TESIS
Oleh :
Nama Mahasiswa : Sherly Ayu Tionika
NPM : 206070011
Oleh
Nama Mahasiswa : Sherly Ayu Tionika
NPM : 206070011
i
TAHUN 2022
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Tesis :Pengaruh Pesan Melalui Media Video Terhadap Pengetahuan, Sikap,
Dan Praktik Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bantargebang Tahun 2022
Tesis ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tesis Program Studi
Magister Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Respati Indonesia.
Jakarta, September 2022
Komisi Pembimbing
Penguji
Diketahui oleh
Ketua Program Studi
Magister Kesehatan Masyarakat
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Pengaruh Pesan Melalui
Media Video Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Pemberian ASI Eksklusif Pada
Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang Tahun 2022 adalah benar-benar karya
sendiri, kecuali jika dalam pengutipan substansi disebutkan sumbernya dan belum pernah
diajukan pada instansi manapun, serta bukan karya jiplakan. Saya bertanggungjawab atas
keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan tesis ilmiah yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya tekanan dan paksaan
dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata dikemudian
hari pernyataan ini tidak benar.
Yang menyatakan,
materai
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pengaruh Pesan Melalui Media Video
Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bantargebang Tahun 2022 adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telas disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Universitas Respati
Indonesia
Sebagai civitas akademik Universitas Respati Indonesia, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Sherly Ayu Tionika
NPM : 206070011
Program Studi : Magister Kesehatan Masyarakat
Peminatan : Promosi Kesehatan
Jenis Karya : Tesis
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas
Respati Indonesia hak bebas Royalti Non-Eksklusif (non-exclusive royalty free right) atas
karya ilmiah saya yang berjudul : Pengaruh Pesan Melalui Media Video Terhadap
Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bantargebang Tahun 2022, beserta softcopy (CD) dan perangkat yang ada
(bila diperlukan).
Dengan hak bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Respati Indonesia berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data dan
menampilkannya (database), mendistribusikannya dan menampilkan/ mempublikasikan di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik hak
cipta. Segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya
ilmiah ini menjadi tanggung jawab pribadi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh tesis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan
sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya
ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan
pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan Universitas Respati Indonesia.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh tesis ini dalam bentuk
apa pun tanpa izin Universitas Respati Indonesia.
RIWAYAT HIDUP
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul “
Pengaruh Pesan Melalui Media Video Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik
Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargeang Tahun
2022 ”.
Dalam penyusunan Tesis ini penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, tetapi berkat bantuan, bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. drg. Tri Budi W. Rahardjo, MS., selaku Rektor Universitas Respati
Indonesia.
2. Dr. Atik Kridawati, ST., M.Kes., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Respati Indonesia.
3. Dr. Laila Ulfa, SKM., M.Kes., selaku Ketua Program Studi Magister Kesehatan
Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Respati Indonesia..
4. Dr. Zarfiel Tafal, MPH., selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
dan arahan dalam penyelesaian tesis ini.
5. Ibu Yennie Ariestanti, S.SiT, M.Kes., selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini.
6. Para Dosen Universitas Respati Indonesia khususnya Dosen Program Pascasarjana
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini.
7. Para staf Universitas Respati Indonesia khususnya staf Program Pascasarjana yang
telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini.
8. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi yang telah memberikan saya izin untuk
pengambilan data penelitian.
9. Kepala Puskesmas Bantargebang yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian di Puseksmas Bantargebang.
10. Ibu Dwiana, selaku Nutritionist Puskesmas Bantargebang dan Ibu Kader di
Wilayah Puskesmas Bantargebang yang telah banyak membantu pada saat turun
lapangan.
11. Seluruh Responden yang telah berkenan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
12. Kedua orang tua saya Bapak Setiono dan Ibu Kasih yang senantiasa mendoakan,
memberikan dukungan moril, serta memberikan motivasi yang tiada hentinya untuk
segera menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya.
13. Sepupu saya Widya Sela dan Hani Nispujianti yang meluangkan waktu untuk
mendengarkan keluh dan kesah selama ini.
14. Teman saya Aprilia, Nazla, Amalia, Sabrina, Muthia, dan Nurhiyanah yang telah
membantu penulis dalam proses tesis ini.
15. Seluruh teman – teman seperjuangan yang telah meberikan bantuan dan kerjasama
yang baik selama mengikuti pendidikan.
16. Semua pihak yang telah membantu, penulis ucapkan terimakasih atas kerjasama
dan dukungannya sehingga penyusunan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhirnya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan tesis ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk peneliti khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Penulis
ABSTRAK
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
ABSTRAK
Pemberian ASI mampu menurunkan angka kematian bayi akibat infeksi sebesar 88%.
Pada tahun 2021 cakupan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Bantargebang hanya 2,71 %. Tingkat pengetahuan dan sikap ibu berhubungan dengan
praktik pemberian ASI eksklusif, dan video dianggap merupakan media yang efektif
terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan praktik pemberian ASI eksklusif
pada ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pesan melalui media video
terhadap pengetahuan, sikap, dan praktik serta mengetahui faktor dominan yang
mempengaruhi praktik ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Penelitian eksperimen semu ini
menggunakan rancangan pretest-posttest. Penelitian dilakukan terhadap 2 kelompok
responden, yaitu kelompok yang mendapat intervensi pesan melalui media video, dan
kelompok yang tidak mendapatkan intervensi. Hasilnya terjadi peningkatan bermakna
pengetahuan pada kelompok eksperimen dengan uji (paired simple t test, p=0,000),
perubahan sikap (uji Wilcoxon, p=0,001), dan peningkatan praktik (uji Wilcoxon,
p=0,000). Sikap merupakan variabel yang paling mempengaruhi praktik pemberian ASI
eksklusif.
Kata kunci : ASI eksklusif, Video, Pengetahuan, Sikap, Praktik, Ibu bayi usia 0-
5 bulan
Daftar Pustaka : 68 (1999-2015)
ABSTRACT
MASTER PROGRAM OF PUBLIC HEALTH
POSTGRADUATE PROGRAM OF UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
ABSTRACT
Breastfeeding can reduce infant mortality due to infection by 88%. In 2021 the coverage of
exclusive breastfeeding in the Bantargebang Community Health Center is only 2.71%.
Mother's level of knowledge is related to exclusive breastfeeding, and video is considered
an effective medium for increasing changing knowledge, as well as attitudes and practices
of exclusive breastfeeding to mothers. The purpose of this study was to determine the effect
of using video message towads mothers’ knowledge, attitude, and practice to find out the
dominant factors that influence the mothers’ exclusive breastfeeding practice. Using a
quasi-experimental method and pret est-posttest desig, the respondents is divided into a
group of mothers who received intervention with video, and a group of mothers who did
not In this study knowledge increase, attitude change, and practice were found in the
intervention group.. The most influencing variable towards the exclusive breastfeeding
practice is mother’sattitude.
