dulu kenapa gacoba ini dulu, tapi saya ga mau
saya pengen cepat sembuh eeee saya saya tau yang namanya walaupun ada
orang sembuh itu lama sebenarnya saya pengennya orangnya cepat aja saya
pengennya kerjaan saya sheettt... saya kerjakan cepat selesai cepat selesai ,
eee ini tapi saya sempat juga coba daun sirsak kan susah carinya dan sampai
dikirim dari jakarta, baru saya coba dan lama kelamaan baru saya merasa
kenapa ternyata dosisinya ga terlalu bagus juga kalau kondisi kita fit gak
papa, tapi kalau saya lagi gak sehat saya agak pusing pusing minum
iiiii....pusing pusing saya malamnya bingung saya gimana saya mau
berangkat ini badan saya lemaaaah semuanya nah disitu engeh baru sadar oo
ternyata ini yang bikin ini nah sebelumnya juga sebelumnya saya minum pas
masih terapi itu pernah saya kira pengaruh dari ini ternyata pengaruh dari
daun-daunan ini gak bagus, kan blum ada uji klinis, itu gak bagus mmang gak
bagus banget, bu saya minum gak papa hehehe saya rasakan dulu sendiri,
sama kayak saya dikasih tau kalau orang merasa ini kan kita kasih tau gak
bakal kalau dia gak merasakan sendiri yaaa kayak saya saya sudah merasakan
sendiri. Memang yang paling bagus itu sii obat yang dari kesehatan mereka
sudah uji kan cocok untuk orang seperti ini seperti ini dan saya pas banget
ketemu mbak astri, mba astri mendukung banget kayak jamu ga mau saya
gak boleh juga terlalu yang ini ini saya aja disuruh minum yang pait pait,
kunyit putih ooo paitnya..karna saya menghargai saya minum habis itu gak
mau lagi saya sama saya dikasih obat dokter obat dari cina katanya orang dari
cina ada buanyak ramoan sementra saya minum saya coba minum habis itu
udah kayak yang serbuk serbuk itu kan bisa merusak ginjal kita udah sebentar
aja karena menghargai aja karena orang ada usaha berarti dia sayang saya dia
pengen ini diajaknya kesini , sebenarnya keluarga ini itu sayang sama kita
kayak kemarin itu kayu bajakah coba ikam ini iya iyain aja sudah hehhe kalau
kita tentang malah ngotot kalau dikasih ambil tapi gak usah diminum
hehehe..keluarga itu kasih minum ini ada juga teman dekat juga tapi kalau
saya iya iyain aja nda saya tentang, kan kasian orang sudah baik kita tentang,
nanti kecewa orang anu aja saya medis aja saya pakai, alhamdulillah kan saya
dengan medis karna sinar dalam itu perlu makanya saya bilang kalau
samarinda ada bagus untuk kanker serviks, bisa lebih bertahan dia karna,
sinar dalam itu terapi terapi itu dia langsung sinar anu keee...ini kankernya
langsung nah kalau luar kan masih diukur ukur dan belum tentu tepat
sasarannya.
P : Pada saat ibu eee mengalami sedih dan segala macamnya pastikan ada
tuh tempat dimana ibu lagi sendiri atau ibu lagi ngelamun nah kan
sering tuh pasti, nah apa yang ibu lakukan pada saat itu ? apa yang ibu
pikirkan kalau lagi sedih gitu
I : kalau pada saat sedih itu saya pengen cepat cepat bisnis saya tu cepat ada hasil
jadi saya bisa tinggalin anak saya sesuatu gitu pikiran saya tu ehhh kalau
kayak gini pikiran saya saya harus cepat cepat bisnis saya ini ada hasilnya
biar kalau saya mati ada yang ditinggalkan saya mikirnya gitu aja ee... karna
ada satu yang saya inikan tanggung jawab saya jadi saya kalau kadang-
kadang aduh kayaknya saya sendiri pada saat itu saya merasa sendirian, tidak
ada perhatian segala macem teman, keluarga, ceuk cuek aja kita sakit gini dia
diam aja, ga ada bantuan ini ga ada bantuan itu, ngajak ngobral atau apa
kadang-kadangkan kitabutuh yang kayak teman ngobrol gitukan, itu bisa
kayak itu kalau saya
P :apa yang ibu rasakan pastikan ibu setiap hari melakukan ibadah sholat
nah, apakah ibu melakukannya rutin apasih yang ibu rasalah setelah
sholat, zikir, ada ketenangan tersendiri gak atau gimana coba ibu
ceritakan ?
I : saya apalagi ada masalah begini, disini menarik tu disini obat saya mungkin
saya merasa ih gini, ih gini tapi saya liat ada orang yang lebih dari saya
penyakitnya jadi saya melihatnya dari situ aja , lebih banyak bersyukur saya
bersyukur saya bisa kondisi begini biarpun ada sih kadan-kadang sakit bagian
bawah, mungkin saya harusnya saya masih haid tapi gak haidkan sudah gak
haid lagi yaitu karna rumah singgah ini saya gak bisa ini saya pernah nangis
didalam kamar saya berdoa allah minta sama allah minta diperkuat segala
macem, saya nangis mungkin bengkak mata saya saya keluar gak boleh dengan
keadaan nangis keluar gak mungkin kan saya juga harus menguatkan mereka
saya yang menguatkan mereka jadi saya yang sedihkan gak mungkin jadi itu
yang membuat saya senyum jadi kalau saya berusaha senyum rasa sedih hilang
jadinya kalau kita paksakan senyum saya inginnya ee.. eee.. gitu sih menyikapi
saya kalau lagi sedih nah terus yang dengan kita berdoa terus tenang hati
rasanya rasanya apa yaaa... allah sayang banget sama kita dengan allah ngasih
begini allah sayang dengan kita, kalau kita kuat, belum tentu mba.. mba..ohhh
belum tentu ohh saya kasih saja mungkin ke bu mala aja ni heheh, jadi saya
kuat sayang allah berarti, dan juga pada saat ini emmmm si eneng itu dulu
blum ketahuan sih ada buku yang sebelum saya sakit ada buku piano ditepi
pantai itu dibuku situ saya pernah mengalami kan sama bapaknya itu saya ini
diakitin saya berterima kasih sama orang yang nyakitin nah saya belajar lagi
dari situ saya bisa berterima kasih dengan orang yang nyakitin saya kenapa
kondisi saya kenapa saya harus menyalahkan allah apa karna bapaknya karena
bapaknya sering begini makanya saya kena, kadang-kadang ada sih berpikiran
gitu, karna dia ini sering main perempuan akhirnya saya yang ininya, kadang-
kadang kan memang ada yang kayak gitu menyalahkan ada menyalahkan
mantan suami, apalagi dokter toto itu tanya buu suaminya mana saya kan sudah
cerai dok eeenakbetul ya dia dia yang bawa terus ditinggalkan hahah.. engga
dok bukan dia yang ninggalin saya dok tapi saya yang gak mau lagi kadang
saya ada nyalahkan dia ni yang bawa penyakit saya tapi yaudalah yakan
semua atas izin allah .kadang-kadang ada juga loh saya beberapa kali
mengalami saya pernah punya teman diundang kemana gitu disutu dia cerita
tentang survivor cancer dia cerita begini cerita dia cecerita kalau orang kanker
itu gini-gini saya itu merasa ya ampun ... saya ini dianggap perempuan nakal
yang sakit sakit tu diam aja kan ihhh saya bilang giman gitu rasanya mau
cepat-cepat pergi saya gak mau orang yang bgitu saya dekatin saya gak mau
tapi gak mungkin saya gak bisa gerak pernah yang kedua kali saya itu pernah
ada acara apagitu ya ada bapak-bapak seperti ustad itu kan tapi bukan ustad sih
kalu gitu mah mengecilkn orang lain kalau orang sakit ini misalkan payudara
dan serviiks itu dianggap pernah nakal haduh saya bilang salah sudah ini gini
nii bukan ustatd kalau kayak gitu tu saya banyak teman di abndung tapi gaka
ada tuh yang dia bicaranya kayak gitu gaka ada dia sama kami ngomong kayak
gitu , mengecilkan apa namanya , merendahkan orang ada sih sempat yang
kayak gitu tapi cewek cewek gak bener kadang-kadang kita gak bisa juga ya
nyalahkan orang apalagi kalau kita baru ngorol-ngobrol baru kenal sama orang
jadi ketika dia tau kita kenak serviks aduhh ada yang berubah mukanyaa eeeeh
saya sering tuh ngalamin yang kayak gitu, jadi saya gak tautau aja kalau bukan
karna kesalahan tapi bisa juga karena suami yang bawa penyakitkan bukan dari
perempuan yang nakal aja saya berfikir berusaha ini aja berpikir positif aja ah
biar aja sudah orang meskipun ada rasanya miris pastikan ada rasa iiiihh
gerigitan pati rasanya yaahhh gitu heheheh kalau sekarang saya gak nangis
kalau dulu saya cerita aja nangis apalagi pas awal-awal tu apalagi cerita yang
waktu di bandung saya itu menyerah banget rasanyaa gimanaaa gitu kalau saya
cerita karena ingat anakkan sudah banyak kayaknya saya cerita heheh ada lagi
gak hehhee
P : eee adakah sesuatu hal perubahan antara pada sebelum ibu kena kanker
pada saat awal sama sekarang apasih yang berubah atau semuanya masih
sama
I : ohhh yang ini sebelum saya kena setelah saya kena ini yaaa eee saya berusaha
memperbaiki diri aja sih karna saya tau kan kanker serviks pembunuh nomor
satu pikiran saya itu saya belum dikasih mati ini cepat mati ini saya harus
berubah jadi yang lebih baik dan bermanfaat untuk orang lain itulah eee,,
sebelumnyakan memang santai kayaknya sbelum kena ahhh saya sehat sehat
aja ah suka olahraga tapi saya sampai sakit sekarang saya tetap olahraga 2018
saya masih erobic masih kata dokter jangan ibu kalau kanker jangan erobik tapi
saya suka kan nah itu saya suka olahraga ya sayang berusaha baca-baca buku
kepribadian berusaha dan berpikir positif mungkin karna saya anu disitukan
jadi saya berusaha eee menghindari yang negatif jadi saya berusaha
memperbaiki gimana caranya ada yang enak-enak di TV ada yanng nda enak di
TV cari yang enak yang gak enak dihindari saya memperbaiki dan saya lebih
bermanfaat untuk orang orang lain kk saya ni ada yang pikirannya besok mau
mati ada yang kayak gitu tapi aku harus lebih bermanfaat dengan rumah
singgah ini saya ga mempunyai uang banyak untuk bantu orang yang susahya
apalagi sama sama yang ingat tenaga saya sya sih maunya 24 jam disini mbak
saya sering bolak balik mba disini mba saya disini aja sudah gak papa terus
pintu saya terbuka kalau misalkan siapapun yang mengetuk pintu tengahmalam
ketukan, walaupun kondii saya penyintas kanker tapi saya masih bermanfaat
untuk orang lain.inipun kita ngumpulkan plastik biarinlah saya kayk pemulung
saya bilang tapi saya dibelakang tu platik anu saya anu ikat ikat heheh plastik
plastik disini orangnya rajin rajin betul saya ajakin apapun yang kita kerjakan
tuh harus senang itu obatkan kita jadi senang hati kita gembira. Dengan adanya
hormon bahagia itukita ada kepuasan tersendiri. Jadikita tidak menghitung
tenanga kita merasa capek kita seneng aja udah biar gak dapat uang itu ya
senang nya itu senangkan gak bisa dibeli yaitu saya berharapnya itu bermanfaat
untuk, untuk apa, kayak ginikan teman-teman yang yng orang dari luar kota
masih bisa kita atur nyaman terus kadang kadang kondisi adajuga sih pasti ini
ni begini nih yahhh orang ini kadang yaa itu manusiawi lah heheh menurut
saya saya tetap bersyukur , sudah ini bertingkah yaudah normal saya ga
pungkiri malaikat yang selalu. Saya gak mau nyalahkan diri saya sendiri itu
normal tapi saya berusaha memperbaiki lagi yang yang prasangka buruk kayak
gitu itulah ya dirumah singgah ini itu begitu tapi kita selalu memperbaiki lagi
kalau kita bisa melihat apa yang kurang kita berusaha mencari memenuhi
kebutuhan mereka dan saya bersyukurnya ketemu buk astri ini orangnya itu
walawpun dia orangnya muda tapi orangnya cerdas cemerlan betul nah dia dia
orangnya gak melihat RAS dan gak liat agama orangnya dibantu alah kayak
gitu saya banyak belajar dari dia duhhh orang ini saya bersykur dengan ketemu
mba asri jadi pas gitu saya pengen saya bermanfaat untuk orang lain dengan
jadi apaa relawan relawan tu rela segala gala nya kan hhehe bukan masih
mengharapkan uang tapi itu alhamdulillah dengan saya ini kadang-kadang ada
si banyak orang nanya gitu dikira saya digaji disini kadang-kadng kayak
pengawasnya habis itu digaji karena allah bisnis saya lancar-lancar aja saya
jualan stroberi saya juga jualan yakult juga 10%nya saya umbangkan kesini
entah buat apa kekurangan disini itu saya gimana caranya usaha jadi itulah saya
pengen masih ada manfaatnya trutama untuk yang sekitar kanker gini orang-
orang kanker . kalau keluarga ngapain kamu anak saya yang sudh nikah bilang
ngapain mama sudah disini yaa mama butuh juga untuk bekal akhirat hehe saya
gitukan kamu bisa menjamin kita kesurga kita keneraka gak ada yang ini jadi
ini mama siapkan bekal mama kan mama sudah gini ya bisa dibilang ya sakit
kalau sudah begini ya apalagi yang bisa kalau begini jadi persiapkan jalan
kesna persiapkan kan dari sekarang gak bisa mikirkan dunia aja yaitu yaituaja
sih ini hehehhe kurang kah jawaban saya hehehe
P: terus eeee cara ibu bersyukur itu gimana si dengan keadaan ibu yang
sekarang?
I : kalau bilang syukur saya itu yaaa belajar cara mendekatkan diri pada allah
kemarin aja saya umroh alhamdulillah. Saya 2015 saya punya kos kosan
penghasilan saya dari situ dan habis kebakar semua habiskan jadi yaitu ya
allah gimana terpuruknya gitu yang saya syukuri saya masih ini saya masih
punya apa ya eee masih punya eee punya si eneng itu aja bersykurnya itu aja
saya punya si enak baru saya 1 tahun disini habis itu saya tau kenal kanker
disitu saya mau bantu pejuang kanker kanker sebelum dirumah singgah saya
carikan tempat
I : : (suara motor) yang saya syukuri saya masih ini punya apa ya eee masih punya
ya ya punya si eneng itu aja lah saya bersyukurnya itu aja masih punya si
eneng walaupun saya belum tau begini waktu itu ee setelah saya tau kenal
dengan satu satu temen kanker akhirnya mulai itu saya berusaha gimana
caranya bantu orang, ada berapa orang sempet sebelum ada rumah singgah
saya carikan tempat ( hmm suara nuzul) sampe akhirnya saya deket sama bu
Lisman itu karena saya nyarikan dia tidur di masjid saya carikan dimana saya
carikan informasi informasi akhirnya ketemu bu astri kenal itu saya sempat di
kejar kejar orang apa partai saya di suruh jadi anggota dewan saya gak mau
ya itu gara gara ya karena itu lah saya terpuruk gak punya apa apa terus dari
sini motor pun gak punya karena waktu itu ngredit gak bisa bayar ya udah
saya jual gak punya apa apa saya ikut kesini itu pun saya santai aja karena
saya kemana mana kan naik gojek kan terus akhirnya ada teman gara gara ada
teman curhat saya dengerin dia curhat 2 jam atau 3 jam dia curhat dia
sekarang tinggal di Jakarta terus bu mala ini ini terus cerita kamu gak ini ini
aku jarang kesana gak ada motor naik gojek aja kesana gak punya kah ikam
katanya gk punya ih ada motorku gak dipake katanya suruh ambil (ketawa)
dikasih motor saya motor itu baru 4 tahun umurnya setahunan gak dipake eh
langsung saya ambil nah 2 bulan setelah itu saya eh setelah 1 bulan anak saya
waktu itu kan masih aktif atlet sepatu roda latihan kan pagi sama sore karena
dia mau ikut porpov di sanggata waktu itu pas latihan pagi di deket citraland
ada mampir kakak saya numpang kencing aja disana ketemu ama dia kan
kakak saya itu bisa di bilang pejabat jadi susah ketemunya tapi saya mau buru
buru eh cepatnya pulang katanya ee ini nah harus istirahat kk soalnya sore
harus latihan lagi untuk persiapan porprov coba duduk dulu duduk di tawarin
umroh (ketawa) alhamdulillah ada aja rejekinya untuk saya itu ada aja anak
saya itu ya pemalu ada dapat beasiswa terus dia masuk smp kan lulus sd
masuk smp dapat potongan karena dia memang atlet juga sepatu roda kan
potongan 50% masuknya ee berapa ya 16 juta kah semuanya itu dapat
bayarnya 8 juta kemarin semuanya itu terus eee sppnya kan 700 jadi 300
