(17E10016)
2020
KARYA TULIS ILMIAH
Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar
Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep) Pada Institut Teknologi dan
Kesehatan Bali
(17E10016)
2020
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 17E10016
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Pembuat Pernyataan
17E10016
Mengetahui,
Pembimbing
iii
MOTTO
Ada hal-hal tertentu yang membuat kita takut,dan ketakutan adalah reeaksi yang
wajar. Tapi menjadi berani untuk mengalahkan rasa takut adalah pilihan.
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
v
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh I Komang Triadi Suryawan dengan judul Karya
Penguji Pembimbing
Mengetahui ,
Institu Teknologi Dan Keesehatan Bali
NIDN.0823067802
vi
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah yang
berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA DI
RUANG DAHLIA BRSUD TABANAN”
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kep., M.Ng., Ph.D. selaku Rektor
ITEKES Bali yang telah banyak membina, membimbing penulis dari awal
mengikuti pendidikan sampek sekarang ini.
2. Ibu Ns. NLP Dina Susanti, S.Kep., M.Kep. selaku Wakil Rektor I ITEKES
Bali yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam menyelasaikan
proposal karya tulis ilmiah ini.
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta, S.Kep., S.Pd., MNS Selaku Wakil Rektor II
ITEKES Bali yang telah memberikan arahan dan motivasi untuk
menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini.
4. Ibu Ida Ayu Lisandari, SE.,MM selaku Sekertaris Rektor ITEKES Bali yang
telah memberikan kesempatan serta arahan khususnya di bidang administrasi
kepada penulis dalam menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini.
5. Bapak Ns. I Gede Satria Astawa, S.Kep., M.Kes. selaku Kepala Program
Studi DIII Keperawatan ITEKES Bali yang telah memberikan arahan dan
motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini.
6. Ibu Ns. Ni Kadek Sutini ,,S.Kep.,M.Kes. Selaku penguji utama yang telah
memberikan arahan dan masukan maupun saran yang diberikan kepada
penulis, serta pernyataan pengesahan yang diberikan kepada penulis.
vii
viii
Penulis
ix
MOTTO ............................................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. v
BAB I .................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................... 7
B. Anemia ......................................................................................................... 17
x
xi
WOC ................................................................................................................... 38
BAB IV ............................................................................................................... 44
B. Pembahasan .................................................................................................. 87
BAB V................................................................................................................. 94
A. Kesimpulan .................................................................................................. 94
B. Saran ............................................................................................................ 94
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 2 Sel Induk (Stem Cell) Dari Sel Sumsum Tulang ............................. 12
xiii
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
Daftar Singkatan
HB : Hemoglobin
GI : Gastro Intestinal
KG : Kilo Gram
MCH : Mean Corppuscular Hemoglobin
MCU : Medical Check Up
LED : Laju Endap Darah
PCR :Polymerase Chain Reaction
RBC : Red Blood Cell
ISPA : Inpeksi Saluran Napas Atas
NGT : Nasogastrik Tube
IVFD : Intravenous Fluid Drops
SDM : Sel Darah Merah
TB : Tinggi Badan
BB : Berat Badan
DM : Diabetes Militus
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perasaan tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu
seperti demam, sakit perut, dan lain-lain (Krisna Triyono dan K. Herdiyanto,
2018). Sakit tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti gaya hidup
danling kungan yang tidak sehat serta menurunnya metabolism tubuh. Salah
satu penyakit yang perlu di waspadai dan sering dijumpai yaitu anemia.
dunia atau 32,9% diperkirakan menderita anemia pada tahun 2010 (WHO,
2015). Kelompok populasi yang paling rentan terhadap anemia meliputi anak
usia dibawah 5 tahun sebesar 42% pada tahun 2016, wanita usia produktif
sebesar 32,9% pada tahun 2016 (WHO,2016). Secara global, wanita memiliki
1
2
Tabanan pada bulan Januari tahun 2019 sampai bulan Februari tahun 2020
Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau
pada laki-laki dan perempuan. Anemia yang terjadi pada pria biasanya terjadi
apabila hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dan pada wanita apabila
Gejala utama yang terjadi pada penderita anemia adalah fatigue, nadi teras
cepat, gejala dan tanda keadaan hiper dinamik (denyut nadi kuat, jantung
berkurangnya produksi sel darah merah tersebut adalah kekurangan nutrisi Fe,
B12, atau folat dapat disebabkan oleh kekurangan diet, mal aborpsi atau
Uswatun, 2019).
