Anda di halaman 1dari 81

SKRIPSI

HUBUNGAN QUALITY OF NURSING WORK LIFE DENGAN


PRODUKTIVITAS PERAWAT DI RSU BETHESDA
GUNUNGSITOLI TAHUN 2021

Oleh
SANTI GITASARI LOMBU
17 02 04 068

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN
2021
HUBUNGAN QUALITY OF NURSING WORK LIFE DENGAN
PRODUKTIVITAS PERAWAT DI RSU BETHESDA
GUNUNGSITOLI TAHUN 2021

Skripsi ini diajukan sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Keperawatan


(S.Kep) di Program Studi Keperawatan Fakultas Farmasi Dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia

Oleh
SANTI GITASARI LOMBU
17 02 04 068

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2021
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Proposal ini telah dibimbing dan diperiksa oleh pembimbing dan layak untuk
dipresentasikan di dalam sidang proposal

Gunungsitoli, Juli 2021


Pembimbing

(Ns. Adventy Riang Bevy Gulo, S. Kep, M. Kep)

Disetujui oleh
Program Studi Keperawatan
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia

Ketua

(Ns. Marthalena Simamora, S. Kep, M. Kep)

i
PERNYATAAN

HUBUNGAN QUALITY OF NURSING WORK LIFE DENGAN


PRODUKTIVITAS PERAWAT DI RSU BETHESDA
GUNUNGSITOLI TAHUN 2021

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan
belum pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan
disuatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
tertulis yang dicantumkan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Gunungsitoli, Juli 2021


Peneliti

Santi Gitasari Lombu

ii
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Skripsi, Juli 2021


Santi Gitasari Lombu
Hubungan Quality Of Nursing Work Life Dengan Produktivitas Perawat Di RSU Bethesda
Gunungsitoli Tahun 2021
xiv + 34 hal + 5 tabel + 1 skema + 1 gambar + 14 Lampiran

ABSTRAK

Quality of nursing work life (QNWL) merupakan persepsi atau penilaian mengenai seluruh
dimensi yang mempengaruhi kualitas kehidupan kerja yang berhubungan dengan pengalaman
dalam bekerja dan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam keperawatan. Upaya
peningkatan kualitas kehidupan kerja dilakukan dengan cara kerja yang lebih baik dimana
karyawan serta anggota lainnya mendapatkan wawasan untuk meningkatkan kualitas kerja secara
efektif dan bersama-sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganquality of
nursing work life dengan produktivitas perawat di rsu bethesda gunungsitoli tahun 2021. Metode
dalam penelitian ini yaitu deskriptif korelasi dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini yaitu seluruh perawat yang bekerja di RSU Bethesda Gunungsitoli sebanyak
43 perawat. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 43 perawat. Teknik pengampilan sampel total
sampling. Alat yang digunakan yaitu lembar kuesioner, data dianalisis dengan menggunakan uji
chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara hubunganquality of nursing work
life dengan produktivitas perawat di RSUBethesda Gunungsitoli (p value = 0,002). Saran dari
penelitian ini yaitu diharapkan menjadi bahan masukan bagi tenaga keperawatan serta rumah sakit
untuk meningkatkan quality of nursing work life dalam upaya meningkatkan produktivitas perawat
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik dan bermutu serta dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya.

Kata Kunci : Quality of nursing work life, Produktivitas perawat


Daftar Pustaka : 26 (2013-2021)

iii
NURSING STUDY PROGRAM
PHARMACEUTICAL AND HEALTH SCIENCE FACULTY
SARI MUTIARA INDONESIA UNIVERSITY

Essay, July 2021


Santi Gitasari Lombu
Relationship between Quality of Nursing Work Life and Nurse Productivity at Bethesda General
Hospital Gunungsitoli in 2021
xiv + 34 pages + 5 tables + 1 schematic + 1 picture + 14 attachments

ABSTRACT

Quality of nursing work life (QNWL) is a perception or assessment of all dimensions that affect the
quality of work life related to work experience and in order to achieve organizational goals in
nursing. Efforts to improve the quality of work life are carried out by means of a better way of
working where employees and other members gain insight to improve the quality of work
effectively and together. The purpose of this study was to determine the relationship between the
quality of nursing work life and the productivity of nurses at Bethesda Gunungsitoli General
Hospital in 2021. The method in this study was descriptive correlation using a cross sectional
design. The population in this study were all nurses who worked at Bethesda Gunungsitoli
General Hospital as many as 43 nurses. The sample in this study were 43 nurses. Total sampling
sampling technique. The tool used is a questionnaire sheet, the data were analyzed using the chi-
square test. The results showed that there was a relationship between the quality of nursing work
life and the productivity of nurses at Bethesda Gunungsitoli General Hospital (p value = 0.002).
Suggestions from this research are expected to be input for nursing staff and hospitals to improve
the quality of nursing work life in an effort to increase the productivity of nurses to improve the
quality of health services that are better and quality and can be used as consideration for
reference in further research.

Keywords : Quality of nursing work life, nurse productivity


Bibliography : 26 (2013-2021)

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri
Nama : Santi Gitasari Lombu
Tempat/Tanggal Lahir : Gunungsitoli, 29 Desember 1999
Agama : Kristen Protestan
Anak Ke : 3 (tiga) dari 4 (empat) bersaudara
Alamat : Jl. Setia Luhur Gg. Bonsai, Kelurahan
Dwikora Medan Helvetia
No Hp : 082161005297
Email : santigitasari@gmail.com

II. Data Orang Tua


Nama Ayah : Firman Lombu (Alm)
Pekerjaan : PNS
Agama : Kristen Protestan
Nama Ibu : Nini Yarni Guci
Pekerjaan : PNS
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Mudik

III. Pendidikan
Tahun 2005-2011 : SD Negeri 1 Gunungsitoli
Tahun 2011-2014 : SMP PEMBDA 2 Gunungsitoli
Tahun 2014-2017 : SMAN 1 MATAULI Pandan
Tahun 2017-Sekarang : Sedang menyelesaikan pendidikan Sarjana
Keperawatan di Program Studi Keperawatan
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan kepada peneliti dan atas berkah rahmat dan karunia-Nya
sehingga peneliti dapat menyelasikan skripsi ini dengan judul “Hubungan
Quality Of Nursing Work Life Dengan Produktivitas Perawat Di RSU
Bethesda Gunungsitoli Tahun 2021”
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan sarjana keperawatan pada Program Studi Keperawatan Fakultas
Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia. Selama proses
penyusunan skripsi ini, begitu banyak bantuan, nasehat dan bimbingan yang
peneliti terima demi kelancaran penelitian ini. Dengan segala kerendahan hati,
pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada yang
terhormat Bapak/Ibu :
1. Dr. Parlindungan Purba, SH, MM, selaku Ketua Yayasan Sari Mutiara
Medan.
2. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara
Indonesia.
3. Taruli Rohana Sinaga, SP, MKM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
4. Ns. Marthalena Simamora, S. Kep, M. Kep, selaku Ketua Program Studi Ners
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
5. Ns. Adventy Riang Bevy Gulo, S. Kep, M. Kep, selaku dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, membantu dan
memberikan banyak arahan dan masukan kepada peneliti sehingga skripsi ini
dapat selesai dengan baik.
6. Ns. Masri Saragih, S. Kep, M. Kep selaku penguji I yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing, membantu, dan memberikan banyak arahan serta
masukan kepada peneliti.
7. Ns. Eva Kartika Hasibuan, S. Kep, M. Kep selaku penguji II yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing, membantu, dan memberikan banyak

vi
arahan serta masukan kepada peneliti.
8. Dr. Idaman Zega, MM, selaku direktur Rumah Sakit Umum Bethesda
Gunungstoli yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Bethesda hingga skripsi ini
selesai.
9. Keluarga peneliti yang teristimewa terutama kepada orang tua tercinta, Bapak
Firman Lombu (Alm) dan Ibu Nini Yarni Guci, abang, kakak dan adik-adik
tersayang peneliti yang telah memberikan dukungan doa, semangat, material
maupun moral.
10. Para dosen dan staf di lingkungan Program Studi Keperawatan Fakultas
Farmasi Dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia .
11. Teman dan sahabat yang telah mendukung peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan,


dengan demikian peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi penelitian ini.

Gunungsitoli, Juli 2021


Peneliti

Santi Gitasari Lombu

vii
DAFTAR ISI

Halaman
PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................................ i
PERNYATAAN ..................................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
ABSTRACT ........................................................................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR SKEMA .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 15
1.1 Latar Belakang............................................................................... 15
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 19
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 19
1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................... 19
1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................... 19
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 19
1.4.1 Perawat RSU Bethesda Gunungsitoli .................................. 19
1.4.2 Rumah Sakit Umum Bethesda Gunungsitoli ........................ 20
1.4.3 Peneliti Selanjutnya .............................................................. 20

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS ......................................................................... 21


2.1 Konsep Quality Of Nursing Work Life .......................................... 21
2.1.1 Pengertian Quality Of Nursing Work Life ............................ 21
2.1.2 Dimensi Quality Of Nursing Work Life ............................... 22
2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Quality Of Nursing Work Life 23
2.1.4 Manfaat Quality of nursing work life ................................... 24
2.2 Konsep Produktivitas Kerja........................................................... 27
2.2.1 Pengertian Produktivitas Kerja ............................................ 27
2.2.2 Indikator Produktivitas kerja ................................................ 27

viii
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas .............. 29
2.2.4 Pengukuran Produktivitas .................................................... 31
2.2.5 Upaya Peningkatan Produktivitas ....................................... 32
2.3 Hubungan Quality Of Nursing Work Life Dengan Produktivitas
Kerja .............................................................................................. 32
2.4 Kerangka Konsep .......................................................................... 34
2.5 Hipotesa/Hipotesis ......................................................................... 34

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 35


3.1 Desain Penelitian ........................................................................... 35
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian..................................................... 35
3.2.1 Populasi ................................................................................ 35
3.2.2 Sampel .................................................................................. 35
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 35
3.3.1 Tempat Penelitian ................................................................ 35
3.3.2 Waktu Penelitian .................................................................. 35
3.4 Defenisi Operasional ..................................................................... 36
3.5 Aspek Pengukuran ......................................................................... 36
3.5.1 Quality Of Nursing Work Life .............................................. 36
3.5.2 Produktivitas Perawat .......................................................... 37
3.6 Alat dan Prosedur Pengumpulan Data ........................................... 38
3.6.1 Alat Pengumpulan Data ....................................................... 38
3.6.2 Prosedur Pengumpulan Data ................................................ 38
3.7 Etika Penelitian.............................................................................. 39
3.8 Pengolahan Data dan Analisa Data ............................................... 40
3.8.1 Pengolahan Data: .................................................................. 40
3.8.2 Analisa Data ......................................................................... 41

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 42


4.1 Hasil Penelitian.............................................................................. 42
4.1.1 Gambaran RSU Bethesda Gunungsitoli ............................... 42
4.1.2 Analisa Univariat .................................................................. 42
4.1.3 Analisa Bivariat .................................................................... 44
4.2 Pembahasan ................................................................................... 45
4.2.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ....................................................... 45

ix
4.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 49\

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 50


5.1 Kesimpulan .................................................................................... 50
5.2 Saran .............................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Kualitas kehidupan kerja .................................................................. 25

xi
DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema 2. 1 Kerangka Konsep ............................................................................... 34

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Defenisi operasional .............................................................................. 36


Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kareakteristik Responden .................................. 43
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kareakteristik Quality of Nursing Work Life ..... 43
Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Kareakteristik Produktivitas Perawat ................... 43
Tabel 4.4 Hubungan Quality Of Nursing Work Life Dengan Produktivitas ....... 44

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Survei Awal dari Prodi Keperawatan FFIKes USM -
Indonesia
Lampiran 2 : Surat Balasan dari RSU Bethesda Gunungsitoli
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 : Surat Balasan Izin Penelitian Dari RSU Bethesda Gunungsitoli
Lampiran 5 : Surat Balasan Selesai Penelitian Dari RSU Bethesda
Gunungsitoli
Lampiran 6 : Lembar Uji Etik
Lampiran 7 : Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 8 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)
Lampiran 9 : Lembar Kuesioner
Lampiran 10 : Master Data
Lampiran 11 : Hasil Output SPSS
Lampiran 12 : Lembar Konsul Skripsi
Lampiran 13 : Dokumentasi
Lampiran 14 : Bukti Pembayaran

xiv
15

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit merupakan penyedia layanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat darurat, pusat alih pengetahuan
dan teknologi dan berfungsi sebagai pusat rujukan (Dalimunthe, 2020).
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan, dan gawat darurat (UU No.44
Tahun 2009). Rumah sakit dikelola dengan tujuan dapat menghasilkan jasa
atau pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pasien menyangkut mutu, pelayanan, prosedur pelayanan, harga hingga
informasi yang dibutuhkan (Setyawan & Suprianto 2019). Rumah sakit
memiliki berbagai macam sumber daya sebagai penunjang aktivitas
operasionalnya dalam proses pelayanan kesehatan, seperti sumber daya
manusia (SDM), modal, peralatan dan perlengkapan, fasilitas infrastruktur,
dan lain sebagainya (Puspita et al., 2017).

