NURLINDA SALSA IA
FALKUTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2022
i
SKRIPSI
NURLINDA SALSA IA
NIM. 17C10151
FALKUTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2022
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
.
I Ketut Swarjana, SKM.,MPH., Dr.Ph I.B.Maha Gandamayu, MPH
NIDN: 0807087401 NIDN: 0817128501
ii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi ini telah diuji dan dinilai oleh panitia penguji dan Program Studi Sarjana
Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali pada Tanggal Juni 2022
Nomor : …………
Anggota :
1.
iii
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN
Disahkan Oleh
Menyetujui
Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Rektor
iv
FORMAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Dibuat : Denpasar
Pada Juni 2022
Yang menyatakan
Nurlida Salsa IA
.
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di : Denpasar
Pada tanggal : Mei 2022
Yang menyatakan
Nurlida Salsa IA
vi
vii
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul
“Gambaran Perilaku Anak Sekolah dalam Menerapkan Protokol Kesehatan di
SMPN 1 Tabanan”.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat bimbingan,
pengarahan, dan bantuan dari semua pihak sehingga laporan ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D selaku rektor
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali yang telah memberikan izin dan
kesempatan kepada penulis menyelesaikan laporan ini.
2. Ibu Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti, S.Kep., M.Kep. selaku Wakil Rektor
(Warek) I Institut Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan
izin dan kesempatan pada penulis menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta, S.Kep., MNS selaku Wakil Rektor
(Warek) II Institut Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah
memberikan izin dan kesempatan pada penulis menyelesaikan laporan
ini.
4. Bapak Ns. I Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS selaku Dekan Fakultas
Kesehatan yang memberikan dukungan kepada penulis.
5. Ibu Ns. A.A.A. Yuliati Darmini, S.Kep., MNS selaku Ketua Program
Studi Sarjana Keperawatan yang memeberikan dukungan moral dan
perhatian kepada penulis.
6. Ibu Putu Inge Ruth Suantika, S.Kep., M.Kep selaku wali kelas yang
memberikan motivasi dan dukungan moral kepada penulis.
7. Bapak I Ketut Swarjana, SKM., MPH., Dr.Ph selaku pembimbing I yang
telah banyak memberikan bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini.
viii
ix
ix
9. Seluruh keluarga terutama Ibu, Bapak, Adik, Kakek, dan Nenek yang
banyak memberikan dukungan serta dorongan moral dan materiil
hingga selesainya laporan ini.
10. Teman-teman terdekat penulis yang selalu memberikan dukungan dan
memberi semangat sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
11. Untuk Rendy dan Meydinia ega yang selalu memberikan dukungan
hingga selesainya laporan ini.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih belum sempurna,
untuk itu dengan hati terbuka, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif untuk kesempurnaan laporan ini.
Penulis
x
Gambaran Perilaku Anak Sekolah dalam Menerapkan Protokol Kesehatan
di SMPN 1 Tabanan
Nurlida Salsa IA
Fakultas Kesehatan
Program Studi Sarjana Keperawatan
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali
Email:
ABSTRAK
xi
DAFTAR ISI
xii
xiii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah sampel diperlukan pada setiap kelas dengan metode stratified
sampling................................................................................................................30
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka konsep gambaran perilaku anak sekolah dalam menerapkan
protocol kesehatan di sekolah menengah pertama................................................25
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 merupakan musibah global yang menyerang
hampir semua negara di dunia tidak terkecuali Indonesia. Wuhan yang
merupakan kota pertama yang terkonfirmasi tertular dengan virus ini,
tepatnya terjadi pada tanggal 31 Desember 2019 di Negara China (Lee, 2020).
Sehingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut gejala ini sebagai
pandemi global pada tanggal 11 Maret 2020, Indonesia menyebut peristiwa
ini sebagai bencana Nasional (Fasila, 2021). Walaupun pandemi virus corona
masih berlangsung, berbagai negara di dunia termasuk Indonesia mulai
menyusun dan menerapkan kebijakan-kebijakan tertentu agar aktivitas warga
negaranya dapat berjalan kembali, salah satu yang menjadi sorotan adalah
soal pembukaan sekolah (Mada, 2021).