References : 68 (1999-2015)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT iii
PERNYATAAN ORISINALITAS iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH v
HAK CIPTA vi
RIWAYAT HIDUP vii
KATA PENGANTAR viii
ABSTRAK x
ABSTRACT xi
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBARxvii
DAFTAR SIMBOL/SINGKATAN xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB 1 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah Dan Pertanyaan Penelitian...................................................................5
1.2.1 Pertanyaan Penelitian.................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................................6
1.3.1 Tujuan Umum...................................................................................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus...........................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................................7
1.4.1 Manfaat Teoritis...............................................................................................................7
1.4.2 Manfaat Aplikatif.............................................................................................................7
1.5 Ruang Lingkup 7
BAB II 8
KAJIAN PUSTAKA 8
2.1 Menyusui...........................................................................................................................8
2.1.1 Air Susu Ibu ( ASI )..........................................................................................................9
2.1.2 ASI Ekslusif...................................................................................................................10
2.1.3 Manfaat ASI Eksklusif............................................................................................11
2.2 Puskesmas.......................................................................................................................12
2.3 Promosi Kesehatan..........................................................................................................13
2.4 Metode Promosi Kesehatan.............................................................................................14
2.5 Media Promosi Kesehatan...............................................................................................15
2.6 Video...............................................................................................................................16
2.7 Pengetahuan.........................................................................................................................17
2.7.1 Sumber Pengetahuan......................................................................................................19
2.7.2. Cara Mengukur pengetahuan.........................................................................................22
2.8 Sikap.....................................................................................................................................23
2.8.1 Sumber atau Sebab Orang bersikap...............................................................................24
2.8.2 Cara Pengukuran Sikap.................................................................................................24
2.9 Praktik.................................................................................................................................25
2.9.1 Cara Mengembangkan Praktik atau Ketermapilan Seseorang........................................26
2.9.2 Cara Mengukur Praktik..................................................................................................26
2. 10 Kuesioner....................................................................................................................27
2.10.1 Pre test..........................................................................................................................28
2.10.2 Post test...................................................................................................................28
2.10.3 Skala Guttman.........................................................................................................29
2.11 Usia.....................................................................................................................................30
2.12 Pendidikan...........................................................................................................................30
2.13 Pekerjaan.............................................................................................................................30
2.14. Teori Skinner (1938)..........................................................................................................31
2.15 Teori Lawrence Green (1980).............................................................................................31
2. 16 Penelitian Sebelumnya......................................................................................................32
2.15 Kerangka Teori....................................................................................................................36
BAB III 38
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS 38
3.1 Kerangka Konsep..................................................................................................................38
3.2 Definisi Operasional........................................................................................................39
3.3. Hipotesis...............................................................................................................................43
BAB IV 45
METODE PENELITIAN 45
4.1 Jenis Dan Desain Penelitian..................................................................................................45
4.2 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Penelitian..........................................................................46
4.2.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian........................................................................................46
4.2.2. Tempat Pelaksanaan Penelitian.....................................................................................46
4.3 Populasi dan Sampel.............................................................................................................46
4.3.1 Populasi..........................................................................................................................46
4.3.2 Sample............................................................................................................................46
4.4 Uji Validitas Dan Reliabilitas................................................................................................47
4.4.1 Uji Validitas...................................................................................................................47
4.4.2 Uji Validitas Kusioner....................................................................................................47
4.4.2 Uji Reliabilitas................................................................................................................51
4.5 Teknik Pengambilan Data Dan Analisis Data........................................................................52
4.5.1 Teknik Pengambilan Data...............................................................................................52
4.5.2 Analisis Data..................................................................................................................58
BAB V 59
HASIL 59
5.1 Gambaran Lokasi Penelitian..................................................................................................59
5.2 Karakteristik Responden......................................................................................................59
5.2.1 Karakteristik Responden Kelompok 1 (Kelompok Eksperimen)...................................59
5.2.2 Kararkteristik Responden Kelompok 2 (Kelompok Kontrol).........................................61
5.2 Hasil Pengaruh Media Video Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik............................63
5.2.1 Pengaruh Media Video Terhadap Pengetahuan..............................................................63
5.2.2 Pengaruh Media Video Terhadap Sikap.........................................................................66
5.2.3 Pengaruh Media Video Terhdap Praktik.........................................................................68
5.2.4 Hubungan Praktik Dengan Faktor - faktor......................................................................71
5.2.5. Faktor yang dominan terhadap praktik pemberian ASI eksklusif..................................74
BAB VI 75
PEMBAHASAN 75
6.1 Pengaruh Media Video Terhadap Pengetahuan....................................................................75
6.2 Pengaruh Media Video Terhadap Sikap...............................................................................76
6.3 Pengaruh Media Video Terhadap Praktik..............................................................................78
6.4 Faktor yang berhubungan dengan praktik..............................................................................80
a. Pengetahuan.........................................................................................................................80
b. Sikap....................................................................................................................................80
c. Usia Bayi.............................................................................................................................81
d. Usia Ibu...............................................................................................................................81
e. Pendidikan Ibu.....................................................................................................................82
f. Pekerjaan Ibu.......................................................................................................................82
6.5 Faktor dominan terhadap praktik...........................................................................................83
BAB VII 84
KESIMPULAN DAN SARAN 84
7. 1 Kesimpulan..........................................................................................................................84
7. 2 Saran.....................................................................................................................................84
7.3 Keterbatasan Penelitian...................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA 85
LAMPIRAN 90
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Daftar Penelitian Sebelumnya 32
Tabel 3. 1 Definisi Operasional 39
Tabel 4. 1 Uji Validitas Kuesioner Pengtahuan 48
Tabel 4. 2 Uji Validitas Kuesioner Sikap 49
Tabel 4. 3 Uji Validitas Kuesioner Praktik 50
Tabel 4. 4 Instrumen Kuesioner Penlitian 53
Tabel 5. 1 Analisis Deskriptif Pengtahuan 63
Tabel 5. 2 Uji Normalitas Pengetahuan 64
Tabel 5. 3 Uji Paired Sample T Test Pengetahuan 64
Tabel 5. 4 Uji Homogenitas Pengetahuan 65
Tabel 5. 5 Uji Independent Sample T Test Pengetahuan 65
Tabel 5. 6 Analisis Deskriptif Sikap 66
Tabel 5. 7 Uji Normalitas Sikap 66
Tabel 5. 8 Uji Wilcoxon Sikap 67
Tabel 5. 9 Uji Homogenitas Sikap 67
Tabel 5. 10 Uji Mann Whitney Sikap 68
Tabel 5. 11 Analisis Deskriptif Praktik 68
Tabel 5. 12 Uji Normalitas Praktik 69
Tabel 5. 13 Uji Wilcoxon Praktik 69
Tabel 5. 14 Uji Homogenitas Praktik 70
Tabel 5. 15 Uji Mann Whitney Praktik 70
Tabel 5. 16 Hubungan Praktik dengan Pengetahuan 71
Tabel 5. 17 Hubungan Praktik dengan Sikap 71
Tabel 5. 18 Hubungan Praktik dengan Usia Bayi 72
Tabel 5. 19 Hubungan Praktik dengan Usia Ibu 72
Tabel 5. 20 Hubungan Praktik dengan Pendidikan Ibu 73
Tabel 5. 21 Hubungan Praktik dengan Pekerjaan Ibu 73
Tabel 5. 22 Faktor Dominan Terhadap Praktik 74
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SIMBOL/SINGKATAN
DAFTAR LAMPIRAN
2.1 Menyusui
Menyusui merupakan suatu proses yang alamiah dalam memberikan makanan atau
asupan pada bayi yaitu berupa air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Menyusui adalah
pemberian air susu kepada bayi baik secara langsung dari payudara ibu ataupun melalui
proses pemerasan (expressed breast-feeding). menyusui secara eksklusif disebut ASI
eksklusif merupakan pemberian ASI mulai dari bayi lahir hingga bayi berusia 6 bulan
tanpa diberikan makanan atau cairan lain baik berupa makanan ataupun cairan (kecuali
obat, vitamin, ORS) (Hartiningtiyaswati, 2019).