Dalam melakukan proses pelayanan kesehatan tidak terlepas dari beberapa


profesi seperti dokter, perawat, analis kesehatan dan profesi lainnya dalam
rumah sakit yang menjalankan tugas dan fungsi (promotif, preventif, kuratif
& rehabilitatif) masing-masing. Salah satu SDM yang paling besar serta
mempunyai peranan paling penting dalam pencapaian tujuan rumah sakit dan
kualitas rumah sakit adalah perawat (Puspita et al., 2017). Profesi perawat
memiliki peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan dan
peningkatan mutu rumah sakit (Pratama & Psi, 2017).

Perawat merupakan salah satu profesi yang dominan di rumah sakit. Profesi
perawat mencapai 55-65% jumlahnya. Perawat memberikan pelayanan 24
jam secara terus-menerus kepada pasien setiap harinya. UU No.38 Tahun
16

2014 menyatakan bahwa pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk


pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun
sakit. Pelayanan keperawatan menjadi sangat penting di rumah sakit dan
instansi kesehatan lainnya, sehingga perlu upaya peningkatan pelayanan
kesehatan dan pelayanan keperawatan secara bersama-sama untuk
peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit. Karena peran perawat yang
cukup penting, maka penting pula untuk memperhatikan kondisi lingkungan
kerja perawat yang nyaman dan menyenangkan yang didefinisikan sebagai
salah satu upaya peningkatan Quality of nursing work life (QNWL) di rumah
sakit (Kondalkar, 2009 dalam Pratama 2016).

Menurut (Gusty et al., 2019) quality of nursing work life merupakan persepsi
atau penilaian mengenai seluruh dimensi yang mempengaruhi kualitas
kehidupan kerja yang berhubungan dengan pengalaman dalam bekerja dan
dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam keperawatan. Upaya
peningkatan kualitas kehidupan kerja dilakuakan dengan cara kerja yang lebih
baik dimana karyawan serta anggota lainnya mendapatkan wawasan untuk
meningkatkan kualitas kerja secara efektif dan bersama-sama (Devi &
Hajamohideen, 2018). Hal ini dilakukan untuk keseimbangan kehidupan
personal dan profesional yang menjadi usaha berkelanjutan bagi sebagian
besar tenaga kesehatan, termasuk perawat (Chittenden, & Ritchie, 2011
dalam Rahmawati 2017).

Quality of nursing work life menjadi isu penting dalam organisasi kesehatan.
Dari hasil penelitian di Kanada,krisis perawat yang dialami dapat
ditanggulangi dengan menyusun strategi yang dilakukan oleh Advisory
Committee on Health Human Resource (ACHHR) dalam (Gusty et al., 2019).
peningkatan kualitas kehidupan kerja perawat diidentifikasi sebagai
penyelesaian masalah krisis perawat di Kanada.Suresh (2003) dalam
(Pujiyanto, Suprihati, Nursalam, & Ediyati, 2016) menyebutkan bahwa 48%
17

perawat India memiliki quality of nursing work lifeyang buruk. QNWL pada
perawat Irak menunjukkan hal serupa, 27,2% perawat menunjukkan quality of
nursing work life yang rendah, 61,7% dengan kategori sedang, dan hanya
6,7% lainnya memiliki quality of nursing work life yang baik. Sedangkan
penelitianlain yang dilakukan Momeni (2016) dalam (Pujiyanto et al., 2016)
menunjukkan bahwa sebagian besar perawat Irak memiliki kualitas
kehidupan kerja yang rendah.

Dampak negatif dari rendahnya quality of nursing work life yaitu menurunnya
kinerja perawat yang mempengaruhi pelayanan keperawatan dan pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Quality nursing work life dapat menimbulkan
dampak positif jika diperhatikan dengan baik untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang maksimal (Almalki et al., 2017). Menurut Rivai dan Sagala
(2010) dalam (Hasmalawati & Restya, 2017) kualitas kehidupan kerja
karyawan rendah akan menimbulkan sikap ketidakpuasan, sikap apatis,
kebingungan terhadap peran dan kewajiban, tidak mempercayai orang lain,
bimbang dalam mengambil keputusan, mudah marah dan selalu menunda
pekerjaan. Jika hal ini terjadi dan tidak segera ditanggulangi, maka kinerja
dan produktivitas karyawan akan menurun yang menyebabkan karyawan
tidak puas dengan pekerjaannya. Hal ini dapat menyebabkan insiden turnover
bagi perawat.

Beberapa penelitian menunjukkan kejadian turnover pada perawat di dunia


berkisar antara 10-21% pertahun (El-jardali et al., 2009). Negara maju seperti
Amerika dan Australia melaporkan rata-rata turnover perawat mencapai 20%
per tahun. Berdasarkan hasil data National Health Service (NHS) di Inggris
mengeluarkan laporan tentang perawat yang meninggalkan profesi karena
stres dan ketidakmampuan kerja dalam memberikan perawatan yang
berkualitas. Royal College Nursing (2013) mengungkapkan bahwa dari
survei yang dilakukan melibatkan 10.000 perawat, 62% dari mereka
mengundurkan diri dari pekerjaan karena mengalami stres, 61% menyebutkan
jadwal yang padat sebagai halangan mereka menyediakan perawatan yang
18

berkualitas baik dan 83% merasakan peningkatan beban kerja, dan sebanyak
5.000 perawat keluar dari profesi dalam periode tiga tahun. Hal ini menjadi
perhatian untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kualitas
kehidupan kerja perawat. Rendahnya quality of nursing work life berdampak
pada kinerja dan produktivitas perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan (Gusty et al., 2019).

Produktivitas kerja merupakan hasil dari seluruh sumber daya yang


dipergunakan (output) dengan sumber daya yang digunakan (input) dan
memerlukan identifikasi dari hasil kerja untuk mengetahui efisiensi dari
produktivitas kerja (Yusuf, 2015 dalam Umboh, 2020). Produktivitas perawat
merupakan salah satu indikator dalam pemberian asuhan keperawatan. Sikap
disiplin, tepat waktu dan tekun dari seorang perawat akan mempengaruhi
poduktivitas kerja yang baik untuk perawat. Ukuran produktivitas kerja
perawat yang sebenarnya dapat dinilai dari hasil kesehatan bagi pasien
melalui peningkatan Bed occupancy Ratio (BOR) dan Long of Stay (LOS)
(Dalimunthe, 2020). Perlu tindakan yang nyata dari rumah sakit dan instansi
untuk meningkatkan quality of work life sehingga tidak menurunkan
produktifitas kerja perawat. Salah satunya dengan memperhatikan iklim kerja
dan lingkungan kerja yang kondusif. Jika transformasi sistem perawatan
dalam pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan baik maka akan
meningkatkan kualitas kehidupan kerja perawat yang berdampak pada
produktivitas perawat yang semakin membaik (Nurhikma, 2018).

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di Rumah Sakit Bethesda


Gunungsitoli terdapat 46 orang tenaga perawat dengan kapasitas 100 tempat
tidur. Presentase pelayanan yang berkaitan dengan kualitas kehidupan kerja
terhadap produktivitas perawat dapat dilihat dari nilai BOR pada tahun 2020
yaitu sebesar 45% dan Lenght Of Stay (LOS) yaitu 2,66. Nilai BOR dan LOS
tersebut menunjukan bahwa BOR di Rumah Sakit Bethesda tidak memenuhi
kriteria ideal Departemen Kesehatan yaitu 65%-85% serta LOS 6-9 hari.
Peneliti juga melakukan wawancara terhadap 3 tenaga perawat dimana hasil
19

yang didapatkan bahwa 1 perawat mengatakan bahwa gaji yang diperoleh


belum dapat memenuhi kebutuhan dan pemberian insentif dirasa masih belum
cukup memuaskan perawat dan fasilitas yang masih dirasa belum cukup
lengkap. 2 perawat mengatakan bahwa ikut dilibatkan dalam beberapa
pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah namun masih ada
masalah yang belum terselesaikan, komunikasi antara perawat cukup baik
namun merasa kurang bangga bekerja di rumah sakit. Berdasarkan uraian
yang telah dideskripsikan sebelumnya, peneliti tertarik untuk mengetahui
lebih lanjut menganai hubungan quality of nursing work life dengan
produktivitas perawat di RSU Bethesda Gunungsitoli.

1.2 Rumusan Masalah

“Adakah Hubungan Quality Of Nursing Work LifeDengan Produktivitas


Perawat di RSU Bethesda Gunungsitoli?”.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi Hubungan Quality Of Nursing Work LifeDengan
Produktivitas Perawat di RSU Bethesda Gunungsitoli.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengidentifikasi Quality Of Nursing Work Lifedi RSU Bethesda
Gunungsitoli.
2. Mengidentifikasi Produktivitas Perawat di RSU Bethesda
Gunungsitoli.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Perawat RSU Bethesda Gunungsitoli
Memberikan informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas
kehidupan kerja perawat dengan memberikan pelayanan yang optimal.
20

1.4.2 Rumah Sakit Umum Bethesda Gunungsitoli


Memberikan informasi bagi Rumah Sakit Bethesda Gunungsitoli untuk
meningkatkan kualitas kehidupan kerja perawat untuk meningkatkan
produktivitas kerja erta untuk tercapainya mutu pelayanan kesehatan
yang berkualitas.

1.4.3 Peneliti Selanjutnya


Sebagai sumber informasi, pedoman, serta referensi bagi peneliti
selanjutnya dalam melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan
Hubungan Quality Of Nursing Work Life Dengan Produktivitas
Perawat.
21

BAB 2
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Quality Of Nursing Work Life


2.1.1 Pengertian Quality Of Nursing Work Life
Quality Of Work Life (QWL) adalah proses dimana karyawan dan
pemangku kepentingan organisasi mendapatkan wawasan tentang cara
bekerja lebih baik bersama untuk meningkatkan kualitas hidup staf
danefektivitas organisasi secara bersamaan (Devi & Hajamohideen,
2018). (Beaudoin & Edgar dalam Kaluku, 2019) mendefinisikan QWL
sebagai kondisi yang menguntungkan dan lingkungan tempat kerja
yang mendukung serta mempromosikan kepuasan karyawan dengan
memberikan imbalan, keamanan kerja dan peluang untuk tumbuh.

Peningkatan kinerja dalam dunia keperawatan menggunakan dua hal


yaitu sosial dan psikologis yang kemudian disebut Quality of Nursing
Work Life (QNWL). Quality of work life dapat memelihara
fleksibilitas, loyalitas, dan motivasi tenaga kerja, di mana hal tersebut
sangat bersifat signifikan dalam menentukan daya saing perusahaan
(Fibriansari, 2017).