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2021 bahwa
penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di
wilayah level satu sampai dengan tiga, membuka kesempatan bagi satuan
pendidikan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan
izin dari pemerintah daerah. Dari 514 kabupaten/kota, 471 daerah di
antaranya berada di wilayah PPKM level 1-3. Jika dihitung dari jumlah
sekolah sebanyak 540 ribu sekolah, 91 persen di antaranya diperbolehkan
melakukan PTM terbatas. Sehingga terdapat 490.217 sekolah yang
diperbolehkan (Ariza, 2021).
Saat ini provinsi Aceh menduduki peringkat teratas di seluruh
Indonesia dalam pelaksanaan PTM terbatas, yaitu sebanyak 81 persen. Secara
nasional, sekolah yang sudah melakukan PTM terbatas berjumlah 50 persen
dari jumlah sekolah yang sudah diizinkan melakukan PTM terbatas. Provinsi
Bali saat ini menerapkan PPKM level 3 dimana ada dua opsi pembelajaran
yang biasa disebut hybrid, yaitu pembelajaran tatap muka terbatas dengan
50% peserta, dan pembelajaran jarak jauh atau daring.
1
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran perilaku anak sekolah dalam menerapkan
protocol kesehatan di SMPN 1 Tabanan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan terhadap pembaca khususnya keperawatan anak tentang
perilaku anak sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan di SMPN 1
Tabanan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Orang Tua
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman
orang tua dalam merawat dan membimbing anak tentang perilaku
anak sekolah dalam menerapkan protocol kesehatan di sekolah
b. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi masukan dan referensi
dalam mengasuh, mendidik dan mengawasi perilaku anak sekolah
dalam menerapkan protocol kesehatan di sekolah
c. Bagi Instansi Pendidikan
Dihadapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang keperawatan
anak tentang perilaku anak sekolah dalam menerapkan protokol
kesehatan di sekolah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
D. Penelitian Terkait
Dalam penyusunan prosposal, penulis mendapat inspirasi dari 4
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan laporan ini. Dari 4 artikel
terdapat 1 penelitian yang dilakukan diluar Indonesia dan 3 penelitian
dilakukan di Indonesia. Berdasarkan studi literature yang telah dilakukan,
penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan laporan ini yaitu : Laporan
yang berhubungan dengan penelitian ini dari : Febby (2021) tentang
Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Era Pandemi Corona
Virus Disease (COVID-19) di Indonesia menjelaskan bahwa pada penelitian
tinjauan kepustakaan ini ditelusuri 8 jurnal nasional baik yang berbahasa
Indonesia maupun yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan
kriteria metode penelitian bersifat kuantitatif. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) diterapkan pada berbagai lapisan masyarakat seperti
masyarakat umum, mahasiswa, dan anak-anak. Persentase cuci tangan dengan
benar di masyarakat pada masa pandemi Covid-19 sudah mencapai 89%.
Persentase mahasiswa yang menerapkan kebersihan diri pada masa pandemi
Covid 19 sebanyak 53,41%. Anak-anak yang sudah membiasakan cuci tangan
sebelum makan dan sudah beraktivitas sudah cukup banyak. Berdasarkan
hasil systematic review dapat dsimpulkan persentase Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) pada masa pandemi Covid-19 di masyarakat yaitu
sebanyak 52–77,5%. Persentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
pada masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa yaitu sebanyak 49,2–53,1%.
24
Persentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada usia anak yaitu sebanyak
50-86,49%.