alhamdulilah dapat potongan alhamdulilah itu saya bersyukurnya itu ya allah
disini berkat saya disini saya berusaha ee padahal saya tu untuk diri saya loh
saya pengen ee saya bermanfaat untuk orang lain tapi malah saya di kasih
nikmat itu kan jadi nikmatnya apa (ngomong Bahasa arab) nikmat mana
yang kau dustakan lagi kan itu kita di sini ya allah terus ngasih ngasih
kenikmatan apa yang kita kasih itu pasti kita dapat kembali bukan kita
berharap ya tapi kita berusaha aja bagaimana kita berbuat baik itu pasti
kembali ke kita kan gak gak akan sia sia kan apapun makanya kenapa kita
bikin dosa bikin jahat kan sama orang itu pasti kembali ke kita ngapain kita
mau yang baik ya (suara motor) ini ini jadilah orang jahat ini ama kita itu
kembali ke diri kita intinya kita selalu baik aja berusaha baik aja sama orang
itu nanti tu kita dapat sendiri gak dari orang darimana allah tu adil kok apa
yang kita kerjain apa yang kita tanam kita nanam jagung nanti kita panennya
jagung nanam jagung panennya padi nggak tanamnya jagung panennya
jagung apa yang kita tanam itu pasti kembali ke kita saya gituin aja (ketawa)
anak anak tu itu salah satu penguat saya kalo sedih segala macem pasti nggak
nggak adalah orang yang gak ada sedihnya gak ada yang prasangka buruk
yang saya cerita tadi kan itu pasti ada karena saya bukan malaikat saya bukan
nabi kadang saya janganlah saya disanjung sanjung itu nanti jatohnya sakit,
kadang kadang ada orang bilang ibu tu pernah saya di grup besar tu ya marah
apa tu ya jangan marah ini ini ibu kan udah terlanjur baik di mata orang nah
gakpapa inilah saya kalo saya marah itulah saya saya gak mau orang Cuma
pikir saya baik mereka ini harus tau saya ni gini jadi orang cerita bukan
karena apa ada sisi saya mau marah nggak saya bukan orang jaim yang jaga
jaga yang ini harus baik aja ndak saya tu apa adanya saya keluarin mungkin
dari tadi saya mau ini lupa eh (suara nuzul iya gakpapa bu) iya sudah ini
apa lagi keknya kebanyakan saya gomong (ketawa) (suara nuzul gakpapa bu)
P : ee ibu saya mau tanya lagi untuk ee nah sekarang kan ibu kan sudah ya
ibaratkan fase sudah nerimalah apa yang di berikan Tuhan tujuan hidup
ibu sekarang apa sih
I : kalo sekarang tujuan hidup saya itu udah cerita keknya (suara nuzul tetap
semangat) iya anu ee sisa hidup saya ni bermanfaat bagi orang lain, untuk
keluarga untuk semua itu makanya berusaha kayanya apapun yang bisa saya
kerjain ya mudah mudahlah jangan sampai saya pengen lama lama jangan
sampe saya tu saya takut apa yang saya kerjakan nanti bukannya jadi pahala
malah jadi dosa itu saya kadang kadang ya allah tapi saya manusia kadang
kadang saya tu ada kesel dalam hati kan pengen betul jadi orang baik baik
(ketawa) saya pengen jangan sampe jadi dosa kan (suara motor) sisa hidup
saya tu tapi kadang kadang kaya gini aja ini ini ngantar orang, kasih semangat
orang orang yang gak bisa apa apa ada juga pikiran saya gimana kalo giliran
saya digituin orang tapi saya minta aja sama allah kalo bisa tu saya jangan
diginin orang kalo misalnya saya mati dah mati langsung jangan nyusahin
orang lain , anak saya atau siapapun pengennya si gitu ya minta pahala jangan
sampe nyusahin orang lain kalo bisa saya usaha sendiri saya bisa temasuk
tangan saya ni kaya kuli tambah tua tambah ini saya ngecat kadang kadang
saya ngecat waktu awal disini siap gergaji apapun itu kebutuhan rumah
tangga gantian aja saya biasa mandiri apapun itu biar anak saya laki laki dua
duanya saya gak mau nunggu sekali dia gak mau ya udah saya kerjain gak
mau saya pusing pusing capek capek itu kadang kadang ih belum mandi
orang saya suka (ketawa) pernah bulan juli tahun lalu ya ini agak karena saya
agak bandel kan ya agak agak gak kuat lagi bawanya angkat yang berat berat
dulu gak bisa gini gak bisa gini ini udah bisa karena saya terapi lama ya harus
kek gini kan ya beda kan bedanya tapi waktu itu saya waktu ini gak bisa
gerak sebelum terapi saya pasrah ya allah kalo memang saya memang cacat
bisanya gini aja saya pasrah ya itu yang ngajarin saya pasrah ya sakit saya
(ketawa) karena kanker ini yang ngajarin saya segala galanya itu bisa saya
pasrah kalo memang gini gini tapi ya tetap berusaha ya berusaha saya ini
fisioterapi bisa ni ini ini sakit sampe saya berenti sendiri karena luar biasa
sakitnya fisioterapi tu tangan kita ni di ini aja ni kan masih bolong gitu kaya
gini pengennya bisa tujuan saya itu pengen manfaat lah buat orang lain
terutama yang di ee sekitaran orang orang kanker (suara motor) kadang bisa
manfaat kalo sharing atau gak.
P : kalo untuk apa maksudnya secara fisik itu ada yang berubah kah bu?
I : pasti kan kalo kanker gini pasti berubah pertama daerah kemaluan kan itu
sudah otomatis lah ngerti lah orang kesehatan itu kan memendek kan anunya
ini kan kalo orang berkeluarga makanya kalo dokter orang yang di sinar itu
kalo masih suami istri di suruh tetap hubungan suami istri mereka tetap harus
di pake terus itu alat anunya itu (suara frans vitalnya) alat vitalnya itu pasti
berubah karena menyempit kan jadinya terus ee badan juga kan kalo kita gak
ee saya kalo gak saya suka dengan protein ee apa antioksidan vitamin nambah
darah saya masih itu vitamin kalsium itu gak anu kita itu badan kita gak akan
karena kan ini ya sudah banyak ibaratnya tu sudah gak ada yang menuhin lagi
sudah karena disinar namanya di sinar apalagi saya waktu itu sinar radio
apa terapi terapi tu kalo ibaratnya faltasenya tinggi betul ini kan gosong sinar
luar aja radioterapi yang ada alatnya itu gosong loh disini padahal sebentar
loh ee gosong tapi dia kulit luar aja apalagi masukan alatnya dalam sini yang
foltasinya itu kan maksimal Cuma 3 kali aja bisanya di sinar kalo sinar dalam
gak bisa lebih kalo gak (suara motor) gak ini terus saya sempat kalo pagi tu
gak bisa gini waktu masih baru baru gak bisa genggam terus paha sakit sakit
sakit tu udah biasa kalo saya sih semua orang gitu ya kaki tu ada rasa sakit
tuh ya kata mas adit di hipnoterapi tu kita gak boleh menghilangkan rasa sakit
itu pasti ada harus ada kalo gak ya kamu gak berasa kalo ada rasa sakit jadi
saya tuh kalo ada rasa sakit sini sakit kaki mau sakit itu biasa aja lama lama
terbiasa (suara hmm) (suara motor) jalanin aja hidup itu karena mungkin
saya nerima gak tau orang yang gak bisa nerima nah itu dia saya mungkin
juga dari awalnya basic saya kan di basic saya kan di baca baca buku
kepribadian, baca baca buku bagaimana mengembangkan diri, bagaimana
berpikir positif mungkin itu salah satunya terus saya juga banyak lah bergaul
dengan orang orang yang kalo misalkan saya orangnya lebih pintar saya
berteman dengan mereka kenapa nggak gitu itu kan berteman dengan orang
(ketawa) makanya itu saya mikirnya gitu biar pun Pendidikan saya gak
sempat kuliah saya Cuma anu smk di jogja dulu tapi saya gak ini belajar saya
tanya terus sama anak anak ponakan ponakan ama anak saya gak bisa ini itu
meskipun gaptek tanya ada juga kan orang gengsi nanya kalo saya nggak
nanya aja biarin cerewet cerewet (ketawa) ini belakangan aja saya kurang ni
baca bukunya ni karena sibuk mau kesini kan karena tadi saya pengen cepet
pelunasan rumah singgah (hmmm) jadi saya kadang kadang kalo ada datang
ini belum ada datang hari ini saya injek injek disini sambil beresin ini sama
Gudang di situ sama paman saya itu rajin sebenarnya. Rumah singgah ini aja
untuk bersih bersih sekarang saya jarang pegang mereka pendamping masak
tu dulu kan saya masakin jagung tu saya banyak ininya malah banyak saya
ngurusin untuk ini apa pelunasan plastik-plastik ibu astri sering ngelarang ibu
jangan (ketawa) itulah orangnya apalagi ini saya ini tahun kemarin dia ikut
saya di smec ibu tu paling seminggu aja jangan kemana-mana katanya jangan
kena debu matanya yang penting saya pake kacamata jadi kalo saya jalan kek
pake kacamata hitam (ketawa) rajin saya beresin ini nah beresin ini nah
lambat tadi tu setengah jam tadi tu air mata buatan apalagi kira kira yang ini
perlu
P : nah pas ee ini kan ibu kan ibaratkan ee fisik udah ada yang sudah ada
perubahan (suara iyaa) segala macem nah ibu merasa gak sih kualitas
hidup ibu itu kayak berkurang atau ya biasa aja ?
I : kalo sekarang mah kalo saya mungkin sekarang (ketawa) biasa aja sih
malahan orang yang saya lihat dia kok gak sakit tapi gak bisa kok kayak saya
malah lembek malah apa ee malah manja kalo saya bilang manja di bilang
saya ini ya mau bilang perempuan kayak laki-laki (ketawa) kaya orang gak
sakit kaya bukan perempuan ini aja casingnya aja perempuan gimana orang
saya tu kayak laki-laki juga karena saya berusaha strong (ketawa) itu
mungkin pas saya sendiri emang dari saya nikah pun saya cari uang sendiri
karena saya gak mau minta terus pernah minta sekali baru dia bilang udah
habis kah udah ngasih ke saya mau apa apa cari sendiri, karena itu kali ada
banyak kok yang yang beberapa yang udah itu udah dia sakit kayaknya udah
terpuruk gitu banyak itu ini kebetulannya ketemu saya (ketawa) pasti ada
yang gak mau kok dia gak mau nanya saya ya maunya tapi kita gak bisa
memaksa menyuruh orang tapi sama kayak kita gak bisa beda beda orang tu
pikirannya juga kita ajak anu berpositif kadang kadang dia itulah disini
sebenarnya ya allah bu coba ibu saya nyari loh bu nyari orang yang untuk
saya belajar sama serviks juga saya nyari nyari tau tapi gak ketemu waktu gak
ada deket di sini paling banyak tapi ya gak mau nanya ya udah kalo saya sih
harus gini gini gak gak usah kitanya yang mau kan kita yang mau cari tau ya
udah nerima tapi kalo yang umpamanya yang ini sementara dia yang menutup
kan ibaratnya gelas ni kita mau isi kali dia mau tutup kita gak masuk masuk
kadang kadang pendarahan kalo pendarahan saya bilang gini gini kan
daripada minum susu biasa aja minum susu yang saya minum susu ini loh ini
susu ini juga saya nggak bukan saya cari bisnis nggak saya kalo bisa sudah
dari dulu saya kaya tapi karena saya baru aja minum ini saya pendarahan
berenti ini baik baik aja bisa beli yang lain ini susu yang lain saya suruh beli
yang lain rasanya beda kedelainya gak ini gak ada gula gak ada rasa apa gitu
rasa kedelai aja kalo saya kalo itu bisa jadi obat saya kenapa enggak padahal
gak terlalu juga ini Cuma rasa kedelai aja (berbicara dengan orang lain)
apalagi orang banyak stress kayak gini kadang-kadang hadapin kadang stress
ai kalo mau mikir stress eeh stress banget kalo saya (suara motor) ada
kadang kadang ada konflik masalah mereka macam-macam yang ini begini
yang ini begini kalo mau mikirkan itu tapi saya kadang-kadang kalo sama
pengurus seumpamanya ada pengurus ibu gini gini coba kamu duduk sini satu
dua malam coba disini saya bilang gitu (ketawa) gak ada terus seumpamanya
ada kita ini pasti ada (suara motor) saya digantikan enak saya gak mikir
macam macam baru itu ee apa kompleknya gitu anu permasalahan disini luar
biasa ya allah makanya saya ini anu jangan sampai aku ini sudah begini mati
gini terus jadinya dosa kadang kadang bisa juga nangis ya ada konflik apapun
apalagi sudah masalah yang naik motor nangis saya saya ini bingung mau
kemana salah aku ini yang sakit kadang kadang sudah saya jalani pulang
biasa ya sudah jalani udah saya selalu berusaha berpikir positif orang jahat
sekali pun, bajingan sekali pun insyaallah dia bisa baik yang penting kita baik
aja ama dia itu saya berpikir gitu ya akhirnya lepas ibu kadang kadang tapi
banyak kalo saya liat banyak kita udah baik sama dia orang berubah biar pun
sedikit ada berubah kita jangan liat yang kita liat sedikit ada yang berubah itu
kita sendiri yang enak umpamanya sedikit aja kita fokuskan aja yang baik dia
yang baik sedikit itu enak hati kita tapi kalo kita liat jahatnya yang gede sakit
hati sendiri (ketawa) capek (iyaa bu)
P : yang terakhir ni bu apa sih harapan ibu ke depannya sama doa ibu buat
Tuhan?
I : harapan saya (suara ilang karena jaringan)saya pengennya tu jadi
peebelajaran orang ee apa ya ya orang biar belajar lah dari hidup saya git terus
ee saya juga belajar apa ya belajar dari pengen jadi orang yang lebih sabar aja
sih saya sabar karena itu tadi kalo kita gak sabar itu semua itu hancur pengen
jadi orang yang sabar aja sabar aja sabar menghadapi masalah orang yang
begini, sabar masalah finansial (ketawa) pasrah itu itu aja harapan dan
mudahan saya bisa itu tadi saya pengen apa yang akan saya buat kalo memang
sudah waktu saya tunggu sampe anak saya kuat harapan saya sama allah
tunggu anak saya bener bener mandiri dan kuat bisa berdiri sendiri biar saya
gak bantu lagi gitu apa itu aja udah saya udah nikmatin aja itu aja harapannya
kuatkan aja sampe anak saya kuat dalam segi dalam segala aspek lah dia kuat
udah karena itu harapan saya masa depan ya itu harapan saya mungkin kalo
gak ada dia saya tu tau (ketawa) saya itu kan pisah sama bapaknya sebelum
ada dia pisah gak pake surat cerai bapaknya orang Jakarta tapi tinggal di sini
jadi orang samarinda narkoba dan lain lain bisa saya cerain gak ada surat cerai
itu kenapa saya tu orangnya mudah maafkan balik dia gara gara ada yang
meninggal keluarga saya datang dari banjar lagi dia dia gak macam macam dia
kita pake surat nikah lagi hamil saya (suara motor) menderita karena itu lah
allah ngasih eneng itu ee apa ngasih saya harapan temen saya ee ya harapan
saya lah dia mungkin kalo gak ada dia saya gak ada harapan jadi setelah itu
saya sakit sudah saya mending pasrah sudah gak ada berharap itu gak berharap
apa ini saya terus kalo sekarang kan ada dia saya pengen hidup saya pengen
hidup seribu tahun lagi saya pengen hidup lagi saya pengen semangat lagi
karena dia syukurnya di balik ini saya hamil saya berterima kasih sama
bapaknya itu udah terima kasih dengan orang yang sudah menyakiti karena dia
saya jadi masalah saya bisa menghadapi masalah kalo ada orang curhat tentang
rumah tangga segala macem saya tu senyum aja kalo cerita gini oh gitu kalo
kamu mau gini kalo dia ngikutin apa kata saya kan bisa dia selamat tapi kalo
gak ngikutin ya udah (ketawa) ini yang saya rasakan dulu tu gini nah karena
saya begini jadinya begini kalo kamu begini selamatlah rumah tangga kamu
gak mau ngikutin ya udah (ketawa) harapan saya itu aja sih kuncinya keluarga
apa ee penderita kanker ini keluarga itu penting penting banget kalo saya kan
belum ada masuk ada kakaknya kakaknya itu yang perhatian betul ama dia
sampe dia mau nikah aja nanti ee kk ada pacarnya terus dia diam aja ayo kita
lama (ketawa) lamarnya gimana gampang aja itu eneng kapan kawinnya ayo
kita lamaran jadi saya puasa seminggu sebelum lebaran saya pulang dari
bandung selesai seminarnya terakhir itu seminggu setelah lebaran akad nikah
dah tu makanya pas saya sakit tu Cuma 3 minggu berangkat Taunya 2 bulan
setengah jadi dia ngurusin segala macem persiapan nikah sendirian (hmm)
TRANSKIP WAWANCARA
PERTEMUAN I