Quality of nursing work life (QNWL) adalah derajat kepuasan perawat


tentang kehidupan pribadi (kesempatan berkembang dan keselamatan)
serta organisasi (peningkatan produktifitas dan penurunan turnover)
melalui pengalaman dalam organisasi kerja untuk mencapai tujuan
organisasi. Peningkatan QNWL merupakan prasyarat untuk
meningkatkan produktifitas perawat di rumah sakit (Nursalam et al.,
2018) QNWL digunakan untuk meningkatkan kinerja dan
produktifitas perawat. Kualitas kehidupan kerja perawat di rumah
sakit yang rendah akan mengakibatkan tingginya ketidakhadiran dan
turnover. Kualitas kehidupan kerja yang positif akan memberikan
22

kontribusi pada perawatan pasien yang berkualitas (Fibriansari, 2017)


oleh karena itu quality of nursing work life erat hubungannya dengan
produktivitas perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien.

2.1.2 Dimensi Quality Of Nursing Work Life


Brooks dan Anderson (2005) dalam Gusty (2019) menjelaskan
beberapa dimensiQuality Of Nursing Work Life yaitu:
1. Dimensi work/home life yang didefenisikan sebagai hubungan
antara pengalaman hidup perawat di tempat bekerjanya dengan
kehidupan di rumahnya. Dalam dimensi ini termasuk suatu
kebutuhan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga,waktu untuk
keperluan keluarga, energi yang tersisa setelah bekerja, pengaruh
rotasi shift kerja, serta kebijakan organisasi mengenai izin
meninggalkan pekerjaan.
2. Dimensi work design yang didefenisikan sebagai komposisi dari
pekerjaan perawat dan menggambarkan pekerjaan yang sebenarnya
dilakukan oleh perawat. Dalam dimensi ini termasuk kebutuhan
adanya bantuan dalam bekerja, kepuasan kerja, beban kerja,
otonomi dalam bekerja dan membuat keputusan, melakukan
pekerjaan non-keperawatan, gangguan ketikabekerja, ketersediaan
waktu untuk bekerja, jumlah tenaga perawat, dan motivasi kerja.
3. Dimensi work context yang didefenisikan sebagai pengaturan
praktik kerja perawat dan mengeksplorasi dampaklingkungan
pekerjaan pada sistem pasiendan perawat. Dalam dimensi ini
termasuk komunikasi dengan teman sejawat, atasan/manajer,
ataupun dengan tenaga kesehatan lain, adanya alat-alat pendukung
kerja,supervisi dari manajer/supervisor, hubunganinterpersonal
antar teman sejawat, kesempatan pengembangan karir dan
pendidikan, kerjatim, rasa memiliki terhadap pekerjaan,perhatian
dari atasan, keterlibatan pekerja/perawat dalam membuat
keputusan, hubungan saling menghormati dan menghargai antar
23

individu, fasilitas dalam pekerjaan, kebijakan organisasi yang


mendukung pekerjaan, sertarasa aman dan nyaman dalam bekerja.
4. Dimensi work world yang didefenisikan sebagai efek dari pengaruh
lingkungan sosial secara luas dan efek dari perubahan dalam
praktik keperawatan. Dalam dimensi ini termasuk pandangan
masyarakat terhadap profesi perawat, kondisi ekonomi masa kini,
keinginan mencari pekerjaanlain/bekerja di tempat yang lain,
keamanankerja, serta penilaian diri terhadap pekerjaan.

2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Quality Of Nursing Work Life


Dimensi kualitas kehidupan kerja perawattersebut dikembangkan
lebih lanjut menjadi 5 faktor (Sirin & Sokmen, 2015), yaitu :
1. Work Environment (Lingkungan Kerja), yang berisikan opini dari
masyarakat tentang profesi keperawatan, komunikasi dengan tim
kesehatan lain, adanya bantuan dalam peningkatan kompetensi
melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, kebijakan dan
prosedur tindakan dalam keperawatan, keamanan dalam bekerja
dan respek dari pimpinan terhadap keperawatan.
2. Relation with Managers (Hubungan dengan Pimpinan) yang
berisikan persepsi perawat terhdap komunikasi dengan pimpinan,
kegiatan supervisi, umpan balik dan penghargaan dari supervisor
terhadap kienrja.
3. Work Conditions (Kondisi Kerja), yang berisikan persepsi terhadap
berat ringannya pekerjaan, keseimbangan antara pekerjaan dengan
keluarga serta waktu kerja.
4. Job Perception (Persepsi terhadap Pekerjaan) yang berisikan
otonomi dalam melakukan kegiatan pekerjaan, penerimaan dari tim
lain serta mekanisme dalam pekerjaan.
5. Support Service yang berisikan tentang bantuan yang dapat
diperoleh selain dari tim kesehatan, sarana prasarana yang tersedia.
24

2.1.4 Manfaat Quality of nursing work life


Sesuai dengan kondisi perawat Indonesia, QNWL yang sesuai yaitu
dipengaruhi oleh budaya organisasi, karakteristik perawat,
karakteristik pekerjaan dan kualitas hidup keperawatan efisien. Hal ini
dapat menyimpulkan bahwa meningkatkan kinerja pelayanan lebih
efektif melalui kualitas kehidupan kerja keperawatan dan peningkatan
layanan pekerjaan keperawatan antara perawat lebih efektif melalui
QNWL (Pujiyanto et al., 2016).

Kualitas perawat mempengaruhi kejadian meningkatnya layanan


pekerjaan keperawatan, karena lingkup kerja mereka melibatkan
berinteraksi dengan profesi lain dan lingkungan (Pujiyanto et al.,
2016). Sebagai salah satu pemberi layanan kesehatan, rumah sakit
perlu memperhatikan QNWL dikarenakan kualitas kehidupan kerja
berpengaruh pada peningkatan dan loyalitas perawat. Sehingga akan
berpengaruh pada peningkatan mutu rumah sakit dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas.

2.1.5 Komponen Quality Of Nursing Work Life


Cascio (2003) menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja terdiri dari
communication, conflict resolution, career development, employee
participation, pride, equitable compensation, a sale environment, job
security, wellness. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut:
25

Gambar 2. 1 Kualitas kehidupan kerja

Menurut Kustono (2016) terdapat delapan komponen dari QWL,


yaitu:
a) kompensasi yang adil dan tepat: termasuk unsur-unsur seperti
kompensasi untuk memenuhi standar, sudah mencukupi, keadilan
(Kaluku et al., 2019) internal, dan eksternal untuk memiliki upah
yang sama dengan pegawai yang lain yang melakukan pekerjaan
yang sama, tunjangan, dan pembayaran, hak-hak pegawai, dan
pensiun. Komponen ini berisi tentang kompensasi yang adil,
keseimbangan upah, partisipasi dalam hasil, dan tunjangan.
b) Lingkungan kerja yang sehat dan aman meliputi faktor-faktor
seperti kondisi fisik kerja (kebersihan, pencahayaan, suhu, warna
yang digunakan), ergonomi, keamanan kerja, dan jam kerja.
Komponen ini berisi tentang beban kerja, hari libur kerja, teknologi
dalam bekerja, kesehatan, dan kelelahan pegawai.
c) Pengembangan kemampuan pegawai meliputi pemberian
kesempatan untuk mengembangkan dan penggunaan kapasitas dan
kapabilitas, perencanaan bisnis, dan memberikan informasi kepada
pegawai tentang proses, kemampuan dalam mengikuti inovasi yang
berhubungan dengan pekerjaan, serta dukungan manajemen.
Komponen ini berisi tentang otonomi, pentingnya pekerjaan,
evaluasi kerja, dan tanggung jawab pegawai.
26

d) Pengembangan pegawai dan keamanan pegawai termasuk


pengembangan pegawai dan profesional pegawai, karir, promosi
dan peluang untuk berkembang, serta keamanan kerja. Komponen
ini berisi tentang perkembangan secara profesional, pelatihan,
pengunduran diri, dorongan diri pegawai untuk senantiasa belajar.
e) Integrasi sosial termasuk kerja sama, kepercayaan organisasional,
rasa memiliki dan komitmen terhadap organisasi, kerja sama tim,
dan komunikasi interpersonal. Komponen ini berisi tentang
diskriminasi, hubungan interpersonal, kerja sama tim, dan
pengungkapan ide.
f) Konstisionalisme meliputi kekebalan pribadi, kesetaraan hak, hak
asasi manusia, privasi, kebebasan berkekspresi dan berpendapat,
lingkungan yang berdemokrasi, partisipasi dalam pengambilan
keputusan, pengetahuan dan membela hak-hak dan tanggung
jawab, serta hukum perburuhan. Kompenen ini berisi tentang hak-
hak pegawai, kebebasan berekspresi, diskusi dan norma-norma, dan
berhubungan orang lain.
g) Ruang hidup pegawai, termasuk keseimbangan antara pekerjaan,
keluarga, dan kehidupan pribadi pegawai; jam kerja; waktu luang;
waktu yang dihabiskan pegawai untuk keluarga; keseimbangan
peran dan tanggung jawab; relokasi; dan sebagainya. Komponen ini
berisi pengaruh dari rutininas keluarga, kemungkinan waktu luang,
serta tentang waktu kerja dan waktu istirahat.
h) Relevansi sosial, termasuk tanggung jawab sosial organisasi,
pengaruh organisasi pada pegawai, masyarakat, dan lingkungan;
citra perusahaan; produksi; SDM; kebijakan perusahaan;
transparansi; dan akuntabilitas perusahaan. Komponen ini berisi
tentang kebanggaan terhadap pekerjaan, citra kelembagaan,
integrasi dengan masyarkat, kualitas layanan perusahaan, dan
kebijakan sumber daya manusia.
27

2.2 Konsep Produktivitas Kerja


2.2.1 Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas secara harafiah diartikan sebagai daya produktif.
Perbandingan anara hasil-hasil dari keseluruhan sumber daya yang
dipergunakan atau perbandingan jumlah produksi (output) dengan
sumber daya yang digunakan (input) (Mahanggoro, 2018).
Produktivitas kerja adalah perbaikan yang berkelanjutan atau
berkeseimbangan,hal ini mempengaruhi lama tidaknya bertambah
suatu perusahaan di dunia bisnis global. Maka sangat hal penting
untuk perusahaan memperhatikan produktivitas kerja yang dihasilkan
karyawan. Produktivitas dalam keperawatan dihubungkan dengan
efesiensi dan keefektifan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan Kepala ruangan dapat meningkatkan produtivitas
perawat pelaksana dengan memberikan motivasi (Swanburg dalam
Sihotang, dkk. 2016).

Produktivitas kerja Mahanggoro (2018) adalah sebagai hasil konkrit


yang dihasilkan oleh individu atau kelompok, selama waktu tertentu
dalam suatu proses kerja. Produktivitas dalam arti teknis mengacu
pada derajat keefektifan dan efisiensi dalam pemanfaatan sebagai
sumber daya. Produktivitas kerja dalam pengertian perilaku
merupakan suatu sikap mental yang senantiasa berusaha untuk
berkembang. Dengan itu maka dapat diartikan bahwa produktivitas
adalah bentuk dari sikap mental dan perilaku yang berorientasi untuk
perbaikan yang akan datang atau perbaikan berkelanjutan (Umar,
2004 dalam Mahanggoro, 2018)

2.2.2 Indikator Produktivitas kerja


Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan.
Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan
terlaksana secara efisien dan efektif sehingga ini semua akhirnya
sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
28

Untuk mengukur produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator, yaitu


sebagai berikut (Sutrisno, 2015):
1. Kemampuan. Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas.
Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada
keterampilan dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja.
Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
diembannya kepada mereka.
2. Meningkatkan hasil yang dicapai. Berusaha untuk meningkatkan
hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat
dirasakan oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut. Jadi, upaya memanfaatkan produktivitas kerja
bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.
3. Semangat kerja. Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari
kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hasil
sebelumnya.
4. Pengembangan diri. Mengembangkan diri untuk meningkatkan
kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan
melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi.
Sebab semakin kuat tantangannya, pengembangan diri mutlak
dilakukan. Begitu juga harapan untuk menjadi lebih baik pada
gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan.
5. Mutu. Berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari masa
lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan
kualitas kerja seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu untuk
memberikan hasil yang terbaik yang pada gilirannya akan sangat
berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.
6. Efisiensi. Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
keseluruhan sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran
merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang
signifikan bagi karyawan.
29

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas


Aktivitas kerja yang dilakukan seseorang dapat membuatnya
mengalami kondisi yang dinamis yaitu terkadang memiliki semangat
yang membara dan kadang sebaliknya. Bisa jadi tidak ada gairah
dalam bekerja. Hal-hal seperti ini dapat mempengaruhi produktivitas
seseorang dalam bekerja. Istanto dan Kasrori (2009) menjelaskan
bahwa produktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
keterampilan, disiplin, sikap, etika kerja, motivasi, gaji, kesehatan,
teknologi manajemen, dan kesempatan berprestasi.

