Anda di halaman 1dari 81

SKRIPSI

MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SELAMA MENGIKUTI


PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19
DI ITEKES BALI

NI LUH ARISKA DEWI

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI DENPASAR
2020/2021

i
SKRIPSI
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SELAMA MENGIKUTI
PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19
DI ITEKES BALI

NI LUH ARISKA DEWI


NIM. 17C10089

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI DENPASAR
2020/2021

ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal penelitian dengan judul “Motivasi Belajar Mahasiswa


Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi
COVID-19 Di ITEKES Bali” telah mendapatkan persetujuan
pembimbing untuk dilakukan penelitian.

Denpasar, 04 Maret 2021


Pembimbing I Pembimbing II

Ni Luh Adi Satriani,


S.Kep.,M.Kep.,Sp.Mat Ns. Gst. Kade Adi Widyas Pranata,
S.Kep.,M.S
NIDN: 0820127401
NIDN:0801128703

LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

iii
Skripsi ini telah Diuji dan Dinilai oleh Panitia pada Program Studi Sarjana
Keperawatan Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali pada tanggal

Panitia Penguji Skripsi Berdasarkan SK Rektor ITEKES Bali


Nomor:………..………

Ketua :

Anggota :
1. Ni Luh Adi Satriani, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat.
NIDN. 0820127401

2. Ns. Gst. Kade Adi Widyas Pranata, S.Kep., M.S


NIDN. 0801128703

LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN

iv
Skripsi dengan judul “Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti
Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi COVID-19 Di ITEKES Bali”,
telah disajikan di depan dewan penguji pada tanggal …dan telah diterima serta
disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi dan Rektor Institut Teknologi Dan
Kesehatan Bali.
Denpasar,
Disahkan oleh :
Dewan Penguji Skripsi

1.
NIDN.

2. Ni Luh Adi Satriani, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat.


NIDN. 0820127401

3. Ns. Gst. Kade Adi Widyas Pranata, S.Kep., M.S


NIDN. 0801128703

Menyetujui

Institut Teknologi dan Kesehatan Bali Program Studi Sarjan Keperawatan


Rektor Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali
Ketua

I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng.,Ph.D. Ns. A.A.A. Yuliati Darmini,S.Kep.,MNS


NIDN. 0823067802 NIDN. 0821076701
KATA PENGANTAR

v
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal yang berjudul
“Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring
Pada Masa Pandemi COVID-19 Di ITEKES Bali” tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan proposal ini penulis mendapat banyak
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D selaku
Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah
memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan proposal ini.
2. Ibu Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti, S.Kep.,M.Kep. selaku Wakil
Rektor (Warek) I Institut Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah
memberikan izin dan kesempatan pada penulis menyelesaikan
proposal ini.
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta,S,Pd.S.Kep.MNS selaku Wakil
Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan Bali (Warek) II yang telah
memberikan izin dan kesempatan pada penulis menyelesaikan
proposal ini.
4. Bapak Ns. I Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS selaku Dekan Fakultas
Kesehatan yang memberikan dukungan kepada penulis.
5. Ibu Anak Agung Ayu Yuliati Darmini, S.Kep.,Ns., MNS selaku
Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan yang memberikan
dukungan moral dan perhatian kepada penulis.
6. Ibu Ni Luh Adi Satriani, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku
pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dalam
menyelesaikan proposal ini.

vi
7. Bapak Ns. Gst. Kade Adi Widyas Pranata,S.Kep., M.S. selaku
pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan
masukan dalam menyelesaikan proposal ini.
8. Ibu Ns. Yustina Ni Putu Yusniawati, S.Kep., M.Kep. selaku wali
kelas B yang memberikan motivasi dan dukungan moral kepada
penulis.
9. Para staf Dosen Pengajar Program Studi Sarjana Keperawatan
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan
bimbingan dan pendidikan.
10. Seluruh keluarga terutama bapak, ibu, kakak dan orang-orang
terdekat yang selalu memberi dukungan serta dorongan moral
kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan proposal
ini.
11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu menyusun proposal ini
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu dengan hati terbuka, penulis menerima kritik
dan saran yang sifatnya konstruktif untuk kesempurnaan proposal ini

Denpasar, 2021

Penulis

vii
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SELAMA MENGIKUTI
PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI
ITEKES BALI

Ni Luh Ariska Dewi


Program Studi Sarjana Keperawatan
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
E-mail: ariskadewii98@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan Penelitian : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar


mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19
di ITEKES Bali
Metode : peneliti ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa ITEKES Bali
tingkat I, II, III, IV dan Profesi Ners yang terdiri dari 311 mahasiswa yang
diambil menggunakan total sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan kuesioner dan dianalisa data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu uji Chi - square.
Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak responden berjenis kelamin
perempuan sebanyak 274 (87,8%) dan laki-laki sebanyak 37 (11,9%). Pada
kategori motivasi baik sebanyak 306 (98,4%) responden dan pada kategori cukup
sebanyak 5 (1,6%) responden.
Kesimpulan : Maka disimpulkan dari hasil penelitian ini menunjuk kan motivasi
mahasiswa dalam kategori baik sebanyak 306 (98,4%).

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Mahasiswa ITEKES Bali, COVID-19

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN SAMPUL DEPAN ...........................................................................3


HALAMAN SAMPUL DALAM ..........................................................................3
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI.....................................iv
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN......................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
ABSTRAK...........................................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7
A. Konsep Pandemi COVID-19...............................................................................7
B. Konsep Pembelajaran Daring.......................................................................9
C. Konsep Motivasi Belajar............................................................................12
D. Penelitian Terkait..............................................................................................16
BAB III KERANGKA KONSEP DAN VARIABEL........................................18
A. Kerangka Konsep..............................................................................................18
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...................................................19
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................21
A. Desain Penelitian...............................................................................................21
B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................21

ix
C. Populasi, Sampel dan Sampling.................................................................22
D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data..........................................................26
E. Analisa Data...............................................................................................31
F. Etika Penelitian...........................................................................................33
BAB V HASIL PENELITIAN............................................................................36
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................................................36
B. Karakteristik Responden...................................................................................37
C. Hasil Penelitian Berdasarkan Variabel.......................................................38
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................43
A. Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada
Masa Pandemi COVID-19 di ITEKES Bali...................................................43
B. Keterbatasan Penelitian.....................................................................................44
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN..................................................................46
A. Simpulan...........................................................................................................46
B. Saran...........................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti


Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi COVID-19 di ITEKES Bali
...............................................................................................................22
Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Sampel yang Diperlukan Pertingkat dengan Teknik
Proportion Stratified Sampling.............................................................28

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan
Tingkat Pedidikan yang Telah Ditempuh di ITEKES Bali Tahun 2021
(n=311)
Tabel 5.2 Tabel silang Umur Responden dengan Motivasi Belajar Mahasiswa
Selama Mengikuti Pembelajaran Daring di ITEKES Bali
Tabel 5.3 Tabel silang Jenis Kelamin Responden dengan Motivasi Belajar
Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring di ITEKES Bali
Tabel 5.4 Tabel silang Tingkat Pendidikan Mahasiswa dengan Motivasi Belajar
Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring di ITEKES Bali
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Belajar
Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada Masa
Pandemi COVID-19 di ITEKES Bali Tahun 2021 (n=311)
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indikator Motivasi Belajar
Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di ITEKES Bali Tahun 2021 (N=311)

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti


Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi COVID-19 di ITEKES
Bali………………………………………………………………………..20

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Kuesioner Motivasi Belajar

Lampiran 3. Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4. Lembar persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5. Lembar Pernyataan Face Validity 1

Lampiran 6. Lembar Pernyataan Face Validity 2

Lampiran 7. Surat Keterangan Kelaikan Etik (Ethical Clearance) dari Komisi Etik
Penelitian (KEP) Fakultas Kesehatan Institut Teknologi Dan
Kesehatan Bali

Lampiran 8. Surat Ijin dari ITEKES Bali

Lampiran 9. Lembar Pernyataan Analisa Data

Lampiran 10. Hasil Analisa Data

Lampiran 11. Lembar Pernyataan Abstract translator

xiii
DAFTAR SINGKATAN

ITEKES : Institut Teknologi dan Kesehatan Bali


Kemenkes RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
WHO : World Health Organization
MERS : Middle East Respiratory
SARS : Severe Acute Respiratory Sindrom
COVID-19 : Corona Virus Diseases 2019
PJJ : Pelajaran Jarak Jauh

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan
penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu hingga penyakit yang serius
seperti Middle East Respiratory (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut
Berat/ Severe Acute Respiratory Sindrom (SARS) (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2020). Corona Virus Diseases 2019 (COVID-19) adalah
penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-Co V-2. Virus
corona adalah zoonosis yaitu kelompok virus yang ditularkan antara hewan
dan manusia. Adapun hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini
masih belum diketahui. Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular
dari manusia ke manusia melalui pecikan batuk/bersin (droplet). Orang yang
paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan
pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19 (Kemenkes RI,
2020).
Menurut World Health Organization (WHO), tahun 2020
mengumumkan bahwa prevelensi COVID-19 di Indonesia cukup tinggi.
Kasus yang pertama kali terkonfirmasi di Indonesia pada tanggal 12 Maret
2020 mencatat jumlah kasus sebanyak 1.528 orang. Menurut data Liatiani
(2015), jumlah kasus mulai melonjak sepanjang April dengan jumlah kasus
8.590 kasus terkonfirmasi kemudian pada bulan Mei kasus positif COVID-19
bertambah sebanyak 16.355 orang. Jumlah kasus di Indonesia terus
meningkat dengan pesat, hingga bulan Juni 2020 sebanyak 31.186 kasus
terkonfirmasi dan 1851 kasus meninggal (Public Health Emergency
Operation Center Kemenkes RI, 2020). Sementara pada bulan Juli kasus
positif meningkat tajam menjadi 51.991 orang. Kasus tertinggi terjadi di