3
dapat menyebabkan dampak yang serius. Dampak yang timbul dari anemia ini
imunitas, kinerja yang terbatas dan berkurangnya fungsi kognitif pada anak
Komplikasi yang terjadi pada anemia adalah penyakit ginjal kronis dimana
Anemia terjadi pada 80-90% pasien penyakit ginjal kronis, terutama bila
penurunan konsentrasi HB dan darah, suplai darah berkurang (Utami & Fuad,
2018).
ditujukan pada penyakit dasarnya. Pada anemia yang mengancam nyawa dapat
darah bila HB pasien sangat rendah serta memberikan asupan zat besi hal ini
pasien harus menunggu donor darah dari keluarga pasien sehingga hal tersebut
pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. ManfaatTeoritis
pasien anemia.
6
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Fisiologi
Sistem hematologi terdiri dari darah dan sumsum tulang, organ utama
yang memproduksi sel darah (Jituwiyono, 2018). Sistem limfatik terdiri dari
pembuluh limfatik dan jaringan. Organ dan struktur lainnya, seperti limpa,
hati, dan ginjal, juga melakukan fungsi yang spesifik. Sistem hematologi
adalah sistem utama dimana nutrisi, oksigen, dan unsur lainnya dibawa
limbah. Jika aliran ini terganggu, tubuh akan mengalami gangguan ringan
melindungi tubuh dari infeksi. Sistem yang bisa terlepas dari pembuluh darah
ke sirkulasi sistemik.
7
8
1. Darah
Darah berbeda dari jaringan ikat lainnya, karena selnya tidak tetap,
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan fragmen sel yang yang
plasma darah, membuat darah menjadi jaringan ikat yang unik karena
tulang. Selama perkembangan embrio dan dalam kondisi lain, hati dan
darah “lebih kental” dari pada air murni. Rata-rata orang memiliki
sekitar 5 liter (lebih dari satu galon) darah. Faktanya sekitar 7-10%
sedangkan 45% sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan
10
dalam nilai hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang
Viskositas ini sangat penting untuk fungsi darah karena jika darah
dari pada darah di pembuluh darah karena kadar oksigen yang lebih
a. Transportasi
b. Regulasi
c. Perlindungan
berhenti berdarah.
2. Sumsum Tulang
pada rongga interior tulang. Berat rata-rata jaringan ini adalah sekitar
12
4% dari total berat badan atau 2,6 kg pada orang dewasa dengan berat
65 kg. sel induk (stem cell) dari sel sumsum tulang menghasilkan sel
darah dan sel stroma baru. Sumsum tulang juga merupakan bagian
dari 2 jenis jaringan seluler. Hal ini dikarenakan ada 2 tipe utama sel
induk. Salah satu jenis sel induk terlibat dalam produksi sel darah dan
Ada dua jenis sumsum tulang, merah atau kuning, tergantung pada
kapiler.
Semua jenis sel darah berasal dari 1 sel induk yang umum. Sel
merah.
waktu yang terbatas. Sel darah putih bertahan dari beberapa jam
sampai beberapa hari, trombosits selama sekitar 10 hari, dan sel darah
merah selama sekitar 120 hari. Sel-sel ini harus diganti terus-menerus.