Menyusui adalah sutau proses alamiah sehingga seorang ibu pada saat masa
kehamilan, bukan hanya menyiapkan untuk proses persalinan saja, tetapi juga harus
mempersipakan untuk proses menyususi atau pembentukan ASI, sehingga menyusui
tidak dapat dianggap sebagai suatu objek yang berdiri sendiri ketika dukungan sosial,
pengetahuan, budaya, keterampilan para profesional layanan kesehatan termasuk bidan,
secara jelas sangat berdampak terhadap keberhasilan dari awal mulai inisiasi serta
lamanya pemberian ASI (Air Susu Ibu). Meskipun menyusui adalah suatu proses yang
alamiah, penhetahuan yang memadai dan sikap positif sangat mendukung dan
diperlukan dalam keberhasilan seorang ibu untuk menyusui bayinya. Menyusui
tentunya bukan hanya sekedar memberi asupan atau makanan kepada bayi karena
melalui ASI ibu dan bayi sama – sama belajar dalam hal menumbuhkan ikatan kasih
sayang (bonding attachment), mencegah terjadinya hipotermi, serta memberikan nutrisi
yang terbaik untuk bayi yang dapat diberikan oleh ibu, maka dari itu ASI sangat
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sehingga ASI dikatakan sebagai
nutrisi terbaik. (Pramana, 2021).
Menyusui memberikan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang serta
keuntungan ekonomi dan lingkungan bagi anak-anak, wanita, dan masyarakat. Untuk
mewujudkan keuntungan ini, dukungan politik dan investasi keuangan diperlukan
untuk melindungi, mempromosikan, dan mendukung menyusui. Terlepas dari
manfaatnya yang banyak, menyusui tidak lagi menjadi norma di banyak komunitas.
menyusui mendapakatkan dukungan dari arahan hukum dan kebijakan hingga sikap
dan nilai sosial, kondisi kerja dan pekerja wanita, dan layanan perawatan kesehatan
untuk memungkinkan wanita menyusui. (Rollins, 2016)
2.1.1 Air Susu Ibu ( ASI )
Air Susu Ibu merupakan sumber asupan nutrisi yang sangat penting bagi
bayi baru lahir, yang mana sifat ASI (Air Susu Ibu) bersifat eksklusif karena
pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0 bulan sampai berusia 6 bulan. Dalam
fase menyusui harus diperhatikan dengan benar mengenai pemberian dan kualitas
ASI, agar tidak mengganggu tahap perkembangan bayi selama enam bulan pertama
semenjak hari pertama lahir (HPL), mengingat periode tersebut merupakan masa
periode emas perkembangan anak sampai menginjak usia 2 tahun. (Kementerian
Kesehatan RI, 2018b). Periode 1000 hari pertama lahir terjadi proses tumbuh
kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia lain. Periode awal
kehidupan juga sering disebut periode sensitif. Perkembangan sel-sel otak manusia
pada masa tersebut sangat menentukan, sehingga bila terjadi gangguan pada
periode tersebut akan berdampak permanen, tidak bisa diperbaiki. Karena itu,
intervensi yang tepat pada kelompok tersebut sangat berdampak besar pada kualitas
sumber daya manusia. (Kementerian Kesehatan RI, 2012)
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi, khususnya bayi yang berusia 0-6
bulan, fungsi ASI tidak dapat tergantikan oleh makanan serta minuman apapun.
Pemberian ASI adalah hak bagi setiap ibu dan anak. Pemberian ASI bukan
menjadi rahasia lagi bahwa bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif dan pola asuh
yang tepat akan tumbuh dan berkembang dengan baik dan optimal serta tidak
mudah terkena penyakit. Dalam pemberian ASI perlu adanya upaya manajemen
laktasi yang dilakukan oleh ibu untuk menunjang keberhasilan dalam proses
menyusui, karena pada hakikatnya manajemen laktasi dimulai pada saat masa
kehamilan, setelah persalinan, serta masa menyusui bayi. ASI merupakan suatu
cairan hasil dari sekresi kelenjar payudara ibu setelah ibu melahirkan. ASI adalah
termasuk makanan yang fleksibel dan mudah untuk didapatkan, siap diminum
tanpa persiapan khusus dengan temperatur yang sesuai dengan bayi, susunya segar
dan bebas dari kontaminasi bakteri sehingga menurangi resiko gangguan
gastrointestinal. Selain itu, ASI juga memiliki kandungan zat gizi yang lengkap dan
sempurna untuk memenuhi kebutuhan bayi. Hal-hal tersebut menjadikan ASI
sebagai satu-satunya makanan terbaik dan paling sesuai untuk bayi. (Astutik,
2020).
2.1.2 ASI Ekslusif
ASI eksklusif adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat
gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang merupakan hak
asasi bagi bayi. ASI eksklusif merupakan Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi
sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan (0–5 bulan 29 hari), tanpa menambahkan
dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin dan
mineral. Kegunaan pemberian ASI eksklusif kepada bayi usia kurang dari 6 bulan
merupakan pemenuhan hak bayi yang sangat terkait dengan komitmen ibu dan
dukungan keluarga dan lingkungan sekitar. Pemberian ASI eksklusif dapat
mengurangi tingkat kematian bayi. (Badan Pusat Statistik, 2019). Pemberian ASI
eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan meningkatkan status pertumbuhan,
kesehatan, dan keberlangsungan hidup bayi baru lahir, dapat dijadikan juga sebagai
penurunana risiko terhadap berbagai macam penyakit yang akan menyerang pada
bayi, misalnya penyakit infeksi saluran pernapasan, diare, dan obesitas pada ana
usia dini. (Agho, 2011).
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan ASI yang diberikan kepada bayi
sejak dilahirkan semapi usia enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti
dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral). Manfaat
pemberian ASI pada bayi diantaranya yaitu mendapat nutrisi yang ideal, kaya akan
antibodi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi, membantu ikatan batin
ibu dengan bayi, meningkatkan kecerdasan anak, berat badan bayi ideal serta dapat
mencegah Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). (F. A. Wijaya, 2019).
ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan yaitu disebut dengan
kolostrum, didalam kolostrum terkandung sel darah putuh dan zat pembentukan
kekebalan tubuh yang disebut imunoglobin. Pada saat bayi belum berusia 6 bulan
jangan pernah memberikan makanan atau minuman selain ASI, dan susui bayi
paling sedikit yaitu 8 kali sehari. Pemberian makanan atau minuman selain ASI
sebelum 6 bulan dapat mengurangi produksi ASI, meningkatkan alergi, risiko
infeksi serta dapat mengurangi ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.Setelah
memasuki usia 6 bulan bayi mulai memerlukan Makanan Pendamping ASI
(MPASI). Air Susu Ibu terus diberikan sesuai kebutuhan bayi, baik siang maupun
malam. Walau sudah mendapatkan MPASI, air susu ibu tetap merupakan makanan
paling penting sampai bayi berusia 2 tahun. (Finaka, 2018).
2.1.3 Manfaat ASI Eksklusif
1. Manfaat ASI Eksklusif Untuk Bayi
(Kementerian Kesehatan RI, 2018b)
a. Mencegah Terserang Penyakit
ASI eksklusif yang diberikan ibu untuk bayi mempunyai peranan yang
sangat penting, yaitu dapat meningkatkan ketahanan atau kekebalan tubuh
bayi. Sehingga bisa mencegah bayi terserang berbagai penyakit yang bisa
mengancam kesehatan bayi.
b. Membantu Perkembangan Otak dan Fisik Bayi
ASI eksklusif juga memiliki manfaat untuk menunjang sekaligus membantu
proses perkembangan otak dan fisik bayi. Hal tersebut dikarenakan, saat
bayi di usia 0 sampai 6 bulan tentu saja seorang bayi sama sekali belum
diizinkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman apapun selain ASI.
Kecuali obat dan vitamin bedasarkan rekomendasi dari dokter. Oleh
karenanya, selama enam bulan berturut-turut, ASI yang diberikan pada bayi
tentu saja dapat memberikan dampak yang besar pada pertumbuhan otak
dan fisik bayi selama ke depannya..