1
2

provinsi DKI Jakarta yakni sebanyak 7.623 kasus terkonfirmasi dan 523
(6,9%) kasus kematian (PHEOC Kemenkes RI, 2020). Di Provinsi Bali
pasien positif COVID-19 pada bulan Agustus tercatat berjumlah 14.420
orang (Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Bali, 2020).
Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) telah dinyatakan sebagai
pandemi dunia oleh World Health Organization (WHO) karena kedaruratan
kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Zhou et al., 2020). Di
Indonesia sendiri, COVID-19 juga dinyatakan sebagai Status Darurat
Bencana oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana melalui Surat
Keputusan nomor 9 A Tahun 2020 yang kemudian diperpanjang dengan
Surat Keputusan nomor 13 A tahun 2020. Pandemi COVID-19 menjadi
persoalan multidimensi yang dihadapi dunia. Hal tersebut juga dirasakan
dampaknya dalam sektor pendidikan yang menyebabkan penurunan kualitas
belajar pada peserta didik (Sahu, 2020). Tidak hanya itu, masa darurat
pandemi ini juga mengharuskan sistem pembelajaran berubah dari yang
sebelumnya tatap muka menjadi sistem secara daring (dalam jaringan) atau
pembelajaran yang dilakukan secara online, agar proses pembelajaran tetap
dapat berlangsung (Sistema, 2020). Hal ini jelas mengubah pola pembelajaran
yang mengharuskan dosen dan pengembang pendidikan untuk menyediakan
bahan pembelajaran dan mengajar siswa secara langsung melalui alat digital
jarak jauh (United Nations, 2020).
Indonesia sebagai negara yang mengalami dampak bencana global
pandemi COVID-19 telah mengambil kebijakan khususnya terkait
pelaksanaan proses belajar mengajar di seluruh jenjang pendidikan.
Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa
darurat COVID-19 Nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan COVID-19
pada satuan pendidikan dan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020
tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat COVID-19. Tidak hanya
itu kebijakan lainnya juga tertuang dalam Surat Edaran Nomor 4
369662/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja
3

dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 serta surat


edaran dan petunjuk lainnya yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah/ Gubernur
di Indonesia. Kebijakan-kebijakan terkait proses belajar seperti yang
disampaikan diatas menekankan bahwa untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi siswa maka proses belajar mengajar
membutuhkan media pembelajaran yang terjangkau untuk seluruh peserta
secara daring.
Pembelajaran daring merupakan sebuah inovasi pendidikan yang
melibatkan unsur teknologi informasi dalam pembelajaran. Menurut Mustofa
et al (2019) bahwa pembelajaran daring merupakan sistem pendidikan jarak
jauh dengan sekumpulan metode pengajaran dimana terdapat aktivitas
pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar.
Pembelajaran daring diselenggarakan melalui jaringan internet dan web 2.0
(Alessandro, 2018), artinya bahwa penggunaan pembelajaran daring
melibatkan unsur teknologi sebagai sarana dan jaringan internet sebagai
sistem. Pembelajaran daring telah banyak dilakukan dalam konteks perguruan
tinggi, terbukti dari beberapa penelitian yang menjelaskan hal tersebut (Crews
& Parker, 2017; Mather & Sarkans, 2018). Pembelajaran daring memberikan
manfaat dalam membantu menyediakan akses belajar bagi semua orang,
sehingga menghapus hambatan secara fisik sebagai faktor untuk belajar
dalam ruang lingkup kelas (Rias, 22018). Bahkan hal tersebut dipandang
sebagai sesuatu yang efektif untuk diterapkan khususnya dalam perguruan
tinggi. Akan tetapi menurut Pilkington (2018) tidak bisa dipungkiri bahwa
tidak semua pembelajaran dapat dipindahkan ke dalam lingkungan
pembelajaran secara online.
Sehubung dengan anjuran dari pemerintah tentang adanya penerapan
social distancing sampai dengan physical distancing, agar proses
pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan optimal perlu dilakukan
terobosan sebagai solusi di masa pandemi. Proses pembelajaran secara virtual
atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan sebuah tuntutan sebagai solusi
untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini, dan siap tidak siap
4

harus berlangsung. Bagi sebagian pendidik proses pembelajaran jarak jauh


merupakan suatu hal yang baru dan belum terbiasa. Fenomena pembelajaran
jarak jauh saat ini membuat kerepotan bagi pendidik. Seorang pendidik saat
ini dipaksa untuk menggunakan berbagai perangkat dan media yang ada guna
mendukung pendidikan secara virtual (Baroroh Indiani, 2020).
Penggunaan berbagai media pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan motivasi pada mahasiswa dalam proses belajar mengajar
selama masa pandemi. Pembelajaran yang menarik akan meningkatkan hasil
belajar (Rachmawati, 2010). Berbagai media pembelajaran yang dilakukan
secara daring memanfaatkan berbagai platform dalam jaringan internet,
interaksi dan fasilitas untuk mendukung pelayanan belajar bagi mahasiswa
(Anhusadr, 2020) sehingga pola sistem pembelajaran ini dapat dimengerti
oleh tiap peserta belajar (Saputro, Somantri, & Nugroho, 2017). Fakta di
Indonesia, pembelajaran daring tidak cukup mudah diterima oleh mahasiswa.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian pada mahasiswa dimana 61%
mahasiswa merasa kesulitan memahami materi (Anhusadar,2020). Kesulitan
penguasa memahami materi ini diketahui disebabkan oleh gangguan
pengiriman informasi dosen ke mahasiswa yang salah satunya adalah karena
penggunaan media pembelajaran yang tidak sesuai.
Bagaimanapun juga data yang ditampilkan diatas merupakan hasil
penelitian tentang permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran
daring selama masa pandemi. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
bahwa masih sangat terbatas penelitian yang mengukur tentang motivasi
belajar mahasiswa selama masa pandemi COVID-19 terlebih pada level
institusi yang sedang berkembang yang memiliki banyak mahasiswa dan
bukan merupakan kampus besar di Indonesia. Hasil studi pendahuluan yang
dilakukan oleh peneliti melalui media sosial yaitu aplikasi whatsapp. Metode
yang digunakan metode wawancara dengan 10 responden. Hasil wawancara
yang dilakukan pada mahasiswa ITEKES Bali didapatkan hasil bahwa 6
mahasiswa dengan presentase 60% motivasi mahasiswa masih tergolong
rendah, tidak begitu memahami materi yang diberikan serta tidak
5

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran daring, sedangkan 4 mahasiswa


dengan presentase 40% motivasi mahasiswa masih tergolong tinggi dan tidak
malas serta mengerti dengan materi yang telah diberikan. Oleh karena itu,
melihat fenomena yang terjadi saat ini, kenyataannya hanya sedikit
mahasiswa yang memiliki motivasi dan semangat dalam mengikuti
perkuliahan online, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Motivasi
Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di ITEKES Bali”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimanakah motivasi belajar mahasiswa
selama mengikuti pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19 di
ITEKES Bali?”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa selama mengikuti
pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19 di ITEKES Bali.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi karakteristik umum responden.
b. Untuk mengidentifikasi motivasi belajar mahasiswa selama mengikuti
pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19 di ITEKES Bali.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi, referensi, dan
bahan pertimbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
pada lingkup keperawatan dalam meningkatkan motivasi belajar pada
mahasiswa selama masa pandemic COVID-19 ini.
a. Maanfaat Praktis
6

b. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan informasi
tentang pentingnya motivasi belajar pada masa pandemic COVID-19.
c. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi informasi atau masukan yang
mendukung bagi program keperawatan dalam proses pembelajaran pada
masa pandemi COVID-19.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dasar untuk
penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan motivasi belajar
mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring pada masa pandemi
COVID-19.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pandemi COVID-19


1. Pengertian Pandemi COVID-19
Menurut WHO (2020) dalam Putra (2020), pandemi adalah
penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia. Virus corona adalah keluarga
besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.
Menurut Kemenkes RI (2020) dalam Putri (2020), Coronavirus Disease
2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini
dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara
hewan dan manusia). Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan
COVID-19 ini masih belum diketahui. Berdasarkan bukti ilmiah,
COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan
batuk/bersin (droplet). Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini
adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang
merawat pasien COVID-19.
2. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis pasien COVID-19 memiliki spektrum yang luas,
mulai dari tanpa gejala (asimtomatik), gejala ringan, pneumonia,
pneumonia berat, acute respiratory distress syndrome (ARDS), sepsis,
hingga syok sepsis. Sekitar 80% kasus tergolong ringan atau sedang,
13,8% mengalami sakit berat, dan sebanyak 6,1% pasien jatuh ke dalam
keadaan kritis. Berapa besar proporsi infeksi asimtomatik belum
diketahui. Viremia dan viral load yang tinggi dari swab nasofaring pada
pasien yang asimptomatik telah dilaporkan. Gejala ringan didefinisikan
sebagai pasien dengan infeksi akut saluran napas atas tanpa komplikasi,
bisa disertai dengan demam, fatigue, batuk (dengan atau tanpa sputum),
anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan, kongesti nasal, atau sakit kepala.

7
8

Pasien tidak membutuhkan suplementasi oksigen. Pada pasien


geriatri dapat muncul gejala-gejala yang atipikal. Sebagian besar pasien
yang terinfeksi SARS-CoV-2 menunjukkan gejala-gejala pada sistem
pernapasan seperti demam, batuk, bersin, dan sesak napas. Pada pasien
COVID-19 memiliki suhu puncak antara 38,1-39°C (Susilo, dkk, 2020).
Perjalanan penyakit dimulai dengan masa inkubasi yang lamanya
sekitar 3-14 hari (median 5 hari). Pada masa ini leukosit dan limfosit
masih normal atau sedikit menurun dan pasien tidak bergejala. Pada fase
berikutnya (gejala awal), virus menyebar melalui aliran darah, diduga
terutama pada jaringan yang mengekspresi Angiotensi enzim (ACE2)
seperti paru-paru, saluran cerna dan jantung. Gejala pada fase ini
umumnya ringan. Serangan kedua terjadi empat hingga tujuh hari setelah
timbul gejala awal. Pada saat ini pasien masih demam dan mulai sesak,
lesi di paru memburuk, limfosit menurun. Penanda inflamasi mulai
meningkat dan mulai terjadi hiperkoagulasi. Jika tidak teratasi, fase
selanjutnya inflamasi makin tak terkontrol, terjadi badai sitokin yang
mengakibatkan ARDS, sepsis, dan komplikasi lainnya (Adityo Susilo,
dkk, 2020)
3. Patogenesis Infeksi dan Penularan COVID-19
Sampai saat ini patogenesis infeksi COVID-19 belum diketahui
dengan pasti. Patogenesis virus Corona yang baru ini mungkin serupa
dengan virus Corona penyebab severe acute respiratory syndrome
(SARS). Cara kerja virus ini terdiri dari 3 fase yaitu replikasi virus,
hiperaktivitas imun dan penghancuran paru. Hasil patologi paru
berhubungan dengan kerusakan alveolar difus, proliferasi sel epithelial
dan peningkatan jumlah makrofag. Gambaran infiltrate multinucleate
giant-cell dari makrofag atau asal epithelial merupakan gambaran
karakteristik infeksi virus Corona Fathiyah & Susanto, 2020).
Oubreak virus 2019-nCoV dimulai dari sebuah pasar penjualan
makanan laut lokal pada musim dingin, lingkungan yang hampir sama
pada saat oubreak virus SARS. Sebanyak 2/3 dari 41 kasus terkonfirmasi
9

berhubungan dengan pasar makanan laut Huanan yang juga menjual


hewan hidup. Laporan awal menyatakan penularan antar manusia masih
sangat terbatas tetapi saat ini terbukti terjadi penularan antar manusia.
Seperti halnya SARS, virus SARS CoV 2 dapat menular dari orang ke
orang melalui percikan atau droplet. Masa inkubasi virus ini adalah 2-14
hari. Sebuah penelitian melaporkan masa inkubasi 24 hari tetapi World
Health Organization (WHO) menyatakan hal tersebut kemungkinan
terjadi paparan kedua (Isbaniah dan Susanto, 2020).
4. Pencegahan COVID-19 menurut WHO, 2020
a. Terapkan PHBS dengan sering mencuci tangan menggunakan
sabun atau hand sanitizer.
b. Hindari kontak dengan hewan, pasar hewan dan makan daging
mentah atau liar.
c. Hindari kontak dengan orang sakit
d. Jika mengalami demam dan gangguan pernapasan, mohon hindari
keluar rumah kecuali untuk berobat, sebaiknya segera berobat,
pakai masker dan menerapkan etika bersin/batuk
e. Jika gejalanya muncul saat sudah kembali ke rumah, segera
dapatkan perawatan dan menyampaikan riwayat perjalanannya
kepada dokter.