3. Sel Darah
Menurut Sugeng Jitowiyono (2018, hal. 13) sel darah terdiri dari :
14
(trombosit) adalah cairan yang terdiri dari 90% air, dimana darah
a. Albumin
b. Globulin
molekul lebih tinggi dari pada albumin dan tidak larut dalam air
c. Fibrinogen
dan thrombin.
5. Sistem retikuloendotelial
manusia dan terdiri dari sel fagositik. Sistem ini terkait erat dengan
6. Hemostasis
bekuan tersebut.
B. Anemia
1. Definisi
kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya
a. Patofisiologi
1) Etiologi
beberapa etiologi:
(hemolysis).
sumsum tulang.
i. Anemia aplastik
(hemoglobinopati): Thalassemia
MCH<27 pg
pernisiosa
2) Proses Terjadi
hemolisis. Lisis sel merah terjadi dalam hati dan limpa. Sebagai
3) Manifestasi Klinis
1. Pusing
2. Mudah berkunang-kunang
3. Lesu
22
4. Aktivitas kurang
5. Rasa mengantuk
6. Susah konsentrasi
7. Cepat lelah
keganasan
c) Macam-macam anemia
d) Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan laboratorium
a) Tes penyaring, tes ini dikerjakan pada tahap awal pada setiap
B12
elektroforesis Hb.
pemeriksaan sitokimia.
4) Pemeriksaan sitogenetik
b. Penatalaksanaan
1) Anemia aplastik
eritropoetin rekombinan.
5 gr%.
5) Anemia megaloblastik
7) Anemia hemolitik
a. Pengkajian
2) Keluhan utama
kelemahan, pusing.
27
7) Pemeriksaan fisik
coma.
c) Tanda-tanda vital
- TB dan BB
cahaya.
penciuman.
perdarahan.
labia mayora.
8) Pemeriksaan penunjang
a) Riwayat Sosial
b) Kebutuhan Dasar
yang harus dijalani, pasang NGT, cairan IVFD yang digunakan jika
ada.
bahasa.
d) Data psikologis
5. Kemampuan koping
b. Diagnosis keperawatan
dari:
c. Perencanaan
mengganggu kesehatan.
b) Batasan karakteristik:
7. Klaudikasi
11. Edema
menit
berjalan 6 menit
16. Perestesia
garam, imobilitas)
3. Diabetes melitus
4. Hipertensi
6. Merokok
d) NOC
1. Circulation status
e) Kriteria hasil
involunter
f) Intervensi
dasar kuku.
33
intervensi
SDM, GDA
perdarahan.
d. Pelaksanaan Keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
a. Pengertian
dipengaruhi oleh status cadangan besi tubuh, bentuk dan jumblah besi
dua kategori besi dalam makanan. Kategori pertama adalah besi hem.
dan jarang sekali mencapai lebih dari seperempat besi yang dikonsumsi.
Kategori kedua adalah besi nonhem, yang merupakan asupan besi yang
lebih banyak dan terdapat dalam bentuk garam besi. Absorbs besi nonhem
yang dapat ireversibel bila awitin terjadi pada 2 tahun perama kehidupan.
(dalam bentuk sulfas ferosus) dibagi dalam dua atau tiga kali pemberian.
adanya dosis tes.hari sejak dimulainya terapi. Terapi oral harus dilanjutkan
selama 5 bulan. Bila besi oral tidak dapat diberikan, dibutuhkan terapi besi
rendah, saturasi transferin rendah, red blood cel width distribution normal
- Prosedur
a) Menyiapkan alat:
5) Handscoon disposable
b) Prosedur kerja
2) Mencuci tangan
masa berlaku
8) Hindari tranfusi darah lebih dari satu unit atau produk darah
infeksi local
setelah tranfusi)
tranfusi
20) Dokumentasi
WOC
(Web Of Caution)
Pendarahan saluran cerna, Defisiensi besi, vit B 12, Overaktif RES, produksi
uterus,hidung, luka as. Folat Depresi sum- SDM abnormal
sum tulang eritropoetin
Kehilangan SDM (sel Penghancuran SDM
darah merah)
Produksi SDM
Pertahanan sekunder
Resiko infeksi
tidak adekuat
38
BAB III
unit analisis atau subjek studi kasus yang akan diteliti. Unit analisis atau
subjek studi kasus dalam keperawatan umumnya adalah klien dan keluarga.
