Anda di halaman 1dari 140

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(GCG) TERHADAP KEPUASAN PASIEN UNIT RAWAT INAP


DI RSUD dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

TESIS

Oleh

SHERLY FETRICKA KELIAT


147032211/IKM

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(GCG) TERHADAP KEPUASAN PASIEN UNIT RAWAT INAP
DI RSUD dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)
dalam Progam Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi Administrasi Rumah Sakit
pada Fakultas Kesehatan Masyrakat
Universitas Sumatera Utara

Oleh

SHERLY FETRICKA KELIAT


147032211/IKM

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Telah Diuji
pada Tanggal : 26 Agustus 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes


Anggota : 1. Drs. Amru Nasution, M.Kes
2. Dr. Juanita, S.E, M.Kes
3. dr. Halinda Sari Lubis, MKKK
PERNYATAAN

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE


(GCG) TERHADAP KEPUASAN PASIEN UNIT RAWAT INAP
DI RSUD dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

TESIS

Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan Saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 26 Agustus 2016


Penulis

Sherly Fetricka Keliat


147032211/IKM
ABSTRAK

Permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa rumah sakit semakin


meningkat. Peningkatan jumlah kunjungan pasien dapat menyebabkan meningkatnya
beban kerja pegawai rumah sakit yang dapat mempengaruhi mutu pelayanan yang
diberikan sehingga akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Strategi yang
diperlukan dalam meningkatkan mutu pelayanan adalah melalui implementasi good
corporate governance (GCG). Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
penerapan prinsip GCG berpengaruh terhadap kepuasan pasien? Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui penerapan prinsip GCG terhadap kepuasan pasien.
Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan dengan jenis
penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh pasien unit rawat inap di
RSUD dr. Pirngadi Kota Medan tahun 2016. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
96 responden dengan jenis pemilihan sampel yaitu stratified random sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner. Data yang dikumpulkan
akan dianalisis dengan menggunakan uji statistik linear berganda.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah prinsip – prinsip GCG
memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kepuasan pasien. Pasien
menilai penerapan prinsip GCG cukup baik dan pasien merasa cukup puas dengan
penerapan prinsip GCG di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. Prinsip yang paling
dominan berpengaruh kepada kepuasan pasien adalah prinsip akuntabilitas
(B=1,095). Nilai Adjusted R square=0,591, yang berarti 59,1% kepuasan pasien
dipengaruhi oleh prinsip – prinsip GCG.
Disarankan kepada pihak rumah sakit perlu adanya peningkatan terhadap
penerapan prinsip – prinsip GCG dan sebaiknya tidak terjadi perbedaan pelayanan
kesehatan kepada pasien VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III.

Kata Kunci : Good Corporate Governance dan Kepuasan Pasien

i
ABSTRACT

Public demand for hospital products and services is rapidly increasing. The
increase in patient visits can cause the increase in workload of hospital personnel
which influences service quality that will eventually influences patient satisfaction.
The strategy which is needed to increase service quality is through the
implementation of good corporate governance (GCG). The problem in this research
is how the application of GCG effect on patient satisfaction. The objective of this
research was to find out the influence of the implementation of GCG on patient
satisfaction.
The research was conducted at RSUD dr. Pirngadi Medan, using quantitative
method. The population was all inpatients in RSUD dr. Pirngadi Medan and 96 of
them were used as the samples using stratified random sampling technique. The data
were gathered by distributing questionnaires and analyzed by using multiple linear
statistic tests.
The results of the research showed that there was positive and significant
influence of GCG principle on patient satisfaction. Patients considered that the
implementation of GCG was good and they were satisfied with it. The principle which
had the most dominant influence was accountability (β = 1.095). The value of
Adjusted R Square = 0.591 which indicated that 59.1% of patient satisfaction was
influence by GCG principles.
It is recommended that the hospital management increase the implementation
of GCG principles so that there will be no distinction in health service among VIP
patients, Class I patients, Class II patients, and Class III patients.

Keywords : Good Corporate Governance, Patient Satisfaction

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Sebagai salah satu area

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang Magister Administrasi Rumah Sakit,

laporan hasil penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam

menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat, peminatan

Administrasi Rumah Sakit di Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya

kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan

tesis ini, diantaranya :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum selaku rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan dan Ketua Program Studi S2

Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

3. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes dan Drs. Amru Nasution, M.Kes selaku Komisi

Pembimbing yang dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu

untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan hasil

penelitian ini.

iii
4. Kepada Dr. Juanita, S.E, M.Kes dan dr. Halinda Sari Lubis, MKKK selaku

dosen penguji dalam penelitian ini atas segala waktu, saran, dan bimbingan

untuk kesempurnaan penelitian ini.

5. Kepada dosen dan staf di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

6. Kepada Direktur RSUD dr. Pirngadi Kota Medan dan seluruh staf RSUD dr.

Pirngadi Kota Medan.

7. Kepada para pasien RSUD dr. Pirngadi Kota Medan yang membantu peneliti

dalam menyelesaikan penelitian ini.

8. Kepada kedua orang tua penulis, Ir. Dermawan Keliat dan Ir. Rahmawati

Purba, M.M serta saudara penulis, Siska Monika Keliat, MT, Jhon Fredrick

Keliat, ST, M.M, M.B.A, dan dr. Soraya Prilia Keliat yang telah senantiasa

memberikan dukungan serta bantuan dalam penyelesaian laporan hasil

penelitian ini.

9. Kepada sahabat penulis, Jevri Krisanto Lumbanbatu, ST, dr. Lydia Arieta

Surbakti, dr. Patria Timotius Tarigan dan Leonard Ady Prima, SE, serta

kepada teman – teman ARS B stambuk 2014 yang senantiasa membantu dan

memberikan dukungan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini.

Pengembangan pengetauan baru telah memotivasi penulis untuk melaksanakan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate Governance

(GCG) terhadap Kepuasan Pasien Unit Rawat Inap di RSUD dr. Pirngadi Kota

iv
Medan”. Harapan penulis semoga penelitian ini dapat membantu mengembangkan

ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu Administrasi Rumah Sakit

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini masih belum

sempurna baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan laporan hasil penelitian ini di kemudian hari.

Medan, 26 Agustus 2016


Penulis

Sherly Fetricka Keliat


147032211/IKM

v
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Sherly Fetricka Keliat yang lahir di Medan pada tanggal 3

Februari 1992, anak ke empat dari empat bersaudara. Penulis beragama Kristen

Protestan dan bertempat tinggal di jalan Sei Padang No. 71, Medan.

Penulis menyelesaikan pendidikan TK pada tahun 1997 di TK Fajar Medan;

pada tahun 2003 menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Swasta St. Antonius

III Medan; tahun 2006 menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di

SMP Putri Cahaya Medan; tahun 2009 menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah

Atas di SMA Swasta St. Thomas I Medan; tahun 2013 menyelesaikan pendidikan

Strata I di Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

vi
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 8


2.2 Good Corporate Governance ............................................................ 8
2.2 Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance
Menurut OECD ................................................................................ 10
2.2.1 Fairness (kewajaran) ............................................................. 11
2.2.2 Disclosure dan Transparency (transparansi) ......................... 11
2.2.3 Accountability (akuntabilitas) ................................................ 12
2.2.4 Responsibility (responsibilitas) .............................................. 12
2.3 Pelayanan Unit Rawat Inap .............................................................. 12
2.4 Kepuasan Klien/Pasien..................................................................... 14
2.5 Konsep Kepuasan Klien/Pasien ....................................................... 16
2.6 Landasan Teori ................................................................................. 18
2.7 Kerangka Konsep ............................................................................. 19
2.8 Hipotesis ........................................................................................... 20

BAB 3. METODE PENELITIAN ..................................................................... 21


3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 21
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 21
3.2.1 Lokasi Penelitian ................................................................... 21
3.2.2 Waktu Penelitian.................................................................... 21
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 22
3.4 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 23
3.4.1 Uji Validitas........................................................................... 24
3.4.2 Uji Reliabilitas ....................................................................... 24

vii
3.5 Variabel dan Definisi Operasional ................................................... 27
3.6 Metode Pengukuran ......................................................................... 29
3.7 Metode Analisis Data ....................................................................... 31

BAB 4. HASIL PENELITIAN .......................................................................... 32


4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian.............................................................. 32
4.2 Deskripsi Responden........................................................................ 34
4.3 Penerapan Prinsip – Prinsip
Good Corporate Governance ........................................................... 35
4.4 Deskripsi Variabel Independen
(Good Corporate Governance) ........................................................ 36
4.4.1 Prinsip Fairness/Kewajaran .................................................. 36
4.4.2 Prinsip Disclosure dan Transparency/Transparansi .............. 37
4.4.3 Prinsip Accountability/Akuntabilitas ..................................... 38
4.4.4 Prinsip Responsibility/Responsibilitas................................... 38
4.5 Deskripsi Variabel Dependen (Kepuasan Pasien)............................ 39
4.6 Tabulasi Silang Antara Penerapan Prinsip – Prinsip Good
Corporate Governance dan Kepuasan Pasien ................................. 40
4.7 Pengaruh Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate
Governance terhadap Kepuasan Pasien ........................................... 42
4.7.1 Uji Normalitas Data ............................................................... 42
4.7.2 Uji Koefisien dan Autokorelasi ............................................. 43
4.7.3 Uji Kelinearan (Uji – F)......................................................... 44
4.7.4 Uji Linier Berganda dan Uji Determinasi.............................. 45

BAB 5. PEMBAHASAN .................................................................................... 48


5.1 Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance ............. 48
5.1.1 Pengaruh Penerapan Prinsip Fairness/Kewajaran
Terhadap Kepuasan Pasien Unit Rawat Inap
RSUD dr. Pirngadi Kota Medan ............................................ 48
5.1.2 Pengaruh Penerapan Prinsip Disclosure dan
Transparency/Transparansi di Unit Rawat Inap RSUD dr.
Pirngadi Kota Medan ............................................................. 50
5.1.3 Penilaian Prinsip Accountability/Akuntabilitas
di Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan ............ 52
5.1.4 Penilaian Prinsip Responsibility/Responsibilitas
di Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan ............ 53
5.2 Kepuasan Pasien Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi
Kota Medan ...................................................................................... 55
5.3 Pengaruh Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kepuasan Pasien Unit Rawat Inap
RSUD dr. Pirngadi Kota Medan ...................................................... 56
5.4 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 58

viii
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 59
6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 59
6.2 Saran ............................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 61

LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

3.1 Proporsi Sampel ........................................................................................ 23

3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 25

3.3 Variabel dan Definisi Operasional ............................................................ 27

3.4 Metode Pengukuran Variabel Penelitian ................................................... 30

4.1 Klasifikasi dan Penetapan Jumlah Tempat Tidur...................................... 33

4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 34

4.3 Distribusi Frekuensi Penerapan Prinsip – Prinsip


Good Corporate Governance di Unit Rawat Inap RSUD
dr. Pirngadi Kota Medan ........................................................................... 35

4.4 Distribusi Frekuensi Penilaian Prinsip Fairness/Kewajaran di Unit


Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan ............................................ 36

4.5 Distribusi Frekuensi Penilaian Prinsip Disclosure dan


Transparency/Transparansi di Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi
Kota Medan ............................................................................................... 37

4.6 Distribusi Frekuensi Penilaian Prinsip Accountability/Akuntabilitas


di Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan ................................ 38

4.7 Distribusi Frekuensi Penilaian Prinsip Responsibility/Responsibilitas


di Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan ................................ 39

4.8 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Unit Rawat Inap RSUD


dr. Pirngadi Kota Medan ........................................................................... 40

4.9 Tabulasi Silang Penerapan Prinsip – Prinsip GCG dan Kepuasan Pasien
di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan ........................................................... 41

4.10 Kolmogoriv – Smirnov Test...................................................................... 42

x
4.11 Analisis Koefisien Korelasi dan Autokorelasi .......................................... 44

4.12 Hasil Uji – F .............................................................................................. 45

4.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ........................................................... 46

xi
DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1 Prinsip – Prinsip Dasar GCG .................................................................... 11

2.2 Konsep Kepuasan Klien/Pasien ................................................................ 17

2.3 Kerangka Konseptual ................................................................................ 20

xii
DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1 Surat Survei Pendahuluan ......................................................................... 64

2 Daftar Pertanyaan/Kuesioner .................................................................... 65

3 Surat Izin Uji Kuesioner............................................................................ 72

4 Surat Balasan Izin Riset Validasi .............................................................. 73

5 Surat Izin Penelitian ke RSUD dr. Pirngadi .............................................. 74

6 Surat Izin Penelitian ke Unit Rawat Inap .................................................. 75

7 Informed Consent ...................................................................................... 76

8 Jawaban Kuesioner.................................................................................... 79

9 Perhitungan Pengolahan Data ................................................................... 90

xiii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit adalah salah satu bentuk perusahaan jasa yang dipengaruhi oleh

mekanisme pasar. Agar tidak terjadi penyimpangan akibat pengaruh negatif dari

mekanisme pasar tersebut dibuatlah tata aturan berdasar kepada kekuatan permintaan

dan penawaran produk dan jasa rumah sakit.

Dewasa ini, permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa rumah sakit

semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan masyarakat ke rumah

sakit yang semakin meningkat khususnya di Indonesia dikarenakan telah

diterapkannya sistem pelayanan BPJS, dimana masyarakat tidak perlu mengeluarkan

biaya yang besar untuk mendapatkan pelayanan jasa kesehatan. Peningkatan jumlah

kunjungan pasien dapat menyebabkan meningkatnya beban kerja pegawai rumah

sakit. Tingginya beban kerja dapat mempengaruhi mutu pelayanan yang diberikan

oleh pegawai rumah sakit sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap kepuasan

pasien. Oleh karena itu, salah satu strategi yang diperlukan dalam meningkatkan mutu

pelayanan sehingga pasien merasakan kepuasan dalam pelayanan kesehatan adalah

pemberdayaan korporasi melalui implementasi good corporate governance secara

nyata.

Good corporate governance merupakan konsep untuk meningkatkan

kewajaran, transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas yang saat ini dianjurkan

1
2

pada lembaga usaha (Trisnantoro, 2005). Diharapkan dengan penggunaan corporate

governance akan ada sistem manajemen yang meningkatkan efisiensi. Pengertian

efisiensi ini yaitu bagaimana cara meningkatkan hasil semaksimal mungkin

(Eldenburg dkk., 2001). Konsep good corporate governance dapat diterapkan pada

setiap lembaga usaha, baik lembaga usaha profit maupun non-profit (misalnya rumah

sakit).

Menurut Organization for Economic Coorperation and Development/OECD,

GCG merupakan struktur yang olehnya para pemegang saham, komisaris, dan

manajer menyusun tujuan – tujuan perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan –

tujuan tersebut dan mengawasi kinerja. Menurut Forum for Corporate Governance in

Indonesia/FCGI, tujuan dari GCG adalah untuk menciptakan nilai tambah perusahaan

bagi semua pihak yang berkepentingan. GCG digunakan untuk mencegah terjadinya

kesalahan perusahaan dalam menjalankan strateginya dan untuk memastikan

kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki sehingga hubungan semua pihak yang

berkepentingan dalam perusahaan menjadi baik (Sedarmayanti, 2012).

Dalam rangka pelaksanaan GCG pada rumah sakit pemerintah, pemerintah

membentuk Badan Layanan Umum. Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sesuai

dengan Bab I, Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa Badan Layanan Umum, yang

selanjutnya disebut BLU, adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau

jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
3

kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Pada pasal kedua

disebutkan bahwa BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip

ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005, rumah sakit dapat

menjadi BLU apabila rumah sakit tersebut telah memenuhi persyaratan substantif,

teknis, dan administratif. Persyaratan substantif terpenuhi apabila instansi pemerintah

yang bersangkutan menyelenggarakan layanan umum yang berhubungan dengan

penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum dan pengelolaan wilayah/kawasan

tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan umum

dan/atau pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau

pelayanan kepada masyarakat. Persyaratan teknis terpenuhi apabila kinerja pelayanan

di bidang tugas pokok dan fungsinya layak dikelola dan peningkatan pencapaian

melalui BLU sebagaimana direkomendasikan oleh menteri/pimpinan lembaga/kepala

SKPD sesuai dengan kewenangannya dan kinerja keuangan satuan kerja instansi yang

bersangkutan adalah sehat sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen usulan

penetapan BLU. Persyaratan administratif terpenuhi apabila instansi pemerintah yang

bersangkutan dapat menyajikan seluruh dokumen berikut :

1. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan

manfaat bagi masyarakat;

2. Pola tata kelola;


4

3. Rencana strategis bisnis;

4. Laporan keuangan pokok;

5. Standar pelayanan minimum;dan

6. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen.

Dalam pencapaian tujuan BLU maka perusahaan jasa (rumah sakit) harus

memperhatikan mutu pelayanan yang akan berdampak kepada kepuasan pelanggan

(klien/pasien). Menurut Goetsch dan Davis (2010), kepuasan pelanggan merupakan

suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Untuk meningkatkan kepuasan klien/pasien, rumah sakit akan melakukan

segala upaya untuk melayani dan memenuhi kebutuhan dan keinginan klien/pasien

semaksimal mungkin sesuai dengan anggaran yang tersedia. Dengan meningkatnya

kepuasan pasien akan memberikan beberapa manfaat untuk rumah sakit antara lain

hubungan antara rumah sakit dengan klien/pasien menjadi harmonis sehingga

memberikan dasar yang baik bagi yang membutuhkan pelayanan jasa dari rumah

sakit tersebut, mendorong terciptanya loyalitas klien/pasien, membentuk rekomendasi

word of mouth yang menguntungkan pihak rumah sakit, reputasi rumah sakit menjadi

baik dimata klien/pasien, serta keuangan rumah sakit akan menjadi lebih baik.

RSUD dr. Pirngadi Kota Medan merupakan rumah sakit milik Pemerintah

Kota Medan dengan klasifikasi rumah sakit tipe B. Motto dari RSUD dr. Pirngadi

Kota Medan yaitu kepentingan penderita adalah yang utama. Salah satu misi dari

RSUD dr. Pirngadi Kota Medan adalah memberikan pelayanan kesehatan yang
5

bermutu, profesional, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (RSUD dr.

Pirngadi, 2016).

RSUD dr. Pirngadi Kota Medan juga telah menerapkan status Pola

Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tertanggal 13

Oktober 2011 sesuai dengan keputusan Walikota Medan No. 900/1847.K. Dengan

telah ditetapkannya RSUD dr. Pirngadi Kota Medan sebagai Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD), seharusnya RSUD dr. Pirngadi Kota Medan telah menjalankan

prinsip – prinsip GCG dengan baik.

Namun masih ada terdengar keluhan pasien melalui media massa dalam hal

mendapatkan pelayanan kesehatan. Peneliti mengambil unit rawat inap sebagai

tempat yang mau diteliti disebabkan oleh peneliti mengalami kesulitan dalam

mewawancarai pasien rawat jalan yang dikarenakan pasien tidak bersedia

meluangkan waktunya untuk diwawancarai sehingga dalam survey awal peneliti

melakukan wawancara kepada pasien rawat inap yaitu sebanyak 10 orang pasien

sebagai responden perihal pelayanan yang diberikan oleh RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan. Dari hasil wawancara, 80% pasien mengeluhkan pelayanan yang diberikan

oleh RSUD dr. Pirngadi Kota Medan, baik itu dari segi fasilitas, layanan yang

diberikan oleh petugas kesehatan baik itu dokter maupun perawat, kurangnya

informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan perihal penyakit pasien, harga obat

yang terdapat di apotek rumah sakit jauh lebih mahal dibandingkan dengan apotek

dari luar rumah sakit, dan tempat pembelian obat dan perlengkapan pasien yang

terkesan monopoli karena obat dan perlengkapan pasien harus dibeli di apotek rumah
6

sakit. Oleh karena itu, peneliti mengambil unit rawat inap RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan sebagai tempat penelitian.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin menguji dan menganalisis

pengaruh penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap kepuasan

pasien di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penerapan prinsip good corporate governance (kewajaran,

transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas) di masing – masing kelas rawat

inap di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan?

2. Bagaimana tingkat kepuasan pasien di masing – masing kelas rawat inap di

RSUD dr. Pirngadi Kota Medan?

3. Bagaimana pengaruh penerapan prinsip GCG (kewajaran, transparansi,

akuntabilitas, dan responsibilitas) terhadap kepuasan pasien di RSUD dr.

Pirngadi Kota Medan tahun 2016?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menjelaskan penerapan prinsip GCG (kewajaran, transparansi,

akuntabilitas, dan responsibilitas) di masing – masing kelas rawat inap di RSUD

dr. Pirngadi Kota Medan tahun 2016.


7

2. Untuk menjelaskan tingkat kepuasan pasien di masing – masing kelas rawat inap

di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan tahun 2016.

3. Untuk menjelaskan pengaruh penerapan prinsip GCG (kewajaran, transparansi,

akuntabilitas, dan responsibilitas) terhadap kepuasan pasien di RSUD dr.

Pirngadi Kota Medan tahun 2016.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1. Rumah Sakit

Sebagai masukan dan evaluasi bagi pihak rumah sakit dalam penentuan strategi

dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada

pasien sesuai dengan prinsip GCG.

2. Peneliti

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai pengaruh penerapan GCG terhadap kepuasan pasien di

rumah sakit, khususnya di rumah sakit pemerintah.

3. Peneliti Berikutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan sumber acuan untuk

penelitian – penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Good Corporate Governance

Pada bagian ini dikemukakan beberapa definisi dari kerangka konsep dalam

memahami konsep dasar dari berbagai teori good corporate governance dan

hubungannya dengan kepuasan pasien. Menurut Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI), corporate governance merupakan seperangkat pengaturan yang

mengatur hubungan antara pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak

kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak – hak dan kewajiban mereka atau

dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan dengan tujuan untuk

menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (Sedarmayanti,

2012). Istilah corporate governance merujuk pada hubungan antara shareholders,

board of directors, dan top management dalam menentukan arah dan kinerja suatu

korporasi. Hunger dan Loheelen mengemukakan bahwa korporasi merupakan

mekanisme yang dibangun agar berbagai pihak dapat memberikan kontribusi berupa

modal, keahlian, dan tenaga demi manfaat bersama (Tjager, et al, 2003). Sementara

menurut Wahyudi Prakarsa (dalam Sedarmayanti, 2012), corporate governance

merupakan mekanisme administratif yang mengatur hubungan – hubungan antara

manajemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham, dan kelompok –

kelompok kepentingan (stakeholders) yang lain.

8
9

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor

: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good

Corporate Covernance) pada Badan Usaha Milik Negara, maka ditetapkan bahwa

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Covernance), yang selanjutnya

disebut GCG adalah prinsip – prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme

pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang – undangan dan etika

berusaha. Prinsip – prinsip GCG berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) Nomor : PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola

Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Covernance) pada Badan Usaha Milik

Negara meliputi :

1. Transparansi (transparency) yang merupakan keterbukaan dalam melaksanakan

proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan

informasi materian dan relevan mengenai perusahaan.

2. Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan

pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara

efektif.

3. Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan perundang – undangan dan prinsip – prinsip

korporasi yang sehat.

4. Kemandirian (independency) yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola secara

profesional tanpa benturan kepentingan dan pegaruh/tekanan dari pihak manapun


10

yang tidak sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan prinsip – prinsip

korporasi yang sehat.

5. Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak –

hak pemangku kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian

dan peraturan perundang – undangan.

Pemerintah memainkan peranan sentral dalam membentuk kerangka kerja

legal, institusional dan pembuatan kebijakan, dimana dalam kerangka kerja ini

“Governance System” dikembangkan. Tanpa adanya kerangka kerja yang

mendukung, “Governance” tidak dapat berjalan maksimal. Corporate Governance

lebih dari sekedar proses dan prosedur sehingga membutuhkan perubahan pikiran

atau paradigma yang secara mendasar mengubah budaya korporasi dimulai dari nilai,

norma, mental, dan perilaku (Trisnantoro, 2005).

2.2 Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance Menurut OECD

Dalam kaitan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya Good Corporate

Governance, maka OECD telah mengembangkan prinsip Good Corporate

Governance dan dapat diterapkan sesuai dengan keadaan, budaya, dan tradisi masing

– masing negara (Sedarmayanti, 2012).


11

Disclosure &
Fairness
Transparency
GCG
Accountability Responsibility

Gambar 2.1 Prinsip – Prinsip Dasar GCG

2.2.1 Fairness (kewajaran)

Secara sederhana, fairness ataupun kewajaran dapat didefinisikan sebagai

perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak – hak yang timbul

berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku (Sedarmayanti,

2012). Fairness ataupun kewajaran diharapkan dapat memberikan perlindungan

kepada pihak – pihak terkait baik itu kepada rumah sakit ataupun pasien atas

kecurangan dan penipuan yang merugikan.

2.2.2 Disclosure dan Transparency (transparansi)

Disclosure dan transparency ataupun transparansi merupakan keterbukaan

dalam mengungkapkan informasi material dan relevan bagi perusahaan serta

pengelolaan perusahaan secara profesionalisme tanpa benturan dari pihak manapun

yang tidak sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan prinsip – prinsip

korporasi yang sehat (Peraturan Menteri Negara BUMN, 2011). Dalam kaitannya

dengan kesehatan, rumah sakit memberikan informasi kepada pasien mengenai hal –

hal yang dibutuhkan oleh pasien dan petugas rumah sakit menjalankan kewajibannya

secara professional tanpa adanya benturan dari pihak manapun.


12

2.2.3 Accountability (akuntabilitas)

Accountability ataupun akuntabilitas merupakan tanggung jawab manajemen

melalui pengawasan efektif berdasarkan keseimbangan kekuasaan antara manajer,

pemegang saham, dewan komisaris, dan auditor (Sedarmayanti, 2012). Dalam hal

kesehatan, akuntabilitas menggambarkan kemampuan pihak rumah sakit untuk

mematuhi dan mempertanggungjawabkan kebijakan terhadap peraturan yang telah

ditetapkan oleh pihak rumah sakit.

2.2.4 Responsibility (responsibilitas)

Responsibility ataupun responsibilitas merupakan kesesuaian di dalam

pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang – undangan dan prinsip –

prinsip korporasi yang sehat (Peraturan Menteri Negara BUMN, 2011). Dalam hal

kesehatan, responsibility atau responsibilitas menggambarkan keseuaian pengelolaan

rumah sakit terhadap prinsip – prinsip dalam menjalankan rumah sakit yang baik.

2.3 Pelayanan Unit Rawat Inap

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes-RI) No.

56 Tahun 2014, rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rawat inap

merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi pelayanan kesehatan

perorangan, yang meliputi observasi, diagnosis, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi

medik, dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit
13

pemerintah dan swasta serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin yang oleh

karena penyakitnya, penderita harus menginap (Muninjaya, 2010). Sedangkan

menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009, rawat inap adalah

pelayanan terhadap pasien yang masuk rumah sakit yang menempati tempat tidur

untuk keperluan observasi, diagnosis, terapi, rehabilitasi medik, dan atau pelayanan

medis lainnya. Di dalam unit rawat inap terdapat bangsal kelas III, kelas II, kelas I,

dan kelas VIP. Strategi pembukaan bangsal VIP di rumah sakit pemerintah

merupakan kasus yang merujuk pada efisiensi menurut Pareto. Pareto (dalam David

Goetsch, 2006) menjelaskan bahwa perubahan kebijakan harus berprinsip pada tidak

adanya kerugian terhadap satu orang atau satu lembaga pun. Efisiensi ditingkatkan

namun berusaha menghindarkan diri dari tindakan yang merugikan orang lain.