B. Konsep Pembelajaran Daring


1. Pengertian Pembelajaran Daring
Pembelajaran merupakan proses interaksi yang dilakukan antara
dosen dengan mahasiswa dengan menggunakan sumber belajar dan pada
suatu kondisi lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu usaha
yang dilakukan pendidik untuk memberikan bantuan pada peserta didik
agar peserta didik dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan, serta
pembentukan sikap dan karakter peserta didik itu sendiri. Proses
pembelajaran akan dialami oleh seorang manusia sepanjang hayat serta
dapat berlaku dimanapun dan kapanpun (Dyah, 2012).
10

Pembelajaran daring merupakan sebuah inovasi pendidikan yang


melibatkan unsur teknologi informasi dalam pembelajaran. Menurut
Mustofa et al (2019) bahwa pembelajaran daring merupakan sistem
pendidikan jarak jauh dengan sekumpulan metode pengajaran dimana
terdapat aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah dari
aktivitas belajar. Pembelajaran daring diselenggarakan melalui jaringan
internet dan web 2.0 (Alessandro, 2018). Artinya bahwa penggunaan
pembelajaran daring melibatkan unsur teknologi sebagi sarana dan
jaringan internet sebagai sistem.
2. Metode Pembelajaran Daring
Metode pembelajaran daring dengan memanfaatkan berbagai macam
aplikasi online seperti Zoom, Whatsapp Group, Google Form, dan Voice
Note pada mata pelajaran. Aplikasi Whatsaap dirasa paling cocok untuk
menerapkan pembelajaran daring. Aplikasi tersebut merupakan yang
paling banyak digunakan karena aplikasi ini sudah familiar sehingga
lebih mudah untuk mengaplikasikannya (Mauly, 2020).
3. Prinsip Pembelajaran Daring
Prinsip belajar daring menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(2014), terdiri dari:
a. Materi diberikan dalam bentuk ringkasan, yang disampaikan secara
bertahap agar lebih mudah dipahami.
b. Materi pembelajaran disajikan secara beragam dengan
menggunakan berbagai media disesuaikan dengan gaya belajar
mahasiswa.
c. Adanya pengukuran terhadap hasil belajar untuk membuktikan
terjadinya proses belajar.
11

4. Manfaat Pembelajaran Daring


Menurut Simanihuruk, dkk., 2019 manfaat dari pembelajaran daring
yaitu:
a. Menciptakan kualitas interaksi yang semakin meningkat.
b. Interaksi pembelajaran berlangsung dimana saja dan kapan saja.
c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas.
d. Mempermudah pembaharuan dan penyimpanan materi
pembelajaran.
5. Faktor-faktor Pembelajaran Daring
Menurut Pangondian (2019), ada tiga faktor pembelajaran daring sebagai
berikut:
a. Faktor teknologi
Secara khusus pengaturan jaringan harus memungkinkan untuk
terjadinya pertukaran sinkronisasi dan ansinkronisasi, mahasiswa
harus memiliki akses yang mudah (misalnya melalui akses jarak
jauh), dan jaringan harus membutuhkan waktu minimal untuk
pertukaran dokumen.
b. Faktor karakteristik pengajar
Pengajar memainkan peran sentral dalam efektivitas pembelajaran
secara daring.
c. Faktor karakteristik mahasiswa
Mahasiswa yang memiliki keterampilan dasar dan disiplin diri yang
tinggi dapat melakukan pembelajaran yang lebih baik.
6. Kelebihan Pembelajaran Daring
Menurut Harsanto (2014), pembelajaran daring memiliki kelebihan
sebagai berikut:
a. Mengurangi perjalanan dan biaya perjalanan.
b. Memungkinkan belajar setiap waktu dan setiap tempat.
c. Menyediakan cara belajar tepat waktu.
d. Meningkatkan pengiriman materi yang mudah.
e. Update materi yang mudah.
12

Sedangkan menurut Ridwan Sanjaya (2020), kelebihan dari pembelajaran


daring adalah:
a. Pengajar dapat meningkatkan kemampuan profesionalitasnya.
b. Mahasiswa dapat mengulang materi pembelajaran
c. Meningkatkan kemampuan pendidik dan mahasiswa dalam
menggunakan teknologi yang baik.
d. Meningkatkan akses belajar dan wawasan.
7. Kekurangan Pembelajran Daring
Menurut Simanihuruk, dkk (2019), kekurangan dari pembelajaran daring
sebagai berikut:
a. Kurangnya interaksi tatap muka antara peserta didik dengan
pendidik.
b. Pembelajaran yang dilakukan cenderung ke pelatih bukan
pendidikan.
c. Pengajar dituntut lebih menguasai teknik pembelajaran.
d. Belum meratanya fasilitas internet.
e. Kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian
mengoperasikan computer.
f. Informasi yang diperoleh memiliki variasi kualitas dan keakuratan
informasi.
g. Sarana prasarana yang tidak mendukung menyebabkan kesulitan
mengakses grafik, gambar, video.

C. Konsep Motivasi Belajar


1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan dorongan dari diri seseorang untuk
mencapai tujuan ataupun hasil yang dikehendakinya, dapat dilihat dari
sikap peserta didik itu sendiri dengan adanya hasrat atau keinginan
yang tinggi untuk mempelajari sesuatu. Selain adanya dorongan,
didukung juga dengan adanya harapan dan cita-cita, adanya kegiatan
belajar mengajar yang menarik di dalam kelas maupun di luar kelas,
13

adanya suasana lingkungan belajar yang kondusif (Ayu, 2016).


Menurut Rimbun (2017), motivasi belajar yang rendah dapat
menimbulkan dampak negatif bagi siswa. Motivasi belajar yang
rendah dapat menyebabkan rendahnya keberhasilan dalam belajar
sehingga akan merendahkan prestasi belajar siswa.
Menurut Suyono dan Hariyanto (2014), menyatakan bahwa adanya
responden terhadap suatu situasi yang mana dalam situasi tersebut
terdapat proses yang mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku
disebut juga sebagai belajar. Berhasil atau tidaknya proses belajar
seseorang jika mampu memahami materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang
berlangsung secara progressif.
Motivasi sebagai karakteristik psikologis manusia yang
memberikan kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini
termasuk faktor-faktor yang menyebabkan dan mempertahankan
tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu. Motivasi sebagai
tenaga pengerak dan terkadang dilakukan dengan mengenyampingkan
hal-hal yang diangap kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan.
Dengan motivasi, manusia akan lebih cepat dan bersungguh- sungguh
dalam melakukan kegiatan (Lestari, 2015).
2. Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan tujuan dari motivasi adalah untuk
menggerakkan seseorang dengan menimbulkan keinginan dan
kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
atau tujuan tertentu (Lestari, 2015). Adapun tujuan-tujuan dari
motivasi adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan moral dan kepuasan belajar
b. Meningkatkan produktivitas
c. Mempertahankan kestabilan belajar
d. Meningkatkan kedisiplinan
e. Menciptakan suasana dan hubungan belajar yang baik
14

f. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas- tugasnya


3. Aspek-Aspek Motivasi
Menurut Gowing (2012) ada lima poin aspek-aspek motivasi belajar
antara lain:
a. Dorongan mencapai sesuatu
Peserta didik merasa terdorong untuk berjuang demi mewujudkan
keinginan dan harapan-harapannya.
b. Komitmen
Komitmen adalah suatu aspek yang cukup penting dalam proses
belajar. Dengan memiliki komitmen yang tinggi, peserta didik
memiliki kesadaran untuk belajar maupun mengerjakan tugas dan
mampu memahami penjelasan yang diberikan oleh dosen atau
guru.
c. Inisiatif
Peserta didik dituntut untuk memunculkan inisiatif-inisiatif atau
ide-ide baru yang akan menunjang keberhasilan dan kesuksesan
dalam menyelesaikan proses pendidiknya.
d. Optimis
Sikap gigih, tidak menyerah dalam mengejar tujuan dan selalu
percaya bahwa tantangan selalu ada, tetapi setiap diri kita memiliki
potensi untuk berkembang dan bertumbuh lebih baik lagi.
e. Kreatif
Peserta didik terus berpikir dan mencapai sesuatu yang baru,
sehingga membuat dirinya berbeda dengan yang lainya.
4. Faktor-Faktor yang Mengaruhi Motivasi Belajar
Faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Lestari (2015) yaitu:
a. Faktor Fisik
Motivasi yang ada di dalam diri individu yang mendorong untuk
bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik seperti
kebutuhan jasmani, raga materi, benda atau berkaitan dengan alam.
Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi
15

lingkungan dan kondisi seseorang, meliputi kondisi fisik


lingkungan, keadaan atau kondisi kesehatan, dan umur.
b. Faktor Herediter
Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan kematangan
atau usia seseorang.
c. Faktor Intristik
Motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri biasanya timbul dari
perilaku dalam memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa
yang sudah dilakukan.
d. Fasilitas (sarana dan prasarana)
Motivasi yang timbul karena adanya kenyamanan dan
memudahkan segala hal dengan ketersediaan sarana-sarana yang
dibutuhkan untuk kebutuhan yang diinginkan.
e. Situasi dan kondisi
Motivasi yang timbul berdasarkan keadaan yang terjadi sehingga
mendorong atau memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu.
f. Program dan Aktifitas
Motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri seseorang atau
pihak lain yang didasari dengan adanya kegiatan (program) rutin
dengan tujuan tertentu.
g. Audio visual (media)
Motivasi yang timbul dengan adanya informasi yang didapat dari
perantara sehingga mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu.
h. Umur
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berpikir logis sehingga motivasi
seseorang akan kuat dalam melakukan sesuatu hal.
16

5. Unsur-Unsur Motivasi Belajar


a. Pembelajaran
Pembelajaran dapat berupa peserta didik, pembelajaran, warga
belajar, dan peserta pelatihan. Pembelajaran memiliki organ
penginderaan yang digunakan untuk mentransformasikan hasil
penginderaannya ke dalam memori yang kompleks dan syarat yang
digunakan untuk menampilkan kinerja motivasi belajar.
b. Rangsangan / stimulus
Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajaran disebut
situasi stimulus. Agar pembelajaran mampu berjalan optimal maka
harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati.
c. Memori
Memori pembelajaran berisi berbagai kemampuan yang berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari
aktivitas belajar sebelumnya.
d. Respon
Respon merupakan tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi
memori. Pembelajaran yang sedang mengamati stimulus, maka
memori yang ada didalam dirinya kemudian memberikan respon
terhadap stimulus tersebut.