Pendapat Amir (2011) mengenai faktor yang berpengaruh terhadap


produktivitas kerja adalah :
1. Pekerjaan yang menarik
2. Upah yang baik
3. Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
4. Lingkungan atau suasana kerja yang baik
5. Lingkungan atau suasana kerja yang baik
6. Promosi dan perkembangan diri merasa sejalan dengan
perkembangan perusahaan/organisasi
7. Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
8. Pengertian dan simpati terhadap kesalahan pribadi
9. Kesetiaan pimpinan dalam diri pekerja
10. Disiplin kerja

Menurut Sutrisno (dalam Manik & Syafrina, 2018) ada beberapa


faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu:

1. Pelatihan. Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan


dengan keterampilan dan cara yang tepat untuk menggunakan
peralatan kerja. Untuk itu, latihan kerja diperlukan bukan saja
sebagai pelengkap akan tetapi sekaligus untuk memberikan dasar-
dasar pengetahuan.
30

2. Mental dan kemampuan fisik karyawan. Keadaan mental dan fisik


karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi
perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental
mempunyai hubungan yang erat dengan produktivitas kerja
karyawan.
3. Hubungan antara atasan dan bawahan. Hubungan atasan dan
bawahan akan mempengarauhi kegiatan yang dilakukan sehari-
hari. Bagaimana pandagan atasan terhadap karyawan, sejauh mana
karyawan diikutsertakan dalam penentuan tujuan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tersebut antar


lain: pendidikan, pelatihan dan motivasi (Sunyoto dalam Manik 2018).

1. Pendidikan. Pendidikan adalah suatu upaya mengembangkan


potensi manusia, sehingga mempunyai kemampuan untuk
mengelola sumber daya alam yang tersediauntuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
2. Pelatihan. Pelatihan adalah setiap usahauntuk memperbaiki
performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang
menjadi tanggungjawabnya. Supaya efektif, pelatihan harus
mencukupi pengalaman belajar, aktivitas-aktivitas yang terencana
dan didesain sebagai jawaban atas kebutuhan yang berhasil
diidentifikasikan. Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang
paling dapat dilihat dan paling umur dari semua aktivitas
kepegawaian. Para pemimpin menyokong pelatihan karena
melalui pelatihan para pegawai akan menjadi lebih terampil, dan
karenanya lebih produktif.
3. Motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam
menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan
organisasi. Sikap mental seorang pegawai harus sikap mental yang
siap secara psikofisik (siap secara mental, fisik, tujuan dan
istimewa).
31

2.2.4 Pengukuran Produktivitas


Pengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan
mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan
target dankegunaan, praktisnya sebagai standar dalam pembayaran
upah karyawan.Untuk mengukur suatu produktifitasdapat digunakan
dua jenis ukuran jam kerja manusia yakni jam-jam kerja yang harus
dibayar dan jam-jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja.
Ada dua macam alat pengukuran produktivitas (Kusumawijaya,
2014), yaitu:
1. Physical productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti
ukuran (size), panjang,berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya
tenaga kerja.
2. Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan
menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen,
dollar dan seterusnya

faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi


kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu (Kusumawijaya,
2014) :
1. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh
karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada
atau ditetapkan oleh perusahaan.
2. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan
dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan
dalam hal ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan secara teknis dengan perbandingan
standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
3. Ketetapan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan
pada awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi
dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia
untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi
32

karyawan terhadap suatu aktivitas yang disediakan


(Kusumawijaya, 2018) di awal waktu sampai menjadi output.

2.2.5 Upaya Peningkatan Produktivitas


Peningkatan produktivitas kerja bukan hanya dapat dilihat sebagai
masalah keperilakuan, tetapi juga dapat mengandung aspek-
aspekteknis. Pemahaman yang tepat diperlukan sebagai solusi untuk
mengetahui tentang faktor-faktor penentu keberhasilan meningkatkan
produktivitas kerja.Adapun faktor-faktor tersebut (Sutrisno dalam
Manik, 2018) adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan terus menerus. Dalam upaya meningkatkan
produktivitas kerja, salah satu implikasinya ialah bahwa seluruh
komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus
menerus.
2. Peningkatan mutu hasil pekerjaan. Berkaitan erat dengan upaya
melakukan perbaikan secara terus menerus ialah peningkatanmutu
hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala komponen organisasi.
3. Pemberdayaan sumber daya manusia. Bahwa sumber daya
manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam organisasi.
Karena itu memberdayakan SDM merupakan etos kerja yang
sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh eselon
manajemen dalam hierarki organisasi.

2.3 Hubungan Quality Of Nursing Work Life Dengan Produktivitas Kerja


Menurut Herlina, dkk. (2020) dalam jurnal Hubungan Komponen Quality Of
Work Life Dengan Produktivitas Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD
Andi Makkasau Kota Parepare yang diteliti dengan metode cross sectional
dengan jumlah populasi 299 orang dan sampel 70 orang dan teknik
pengambilan sampel yaitu simple random sampling menggunakan uji
spearman, mengemukakan bahwa keterlibatan karyawan dan keselamatan
lingkungan kerja merupakan variabel dari komponen quality of nursing work
life yang berhubungan dengan produktivitas kerja. Keterlibatan karyawan
33

memiliki nilai korelasi (nilai r) = 0,40 sampai dengan 0,59 sehingga


keeratannya dalam kategori sedang disertai arah korelasi positif, yang artinya
semakin meningkat keterlibatan karyawan maka semakin tinggi produktivitas
kerja perawat. Begitu pula dengan variabel keselamatan lingkungan kerja
dalam komponen quality of nursing work life terhdapat produktivitas dimana
diketahui nilai korelasi (nilai r) = 0,20-0,39 sehingga tingkat keeratannya
lemah dan nilai arah korelasi positif maka hubungan antara kedua variabel
adalah linear positif, yang artinya semakin terjamin keselamatan dilingkungan
kerja maka semakin tinggi produktivitas kerja perawat.

Menurut Nursalam, Fardiana, dkk (2018) dalam jurnal The Correlation


between the Quality of Nursing Work Life and Job Performance yang diteliti
dengan pendekatan cross sectionl dengan sampel 106 orang dan
menggunakan cara pengambilan sampel yaitu simple random sampling dan
uji regresi linear berganda, mengemukakan bahwa 4 aspek dalam QNWL
yaitu work home-work life, work design, work context, dan work world
memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perawat. Dalam uji regresi t
menunjukkan signifikan 0,000 poin pada aspek work life-home life, 0,001
poin dalam desain pekerjaan, 0,000 poin dalam konteks pekerjaan, dan 0,021
di dunia kerja. T secara keseluruhan menunjukkan signifikan p <0,05 poin,
yang dapat didefinisikan semakin baik aspek QNWL, semakin baik pula hasil
kerja perawat sebagai hasilnya.

Menurut Zainaro, dkk (2020) dalam Faktor – Faktor Yang Berhubungan


Dengan Produktivitas Kerja Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Tulang Bawang
I Kabupaten Tulang Bawang yang di teliti dengan pendekatan cross sectional
serta populasi yaitu seluruh petugas kesehatan di Puskesmas Tulang Bawang
I dan sampel sebanyak 63 orang menggunakan uji chi square mengatakan
bahwa, disiplin kerja , motivasi, dan etos kerja perawat memiliki hubungan
dengan produktivitas perawat. Ditunjukkan dari hasil uji yang dilakukan
yaitu, ada hubungan disiplin kerja dengan produktivitas kerja tenaga
kesehatan (p-value = 0,000 OR 20,800). Ada hubungan motivasi dengan
34

produktivitas kerja tenaga kesehatan ( p-value = 0,005 OR 9,778). Ada


hubungan etos kerja dengan produktivitas kerja tenaga kesehatan (p-value =
0,020 OR 4,000).

2.4 Kerangka Konsep


Variabel Independen Variabel Dependen

Quality Of Produktivitas
Nursing Work
Life

Skema 2. 1 Kerangka Konsep


2.5 Hipotesa/Hipotesis
Ha : Ada Hubungan Quality Of Nursing Work Life Dengan
Produktivitas Perawat Di RSU Bethesda Gunungsitoli
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Kuantitatif dengan
rancangan Deskriptif Korelasi menggunakan pendekatan Cross sectional,
yang bertujuan untuk mengetahui Hubungan Quality Of Nursing Work Life
Dengan Produktivitas Perawat di RSU Bethesda Gunungsitoli Tahun 2021.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


3.2.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Perawat
yang bekerja di RSU Bethesda sebanyak 43 Perawat.
3.2.2 Sampel
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling.
Sampel adalah seluruh perawat yang bekerja di RSU Bethesda
Gunungsitoli dengan (total populasi) 43 responden.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian


3.3.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan Di RSU Bethesda Gunungsitoli Tahun
2021.
3.3.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitianakan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai bulan Juli
2021

35
36

3.4 Defenisi Operasional

Tabel 3. 1
Defenisi operasional
No Variabel Definisi Alat Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur Ukur
1 Variabel Quality of nursing work life Kuesioner 1. Baik Ordinal
Independen: merupakan presepsi perawat 2. Cukup
Quality Of bahwa perawat merasa aman, 3. Kurang
Nursing Work merasa puas dan mendapat
Life kesempatan untuk mampu
tumbuh dan berkembang
dalam pekerjaannya.

2 Variabel Produktivitas perawat Kuesioner 1. Tinggi Ordinal


Dependen: merupakan kemampuan 2. Sedang
Produktivitas perawat dalam bekerja secara 3. Rendah
Perawat efektif dan efesien untuk
waktu tertentu dalam suatu
proses kerja.

