Anda di halaman 1dari 21

Rachmawaty 111021075

Pembimbing : dr.Anugrah RSA, SpOG


Pendahuluan
Definisi

 Penyakit trombofilia autoimun yang ditandai


dengan adanya:
 Antibody antifosfolipid (antibody antikardiolipin
dan atau antikoagulan lupus) yang menetap
 Kejadian berulang thrombosis vena/ arteri,
keguguran, atau trombositopenia.
Manifestasi obsgyn Manifestasi non obsgyn

 Keguguran berulang  Trombosis nontraumatik


 Kematian janin pada TM II atau tromboemboli
atau III,  Stroke, terutama pada usia
 Preeklampsia berat pada < 24-50 tahun
34 minggu gestasi  TIA
 Pertumbuhan janin  Anemia hemolitik
terhambat autoimun
 Chorea gravidarum  Trombositopenia autoimun
 SLE atau penyakit jaringan
ikat
 Hasil positif palsu pada tes
serologi untuk sifilis.
Perubahan hemostasis pada
kehamilan
 Peningkatan faktor-faktor koagulasi dan
fibrinogen plasma
 Penurunan kadar protein S dan protein C-
aktif

HIPERKOAGULASI
Patogenesis
Mekanisme penurunan kadar aneksin V dan
percepatan pembekuan darah yang berkaitan
dengan antibodi antifosfolipid
Gejala klinis APS

 Kematian janin.
 Trombosis arteri atau vena, strok dan
insufisiensi arteri yang tidak jelas
penyebabnya.
 Autoimmun trombositopenia.
 Kulit : sianosis perifer, livido retikularis, ulkus
kaki, gangren jari-jari.
 Artritis non erosif yang melibatkan dua atau
lebih sendi perifer dengan penyebab yang
tidak jelas.
Con’d
 Serositis, dapat berupa pleuritis atau efusi
pleura, perikarditis atau efusi perikrdial, yang
penyebabnya tidak jelas.
 Ginjal: proteinuri 0,5 gr/hari.
 Neuro: kejang dan psikosis yang tidak diketahui
penyebabnya.
 Hematologi : Anemia hemolitik dg retikulosis,
Leukopeni <4000/mm³ min 2x pemeriksaan,
limfopeni <1500/mm³, trombositopeni
<100.000/mm³, yang penyebabnya tidak dapat
dijelaskan.
Diagnosis

Kriteria klinik
 Trombosis vaskuler
 Ditemukan satu atau lebih serangan
trombosis arterial, vena atau pembuluh
kecil di jaringan atau organ.
 Morbiditas kehamilan
 Satu atau lebih kematian janin tanpa sebab
pada usia gestasi  10 minggu
 Satu atau lebih persalinan preterm pada usia
gestasi  34 minggu
 Tiga atau lebih abortus spontan berturut-turut
pada usia gestasi  10 minggu
Kriteria laboratorium
 Pemeriksaan Anticardiolipin Antibody (ACA)
 Ditemukan ACA isotipe IgG dan/atau IgM di dalam
darah dengan kadar sedang atau tinggi pada  2
kali pemeriksaan dengan interval waktu  12
minggu
 Pemeriksaan Lupus Anticoagulant (LA)
 Ditemukan LA di dalam plasma pada  2 kali
pemeriksaan dengan interval waktu  12 minggu
 Pemeriksaan Anti-beta2-glycoprotein I
 Ditemukan anti-beta2-glycoprotein I antibodi IgG
atau IgM didalam darah pada  2 kali
pemeriksaan dengan interval waktu  12 minggu
Alogaritma penegakan diagnosis
APS
Penatalaksanaan

 Kunjungan Antenatal
 Pemeriksaan kehamilan dalam trimester pertama
dan kedua dilakukan setiap dua minggu, dan
setelah itu setiap minggu mulai kehamilan 32-34
minggu, dimana terjadi peningkatan risiko
terjadinya trombosis pada pengobatan yang tidak
adekuat
 Medikamentosa
Heparin
 Dosis 5000-10000 unit , subkutan per 12 jam.
 Mencegah trombosis di mikrosirkulasi,
termasuk pertemuan desidua-trofoblas.
 Mengikat anti-ß2-glikoprotein antibodi I,
yang menutupi sinsitiotrofoblas  mencegah
terikatnya antibodi antikardiopilin dan anti-
ß2-glikoprotein antibodi I ke permukaan sel-
sel tersebut  mencegah kerusakan sel
Aspirin
 Aspirin dosis rendah (60-80 mg) 1xsehari.
 Menghambat perubahan asam arakidonat
menjadi tromboksan A2 & tdk
mempengaruhi produki prostasiklin 
penurunan tromboksan A2 yang
menggumpalkan trombosit dan
menyebabkan vasokonstriksi
Glukokortikoid
 Betametason dosis sekali 12 mg/hari/im atau
 Deksametason 2 x 6 mg/hari/oral selama 4
hari
Terapi imunoglobulin
 Dosis 0,4 g/kg/hari, IV, slm 5 hari (dosis total 2
g/kg), diulang setiap bulan, atau
 Dosis tunggal 1 g/kg setiap bulan
Persalinan dan Pengawasan Masa
Nifas
 Segera setelah inpartu, pemberian heparin
harus dihentikan, dan proses persalinan
diawasi
 Pada masa post partum, Heparinisasi
dilanjutkan sampai 4-6 jam lagi untuk
mencegah terjadinya sindrom post partum
(flare-up), diturunkan secara bertahap.
Komplikasi

 Trombosis vna ovarium pasca persalinan


 Trombosis arterial dalam kehamilan
 Kematian janin berulang
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai