Anda di halaman 1dari 141

SKRIPSI

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN


KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN
TINGKAT I ITEKES BALI

DEWA AYU PUTU DIAN LESTARI

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

DENPASAR

2022

i
SKRIPSI

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN


KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN
TINGKAT I ITEKES BALI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep.)

Pada Institut Teknologi Kesehatan Dan Bali

Diajukan Oleh :

DEWA AYU PUTU DIAN LESTARI

NIM.18C10025

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

DENPASAR

2022

ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial


Denggan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I
ITEKES Bali”, telah mendapatkan persetujuan pembimbing dan disetujui untuk
diajukan kehadapan Tim Penguji Skripsi pada Program Studi Sarjana
Keperawatan ITEKES Bali.

Denpasar, 27 Juni 2022

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ns. Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS Asthadi Mahendra Bhandesa, S.Pd.H.,M.Pd.H

NIDN : 0823077901 NIDN : 0807108801

iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi ini telah Diuji dan Dinilai oleh Panitia Penguji pada Program Studi
Sarjana Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali pada

Tanggal 27 Juni 2022

Panitia Penguji Skripsi Berdasarkan SK Rektor ITEKES Bali

Nomor :

Ketua : I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D


NIDN. 0823067802
Anggota :

1. Ns. Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS


NIDN : 0823077901

2. Asthadi Mahendra Bhandesa, S.Pd.H.,M.Pd.H


NIDN : 0807108801

iv
LEMBAR PERNYATAAAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial


Denggan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I
ITEKES Bali”, telah disajikan di depan dewan penguji pada tanggal 27 Juni
2022. Telah diterima serta disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi dan Rektor
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali.

Denpasar, 27 Juni 2022

Disahkan oleh:
Dewan Penguji Skripsi

1. I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D


NIDN. 0823067802

2. Ns. Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS


NIDN : 0823077901

3. Asthadi Mahendra Bandesa, S.Pd.H.,M.Pd.H


NIDN : 0807108801

Mengetahui

Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali Program Studi Sarjana Keperawatan

Rektor Ketua

I Gede Putu Darma Suyasa., S.Kp.,M.Ng.,Ph.D


v AAA Yuliati Darmini, S.Kep.,Ns.,MNS

NIDN. 0823067802 NIDN.082107601


LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Dewa Ayu Putu Dian Lestari

NIM : 18C10025

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul


“Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada
Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali”, yang saya tulis ini
adalah benar-benar hasil karya saya sendiri. Semua sumber baik yang dikutip
maupun yang dirujuk telah saya cantumkan dengan benar. Apabila dikemudian
hari dapat dibuktikan bahwa Skripsi adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa adanya
tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi
akademik jika dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Dibuat di : Denpasar
Pada Tanggal : 5 Maret 2022
Yang menyatakan

Materai 10000

Dewa Ayu Putu Dian Lestari

vi
PERTANYAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Ilmu Teknologi dan Kesehatan Bali (ITEKES) Bali,
saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Dewa Ayu Putu Dian Lestari


NIM : 18C10025
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi

Demikian pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui, memberikan


kepada ITEKES Bali Hak Bebas Royalty Nonekslusif (Non-exclusive Royalty
Free Right) atas karya saya yang berjudul “Hubungan Intensitas Penggunaan
Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan
Tingkat I ITEKES Bali”.
Dengan Hak Bebas Royalty Nonekslusif ini dari ITEKES Bali berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan Skripsi saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Denpasar
Pada Tanggal : 25 Juni 2022
Yang menyatakan

Dewa Ayu Putu Dian Lestari

vii
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
atas asung kerta wara nugraha Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas
Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan,


pengarahan dan bantuan dari semua pihak sehingga skripsi ini bisa diselesaikan
tepat pada waktunya. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng.,Ph.D selaku Rektor


Institut Teknolgi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan ijin,
kesempatan, bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Ibu Ns. NLP Dina Susanti, S.Kep., M.Kep selaku Wakil Rektor I Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan dukungan moral
kepada penulis di dalam proses penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak I Ketut Alit Adianta S.Pd.,S.Kep. Ns.,MNS selaku Wakil Rektor II
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan dukungan
moral kepada penulis di dalam proses penyelesaian skripsi ini sehingga
dapat terselesaikan tepat waktu.
4. Ibu Ns. A.A.A. Yuliati Darmini, S.Kep.,MNS selaku Ketua Program Studi
Sarjana Keperawatan yang memberikan dukungan moral dan perhatian
kepada penulis.
5. Bapak Ns. I Kadek Nuryanto, S.Kep.,MNS selaku Dekan Fakultas
Kesehatan dan sekaligus selaku pembimbing I yang telah memberikan
banyak masukan, bimbingan, dan dukungan kepada penulis dalam proses
menyelesaikan skripsi ini.

viii
6. Bapak Asthadi Mahendra Bhandesa, S.Pd.H.,M.Pd.H selaku pembimbing
II yang telah banyak memberikan arahan, dukungan, bimbingan dan
masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Ns. Ni Made Sri Rahyanti, S.Kep.,M.Kep.,Ns.Sp selaku wali kelas
tingkat IV kelas A yang memberikan motivasi dan dukungan moral kepada
penulis.
8. Seluruh keluarga terutama Bapak, Ibu dan Adik yang banyak memberikan
dukungan dan fasilitas yang sangat memadai serta dukungan moral dan
juga memberikan semangat kepada penulis didalam proses penyelesaian
skripsi ini.
9. Seluruh sahabat dan teman-teman angkatan 2018 yang selalu memberikan
dukungan hingga selesainya skripsi ini.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu dan memberikan dukungan di dalam proses penyusunan
skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna,


untuk itu dengan hati terbuka, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif untuk kesempurnaan skripsi ini.

Denpasar, 5 Maret 2022

Penulis

ix
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN
KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN
TINGKAT I ITEKES BALI
Dewa Ayu Putu Dian Lestari
Program Studi Sarjana Keperawatan
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali
Email : dap2.dianlestari@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui Hubungan Antara


Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa
Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali.
Metode. Desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross-
sectional. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa sarjana keperawatan tingkat
I ITEKES BALI yang berjumlah 125 responden yang dipilih dengan teknik Non-
probability sampling dengan tehnik Total sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner Social Media Use Integration Scale (SMUIS) dan
kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI). Data dianalisis menggunakan
Pearson Correlation.
Hasil. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki intensitas
penggunaan media sosial sedang sebanyak 75 responden (60,0%), intensitas
penggunaan media sosial tinggi sebanyak 48 responden (38,4%) dan intensitas
penggunaan media sosial rendah sebanyak 2 responden (1,6%). Dari 125
responden terdapat 10 responden (8,0%) dengan kualitas tidur baik dan 115
responden (92,0%) dengan kualitas tidur buruk. Ada korelasi yang rendah antara
variabel intensitas penggunaan media sosial dan kualitas tidur, dengan nilai (r =
0,268, p-Value < 0,001).
Kesimpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan
media sosial dengan kualitas tidur mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I
ITEKES Bali. Responden diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
dampak yang ditimbulkan jika intensitas penggunaan media sosial terlalu tinggi
dan responden dapat mengetahui cara bagaimana menjaga kualitas tidur menjadi
lebih baik.

Kata Kunci : Media Sosial, Kualitas Tidur, Keperawatan

x
THE CORRELATION BETWEEN THE INTENSITY
OF SOCIAL MEDIA USE WITH SLEEP QUALITY
IN YEAR I BACHELOR OF NURSING STUDENTS OF ITEKES BALI

Dewa Ayu Putu Dian Lestari


Bachelor of Nursing
Faculty of Health
Institute of Technology and Health Bali
Email: dap2.dianlestari@gmail.com

ABSTRACT

Aim. This study aims to find out the correlation between the intensity of social
media use and sleep quality in year 1 Bachelor of Nursing students at ITEKES
Bali.
Method. This study implemented the correlational analytic design with a cross-
sectional approach. The sample used was the year 1 bachelor of nursing students,
a total of 125 respondents who were selected through the non-probability
sampling technique with a total sampling technique. Data was collected using the
Social Media Use Integration Scale (SMUIS) questionnaire and the Pittsburg
Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. The data were then analyzed using
Pearson Correlation.
Results. The results showed that the majority of respondents (60%) used social
media in moderate intensity, 38.4% of respondents used social media in high
intensity, and 1.6% of respondents used social media in low intensity. Among the
125 respondents, there were 10 respondents (8.0%) had good sleep quality and
115 respondents (92.0%) had poor sleep quality. There was a weak correlation
between the intensity of social media use and sleep quality (r = 0.268, p-Value <
0.001).
Conclusion. So the higher the score for sleep quality, the higher the intensity of
using social media, as well as the higher the score for the intensity of using social
media, the worse the sleep quality of students. With these results, it can be
concluded that the higher the intensity of using social media, the worse the sleep
quality of students will be. Respondents are expected to reduce the use of social
media so that the quality of sleep is better.

Keywords: Social Media, Sleep Quality, Nursing

xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN ........................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM ......................................................................... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ..................................... iv
LEMBAR PERNYATAAAN PENGESAHAN ..................................................v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRAC............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ..........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................................5
D. Tujuan Umum ..............................................................................................5
E. Tujuan Khusus ..............................................................................................5
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................6
G. Manfaat Teoritis ...........................................................................................6
H. Manfaat Praktis ............................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................7
1. Intensitas Penggunaan Media Sosial .........................................................7
2. Definisi Media Sosial ................................................................................7
3. Ciri-Ciri Media Sosial ...............................................................................7

xii
4. Fungsi Media Sosial ..................................................................................8
5. Jenis-Jenis Media Sosial ...........................................................................9
6. Data Pengguna Media Sosial Di Indonesia .............................................10
7. Dampak Penggunaan Media Sosial .........................................................11
a. Dampak Penggunaan Media Sosial Secara Umum ............................11
b. Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Mahasiswa..................12
8. Intensitas Penggunaan Media Sosial .......................................................15
9. Faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Media Sosial ........15
10. Aspek Intensitas Penggunaan Media Sosial.......................................... 17
11. Kualitas Tidur ........................................................................................19
12. Definisi Tidur ........................................................................................19
13. Definisi Kualitas Tidur ..........................................................................19
14. Aspek Kualitas Tidur ............................................................................19
15. Tahap-Tahap Tidur ................................................................................21
16. Siklus Tidur ...........................................................................................22
17. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Mahasiswa ..........25
18. Gangguan Tidur ....................................................................................26
19. Skala Pengukuran Kualitas Tidur ..........................................................28
20. Hubungan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur ...................................28
21. Penelitian Terkait ...................................................................................30

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN VARIABEL ..............32

A. Kerangka Konsep ....................................................................................33


B. Hipotesis ..................................................................................................34
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..........................................34
D. Variabel Penelitian .................................................................................34
E. Definisi Operasional ...............................................................................34

xiii
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................36
A. Desain Penelitian ....................................................................................36
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................36
C. Populasi, Sampel, Sampling ....................................................................37

1. Populasi ..............................................................................................37
2. Sampel ................................................................................................37
3. Sampling ............................................................................................38
D. Pengumpulan Data ..................................................................................38
E. Metode Pengumpulan Data .....................................................................38
F. Alat Pengumpulan Data ..........................................................................39
1. Uji Validitas dan Realibilitas ............................................................40
2. Tehnik Pengumpulan Data ...............................................................41

G.Analisa Data .............................................................................................44


H.Teknik Pengolahan Data ..........................................................................44
I. Teknik Analisa Data .................................................................................48
J. Etika Penelitian ....................................................................................... 51

BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 53


A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................... 53
1. Sejarah Berdirinya ITEKES Bali ........................................................ 53
2. Visi dan Misi ....................................................................................... 54
B. Karakteristi Responden .......................................................................... 55
C. Hasil Penelitian Variabel ........................................................................ 55
1. Analisa Univariat ................................................................................ 55

2. Analisa Bivariat................................................................................... 60

3. Analis Hubungan Kedua Variabel ...................................................... 61

xiv
BAB VI PEMBAHASAN.................................................................................... 63
A. Intensitas Penggunaan Media Sosial ....................................................... 63
B. Kualitas Tidur .......................................................................................... 64
C. Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan
Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan
Tingkat I ITEKES Bali ........................................................................... 67
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 70
BAB VII PENUTUP............................................................................................ 71
A. Simpulan ................................................................................................ 71
B. Saran ...................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.2 Siklus Tidur………………………………………………………... 22
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian………………………………………. 32

xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tahapan Siklus Tidur ........................................................................... 21

Tabel 3.2 Definisi Oprasional .............................................................................. 35

Tabel 4.1 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi .................................................. 50

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan


Jenis Kelamin, Umur, Kelas (n = 125) ................................................. 55

Tabel 5.2 Nilai Mean, Minimum, Maksimum dan Standar Deviasi


Intensitas Penggunaan Media Sosial Mahasiswa Sarjana
Keperawatan Tingkat I ITEKES BALI (n = 125) .................................56

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kuesioner


Tentang Intensitas Penggunaan Media Sosial Mahasiswa
Sarjana Keperawatan Tingkat I Di ITEKES Bali (n = 125) ................. 56

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Intensitas Penggunaan Media Sosial


Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali
(n = 125) ............................................................................................... 57

Tabel 5.5 Nilai Mean, Minimum, Maksimum dan Standar Deviasi


Kualitas Tidur Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I
ITEKES Bali (n = 125) ......................................................................... 58

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Pertanyaan Kuesioner


Kualitas Tidur Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I
ITEKES Bali (n = 125) ..........................................................................58

Tabel 5.7 Distribusi Kualitas Tidur Mahasiswa Sarjana Keperawatan

Tingkat I ITEKES Bali (n = 125) .........................................................60


Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) Variabel
Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Kualitas Tidur Mahasiswa
Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali (n = 125) .......................60

Tabel 5.9 Korelasi Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas


Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES
Bali (n = 125)........................................................................................ 61

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5 Formulir Keterangan Uji Validitas Dan Pengolahan Data Statistik


Skripsi Program Studi Sarjana Keperawatan Institut Teknologi Dan
Kesehatan Bali

Lampiran 6 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 7 Surat Rekomen Penelitian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan


Terpadu Satu Pintu

Lampiran 8 Surat Rekomendasi Penelitian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Lampiran 9 Surat Komisi Etik Penelitian Institut Teknologi dan Kesehatan Bali

Lampiran 10 Lembar Pernyataan Analisa Data

Lampiran 11 Hasil Analisa Data

Lampiran 12 Surat Keterangan Translete

Lampiran 13 Lembar Bimbingan Proposal

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi informasi di Indonesia sudah berkembang sangat pesat yang
mengakibatkan sumber daya informasi digital begitu melimpah. Dengan
adanya internet setiap individu dapat mengakses informasi dengan lebih
cepat, efisien, dan dapat melakukan berbagai hal yang di inginkan dengan
siapapun dan di manapun tanpa batas waktu dan tempat melalui sebuah
jalinan di media sosial (Syamsoedin, 2015). Pentingnya penggunaan internet
semakin disadari oleh semua kalangan masyarakat, terbukti dari data statistik
hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) dan pusat Kajian dan Komunikasi, 2017 mengatakan
bahwa penggunaan internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 143,26 juta
jiwa, angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun 2016.
Penggunaan internet di Indonesia tepatnya digunakan untuk mengakses
media sosial. Media sosial saat ini sangat banyak jenisnya, sejak pertama kali
dikenalkan pada tahun 1978, sampai saat ini sudah mencapai angka puluhan
juta pengguna. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan
Informatika tahun 2013, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 63
juta orang. Dari angka tersebut, 95% menggunakan internet untuk mengakses
media sosial. Data dari Kominfo, (2018) menyatakan total pengguna internet
di Kota Denpasar mencapai 291.000 jiwa, dengan jumlah ini Kota Denpasar
menduduki peringkat ke 12 pengguna internet tertinggi di Indonesia.
Mayoritas pengguna internet di Indonesia berdasarkan usia saat ini
didominasi oleh usia 17-34 tahun.
Menurut (Putri, W.S, 2017) penggunaan internet khususnya penggunaan
media sosial dapat dilihat berdasarkan intensitas dalam menggunakan media
sosial, yaitu dilihat dari durasi dan frekuensi penggunaan. Menurut ICCA
(Indonesian Contact Center Association) menyimpulkan bahwa penggunaan
media sosial di Indonesia menghabiskan waktu sebanyak 3 jam dalam 1 hari ,

1
2

maka dalam satu minggu pengguna media sosial menggunakan waktunya


sebanyak 21 jam dimana intensitas penggunaan media sosial tersebut
memiliki kecenderungan Heavy User. Berdasarkan data We Are Sosial, 2020
menyebutkan bahwa ada beberapa media sosial yang paling sering diakses
oleh masyarakat Indonesia yaitu Youtube menempati peringkat pertama
dengan presentase penggunaan sebanyak 44%, Facebook dengan presentase
42%, Whatsapp dengan presentase 41,5%, dan Instagram dengan presentase
39%.
Menurut Punkasaningtiyas (2018) mahasiswa adalah setiap individu yang
terdaftar untuk mengikuti pembelajaran disebuah perguruan tinggi dengan
batasan umur 18-30 tahun. Mahasiswa tingkat I memiliki rentang usia sekitar
17-19 tahun dimana pada usia ini didominasi sebagai pengguna media sosial
tertinggi. Mahasiswa dapat mengakses media sosial dimanapun mereka
berada karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa memiliki
ketergantungan menggunakan smartphone untuk mengikuti pembelajaran
secara daring dan mengakses materi terkait perkuliahan. Selain itu akses
media sosial dikalangan mahasiswa seringkali dilakukan pada saat bangun di
pagi hari, disaat waktu luang dan malam hari ketika akan memulai tidur.
Maka dari itu banyak mahasiswa mengalami kesulitan untuk memulai tidur
seperti tidur tidak tenang atau gelisah, sering terbangun di malam hari, dan
sering mengantuk di pagi hari terutama saat mengikuti perkuliahan karena
jam tidur yang terlalu singkat dan tidak sesuai dengan kebutuhan tidur
berdasarkan tingkat usia. Waktu yang seharusnya digunakan untuk istirahat
dan tidur menjadi berkurang dikarenakan terlalu fokus kepada fitur-fitur dan
konten yang mereka gemari di media sosial.
Tidur merupakan suatu proses yang sangat penting bagi setiap individu
untuk dapat berfungsi secara optimal. Pada kondisi istirahat dan tidur tubuh
akan melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina dan energi.
Kondisi tidur merupakan suatu keadaan istirahat periodik dimana kesadaran
alam akan terhenti sehingga tubuh dapat beristirahat dengan tenang, pada saat
3

bersamaan tubuh menghasilkan substansi ketika dilepaskan melalui aliran


darah yang akan menimbulkan efek mengantuk.
Kualitas tidur merupakan tingkat kepuasan individu terhadap tidurnya
yang meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif seperti lama tidur, waktu yang
diperlukan untuk dapat tertidur, frekuensi terbangun, kedalaman dan
kepulasan tidur. Seseorang dikatakan memiliki kualitas tidur yang baik, jika
memiliki waktu tidur lebih banyak di tempat tidur, dapat tertidur dalam waktu
kurang dari 30 menit, terbangun dari tidur tidak lebih dari satu kali setiap
malam, dan terbangun selama kurang dari 20 menit setelah tertidur. Kualitas
tidur yang buruk dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupan sehari-hari
seperti cepat lelah, fokus berkurang, sulit mengambil keputusan dan mudah
marah (Nafiah, 2018).
Menurut hasil penelitian (Baiq.L,2021) dengan judul Hubungan Lama
Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Usia 19-22
Tahun didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan lama durasi penggunaan
media sosial dengan kualitas tidur pada usia 19-22 tahun dimana semakin
tinggi durasi penggunaan media sosial maka semakin buruk kualitas tidur
pengguna.
Menurut hasil penelitian (Herma.F.A.,2020) dengan judul Hubungan
Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Remaja Di
Madrasah Aliyah Negeri 4 Banjar didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan
penggunaan media sosial dengan kualitas tidur remaja di Madrasah Aliyah
Negeri 4 Banjar. Remaja dituntut untuk mengurangi penggunaan media sosial
dalam aktivitas sehari-hari khususnya pada malam hari supaya menghasilkan
kualitas tidur yang baik.
Menurut hasil penelitian (Mutia.A.,2018) dengan judul Hubungan
Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Terhadap Kualitas Tidur Remaja Di
SMAN 3 Siak didapatkan hasil bahwa dari 42 responden yang menggunakan
jejaring sosial dengan intensitas rendah, 13 responden memiliki kualitas tidur
yang buruk dan 29 responden memiliki kualitas tidur yang baik. Sedangkan
dari 43 orang responden yang menggunakan jejaring sosial dengan intensitas
4

tinggi, terdapat 15 responden yang memiliki kualitas tidur buruk dan 28


responden memiliki kualitas tidur baik. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara intensitas pengguna jejaring sosial dengan
kualitas tidur pada siswa SMAN 3 Siak.
Berdasarkan data hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti
terhadap mahasiswa sarjana keperawatan ITEKES Bali dengan memilih 15
orang responden pada tiap tingkat kemudian peneliti mengirimkan link google
form melalui Whatsapp yang berisikan beberapa pertanyaan terkait dengan
penggunaan media sosial dan kualitas tidur didapatkan hasil bahwa
mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I memiliki kecendrungan paling aktif
menggunakan media sosial dibandingkan dengan tingkat II, III, dan IV. Hal
ini terjadi karena mahasiswa tingkat I masih melakukan adaptasi dari jenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA) ke tingkatan yang lebih tinggi yaitu
Perguruan tinggi. Mahasiswa sering mengakses media sosial pada malam hari
karena sudah menjadi kebiasaan sebelum tidur,sehingga menyebabkan
mahasiswa kesulitan untuk memulai tidur. Selain itu mahasiswa mengatakan
memiliki lebih dari tiga jenis media sosial dan setiap media sosial diakses
lebih dari lima kali dalam sehari. Media sosial yang paling sering digunakan
adalah Whatsapp, instagram, dan youtube, waktu yang dihabiskan bisa lebih
dari 1 jam di setiap media sosial.
Sedangkan mahasiswa tingkat II dan III memilih untuk memperbanyak
istirahat supaya tidak mudah sakit dan kualitas tidur tetap baik. Mahasiswa
menggunakan media sosial hanya disaat waktu luang karena sudah mulai
banyak kegiatan pendukung perkuliahan yang dilakukan diluar waktu
perkuliahan seperti kegiatan praktek laboratorium, kegiatan penyuluhan,
pengabdian masyarakat, dan kegiatan lainnya, selain itu beban SKS di dalam
perkuliahan juga sudah meningkat, tidak seperti mahasiswa awal dimana
materi-materi perkuliahan yang didapat masih bersifat umum dan belum
terlalu menjurus. Untuk mahasiswa sarjana keperawatan tingkat IV tergolong
kategori paling rendah dalam mengakses media sosial karena mahasiswa
tingkat IV memiliki beban perkuliahan yang sangat besar dibandingkan
5

dengan tingkat I, II, dan III, dimana sudah mulai melakukan tahap
penyusunan proposal dan skripsi, kegiatan ujian keperawatan sesuai stase,
dan kewajiban lain yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar sarjana
keperawatan. Hal ini yang menjadi pertimbangan mahasiswa untuk
mengakses media sosial, mahasiswa tingkat IV mengakses media sosial
hanya untuk menenangkan pikiran supaya lebih rileks dan dilakukan kurang
dari 30 menit dalam sehari. Mahasiswa mengatakan ketika ada waktu
senggang lebih baik digunakan untuk tidur siang supaya saat malam hari bisa
mengerjakan tugas lain terkait dengan perkuliahan dan tidak cepat
mengantuk. Maka dari itu peneliti memilih untuk melakukan penelitian
terhadap mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I ITEKES Bali. Hal ini
terjadi karena penggunaan media sosial dikalangan mahasiswa tingkat I lebih
tinggi dibandingkan dengan mahasiswa tingkat II, III, dan IV. Selain itu ada
beberapa penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa terdapat hubungan
dan ada yang mengatakan tidak ada hubungan antara intensitas penggunaan
media sosial dengan kualitas tidur mahasiswa sehingga perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut lagi.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur
Pada Mahasiswa Sarjana Keperaw tan Tingkat I ITEKES Bali.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan
Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES
Bali?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Hubungan
Antara Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada
Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali.
6