Waktu Pelaksanaan
Hari : Senin, 22 juni 2020
Jam : 13.00
Durasi :
Identitas Partisipan 1
Nama (Inisial) : Ny. W
Usia : 38 tahun
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : pengusaha dan ibu rumah tangga

P : diulang dari awal ibu saya tadi kurang jelas eee


I : baik awalnya (berbicara dengan anak) kamu tolong sana jangan ganggu dulu
(peneliti dan partisipan tertawa) eeem awal-awalnya saya sih gak eengeh
dengan saya punya penyakit seperti itu karna 14 tahun yang lalu saya lagi
mengandung anak ke 2 (peneliti: eemm) yang sekarang sudah SMA dan anak
saya yang perta dah kelas 3 SMA anak saya yang pertama cowok (suara kurang
jelas ) waktu hamil 4 bulan tapi malah kayak men gitu keluar cairan saya kan
pernah jatuh waktu itu jatuh dikamar mandi trus eee keluar cairan dari rahim
pas dikamar mandi keluar cairan gitu luar biasa basah sampai kepaha paha gitu
oh pas saya buka ada darah dan cairan bening kok kayak beda ya dari
perdarahan lain nya saya hamil anak pertama kan gak ada gejala seperti itu trus
terus saya ke bidan terdekat dia kasih tau ya itu biasa aja karna kalau dibidan
kan pemeriksaan nya kurang detail jadi nya dia cuma dikasihkan obat biar ee
biar apa kuat rahim nya gitu trus eemm saya tetap gak engeh gitu tetap keluar
cairan gitu sampai hamil 6 bulan trus tiba melahirkan itu dah sakitnya luar
biasa gak seperti anak yang pertama harus nya yang pertama karna pertama itu
yang luar biasa tapi ini malah anak yang kedua malah lebih sakit gitu lebih
sakit pas pembukaannya Rahim saya bagus karna pas mau melahirkan lahiran
cepat itu mulai dari jam 7 petang (suara gesekan benda ) sampai jam 9 sudah
pembukaan 10 jadi cepat waktu itu karna orang-orang lain nya ada yang
sampai 2 hari 3 hari pembukaannya tapi sakit nya itu gimana ya sakit nya itu
gak bisa dikatakan maka nya saya sampai berpikir kok bisa ya sakit nya yang
sedang berjalan ini yah begini sudah pikiran nya kacau dah sakit nya sudah
gak terkendali (suara terputus-putus) maka nya bidan waktu melahirkan itu
waktu keluar bayi nya itu masih perdarahan sampai dijahit itu masih
perdarahan sampai diberikan obat anti apa itu perdarahan biar darah nya gak
keluar terus (peneliti: eem) kalau sama bidan biasa ya seperti itu kalau sudah
melahirkan ya Cuma 1 hari langsung dipulangkan gak seperti di rumah sakit
pas pulang saya sudah bisa beraktivitas seperti orang lain berktivitas nyuci-
nyuci pakaian sendiri eee ya mungkin pas saat itu saya ada masalah dengan
mertua gitu ya sudah saya kepikiran terus waktu itu kepikiran soal nya saya
perdarahan terus dari hamil samapi melahirkan kalau gak salah sudah 8 hari
udah selesai haid nya sudah selesai yang ini sampai 1 bulan lebih saya ini kan
harus nya gak sampai 1bulan lebih ini kok gak ada ee kalau kita mau pakai alat
kontrasepsi kan susah (suara terputus-putus )sudah saya konsultasi sama bidan
mau pakai kontrasepsi apa tapi saya bilang sama bidan tapi saya masih
perdarahan masih belum jadi ditunda dulu (peneliti: iya) jadi diberikan obat
lagi (suara benda bergerak) agar tidak keluar darah. Saya sudah memasuki 2
bulan lah (masih terdengar suara benda begesekan) saya sampai kurus kering
karna perdarahan terus dan akhirnya stress juga jadi akhirnya saya waktu itu
pisah sementara bawa anak saya ke rumah orang tua saya buat menenangkan
diri supaya gak sampai gimana ya mood saya trus perdarahan nya berhenti tapi
dibagian bawah perut saya terasa panas ada nyeri-nyeri dipaha sebelah kiri
saya takutnya kayak gejala rematik ya karna kan gejala rematik kayak separuh
badan kita kayak panas pokoknya dibawa duduk gak bisa dibawa jalan gak
nyaman akhirnya ya waktu itu saya kan posisinya di kampung ya gak gak
selalu kedokter gitu disini kan banyak kayak ee kayak tabib kampung gitu jadi
nya saya dikasih rempah rempah ya rempah rempah untuk di minum yang
untuk dibalurkan ke kaki biar gak panas lagi gitu tapi ya karna dikampung ya
orang-orang tua kita ya awam kata nya gangguan begini begitu lah tapi ya saya
gak terlalu percaya lah gitu ya namanya orang kampung ya gini loh (suara
terputus-putus) waktu sakit nya kalau serang pun saya biasa biasa aja normal
normal aja kalau kita kecapean stress itu otomatis sakitnya dimana-mana bisa
di paru-paru jadi nya sesak napas (suara terputus) nya maaf yah kalau di lubang
dubur itu kayak nyeri nyeri ya mungkin saya terlalu banyak masalah yang
dihadapi gitu terlalu banyak penderitaan jadinya kita tuh kuat jadi setiap kali
sakit kita tuh gak ketergantungan ke rumah sakit ke dokter gitu kadang kalau
ke kamar mandi tuh saya jongkok buat buang air besar tuh sampai 7 hari juga
gak gak kalo sakitnya dimana-mana (suara terputus-putus ) sakit dibawah perut
lama ya saya jongkok nya sekitar setengah jam jongkok nya ya sampai suram
pakai air sampai saya korek-korek supaya mau keluar BAB nya sakit sih sakit
tapi ya itu saya gak mau mengaluh sama orang lain biarin aja saya sakit sendiri
mau berdiri mau kayak mana pun dikamar mandi biarin aja gak ada yang liat
juga kan yang penting kita berusaha ya akhir nya ya keluar ya lumayan dari
pada gak keluar sama sekali keluar sedikit saya merasa nyaman sampai-sampai
eeehh mau kayak orang-orang normal lain nya kan BAB nya lancer akhirnya
(suara benda bergeser dan suara partisipan mengecil), (suara terputus) Cuma
itu yang membedakan karna gak bisa BAB kalau dipaksakan BAB kan nyeri
semua dapetnya juga itu berdekatan (suara kurang jelas ) akhirnya saya telpon
suami saya mau ke rumah sakit saya mau tau penyakit saya akhirnya diantar ke
puskesmas terdekat akhirnya saya jelaskan semua kalau saya perdarahan trus
susah BAB nyeri panggul nyeri tulang dibelakang trus kalau tensi terus tensi
rendah (suara kembali terputus) karna seperti itu saya dirujuk ke rumah sakit
kedua (suara terputus) ya dilakukan lah pap smier itu tuh itu udah lama banget
yah dari 14 tahun yang lalu sampai 7 apa ya kisaran 7 tahun saya gak tau tapi
saya sudah curiga ah itu gak normal gitu akhirnya sampai disana dibilang ee
maaf yah ibu ibu yang sabar ya ee ibu mengidap penyakit kanker serviks
stadium ee (peneliti: stadium bera ibu) ee gak ingat ya sekitar 3 tahun yang lalu
itu stadium 2b ya stadium 2b waktu itu kan pengobatan mahal sekali saya pakai
jaminan kesehatan daerah waktu itu nama nya KBM karna biaya mahal sekali
akhirnya saya pakai yang herbat kayak ramun gitu air kelapa tapi ya gak setiap
hari saya minum ada juga yang saran kan saya buat minum kuncit putih ya gitu
pokoknya ada yang nyuruh saya coba kalau rumah sakit itu saya gak terlalu
karna saya merasa ada yang nyuruh saya pake kunyit lah terus kaya apa
caranya terus kaya apa ya jadinya gitu jadinya saya hidup apa wah ini kalau
saya begini terus saya stres banget ini. Karna tiap harinya saya ngeluh terus
sakit ini sendiri biasa kan saya sendiri yang ini, kan ada perawatnya (suara
hape dan type recording bergesekan) saya begini pokoknya ya gak nyaman lah
hehehe....... pokoknya gimana ya perawatnya rame ada yang ya pokoknya
gimana ya situ gak nyaman gitu loh, itu aja kemarin waktu saya berobat segala
macam itu aja takut salah cerita, apa lagi ditanya ,saya gak bisa bayangkan
orang orang lain yang eeee kemoterpai sampai berhari-hari sampai berminggu-
minggu malah yang memicu mereka bisa sestres gitu, stres karna orang kanker
itu gak bisa di bawa stres, karna kanker itu seperti berlalu, karna kanker itu
tipikalnya yang kitanya lemah kitanya makin kalau kitanya kuat dia makin
berhenti, makanya kita disarankan kalo ibu ibu yang eeee kanker yang masih
muda muda yang baru divonis baru baru tu,kebanyakan gak bisa menebak
kebanyakan jadinya syok berat, padahal kalo seperti saya stadium 3 saya
masih, kalo gak atfan saya gak merasa diri saya sakit, karna waktu sakit aja
ternyata saya sakit loh sekarang, tapi kalau saya sakit aja saya dirumah gitu,
(suara televisi dan orang berbicara di sekitar terdengar) Ada teman saya yang
kena dari kampung lumanjang eee divonis stadium 2 ( suara gesekan type
recordig dan hape) stadium 2, divonis fix stadium 2a, karna 2a rumahnya
orangnya kaya ya heheh
P : heheh( suara gesekan type recordig dan hape)
I : punya mobil punya segala macam punya fasilitas semua rumahnya ya, halo
kenapa , hah
P : oh iya ibu ( suara pintu tertutup)
I : dia anggap dirinya itu orang yang mampu terus gak pernah merasa kesakitan
atau penderitan seperti saya ya kalo misalnya ngelangkah sendiri eeee tanpa
seorang suami, dia itu gak pernah merasakan gitu ya dia manja gitu , terus waktu
di di vonis baru divonis stadium 2a wew udah nangis tiap hari nangis nangis
terus, ( suara gesekan type recordig dan hape) langsung dibawa kerumah sakit lah
kemo katanya eee dengan uangnya itu gitu katanya berapa ya waktu itu tu
menghabiskan uang untuk pertama kali 8 jtan lah, (suaran gesekan terdengar) itu
tau taunya disuruh kemo disuruh kemo eeee rambutnya rontok terus , rambutnya
rontok matanya sembab besar besar kelereng ya merah, karena nangis terus,
padahal sudah di apa , kasih tau sama dokter ini ujian yang di atas eeee ibu jangan
nangis eee ibu harus kuat padahal terus, udah dikasih tau keluarganya eeee saya
juga apa namanya pernah ketemu Cuma sekali gitu eeee kaya vc gini juga, lewat
vc jadi gak terlalu apa lagi waktu merasakan sakit jadi gak perhatian gini
ngomongnya dia masih di rumah sakit kita vc untuk memotivasi dia biar dia kaya
aku loh gini dirumah aja gak pernah jadi gini, oh kamu itu mah beda gak pernah
apa gak pernah mikirin sakit kalo aku gak, gak bisa gak mikirin sakit , gak bisa
gitu kan pokoknya, saya kaya heheh kok bisa mengatakan seperti dia itu karna ya
( suara orang berbicara disekitar terdengar) saya juga gak ngerti pikiran dia seperti
apa saya gak ngerti dia seperti menyerah gitu, karna ya maaf ya dia udah
meninggal dia udah , waktu di vonis itu Cuma 8 hari stadium 2a karna dia nangis
wakti itu hanya 3 hari udah mau memasuki stadium 3 akhirnya stadium akhir
dalam , eee apa dalam eee dalam jangka waktu yang pendek begitu. Akhirnya tiba
tiba saya dengar saya kan main ke rumah ibu, ee kerumah orang tua saya bu
gimana tu kabarnya bu ela , loh kamu gak dengar dia kan udah meninggal udah
dikubur ee dari lima hari yang lalu ee saya kaget dong, katanya gitu dia nangis
terus teriak teriak terus kaya gitu loh, dia gak menerima dirinya sakit dia gak
mepasrahkan diri dia gak serahkan dirinya pokoknya itu serahkan cobaan yang di
atas , ee bener gak ee apa waktu kita nikmati semua yang diberikan allah kita
senang luar biasa kan , karna kan dia biasa mainnya di mall gitu
P: he’eh
Responden : kalau biasa dia cerita gitu. Sekarang udah ya kaya gitu, ya
akhirnya ya dia sudah meninggal dalam keadaan kurus kering padahal waktu
itu dia lebih sering berjemur dari pada saya waktu itu, ya karna dia stres berat
waktu itu turun drastis katanya terus kurus kering,
P : hmmmm
I : ya akhirnya makanya itu membuat saya belajar gitu bisa , oh ternyata kanker
itu loh gak bisa kita , gak bisa dibawa setres gak bisa dibawa berpikir banyak gitu.
Saya juga punya uwa , seorang uwa dari kakak dari kakak sepupu dari ibu saya
dikampung sampai sekarang masih santai santai aja dia,
P : heheh

I : gak pernah kerumah sakit gak pernah , hanya herbal aja eeee badannya ee juga
kaya saya Cuman ya dia kan ee udah tua umurnya udah 65an lah masih kuat
aja dia, eee pokoknya dia gak pernha berfikir sakitnya itu gitu kalau dia tahan
ya dia tahan kasih obat apotik lah seperti saya kan obat analgesik lah obat
mengatasi nyeri ya gitu aja, ada yang mau ditanyakan silahkan saja.
P : eee gini nah ibu tadikan sudah cerita banyak tentang awal ibu kena
penyakit kanker serviks ini, nah pada saat awal nih, tadikan ibu bilang
pada saat ibu tervonis ee penyakit kanker serviks ini sudah stadium 2b,
yaa nah ibu bilang tadi tuh ibu merasa 2A ?
I : 2a
P : Ibu merasakan ee ibu sampai berfikir
I : iyaa
I : oh waktu itu , waktu meninggal itu sudah dekat gitu , kenapa ibu bisa sampai
berfikir seperti itu apa yang ibu fikirkan dengan tuhan ibu gitu. (suara
keresek keresek terdengar)
Responden : oke itu waktu saya tau waktu sudah dekat itu sakit luar biasa
kepikiran yang luar biasa itu gak gak seperti itu pokoknya itu saya seperti kaya
melahirkan seperti sakit pening eee, pokoknya sakit gitu pokoknya dibawa duduk
gak bisa karna sakitnya luar biasa , udah gak bisa rawat jadi saktnya terus ya gitu ,
aduh mungkin tmungkin karna saya pikiran saya kaya gitu dah mungkin eee
karna saat saya heheh jadi sekarang saya berfikirnya gitu karna ee lumayan sakit
ini, karna sakit ini ya harus biasa jadi saya agak pening waktu itu tuh gitu karna
belum pernah, pokoknya gak bisa di bawa duduk lah pokoknya kalau di bawa
duduk eee apa kaya di lubang dubur tuh kaya di di tungga gitu loh he’e sakit lah
kaya di aduh gitu , jadi dibawa tidur ininya sakit gitu, makanya cuma