Laporan yang berhubungan dengan penelitian ini dari : Indah (2021)
tentang Tingkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Menghadapi New
Normal pada Siswa, menjelaskan bahwa angka penderita dan kematian akibat
virus COVID-19 semakin meningkat baik di Indonesia maupun berbagai
negara di dunia. Edukasi protokol kesehatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat) pada masyarakat sangat perlu ditingkatkan sebagai upaya
pencegahan penyebaran virus corona. Tujuan pengabdian masyarakat ini
adalah meningkatkan pengetahuan PHBS dalam menghadapi masa normal
baru di SMPIT Al Qudwah Kabupaten Musi Rawas. Metode pelaksanaan
kegiatan secara daring melalui aplikasi zoom. Peserta mengisi Pre-Test
menggunakan aplikasi google form sebelum kegiatan berlangsung dan Post
Test segera setelah kegiatan berlangsung. Peserta pengabdian masyarakat
adalah siswa kelas IX sebanyak 42 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah
terjadi peningkatan pengetahuan PHBS pada siswa/i SMP IT AL-QUDWAH
Kabupaten Musi Rawas.
Laporan yang berhubungan dengan penelitian ini dari Dhea (2020)
tentang : Perilaku Penerapan Protokol Kesehatan 3M (Memakai Masker,
Mencuci Tangan Menggunakan Sabun, Menjaga Jarak) pada Remaja di Masa
Pandemi Covid-19 Kota Palembang menjelaskan bahwa Hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat perbedaan perilaku dari jenis kelaminnya, remaja
perempuan lebih taat dalam menggunakan masker dan menjaga jarak
dibanding remaja laki-laki. Pengetahuan remaja sudah cukup baik terkait
protokol kesehatan, gejala, dampak, cara penularan Covid-19. Sikap remaja
dalam menerapkan protokol kesehatan 3M menunjukan sikap positif. Faktor
eksternal orang tua tidak sepenuhnya mempengaruhi perilaku remaja
menerapkan protokol kesehatan 3M. Faktor teman sebaya dan media sosial
berpengaruh besar dalam menerapkan protokol kesehatan 3M. Perilaku
penerapan protokol kesehatan 3M pada remaja dimasa pandemi covid-
memiliki perbedaan antara perempuan dan laki-laki, perilaku ini dipengaruhi
25
oleh pengetahuan dan sikap namun sikap yang positif belum tentu
menghasilkan perilaku yang positif juga karena perilaku remaja sangat
dipengaruhi oleh lingkungannya yaitu teman sebaya dan media sosial. Saran
penelitian yaitu bagi remaja agar bisa memanfaatkan sosial media seperti
Tiktok dan Instagram untuk membuat konten menarik berisi informasi
kesehatan sehingga dapat mempengaruhi remaja lainnya untuk menyadari
pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
Laporan yang berhubungan dengan penelitian ini dari Agita (2021)
tentang : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Pelaksanaan Protokol
Kesehatan Pencegahan Covid-19 pada Siswa Sekolah Dasar bahwa Terdapat
hubungan tingkat pengetahuan PHBS p-value 0,005, Tingkat sikap PHBS p-
value 0,044, Tingkat Pengetahuan Protokol Kesehatan COVID-19 p-value
0,001, tingkat sikap Protokol Kesehatan COVID-19 p-value 0,019 dengan
tindakan pencegahan penularan COV-ID-19. Variabel fasilitas sanitasi
lingkungan tidak berhubungan dengan tindakan pencegahan penularan
COVID-19 di sekolah.
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN VARIABEL PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang kerangka konsep penelitian, hipotesis
dan definisi operasional dari variabel yang terdiri dari definisi konseptual dan
definisi operasional.
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah abstaksi dari suatu realitas agar dapat
dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan makna dari
sebuah variable (Nursalam, 2015a). Berdasarkan teori dan kajian pustaka,
dapat disusun sebuah kerangka pemikiran dan penelitian ini dalam bentuk
bagan sebagai berikut :
Pandemi COVID
19
Keterangan
: diteliti
: tidak diteliti
: alur pikir
Gambar 3.1
Kerangka konsep gambaran perilaku anak sekolah dalam menerapkan protokol
kesehatan di SMPN 1 Tabanan
25
26
Tabel 3.1
Definisi Operasional Gambaran Dukungan Keluarga terhadap anak dengan down
syndrome
Lembar
observasi
BAB IV
METODE PENELITIAN
1.227,36
n=
4,1525
n=295,5713
n=296
Berdasarakan perhitungan rumus diatas, maka besar sampel yang
diteliti dibulatkan menjadi sebanyak 296 orang siswa Sampling
b. Kriteria sampel
Kriteria sampel dalam dibagi menjadi dua yaitu kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi. Dimana kriteria ini menentukan dapat dan
tidaknya sampel tersebut digunakan.