Pengamatan menunjukkan bahwa pembukaan bangsal VIP di rumah sakit

pemerintah tidak mungkin ditujukan sebagai subsidi silang, artinya untung dari

bangsal VIP dipergunakan untuk membiayai pasien bangsal kelas III. Dengan

demikian, tujuan strategi pembukaan bangsal VIP adalah untuk meningkatkan mutu

pelayanan rumah sakit pemerintah dengan asumsi bahwa para dokter spesialis akan

mendapat jasa medik yang mendekati harapan mereka dan mempunyai waktu lebih

banyak di rumah sakit pemerintah. Dengan adanya peningkatan jasa medik, maka

akan mempermudah perbaikan sistem manajemen dan mutu pelayanan.

Dengan adanya bangsal VIP diharapkan pasien kelas III di rumah sakit

pemerintah tidak dirugikan. Dalam hal ini perlu ada peraturan internal rumah sakit
14

bahwa seorang dokter spesialis dapat merawat pasien VIP apabila dokter spesialis

tersebut bersedia merawat pasien di bangsal kelas III.

2.4 Kepuasan Klien/Pasien

Rumah sakit yang telah menerapkan good corporate governance adalah

rumah sakit yang melakukan segala upaya untuk mengenali, melayani, dan

memuaskan kebutuhan dan keinginan klien/pasien dan publiknya. Oleh karena itu,

setiap rumah sakit seharusnya dapat mengukur seberapa baik dirinya serta

menetapkan bagaimana meningkatkan kemampuannya untuk menciptakan kepuasan.

Kepuasan merupakan suatu keadaan yang dirasakan seseorang (klien/pasien)

setelah ia mengalami suatu tindakan atau hasil tindakan yang memenuhi harapan –

harapannya. Jadi, kepuasan adalah perpaduan (fungsi) antara harapan dan persepsi

terhadap tindakan atau hasil tindakan (Bambang Hartono,2010). Harapan dibentuk

atas dasar pengalaman masa lalu seseorang dengan situasi yang serupa atau sama;

pernyataan dari teman atau kerabat lain; pernyataan dari rumah sakit sendiri. Jadi

dapat atau tidaknya rumah sakit memuaskan klien/pasien tidak hanya ditentukan oleh

kinerjanya, tetapi juga oleh harapan yang diciptakan oleh rumah sakit tersebut.

Apabila rumah sakit menciptakan harapan yang terlalu tinggi, kemungkinan rumah

sakit tersebut akan tidak memuaskan klien/pasiennya. Selain itu, kepuasan pasien

juga tergantung pada kedekatan pasien dan stakeholder.

Menurut Sabarguna (2011), pendekatan terhadap pasien dapat dilakukan

dengan :
15

1. Kedekatan pada klien/pasien merupakan upaya mendekatkan pelayanan

pada klien/pasien dan mengembangkan budaya pelayanan, yang meliputi :

a. Memberikan pelayanan yang inovatif dalam rangka meningkatkan

pemenuhan kebutuhan klien/pasien;

b. Mengembangkan pelayanan yang mendorong segmen pasien dan

harapan klien/pasien;

c. Mengembangkan pola yang jelas dalam meningkatkan kedekatan

kepada klien/pasien.

2. Mendengarkan klien/pasien merupakan upaya mengumpulkan informasi

dalam rangka mengetahui kebutuhan pasien yang meliputi :

a. Mengembangkan budaya pelayanan pada klien/pasien yang konsisten;

b. Membangun hubungan dengan calon klien/pasien dan klien/pasien

lama sesuai dengan kebutuhannya;

c. Membuat pola yang jelas dalam rangka membangun budaya pelayanan

yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

Ada empat cara yang dapat dilakukan rumah sakit dalam mengukur kepuasan

pasien (Bambang Hartono, 2010), yaitu :

1. Melihat indikator hasil pelayanan.

Banyak rumah sakit mengukur kepuasan klien/pasien dengan menghitung

BOR, LOS, dan TOI. Ukuran ini merupakan ukuran yang tidak langsung

(indirect), dan sebenarnya tidak cukup. Dalam situasi tidak ada pesaing,
16

ukuran ini tidak mencerminkan keadaan sesungguhnya karena klien/pasien

tidak memiliki pilihan lain.

2. Menampung keluhan dan saran.

Banyak cara dapat dilakukan dengan hal ini. Misalnya dengan

menyediakan kotak saran, membagikan formulir tanggapan/komentar

kepada klien/pasien tertentu, membentuk unit/tim pengaduan

(ombudsman), membentuk komite pengawas perawat, dan lain sebagainya.

3. Menyelenggarakan panel klien/pasien.

Membentuk kelompok kecil klien/pasien untuk membahas hal – hal yang

sudah baik dan kekurangan – kekurangan dari rumah sakit guna

disampaikan kepada rumah sakit. Kelompok ini berganti – ganti dari

waktu ke waktu.

4. Menyelenggarakan survey kepuasan klien/pasien.

Cara ini merupakan pelengkap bagi cara – cara lain tersebut di atas. Cara

ini dapat dilakukan sendiri oleh pihak rumah sakit atau diborongkan

kepada organisasi lain.

2.5 Konsep Kepuasan Klien/Pasien

Dalam rangka mempertahankan hidupnya, manusia sangat memerlukan

pelayanan, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Pelayanan merupakan proses

pemenuhan kebutuhan melalui orang lain secara langsung. Agar pelayanan dapat
17

memuaskan, maka pelaku yang bertugas untuk melayani harus memiliki empat

kriteria pokok (Moenir, 2006), yaitu :

1. Tingkah laku yang sopan;

2. Cara dan waktu untuk menyampaikan sesuatu kepada klien/pasien harus

tepat dan dapat dipahami oleh klien/pasien ataupun keluarga klien/pasien

sendiri;

3. Keramahtamahan.

Menurut Goetsch dan Davis (2006), kepuasan pelanggan merupakan suatu

kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Keberhasilan suatu rumah sakit

lebih ditentukan dari kemampuan rumah sakit dalam mengelola sistem eksternal

rumah sakit walaupun sistem internal juga memiliki peranan penting dalam kemajuan

rumah sakit itu sendiri.

Pada dasarnya, kepuasan klien/pasien mencakup perbedaan antara harapan

dan kinerja atau hasil yang dirasakan.

Tujuan Rumah Sakit Kebutuhan dan keinginan klien/pasien

Pelayanan Jasa

Nilai Pelayanan Jasa bagi klien/pasien Kebutuhan dan keinginan klien/pasien

Tingkat kepuasan klien/pasien

Gambar 2.2 Konsep Kepuasan Klien/Pasien (Goetsch dan Davis, 2006)


18

Berkaitan dengan kepuasan klien/pasien, diyakini bahwa harapan klien/pasien

mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kualitas pelayanan, karena pada

dasarnya ada hubungan yang erat antara penentuan kualitas dan kepuasan pelanggan.

Selain itu, pelanggan adalah orang yang menerima hasil pekerjaan suatu organisasi,

maka hanya pelangganlah yang dapat menentukan kualitasnya seperti apa dan hanya

pelanggan pula yang dapat menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan mereka.

2.6 Landasan Teori

Good corporate governance merupakan konsep untuk meningkatkan

transparansi dan akuntabilitas yang saat ini dianjurkan pada lembaga usaha.

Diharapkan dengan penggunaan good corporate governance akan ada sistem

manajemen yang meningkatkan efesiensi (Eldenburg dkk, 2001). Menurut

Organization for Economic Coorperation and Development/OECD (dalam

Sedarmayanti, 2012) good corporate governance merupakan struktur yang olehnya

para pemegang saham, komisaris, dan manajer menyusun tujuan – tujuan perusahaan

dan sarana untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut dan mengawasi kinerja. Secara

umum, sistem good corporate governance bertujuan untuk memberikan pedoman

strategis dan mengoperasionalkan sebuah dewan yang melakukan monitoring

terhadap pekerjaan manajer.

Sistem good corporate governance pada rumah sakit bertujuan menjamin agar

tujuan rumah sakit dapat tercapai seefisien mungkin (Trisnantoro, 2005). Tujuan

rumah sakit adalah untuk menghasilkan produk, jasa atau pelayanan kesehatan yang
19

benar-benar menyentuh kebutuhan dan harapan pasien dari berbagai aspekyang

menyangkut medis dan non medis, jenis pelayanan, prosedur pelayanan, harga dan

informasi yang dibutuhkan (Supriyanto, 2010). Kotler (2009) menyebutkan bahwa

kepuasan pasien merupakan perasaan senang ataupun kecewa yang dialami oleh

klien/pasien setelah membandingkan antara persepsi kerja atau hasil suatu layanan

dengan harapan klien/pasien.

Dalam kaitan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya good corporate

governance, maka OECD telah mengembangkan prinsip Good Corporate

Governance dan dapat diterapkan secara luwes sesuai dengan keadaan, budaya, dan

tradisi masing – masing negara, yaitu fairness (kewajaran), disclosure dan

transparency (transparansi), accountability (akuntabilitas), dan responsibility

(responsibilitas).

2.7 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menerangkan bagaimana

hubungan suatu teori dengan faktor – faktor yang penting yang telah diketahui dalam

suatu masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka

yang telah diuraikan di awal, maka kerangka konspetual penelitian ini dapat dilihat

pada gambar 2.3.


20

Prinsip – Prinsip GCG :

1. Fairness (kewajaran) (X1)


2. Disclosure dan
transparency Kepuasan Pasien
(transparansi) (X2)
3. Accountability (Y)
(akuntabilitas) (X3)
4. Responsibility
(responsibilitas) (X4)

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

2.8 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah :

H0 : tidak semua prinsip GCG (kewajaran, transparansi, akuntabilitas, dan

responsibilitas) berpengaruh terhadap kepuasan pasien.

Ha : semua prinsip GCG (kewajaran, transparansi, akuntabilitas, dan

responsibilitas) berpengaruh terhadap kepuasan pasien.


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan

rancangan cross – sectional yang mana peneliti melakukan pengukuran variabel

sebanyak satu kali dan pengukuran variabel dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut

(Sudigdo, 2010).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi

Kota Medan. Alasan pemilihan RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan menjadi lokasi

penelitian adalah karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit milik Pemerintah

Kota Medan (Pemko Medan) yang telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) dan RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan merupakan salah satu rumah sakit

pendidikan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang peneliti lakukan diharapkan akan selesai dalam waktu

enam bulan yang meliputi persiapan proposal, seminar proposal, pengambilan surat

penelitian, penyerahan surat penelitian pada tempat penelitian, proses penelitian dan

hasil penelitian, serta persiapan sidang.

21
22

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah seluruh pasien unit rawat inap di RSUD Dr.

Pirngadi Kota Medan tahun 2016.

Menurut Tuckman, karena jumlah populasi tidak diketahui maka pengambilan

jumlah sampel menggunakan rumus sebagai berikut (Yusuf, 2014)

𝑧 2
𝑛= 𝑝 1−𝑝
𝑒
2
1,96
𝑛= 0,5 1 − 0,5
0,1
2
𝑛 = 19,6 0,25

𝑛 = 96 responden

Keterangan :

n = ukuran sampel

Z = nilai standar daftar luar normal dengan tingkat kepercayaan 1,96

p = variasi populasi 0,5

E = sampling error 10% atau 0,1

Dari perhitungan di atas dapat diketahui sampel penelitian ini adalah sebanyak

96 responden. Metode pemilihan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

adalah probability sampling atau pemilihan sampel berdasarkan peluang dengan jenis

pemilihan sampel yaitu stratified random sampling dengan pengalokasian sampel

ditentukan dengan cara proportional allocation dimana jumlah sampel dari setiap

strata proporsional dengan ukuran stratanya. Cara pengambilan sampel dilakukan


23

dengan accidential dimana untuk memperoleh data, peneliti menemui responden

yang secara kebetulan dijumpai pada saat berkunjung yang sesuai dengan kriteria

inklusi dan peneliti melakukan penelitian hingga mencapai jumlah yang dianggap

cukup bagi peneliti.

Tabel 3.1 Proporsi Sampel

Kelas Jumlah Persentase


VIP 6 6,25
Kelas I 21 21,875
Kelas II 22 22,917
Kelas III 47 48,958
Total 96 100

Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah :

1. Pasien unit rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan tahun 2016;

2. Pasien dengan kondisi sadar;

3. Pasien dengan lama rawatan ≥ 3 hari;

4. Pasien dengan kriteria usia ≥ 18 tahun atau pasien dengan usia < 18 tahun

tetapi sudah menikah.

Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah :

1. Pasien buta huruf;

2. Pasien yang tidak bersedia mengisi kuesioner.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket yaitu membagikan

kuesioner yang telah dipersiapkan dengan jawaban tertutup. Untuk melengkapi data
24

hasil angket tersebut maka peneliti juga mengumpulkan data – data yang tersedia

seperti data rekam medis pasien dan profil rumah sakit.

3.4.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menilai sejauh mana suatu alat ukur diyakini

dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur item – item ataupun

pertanyaan/pernyataan kuesioner dalam penelitian. Teknik yang digunakan untuk

mengukur validitas setiap pertanyaan ataupun pernyataan dalam kuesioner adalah

Korelasi Product Moment dari Karl Pearson (validitasisi/content validity) dengan cara

menghubungkan ataupun mengorelasikan masing – masing pertanyaan ataupun

pernyataan dalam kuesioner dan totalnya kemudian membandingkan dengan r tabel

dan r hitung.

Penentuan valid atau tidaknya pertanyaan ataupun pernyataan kuesioner

ditentukan melalui besarnya koefisien korelasi, yaitu :

1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka skor butir

pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner valid;

2. Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel, maka skor butir

pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner tidak valid (Ghozali, 2005).

3.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab pertanyaan ataupun pernyataan dalam kuesioner yang merupakan

dimensi suatu variabel. Pengujian reliabilitas setiap variabel menggunakan teknik


25

Cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach

alpha > 0,60 (Ghozali, 2005).