Peneliti : hmmm

I : jadinya saya berfikir ya mungkin sekarang saatnya saya meninggal tapi kalo
saya , kalo saya boleh di mohon ,boleh mohon ya tuhan jangan ambil, apa
nyawa saya saat ini karna masih banyak hal hal yang masih banyak saya
lakukan, waktu itu saya belum di pertemukan sendiri kepada yang mahakuasa,
saya bisa menjalani , menjalani waktu senang senang heheh kita duniawi itu
apa apa gitu pokoknya kita. Paling kalo kita kan kalo agama itu ya menjalani
kewajiban seadanya aja, misalnya kalau kita ke acara sembahyang ya
sembahyang,tapi kita gak terlalu fokus jadinya, sembahyang ya sembahyang
kita rame rame ketempat ibadah ya sembahyang Cuma gitu aja ,kalo mohon ya
mohon sekedarnya, ya kebanyakn seperti itu ya saya kira seperti itu kita yang
beragama ini makanya dibilang kaya agama hehehe,
P : heheh
I : kita kalau jalan ibadah ya jalan aja gak terlalu ini, makanya saya merasa saya
mengatakan ini masih ada masih banyak waktu untuk mendekatkan diri pada
beliau bahwa ini adalah yang untuk Pokoknya Dibali hdup itu tentang
nyaman dan setia dengan mendekatkan diri kalau kita punya yang sedikit ada
yang lebih kita berikan, ee pokoknya kita pasrahkan diri aja apa yang kita
mau di ambil ya kita pasrahkan jangan sampai menolak semua apa yang
diberikan sama tuhan itu , apa pun yang kita dapatkan hari ini harus kita
syukuri, ee pokoknya apupun , misalnyakan saya ee sekarang kan saya sakit
(Terputus) ke denpasar nyetir nyetir sendiri dari pagi ke malam pergi ke
canggure hasil- hasil di sini saya bawa ke denpasar gitu itu saya bawa anak
saya kecil eee saya ajak dia sampai jam 12 malam baru pulang, sampai ban
saya itu kempes jam 12 malam terus pas tempat kaya kuburan kaya bambu
bambu besar gitu gak ada orang yang hehe gak ada penghuninya, aduh saya
minta tolong sama siapa ini mobil saya begini , tau nya ada orang tinggi
besar, ee saya gini loh langsung ee kok tiba tiba gak bisa jalan, gak bisa kaya
gini kenapa, apa gimana, akhirnya saya turun anak saya udah diduduk di
depan, ee saya turun ee saya liat pecah ini gimana ya saya bilang, sudah jam
12 malam gak ada orang lagi apa saya harus nginap disini ya gitu, ee saya
kaya ee jongko liat ban saya udah tebelah gitu tiba tiba ee ada jejak kaki
dibelakang , ee heheh akhirnya saya liat ee laki laki , oh iya ini karna saya
kan orang bali dia tuh logatnya kaya orang jawa gitu, kenapa bu agak ee, oo
langsung saya bilang ini loh mas ban saya kayanya ban saya pecah gak bisa,
oo ibu malam malam nyetir sendiri suaminya dimana, saya bilang di rumah
suami saya kan bisnis gak bisa keluar keluar, oh gitu ya terus ibunya sama
siapa ini, ini sama anak saya, oh iya iya , woi woi teman teman gitu dia teriak
teman teman tolong dong bantui, loh dari mana datang nya rame rame begini,
ngapain mondok malam malam begini, (suara orang berbicara terdengar)
datang dong semua ada sekitar 6 orang gitu temannya tinggi tinggi, oh ini
saya naikin kepala ibu ee mau dibawa ee ke ee banyuwangi di bilang, oh iya
iya, ee jam 2 sudah berangkat ke banyuwangi, kaya gitu kan oh iya iya , ayo
ibu pegang setirnya kita dorong rame rame, didorong lah rame rame gitu,
sampai ke dalam ee makanya , ee terimakasih yaa terimakasih masnya sudah
mau bantui saya, suami ibunya dimana, aduh hape saya mati lagi gak bisa
hubungi suami saya ini , oh kalau gitu pake hape kita aja ini, pokoknya disitu
baik baik sekali gitu, sudah sampai di rumah saya ceritakan semuanya ke
teman teman saya , makanya teman teman saya yang awam yang gak pernah
keluar gitu , ih kamu berani sekali loh jam 12 malam sendiri nyetir apa lagi
ketemu laki laki begitu apa kamu gak takut, saya gak takut dek saya gak kaya
di perkosa gitu ya hheheh ya alhamdulillah ya gak perah berfikir jahat saya
gak pernah seudzon sama orang lain jadi saya gak pernah berfikir seperti itu ,
bukan pertama kali saya ketemu orang itu saya gak berfikir negatif gitu ya
makanya dari dulu yah alhamdulillah dari dulu sampai sekarang saya berani
banget keluar sendiri cari apa sendiri kemana mana setiap ada kesulitan ada
dibantu orang lain jadinya itu saya berfikir tuhan itu selalu bersama saya gitu
heheh tuhan itu gak pernah jauh dari saya, makanya ee disaat saya diberi
kesenangan diberi apa itu ya kita jangan selalu senang selalu happy jadi kita
lupa sama dunia kita, kita diberhentikan kerjaan, diberi, kaya menyalahkan si
a si b menyalahkan tuhan, tuhan itu gak salah , pernah saya terlalu banyak
teman teman berbeda beda, jadi mereka itu gampang malu gitu jadi, sebagai
pelajaran sih buat saya biar gak terlalu gampang malu. Apapun keadaan kita
walaupun nyawa saya dicabut ingat kepada allah bersyukur lah gitu, oh ini
adalah anugrah mu ya tuhan ini adalah anugrah, ini bukan bukan apa sakit ini
adalah suatu anugrah, makanya jadi setiap diawal dulu kaya kematiannya lah
segala macam , karna kan merasa diri saya selalu ada di dampingi oleh tuhan,
makanya saya gak pernah takut walau pun lewat kuburan lah sendirian, kan
waktu itu saya bilang kan mobil saya mati kan di samping kuburan jam 12
malam dan (heheh )bawa anak kecil lagi gitu, jadi waktu itu saya berfikir gak
ada sedikit pun ketakutan karna tuhan bersama saya. Ada yang mau
ditanyakan lagi ?
P : hmmm ,, nah untuk, eee kok ibu, ee sampai sekarang ini kan ibu sudah di
fase menerima sudah bisa menerima keadaan yang gg memang itukan
sulit buat ibukan , nah eeee
I : iyaa
P : di awal , eee eh apa berapa lama sih ibu bisa di fase yang sekarang ini ,
berapa lama gitu, dari awal terdiagnosa sampai sekarang ee bisa
menerima itu berapa lama , berapa lama gitu ( terdengar orang bernyanyi
“aku memang pencinta wanita )
I : dari di diagnosa 7 tahun yang lalu stadium 2b jadi sampai sekarang waktu ini 3
tahun yang lalu saya gak tau , dan saya sekarang belum kontrol apa penyakit
saya begini gini aja atau udah menyebar atau udah stadium 4 atau malah
muncul saya udah gak tau heheh, karna saya males banget ke rumah sakit
heheh kalo itu sudah di suruh ini suruh ini saya malah stres, mendingan ya kalo
sakit ya di rumah aja ee cari obat lain aja untuk menahan rasa sakit ,Cuma itu
saja, jadi saya gak tau perkembangannya. Waktu yang saya tau ini mengalami
ini kurang tau, waktu itu sedangkan saya 7 tahun yang lalu udah staidum 2, 2b,
P : hmmm
I : tapi saya langsung tau karna kan perut saya masih bersih, ee yang terkena
hanya serviksnya saja, waktu ee pas terkena kan karna pernah diperkirakan ee
terdapat pendarahan lebih lama , saya kan bilang tes stadium 2b waktu itu kan
sampai pendarahan waktu itu yang menyebabkan perhatian saya ,saya diamkan
kan terus akhirnya seperti ini , dan saya bekerja sampai keluar daerah, jadi
paginya itu saya saya gak makan ampe sana kalo barang saya gak habis baru
saya ikut makan , jadi jam 4 sore baru saya makan gitu, karna kalo makan itu
yang gak bagus terus ee ( suara kresek kresek terdengar ) ee ee gak gak bagus
makannya, misalnya itu yang jualan bakul itu menurut saya gak banget , nah
terus jalan sama anak saya ee terus makan bakso gitu , jadi jadinya gak teratur
gitu makannya, makannya gak teratur banyak MSG, pengawet, segala macam
makanan cepat saji seperti biasanya turun biasanya, pokoknya dimana saya
lapar , kalo ada ee yang jualan misalnya kalo ada pas di depan mcd , ya saya
penasaran gitu, seperti gorengan kolesterolnya banyak gitu, itu itu
menyebabkan jadinya makin parah jadinya . waktu perdarahannya itu , waktu
itu misalnya kalo saya cepat magh, magh waktu perdarahan langsung saya
berdoa mungkin (suara terputus karna jaringan) ya, saya diamkan berlarut larut
terus karna, jadinya saya itu seperti gak sayang hidup saya sendiri, nah kalo
bekerja ee anak anak membutuhkan ee apa memerlukan biaya yang banyak
untuk sekolahnya gitu. Pokoknya hidup itu berfikirnya seperti itu loh , bukan
membiayai diri sendiri, soalnya kalau lapar ya makan gak usah di tunda tunda
kalo (suara terputus putus karna jaringan ) terus begitu , jadinya juga kita
bekerja dari pagi sampai jam 4 sore baru makan pagi , jadi khususnya itu kaya
eee rempah (terputus) yang di rebus itu kan , (suara terputus karna jaringan)
besar kecil besar kecil gitu (suara terputus putus karna jaringan) itu kan segala
macemnya (tidak terdengar jelas apa yang dikatakan) ee sama teman temannya
(tidak terdengar jelas terputus putus ) ya waktu itu akhirnya saya (terdengar
suara pintu) (suara terputus putus) sampai sekarang ee waktu saya minum rutin
rempah di bali, (menit ke 21:12- 21:20 tidak jelas terdengar )antara 3 hari
(tidak terdengar jelas) mendekati kan dari pada dulu 10 hari perut saya sampai
besar , kaya orang hamil perut saya penuh, ya karna ee rasanya aku yang gak
nyaman ee tidur gak enak gitu , makanya waktu yang pas ,(suara tidak terengar
jelas ) emang sih gak seperti yang kedua , karna gini, gak bisa ee jadinya saya
sudah berfikir kalo saya hamil anak ini dengan keadaan saya sakit ee mungkin
kambuh dari pada ada kemungkinan kemungkinan sakit yang luar biasa yang
akan (heheheh )saya dapatkan dari ini dari mulai pembukaan itu udah mulai
nyeri, saya harus bisa menerima, artinya fikiran kita itu udah bisa menerima
gitu lah pokoknya , pasti ada sakit yang luar biasa sekarang itu kalo udah
ngelahirinnya itu, terus udah saya siap siapin diri , untuk menerima nanti pasti
sakitnya luar biasa atau misalnya kalo saya jadi sesar padahal anak ee yang
kakak kakak itu rasanya normal semua ( suara kresek kresek ) dulunya
dulunya fikiran saya sih (tidak terdengar jelas) masuk ee masuk bidan jam 10
jam 12 sudah ada, jadi gak terlalu parah gitu , dengan gampang nya saya gak
dapat, waktu dulu kan habis habis di jahit tuh kan sambil di gendong, ee apa
namanya ( suara tidak terdengar jelas di menit 22:59-23:05) heheh yang ini ibu
mau digendong gak , gak gak gak usah heheh saya bisa gendong sendiri pelan
pelan , padahal baru habis di jahit kan ya
P : iyaa
I : pokoknya saya ingin, pokoknya sekuat mungkin saya gak (kurang kedengaran
jelas) suami saya sendiri , saya gak mau manja eee apa sakit hati sedikit juga
saya (gak dengar) sampai suami saya kok kamu sakit lagi, saya gak mau gitu.
Makanya sekarang kalo nda sakit itu sakit luar biasa gak mau saya mengeluh ,
mungkin biasanya nyeri nyeri diulu hati atau di mana gitu saya diamin aja
(menit 23: 39- 23-46 terputus )banyak tetangga saya itu ngira saya gak sakit lah
saya bilang sakit dia nyanyi nyanyi gitu, makanya saya gimana ya gak pernah
ngerasain gitu bahwa saya diri , diri saya ni sakit .
P : hmmm , apa yang membuat
I : ada yang di tanya lagi
P : apa yang membuat ibu kok sampai kuat ,sebegitu kuatnya gitu ,padahal
kan udah lama banget gitu punya penyakit yang kaya gini
I : yaa itu seperti yang saya bilang tadi , pokoknya semua yang kita alami semua
yang ada dalam hidup kita ini ,semuanya datang dari karma yang di tentukan
oleh tuhan, jadi kita walaupun mengeluh mau (suara anak kecil terdengar )
panik untuk menangis itu gak ada gunanya karna semuanya datang dari tuhan ,
ini loh karma mu , ini loh karmamu aku ini seperti dulu kamu gak sayang sama
tubuh mu , kamu ee sok bekerja bekerja , bekerja tiap hari saya juga rezekinya
Cuma segitu segitu doang , tapi apa malah sakit yang kamu dapatkan pas
waktunya makan minum segitu banyaknya minum air kamu ee gak rutin gak
menyayangi ciptaan beliau ee gitu lah pokoknya , ini badan kita ini ciptaan
tuhan gitu kok gitu kita , jadi kita ee sama aja menyianyia kan ciptaan nya
gitu , jadi sekarang sudah yang bikin saya kuat pokoknya apapun yang terjadi
pada saya ini lah , ini lah buah dari karma kita pertama jadi jangan berusaha
hmm apa , jadi jangan lah menyalahkan ini lah itu gara gara , saya bisa
menyalah kan kalo di awal waktu itu tu , saya hamil gak , suami saya judi , eee
pergi pagi pulang malam saya gak hmm diperhatikan , bahkan saya makan saya
mie terus mie mie instan , itu kan tidak boleh mie instan itu, hampir , saya kan
bekerja rajutan ya , waktu itu rajutan benang itu , yaa yang order bikin tas gitu,
jadinya saya pinjam uang untuk beli benang gitu , ada yang ee order tas saya
bikin saya begadang sampai jam 2 malam daripada itu kamu sendiri yang pilih
dia ngapain juga gitu , pokoknya banyak fikiran saya yang bikin stres
pokoknya waktu itu berat saya berapa ya 46 ya (gak dengar beratnya ) (suara
terputus putus akibat jaringan
P : haloo