D. Penelitian Terkait
1. Penelitian yang dilakukan oleh Adhetya Cahyani, Lin Diah Listiani
dan Sari Putri Deta Larasati (2020), Motivasi Belajar Siswa pada
Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-19. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan Teknik sampling yang
digunakan adalah accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan
sistem online atau daring. Metode analisis yang digunakan untuk
menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan
metode analisis Mann Whitney U. Hasil penelitian ini menunjukkan
17

bahwa nilai signifikansi Mann Whitney U sebesar 0,000 yang artinya


motivasi belajar pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring atau
online di tengah situasi pandemi COVID-19 ini menurun, karna nilai
signifikansi yaitu 0,000 adalah kurang dari 0,05 (p <0,05).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yani Fitriyani, Irfan Fausi dan Mia
Zultrianti Sari (2020), Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran
Daring Selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Penelitian dilakukan di
Universitas Kuningan dengan melibatkan 80 mahasiswa semester 6
pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik survey
dengan skala likert. Survey dibuat dalam google form agar mudah
diakses oleh mahasiswa. Adapun teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menghitung presentase data dari setiap
indikator, kemudian menginterpretasi skor presentasi data dan
menganalisis setiap indikatornya secara mendalam. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa motivasi belajar mahasiswa menurun.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Suci Ferdiana (2020), Persepsi
Mahasiswa tentang Penggunaan Media Daring pada Program Studi S1
Ilmu Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya selama Masa
Pandemi Corona Disiases (COVID-19). Penelitian ini bertujuan untuk
menggali informasi terkait jenis media yang digunakan dengan
berbagai platform dan persepsi mahasiswa terhadap media yang
disukai dan tidak disukai. Metode penelitian ini mmenggunakan desain
cross-sectional dengan jumlah sample 104 responden berbagai
tingkatan tahun program studi S1 Ilmu Gizi STIKes Surabaya. Hasil
penelitian pada mahasiswa dimana 61% mahasiswa merasa kesulitan
memahami materi (Anhusadar,2020). Kesulitan penguasa memahami
materi ini diketahui disebabkan oleh gangguan pengiriman informasi
dosen ke mahasiswa yang salah satunya adalah karena penggunaan
media pembelajaran yang tidak sesuai.
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN VARIABEL

Pada BAB ini akan diuraikan mengenai kerangka konsep, hipotesis, variabel
penelitian dan definisi operasional.

A. Kerangka Konsep
Sebuah penelitian mutlak memerlukan sebuah kerangka konsep.
Kerangka konsep (conseptual framework) adalah model pendahuluan dari
sebuah masalah penelitian dan memerlukan refleksi dari hubungan-
hubungan variabel yang akan diteliti (Swarjana, 2015).

Dampak negative Pandemi Covid-19


pada pembelajaran daring

Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi
mahasiswa: Motivasi Belajar Mahasiswa selama
mengikuti Pembelajaran Daring Pada
1. Faktor Fisik Masa Pandemi COVID-19
2. Faktor Herediter
3. Faktor Intrinsik
4. Fasilitas (sarana)
5. Situasi dan
Kodisi
6. Program dan
Aktifitas
7. Audio Fisual
(media)
8. Umur

18
19

: Variabel yang akan diteliti

: Variabel yang tidak di teliti

: Variabel penghubung

Gambar 3.1: Kerangka Konsep Penelitian Motivasi Belajar Mahasiswa Selama


Mengikuti Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi COVID-19 di ITEKES Bali

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


1. Variabel Penelitian
Variabel merupakan sebuah konsep yang dioperasionalkan atau
dapat juga dikatakan sebagai obyek yang diukur. Variabel penelitian
merupakan variabel yang dapat diukur dan untuk mengukurnya perlu
menggunakan research instrument, kemudian dari pengukuran akan
menghasilkan data yang dalam penelitian disebut data penelitian
(Swarjana, 2015). Variabel dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar
Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi terhadap variabel berdasarkan
konsep teori namun bersifat operasional, agar variabel tersebut dapat
diukur atau bahkan dapat diuji baik oleh peneliti maupun peneliti lain.
Pada umumnya membuat definisi operasional variabel dalam bentuk
tabel, narasi bahkan ada juga yang menggabungkan keduanya (Swarjana,
2015).
20

Tabel 3.1 Definisi Operasional Motivasi Belajar Mahasiswa Selama


Mengikuti Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi
COVID-19 di ITEKES Bali.

Variabel Definisi operasional Alat dan cara Hasil Skala


pengumpulan pengukuran ukur
data
Motivasi Motivasi belajar Pengumpulan Dalam Ordinal
Belajar merupakan dorongan data dilakukan penelitian ini,
Mahasisw dari diri seseorang dengan cara dikategorikan
a selama untuk mencapai memberikan sebagai
mengikuti tujuan atau pun hasil kuesioner berikut:
Pembelaja yang kepada a. Baik, bila
ran dikehendakinya, responden skor 38-50
Daring. komitmen, inisiatif, sejumlah 10 (>75%)
optimis, dapat dilihat pernyataan b. Cukup, bila
dari sikap peserta dengan pilihan skor 30-37
didik itu sendiri jawaban yaitu: (60-75%)
dengan adanya a. Sangat c. Kurang,
hasrat atau keinginan Setuju bila skor
yang tinggi untuk (SS)= 5 10-
mempelajari sesuatu. b. Setuju (S)= 29(<60%)
4
c. Kurang
Setuju
(KS)= 3
d. Tidak
Setuju
(TS)= 2
e. Sangat
Tidak
Setuju (1)
BAB IV

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai desain penelitian, tempat dan waktu
penelitian, populasi, sampel, dan sampling, pengumpulan data, analisa data, serta
etika penelitian.

A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang umumnya
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu desain penelitian deskriptif maupun
analitik. Desain penelitian dapat membantu peneliti dalam menentukan
pengumpulan dan analisis data penelitian (Swarjana, 2015). Penelitian ini
menggunakan desain deskriptif dengan metode pendekatan cross-sectional.
Desain penelitian deskriptif dapat menjelaskan fenomena agar dapat
menjawab research question, yang mana penelitian deskriptif hanya
memberikan gambaran terhadap masalah yang diteliti (Swarjana, 2015).
Metode pendekatan cross- sectional merupakan penelitian yang pada tahap
pengumpulan data dilakukan pada satu titik waktu tertentu (Swarjana,
2015). Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimanakah motivasi belajar
mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring pada masa pandemi
COVID-19.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat penelitian
Pengambilan data dilaksanakan di ITEKES Bali
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai dari penyusunan laporan dari bulan November
2020 hingga Januari 2021. Pengurusan ijin penelitian pada bulan Januari
sampai dengan Februari. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari
sampai Mei 2021, dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret
2021. Pengelolaan data dilakukan pada bulan April 2021 dan penyusunan

21
22

hasil pada penelitian ini dilaksanakan langsung setelah pengumpulan


data dilakukan.

C. Populasi, Sampel dan Sampling


1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu atau objek atau fenomena
yang secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian
(Mazhindu and Scott, 2005 dalam Swarjana, 2015). Populasi dalam
penelitan ini adalah seluruh mahasiswa ITEKES Bali yang berjumlah
1653 mahasiswa.
2. Sampel
Sampel merupakan segmen dari populasi atau sampel adalah bagian
dari populasi yang dipilih untuk diteliti (Swarjana, 2015).
a. Besar Sampel
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah mahasiswa
ITEKES Bali. Penentuan besar dilakukan berdasarkan teknik
pengumpulan sampel yang ditemukan oleh Nursalam (2014), yakni
sebagai berikut:

Keterangan:

n = Perkiraan besar sample

N = Perkiraan besar populasi

Z = Nilai standar normal untuk α = 0, 05 (1, 96)

P = Perkiraan proporsi jika tidak diketahui dianggap 50%

q = 1- p (100% - p)

d = Tingkat kesalahan yang dipilih (d=0, 05)


23

maka dari rumus diatas perhitungan besar sempel yang di dapat


adalah:

Berdasarkan hitungan diatas maka jumlah sampel yang diperlukan untuk


penelitian yang dilakukan adalah sebanyak 311 responden yang dipilih dari
1.653 populasi yang merupakan seluruh mahasiswa ITEKES Bali pada
tahun ajaran 2020/2021.

b. Kriteria Sampel
Nursalam (2015) dalam penelitian keperawatan agar karakteristik sampel
tidak menyimpang dari populasi, sebelumnya dilakukan pengambilan
sampel berdasarkan kriteria sampel. Kriteria sampel dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:

1) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subjek penelitian dari


suatu populasi target yang diteliti (Nursalam, 2015). Kriteria inklusi
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
24

a) Mahasiwa ITEKES Bali yang masih berstatus aktif.

b) Mahasiwa ITEKES Bali yang bersedia menjadi responden.

c) Mahasiswa ITEKES Bali yang kooperatif pada saat


pengumpulan data

2) Kriteria eksklusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang


memenuhi kriteria inklusi dari studi karena sebab (Nursalam, 2015).
Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah:

a) Mahasiswa ITEKES Bali yang sedang sakit saat pengumpulan


data.

b) Mahasiswa ITEKES Bali yang tidak bersedia mendatangi


informed consent.
c. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi unit yang diobservasi dari
keseluruhan populasi yang diteliti sehingga kelompok yang diobservasi
dapat digunakan untuk membuat kesimpulan atau membuat inferensi
tentang populasi tersebut (Babbie, 2006 dalam Swarjana, 2015).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara pengambilan
sampel probability sampling, yaitu semua anggota populasi yang
mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel (Kothari,
2009 dalam Swarjana, 2015), dengan pilihan metode stratified sampling.
Stratified sampling merupakan perpanjangan dari metode simple random
sampling, metode ini dilakukan bila penelitian yang dilaksanakan
melibatkan kelompok atau group, atau memastikan bahwa elemen tiap
group terpilih (Swarjana, 2015).
Dalam penelitian ini sampel terdiri dari lima kelompok, yakni dari
kelompok mahasiwa tingkat 1 yang terdiri dari 395 orang dan kelompok
tingkat 2 yang terdiri dari 335 orang, kelompok tingkat 3 yang terdiri dari
405 orang, kelompok tingkat 4 yang terdiri dari 301 orang, kelompok
25

profesi Ners yang terdiri dari 217, dimana jumlah populasi keseluruhan
menjadi 1.653 orang, sedangkan sampel yang diperlukan sebanyak 311
orang. Maka agar jumlah sampel terpenuhi dan sampel yang diambil
mendapatkan proporsi yang seimbang dari setiap kelompok, peneliti
menentukan jumlah sampel yang diambil dari masing-masing kelompok
dengan rumus:

nı = n

Keterangan:

N = Populasi dalam penelitian

Nı = Jumlah populasi pada kelompok pertama

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan secara keseluruhan

nı = jumlah sampel yang dibutuhkan dari kelompok pertama

Maka dari rumus diatas jumlah masing-masing sampel yang


diperlukan dari tiap kelompok adalah seperti dalam tabel di bawah
ini:

Tabel 4.1 Distribusi jumlah sample yang diperlukan pertingkat


dengan Teknik Proportion Stratified Sampling.

No. Tingkat di ITEKES Jumlah Populasi Dibutuhkan Sampel


BALI Populasi Pertingkat
Pertingkat
1. Tingkat I 395 N = 331(395/1.635) 74
2. Tingkat II 335 N = 331 (335/1.635) 63
3. Tingkat III 405 N = 331 (405/1.635) 77
4. Tingkat IV 301 N = 331 (301/1.635) 57
5. Profesi Ners 217 N = 331 (217/1.635) 40
Total 331

Untuk mendapatkan responden pada masing-masing tingkat sesuai


jumlah yang sudah ditentukan dengan metode stratified sampling,
26

selanjutnya peneliti melakukan teknik pengambilan sampel dengan simple


random sampling dengan cara mengundi nomor absen mahasiswa setiap
tingkat.