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Pearson
Cronbach
No. Item Pertanyaan Correlatio Ket. Ket.
Alpha
n
1 Fairness/kewajaran
Pertanyaan 1 0,849 Valid
Pertanyaan 2 0,849 Valid
0,694 Reliabel
Pertanyaan 3 0,755 Valid
Pertanyaan 4 0,630 Valid
Pertanyaan 5 0,675 Valid
2 Disclosure dan
transparency/transparansi
Pertanyaan 1 0,675 Valid
Pertanyaan 2 0,654 Valid 0,686 Reliabel
Pertanyaan 3 0,645 Valid
Pertanyaan 4 0,692 Valid
Pertanyaan 5 0,675 Valid
3 Accountability/akuntabilitas
Pertanyaan 1 0,807 Valid
Pertanyaan 2 0,760 Valid
0,885 Reliabel
Pertanyaan 3 0,891 Valid
Pertanyaan 4 0,812 Valid
Pertanyaan 5 0,870 Valid
4 Responsibility/responsibilitas
Pertanyaan 1 0,798 Valid
Pertanyaan 2 0,696 Valid
0,888 Reliabel
Pertanyaan 3 0,857 Valid
Pertanyaan 4 0,897 Valid
Pertanyaan 5 0,898 Valid
5 Kepuasan Pasien
Pertanyaan 1 0,506 Valid
Pertanyaan 2 0,626 Valid
Pertanyaan 3 0,761 Valid
0,954 Reliabel
Pertanyaan 4 0,704 Valid
Pertanyaan 5 0,568 Valid
Pertanyaan 6 0,792 Valid
Pertanyaan 7 0,834 Valid
26

Tabel 3.2 (Lanjutan)

5 Pertanyaan 8 0,792 Valid


Pertanyaan 9 0,852 Valid
Pertanyaan 10 0,655 Valid
Pertanyaan 11 0,689 Valid
Pertanyaan 12 0,821 Valid
Pertanyaan 13 0,821 Valid
Pertanyaan 14 0,704 Valid 0,954 Reliabel
Pertanyaan 15 0,691 Valid
Pertanyaan 16 0,821 Valid
Pertanyaan 17 0,821 Valid
Pertanyaan 18 0,838 Valid
Pertanyaan 19 0,821 Valid
Pertanyaan 20 0,691 Valid

Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30

orang responden diluar dari responden penelitian. Dari tabel 3.2 dapat dijelaskan

bahwa semua pertanyaan yang digunakan di dalam kuesioner dinyatakan valid karena

mempunyai nilai korelasi di atas nilai 0,463.

Pada analisa reliabilitas dapat diketahui alpha masing – masing variabel yaitu

variabel kewajaran diperoleh nilai alpha sebesar 0,694, transparansi diperoleh nilai

alpha sebesar 0,686, akuntabilitas diperoleh nilai alpha sebesar 0,885, responsibilitas

diperoleh nilai alpha sebesar 0,888, dan kepuasan pasien diperoleh nilai alpha sebesar

0,954. Setiap variabel memiliki nilai alpha > 0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa

kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk

dijadikan sebagai instrumen penelitian.


27

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

Definisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau

memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang

diperlukan peneliti untuk mengukur. Adapun variabel – variabel yang digunakan

dalam penelitian ini terdiri dari variabel – variabel independen dan variabel

dependen. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2007).

Sedangkan variabel dependen menurut Sugiyono (2007) adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas.

Definisi operasional untuk setiap variabel dalam penelitian ini dijelaskan

sebagai berikut :

Tabel 3.3 Variabel dan Definisi Operasional

Jenis/Nama Variabel Definisi Operasional Indikator


Variabel Bebas
Prinsip – Prinsip GCG
Fairness/kewajaran Perlakuan yang 1. Adanya perlakuan yang
(X1) sebagaimana mestinya adil bagi setiap pasien.
diberikan oleh rumah 2. Kesediaan dokter untuk
sakit kepada berkonsultasi dengan
klien/pasien dalam hal pasien.
ini sikap adil dan 3. Respond time dalam
setara. memberikan pelayanan
kepada pasien.
4. Sikap petugas rumah
sakit kepada pasien.
5. Respon petugas rumah
sakit dalam menjwab
keluhan/kritik dari
pasien.
28

Tabel 3.3 (Lanjutan)

Disclosure dan transparency/ Keterbukaan rumah 1. Pemberian informasi


transparansi sakit dalam yang terbuka dan benar
(X2) memberikan informasi mengenai biaya layanan
secara nyata dan jelas tambahan yang diberikan
kepada pasien. kepada pasien.
2. Penjelasan yang
diberikan perawat kepada
pasien sebelum
melakukan tindakan
keperawatan.
3. Informed consent yang
diberikan kepada pasien
oleh dokter.
4. Penjelasan yang
diberikan petugas
laboratorium dalam
melakukan tindakan.
5. Penjelasan mengenai
prosedur rawat inap oleh
petugas administrasi.
Accountability/akuntabilitas Kemampuan untuk 1. Pelayanan dan
(X3) mempertanggungjawab penanganan dokter pada
kantindakan dan saat melakukan visite.
kebijakan yang 2. Pemberian makan kepada
telahditempuh. pasien secara teratur oleh
petugas rumah sakit.
3. Pemberian obat kepada
pasien secara teratur oleh
petugas rumah sakit.
4. Skill yang diterima oleh
pasien perihal
penanganan pasien oleh
perawat.
5. Keterampilan petugas
laboratorium dalam
melakukan tindakan
pengambilan darah.
29

Tabel 3.3 (Lanjutan)

Responsibility/responsibilitas Mematuhi dan 1. Kebersihan dan kerapian


(X4) melaksanakan penampilan petugas
peraturan rumah sakit rumah sakit setiap
harinya.
sesuai dengan SOP
2. Kebersihan dan
rumah sakit dalam hal ketersediaan peralatan
kenyamanan dan kesehatan.
kebersihan. 3. Kebersihan ruangan
rawat pasien dan
kebersihan kamar mandi
ruangan pasien.
4. Kecukupan ketersediaan
air kamar mandi dan
penerangan di ruangan
rawatan.
5. Ketersediaan tempat
sampah di ruangan dan
sekitar ruangan pasien.
VariabelTerikat
KepuasanPasien (Y) Keadaan psikis yang Kepuasan pasien diukur
menyenangkan yang berdasarkan prinsip – prinsip
dirasakan oleh pasien good corporate governance
karena kebutuhannya (kewajaran, transparansi,
terpenuhi. akuntabilitas, dan
responsibilitas).

3.6 Metode Pengukuran

Aspek pengukuran variabel bebas adalah prinsip good corporate governance

(kewajaran, transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas) dan aspek pengukuran

variabel terikat adalah kepuasan pasien. Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel

3.4 berikut :
30

Tabel 3.4 Metode Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel Independen
Bobot Nilai Bobot Nilai
Score
Variabel 1 Variabel 1 Variabel
Penilaian
= 1 Indikator = 5 Indikator
Fairness/kewajaran (X1)
Tidak Baik 1 5 5–8
Cukup Baik 2 10 9 – 12
Sangat Baik 3 15 13 – 15
Disclosure dan transparency/
transparansi (X2)
Tidak Baik 1 5 5–8
Cukup Baik 2 10 9 – 12
Sangat Baik 3 15 13 – 15

Accountability/
akuntabilitas (X3)
Tidak Baik
1 5 5–8
Cukup Baik
2 10 9 – 12
Sangat Baik
3 15 13 – 15
Responsibility/
responsibilitas (X4)
Tidak Baik 1 5 5–8
Cukup Baik 2 10 9 – 12
Sangat Baik 3 15 13 – 15
Variabel Dependen
Bobot Nilai Bobot Nilai
Score
Variabel 1 Variabel 1 Variabel
Penilaian
= 1 Indikator = 20 Indikator
Kepuasan pasien
Tidak Puas 1 20 20 – 33
Cukup Puas 2 40 34 – 47
Puas 3 60 48 – 60
31

3.7 Metode Analisis Data

Data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan uji statistik

linear berganda karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan

prinsip good corporate governance (kewajaran, transparansi, akuntabilitas, dan

responsibilitas) terhadap kepuasan pasien di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan tahun

2016.
BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

RSUD dr. Pringadi Kota Medan didirikan pada tanggal 11 Agustus 1928 oleh

pemerintah kolonial Belanda dengan nama GEMENTE ZEIKEN HUIS. Rumah sakit

yang beralamat di jalan Prof. H. M. Yamin, SH No. 47 Medan ini merupakan salah

satu unit pelayanan kesehatan di kota Medan dengan status milik pemerintah kota

Medan pada tanggal 27 Desember 2001. RSUD dr. Pirngadi Kota Medan merupakan

rumah sakit dengan akreditasi B pada tanggal 9 Februari 2009 dengan Akreditasi

Dep. Kes. RI No. HK.00.06.3.5.738. RSUD dr. Pirngadi Kota Medan juga telah

menerapkan status Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) tertanggal 13 Oktober 2011 sesuai dengan keputusan Walikota Medan No.

900/1847.K.

Motto RSUD dr. Pringadi Kota Medan adalah Aegroti Salus Lex Suprema

yang berarti Kepentingan Penderita Adalah Yang Utama. Misi dari RSUD dr.

Pirngadi Kota Medan adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,

profesional, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; meningkatkan

pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran serta tenaga kesehatan

lain; mengembangkan manajemen RS yang profesional (RSUD dr. Pirngadi, 2016).

32
33

Berdasarkan data yang diperoleh dari Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi

Kota Medan diketahui klasifikasi dan penetapan jumlah tempat tidur ditujukan pada

tabel 4.1 :

Tabel 4.1 Klasifikasi dan Penetapan Jumlah Tempat Tidur

Jumlah Tempat
No. Klasifikasi (Jumlah) Nama Ruangan Subtotal
Tidur
I Super VIP Anggrek 2
01 01
(1 Ruangan)
II VIP Rafflesia 12
(4 Ruangan) Anggrek 1 05
28
Anggrek 2 05
Dahlia 2 06
III Kelas I Anggrek 1 10
(9 Ruangan) Anggrek 2 06
Rafflesia 08
Mawar 30
Tulip 1 10 110
Tulip 2 11
Tulip 3 11
Dahlia 1 14
Dahlia 2 10
IV Kelas II Tulip 1 21
(6 Ruangan) Neonati 05
Tulip 2 27
Tulip 3 14
108
Dahlia 2 18
E. Terpadu 12
RRG 08
Delivery 03
V Kelas III Melati 1 24
(11 Ruangan) Melati 2 15
Melati 3 26
Kenanga 1 30
238
Asoka 30
Melati 1 24
Melati 2 15
Melati 3 26
34

Tabel 4.1 (Lanjutan)

Kenanga 1 30
Asoka 1 30
Asoka 2 29
Tanjung 1 12
Tanjung 2 12
Neonati 08
Flamboyan 18
Matahari 26
Tulip 2 08
VI Khusus IMZ (Kenanga 2) 10
(7 Ruangan) ICCU 06
ICU 12
PICU 04
NICU 05 74
PERINATOLOGI 16
HDU 08
RR 05
Unit Stroke 08
559 559

4.2 Deskripsi Responden

Setelah dilakukannya penelitian terhadap 96 orang responden, yaitu pasien

unit rawat inap RSUD dr. Pringadi Kota Medan yang sesuai dengan kriteria inklusi

dan kriteria eksklusi, diperoleh data tentang jenis kelamin dan klasifikasi ruangan

rawat inap. Berikut ini akan dijabarkan hasil penelitian tentang karakteristik

responden.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Laki – Laki 52 54,2
Perempuan 44 45,8
Jumlah 96 100
35

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui mayoritas pasien dalam penelitian ini

adalah laki – laki dengan persentase 54,2%.

4.3 Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance

Tabel 4.3 akan memperlihatkan penerapan prinsip – prinsip good corporate

governance di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate


Governance di Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Prinsip – Prinsip GCG Jumlah %


Fairness/kewajaran
Sangat Baik 3 3,1
Cukup Baik 69 71,9
Tidak Baik 24 25
Total 96 100
Disclosure dan transparency/transparansi
Sangat Baik 1 1
Cukup Baik 66 68,8
Tidak Baik 29 30,2
Total 96 100
Accountability/akuntabilitas
Sangat Baik 1 1
Cukup Baik 89 92,7
Tidak Baik 6 6,3
Total 96 100
Responsibility/responsibilitas
Sangat Baik 1 1
Cukup Baik 54 56,3
Tidak Baik 41 42,7
Total 96 100
Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa prinsip accountability/akuntabilitas

merupakan prinsip dengan penerapan cukup baik yang dijalankan oleh RSUD

dr.Pirngadi Kota Medan dengan persentase sebesar 92,7% diikuti oleh prinsip

fairness/kewajaran dengan persentase sebesar 71,9%, disclosure dan


36

transparency/transparansi dengan persentase sebesar 68,8%, dan

responsibility/responsibilitas dengan persentase sebesar 56,3%. Ada juga pasien yang

menilai penerapan prinsip good corporate governance di RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan sangat baik dan tidak baik. Persentase dengan penilaian tidak baik lebih tinggi

daripada persentase dengan penilaian sangat baik.

4.4 Deskripsi Variabel Independen (Good Corporate Governance)

4.4.1 Prinsip Fairness/Kewajaran

Tabel 4.4 akan memperlihatkan penilaian penerapan prinsip

fairness/kewajaran dari good corporate governance di RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan tahun 2016 pada setiap kelas.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Penilaian Prinsip Fairness/Kewajaran di Unit


Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Klasifikasi Penilaian Prinsip


Rawat Inap Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Total
F % F % F % f %
VIP 2 33,3 4 66,7 0 0 6 100
Kelas I 0 0 17 81 4 19 21 100
Kelas II 0 0 20 90,9 2 9,1 22 100
Kelas III 1 2,1 28 59,6 18 38,3 47 100
Total 3 3,1 69 71,9 24 25 96 100

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa penilaian prinsip

fairness/kewajaran dinilai sangat baik pada pasien VIP sebesar 33,3% dan diikuti

oleh pasien kelas III sebesar 2,1%. Penilaian cukup baik ditemukan paling tinggi pada

pasien kelas II sebesar 90,9%, diikuti oleh pasien kelas I sebesar 81%, pasien VIP

sebesar 66,7% dan pasien kelas III sebesar 59,6%. Penilaian tidak baik ditemukan
37

paling tinggi pada pasien kelas III sebesar 38,3%, diikuti oleh pasien kelas I sebesar

19% dan pasien kelas II sebesar 1,9%.