I : berat badan saya meningkat , malah ee apa (gak dengar ) dengan pikiran yang
stres menangis siang malam terus pokoknya dirumah , mana ibu mertua juga
gak tidur (sambil tertawa heheh) jadinya, waktu itu saya belum hmm bisa
menerima gitu , orang tua saya dirumah gak pernah hmm apa ya gak pernah
marah marah seperti gini, waktu itu saya banyak sekali mengeluh gitu ,
mengeluh ini kok kehidupan saya kok gini , begini banget yak sudah punya
suami begini , dari nafkah saya sendiri punya anak tiri dengan keadaan saya
hamil , kuran bergizi lah makanan saya seminggu sama dia , ee saya kasbon ke
warung sampai itu ee tolong mba saya , saya ee tolong ya kasbon ee mie nya
beberapa bungkus aja untuk makan ini aja gitu ,ee karna nanti yang saya ambil
cicilannya saya bayar gitu , oh iya iyaa di kasih , karna saya juga ee apa
menyesuaikan diri ini kan kampung orang lah ini kan ee beda kampung saya
dengan kampung orang jadi itu adat istiadat disini tu beda , perlakuan orang
saya juga belum bisa bergaul bahasa bahasa mereka , agak beda gitu , jadi , jadi
belum belum gitu bisa lah gitu , jadi waktu itu , pokoknya saya banyak tekanan
waktu itu, karna besarnya ke saya , ingin menyalahkan orang lain ya pasti saya
bedakan ini, saya sakit ini ee karna kamu dulu yang hamil, kamu gak pernah
perhatiin saya , ada mertua yang omelin saya terus sehingga pendarahan begini
begitu, saya gak ada, sedangkan orang tua saya gak mau meninjakan rumah
ini, karna waktu pernikahan dulu ada pro , karna waktu itu sejak orang tua,
saya nikah orang tua saya jadi , gak gak bisa lagi menginjakan rumah sini gitu
pokoknya (tidak terdengar jelas )makanya ee hidup saya ini sinetron gitu,
sinetro mungkin sudah ada sutradaranya ada skenarionya heheh ada yang di
bikin bikin, ee kalo hidup saya ini murni skenario dari allah gitu, makanya jadi
artinya saya bisa kuat gitu, bisa mandiri , bisa jadi istri mandiri , bisa banyak
kucing saya , isi isi rumah , semuannya hasil dari diri saya sendiri , gak
tergantungan dengan suami , malah kadang kadang suami kaya saya ada uang
misalnya 2 jt gitu buat modal besok kerja tau taunya di ambil 1 jt sama dia , di
ee apa kek kalah judi kan saya marah marah emosi saya meluap meluap
jadinya itu kanker saya malah makin menyebar , seharusnya intinya pokoknya ,
orang yang punya sakit kanker itu gak boleh stress gak boleh marah-marah
gak boleh berkata-kata kasar jadi antara sakit kanker itu dengan duniawi itu
hukum Allah itu bisa dihubung-hubungkan gitu jadi kalau hukum itu semua
nya hal-hal kimia kimiawi gitu bahas kanker itu gak gak itu doang bisa
disangkut pautkan ke kehidupan kita sehari-hari gak bisa disangkutkan dengan
hukum-hukum Tuhan saya saya maka nya jadi melalui dengan ibadah yang
kuat saya gak pernah memilih milih teman gak pernah milih milih entah itu
agaman nya apa entah itu agama muslim, saya kan hindu agama
muslim,Kristen ,budha semua nya saudara makannya di Denpasar itu saya.
Saya punya teman banyak banget eh yang beda agama yang kalau misal nya
kalau prinsip mereka beda ya jangan jangan kita keluarkan dihadapan dia nanti
dia terluka kalau prinsip saya seperti ini jangan mudah menyinggung perasaan
orang itu inti nya karna bagaimanapun perbadaan itu duniawi kalau harus ada
perbedaan gak mesti sama karna kalau kita melanggarnya ya itu kehendak
Allah kan itu kita cari aman-aman aja lah jangan lah berpikir berat-berat gitu
misalnya ada orang yang rubut-ribut di depan saya gak mau gitu itu bukan
urusan saya pokok nya urusin diri kita sendiri kalau gak ada yang minta tolong
kalau lita bisa bnatu ya kita tolong jangan bantu dengan perkataan hal-hal yang
aneh-aneh gitu karna mereka itu gak butuh maka nya nanti orang tuh kalau
mau ya saya kasih tau lah kalau misalnya ada yang bawa berita begini begitu
yang bikin kita stress mending kita gak usah mikirin itu pokus kita mikir cari
makan aja apalagi corona kayak gini(tertawa kecil) nah susah yah kerjaan gitu
gak usah lah kita tambah tambah dengan pikiran eee mikirin orang lain pokok
nya jalani hidup ini sebagai mana mestinya ya dengan keceriaan ee misalnya ya
kita punya anak ee lebih memperhatikan mereka bagaimana perkembangan
mereka dan belajar di sekolah lah gitu jadi sekarang alhamdulilah ya mertua
saya waktu saya setelah saya sakit setelah saya sakit dengan saya beribadah
rutin ingat selalu dengan beliau setiap saat gitu saya lagi bawa mobil sambil
nyetir pikiran saya gitu jauh kosong tau aja tiba-tiba ada anjing leawat ya
ampuh yee saat nya kita ee (suara terputus-putus) berdua kadang keluar jalan
gitu eee setelah itu mertua saya tambah sayang banget jauh masalah-masalah
(suara terputus)…. Mertua saya juga gak pernah macam-macam suka nyindir
kayak dulu gak pernah nyinyir jadi alhamdulilah banget Tuhan itu membantu
saya coba kalau saya misalnya zaman dahulu itu kan banyak tean saya yang
kawin cerai banyak masalah misalnya masalah sepele misalnya masalah gak
pernah dikasih gajih sama suami nya makanya dia gak kesalon harus nya
kesalon malah gak dikasih uang bermasalah akhirnya cerai masalah sedikit gitu
apa ee mereka bisa cerai sedangkan saya sudah 16 perkawinan ibarat nya masih
masih bisa bertahan dengan berbagai macam cobaan dengan berbagai masalah
yang dihadapi tapi saya masih kuat jadi nya berangsur-angsur masalah itu
berlalu mertua sekarang jadi jauh lebih baik kalau misalnya waktu itu saya
drop down menyalahkan si a atau si b mungkin saya bisa pulang ke rumah tapi
anak saya terlantar dan mungkin hidup saya sekarang bisa menikah lagi dengan
tubuh seperti ini bisa minta cerai bisa menikah lagi harus sampai kapan kalau
mau begitu terus hidup kita tu kalau kita gak diberkahi hikmat ya berapa kali
pun kita menikah berapa kali kita eee apa nama nya tuh menjalani kehidupan
seperti ini terus kalau kita ee melawan kehendak Tuhan yaaa gak berhenti
berhenti ngeluh pasti Tuhan tu berat dari suami saya ini anak saya terlantar
kembali oohh ini suami saya kayak nya lebih rajin mertua saya kayak lebih
sayang belum tentu malah setelah menikah lebih parah lagi dari yang dulu
makanya saya apa pun maslah nya saya gak mau cerai ya jalani aja sampai
Tuhan cabut nyawa kita.(peneliti bergumam)
P : pernah gak sih eemm
I : maaf ya saya ngomong diri sendiri
P : iya ibu gpp
I :iya iya saya ini apa (suara terputus)
P : eemm iya gpp ibu
I : iya iya jadi ispirasi saja ya (suara terputus-putus)
P : nah ibu pernah gak sih dari cerita ibu kan ya sudah menjalani kehidupan
yang memang sudah yaa udah lah nama nya ini sudah pemberian Tuhan
ya bersyukur aja pasrah gitu kan nah pernah gak sih ibu ee Tuhan itu ibu
pernah gak sih marah sama Tuhan pernah gak sih berpikir kalau Tuhan
itu tuh gak adil pernah gak sih ?
I : gak sih saya gak pernah berpikir Tuhan itu gak adil jadi ini sudah hidup kita
semua orang punya kehidupan masing-masing berdasarkan karma nya masing-
masing ee jadi gak bisa disamakan misalnya kita bisa membanding-bandingkan
diri kita dengan orang lain lebih beruntung gitu saya gak pernah berpikir Tuhan
itu gak adil karna dari hal rezeki kehidupan dan sakit segala macam sudah
Tuhan yang menentukan ee orang ini seperti ini kehidupan nya seperti ini karna
dari lingkungan karma dari orang tua karma dari leluhur itu itu bisa sampai ke
kita jadi jadi jadi dan saya gak pernah berpikir Tuhan itu gak adil (peneliti
bergumam) jadi semua nya itu rahmat jadi gak pernah berpikir buruk gitu jadi
semua nya misalnya saya gak ada yang memponis waktu itu kan saya bilang
sama dokternya kalau gak segera di kemo atau gak bisa ditangani secara dokter
pokok nya dari stadium 3 itu lama nya eee itu pun kalau gak stress 25 tahun
dari stadium awal diponis sampai stadium akhir sampai saat kita meninggal itu
25 tahun jadi ini saya baru umur saya ee waktu diponis 14 tahun jadi masih ada
waktu beberapa tahun kalau hehe kalau kita ambil dari pikiran dokter eee itu
makanya kalau mau pokoknya apa itu saya jadi saya berpikir nya lebih ke
Tuhan lah pokonya begitu kalau gak Tuhan ya kalau Tuhan memberikan saya
umur segini ya terjadilah begitu kalau teman saya waktu itu kalau dari sakit
saya dia stadium 3 saya stadium 2b, stadium 2a sudah meninggal nah jadi kan
itu murni kehendak Tuhan nah karna apa karna dia nya sendiri coba waktu itu
dia kondisi nya menerima bisa pasrah mungkin sekarang dia masih hidup
(peneliti bergumam) masih bisa bekerja ya seperti itu lah intinya ya
pasrahkan diri aja siapa tau kalau saya tetap seperti ini kalau Tuhan
mengkehendaki umur sampai kayak titik puspa ya haa titik puspa kan dia
kanker serviks stadium 3 juga waktu itu dia diponis eee tahun 2010 (suara
terputus-putus) kira-kira sebelum dia pokoknya pikiran dia dia udah umur mau
mati eeeh tau-tau sekarang sudah umur 80 lebih dia umur nya masih sehat-
sehat aja dia juga gak kemo kata nya dia pernah ke singapur dia malah
mending pulang aja dengan ikut meditasi yoga dengan seperti itu dengan dia
mempasrahkan diri dengan yang diatas umur dia kan sampai saat ini ya jadi
saya itu juga sebagai motivasi sendiri oh ini loh kayak titik puspa ee eee
sampai saat ini dia masih sehat segar bugar dia juga gak ikut kemo ee apa gak
omongan rumah sakit gak pokoknya seperti itu lah eee malah saya lihat
almarhum artis jupe yah (partisipan berbicara dengan anaknya) eeh jatuh hp
nya (tertawa) ee almarhum artis jupe itu kan baru stadium 2 waktu itu baru
kanker servik stadium 2 ya sudah berobat yak e singapur yak karna gak ada
biaya ya pulang lagi ke RSCM ya akhirnya di RSCm dirawat 1 tahun ya seperti
itu jadi saya rasa itu sia-sia banget ya 1 tahun hanya ditempat tidur eee waktu
itu dia sampai menggalang dana di ANTV itu dengan dia dapat dana
bermilyar-milyar dia akhirnya pakai operasi mengangkat ini mengangkat itu
yang mana itu musalnya itu ee kanker nya itu sudah menyebar misalnya ke
ovarium ovarium nya diangkat jadi dia lebih memilih dengan cara seperti itu
pikiran dia juga ya jelas stress karna dia juga berbulan-bulan dia di rumah sakit
dengan tidur berbaring itu sangat itu hanya (terputus-putus) saya gak mau
menempuh jalan seperti itu saya mau menggunakan sisa-sisa hidup saya ini
dengan beribadah dengan mengurus kelurga saya menjalan kan hobi saya apa
yang hobi saya menyanyi saya membaca ya pokoknya saya menjalankan hidup
dengan apa yang jadi lah tanpa stress tanpa stress ini itu jadi
P : nah ibu jadi untuk peran kelurga sendiri seberapa penting peran kelurga
bagi ibu ?
I : peran keluarga kalau peran keluarga kalau suami alhamdulilah dia orang yang
kuat seperti saya jadi dia sebenarnya waktu kemarin waktu kerumah sakit saya
saya saya senyum dengar ponis dokter ya senyum aja lah ya ah ini mamang
udah jalan nya lah senyum-senyum pokoknya ya saya gak mau menangis lah
iya iya dok bilang saya udah menerima kok kemungkinan seperti ini ya udah
saya jaga hati nya udah saya udah saya siapkan untuk kemungkinan seperti ini
sudah dari dulu sering keluhkan sakit ee jadi dengan hal-hal seperti ini sudah
saya siapkan ee terutama suami justru suami yang dia kayak orang sakit gitu
muka nya merah padam bengong ya pokoknya dia malah kayak orang stress
dari sejak itu saya kontrol kalau misalnya waktu ini sekitar ada ya terakhir
waktu itu saya ada nyeri sakit saya kontrol ee mau nyari apa biar dikasih obat
penahan rasa nyeri atau vitamin penambah darah biar tensi saya gak eee ini lagi
maka nya saya memilih gak ngajak dia lebih milih sendiri kasian liat muka nya
dia jadi nya hahaha(responden tertawa) habis nya maka nya ee mas saya
kontrol yah mas jaga anak dirumah gitu ooh iya hati-hati dijalan Cuma itu aja
jadi kalau mau ajak dia malas saya stress mikirin dia jadi nya karna apa ee dia
kayak lebih takut gitu loh jadi kalau dirumah dia sambil nyanyi-nyanyi jadi gak
kepikiran juga jadi nya gitu kalau seperti itu ya gak tau deh dia kayak gak
pernah nanyain kamu kearin kata nya kontrol gimana-giman dari rumah sakit
gimana perkembangan nya gak pernah nanya dia jadi biasa-biasa aja kayak gak
ada sakit gitu biasanya paling dia ngomong ini loh besok tetangga kita ada
yang punya hajatan kamu disuruh kesana kondangan gitu aja(tertawa) gak gak
pernah begitu ya berjalan seperti biasa gitu seperti saya tidak sakit tapi kalau
orang tua saya di rumah saya dikampung eeem ya dia bilang ya banyak-banyak
beribadah banyak beriktiar semua kehidupan kita itu lebih karna saya ini anak
nya loh saya ini anak nya kok anak nya ini mendapatkan banyak cobaan dia
sebagai orang tua mereka sebagai orang tua saya saya tau mereka pasti jauh
lebih kuat karna memang pasti banyak sekali pengalaman terdahulu yang
mereka hadapi jadi ya kuat-kuat sih jadi gak ada yang buat saya tertekan gak
juga buat saya terlalu stress orang tua saya juga gak terlalu stress ya walaupun
kita tanya dia nya ngomong nya seperti itu ya dia juga sering bilang kamu ini
loh anak perempuan ibu satu-satunya gak mungkin ibu berdiam diri selain kau
sendiri berdoa ibu juga jauh-jauh disini jauh-jauh hari mendoakan kesehatan
kamu eee menjaga apa mendoakan agar kamu diberikan rezeki agar kamu bisa
menyekolahkan anak mu bikin anak kau sukses ya seperti itu jadi doa ibu itu
juga berperan penting dalam diri saya selain saya berdoa saya beriktiar
berusaha tidak stress juga ya (terputus)begitu jadi kalau missal nya ibu saya
habis menangis trus dia gak menerima ya mungkin saya juga akan berpikir oh
gara-gara saya loh ini terus manangis gitu untung nya santai aja dengan saya
juga berterima kasih banyak kepada ibu saya setiap hari dia selalu
mengirimkan doa yang doanya ya mendoakan saya kesembuhan saya gitu
P : nah eee ibu (responden menjawab: iya)kan sering melakukan kemoterapi
kan bu sudah pernah kemoterapi?
I : gak pernah sama sekali
P : oohhh gak pernah melakukan kemoterapi ?
I : ee itu jadi rahim saya serviks saya eemm gak ada alat-alat kimia yang masuk
belum pernah sama sekali (peneliti: oohh) tapi saya terapi manual yah sama
suami ya eee sama suami ya bisa pakai kalender gitu jadi eee gak ada
berhubungan ya ditunda dulu gitu waktu saya pendarahan ditunda jadi saya gak
mau beresiko saya pakai KB apa jadi waktu jadi saya gak pernah pakai sampai
sekarang jadi dari remaja dari men pertama sampai saat ini saya belum pernah
pakai KB lagi apalagi yang pil pil KB apa ya nama nya itu eee pokoknya
dengan KB-KB lain nya gak pernah sama sekali
P : eeemm untuk kemoterapi juga belum pernah ya bu kemoterapi kanker
nya
I : iya saat saya diponis itu saya disuruh kemo saya tau biaya kemo nya lumayan
mahal dengan anak saya yang masih kecil-kecil butuh banyak biaya dan saya
juga kehidupan saya juga susah waktu itu ee eee apa rezeki saya sebatas untuk
makan saja jadi waktu itu saya gak bisa gitu gak bisa waktu itu ee kemo sampai
saat ini pun gitu apalagi BPJS juga saat ini eee apa BPJS ini kan baru-baru ini
saya dapat sekitar 3 bulan yang lalu itu pun saya pakai pertama BPJS itu ee
pakai minta obat sama (suara terputus-putus) di puskesmas udah gak tau lagi
kemo itu aja waktu juga sudah lama dan juga segala macam pap smir itu aja
yang itu aja yang ke rumah sakit dengan alat-alat nya itu jadi saya gak pernah
lagi trauma saya dengan jarum suntik dan segala macam pokoknya itu malah
buat saya (suara kurang jelas) membuat saya lebih kebal , kebal dan
menyerahkan diri sepenuhnya itu aja jadi saya gak pernah mau lagi masuk ke
rumah sakit (peneliti : eem) karna ke rumah sakit ee apa ada dokter malah me
apa malah bikin melebih-lebihkan gitu loh malah menakutkan gitu itu malah
bikin saya stress jadi nya sekarang ya jalani aja hidup seadaanya gitu

Peneliti : iya nah untuk ee ibu kan pasti kan pernah merasakan sedih gitu kan
kalau misalkan eee pada saat apa sih ibu pernah merasakan sedih dan apa sih yang
ibu lakukan kalau saya boleh tau ?