D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data


1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner berarti sebuah form yang
berisikan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditentukan yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan informasi (data) dari dan tentang orang-
orang sebagai bagian dari sebuah survey (Swarjana, 2015). Responden
yang telah memenuhi kriteria inklusi diberikan penjelasan mengenai
maksud dan tujuan penelitian serta diberikan lembar persetujuan. Setiap
responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan. Setelah
responden menandatangani lembar persetujuan kemudian responden
diberikan lembar kuesioner motivasi belajar mahasiswa selama
mengikuti pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19,
selanjutnya peneliti menjelaskan mengenai cara pengisian kuesioner
tersebut. Data yang didapat oleh peneliti berdasarkan kuesioner
kemudian dikumpulkan dan diolah untuk hasil dari penelitian yang
dilakukan.
2. Alat Pengumpulan Data
a. Data Demogfrafi Responden
Kuesioner berisikan tentang identitas responden, yaitu identitas
mahasiswa, meliputi umur.
b. Kuesioner
Kuesioner adalah sebuah form yang berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang telah ditentukan dan dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi dari orang- orang sebagai bagian dari
survei. Kuesioner diperlukan untuk mengetahui tentang motivasi
belajar mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring pada masa
pandemi COVID-19. Pertanyaan di dalam kuesioner merupakan
27

pertanyaan bersifat tertutup (closed ended items/ restricted items)


(Swarjana, 2015). Adapun kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu kuesioner motivasi.
Kuesioner ini akan dimodifikasi oleh peneliti yang mengacu pada
pada pernyataan mengenai motivasi mahasiswa selama mengikuti
pembelajaran daring. Indikator yang diukur dari motivasi ini,
dorongan mencapai sesuatu, komitmen, inisiatif, optimis. Waktu
yang diperlukan untuk menjawab keseluruhan pernyataan kuesioner
yakni 10-15 menit. Kuesioner ini menggunakan skala likert dengan
jumlah 10 pernyataan dengan memilih alternatif jawaban berupa
Sangat Setuju (SS)= 5, Setuju (S)= 4, Kurang setuju (KS)=3, Tidak
Setuju (TS)= 2, Sangat Tidak Setuju (1). Dari hasil yang sudah
dijawab oleh responden kemudian akan dijumlahkan hasilnya
sebagai berikut:

1) Jika skor 38-50 (>75%) maka hasil menunjukkan


responden dengan motivasi baik.

2) Jika skor 30-37 (60-75%) maka hasil menunjukkan


responden dengan motivasi cukup.

3) Jika skor 10-29 (<60%) maka hasil menunjukkan


responden dengan motivasi kurang.
c. Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji ketepatan atau ketelitian suatu


alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Nursalam, 2015). Uji
validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah face validity
yang dilakukan dengan pertemuan pada masing-masing
pembimbing yang expert dibidangnya. Pada saat uji validitas
terdapat 10 pernyataan pada kuesioner motivasi yang memperoleh
bimbingan dari dua pembimbing expert, hingga pernyataan
tersebut dinyatakan valid dan memenuhi syarat yaitu instruksi yang
28

diberikan jelas, tidak ada kata, kalimat, atau istilah yang tidak
dimengerti pada kuesioner, dan kategori pilihan jawaban sudah
jelas.
3. Teknik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan secara online menggunakan
media google form.
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai
berikut:
1) Peneliti telah melakukan revisi ujian proposal dan telah disetujui
oleh penguji serta kedua dosen pembimbing.
2) Setelah revisi ujian proposal penelitian disetujui, peneliti
menyiapkan permohonan untuk menjadi responden dan
persetujuan menjadi responden (informed consent) dalam bentuk
pernyataan yang dibuat di google form. Lembar permohonan
untuk menjadi responden terlampir pada lampiran 3 dan lembar
persetujuan (informed consent) terlampir pada lampiran 4.
3) Peneliti melakukan uji expert atau face validity yang telah diuji
oleh dua orang expert di bidang keperawatan jiwa sampai
kuesioner yang digunakan dinyatakan valid dan disetujui oleh
kedua expert. Lembar pernyataan face validity terlampir pada
lampiran no 5.
4) Setelah melakukan uji expert, peneliti mengajukan surat izin
pelaksanaan penelitian dilaksanakan dengan cara mengirim
berkas kepada dosen penanggung jawab pada bidang izin
penelitian untuk mendapatkan tanda tangan dari Rektor Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali.
5) Pengajuan surat izin penelitian yang ditanda tangani oleh Rektor
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali sudah dilaksanakan
dengan nomor DL.02.02.1537.TU.IV.2021 pada tanggal 22
April 2021 untuk surat rekomendasi penelitian dari Rektor
29

Institut Teknologi dan Kesehatan Bali terlampir pada lampiran


6.
6) Pengurus surat izin penelitian sudah dilaksanakan, selanjutnya
peneliti mengurus surat izin Ethical Clearance di komisi etik
(KEP) Istitut Teknologi dan Kesehatan Bali dilaksanakan
dengan cara menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan dan
mendaftar etik di dosen yang bertanggung jawab dalam etik
penelitian.
7) Peneliti telah mendapatkan izin Ethical Clearance dengan
nomor 04.0406/KEPITEKES-BALI/V/2021 pada tanggal 21
Mei 2021. Surat izin Etical Clearance terlampir pada lampiran
7.
8) Pengajuan surat izin dari peneliti ke kepada Rektor dilakukan
melalui perantaran dari dosen penanggung jawab ke Rektor.
9) Peneliti mempersiapkan link kuesioner dan memulai penelitian
yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan link kepada
responden.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Peneliti sudah melasanakan penentuan sampel penelitian sesuai
dengan kriteria inklusi di ITEKES Bali yaitu berjumlah 311
mahasiswa.
2) Peneliti menentukan sampel dengan menggunakan teknik
sampel random sampling, yaitu pada saat pengumpulan data
peneliti mengundi sampel dengan cara membuat kertas undian
yang berisikan nomor absen, kemudian dimasukkan ke dalam
kotak undian yang dikeluarkan secara acak dan kertas undian
yang keluar pertama yang berisi umum responden menjadi
nomor satu dan demikian seterusnya.
3) Peneliti telah bekerjasama dengan masing-masing korti untuk
menghubungi mahasiswa yang terpilih untuk menjadi calon
responden, sebelumnya peneliti telah menyamakan persepsi
30

dengan korti untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian


yang dilakukan calon responden.
4) Setelah masing-masing korti membantu mengumpulkan
responden yang diperlukan dengan membuat whatsapp group
agar memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.
5) Setelah semua responden pada masing-masing mahasiswa
terkumpul dalam satu whatsapp group, peneliti telah melakukan
kontrak waktu dan memberikan penjelasan kepada responden
melalui whatsapp group mengenai maksud dan tujuan peneliti.
6) Peneliti memulai penelitian yaitu dilaksanakan dengan cara
menyebarkan link kuesioner penelitian yang berisi permohonan
peneliti secara lengkap, tujuan penelitian, persetujuan menjadi
responden dan cara pengisian kuesioner.
7) Peneliti meminta responden untuk menyetujui permyataan
menjadi responden (informed consent) jika responden bersedia,
dengan mengisi kolom “bersedia” pada halaman pertama google
form sebagai pernyataan menjadi responden.
8) Peneliti meminta responden untuk kehalaman google form
berikutnya untuk mengisi kuesioner sesuai dengan petunjuk
pengisian.
9) Setelah responden mengisi kuesioner dan diterima secara online
oleh peneliti, kemudian peneliti memeriksa kelengkapan data
yang diperoleh pada bagian responses google form.
10) Peneliti menyimpan data formulir kuesioner penelitian
responden ditempat yang aman dan hanya bisa diakses oleh
peneliti.
11) Peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden atas
partisipasinya dalam penelitian motivasi belajar mahasiswa
secara online melalui whatsapp group.
12) Peneliti menginput, mengolah, dan menganalisisa data yang
telah terkumpul menggunakan SPSS. Analisa data telah
31

dilakukan oleh dosen yang bertanggung jawab dalam analisa


data. Lembar pernyataan analisa data terlampir pada lampiran 8
dan hasil analisa data terlampir pada lampiran no 9.

E. Analisa Data
Analisa data merupakan salah tahapan penelitian yang sangat penting yang
harus dikerjakan dan dilalui, dimana keakuratan data penelitian belum dapat
menjamin keakuratan hasil penelitian (Swarjana, 2015).
1. Teknik Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat tahapan atau langkah-langkah yang
harus ditempuh (Swarjana, 2016 dalam Ariani 2014), diantaranya:
a. Editing (penyuntingan data)
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Dalam penelitian, peneliti memeriksa
kembali setiap kuesioner untuk memastikan setiap komponen yang
terdapat pada kuesioner terkait dengan kelengkapan pengisian
kuesioner.
b. Coding
Coding adalah proses mengklarifikasikan data sesuai dengan
klasifikasinya dengan cara memberikan kode tertentu. Klasifikasi
data dilakukan atas pertimbangan peneliti sendiri. Semua data
diberikan kode untuk memudahkan proses pengolahan data.
Pemberian kode yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Pada kategori motivasi
a) Pada motivasi baik di berikan kode 3.
b) Pada motivasi cukup di berikan kode 2.
c) Pada motivasi kurang di berikan kode 1.
2) Pada karakteristik responden
a) Berdasarkan rentang umur, umur 17-20 tahun diberi kode 1,
umur 21-25 tahun diberi kode 2, umur 26-30 tahun diberi
kode 3.
32

b) Berdasarkan jenis kelamin, kode (1) untuk laki-laki, kode (2)


untuk perempuan.
3) Pada variabel motivasi mahasiswa
a) Berdasarkan pada masing-masing pertanyaan untuk jawaban,
kode (5) untuk jawaban sangat setuju, kode (4) untuk
jawaban setuju, (3) untuk jawaban kurang setuju, kode (2)
untuk jawaban tidak setuju, kode (1) untuk jawaban sangat
tidak setuju.

c. Tabulating
Tabulating adalah tahap penyusunan data. Tabulating menjadi sangat
penting karena dapat mempermudah dalam analisa data secara statistik,
baik menggunakan statistik deskriptif maupun analisa dengan statistik
dengan statistic inferensial.

d. Entry Data (memasukkan data)

Entry data adalah kegiatan memasukkan data yang telah diberi


kode tertentu atau langsung memasukkan angka yang sudah ada ke
dalam komputer pada program Microsoft Excel. Data yang
dimasukkan ke dalam komputer seperti kode responden, skor dan
total skor masing- masing responden, sehingga data dapat dianalisa
dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for Social
Science) 20.0 for windows.

e. Cleaning
Kegiatan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yaitu
menghubungkan jawaban satu sama lain untuk mengetahui adanya
konsistensi jawaban dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.