3.5 Aspek Pengukuran


3.5.1 Quality Of Nursing Work Life
Alat yang digunakan untuk mengukur quality of nursing work life yaitu
kuesioner yang meliputi subvariabel yaitu work life-home life, work
design, work context, dan work world. Kuesioner ini mengukur variabel
independent yaitu quality of nursing work life yang terdiri dari 41
pernyataan dengan opsi jawaban oleh responden masing-masing
diberikan skor dimana setiap pernyataan diberi range skor 1 sampai 5
dengan ketentuan sebagai berikut : untuk pernyataan positif : (5) sangat
setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak setuju
dan untuk pernyataan negatif : (5) sangat tidak setuju, (4) tidak setuju,
(3) ragu-ragu, (2) setuju, (1) sangat setuju. Untuk pernyataan
dikuisioner apabila jawaban yang benar maka skor tertinggi adalah 205
dan skor terendah adalah 41.Untuk menentukan interval kelas maka di
gunakan penentuan berdasarkan rumus statistik berikut (Hidayat, 2011).

skor tertinggi − skor terendah


Rumusan Interval =
Banyak kelas atau kategori
37

205 − 41
Interval =
3
164
=
3
= 54,6

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka hasil ukur quality of nursing


work life dapat digolongkan:
Rendah : 41-96
Sedang : 97-151
Tinggi : 152-205

3.5.2 Produktivitas Perawat


Alat yang digunakan untuk mengukur Produktivitas Perawat yaitu
kuesioner.Kuesioner ini mengukur produktivitas kerja perawat adalah
berupa pertanyaan-pertanyaan yang memberikan gambaran tentang
produktivitas Perawat. Kuesioner ini terdiri dari 15 butir pernyataan
dengan opsi jawaban oleh responden masing-masing diberikan skor
dimana setiap pernyataan diberi range skor 1 sampai 5 dengan
ketentuan sebagai berikut : untuk pernyataan positif : (5) sangat setuju,
(4) setuju, (3) netral, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak setuju dan untuk
pernyataan negatif : (5) sangat tidak setuju, (4) tidak Setuju, (3) netral,
(2) setuju, (1) sangat setuju. Pernyataan positif terdiri dari 7 pernyataan
yaitu pernyataan 1,2,4,5,7,8,9 dan pernyataan negatif terdiri dari 8
pernyataan yaitu pernyataan 3,6,10,11,12,13,14,15. Untuk menentukan
interval kelas maka di gunakan penentuan berdasarkan rumus statistik
berikut (Hidayat, 2011).

skor tertinggi − skor terendah


Rumusan Interval =
Banyak kelas atau kategori
75 − 15
Interval =
3
60
=
3
= 20
38

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka hasil ukur produktivitas perawat


dapat digolongkan:
Rendah : 15-35
Sedang : 36-55
Tinggi : 56-75

3.6 Alat dan Prosedur Pengumpulan Data


3.6.1 Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data pada variabel Quality Of Nursing Work Life
adalah lembar kuesioner yang telah dimodifikasi oleh Fardiana (2018)
yang sebelumnya sudah dilakukan uji validitas dan reabilitasdengan
nilai cronbach alpha work life-home life (0,807), work design(0,836),
work context(903), dan work world(0,707). Kuesioner Produktivitas
perawat sebelumnya sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan
nilai cronbach alpha 0,871 oleh Dalimunte (2018).

3.6.2 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian, peneliti melakukan


beberapa prosedur pengumpulan data yaitu:
1. Peneliti meminta surat izin dari Universitas untuk memperoleh data
dasar yang ditujukan ke RSU Bethesda Gunungsitoli
2. Setelah mendapat izin penelitian di RSU Bethesda Gunungsitoli,
peneliti melakukan survey pendahuluan untuk memperoleh data
dasar.
3. Peneliti mengambil sampel menggunakan total sampling.
4. Peneliti mendapatkan data jumlah perawat di RSU Bethesda
Gunungsitoli.
5. Setelah menerima data jumlah perawat di RSU Bethesda
Gunungsitoli, peneliti menemui calon responden kemudian
memperkenalkan diri
6. Peneliti melakukan penelitian dengan cara membagikan kuesioner
kepada perawat yang menjadi sampel setelah terlebih dahulu peneliti
39

telah meminta izin kepada pihak rumah sakit untuk melakukan


penelitian.
7. Peneliti kemudian memberikan penjelasan pada perawat yang
bersedia menjadi responden tentang maksud dan tujuan penelitian
yang dilakukan
8. Kemudian peneliti memberikan Informend Consent untuk bersedia
nya menjadi responden
9. Setelah mengisi Informend Consent, peneliti memberikan kuesioner
kepada sampel untuk mengetahui quality of nursing work life.
10. Setelah itu peneliti memberikan kuesioner kepada sampel untuk
mengetahui produktivitas sampel tersebut.
11. Setelah semua selesai, peneliti kemudian mengolah data. Dan
peneliti melanjutkan pembuatan hasil dan pembahasan.

3.7 Etika Penelitian


Selama penelitian, responden dilindungi dengan memperhatikan aspek-aspek
self determination, privacy and anonmymity, benefience maleficience, justice
(Polit & Beck, 2015).Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan
persetujuan dengan menekankan masalah etika sebagai berikut :
1. Tekad Individu (Self determination)
Penelitian ini memberikan kebebasan kepada responden untuk
menentukan apakah bersedia ikut dalam penelitian atau tidak tanpa
paksaan (sukarela) dengan carapeneliti.Setelah responden bersedia, maka
langkah selanjutnya penelitimenjelaskan maksud dan tujuan serta manfaat
penellitian, kemudian peneliti menanyakan kesediaan responden, setelah
setuju respon di minta untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi
subjek penelitian atau informed consent yang disediakan.
2. Kebaikan (Benefience)
Benefience merupakan prinsip etik yang mementingkan keuntungan, baik
bagi peneliti maupun responden sendiri.Peneliti ini menjelaskan kepada
responden tentang manfaat dari penelitian kepada perawat sehingga
40

perawat lebih percaya diri setelah menjadi sampel dari penelitian ini dan
diharapkan perawat memiliki produktivitas kerja.
3. Tidak Merugikan ( Non Malefience)
Pada penelitian ini, prosedur yang digunakan tidak membahayakan
perawat karena yang dilakukan pengisian kuesioner oleh
responden.Peneliti meyakinkan responden bahwa ini tidak merugikan
responden dan peneliti.
4. Persetujuan (Informed Consent)
Sebelum penelitian ini dilakukan terlebih dahulu peneliti memberikan
lembar Informend Consent atau persetujuan kepada perawat apakah
mereka bersedia atau tidak dalam penelitian ini tanpa adanya paksaan
sama sekali.

3.8 Pengolahan Data dan Analisa Data

3.8.1 Pengolahan Data


Beberapa hal yang dilakukan dalam proses pengolahan data, yaitu:

a. Editing
Dilakukan pengecekan data yang dikumpulkan. Pada proses
editing ini peneliti memeriksa kelengkapan jawaban responden
pada kuesioner untuk memastikan bahwa semua pertanyaan
dijawab oleh responden.
b. Coding
Tahap-tahapan test yang telah dilakukan diberi kode tertentu agar
mempermudah peneliti dalam pengolahan data. Pada tahap ini
pula peneliti memberikan skor pada test yang telah dilakukan.
Untuk jenis kelamin laki-laki diberi kode “1”, perempuan “2”.
Untuk status perkawinan yang menikah diberi kode “1”, untuk
belum menikah diberi kode “2”.Untuk tingkat pendidikan yang
DIII Keperawatan diberi kode “1”, untuk S1 diberi kode “2”,
untuk Ners diberi kode “3”. Untuk quality of nursing work life
baik diberi kode “1”, untuk cukup diberi kode “2”, untuk kurang
41

diberi kode “3”. Untuk produktivitas perawat yang tinggi diberi


kode “1”, untuk sedang diberi kode “2”, untuk rendah diberi kode
“3”.
c. Entry
Setelah data terkumpul dan lengkap kemudian data dimasukkan ke
komputer dan dilakukan pengkodean pada quality of nursing work
life dan produktivitas perawat.Kemudian disimpan untuk
selanjutnyadiolah ke dalam analisa data.
d. Tabulating
Tahap-tahapan test yang telah dilakukan kemudian diproses dan
dimasukkan ke dalam tabel-tabel distribusi sehingga dapat
dihitung sesuai dengan kategori yang telah ditentukan
menggunakan bantuan program komputer.

3.8.2 Analisa Data


Analisa data yang digunakan dalam proses penelitian, yaitu:
a. Analisa Univariat
Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik
masing-masing variabel yang diteliti.Data yang dianalisis univariat
pada penelitian ini adalah Quality of nursing work life dengan
produktivitas kerja perawat.
b. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat bertujuan untuk melihat hubungan kedua variabel
yaitu hubungan antara variabel dependen dan independen dengan
menggunakan uji chi-square dengan skala ukur ordinal dengan
tingkat kepercayaan 95% atau 0,05.
42

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran RSU Bethesda Gunungsitoli


Rumah Sakit Umum Betehsda Gunungsitoli merupakan rumah sakit
yang berada di bawah naungan Yayasan Bethesda Sanolo yang
didirikian pada tahun 2009 di Kota Gunungsitoli. Pemerintah
Kabupaten Nias melalui BPPT menerbitkan izin Rumah Sakit Umum
Bethesda tanggal 29 Desember 2009.

Rumah sakit ini memiliki visi untuk menjadikan sarana kesehatan yang
lengkap, modern, akurat, dikenal baik, prima dalam lingkup kerja baik
internal maupun eksternal berdasarkan kasih. Misi rumah sakit yaitu
mewujudkan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu, terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat dengan sikap bela rasa, rendah hati,
santun, adil dan disiplin, serta dilaksanakan dalam iklim kerja yang
serasi.

Rumah sakit memiliki berbagai fasilitas pelayanan seperti poli (anak,


bedah, gigi, mata, obgyn, penyakit dalam, THT), ruang ICU, ruang
rawat inap, ruang radiologi, ruang pendaftaran, kamar mandi memadai,
ruang layanan BPJS, laboratorium.Rumah Sakit Umum Betehsda
Gunungsitoliberada dilingkungan pemukiman warga serta dapat
dijangkau dengan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.Waktu
tempuh kendaraan bermotor daripusat Kota Gunungsitoli rumah sakit
adalah±5-10menit perjalanan.

4.1.2 Analisa Univariat


1. Karakteristik Responden
43

Tabel 4. 1
Distribusi Frekuensi Kareakteristik Responden di RSU Bethesda
Gunungsitoli (n=43)
Karakteristik F %
Responden
Pendidikan Perawat
DIII Keperawatan 22 51,2
S1 12 27,9
Ners 9 20,9
Total 43 100
Jenis Kelamin
Laki-laki 26 60,5
Perempuan 17 39,5
Total 43 100
Status Perkawinan
Menikah 18 41,9
Belum Menikah 25 58,1
Total 43 100
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas pendidikan
perawat sebanyak DIII Keperawatan 51,2%, mayoritas jenis kelamin
responden adalah laki-laki sebanyak 60,5% dan mayoritas status
perkawinan responden adalah belum menikah sebanyak 58,1%.

2. Quality of Nursing Work Life

Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi Kareakteristik Quality of Nursing Work Life
di RSU Bethesda Gunungsitoli (n=43)
Quality of Nursing F %
Work Life
Baik 33 76,7
Cukup 7 16,3
Kurang 3 7,0
Total 43 100
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas yang memiliki quality
of nursing work life yaitu sebesar 76,7%.

1. Produktivitas Perawat
Tabel 4. 3
Distribusi Frekuensi Kareakteristik Produktivitas Perawat di RSU
Bethesda Gunungsitoli (n=43)
Produktivitas Perawat F %
44

Tinggi 28 65,1
Sedang 14 32,6
Rendah 1 2,3
Total 43 100
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa mayoritas produktivitas kerja
perawat yaitu sebesar 65,1%.