Responden: sedih ya waktu diponis ya kalau sekarang-sekarang gak pernah sedih


lagi ya alhamdulilah sekitar dari lahiran anak saya ya yang si kecil si bungsu umur
nya sudah 6 tahun alhamdulilah segala macam masalah yang besar-besar saya
punya hutang sampai 40 juta bisa saya hadapi eee jadi gak ada sedih-sedihnya
kalausekarang ini kalau dulu waktu suami saya belum mengetahui saya punya
penyakit ini waktu itu anak saya masih kecil-kecil pertama dan kedua itu sedih
bannget apalagi kehidupan saya masih huru hara ya keluarga saya masih hancur
banget yah mertua saya sama ipar juga sering ikut campur ke rumah eee misalnya
kan saya bekerja sampai malam itu pun karna ada pesanan-pesanan dari orang lain
eee misalnya saya eee apa saya pesanan baju dres ee dres lanjutan gitu eee harus
eee bisa sampai 5 hari ya karna dibawa teman saya ke amerika yak an ya mau gak
mau saya kan harus begadang jadinya anak saya yang masih kecil-kecil berantakin
rumah segala macam jadi saya gak bisa ngurus gitu ee ipar saya yang perempuan
dia ya uuuhh kamu ini jorok sekali rumah kau ini berantakan, berantakan ee kamu
ini gak pernah ngapa-ngapain kamu ya dirumah nah itu bikin saya sedih gitu loh
dial oh hidup nya gak gak seperti saya dia punya suami PNS ya dia tinggal minta
aja minta uang belanja bulanan ya dikasih loh saya buat beli beras besok ee saya
harus kasbon dulu kalau pun itu kasbon saya banyak misalnya eee kasbon mie
bisa sampai 10 bungkus saya sudah gak enak tuh sudah gak enak misalnya hari ini
saya kasbon mie 2 bungkus besok lagi 2 bungkus eee nanti saya kalau sudah
diambil pesanan nya baru saya bayar ya bu saya sampai 3 hari lebih kasbon saya
sudah gak enak gak enak sama yay a bahkan pernah saya nunggak gak tau pernah
saya gak makan gitu kalau suami saya ya gak pernah nanya kamu sudah makan
belum gitu dia makan sama ibu nya itu dia makan sama ibunya kalau dia sudah
keyang sendiri ya tenang dia keluar sama teman-teman nya mabuk-mabukan main
judi segala macam yaa saya dirumah sama anak-anak yang penting saya anak saya
kan saya bekerja bekerja cari makan kalau anak-anak saya mau berantakin apa
buku segala macam sandal sepatu di keluarin semua ya dibuat mainan dia main
nya senang itu ya saya bersyukur banget ee saya gak bisa beliin dia mainan seperti
anak-anak kecil lain nya itu dia main seadanya ya itu sudah bersyukur banget ya
punya anak-anak yang gak minta belanja sampai nangis-nangis kayak orang lain
dia memaklumi ibu nya tuh susah hidup kalau yang lain nya ibu mau belanja mau
ini mau beli anu beli anu sampai nangis-nangis gitu kalau tetangga saya gitu
padahal mereka sudah sering belanja gitu misalnya masih kurang perna dia
diajarkan orang tua nya belanja terus ya kalau saya gimana mau ngajarinya orang
saya gak punya uang jadi saya eee hidup untuk seadanya aja cuma bisa beli beras
ya ee sukur lah gitu kita bisa beli beras eee jadi maunya saya bisa ambil keladi
kebun jadi bisa saya goreng gitu jadi gak jadi saya gak pernah mikir yang jauh-
jauh lah gak pernah berpikir mau beli ini mau beli itu gak pernah berpikir sejauh
itu yang penting saya bisa makan sama anak-anak saya yang penting lanjutin
hidup ini mau berantakan kayak gimana kek rumah saya saya gak penting yang
penting saya bisa lanjut aja gitu tapi kalau ipar sama sama mertua saya dia gak
pernah berpikir seperti itu jadi mikir nya saya itu jorok seharusnya hari-hari tuh
ada waktu buat bersihin rumah yah pokok nya gitu lah kalau mereka gak pernah
ngalamin ya bisa ngomong aja gitu saya sih cuek aja tapi kadang kala malamnya
saya lagi nidurin anak saya waktu itu ee suami saya belum datang ya disitu lah
saya sedih nya hidup saya kok seperti ini ya gak seperti yang lain nya teman-
teman saya bisa punya suami yang bertanggung jawab punya mertua yang baik
kenapa saya gak seperti mereka gitu ada ya kadang-kadang be eee ada eee jadi
dengan jadi dalam keadaan gak sadar lagi menangis jadi berkomat kamit ngomong
gini oh Tuhan oo tolong lah hamba mu ini Tuhan agar bisa menjalani hidup ini
agar hamba bisa kuat menjalani hidup ini dengan menjalani ujian mu tanpa
mengeluh hanya itu hanya itu permohonan saya gitu ya akhir nya berharap
berbulan-bulan saya bisa eee pokokya berbagai macam pekerjaan pernah saya
jalani mulai dari anak saya masih kecil-kecil saya gak bisa ninggalin dia gak gak
mau ganggu mereka saya hanya bisa merajut hanya itu yang bisa saya lakukan
merajut dengan 5 hari ya pendapatan 60 ribu belum lagi saya bayar kasbon uang
nya sisanya beli beras missal nya beli beras 3 kg gitu 3 kg dengan beli yang lain-
lain nya seperti sabun seperti yang eee beli gas segala macam keperluan-keperluan
sehari-hari lain nya jadi itu aja sudah habis jadi nunggu orderan lagi jadi tidak
mencukupi ee kehidupan saya ya tapi mau gak mau harus dicukup cukupi gitu
saya juga gak mau menyusahkan orang tua saya dikampung saya juga gak pernah
ngadu kehidupan saya seperti ini di di gak pernah saya saya gak membebani orang
tua saya apalagi ibu saya tuh orang nya sedikit dramatis lah gitu setiap ada
masalah dia tuh orang nya kuat tapi air mata nya tuh cepat basahin cepat ngalir
gitu loh misalnya orang lain yang sering menyampaikan kesana gini kan pasar
kami tuh satu kecamatan walaupun beda desa ya saya nikahnya di desa batusem
kampong saya yang dulu nya desa pujungan gitu betetanggaan sekitar 2 km jadi
kalau saya pulang ke rumah saya ee 5 km tapi udah lain desa gitu jadi kalau
ketemu dipasar ada orang-orang kampong saya dipasar ketemu sama ibu saya itu
ngadu nya macam-macam uuuh anak kamu loh seperti ini gak di senangin sama
mertua begini begini jadi nya dia tuh kepikiran pas saya main kesana kamu
beneran begini begini coba dulu kamu nurut sama ibu gak usah nikah sama dia
jadinya kamu gak kayak gini jadi nya dia seperti itu ngomong nya dia marah-
marah padahal dia sebenarnya kasian tapi mau gak mau dia harus marah-marah
sama saya gitu (tertawa)maka nya gimana ya saya jadi gan nyaman pulang ke
rumah gitu jadi lumayan lama saya gak pulang-pulang jadi bagai manapun
kehidupan saya disini ya sayang yang dulu mengambil keputusan menikah dengan
suami saya yah saya jalani hidup saya seperti ini dan saya gak perlu menyusahkan
siapa-siapa gitu jadi nya waktu itu terus udah makin besar makin besar disini kan
saya disini hindu yah jadi setiap saat bikin panten bikin sesajen gitu jadi harus apa
itu sesajen kepada leluhur agar kita selalu dilindungi sama leluhur kita eee dan
dengan dengan selain leluhur kita juga samyangwidi sama yang kuasa ee
mengucapkan rasa syukur kita dengan apa yang kita punya kita haturkan ini rezeki
yang saya dapatkan hari ini ya Tuhan kan gitu kalau orang-orang lain ya pada
mereka misalnya disini ya gitu lah nyinyir gitu loh jadi ya misalnya mereka gak
pernah tau kehidupan saya susah nya seperti apa gitu mereka ya tau nya
kehidupan mereka ya mampu soalnya mereka PNS atau bekerja gitu jadi kalau ke
pura menghaturkan ee apa sesajen untuk yangwidi atau yang kuasa gitu eem
mereka tuh malah kayak mem mempamerkan punya nya gitu misalnya buah-
buahan yang mahal yang seharus nya yah tidak tidak semstinya lah di beli dengan
harga segitu misanya apel merah yah paswaktu itu kan mahal harga nya 50 sekilo
50 ribu sekilo apel merah puji cap gold ya ee dupa yang besar itu apel puji itu
sampai 65 sekilo itu mereka beli sampai 5 kg kalau saya ya sekedar punya uang
saya berapa ya waktu itu 30 ribu hanya bisa beli jeruk local beli salak apa yang
local local yang harga nya 6 ribu sekilo yang 10 ribu hanya itu yang saya punya
yang penting saya ikhlas ini loh Tuhan ini rezeki saya ya segini ini yang saya
haturkan pada mu sebagai ucapan syukur saya sebagai ucapan terima kasih saya
karna engkau telah memberikan rezeki itu jadi mereka tu nyinyir oh itu loh ee apa
sesajen nya itu loh ee apa gitu ya saya diamin aja gitu sesajen nya gitu aja apa gak
mau itu dibawa Cuma segitu makanya mertua saya itu beli gitu gitu pokok nya
disini di mana ya aaahh cuuuh(meludah) gitu sampai gitu loh dia saat saya jalan
bawa sesajen makanya saya heran loh kok pemikiran kalau di kampung saya itu
disana agak cuek itu gak seperti disini kalau disini agak giaman ya ee gimana ya
sempit gitu disini agak primitif dekat nya sama hal-hal yang berbau leluhur yang
berbau tradisi itu masih kental banget disini gitu kalau di bilang mereka gak
pernah keluar ya mereka biasa keluar belanja gitu kekota biasa ee tapi pikiran nya
itu ee masih monoton gitu jadi jadi saya belum bisa waktu itu menyesuaikan diri
dengan mereka karna pikiran kami beda gitu ya dengan dengan kondisi yang
seadanya eee apa saya pakai bokoran dengan kayu gitu orang mertua saya juga
gak pernah meminjamkan ya perabotan-perabotan ya saya berusaha sendiri buat
mencicil sedikit sedikit perabotan itu mungkin perabotan saya dianggap murahan
mungkin itu juga di nyinyirin kalau papasan di tugu gang sampai nyolot pokoknya
saya saya pokoknya saya gimana ya saya mendapatkan perlakuan yang buruk
waktu itu tapi saya kuat wkatu itu karna saya kasian anak saya kalau saya
tinggalkan anak saya sama siapa makanya saya kuat kuatin aja waktu itu padahal
sebenar nya dalam hati saya udah gak kuat banget waktu itu yah pokoknya terus
ya terus aja memohon sama Tuhan agar bisa menjanani hidup ini gitu ahh seperti
itu lah kalau saya mengukurkan yang begitu yahhh ee setelah nya setelah anak sya
besar akhirnya ada yang memberi pekerjaan pas galungan kan galungan harus
memotong daging banyak ya perlu uang banyak kalau orang normal ee bukan
orang normal kalau orang-orang biasa nya kalau seperti mertua saya kalau
galungan itu bisa habis uang 5 jutaan kalau saya ya gimana saya punya uang
segitu kan dengan anak yang waktu itu umur yang yang pertama sudah besar udah
bisa dia main sendiri udah bisa dia main sama teman-teman tetangga gitu kalau
yang kecil masih saya gendong kemana-mana jadi saya waktu itu ke gulungan
dari tempat tinggal saya itu memakan waktu ee lumayan jauh yah beberapa kilo ya
50 km waktu itu (suara terputus-putus) si kakak tinggal sama sama sama tetangga
sebelah dikasih minyak ini kalau kamu mau jualan kalau kamu bisa jualan ya
dibawa aja ini berapa nanti saya modalin ee eee nanti nya saya kasih upah kau oh
iya akhirnya ya gimana saya cara nya saya bawa anak dengan bawa motor dengan
gandeng kontainer eee gandeng kontainer gitu bawa kue-kue isi banyak akhirnya
waktu itu untung ada teman saya baik ini loh saya punya gendongan bekas bisa
dibawa kemana-mana gitu kalau sama anak bisa bawa motor oh iya makasih ya
jadi waktu itu saya taruh anak saya didepan kan saya ikat ini lah apa nama nya itu
pakai ikatan di belakang yang dileher gitu itu ee itu saya bawa ke singaraja
dengan harga kue nya 300 ribu dengan 300 ribu saya bawa padahal saya belum
kenal siapa-siapa pokoknya ini desa apa desa apa pokoknya saya baca aja di
perbatasan nya oh ini lu nama nya sampai sana buuu ee saya mau menjajakan kue
apa ibu ee ini mau membeli nya ee apa ibu memerlukan kue oohh kue apa ya
coba liat oh belum ada sini saya coba akhirnya saya beranikan diri setiap ada ibu-
ibu eee tawarin akhirnya hanya waktu sekejap itu hanya berapa jam ya saya
perjalan 1 jam saya jualan setengah jam jualan sudah habis 300 ribu akhirnya
saya balik lagi balik lagi waktu itu saya berangkat pagi jam 8 pagi sampai rumah
sekitar jam setengah 11 an lah habis itu buu kok cepat ya kamu jualan padahal kan
hanya dikampung-kampung sini kan gak anu gimana kau mau jualan lagi gak yah
saya mau jualan lagi yang penting gak sapai sore amat gitu loh kemana kamu
jualan disingaraja wah kok jauh banget yang punya kue tak kirain kau julaan di
kampong-kapung dekat sini ya kalau di kampong-kampung dekat sini banyak
saingan buu jadi gak bisa gini mereka ini sudah tau kue kue disini gitu kan saya
mau memastikan yang keluar luar kota dulu luar desa ooh ya udah asal kamu
sanggup bawa anak kau apa gak capek yah mau apa bu yah bawa lagi saya ke sana
apa ee disini dagang 300 ribu saya dikasih dari 100 ribu nya itu 20 ribu jadi dari
300 ribu saya dapat uang 60 ribu hanya disana harga disini 1000 harga disini 1000
di disana saya jualnya 1500 jadi selain saya dapat untung dari yang punya kue
saya juga dapat untung disana gitu jadi waktu itu saya balik lagi kesana trus anak
saya sampai nangis gitu pengen nenen gitu ya saya berhenti dulu eh saya belum
makan ada yang dagang bakso gitu mas dari sidoargo dagang disana berhenti
disana mas saya pesan bakso nya ya mas oh ya mbak nya dari mana saya dari
pupuan uuhh kok jauh banget sama anak nya kerja gitu ya lumayan lah trus belum
makan ya mbak nya ya belum mie aja mau berapa ya harus nya 10 ribu gak usah
bu bawa aja tapi saya kan gak enak kan sama-sama buat nyari makan ya sama
anak anak alhamdulilah saya sekarang ada rezeki oh iya ya bu kasian anak anak
nya masih kecil dibawa kemana-mana takunya masuk angin memang dirumah gak
ada yang ngasuh gak soal nya kan dia masih nenen pak jadi dia masih tergantung
sama ibu nya gitu oh iya gitu lah ya kejadian nya ya dia masih nenen ya kalau dia
mau nenen ya saya berhenti dulu dia cerewet ya nanti kalau sudah tenang baru
saya jalan lagi akhirnya waktu itu saya 2 kali keliling 300 300 itu 600 ribu dapat
uang dari yang punya kue nya 120 itu untung nya sehari 400 ribu jadi lumayan lah
ya karna saya sebelum nya belum pernah dapat pekerjaan seperti maka nya dari
situ saya jadi ketagihan jualan sampai saat ini saya masih bisa berbisnis dengan