2.8 Sikap
Sikap merupakan suatu respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang melibatkan faktor pendapat serta emosi yang bersangkutan (senang-
tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya). Sikap terdiri dari 3
komponen, yaitu kepercayaan atau keyakinan, kehidupan emosional atau evaluasi, dan
kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen tersebut bersama-sama mampu
untuk membentuk sikap. Sikap terhadap kesehatan merupakan suatu penilaian atau
pendapat orang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan,
misalnya sikap terhadap penyakit, sikap terhadap faktor-faktor yang terkait atau
mempengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan serta sikap
untuk menghindari kecelakaan baik kecelakaan rumah tangga, maupun kecelakaan lalu
lintas, dan tempat-tempat umum. Sikap adalah kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak, dan bukan pelaksanaan motif tertentu. (Notoatmodjo, 2018). Sikap
merupakan pernyataan atau pertimbangan evaluatif yang misalnya menguntungkan
atau tidak menguntungkan mngenai objek, orang serta pristiwa tertentu. Sikap juga
mencerminkan bagaimana seseorang dapat merasakana mengenai sesuatu. Di dalam
perilaku organisasi, pemahaman atas sikap sangat penting, karena sikap sangat
mempengaruhi perilaku kerja. Komponen sikap terdiri dari kognitif, segmen pendapat
atau keyakinan dari suatu sikap afektif. (Simarmata, 2021).
Menurut Allport (1954) dalam (Notoatmodjo, 2018) sikap itu terdiri dari 3
komponen pokok, yaitu :
a. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek, artinya yaitu sikap
merupakan bagaimana keyakinan dn pendapat atau pemikiran seseorang terhadap
objek.
b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya yaitu sikap
merupakan bagimana penilaian yang terkandung di dalamnya faktor emosi orang
tersebut terhadap objek.
c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave) artinya yaitu sikap adalah
komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Sikap juga dapat
dikatakan sebagai ancang – ancang seseorang untuk bertindak atau berperilaku
terbuka.
2.9 Praktik
Praktik atau tindakan adalah suatu perbuatan atau perilaku yang dilakukan
oleh seseorang guna mencapai tujuan tertentu. Untuk terwujudnya tindakan atau
praktik perlu adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Praktik kesehatan atau
tindakan untuk hidup sehat merupakan suatu aktivitas atau kegiatan seseorang
dalam rangka memelihara kesehatan, misalnya praktik atau tindakan sehubungan
dengan pencegahan penyakit, praktik atau tindakan sehubungan dengan gizi
makanan, sarana air bersih, pembuangan air limbah, pembuangan kotoran
manusia, pembuangan sampah, perumahan sehat polusi udara, dan sebagainya,
praktik atau tindakan yang sehubungan dengan penggunaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan praktik atau tindakan untuk menghindari kecelakaan baik
kecelakaan rumah tangga, maupun kecelakaan lalu lintas, dan tempat-tempat
umum.
Praktik atau tindakan dibedakan menjndi 3 tingkatan, yaitu :
(Notoatmodjo, 2018)
a. Praktik Terpimpin (Guided Response)
Praktik terpimpin merupakan suatu kondisi ketika subjek atau seseorang
telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntunan atau mengguna
panduan.
b. Praktik Secara Mekanisme (Mechanism)
Praktik secara mekanisme yaitu apabila subjek atau seseorang sudah
melakukan atau mempraktikkan hal dengan cara otomatis, sehingga dapat
disebut praktik atau tindakan mekanis. Misalnya, seorang ibu selalu membawa
anaknya ke Posyandu untuk ditimbang, tanpa harus menunggu perintah dari
kader atau petugas kesehatan. hal tersebut masıh disebut praktik atau tindakan
terpimpin.
c. Adopsi (Adoption)
Adopsi merupakan praktik atau tindakan yang sudah berkembang. Artinya,
apa yang dilakukan tidak sekadar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah
dilakukan modifikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas. Misalnya
seorang ibu memasak memilih bahan masakan bergizi tinggi meskipun bahan
makanan tersebut murah harganya..
2. 10 Kuesioner
Kuesioner adalah kumpulan pertanyaan yang telah disusun, bertujuan agar
dapat memperoleh data sesuai dengan apa yang peneliti inginkan. Proses
pengumpulan data dengan kuesioner terdiri dari dua macam, yaitu kuesioner
terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka merupakan cara bebas responden
untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti dengan ungkapan
yang sesuai menurut responden. Sedangkan kuesioner tertutup merupakan
pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden
hanya memilih sesuai dengan pendapatnya. Skala Likert merupakan kuesioner
dalam bentuk tertutup. Sebuah item positif dalam skala likert memiliki skor untuk
setiap pilihan (Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Netral 3, Tidak Setuju = 2, dan Sangat
Tidak Setuju = 7). Sedangkan item negatif juga memiliki skor untuk setiap pilihan
(Sangat Setujuu 1, Setuju = 2, Netral - 3, Tidak Setuju = 4, dan Sangat Tidak Setuju
= 5). (Wasis, 2008).
Kuesioner merupakan salah satu metode survei dalam melakukan penelitian
yang dipakai dalam proses untuk mengumpulkan data dari responden penelitian. Isi
dari kuesioner yaitu pertanyaan-pertanyaan yang telah di buat oleh peneliti untuk
dijawab oleh seluruh responden yang ikut serta dalam penelitian. Jawaban dari
responden tersebut kemudian dikumpulkan, dan diolah serta dijadikan sebuah teori
atau kesimpulan. Tujuan kuosioner yaitu untuk memperoleh suatu informasi yang
relevan dengan tujuan penelitian serta memperoleh informasi tersebut secara
bersama-sama. Penggunaan metode kuesioner biasanya digunakan untuk penelitian
kuantitatif yang umumnya untuk menyatakan hubungan pengaruh antara variabel.
(P. Wijaya, 2017).
Kuesioner atau angket merupakan suatu metode pengumpulan data,
bertujuan agar dapat memahami individu. Isi dalam kuesioner yaitu daftar
pertanyaan tentang berbagai aspek. Peneliti akan mendapatkan berbagai macam
data atau informasi dari responden sesuai pertanyaan. Kuesioner merupakan suatu
metode untuk pengumpulan data yang berisi daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan
ini diisi oleh responden atau subjek.. Kuesioner sangat berperan penting dalam
proses mendapatkan informasi dari responden dan memudahkan peneliti. (Fajri,
2022).
2.11 Usia
Usia atau umur merupakan satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu
benda atau makhluk, baik yang hidup maupun mati. Usia atau umur adalah rentang
waktu yang di ukur dengan tahun. Usia atau umur dihitung sejak dia lahir hingga
masa kini, semisal usia atau umur manusia dikatakan 5 tahun maka diukur sejak dia
lahir hingga waktu usia atau umur itu di hitung. (Putra, 2019)
2.12 Pendidikan
Dalam kamus besar Bahasa indoeneisa pendidikan berasal dari kata “didik” atau
“mendidik” yange memiliki arti yaitu memelihara serta memberi latihan atau ajaran
pimpinann mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan merupakan suatu
usaha sadar atau terencana untuk dapat memberikan bimbingan atas pertolongan
dalam mengembangkan potensi jasmani serta rohani yang diberikan oleh orang
dewasa kepada anak untuk mencapai kedewasaan dan mencapai tujuan agar anak
dapat mencapai potensi sehingga anak mampu melaksanakan tugas hidupnya dengan
mandiri. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan anak dan remaja yang
diserahkan kepadanya agar dapat memiliki kemampuan sempurna serta kesadaran
penuh atas hubungan – hubungan serta sosial mereka. Pendididkan merupakan
pengalaman belajar yang berlangsung di dalam lingkungan dan sepanjang hidup (long
life education).(Sylvia, 2021)
2.13 Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang utama dilakukan oleh manusia.