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian
dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti
(Nursalam, 2017).
Dalam penelitian ini kriteria inklusinya meliputi:
a) Siswa kelas VII, VIII dan IX di SMPN 1 Tabanan
b) Siswa bersedia menjadi responden dan menandatangani
infom consent.
2) Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena
berbagai sebab (Nursalam, 2017). Dalam penelitian ini
kriteria eksklusinya adalah : Siswa yang tidak mengisi
kuesioner baik karena izin, sakit atau alasan lainnya selama
pengumpulan data dan yang tidak hadir saat penelitian.
3. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi unit yang diobservasi dari
keseluruhan populasi yang anakn diteliti sehingga kelompok yang
diobservasi dapat digunakan untuk membuat kesimpulan atau membuat
inferensi tentang populasi tersebut. Tujuan dari sampling adalah untuk
melakukan generalisasi terhadap keseluruhan populasi penelitian
31
Tabel 4.1
jumlah sampel diperlukan pada setiap kelas dengan metode stratified
sampling
D. Pengumpulan Data
1. Metode pengumpulan data
32
Nomor Item
Variabel Indikator Jumlah
Sesuai Tidak Sesuai
Penerapan 1. Memakai 3 3
protokol masker
kesehatan 2. Mencuci 3 3
tangan
3. Menjaga 3 3
jarak
4. Menghindari
kerumunan 3 3
5. Mengurangi
mobilitas 3 3
c. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat-
tingkat kevalidan kesasihan suatu instrumen. Validitas adalah
derajat di mana intrumen mengukur apa yang seharusnya diukur
yang dapat dikategorikan menjadi logical (face validity, content
validity, criterion dan construct validity) (Swarjana, 2015).
Kuesioner dapat dikatakan valid apabila isi di dalam kuesioner
telah dianggap releven , masuk akala tau beralasan (reasonable),
tidak ambigu dan jelas.
Uji validitas kuesioner dilakukan di ITEKES Bali dengan
menggunakan uji face validity. Uji face validity dilakukan oleh dua
orang dosen yang expert. Selama uji validasi peneliti mendapat
masukan dan arahan terhadap kuesioner yang diajukan, seperti
memperjelas petunjuk pengisian kuesioner dan memperhatikan
pertanyaan yang memilki makna serupa. Hasil pertanyaan dalam
kuesioner dinyatakan valid apabila memenuhi syarat yaitu instruksi
yang diberikan dalam kuesioner jelas, pertanyaan mudah
dimengerti responden, pertanyaan yang ditnya jelas dan pilihan
jawaban jelas.
34
d. Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan penilaian untuk mengetahui sejauh mana
alat ukur dalam menghasilkan hasil yang konsisten meskipun
dilakukan pengukuran secara berulang (Swarjana, 2015). Suatau
alat ukur/instrument dikatakan reliabel jika nilai koefisein
Cronbach Alpha 0,7 atau 0,8 (Swarjana,2016).
F. Etika Penelitian
Masalah etik penelitian merupakan masalah yang sangat penting
dalam penelitian, mengingat begitu penting dan seriusnya aspek etika
dalam penelitian, seorang peneliti harus betul-betul berpegangan teguh
terhadap beberapa prinsip etika dalam penelitian (Swarjana, 2015).
Menurut Swarjana (2015) ada beberapa etiia penelitian yang harus
diperhatikan dianataranya:
Dalam penelitian ada hal penting yang harus diperhatikan oleh
peneliti yaitu Ethical Principles, selain metodoe, desain dan aspek lainnya.
Mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia, oleh sebab itu etiak penelitian harus diperhatikan.