lancar ya waktu itu disini makin(suara terputus-putus ) banyak saingan eee waktu
itu saya punya anak yang masih kecil dan lagi hamil lagi jadi saya kan berhenti
orang-orang yang tau saya berjualan disana ya jadi nya dia ambil pelanggan-
pelanggan saya gitu saya kan hamil selama 9 bulan jadi kan gak pernah kesana
lagi jadi nya akhirnya habis modal saya yak an mau gak mau saya stop kan disini
kan lagi panen duren ahhh gimana kalau duren ini saya bawa ke Denpasar gitu
waktu itu saya punya ee sepada motor itu pun dari saya kridit maka nya saya bawa
angkringan disana itu ya berapan pun duren nya biarpun sedikit saya bawa
kepasar biar hanya 50 butir tetap saya jualkan eee apa (suara terputus ) hari
minggu kan banyak yang beli itu kan ibu yang sosialita itu kan mereka pada olah
raga kan saya beli di kampong harga duren 15 ribu disana saya jual 35 ribu ya
walaupun disana ada yang nawar kan ada yang minta harga 25 ribu ya saya kasih
ya gitu pokoknya dari situ saya bisa dapat 400 ribu bersih jadi nya saya bisa beli
segala macam lah yah isi rumah mulai dari kursi meja dan kreditan motor saya
rutin dan juga ee bisa menyekolahkan anak-anak saya dan segala macam akhirnya
mertua saya gak berani ngomong apa lagi tetangga-tetangga juga gak ada yang
nyinyirin lagi jadi nya saya bisa menyaingi mereka misalnya mereka punya
perabotan yang berlapis kayak perunggu-perunggu gitu akhirnya saya gak beli
sendiri gitu saya ambil ee di tempat kerajinan nya langsung saya malah yang jual
nya disini malah saya jualan yang disini saya jualan sama anak-anak saya (suara
terputus dan kurang jelas) akhirnya tanpa terima uang sangga gitu ada aja dapet
pesanan jadi mau gak mau ya saya (suara kurang jelas)
P : iya.. nah untuk
I : nah jadi apa kita (suara terputus-putus) sebentar dulu yah ini main-main nah
saya kan prabotan-prabotan ini kan karna kalau seperti ini kan ini produk yang
lumayan mahal harus nya gitu yaa jadi nya mereka gak pernah nyinggung lagi
maka nya saya bersyukur sekali Tuhan itu selalu bersama saya eee sebarapa
kuat nya saya mungkin mertua saya seperti itu ngomongnya (suara terputus-
putus dan intonasi kurang jelas) besar nya ke ikhlasan yang kamu rasakan
maka nya saya percaya jadi setiap sakit yang saya rasain akhirnya terbalas
dengan kebaikan yang lebih gitu karna ini bukan nya materi aja yang datang
trus saya langsung sukses sendiri yang mengalami gitu akhirnya saya lalui
sapai bisa kuat.
I : eeem nah untuk tetangga sendiri tetangga nah eee keluarga kerabat-kerabat
disekitar ibu nah apakah mereka tau dengan penyakit ibu yang sekarang dan
juga bagaimana respon nya mereka? Nah terus untuk harapan ibu untuk
kedepan nya apa yang ibu panjatkan kepada Tuhan tentang penyakit ibu itu apa
sih gitu
P : yaaa saya panjatkan kalau kalau tetangga saya sih mereka itu sudah tau tapi ya
karna mereka tuh meresa ya sedikit heran karna kekuatan saya wajar dan
tanpa keluhan dengan semangat saya masih bisa bekerja kemana-mana masih
dengan kondisi sakit saya yang seperti ini saya masih bisa jualan ke pasar
nyetir sendiri biar pun mobil saya hanya rental yah agar saya bisa bawa
barang yang lebih banyak ya ee akhirnya mereka gak berani ngomong apa-
apa lagi ya mereka hanya bisa ngomong kayak gini yah kamu kok kuat sekali
yah kalau aku mungkin gak bisa ngomong apa lagi jangan kan sakit kanker
sakit kepala sedikit aja saya sudah mengeluh luar biasa ada masalah sedikit
dah nangis-nangis ya jadi nya mereka itu merasa diri nya begitu ya jadi nya
biasa-biasa aja jadi gak ada (suara terputus) waktu pertama kali mereka
merasa simpati karna mereka mengira kalau (suara terputus-putus )kanker
identik dengan kematian kanker kan identik dengan kematian jadi mereka itu
berpikiran ibu nanda itu loh dia kan punya penyakit anak saya kan ananda
nama nya jadi saya dipanggil bu nanda jadi bu nanda itu loh punya penyakit
loh pasti lah ya umurnya pendek anak-anak nya masih perlu biaya masih kecil
begitu pikiran mereka seperti itu tapi berangsur-angsur karna mereka melihat
seperti biasa aja bekerja seperti biasa yaa jadi nya gak berpikir begitu lagi
apalagi kalau udah kemarin-kemarin ee apa sudah 3 bulanan ya saya di rumah
gak ada kerja karna gak bisa kemana-mana karna apa nama nya karna gak
boleh keluar rumah jadi mau gak mau saya merajut kembali lagi merajut di
rumah gitu kalau udah capek karna duduk terus ee saya suka di kerokin sama
anak-anak jadi tetangga tu ya oohh ibu nanda itu kok kayak gak ada masalah
ya kayak gak sakit ya ngapain (suara terputus-putus) ya mereka gak yakin
sama kita mereka tu nganggap dia gak mungkin kuat loh kadang ada yang
berpikir ahh mana mungkin saya orang nya kayak gitu bekerja kayak biasa
suka kayak gak pernah dia sakit ee dia nyanyi kayak nya dia bohong dia sakit
gitu sampai mereka berpikir yang seperti itu ya biarin aja saya gak mau cari
pembenaran ya biarkan aja berlalu udah sakit udah udah apa udah kemo udah
tiap hari lah kerumah sakit gitu pikiran mereka seperti itu jadi setiap saya
sembayang …setiap sembayang saya mohon apa ya yang pertama saya
mohon karna engkau lah yang maha pencipta (suar terputus dan kurang jelas)
pokoknya semua yang saya alami semua nya atas kehendak engkau jadi apa
pun yang engkau berikan hamba serahkan sepenuh nya kepada engkau jadi
hamba gak mau mengeluh apa-apa lagi semua atas kehendak mu hamba
hanya memohon keselamatan selama hamba bekerja agar hamba dijauhkan
dari hal-hal yang buruk dijauhkan dari hal yang tidak hamba inginkan agar
hamba beserta keluarga hamba bisa menjadi orang yang bertakwa
(bip)kepada mu bertakwa ke-pada mu serta selalu dalam lindungan mu jadi
orang-orang itu walau pun bukan keluarga dekat saya orang-orang yang
bertakwa kepada Tuhan entah yang didunia mana pun yang penting bertakwa
kepada Mu selalu dalam lindungan mu jadi jadi doa saya itu menyentuh
banyak orang sebenarnya kalau mereka itu bertakwa dan kalau mereka itu
menganggap saya itu keluarga nya jadi siapa yang menganggap saya
memohon agar keluarga hamba agar orang-orang yang bertakwa kepada mu
selalu dalam lindungan mu jadi orang yang melewan keluarga nya juga juga
merasakan dan hamba juga memohon saya tidak pernah memohon
kesembuhan sama sekali tidak pernah memohon kesembuhan saya juga tidak
pernah memohon kekayaan jadi yang saya mohon keselamatan dalam bekerja
tunjukan jalan mu agar hamba bisa mencari nafkah yang halal yang halal
yang selalu dalam ridho Mu yang yang gak neko neko ya pokoknya hal-hal
yang hamba tidak inginkan semoga dijauhkan dan yang satu agar hamba bisa
membahagiakan orang tua dan membanggakan orang tua dan hamba bisa
memakai visi ini untuk memantu sesama yang tidak mampu karna
bagaimanapun saya pengalaman saya sudah luar biasa banget saya pernah
miskin saya pernah jadi saya waktu itu dari keluarga ayah saya dia bekerja di
sanur dan saya sekolah dari kecil di Denpasar sekolah di Denpasar karna
waktu itu ayah saya kayak punya kawan lah seperti itu jadi ketemu teman-
teman yang suka judi akhirnya dia jalan dan semua yang dipunya dia jual
rumah kami di Denpasar dijual akhirnya saya gak (suara terputus ) saya
sampai kelas 6 sd aja di Denpasar malah smp nya saya dikampung jadi nya
malah dikampung karna keterbatasan hanya punya rumah sama kebun lada ee
ayah saya juga kena pergaulan ee dikampung suka minum gak bertanggung
jawab sama ibu saya jadi sebenarnya ibu saya dulu ernah berpesan karna saya
4 bersaudara saya perempuan pertama adek adek saya yang 3 nya semua laki-
laki jadi mau gak mau ibu saya tuh sering curhat sama saya curhat sama saya
jadi ee suka duka ibu saya alami dia sempat ngomong nanti kalau kamu
punya suami ibu mohon sekali jangan sampai mencari yang seperti bapak mu
itu loh yang suka judi suka mabuk iya ku bilang gitu akhirnya karna memang
kehendak yang diatas itu gak gak bisa lari seperti itu akhirnya saya oh seperti
ini loh ternya kehidupan saya saya diberi kekuatan dari kecil saya punya ibu
yang kuat terus dengan curahan hati nya sama saya seperti ini loh kehidupan
bapak juga sering mabuk karna saya ngomong seperti ini supaya tidak syok
jadi bukan itu Tuhan sudah merencanakan ini kehidupan kau nanti punya
suami seperti ini kamu sudah ditentukan jodoh kamu seperti ini jadi kalau
kamu jadi anak yang kuat dari awal kau sudah mendapat cobaan yang berat
nanti kamu punya suami seperti ini kamu jauh lebih kuat jadi nya jadi saya
percaya semua kehidupan ini semuanya sudah diatur gitu sudah diatur
sedemikian rupa jadi itu lah yang menyebabkan saya kuat eee dari kecil kan
eee saya sudah mendapat tuntunan-tuntunan yang luar biasa tetangga saya
juga ada yang di pukulin sama suami nya sampai bardarah sampai lapor
kepolisi ada juga yang yah pokoknya bnayak hal yang saya liat langsung gitu
jadi saya jauh lebih kuat oh pengalaman-pengalaman seperti itu bagi saya
seperti itu ini saya punya Cuma itu doing suami saya gak pernah mukulin
saya gak pernah menyakiti saya saya sudah bersyukur banget (suara
terputus)sudah bentuk karna jauh di kehidupan orang lain itu mungkin jauh
lebih susah daripada saya masa saya diberi ujian seperti ini aja saya malu
maka nya ee jauh lebih kuat gitu
P : ee iya
I : iya kenapa?
P : terima kasih ya bu ibu sudah mau cerita saya dari awal sapai ibu punya
usaha sendiri dari nol memang sampai sekarang gitu dari umur 14 tahun
mengidap penyakit itu sampai sekarang tuh masih tetap eee biasa aja ee
tetap kuat banget gitu trus juga gak perduli juga apa kata orang apa kata
tetangga segala macam mertua dan yang lainya gitu jadi saya banyak belajar
juga dari ibu gitu nah eee
I : ini juga banyak yang gak seperti apa yah seperti diluar nalar juga yah diluar
nalar apa yah biasanya saya termimpi-mimpi apa pun yang terjadinya besok
saya diberikan mimpi jadi hal-hal itu saya sudah siap gitu loh misalnya besok
akan rebut besar masalah nya seperti ini udah didalam mimpi nya tadi malam
itu udah udah dikasih kalau besok saya rebut jadi nya saya sudah
mempersiapkan diri jadi nya yah besok nya ternyata yah misalnya lagi saya
mimpi anak saya luka walaupun mimpi itu agak meleset dalam mimpi saya
luka nya ditangan kenyataan nya luka nya dikepala jadi nya saya ya dapat
menyiapkan diri lah apa yang akan (suara terputus-putus)saya hadapi gitu itu
udah saya alami dari umur 6 tahun udah dari 6 tahun saya mimpi mimpi yang
begitu tapi kan saya masih kecil belum ngerti mengartikan sebuah mimpi ee itu
saya dicari orang yang berpakaian putih seperti kakek-kakek di elus elus sama
dia kamu yang sabar yah yang sabar selalu aja mendatangin saya tapi kadang
ada nenek-nenek kakek-kakek entah itu saya kenal saya pernah dikasih tau
sama orang pintar kata nya itu leluhur saya leluhur saya yang menjaga saya
dari dulu ya semua nya kan atas kehendak yang diatas biarpun ada leluhur itu
semua kan atas kehendak beliau tidak ada yang pokoknya semuan nya atas
kehendak beliau ee trus mimpi mimpi itu pernah ee (suara terputus bip) mimpi
anak saya dibunuh orang pernah saya sampai terbangun kok sampai digorok
gitu jadi saya gak gak gak apa ee jangan sampai anak saya keluar jangan ya
nanti main nya jangan duluar mama takut ada apa apa ya mereka mungkin gak
gak anu akhirnya apa yang terjadi bukan anak saya malah suami saya yang
kecelakaan waktu itu tapi bukan karna digorok tapi karna mabok karna mabok
mabuk (tertawa)
P: iya
I : jadi bukan anak saya tapi itu kehendak Tuhan ya itu aja pokoknya diluar nalar
sakit saya ini juga waktu sebelum diponis saya juga bermimpi berperang sama
orang tapi saya juga gak kenal itu orang ya kalau disini bisa di bilang ya seperti
ilmu hitam lah begitu waktu itu saya sampai bersila memohon di dalam mimpi
kepada Tuhan di hidup saya ini (suara terputus dan tidak jelas pengucapan
kata) ya akhirnya memang ditusuk ditusuk pakai keris keluar darah dari dada
saya perut saya semua nya keluar darah ya besok pagi yah itu lah saya sakit ini
gak menyebabkan kematian ya sampai saat ini alhamdulilah 14 tahun saya
bertahan saya masih sehat segar ya walau pun hanya ya saya termasuk parah ya
kadang ada keluhan sakit di punggung ya wajar gak bisa normal normal seperti
yang lain nya
P :iya iya
I : gitu
P :iya makasih banyak ya bu haha
I : ya saya saya jadi curhat gitu
P : iya ibu gak papa bu jadi kan jadi jadi lebih lega kan kalau cerita banyak
gitu kana da teman cerita juga jadi nanti kalau misalkan
I : jadi
P : eemmmmm
I : jadi inti nya yah saya saya apa nama nya tuh sedikit mau memberi ee apa
memberi wajangan sedikit sama orang-orang yang senasip dengan saya yang
mempunyai penyakit seperti saya intinya harus bersabar ikhtiar lebih
mendekatkan diri pada beliau karna semua yang terjadi yang tentukan hidup
kita semua atas kehendak beliau dan jangan stress itu aja jangan setres yah
pokoknya memaksakan diri jangan stress itu aja yah
P : iya
I : iya
P : makasih ya bu nanti kalau misalkan ada da atau apa nama nya ada yang
pengen saya tanyakan lagi ada yang pengen saya tau lebih banyak lagi
nanti saya bisa menghubungi ibu lagi kalau ibu bersedia
I : iya makasih ya saya gak ini foto nya haha
P: iya makasih ya bu… ya
I : ya karna kuota nya adik.. ya karna kuota nya adik maka nya saja bisa padahal
sudah habis banget ini
P :iya gak papa ibu saya kan mau dengar cerita ibu penasaran soal nya
panjang banget di facebook itu jadi penasaran aja hahaha iya maksih
banyak ya bu saya tutup telpon nya gak papa ya bu
i: iya makasih ya sayang