4.4.2 Prinsip Disclosure dan Transparency/Transparansi

Tabel 4.5 akan memperlihatkan penilaian penerapan prinsip disclosure dan

transparency/transparansi dari good corporate governance di RSUD dr. Pirngadi

Kota Medan tahun 2016 pada setiap kelas.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Penilaian Prinsip Disclosure dan


Transparency/Transparansi di Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Klasifikasi Penilaian Prinsip


Rawat Inap Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Total
F % f % f % F %
VIP 1 16,7 5 83,3 0 0 6 100
Kelas I 0 0 14 66,7 7 33,3 21 100
Kelas II 0 0 19 86,4 3 13,6 22 100
Kelas III 0 0 28 59,6 19 40,4 47 100
Total 1 1 66 68,8 29 30,2 96 100

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa penilaian prinsip disclosure

dan transparency/transparansi dinilai sangat baik pada pasien VIP sebesar 16,7%.

Penilaian cukup baik ditemukan paling tinggi pada pasien kelas II sebesar 86,4%,

diikuti oleh pasien VIP sebesar 83,3%, pasien kelas I sebesar 66,7% dan pasien kelas

III sebesar 59,6%. Penilaian tidak baik ditemukan paling tinggi pada pasien kelas III

sebesar 40,4%, diikuti oleh pasien kelas I sebesar 33,3% dan pasien kelas II sebesar

13,6%.
38

4.4.3 Prinsip Accountability/Akuntabilitas

Tabel 4.6 akan memperlihatkan penilaian penerapan prinsip

accountability/akuntabilitas dari good corporate governance di RSUD dr. Pirngadi

Kota Medan tahun 2016 pada setiap kelas.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Penilaian Prinsip Accountability/Akuntabilitas di


Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Klasifikasi Penilaian Prinsip


Rawat Inap Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Total
F % f % f % F %
VIP 1 16,7 5 83,3 0 0 6 100
Kelas I 0 0 21 100 0 0 21 100
Kelas II 0 0 22 100 0 0 22 100
Kelas III 0 0 41 87,2 6 12,8 47 100
Total 1 1 89 92,7 6 6,3 96 100

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa penilaian prinsip

accountability/akuntabilitas dinilai sangat baik pada pasien VIP sebesar 16,7%.

Penilaian cukup baik ditemukan paling tinggi pada pasien kelas I dan kelas II sebesar

100%, diikuti oleh pasien kelas III sebesar 87,2% dan pasien VIP sebesar 83,3%.

Penilaian tidak baik ditemukan pada pasien kelas III sebesar 12,8%.

4.4.4 Prinsip Responsibility/Responsibilitas

Tabel 4.7 akan memperlihatkan penilaian penerapan prinsip

responsibility/responsibilitas dari good corporate governance di RSUD dr. Pirngadi

Kota Medan tahun 2016 pada setiap kelas.


39

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Penilaian Prinsip Responsibility/Responsibilitas di


Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Klasifikasi Penilaian Prinsip


Rawat Inap Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Total
F % F % F % f %
VIP 1 16,7 3 50 2 33,3 6 100
Kelas I 0 0 15 71,4 6 28,6 21 100
Kelas II 0 0 15 68,2 7 31,8 22 100
Kelas III 0 0 21 44,7 26 55,3 47 100
Total 1 1 54 56,3 41 42,7 96 100

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa penilaian prinsip

responsibility/responsibilitas dinilai sangat baik pada pasien VIP sebesar 16,7%.

Penilaian cukup baik ditemukan paling tinggi pada pasien kelas I sebesar 71,4%,

diikuti oleh pasien kelas II sebesar 68,2%, pasien VIP sebesar 50% dan pasien kelas

III sebesar 44,7%. Penilaian tidak baik ditemukan paling tinggi pada pasien kelas III

sebesar 55,3%, diikuti oleh pasien VIP sebesar 33,3%, pasien kelas II sebesar 31,8%,

dan pasien kelas I sebesar 28,6%.

4.5 Deskripsi Variabel Dependen (Kepuasan Pasien)

Tabel 4.8 akan memperlihatkan kepuasan pasien unit rawat inap terhadap

penerapan prinsip good corporate governance di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

tahun 2016 pada setiap kelas.


40

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Unit Rawat Inap


RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Klasifikasi Kepuasan Pasien


Rawat Inap Sangat Puas Cukup Puas Tidak Puas Total
F % f % F % f %
VIP 1 16,7 5 83,3 0 0 6 100
Kelas I 1 4,8 19 90,5 1 4,8 21 100
Kelas II 1 4,5 20 90,0 1 4,5 22 100
Kelas III 0 0 29 61,7 18 38,3 47 100
Total 3 3,1 73 76,0 20 20,8 96 100

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat dilihat bahwa 16,7% pasien VIP merasa

sangat puas dengan penerapan prinsip – prinsip good corporate governance, 83,3%

pasien VIP merasa cukup puas; 4,8% pasien kelas I merasa sangat puas, 90,5% pasien

kelas I merasa cukup puas dan 4,8% pasien kelas I merasa tidak puas; 4,5% pasien

kelas II merasa sangat puas, 90,9% pasien kelas II merasa cukup puas dan 4,5%

pasien kelas II merasa tidak puas; 61,7% pasien kelas III merasa cukup puas dan

38,3% pasien kelas III merasa tidak puas.

4.6 Tabulasi Silang Antara Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate


Governance dan Kepuasan Pasien

Tabel 4.9 akan memperlihatkan tabulasi silang antara penerapan prinsip –

prinsip good corporate governance di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan dengan

kepuasan pasien. Penilaian penerapan prinsip – prinsip GCG ini kemungkinan dapat

berdampak pada tingkat kepuasan pasien unit rawat inap di RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan.
41

Tabel 4.9 Tabulasi Silang Penerapan Prinsip – Prinsip GCG dan Kepuasan
Pasien di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Klasifikasi Kepuasan Pasien


Prinsip – Prinsip GCG
Sangat Puas Cukup Puas Tidak Puas Total
Fairness/kewajaran
Sangat Baik 1 2 0 3
Cukup Baik 2 62 5 69
Tidak Baik 0 9 15 24
Total 3 73 20 96
Disclosure dan transparency/transparansi
Sangat Baik 1 0 0 1
Cukup Baik 2 60 4 66
Tidak Baik 0 13 16 29
Total 3 73 20 96
Accountability/akuntabilitas
Sangat Baik 1 0 0 1
Cukup Baik 2 72 15 89
Tidak Baik 0 1 5 6
Total 3 73 20 96
Responsibility/responsibilitas
Sangat Baik 1 0 0 1
Cukup Baik 2 48 4 54
Tidak Baik 0 25 16 41
Total 3 73 20 96

Dari 69 orang pasien yang menyatakan bahwa penerapan prinsip

fairness/kewajaran telah dijalankan dengan cukup baik di RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan, sebanyak 62 orang pasien yang merasa cukup puas. Pada penerapan prinsip

disclosure dan transparency/transparansi, 66 orang pasien menyatakan penerapan

prinsip tersebut dijalankan dengan cukup baik dan 60 orang pasien merasa cukup

puas. Dari 89 orang pasien yang menyatakan bahwa penerapan prinsip

accountability/akuntabilitas cukup baik, sebanyak 72 orang pasien yang merasa

cukup puas. Dan dari 54 orang pasien yang menyatakan bahwa penerapan prinsip
42

responsibility/responsibilitas cukup baik, sebanyak 48 orang pasien yang merasa

cukup puas.

4.7 Pengaruh Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance


terhadap Kepuasan Pasien

Pengaruh penerapan prinsip – prinsip GCG terhadap kepuasan pasien akan

dianalisa dengan menggunakan uji statistik linier berganda. Dalam penggunaan uji

statistik linier berganda, ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi antara lain data

berdistribusi normal, uji koefisien dan uji autokorelasi, uji kelinearan, dan uji

determinasi.

4.7.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Salah satu uji yang sering digunakan

adalah uji Kolmogorov Smirnov.

Penentuan normal atau tidaknya data ditentukan dengan :

1. Jika nilai p (signifikansi) > 0,05 maka distribusi data normal;

2. Jika nilai p (signifikansi) < 0,05 maka distribusi data tidak normal.

Tabel 4.10 Kolmogoriv – Smirnov Test

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
Statistik Jumlah Sampel Nilai Signifikansi
Kepuasan Pasien 0.061 96 0.200
43

Dari tabel 4.10 terlihat bahwa nilai signifikansi kepuasan pasien adalah 0,2.

Ini berarti bawah nilai p (signifikansi) kepuasan pasien > 0,05 yang berarti distribusi

data normal. Terpenuhinya persyaratan pertama akan dilanjutkan kembali tahapan

dalam uji statistik linier berganda.

4.7.2 Uji Koefisien dan Autokorelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

hubungan antara dua variabel atau lebih variabel independen dengan variabel

dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti

hubungan yang terjadi semakin kuat dan begitu juga sebaliknya. Menurut Sugiyono

(2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah:

0,00 – 0,199 = sangat rendah

0,20 – 0,399 = rendah

0,40 – 0,599 = sedang

0,6 – 0,799 = kuat

0,8 – 1,000 = sangat kuat

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual

pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada regresi berganda. Uji

autokorelasi dilakukan dengan pengujuan Durbin Watson (DW) yaitu :

1,65 < DW < 2,35 tidak terjadi autokorelasi

1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 tidak dapat disimpulkan

DW < 1,21 atau DW > 2,79 terjadi autokorelasi


44

Tabel 4.11 akan memperlihatkan analisa koefisien korelasi dan autokorelasi.

Tabel 4.11 Analisis Koefisien Korelasi dan Autokorelasi


Model Summary
Var. Independen Koefisien Korelasi Durbin-Watson
Fairness 0.661
Transparansi 0.741
Akuntabilitas 0.765
Responsibilitas 0.780 1,960

Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan

bahwa adanya hubungan yang kuat antara setiap variabel independen dengan variabel

dependen dikarenakan nilai R dari setiap variabel berkisar dari 0,661 – 0,780. Nilai

Durbin – Watson dalam penelitian ini adalah 1,960 sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi autokorelasi.

4.7.3 Uji Kelinearan (Uji – F)

Uji F menunjukkan apakah semua variabel dependen berpengaruh secara

bersama – sama terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, uji F akan

menjawab hipotesis penelitian dimana :

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara bersama – sama tidak terdapat pengaruh positif

dan signifikan dari variabel bebas yaitu prinsip – prinsip GCG (kewajaran,

transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas) terhadap variabel terikat yaitu

kepuasan pasien unit rawat inap.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara bersama – sama terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas yaitu prinsip – prinsip GCG (kewajaran,
45

transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas) terhadap variabel terikat yaitu

kepuasan pasien unit rawat inap.

Adapun kriteria pengambilan keputusan :

H0 tidak ditolak jika Fhitung < Ftabel pada α = 10%

H0 ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel pada α = 10%

Tabel 4.12 Hasil Uji – F

ANOVAa
Model Derajat Bebas Nilai F Signifikansi
Regresi 4 35.319 0.000
1 Residual 91
Total 95

Fhitung (35,319) > Ftabel (2,14) sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat

pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu prinsip GCG (kewajaran,

transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas) terhadap variabel terikat yaitu

kepuasan pasien unit rawat inap.

4.7.4 Uji Linier Berganda dan Uji Determinasi

Analisa regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan suatu variabel

dependen Y berdasarkan dua atau lebih variabel independen dalam suatu persamaan

persamaan linier.
46

Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda


Coefficients
Var. Independen Koefisien Regresi (B) Nilai T Signifikansi
Konstanta 4.192 1.281 0.204
Fairness 0.733 2.284 0.025
Transparansi 0.943 2.766 0.007
Akuntabilitas 1.095 2.799 0.006
Responsibilitas 0.734 3.221 0.002
Koefisien
0.591
Determinasi

Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji regresi linier berganda dan uji determinasi, maka

persamaan regresi adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

= 4,192 + 0,733X1 + 0,943X2 + 1,095X3 + 0,734X4 + e

a. Variabel fairness/kewajaran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

variabel kepuasan pasien. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikansi 0,025 lebih

kecil dari 0,05. Nilai thitung (2,284) > ttabel (1,66) artinya jika variabel

fairness/kewajaran ditingkatkan sebesar satu satuan maka kepuasan pasien akan

meningkat sebesar tujuh kali.

b. Variabel disclosure dan transparency/transparansi berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap variabel kepuasan pasien. Hal ini dapat terlihat dari nilai

signifikansi 0,007 lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung (2,766) > ttabel (1,66) artinya

jika variabel disclosure dan transparency/transparansi ditingkatkan sebesar satu

satuan maka kepuasan pasien akan meningkat sebesar sembilan kali.

c. Variabel accountability/akuntabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap variabel kepuasan pasien. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikansi
47

0,006 lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung (2,799) > ttabel (1,66) artinya jika variabel

accountability/akuntabilitas ditingkatkan sebesar satu satuan maka kepuasan

pasien akan meningkat sebesar 11 kali.

d. Variabel responsibility/responsibilitas berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap variabel kepuasan pasien. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikansi

0,002 lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung (3,221) > ttabel (1,66) artinya jika variabel

responsibility/responsibilitas ditingkatkan sebesar satu satuan maka kepuasan

pasien akan meningkat sebesar tujuh kali.

e. Berdasarkan nilai B, diketahui variabel yang besar nilai B adalah variabel

accountability/akuntabilitas (B = 1,095) sehingga variabel ini menjadi variabel

yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan pasien unit rawat inap di

RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. Selanjutnya diikuti oleh variabel disclosure dan

transparency/transparansi (B = 0,943), responsibility/responsibilitas (B = 0,734),

dan fairness/kewajaran (B = 0,733).

f. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R square) = 0,591, hal ini berarti 59,1%

kepuasan pasien dipengaruhi oleh prinsip – prinsip good corporate governance

(kewajaran, transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas) sedangkan 40,9%

dipengaruhi oleh faktor – faktor lain.


BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance

Berdasarkan hasil penelitian, akan dibahas mengenai penerapan prinsip –

prinsip good corporate governance di unit rawat inap RSUD dr. pirngadi Kota

Medan tahun 2016.

5.1.1 Pengaruh Penerapan Prinsip Fairness/Kewajaran terhadap Kepuasan


Pasien Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan didapatkan bahwa variabel fairness/kewajaran berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap variabel kepuasan pasien. Hasil penelitian ini selaras dengan

pendapat Elysabeth (2009), Lamadjido (2013), Ekawatty (2013) yang menyatakan

adanya pengaruh antara variabel fairness/kewajaran dengan variabel kepuasan pasien.

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa fairness/kewajaran merupakan prinsip yang dijalankan

dengan cukup baik oleh RSUD dr. Pirngadi Kota Medan setelah prinsip

accountability/akuntabilitas. Tetapi sebanyak 25% pasien merasa bahwa prinsip

fairness/kewajaran dijalankan dengan tidak baik oleh petugas rumah sakit.

Berdasarkan dari indikator fairness/kewajaran yang telah diberikan oleh

peneliti antara lain tutur kata petugas administrasi dalam memberikan penjelasan

kepada pasien mengenai prosedur pendaftaran, respon perawat ruangan dalam

memberikan bantuan, kesediaan dokter dalam memberikan waktu untuk

48
49

berkonsultasi, raut wajah dan tutur kata apoteker, dan respon petugas rumah sakit

dalam menjawab setiap keluhan/krtik mengenai fasilitas ruangan dan sikap serta

perilaku petugas rumah sakit, didapati bahwa penilaian tidak baik ditemukan paling

tinggi pada pasien kelas III, diikuti oleh pasien kelas I dan pasien kelas II.

Pada penerapan prinsip fairness/kewajaran di RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan, beberapa pasien menilai bahwa respon perawat ruangan tidak baik dalam

memberikan bantuan kepada pasien pada saat dibutuhkan karena yang memberikan

bantuan bukan perawat tetapi mahasiswa keperawatan sehingga mereka kurang

responsif dalam memberikan bantuan; kesediaan dokter dalam memberikan waktu

untuk berkonsultasi juga tidak baik karena kegiatan yang dimiliki oleh dokter

penanggung jawab tidak hanya memberikan pelayanan tetapi juga memberikan

pendidikan kepada dokter muda dan dokter yang sedang mengikuti pendidikan

spesialis sehingga waktu yang digunakan untuk berkonsultasi dengan pasien cukup

terbatas; respon petugas rumah sakit dalam menjawab setiap keluhan/kritik mengenai

fasilitas rawat inap juga tidak baik dikarenakan beban kerja yang dimiliki oleh

petugas rumah sakit cukup tinggi.

Fairness/kewajaran merupakan perlakuan yang adil dan setara yang diberikan

kepada pasien oleh rumah sakit. Lamadjido (2013) menyatakan bahwa pelayanan

yang adil terhadap pasien sesuai dengan aturan yang berlaku maka akan berpeluang

tujuh kali lebih besar untuk menciptakan kepuasan kepada pasien. Demikian pula

dengan Zaldy (2011) yang melakukan penelitian di RSI Faisal Makassar yang

mengemukakan bahwa ada hubungan antara prinsip fairness dengan kinerja pegawai.
50

Hal ini menunjukkan bahwa prinsip fairness mampu meningkatkan kinerja rumah

sakit yang terlihat dari kinerja pegawai yang akan berdampak kepada kepuasan

pasien.

5.1.2 Pengaruh Penerapan Prinsip Disclosure dan Transparency/Transparansi


di Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan didapatkan bahwa variabel disclosure dan transparency/transparansi

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan pasien. Hasil

penelitian ini selaras dengan pendapat Elysabeth (2009), Lamadjido (2013), Ekawatty

(2013) yang menyatakan adanya pengaruh antara variabel transparansi dengan

variabel kepuasan pasien. Tabel 4.3 menjelaskan bahwa prinsip transparansi di RSUD

dr. Pirngadi Kota Medan dijalankan dengan cukup baik setelah prinsip akuntabilitas

dan kewajaran. Tetapi sebanyak 30,2% pasien menyatakan bahwa prinsip

transparansi yang dijalankan oleh petugas rumah sakit tidak baik.

Berdasarkan dari indikator variabel disclosure dan transparency/transparansi

yang telah diberikan oleh peneliti antara lain penjelasan yang diberikan baik itu oleh

petugas administrasi, perawat, dokter, serta petugas laboratorium dapat dilihat bahwa

penilaian tidak baik untuk prinsip disclosure dan transparency/transparansi paling

tinggi ditemukan pada pasien kelas III, kelas I, dan kelas II.

Pada penerapan prinsip disclosure dan transparency/transparansi di RSUD dr.

Pirngadi Kota Medan, beberapa pasien menilai penjelasan yang diberikan oleh

petugas rumah sakit mengenai harga layanan tambahan dan perlengkapan tidak baik
51

karena beberapa pasien tidak mendapatkan penjelasan. Hal ini dapat disebabkan

karena petugas administrasi menilai bahwa pasien tersebut sudah dirawat inap lebih

dari satu kali dan pasien dianggap sudah mengetahui mengenai biaya tambahan yang

dibebankan kepada pasien; penjelasan yang diberikan oleh dokter tidak baik karena

bahasa yang diberikan oleh dokter kurang dimengerti oleh pasien; penjelasan yang

diberikan oleh perawat tidak baik mungkin karena pasien dianggap telah memperoleh

penjelasan dari dokter perihal tindakan yang akan diberikan oleh perawat seperti

pemasangan infus dan kateter urin; penjelasan yang diberikan oleh petugas

laboratorium mengenai tindakan yang akan diberikan kepada pasien tidak baik karena

petugas laboratorium tidak memberitahukan pemeriksaan apa yang akan dilakukan

dari spesimen yang diambil. Hal ini disebabkan karena laboran menganggap pasien

telah mendapatkan penjelasan dari dokter untuk jenis pemeriksaan yang akan

dilakukan.

Apabila dilihat dari hasil penelitian, lebih banyak pasien kelas III merasakan bahwa

petugas rumah sakit kurang transparan dalam memberikan penjelasan kepada pasien

apabila dibandingkan dengan pasien kelas II, kelas I, dan pasien VIP. Hal ini secara

tidak langsung memperlihatkan perbedaan perlakuan yang diberikan oleh petugas

rumah sakit kepada pasien.

Disclosure dan transparency/transparansi merupakan keterbukaan rumah sakit

kepada pasien dalam memberikan informasi secara nyata dan jelas. Lamadjido (2013)

menyatakan bahwa apabila rumah sakit transparan dalam memberikan informasi

kepada pasien maka akan berpeluang tiga kali lebih besar untuk menciptakan rasa
52

puas kepada pasien. Penelitian Marniati (2010) dalam penelitiannya juga

mengemukakan bahwasanya ada hubungan antara prinsip transparansi dengan kinerja

karyawan. Nelson (2010) menyatakan bahwa penerapan prinsip transparansi pada

suatu lembaga usaha dapat membuat perusahaan itu bertumbuh dan berkembang lebih

baik lagi.

5.1.3 Penilaian Prinsip Accountability/Akuntabilitas di Unit Rawat Inap RSUD


dr. Pirngadi Kota Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan didapatkan bahwa variabel accountability/akuntabilitas berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan pasien. Hasil penelitian ini selaras

dengan pendapat Elysabeth (2009), Lamadjido (2013), Ekawatty (2013) yang

menyatakan adanya pengaruh antara variabel accountability/akuntabilitas dengan

variabel kepuasan pasien. Dari tabel 4.3 didapati bahwa prinsip

accountability/akuntabilitas di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan dijalankan dengan

cukup baik. Tetapi sebanyak 6,3% pasien menyatakan bahwa prinsip

accountability/akuntabilitas yang dijalankan oleh petugas rumah sakit tidak baik.

Berdasarkan dari indikator variabel accountability/akuntabilitas yang telah

diberikan oleh peneliti antara lain pelayanan dan penanganan dokter pada saat visite,

kemampuan dan keterampilan perawat dan petugas laboratorium dalam melakukan

tindakan, serta ketepatan jadwal pemberian obat dan makanan didapati bahwa

penilaian tidak baik untuk prinsip accountability/akuntabilitas paling tinggi

ditemukan pada pasien kelas III walaupun persentasenya tidak begitu tinggi yakni
53

12,8%. Dengan kata lain, pasien memberikan penilaian yang cukup baik pada

penerapan prinsip accountability/akuntabilitas RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.

Walaupun demikian pada penerapan prinsip accountability/akuntabilitas di

RSUD dr. Pirngadi Kota Medan, beberapa pasien menilai pelayanan dan penanganan

dokter tidak baik karena yang melakukan tindakan bukan dokter penanggung jawab

melainkan asisten dokter penanggung jawab; kemampuan dan keterampilan perawat

dalam melakukan tindakan tidak baik karena yang melakukan tindakan merupakan

mahasiswa keperawatan. Tetapi dalam pemberian obat dan makanan, petugas rumah

sakit selalu memberikan makanan dan obat secara tepat waktu, baik itu untuk pasien

di VIP, kelas I, kelas II, maupun kelas III. Keterampilan dari petugas laboratorium

dalam melakukan tindakan juga tidak dikeluhkan oleh pasien.

Accountability/akuntabilitas merupakan kemampuan rumah sakit dalam

mempertanggungjawabkan kebijakan yang dibuat oleh rumah sakit. Lamadjido

(2013) mengemukakan bahwa petugas kesehatan yang memberikan pelayanan

dengan penuh tanggung jawab akan memberikan peluang 20 kali lebih besar untuk

menciptakan rasa puas kepada pasien. Anand (2008) mengatakan bahwa dengan

adanya penerapan akuntabilitas dapat membuat perusahaan lebih berkembang.

5.1.4 Penilaian Prinsip Responsibility/Responsibilitas di Unit Rawat Inap


RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan didapatkan bahwa variabel responsibility/responsibilitas berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan pasien. Hasil penelitian ini selaras
54

dengan pendapat Elysabeth (2009), Lamadjido (2013), Ekawatty (2013) yang

menyatakan adanya pengaruh antara variabel responsibility/responsibilitas dengan

variabel kepuasan pasien.

Berdasarkan dari indikator variabel responsibility/responsibilitas yang telah

diberikan oleh peneliti antara lain penampilan petugas rumah sakit, kebersihan dan

ketersediaan peralatan kesehatan, kebersihan di ruangan rawat dan kamar mandi,

kecukupan air di kamar mandi, dan ketersediaan tempat sampah di ruangan didapati

bahwa penilaian tidak baik untuk prinsip responsibility/responsibilitas paling tinggi

ditemukan pada pasien kelas III, VIP, kelas II, dan kelas I. Berdasarkan tabel 4.6 juga

dapat dilihat bahwa penilaian prinsip responsibility/responsibilitas di RSUD dr.

Pirngadi Kota Medan dinilai cukup baik. Walaupun 56,3% pasien yang memberikan

penilaian terhadap responsibilitas cukup baik, tetapi cukup banyak juga pasien yang

menilai tidak baik yaitu sebesar 42,7%.

Pada saat diadakan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan prinsip

responsibility/responsibilitas di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan, ternyata beberapa

pasien menilai kebersihan peralatan kesehatan tidak baik dikarenakan dalam beberapa

alat yang terdapat di ruangan rawatan digunakan oleh pasien secara bergantian

misalnya baskom, pispot, dan buli – buli; ruangan rawat dinilai tidak baik karena

fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit tidak baik misalnya AC ruangan

bocor, wastafel yang tidak berfungsi, dan lain sebagainya; kamar mandi dinilai tidak

baik oleh pasien karena dalam satu ruangan rawatan terdapat banyak pasien sehingga

pasien dan keluarga pasien secara bergantian menggunakan kamar mandi ruangan
55

rawatan yang menyebabkan kamar mandi mudah kotor dan jumlah air tidak cukup.

RSUD dr. Pirngadi Kota Medan dapat meningkatkan kenyamanan kepada pasien

dengan memperhatikan sanitasi ruangan rawat pasien. Hal ini akan mempengaruhi

kepuasan pasien yang nantinya juga akan berdampak kepada perkembangan mutu

dari rumah sakit.

Responsibility/responsibilitas menggambarkan pematuhan dan pelaksanakan

peraturan rumah sakit yang sesuai dengan SOP rumah sakit dalam hal kenyamanan

dan kebersihan. Berdasarkan hasil penelitian Sebayang (2004) dalam penelitiannya

yang menganalisis hubungan mutu pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien rawat

inap, tingkat kepuasan pasien salah satunya dipengaruhi oleh kenyamanan ruangan

rawat inap dan kebersihan ruangan rawat inap.

5.2 Kepuasan Pasien Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan tentang tingkat kepuasan pasien, 76% pasien cukup puas dalam mendapatkan

pelayanan kesehatan di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. Meski demikian sebanyak

20,8% pasien merasa tidak puas dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini

lebih banyak disebabkan oleh sanitasi ruangan rawat inap dan kamar mandi,

kesediaan dokter dalam memberikan waktu untuk konsultasi lebih sedikit, kurangnya

perhatian perawat kepada pasien serta kurangnya informasi yang didapatkan oleh

pasien mengenai hal – hal yang diperlukan oleh pasien seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya. Menurut Pohan (2007), aspek – aspek yang mempengaruhi kepuasan


56

pasien adalah penampilan gedung rumah sakit, lingkungan rumah sakit, dokter

menyapa dengan sopan dan ramah, dokter mendengar keluhan dengan penuh

perhatian, dokter memberikan informasi mengenai penyakit dan obat yang akan

diberi, perawat yang bertugas selalu siap membantu pada saat dibutuhkan, layanan

petugas apotek yang sopan, tanggap, dan ramah, serta masih banyak hal – hal lain

yang menjadi aspek kepuasan pasien. Sehingga cukup tingginya persentase

ketidakpuasan pasien dapat dipengaruhi oleh kurang baiknya pelaksanaan prinsip

good corporate governance oleh petugas rumah sakit.