Dalam penelitian ini adapun yang menjadi subjek studi kasus adalah 2 pasien
C. Fokus Studi
BRSUD Tabanan.
D. Definisi Operasional
pasien dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan dengan rentang umur
antara 30 -75 tahun yang sedang dirawat di Ruang Dahlia BRUSD Tabanan.
39
40
anemia adalah format asuhan keperawatan, setelah itu pada saat pengkajian
perkembangan pasien.
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
42
4. Kesimpulan
1. Information Sheet
2. Inform Consent
mencantumkan inisial.
4. Confidentiality (kerahasiaan)
pasien.
BAB IV
nama Rumah Sakit Umum Tabanan yang berdiri diatas tanah seluas 1.610
Badan Layanana Umum. Pada bulan Mei 2014 Lulus Akreditasi Standar
2. Karakteristik Partisipan
Pasien dalam penelitian anemia yaitu pasien Tn. NR, umur 71 Tahun,
Badung.
44
45
3. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat Penyakit
3) Eliminasi
BAB
Sebelum pengkajian Sebelum dan
pasien mengatakan sesudah pengkajian
biasa buang air besar pasien mengatakan
1- 2 kali setiap hari biasa buang air besar
dengan konsistensi 1- 2 kali setiap hari
lembek, warna dengan konsistensi
kuning, tidak ada lembek, warna
lendir dan darah. kuning, bau khas
Saat pengkajian feses, tidak ada
pasien mengatakan lendir dan darah.
buang air besar 1
kali sehari dengan
konsistensi lembek
dan sedikit
bercampur darah.
d. Pemeriksaan Fisik
Observasi Tn. NR
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran CM (compos mentis) CM (compos mentis)
E4V5M6 E4V5M6
2) Postur tubuh Sedang Sedang
3) Bangun tubuh Tegak Tegak
4) Gerak motorik Terkoordinir Terkoordinir
5) Keadaan kulit Warna kulit pucat Warna kulit pucat
(sawo matang), (sawo matang),
lembab, tidak ada lembab, tidak ada
sianosi, turgor sianosi, turgor
kurang elastis, dan kurang elastis, dan
kebersihannya cukup kebersihannya cukup
55
b. Gejala Kardinal
1) Suhu 36, ºC 36,5 ºC
2) Nadi 88 x/menit 80 x/menit
3) Respirasi 22 x/menit 24 x/menit
4) Tekanan Darah 120/70 mmHg 110/70 mmHg
c. Ukuran Lain
1) BB sebelum sakit 60 kg 57 kg
2) BB saat pengkajian 59 kg 55 kg
3) Tinggi badan 170 cm 165 cm
4) IMT BB (kg) BB (kg)
TB (m) = TB (m)
55 (Kg) 60 (Kg)
2,85 (m) = 19 kg 9 2,72 (m) = 22 kg
(m) (m)
d. Keadaan Fisik
1) Kepala Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk
simetris, lesi tidak simetris, lesi tidak
ada, benjolan tidak ada, benjolan tidak
ada, penyebaran ada, penyebaran
rambut merata, rambut merata,
rambut tidak rontok, rambut tidak rontok,
warna rambut hitam warna rambut hitam
keputihan, dan keputihan, dan
kepala bersih. kepala bersih.
Palpasi : nyeri tekan
Palpasi : nyeri tekan
tidak ada.
tidak ada.
2) Wajah Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk
oval, lesi tidak ada, oval, lesi tidak ada,
oedem tidak ada, oedem tidak ada,
benjolan tidak ada. benjolan tidak ada.
Palpasi : nyeri tekan Palpasi : nyeri tekan
tidak ada tidak ada.
56
8) Thorax
a. Paru-paru
Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk
dada simetris, dada simetris,
retraksi otot dada retraksi otot dada
tidak ada. tidak ada. Palpasi :
tidak ada nyeri
Palpasi : tidak ada
tekan.
nyeri tekan.
Perkusi : suara paru
Perkusi : suara paru
sonor.
sonor.
Auskultasi :
Auskultasi :
whezing ada,
whezing ada,
ronching tidak ada,
ronching tidak ada,
suara napas
suara napas
vesikular.
vesikular.
Inspeksi :
Inspeksi :
iktuskordis tidak
iktuskordis tidak
tampak.
b. Jantung tampak.
Palpasi : ictus
Palpasi : ictus
cordisteraba di
cordisteraba di
sebelah medial linea
sebelah medial linea
midklavikulais.
midklavikulais.
Perkusi : terdengar
Perkusi : terdengar pekak.
pekak.
Auskultasi : suara
Auskultasi : suara jantung S1 S2
jantung S1 S2 tunggal legular.
tunggal legular.
58
e. Pemeriksaan Diagnostik
Pasien 1 Pasien 2
Hasil pemeriksaan darah lengkap tanggal Hasil pemeriksaan darah lengkap tanggal 6
3 April 2020 , pukul 14.14 wita April 2020 , pukul 15.25 wita
70.0 % 70.0
LYMPH 33.5 % 25.0- LYMP 34.0 % 25.0-
% 40.0 H% 40.0
BASO % 1.0 % 0.0- BASO 1.2 % 0.0-
%
1.0 1.0
MONO H % 2.0- MONO H 11.7 % 2.0-
% 10.8 %
8.0 8.0
EOS% H44 % 2.0- EOS% 1.7 % 2.0-
4.0 4.0
NEUT# 1.9 10^3 1.5 - 7.0 NEUT# 1.8 10^3/ 1.5 -
/ul ul 7.0
LYMPH 1.3 10^3 1.0 – 3.7 LYMP 1.2 10^3/ 1.0 –
# /ul H# ul 3.7
BASO# 0.0 10^3 0.0– 0.1 BASO# 0.0 10^3/ 0.0–
/ul ul 0.1
MONO# 0.4 10^3 0.0– 0.7 MONO 0.4 10^3/ 0.0–
/ul # ul 0.7
EOS# 0.2 10^3 0.0– 0.4 EOS# 0.1 10^3/ 0.0–
/ul ul 0.4
PLT LL 30 10^3 150 – PLT 256 10^3/ 150 –
/ul 440 ul 440
PDW H FL 9.0 – PDW H 20.6 FL 9.0 –
22.7 17.0 17.0
MPV L 7.8 FL 9.0 – MPV L 6.7 FL 9.0 –
13.0 13.0
GLUKO GLUK
SA OSA
DARAH DARA
H
GLKOS 113 Mg/ 70 – 100
A dL GLKO - Mg/d 70 –
DARAH SA L 100
PUASA DARA
H
62
PUAS
A
3. Pasien tampak
lemas dan
63
pasien tampak
pusing
4. Pasien tampak
memegangi
dadanya
PASIEN 2
Tanggal 5 April 2020
Data Etiologi Masalah
Data Subyektif 1. Penurunan Ketidakefektifa
konsentrasi Hb n perfusi
1. Pasien
dan darah jaringan perifer
mengatakan
lemas 2. suplai oksigen
berkurang
2. Pasien
mengatakan 3. Kompensasi
pusing jantung
4. Beban kerja
dan curah
Data Oobyektif
jantung
1. konjungtiva meningkat
pucat
5. Takikardia,
2. CRT > 2 detik angina,(nyerid
ada) iskemia
3. pasien terlihat miokardium,
lemas dan beban kerja
pusing
4. HB: 6,5 g/dl
Diagnose Keperawatan
Tabel 4. 7 Diagnosa Keperawatan
PASIEN 2
Dx Keperawatan Kriteria Hasil Perencanaan & Rasional
Ketidakefektifan Setelah diberikan 1. Monitor CRT Rasional:
perfusi jaringan perifer asuhan Untuk memantau
berhubungan dengan keperawatan kekuatan suplai oksigen
penurunan konsentrasi selama 3 x 24 jam ke jaringan perifer