1. Ijin penelitian
Penelitian mengajukan izin yang ditandatangangi oleh Rektor
ITEKES Bali (surat permohonan izin penelitian) kepada Kepala Badan
Penanaman Modal dan Perijinan Provinsi Bali. Lalu mengikuti alur,
sehingga surat sampai kepada Kepala Sekolah SMPN 1 Tabanan
2. Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan adalah suatau lembaran yang berisikan tentang
permintaan persetujuan kepada calon responden bahwa bersedia untuk
menajdi responden pada penelitian ini dengan membutuhkan tannda
tangan pada lembaran informed consent diberikan sebelum responden
mengsi lembaran kuesioner dengan tujuan agar responden mengerti
maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampak dari penelitian
tersebut.
3. Tanpa Nama (Anonymity)
40
Pada bab ini dibahas tentang gambaran umum lokasi penelitian yaitu di
Smpn 1 Tabanan, karakteristik responden dan hasil penelitian tentang gambaran
perilaku anak sekolah dalam menerapkan protocol kesehatan di SMPN 1 Tabanan.
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitain
SMPN 1 Tabanan merupakan sekolah menengah pertama negeri
yang melayani pengajaran jenjang pendidikan SMP di Kabupaten
Tabanan. Jl. Diponogoro Nomor 26 Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.
Adapun pelajaran yang diberikan meliputi semua mata pelajaran wajib
sesuai kurikulum yang berlaku. SMPN 1 Tabanan memiliki staf pengajar
guru yang kompeten pada bidang pelajarannya sehingga berkualitas dan
menjadi salah satu yang terbaik di Kabupaten Tabanan. Tersedia juga
berbagai fasilitas sekolah seperti ruang kelas yang nyaman, perpustakaan,
lapangan olahraga, kantin dan lainnya. Peneliti melakukan penelitian di
sini, karena peneliti merasa saat ini pembelajaran tatap muka sudah
dimulai dan berjalan normal dengan prokes. Masa anak-anak yang paling
mudah untuk diteliti selain karena usia sudah cukup besar adalah jenjang
SMP karena mereka sudah matang dalam menyerap informasi dan bisa
mengisi kuesioner dengan baik. Peneliti memilih SMPN 1 Tabanan karena
jumlah siswa disini paling banyak diantara SMP lain di Kabupaten
Tabanan sehingga hal ini akan lebih mudah dalam menentukan sampel
ketika penelitian dan akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan yang
ingin diteliti.
B. Hasil Penelitian
Pada sub bab ini, dijelaskan mengenai hasil penelitian meliputi;
karakteristik responden dan analisis variabel. Karakteristik responden yaitu : usia,
jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan
1. Karakteristik Responden
42
2 Saya mengganti
masker tiap 4 jam
30(10%) 237(80%) 29(10%) - -
sekali
3 Saya menggunakan
masker saat
berinteraksi dengan 29(10%) 238(80%) 29(10%) - -
orang-orang di sekolah
4 Saat sampai di
sekolah, saya mencuci
tangan dengan sabun 30(10%) 223(75%) 43(15%) - -
selama 20 detik
sebelum mencuci
tangan saat di sekolah
6 Saya menggnakan
hand sanitizer setelah
menyentuh benda 22(8%) 244(82%) 30(10%) - -
apapun di sekolah
8 Saya menghindari
kerumunan di sekolah 15(5%) 237(80%) 29(10%) 15(5%) -
10 Setelah kegiatan
belajar saya langsung
30(10%) 192(65%) 29(10%) 29(10%) 16(5%)
pulang
Dari tabel 5.2, diperoleh data bahwa sebagian besar responden berhasil
menjawab pertanyaan kuesioner dengan jawaban sering khususnya pada
pernyataan nomor 6 yaitu “Saya menggnakan hand sanitizer setelah menyentuh benda
apapun di sekolah” karena sebagian besar responden sudah memahami penggunaan hand
sanitizer dengan baik karena informasi yang diberikan terkait penggunaan tersebut sudah
tersebar luas di semua media elektronik dan cetak khususnya sosial media yang selama
ini digandrungi anak-anak sehingga mereka cukup banyak mengetahui cara penggunaan
hand sanitizer dengan baik.