4.1.3 Analisa Bivariat


1. Hubungan quality of nursing work life dengan produktivitas perawat

Tabel 4. 4
Tabulasi Silang Hubungan Quality Of Nursing Work Life Dengan
Produktivitas Perawa t (n=43)

Quality of produktivitas perawat p


Total
nursing work Tinggi Sedang Rendah value
life N % N % N % n %
76,
Baik 23 53,5 10 23,3 0 0,0 33
7
0,002
16,
Cukup 5 11,6 2 4,7 0 0,0 7
3
Kurang 0 0,0 2 4,7 1 2,3 3 7,0

Total 28 65,1 14 32,6 1 2,3 43 100

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui dari 33 (76,7%) perawat yang memiliki


quality of nursing life dengan kategori baik sebanyak 23 (53,5%)
perawat dengan produktivitas tinggi, 10 (23,3%) perawat dengan
produktivitas sedang dan produktivitas perawat rendah tidak ada.
Sedangkan dari 7 (16,3%) perawat yang memiliki quality of nursing
life dengan kategori cukup sebanyak 5 (11,6%) perawat dengan
produktivitas tinggi, 2 (4,7%) perawat dengan produktivitas sedang dan
tidak ada perawat dengan produktivitas rendah. Dan dari 3 (7,0%)
perawat yang memiliki quality of nursing life dengan kategori kurang
tidak ada yang memiliki produktivitas tinggi, 2 (4,7%) perawat dengan
produktivitas sedang dan 1 (2,3%) perawat dengan produktivitas
rendah.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji chi-squrepada tingkat


kepercayaan 95% menunjukkan hasil p value= 0,002 (p= < 0,05)
45

sehingga Ha diterima, berarti ada hubungan antara quality of nursing


work life dengan produktivitas perawat.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil
1. Quality of nursing work life
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RSU Bethesda
Gunungsitoli, mayoritas perawat yang memiliki quality of nursing
work life baik sebanyak 33 (76,7%). Quality of work life dapat
memelihara fleksibilitas, loyalitas, dan motivasi tenaga kerja, di
mana hal tersebut sangat bersifat signifikan dalam menentukan daya
saing (Fibriansari, 2017). Quality of nursing work life (QNWL)
derajat kepuasan perawat tentang kehidupan pribadi (kesempatan
berkembang dan keselamatan) serta organisasi (peningkatan
produktifitas dan penurunan turnover) melalui pengalaman dalam
organisasi kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Peningkatan
QNWL merupakan prasyarat untuk meningkatkan produktifitas
perawat di rumah sakit (Fardiana , 2021).

Sesuai dengan kondisi perawat Indonesia, QNWL yang sesuai yaitu


dipengaruhi oleh budaya organisasi, karakteristik perawat,
karakteristik pekerjaan dan kualitas hidup keperawatan efisien. Hal
ini dapat menyimpulkan bahwa meningkatkan kinerja pelayanan
lebih efektif melalui kualitas kehidupan kerja keperawatan dan
peningkatan layanan pekerjaan keperawatan antara perawat lebih
efektif melalui QNWL (Pujiyanto et al., 2016).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Hamzah, 2021)


mengatakan bahwa quality of nursing work life dapat ditingkatkan
dengan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan juga
harmonis, komunikasi antara rekan kerja dan atasan, serta
meningkatkan partisipasi pegawai dalam mengatasi konflik. Jika hal
46

ini dapat terpenuhi maka akan ada peningkatan kinerja pegawai


dalam bekerja dan memberikan pelayanan yang baik.

Menurut (Hasmalawati & Restya, 2017) mengungkapkan bahwa jika


kualitas kehidupan kerja semakin tinggi, maka motivasi kerja juga
semakin tinggi. Sebaliknya, jika kualitas kehidupan kerja rendah,
maka motivasi kerja yang dimiliki juga rendah.Untuk dapat
meningkatkan motivasi kerja karyawan maka harus terciptanya
suasana kerja yang baik supaya karyawan dapat merasakan adanya
keterlibatan dalam organisasi.

2. Produktivitas perawat
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RSU Bethesda
Gunungsitoli, mayoritas perawat yang memiliki produtivitas kerja
tinggi sebanyak 28 (65,1%). Produktivitas kerja yang merupakan
perbaikan yang berkelanjutan atau berkeseimbangan ini
dihubungkan dengan efesiensi dan keefektifan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan. Kepala ruangan dapat
meningkatkan produtivitas perawat pelaksana dengan memberikan
motivasi (Swanburg dalam Sihotang, dkk. 2016).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tersebut antar


lain: pendidikan, pelatihan dan motivasi (Sunyoto dalam Manik
2018). Pendidikan merupakan upaya mengembangkan potensi
manusia,Pelatihan untuk memperbaiki performansi pekerja pada
suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggungjawabnya,
Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang
terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental seorang
pegawai harus sikap mental yang siap secara psikofisik (siap secara
mental, fisik, tujuan dan istimewa).

Hal ini menurut (Lastriani, 2018), Produktivitas kerja juga dapat


dipengaruhi oleh stres kerja dan insetif yang diterima. Stres Kerja
47

Dan Insentif secara bersama-sama mempunyai berpengaruh positif


terhadap produktifitas kerja. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan
nilai F hitung lebih besar dari F tabel pada taraf signifikasni 0,05
yaitu (118,185 > 3,16) dengan nilai signifikansi 0,005 > 0,000.

Dalam penelitian Zainaro, dkk (2020) mengungkapkan ada


hubungan disiplin kerja dengan produktivitas kerja tenaga kesehatan.
Ada hubungan motivasi dengan produktivitas kerja tenaga
kesehatan. Ada hubungan etos kerja dengan produktivitas kerja
tenaga kesehatan.

3. Hubungan quality of nursing work life dengan produktivitas perawat


di RSU Bethesda Gunungsitoli
Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan mayoritas yang memiliki quality of
nursing work life baik sebanyak 76,7% dimana perawat yang
memiliki quality of nursing life dengan kategori baik sebanyak 23
(53,5%) perawat dengan produktivitas tinggi, 10 (23,3%) perawat
dengan produktivitas sedang dan produktivitas perawat rendah tidak
ada. Hal ini membuktikan Quality of work life dapat memelihara
fleksibilitas, loyalitas, dan motivasi tenaga kerja, di mana hal
tersebut sangat bersifat signifikan dalam menentukan daya saing dan
meningkatkan produktivitas perawat di rumah sakit. Menurut
(Lastriani, 2018) teori QWL sebagai kondisi yang menguntungkan
dan lingkungan tempat kerja yang mendukung serta mempromosikan
kepuasan karyawan dengan memberikan imbalan, keamanan kerja
dan peluang untuk tumbuh. Peningkatan kinerja dalam dunia
keperawatan menggunakan dua hal yaitu sosial dan psikologis yang
kemudian disebut Quality of Nursing Work Life (QNWL). Sebagai
salah satu pemberi layanan kesehatan, rumah sakit perlu
memperhatikan QNWL dikarenakan kualitas kehidupan kerja
berpengaruh pada peningkatan dan loyalitas perawat. Sehingga akan
berpengaruh pada peningkatan mutu rumah sakit dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas.
48

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSU Bethesda


Gunungsitoli memperoleh hasil bahwa perawat dengan quality of
nursing work life yang baik sebesar 76,7%, dimana hasil uji statistik
dengan menggunakan uji chi-squre pada tingkat kepercayaan 95%
menunjukkan hasil p value= 0,002 (p= < 0,05) sehingga Ha diterima,
berarti ada hubungan antara quality of nursing work life dengan
produktivitas perawat.

Menurut Herlina, dkk. (2020) dalam jurnal Hubungan Komponen


Quality Of Work Life Dengan Produktivitas Kerja Perawat Di Ruang
Rawat Inap RSUD Andi Makkasau Kota Parepare mengemukakan
bahwa keterlibatan karyawan dan keselamatan lingkungan kerja
merupakan variabel dari komponen quality of nursing work life yang
berhubungan dengan produktivitas kerja. Keterlibatan karyawan
memiliki nilai korelasi (nilai r) = 0,40 sampai dengan 0,59 sehingga
keeratannya dalam kategori sedang disertai arah korelasi positif,
yang artinya semakin meningkat keterlibatan karyawan maka
semakin tinggi produktivitas kerja perawat. Begitu pula dengan
variabel keselamatan lingkungan kerja dalam komponen quality of
nursing work life terhdapat produktivitas dimana diketahui nilai
korelasi (nilai r) = 0,20-0,39 sehingga tingkat keeratannya lemah dan
nilai arah korelasi positif maka hubungan antara kedua variabel
adalah linear positif, yang artinya semakin terjamin keselamatan
dilingkungan kerja maka semakin tinggi produktivitas kerja perawat.

Menurut Nursalam, Fardiana, dkk (2018) dalam jurnal The


Correlation between the Quality of Nursing Work Life and Job
Performance mengemukakan bahwa 4 aspek dalam QNWL yaitu
work home-work life, work design, work context, dan work world
memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perawat. Dalam uji
regresi t menunjukkan signifikan 0,000 poin pada aspek work life-
home life, 0,001 poin dalam desain pekerjaan, 0,000 poin dalam
49

konteks pekerjaan, dan 0,021 di dunia kerja. T secara keseluruhan


menunjukkan signifikan p <0,05 poin, yang dapat didefinisikan
semakin baik aspek QNWL, semakin baik pula hasil kerja perawat
sebagai hasilnya.

Menurut Zainaro, dkk (2020) mengatakan bahwa, disiplin kerja ,


motivasi, dan etos kerja perawat memiliki hubungan dengan
produktivitas perawat. Ditunjukkan dari hasil uji yang dilakukan
yaitu, ada hubungan disiplin kerja dengan produktivitas kerja tenaga
kesehatan (p-value = 0,000 OR 20,800). Ada hubungan motivasi
dengan produktivitas kerja tenaga kesehatan ( p-value = 0,005 OR
9,778). Ada hubungan etos kerja dengan produktivitas kerja tenaga
kesehatan (p-value = 0,020 OR 4,000).

Dengan hal tersebut dapat peneliti asumsikan bahwa quality of


nursing work life berhubungan dengan produktivitas perawat di
rumah sakit.

4.3 Keterbatasan Penelitian


1. Pada penelitian memiliki keterbatasan dalam proses pengisian kuesioner
yang dilakukan oleh perawat dikarenakan jumlah pertanyaan yang cukup
banyak sehingga memakan waktu yang cukup lama.
2. Peneliti memiliki keterbatasan dalam melakukan penelitian diakibatkan
situasi yang sedang terjadi yaitu, wabah covid-19.
50

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Hubungan Quality Of Nursing Work
Life Dengan Produktivitas Perawat Di RSU Bethesda Gunungsitoli” dapat
disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa, quality of nursing work
lifeperawat di RSU Bethesda Gunungsitolimendapatkan hasil bahwa
quality of nursing work life perawat baik sebanyak 76,7 %.
2. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa, produktivitas perawat di
RSU Bethesda Gunungsitolimendapatkan hasil tinggisebanyak 65,1 %.
3. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa, ada hubungan quality of
nursing work life dengan produktivitas perawat di RSU Bethesda
Gunungsitoli dengan hasil p value = 0,002

5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,saran yang dapat disampaikan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perawat Rumah Sakit
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga keperawatan untuk
meningkatkan quality of nursing work life dalam upaya pemberian
pelayanan kesehatan yang lebih baik di rumah sakit.
2. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dapat menjadibahan masukan bagi rumah sakit untuk
peningkatan quality of nursing work life serta produktivitas kerja yang
lebih baik khususnya tenaga keperawatan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat diguanakan sebagai informasi awal dalam
melakukan penelitian selanjutnya yang menerapkan pengaruh quality of
nursing work life terkadap produktivitas perawat di rumah sakit dan dapat
menggembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel lain.
DAFTAR PUSTAKA

Almalki, M. J. (2017). The Relationship Between Quality Of Work Life And


Turnover Intention Of Primary Health Care Nurses In Saudi Arabia. Bmc
Health Serv Res, 12(1): 314.

Amella Gusty, Dachriyanus, Leni Merdawati. (2019). Hubungan Kualitas


Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja Perawat. Jurnal Ilmiah Permas:
Jurnal Ilmiah Stikes Kendal Volume 9 No 4 Oktober, 413-420.

Astriani, Hamza , W., & Septiyanti. (2021). Hubungan Quality Of Work Life
Dengan Kepuasan Kerja Pada Pegawai Honor Di Rsud H. Andi Sulthan
Daeng Radja Kabupaten Bulukumba. Window Of Public Health Journal,
Vol. 1 No. 5 , 552-560.

Dalimunte, Muhammad Bayhaqi; Dkk. (2020). Analisis Pengaruh Kedisiplinan


Dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Perawat Pada Rumah Sakit
Umum Delia Kabupaten Langkat. Jurnal Manajemen Dan Administrasi
Rumah Sakit (Marsi) Volume 4 No 1, April.