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi penggunaan media sosial terhadap
mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I ITEKES Bali.
b. Untuk mengidentifikasi kualitas tidur mahasiswa sarjana
keperawatan tingkat I ITEKES Bali.
c. Untuk menganalisa hubungan antara intensitas penggunaan media
sosial dengan kualitas tidur pada mahasiswa sarjana keperawatan
tingkat I ITEKES Bali.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai masukan dan sumbangan informasi dalam mendukung
perkembangan ilmu keperawatan terutama tingkat pengetahuan tentang
pentingnya kualitas tidur dan bahaya penggunaan media sosial jika waktu
penggunaan terlalu lama.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui dampak dan
bahaya yang ditimbulkan jika terlalu lama menggunakan media
sosial dan mengetahui cara untuk mempertahankan atau
meningkatkan kualitas tidur yang baik.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat melakukan sosialisasi kepada mahasiswa terkait penggunaan
media sosial yang berlebihan, serta dapat memberikan informasi
tentang cara menjaga kualitas tidur yang baik.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan dan
melengkapi kekurangan pada penelitian ini terkait dengan hubungan
intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada
mahasiswa.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Intensitas Penggunaan Media Sosial


1. Definisi Media Sosial
Media sosial terdiri dari dua kata yaitu media dan sosial. Media dapat
diartikan sebagai tempat atau wadah sosial itu sendiri, sedangkan sosial
memiliki arti kemasyarakatan atau sebuah interaksi. Dapat disimpulkan
bahwa media sosial adalah sebuah sarana interaksi sosial berbasis daring
yang terhubung dengan internet, yang berfungsi untuk mempermudah
penggunanya untuk saling berinteraksi, saling berbagi informasi,
menjalin relasi dan membuat sebuah jaringan (Faiza.F, 2018). Menurut
Van Dijk menyatakan bahwa media sosial merupakan sebuah platform
media yang memfokuskan kepada eksistensi penggunanya, pada intinya
dengan media sosial dapat dilakukan berbagai aktifitas dua arah dalam
berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan saling berkenalan baik
berbentuk tulisan, visual atau audio visual, media sosial di awali dari tiga
hal yaitu sharing, collaborating, dan connecting (Nasrullah, 2015).

2. Ciri-Ciri Media Sosial


Menurut (Arita, M.,2021) media sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun
bisa dibagikan kepada banyak orang contohnya pesan melalui SMS
ataupun chat melalui Whatsapp maupun Messenger.
b. Pesan yang di sampaikan bersifat bebas.
c. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di bandingkan
melalui media lain.
d. Penerima pesan yang menentukan kapan waktu interaksi tepat
dilakukan.

7
8

Sedangkan menurut (Gulden, A., 2018) ciri-ciri media sosial yaitu


sebagai berikut :

a. Konten yang disampaikan dapat dibagikan kepada banyak orang dan


tidak terbatas.
b. Isi pesan disampaikan secara online.
c. Konten dapat diterima secara online dengan waktu yang lebih cepat
dan pengiriman juga dapat ditunda sesuai dengan keinginan
pengirim dan penerima pesan.
d. Media sosial menjadikan penggunanya sebagai kretor dan aktor yang
memungkinkan untuk beraktualisasi diri.
e. Dalam konten media sosial terdapat terdapat sejumlah aspek seperti
identitas, interaksi, berbagi, hubungan, kelompok, eksistensi
(kehadiran) dan reputasi (status).

3. Fungsi Media Sosial


Menurut (Gulden, A., 2018) media sosial didalam penerapannya sebagai
alat komunikasi memiliki beberapa fungsi utama yaitu :
a. Media Komunikasi
Sebagai alat kumunikasi, media sosial menyediakan alat untuk
berbagi, menyimpan, mempublikasi, berdikusi, saling berpendapat
dan mempengaruhi.
b. Media Kolaborasi
Media sosial memungkinkan penggunanya untuk menciptakan
konten kolektif dan merubahnya tanpa ada batasan waktu dan
tempat.
c. Media Penghubung
Dalam tugasnya sebagai penghubung, media sosial menyediakan
sebuah platform baru dimana orang mendapatkan cara baru untuk
membangun jaringan dengan orang lain, mensosialisasikan profil diri
kepada masyarakat dan menciptakan dunia virtual.
9

d. Media Pelengkap
Media sosial memiliki alat yang memungkinkan penggunanya untuk
melengkapi konten dengan mendeskripsikan atau menyaring
informasi dan menunjukkan hubungan antar konten.
e. Media Penggabung
Media sosial memungkinkan penggunanya untuk menggabungkan
atau mencampurkan dan membuka konten-konten dari aplikasi lain.

4. Jenis-Jenis Media Sosial


Menurut (Siti, F., 2018) ada lima jenis media sosial yang diantaranya
sebagai berikut :
a. Media Jejaring Sosial (Social networking)
Media sosial dapat digunakan sebagai media penjalin hubungan
sosial dengan individu lainnya di dunia virtual. Jejaring sosial dapat
membentuk jaringan pertemanan yang lebih luas baik itu terhadap
pengguna yang belum dikenal ataupun yang sudah dikenal di dunia
nyata. Contoh jejaring yang banyak digunakan yaitu facebook dan
instagram.
b. Blog dan microblog
Pengguna media sosial memiliki kebebasan dalam mengungkapkan
suatu hal di blog tersebut. Seperti perasaan, pengalaman, pernyataan,
sampai kritikan atau masukan. Contoh dari media sosial ini salah
satunya adalah twitter.
c. Media konten bersama atau wiki
Media sosial yang satu ini adalah sebuah media yang sangat
bermanfaat bagi para pelajar kususnya mahasiswa ataupun semua
orang. Karena media ini menampilkan tentang semua yang berkaitan
dengan pengertian, sejarah, sumber dan rujukan buku atau tautan
tentang satu kata.
10

d. Media berbagi (media sharing)


Media berbagai adalah jenis media yang dapat mempermudah
penggunanya dalam mendapatkan berbagai informasi yang ada atau
bisa menjadi fasilitas yang bermanfaat dalam hal berbagi ke
pengguna sosial media yang lainnya. bentuk media berbagi ini yaitu
seperti video, audio, gambar, dan lainnya.
e. Penanda sosial (social bookmarking)
Penanda sosial adalah suatu alat yang digunakan untuk menyiman
atau mengelola informasi yang didapatkan secara daring. Hal ini
dapat berupa delicious.com, LintasMe dan masih banyak lagi media
lainnya.

5. Data Pengguna Media Sosial Di Indonesia


Berdasarkan laporan terbaru dari We Are Social, pada tahun 2020
mengatakan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia sudah
mencapai 175,4 juta jiwa. Dimana total populasi penduduk Indonesia
yang berjumlah 272,1 juta jiwa, maka artinya 64% dari penduduk
Republik Indonesia sudah merasakan akses ke dunia maya. Selain itu,
berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun
2013, pengguna internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 63 juta
orang. Dari angka tersebut, 95% menggunakan internet untuk mengakses
jejaring sosial atau media sosial. Data dari Kominfo menyatakan total
pengguna internet di Kota Denpasar mencapai 291.000 jiwa, dengan
jumlah ini Kota Denpasar menduduki peringkat ke-12 pengguna internet
tertinggi di Indonesia. Mayoritas pengguna internet di Indonesia
berdasarkan usia saat ini didominasi oleh usia 17-34 tahun dengan
jumlah 48,47% pengguna.
Berdasarkan hasil survei We Are Social, (2020) didapatkan hasil
bahwa jumlah pengguna media sosial di Indonesia adalah 79 juta jiwa
dengan prosentase 30% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah
pengguna media sosial yang mengakses menggunakan telepon seluler
11

atau smartphone sebanyak 66 juta jiwa dari populasi pengguna media


sosial di Indonesia. Menurut data yang telah dikeluarkan pada Januari
2019 mengungkapkan bahwa rata-rata durasi penggunaan media sosial di
Indonesia adalah 5 jam 51 menit. Sedangkan rata-rata penggunaan
internet melalui telepon seluler atau smartphone adalah 3 jam 33 menit.

6. Dampak Penggunaan Media Sosial


a. Dampak Penggunaan Media Sosial Secara Umum
Menurut Arfianingrum (2013), secara umum ada beberapa dampak
positif dan negatif yang dihasilkan oleh penggunaan media sosial,
yaitu sebagai berikut :
1) Dampak Positif Penggunaan Media Sosial :
a) Sebagai media penyebaran informasi
Informasi yang up to date atau terbaru sangat mudah
menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam waktu
beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati
informasi tersebut.
b) Sebagai sarana mengembangkan keterampilan dan sosial
Mengasah keterampilan teknis dan sosial merupakan
kebutuhan yang wajib dipenuhi agar bisa bertahan hidup
dan berada dalam dunia persaingan di era modern seperti
sekarang ini.
c) Memperluas jaringan pertemanan
Dengan menggunakan media sosial, seseorang dapat
berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan saja tanpa
mengenal waktu, bahkan dengan orang yang belum kita
kenal sekalipun. Kelebihan ini bisa di manfaatkan untuk
menambah wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal
budaya antar sesama pengguna dan ciri khas daerah masing-
masing.
12

2) Dampak Negatif Penggunaan Media Sosial :


a) Kejahatan dunia maya (cyber crime)
Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka
berkembang juga tingkat kejahatan. Di dunia internet,
kejahatan dikenal dengan nama cyber crime.
b) Melemahkan dan Menurunkan Sensitifitas
Penurunan sensitifitas yang dimaksud disini adalah
menurunnya tingkat simpati dan empati seseorang terhadap
dunia nyata dan orang-orang di sekelilingnya. Mengabaikan
sesuatu yang terjadi disekitarnya dan lebih memilih untuk
memperhatikan sesuatu yang terjadi di dunia maya.
c) Berkurangnya Waktu Untuk Bersosialisasi di Lingkungan
Dengan mengakses internet dan membuka media sosial para
pengguna akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya
hanyalah hal itu-itu saja tanpa melakukan interaksi dengan
orang di lingkungan sekitarnya.
d) Tingkat Kriminalitas Meningkat
Kasus kriminalitas meningkat seperti kasus penculikan,
penipuan, pornografi, dan lain-lain. Kementerian
Komunikasi dan informatika akan melakukan penutupan
situs ilegal di Indonesia. Penutupan dilakukan setelah
melalui pertimbangan dan masukan dari Badan Nasional
Penanggulangan Teroris.

b. Dampak Penggunaan Media Sosial Bagi Mahasiswa


Menurut (Syamsoedin, W.,2015) penggunaan media sosial
dikalangan mahasiswa menjadi sebuah fenomena yang sangat
menarik. Fenomena yang terlihat yaitu kapanpun dan dimanapun
mahasiswa tidak pernah terlepas dari media sosial, baik dalam
kegiatan sehari-hari dikampus, maupun diluar kampus. Dalam
kegiatan sehari-hari dikampus sering ditemui mahasiswa yang asik
13

dengan smartphone dan berinteraksi di media sosial saat sedang


mengikuti kegiatan perkuliahan di kelas dan hal tersebut bisa
menyebabkan fokus mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dan
memahami materi yang diberikan oleh dosen pengajar menjadi
berkurang.
Jenis media sosial yang paling sering di akses oleh
mahasiswa adalah instagram, facebook, tik-tok, youtube, dan
whatsapp. Fenomena lain yang terlihat, yaitu pada saat tidak ada
dosen yang mengajar dan sedang berkumpul dengan teman-teman
dikampus terlihat sekelompok mahasiswa yang sedang duduk di
satu meja, namun tidak saling berinteraksi secara langsung,
melainkan asik dengan smartphone dan berinteraksi di media
sosialnya masing-masing dimana hal tersebut mengakibatkan
interaksi antara mahasiswa berkurang karena terlalu fokus ke media
sosial atau dunia maya. Mahasiswa lebih banyak menghabiskan
waktu untuk mengakses media sosial sehingga informasi yang
didapat juga didapat dari media tersebut. Didukung juga dengan
kemudahan mengakses media sosial bagi mahasiswa, sehingga
lebih nyaman dan mudah untuk mendapatkan informasi melalui
media sosial dibandingkan dengan media lainnya. Semakin banyak
informasi yang dicari, maka semakin tinggi pula penggunaan
internet pada mahasiswa dan interaksi sosial di kalangan
mahasiswa secara langsung atau tatap muka menjadi menurun
(Putra, D., 2015).
14

Ada banyak dampak dari perkembangan media sosial saat ini,


baik dampak positif maupun dampak negatif baik bagi pendidikan,
psikologis, dan perubahan sosial, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Dampak Positif Penggunaan Media Sosial
Perkembangan media sosial tentu saja memberikan banyak
dampak terhadap pendidikan pada usia remaja dan dewasa.
Dampak positif dari penggunaan media sosial dikaitkan
dengan dunia pendidikan, dimana banyak sekali memberikan
maanfaat diantaranya dapat belajar bagaimana caranya
beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan mengelola
jaringan pertemanan, serta memudahkan mahasiswa dalam
kegiatan belajar, karena dapat digunakan sebagai sarana untuk
berdiskusi dengan teman terkait tugas-tugas mereka di kampus.
(Nafiah, 2018).
Dalam Dahlan (2013) menyatakan bahwa ketika seorang
individu mengakses teknologi seperti internet, media sosial dan
smartphone dapat membuat seseorang lebih bahagia.
Teknologi membantu meningktakan kehidupan pribadi
seseorang dan dapat menghasilkan perasaan yang positif
dengan mobilitas yang tinggi fitur-fitur yang tersedia, sebagai
sarana komunikasi, mudahnya penyebaran informasi, dan
sebagai sarana hiburan bagi penggunanya, sehingga bisa
meredakan stres yang diakibatkan oleh tekanan dari kehidupan
sehari-harinya.
b. Dampak Negatif Penggunaan Media Sosial
Dampak negatif dari penggunaan media sosial pada dunia
pendidikan juga sangatlah banyak, diantaranya banyaknya
mahasiswa menggunakan media sosial bukan untuk kegiatan
belajar tetapi digunakan untuk kesibukan mereka sendiri di
situs jejaring sosial misalnya membuka facebook, instagram,
15

youtube, tik-tok dan aplikasi lainnya, hingga membuat


mahasiswa lupa terhadap tugas-tugasnya. Hal ini dikarenakan
sosial media memiliki kemampuan untuk menyampaikan
informasi yang tinggi termasuk gambar-gambar pornografi dan
kekerasan, tentunya bisa menyebabkan penurunan kualitas
pendidikan dan di salahgunakan oleh penggunanya. Selain itu
penggunaan internet yang terlalu lama dapat mengganggu
kesehatan khususnya pada mata karena terlalu lama menatap
layar handphone atau laptop dan dapat menyebabkan
terjadinya penurunan kualitas tidur (Putra, 2015).

7. Intensitas Penggunaan Media Sosial


Intensitas dalam Bahasa Inggris “intensity” yang berarti kehebatan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) intensitas adalah
keadaan tingkat atau ukuran secara detail. Terdapat dua hal mendasar
mengenai intensitas penggunaan media sosial yaitu frekuensi dan durasi
penggunaan, oleh karena itu dapat disimpulkan intensitas penggunaan
media sosial adalah keadaan tingkatan atau seberapa intensnya seseorang
menggunakan media sosial berdasarkan frekuensi dan durasi (Pranata,
2016). Studi lain menyebutkan bahwa intensitas penggunaan media sosial
adalah seberapa jauh penggunaan situs jejaring sosial terintegrasi dengan
perilaku sosial dan rutinitas pengguna, serta seberapa jauh koneksi
emosional yang terjalin pada penggunaannya (Jenkins,G.et al., 2013).
Berdasarkan definisi sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa intensitas
penggunaan media sosial tidak hanya diukur melalui lama atau durasi
pemakaian saja akan tetapi juga terkait dengan perhatian dan
penghayatan dalam menggunakan media sosial terhadap dirinya (Siti, F.,
2018).
Menurut (Nasrullah, 2016) terdapat dua hal mendasar yang harus
diamati untuk mengetahui intensitas penggunaan media sosial seseorang
yaitu frekuensi dan durasi penggunaan. The graphic, visualization and
16

usability center, the georia institute of technology menggolongkan


pengguna internet menjadi 3 kategori berdasarkan intensitas penggunaan
yaitu sebagai berikut :
a. Heavy User (lebih dari 40 jam/ bulan)
b. Medium User (antara 10-40 jam/ bulan)
c. Light User (kurang dari 10 jam/ bulan)

8. Faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Media Sosial


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas penggunaan
media sosial antara lain sebagai berikut :
a. Usia
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh APJII, peringkat kedua
pengguna internet di Indonesia berusia antara 10-24 tahun (75,5%).
Sedangkan menurut survei oleh Pew Research Center, sebagian
besar pengguna internet merupakan kelompok usia 15-26 tahun.
Lebih dari 70% dari kelompok usia tersebut menggunakan internet
untuk mengakses media sosial. Pengaruh usia terhadap penggunaan
media sosial dapat dikaitkan dengan kebutuhan individu untuk
bersosialisasi, mempresentasikan diri, mencari informasi dan materi,
atau mengikuti trend yang ada di kalangannya. (Pranata, 2016;
Vadwa et al., 2016; APJII, 2017).
b. Jenis Kelamin
Perempuan menggunakan situs jejaring sosial cendrung lebih sering
dan waktu penggunaannya lebih lama dari pada laki-laki. Jumlah
perempuan dan laki-laki dalam menggunakan media sosial untuk
berhubungan dengan keluarga dan teman bisa dikatakan sebanding,
akan tetapi perempuan lebih aktif di media sosial dengan cara
memperbarui foto profil dan status, mengunggah foto atau
memberikan komentar di posting orang lain. Sedangkan laki-laki
lebih lebih banyak menggunakan media sosial untuk mendengarkan
17

musik, bermain game online, dan kadang mencari teman baru.


(Puntoadi, 2011).
c. Tingkat Ekonomi
Penggunaan media sosial juga berkaitan dengan tingkat ekonomi
seseorang. Tingkat ekonomi berkaitan dengan ketersediaan akses
internet dan kepemilikan sarana yang dibutuhkan untuk mengakses
media sosial. Sebagian besar penduduk Indonesia yang
menggunakan internet berasal dari kalangan tingkat ekonomi
menengah dan tingkat ekonomi atas. Rata-rata penduduk Indonesia
mengakses internet melalui telepon selular atau smartphone
sebanyak (85%) terutama pengguna internet di Pulau Jawa dan Bali
(Putri,W.S., 2016).