Hb dan darah, suplai di harapkan perfusi 2. Observasi TTV Rasional:
oksigen berkurang jaringan perifer Untuk mengetahui
keadaan umum pasien
ditandai dengan pasien efektif dengan
3. Observasi efek samping
mengatakan lemas, kriteria hasil:
pemberian transfusi darah
pasien mengatakan 1.Pasien Rasional: Mengetahui
pusing, konjungtiva mengatakan tidak reaksi yang timbul selama
anemis, CRT> 2 lemas lagi transfusi dan setelah
detik,pasien terlihat 2.Copillany refile transfusi darah
lemas dan pusing, 6,5 time < 3 detik 4. Bantu ADL pasien
g/dl, turgor kulit kurang 3.Fungsi sensori Rasional: Membantu
elastis. motori cranial utuh kemandirian ADL pasien
5. Anjurkan pasien makan
4. Hb pasien < 10 makanan yang mudah
g/dl dicerna, dalam keadaan
hangat dan makanan yang
mengandung zat besi
seperti daging merah,
kuning telur Rasional:
Untuk meningkatkan
nafsu makan dan
memenuhi kebutuhan
nutrisi sesuai kebutuhan
6. Kolaborasi dalam
pemberian transfusi
darah, asam folat
Rasional: untuk
meningkatkan sel darah
merah
67
4. Implementasi Keperawatan
Tabel 4. 9 Implementasi Keperawatan
S : 36 oC
Sudah terpasang Nacl 20
tetes/menit
Pukul. 1 Delegatif dalam DS: pasien mengatakan tidak Triadi
12.00 pemberian merasa mual, pusing gatal
Wita transfusi darah maupun demam
S : 36.6 oC
Sudah terpasang Nacl 20
tetes/menit
5. Evaluasi Keperawatan
Tabel 4. 10 Evaluasi Keperawatan
B. Pembahasan
dengan Anemia Berat dan Tn. WS dengan Anemia Berat di ruangan Dahlia
BRSUD Tabanan
1. Pengkajian
mengalami tanda gejala sakit di bagian dada sebelah kiri dan pada Tn.
tidak mengalami tanda gejala BAB bercampur darah dan pada Tn. NR
kerektum.
2. Diagnosa
38)
3. Perencanaan
gizi, kolaborasi dalam pemberian transfusi darah dan obat asam folat.
91
4. Tindakan Keperawatan
5. Evaluasi
time <2 detik, tujuan 3 fungsi sensori motori cranial yang utuh, tujuan
tercapai yaitu tujuan 2 Copilliany refile time <2 detik, tujuan 3 fungsi
C. Keterbatasan
mengikuti rencana tindakan yang telah disusun sehingga studi kasus ini
Penutup
A. Kesimpulan
BRSUD Tabanan
B. Saran
sebagai berikut :
tingkatkan lagi.
94
95
hematologi .
Destarina, R. (2018) ‘Faktor Risiko Anemia Ibu Hamil Terhadap Panjang Badan
10.3406/arch.1977.1322.
10.24843/jpu.2017.v04.i02.p04.
Besi dengan Kejadian Anemia pada Murid SMP Negeri 27 Padang’, Jurnal
96
97
pp. 4–13.
http://apps.who.int/gho/data/view.main.GSWCAH28REG.
http://apps.who.int/gho/data/view.main.ANEMIACHILDRENv?lang=en.
98
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN PROPOSAL
NIM/NPN : 17E10016
Mengetahui
NIR. 83011
99
LEMBAR KONSULTASI
NIM/NPN : 17E10016
Mengetahui
NIR. 83011
100