FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2021
i
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2021
ii
iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi ini telah Diuji dan Dinilai oleh Panitia Penguji pada Program Studi
Sarjana Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali pada
Tanggal…….2022
iv
LEMBAR PERNYATAAAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Hubungan Kualitas Tidur Dengan Prestasi Belajar Di Masa
Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa D-IV Keperawatan Anastesiologi ITEKES
Bali”, telah mendapatkan persetujuan pembimbing pada tanggal….. dan disetujui
untuk diajukan ke hadapan Tim Penguji Skripsi pada Program Studi Sarjana
Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali.
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 18C10007
Dibuat di : Denpasar
Pada Tanggal :.......Mei 2022
Yang menyatakan
Materai 10000
Kadek Ari Saputra Jaya
KATA PENGANTAR
vi
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Hubungan Kualitas Tidur Dengan Prestasi Belajar Di Masa Pandemi Covid-19
Pada Mahasiswa D-IV Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali”.
vii
9. Bapak Putu Kirana Jaya dan Luh Kartini sebagai orang tua yang banyak
memberikan dukungan serta dorongan moral dan materil dalam penyelesaian
proposal ini.
10. Kakak Gede Arlik kusuma Jaya dan kekasih Luh Kartika Dewi yang banyak
memberikan dukungan serta dorongan moral dan materil dalam penyelesaian
proposal ini.
11. Teman-teman angkatan 2018 yang selalu memberikan dukungan hingga
selesainya proposal ini.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penyusunan proposal ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih belum
sempurna, untuk itu dengan hati terbuka, penulis menerima kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk proposal ini.
Penulis
viii
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI
MASA PANDEMI COVID-19 PADA MAHASISWA D-IV
KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI ITEKES BALI
ABSTRAK
Latar Belakang: Kualitas tidur pada masa Pandemi Covid-19 tentunya
berpengaruh dalam menyebabkan masalah tidur terhadap orang serta dapat
memperburuk gejala pada orang-orang yang sudah memiliki masalah tidur dan
tentunya memiliki pengaruh pada prestasi belajar seseorang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kualitas Tidur Dengan Prestasi Belajar Di
Masa Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa D-IV Keperawatan Anestesiologi
ITEKES Bali.
Metode: Penelitian ini mengunakan deskriftif korelatif, dengan metode
pendekatan cros-sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 118 responden
dipilih dengan teknik probability sampling dengan tipe Stratified random
sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner analisis menggunakan
Spearman’s-Rho.
Hasil: Dari 118 responden 99 responden (83.9%) adalah perempuan,19
responden (16.1%) adalah laki-laki. Hasil penelitian menunjukan mayoritas
responden memiliki Kualitas tidur buruk sebanyak 116 responden (98,4%),1
responden (0,8%) memiliki kualitas tidur sangat buruk, dan 1 responden (0,8%)
memiliki kualitas tidur baik. Sebanyak 80 responden (67,8%) memiliki Prestasi
Belajar Mahasiswa dengan pujian, sebanyak 38 responden (32,2%) memiliki
prestasi belajar sangat memuaskan. Arah hubungan sangat rendah dari dua
variabel, r=0.171, n=118, p<0.001.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara Kualitas Tidur dengan Prestasi
Belajar di masa Pandemi pada Mahasiswa D-IV Keperawatan Anestesiologi
ITEKES Bali.
ix
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kulaitas Tidur...................................................................... 7
B. Konsep Prestasi Belajar.................................................................... 22
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESA DAN VARIABEL
A. Kerangka Konsep.............................................................................. 33
B. Hipotesis............................................................................................. 34
C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional..................................... 34
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian................................................................................. 37
x
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................. 37
C. Populasi, Sampel dan Sampling.......................................................... 38
D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data.................................................... 41
E. Teknik Analisa Data............................................................................ 45
F. Etika Penelitian..................................................................................... 50
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................... 53
B. Karakteristik Responden..................................................................... 55
C. Hasil penelitian Variabel .................................................................... 55
BAB VI PEMBAHASAN
A. Kualitas Tidur Pada Mahasiswa D-IV Keperawatan Anastesiologi
ITEKES Bali ....................................................................................
B. Prestasi Belajar Pada Mahasiswa D-IV Keperawatan Anestesiologi
ITEKES Bali.....................................................................................
C. Hubungan Kualitas Tidur Dengan Prestasi Belajar Di Masa
Pandemic Covid 19 Pada Mahasiswa D-IV Keperawatan
Anestesiologi ITEKES Bali..............................................................
D. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 67
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan............................................................................................ 70
B. Saran................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Hubungan Kualitas Tidur Dengan Prestasi Belajar Di Masa Pandemi
Covid-19 Pada Mahasiswa D-IV Keperawatan Anestesiologi ITEKES
Bali........................................................................................................34
Tabel 4.1 Jumlah sampel yang di perlukan setiap kelas dengan Metode Stratified
Random Sampling.................................................................................39
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden pada Mahasiswa D-IV
Keperawatan Anastesiologi ITEKES Bali............................................55
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Komponen Kualitas Tidur pada Mahasiswa D-IV
Keperawatan Anastesiologi ITEKES Bali............................................56
Tabel 5.3. Distribusi Variabel Kualitas tidur pada Mahasiswa D-IV Keperawatan
Anastesiologi ITEKES Bali..................................................................58
Tabel 5.4. Hasil Penelitian Katagori Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mahasiswa
D-IV Keperawatan Anastesiologi ITEKES Bali...................................58
Tabel 5.5. Uji Normalitas Variabel Kualitas tidur dengan Prestasi Belajar di masa
Pandemi pada Mahasiswa D-IV Keperawatan Anastesiologi ITEKES
Bali........................................................................................................59
Tabel 5.6. Korelasi Kualitas Tidur dengan Prestasi Belajar di masa pandemic
Covid 19 pada Mahasiswa D-IV Keperawatan Anastesiologi ITEKES
Bali........................................................................................................59
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar. 3.2.Hubungan Kualitas Tidur Dengan Prestasi Belajar Di Masa
Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa D-IV Keperawatan
Anestesiologi ITEKES Bali.........................................................25
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 9. Surat izin Ethical Clearance dari Komite Etik Institut Teknologi dan
Kesehatan Bali
Lampiran 12. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Satu Pintu Provinsi Bali
xiv
DAFTAR SINGKATAN
EEG : Electroencephalograph
EOG : elektro-okulogram
NREM : Non-rapid eye movement
REM : Rapid Eye Movement
ASHS : Adolescent Sleep Hygiene Scale
TV : Television
SQS : Sleep Quality Scale
PSQI : Pittsburgh Sleep Quality
IPS : Indeks Prestasi Semester
SMA/K : Sekolah Menengah Atas/Kejuruan
PA : Pembimbing Akademik
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan setiap orang
untuk memulihkan kondisi tubuh sehingga dapat mengembalikan stamina
tubuh dalam kondisi yang optimal (Nilifda dkk., 2016). Tidur dapat
mempengaruhi bagianbagian tertentu dari otak, terutama lobus frontal.
Lobus frontal berfungsi mengontrol membuat keputusan, rencana untuk
masa depan dan menghambat perilaku yang tidak diinginkan secara sosial.