9. Aspek Intensitas Penggunaan Media Sosial


Arita, M., (2021) menyebutkan bahwa aspek yang membentuk intensitas
dan berkaitan dengan media sosial yaitu perhatian, penghayatan, durasi,
dan frekuensi :
a. Perhatian
Perhatian adalah suatu aktivitas yang yang disenangi oleh individu
dalam mengakses media sosial dan akan menentukan ketertarikan
terhadap sesuatu yang berkaitan dengan media sosial. Kemudia
aktivitas tersebut membuatnya nyaman yang pada akhirnya akan
terus menjadi pusat perhatiannya yang dalam kurun waktu yang
lama.
b. Penghayatan
Penghayatan adalah adanya hal untuk memahami atau menyerap
informasi yang dapat dinikmati untuk dijadikan subuah pengalaman
bagi individu itu sendiri. Individu akan suka meniru, mempraktikan
bahkan terpengaruh hal-hal yang terdapat di media sosial dalam
kehidupan nyata.
18

c. Durasi
Durasi diartikan sebagai gambaran seberapa sering individu
mengakses media sosial dengan berbagai tujuan. Durasi penggunaan
dinyatakan dalam satuan kurun waktu tertentu seperti :
1) Per menit
2) Per jam
Durasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki tiga
makna penting yaitu :
1) Lamanya sesuatu berlangsung (rentang waktu).
2) Lamanya suatu bunyi diartikulasikan.
3) Waktu latihan yang direkomendasikan untuk menjaga
kebugaran jasmani.
Sedangkan durasi penggunaan media sosial adalah lamanya waktu
yang digunakan oleh individu untuk mengakses atau menggunakan
media sosial. Pengguna media sosial dikategorikan menjadi dua
yaitu pengguna aktif dan pengguna pasif, hal ini sesuai dengan yang
dijelaskan oleh (Gulden,A., 2018) bahwa pengguna media sosial
dapat dibedakan menjadi pengguna aktif dan pasif. Pengkategorian
tersebut dapat dilihat dari bagaimana individu tersebut
memanfaatkan atau menggunakan berbagai fungsi media sosial
seperti melihat gambar, berbagi pengalaman, berbagi gagasan, atau
hanya sekedar menjelajahi konten yang ada di media sosial tersebut.
d. Frekuensi
Frekuensi diartikan sebagai gambaran seberapa sering individu
mengakses media sosial dengan berbagai tujuan. Frekuensi
penggunaan dinyatakan dalam satuan kurun waktu tertentu seperti :
1) Per hari
2) Per minggu
3) Per bulan
19

Frekuensi merupakan banyaknya pengulangan perilaku atau perilaku


yang dilakukan berulang-ulang oleh individu baik disengaja maupun
tidak disengaja. Frekuensi menunjuk pada sesuatu yang dapat diukur
dengan hitungan atau ditentukan dengan waktu. Seringkali karena
individu begitu menikmani menggunakan media sosial individu
tersebut cenderung tidak bisa lepas dari penggunaannya sehingga
berulang-ulang kali mereka membuka situs media sosial yang di
sukai.

B. Kualitas Tidur
1. Definisi
Tidur berasal dari bahasa latin yaitu somnus yang berarti alami periode
pemulihan, keadaan fisiologis dari istirahat untuk tubuh dan juga pikiran.
Tidur merupakan keadaan berulang yang dilakukan secara alami, ditandai
dengan imobilitas relatif dan pelepasan persepsi (Dahlan, 2013). Waktu
tidur yang kurang dari tiga jam dalam 24 jam dapat menyebabkan
seseorang mengalami mudah marah dan fokus berkurang. Kurang tidur
dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kesulitan untuk
berkonsentrasi, mudah terpengaruh dan bisa terjadi halusinasi (Puri,
W.S., 2016).
2. Definisi Kualitas Tidur
Kualitas tidur merupakan suatu perkara subjektif yaitu individu
mengalami kepuasan dan ketenangan selama tidur dimana hal tersebut
dapat diukur secara kuantitatif dengan cara mengetahui durasi tidur
(dapat dinilai dari waktu mulai tidur hingga waktu terjaga dari tidur),
latensi tidur (kebutuhan waktu bagi individu agar dapat bisa tidur),
efisiensi tidur (apakah durasi tidur individu sudah tercukupi atau tidak)
dan terjaga dari tidur pada waktu malam hari akibat berbagai gangguan
yang dialami oleh individu. Dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur
adalah suatu kepuasan individu terhadap tidur, sehingga seseorang
tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, lesu dan apatis, sakit
20

kepala dan sering menguap atau mengantuk pada saat terbangun dari
tidur. (Nasrullah, 2017).
3. Aspek Kualitas Tidur
Menurut (Nafiah, 2018) ada lima aspek kualitas tidur yang dapat
dijadikan sebagai panduan dalam menilai baik buruknya kualitas tidur
individu. kelima aspek tersebut sebagai berikut :
a. Nyenyak selama tidur.
b. Tidur cukup (minimal 6 jam).
c. Tidur lebih awal dan bangun lebih awal.
d. Tubuh terasa segar ketika bangun tidur.
e. Tidak mengalami mimpi buruk.

Kualitas tidur dapat dikatakan buruk jika lamanya waktu (durasi) tidur
seseorang tidak sesuai dengan usianya atau kurang dari kebutuhan,
bergadang, bangun terlalu cepat, merasa tidurnya tidak nyaman sehingga
sering terbangun di malam hari, maka kualitas tidurnya dapat
digolongkan buruk. Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi
berbagai faktor yaitu sebagai berikut :

a. Perubahan hormon pertumbuhan


Jika kadar hormon pertumbuhan yang dikeluarkan lebih tinggi pada
saat tidur, maka jika kualitas tidur seseorang rendah atau buruk maka
secara otomatis akan mengganggu proses pelepasan hormon
pertumbuhan.
b. Dampak Perkembangan
Jika kualitas tidur seseorang tidak baik maka akan mempengaruhi
sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh menjadi lemah dan
mudah terserang penyakit.
c. Dampak psikologi
Jika kualitas tidur seseorang rendah atau bisa dikatakan buruk maka
akan berdampak pada kestabilan emosi yang membuat individu
21

menjadi mudah marah, mudah tersinggung, sering murung, dan


merasa gugup.
d. Mudah mengantuk
Jika seorang individu mudah mengantuk pada saat bangun tidur
maka hal tersebut dapat mempengaruhi konsentrasi saat melakukan
kegiatan atau aktivitas, bekerja atau belajar.
e. Mengganggu fungsi otak dan ritme tubuh
Karena jika kualitas tidur seseorang dikategorikan rendah atau buruk
hal tersebut dapat mengakibatkan seseorang mudah lupa dan sulit
memproses informasi yang baru diterimanya.

4. Tahap-Tahap Tidur
Menurut (Potter & Perry, 2010) tidur yang normal memiliki dua fase atau
tahapan yaitu tahapan NREM (Non Rapid Eye Movement) dan tahapan
REM (Rapid Eye Movement).

Tabel 2.1 Tahapan siklus tidur


Tahapan Siklus Tidur Karakteristik

1. Termasuk tingkat tidur paling ringan


2. Tahapan berlangsung beberapa : menit 1 sampai 7 menit.
3. Penurunan aktivitas fisiologis diawali dengan bertahapnya
penurunan tanda vital dan metabolisme.
4. Rangsangan sensorik seperti suara dapat membangunkan
Tahap 1 : NREM seseorang dengan mudah : 2 sampai 5 %.
5. Setelah terbagun, orang merasa seolah-olah baru saja.

1. Periode tidur
2. Semakin rileks
Tahap 2 : NREM 3. Mudah terjaga
4. Tahap berlangsung 10 hingga 20 menit
5. Fungsi tubuh terus melambat

1. Mengawali tahap awal tidur nyenyak


2. Seseorang sulit untuk dibangunkan dan digerakkan
3. Otot menjadi rileks
Tahap 3 : NREM 4. Tanda-tanda vital mengalami penurunan tetapi tetap teratur
5. Tahap ini berlangsung 15 sampai 30 menit

1. Tahap terdalam dari tidur


2. Sangat sulit untuk dibangunkan
3. Jika sudah tertidur, seseorang akan menghabiskan sebagian
besar dari malam di tahap ini
22

Tahap 4 : NREM 4. Tanda-tanda vital secara signifikan lebih rendah dari pada jam
bangun
5. Tahap berlangsung sekitar 15 sampai 30 menit
6. Tidur sambil berjalan dan enuresis (mengompol) kadang-
kadang terjadi

1. Mimpi yang berwarna dan nyata muncul


2. Mimpi yang kurang jelas terjadi pada tahap lainnya
3. Tahap biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah tidur dimulai
4. Ditandai oleh respons otonom yaitu gerakan mata cepat,
denyut jantung dan pernapasan yang berfluktuasi, serta
peningkatan tekanan darah yang berfluktuasi
5. Kehilangan ketegangan masa otot
Tahap 5 : REM 6. Sekresi lambung meningkat
7. Sangat sulit untuk dibangunkan
8. Durasi tidur REM meningkat dengan setiap siklus dan rata-
rata 20 menit

Dari empat tahapan fase tidur NREM yang diikuti fase tidur REM,
tingkat terdalam pada relaksasi tubuh terjadi selama fase tidur REM,
selama fase tidur REM, frekuensi pernapasan, denyut jantung, tekanan
darah menjadi sangat bervariasi, tidak teratur dan meningkat secara
berkala dan sekresi lambung juga mengalami peningkatan, setiap
individu mengalami mimpi. Tahap ini akan berakhir dalam waktu 90
menit (Maas, 2011).

5. Siklus Tidur
Siklus tidur pada orang dewasa terjadi 4 sampai 5 siklus setiap waktu
tidur. Setiap siklus tidur berakhir selama 80-120 menit. Tahap NREM 1-
3 berlangsung selama 30 menit kemudian diteruskan ke tahap 4 kembali
ke tahap 3 dan 2 selama kurang lebih 20 menit. Tahap REM muncul
sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit, melengkapi siklus tidur
yang pertama (Maas, 2011).
23

Gambar 2.1 Siklus tidur

Tahap Pra Ttidur

NREM Tahap 1 NREM Tahap 2 NREM Tahap 3 NREM Tahap 4

Tidur REM

NREM Tahap 3
6. Pola Tidur NREM Tahap 2

Kebutuhan tidur, durasi dan kualitas tidur pada setiap indvidu dari semua
kelompok usia sangatlah beragam, menurut (Puntoadi, 2011) yaitu
sebagai berikut :
a. Neonatus
Neonatus adalah bayi yang berusia 0 (baru lahir) – usia 28 hari
(Muslihatun, 2010), kebutuhan dasar tidur neonatus kurang lebih
sekitar 14-18 jam. Pada masa ini tidurnya banyak dilewatkan pada
tahap 3 dan 4 NREM, setiap siklus 45-60 menit, 50% NREM,
pernapasan teratur, gerak tubuh sedikit.
b. Bayi
Bayi masuk pada batasan usia 0 – 1 tahun, bayi membutuhkan tidur
12-14 jam sehari. Sekitar 20-30% dari waktu tidur dihabiskan dalam
siklus REM. Bayi yang minum ASI biasanya tidur selama periode
yang lebih pendek, dengan lebih sering terbangun dibandingkan
dengan yang minum menggunakan botol.
c. Toddler
Toddler berada di usia antara 1 – 3 tahun total tidur kurang lebih
sekitar 10-12 jam sehari. Presentase tidur REM menurun menjadi
25%. Pada masa toddler, anak tidak mau tidur pada malam hari
karena kebutuhan untuk otonomi atau takut perpisahan.
24

d. Prasekolah
Usia anak prasekolah 5 - 6 tahun anak pada usia ini membutuhkan
waktu tidur sekitar 11-12 jam. Tidur Rem 20%.
e. Sekolah
Usia sekolah yaitu 6 - 9 tahun biasanya membutuhkan waktu tidur
kurang lebih sekitar 9-12 jam sehari, tergantung tingkat aktivitas
setiap anak. Memiliki tidur REM 20%.
f. Remaja
Usia remaja yaitu 10 – 19 tahun (Laloan et al, 2018) dan
membutuhkan waktu tidur sekitar 7,5- 8,5 jam setiap harinya. Tidur
REM 20%, meningkatnya kebutuhan tidur pada remaja membuat
remaja sulit untuk bangun di pagi hari. Hal ini mungkin menunjukan
adanya sindrom keterlambatan fase tidur yang terjadi karena adanya
gangguan irama sirkadian.
g. Dewasa Muda
Dewasa muda berada di rentang usia 20 – 29 tahun (Siti, F., 2018),
pada usia dewasa muda individu membutuhkan tidur kurang lebih
sekitar 6 - 8,5 jam per hari. Kurang lebih 20-25% waktu dihabiskan
untuk tidur.
h. Dewasa Tengah
Usia dewasa tengah berada pada rentang 30 – 60 tahun (Siti, F.,
2018) total waktu yang digunakan untuk tidur pada malam hari
mulai menurun dan jumlah tidur tahap 4 mulai menurun. Tidur
hanya 7 jam sehari, 20% tidur REM.
i. Lansia
Menurut World Health Organisation (WHO) seorang yang telah
melewati usia 60 tahun keatas, kualitas tidur terlihat berubah pada
kebanyakan lansia. Episode REM semakin singkat. Pada usia ini
terdapat penurunan progresif pada tahap tidur NREM 3 dan 4 atau
tidur yang dalam, lansia juga sering terbangun pada malam hari.
25

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Mahasiswa


Gangguan dalam proses belajar yang dialami oleh dewasa muda saat
ini dapat disebabkan karena rasa mengantuk dan kelelahan akibat kurang
tidur yang mengakibatkan berkurangnya konsentrasi belajar seorang
mahasiswa. Hal ini memerlukan perhatian khusus karena seseorang yang
mengalami penurunan kebutuhan tidur dapat mempengaruhi proses
belajar, gangguan memori dan kesehatan emosional. (Maas, J.B., 2011).
Kualitas tidur pada mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
aktivitas fisik, gaya hidup, pola tidur, lingkungan dan juga stres
emosiaonal.
a. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik sangat berpengaruh terhadap kesehatan mahasiswa,
jika tidak melakukan aktifitas secara rutin misalnya seperti olahraga
ringan maka dapat mempengaruhi kualitas tidur dan jika rutin
melakukan aktivitas disamping melakukan kegiatan perkuliahan
maka besar kemungkinan dapat membuat pikiran menjadi lebih
tenang dan badan terasa lebih bugar maka kualitas tidur pasti akan
meningkat.
b. Gaya Hidup
Di era globalisasi saat ini banyak remaja dan dewasa muda yang
mengambil kesempatan untuk beristirahat cukup pada malam hari
dengan asik bermain sosial media sampai dini hari. Dengan
demikian kebutuhan waktu untuk tidur dapat terganggu, akibatnya
kualitas tidur dan kuantitas tidur tidak dapat terpenuhi sesuai dengan
tingkat perkembangan usia.
c. Pola Tidur
Pola tidur merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
kualitas tidur mahasiswa, karena tidak bisa dipungkiri bahwa beban
perkualiahan mahasiswa sangatlah banyak sehingga mereka
cenderung mengalami pola tidur yang tidak teratur contohnya seperti
26

mengerjakan tugas perkuliahan hingga larut malam, dimana hal


tersebut menyebabkan terjadinya perubahan pola tidur.
d. Lingkungan
Faktor lingkungan juga dapat membantu dan bisa menghambat
proses tidur individu. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya
stimulus tertentu dapat menghambat upaya tidur, contohnya seperti
lingkungan yang bising dapat menghambat proses tidur sedangkan
lingkungan yang tenang dapat membuat tidur menjadi tenang.
e. Keadaan stres dan emosional
Stres dan emosional juga memberikan dampak terhadap kualitas
tidur mahasiswa, dimana sumber stres yang tidak dapat dikontrol
dengan baik maka akan meningkatkan ketegangan dan kesulitan
untuk tidur.

Selain lima faktor yang disebutkan diatas, penggunaan media


sosial juga dapat mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa. Pada sebuah
penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas mahasiswa
dalam menggunakan media sosial maka akan mengganggu pola tidur
dan kualitas tidur mahasiswa. (Arita, M., 2021). Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi frekuensi dan durasi seorang mahasiswa
mengakses media sosial maka akan menyebabkan berkurangnya waktu
tidur mahasiswa sehingga hal tersebut mengakibatkan kualitas tidur
menurun.

7. Gangguan Tidur
Gangguan tidur yang sering dialami oleh sebagian besar individu usia 17-
22 tahun dibagi menjadi 6 garis besar berdasarkan International
Classification of Sleep (Tuck, 2020), yaitu sebagai berikut :
a. Hipersomnia
Hipersomnia adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
kesulitan untuk mendapatkan tidur yang cukup seperti orang normal.
Biasanya individu akan kesulitan untuk bangun di pagi hari dan
27

selalu mengantuk sepanjang hari. Hipersomnia bisa terjadi karena


gejala dari gangguan tidur lain, seperti sleep apnea. Narkolepsi
merupakan bentuk lain dari hipersomnia, yaitu seseorang akan
mengalami serangan tidur secara tiba-tiba pada siang hari, sering
halusinasi, dan sleep paralysis.
b. Insomnia
Insomnia adalah keadaan dimana individu kesulitan untuk memulai
tidur dan mempertahankan tidurnya. Ketika individu mengalami
insomnia, mereka mengalami gejala seperti kurang tidur yang
dirasakan terus-menerus. Akibatnya, gejala kurang tidur bertahan
selama beberapa hari hingga bertahun-tahun. Gejala-gejala ini dapat
mengganggu semua aspek kehidupan sehari-hari, dan dapat
memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
c. Parasomnia
Parasomnia di deskripsikan sebagai suatu kegiatan yang tidak
normal yang terjadi ketika tidur. Biasanya terjadi saat transisi
bangun ke tidur, tidur ke bangun, dan diantara fase NREM dan
REM. Parasomnia yang sering terjadi adalah sleepwalking, sleep
paralysis, mengigau, dan night terror.
d. Sleep-related Movement Disorderser
Merupakan suatu gangguan tidur yang terjadi karena adanya gerakan
tubuh abnormal yang terjadi pada saat tidur, atau dalam transisi dari
bangun ke tidur. Contoh yang paling sering terjadi adalah bruxism,
yaitu kondisi dimana seseorang menggertakkan, atau menggesekkan
giginya ketika tidur.
e. Sleep-related Breathing Disorders
Disdeskripsikan sebagai ketidaknormalan seseorang ketika bernapas,
napas terjeda, dan susah bernapas ketika tidur. Contoh yang paling
sering adalah mengorok dan sleep apnea.
28

8. Skala Pengukuran Kualitas Tidur


Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) adalah instrument yang efektif
digunakan untuk mengukur kualitas tidur mahasiswa. PSQI
dikembangkan dengan beberapa tujuan, antara lain :
a. Untuk memberikan gambaran yang valid dan standar ukuran kualitas
tidur
b. Untuk membedakan kualitas tidur yang baik dan tidur yang buruk.

PSQI terdiri dari 19 pertanyaan self-rated. 19 item self rated menilai


berbagai faktor yang berkaitan dengan kualitas tidur, termasuk perkiraan
durasi tidur , latensi dan frekuensi, dan tingkat keparahan masalah tidur
yang dinilai secara spesifik. 19 item ini dikelompokkan menjadi tujuh
komponen untuk menentukan nilai PSQI global, masing-masing berbobot
sama pada skala 0-3 dimana 0 (tidak ada masalah) dan 3 (masalah berat).
Tujuh skor komponen tersebut kemudian dijumlahkan untuk
menghasilkan skor PSQI global, yang memiliki skor 0-21. Skor yang
lebih tinggi menunjukkan kualitas tidur yang buruk. Nilai tiap komponen
skor tersebut kemudian ditambahkan untuk menghasilkan satu “global”
skor, dengan kisaran 0-21 poin. Skor “0-5” menunjukkan tidak ada
gangguan dan “6-21” menunjukkan gangguan berat di segala bidang
atau skor < 5 = baik, >5 (6-21) buruk. PSQI memiliki konsistensi internal
dan koefisien realiilitas (Cronbach’s Alpha) 0,83 untuk 7 komponen
tersebut dan memiliki 4 kategori penilaian yaitu : (Agus, 2019).

a. Pola tidur baik : 1-5


b. Pola tidur cukup : 6-7
c. Pola tidur tidak baik : 8-14
d. Pola tidur sangat tidak baik : 15-21
29

C. Hubungan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur


Mahasiswa merupakan kelompok individu yang aktif dalam
menggunakan internet khususnya media sosial. Media sosial merupakan alat
komunikasi yang dapat digunakan oleh pengguna internet dalam suatu proses
sosial. Penggunaan media sosial mengarah kepada suatu aktivitas sosial yang
dilakukan secara rutin, dimana dapat merubah kedudukan media sosial
menjadi realitas atau nyata dalam melakukan interaksi sosial dan
menggantikan interaksi sosial secara tatap muka atau interaksi yang dilakukan
secara langsung. Pola penggunaan media sosial mengakibatkan meningkatnya
waktu yang dihabiskan oleh individu untuk menggunakan internet, sehingga
mengakibatkan penggunaan internet secara berlebihan dan bersifat kompulsif.
Penggunaan media sosial secara berlebihan dan bersifat kompulsif
menyebabkan mahasiswa yang mengalami kendala dalam hubungan sosialnya
karena lebih memilih interaksi sosial yang dilakukan secara online daripada
secara tatap muka. Hal ini disebabkan karena interaksi sosial yang dilakukan
secara online atau melalui media sosial dirasa lebih aman, nyaman dan mudah
untuk dilakukan tanpa harus bertemu langsung, sehingga mahasiswa
menghabiskan lebih banyak waktunya dalam menggunakan internet untuk
melakukan interaksi sosial disamping tugas mereka untuk mengikuti
perkuliahan. Kemudahan mengakses media sosial melalui telepon seluler atau
smartphone seringkali membuat mahasiswa untuk tidak tidur bahkan sampai
larut malam atau bergadang sehingga hal tersebut dapat mengganggu kualitas
tidur mahasiswa. Media sosial yang berlebihan dapat memberikan kepuasan
tersendiri bagi penggunanya, hal tersebut menyebabkan individu memiliki
keinginan untuk menggunakan media sosial lebih sering lagi. Penggunaan
sosial media yang intens setiap hari dapat mempengaruhi hormon melatonim
sehingga mengganggu kualitas tidur penggunanya.
Selain itu, jadwal tidur yang tidak teratur juga dapat mempengaruhi
kualitas tidur mahasiswa dengan menunda ritme sirkadian alami tubuh dan
dorongan tidur homeostatik. Penggunaan media sosial secara berlebihan
dapat meningkatkan risiko akan terjadinya depresi pada mahasiswa, dimana
30

depresi tersebut secara proporsional sejalan dengan semakin meningkatnya


jumlah waktu yang digunakan untuk mengakses media sosial (Putra, D.,
2015).