3. Gambaran perilaku penerapan protokol kesehatan.
Hasil penelitian pada gambaran perilaku penerapan protokol kesehatan
dijelaskan pada tabel 5.3
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi perilaku penerapan protokol kesehatan (n=296)
Perilaku Protokol Kesehatan Frekuensi Persentase
Perilaku Baik 140 47,3
Perilaku Cukup 132 44,6
Perilaku Kurang 24 8,1
44
Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh data bahwa pada kolom usia, perilaku
prokes tergolong baik dengan jumlah mayoritas 15,5%, selanjutnya pada jenis
kelamin, perempuan memiliki jumlah yang lebih banyak dengan perilaku
tergolong baik sejumlah 31,1%.
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas secara lebih lengkap dari hasil penenlitian yang
telah disajikan pada BAB V, secara berturut-turut akan dibahas sesuai dengan
tujuan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat stress
dengan kejadian keputihan pada remaja putri serta membahas mengenai
keterbatasan penelitian.
A. Karakteristik
1. Usia
Pada usia, mayoritas responden berada pada usia 13 tahun dengan jumlah
32,8%. Hasil penelitian ini didapatkan responden dengan usia termuda 12 tahun
dan usia tertua 20 tahun. Kelompok responden terbanyak yaitu kelompok umur
12-15 tahun yaitu 62 responden (29,2%). Penelitian ini sejalan Rachmani (2020)
dengan hasil yang didapatkan bahwa mayoritas pada kelompok usia produktif (15-
24 tahun) sebanyak 99%. Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Herawati,
2021). Umur dapat mempengaruhi cara berpikir seseorang sehingga seiring
dengan pertambahan umur maka cara berpikir akan berkembang. Selain itu, pada
umur produktif kemungkinan untuk terjadinya penurunan dalam tingkat
intelektual dan verbal dinilai tidak ada karena umur produktif merupakan fase
dimana seseorang aktif dalam berbagai hal kegiatan yang berkaitan dengan
kehidupan sosial serta masa depan. Sehingga dalam prosesnya memungkinkan
seseorang untuk memiliki pengetahuan yang lebih tinggi.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin pada penelitian ini paling banyak adalah perempuan dengan
jumlah 63,5%. Hasil ini sejalan dengan penelitian dari Dhea (2020) bahwa jenis
kelamin anak sebagian besar adalah perempuan (54,1%). Lawrence Green dalam
(Notoatmodjo, 2012) menjelaskan bahwa redisposing dapat mempengaruhi
47
kepatuhan seseorang karena hal ini merupakan faktor dasar motivasi atau niat
seseorang untuk melakukan suatu hal sedangkan, yang termasuk faktor pendorong
salah satunya adalah jenis kelamin (Notoatmodjo, 2012). Teori tersebut didukung
dengan penelitian (Budurry, 2020) pada mahasiswa keperawatan, yang
menyatakan bahwa jenis kelamin tidak berhubungan terhadap penerapan protokol
pengendalian COVID-19. Penelitian lain yang mendukung dinyatakan oleh
Mutmaina (2021) bahwa jenis kelamin tidak ada hubungannya dengan penerapan
protokol kesehatan, penelitian ini mayoritas berjenis kelamin perempuan, namun
saat situasi dan kondisi seseorang merasa terancam serta muncul kesadaran bahwa
hidup sehat untuk menghindari penyakit adalah hal yang sangat penting maka
akan timbul motivasi untuk patuh terhadap penerapan protokol kesehatan yang
ada baik pada perempuan atau laki-laki. Jenis kelamin mempengaruhi perilaku
penerapan protokol kesehatan dimana perempuan umumnya lebih peduli dan teliti
terhadap kesehatannya dibanding laki-laki.
diperintahkan orang lain, serta sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan 38
peraturan dapat membantu berfungsinya suatu peraturan dengan baik.