Selain itu, tidur memiliki fungsi yang sangat penting terutama dalam
proses konsolidasi memori, belajar, pengambilan keputusan, dan berpikir
kritis. Hal-hal tersebut sangat diperlukan untuk operasi yang optimal dari
fungsi kognitif terkait dengan keberhasilan dalam bidang akademik dan
sosial (Nastity, 2015). Tidur yang baik merupakan salah satu prioritas dari
manusia. Efek dari tidur yang kurang secara kualitas maupun kuantitas
bervariasi, bukan hanya menyebabkan perasaan tidak menyenangkan,
tetapi juga memiliki efek yang bervariasi pada mood individu, bagaimana
performa individu dalam pekerjaan maupun sekolah, sampai dengan
kemampuan individu mengendarai kendaraan bermotor (Japardi, 2002,
dalam Awaludin, 2017).
Tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap
orang. Setiap orang memerlukan kebutuhan istirahat dan tidur yang cukup
agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi istirahat dan tidur,
tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh
hingga berada dalam kondisi yang optimal (Guyton & Hall, 2007, dalam
Laniwaty, 2015). Pola tidur yang baik dan teratur memberikan efek yang
bagus terhadap kesehatan. Perubahan pola tidur umumnya disebabkan oleh
tuntutan aktivitas sehari-hari yang menyebabkan berkurangnya kebutuhan
untuk tidur, akibatnya sering mengantuk yang berlebihan pada siang
harinya (Potter & Perry, 2005 dalam Ayukawati 2015).
1
2
yang berasal dari dalam diri individu maupun yang berasal dari luar.
Stimulus yang bersumber dari dalam berupa kemauan individu untuk
melakukan sesuatu yang ia inginkan bukan karena imbalan dari luar.
Relevan dengan pernyataan (Santrock 2014),
Penelitian yang dilakukan oleh Sutarti, et al., (2018) menyebutkan
bahwa kualitas tidur yang buruk berhubungan dengan Prestasi belajar
seseorang. Prestasi dan Motivasi belajar berperan penting dalam kegiatan
pembelajaran sebab siswa yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar
akan berdampak buruk bagi aktivitas belajar dan tentunya juga berdampak
terhadap hasil belajar dan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa
yang memiliki semangat motivasi belajar yang tinggi akan berupaya lebih
baik untuk mencapai prestasi yang diinginkannya. Siswa akan mencoba
untuk senantiasa belajar dan mencari sumber ilmu. Proses pembelajaran
juga tidak akan mencapai tujuan jika siswa tidak memiliki niat, semangat,
dan motivasi terhadap pembelajaran yang dilakukan.
Prestasi belajar yang bagus dapat membangkitkan minat dan
mengarahkan peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang baru. Motivasi
dan prestasi belajar siswa juga berpengaruh terhadap respon siswa
terhadap kegiatan pembelajaran yang diberikan. Prestasi belajar yang
bagus membuat aktivitas belajar siswa akan berjalan lancar dan begitu juga
sebaliknya yang mana hal tersebut tentunya berpengaruh terhadap hasil
dan motivasi belajar siswa, prestasi belajar dalam situasi pandemic
berpengaruh pada seluruh mahasiswa di perguruan tinggi. (Rizal, et al.,
2018: Rahmawati, et al., 2017).
Pandemi Covid-19 tentunya berpengaruh dalam menyebabkan
masalah tidur pada beberapa orang serta dapat memperburuk gejala pada
orang-orang yang sudah memiliki masalah tidur. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hartini et al pada tahun 2021 dimana
hasilnya menunjukkan bahwa 78% remaja mengalami masalah tidur
selama pandemi dan jumlah ini lebih tinggi dari pada sebelum pandemi
Covid-19 (Caesarridha, 2021)
5
B. Rumusan Masalah
Apakah Ada Hubungan Kualitas Tidur Dengan Prestasi Belajar Di
Masa Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa D-IV Keperawatan
Anestesiologi ITEKES Bali.?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Kualitas Tidur Dengan Prestasi
Belajar Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa D-IV
Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali
2. Tujuan Khusus
a. Untuk Mengidentifikasi Kualitas Tidur pada Mahasiswa D-IV
Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali Di Masa Pandemi
Covid-19
b. Untuk Mengidentifikasi Prestasi Belajar pada Mahasiswa D-IV
Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali Di Masa Pandemi
Covid-19
c. Untuk Menganalisis Hubungan Kualitas Tidur Dengan Prestasi
Belajar Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa D-IV
Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan
menambah keberagaman penelitian dalam bidang kualitas Tidur, dan
Tingkat prestasi belajar sehinga nantinya dapat menunjang penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
Bagi Masyarakat diharapkan dapat menambah informasi
khususnya bagi mahasiswa ITEKES Bali ( Dewasa Muda ) yang
mengalami ganguan kualitas tidur, serta penurunan prestasi belajar
yang tidak efektif.
b. Bagi kampus
Bagi Institusi diharapkan dapat menjadi bahan yang berguna
bagi pembaca khususnya mahasiswa ITEKES Bali yang memiliki
masalah dalama kualitas tidur sehingga natinya dapat
meningkatkan prestasi belajar yang efektif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
2. Tahapan Tidur
Sejak adanya alat EEG (Electroencephalograph), maka aktivitas-
aktivitas di dalam otak dapat direkam dalam suatu grafik. Alat ini juga
dapat
8
8
metabolisme.
c. Parasomnia
Parasomnia merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat
mengganggu pola tidur, seperti somnambulism
(sleepwalking/berjalan- jalan dalam tidur) yang banyak terjadi pada
anak-anak, yaitu tahap III dan IV dari tidur NREM. Somnambulism
ini dapat menyebabkan cidera.
1) Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang
muncul secara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga
sebagai serangan tidur atau sleep attack.
2) Apnea Saat Tidur
Apnea saat tidur adalah kondisi terhentinya nafas secara periodik
pada saata tidur.
3) Sleep Walking
Merupakan perilakuyang dapat mengganggu tidur atau muncul
saat seseorang tidur/perilaku tidak normal. Gangguan ini umum
terjadi pada anak-anak.
4). Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur dengan kesulitan bernafas
(apnea/tanpa nafas) berulang kali ketika sedang tidur.
5). DelayedSleep Phase Disorder
Orang dengan kondisi ini ditandai dengan kesulitan tidur pada
malam hari, sehingga mengalami kesulitan untuk bangun pagi.
6). Somnambulisme
Somnambulisme adalah suatu keadaan perubahan kesadaran,
fenomena tidur-bangun terjadi pada saat bersaman.
7). Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di
hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan adenoid dapat
menjadi faktor yangturut menyebabkan mendengkur.
13
individu merasa lebih baik dan akan memberikan tubuh yang siap
untuk menjalankan aktivitas.
2). Tidur disaat mengantuk
Mencoba untuk tidur ketika tubuh benar-benar merasa lelah atau
mengantuk dari pada menghabiskan terlalu banyak waktu terjaga di
tempat tidur.