2.Tekhnik Analisa Data


Analisa yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis univariat
deskriptif. Teknik ini berlaku untuk variabel tunggal. Analisa univariat
33

adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis tiap variabel yang ada
(Swarjana, 2015). Pada penelitian ini yang dianalisis adalah data
demografi responden dan variabel penelitian yaitu motivasi belajar
mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring pada masa pandemi
COVID-19. Analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase
dari variabel tersebut dengan menggunakan program computer yaitu SPSS
(Statistical Program for Social Science) 20.0 for windows. Selanjutnya
data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan kategori.
Rumus yang digunakan untuk mendapatkan nilai persentase (Arikuntoro,
1998 dalam Aspuah, 2013) yaitu :

N : nilai persentase
Sp :skor yang diperoleh
Sm :skor maksimal dari nilai yang didapatkan.
Hasil penelitian motivasi mahasiswa dikelompokan menjadi tiga kategori
sebagai berikut :
a. Motivasi baik jika nilai akumulasi 38-50 (>75%)
b. Motivasi cukup jika nilai akumulasi 30-37 (60-75%)
c. Motivasi kurang jika nilai akumulasi 10-30 (<60%)

F. Etika Penelitian
Pada penelitian ilmu keperawatan, karena hampir 90% subjek yang
dipergunakan adalah manusia, maka peneliti harus memahami prinsip etika
penelitian. Jika hal ini tidak dilaksanakan, maka peneliti akan melanggar hak-
hak (otonomi) manusia yang kebetulan sebagai klien (Nursalam, 2020).
Secara umum prinsip etika dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga
bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak subjek, dan prinsip
keadilan (Nursalam, 2020).
1. Prinsip Manfaat
a. Bebas dari penderitaan
34

Penelitian dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada


subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus.
b. Bebas dari eksploitasi
Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan
yang tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa
partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang telah diberikan,
tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikam subjek
dalam bentuk apa pun.
c. Resiko (benefist ratio)
Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan keuntungan
yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.
2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (Respect Human Dignity)
a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination)
Subjek harus diperlakukan secara manusia. Subjek mempunyai hak
memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak,
tanpa adanya sangsi apapun atau akan berakibat terhadap
kesembuhannya, jika mereka seorang klien.
b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right
to full disclosure)
Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara terperinci serta
bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.
c. Informed consent
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed
consent juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya
akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu.
3. Prinsip Keadilan (Right to privacy)
a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment)
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan
sesudah keikutsertaanya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi
35

apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari


penelitian.
b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anomymity)
dan rahasia (confidentiality).
BAB V
HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan ditampilkan hasil penelitian gambaran umum, lokasi
penelitian, karakteristik responden yang meliputi umur, serta hasil penelitian
tentang motivasi belajar

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


ITEKES Bali memiliki dua kampus, kampus pertama berada di Jalan
Tukad Pakerisan No. 90 dan kampus kedua berada di Jalan Tukad Balian 108
Renon – Denpasar, ITEKES Bali sebagai Institut Teknologi dan Kesehatan
pertama di Bali telah Terakreditasi B oleh BAN-PT. selain fasilitas yang
lengkap ITEKES Bali juga memiliki program unggulan berupa Student and
Faculty Exchange Training Program dengan perguruan tinggi di Australia,
Thailand, Taiwan, Jepang dll serta penyaluran tenaga kerja lulusan untuk
bekerja di luar negeri, dengan jumlah sebanyak 1653 mahasiswa. ITEKES
Bali sudah mempunyai 10 program studi yaitu Program Studi Sarjana
Keperawatan, Program Studi Profesi Ners, Program Studi Diploma III
Keperawatan, Program Studi Diploma III Kebidanan, Program Studi Profesi
Bidan, Program Studi Diploma IV Anastesiologi, Program Studi Magister
Keperawatan, Program Studi Sarjana Farmasi Klinik dan Komunitas serta
Program Studi Teknologi Pangan. Kampus II ITEKES Bali memiliki
beberapa fasilitas seperti Convention Hall, laboratorium kebidanan,
laboratorium keperawatan, laboratorium biomedik, laboratorium komputer,
laboratorium bahasa asing, ruang kelas, ruang dosen, parkiran dan kantin.
Kantin yang dimiliki ITEKES Bali letaknya sangat mudah untuk diakses oleh
mahasiswa untuk mendapatkan makanan dan minuman. ITEKES Bali
memiliki jadwal perkuliahan yang cukup padat yaitu senin sampai jumat
sehingga kegiatan mahasiswa lebih banyak dilakukan di kampus dengan
jadwal jam kuliah mulai dari pukul 07.30 – 18.00 wita.

36
37

ITEKES Bali tidak berhenti membangun gedung untuk menambah


fasilitas dalam proses belajar mengajar, terbukti tahun ini ITEKES Bali telah
membangun gedung baru lagi, dengan 4 lantai di tanah 20 are, lengkap
dengan fasilitas laboratorium untuk berbagai program studi di ITEKES Bali.

B. Karakteristik Responden
Sampel penelitian yang diambil adalah seluruh mahasiswa ITEKES Bali
yang memenuhi kriteria inklusi. Besarnya sampel yang diteliti adalah 311
orang. Sampel penelitian berdasarkan karakteristik yaitu jenis kelamin, usia
dan tingkat semester. Distribusi responden berdasarkan karakteristik respoden
dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin,
Usia, Dan Tingkat Semester Di ITEKES Bali Tahun 2021
(n=311)
Frekuensi (n) Presentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-Laki 37 11,9%
Perempuan 274 87,8%

Usia
17-20 141 45,5%
21-25 165 53,1%
26-30 5 1,6%
Tingkat Semester
Tingkat I 74 23,2%
Tingkat II 63 20,7%
Tingkat III 77 26,4%
Tingkat IV 57 18,2%
Profesi Ners 40 11,5%

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan dari 311 responden karakteristik


dengan jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan sebanyak 274 orang
(87,8%) dan dari karakteristik umur terbanyak adalah didapatkan umur 21-25
tahun sebanyak 165 orang (25,3%). Sedangkan responden berdasarkan
tingkat semester yang terbanyak adalah Tingkat III sebanyak 77 orang
(26,4%).
38

C. Hasil Penelitian Berdasarkan Variabel


Pada sub bab ini memaparkan hasil penelitian variabel motivasi belajar
mahasiswa ITEKES Bali pada pembelajaran daring dimasa pandemi COVID-
19.
Tabel 5.2 Tabel silang Umur Responden dengan Motivasi Belajar Mahasiswa
Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi
COVID-19 di ITEKES Bali
Motivasi
Baik Cukup Kurang Total
f (%) f (%) f (%) f (%)
Umur
Responden
17-20 Tahun 137 (97,2%) 4 (2,8%) - 141 (100,0%)
21-25 Tahun 164 (99,4%) 1 (0,6%) - 165 (100,0%)
26-30 Tahun 5 (100,0%) 0 (0,0%) - 5 (100,0%)

Berdasar tabel 5.2 dapat dijelaskan bahwa mahasiswa umur 17-20 tahun yang
memiliki motivasi baik sebanyak 137 orang (97,2%) responden, motivasi cukup
sebanyak 4 orang (2,8%) responden. Mahasiswa umur 21-25 tahun yang memiliki
motivasi baik sebanyak 164 orang (99,4%) responden, motivasi cukup sebanyak 1
orang (0,6%) responden. Mahasiswa umur 26-30 tahun yang memiliki motivasi
baik sebanyak 5 orang (100,0%) responden, motivasi cukup sebanyak 0 orang
(0,0%) responden.

Tabel 5.3 Tabel silang Jenis Kelamin responden dengan Motivasi Belajar
Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada Masa
Pandemi COVID-19 di ITEKES Bali
Motivasi
Baik Cukup Kurang Total
f (%) f (%) f (%) f (%)
Jenis Kelamin
Perempun 269 (98,5%) 1 (2,7%) - 273 (100,0%)
Laki-laki 36 (97,3%) 4 (1,5%) - 37(100,0%)
39

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dijelaskan bahwa jenis kelamin perempuan


memiliki motivasi baik sebanyak 269 orang (98,5%) responden, motivasi cukup
sebanyak 1 orang (2,7%) responden. Pada jenis kelamin laki-laki memiliki
motivasi baik sebanyak 36 orang (97,3%) responden, motivasi cukup sebanyak 4
orang (1,5%) responden.

Tabel 5.4 Tabel silang Tingkat Pendidikan Mahasiswa dengan Motivasi


Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada
Masa Pandemi COVID-19 di ITEKES Bali
Motivasi
Baik Cukup Kurang Total
f (%) f (%) f (%) f (%)
Tingkat
Pendidikan
Mahasiswa
Tingkat I 70 (95,9%) 3 (4,1%) - 73 (100,0%)
Tingkat II 64 (98,5%) 1 (1,5%) - 65 (100,0%)
Tingkat III 79 (98,8%) 1 (1,2%) - 80 (100,0%)
Tingkat IV 57 (100,0%) 0 (0,0%) - 57 (100,0%)
Profesi Ners 36 (100,0%) 0 (0,0%) - 36 (100,0%)

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dijelaskan tingkat pendidikan mahasiswa pada


tingkat I motivasi baik sebanyak 70 orang (95,9%) responden, motivasi cukup
sebanyak 3 orang (4,1%) responden. Motivasi baik tingkat II sebanyak 64 orang
(98,5%) responden, motivasi cukup sebanyak 1 orang (1,5%) responden. Motivasi
baik tingkat III sebanyak 79 orang (98,8%) responden, motivasi cukup 1 orang
(1,2%) responden. Motivasi tingkat IV sebanyak 57 orang (100,0%) responden,
motivasi cukup sebanyak 0 orang (0,0%). Motivasi Profesi Ners sebanyak 36
orang (100,0%) responden, motivasi cukup sebanyak 0 orang (0,0%) responden.