Dari hasil tersebut kontrol diri memiliki pengaruh terhadap perilaku
kepatuhan pada individu terhadap Covid-19. Dalam hal ini, pengaruh dari hasil
tersebut individu akan mempertimbangkan tingkah lakunya dengan berbagai
konsekuensi dalam situasi pandemi Covid-19 ini, individu akan merasa situasi ini
sangat penting ataupun tidak untuk diperhatikan dengan menjalani protokol
kesehatan Covid-19, yang akhirnya akan memunculkan efek positif dan negatif
seperti menerima dan mematuhi ataupun tidak sama sekali melakukan protokol
kesehatan, serta aturan-aturan dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kusumadewi, 2012) terkait
dengan kepatuhan yang dimiliki oleh individu. Pada penelitian tersebut
menyebutkan bahwa salah satu hal yang dapat mempengaruhi kepatuhan, yaitu
kontrol diri, dimana individu mempunyai kesediaan untuk melakukan suatu
tindakan berdasarkan sesuatu yang diyakini. Senada dengan pernyataan Syaputra
(2018) dengan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat hubungan positif
antara kontrol diri dengan perilaku kepatuhan pada diri individu yang akan
membuat individu meningkatkan kontrol diri pada dirinya, sehingga dengan
meningkatnya sisi kontrol diri, individu tersebut akan berproses semakin baik
perilaku kepatuhan dalam menghadapi dan menerima aturan-aturan yang sudah
ada.
Dari uraian di atas, bahwa kepatuhan penerapan protokol kesehatan yang
berlangsung di SMPN 1 Tabanan sudah berjalan baik, dikarenakan edukasi dan
penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan khussnya Puskesmas sudah
berjalan baik, sehingga para siswa umumnya sudah mengetahui cara dan
penerapan protokol kesehatan dengan metode 5M dengan cukup baik.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahsan mengenai gambaran perilaku
penerapan protokol kesehatan pada siswa SMPN 1 Tabanan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakteristik responden pada penelitian ini yaitu : berdasarkan
karakteristik usia, mayoritas responden berada pada usia 13 tahun dengan
32,8%. Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, mayoritas responden
adalah perempuan dengan 63,5%.
2. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki perilaku
protokol kesehatan yang baik dengan 47,3%.
3. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan indikator protokol kesehatan,
responden yang patuh dalam menggunakan masker berjumlah 81,1%, yang
patuh dalam mencuci tangan berjumlah 75,1%, yang patuh dalam menjaga
jarak berjumlah 82,1%, yang patuh dalam menghindari kerumunan
berjumlah 72,6% dan terakhir yang patuh dalam mengurangi mobilitas
berjumlah 74,7%.
B. Saran
1. Bagi Sekolah
Disarankan kepada pihak institusi agar selalu memberikan edukasi dan
promosi kesehatan kepada para siswa mengenai pentingnya penerapan
protokol kesehatan di masa panedmi Covid-19, sehingga bisa memberikan
ilmu yang lebih baik kepada anak dan orangtua anak.
2. Bagi Orang Tua Anak
Adapun saran yang dapat diberikan antara lain adalah orang tua agar dapat
selalu mengawasi kegiatan anak di rumah dan membatasi aktivitas di luar
agar tidak tertular penyakit dan virus Covid-19, serta pastikan anak sudah
50
Agita, JD. 2021. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Pelaksanaan Protokol
Kesehatan Pencegahan Covid-19 pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Kesehatan. 3(2), 12-13
Damayanti, SL. 2020. Efektivitas Remedial Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa
SMP. Jurnal Tabiyah. 3(2), 15-16
Febby, J.H. 2021. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Era
Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Indonesia . Jurnal NIS.
5(1), 204-205
Indah, K.T. 2021. Tingkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam
Menghadapi New Normal pada Siswa. e-Journal Keperawatan. 2(3), 58-
59
52
Indra, A & Dion, C. 2018. Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan
(2nd ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lee, T. 2020. Mental health effects of school closures during COVID-19. The
Lancet. 11(3), 126-127
Mada, J., Riko, A., Mina, D., Arhan, B. 2021. Pneumonia Covid-19 Diagnosis &
Penatalaksanaan Di Indonesia. Jurnal Farmasi Indonesia. 6(1), 204-205
Sari & Sholihah. 2020. Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat Dengan Kepatuhan
Penggunaan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Covid-19 Di
Ngronggah. Jurnal Infokes, 10(1).