3). Aktivitas yang merangsang atau menarik
Jika belum bisa tidur setelah sekitar 20 menit atau lebih, lakukan
sesuatu yang dapat menenangkan atau mungkin membosankan sampai
merasa mengantuk misalnya dengan cara mematikan lampu (cahaya
yang terang akan memberitahu otak bahwa sudah waktunya untuk
bangun) atau membaca sesuatu yang membosankan, kemudian coba
kembali ke tempat tidur dan coba tidur kembali. Hindari melakukan
sesuatu yang merangsang atau menarik misalnya memainkan gadjet,
karena ini akan membuat terjaga kembali.
4). Kafein dan nikotin
Kafein atau nikotin menggangu kemampuan untuk tidur karena
zat-zat ini bertindak sebagai stimulan. Oleh karena itu cara terbaik
adalah untukmenghindari mengkonsumsi setiap kafein (seperti di
dalam kopi, teh, minuman bersoda, dan coklat) atau nikotin (rokok)
setidaknya untuk 4-6 jam sebelum tidur
5). Alkohol
Banyak orang yang percaya bahwa alkohol dapat membuat santai
dan membantu mereka untuk dapat segera tidur pada awalnya, namun
sebenarnya alkohol dapat mengganggu kualitas tidur, oleh karena itu
hindari alkohol 4-6 jam sebelum pergi ke tempat tidur.
6). Tempat tidur
Tempat tidur hanya digunakan saat tidur, sehingga tubuh akan
mengasosiasikan tempat tidur dengan tidur. Jangan melakukan
aktivitas lainnya di atas tempat tidur seperti tempat untuk menonton
18
12). Olahraga
Olahraga yang teratur adalah cara yang baik untuk membantu
mendapatkan tidur yang berkualitas, misalnya dengan cara lari-lari
pagi setiap hari akan membuat tubuh merasa lebih segar. Jangan
melakukan olahraga yang berat 4 jam sebelum tidur.
13). Nutrisi
Kondisi perut yang kosong saat sebelum tidur itu sangat
mengganggu, sehingga disarankan untuk memilih mengkonsumsi
makanan ringan yang mengandung kalsium, magnesium, l-
tryptophan, dan makanan yang kaya akan vitamin B, karena jika
memilih mengkonsumsi makanan yang berat juga akan dapat
mengganggu tidur. Misalnya, meminum segelas susu hangat yang
mengandung l-tryptophan dan juga kalsium yang dapat membantu
seseorang untuk tidur dengan mudah. Hal ini dikarenakan dapat
meningkatkan produksi melatonin. Melatonin adalah neurohormon
yang memberikan konstribusi untuk siklus tidur-bangun. Hormon ini
akan dilepas pada malam hari dan juga membantu menenangkan
aktivitas otak dan mempermudah seseorang untuk tidur.
14). Ruangan yang tepat
Ruangan tidur yang kondusif (tidak bising, tidak kotor, cahaya
yang tidak teralalu terang) akan memberikan rasa tenang dan
nyaman untuk tidur. Sebuah pendingin ruangan yang cukup serta
selimut untuk tetap hangat adalah hal yang terbaik, memiliki tirai
atau penutup mata untuk menghalangi cahaya pagi secara langsung
dan penutup telinga jika ada suara di luar ruangan.
15). Rutinitas siang hari
Lakukan rutinitas siang hari seperti biasanya dan yang telah
direncanakan. Jangan menghindari kegiatan karena merasa lelah, hal
ini dapat memperkuat insomnia dan memiliki tidur malam yang
buruk.
20
c. Durasi tidur
Durasi tidur dihitung dari waktu seseorang tidur sampai terbangun
di pagi hari tanpa menyebutkan terbangun pada tengah malam. Orang
dewasa yang dapat tidur selama lebih dari 7 jam setiap malam dapat
dikatakan memiliki kualitas tidur yang baik.
d. Efisiensi kebiasaan tidur
Efisiensi kebiasaan tidur adalah rasio persentase antara jumlah
total jam tidur dibagi dengan jumlah jam yang dihabiskan di tempat
tidur. Seseorang dikatakan mempunyai kualitas tidur yang baik apabila
efisiensi kebiasaan tidurnya lebih dari 85%.
e. Gangguan tidur
Gangguan tidur merupakan kondisi terputusnya tidur yang mana
pola tidur-bangun seseorang berubah dari pola kebiasaannya, hal ini
menyebabkan penurunan baik kuantitas maupun kualitas tidur
seseorang.
f. Penggunaan obat
Penggunaan obat-obatan yang mengandung sedatif
mengindikasikan adanya masalah tidur. Obat-obatan mempunyai efek
terhadap terganggunya tidur pada tahap REM. Oleh karena itu, setelah
mengkonsumsi obat yang mengandung sedatif, seseorang akan
dihadapkan pada kesulitan untuk tidur yang disertai dengan frekuensi
terbangun di tengah malam dan kesulitan untuk kembali tertidur,
semuanya akan berdampak langsung terhadap kualitas tidurnya.
g. Disfungsi di siang hari
Seseorang dengan kualitas tidur yang buruk menunjukkan
keadaan mengantuk ketika beraktivitas di siang hari, kurang antusias
atau perhatian, tidur sepanjang siang, kelelahan, depresi, mudah
mengalami distres, dan penurunan kemampuan beraktivitas. Semua
dimensi tersebut dinilai dalam bentuk pertanyaan dan memiliki bobot
penilaian masing-masing sesuai dengan standar baku (Smyth, 2012).
22
belajar dalam arti luas dapat di artikan sebagai suatu proses yang
memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai
hasil dari terbentuknya respons utama, dengan syarat bahwa perubahan
atau munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya
kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal.
Menurut Djamarah (2012) menyatakan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan
perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
belajar. Pendapat lain dari Helmawati (2018) menyatakan bahwa
prestasi belajar adalah hasil dari pembelajaran. Prestasi diperoleh dari
evaluasi atau penilaian. Setiap anak akan memiliki hasil belajar atau
prestasi yang berbeda antara satu dengan yang lain. Prestasi yang
diperoleh dari hasil pembelajaran setelah dinilai dan di evaluasi dapat
saja rendah, sedang ataupun tinggi. Sependapat dengan ahli tersebut,
Susanti (2019) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan
menyelesaikan hal sulit, menguasai, mengungguli, menandingi, dan
melampaui mahasiswa lain sekaligus mengatasi hambatan dan
mencapai standar yang tinggi.
Dari beberapa pengertian prestasi belajar, dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil atau perubahan pembelajaran yang
dicapai dan suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau
berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respons
utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah baru
itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya
perubahan sementara karena sesuatu hal.
3. Aspek-aspek prestasi belajar
Pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar mahasiswa, merujuk
kepada aspek-aspek :
a. Kognitif adalah kegiatan mental (otak), yaitu: pengetahuan,
pemahaman,penerapan,dan,penilaian.