1. Kategori Motivasi Belajar


Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi
Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada
Masa Pandemi COVID-19 di ITEKES Bali Tahun 2021 (n=311)
40

Motivasi Belajar Frekuensi (n) Presentase (%)


Baik 306 98,4%
Cukup 5 1,6%
Jumlah 311 100%

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui dari 311 responden


sebagian besar mahasiswa memiliki motivasi baik sebanyak 306
orang (98,4%), sisanya memiliki motivasi cukup 5 orang (1,6%).
2. Indikator Motivasi Belajar
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi Belajar
Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring
Pada Masa Pandemi COVID-19 Di ITEKES Bali
Tahun 2021 (N=311)
SS S KS TS STS
No Pernyataan n n n n n
(%) (%) (%) (%) (%)
Dorongan Mencapai
Sesuatu
1 Saya tidak berhenti
belajar sebelum materi 180 197 5 1
pembelajaran dapat (34,7) (63,3) (1,6) (0,3)
dikuasai dengan baik
2 Saya merasa
termotivasi untuk
192 178 4
mewujudkan
(41,5) (57,2) (1,30)
keinginan dan
harapan-harapan
3 Saya termotivasi
untuk belajar karena
97 209 5
pembelajaran selalu
(31,2) (67,2) (1,6)
dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari
Komitmen
4 Semua yang saya
pelajari akan 102 207 1 1
memberikan manfaat (32,8) (66,9) (0,3) (0,3)
bagi saya
5 Saya saling bertukar
pendapat dan pikiran 109 197 4 1
dengan teman-teman (35,0) (63,3) (1,3) (0,3)
terkait pembuatan
41

tugas
Inisiatif
6 Saya termotivasi
untuk mendapatkan 118 187 5
nilai yang baik dari (37,9) (60,1) (1,9)
teman-teman saya
7 Bagi saya
keberhasilan atau
122 179 9 1
prestasi belajar
(39,2) (57,6) (2,9) (0,3)
merupakan hal yang
utama
Optimis
8 Saya yakin bahwa
saya akan berhasil 101 208 2
dalam pembelajaran (32,5) (66,9) (0,6)
ini
9 Saya optimis saat
mengerjakan tugas 95 213 2
yang diberikan oleh (30,5) (68,5) (0,6)
dosen
10 Saya mampu
memahami penjelasan 97 205 8 1
yang diberikan oleh (31,2) (65,9) (2,6) (0,3)
dosen

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa Pada pernyataan


pertama yaitu adanya saya tidak berhenti belajar sebelum materi
pelajaran dapat dikuasai dengan baik sebanyak 197 orang (63,3%)
berada pada kategori setuju, sebanyak 108 orang (34,7%) berada
pada kategori sangat setuju. kedua yaitu saya termotivasi untuk
mendapatkan nilai yang lebih baik dari teman-teman saya sebanyak
187 orang (60,1%) berada pada kategori setuju, sebanyak 118 orang
(37,9%) berada pada kategori sangat setuju. Pada pernyataan ketiga
yaitu bagi saya keberhasilan atau prestasi belajar merupakan hal
yang utama sebanyak 179 orang (57,6%) berada pada kategori
setuju, sebanyak 122 orang (39,2%) berada pada kategori sangat
setuju. Pada pernyataan keempat yaitu saya merasa termotivasi untuk
berjuang demi mewujudkan keinginan dan harapan-harapan
sebanyak 192 orang (41,5%) barada pada kategori sangat setuju,
42

sebanyak 178 orang (57,2%) berada pada kategori setuju. Pada


pernyataan keenam saya termotivasi untuk belajar karena
pembelajaran selalu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
sebanyak 209 orang (67,2%) berada pada kategori setuju, sebanyak
97 orang (31,2%) berada pada kategori sangat setuju. Pada
pernyataan kesembilan yaitu saya optimis saat mengerjakan tugas
yang diberikan oleh dosen sebanyak 214 orang (68,5%) berada pada
kategori setuju, sebanyak 95 orang (30,5%) berada pada kategori
sangat setuju. Pada pernyataan kesepuluh yaitu saya mampu
memahami penjelasan yang diberikan oleh dosen sebanyak 205
orang (65,9%) berada pada kategori setuju, sebanyak 97 orang
(31,2%) berada pada kategori sangat setuju.
BAB VI
PEMBAHASAN

Pada BAB ini akan membahas secara lengkap hasil penelitian yang telah
disajikan pada bab sebelumnya. Pada BAB ini akan dijelaskan secara berturut-
turut akan dibahas sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi motivasi
belajar mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring pada masa pandemi
COVID-19 di ITEKES Bali, serta akan dibahas mengenai keterbatasan penelitian.

A. Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring


Pada Masa Pandemi COVID-19 di ITEKES Bali
Belajar merupakan suatu proses untuk merubah tingkah laku agar
menjadi lebih baik. Untuk meraih prestasi dalam belajar yakni mahasiswa
sangat berperan penting dalam menggali atau meningkatkan kualitas dirinya.
Peranan motivasi yang tinggi terlibat dalam kegiatan proses belajar. Aktivitas
belajar menjadi optimis dalam mengerjakan setiap apa yang dipelajari dapat
melihat dari motivasi mahasiswa (Hasunah, 2018). Motivasi merupakan suatu
dorongan yang timbul karena adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar
sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku
atau aktivitas. Adanya motivasi dimulai dengan mimpi atau keinginan dan
biasanya disertai dengan antusiasme, apabila seseorang bersemangat terhadap
tujuannya dan merasakan kepercayaan yang kuat dalam hati, maka seseorang
tersebut akan berusaha mencapainya (Rahardja, Lutfiani, Handayani &
Suryaman, 2019). Putri dan Dwita (2017) menyatakan hal yang sama yaitu
motivasi sendiri diartikan sebagai dorongan dari dalam diri manusia untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran motivasi belajar
mahasiswa sarjana keperawatan ITEKES Bali pada pembelajaran daring di
masa pandemi COVID-19 menunujukkan hasil bahwa dari 311 responden
yang mana sebanyak 306 orang (98,4%) responden memiliki kategori
motivasi baik dan 5 orang (1,6%) responden berada pada kategori motivasi

43
44

cukup, hal ini disebabkan karena pada pernyataan “Saya termotivasi


untuk belajar karena pembelajaran selalu dikaitkan dengan kehidupan sehari-
hari” masih ada mahasiswa yang menjawab kurang setuju. Sejalan dengan
penelitian Adhetya Cahyani (2020), menyatakan bahwa mahasiswa sulit
untuk menemukan waktu yang tepat untuk belajar dirumah. Lingkungan
sosial keluarga yang kurang kondusif menyebabkan mahasiswa tidak dapat
fokus belajar, sehingga harus ada Kerjasama dan dukungan orang tua agas
mahasiswa dapat belajar dengan tenang.
Pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 274
orang (87,8%) responden, yang mana responden perempuan dalam penelitian
ini lebih banyak dibandingkan dengan responden laki-laki. Mayoritas usia 21-
25 tahun yaitu sebanyak 165 orang (53,1%) responden. Hal ini dikarenakan
bahwa semakin tinggi usia maka tingkat kematangan dalam berpikir pun akan
semakin tinggi pula. Jadi wajar jika usia mempengaruhi motivasi belajar.
Berdasarkan tingkatan pendidikan motivasi tertinggi berada pada tingkat III
sebanyak 77 orang (26,4%) responden.
Pada pernyataan kuesioner yang diberikan mayoritas saya optimis saat
mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 213 orang (68,5%) responden. Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ambiro Puji Asmaroini (2020)
didapatkan sebagian besar motivasi dorongan, mahasiswa terdorong untuk
mengerjakan tugas individu dengan presentase 100% dengan jumlah sampel
15 mahasiswa. Mahasiswa mempunyai motivasi belajar selama
pemebelajaran daring adalah kemampuan dalam belajar mandiri.

B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian merupakan kelemahan dan hambatan dalam
penelitian yang dihadapi oleh peneliti. Adapun keterbatasan dalam penelitian
ini yaitu pada penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional,
sehingga hubungan sebab akibat tidak dapat disimpulkan. Penelitian ini
mengguakan metode deskriptif yang mana hanya menggambarkan motivasi
45

belajar mahasiswa dan tidak dapat menggali mengenai faktor-faktor yang


mempegaruhi motivasi belajar mahasiswa daring selama pandemi COVID-
19. Pengumpulan data yang dilakukan secara online yaitu menggunakan
kuesioner google form, ada kemungkinan bahwa kuesioner dalam penelitian
ini tidak diisi langsung oleh responden melainkan di wakilkan atau diisi oleh
orang lain.
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB ini peneliti menyimpulkan semua hasil penelitian yang telah
diuraikan secara lengkap dalam bab sebelumnya. Peneliti juga akan menulis
saran-saran sebagai masukan untuk tindak lanjut peneliti ini.

A. Simpulan
Motivasi belajar mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring pada
masa pandemi COVID-19 di ITEKES Bali di temukan bahwa dari 311
responden sebagian besar memiliki motivasi belajar yang baik tentang
pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19 dengan jumlah 306
orang (98,4%) responden, motivasi baik tertinggi berada dalam rentang 21-25
tahun yaitu sebanyak 165 orang (53,1%) responden. Berjenis kelamin
perempuan sebanyak 274 orang (87,8%) responden dan mayoritas tingkat III
sebanyak 77 orang (26,4%) responden.

B. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat menambah motivasi belajar mahasiswa
selama mengikuti pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19.
Berdasarkan hasil penelitian, berikut beberapa saran yang dapat dijadikan
masukan antara lain:
1. ITEKES Bali
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
institusi untuk dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa selama
mengikuti pembelajaran daring.
2. Mahasiswa
Diharapkan agar tetap mempertahankan bahkan meningkatkan
motivasi belajar yang baik dalam kegiatan pembelajaran daring pada masa
pandemi COVID-19.
3. Bagi penelitian selanjutnya

46
47

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi data dasar serta referensi
bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang serupa
tentang motivasi belajar mahasiswa dengan mengambil jumlah sampel
yang lebih banyak agar hasil penelitian lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA

Aji, Wahyu., & Dewi, Fatma. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi
Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan Kristen,
2. Diperoleh tanggal 2020, dari
https://edukatif.org/index.php/edukatif/index
Ali Sadikin., A, & Hamidah., A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah
Covid-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 2. Diperoleh tanggal 2020,
dari https://online-journal.unja.ac.id./biodik
Anugrahana, Andri. (2020). Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-
19. Jakarta : Karya Tulis Ilmiah.
Bambang., Daniati, I, & D.I. Luhsasi. (2020). Upaya Peningkatan Motivasi Dan
Hasil Belajar Mahasiswa Dengan Penerapan Pembelajran Daring Pada
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Kristen, 3. Diperoleh tanggal
2020, dari
http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/index
Cahyani, Adhetya., Listiani, Lin, D., & Larasati, Sari, Puteri, D. (2020). Motivasi
Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-
19. Jurnal Pendidikan Islam, 3. Diperoleh tanggal 2020, dari
https://journal.ptiq.ac.id/index.php/iq/article/download/57/47
Endang., Hikmat, & H.A., Irwandi. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring
Selama Masa Pandemi Covid-19. Bandung : Karya Tulis Ilmiah
Ferdiani, S. (2020). Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Media Daring
pada program Studi S1 Ilmu Gisi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Surabaya Selama Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Jurnal of Science Learning, 1(01). Diperoleh tanggal 2020, dari
http://jurnalftk.uinsby.ac.id/index.php/IJSL
Fitriyani, Yani., Fauzi, I., & Mia, Zultrianti, S., (2020). Motivasi Belajar
Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19. Jurnal
Pendidikan,2. Diperoleh tanggal 2020, dari
http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/index
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). GTPPC 19 Keluarkan Surat
Edaran Pertegas Status Bencana Nasional, Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19. Diakses tanggal 14 Desember 2020, dari
http://www.padk.kemkes.go.id/news/read/2020/05/30/446/gtppc19-
keluarkan-surat-edaran-pertegas-status-bencana-nasional.html
Nasrah, & Muafiah, A. (2020). Analisis Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar
Daring Mahasiswa Pada Masa Pandemik Covid-19. Jurnal Riset
Pendidikan Dasar, 03(2). Diperoleh tanggal 2020,dari
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jrpd/article/view/4219/2854
Noviyanti, & Ririn, P. (2020). Indonesia Dalam Menghadapi Pandemi COVID-
19. Jurnal Ilmiah, 20(2). Universitas Batanghari Jambi.
Setyorini, In. (2020). Pandemi Covid-19 Dan Online Learning. Journal of
Industria, 01(2). Diperoleh Tanggal 01 Juni 2020, dari
http://www.jiemar.org
Sri, S., Wulandari., Oktafia, I.H. (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya
Study From Home Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan
Administrasi perkantoran, 8(03). Diperoleh tanggal 2020, dari
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap
Sugiyono. (2017). Metode penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung:
Alfabeta.
Swarjana, I.K. (2015). Metodelogi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Swarjana, I.K. (2016). Statistic Kesehatan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Usman, S., Budi, Setia, & Dian, Nur, A.S. (2020). Pengetahuan Dan Sikap
Mahasiswa Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19 di Indonesia. Jurnal
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 11(02). Diperoleh tanggal 2020, dari
https://ejr.stikesmuhkudus.ac.id/index.php/jikk/article/download/835/531
Yulianto., Eko, & P.D., Silvianita, S.C. (2020). Pembelajaran Daring Pada Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan islam, 03(2). Universitas
sarjanawiyata.
LAMPIRAN
Lampiran 1