Swarjana, I.N. 2015. Metodelogi Penelitian Kesehatann (Monica Ban). Cv. Andi
Offset : Yogyakarta.
53
Syaputra, P. 2018. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Penerimaan Orang Tua
Anak Down Syndrome. Jurnal Perawat Indonesia, 2(2).
JADWAL PENELITIAN
N BULAN
KEGIATAN Oktober Nopember Desember Januari Februari Mar Apr Mei Juni
O
et il
IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1
Proposal
2 ACC Proposal
3
Proposal
4 Ujian Proposal
5
Proposal
6 Pengumpulan
Data
7 Penyusunan Hasil
Penelitian
8 Penyebaran
Skripsi
9 Ujian Skripsi
10 Ujian Ulang
Skripsi
11 Perbaikan dan
Pengumpulan
55
Lampiran 2
KISI-KISI KUESIONER
Nomor Item
Variabel Indikator Jumlah Tidak
Sesuai
Sesuai
Penerapan 1. Memakai 3 3
protokol masker
kesehatan 2. Mencuci 3 3
tangan
3. Menjaga 3 3
jarak
4. Menghindari 3 3
kerumunan
5. Mengurangi 3 3
mobilitas
56
Lampiran 3
A. Data Demografi
2. Nama :
3. Usia :
4. Jenis Kelamin :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
B. Kuesioner
1. Apakah jenis masker yang digunakan dalam pencegahan Covid-19 ?
a. Masker medis dan non medis
b. Masker wajah serbuk
c. masker cair
2. Bagaimana menggunakan masker yang benar ?
a. Menutupi hidung, mulut hingga dagu
b. Menutupi hidung saja
c. Menutupi mulut saja
3. Dibawah ini apa saja yang dapat digunakan untuk mencuci tangan ?
a. Air dan sabun yang mengandung antiseptik
b. Air saja
c. Kain basah
4. Apakah fungsi utama dari sabun dalam mencuci tangan ?
a. Membuat tangan harum
b. Membunuh kuman pada tangan
c. Menambah pewarna pada tangan
5. Apa yang dapat dilakukan dalam meningkatkan daya tahan tubuh di masa
pandemi ?
a. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari
57
b. Menonton TV
c. Bermain sosial media
6. Apakah itu PHBS ?
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
b. Perilaku Harapan Bangsa Somalia
c. Pekerja Harian Buruh Serabutan
7. Bagaimanakah cara kita menyapa orang lain ketika sedang berada di luar
rumah ?
a. Berpelukan dan bercium pipi
b. Menyapa tanpa berjabat tangan
c. Mengucapkan salam dan saling tukar makanan
8. Berapa meter jarak yang harus dijaga ketika bertemu dengan orang lain ?
a. 2 meter
b. 1 meter
c. 3 meter
9. Apakah kepanjangan dari PSBB
a. Pembatasan Sosial Berdampak Baik
b. Pembatasan Sosial Berskala Bersih
c. Pembatasan Sosial Berskala Besar
10. Hal yang anda dapat lakukan untuk mengurangi mobilitas anda di masa
pandemi Covid-19 ?
a. Tidak menyalakan lampu
b. Tidak pergi ke tempat banyak orang/berkerumun
c. Tidak menyiram tanaman
11. Apa yang harus dilakukan apabila kita baru tiba di rumah ?
a. Langsung ke kamar tidur
b. Mandi dan berganti pakaian dengan pakaian baru/pakaian khusus untuk
di rumah
c. Mandi lalu mengenakan pakaian yang tadi dipakai
12. Metode mencuci tangan yang mana yang lebih baik untuk digunakan di
rumah ?
58
Lampiran 3
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada:
Yth. Calon Responden
di SMPN 1 Tabanan
Dengan hormat,
Nurlida Salsa IA
17C10151
60
Lampiran 4
Nama : ...............................................................................................
Jenis Kelamin : ...............................................................................................
Pekerjaan : ...............................................................................................
Alamat : ...............................................................................................
Tabanan, …………………………
Responden
…………………………
61
Lampiran 5
62
Lampiran 6
63
Lampiran 7
64
Lampiran 8