24
3) Daya Ingat
a) Memori Jangka Pendek (Short Term Memory)
Semua individu memiliki akses menuju memori jangka
pendek. Memori ini menahan data memori selama beberapa detik
dan terkadang juga bisa sampai beberapa menit. Menurut model
Atkinson dan Shiffrin, simpanan jangka pendek hanya dapat
mengingat beberapa hal saja. Ia juga dapat diakses oleh sejumlah
proses pengontrolan yang mengatur aliran informasi kepada dan
dari simpanan jangka panjang. Biasanya, materi masih tetap
bertahan di dalam memori jangka pendek kira-kira 30 detik saja,
kecuali dilatih untuk mempertahankannya lagi. Kapasitas memori
jangka pendek menyimpan informasi dalam suatu area
penyimpanan sementara bersifat sangat terbatas dan rentan
terhadap memudarnya informasi dengan cepat (Wade, 2008
dalam Awal 2017).
b) Memori Jangka Panjang (Long Term Memory)
Ingatan jangka panjang adalah suatu tipe memori yang
relatif tetap dan tidak terbatas. Kapasitas yang dimiliki memori
jangka panjang sepertinya tidak terbatas. Informasi dalam jumlah
yang sangat besar yang tersimpan dalam memori jangka panjang
memungkinkan individu untuk belajar, menyesuaikan diri dengan
lingkungan, serta mengembangkan identitas diri dan sejarah
kehidupan. Memori jangka panjang tempat menyimpan memori-
27
4) Daya Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal
dengan mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak
berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan
perhatian dan kesadaran sepenuhnya kepada materi pelajaran yang
sedang dipelajari denganmengeyampingkan semua hal yang sama
sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan tersebut. Bila
seseorang tidak bias berkonsentrasi, proses tersebut tidak berjalan
dengan baik sehingga kemungkinan besar tidak dapat menyerap,
menyimpan, dan mengingat kembali informasi dengan baik.
b. Faktor dari luar (Eksternal)
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah
interaksi sosial. Faktor ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor
keluarga, factor kampus, faktor lingkungan masyarakat.
1) Faktor keluarga
Faktor keluarga sangat berperan aktif bagi mahasiswa dan
dapat mempengaruhi keluarga antara lain : cara mendidik, relasi
antara anggota keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang
tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan dan
suasana rumah.
2) Faktor kampus
Faktor kampus dapat berupa : cara mengajar dosen,
peralatan belajar mengajar, kurikulum, waktu kuliah, interaksi
dosen dan mahasiswa, kode etik mahasiswa, dan media
pendidikan.
28
3). Prestasi belajar rendah, nilai atau skor dibawah rata-rata yang
diperoleh dari hasil penelitian atau ujian, dengan hasil skor tersebut
maka dapat dikatakan bahwa siswa tesebut gagal dalam belajarnya
dan gagal dalam tujuan pendidikannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
pengukuran prestasi belajar dapat dilakukan dengan cara memberikan
tes yang mempunyai fungsi untuk mengukur kemampuan siswa dan
keberhasilan program pengajaran dan mengevaluasi hasil belajar
siswa dengan melihat hasil skor akhir tes siswa.
D. Penelitian Terkait
Menurut (Deshinta, 2009 dalam Jaka Sarfriyanda, Darwin Karim,
Ari Pristiana Dewi 2015) Pelajar dan mahasiswa sangat rentan
mengalami kualitas tidur yang buruk hal itu dibuktikan dengan
penelitiannya di dapatkan 220 pelajar dari jumlah total 287 pelajar di
SMA Negeri 1 Tanjung Morawa mempunyai kualitas tidur yang buruk.
Penelitian Listiani (2005) menunjukkan bahwa responden yang
mengalami gangguan pola tidur pada malam hari akan merasa lelah dan
merasa mengantuk pada saat siang hari sehingga tidak konsentrasi dalam
belajar dan menyebabkan nilai anak didik menurun.
Menurut Wolfson dan Carskadon (1998) (dalam Aulyanti, 2013),
menilai kebiasaan tidur bangun pada 3120 anak sekolah usia 13-19 tahun
di Amerika Serikat dan menemukan bahwa rerata lama tidur malam
adalah 7,3 jam. Waktu tidur malam adalah pukul 22:35 dan bangun pagi
pukul 06:05. Pada hari libur, waktu tidur dimulai pukul 00:25 dan bangun
pagi pukul 09:32, dengan durasi tidur 9 jam 7 menit. Tidur tidak hanya
berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun
emosional namun juga sangat terkait dengan fungsi kognitif,
pembelajaran dan atensi.
Menurut penelitian yang dilakukan Aulyanti,(2013). Usia remaja
memiliki waktu belajar di kampus lebih lama daripada durasi tidur harian
yaitu 7,5-8 jam per hari dibandingkan 6 jam 47 menit (durasi tidur
31
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep (Conceeptual framework) adalah suatu model
pendahuluan dari sebuah masalah penelitian, dan merupakan refleksi dari
hubungan variabel – variabel yang diteliti. Kerangka konsep dibuat
berdasarkan literature dan teori yang sudah ada (Swarjana, 2015).
33
34
Variabel
36
Pada bab ini akan diuraikan mengenai desain penelitian, tempat dan
waktu penelitian, populasi, sampel dan sampling, alat dan teknik
pengumpulan data, rencana analisa data serta etika dalam penelitian.
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian deskriftif korelatif, dengan metode pendekatan cros-sectional.
Desain penelitian deskriftif korelatif adalah penelitian yang menghubungkan
variabel bebas dengan variabel terikat, selanjutnya diuji secara statistic (uji
hipotesis) atau dikenal dengan uji korelasi yang menghasilkan koefisien
korelasi (Swarjana, 2015).
Metode pendekatan cross-sectional merupakan penelitian yang pada
tahap pengumpulan data dilakukan pada satu titik waktu (at one point in
time), fenomena yang diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data
(Swarjana, 2015). Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Hubungan Kualitas Tidur Dengan Prestasi Belajar Di Masa Pandemi Pada
Mahasiswa D-IV Keprawatan Anastesiologi ITEKES Bali.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ITEKES Bali yang terletak di Jalan
Tukad Balian No 108 .Denpasar, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota
Denpasar, Provinsi Bali. Alasan memilih Institut Teknologi Dan
Kesehatan Bali (Itekes Bali) sebagai tempat penelitian karena Itekes Bali
merupakan salah satu perguruan tinggi yang menerapkan pemebelajaran
online sejak diberikannya surat edaran normor 4 tahun 2020 tentang
pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat coronavirus diseases
(Covid19). Berdasarkan junral yang didaptkan bahwa kualitas tidur
yang buruk memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar. Mahasiswa
37
tingkat 4 kususnya mahasiswa tingkat 4 keperawatan D-IV Anestesiologi
yang
38
39
3. Besar Sampel
Besar sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak
responden yaitu. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus
Sugiyono (2013) :
N
n= 2
1+ N (d)
168
n= 2
1+168( 0,05)
168
n=
1+168(0,0025)
Keterangan :
168
n : besar sampel n=
1,42
N : Jumlah populasi
n=118
d : Tingkat kesalahan (0,05)
e. jumlah sampel dalam penelitain ini adalah 118 mahasiswa
4. Kriteria sampel
Menurut Nursalam (2015) dalam penelitian kriteria sampel
meliputi kriteria inklusi dan eksklusi, dimana kriteria ini menentukan
dapat dan tidaknya sampel itu digunakan.