Pekerjaan yang dilakukan oleh manusia memiliki tujuan tertentu dan dilakukan
dengan cara yang baik serta benar. Manusia sangat perlu bekerja atau sangat
membutuhkan pekerjaaan untuk mempertahankan hidupnya. Dengan melakukan
kegiatan atau pekerjaan seseorang akan mendapatkan sesuatu atas hasil kerja yaitu
salah satu nya berupa uang. Uang yang diperoleh dari hasil bekerja tersebut sehingga
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, uang yang di
dapatkan harus berasal dari hasil kerja yang halal. Bekerja yang halal merupakan
bekerja dengan cara-cara yang baik dan benar. Jenis pekerjaan terdapat beberapa
macam yaitu ada pekerjaan yang menghasilkan barang dan ada pula pekerjaan yang
menyediakan jasa. Pekerjaan menghasilkan barang dapat dilihat hasilnya. Adapun
pekerjaan yang memberikan jasa hanya dapat dirasakan manfaat dari layanannya saja.
(Setiawan, 2022).
2. 16 Penelitian Sebelumnya
Berikut beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengaruh media video terhadap
pengetahuan, sikap, dan praktik pemberian ASI Eksklusif.
Pengetahuan
Materi Pemberian
Fasilitas Sarana dan
Asi Eksklusif
Pemungkin Pelayana Prasarana
Kesehatan penyuluah
( Puskesmas )
Media Video
Petugas
Promosi kesehatan
Penguat Kesehatan
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
Praktik
Pengetahuan
Usia Bayi
Usia Ibu
Pendidikan Ibu
Pekerjaan Ibu
Gambar 3. 1 Kerangka Konsep
N Definisi
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Skala
o Operasional
Variabel Dependent
1 – 5 bulan
adalan bayi post
neonatal
3. Usia Ibu Pernyataan Kuesioner Mengisi Dibuat cut off Kategorik
atau yang pertanyaan point usia 35 Usia berisiko
jawaban pada data tahun (batas usia diatas 35 thn =
responden karakteristik reproduksi 1
melalui Dibuat cut off sehat).
kuesioner point Yaitu: Usia tdk
tentang usia berisiko
ibu. Saat 1). diatas Dibawah 35
diwawancarai 35tahun tahun = 0
2). dibawah
35tahun
4. Pendidikan Pernyataan Kuesioner Mengisi Kategorik
Ibu atau jawaban pertanyaan 1. Tinngi menjadi :
responden pada data ( > SMA)
melalui karakteristik - Tinggi =
kuesioner 2. Rendah 1
tentang Dibagi (< SMA) - Rendah = 0
pendidikan menjadi Tinggi
formal yang dan Tidak
telah tinggi dengan
diselesaikann cut off point
ya saat di tamat SMA
wawancarai.
5. Pekerjaan Ibu Pernyataan Kuesioner Mengisi 1.Tidak Kerja Kategorik
yang dijawab pertanyaan 2. Kerja
oleh pada data - Kerja =
responden karakteristik 1
melalui - Tdk kerja = 0
kuesioner Cut off point
tentang ditetapkan
pekerjaan kerja dan
yang gtuidak. Tidak
dimilikinya jika hanya ibu
rumah tangga
saja.
3.3. Hipotesis
1. Ada pengaruh pesan melalui media video terhadap pengetahuan pemberian ASI
ekslkusif pada ibu bayi usia 0-5 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang
2022.
2. Ada pengaruh pesan melalui media video terhadap sikap pemberian ASI ekslkusif
pada ibu bayi usia 0-5 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang 2022.
3. Ada pengaruh pesan melalui media video terhadap praktik pemberian ASI
ekslkusif pada ibu bayi usia 0-5 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang
2022.
4. Ada hubungan antara variabel-variabel tertentu terhadap praktik pemberian ASI
ekslkusif pada ibu bayi usia 0-5 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang
2022.
5. Ada variabel yang dominan berhubungan terhadap praktik pemberian ASI
ekslkusif pada ibu bayi usia 0-5 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang
2022.
BAB IV
METODE PENELITIAN
KP1 01 (X1) 02
KP2 01’ (-) 02’
Keterangan
KP1 = Kelompok eksperimen
KP2 = Kelompok kontrol
01 = Pre test kelompok 1
02 = Post test kelompok 1
01’ = Pre test kelompok 2
02’ = Post test kelompok 2
(X1) = Intervensi video
( - ) = Tidak ada intervensi
4.3.1 Populasi
Populasi yang ingin di ambil dalam penelitian ini adalah Ibu yang memiliki
bayi usia 0-5 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang Bekasi tahun 2022.
4.3.2 Sample
Jumlah sampel minimal dalam penelitian eksperimen yaitu minimum 15
dari masing-masing kelompok. (Taufik, 2020). Pembagian sampel dalam penelitian
ini terdiri atas 2 kelompok yaitu :
Kriteria Inklusi
a. Ibu yang memiliki bayi usia 0 – 5 bulan.
b. Hadir pada saat proses pengisian kuesioner.
c. Menyususi atau memberikan ASI.
d. Berdomisili di Wilayah Bantargebang, Bekasi.
Kriteria Ekslusi
a. Ibu yang tidak datang pada saat proses perlakuan.
b. Ibu yang tidak memiliki bayi usia 0 – 5 bulan.
c. Tidak menyusui atau tidak memberikan ASI.
d. Tidak berdomisili di Wilayah Bantargebang, Bekasi.
1. Kuesioner Pengetahuan
Materi – materi tentang pemberian ASI eksklusif yang telah dikembangkan
menjadi pertanyaan, terdapat 24 pertanyaan untuk mengukur pengetahuan
responden tentang pemberian ASI eksklusif, kemudian 24 pertanyaan tersebut
di uji validitas nya dengan menggunakan bantuan perangkat lunak statistik.
Berikut hasil uji validitas kuesioner variabel pengetahuan dapat dilihat pada
tabel 4.1.
2. Kuesioner Sikap
Materi – materi tentang pemberian ASI eksklusif yang telah dikembangkan
menjadi pertanyaan, terdapat 18 pertanyaan untuk mengukur sikap responden
tentang pemberian ASI eksklusif, kemudian 18 pertanyaan tersebut di uji
validitas nya dengan menggunakan bantuan perangkat lunak statistik. Berikut
hasil uji validitas kuesioner variabel sikap dapat dilihat pada tabel 4.2.
Berdasarkan tabel 4.2 bahwa hasil uji validitas kuesioner variabel sikap
yaitu dari 18 pertanyaan dinyatakan valid semua, artinya r hitung dari 18
pertanyaan tersebut semua nya lebih besar dari r tabel (0,632). Jadi semua
pertanyaaan - pertanyaan tersebut semuanya diikut sertakan semua untuk
mengukur sikap responden dalam penelitian.
3. Kuesioner Praktik
Materi – materi tentang pemberian ASI eksklusif yang telah dikembangkan
menjadi pertanyaan, terdapat 14 pertanyaan untuk mengukur parktik atau
tindakan responden tentang pemberian ASI eksklusif, kemudian 14 pertanyaan
tersebut di uji validitas nya dengan menggunakan bantuan perangkat lunak
statistik. Berikut hasil uji validitas kuesioner variabel pengetahuan dapat dilihat
pada tabel 4.3.