D. Penelitian Terkait
1. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Baiq. L.,2021) dengan judul
penelitian Hubungan Lama Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan
Kualitas Tidur Pada Usia 19-22 Tahun. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah observasional analitik dan desain penelitian cross
sectional. Tempat penelitian ini dilakukan di Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
yang telah dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2019. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan lama
durasi penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada usia 19-22
tahun yang mana semakin tinggi durasi penggunaan media sosial maka
semakin buruk kualitas tidur pengguna.
2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Mutia, A.,2012) dengan judul
penelitian Hubungan Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Terhadap
Kualitas Tidur Remaja Di Sman 3 Siak. Desain penelitian yang
digunakan adalah deskriptif korelasi, pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cross sectional study. Sampel yang digunakan
sebanyak 85 orang responden dan aktif menggunakan jejaring sosial.
Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara intensitas
penggunaan jejaring sosial dengan kualitas tidur remaja.
3. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Renaldo. F., 2020) dengan judul
penelitian Hubungan Lama Penggunaan Media Sosial Dengan Kejadian
Insomnia Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai Tahun 2020. Desain penelitian ini adalah
analitik dengan rancangan cross sectional, penelitian ini dilaksanakan di
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai pada tanggal 15-22 Juni 2020.
31

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Ilmu Kesehatan


di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusaiyang berjumlah 1262 orang,
teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random
sampling yaitu pengambilan sampel secara acak. Kesimpulan dalam
penelitian ini adalah terdapat hubungan lama penggunaan media sosial
denggan kejadian insomnia pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai tahun 2020.
4. Menurut hasil penelitian (Herma.F.A.,2020) dengan judul Hubungan
Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Remaja Di
Madrasah Aliyah Negeri 4 Banjar didapatkan hasil bahwa rata-rata dari
total skor penggunaan media sosial yaitu 57,45% dan untuk kualitas tidur
didapatkan hasil 33,85% yang artinya kualitas tidur buruk. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan penggunaan media sosial dengan
kualitas tidur remaja di Madrasah Aliyah Negeri 4 Banjar. Remaja
dituntut untuk mengurangi penggunaan media sosial dalam aktivitas
sehari-hari khususnya pada malam hari supaya menghasilkan kualitas
tidur yang baik.
BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN VARIABEL PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai kerangka konsep penelitian, hipotesis
penelitian dan variabel penelitian. Pada bab ini juga menjelaskan definisi
operasional variabel penelitian. Semua bagian bab akan dijelaskan secara lebih
detail sebagai berikut :

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep (conceptual framework) merupakan model pendahuluan
dari masalah penelitian dan refleksi dari hubungan variabel-variabel yang
diteliti bertujuan untuk mensintesa dan membimbing atau mengarahkan
penelitian serta sebagai panduan untuk pelaksanaan analisis dan intervensi
(Swarjana, 2015). Kerangka konsep penelitian ini ditampilkan sebagai berikut
:

Faktor- faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi


penggunaan media sosial : kualitas tidur pada mahasiswa :
1. Aktivitas Fisik
1. Usia 2. Gaya Hidup
2. Jenis Kelamin 3. Pola Tidur
3. Tingkat Ekonomi 4. Lingkungan
5. Stres dan Emosional
6. Penggunaan Media Sosial

Intensitas penggunaan
media sosial : Kualitas tidur :
1. Perhatian
2. Penghayatan 1. Durasi Tidur
3. Durasi 2. Latensi Tidur
4. Frekuensi 3. Frekuensi Tidur
5. 4. Gangguan Tidur
1. Rendah 5. Kebiasaan Tidur
2. Sedang
3. Tinggi 1. Baik : < 5 (0-5)
2. Buruk : > 5 (6-21)

32
33

Keterangan :

: Variabel diteliti

: Tidak diteliti

: Garis hubungan

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Intensitas Penggunaan Media


Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan
Tingkat I di ITEKES Bali

Penjelasan Kerangka Konsep :

Pada kerangka konsep diatas dijelaskan bahwa variabel yang akan diteliti
pada penelitian ini adalah intensitas penggunaan media sosial dan kualitas tidur.
Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan media sosial yaitu
usia, jenis kelamin dan tingkat ekonomi. Untuk penggunaan media sosial ini akan
diteliti lebih spesifik lagi mengenai intensitas penggunaan media sosial, dimana
intensitas penggunaan media sosial memiliki empat aspek yang dapat digunakan
sebagai penilaian atau mengukur intensitas seseorang dalam mengakses media
sosial yaitu perhatian, penghayatan, durasi dan frekuensi. Intensitas penggunaan
media sosial dikategorikan menjadi tiga yaitu rendah sedang dan tinggi. Jika
intensitas penggunaan media sosial tinggi maka dapat mempengaruhi kualitas
tidur, ada enam faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa yaitu
aktivitas fisik, gaya hidup, lingkungan, stres emosional dan penggunaan media
sosial. Karena penggunaan media sosial termasuk sebagai faktor yang
memengaruhi kualitas tidur mahasiswa maka kualitas tidur dapat diukur atau
dinilai melalui lima aspek yaitu durasi tidur, latensi tidur, frekuensi tidur,
gangguan tidur dan kebiasaan tidur, dimana untuk hasilnya nanti jika kualitas
tidur baik maka diberikan skor < 5 atau (0-5) dan kualitas tidur buruk diberikan
skor > 5 atau (6-21).
34

B. Hipotesis
Hipotesis merupakan hasil yang diharapkan peneliti yang dibuat berlandaskan
teori atau studi empiris, berdasarkan pada alasan logis dan memprediksi hasil
dari studi (Swarjana, 2015). Hipotesis terdiri dari alternative hypothesis (Ha)
yang menyatakan adanya perbedaan atau pengaruh di antara treatment atau
menyatakan hubungan di antara variabel dan null hypothesis (H0) yang
menyatakan tidak adanya hubungan di antara dua variabel (Swarjana, 2015).
Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah: Alternative hypothesis (Ha) yaitu
ada hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas tidur
pada mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I di ITEKES Bali.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sebuah konsep yang dioperasionalkan, terdiri
dari independent variable atau variabel yang menyebabkan adanya
perubahan terhadap variabel lain dan dependent variable yang dikenal
sebagai variable akibat (effect) merupakan variabel yang berubah atau
dipengaruhi oleh variabel lain (Swarjana, 2016).
a. Variabel Bebas (Independent)
Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain
(Nursalam,2013). Variabel pada penelitian ini adalah intensitas
penggunaan media sosial.
b. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain
(Nursalam, 2013). Variabel pada penelitian ini adalah kualitas tidur.

2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi terhadap variabel berdasarkan konsep
teori namun bersifat operasional, agar variabel tersebut dapat diukur atau
bahkan dapat diuji baik oleh peneliti ataupun oleh peneliti lain (Swarjaya,
2016). Untuk menghindari kesalahan persepsi, maka perlu disusun
35

definisi operasional variabel yang merupakan penjelasan lanjut dari


variabel sebagai berikut :

Tabel 3.2 Definisi Operasional Hubungan Intensitas Penggunaan Media


Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana
Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali.

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Penelitian Operasional Ukur
Intensitas Perilaku mahasiswa Kuesioner Social Semakin tinggi skor yang Interval
penggunaan untuk Media Use diperoleh maka intensitas
media sosial memanfaatkan Integration Scale penggunaan media sosial
(Variabel fasilitas-fasilitas (SMUIS). semakin tinggi dan semakin
Independent) yang ada pada Kuesioner ini rendah skor yang diperoleh
media sosial menggunakan skala maka intensitas penggunaan
(Instagram, likert terdiri dari 12 media sosial semakin rendah.
Facebook, item pertanyaan Nilai total dari seluruh item
Whatsapp) dengan yang memiliki akan diperoleh melalui jumlah
memperhatikan empat respon skor seluruh item tersebut.
aspek intensitas jawaban yaitu SS= Kriteria :
penggunaan media sangat sesuai 1. Rendah : 1-16
sosial yaitu diberikan skor 4, S= 2. Sedang : 17-32
perhatian, sesuai diberikan 3. Tinggi : 33-48
penghayatan, durasi skor 3, TS= tidak
dan frekuensi. sesuai diberikan
skor 2 dan STS=
sangat tidak sesuai
diberikan skor 1.
Kualitas tidur Kualitas tidur Koesioner Pittsburg Skor kualitas tidur didapatkan Interval
(Variabel adalah kepuasan Sleep Quality Index dengan penjumlahan ke 7
Dependen) mahasiwa terhadap (PSQI). Terdiri dari komponen. Dimana semakin
tidurnya sehingga 19 pertanyaan tinggi skor global maka kualitas
tidak merasa dengan tujuh tidur semakin rendah/ buruk dan
kekurangan tidur, komponen semakin rendah skor global
tidak ada gangguan penilaian, akan maka kualitas tidur semakin
selama tidur, dan menghasilkan skor tinggi atau baik.
pada saat terbangun global antara 0-21. Kriteria :
dari tidur tidak Kualitas Tidur Baik 1. Pola tidur baik : 1-5
mengalami keluhan. diberikan skor < 5 2. Pola tidur cukup : 6-7
Kriteria pemenuhan atau 0-5 dan 3. Pola tidur tidak baik : 8-14
kebutuhan tidur Kualitas Tidur 4. Pola tidur sangat tidak baik :
yaitu durasi tidur, Buruk diberikan 15-21
latensi tidur, skor > 5 atau 6-21. Interpretasi dari kuesioner PSQI
frekuensi tidur, ini adalah :
gangguan tidur dan 1. Skor < 5 (0-5) : kualitas
kebiasaan tidur. tidur baik
2. Skor > 5 (6-21) : kualitas
tidur buruk
BAB IV

METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan beberapa hal mengenai metode penelitian yaitu desain
penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sampel dan sampling, alat dan
teknik pengumpulan data, teknik analisa data, serta etika dalam penelitian.

A. Desain Penelitian
Desain penelitian memberikan kerangka kerja untuk pengumpulan dan
analisa data dalam mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan
berperan sebagai penuntun dalam proses penelitian (Swarjana, 2015). Jenis
penelitian ini adalah analitik korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui
adanya hubungan antara intensitas penggunaan media sosial terhadap kualitas
tidur mahasiswa. Metode yang digunakan untuk melakukan pendekatan
terhadap subjek dalam penelitian adalah pendekatan cross sectional. Model
pendekatan cross sectional tepat digunakan untuk menjelaskan status
fenomena atau menjelaskan hubungan fenomena satu titik waktu (Polit and
Beck, 2003 dalam Swarjana, 2015).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali
(ITEKES Bali).
2. Waktu Penelitian
Penyusunan proposal dimulai dari bulan Oktober 2021 sampai dengan
Desember 2021, dilanjutkan dengan ujian proposal pada bulan Januari
2022. Setelah proposal disetujui, peneliti melanjutkan untuk mengurus
izin penelitian pada bulan Februari 2022 dan melaksanakan pengumpulan
data penelitian dari bulan Februari sampai bulan Maret 2022. Data yang
telah terkumpul kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data hingga

36
37

penyusunan laporan hasil penelitian dari bulan April sampai dengan Mei
2022.

C. Populasi-Sampel-Sampling
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu atau objek atau fenomena yang
secara potensial dapat diukur sebagai penelitian. (Swarjana, 2015).
Dalam penelitian ini jumlah populasi mahasiswa sarjana keperawatan
tingkat I ITEKES Bali adalah 125 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan dapat
mewakili populasi yang memiliki kriteria yang diinginkan, jika populasi
dalam penelitian mempunyai populasi yang jumlahnya besar maka
peneliti tidak mungkin memperlajari semua populasi yang ada, maka dari
itu peneliti dapat melakukan pengambilan sampel dari populasi tersebut
(Sugiyono, 2017).
a. Besar sampel
Sampel yang baik adalah sampel yang mampu mewakili populasi
penelitian (Swarjana, 2015). Pada penelitian ini sampel yang
digunakan adalah seluruh mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I
ITEKES Bali yang berjumlah 125 orang.
b. Kriteria Sampel
Kriteria sampel digunakan untuk menentukan layak atau tidaknya
sampel sesuai dengan penelitian. Kriteria sampel terdiri dari kriterika
inklusi dan kriteria eksklusi. Sampel penelitian yang diambil dan
memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi selanjutnya disebut
sebagai responden penelitian. (Nasrullah, 2017).
38

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1) Terdaftar sebagai mahasiswa ITEKES Bali.
2) Seluruh Mahasiswa Sarjana Keperawatan tingkat I yang
bersedia menjadi responden dan menandatangai informed
consent.
3) Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I yang memiliki alat
komunikasi (smartphone/ tablet/ laptop) dan mampu
menggunakannya.
4) Mahasiswa Sarjana Keperawatan tingkat I yang memiliki akun
media sosial.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Mahasiswa Sarjana Keperawatan tingkat I yang sedang cuti
dalam mengikuti perkuliahan.

3. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi unit yang diobservasi dari
keseluruhan populasi yang diteliti, sehingga kelompok yang diobservasi
dapat digunakan untuk membuat kesimpulan atau membuat inferensi
tentang populasi (Swarjana, 2015). Cara pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan metode
total sampling. Non-probability sampling merupakan tehnik pengambilan
sampel dengan tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel,
karena populasi yang digunakan relative kecil, tehnik penentuan sampel
ini digunakan bila semua jumlah populasi digunakan sebagai sampel
(Sugiyono, 2017) . Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyal 125 orang, dimana tehnik pengambilan sampel menggunakan
non-probability sampling dengan metode total sampling yaitu semua
anggota populasi dijadikan sampel dalam penelitian.
39

D. Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner (questionnaires). Kuesioner merupakan sebuah
form atau lembar yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang telah
ditentukan sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi
atau data dari seseorang sebagai bagian dari sebuah survey
(Swarjana,2015). Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dengan media
google form dan dibagikan kepada responden melalui aplikasi WhatsApp
dimana nantinya dijawab oleh responden.

2. Alat Pengumpulan Data


Alat pengumpulan data atau instrument yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuesioner yang memuat tentang variable penelitian yaitu
intensitas penggunaan media sosial dan kualitas tidur. Berikut penjelasan
lebih rinci:
a. Kuesioner Social Media Use Integration Scale (SMUIS)
Kuesioner SMUIS yaitu alat pengumpulan data yang digunakan
untuk mengukur intensitas penggunaan media sosial (Hafizh, 2016).
Kuesioner ini menggunakan skala Likert terdiri dari 12 item
pernyataan yang memiliki 4 respon jawaban yaitu sebagai berikut:
1) Sangat Sesuai (SS) :4
2) Sesuai (S) :3
3) Tidak Sesuai (TS) :2
4) Sangat Tidak Sesuai (STS) : 1
Dengan kategori penilaian sebagai berikut:
1) Rendah : 1-16
2) Sedang : 17-32
3) Tinggi : 33-48
40

b. Kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI)


Koesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) terdiri dari 19
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur kualitas tidur seseorang
berdasarkan kebiasaan tidur selama satu bulan terakhir yang telah
tervalidasi. Kuesioner PSQI memiliki 7 komponen, yaitu kualitas
tidur subyektif, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi tidur, gangguan
tidur, disfungsi siang hari, dan obat tidur , dan menghasilkan skor di
kisaran 0-21 (Maas, J.B., 2011). Skor kualitas tidur diperoleh dengan
penjumlahan skor tujuh komponen dengan kategori penilaian sebagai
berikut:
1) Pola tidur baik : 1-5
2) Pola tidur cukup baik : 6-7
3) Pola tidur tidak baik : 8-14
4) Pola tidur sangat tidak baik : 15-21

Interpretasi dari kuesioner PSQI ini adalah:

1) Skor ≤ 5 (0-5) : kualitas tidur baik


2) Skor > 5 (6-21) : kualitas tidur buruk

c. Uji Validitas dan Reabilitas


Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan-
tingkatan kevalidan suatu instrument penelitian. Instrument yang
valid mempunyai validitas yang tinggi dan instrument yang kurang
valid artinya memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrument
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya suatu validitas instrument menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas yang
dimaksud (Arikunto, 2010). Sedangkan realibilitas merupakan hasil
penelitian yang memiliki kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
41

Realibilitas menggunakan instrument yang bisa digunakan beberapa


kali pada pengukuran obyek yang sama (Sugiyono, 2018).
Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, kuesioner
terlebih dahulu dilakukan uji validitas, pada penelitian ini tidak
dilakukan uji validitas ulang karena pada kuesioner Social Media
Use Integration Scale (SMUIS) merupakan kuesioner baku yang
telah dilakukan uji validitas oleh (Putra, 2015) dimana terdapat 12
item pertanyaan kemudian dilakukan uji statistik dengan person
product moment didapatkan nilai r hitung 0,500-0,654. Uji
realibilitas dilakukan setelah melakukan uji validitas untuk
mengetahui kesamaan hasil apabila dilakukan pada orang yang
berbeda maupun pada saat waktu yang berbeda. Instrument ini telah
diujikan dan didapatkan hasil Cronbach’s Alpha 0,832 dari
(Cronbach’s Alpha >0,06) sehingga kuesioner ini dinyatakan
realibel atau layak digunakan sebagai alat pengumpulan data dan
penelitian.
Pada koesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) juga
tidak dilakukan uji validitas ulang dikarenakan kuesioner sudah baku
dan telah dilakukan uji validasi oleh University of Pittsburgh, pada
tahun 1988, kemudian direvisi kembali oleh (Syamsoedin, W. 2015)
menggunakan koefisien korelasi pearson product moment. Hasil
yang didapatkan yaitu tingkat korelasi r hitung 0,487- 0,778 (nilai r
>0,444) mempunyai makna memenuhi taraf signifikan. Pengujian
reabilitas memiliki konsistensi internal dan koefisien realibilitas
(Cronbarch’s Alpha) adalah 0,841 yang berarti instrument ini
reliable digunakan sebagai alat pengumpulan data dan penelitian
karena nilai Cronbarch’s Alpha > 0,6. Banyak penelitian yang
menggunakan alat ukur ini yang telah diadopsi dan telah diuji
kesesuaian dari validitas, seperti pada penelitian (Putri, W.S., 2016)
diuji validitas dan realibilitas memiliki hasil Cronbarch’s Alpha
0,753 (Puntoadi, 2011).
42

3. Teknik Pengumpulan Data


a. Tahap Persiapan
Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain sebagai berikut:
1) Peneliti menyusun proposal yang telah disetujui oleh kedua
pembimbing.
2) Sebelum penelitian dilakukan, peneliti telah mendapatkan surat
izin dari Ketua ITEKES Bali untuk melakukan penelitian
dengan nomor surat DL.02/02.0726.TU.II.2022
3) Peneliti kemudian menyerahkan surat izin perizinan penelitian
ke Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali.
4) Setelah mendapatkan surat izin dari Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali keluar dengan
nomor surat B.30.070/470.E/IZIN-C/DPMPTSP, peneliti
kemudian menyerahkan surat tersebut ke Kebang Pol Kota
Denpasar.
5) Setelah mendapatkan surat tembusan dari Kesbang Pol Kota
Denpasar dengan Nomor surat 070/141/BKBP, peneliti
menyerahkan surat izin penelitian ini kepada Ketua ITEKES
Bali.
6) Surat ijin penelitian dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali, surat izin Ethical Clearance
dari Komisi Etik Penelitian (KEP) Institut Teknologi dan
Kesehatan Bali, surat ijin dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kota Denpasar dan surat ijin penelitian di Kampus 2
ITEKES Bali diserahkan kepada Rektor Institut Teknologi dan
Kesehatan Bali.
7) Peneliti menyerahkan surat tembusan dari Rektor Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali kepada Ketua Program Studi
Sarjana Keperawatan dan Dekan Fakultas Kesehatan ITEKES
Bali.
43

8) Peneliti berkonsultasi dengan PA (pembimbing akandemik)


Program studi sarjana keperawatan tingkat I dan berkoordinasi
dengan koordinator kelas yang akan dijadikan responden untuk
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.
9) Menyiapkan lembar persetujuan menjadi responden (informed
consent).
10) Mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam penelitian yaitu
lembar kuesioner berupa google form.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Peneliti datang ke ITEKES Bali pada bulan Februari 2022 untuk
memberikan surat tembusan izin melakukan penelitian.
2) Peneliti berkoordinasi dengan masing – masing ketua tingkat
(Korti) Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I untuk
meminta jumlah dan identitas responden. Setelah itu peneliti
meminta Whatsapp Grup (WAG) yang sudah ada yang
beranggotakan seluruh sampel penelitian. Kemudian peneliti
akan mengirimkan link kuesioner berupa google form yang akan
diisi oleh responden.
3) Sebelum peneliti mengambil data dari calon responden, peneliti
menyampaikan maksud dan tujuan penelitian kepada calon
responden untuk berpatisipasi dalam penelitian ini melalui
Whatsapp Group (WAG). Selain itu, peneliti menjelaskan isi
dari informed consent. Jika calon responden bersedia untuk
menjadi responden maka wajib menandai pada bagian lembar
informed consent sebagai bukti persetujuan.
4) Setelah mendapat persetujuan bersedia untuk menjadi
responden, peneliti akan mengirimkan link kuesioner berupa
google form melalui Whatsapp kepada seluruh responden.
5) Peneliti memeriksa kelengkapan identitas dan jawaban yang
telah diisi oleh responden.
44

6) Peneliti memberikan ucapan terima kasih kepada seluruh


responden atas partisipasinya.
7) Peneliti melakukan pengolahan data.

E. Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Analisis data penelitian merupakan suatu tahap yang sangat penting yang
harus dikerjakan dan dilalui oleh seorang peneliti. Keakuratan data dalam
penelitian belum dapat menjamin keakuratan hasil penelitian (Swarjana,
2016). Dalam proses pengolahan data dan terdapat langkah – langkah
yang ditempuh (Swarjana, 2016):
a. Editing
Pada proses editing ini dilakuakan upaya untuk memeriksa kembali
kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Dalam penelitian
peneliti memeriksa kembali setiap kuesioner untuk memastikan
setiap komponen yang terdapat pada kuesioner terkait dengan
kelengkapan pengisian kuesioner.
b. Coding
Coding merupakan proses mengklasifikasikan data sesuai dengan
klasifikasinya dengan cara memberikan kode tertentu. Klasifikasi
data dilakukan atas pertimbangan peneliti sendiri. Semua data
diberikan kode untuk memudahkan proses pengolaha data. Pada
tahap ini peneliti memberi kode pada lembar kuesioner sebagai
berikut:
1) Pada karakteristik responden pada data demografi (lembar data
pribadi):
a) Jenis Kelamin :
Kode 1: Laki-laki
Kode 2: Perempuan
45

b) Umur :
Kode 1: 18 tahun
Kode 2: 19 tahun
Kode 3: 20 tahun
c) Kelas:
Kode 1: Kelas A
Kode 2: Kelas B
d) Perangkat elektronik yang digunakan untuk mengakses
media sosial :
Kode 1: Smartphone
Kode 2: Tablet
Kode 3: Komputer/ laptop
e) Jumlah media sosial yang dimiliki :
Kode 1: 1
Kode 2: 2-3
Kode 3: > 3
f) Media sosial yang sering digunakan :
Kode 1: Whatsapp
Kode 2: Instagram
Kode 3: Facebook
Kode 4: Tiktok
g) Rata-rata penggunaan media sosial dalam 1 hari :
Kode 1: < 30 menit
Kode 2: 1-2 jam
Kode 3: 3-4 jam
Kode 4: > 5 jam
h) Akses media sosial dalam 1 hari :
Kode 1: 1 kali sehari
Kode 2: 2-3 kali sehari
Kode 3: 4-5 kali sehari
Kode 4: > 6 kali sehari
46

2) Pada pertanyaan setiap kuesioner :


a) Pertanyaan dengan jawaban SS, S, TS, STS :
Kode 1: SS
Kode 2: S
Kode 3: TS
Kode 4: STS
b) Pertanyaan rata-rata berapa hari dalam sepekan yang anda
gunakan untuk memakai media sosial? Tuliskan jawaban
berkisar antara 1-7 :
Kode 1: 1
Kode 2: 2
Kode 3: 3
Kode 4: 4
Kode 5: 5
Kode 6: 6
Kode 7: 7
c) Pertanyaan tentang: Anda bisa tidur jam berapa pada malam
hari?
Kode 1: 20.00 - 21.29 wita
Kode 2: 21.30 - 22.29 wita
Kode 3: 22.30 - 23.59 wita
Kode 4: > 00.00 wita
d) Pertanyaan tentang: Berapa menit Anda menghabiskan
waktu ditempat tidur sebelum akhirnya Anda tertidur?
Kode : 5-10 menit
Kode 2: 15-30 menit
Kode 3: 35-60 menit
Kode 4: > 60 menit
47

e) Pertanyaan tentang: Jam berapa biasanya Anda bangun


pagi?
Kode 1: 04.00-05.29 wita
Kode 2: 05.30-07.29 wita
Kode 3: 07.30-09.59 wita
Kode 4: > 10.00 wita
f) Pertanyaan tentang: Berapa jam Anda tidur pulas pada
malam hari?
Kode 1: 1-2 jam
Kode 2 : 3-5 jam
Kode 3 : 6-8 jam
Kode 4 : > 9 jam
g) Pertanyaan dengan jawaban Tidak pernah, < 1x dalam
seminggu, 1-2x dalam seminggu, > 3x dalam seminggu :
Kode 1 : Tidak Pernah
Kode 2 : < 1x dalam seminggu
Kode 3 : 1-2 x dalam seminggu
Kode 4 : > 3x dalam seminggu
h) Pertanyaan tentang : Saya menilai kualitas tidur saya dalam
sebulan Sangat baik, Baik, Buruk, Sangat buruk :
Kode 1 : Sangat baik
Kode 2 : Baik
Kode 3 : Buruk
Kode 4 : Sangat buruk
3) Pada total skor yang diperoleh responden :
a) Untuk variabel intensitas penggunaan media sosial skor
akan dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut :
Skor 1 : Rendah
Skor 2 : Sedang
Skor 3 : Tinggi
48

b) Untuk variabel kualitas tidur skor akan dibagi menjadi 2


yaitu sebagai berikut :
Skor 1 : Kualitas tidur baik
Skor 2 : Kualitas tidur buruk
c. Entry
Entry data merupakan kegiatan memasukan data yang telah
dikumpulkan ke dalam tabel atau database komputer, kemudian
membuat distribusi sederhana. Peneliti memasukan data yang telah
lengkap ke dalam suatu tabel dengan bantuan Microsoft Excel secara
manual, kemudian data dapat dianalisis dengan bantuan program
Statistical Program for Social Science (SPSS). Peneliti memastikan
jika tidak ada data yang tertinggal saat dilakukan entry data.
d. Tabulating
Tabulating adalah pembuatan tabel data sesuai dengan tujuan
penelitian dan data yang dimasukan sudah dicocokan serta diperiksa
kembali.
e. Cleaning
Cleaning dilakukan untuk pengecekan kembali data yang sudah
dimasukan, apakah ada kesalahan sebelum dilakukan pengolahan
data. Sebelum melakukan pengolahan data, peneliti memeriksa
kembali data yang telah di entry, apakah ada data yang tidak tepat
masuk dalam program komputer. Cleaning betujuan untuk
menghindari missing data agar dapat dilakukan dengan akurat. Pada
penelitian ini tidak terdapat missing data. Setelah dilakukannya
cleaning, dan tidak ditemukannya missing data, peneliti melanjutkan
dengan analisis data.
49

2. Teknik Analisa Data


Analisa data penelitian merupakan salah satu tahapan penelitian yang
sangat penting yang harus dikerjakan dan dilalui oleh seorang peneliti
(Swarjana, 2015).
a. Uji Asumsi
Sebelum dilakukan analisa data, terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi, karena skala yang digunakan adalah skala interval. Adapun
uji asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas.
Uji normalitas pada penelitian ini adalah Kolmogrov-Smirnov karena
sampel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari 50 orang.
Pada penelitian ini didapatkan nilai sig. >0,05 maka dapat
disimpulkan data berdistribusi normal.

b. Analisa Univariat
Analisa univariat merupakan analisa data yang terkait dengan
pengukuran satu variabel pada waktu tertentu (Swarjana, 2015).
Analisis data yang digunakan adalah descriptive statistic yang
bertujuan untuk mencari distribusi frekuensi dan proposi. Berikut ini
merupakan perhitungan descriptive statistic meliputi nilai terbesar
atau nilai maksimum, nilai terkecil atau nilai minimum, range atau
perbedaan nilai terbesar dan terkecil. (Swarjana, 2015).
Data yang berdistribusi normal sudah dicantumkan nilai mean dan
standar deviasi, sedangkan data yang tidak berdistribusi normal
maka nilai yang dicantumkan adalah nilai median, nilai maksimum
dan minimum.
1) Analisa Intensitas Penggunaan Media Sosial
Analisa intensitas penggunaan media sosial menggunakan
kuesioner Social Media Use Integration Scale (SMUIS).
Kuesioner ini menggunakan skala Likert dan terdiri dari 12 item
pertanyaan yang memiliki 4 respon jawaban yaitu Sangat
Sesuai (SS) diberikan skor 4, Sesuai (S) diberikan skor 3, Tidak
50

Sesuai (TS) diberikan skor 2, dan Sangat Tidak Sesuai (STS)


diberikan skor 1. Dengan kategori penilaian sebagai berikut,
Rendah 1-16, Sedang 17-32, Tinggi 33-48. Variabel intensitas
penggunaan media sosial disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi.
2) Analisa Kualitas Tidur
Analisa untuk kualitas tidur menggunakan Pittsburg Sleep
Quality Index (PSQI). Kuesioner ini terdiri dari dua jenis
pertanyaan. Pertanyaan pertama merupakan jenis pertanyaan
open ended, empat items soal dan pertanyaan kedua merupakan
jenis pertanyaan close ended 14 items soal. Penghitungan skor
jawaban dari kuesioner ini terdiri dari tujuh komponen, masing-
masing komponen memiliki skor point 0-3. Setelah setiap
komponen mendapatkan skor kemudian dijumlahkan dan
mendapatkan skor PSQI secara keseluruhan/ global yaitu 0-21.
Interpretasi dari kuesioner PSQI ini adalah ≤ 5 dikaitkan dengan
kualitas tidur yang baik dan > 5 dikaitkan dengan kualitas tidur
yang buruk. Variabel kualitas tidur disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.

c. Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa data yang terkait dengan
pengukuran dua variabel pada waktu tertentu (Swarjana, 2015).
Analisa bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Variabel dalam penelitian ini adalah intensitas penggunaan media
sosial dan kualitas tidur dimana skala ukur pada masing-masing
variabel adalah interval. Uji statistik yang digunakan pada penelitian
ini adalah Person Corelation karena data berdistribusi normal. Data
selanjutnya diolah dengan menggunakan program Microsof Excel
dan dianalisis menggunakan program SPSS for windows 25.
51

Selanjutnya data di interpretasikan dengan ketentuan sebagai berikut


(Swarjana, 2016) :
1) Jika nilai signifikansi (sig) <α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha
diterima (terdapat hubungan diantara dua variabel yang diuji).
2) Jika nilai signifikasi (sig) >α (0,05), maka Ho diterima dan Ha
ditolak (tidak adanya hubungan diantara dua variable yang
diuji).
Swarjana, (2016) mengatakan pedoman untuk menentukan
interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi (Swarjana, 2016).
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Sifat atau arah korelasi +/- ditentukan oleh :


1) Sifat korelasi positif (+) : Jika variable X mengalami kenaikan
maka variable Y juga mengalami kenaikan atau sebaliknya, jika
variable X mengalami penurunan maka variable Y juga akan
menurun.
2) Sifat korelasi negatif (-) : Jika variable X mengalami kenaikan
maka variable Y akan mengalami penurunan, sedangkan jika
variable X mengalami penurunan maka variable Y akan
mengalami kenaikan. (Sugiyono,2013).
52

F. Etika Penelitian
Dalam sebuah penelitan terdapat etika yang harus dicantumkan oleh seorang
peneliti di dalam bidang apapun termasuk bidang kesehatan, keperawatan,
kebidanan, kedokteran, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menjamin semua
yang berkaitan dengan data-data responden (Swarjana, 2015). Beberapa etika
yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan merupakan lembar yang berisikan tentang pernyataan
atau kesediaan dari subyek penelitian untuk ikut berpartisipasi sebagai
responden didalam kegiatan penelitian. Jika responden menolak maka
peneliti tidak akan memaksa kerena hal tersebut merupakan hak dari
responden itu sendiri.
2. Tanpa nama (anonimity)
Anonimity merupakan masalah etika dalam suatu penelitian keperawatan
dengan tidak mencantumkan nama responden dalam alat ukur atau hanya
mencantumkan kode pada lembar kuesioner dengan tujuan data responden
akan tetap terjaga privasinya.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan pada saat melakukan penelitian, baik informasi maupun
masalah-masalah lainnya terkait dengan responden. Aturan dalam prinsip
kerahasiaan adalah informasi tentang responden harus dijaga karena hal
tersebut bersifat privasi. Setelah melakukan pengumpulan hasil kuesioner,
peneliti menjaga kerahasiaan dari setiap jawaban responden dengan tidak
membocorkan atau menyebarluaskan semua informasi yang dikumpulkan
serta tidak akan memberitahu kepada siapapun mengenai jawaban dari
responden tersebut.
4. Manfaat (Beneficence)
Beneficience merupakan suatu prinsip etika yang bertujuan untuk
memberikan manfaat dan tidak membahayakan atau merugikan partisipan
penelitian (Responden).
53

5. Menghormati Martabat Manusia (Respect for Human Dignity) Terdapat


dua jenis prinsip yaitu sebagai berikut :
a. The right to selft- determination
Prinsip ini adalah prospective participant yang memiliki hak untuk
menentukan secara sukarela apakah ingin berpartisipasi dalam
penelitian ataupun menolaknya.
b. The right to full disclosure
Full disclosure memiliki makna bahwa peneliti sudah menjelaskan
secara penuh tentang sifat dari penelitian yang dilakukan, hal ini
merupakan elemen besar yang pada intinya adalah informed consent.
6. Keadilan (Justice)
Responden berhak diperlakukan secara adil dan tidak melakukan
diskriminasi pada saat memilih responden selama masih berpartisipasi
dalam penelitian.
54

BAB V
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian


1. Sejarah Berdirinya ITEKES Bali
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali (ITEKES Bali) merupakan
salah satu perguruan tinggi di Bali, sebelumnya telah didirikan Sekolah
Perawat Kesehatan (SPK) PPNI diselenggarakan berdasarkan ijin dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor 89/Kep/Dikat/Kes/83
tertanggal 24 Mei 1983. Sesuai dengan himbauan pemerintah untuk
meningkatkan jenjang pendidikan dari SPK ke jenjang Akademi, maka
pada tahun 1995 SPK PPNI ditingkatkan menjadi Akademi Keperawatan
(AKPER) PPNI dengan surat Keputusan dari Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HL.00.06.1.1.8900 tertanggal 28 Maret 1995.
Kemudian pada tahun 2003 dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor HK.03.2.4.1.4458 tertanggal 28 Oktober
2003, Akademi Keperawatan (AKPER) PPNI berubah nama menjadi
Akademi Keperawatatan (AKPER) Bali.
Dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 58/D/O/2005 tanggal 10 Mei 2005 Akademi
Keperawatan BaIi ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Bali. Dengan Surat Keputusan Menteri Riset
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
l97/KPT/I/2019 tertanggal 14 Maret 2019, STIKES Bali ditingkatkan
statusnya menjadi Institut Teknologi dan Kesehatan Bali (ITEKES BaIi).
Saat ini ITEKES Bali memiliki sebelas program studi dengan masa
Pendidikan yang berbeda. Masa Pendidikan Sarjana Keperawatan adalah
salah satu Pendidikan yang paling lama. Mahasiswa Sarjana Keperawatan
harus menempuh 10 semester dengan 146 SKS tahap akademik dan 36
SKS tahap profesi. Program akademik yang diikuti mahasiswa dari
semester satu sampai semester delapan. Penelitian ini dilakukan pada

54
55

mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I ITEKES Bali sebanyak 125


responden. Setiap mahasiswa memiliki intensitas penggunaan media
sosial yang berbeda-beda sehingga untuk kualitas tidurnya juga berbeda
antara mahasiswa satu dengan yang lainnya. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti beberapa mahasiswa mengatakan bahwa
ketika terlalu asik menggakses media sosial sampai larut malam
mahasiswa tersebut akan kesulitas untuk memuali tidur sehingga akan
muncul gangguan-gangguan tidur yang akan menyebabkan kualitas tidur
menurun/ buruk.

2. Visi dan Misi


a. Visi
Menjadi pusat inovasi teknologi dan kesehatan yang berkarakter dan
berwawasan global.
b. Misi
1) Melaksanakan tata kelola institusi yang baik sesuai dengan sistem
penjamin mutu.
2) Menyelenggarakan pendidikan di bidang teknologi dan kesehatan
yang dinamis berlandaskan kearifan lokal.
3) Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas dan
berkesinambungan di bidang teknologi dan kesehatan.
4) Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang teknologi
dan kesehatan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
5) Mengembangkan kerjasama di tingkat regional, nasional maupun
internasional.
6) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan di
bidang teknologi dan kesehatan.
56

B. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan Di ITEKES Bali
yang melibatkan 125 orang responden dari mahasiswa sarjana keperawatan
tingkat I tentang Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan
Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES
Bali.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis


Kelamin, Umur, Kelas (n = 125)

Karakteristik Frekuensi (n) Presentase (%)

Jenis Kelamin :
Laki-laki 28 22,4
Perempuan 97 77,6
Umur :
18 tahun 47 37,6
19 tahun 68 54,4
20 tahun 10 8,0
Kelas :
A 62 49,6
B 63 50,4

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 125 responden,


karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih
banyak dibandingakan dengan laki-laki yaitu sebanyak 97 responden
(77,6%). Berdasarkan umur yang terbanyak adalah 19 tahun yaitu
sebanyak 68 orang responden (54,4%). Berdasarkan kelas yang
terbanyak adalah kelas B yaitu 63 responden (50,4%).
57

C. Hasil Penelitian Variabel


1. Analisa Univariat
Pada bagian ini diuraikan mengenai distribusi frekuensi dari 125
responden mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I ITEKES Bali.
Berdasarkan hasil analisa univariat yang terdiri dari 2 variabel yaitu
intensitas penggunaan media sosial dan kualitas tidur.
a. Intensitas Penggunaan Media Sosial
Tabel 5.2 Nilai Mean, Minimum, Maksimum, dan Standar Deviasi
Intensitas Penggunaan Media Sosial Mahasiswa Sarjana
Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali (n=125)

Variabel Mean Minimum Maximum Standar Deviasi


Intensitas Penggunaan 12,37 1,00 3,00 10,52
Media Sosial

Berdasarkan tabel 5.2 diatas menunjukkan bahwa dari 125 responden,


intensitas penggunaan media sosial memiliki nilai rata-rata (Mean) 12,37,
nilai terendah (Minimum) 1,00, nilai tertinggi (Maximum) 3,00 dan Standar
Deviasi yaitu 10,52.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kuesioner


Tentang Intensitas Penggunaan Media Sosial Mahasiswa
Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali (n = 125)

SS S TS STS
Pernyataan
n (%) n (%) n (%) n (%)
Saya merasa terganggu saat saya tidak 41 71 8 5
bisa login ke media sosial (32,8) (56,8) (6,4) (4,0)
Media sosial memiliki peran penting 50 68 5 2
dalam hubungan sosial saya (40,0) (54,4) (4,0) (1,6)
Saya akan sangat senang jika semua orang 35 64 21 5
menggunakan media sosial untuk (28,0) (51,2) (16,8) (4,0)
berkomunikasi
Saya merasa putus hubungan dengan 14 27 58 26
teman saat saya tidak bisa login ke media (11,2) (21,6) (46,4) (20,8)
sosial
Saya akan kecewa jika sata tidak bisa 33 67 18 7
menggunakan media sosial sama sekali (26,4) (53,6) (14,4) (5,6)
58

SS S TS STS
Pernyataan
n (%) n (%) n (%) n (%)
Saya berbagi banyak kegiatan harian saya 16 59 42 8
melalui media sosial (12,8) (47,2) (33,6) (6,4)
Saya mengecek media sosial segera 25 74 23 3
setelah ada peringatan tentang adanya (20,0) (59,2) (18,4) (2,4)
aktivitas baru di akun saya
Menggunakan media sosial adalah bagian 34 79 10 2
dari rutinitas harian saya (27,2) (63,2) (8,0) (1,6)

Saya menikmati saat saya mengecek akun 26 96 2 1


media sosial saya (20,8) (76,8) (1,6) (0,8)
Saya tidak suka menggunakan media 2 4 71 48
sosial (1,6) (3,2) (56,8) (38,4)

Saya merespon muatan-muatan yang 4 73 45 3


dibagikan oleh orang lain menggunakan (3,2) (58,4) (36,0) (2,4)
media sosial

Berdasarkan Tabel 5.3 distribusi frekuensi dan persentase pernyataan


kuesioner tentang intensitas penggunaan media sosial mahasiswa sarjana
keperawatan tingkat I ITEKES Bali, diketahui dari 125 responden yang
menjawab sangat setuju (SS) terbanyak yaitu pada poin pertanyaan nomer 2
yaitu sebanyak 50 responden (40,0%), dan yang menjawab sangat setuju
(SS) paling sedikit yaitu pada poin pertanyaan nomer 10 yaitu 2 responden
(1,6%). Untuk yang menjawab setuju (S) terbanyak yaitu pada poin
pertanyaan nomer 9 yaitu sebanyak 96 responden (76,8%), dan yang
menjawab setuju (S) paling sedikit yaitu pada poin pertanyaan nomer 10
yaitu sebanyak 4 responden (3,2%). Sedangkan responden yang menjawab
tidak setuju (TS) terbanyak yaitu pada poin pertanyaan nomer 10 yaitu
sebanyak 71 responden (56,8%), dan yang menjawab tidak setuju (TS)
paling sedikit yaitu pada poin pertanyaan nomer 9 yaitu sebanyak 2
responden (1,6%). Sedangkan untuk yang menjawab sangat tidak setuju
(STS) terbanyak yaitu pada poin pertanyaan nomer 10 yaitu sebanyak 48
responden (38,4%), dan yang menjawab sangat tidak setuju (STS) paling
sedikit yaitu pada poin pertanyaan nomer 9 yaitu sebanyak 1 responden
(0,8%).
59

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Intensitas Penggunaan Media Sosial


Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali
(n = 125)

Intensitas Penggunaan Frekuensi (n) Presentase


Media Sosial (n%)
Rendah 2 1,6
Sedang 75 60,0
Tinggi 48 38,4

Berdasarkan tabel 5.4 distribusi frekuensi intensitas penggunaan media


sosial mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I ITEKES Bali, menunjukkan
bahwa dari 125 responden, 2 responden (1,6%) memiliki intensitas
penggunaan media sosial yang rendah, 75 responden (60,0%) memiliki
intensitas penggunaan media sosial yang sedang, dan 48 responden (38,4%)
memiliki intensitas penggunaan media sosial yang tinggi.

b. Kualitas Tidur

Tabel 5.5 Nilai Mean, Minimum, Maksimum, dan Standar Deviasi


Kualitas Tidur Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I
ITEKES Bali (n = 125)

Variabel Mean Minimum Maximum Standar Deviasi

Kualitas Tidur 17,92 1,00 2,00 10,27

Berdasarkan tabel 5.5 diatas menunjukkan bahwa dari 125 responden,


kualitas tidur memiliki nilai rata-rata (Mean) 17,92, nilai terendah (Minimum)
1,00, nilai tertinggi (Maximum) 2,00 dan Standar Deviasi yaitu 10,27.
60

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Presentase Pernyataan Kuesioner


Tentang Kualitas Tidur Mahasiswa Sarjana Keperawatan
Tingkat I ITEKES Bali (n = 125)

Tidak < 1x dlm 1-2x dlm >3x dlm


Pernyataan Pernah seminggu seminggu seminggu
n (%) n (%) n (%) n (%)
Tidak dapat tertidur pada malam hari 17 31 53 24
dalam waktu 30 menit. (13,6) (24,8) (42,4) (19,2)

Bangun tengah malam atau dini hari. 16 43 41 25


(12,8) (34,4) (32,8) (20,0)
Terbangun di malam hari untuk ke 18 43 44 20
kamar mandi. (14,4) (34,4) (35,2) (16,0)

Sulit bernafas dengan nyaman di 95 20 6 4


malam hari. (76,0) (16,0) (4,8) (3,2)
Batuk di malam hari. 54 54 15 2
(43,2) (43,2) (12,0) (1,6)
Merasa kedinginan atau menggigil 40 55 25 5
saat tidur di malam hari. (32,0) (44,0) (20,0) (4,0)
Merasa terlalu kepanasan saat tidur 29 45 41 10
di malam hari. (23,2) (36,0) (32,8) (8,0)
Mengalami mimpi buruk saat tidur di 11 69 39 6
malam hari. (8,8) (55,2) (31,2) (4,8)

Merasa kesakitan saat tidur di malam 65 40 17 3


hari (kram, nyeri, pegal). (52,0) (32,0) (13,6) (2,4)
Seberapa sering Anda mengkonsumsi 122 3 - -
obat-obatan untuk membantu Anda (97,6) (2,4) - -
tidur?