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subjek penelitan
dari populasi target yang akan diteliti (Nursalam, 2015). Adapun
kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Siswa yang terdaftar di ITEKES Bali
b) Responden yang mengisi informed consent
c) Siswa yang sehat secara jasmani dan rohani
2) Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi adalah mengeluarkan atau menghilangkan
subjek yang tidak memenuhi syarat sebagai kriteria inklusi
(Nursalam, 2015). Adapun kriteria ekslusi dalam penelitian ini
adalah responden sedang sakit saat dimana siswa tersebut merasa
41
Tabel 4.1 Jumlah sampel yang di perlukan setiap kelas dengan Metode
Stratified Random Sampling
2 B. 84 N=118 (84/168) 59
berdistribusi nomal.
a. Uji Asumsi
Sebelum dilakukan analisa data, terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi, karena skala yang digunakan adalah skala interval. Adapun
uji asumsi yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji normalitas.
Uji normalitas digunakan pada penelitian ini adalah Kolmogorov-
smirnov karena sampel yang digunakan pada peneliti lebih dari 50
orang. Apabila nilai sig. > 0,05 maka dapat disimpulkan data
berdistribusi normal, jika nilai sig < 0,05 maka data berdistribusi
tidak normal.
b. Analisis Univariat
Analisa univariat adalah data yang terkait dengan pengukuran
terhadap suatu variabel pada waktu tertentu (Swarjana, 2016). Hasil
analisis yang akan didapatkan yaitu mengidentifikasi hubungan
Kualitas tidur Dengan Prestasi Belajar.
1). Kuesioner Kualitas Tidur mengunakan Kuesioner PSQI terdiri
dari 7 kelompok dengan total 19 buah pertanyaan tentang
kebiasaan-kebiasaan tidur seseorang dalam sebulan terakhir.
Total skor kuesioner PSQI diperoleh dengan menjumlahkan skor
1-7 dengan rentang 0-21. Skor tinggi menunjukkan kualitas tidur
yang buruk begitupun sebaliknya Berdasarkan respon terhadap
pertanyaan tersebut, masing-masing sub bagian akan dikalkulasi
dalam skala Likert 0 sampai 3. Angka 0 menunjukkan tidak
adanya kebiasaan tersebut, sedangkan angka 3 menunjukkan
presentasi yang tinggi dari kebiasaan tersebut. Semua pada
subbagian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total dengan
rentang nilai 0 -21. Selanjutanya skor pada setiap responden akan
dikategorikan yaitu rentang skor Penilaian Kualitas Tidur apabila
“Kualitas Tidur baik dengan skor <5 diberi kode 1, Kualitas tidur
buruk skor= 5-12 diberi kode 2 ,dan Kualitas Tidur sangat buruk
skor=13-21 diberi kode3. (Buysse,1989).
50
F. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang
diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak
hasil penelitian tersebut. Dalam penelitian keperawatan, etika penelitian
harus diperhatikan, karena penelitian keperawatan berhubungan langsung
dengan manusia. Prinsip-prinsip etika dalam penelitian yaitu
(Swarjana,2015):
a. Lembar persetujuan (Informed Consent)
Pada penelitian ini, peneliti berencana untuk menjelaskan tujuan
dan manfaat penelitian kepada responden. Selain itu peneliti akan
menjelaskan prosedur pelaksanaan pengumpulan data, tidak ada
pemungutan biaya apapun dan tidak ada unsur pemaksaan dalam
mengikuti penelitian ini.
Peneliti akan memberikan informed consent kepada responden
tiga hai sebelum pelaksanaan penelitian. Selanjutnya siswa diminta
untuk memberikan informed consent kepada orang tua agar dapat
dibaca dan dipahami, yang mana orang tua menjadi perwakilan
responden untuk menandatangani informed consent sehingga
diperlukan persetujuan orang tua siswa.p Setelah orang tua siswa
menyetujui dan menandatangani informed consent, siswa dapat
memutuskan juga apakah bersedia atau tidaknya menjadi responden.
Apabila ada beberapa responden menolak untuk dijadikan responden
atau menolak untuk diteliti. Maka peneliti tidak memaksa dan tetap
menghormati hak responden untuk menolak menjadi responden
penelitian.
b. Tanpa nama (Anonimity)
Anonimity merupakan masalah etika dalam penelitian
53
d. Kebaikan (Beneficience)
Beneficience adalah salah satu prinsip etika yang dilakukan
dalam peneltian, bertujuan untuk memberikan manfaat bagi partisipan
yang didapatkan dari penelelitian yang dilakukan.Peneliti telah
menjelaskan manfaat penelitian bagi responden yang berpartisipasi
dalam penelitian.
e. Menghormati Martabat Manusia (Respect for Human Dignity)
Prinsip ini adalah prospective participants yang memiliki hak
untuk menentukan secara sukarela (volunteer) apakah ingin
berpartisipasi dalam penelitian ataupun menolaknya. Pada penelitian
ini peneliti tidak memaksakan calon responden untuk berpartisipasi
dalam penelitian dan calon responden memiliki hak untuk menentukan
secara sukarela untuk berpartisipasi dalam penelitian.
f. Keadilan (Justice)
Pada penelitian ini responden telah diperlakukan secara adil
selama berpartisipasi dalam penelitian dan peneliti tidak melakukan
diskriminasi pada saat memilih responden
BAB V
HASIL PENELITIAN
54
55
B. Hasil Penelitian
Jenis Kelamin
Laki-laki 19 16.1
Perempuan 99 83.9
Umur
< 20 2 1.7
20-22 90 76.3
>22 26 22.0
Kelas
A 59 50.0
B 59 50.0
Agama
Islam 50 42.4
Hindu 62 52.5
Protestan 4 3.4
Katolik 2 1.7
57
2. Analisa Univariat
a. Variabel Kualitas Tidur
Pada sub ini dijelaskan tentang distribusi kualitas tidur pada
mahasiswa D-IV Keperawatan Anastesiologi ITEKES Bali dalam table
sebagai berikut:
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Komponen Kualitas Tidur pada
Mahasiswa D-IV Keperawatan Anastesiologi ITEKES Bali
(n=118).
hari dapat diketahui bahwa Sebagian besar responden memiliki sekor 1-2
dengan persentase responden sebesar 54 (45.8%).
Tabel 5.3 Distribusi Variabel Kualitas tidur pada Mahasiswa D-IV Keperawatan
Anastesiologi ITEKES Bali (n=118)
3. Uji Bivariat
Pada subu ini menjelaskan tentang uji bivariat antara variabel
Kualitas Tidur dengan Prestasi Belajar di masa Pandemi Covid 19 pada
Mahasiswa D-IV Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali.
Untuk melakukan analisi univariat wajib melakukan uji normalitas
yang mana dalam penelitian ini digunakan uji normalitas Kolmogorov-
Smirnov Adapun hasil sebagai berikut:
Tabel 5.5. Uji Normalitas Variabel Kualitas tidur dengan Prestasi Belajar
di masa Pandemi pada Mahasiswa D-IV Keperawatan
Anastesiologi ITEKES Bali (n=118).
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statisti
c df Sig. Statistic df Sig
Kualitas Tidur .120 118 .000 .952 118 .000
Prestasi Belajar .113 118 .001 .942 118 .000
Kualitas Prestasi
Tidur Belajar
61
Mahasiswa
Spearman' Kualitas Correlation
1,000 -.171
s rho Tidur Coefficient
Sig, (2-tailed) . .064
N 118 118
Prestasi Correlation
Belajar Coefficient -.171 1,000
Mahasiswa
Sig, (2-tailed) .064 .