Berdasarkan tabel 4.3 bahwa hasil uji validitas kuesioner variabel praktik
atau tindakan yaitu dari 14 pertanyaan terdapat 3 pertanyaan yang tidak valid,
artinya 3 pertanyaan yang tidak valid tersebut memiliki r hitung lebih kecil dari
r tabel (0,632). Pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan nomer 6, 9, dan
11. Pertanyaan – pertanyaan yang tidak valid tersebut kemudian tidak diikut
sertakan lagi untuk mengukur praktik atau tindakan responden dalam penelitian.
Pengambilan data
untuk mengetahui
gambaran responden
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Posyandu Sari Ayu 9 Posyandu Sari Ayu 12
Konten
a. Pengertian ASI Eksklusif
b. Frekuensi dan Durasi Pemberian ASI Eksklusif
c. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif
d. Posisi Menyusui yang Benar
e. Tips Pemberian ASI Eksklusif Untuk Ibu yang Bekerja
f. Kebutuhan Gizi Untuk Ibu Menyusui
g. Undang – Undang Tentang Pemberian ASI Eksklusif
Peserta Review
1. Nova Arsezi ( Nutritionist, Puskesmas Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta )
2. Yela Ruci ( Bidan Pelaksana, Klinik Bersalin Hj Ida, Bogor )
3. Novilisna ( Penanggung jawab ruang bersalin, Klinik Setia, Subang )
4. Endang Sundari ( Genaral manager, Unit Pelaksana Bidan Delima Pusat,
Jakarta )
5. Siti Rizco ( Bidan pelaksana, BPM Bd. Nina Marlina, Bogor )
6. Pansilia ( Bidan pelaksana, Klinik Praktik Mandiri Bidan Siti, Bekasi )
Proses Review
Review Video dilakukan melalu daring (aplikasi zoom), dengan dihadirkannya
peneliti, dosen pembimbing, serta tenaga kesehatan ibu dan anak (reviewer), proses
review diarahkan oleh dosen pembimbing dan dibuka oleh peneliti, setelah
pembukaan kemudian peneliti menayangkan video yang akan di review. Setelah
video selesai ditayangkan, para reviewer memberikan kritik dan saran satu persatu,
lalu kritik dan saran tersebut dicatata oleh peneliti untuk dijadikan sebagai masukan
perbaikan video. Setelah itu proses review selesai dan ditutup dengan mengucapkan
terimakasih kepada reviewer yang telah bersedia memberikan kritik dan saran.
Catatan Perubahan
1. Pada menit 1: 24 sd 2. 20 sebaik nya di kemas lebih ringkas dan di satukan di
menit kandungan asi tidak perlu di jelas kan secara detail sehingga bisa
menghemat waktu system kerja hormone prolactin tidak perlu di jelaskan
karena terlalu ilmiah b. Menit 3.21 sd 3.27 . sebaik nya tidak perlu di jelaskan
secara detail , bisa di pangkas saja.
2. Menit 3. 46 : kata kata cholesterol sebaik nya di ganri lemak saja ( lemak jenuh/
tak jenuh.
3. Menit 4.20 pada point sebagai alat KB alami tambahkan sampai usia bayi 6
bulan atau selama belum mendapat haid.
4. Pada menit 10.32 sebaik nya cukup mengurang stress saja tidak perlu di
jelaskan secara detail.
5. Menit 4.37 tidak perlu menjelaskan cara kerja hormone . bisa di katakan
mengurangi perdarahan karena saat bayi menyusu rahim kan ber kontraksi,
sehingga mengcegah perdarahan.
6. Menit 6. 24 tambakan gambar saja jauh lehih baik , tdk perlu tulisan ( gambar
ibu menyusui dengan benar ).
7. Spoint 6.47 sebaik nya langsung saja cara menyimpan asi dengan singkat.
8. Menit 7.13 dukungan secara singkat saja jgn terlalu lama durasi nya.
9. Menit 7.58 sd menit 8.02 itu saja yang di pakai untk ibu menyusui harus:……
10. Menit 8:10 sd menit 8,36 di pangkas.
11. 8.52 di pangkas saja yang terkait kebutuhan gizi ibu hamil . di perisngkat
dengan bahasa sehari hari.
12. Menit 9.36 boleh di masukan.
13. Poit menit 10 .02 sd 10 . 33 tidak perlu di tayangkan cukup sampai menit
ke .9.57.
14. Pemangkasan bisa dilakukan, durasi video sebaik nya pasling lama 5 menit .
sudah mewakili dari propmosi Kesehatan.
Kesimpulan
Video sebelum peer review durasinya sekitar 10 menit, kemudian setelah dilakukan
review dipersingkat menjadi 5 menit. Karena jika durasi terlalu lama dikhawatirkan
responden menjadi jenuh sehingga tidak dapat menerima materi dengan baik dan
maksimal.
3. Video Tentang Pemberian ASI Eksklusif sebelum Peer Review
Link : ASI Eksklusif - Google Drive
b. Media Video
Video yang di tayangkan kepada responden merupakan video yang
telah dibuat oleh peneliti. Prosess pembuatan Video dimulai dari
mengembangkan pesan pesan yang akan ditanyangkan dalam video.
Pesan – pesan tersebut di dapatkan dari hasil assesmen atau wawancara
kepada ibu yang memiliki bayi usia 0-5 bulan. Setalah itu dilakukan
pembuatan dan editing video dengan menggunakan bantuan suatu
aplikasi. Kemudian video yang telah dibuat, lalu dilakukan peer review
oleh tenaga ahli dalam bidang Pemberian ASI Eksklusif lalu di uji
kepada 10 ibu yang memilikibayi usia 0-5 bulan. Bertujuan untuk
mengetahui apakah video tersebut dapat meningkatkan pengetahuan,
sebelum digunakan untuk penelitian.
Setelah video di uji kepada 10 orang ibu yang memiliki bayi usia 0-5
bulan. Kemudian dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah
data berdistribusi normal, jika data berdistribusi normal maka untuk
mengatahuai perbedaan rata – rata 2 sampel yang berpasangan
menggunaka uji paired sample t test. Jika data tidak berdistribu si
normal maka alternatifnya menggunakan uji wilcoxon.
1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dengan shapiro wilk yaitu p-value pre
tes 0,002 dan p-value post test 0,015. Maka dapat di simpulkan
bahwa data tidak berdistribusi normal Karena nilai Sig untuk dua
kelompok tersebut > 0,05. pre test (p-value < 0,05), post test (p-
value < 0,05). Karena data tidak berdistribusi normal, maka
alternatif untuk mengatahuai perbedaan rata – rata 2 sampel yang
berpasangan menggunakan uji wilcoxon.
2. Uji Wilcoxon
Hasil uji wilcoxon yaitu terdapat p-value 0,007. Dapat
disimpulkan adanya pengaruh media video terhadap peningkatan
pengetahuan (p-value< 0,05). Maka media video yang telah dibuat
oleh peneliti efektif untuk digunakan sebagai media penelitian.
BAB V
HASIL
A. Usia Bayi
Gambar 5. 1 Usia Bayi Kelompok Eksperimen
B. Usia Ibu
C. Pendidikan Ibu
Gambar 5. 3 Pendidikan Ibu Kelompok Eksperimen
D. Pekerjaan Ibu
A. Usia Bayi
Gambar 5. 5 Usia Bayi Kelompok Kontrol
B. Usia Ibu
C. Pendidikan Ibu
Gambar 5. 7 Pendidikan Ibu Kelompok Kontrol
D. Pekerjaan Ibu
5.2 Hasil Pengaruh Media Video Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik
B. Uji Normalitas
D. Homogenitas
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil dari uji homogenistas pada variabel
pengetahuan terdapat nilai signifikansi (sig) based on mean 0,01. Jika nilai
signifikan (sig) based on mean lebih besar dari 0,05 maka varians data adalah
homogen. Artinya data pada variabel pengetahuan tidak homogen karena 0,001 <
0,05. Sehingga dapat dikatakan sampel memiliki variansi yang tidak sama. Dengan
demikian tahap selanjut yaitu untuk mengetahui perbedaan rata – rata dua sampel
tidak berpasagan tetap menggunakan uji independen sample t test karena data
homogen bukan syarat mutlak untuk melakukan uji independen sampel t test.