5.3 Pengaruh Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance


Terhadap Kepuasan Pasien Unit Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota
Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD dr. Pirngadi Kota

Medan didapatkan bahwa prinsip – prinsip good corporate governance berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan pasien. Hal ini sesuai dengan

hasil penelitian Elysabeth (2009) dan Lamadjido (2013) yang menyatakan bahwa

prinsip – prinsip good corporate governance berpengaruh terhadap kepuasan pasien

baik itu secara parsial maupun simultan. Tabel 4.9 mengenai tabulasi silang antara

penerapan prinsip – prinsip good corporate governance dan kepuasan pasien dapat

dilihat bahwa ada pasien yang menilai penerapan good corporate governance yang

dilakukan oleh petugas rumah sakit cukup baik tetapi pasien tidak puas dan begitu

pula sebaliknya.
57

Berdasarkan nilai Koefisien Regresi (B), diketahui variabel yang memiliki

nilai koefisien regresi yang tertinggi adalah prinsip accountability/akuntabilitas (B =

1,095) sehingga variabel ini menjadi variabel yang paling dominan dalam

mempengaruhi kepuasan pasien unit rawat inap di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.

Prinsip accountability/akuntabilitas menjadi variabel yang paling dominan dalam

mempengaruhi kepuasan pasien unit rawat inap di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

karena tujuan pasien ke rumah sakit adalah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

sehingga pelayanan dan penanganan dokter serta kemampuan dan keterampilan

perawat dan laboran berpengaruh secara langsung terhadap pasien. Pemberian obat

dan makanan secara teratur juga berpengaruh langsung terhadap kesehatan pasien.

Selanjutnya diikuti oleh variabel disclosure dan transparency/transparansi (B =

0,943), responsibility/responsibilitas (B = 0,734), dan fairness/kewajaran (B = 0,733).

Hal ini juga sesuai dengan penelitian Lamadjido (2013) yang menyatakan bahwa

prinsip akuntabilitas yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien yang

selanjutnya diikuti oleh prinsip transparansi, keadilan, dan partisipasi. Sedangkan

menurut Elysabeth (2009) prinsip yang paling dominan mempengaruhi kepuasan

pasien adalah prinsip fairness/kewajaran, prinsip akuntabilitas tidak berpengaruh

terhadap kepuasan pasien.


58

5.4 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk survey menggunakan kuesioner,

sehingga tidak dapat memperoleh informasi yang akurat tentang determinan

kepuasan pasien mengingat hasil yang diperoleh berupa data kuantitatif.

2. Penelitian ini kurang mengamati kondisi psikologis responden secara khusus

sehingga mungkin responden kurang konsentrasi dalam melakukan pengisian

kuesioner dimana pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner

cukup banyak.

3. Responden dalam penelitian ini hanya fokus kepada pasien unit rawat inap

dan pada pasien dengan kategori usia dewasa.

4. Pasien yang dirawat di ruangan rawatan khusus tidak menjadi responden

dalam penelitian ini sehingga penilaian prinsip GCG kurang menilai kepuasan

pasien secara menyeluruh.


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh penerapan prinsip

good corporate governance terhadap kepuasan pasien unit rawat inap di RSUD dr.

Pirngadi Kota Medan maka dapat diambil kesimpulan :

1. Prinsip good corporate governance (kewajaran, transparansi,

akuntabilitas, dan responsibilitas) dinilai cukup baik pada masing –

masing kelas unit rawat inap.

2. Pada tingkat kepuasan pasien, pasien merasa cukup puas terhadap

pelayanan yang diberikan oleh RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.

3. Prinsip good corporate governance (kewajaran, transparansi,

akuntabilitas, dan responsibilitas) secara keseluruhan berpengaruh

terhadap tingkat kepuasan pasien unit rawat inap. Prinsip akuntabilitas

merupakan prinsip yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan

pasien. Selanjutnya diikuti oleh prinsip transparansi, responsibilitas, dan

kewajaran.

59
60

6.2 Saran

Berdasarkan hasil, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian, disarankan

untuk :

1. Perlu adanya peningkatan terhadap pelaksanaan penerapan prinsip –

prinsip good corporate baik itu prinsip kewajaran, transparansi,

akuntabilitas, dan responsibilitas sehingga kepuasan yang dirasakan pasien

terhadap pelayanan kesehatan di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

maksimal.

2. Sebaiknya tidak terjadi perbedaan pelayanan terhadap pasien VIP, kelas I,

kelas II, maupun kelas III karena pada dasarnya pelayanan kesehatan tidak

boleh dibedakan menurut ruangan rawat inap. Yang dibedakan hanya

fasilitas yang di dapat di dalam ruangan rawatan.

3. Frekuensi kebersihan ruangan dan kamar mandi pasien kelas III dan kelas

II perlu ditingkatkan karena kebersihan harus memenuhi standar untuk

menghindari infeksi nosokomial.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih dalam lagi

mengenai penelitian yang berhubungan dengan good corporate

governance sehingga hasil penelitian dapat menjadi salah satu informasi

yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Anand, S., 2008. Essentials of Corporate Governance, New Jersey: John Wiley &
Sons Inc. Hoboken

Ekawatty, E., 2013. Pengaruh Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance


(GCG) Terhadap Kepuasan Pasien Pada RSUD Ciamis, Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pascasarjana Manajemen 2.2 Vol. 2, No 2.

Eldenburg, L, Benjamin E. H, Michael S. W, Marta W. 2001. Hospital


Governance, Performance Objectives, And Organizational Form,
Cambridge: National Bureau of Economic Research.

Elysabeth, M., 2009. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap


Kepuasan Pasien Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Tesis,
Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Ghozali, I., 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,


Semarang: Universitas Diponegoro.

Goetsch, D L, Stanley D. 2006. Quality Management : Introduction to Quality


Management for Production, Processing, and Services, Englewood Cliffs,
Pearson/Prentice Hall Inc.

Hartono, B,. 2010. Manajemen Pemasaran Untuk Rumah Sakit, Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Kotler, P, Kevin L K. 2009. Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Indeks.

Lamadjido, R A, Darmansyah, Muhammad A. 2013. Penerapan Prinsip Good


Corporate Governance Terhadap Kepuasan Pasien di RSU Anutapurapalu
tahun 2013, Tesis, Program S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Marniati., 2010. Analisis Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG)


Terhadap Kinerja Karyawan Di Bagian Administrasi Umum Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2010, Tesis,
Program S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.

61
62

Moenir., 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: PT. Bumi


Aksara.

Muninjaya., 2010. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta: EGC.

Nelson, D. L., 2010. Organizational Behavior, Jurnal Vol. 32.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes-RI) No. 56 Tahun


2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

Pohan, I S., 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan, Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan,. (Media Elektronik) diakses
Maret 2016; http://rsudpirngadi.pemkomedan.go.id/

Sabarguna, B S., 2011. Bangunan Rumah Sakit: Pelayanan, Arsitektur, dan


Konstruksi, Jakarta: Salemba Medika.

Santoso, S., 2014. Statistik NonParametrik Edisi Revisi, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.

Sebayang, M T., 2004. Analisis Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dan


Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan,
Tesis, Program S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Sedarmayanti, 2012. Good Governance & Good Corporate Governance


“Kepemerintahan Yang Baik & Tata Kelola Perusahaan Yang Baik”,
Bandung: MandarMaju.

Sudigdo, S, Sofyan I. 2010. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta:


CV Sagung Seto.

Sugiyono., 2007. Metode Penelitian Pedidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Supriyanto, S., Ernawati., 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan, Yogyakarta:


Andi.
63

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: PER-
01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(Good Corporate Covernance) pada Badan Usaha Milik Negara.

Tjager, I N, Antonius A, Humprey R. D, Bambang S. 2003. Corporate


Governance (Mastering Good Corporate Governance), Tantangan dan
Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia, Jakarta: PT. Prenhallindo.

Trihendradi, C., 2013. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik,
Yogyakarta : Andi.

Trisnantoro, L., 2005. Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit, Yogyakarta:


Andi.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit.

Wahyuni, A S., 2007. Statistika Kedokteran (Disertai dengan SPSS), Jakarta:


Bamboedoea Communication.

Yusuf, M., 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian


Gabungan, Jakarta: Prenadamedia Group.

Zaldy., 2011. Penerapan Good Governance Pada Rumah Sakit Islam Faisal
Makassar, Tesis, Program S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat.
Lampiran

64
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(GCG) TERHADAP KEPUASAN PASIEN UNIT RAWAT INAP
DI RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

I. Identitas responden

Nama :
Usia :
Jenis Kelamin : P/L
Agama :
Suku :
Status : Sudah Menikah/Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : SMP
SMA
Sarjana
Pasca Sarjana
Lain – lain

Ruang Rawatan : Kelas III


Kelas II
Kelas I
VIP
Super VIP

Penghasilan : < Rp 2.500.000,-


Rp 2.500.000,- - Rp 5.000.000,-
> Rp 5.000.000,-

65
II. Kuesioner Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Di
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

Mohon Bapak/Ibu untuk memberikan tanggapan atas pertanyaan – pertanyaan


di bawah ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada jawaban yang paling
sesuai pada kolom yang sudah disediakan.
Keterangan:
TB : Tidak Baik
CB : Cukup Baik
SB : Sangat Baik
Indikator
No. Fairness/kewajaran TB CB SB
1. Bagaimana tutur kata petugas administrasi dalam memberikan
penjelasan kepada Anda mengenai prosedur pendaftaran di
rumah sakit?
2. Bagaimana respon perawat ruangan dalam memberikan
bantuan kepada Anda pada saat dibutuhkan (misalnya
memperbaiki selang infus, mengganti cairan infus yang habis,
dan lain – lain)?
3. Bagaimana kesediaan dokter dalam memberikan waktu
kepada Anda untuk berkonsultasi mengenai penyakit yang
diderita sewaktu dokter melakukan kunjungan?
4. Bagaimana raut wajah dan tutur kata pelayan apotek pada saat
Anda mengambil obat?
5. Bagaimana respon petugas rumah sakit dalam menjawab
setiap keluhan/kritik Anda mengenai fasilitas ruangan rawat
inap dan sikap serta perilaku petugas rumah sakit?
No. Disclosure dan transparency/transparansi TB CB SB
1. Bagaimana penjelasan yang dikemukakan oleh petugas

66
administrasi mengenai prosedur rawat inap?
2. Bagaimana penjelasan yang diberikan oleh perawat ruangan
sebelum melakukan tindakan keperawatan?
3. Bagaimana penjelasan yang diberikan oleh dokter mengenai
prosedur pemeriksaan/tindakan yang akan dilakukan kepada
Anda?
4. Bagaimana penjelasan yang diberikan oleh petugas
laboratorium mengenai prosedur pengambilan sampel
(misalnya darah, urine, feses)?
5. Bagaimana penjelasan yang diberikan oleh petugas rumah
sakit mengenai harga layanan tambahan (misalnya sabun
untuk pasien, pampers, dan perlengkapan lainnya)?
No. Accountability/akuntabilitas TB CB SB
1. Bagaimana pelayanan dan penanganan dokter pada saat
melakukan kunjungan terhadap Anda?
2. Bagaimana kemampuan dan keterampilan perawat ruangan
dalam melakukan tindakan keperawatan (misalnya dalam
pemasangan infuse dan pemeriksaan cairan infus/tetesan
infus)?
3. Bagaimana ketepatan jadwal pemberian obat kepada Anda
oleh petugas kesehatan?
4. Bagaimana keterampilan petugas laboratorium dalam
melakukan tindakan pengambilan darah?
5. Bagaimana ketepatan jadwal pemberian makanan kepada
Anda oleh petugas rumah sakit?
No. Responsibility/responsibilitas TB CB SB
1. Bagaimana kebersihan dan kerapian penampilan petugas
rumah sakit (dalam hal berpakaian, tatanan rambut, dan lain –
lain) setiap harinya?

67
2. Bagaimana kebersihan dan ketersediaan peralatan kesehatan
(seperti pispot, buli – buli, baskom) pada saat dibutuhkan?
3. Bagaimana kebersihan di ruangan rawat Anda (misalnya
lantai, selimut, sprei) dan bagaimana kebersihan kamar mandi
di ruangan Anda (tidak licin dan tidak bau)?
4. Bagaimana kecukupan ketersediaan air kamar mandi untuk
keperluan sehari – hari di ruangan rawat Anda dan bagaimana
penerangan di dalam ruangan Anda dirawat?
5. Bagaimana ketersediaan tempat sampah di ruangan Anda dan
di lingkungan sekitar ruangan Anda?

68
III. Kuesioner Kepuasan Pasien Unit Rawat Inap Di RSUD Dr. Pirngadi
Kota Medan

Mohon Bapak/Ibu untuk memberikan tanggapan atas pertanyaan – pertanyaan


di bawah ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada jawaban yang paling
sesuai pada kolom yang sudah disediakan.
Keterangan :
TP : Tidak Puas
CP : Cukup Puas
SP : Sangat Puas
Indikator
Kepuasanpasien
No. Fairness/kewajaran TP CP SP
1. Puaskah Anda mengenai tutur kata petugas administrasi
dalam memberikan penjelasan kepada Anda mengenai
prosedur pendaftaran di rumah sakit?
2. Puaskah Anda mengenai respon perawat ruangan dalam
memberikan bantuan kepada Anda pada saat dibutuhkan
(misalnya memperbaiki selang infus, mengganti cairan infus
yang habis, dan lain – lain)?
3. Puaskah Anda mengenai kesediaan dokter dalam memberikan
waktu kepada Anda untuk berkonsultasi mengenai penyakit
yang diderita sewaktu dokter melakukan kunjungan?
4. Puaskah Anda dalam melihat raut wajah dan tutur kata
pelayan apotek pada saat Anda mengambil obat?
5. Puaskah Anda mengenai respon petugas rumah sakit dalam
menjawab setiap keluhan/kritik Anda mengenai fasilitas
ruangan rawat inap dan sikap serta perilaku petugas rumah
sakit?