JADWAL PENELITIAN

WAKTU
Okt.
No Kegiatan Nov. 2020 Des. 2018 Jan. 2021 Feb. 2021 Maret 2021 April 2021 Mei 2021 Juni 2021
2020
III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Bimbingan
1
proposal
2 ACC proposal
Penyebaran
3
proposal
4 Ujian proposal
Pengumpulan
5
data
Penyusunan hasil
6
penelitian
Penyebaran
7
Skripsi
8 Ujian Skripsi

9 Perbaikan dan
pengumpulan
Lampiran 2

KUESIONER
Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada
Masa Pandemi COVID-19 di ITEKES Bali

A. Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik pertanyaan dibawah ini.
2. Beri tanda rumput () pada jawaban yang dipilih.
SS = bila sangat setuju dengan pertanyaan
S = bila setuju dengan pertanyaan
KS = bila kurang setuju dengan pertanyaan
TS = bila tidak setuju dengan pertanyaan
STS =bila sangattidak setuju dengan pertanyaan
3. Jawaban harus jujur sesuai keadaan yang dialami.
4. Semua pertanyaan tidak boleh kosong (harus diisi).

B. Data Umum:
1. Nama (inisial):
2. Umur:
 17-20 tahun
 21-25 tahun
 26-30 tahun
3. Jenis kelamin:
 laki-laki
 perempuan
C. Variabel Penelitian:
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya tidak berhenti belajar sebelum materi
pelajaran dapat dikuasa dengan baik
2 Saya termotivasi untuk mendapatkan nilai yang
lebih baik dari teman-teman saya
3 Bagi saya keberhasilan atau prestasi belajar
merupakan hal yang utama
4 Saya merasa termotivasi untuk berjuang demi
mewujudkan keinginan dan harapan-harapan
5 Saya saling bertukar pendapat dan pikiran
dengan teman-teman terkait pembuatan tugas
6 Saya termotivasi untuk belajar karena
pembelajaran selalu dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari
7 Semua yang saya pelajari akan memberikan
manfaat bagi saya
8 Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam
pembelajaran ini
9 Saya optimis saat mengerjakan tugas yang
diberikan oleh dosen
10 Saya mampu memahami penjelasan yang
diberikan oleh dosen
KISI-KISI KUESIONER

Variabel Indikator No. pernyataan Jumlah


penelitian
Favourable
Motivasi Dorongan 1,4,6 3
mencapai sesuatu
Komitmen 7,5 2
Inisiatif 2,3, 2
Optimis 8,9,10 3
Lampiran 3

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada:
Yth Responden
Di ITEKES Bali
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ni Luh Ariska Dewi
NIM : 17C10089
Pekerjaan : Mahasiswa semester VII Program Studi Sarjana Keperawatan,
ITEKES Bali
Alamat : Jalan Tukad Balian No. 180 Renon, Denpasar-Bali

Bersama ini saya mengajukan permohonan kepada Saudara untuk bersedia


menjadi responden dalam penelitian saya yang berjudul “Motivasi Belajar
Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi COVID-
19 di ITEKES Bali” yang pengumpulan datanya dilaksanakan pada bulan Mei
2021 sampai dengan Juni 2021. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring
Pada Masa Pandemi COVID-19 di ITEKES Bali. Saya akan tetap menjaga segala
kerahasiaan data maupun informasi yang diberikan.

Demikian surat permohonan ini disampaikan, atas perhatian, kerjasama


dari kesediaannya saya mengucapkan terimakasih.

Denpasar, …. 2021
Peneliti

Ni Luh Ariska Dewi


NIM.17C10089
Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ...............................................................................................
Jenis Kelamin : ...............................................................................................
Pekerjaan : ...............................................................................................
Alamat : ...............................................................................................
Setelah membaca Lembar Permohonan Menjadi Responden yang diajukan
oleh Saudara Ni Luh Ariska Dewi, Mahasiswa semester VII Program Studi
Sarjana Keperawatan-ITEKES Bali, yang penelitiannya berjudul “Motivasi
Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi
COVID-19 di ITEKES Bali” maka dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi
responden dalam penelitian tersebut, secara sukarela dan tanpa ada unsur paksaan
dari siapapun.
Demikian persetujuan ini saya berikan agar dapat digunakan. Sebagaimana
mestinya.

Denpasar,……………………2021
Responde
n

………………………
Lampiran 5

LEMBAR PERNYATAAN FACE VALIDITY

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ns IGA Tresna Wicaksana, S.Kep.,M.Kep
NIDN : 0819088503
Menyatakan bahwa mahasiswa yang disebutkan sebagai berikut :
Nama : Ni Luh Ariska Dewi
Nim : 17C10089
Judul Proposal: Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran
Daring Pada Masa Pandemi COVID-19 Di ITEKES Bali

Menyatakan bahwa dengan ini telah selesai melakukan bimbingan face validity
terhadap instrument penelitian yang bersangkutan.
Demikian surat ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Denpasar, 08 April 2021

Ns IGA Tresna Wicaksana, S.Kep.,M.Kep


NIDN : 0819088503
LEMBAR PERNYATAAN FACE VALIDITY

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ns. Ida Ayu Putri Wulandari, S.Kep.,M.Kep.,Kep.J
NIDN : 0816029003
Menyatakan bahwa mahasiswa yang disebutkan sebagai berikut :
Nama : Ni Luh Ariska Dewi
Nim : 17C10089
Judul Proposal: Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Mengikuti Pembelajaran
Daring Pada Masa Pandemi COVID-19 Di ITEKES Bali

Menyatakan bahwa dengan ini telah selesai melakukan bimbingan face validity
terhadap instrument penelitian yang bersangkutan.
Demikian surat ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Denpasar, 08 April 2021

Ns. Ida Ayu Putri Wulandari, S.Kep.,M.Kep.,Kep.J


NIDN : 0816029003
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
LEMBAR PERNYATAAN ANALISA DATA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ni Made Sri Rahyanti, Ns., Sp.Kep.An.

NIDN : 0826018401

Menyatakan bahwa mahasiswa yang tersebut Namanya di bawah ini telah selesai
melakukan uji Face Validity. Mahasiswa tersebut adalah:

Nama : Ni Luh Ariska Dewi

NIM : 17C10089

Masalah Penelitian : Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Mengikiti


Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi COVID-19 Di ITEKES Bali

Menyatakan bahwa dengan ini telah selesai melalukan analisa data pada
data hasil penelitian yang bersangkutan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Denpasar, 08 Juni 2021


Penganalisa Data,

(Ni Made Sri Rahyanti, Ns., Sp.Kep.An)


NIDN 0826018401
Lampiran 9
HASIL ANALISA DATA
Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Laki-laki 37 11.9 11.9 11.9

Perempuan 273 87.8 87.8 99.7


Valid
22 1 .3 .3 100.0

Total 311 100.0 100.0

Usia Responden

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

17-20 Tahun 141 45.3 45.3 45.3

21-25 Tahun 165 53.1 53.1 98.4


Valid
26-30 Tahun 5 1.6 1.6 100.0

Total 311 100.0 100.0

Tingkat Pendidikan Mahasiswa

Motivasi

Motivasi Motivasi
Baik cukup

Count 70 3
Tingkat I
% within Tingkat Pendidikan Mahasiswa 95.9% 4.1%

Count 64 1
Tingkat II
% within Tingkat Pendidikan Mahasiswa 98.5% 1.5%

Count 79 1
Tingkat Pendidikan Mahasiswa Tingkat III
% within Tingkat Pendidikan Mahasiswa 98.8% 1.2%

Count 57 0
Tingkat IV
% within Tingkat Pendidikan Mahasiswa 100.0% 0.0%

Count 36 0
Profesi Ners
% within Tingkat Pendidikan Mahasiswa 100.0% 0.0%
Count 306 5
Total
% within Tingkat Pendidikan Mahasiswa 98.4% 1.6%
Pertanyaan No1

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Sangat tidak setuju 1 .3 .3 .3

Kurang setuju 5 1.6 1.6 1.9

Valid Setuju 197 63.3 63.3 65.3

Sangat setuju 108 34.7 34.7 100.0

Total 311 100.0 100.0

Pertanyaan No 2

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Kurang setuju 6 1.9 1.9 1.9

Setuju 187 60.1 60.1 62.1


Valid
Sangat setuju 118 37.9 37.9 100.0

Total 311 100.0 100.0

Pertanyaan No 3

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

0 1 .3 .3 .3

Kurang setuju 9 2.9 2.9 3.2

Valid Setuju 179 57.6 57.6 60.8

Sangat setuju 122 39.2 39.2 100.0

Total 311 100.0 100.0

Pertanyaan No 4

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Kurang setuju 4 1.3 1.3 1.3

Setuju 178 57.2 57.2 58.5


Valid
Sangat setuju 129 41.5 41.5 100.0

Total 311 100.0 100.0


Pertanyaan No 5

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Tidak setuju 1 .3 .3 .3

Kurang setuju 4 1.3 1.3 1.6

Valid Setuju 197 63.3 63.3 65.0

Sangat setuju 109 35.0 35.0 100.0

Total 311 100.0 100.0

Pertanyaan No 6

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Kurang setuju 5 1.6 1.6 1.6

Setuju 209 67.2 67.2 68.8


Valid
Sangat setuju 97 31.2 31.2 100.0

Total 311 100.0 100.0

Pertanyaan No 7

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Tidak setuju 1 .3 .3 .3

Kurang setuju 1 .3 .3 .6

Valid Setuju 207 66.6 66.6 67.2

Sangat setuju 102 32.8 32.8 100.0

Total 311 100.0 100.0

Pertanyaan No 8

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Kurang setuju 2 .6 .6 .6

Setuju 208 66.9 66.9 67.5


Valid
Sangat setuju 101 32.5 32.5 100.0

Total 311 100.0 100.0


Pertanyaan No 9

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Kurang setuju 2 .6 .6 .6

Setuju 213 68.5 68.7 69.4


Valid
Sangat setuju 95 30.5 30.6 100.0

Total 310 99.7 100.0


Missing System 1 .3
Total 311 100.0

Pertanyaan No 10

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Tidak setuju 1 .3 .3 .3

Kurang setuju 8 2.6 2.6 2.9

Valid Setuju 205 65.9 65.9 68.8

Sangat setuju 97 31.2 31.2 100.0

Total 311 100.0 100.0

Motivasi

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Motivasi Baik 306 98.4 98.4 98.4

Valid Motivasi cukup 5 1.6 1.6 100.0

Total 311 100.0 100.0

Anda mungkin juga menyukai