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil dari uji independent sample t test,
pretest kelas eksperimen dan pretest kelas kontrol variabel pengetahuan terdapat
nilai sig (2-tailed) yaitu 0,811. Uji independent sample t test dapat dikatakan
signifikan jika nilai sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05. Maka dari itu pretest
eksperimen dan pretest kontrol tidak signifikan karena 0,811 > 0,05 atinya tidak
ada perbedaan antara pretest kelas eksperimen dan pretest kelas kontrol.
Sedangkan hasil dari uji independent sample t test, posttest kelas eksperimen dan
posttest kelas kontrol variabel pengetahuan terdapat nilai sig (2-tailed) yaitu 0,001.
Uji independent sample t test dapat dikatakan signifikan jika nilai sig (2-tailed)
lebih kecil dari 0,05. Maka dari itu posttest eksperimen dan prosttest kontrol
signifikan karena 0,001 < 0,05 artinya ada perbedaan antara posttest kelas
eksperimen dan posttest kelas kontrol.
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Pretest Eksperimen 20 2 17 8.20 4.862
Valid N (listwise) 20
Tabel 5. 6 Analisis Deskriptif Sikap
B. Uji Normalitas
Perbedaan rata – rata Sig. (2-tailed)
2 sampel berpasangan
Pretest Eksperimen – Posttest Eksperimen 0,001
pretest Kontrol – Posttest Kontrol 0,317
C. Uji Wilcoxon
Kelompok Kolmogrov-
Smirnov
Sikap Responden Eksperimen Pre-test 0,031
Sikap Responden Eksperimen Post-test 0,413
Sikap Responden Kontrol Pre-test 0,001
Tabel 5. 8 Sikap Responden Kontrol Post-test 0,001 Uji Wilcoxon
Sikap
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil uji wilcoxon terdapat nilai sig (2-
tailed) 0,001 pada pretest eksperimen – posttest eksperimen dan terdapat nilai sig
(2-tailed) 0,317 pada pretest kontrol – posttest kontrol. Uji wilcoxon dapat
dikatakan signifikan jika nilai sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05. Maka dari itu
pretest eksperimen – posttest eksperimen dapat dikatan signifikan ( 0,001 < 0,05)
dan pretest kontrol – posttest kontrol dapat dikatakan tidak signifikan ( 0,317 >
0,05). Artinya ada perubahan antara pretest dan posttest pada kelas eksperimen, dan
tidak ada perubahan antara pretest dan posttest pada kelas kontrol.
D. Homogenitas
Ga
Uji Homogenitas Sikap
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil dari uji homogenistas pada variabel
sikap terdapat nilai signifikansi (sig) based on mean 0,005. Jika nilai signifikan
(sig) based on mean lebih besar dari 0,05 maka varians data adalah homogen.
Artinya data pada variabel sikap data tidak homogen karena 0,005 < 0,05.
Sehingga dapat dikatakan sampel memiliki variansi yang tidak sama. Dengan
demikian tahap selanjut yaitu untuk mengetahui perbedaan rata – rata dua sampel
tidak berpasagan menggunakan uji mann whitney, karena data pada sikap tidak
berdistribusi normal dan tidak homogen.
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Pretest Eksperimen 20 2 10 5.25 2.845
Posttest Eksprimen 20 4 11 7.90 2.532
Pretest Kontrol 20 2 10 5.45 3.052
Posttest Kontrol 20 2 11 5.55 3.203
Valid N (listwise) 20
B. Uji Normalitas
Sig
C. Based on mean 0,124 Uji
Wilcoxon
D. Homogenitas
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil dari pretest kelas eksperimen dan
pretest kelas kontrol variabel praktik terdapat nilai sig (2-tailed) yaitu 0,934. Uji
mann whitney dapat dikatakan signifikan jika nilai sig (2-tailed) lebih kecil dari
0,05. Maka dari itu pretest kelas eksperimen dan pretest kelas kontrol tidak
Perbedaan rata – rata Sig. (2-tailed) signifikan
2 sampel tidak berpasangan karena
Pretest Eksperimen – Pretest Kontrol 0,934
Posttest Eksperimen – Posttest Kontrol 0,009 0,934 >
0,05 atinya tidak ada perbedaan antara pretest kelas eksperimen dan pretest kelas
kontrol. Sedangkan hasil dari posttest kelas eksperimen dan posttest kelas kontrol
variabel praktik terdapat nilai sig (2-tailed) yaitu 0,009. Uji mann whitney dapat
dikatakan signifikan jika nilai sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05. Maka dari itu
posttest kelas eksperimen dan posttest kelas kontrol signifikan karena 0,009 <
0,05 atinya ada perbedaan antara posttest kelas eksperimen dan posttest kelas
kontrol.
Berdasarkan gambar di atas, didapatkan bahwa ibu yang berusia kurang dari
35 tahun menyatakan kurang baik dalam praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak
48,6%, sedangkan ibu yang berusia lebih dari 35 tahun menyatakan kurang baik
dalam praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak 40%. Hasil uji statistik chi-square
diperoleh nilai p 0,720>0,05. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara usia ibu
dengan praktik pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2022.
Berdasarkan hasil uji regresi logistik diketahui faktor yang mempengaruhi praktik
pemberian ASI eksklusif adalah :
1. Variabel pengetahuan memiliki nilai signifikan sebesar 0,001 < 0,05, sehingga
ada pengaruh pengetahuan terhadap praktik pemberian ASI eksklusif. Variabel
pengetahuan memiliki nilai EXP (B) sebesar 2,929, maka responden yang
memiliki pengetahuan baik memiliki kecenderungan melakukan praktik
pemberian ASI eksklusif sebesar 2,929.
2. Variabel sikap memiliki nilai signifikan sebesar 0,009 < 0,05, sehingga ada
pengaruh sikap terhadap praktik pemberian ASI eksklusif. Variabel sikap
memiliki nilai EXP (B) sebesar11,736, maka responden yang memiliki sikap
baik memiliki kecenderungan melakukan praktik pemberian ASI eksklusif
sebesar 11,73.
BAB VI
PEMBAHASAN
a. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ibu yang memiliki pengetahuan rendah
yang menyatakan kurang baik dalam praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak
77,7%, sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan tinggi yang menyatakan kurang
baik dalam praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak 22,7%. Hasil uji statistik chi-
square diperoleh nilai p 0,001< 0,05. Hal ini berarti ada hubungan antara
pengetahuan dengan praktik pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2022. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Nurleli. dkk, 2018) bahwa pengetahuan dan sikap memiliki
hubungan yang signifikan dengan praktik pemberian ASI eksklusif (p < 0,05).