Seberapa sering muncul masalah- 76 40 9 -


masalah yang dapat mengganggu (60,8) (32,0) (7,2) -
Anda saat beraktivitas, makan atau
mengendarai kendaraan?
Seberapa sering Anda mengalami 47 54 20 4
kesulitan untuk tetap antusias dalam (37,6) (43,2) (16,0) (3,2)
menyelesaikan sesuatu?

Berdasarkan tabel 5.6 distribusi frekuensi dan presentase pernyataan


kuesioner tentang kualitas tidur mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I
ITEKES Bali, menunjukkan bahwa dari 125 responden yang menjawab tidak
pernah terbanyak yaitu pada poin pertanyaan nomer 4,9 dan 11. Pada poin 4
sebanyak 95 responden (76,0%), pada poin 9 sebanyak 65 responden
(52,0%), dan poin 11 sebanyak 76 responden (60,8%), dan yang menjawab
61

tidak pernah paling sedikit terdapat pada poin pertanyaan nomer 8 sebanyak
11 responden (8,8%). Untuk responden yang menjawab <1x dalam seminggu
terbanyak terdapat pada poin pertanyaan nomer 8 sebanyak 69 responden
(55,2%), dan yang menjawab <1x dalam seminggu paling sedikit terdapat
pada poin pertanyaan nomer 10 sebanyak 3 responden (2,4%). Sedangkan
untuk pertanyaan dengan jawaban 1-2x dalam seminggu yang terbanyak
terdapat pada poin pertanyaan nomer 1 sebanyak 53 responden (42,4%).
Sedangkan responden yang memilih jawaban >3x dalam seminggu terbanyak
terdapat pada poin pertanyaan nomer 1 dan 2, untuk poin 1 sebanyak 24
responden (19,2%) dan poin 2 sebanyak 25 responden (20,0%). Sedangkan
untuk poin nomer 10 dengan jawaban 1-2x dalam seminggu tidak ada
responden yang memilih opsi tersebut dan untuk point pertanyaan nomer 10
dan 11 dengan jawaban >3x dalam seminggu tidak ada responden yang
memilih opsi tersebut.

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur Mahasiswa Sarjana


Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali (n = 125)

Kualitas Tidur Frekuensi (n) Presentase (n%)


Baik 10 8,0
Buruk 115 92,0

Berdasarkan tabel 5.7 distribusi frekuensi kualitas tidur mahasiswa


sarjana keperawatan tingkat I ITEKES Bali, menunjukkan bahwa dari 125
responden terdapat 10 responden (8,0%) dengan kualitas tidur baik dan 115
responden (92,0%) dengan kualitas tidur buruk.
62

2. Analisa Bivariat
a. Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov)
Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) Variabel
Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Kualitas Tidur
Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali
(n = 125)

Variabel Statistic N Asymp. Sig. (2-tailed)

Intensitas 0,065 125 0,041


Penggunaan
Media Sosial
Kualitas Tidur 0,057 125 0,022

Berdasarkan tabel 5.8 mengenai hasil uji normalitas dengan uji


Kolmogorov Smirnov didapatkan hasil nilai signifikansi untuk variabel
intensitas penggunaan media sosial sebesar 0,041 dan untuk variabel
kualitas tidur sebesar 0,022. Kedua variabel tersebut memiliki nilai
signifikansi (sig) >0,05 dimana data dinyatakan berdistribusi normal dan
analisa data yang digunakan adalah analisis Pearson Correlation.

3. Analisis Hubungan Kedua Variabel


Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara intensitas penggunaan
media sosial dengan kualitas tidur maka data dianalisis menggunakan uji
statistik Pearson Correlation dikarena data berdistribusi normal.
Tabel 5.9 Korelasi Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan
Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan
Tingkat I ITEKES Bali (n = 125)

Intensitas Kualitas Tidur


Penggunaan Media (PSQI)
Sosial
(SMUIS)
Intensitas Penggunaan Pearson Correlation 1 .268**
Media Sosial Sig. (2-tailed) .000
(SMUIS) N 125 125

Kualitas Tidur Pearson Correlation .268** 1


(PSQI) Sig. (2-tailed) .000
N 125 125
63

Berdasarkan tabel 5.9 korelasi intensitas penggunaan media sosial


dengan kualitas tidur pada mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I
ITEKES Bali, diperoleh hasil uji korelasi Pearson p-Value sebesar <0,001
yang artinya bahwa nilai p<0,05, maka Ha diterima yang mana hasilnya
menunjukan ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan
media sosial dengan kualitas tidur pada mahasiswa sarjana keperawatan
tingkat I ITEKES Bali. Hubungan ini ditunjukan dengan kekuatan korelasi
(r = 0.268) yang termasuk dalam kategori rendah dengan arah korelasi
positif (+) yang berarti semakin tinggi skor kualitas tidur maka semakin
tinggi intensitas penggunakaan media sosial, begitu juga sebaliknya semakin
tinggi skor intensitas penggunaan media sosial maka semakin buruk kualitas
tidur mahasiswa. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan semakin tinggi
intensitas penggunaan media sosial maka semakin buruk kualitas tidur
mahasiswa.
64

BAB VI
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas secara lengkap mengenai hasil penelitian yang
sebelumnya telah disajikan dalam Bab V, yaitu Hubungan Intensitas Penggunaan
Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan
Tingkat I ITEKES Bali. Pembahasan ini didukung oleh teori yang mendukung dan
peneliti juga akan membahas mengenai keterbatasan dalam penelitian ini.

A. Intensitas Penggunaan Media Sosial


Pada penelitian intensitas penggunaan media sosial terdapat tiga kategori
jawaban yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Berdasarkan penelitian intensitas
penggunaan media sosial pada mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I
ITEKES Bali, hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa intensitas
penggunaan media sosial pada mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I
ITEKES Bali sebagian besar menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki
intensitas penggunaan media sosial dengan kategori sedang. Berdasarkan 125
responden didapatkan sebanyak 75 responden (60,0%) memiliki intensitas
penggunaan media sosial sedang, 48 responden (38,4%) memiliki intensitas
penggunaan media sosial tinggi, dan 2 responden (1,6%) memiliki intensitas
penggunaan media sosial rendah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arita
Murwani (2021) yang mana dari hasil penelitian tersebut dengan jumlah
responden 59 orang menunjukkan sebagian besar responden memiliki
intensitas penggunaan media sosial yang sedang yaitu sebanyak 31 responden
(52,0%), intensitas penggunaan media sosial tinggi sebanyak 28 responden
(47,5%), dan 0 responden (0%) atau tidak ada responden yang memiliki
intensitas penggunaan media sosial rendah.
Dari pernyataan diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki intensitas penggunaan media sosial yang sedang hingga tinggi.
Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur intensitas

64
65

penggunaan media sosial yaitu durasi dan frekuensi penggunaan. Durasi


penggunaan merupakan berapa lamanya kemampuan penggunaan untuk
melakukan kegiatan sedangkan frekuensi penggunaan merupakan keseringan
seseorang dalam melakukan kegiatan yang dilaksanakan dalam periode waktu
tertentu. Dalam penelitian ini sebagian besar responden mengakses media
sosial melalui smartphone sebanyak 123 responden (98.4%), dan 2 responden
(1,6%) mengkases media sosial menggunakan computer/ laptop. Untuk
menilai durasi penggunaan media sosial responden dengan kategori tinggi
yaitu mengakses media sosial lebih dari lima jam per hari sebanyak 46
responden (36,8%) dan frekuensi mengakses media sosial lebih dari enam
kali sehari sebanyak 52 responden (41,6%).
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden menurut jenis
kelamin terbanyak adalah perempuan 97 responden (77,6%) dan sebagian
besar berumur 19 tahun sebanyak 68 responden (54,4%). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa intensitas penggunaan media sosial yang tinggi terjadi
pada usia 19 tahun atau pada usia remaja. Seiring dengan perkembangan
zaman, perkembangan teknologi sangat penting dalam kehidupan remaja,
khususnya penggunaan media sosial. Pada sekelompok remaja, penggunaan
media sosial dijadikan sebagai tempat dalam berkomunikasi seperti mengirim
pesan, e-mail, berbagi dan mencari informasi terbaru, mencari hiburan dan
lain-lain. Penggunaan media sosial di kalangan remaja dijadikan sebagai
tempat untuk menghilangkan rasa bosan atau sebagai hiburan dikala
banyaknya tugas perkuliahan yang mereka miliki. Hal tersebut biasanya
dilakukan dengan cara berkomunikasi dengan orang lain secara instan melalui
sosial media. Selain itu mereka menggunakan media sosial untuk sekedar
memposting status atau mengunggah foto dan video mereka.
66

B. Kualitas Tidur
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan terhadap mahasiswa
sarjana keperawatan tingkat I ITEKES Bali didapatkan hasil bahwa dari 125
responden 10 responden (8,0%) dengan kualitas tidur baik dan 115 responden
(92,0%) dengan kualitas tidur buruk. Intensitas penggunaan media sosial
sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur mahasiswa sarjana keperawatan
tingkat I ITEKES Bali. Gangguan tidur atau tidur dengan kualitas yang buruk
dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti gangguan pada
saraf. Efek pada system saraf dimana tidur diperkirakan dapat memulihkan
kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan saraf dan yang
kedua adalah efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan
fungsi organ dalam tubuh, karena selama proses tidur akan terjadi penurunan
aktivitas (Alimun, 2019).
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Marliani, (2020) bahwa dari 94 responden diketahui sebagian besar
responden mengalami kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 53% dan hampir
dari setengah responden mempunyai kualitas tidur yang baik yaitu sebanyak
47%. Dari segi kesehatan psikologis, kualitas tidur yang buruk pada
mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I ITEKES Bali dapat menyebabkan
menurunya semangat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari sehingga
dapat berpengaruh pada menurunnya kualitas hidup mahasiswa.
Ketidakmampuan mahasiswa dalam menejemen waktu penggunaan media
sosial dengan baik dan benar ketika berada kampus maupun di rumah, akan
berdampak pada ketidakaturan pola istirahat dan tidur pada mahasiswa
sehingga dapat memicu terjadinya penurunan kualitas tidur. Hal ini
dikarenakan tidak terpenuhinya pola tidur ideal bagi mahasiswa (remaja)
yaitu 8-10 jam semalam, sehingga semakin rendahnya waktu bagi remaja
untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur, akan menyebabkan mahasiswa
mengalami gangguan tidur sehingga membuat semakin tingginya dampak
negatif yang diakibatkan oleh intensitas penggunaan media sosial yang tinggi
atau berlebihan.
67

Dari 125 responden sebanyak 63 responden (50,4%) waktu tidur pada


malam hari dimulai dari pukul 22.30-23.59 dimana 55 responden (44,0%)
menyatakan bahwa kualitas tidur mereka dalam sebulan yaitu buruk,
dikarenakan waktu tidur mereka tidak sesuai dengan kebutuhan tidur yang
seharusnya karena terlalu asik menggakses media sosial pada malam hari
sebelum tidur sehingga lupa waktu dan sulit untuk memulai tidur.
Berdasarkan karakteristik usia, responden menurut usia terbanyak yaitu
didominasi oleh usia 19 tahun sebanyak 68 responden (54,4%), dimana pada
usia ini yang masih tergolong usia remaja. Menurut Sarwano (2018)
mahasiswa tingkat I memiliki rentang usia sekitar 17-19 tahun dimana pada
usia ini didominasi sebagai pengguna media sosial tertinggi. Mahasiswa dapat
mengakses media sosial dimanapun mereka berada karena tidak bisa
dipungkiri bahwa mahasiswa memiliki ketergantungan menggunakan
smartphone untuk mengikuti pembelajaran secara daring dan mengakses
materi terkait perkuliahan. Selain itu akses media sosial dikalangan
mahasiswa seringkali dilakukan pada saat bangun di pagi hari, disaat waktu
luang dan malam hari ketika akan memulai tidur. Maka dari itu banyak
mahasiswa mengalami kesulitan untuk memulai tidur seperti tidur tidak
tenang atau gelisah, sering terbangun di malam hari, dan sering mengantuk di
pagi hari terutama saat mengikuti perkuliahan karena jam tidur yang terlalu
singkat dan tidak sesuai dengan kebutuhan tidur berdasarkan tingkat usia.
Waktu yang seharusnya digunakan untuk istirahat dan tidur menjadi
berkurang dikarenakan terlalu fokus kepada fitur-fitur dan konten yang
mereka gemari di media sosial.
Dilihat dari karakteristik jenis kelamin, responden jenis kelamin
terbanyak didominasi oleh perempuan sebanyak 97 responden (77,6%).
Menurut Muhammad, (2019) menyatakan bahwa perempuan lebih aktf
menggunakan media sosial dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini disebabkan
karena sifat dasar yang dimiliki oleh sebagian besar perempuan, dari beberapa
sifat dasar yang dimiliki perempuan, ada yang namanya sangat suka
diperhatikan oleh orang-orang yang mereka kenal dan refleksi dari sifat suka
68

diperhatikan itu beberapa di antaranya adalah aktif di dunia media sosial.


Contohnya seperti semakin sering membuat atau mengganti status dan foto
dalam suatu akun media sosial, maka si perempuan ini semakin ingin lebih
diperhatikan. Maka dari itu waktu yang digunakan oleh perempuan
khususnya remaja untuk mengakses media sosial lebih banyak dibandingkan
dengan waktu istirahatnya dimana hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
gangguan tidur jika dilakukan terus-menerus hingga lupa waktu maka kualitas
tidur dapat menurun.

C. Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur


Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali
Berdasarkan uji korelasi dengan pearson correlation menggunakan
program computer SPSS 25 For Windows didapatkan Pvalue <0,001 yang
artinya bahwa nilai p<0,05, maka Ha diterima yang mana hasilnya
menunjukan ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan
media sosial dengan kualitas tidur pada mahasiswa sarjana keperawatan
tingkat I ITEKES Bali. Hubungan ini ditunjukan dengan kekuatan korelasi (r
= 0.268) yang termasuk dalam kategori rendah (0,20 - 0,399) dengan arah
korelasi positif (+) yang berarti semakin tinggi skor kualitas tidur maka
semakin tinggi intensitas penggunakaan media sosial, begitu juga sebaliknya
semakin tinggi skor intensitas penggunaan media sosial maka semakin buruk
kualitas tidur mahasiswa. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan semakin
tinggi intensitas penggunaan media sosial maka semakin buruk kualitas tidur
mahasiswa.
Penggunaan media sosial secara berlebihan dan bersifat kompulsif
menyebabkan mahasiswa yang mengalami kendala dalam hubungan sosialnya
karena lebih memilih interaksi sosial yang dilakukan secara online daripada
secara tatap muka. Hal ini disebabkan karena interaksi sosial yang dilakukan
secara online atau melalui media sosial dirasa lebih aman, nyaman dan mudah
untuk dilakukan tanpa harus bertemu langsung. Kemudahan mengakses
media sosial melalui telepon seluler atau smartphone seringkali membuat
69

mahasiswa untuk tidak tidur bahkan sampai larut malam atau bergadang
sehingga hal tersebut dapat mengganggu kualitas tidur mahasiswa. Media
sosial yang berlebihan dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi
penggunanya, hal tersebut menyebabkan individu memiliki keinginan untuk
menggunakan media sosial lebih sering lagi. Penggunaan sosial media yang
intens setiap hari dapat mempengaruhi hormon melatonim sehingga
mengganggu kualitas tidur penggunanya (Pantic, 2012).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyuni, N. S., & Dina Susanti, N. L. P. (2021). Dengan judul “Hubungan
Antara Penggunaan Internet Dengan Gangguan Pola Tidur Pada Siswa SMK
Bintang Persada” didapatkan hasil bahwa dari 47 responden yang termasuk
didalam kategori kecanduan penggunaan internet sangat berat sebanyak 28
responden (84,8%) dan 19 responden (57,6%) mengalami kualitas tidur
buruk. Hasil analisa korelasi menggunakan uji Fisher’s didapatkan nilai p-
Value (0,001) yang artinya bahwa ada hubungan yang bermakna antara
penggunaan internet dan gangguan pola tidur diamana semakin rendah
penggunaan internet, pemenuhan pola tidur akan semakin baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agus,
(2019) dengan judul “Hubungan Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial
Dengan Kualitas Tidur Remaja Di SMA Negeri 1 Sidemen Karangasem”
didapatkan hasil bahwa dari 86 responden yang termasuk didalam kategori
intensitas tinggi dengan kualitas tidur baik sebanyak 6 responden (10,2%)
sedangkan dengan intensitas tinggi dengan kualitas tidur buruk sebanyak 53
responden (89,8%). Hasil analisa korelasi menggunakan Spearmen Rho
dengan program SPSS for windows dengan level signifikasi (ᵅ = 0,05)
diperoleh nilai probabilitas (P) yaitu nilai p = 0,001 < 0,05 dan r = -0,736
dimana niliaa r tersebut tingkat hubungannya adalah kuat. Arah hubungan
pada penelitian ini adalah negatif, ini berarti hubungan antara kedua variabel
bersekala ordinal adalah berbanding terbalik dimana, semakin tinggi
intensitas penggunaan jejaring sosial maka semakin rendah kualitas tidur
remaja.
70

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Herma Fathun, (2020) dengan judul “Hubungan Penggunaan Media Sosial
Dengan Kualitas Tidur Remaja Di Madrasah Aliyah Negeri 4 Banjar”
didapatkan hasil bahwa penggunaan media sosial pada remaja yaitu sebesar
209 responden (100%) dari mereka mengatakan bahwa mereka aktif
menggunakan media sosial. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) pada tahun 2016 menjelaskan penggunaan internet pada kalangan
remaja semakin banyak yaitu sekitar 12,5 juta pengguna dari kelompok usia
15-19 tahun dan sekitar 768 ribu pengguna pada kelompok usia 10-19 tahun.
Dari hasil penelitian juga menyebutkan bahwa remaja menunda tidur karena
menggunakan media sosial sebanyak 179 responden (85,6%) dari 209
responden. Dari nilai rata-rata yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa remaja
di Madrasah Aliyah Negeri 4 Banjar memiliki kualitas tidur yang buruk.
Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 4 Banjar yang memiliki kualitas tidur
yang buruk yaitu sebanyak 139 responden (66,5%) dan yang memiliki
kualitas tidur yang baik yaitu sebanyak 70 responden (33,5%). Berdasarkan
hasil analisis data penggunaan media sosial dengan kualitas tidur remaja di
Madrasah Aliyah Negeri 4 Banjar melalui uji statistik dengan uji korelasi
Spearman’s Rho menunjukkan hasil bahwa nilai signifikansi yaitu 0,000 yang
artinya p-value lebih dari α = 0,05. Adapun untuk hasil analisis yang
diperoleh yaitu nilai p value > α (0,000 < 0,05) serta koefisiensi korelasi (r)
sebesar 0,355. Keputusan dari nilai tersebut yaitu H1 diterima yang artinya
terdapat hubungan antara variabel independen (penggunaan media sosial) dan
variabel dependen (kualitas tidur). Berdasarkan data yang didapatkan peneliti,
komponen kualitas tidur yang terganggu pada remaja di Madrasah Aliyah
Negeri 4 Banjar yaitu latensi tidur. Latensi tidur merupakan lamanya waktu
mulai dari berangkatnya tidur sampai seseorang tertidur.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Risna, (2020) dengan judul
“Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Kualitas Tidur Pada
Siswa Di Sma Negeri 1 Sigli Kabupaten Pidie ” didapatkan hasil bahwa dari
22 responden yang penggunaan smartphone tinggi mayoritas memiliki
71

kualitas tidur buruk sebanyak 15 responden (68,2%), dari 42 responden yang


penggunaan smartphone sedang mayoritas memiliki kualitas tidur baik
sebanyak 23 responden (54,8%) dan dari 21 responden yang penggunaan
smartphone rendah mayoritas memiliki kualitas tidur baik sebanyak 17
responden (81%). Hasil uji statistik diperoleh nilai P Value = 0,005 (P ≤
0,05). Hal ini menunjukkan secara statistis bahwa ada hubungan yang
signifikan antara intensitas penggunaan smartphone terhadap kualitas tidur
pada siswa di SMA Negeri 1 Sigli Kabupaten Pidie tahun 2020.