Devi, B. R. (2018). A Study On Quality Of Work Life Among Nurses Working In


Private Hospitals An Thanjavur, Tamilnadu. Iosr Journal Of Business And
Manajemen Ver. I, 20(4), 61-63.

Fardiana, Amalia; Nursalam, Nursalam; Asmoro, Candra Panji; Fadhilah, Hanif;


Efendi, Ferry;. (2018). The Corerelation Between The Quality Of Nursing
Work Life And Job Performance. Indian Journal Of Public Health
Research & Development, Vol.9, No. 10, October, 351-356.

Fibriansari, R. (2017). Pengembangan Model Empowerment Terhadap Burnout


Syndrome Dan Quality Of Nursing Work Life Di Rsud Dr. Haryoto
Lumajang. Universitas Airlangga.

Gusty, Amella; , Dachiryanus; Merdawati, Leni;. (2019). Hubungan Kualitas


Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja Perawat. Jurnal Ilmiah Permas:
Jurnal Ilmiah Stikes Kendal Volume 9 No 4 Oktober, 413-420.

Hasmalawati, N., & Restya, W. P. (2017). Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja


Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Di Puskesmas Paya. Jurnal Sains
Psikologi, Jilid 6, Nomor 2, November, 63-67.

Herlina, Nawawi, A. F., & Usman. (2020). Hubungan Komponen Quality Of


Work Life Dengan Produktivitas Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap
Rsud Andi Makkasau Kota Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia Dan
Kesehatan Vol. 3, No. 2, 218-233.

Irwandi. (2019). Efisiensi Dan Produktifitas Rumah Sakit. Makasar: Cv. Social
Politic Genius (Sign).

Kaluku , S., Saleh, A., & Kadar, K. (2019). Gambaran Quality Of Work Life
Perawat Di Rumah Sakit Tipe B. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah
Edisi Khusus , 41-45.

Kusumawijaya, I. K. (2014). Upaya Meningkatkan Produktivitas Kerja Dengan


Pelatihan Dan Motivasi Kerja Pada Kelompok Tani Tanaman Hias Desa
Gunasari, Tabanan. Jurnal Manajemen & Akuntansi Stie Triatma Mulya
Vol 20, No 2 Desember, 195-208.

Lastriani, E. (2018). Pengaruh Stres Dan Insentif Terhadap Produktivitas. Jurnal


Plans Volume 13 No. 1, 1-7.

Mahanggoro, T. P. (2018). Melejitkan Produktivitas Kerja Dengan Sinergitas


Kecerdasan (Espq) Tinjauan Studi Ilmu Kesehatan. Yogyakarta:
Deepublish.

Manik, S., & Syafrina, N. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3,
Nomor 1, 49-60.

Muchti, Yuda Pratama. (2016). Analisis Kehidupan Kerja Perawat Pelaksana Di


Rumah Sakit Puturi Hijau Medan. Jurnal Jumantik Vol. 1 No.1 Nopember,
147-154.

Nurhikma, Suoth, L., & Akili , R. (2018). Hubungan Antara Stres Kerja Dan
Motivasi Kerja Dengan Produktivitas Kerja Perawat Di Rsup Ratatotok-
Buyat. Jurnal Kesmas, Vol. 7 No. 5.

Puspita, A. P., Susilaningsih, F., & Irman, S. (2017). Pengaruh Faktor Demografi
Terhadap Quality Of Nursing Work Life (Qnwl) Perawat Rumah Sakit
Muhammadiyah Bandung. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia.
3(1), 13-24.

Rahmawati, I. N. (2017). Kualitas Kehidupan Kerja Dan Kepuasan Kerja Perawat


Di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Malang (Jkm), Volume 2, Nomor 2,
Desember, 57-62.

Rcn Royal Collage Nursing. (2013). 39, 573–581.


Setyawan, F. E., & Supriyanto, S. (2019). Manajemen Rumah Sakit. Siduarjo:
Zifatama Jawara.

Sihotang, A., Santosa , H., & Salbiah. (2016). Hubungan Fungsi Supervisi Kepala
Ruangan Dengan Produktivitas. Idea Nursing Journal Vol. Vii No. 1, 13-
19.

Sirin, M. &. (2015). Quality Of Nursing Work Life Scale. The Phsycometric
Evaluation Of Turkish Version 8(3), 543-554.

Umboh, D. I., Kawatu, P. T., & Rarag, B. (2020). Hubungan Antara Stres Kerja
Dan Motivasi Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Perawat Di Rsu
Gmim Pancaran Kasih Manado. Jurnal Kesmas, Vol. 9, No 2, Maret.

Zainaro, M., Gunawan, M., & Suhartini. (2020). Faktor – Faktor Yang
Berhubungan Dengan Produktivitas Kerja Tenaga Kesehatan Di
Puskesmas Tulang Bawang I. Manuju: Malahayati Nursing Journal
Volume 2, Nomor 4 September, 747-757.
Lampiran 1

SURAT IZIN SURVEI AWAL


Lampiran 2

SURAT BALASAN IZIN SURVEI AWAL


Lampiran 3

SURAT IZIN PENELITIAN


Lampiran 4

SURAT BALASAN IZIN PENELITIAN


Lampiran 5

SURAT BALASAN SELESAI PENELITIAN


Lampiran 6

LEMBAR ETIK
Lampiran 7

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Yth. Perawat RSU Bethesda Gunungsitoli:

Saya Santi Gitasari Lombu, mahasiswa program studi S1 Pendidikan


Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sari Mutiara Indonesia. Saya
sedang melakukan penelitian mengenai Hubungan Quality of Nursing Work Life
(QNWL) dengan Produktivitas Perawat di RSU Bethesda Gunungsitoli. Penelitian
ini melibatkan perawat sebagai responden. Oleh karena itu kami memohon
kesediaan bapak/ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

Semua data yang dikumpulkan akan dirahasiakan dan nama yang ada akan
disajikan dalam bentuk kode. Jawaban yang disampaikan Bapak/Ibu bersifat
rahasia. Data yang akan ditampilkan merupakan data kumulatif dari seluruh
sampel yang diambil. Jika bapak/ibu bersedia menjadi responden penelitian ini,
maka bapak/ibu akan mengisi lembar persetujuan yang telah disediakan.

Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan bapak/ibu menjadi responden dalam
penelitian ini.

Hormat Peneliti,

Santi Gitasari Lombu


Lampiran 8

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


“INFORMED CONCENT”

Yang bertanda tangan di bawah ini :


No. Responden : .................(diisi oleh peneliti).
Jenis Kelamin : ......................................................................
Usia : ......................................................................
Pendidikan : ......................................................................
Pekerjaan : ......................................................................

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap serta memahaminya,


maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya bersedia berpartisipasi
dalam penelitian ini. Demikian surat perjanjian ini saya buat tanpa paksaan dan
bila pada suatu hari saya mengundurkan diri, kepada saya tidak akan dituntut
apapun.

Gunungsitoli, 2021
Responden

_____________________
Lampiran 9

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN/


KARAKTERISTIK RESPONDEN

Kode responden

Diisi oleh peneliti

Petunjuk Pengisian :

Berilah tanda (√) pada kolom pilihan jawaban yang sesuai dengan kondisi yang
ada saat ini.

1 Umur ....... Tahun


2 Jenis Kelamin ( ) Laki-laki
( ) Perempuan
3 Status Perkawinan ( ) Menikah
( ) Belum Menikah
4 Tingkat Pendidikan ( ) DIII Keperawatan
( ) S1
( ) Ners
5 Lama Kerja ........ Tahun
KUESIONER QUALITY OF NURSING WORK LIFE (QNWL)

Petunjuk pengisian :

1. Baca dan jawablah setiap pernyataan-pernyataan sesuai dengan keadaan yang


saudara/i rasakan selama melaksanakan tugas sebagai perawat pelaksana.
2. Beri tanda check list (√) pada salah satu kolom yang disediakan yang paling
menggambarkan tentang keadaan yang anda rasakan sebagai perawat di RSU
Bethesda Gunungsitoli.
3. Penjelasan singkatan pada kolom adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-
Ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
4. Bacalah pernyataan dengan baik sebelum menjawab.
Tanggapan
No Pertanyaan
STS TS R S SS
Work-life work home
Saya mampu menyeimbangkan pekerjaan
1.
dengan kebutuhan keluarga saya
Saya mampu mengatur perawatan anak
2.
meskipun saya bekerja
Saya memiliki energi yang tersisa setelah
3.
Bekerja
Saya merasa bahwa jadwal yang berputar
4. membawa dampak sehingga mempengaruhi
hidup saya
Kebijakan organisasi saya untuk waktu cuti
5.
bersama keluarga sudah memadai
Saya mampu mengatur orang tua yang sudah
6.
tua di rumah
Saya mampu mengatur perawatan sehari-hari
7.
untuk anak-anak saya ketika sakit
Work design
saya menerima bantuan dan dukungan yang
8.
cukup dari perawat lain
9. Saya puas dengan pekerjaan saya
10. Beban pekerjaan saya terlalu berat
Saya memiliki otonomi untuk membuat
11
keputusan perawatan pasien
Saya melakukan banyak tugas non
12.
Keperawatan
Saya mengalami banyak interupsi dalam
13.
tugas rutinitas pekerjaan saya sehari-hari
Saya cukup waktu untuk melakukan
14.
pekerjaan dengan baik
Saya mampu memberikan kualitas perawatan
15.
pasien dengan baik
Saya menerima bantuan dan dukungan dari
16.
perawat berkualitas

Work context
Saya mampu berkomunikasi dengan baik
17.
dengan perawat manajer atau supervisor saya
Saya memiliki persediaan peralatan yang
18.
memadai untuk perawatan pasien
Perawat manajer atau supervisor saya
19.
memberikan pengawasan yang memadai
Persahabatan dengan rekan kerja penting
20.
bagi saya
Pengaturan pekerjaan saya memberikan
21.
peluang kemajuan karir
Saya merasa perlu ada kerjasama tim dalam
22.
pengaturan pekerjaan
Saya merasa senang bekerja seperti dalam
23.
Keluarga
Saya mampu berkomunikasi dengan tenaga
24.
kesehatan lainnya

Saya menerima umpan balik atas kinerja saya


25.
dari perawat manajer
Saya dapat berpartisipasi dalam keputusan
26.
yang dibuat supervisor saya
Saya merasa dihormati oleh dokter dalam
27.
pekerjaan saya
Ruang istirahat atau ruang ganti perawat
28.
Nyaman
Saya memiliki akses ke program pendidikan
29.
melalui pengaturan pekerjaan saya
Saya menerima dukungan dalam pelayanan
30.
dan program pendidikan berkelanjutan
Saya berkomunikasi dengan tenaga
31.
kesehatan lain dalam pekerjaan saya
Prestasi saya diakui oleh manajer atau
32.
supervisor saya
Kebijakan keperawatan dan prosedur
33.
tindakan memfasilitasi pekerjaan saya
Saya merasa rumah sakit telah menyediakan
34.
lingkungan aman
Saya merasa aman dari bahaya pribadi (fisik,
35.
emosi, maupun lisan) di tempat kerja
Saya merasa bahwa manajeman tingkat atas
36.
memiliki rasa hormat terhadap keperawatan.
Work world
Saya percaya bahwa umumnya masyarakat
37. memiliki gambaran yang benar tentang
profesi perawat
38. Gaji saya saat ini sudah cukup memadai bila
dibandingkan dengan kondisi pasar
pekerjaan perawat saat ini
Saya dapat menemukan pekerjaan yang sama
39. di organisasi lain dengan gaji dan manfaat
yang sama
Saya merasa profesi pekerjaan perawat
40.
sebagai profesi yang aman
Saya percaya, pekerjaan ini mempengaruhi
41. dan bermanfaat bagi kehidupan pasien atau
Keluarga
KUESIONER PRODUKTIVITAS KERJA

Petunjuk pengisian :

1. Baca dan jawablah setiap pernyataan-pernyataan sesuai dengan keadaan yang


saudara/i rasakan selama melaksanakan tugas sebagai perawat pelaksana.
2. Beri tanda check list (√) pada salah satu kolom yang disediakan yang paling
menggambarkan tentang keadaan yang anda rasakan sebagai perawat di RSU
Bethesda Gunungsitoli.
3. Penjelasan singkatan pada kolom adalah Setuju (S), Sangat Setuju(SS), Netral
(N), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS)
4. Bacalah pernyataan dengan baik sebelum menjawab.
Alternatif Jawaban
NO Pernyataan
S SS N TS STS

A PRODUKTIVITAS KERJA
1 Saya menguasai keterampilan yang
sangat baik dalam melaksanakan
pekerjaan.
2 Merasa bangga dengan pekerjaan yang
dibebankan kepada saya.
3 Saya mengeluh terhadap beban yang
menjadi tanggung-jawab.
4 Sayameningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.
5 Saya selalu berusaha untuk
meningkatkan kualitas kerja.
6 Merasa jenuh terhadap pekerjaan yang
saya tangani.
7 Saya berusaha memperbaiki terhadap
kesalahan dalam melaksanakan
pekerjaan.
8 Saya selalu menangani pasien sesuai
dengan prosedur yang benar.