N 118 118
Pada bab ini, akan dibahas lebih lanjut dari data hasil penelitian
yang di bandingkan dengan teori maupun hasil-hasil penelitian sebelumnya
yang sesuai dengan tujuan penelitian dan berdasarkan hasil penelitian yang
didapatkan.
61
D-IV Keperawatan Anastesiologi ITEKES Bali tingkat 4, hasil penelitian
yang
61
62
al., 2011) Penelitian yang lain, tidur yang buruk menyebabkan penurunan
kinerja di siang hari (Alapin et al., 2010). Mahasiswa fakultas kedokteran
merupakan kelompok paling tinggi risiko terkena gangguan tidur. Hasil
penelitian dari berbagai negara menyatakan bahwa tingkat distres
psikologis, ansietas, dan depresi yang tinggi, terdapat pada mahasiswa
fakultas kedokteran. Mahasiswa fakultas kedokteran rentan untuk
mempunyai kualitas tidur yang buruk (Fenny et al., 2016). Berdasarkan
penelitian secara epidemiologi menyatakan bahwa kelompok usia paling
banyak terdampak gangguan tidur adalah usia 19-29 tahun (Nilifda et al.,
2016)
sama, yaitu tidak ada hubungan antara pola tidur dengan prestasi belajar
siswa (Aini, 2011). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Sarfriyanda et al., 2015). Didapatkan 82,2% responden
yang memiliki kualitas tidur buruk namun mempunyai prestasi belajar yg
baik.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aini
(2011), dengan judul “Hubungan antara pola tidur dengan prestasi belajar
pada siswa SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2011”, bahwa analisa
sistematika diperoleh nilai signifikan (p value) sebesar 0,060 sehingga
lebih besar dari α=0,05, hal ini menunjukkan Ho gagal ditolak sehingga
disimpulkan tidak ada hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar pada
siswa, hal ini disebabkan banyak faktor lain yang berpengaruh kepada
remaja untuk prestasi belajar tersebut.
Soemanto (2014) juga menambahkan faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar yaitu konsep diri, locus of control, motivasi hasil belajar.
Penelitian yang dilakukan oleh Daruyani (2013) bahwa jalur masuk, pilihan
jurusan, tempat tinggal, metode belajar, hubungan mahasiswa dengan
teman, hubungan mahasiswa dengan keluarga serta motivasi belajar sangat
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Selain faktor motivasi dan
metode belajar, kesiapan belajar mahasiswa, kemandirian dan lingkungan
belajar juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa
(Saputri, 2013)
Peneliti berasumsi bahwa banyaknya prestasi belajar remaja yang
baik bisa saja disebabkan karena dipengaruhi oleh faktor individu (kognitif
dan fisik) dapat berupa kesiapan anak menerima pelajaran, tidak adanya
cacat fisik ataupun fisiologis dan masalah lain yang timbul dari diri anak
itu sendiri. Sedangkan faktor ekternal tidak dapat berupa kebisingan
ataupun masalah lain yang timbul dari lingkungan (Sekolah, Rumah, dan
lingkungan tempat tinggal) dan lain-lain sekitar remaja itu. Hasil yang
didapatkan tidak sesuai dengan teori dan juga penelitian sebelumnya
mungkin dikarenakan bukan hanya faktor kualitas tidur yang berperan
68
D. Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan penelitian ini ialah tidak dapat diketahui apakah
pertanyaan kuesioner yang telah diisi sesuai dengan apa yang dialami
karena pada penelitian ini, peneliti tidak melakukan observasi pada
responden.
2. Pada saat melakukan pengumpulan data banyak responden yang belum
menyempatkan diri untuk mengisi kuesioner sehingga mengharuskan
saya untuk menghubungi satu persatu orang yang belum mengisi link
kuesioner yang sudah saya sebarkan.
69
BAB VII
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hubungan Kualitas Tidur
dengan Prestasi Belajar di masa pandemic Covid-19 Pada Mahasiswa D-
IV Keperawatan Anestesiologi Itekes Bali dapat disimpulkan hasil sebagai
berikut:
1. Tingkat Kualittas tidur Mahasiswa Itekes bali tingkat 4 dari 118
responden sebagian besar memiliki Kualitas tidur Buruk yaitu sebanyak
116 (98.4%) responden
2. Prestasi belajar mahasiswa di masa pandemic covid-19 dari 118
responden sebagian besar memiliki tingkat kategori prestasi dengan
pujian dengan jumlah responden 80 (67,8%)
3. Tidak ada Hubungan antara Kualitas tidur dengan Prestasi belajar di
masa pandemic covid-19 mahasiswa D-IV Keperawatan Itekes bali
dengan hasil nilai yaitu P value >0,001 dengan kekuatan korelasi (r
=0,171) yang berarti tingkat hubungan sangat rendah (0,00-0,199).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti dapat memberikan
beberapa saran yang dapat dijadikan masukan antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Responden
Responden diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
pentingnya kualitas tidur yang baik dengan durasi tidur 7jam dalam
sehari yang nantinya hal tersebut bisa berdampak positif terhadap
Kesehatan kognitif dan fisikis, dan responden juga diharapkan agar bisa
membagi waktu dalam proses pembelajaran yang lebih bermanfaat
untuk tetap meningkatkan prestasi belajar di masa pandemic civid -19.
2. Bagi Kampus
Disarankan memberikan sosialisasi ataupun konseling tentang
Pentingnya kualitas Tidur yang baik untuk meningkatkan kualitas tidur
69
70
`
Adolescent Sleep Hygiene Scale. (2013). Retrieved on November 20, 2011, from
http://sleep.colorado.edu 2011/02/prestasi-belajar.html. Diakses tanggal
27 November 2021
Aini N. 2011. Hubungan pola tidur dengan prestasi belajar pada siswa
SMADharma Pancasila Medan. Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara; Medan.; 23.
Aini, N. (2011). Hubungan pola tidur dengan prestasi belajar pada siswa SMA
Dharma Pancasila Medan. Scholarly article, 22-27
Ambarwati R. 2017. Tidur, irama sirkardian dan metabolisme tubuh. Jurnal
keperawatan, 10(1):42-46.
Aminuddin M. 2018. Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemprov Kaltim Samarinda. 1(1) :
65: 51-71.
Arthur C, Guyton, John E. Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12
Awal, M. (2016). Pengaruh Perhatian Orang Tua, Konsep Diri, Persepsi Tentang
MAtematia Terhadap Hasil Belajar Matematika Melalui Motivasi
Belajar Siswa KElas VIII SMP Negeri di Kecamatan Ujung Loe
Bulukumba. Jurnal Matematika dan Pembelajarannya, 2(2), 64-79.
Awaluddin, H. Q. A. (2017). Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Prestasi
Belajar pada Mahasiswa Keperawatan Angkatan 2014 UIN Alauddin
Makassar (Doctoral dissertation, UIN Alauddin Makassar).
Caesarridha, D. K. (2021). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Konsentrasi Belajar
Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Di Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Medika Hutama, 2(04 Juli), 1213-1217.
Candra, W. N. (2018). Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah
Pada Siswa Kelas X-Xi Di Sma N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi
(Doctoral Dissertation, Stikes Bhakti Husada Mulia).