Pengetahuan tentang ASI eksklusif yang baik akan membentuk sikap tentang ASI
eksklusif yang baik pula. Kemudia sikap akan mempengaruhi seorang ibu dalam
melakukan praktik pemberian ASI eksklusif .
b. Sikap
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ibu yang memiliki sikap kurang yang
menyatakan kurang baik dalam praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak 83,3%,
sedangkan ibu yang memiliki sikap baik yang menyatakan kurang baik dalam
praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak 18,18%. Hasil uji statistik chi-square
diperoleh nilai p 0,000< 0,05. Hal ini berarti ada hubungan antara sikap dengan
praktik pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang Kota
Bekasi Tahun 2022. Pada variabel sikap sama halnya dengan variabel pengethauan
yaitu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nurleli. dkk, 2018) bahwa
pengetahuan dan sikap memiliki hubungan yang signifikan dengan praktik
pemberian ASI eksklusif (p < 0,05). Sehingga pengetahuan dan sikap seseorang
yang baik tentang ASI eksklusif akan mendorong seseorang untuk melakukan
praktik atau tindakan dalam pemberian ASI eksklusif
c. Usia Bayi
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ibu yang memiliki bayi diatas 1 bulan
menyatakan kurang baik dalam praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak 53,1%,
sedangkan ibu yang memiliki bayi dibawah 1 bulan menyatakan kurang baik dalam
praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak 25%. Hasil uji statistik chi-square
diperoleh nilai p 0,154>0,05. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara usia bayi
dengan praktik pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bantar
Gebang Kota Bekasi Tahun 2022. Pada variabel ini peneliti tidak menemukan
penelitian terdahulu tentang hubungan usia bayi dengan praktik pemberian ASI
eksklusif, sehingga dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk memasukan variabel
usia bayi, agar dapat mengetahui apakah usia bayi dapat mempengaruhi praktik
pemberian ASI eksklusif. Pada hasil penelitian ini usia bayi tidak berhubungan
signifikan dengan praktik pemberian ASI eksklusif.
d. Usia Ibu
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ibu yang berusia kurang dari 35 tahun
menyatakan kurang baik dalam praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak 48,6%,
sedangkan ibu yang berusia lebih dari 35 tahun menyatakan kurang baik dalam
praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak 40%. Hasil uji statistik chi-square
diperoleh nilai p 0,720>0,05. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara usia ibu
dengan praktik pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2022. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Felix, 2013) tentang “Hubungan Antar Karakteristik Ibu Dan
Pemberian ASI eksklusif” bahwa terdapat hasil usia ibu tidak berhubungan dengan
pemberian ASI Eksklusif yaitu dengan p-value = 0,200. Sehingga ibu yang berusia
dibawah 35 tahun atau dalam masa usia resproduksi belum tentu juga untuk
melakukan praktik pemberian ASI eksklusif kepada bayinya.
e. Pendidikan Ibu
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ibu yang berpendidikan rendah
menyatakan kurang baik dalam praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak 60%,
sedangkan ibu yang berpendidikan tinggi menyatakan kurang baik dalam praktik
pemberian ASI eksklusif sebanyak 43,3%. Hasil uji statistik chi-square diperoleh
nilai p 0,165>0,05. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan
praktik pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang Kota
Bekasi Tahun 2022. Dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Felix, 2013) tentang “Hubungan Antar Karakteristik Ibu Dan Pemberian ASI
eksklusif” bahwa terdapat hasil pendidikan ibu tidak berhubungan dengan
pemberian ASI Eksklusif yaitu dengan p-value =0,5058. Sehingga ibu pendidikan
yang tinggi atau memiliki pengetahaun yang luas belum tentu juga untuk
melakukan praktik pemberian ASI eksklusif kepada bayinya. Kemungkinan ibu
yang berpendidikan tinggi pun belum tentun memiliki pengetahuan yang baik
tentang ASI eksklusif.
f. Pekerjaan Ibu
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ibu yang tidak bekerja menyatakan kurang
baik dalam praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak 54,5%, sedangkan ibu yang
kerja menyatakan kurang baik dalam praktik pemberian ASI eksklusif sebanyak
14,3%. Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p 0,053>0,05. Hal ini berarti
tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan praktik pemberian ASI eksklusif
di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2022. Penelitian
sama hal nya dengan penelitian yang dilakukan oleh (Farida. dkk, 2022) bahwa
tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif yaitu
dengan p value = 0,241. Tingkat pendidikan, pekerjaan dan usia tidak menjamin
keberhasilan seorang ibu dalam praktik pemberian ASI eksklusif. Tetapi dengan
pengetahuan dan sikap yang baik akan berpengaruh terhadap praktik pemberian
ASI eksklusif. Menurut (Notoatmodjo, 2018) sikap adalah kecenderungan
seseorang untuk bertindak atau praktik. Sikap dibentuk dari pengetahuan yang
dimiliki. Sehingga pengetahuan, sikap, dan praktik sangat erat kaitannya. Jadi
faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI eksklusif adalah
pengetahuan dan sikap.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7. 1 Kesimpulan
1. Pesan melalui media video tentang pemberian ASI Eksklusif berpengaruh signifikan
terhadap pengetahuan ibu bayi usia 0-5 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Bantargebang.
2. Pesan melalui media video tentang pemberian ASI Eksklusif berpengaruh signifikan
terhadap sikap ibu bayi usia 0-5 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang.
3. Pesan melalui media video tentang pemberian ASI Eksklusif berpengaruh signifikan
terhadap praktik ibu bayi usia 0-5 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang.
4. Faktor pengetahuan dan sikap berhubungan signifikan dengan praktik pemberian ASI
eksklusif . Sedangkan faktor usia bayi, usia ibu, pendidikan ibu , dan pekerjaan ibu
tidak berhubungan signifikan dengan praktik pemberian ASI eksklusif
5. Faktor yang dominan berhubngan dengan praktik pemberian ASI eksklusif adalah
sikap setelah dikontrol oleh pengetahuan.
7. 2 Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan padaa saat meberikan intervensi dengan media
video selalu memastikan apakah responden menyimak tayangan dengan baik,
misalnya perhatiannya sedang tidak terbagi dengan hal lain, hanya fokus menimak
tayangan video.
2. Bagi Institusi diharapkan dapat memberikan edukasi dengan media video agar
proses edukasi lebih efektif. Mengingat masih banyaknya ibu bayi yang masih
memiliki pengetahuan rendah tentang pemberian ASI Eksklusif.
3. Bagi responden penelitian diharapkan dapat menerepakan pengetahuan yang sudah
dimiliki , sehingga dapat terwujudnya prilaku yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
No. Responden :
KUESIONER
“Pengaruh Media Video Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Pemberian Asi
Ekslusif Pada Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Bantargebang Tahun 2022”
Identitas Responden
Nama :
Nomor Hp :
Alamat :
Usia Ibu :
Usia bayi :
Pendiddikan :
Pekerjaan :
A. Pengetahuan
Beri tanda (√ ) untuk jawaban yang Anda pilih.
No. Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
1 ASI Eksklusif adalah pemberian asi kepada bayi
sejak lahir sampai usia 6 bulan tanpa memberikan
makanan dan minuman tambahan kecuali vitamin
dan obat
2 Manfaat ASI untuk Ibu salah satunya adalah
mencegah kanker payudara
3 Pemberian ASI dapat menyebabkan bayi mudah
terkena penyakit
4 Kandungan gizi yang ada pada susu formula lebih
sempurna dari ASI
5 Manfaat pemberian ASI dapat meningkatan
ikatanantara ibu dan anak
6 Konsumsi makanan yang bergizi adalah cara untuk
memperbanyak ASI
7 Makanan pendamping ASI dapat diberikan setelah
usia bayi 6 bulan
8 Hormon proklatin adalah hormon penting yang
dibutuhkan dalam produksi ASI
9 Kolestrol banyak di temukan pada ASI
10 meyusui dapat meningkatkan berat badan ibu
11 Salah satu manfaat menyusi adalah tulang bayi
menjadi lebih kuat
B. Sikap
Beri tanda (√ ) untuk jawaban yang Anda pilih.
Catatan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
C. Praktik / Tindakan
Bekasi, 2022
Peneliti Responden
Dokumentasi Penelitian
Dokumentasi Pre test Kelompok 1