TRANSKIP WAWANCARA
PERTEMUAN I

Waktu Pelaksanaan
Hari : Kamis , 18 Juni 2020
Jam : 16.51
Durasi : 30.00 menit
Identitas Partisipan 1
Nama (Inisial) : Ny. S
Usia : 45 tahun
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : ibu rumah tangga
P : nah ee ibu ee nuzul mau Tanya nih…. Kapan sih ibu ee tau diawal
kenapa ibu bisa sampai kena kanker servik tau nya dari kapan dan saat
apa?
I : kenapa kena nya gak tau ya.. jadi awalnya begini saya hamil hamil…dan waktu
itu kondisi saya benar-benar ini ngedrop ini hamil saya kira bawaan bayi… kan
kemudian saya melahirkan belum waktunya prematur jadi eee serviks tadi
sudah tumbuh sudah ada di mulut rahim saya saya gak tau nah kemudian
ternyata rahim saya tadi tu tidak kuat menahan eee bayi jadi sebelum waktunya
lahir eee apa nama nya melahirkan umur masuk 7 bulan bayi saya lahir
prematur 1kg 2ons trus saya langsung eee koma ber apa nama nya masuk icu
dalam keadaan gak sadar itu dalam waktu 22 hari kemudian saya pemulihan
pemulihan itu ee mulai lagi belajar berjalan nah sampai di rumah itu ee 3 bulan
bulan 5 saya melahirkan 3 bulan saya selama dirumah 6 7 8 9 saya mencium
aroma gak sedap keluar dari kemaluan saya itu warna putih berbau putih dan
berbau saya bingung ini apa gitu saya kira hanya habis melahirkan gitu aja
ternyata bukan ee saya ada ke puskesmas bidan puskesmas eee dibuka itu apa
nama nya itu di cek gitu lah
P : iya..
I : dia sudah memastikan itu serviks dari situ saya dirujuk ke rumah sakit besar
ipa-ipa dari situ juga dokter sudah menyimpulkan itu serviks langsung saya di
rujuk ke kanujoso kanujoso juga diambil biopsi dari situ dia biopsi langsung
dikirim ke AWS dinyatakan serviks stadium satu..B eehh 2A gitu dan dokter
menyaran kan untuk di operasi
P : eeemmm
I : operasi bulan Sembilan dilanjutkan radiasi bulan satu sampai bulan tiga saat
saya dinyatakan serviks benar-benar saya itu luar biasa jatuh .. syok luar biasa
dukungan suami dan keluarga dan saya berpasrah Allah mudah-mudahan
diberikan jalan saya.. makan-makanan yang kata orang ini obat kanker ini obat
kanker gitu kan saya konsumsi yah kemudian tetap oabt dokter berjalan yah…
operasi diangkat bulan Sembilan eeh bulan Sembilan diangkat bulan Sembilan
dinyatakan bulan sebelas diangkat operasi (suara handpone)
P : pada ee pada saat itu apa sih yang ibu pikirkan eee di keadaan yang pada
saat itu apa yang ibu pikirkan ?
I : saya gak bisa bicara apa-apa Cuma bisa menangis setiap ditanya menangis
setiap ditanya saya menangis pada ee pada suatu titik saya bertemu seseorang
saya lupa nama nya mbak rini nama nya ee dia stadium 4 dia tetap semangat
dari situ saya melihat dia semangat dari situ saya bisa berkata semangat bisa..
dari situ saya belajar bisa tapi saya harus mau menganukan apa nama nya diri
saya saya bisa saya mampu dan suami saya juga terus mendukung saya jadi
nya saya bisa menjalaninya ee alhamdulilah saya bisa menjalanin nya sampai
sepanjang ini dan efek radiasi pun sampai sekarang masih saya rasakan kayak
kulit ee menghitam tulang-tulang sakit gitu efek dari radiasi
P : nah pada saat ee ibu merasakan eh ibu ditanya ditanya terus menerus
sama orang ibu pasti kan ee ada perasaan sedih yang ibu bilang tadi
perasaan sedih yang memang itu tuh gak bisa orang tau Cuma ibu yang
bisa merasakan sesedih apa gitu kan ? apa sih yang ibu bilang sama
Tuhan pada saat ee kejadian itu?
I : saya… saya gak gak ..gak pernah menyalahkan pemberian Allah ini yah..saya
selalu bersyukur dan saya selalu istifar pertama saya mau minta maaf ke kedua
orang tua saya mungkin ini kesalahan dari kesalahan saya lalu sekarang
mungkin berakibat seperti ini kedua minta maaf kepada kedua orang tua saya
kepada suami saya dan semua keluarga saya pada kumpul dan akhirnya saya
berjalan tidak sendiri walaupun saya sedih pokoknya orang selalu tanya saya
menangis orang tanya saya menangis tapi semua keluarga saya merangkul gitu
(suara orang memanggil) saya gak gak terlalu mengalamin yang terlalu ee apa
ya yang terlalu sedih banget sehingga saya mau bunuh diri tuh gak karna (tut)
dukungan keluarga yang sangat amat sangat luar biasa itu dan saya juga punya
anak bayi setiap saya melihat anak bayi saya saya punya semangat hidup saya
anak saya ada dua eh tiga yang sama yang bayi jadi setiap melihat meraka tuh
saya harus bisa itu yang saya eh tanamkan di di jiwa saya itu (suara anak-
anak )
P : eemm nah dititik yang memang itu.. titik terendah lah diibaratkan kalau
ibu merasa kan yang sedih terus juga ibu pernah merasakan ibaratkan
itu hal yang memang penting buat ibu di se sebagai perempuan? Pada
saat di titik terendah itu ee apa sih yang membuat ibu tetap semangat
tetap ee tetap kuat gitu
I : anak-anak anak-anak saya(eemm) dan saya juga pernah bilang dengan suami
saya saya sudah seperti ini ee silahkan kalau mau menikah lagi silahkan tapi
saya tetap anak-anak perjuangan hidup saya anak-anak gitu
P : pada saat eemm
I : yang bayi yang baru saya lahirkan itu terutama bayi yang baru saya lahirkan
tadi itu
P : pada saat itu ibu bilang sama suami ibu seperti itu apa sih yang ee
keyakinan apa sih yang ibu tanam dihati dan juga ee bagaimana cara nya
ibu untuk mentoleransi itu semua gitu apakah ibu cuma pasrah atau bagai
mana
I : gimana mbak kalau menurut akal manusia ee apa nama nya secara manusia gini
saya memang dikatakan ini bodoh yah gitu kan saya selalu lari ke Allah hanya
itu jadi setiap kata yang saya kasih ke suami saya ikhlas sama Allah itu tekanan
yang ada dalam hati saya ikhlas semua Allah kasih ujian ke saya seperti ini
pasti ada baiknya pasti ada sesuatu dibalik itu semua saya selalu berpasrah
tahajud sujud malam itu yang juga membuat saya kuat ya kalau menurut ee
psikolog mungkin gak gak nyambung mungkin harus berbicara dengan orang
begitu saya sempat menutup diri gak gak terlalu banyak orang gak terlalu sebab
kondisi saya kondisi saya memang seperti itu semenjak saya keluar dari icu
kondisi saya memang gak bisa keluar rumah karna saya pun jalan harus ditatih
masih yaa harus belajar jalan mungkin memang eee saya gak terlalu
berkomunikasi dengan orang banyak tapi semenjak saya diponis kanker itu
saya sempat bertemu dengan teman-teman sejawat saya ee guru-guru PPA dan
juga disitu saya bicara dengan teman saya Allah masih sayang sama saya dan
saya masih lagi diberi ujian dengan penyakit ini dan teman-teman pun eem
sempat syok mereka mendengar nya gitu tapi saya harus kuat saya tenangkan
diri saya saya harus kuat walaupun mereka merasa eeh ingin menangis
sebenarnya saya harus kuat saya gak boleh menangis saya gitu (eem) saya
tanamkan dihati saya
P : ee untuk ee untuk ibu menemukan kenyamanan didalam hati kekuatan
yang memang itu ee dari hati ibu dari memang itu kan pegangan iman
yang ibu punya kan ? nah gimana cara nya menemukan kenyamanan di
siri ibu sendiri
I : eem gimana yah
P : kenyamanan yang memang
I : eem saya.. eehh ini waktu saya ee pokonya ee diponis begitu saya diponis
dokter saya sholat malam mohon ampun sama Allah setelah ee apa taubat tobat
taubat taubat itu benar-benar saya minta mohon sama Allah nah dari situ Allah
memberikan kelegaan dihati saya begitu jadi benar-benar yang saya jalanin tuh
ee religi nya banyak dari pada anu nya mbak dari pada nama nya duniawi nya
itu mbak sama pengobatan sana sini gak saya lebih berpasrah lebih ya itu sudah
Allah maha kuasa itu sudah pegangan saya pokonya hati ini ya benar-benar
yakin semua ini jalan dari Allah dan semua ini dari Allah dan saya bicara
dengan suai saya untuk menikah lagi itu semua saya kembalikan ke Allah kalau
ini memang jalan nya dia harus menikah lagi silahkan
P : eeh terus saya ingin ee Tanya bu apa sih tujuan hidup ibu sekarang
dengan keadaan yang sekarang ? apa makna hidup buat ibu gitu dengan
kondisi yang memang itu sulit buat ibu
I : soalnya saya gak boleh terlalu lelah gak boleh terlalu stress jadi ini si kecil pun
ini saya gak gak saya urus sendiri diurus sama keluarga saya sama kakak saya
yang pertama ee karna dokter dulu pernah bilang yah kanker serviks kalau
belum di operasi untuk menjalanin 5 tahun ke depan itu dia sangat amat sulit
Cuma lima 50% lah tapi sudah di operasi itu untuk 5tahun kedepan itu 90% lah
begitu dari yang terponis gitu jadi saya saya berpikir disisa hidup saya kita gak
tau meninggalnya kapan Cuma itu pandangan aja di sisa hidup saya ini saya
ingin apa ya nama nya ini saya tidak ingin membuat orang yang disamping
sekitar saya ini nanpak terluka tapi saya ingin orang disekitar saya bahagia jadi
saya benar-benar memanfaatkan sisa hidup saya kita gak tau yah ee apa karna
saya dikasih ujian seperti ini saya ingat kematian disaat saya ingin berbuat
sesuatu istilahnya eeeeh marah tidak sesuai dengan saya saya marah gitu saya
bisa mengendalikan diri gitu yaa membuat orang sekitar bahagia aja jangan
bersedih gitu itu yang pertama sih cuman kalau saya
P : eem pada saat apa sih ee ee apa tuh nama nya pada saat apa sih kalau ibu
misalnya sedih itu saat apa entah pada saat ibu lagi sendiri atau lagi
ngapain biasa nya?
I : rasa nya itu pada saat saya capek lelah stress itu mulai berasa pada saat capek
badan capek stress nama nya orang yah entah gak sesuai dengan keadaan di
rumah sama suami slek sama suami entah sama anak-anak yang bikin stress itu
benar-benar kondisi saya benar-benar lemah benar-benar lemah dan saat itu
saya hanya tidur setelah tidur sholat untuk merilexkan pikiran kembali itu
P : eee berarti pada sat kondisi seperti itu ibu merasa lebih ee pada saat
kondisi lagi capek sendiri nah disitu ibu merasakan sedih ya
I : eem
P : nah untuk untukkk kondisi itu sendiri pada saat sendiri gitu pada saat
cepek itu apa sih yang ibu pikirkan
I : saya dilarang sendiri mbak soal nya kalau berusaha ada teman saya tidak tidak
ini ya tidak mau dihantui sama penyakit saya saya gak mau di saya anggap
saya gak sakit tapi kalau pas kondisi saya capek nah mulai sakit sakit saya baru
terasa awal-awal kemaren setelah saya selesai radiasi per tiga bulan sekali saya
harus masuk IGD itu karna kondisi badan saya yang saya belum bisa ee apa
pikiran saya saya capek saya stress masuk IGD capek stress jadi sekarang saya
gak terlalu mau berpikir yang berat gitu saya gal lagi mau ada konflik sama
suami udah gak usah terlalu dipikirin besok ada jalan keluarnya begitu kalau
liat keadaan anak-anak mungkin nakal yah kelakuan anak-anak cukup saya
lakuin dengan saya ajak duduk bareng saya ngobrol kalau dulu saya gak bisa
kontrol emosi saya selalu marah marah akhirnya saya sendiri yang kalah saya
stress akhirnya masuk IGD begitu jadi saya pola pikir saya terus saya ubah gitu
karna emosi itu mempengaruhi kayak kita punya penyakit seperti ini emosi itu
benar-benar mempengaruhi emosi kita
P :eeeee setelah ibu ee mengalami banyak masalah sekarang kan ee pasti
memang setiap manusia kan pasti ada masalah nah apa lagi ditambah
dengan penyakit yang sekarang nah bagaimana pernah gak sih ibu
merasa dengan penyakit yang ada ini dengan kondisi ee Tuhan itu gak
adil pernah gak sih ee ada rasa marah gitu pada Tuhan ? merasa Tuhan
itu gak adil gitu
I :enggak mbak sejak petama saya diponis itu saya gak pernah mengatakan Tuhan
itu gak adil saya saya selalu gak pernah sih saya seperti itu sedikitpun saya gak
berani gitu karna memang ini diberikan Allah adalah yang terbaik buat saya
gak pernah berpikir Allah ini gak adil kenapa aku seperti ini Allah sangat baik
pada saya saya dulu seperti itu pada zaman zaman seperti itu sekarang saya
seperti ini ujian kecil dibandingkan dengan orang-orang yang lebih teman-
teman saya yang stadium nya lebih tinggi stadium 3 stadium 4 saya hanya
stadium 1 semua dikasih kemudahan operasi berjalan lancer opoerasi gak
nunggu lama itu Allah semua dah kasih jalan itu maka nya begitu saya diponis
saya berserah diri sama Allah saya sujud Allah kasih jalan semua kemudahan
dan dari segi biaya dari segi ee apa ee keluarga dukungan saya bertemu dengan
ee pejuang-pejuang kanker dan kemudian menjadi keluarga disana benar benar
saya bersyukur banget pada ada nya saya terkena ini saya terkena ee serviks ini
kanker tanpa ada ini saya gak gak bisa ee berpikir bahwa apa nama nya
berpikir sehat dulu saya kan sering emosi begitu..
P : ee untuk mengelola emosi ibu sendiri yang awal nya dulu nya belum bisa
menerima penyakit yang di derita sekarang nah sekarang tuh sudah mulai
bisa menerima bisa bisa ee bersyukur dengan apa yang sudah diberikan
Tuhan memang walaupun pada saat awal ibu itu tu tetap bersyukur tetapi
pasti ada rasa marah rasa sedih ini betul-betul mendalam begitu nah
bagaimana sih cara ibu mengelola nya begitu
I : eem ya kalau sekarang sedih maka baca al quran kalau sudah lega saya berpikir
positif pikiran nya positif tingking aja mbak kalau saya sudah begini saya gak
perlu banyak berpikir yang negatif negatif terus positif tingking aja trus untuk
menganukan kondisi tubuh saya juga kalau saya terus-terusan berpikir nagatif
terus-terusan berpikiran yang gak jelas tubuh saya sendiri juga yang ngedrop
ya alhamdulilah setelah suami masih tetap bersama saya anak-anak ya
walaupun saya gak bisa merawat ee si bayi ini pada anak-anak saya bisa
mendapinginya Cuma ya kalau untuk masalah berhubungan kalo orang sudah
terkena serviks memang tidak senormal yang masih dulu tapi ya alhamdulilah
dengan mungkin cara lain ya masih mesra
P : bagaimana bu dukungan ee sosial yang memang dukungan keluarga
dukungan teman ee yang disekitar ibu ?
I : alhamdulilah teman-teman begitu saya dia mendengar saya terkena ini eea ca
serviks ini selesai operasi teman-teman banyak berdatangan kasih support
saling dukung gitu ya support ya saya tau dia memberi ee anu apa infirmasi
kepada mereka seperti apa perempuan saya jadi bisa berbagi ilmu sama mereka
ini loh penyakit perempuan dan kalian harus pap smir ya setahun sekali gitu ya
kita gak terasa apa apa tau tau stadium nya sudah stadium 3 gejala yang kita
rasakan gak ada awal nya kan orang-orang tertentu aja yang stadium pertama
udah terkena gejala orang yang fisik nya lemah kalau fisik nya yang kuat tau
tau sudah stadium 3 baru dia rasakan gitu jadi saya kasih informasi ke mereka
bagai mana harus menjaga benar-benar perempuan suami istri harus benar-
benar menjaga kebersihan dari pakai pembalut ya semua banyak yah informasi
yang saya kasih ke teman-teman jadi teman-teman senang juga menerima nya
oohh iya setahun sekali kadang-kadang teman–teman rasa malu mau pap smier
jangan malu ee anu saya kasih kekuatan jangan malu hanya seperti ini dengan
cara ini kita tau gitu ca serviks ini tidak mengenal usia ada yang sudah nenek
nenek sudah tidak punya suami tapi dia terkena juga ada yang sudah menjanda
berapa puluh tahun kena juga ada yang baru menikah sudah kena juga ya saya
sih cerita begitu dengan mereka
P : eem berarti ibu juga punya semangat yang memang salut saya bu(tertawa
ringan ) hehehee (suara tarik nafas dalam )
I : semangat utama itu dulu(peneliti :iya) dari pasangan kita dan diri kita(peneliti :
iya ) pasrahkan ke Allah teman-teman saya yang pasangan nya tidak tidak
terlalu dan kadang-kadang ada juga teman saya yang menyalahkan suami nya
maaf yah mungkin suami nya pernah eeh kesana kemari begitu melakukan apa
gitu akhrnya istri nya yang kena dia- menyalahkan suami nya ada juga yang
teman-teman eeh suami nya yang suami nya kadang suami nya yang gak jelas
juga ya itu lah yang memperburuk keadaan ee keadaan mereka gitu jadi
pasangan kita lah yang utama soal nya orang pee orang penderita seperti ini
yang uatama pendamping nya mbak pendamping nya kuat yaa yang sakit ini
bisa berpegangan dengan pendamping nya kalau pendamping nya gak kuat
ikutan mewek ikutan lemah ya sedikit banyak ya berpengaruh kalau
pendamping yang selalu mendukung kemanapun selalu berpikir baik ya insya
Allah yang sudah sudah saya lewati ya mbak yah (peneliti : iyaa) dan teman-
teman yang disini yang sudah operasi yah pendamping nya sama mereka selalu
dampingin nah untuk itu lah saya cerita tadi tu dengan ibu sukanti tadi tu dia
sudah menjanda beberapa puluh tahun terkena serviks dia sendiri maka nya
saya kadang kadang datang ke tempat dia berdagang saya beri dia semangat ya
saya beri support dia gitu tapi dia tetap terus tee tapi yah bagus sih sebenarnya
dia aku gak mau memikirkan penyakit saya dia bilang gitu tapi kalau saya ajak
ngobrol ya dia gak gak pernah mau itu yang saya takutkan sebenarnya aku gak
perlu kontrol dia bilang seperti itu sih saat ini yang dia rasakan terakhir saya
dengar informasi dari dia tuh dia sudah dua kali buang kotoran darah dari anus
nya tu kotoran nya sudah ada darah itu saya sebenarnay hawatir banget tapi ya
giaman ya dia ini dia juga gak gak mau jadi ya udah dinikmati aja hidup nya
kata nya segitu aja
P :nah (hehe)
I: apalagi nih mbak (hahaha)
P: ibu nya sehat sekali
I : hahaa emm saya agak anuh yah tapi memang saya semua nya lari nya ke Allah
sih mbak jadi memang kalau dipikir secara ee pikiran gak gak gak teman-
teman juga gitu kok ih ibu benar benar kuat dia bilang ebab dari awal titik saya
melahirkan saya benar benar sudah sudah eeehh pokoknya ya sudah luar biasa
jadi ya teman-teman ya salut dengan perjuangan saya yang luar biasa jadi bulan
5 say operasi bulan 11 lagi operasi dalam kaedaan payah gitu
P : apa sih yang berubah dari sebelum ibu eee terkena penyakit ini sampai
sekarang ee terkena kanker serviks ini ada yang berubah gak apa sih
perbedaan nya
I : banyak mbak (peneliti : eem) saya kan sekarang jadi jadi apa nyonya nyonya
gak boleh kerja (tertawa) jadi gak boleh capek segala urusan rumah tangga
seperti mencuci sekarang masuk loundri memasak ya sekedar nya mengurus
bayi yang bisa saya lakukan ya saya lakukan karna saya gak bisa terlalu capek
kan (peneliti eem) pikiran suami yang dulu sering emosi sebelum terkena ini
sekarang suami lebih sayang (responden tertawa ) alhamdulilah mbak benar
benar luar biasa jadi diruah benar benar seperti bunga ini lah (tertawa) kerja
apa yang ringan ringat saya lakukan (peneliti: iya) itu aktivitas nya ya menyapu
cuci piring masak ala kadar nya gak terlalu gak seperti dulu semua kerjaan saya
lakukan tapi kadang kadang badan ini memang mau ih saya harus nyuci sendiri
harus ini semua kerjaan rumah sendiri tapi begitu saya kerjakan sendiri
langsung lemas badan capek banget mata cekung itu dah dah saya gak berani
ngapa-ngapain langsung tidur itu mbak kalau sudah begitu gak berani tuh kalau
badan sudah seperti itu sudah kelelahan gitu kau (peneliti : eem )harus istirahat
gitu (resonden tertawa )
P : ee ibu saya mau Tanya ee untuk kan saya mohon maaf kalau misalkan
agak ee apa nama nya lebih dalam lagi nah dari kemoterapi yang berkali-
kali ibu ibu ada pernah mengalami kemoterapi ?
I : belum mbak habis di operasi trus di radiasi (peneliti : oh radiasi) trus stadium
saya kan yang masih ini lah masih aman (peneliti: nah ada nya eem) radiasi
(peneliti : nah) radiasi penyempitan (responden tertawa) jadi kalau
berhubungan seks ya luar biasa (peneliti: nah.ee) suami sempat mengelug
begitu (peneliti : eem)
P : nah bagaimana sih perasaan nya eemm(responden berbicara tetapi
kurang jelas) bagaimana sih perasaan ibu pada saat ee pertama kali dan
ya ee sudah melakukan operasi sudah dilakukan operasi pengangkatan
(responden : rahim) ee iya rahim nya nah apa yang ibu rasakan apakah
ada merasa sedih ee trus juga apa sih yang ibu bilang sama Tuhan atau
ibu pasrah aja atau bagaimana ?
I : ee sih sih sedih yah karna saya gak bisa punya anak lagi tapi ini yang terbaik
itu sih dan sedihnya sih bukan kesitu sedih nya saya gak bisa melayani
pasanagn ya dengan baik lah seperti itu pertama sakit yah sakit luar biasa
suami gak bisa nikmati yah ada nya juga sakit dah pres pres aja kan yang kedua
kok ya darah yang ketiga ya badan gak bisa terlalu katakana lah istilahnya hot
seperti itu ya sebisa nya aja ya alhamdulilah ya suami saya ee menerima apa
ada nya seperti itu saya sudah bilang juga saat setelah radiasi ini silahkan.. jika
ingin menikah lagi tapi kalau menikah lagi ya saya sudah tau resiko nya seperti
ini seperti ini punya keluarga baru dan keluarga ya begitu lah saya telah
mempersilahkan suami saya untuk eem jika ini seorang wanita ini pemikiran
saya yah jika seorang wanita sudah seperti ini katakan lah tidak mampu
melayani suami nya maka diperbolehkan lah suami nya untuk menikah lagi
ikhlas gak ikhlas lah mbak he
P : nah apa sih harapan ibu untuk masa yang akan datang ee apa yang ibu
pengen dari ibu pribadi sendiri apa yang ibu pengen misalkan ibu
sholat ibu berdoa apa yang ibu panjatkan doanya pada Tuhan u-ntuk
yang akan datang
I ; eee kedepannya sih gak terlalu muluk muluk mbak yang penting saya ingin
membe-ritahukan pad teman-teman teman-teman kalau ee pap smir
pokoknya kalau setiap ketemu teman-teman saya selalu anjurkan pap smir
pap smir setahun sekali saya lari nye kemasalah itu kalau lagi bicara sama
teman-teman saya selalu ini kan ke dia apa nama nya terakhir saya beri
nasehat masukan ke ayok gak usah malu gak usah malu rata rata kan teman
teman malu untuk pap smir itu saya sehat kata nya belum tentu sehat fisik
kan dalam nya belum tau itu aja sih yang sampai sekarang masih koar kan
ke teman teman itu yang teman teman yang sering ketemu teman teman
guru PPA teman-teman orang tua murid itu sih karna hanya dengan pap
smir aja bisa terlihat kalau terlihat- dari awal alham dulilah kalau terlihat
sudah stadium tinggi mau apa itu nanti sudah hitung hari kalau sudah
stadium tinggi memang semua kuasa Allah kuasa Allah semua kita
kembalikan ke Allah seperti itu Cuma itu harapan saya disisa ya mungkin di
umur yang kita gak tau ini saya selalu begitu kalau ketemu teman-teman
kalau sudah cerita masalah kanker serviks itu saya selalu hanya pap smir
yang saya anukan ke teman-teman sama saya koar koar kan ke teman-teman
sebab sudah luar biasa kita kalau sudah diponis soalnya kanker itu peyakit
yang sudah sangat amat sangat jadi gak mood kan mbak tapi kalau saya saya
jadikan teman jadi kadang kadang saya bicara dengan sakit saya itu itu saya
habis sholat saya berbicara saya anggap itu teman dalam hidup saya ya
hanya itu dah mbak kalau saya sudah capek berarti ya istirahat
P : nah untuk lingkungan sekitar nih kana da pasti kayak orang orang
disekitar ada yang yau ibu tuh menagalami ka-nker serviks sendiri nah
pernah gak sih bu ada orang sekitar yang memang menganggap itu
adalah dosa yang memang sudah lampau atau gimana gitu dari pihak
(responden : ada sih mbak) masyarakat sekitar
I : eeem teman-teman kita gak tau yah gak tau pikiran dia apa tapi tiba tiba
menjauh dari kita gitu tapi saya gak berusaha dia tau serviks itu apa seperti apa
saya gak dia harus tau ajarkan aja itu sudah hal nya dia saya ogah gak mau ya
sudah ada sih yang begitu saya masuk dipertemuan di sekolah anak saya gitu
kan dia kemarin dulu akrab loh sama saya tapi begitu tau saya kanker serviks
kok kayak menjauh gini gituh kerasa sih memang kerasan dijauhin teman itu
kerasa tapi selalu saya mengolah pikiran saya untuk positif gitu sempai positif
saya gak mau mikirin si A menjauh dari saya si B menjauh dari saya masih
banyak teman yang lain itu sih mbak ada memang gitu
P : eeeeee- mungkin itu dulu aja bu yang mau saya anu tanyakan hahaa
banyak banget (responden: banyak jawaban nya itu )cerita yang memang
saya ee eemmh
I : selalu lari nya ke Allah (peneliti: iya ) banyak yang saya liat kadang teman-
teman yang sudah
FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN
BIODATA PENELITI
INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA

A. Biodata Pribadi

Nama : Nuzul Prima Diyella


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Padang Pariaman, 12 Januari 1998
Agama : Islam
E-mail : Nuzulprima12@gmail.com
Instagram : Nuzul.prima27
No.Telpon : 087810424770
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Studi Fenomenologi Aspek Spiritualitas Pada
Pejuang Kanker Serviks
Dosen Pembimbing : 1. Ns.Wahyu Sulistyarini S.Kep,. M.s
2. Dr. Anik Puji Rahayu S.Kep M.kep
B. Riwayat Pendidikan : 1. SDN 022 Loa bakung Kota Samarinda

2. SMPN 16 Kota Samarinda


3. SMK Medika Kota Samarinda

Anda mungkin juga menyukai