Dahlan, M. S. (2009). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Dahlan, M. Sopiyudin. 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel
dalam
Daruyani, S. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa
fsm Universitas Diponegoro semester pertama dengan metode regresi
logistik biner. Scholarly article.
Databoks dalam Newzoo (2019). Diperoleh tanggal 20 oktober 2021, dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/20/berapa-jumlah-
pengguna-smartphone-dunia-2020
Dewi, A. P. (2015). Hubungan antara kualitas tidur dan kuantitas tidur dengan
prestasi belajar mahasiswa (Doctoral dissertation, Riau
University).Diperoleh tanggal 23 November 2021Internet:
https://docplayer.info/96155624-Psikologi-tidur-dari-kualitas-tidur
hingga-insomnia.html
Djamarah Syaiful Bahri (2012). Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru.
Surabaya: Usaha Nasional.from http://repository.stikes-bhm.ac.id/141
Fenny F & S Supriatmo. 2016. Hubungan Kualitas dan Kuantitas Tidur dengan
Prestasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Jurnal
Pendidikan Kedokteran Indonesia, 5(3):140-147.
Genzel, L., et al. (2013) Sleep timing is more important than sleep lenght or
quality for medical school performance. Chronobiology International,
1-6
Hamalik Omar.(2012). Pendekatan Baru Strategi Belajra mengajar Berdasarkan
CBSA.Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Harfiyanto, D., Utomo, C. B., & Budi, T. (2015). Pola Interaksi Sosial Siswa
Hariani, Y. R. D. (2020). Hubungan Antara Penggunaan Smartphone Dengan
Kualitas Tidur Pada Siswa Sman 1 Mataram Di Kota Mataram Dan
Sman 1 Gunungsari Di Kabupaten Lombok Barat Naskah Publikasi
(Doctoral dissertation, Universitas Mataram).
Hastuti, Retno Yuli., Sukandar, Anis., & Nurhayati, Tri. (2016). Hubungan
Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa yang
Menyusun Skripsi di STIKES Muhammadiyah Klaten. J MOTORIK,
11(22) : 9-21.
Heriyanto & Puspo A. 2016. Mobile Phone Forensics and Security Series.
Yogyakarta:C.V Andi offset.
Hidayat, A. Alimul Aziz dan Uliah, Musrifatul.2015.Pengantar Kebutuhan
Dasar Manusia Edisi 2-Buku 2. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A.A.. (2014). Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data.
Jakarta : Salemba Medika Jakarta : EGC
Indrawati, N.B., 2012. Hubungan antara Kualitas Tidur Mahasiswa yang
Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti UKM pada Mahasiswa Reguler
Fakultas Ilmu Keperawatan. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan,
Universitas Indonesia. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas
Indonesia.Jakarta : EGC
Khusniyah, N., L., & Hakim, L. (2019). Efektivitas pembelajaran berbasis daring:
Sebuah bukti pada pembelajaran bahasa inggris. Jurnal Pemikiran dan
Penelitian Pendidikan. 17(1), 19-33. Tersedia pada:
http://journal.uinmataram.ac.id/index.php/tatqif. Diakses 21 November
2020.Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Lakshono, B. D., & Zulaikha, F. (2018). Hubungan Penggunaan Smartphone
dengan Kualitas Tidur pada Remaja di SMA Negeri 2 Kota Bangun.
Marpaung, P. P. (2013). Gambaran lama tidur dengan prestasi belajar siswa.
Scholarly article, 545-549..
Meirianto, M. T. (2018). Hubungan kecanduan smartphone dengan kualitas tidur
pada remaja.
National Sleep Foundation 2014, „Sleep In The Modern Family‟, National Sleep
Foundation, April 2014, diakses 29 Desember 2021
https://sleepfoundation.org/sites/default/files/2014-NSF-Sleep-in-
America-polll-summary-of-findings---FINAL-Updated-3-26-14-.pdf
Nilifda H, Nadjmir, Hardisman. 2016. Hubungan Kualitas Tidur dengan Prestasi
Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan
2010 FK Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(1):243-249
Nilifda H, Nadjmir, Hardisman. 2016. Hubungan Kualitas Tidur dengan Prestasi
Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan
2010 FK Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(1):243-249
Nilifda, H 2016, Hubungan Kualitas Tidur dengan Prestasi Akademik Mhasiswa
Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2010, Skripsi Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, Padang, diakses 29 Desember 2021
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/477
Noshri, (2012) Fisikologi Tidur Dari Kualitas Tidur Hinga Insomnia
Nur Rahmawati, A. I. (2018). Prestasi belajar pada Remaja Pelaku Substance
Abuse: Penyebab atau Akibat? Buletin Psikologi, 26(1), 64–70.
https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.31164
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta :
Salemba Medika.
Nursiati, C. W. (2018). Hubungan antara Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah
pada Siswa Kelas X-XI di SMA Kwadungan Kabupaten Ngawi.
Retrieved
Pandey, C. M., Ratag, B. T., & Langi, F. L. (2019). Hubungan antara kecanduan
smartphone dengan kualitas tidur pada siswa SMA Negeri 1 Maesaan
Kabupaten Minahasa Selatan. KESMAS, 8(2).
Pebrianty, t. S. (2018). Hubungan Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas
Tidur Pada Remaja Di Smk Negeri 3 Bandung.Penelitian Kedokteran
dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika Pengguna Gadget di SMA N
1 Semarang. Journal of Educational Social Pengguna Gadget di SMA
N 1 Semarang. Journal of Educational Social
Potter & Perry. (2005) dalam Muhammad aminuddin (2018) . Fundamental
Keperawatan :Konsep,Proses, dan Praktik. (4). Jakarta : EGC
Prasadja, A. (2009). Ayo bangun dengan bugar karena tidur yang benar. Jakarta:
Penerbit Hikma
Puri K. Buku ajar psikiatri edisi 2. Jakarta : EGC, 2011
Puri, B.K., Laking, P.J., & Treasaden, I.H., 2011. Buku Ajar Psikiatri Edisi 2.
PUtri, A. D. (2017). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Nilai Akademik
Mahasiswa Akademi Kebidanan Alifah Padang. JIK (JURNAL ILMU
KESEHATAN), 1(1), 22-26.
Putri, A. Y. (2018). Hubungan antara kecanduan smartphone dengan kualitas
tidur pada remaja (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Rahmawati, H.N., Iqom, M.K.B., dan Hermanto. (2017). Hubungan durasi
penggunaan media sosial dengan motivasi belajar remaja. Jurnal
Keperawatan. 5(2): halaman 77-81
Rasyid. (2011). The relationship of quantity of sleep, concentration and short term
memory capability in the students of Brawijaya University. Scholarly
article.
Rosyid, Moh Zaiful, Mustajab, Aminol. 2019. Prestasi Belajar. Malang: CV
Literasi Nusantara Abadi.
Rosyid, Moh. Zaiful, dkk. 2019. Prestasi Belajar. Jawa Timur : Literasi
Nusantara
RS, Yauri, SP et al. 2013. ‘Association between Facebook Dependence
and Poor Sleep Quality: A Study in A Sample of Undergraduate
Students in Peru’. Journals PLoS One. Dilihat 22 November 2021.
<https://journals.plos.org>.