D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mendapatkan beberapa hal yang menjadi
keterbatasan yaitu :
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability
sampling dengan metode total sampling. Non-probability sampling
merupakan tehnik pengambilan sampel dengan tidak memberikan peluang
atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel, karena populasi yang digunakan relative kecil.
72

BAB VII

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan intensitas
penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada mahasiswa sarjana
keperawatan tingkat I ITEKES Bali dapat disimpulkan hasil sebagai berikut:
1. Intensitas penggunaan media sosial pada mahasiswa sarjana keperawatan
tingkat I ITEKES Bali sebagian besar memiliki intensitas penggunaan
media sosial sedang yaitu sebanyak 75 responden (60,0%).
2. Kualitas tidur mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I ITEKES Bali
sebagian besar memiliki kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 115
responden (92,0%).
3. Terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan media
sosial dengan kualitas tidur pada mahasiswa sarjana keperawatan tingkat
I ITEKES Bali yaitu p-value <0,001 dengan kekuatan korelasi (r =
0.268).

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti dapat memberikan
beberapa saran antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Responden
Responden diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang dampak
yang ditimbulkan jika intensitas penggunaan media sosial terlalu tinggi
dan responden dapat mengetahui cara bagaimana menjaga kualitas tidur
menjadi lebih baik.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi pihak institusi pendidikan diharapkan agar dapat memberikan
sosialisasi mengenai bahaya yang ditimbulkan jika kualitas tidur buruk
dan memberikan sosialisasi terkait bagaimana cara memanfaatkan media
sosial dengan baik.

72
73

3. Bagi Peneliti Selanjutnya


Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneliti faktor-faktor
lain yang menyebabkan intensitas penggunaan media sosial pada
mahasiswa menjadi tinggi sehingga menyebabkan kualitas tidurnya
menjadi buruk. Pada penelitian ini, peneliti hanya ingin meneliti terkait
hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada
mahasiswa sarjana keperawatan tingkat I ITEKES Bali.
DAFTAR PUSTAKA

Agus. (2019). Hubungan Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Dengan Kualitas


Tidur Remaja Di SMA Negeri 1 Sidemen Karangasem. Jurnal
Keperawatan. Vol. 4 No.1
APJII. (2017). Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia Edisi 06.
Teknopreneur.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arita, M. (2021). Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone dengan Kualitas
Tidur pada Mahasiswa Angkatan 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan
di Stikes Surya Global Yogyakarta. Jurnal Formil (Forum Ilmiah)
KesMas Respati e-ISSN 2550-0864 Vol. 6, No.1, April 2021, pp. 79-90
p-ISSN 2502-557.
Baiq, L. (2021). Hubungan Lama Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan
Kualitas Tidur Pada Usia 19-22 Tahun. Original Article Vol 9 No 1.
Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Dahlan, S. M. (2013). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta:
Salemba Medika
Gulden, A., & Kubra, Y. (2018). Relationship between Social Media Use and
Sleep Quality in University Students, 6(8), 2960-2965.
Herma, F, A. (2020). The Relationship Between The Use Of Media Social And
Sleep Quality On Adolescent Of Madrasah Aliyah Negeri 4 Banjar
Caring Nursing Journal ISSN : 2580-0078 Vol. 4 No. 2 (Oktober, 2020).
Herma, F. A. (2020). Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur
Remaja Di Madrasah Aliyah Negeri 4 Banjar. Caring Nursing Journal.
Vol. 4 No. 2.
Kominfo. (2016). Jumlah Pengguna Internet Berdasarkan Kota di Indonesia
Tahun 2016. Data & Statistik Kementrian Komunikasi dan Informatika
RI.dcsx
Maas, J. B. (2011). Power sleep. Bandung: penerbit kaifa
Mutia, A. (2012). Hubungan Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Terhadap
Kualitas Tidur Remaja Di Sman 3 Siak. Jurnal Keperawatan, PSIK UR.
Nafiah, N., & Kustiningsih. (2018). Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial
dengan Kualitas Tidur pada Remaja Kelas VIII di SMP Muhammadiyah
1 Yogyakarta. Jurnal Keperawatan, Universitas Aisyiah Yogyakarta.
Nasrullah, R. (2015). Media Sosial Perspektif dan Sosioteknologi Komunikasi,
Budaya. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nasrullah, R. (2016). Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Sosial Terhadap
Peer Acceptance Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 5, 11.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010). Fundamental Keperawatan. 7th ed. Salemba
Medika.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2014). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 7. Jakarta: EGC.
Punkasaningtiyas, R. (2018). Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan
Kualitas Tidur, Kestabilan Emosi Dan Kecemasan Sosial Pada Remaja
Di SMAN 20 Surabaya: Skripsi, Universitas Airlangga.
Puntoadi, D. (2011). Menciptakan Penjualan Melalui Social Media. Jakarta: PT.
Elex Komputindo.
Putra, D., & Marhaeni, A. (2015). Hubungan Kebutuhan Afiliasi dengan
Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Twitter pada Remaja Akhir. Jurnal
Psikologi Udayana, 2 (1), 48–58.
Putri, W. S., & Budiarti, S. (2016). Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku
Remaja. Riset & Pkm, 3 (1), 1–154
Renaldo, F., & Ridha, H. (2020). Hubungan Lama Penggunaan Media Sosial
Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Tahun 2020. Jurnal Ners
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020 Halaman 83 – 89.
Siti, F. (2018) Analisis Prediksi Quick Count Dengan Metode Stratified Random
Sampling Dan Estimasi Confidence Interval Menggunakan Metode
Maksimum Likelihood. UNNES Journal of Mathematics, UJM 7(1)
Diakses pada tanggal 28 Maret dari
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bagian II.
Swarjana, I. K. (2015). Metodelogi Penelitian Kesehatan. [Edisi Revisi].
Tuntunan Praktis Pembuatan. Yogjakarta : Andi Offset
Swarjana. (2016) Statistik Kesehatan, Yogjakarta: Andi Offset.
Syamsoedin, W., & Wowiling, F. (2015). Hubungan Durasi Penggunaan Media
Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Di SMA Negeri 9
Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 3(1), 113617.
Telekomunitas. (2014). Wanita Lebih Aktif Menggunakan Media Sosial. Diakses
pada tanggal 30 Maret 2022 dari
(http://www.telkomunitas.com/index.php/news/wanita-lebihaktif-
menggunakanmediasosial).
Tuck. (2020). Sleep Disorders - Types, Symptoms, Diagnosis, Treatments Tuck
Sleep.
Wahyuni, N. S., & Dina Susanti, N. L. P. (2021). Hubungan Antara Penggunaan
Internet Dengan Gangguan Pola Tidur Pada Siswa Smk Bintang
Persada. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 5(1), 1–4. Diakses Pada
tanggal 20 April 2022 dari https://ejournal.itekes-
bali.ac.id/10.37294/jrkn.v5i1.304

We Are Social. (2020). Riset: Ada 175,2 Juta Pengguna Internet di Indonesia.
Diakses pada tanggal 15 Maret 2022 dari
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4907674/riset-ada-1752-juta-
penggunainternet-di-indonesia.
Lampiran 1

JADWAL PENELITIAN

NO KEGIATAN BULAN

Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

IV I II III I I II III I I II III I I II III I I II III I I II III I I II III I I II III I


V V V V V V V V
1 Penyusunan
Proposal
2 ACC Proposal
3 Penyebaran
Proposal
4 Ujian Proposal
5 Ujian ulang
Proposal
6 Pengumpulan
Data
7 Penyusunan
Hasil Penelitian
8 Penyebaran
Skripsi
9 Ujian Skripsi

10 Ujian Ulang
Skripsi
11 Perbaikan dan
Pengumpulan
Lampiran 2

KUISIONER
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN
KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN
TINGKAT I ITEKES BALI

A. Petunjuk :

Baca dan pahami baik-baik pertanyaan yang ada. Anda diminta untuk
mengemukakan apakah pertanyaan tersebut sesuai dengan diri anda dengan
cara (√) jawaban paling tepat dari setiap pertanyaan.

B. Data Umum :
1. Nama (Inisial) :
2. Jenis Kelamin :
: Laki-laki
: Perempuan
3. Umur :
: 18 tahun
: 19 tahun
: 20 tahun
4. Kelas :
:A
:B
5. Perangkat elektronik apakah yang Anda gunakan untuk mengakses media
sosial?
: Smartphone
: Tablet
: Komputer/ laptop
6. Berapa jumlah media sosial yang Anda miliki saat ini?
:1
: 2-3
:>3
7. Media sosial apa yang sering Anda gunakan setiap hari?
: Whatsapp
: Instagram
: Facebook
: Tiktok
8. Berapa lama rata-rata Anda menggunakan media sosial dalam 1 hari?
: < 30 menit
: 1-2 jam
: 3-4 jam
: > 5 jam
9. Berapa kali Anda mengakses media sosial dalam 1 hari?
: 1 kali sehari
: 2-3 kali sehari
: 4-5 kali sehari
: > 6 kali sehari
LEMBAR KUESIONER

A. Kuesioner Social Media Use Integration Scale


Petunjuk pengisian :
Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang harus Anda baca dan pahami,
kemudian jawablah dengan tepat sesuai dengan pendapat Anda. Dengan cara
berikan tanda (√) pada salah satu alternative jawaban yang menurut Anda
paling sesuai, yaitu :
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Tidak Setuju (TS)
d. Sangat Tidak Setuju (STS)
No Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya merasa terganggu saat saya tidak bisa login ke media sosial

2. Media sosial memiliki peran penting dalam hubungan sosial saya

3. Saya akan sangat senang jika semua orang menggunakan media sosial
untuk berkomunikasi
4. Saya merasa putus hubungan dengan teman saat saya tidak bisa login
ke media sosial
5. Saya akan kecewa jika sata tidak bisa menggunakan media sosial sama
sekali
6. Saya berbagi banyak kegiatan harian saya melalui media sosial

7. Saya mengecek media sosial segera setelah ada peringatan tentang


adanya aktivitas baru di akun saya

8. Rata-rata berapa hari dalam sepekan yang anda gunakan untuk Tuliskan jawaban berkisar
memakai media sosial antara 1-7!
Jawab :
9. Menggunakan media sosial adalah bagian dari rutinitas harian saya

10. Saya menikmati saat saya mengecek akun media sosial saya

11. Saya tidak suka menggunakan media sosial

12. Saya merespon muatan-muatan yang dibagikan oleh orang lain


menggunakan media sosial.
B. Kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI)
Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini adalah pertanyaan yang berhubungan
dengan kebiasaan tidur Anda selama 1 bulan terakhir. Jawaban yang anda
berikan adalah jawaban yang mayoritas Anda alami dan lakukan selama 1
bulan terakhir. Silahkan menjawab pertanyaan dibawah ini.
1. Anda bisa tidur jam berapa pada malam hari?
Waktu tidur : ________________
2. Berapa menit Anda menghabiskan waktu ditempat tidur sebelum akhirnya
Anda tertidur?
Jumlah Menit : ________________
3. Jam berapa biasanya Anda bangun pagi?
Jam Bangun Tidur : _________________
4. Berapa jam Anda tidur pulas pada malam hari?
Jumlah Jam Pada Tidur Malam : ________________

Untuk pertanyaan berikut, pilih salah satu jawaban yang paling sesuai. Beri
tanda (√) pada jawaban yang paling sesuai dengan yang Anda alami.

No Pertanyaan Jawaban

Tidak Kurang dari 1-2x dalam Lebih dari 3x


Pernah 1x dalam seminggu dalam seminggu
seminggu
5. Pertanyaan berikut berkaitan dengan aktivitas tidur pada malam hari selama sebulan ini.

Tidak dapat tertidur pada malam hari


dalam waktu 30 menit.

Bangun tengah malam atau dini hari.

Terbangun di malam hari untuk ke


kamar mandi.

Sulit bernafas dengan nyaman di


malam hari.

Batuk di malam hari.

Merasa kedinginan atau menggigil saat


tidur di malam hari.
Merasa terlalu kepanasan saat tidur di
malam hari.

Mengalami mimpi buruk saat tidur di


malam hari.

Merasa kesakitan saat tidur di malam


hari (kram, nyeri, pegal).

Hal lain yang dapat mengganggu tidur


Anda, tolong sebutkan :

Pernyataan berikut adalah keadaan yang Anda alami selama sebulan ini.

No Pertanyaan Jawaban

Tidak Kurang dari 1-2x dalam Lebih dari 3x


Pernah 1x dalam seminggu dalam seminggu
seminggu
6. Seberapa sering Anda mengkonsumsi
obat-obatan untuk membantu Anda
tidur?

7. Seberapa sering muncul masalah-


masalah yang dapat mengganggu Anda
saat beraktivitas, makan atau
mengendarai kendaraan?

8. Seberapa sering Anda mengalami


kesulitan untuk tetap antusias dalam
menyelesaikan sesuatu?

Beri tanda (√) pada jawaban Anda. Sangat Baik Buruk Sangat Buruk
Baik

9. Saya menilai kualitas tidur saya dalam


sebulan.
Lampiran 3

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :

Yth Mahasiswa/i Calon Responden

Di ITEKES Bali

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dewa Ayu Putu Dian Lestari


Nim : 18C10025
Pekerjaan : Mahasiswa semester tujuh Program Studi Sarjana
Keperawatan, ITEKES Bali
Alamat : Jalan Tukad Balian No. 180 Renon, Denpasar-Bali
Bersama ini saya mengajukan permohonan kepada Saudara untuk bersedia
menjadi responden dalam penelitian saya yang berjudul “Hubungan Intensitas
Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana
Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali” yang pengumpulan datanya akan
dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2022. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan
Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali.

Saya akan tetap menjaga segala kerahasiaan data maupun informasi yang
diberikan. Demikian surat permohonan ini disampaikan, atas perhatian, kerjasama
dari kesediaannya saya mengucapkan terimakasih.

Denpasar, 18 Maret 2022


Peneliti

Dewa Ayu Putu Dian Lestari

Nim : 18C10025
Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :

Setelah membaca Lembar Permohonan Menjadi Responden yang diajukan


oleh Saudara Dewa Ayu Putu Dian Lestari, Mahasiswa semester tujuh Program
Studi Sarjana Keperawatan ITEKES Bali, yang penelitiannya berjudul “Hubungan
Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa
Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES Bali”, maka dengan ini saya menyatakan
bersedia menjadi responden dalam penelitian tersebut, secara sukarela dan tanpa
ada unsur paksaan dari siapapun. Demikian persetujuan ini saya berikan agar
dapat digunakan. Sebagaimana mestinya.

Denpasar, 18 Maret 2022

Responden

___________________
Lampiran 5

FORMULIR KETERANGAN UJI VALIDITAS DAN PENGOLAHAN


DATA STATISTIK SKRIPSI
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

Yang bertanda-tangan dibawah ini adalah pembimbing 1 dari mahasiswa atas


nama :

Nama : Dewa Ayu Putu Dian Lestari

Nim : 18C10025

Judul Proposal : Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan


Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan
Tingkat I ITEKES Bali

Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah lulus uji proposal dan
memerlukan bantuan pengolahan data sebagai berikut :

Face Validity
Nama dosen/ expert :
1) __________________________
2) __________________________


Pengolahan Data Penelitian Dengan SPSS
Nama dosen analisa data :
1) Ns.Ni Nyoman Nuartini, S.Kep.,M.Kes.

Denpasar, 22 April 2022

Pembimbing I

Ns. Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS

NIDN : 0823077901
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10

LEMBAR PERNYATAAN ANALISA DATA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ns. Ni Nyoman Nuartini, S.Kep.,M.Kes.


NIDN : 0810068101
Menyatakan bahwa mahasiswa yang disebutkan sebagai berikut :

Nama : Dewa Ayu Putu Dian Lestari


Nim : 18C10025
Judul Proposal : Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan
Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat I ITEKES
Bali

Menyatakan bahwa dengan ini telah selesai melakukan Analisa data pada hasil
penelitian yang bersangkutan.

Demikian surat ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Denpasar, 17 April 2022

(Ns. Ni Nyoman Nuartini, S.Kep., M.Kes.

NIDN : 0810068101
Lampiran 11

Frequencies

Notes
Output Created 17-APR-2022 21:55:42

Comments

Input Data D:\ANALISA


DATA\Untitled1 Ayu
Dian.sav

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 125


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values


are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all


cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Kelas JK
Umur Perangkat
Jumlahmedsos
Medsosyangseringdigunakan
Rataratamedsos Aksesmedsos
Ratamedsossepekan
TidurMalam Kualitastidur
SkorSmuis SkorPSIQ

/PIECHART FREQ

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:22.85

Elapsed Time 00:00:18.64

[DataSet0] D:\ANALISA DATA\Untitled1 Ayu Dian.sav


Statistics
Jenis Perangkat Jumlah Media
Distribusi Jenis Media Sosial Sosial yang
Distribusi Kelas Kelamin Distribusi Umur Yang digunakan dimiliki
Responden Responden Responden Responden Responden
N Valid 125 125 125 125 125
Missing 0 0 0 0 0

Statistics

Rata-rata
Media Sosial Responden
yang paling Rata-Rata rata-rata Akses Menggunakan Waktu Responden
sering digunakan penggunaan Medsos medsos dalam Tidur Pada
Responden media sosial Responden sepekan Malam Hari

N Valid 125 125 125 125 125

Missing 0 0 0 0 0

Statistics
Kualitas Tidur dalam
sebulan Total Skor SMUIS Total Skor PSIQ

N Valid 125 125 125

Missing 0 0 0

Frequency Table

Distribusi Kelas Responden


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid A 62 49.6 49.6 49.6

B 63 50.4 50.4 100.0

Total 125 100.0 100.0


Distribusi Jenis Kelamin Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 28 22.4 22.4 22.4

Perempuan 97 77.6 77.6 100.0

Total 125 100.0 100.0

Distribusi Umur Responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 18 Tahun 47 37.6 37.6 37.6

19 Tahun 68 54.4 54.4 92.0

20 Tahun 10 8.0 8.0 100.0

Total 125 100.0 100.0

Jenis Perangkat Media Sosial Yang digunakan Responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Smartphone 123 98.4 98.4 98.4

Laptop/Komputer 2 1.6 1.6 100.0

Total 125 100.0 100.0


Rata-Rata penggunaan media sosial
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <30 mnt 9 7.2 7.2 7.2

1-2 jam 36 28.8 28.8 36.0

3-4 jam 34 27.2 27.2 63.2

>5 Jam 46 36.8 36.8 100.0

Total 125 100.0 100.0

Rata-rata Akses Medsos Responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1x 3 2.4 2.4 2.4

2-3 x 30 24.0 24.0 26.4

4-5 x 40 32.0 32.0 58.4

>6x 52 41.6 41.6 100.0

Total 125 100.0 100.0

Waktu Responden Tidur Pada Malam Hari


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20.00-21.29 4 3.2 3.2 3.2

21.30-22.29 27 21.6 21.6 24.8

22.30-23.59 63 50.4 50.4 75.2

>00.00 31 24.8 24.8 100.0

Total 125 100.0 100.0


Kualitas Tidur dalam sebulan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Baik 12 9.6 9.6 9.6

Baik 52 41.6 41.6 51.2

Buruk 55 44.0 44.0 95.2

Sangat Buruk 6 4.8 4.8 100.0

Total 125 100.0 100.0

Total Skor SMUIS


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Rendah 2 1.6 1.6 1.6

Sedang 75 60.0 60.0 61.6

Tinggi 48 38.4 38.4 100.0

Total 125 100.0 100.0

Total Skor PSIQ


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Baik 10 8.0 8.0 8.0

Buruk 115 92.0 92.0 100.0

Total 125 100.0 100.0


Notes

Output Created 23-APR-2022 22:38:35

Comments

Input Data D:\ANALISA


DATA\Untitled1 ayu dian
2.sav

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 125


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values


are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all


cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=A1 A2 A3 A4
A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11
A12 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7
B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14
B15 B16 B17

/PIECHART FREQ

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:34.45

Elapsed Time 00:00:28.20

[DataSet0] D:\ANALISA DATA\Untitled1 ayu dian 2.sav

Statistics
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7

N Valid 125 125 125 125 125 125 125

Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
A8 A9 A10 A11 A12 B1 B2

N Valid 125 125 125 125 125 125 125

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Statistics
B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9