9 Saya tetap bersemangat bekerja


meskipun banyak tantangan.
10 Saya malas belajar meningkatkan
kemampuan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
11 Bekerja secara optimal bila sedang
diawasi atasan
12 Melakukan tindakan yang tidak sesuai
dengan kemampuan
13 Saya melakukan asuhan keperawatan
harus didampingin oleh teman kerja
14 Tidak perlu konsisten dalam
melaksanakan asuhan keperawatan
15 Menutupi kelemahan dengan melakukan
pekerjaan yang tidak sesuai tugas
Lampiran 10

MASTER DATA

HUBUNGAN QUALITY OF NURSING WORK LIFE DENGAN PRODUKTIVITAS PERAWAT DI RSU BETHESDA GUNUNGSITOLI
TAHUN 2021

JK SK TP P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30
1 1 1 3 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4
2 1 1 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5
1 1 1 4 4 2 4 5 4 2 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 5 4 3 4
1 1 1 5 4 4 5 5 4 2 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
2 2 1 4 3 4 5 5 4 4 5 2 4 3 5 3 3 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5
2 2 1 4 2 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3
1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3 2 1 3
2 1 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 3 5 4 5 3 5 4 5 4 4
1 1 3 3 4 2 3 3 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 3 3 3
1 2 3 3 3 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4
2 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5
2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3
2 1 3 5 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 2
2 2 3 2 1 2 1 1 1 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 1
1 1 2 3 4 3 4 4 5 4 3 5 4 2 3 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3
1 2 3 4 3 3 5 5 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4
2 2 2 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 3 3 5 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 2
1 2 1 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3 3 4 3 3 4 3 3 3
1 2 1 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4
1 1 2 3 4 3 3 3 4 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 5
2 2 2 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3
2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 5 3 4 2
1 2 1 3 3 4 4 4 3 3 4 5 4 5 5 5 3 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3
2 1 1 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4
1 2 1 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5
1 2 1 3 3 3 4 5 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 4 3 3
1 1 3 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 3 4 5 3 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 2
2 1 3 4 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4
2 1 3 3 3 3 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3
2 1 2 3 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 3 4
1 2 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3
1 2 1 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3
1 2 1 5 3 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3 4
1 1 1 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 5 4 3 4 5 4 4 4
1 1 2 3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5
1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 1
1 2 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 3 4
1 2 1 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3
2 2 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4
1 1 1 4 5 3 3 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 6 4
1 1 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 5 4 5 5 4 3 4 3 3 5
1 2 2 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4
2 2 1 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4

P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 P40 P41 QNWL K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K4 K15 PK
4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 1 5 3 4 5 4 3 4 5 4 5 2 5 3 4 4 1
4 5 3 4 4 4 3 5 5 4 4 1 5 3 3 5 4 2 4 5 4 4 3 4 2 4 4 1
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 1 5 4 3 5 4 3 4 5 3 4 2 5 3 3 4 1
4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 1 4 3 3 5 4 3 4 5 4 4 3 3 3 4 3 2
4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 1 4 4 3 4 3 3 3 4 5 5 3 4 4 5 4 1
5 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 1 4 5 4 4 3 4 3 5 2 4 4 4 5 5 5 1
3 3 3 2 2 3 3 1 1 1 2 3 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3
3 4 5 4 5 5 3 3 4 5 4 1 3 5 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 5 1
4 4 5 4 3 4 3 4 3 4 5 2 4 5 3 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 1
4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 1 5 4 2 3 3 3 4 4 3 4 5 4 4 5 5 1
5 4 5 3 3 5 5 4 5 4 5 1 4 5 5 3 3 2 5 4 3 4 5 5 2 5 4 1
5 4 5 5 3 4 5 5 3 5 4 1 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2
3 5 4 5 3 5 5 3 4 4 5 1 4 3 3 5 5 4 3 5 4 5 2 4 4 4 4 1
2 3 3 2 2 2 1 2 1 1 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2
4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 1 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 4 5 5 1
5 4 3 4 5 5 5 5 3 4 4 1 5 5 4 4 4 2 3 5 4 4 2 5 3 4 4 1
4 4 3 4 3 4 5 4 4 5 5 1 4 4 2 5 5 3 3 4 4 5 1 5 3 4 4 1
5 4 3 5 3 4 3 3 3 3 4 2 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 1
4 4 5 5 4 4 4 3 2 5 5 1 4 5 5 3 3 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 1
3 4 3 4 4 3 5 2 2 3 4 2 3 4 3 5 3 3 4 5 3 4 2 4 5 4 4 1
3 4 4 4 5 5 5 3 3 5 5 1 4 5 3 3 4 2 5 4 4 5 2 3 3 4 5 1
4 4 3 3 5 3 3 4 4 3 4 2 5 5 4 3 5 2 4 4 3 4 1 4 3 3 4 2
3 4 3 3 4 5 5 3 4 3 4 1 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 1
4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 2
4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 1 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 3 5 1
3 3 4 4 3 4 2 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 2 5 5 3 4 2 4 5 5 4 1
3 4 5 5 3 4 3 4 4 5 4 1 3 4 5 3 4 3 4 4 4 5 3 3 2 4 4 2
3 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 1 4 5 3 4 3 4 4 4 5 5 1 4 3 5 4 1
4 5 3 4 5 4 3 5 4 4 5 1 5 4 3 5 4 4 3 4 5 3 1 5 4 4 4 1
4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2
3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 2 5 3 5 3 3 5 5 5 3 4 2 5 4 4 5 1
4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 1 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2
5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 1 5 4 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 5 5 1
3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 5 2 4 2 5 3 3 4 2
4 4 5 3 5 5 4 4 3 5 1 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 1
4 3 2 3 2 1 1 2 3 3 3 3 4 4 2 5 3 4 5 4 3 4 2 4 3 4 4 2
4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 1 4 4 3 3 4 5 4 3 3 5 2 4 4 4 3 2
5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 1 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 2 5 4 5 3 1
5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 1 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 4 1
5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 4 1 5 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2
5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 1 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 2
4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 5 1 4 3 3 5 5 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 1
4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 1 5 3 4 4 5 3 5 5 4 5 5 4 3 4 3 2

Keterangan : Status Perkawinan QNWL Kategori QNWL Produktivitas Perawat Kategori Produktivitas

Jenis Kelamin 1 = Menikah 1 = Sangat tidak setuju 1 = Baik 1 = Sangat tidak setuju 1= Tinggi

1 = Laki-laki 2 = Belum Menikah 2 = Tidak setuju 2 = Cukup 2 = Tidak setuju 2 = Sedang

2 = Perempuan 3 = Ragu-ragu 3 = Kurang 3 = Netral 3 = Kurang

4 = Setuju 4 = Setuju

5 = Sangat Setuju 5 = Sangat setuju


Lampiran 11

HASIL OUTPUT SPSS

1. Distribusi Frekuensi
a. Jenis Kelamin

Jeniskelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 26 60,5 60,5 60,5
Perempuan 17 39,5 39,5 100,0
Total 43 100,0 100,0

b. Status Perkawinan

Statusperkawinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Menikah 18 41,9 41,9 41,9

belum menikah 25 58,1 58,1 100,0


Total 43 100,0 100,0

c. Tingkat Pendidikan

Tingkatpendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid DIII keperawatan 22 51,2 51,2 51,2
S1 12 27,9 27,9 79,1
Ners 9 20,9 20,9 100,0
Total 43 100,0 100,0
d. Quality Of Nursing Work Life

Qualityofnursingworklife

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid baik 33 76,7 76,7 76,7
cukup 7 16,3 16,3 93,0
kurang 3 7,0 7,0 100,0
Total 43 100,0 100,0

e. Produktivitas Perawat

Produktivitasperawat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid tinggi 28 65,1 65,1 65,1
sedang 14 32,6 32,6 97,7
rendah 1 2,3 2,3 100,0
Total 43 100,0 100,0

2. Chi-Squere
a. Quality Of Nursing Work Life Dengan Produktivitas Perawat

Chi-Square Tests

Asymptotic
Value df Significance (2-sided)
a
Pearson Chi-Square 16,929 4 ,002
Likelihood Ratio 10,604 4 ,031
Linear-by-Linear Association 7,074 1 ,008
N of Valid Cases 43
a. 7 cells (77,8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,07.
3. Crosstabs
a. Quality Of Nursing Work Life Dengan Produktivitas Perawat

qualityofnursingworklife * produktivitasperawat Crosstabulation


produktivitasperawat
tinggi sedang rendah Total
qualityofn baik Count 23 10 0 33
ursingwor % within 69,7% 30,3% 0,0% 100,0%
klife qualityofnursingworklife
% within 82,1% 71,4% 0,0% 76,7%
produktivitasperawat
% of Total 53,5% 23,3% 0,0% 76,7%
cukup Count 5 2 0 7
% within 71,4% 28,6% 0,0% 100,0%
qualityofnursingworklife
% within 17,9% 14,3% 0,0% 16,3%
produktivitasperawat
% of Total 11,6% 4,7% 0,0% 16,3%
kurang Count 0 2 1 3
% within 0,0% 66,7% 33,3% 100,0%
qualityofnursingworklife
% within 0,0% 14,3% 100,0% 7,0%
produktivitasperawat
% of Total 0,0% 4,7% 2,3% 7,0%
Total Count 28 14 1 43
% within 65,1% 32,6% 2,3% 100,0%
qualityofnursingworklife
% within 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
produktivitasperawat
% of Total 65,1% 32,6% 2,3% 100,0%
Lampiran 12

LEMBAR KONSUL SKRIPSI

Nama :Santi Gitasari Lombu

Nim :170204068

Judul Proposal :Hubungan Quality Of Nursing Work life Dengan


Produktivitas Perawat Di RSU Bethasda Gunungsitoli
Tahun 2021
Pembimbing : Ns. Adventy Riang Bevy Gulo, S.Kep, M.Kep

No Tanggal Materi Hasil Konsul Tanda


Tangan
1 06 Juli Bimbingan - merapikan dan
2021 penyususnan BAB 4 memperbaiki
dan 5 penulisan
- membuat abstrak
-melengkapi
lampiran
2 9 Juli BAB 4 dan 5, serta -menambahkan
2021 lampiran pembahasan
- melengkapi
kesimpulan

3 13 Juli Daftar Pustaka - melengkapi daftar


2021 pustaka

4 19 Juli ACC skripsi


2021
Lampiran 13

DOKUMENTASI
Lampiran 14

BUKTI PEMBAYARAN

Anda mungkin juga menyukai