Sadock, Benjamin J, Sadock, Virginia A. Buku ajar psikiatri klinis edisi 1.
Jakarta: EGC, 2010
Sadock, Benjamin J, Sadock, Virginia A. Buku ajar psikiatri klinis edisi 2.
Jakarta: EGC, 2011
Sagala, V. (2011). Kualitas Tidur dan Faktor-Faktor Gangguan Tidur.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7/Cover.pdf (Diakses
pada 11 november 2017).
Sanjaya.2011.”Pengertian Prestasi Belajar”. http://aadesanjaya.blogspot.com/
Santrock, J. W. (2014). Psikologi Pendidikan.motivasi belajar Edisi 5. Buku 1.
Alih bahasa oleh Harya Bhimasena. Jakarta: Salemba Humanika.
Saputri D. 2013. Pengaruh kesiapan, kemandirian dan lingkungan belajar terhadap
prestasi akademik mahasiswa pendidikan. Scholarly article
Sarfriyanda J, Karim D, & Dewi PA. 2015. Hubungan Antara Kualitas Tidur Dan
Kuantitas Tidur Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Universitas Riau.
2(2) : 1178-1185
Sari, A. W. (2011). Hubungan antara insomnia dengan prestasi belajar pada santri
di madrasah aliyah tahfidzhul Quran Isy- Karima Karanganyar.
Scholarly Article,11-15.
Sarwono, S. W. (2004). Psikologi remaja. (edisi revisi 8). Jakarta: Raja Grafindo
Pustaka
Sembiring, M. N., & Harahap, S. (2021). Hubungan Penggunaan Smartphone
Dengan Kualitas Tidur Pada Siswa/I Di Sma Negeri 6 Binjai Tahun
2020. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 20(2), 49-56.
Sherief Salbino, 2015, Buku Pintar Gadget Android Untuk Pemula. Kuncikom,
Jakarta.
Smyth, C., 2012. The Pittshburgh Sleep Quality Index. The Harford Institute for
Geriatric Nursing. New York University: Carole Smyth Studies, 4 (1).
Soemanto, W. (2006). Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosda Karya.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Sulistiani, Okta. 2012. Peningkatan Kedisiplinan Belajar Matematika Melalui
Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Modelling The Way. Surakarta:
Skripsi, UMS (Tidak diterbitkan)
Swarjana, I. K. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi.
Swarjana, I. K. (2016). Statistik Kesehatan (A. Ari (ed.); 1st ed.). Yogyakarta:
ANDI.
Syah, Muhibbin. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Wicaksono DW. 2012, Analisis Faktor Dominan yang Berhubungan dengan
Kualitas Tidur pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga, Journal Universitas Airlangga, 1(2):92-101.
Winarni, P. E. (2015). Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi Angkatan 2011
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses
dari: http://eprints. uny. ac. id/id/eprint/27068.
Wolniczak, I, Cáceres-DelAguila, JA, Ardiles, GP, Arroyo, KJ, Visscher, 189
Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan Bulan
Okt November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
ober
IV I I II I I I II I I I II I I I II I I I II I I I II I I I II I I I II IV
I I V I I V I I V I I V I I V I I V I I V I I
1. Penyusunan
Proposal
2. ACC
Proposal
3. Penyebaran
Proposal
4. Ujian
Proposal
5. Ujian Ulang
Proposal
6. Pengumpulan
Data
7. Penyusunan
Hasil
Penelitian
8. Penyebaran
Skripsi
9. Ujian Skripsi
KUESIONER PENELITIAN
PETUNJUK
Pertanyaan berikut ini berkaitan dengan kebiasaan tidur yang biasa anda
lakukan selama sebulan lalu. Jawaban dari anda akan mengindikasikan tanggapan
yang paling akurat pada mayoritas sehari-hari atau malam-malam yang anda lalui
DATA UMUM
Usia :
Jenis kelamin :
Agama :
Kelas :
Skor komponen 1:
Skor komponen 2:
Skor komponen 3:
Skor komponen 4:
Skor komponen 5:
Skor komponen 6:
Skor komponen 7:
Skor Global PSQI:
Kompone No Penilaia
n Item n
1. Kualitas tidur secara subyektif 8 Sangat baik 0
Cukup baik 1
Cukup buruk 2
Sangat buruk 3
2. Durasi tidur (lamanya waktu tidur) 4 >7 jam 0
6-7 jam 1
5-6 jam 2
<5 jam 3
3. Latensi tidur 2 ≤15 menit 0
16-30 menit 1
31-60 menit 2
>60 menit 3
5a Tidak pernah 0
1x seminggu 1
2x seminggu 2
≥ 3x seminggu 3
Skor total 0 0
komponen 3 1-2 1
3-4 2
5-6 3
4. Efisiensi tidur 1+3+4 >85% 0
Rumus: 75-84% 1
Jumlah lama tidur 65-74% 2
<65% 3
x100% Jumlah lama ditempat
tidur
5. Gangguan tidur 5b, 5c, 5d, 5e, Tidak pernah 0
5f, 5g, 5h, 1x seminggu 1
5i, 5j 2x seminggu 2
≥ 3x seminggu 3
Skor total 0 0
komponen 5 1-9 1
10-18 2
19-27 3
6. Penggunaan obat tidur 6 0 0
1-2 1
3-4 2
5-6 3
7. Disfungsi siang hari 7 0 0
<1 1
1-2 2
>3 3
9 Tidak ada 0
masalah
Hanya Masalah 1
kecil
Masalah sedang 2
Masalah besar 3
Skor 0 0
1-2 1
total 3-4 2
komponen 7 5-6 3
0-21
LEMBAR OBSERVASI
INDEKS PRESTASI SEMESTER MAHASISWA TINGKAT IV
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI
ITEKES BALI
Nama (inisial) :
Kelas : D-IV Keperawatan Anastesiologi A
D-IV Keperawatan Anastesiologi B
Nomor Absen :
Indeks Prestasi Semester : Dengan Pujian (3,51-4,00)
Sangat Memuaskan (3,01-3,50)
Memuaskan (2,76-3,00)
Lampiran 3
Peneliti
Denpasar,…………….2022
Responden
(………………………..
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Etik clirance
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
HASIL ANALISIS DATA
1.Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov- Shapiro-Wilk
Smirnova
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Total .120 118 .000 .952 118 .000
Sekor
(IPS .113 118 .001 .942 118 .000
7)
Ket data Tidak Berdistribusi normal
2. Analisis Univariat
Frequencies
Statistics
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Jenis Kelamin
Umur
Kelas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Agama
Durasi Tidur
Efisiensi Tidur
Latensi Tidur
Gangguan Tidur
Tidak Pernah 1 .8 .8 .8
Kualitas Tidur
Valid
Kualitas Tidur Sangat
1 .8 .8 100.0
Buruk
Cases
100.0
Kualitas Tidur * Katagori IPS 118 0 0.0% 118 100.0%
%
Katagori IPS
Dengan Sangat
Pujian Memuaskan
Count 81 35
Count 83 35
Total
Count 1
% of Total 0.8%
Count 116
% of Total 98.3%
Count 1
% of Total 0.8%
Count 118
% of Total 100.0%
Correlations
Correlations
N 118 118
.
Katagori IPS Sig. (2-tailed) .064
N 118 118