N Valid 125 125 125 125 125 125 125

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Statistics
B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16

N Valid 125 125 125 125 125 125 125

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Statistics

B17

N Valid 125

Missing 0
Frequency Table

A1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SS 41 32.8 32.8 32.8

S 71 56.8 56.8 89.6

TS 8 6.4 6.4 96.0

STS 5 4.0 4.0 100.0

Total 125 100.0 100.0

A2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SS 50 40.0 40.0 40.0

S 68 54.4 54.4 94.4

TS 5 4.0 4.0 98.4

STS 2 1.6 1.6 100.0

Total 125 100.0 100.0

A3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SS 35 28.0 28.0 28.0

S 64 51.2 51.2 79.2

TS 21 16.8 16.8 96.0

STS 5 4.0 4.0 100.0

Total 125 100.0 100.0


A4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SS 14 11.2 11.2 11.2

S 27 21.6 21.6 32.8

TS 58 46.4 46.4 79.2

STS 26 20.8 20.8 100.0

Total 125 100.0 100.0

A5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SS 33 26.4 26.4 26.4

S 67 53.6 53.6 80.0

TS 18 14.4 14.4 94.4

STS 7 5.6 5.6 100.0

Total 125 100.0 100.0

A6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SS 16 12.8 12.8 12.8

S 59 47.2 47.2 60.0

TS 42 33.6 33.6 93.6

STS 8 6.4 6.4 100.0

Total 125 100.0 100.0


A7

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SS 25 20.0 20.0 20.0

S 74 59.2 59.2 79.2

TS 23 18.4 18.4 97.6

STS 3 2.4 2.4 100.0

Total 125 100.0 100.0

A8

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SS 34 27.2 27.2 27.2

S 79 63.2 63.2 90.4

TS 10 8.0 8.0 98.4

STS 2 1.6 1.6 100.0

Total 125 100.0 100.0

A9

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SS 26 20.8 20.8 20.8

S 96 76.8 76.8 97.6

TS 2 1.6 1.6 99.2

STS 1 .8 .8 100.0

Total 125 100.0 100.0


A10

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SS 2 1.6 1.6 1.6

S 4 3.2 3.2 4.8

TS 71 56.8 56.8 61.6

STS 48 38.4 38.4 100.0

Total 125 100.0 100.0

A11

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SS 4 3.2 3.2 3.2

S 73 58.4 58.4 61.6

TS 45 36.0 36.0 97.6

STS 3 2.4 2.4 100.0

Total 125 100.0 100.0

B1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20.00-21.29 wita 4 3.2 3.2 3.2

21.30-22.29 wita 27 21.6 21.6 24.8

22.30-23.59 wita 63 50.4 50.4 75.2

>00.00 wita 31 24.8 24.8 100.0

Total 125 100.0 100.0


B2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 5-10 mnt 4 3.2 3.2 3.2

15-30 mnt 61 48.8 48.8 52.0

15-60 mnt 42 33.6 33.6 85.6

>60 mnt 18 14.4 14.4 100.0

Total 125 100.0 100.0

B3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 04.00-05.29 wita 22 17.6 17.6 17.6

05.30-07.29 wita 70 56.0 56.0 73.6

07.30-09.59 wita 25 20.0 20.0 93.6

>10.00 wita 8 6.4 6.4 100.0

Total 125 100.0 100.0

B4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 3-5 jam 36 28.8 28.8 28.8

6-8 jam 77 61.6 61.6 90.4

>9 jam 12 9.6 9.6 100.0

Total 125 100.0 100.0


B5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 17 13.6 13.6 13.6

<1x dalam seminggu 31 24.8 24.8 38.4

1-2 x dalam seminggu 53 42.4 42.4 80.8

>3x dalam seminggu 24 19.2 19.2 100.0

Total 125 100.0 100.0

B6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 16 12.8 12.8 12.8

<1x dalam seminggu 43 34.4 34.4 47.2

1-2 x dalam seminggu 41 32.8 32.8 80.0

>3x dalam seminggu 25 20.0 20.0 100.0

Total 125 100.0 100.0

B7

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 18 14.4 14.4 14.4

<1x dalam seminggu 43 34.4 34.4 48.8

1-2 x dalam seminggu 44 35.2 35.2 84.0

>3x dalam seminggu 20 16.0 16.0 100.0

Total 125 100.0 100.0


B8

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 95 76.0 76.0 76.0

<1x dalam seminggu 20 16.0 16.0 92.0

1-2 x dalam seminggu 6 4.8 4.8 96.8

>3x dalam seminggu 4 3.2 3.2 100.0

Total 125 100.0 100.0

B9

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 54 43.2 43.2 43.2

<1x dalam seminggu 54 43.2 43.2 86.4

1-2 x dalam seminggu 15 12.0 12.0 98.4

>3x dalam seminggu 2 1.6 1.6 100.0

Total 125 100.0 100.0

B10

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 40 32.0 32.0 32.0

<1x dalam seminggu 55 44.0 44.0 76.0

1-2 x dalam seminggu 25 20.0 20.0 96.0

>3x dalam seminggu 5 4.0 4.0 100.0

Total 125 100.0 100.0


B11

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 29 23.2 23.2 23.2

<1x dalam seminggu 45 36.0 36.0 59.2

1-2 x dalam seminggu 41 32.8 32.8 92.0

>3x dalam seminggu 10 8.0 8.0 100.0

Total 125 100.0 100.0

B12

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 11 8.8 8.8 8.8

<1x dalam seminggu 69 55.2 55.2 64.0

1-2 x dalam seminggu 39 31.2 31.2 95.2

>3x dalam seminggu 6 4.8 4.8 100.0

Total 125 100.0 100.0

B13

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 65 52.0 52.0 52.0

<1x dalam seminggu 40 32.0 32.0 84.0

1-2 x dalam seminggu 17 13.6 13.6 97.6

>3x dalam seminggu 3 2.4 2.4 100.0

Total 125 100.0 100.0


B14

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 122 97.6 97.6 97.6

<1x dalam seminggu 3 2.4 2.4 100.0

Total 125 100.0 100.0

B15

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 76 60.8 60.8 60.8

<1x dalam seminggu 40 32.0 32.0 92.8

1-2 x dalam seminggu 9 7.2 7.2 100.0

Total 125 100.0 100.0

B16

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 47 37.6 37.6 37.6

<1x dalam seminggu 54 43.2 43.2 80.8

1-2 x dalam seminggu 20 16.0 16.0 96.8

>3x dalam seminggu 4 3.2 3.2 100.0

Total 125 100.0 100.0


B17

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat baik 12 9.6 9.6 9.6

Baik 52 41.6 41.6 51.2

Buruk 55 44.0 44.0 95.2

Sangat buruk 6 4.8 4.8 100.0

Total 125 100.0 100.0

Descriptives

Notes
Output Created 17-APR-2022 22:05:44

Comments

Input Data D:\ANALISA


DATA\Untitled1 Ayu
Dian.sav

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 125


File

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values


are treated as missing.

Cases Used All non-missing data are used.


Syntax DESCRIPTIVES
VARIABLES=Kelas JK
Umur Perangkat
Jumlahmedsos
Medsosyangseringdigunakan
Rataratamedsos Aksesmedsos
Ratamedsossepekan
TidurMalam Kualitastidur
SkorSmuis SkorPSIQ
Waktusebelumtidur
BangunPagi TidurPulas

/STATISTICS=MEAN
STDDEV VARIANCE
RANGE MIN MAX.

Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.03

[DataSet0] D:\ANALISA DATA\Untitled1 Ayu Dian.sav

Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Distribusi Kelas Responden 125 1.00 1.00 2.00 1.5040 .50200

Distribusi Jenis Kelamin 125 1.00 1.00 2.00 1.7760 .41860


Responden

Distribusi Umur Responden 125 2.00 1.00 3.00 1.7040 .60939

Jenis Perangkat Media Sosial 125 2.00 1.00 3.00 1.0320 .25196
Yang digunakan Responden

Jumlah Media Sosial yang 125 2.00 1.00 3.00 2.3760 .65579
dimiliki Responden

Media Sosial yang paling 125 3.00 1.00 4.00 1.3120 .65274
sering digunakan Responden

Rata-Rata penggunaan media 125 3.00 1.00 4.00 2.9360 .97339


sosial

rata-rata Akses Medsos 125 3.00 1.00 4.00 3.1280 .86113


Responden

Rata-rata Responden 125 6.00 1.00 7.00 6.2640 1.21910


Menggunakan medsos dalam
sepekan

Waktu Responden Tidur Pada 125 3.00 1.00 4.00 2.9680 .77184
Malam Hari
Kualitas Tidur dalam sebulan 125 3.00 1.00 4.00 2.4400 .73397

Total Skor SMUIS 125 2.00 1.00 3.00 12.3680 10.51644

Total Skor PSIQ 125 1.00 1.00 2.00 17.9200 10.27238

Waktu Yang diperlukan 125 3.00 1.00 4.00 2.5920 .77351


responden Sebelum tidur

Waktu Responden Bangun 125 3.00 1.00 4.00 2.1520 .78346


Pagi

Lama Responden Tidur Pulas 125 2.00 2.00 4.00 2.8080 .59155

Valid N (listwise) 125

Descriptive Statistics
Variance

Distribusi Kelas Responden .252

Distribusi Jenis Kelamin Responden .175

Distribusi Umur Responden .371

Jenis Perangkat Media Sosial Yang digunakan Responden .063

Jumlah Media Sosial yang dimiliki Responden .430

Media Sosial yang paling sering digunakan Responden .426

Rata-Rata penggunaan media sosial .947

rata-rata Akses Medsos Responden .742

Rata-rata Responden Menggunakan medsos dalam sepekan 1.486

Waktu Responden Tidur Pada Malam Hari .596

Kualitas Tidur dalam sebulan .539

Total Skor SMUIS .267

Total Skor PSIQ .074

Waktu Yang diperlukan responden Sebelum tidur .598

Waktu Responden Bangun Pagi .614

Lama Responden Tidur Pulas .350

Valid N (listwise)

NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=SkorSmuis SkorPSIQ /MISSING ANALYSIS.


NPar Tests

Notes
Output Created 17-APR-2022 22:06:27

Comments

Input Data D:\ANALISA


DATA\Untitled1 Ayu
Dian.sav

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 125


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values


are treated as missing.

Cases Used Statistics for each test are


based on all cases with valid
data for the variable(s) used in
that test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=SkorSmuis
SkorPSIQ

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.03

Number of Cases Alloweda 157286

a. Based on availability of workspace memory.

[DataSet0] D:\ANALISA DATA\Untitled1 Ayu Dian.sav


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total Skor
SMUIS Total Skor PSIQ

N 125 125

Normal Parametersa,b Mean 12.3680 17.9200

Std. Deviation 10.51644 10.27238

Most Extreme Differences Absolute .085 .065

Positive .065 .075

Negative -.047 -.057

Test Statistic .065 .057

Asymp. Sig. (2-tailed) .041 .022

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

CORRELATIONS /VARIABLES=SkorSmuis SkorPSIQ /PRINT=TWOTAIL


NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Notes
Output Created 17-APR-2022 22:07:11

Comments

Input Data D:\ANALISA


DATA\Untitled1 Ayu
Dian.sav

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 125


File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values
are treated as missing.

Cases Used Statistics for each pair of


variables are based on all the
cases with valid data for that
pair.

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=SkorSmuis
SkorPSIQ

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00.05

Elapsed Time 00:00:00.07

[DataSet0] D:\ANALISA DATA\Untitled1 Ayu Dian.sav

Correlations
Total Skor
SMUIS Total Skor PSIQ

Total Skor SMUIS Pearson Correlation 1 .268**

Sig. (2-tailed) .000

N 125 125

Total Skor PSIQ Pearson Correlation .268** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 125 125

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Lampiran 12
Lampiran 13

FORMAT BUKU BIMBINGAN PROPOSAL MAHASISWA


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN ITEKES BALI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama Mahasiswa : Dewa Ayu Putu Dian Lestari

NIM : 18C10025

Pembimbing I : Ns. Kadek Nuryanto, S.Kep.,MNS

No Hari/ Kegiatan Bimbingan Komentar/ Saran Perbaikan Paraf


Tanggal/ Pembimbing
Jam

1. 30 Oktober Pengarahan awal terkait dengan 1. Mencari masalah penelitian.


2021 penyusunan proposal 2. Menemukan GAP yang
mendukung terkait dengan
penelitian yang akan dilakukan.
3. Menentukan variabel,
instrument penelitian, dan
kriteria FINER.

2. 16 Membahas masalah penelitian 1. ACC topik penelitian mengenai


November yang akan digunakan sebagai intensitas penggunaan media
2021 bahan penelitian. sosial dengan kualitas tidur
mahasiswa.
2. Menentukan responden yang
akan digunakan.

3. 22 Membahas judul atau topik 1. ACC judul penelitian :


November penelitian Hubungan Intensitas
2021 Penggunaan Media Sosial
Dengan Kualitas Tidur Pada
Mahasiswa Sarjana
Keperawatan Tingkat I di
ITEKES Bali.
2. Lanjutkan ke BAB I yaitu
pembuatan latar belakang,
rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat
penelitian.

4. Jumat, 10 Bimbingan terkait dengan BAB I, 1. Perbaiki latar belakang


Desember II,III,IV dan lampiran penelitian. tambahkan penelitian terkait
2. Usahakan latar belakang lebih
2021 singkat jangan sampai lebih
dari 7 halaman.

5. Rabu, 15 Bimbingan terkait dengan BAB I, 1. ACC Bab I


Desember II,III,IV dan lampiran penelitian. 2. Perbaiki penulisan, sesuaikan
2021 dengan buku panduan
penyusunan proposal
3. Berikan penjelasan kerangka
konsep

6. Selasa, 21 Bimbingan terkait dengan BAB I, 1. ACC Bab II


Desember II,III,IV dan lampiran penelitian. 2. Perbaiki sub judul didalam
2021 penulisan definisi operasional
3. Perbaiki tabel definisi
operasional

7. Rabu, 29 Bimbingan terkait dengan BAB I, 1. ACC Bab III


Desember II,III,IV dan lampiran penelitian. 2. Tentukan teknik pengumpulan
2021 data yang digunakan
3. Tambahkan alas an kenapa
memilih responden tersebut,
tambahkan di latar belakang

8. Senin, 03 Bimbingan terkait dengan BAB I, 1. ACC Bab IV


Januari 2022 II,III,IV dan lampiran penelitian. 2. Perbaiki penulisan pada bagian
data responden di lampiran
instrument penelitian

9. Selasa, 11 Bimbingan terkait dengan BAB I, 1. ACC Bab 1-4


Januari 2022 II,III,IV dan lampiran penelitian. 2. Perbaiki penulisan daftar
pustaka

10. Jumat, 07 Bimbingan terkait dengan BAB I, 1. ACC Bab 1-4 dan Lampiran
Januari, II,III,IV dan lampiran penelitian. terkait penelitian
2022
FORMAT BUKU BIMBINGAN PROPOSAL MAHASISWA
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN ITEKES BALI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama Mahasiswa : Dewa Ayu Putu Dian Lestari

NIM : 18C10025

Pembimbing II : Asthadi Mahendra Bandesa, S.Pd.H.,M.Pd.H

No Hari/ Kegiatan Bimbingan Komentar/ Saran Perbaikan Paraf


Tanggal/ Pembimbing
Jam

1. 26 Membahas topik penelitian, 1. ACC topik penelitian


Oktober masalah penelitian, judul 2. Konsulkan ke pembimbing I
2021 penelitian, variabel, dan 3. Setelah di ACC lanjutkan ke tahap
selanjutnya, yaitu pembuatan Bab
instrument penelitian yang
1.
akan digunakan.

2. 02 Bimbingan Bab 1 yang 1. Pada bagian latar belakang harus


November pertama bersifat umum, yang dibahas
2021 adalah terkait dengan variabel
penelitian yang digunakan.
2. Tambahkan GAP/ kesenjangan dan
hasil studi pendahuluan yang sudah
dilakukan.
3. Lakukan perbaikan Bab I
4. Sesuaikan penulisan dengan buku
panduan penyusunan proposal.

3. 05 Bimbingan Bab I yang ke dua. 1. Penulisan tujuan penelitian


November sesuaikan dengan buku panduan
2021 penyusunan proposal, yaitu
terdapat tujuan umum dan khusus.

4. 06 Bimbingan Bab I yang ke tiga 1. ACC Bab 1


November 2. Lanjutkan ke Bab II
2021

5. 12 Bimbingan Bab II yang 1. Penulisan tinjauan pustaka harus


November pertama lebih difokuskan kepada apa yang
akan di teliti, contohnya adalah
membahas terkait intensitas
2021 penggunaan media sosial dengan
kualitas tidur mahasiswa, pastikan
aspek yang dijelaskan lebih
mengarah ke pembahasan
mahasiswa, karena akan meneliti
terkait dengan penggunaan media
sosial dengan kualitas tidur
mahasiswa.

6. 15 Bimbingan Bab II yang kedua 1. Acc Bab II


November 2. Lanjutkan pembuatan Bab III
2021

7. 22 Bimbingan Bab III yang 1. Kerangka konsep penelitian harus


November pertama jelas dan simple supaya mudah
2021 dipahami
2. Definisi oprasional dibuat dalam
bentuk tabel.
3. Perbaiki penulisan dan pengaturan
spasi pada setiap kalimat.

8. 26 Bimbingan Bab III yang ke 1. ACC Bab III


November dua 2. Lanjutkan pembuatan Bab IV
2021

9. 07 Bimbingan Bab IV yang 1. Dalam menentukan jumlah sampel


Desember pertama penelitian, bisa menggunakan
2021 rumus besar sampel jika objek
yang akan diteliti memiliki
populasi yang besar.
2. Metode pengumpulan data harus
menggunakan instrument yang
sesuai dengan variabel penelitian.
3. Pada tahap persiapan pengumpulan
data, disarankan untuk mengurus
surat etik penelitian di komisi etik
ITEKES Bali.
4. Perbaiki spasi dalam penulisan.

10. 28 Bimbingan Bab IV yang 1. ACC Bab 4


Desember kedua 2. Selanjutnya lakukan bimbingan
2021 dengan pembimbing I.
Lampiran 14

FORMAT BUKU BIMBINGAN SKRIPSI


MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
ITEKES BALI TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama Mahasiswa : Dewa Ayu Putu Dian Lestari


NIM : 18C10025
Pembimbing 1 : Ns. Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS

No Hari/Tanggal/Jam Kegiatan Bimbingan Komentar/ Saran Paraf


Perbaikan Pembimbing

1 Selasa, 17 Mei Bimbingan format umum Penulisan hasil


2022 skripsi penelitian mengacu
pada buku Jullie
Pallant

2 Jumat, 20 Mei 2022 Diskusi BAB I-BAB IV Merubah diksi agar


tidak seperti proposal
dan mengupdate data
terbaru di semua BAB

3 Senin, 23 Mei 2022 Bimbingan BAB V Meperbaiki penulisan


keterangan tabel

4 Rabu, 25 Mei 2022 Bimbingan BAB V Memperbaiki penulisan


tabel seperti reapeat
header row dan font
penulisan.

5 Jumat, 27 Mei 2022 Bimbingan BAB V Memperbaiki penulisan


hasil uji korelasi

6 Senin, 30 Mei 2022 Bimbingan BAB V-VII Lanjut bab 6-7

7 Rabu, 01 Juni 2022 Bimbingan BAB V-VII Keterbatasan penelitian


harus jelas bukan
proses pelaksanaan.
8 Sabtu, 04 Juni Mengumpulkan BAB I-VII Simpulan kembalikan
2022 ke tujuan dan Saran
harus operasional, ada
dasar memberikan
saran berdasarkan data
hasil peneltiian atau
pembahasan
9 Senin, 06 Juni 2022 Revisi Bimbingan BAB I- Cek panduan penulisan
VII kembali.

10 Rabu, 08 Juni 2022 ACC BAB I-VII Persiapan Ujian


BUKU BIMBINGAN SKRIPSI
MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
ITEKES BALI TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama Mahasiswa : Dewa Ayu Putu Dian Lestari


NIM : 18C10025
Pembimbing 2 : Asthadi Mahendra Bandesa, S.Pd.H.,M.Pd.H

No Hari/Tanggal Kegiatan Bimbingan Komentar/ Saran Perbaikan Paraf


/Jam Pembimbing

1 Selasa, 10 Mei Bimbingan BAB I-VII Perbaiki penulisan agar tidak


2022 menggunakan bahasa proposal

2 Kamis, 12 Mei Bimbingan BAB V Perbaiki tabel hasil penulisan


2022 menggunakan tanda koma.

3 Jumat, 13 Mei Revisi BAB V Kunsultasikan tampilan


2022 Analisa data

4 Minggu, 15 Bimbingan BAB V Perbaiki penulisan hasil uji


Mei 2022 korelasi

5 Selasa, 17 Mei Bimbingan BAB VI Perbaiki keterbatasan


2022 penelitian.

6 Kamis, 19 Mei Bimbingan BAB V-VII Perbaiki Saran penelitian agar


2022 lebih spesifik.

7 Sabtu, 21 Mei Bimbingan BAB I-VII Perhatikan saran aplikatif/


2022 bentu kongkrit melalui apa.
8 Senin, 23 Mei Bimbingan BAB I-VII Cek panduan penulisan daftar
2022 pustaka.

9 Kamis, 26 Mei Bimbingan BAB I-VII Perbaiki penulisan


2022

10 Senin, 30 Mei ACC BAB I-VII Persiapan ujian


2022

Anda mungkin juga menyukai