69
Disclosure dantransparency/transparansi TP CP SP
6. Puaskah Anda mengenai penjelasan yang dikemukakan oleh
petugas administrasi mengenai prosedur rawat inap?
7. Puaskah Anda mengenai penjelasan yang diberikan oleh
perawat ruangan sebelum melakukan tindakan keperawatan?
8. Puaskah Anda mengenai penjelasan yang diberikan oleh
dokter mengenai prosedur pemeriksaan/tindakan yang akan
dilakukan kepada Anda?
9. Puaskah Anda mengenai penjelasan yang diberikan oleh
petugas laboratorium mengenai prosedur pengambilan sampel
(misalnya darah, urine, feses)?
10. Puaskah Anda mengenai penjelasan yang diberikan oleh
petugas rumah sakit mengenai harga layanan tambahan
(misalnya sabun untuk pasien, pampers, dan perlengkapan
lainnya)?
Accountability/akuntabilitas TP CP SP
11. Puaskah Anda mengenai pelayanan dan penanganan dokter
pada saat melakukan kunjungan terhadap Anda?
12. Puaskah Anda mengenai kemampuan dan keterampilan
perawat ruangan dalam melakukan tindakan keperawatan
(misalnya dalam pemasangan infuse dan pemeriksaan cairan
infus/tetesan infus)?
13. Puaskah Anda mengenai ketepatan jadwal pemberian obat
kepada Anda oleh petugas kesehatan?
14. Puaskah Anda mengenai keterampilan petugas laboratorium
dalam melakukan tindakan pengambilan darah?
15. Puaskah Anda mengenai ketepatan jadwal pemberian
makanan kepada Anda oleh petugas rumah sakit?

70
Responsibility/responsibilitas TP CP SP
16. Puaskah Anda mengenai kebersihan dan kerapian penampilan
petugas rumah sakit (dalam hal berpakaian, tatanan rambut,
dan lain – lain) setiap harinya?
17. Puaskah Anda mengenai kebersihan dan ketersediaan
peralatan kesehatan (seperti pispot, buli – buli, baskom) pada
saat dibutuhkan?
18. Puaskah Anda mengenai kebersihan di ruangan rawat Anda
(misalnya lantai, selimut, sprei) dan puaskah Anda melihat
kebersihan kamar mandi di ruangan Anda (tidak licin dan
tidak bau)?
19. Puaskah Anda mengenai kecukupan ketersediaan air kamar
mandi untuk keperluan sehari – hari di ruangan rawat Anda
dan puaskah Anda melihat penerangan di dalam ruangan
Anda dirawat?
20. Puaskah Anda mengenai ketersediaan tempat sampah di
ruangan Anda dan di lingkungan sekitar ruangan Anda?

71
72
73
74
75
76
77
78
Lampiran Jawaban Kuesioner

Kewajaran Transparansi Akuntabilitas Responsibilitas


Responden
Q Q Q Q Q QT Q Q Q Q Q QT Q Q Q Q Q QT Q Q Q Q Q QT
3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
VIP
2 3 2 2 2 11 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 3 3 12
VIP
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 1 1 2 2 8
VIP
2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 1 1 1 1 6
VIP
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
VIP
3 3 3 3 3 15 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
VIP
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 1
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 3 2 11
Kelas 1
2 2 2 2 1 9 2 1 1 1 1 6 2 1 2 2 2 9 2 1 1 2 2 8
Kelas 1
2 2 1 2 2 9 2 2 1 2 2 9 1 1 3 1 3 9 2 2 2 2 2 10
Kelas 1
2 2 3 3 2 12 2 3 3 2 2 12 3 3 1 2 2 11 2 2 2 3 3 12
Kelas 1
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 1
2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 1 8 2 2 2 2 2 10 2 1 1 1 1 6
Kelas 1

79
2 2 2 2 1 9 2 1 2 2 1 8 2 2 2 2 2 10 2 1 1 2 2 8
Kelas 1
2 1 2 2 1 8 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 1 1 1 1 6
Kelas 1
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 1
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 1
2 1 2 2 1 8 2 1 2 1 1 7 2 1 2 2 3 10 3 2 2 2 2 11
Kelas 1
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 1
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 1
3 2 2 2 1 10 2 1 2 1 1 7 2 2 3 2 3 12 2 1 1 2 2 8
Kelas 1
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 1
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 1
2 1 2 2 2 9 2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 3 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 1
2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 2 9 2 1 1 2 2 8
Kelas 1
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 1
2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 1 2 2 9
Kelas 1
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2

80
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 1 2 2 2 9 2 1 1 1 1 6
Kelas 2
2 2 2 2 2 10 2 1 2 1 1 7 2 1 2 2 2 9 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 1 2 2 9
Kelas 2
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 1 1 2 2 8
Kelas 2
2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 1 1 2 2 8
Kelas 2
2 1 2 2 2 9 2 2 2 2 1 9 2 1 2 2 2 9 2 1 1 2 2 8
Kelas 2
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 2 9 2 1 1 2 2 8
Kelas 2

81
2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 1 1 2 2 8
Kelas 2
2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 2 9 2 1 1 2 2 8
Kelas 2
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 2
3 2 2 2 2 11 2 2 2 2 2 10 2 2 3 2 3 12 2 2 2 3 2 11
Kelas 3
2 2 1 2 1 8 2 1 1 2 1 7 1 1 2 2 2 8 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
3 2 1 2 2 10 2 1 2 2 1 8 2 1 3 2 3 11 2 2 2 1 2 9
Kelas 3
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
3 2 2 2 2 11 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 3 3 2 2 12
Kelas 3
3 2 2 2 2 11 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
2 2 1 2 2 9 2 2 1 2 2 9 1 2 3 2 3 11 2 1 3 2 2 10
Kelas 3
2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 2 8 1 1 3 2 3 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
3 2 1 2 2 10 2 2 1 2 2 9 1 2 3 2 3 11 2 1 1 2 2 8
Kelas 3

82
3 3 2 2 2 12 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 7 1 2 2 2 2 9 2 1 1 1 2 7
Kelas 3
2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 2 9 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
2 2 1 2 2 9 2 2 1 2 1 8 1 2 2 2 2 9 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
2 2 2 2 2 10 2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 2 9 2 1 1 1 1 6
Kelas 3
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 1 1 2 2 2 8 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
2 1 1 2 1 7 2 1 1 1 1 6 1 1 3 2 3 10 3 1 1 1 1 7
Kelas 3
2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 7 1 1 2 2 2 8 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
2 3 3 2 2 12 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 1 9 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
2 2 3 2 2 11 2 2 3 2 2 11 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
2 1 2 2 1 8 2 2 2 2 2 10 3 2 3 2 2 12 2 1 1 2 1 7
Kelas 3
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 1 2 2 2 9 2 1 1 1 1 6
Kelas 3
2 2 1 2 1 8 2 2 2 2 2 10 1 2 3 2 3 11 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
2 1 2 2 2 9 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 1 1 1 1 6
Kelas 3

83
3 1 3 3 3 13 3 2 2 3 2 12 2 2 2 2 2 10 2 1 1 2 1 7
Kelas 3
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 7 1 1 3 2 3 10 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
3 2 1 2 2 10 2 2 1 2 2 9 1 2 3 2 3 11 2 2 2 3 2 11
Kelas 3
2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 7 1 1 3 2 3 10 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 7 3 1 3 2 3 12 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 7 1 1 2 2 2 8 2 1 1 1 1 6
Kelas 3
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 1 8 2 2 2 2 2 10 2 1 1 1 1 6
Kelas 3
2 1 2 2 2 9 2 2 2 2 2 10 2 1 2 2 2 9 2 1 1 1 1 6
Kelas 3
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
2 1 2 2 1 8 2 2 2 2 2 10 2 1 2 2 2 9 1 1 1 2 1 6
Kelas 3
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
3 2 2 2 2 11 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
3 2 2 2 2 11 2 2 2 2 2 10 2 2 3 2 3 12 2 2 3 2 2 11
Kelas 3

84
3 2 1 2 1 9 2 1 2 2 1 8 2 1 2 2 2 9 2 1 1 1 1 6
Kelas 3
2 2 3 2 2 11 2 2 3 2 2 11 2 2 2 3 3 12 3 2 2 2 2 11
Kelas 3
2 1 1 2 2 8 2 1 1 1 1 6 1 1 2 2 2 8 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 7 1 1 2 2 2 8 2 1 1 2 2 8
Kelas 3
2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 7 2 1 2 2 2 9 2 1 1 2 1 7
Kelas 3
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
Kelas 3
2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 7 1 1 2 3 2 9 2 1 1 3 3 10
Kelas 3

85
Lampiran

Kepuasan Pasien
Responden
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 QT
VIP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
VIP 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 44
VIP 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 38
VIP 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 35
VIP 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39
VIP 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39
Kelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 1 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 1 3 3 3 3 1 1 3 3 44
Kelas 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 35
Kelas 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 48
Kelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 32
Kelas 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 35
Kelas 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 34
Kelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 35
Kelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 37
Kelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40

86
Kelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 39
Kelas 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 3 2 3 2 1 1 2 2 36
Kelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 36
Kelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 37
Kelas 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 35
Kelas 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 36
Kelas 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38
Kelas 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 36
Kelas 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 36
Kelas 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 34
Kelas 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38
Kelas 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38
Kelas 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 49
Kelas 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 33
Kelas 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 36
Kelas 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 2 3 1 2 3 1 3 1 2 2 1 2 1 3 2 3 3 1 1 3 2 40
Kelas 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40

87
Kelas 3 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 30
Kelas 3 3 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 36
Kelas 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 29
Kelas 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41
Kelas 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 39
Kelas 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 36
Kelas 3 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 33
Kelas 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 3 2 1 1 2 3 38
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 38
Kelas 3 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 30
Kelas 3 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 33
Kelas 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 33
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 35
Kelas 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 27
Kelas 3 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 30
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 34
Kelas 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42
Kelas 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 35
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 34
Kelas 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 39
Kelas 3 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 46
Kelas 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 43
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 30
Kelas 3 2 1 1 2 1 3 1 1 3 1 1 1 3 2 3 2 1 1 2 2 34
Kelas 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 39
Kelas 3 3 1 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 3 2 3 2 1 1 2 2 34

88
Kelas 3 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 3 3 3 2 1 1 2 2 33
Kelas 3 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 3 1 1 1 1 29
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 3 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 32
Kelas 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 34
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 36
Kelas 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 33
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 35
Kelas 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 39
Kelas 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 44
Kelas 3 3 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 32
Kelas 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 45
Kelas 3 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 30
Kelas 3 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 28
Kelas 3 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 30
Kelas 3 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 32
Kelas 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
Kelas 3 2 1 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 3 3 3 3 1 1 1 2 34

89
Reliability

Correlations

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Qtotal
** * ** **
Pearson Correlation 1 .630 .447 .630 .149 .849

Q1 Sig. (2-tailed) .000 .013 .000 .432 .000

N 30 30 30 30 30 30
** ** **
Pearson Correlation .630 1 .745 .259 .149 .849
Q2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .167 .432 .000
N 30 30 30 30 30 30
* ** **
Pearson Correlation .630 .745 1 .149 .040 .755
Q3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .432 .834 .000
N 30 30 30 30 30 30
** **
Pearson Correlation .630 .259 .149 1 .149 .630
Q4 Sig. (2-tailed) .000 .167 .432 .432 .000
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .149 .149 .040 .149 1 .675**
Q5 Sig. (2-tailed) .432 .432 .834 .432 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** *
Pearson Correlation .849 .849 .755 .440 .343 1

Qtotal Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .015 .063

N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

CORRELATIONS
/VARIABLES=QT1 QT2 QT3 QT4 QT5 QTtotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Notes

Output Created 18-JUL-2016 07:14:06


Comments
Data D:\tesis_oneng\TESIS\uji validitas.sav
Active Dataset DataSet0
Input
Filter <none>
Weight <none>

90
91

Split File <none>


N of Rows in Working Data 30
File
User-defined missing values are treated
Definition of Missing
as missing.
Missing Value
Statistics for each pair of variables are
Handling
Cases Used based on all the cases with valid data for
that pair.
CORRELATIONS
/VARIABLES=QT1 QT2 QT3 QT4 QT5
Syntax QTtotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Processor Time 00:00:00.02
Resources
Elapsed Time 00:00:00.01

[DataSet0] D:\tesis_oneng\TESIS\uji validitas.sav

Correlations

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Qtotal
** **
Pearson Correlation 1 .763 .200 .137 .224 .675

Q1 Sig. (2-tailed) .000 .289 .472 .234 .000

N 30 30 30 30 30 30
** **
Pearson Correlation .763 1 .269 .000 .254 .654
Q2 Sig. (2-tailed) .000 .151 1.000 .175 .000
N 30 30 30 30 30 30
** **
Pearson Correlation .200 .269 1 .505 .200 .645
Q3 Sig. (2-tailed) .289 .151 .004 .289 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** **
Pearson Correlation .137 .000 .505 1 .546 .692
Q4 Sig. (2-tailed) .472 1.000 .004 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30
** **
Pearson Correlation .224 .254 .200 .546 1 .675
Q5 Sig. (2-tailed) .234 .175 .289 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30
92

** ** ** ** **
Pearson Correlation .675 .654 .645 .692 .675 1

Qtotal Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

CORRELATIONS
/VARIABLES=QA1 QA2 QA3 QA4 QA5 QAtotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Notes

Output Created 18-JUL-2016 07:14:34


Comments
Data D:\tesis_oneng\TESIS\uji validitas.sav
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Input
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 30
User-defined missing values are
Definition of Missing
treated as missing.
Missing Value Handling Statistics for each pair of variables are
Cases Used based on all the cases with valid data
for that pair.
CORRELATIONS
/VARIABLES=QA1 QA2 QA3 QA4
Syntax QA5 QAtotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Processor Time 00:00:00.00
Resources
Elapsed Time 00:00:00.02

[DataSet0] D:\tesis_oneng\TESIS\uji validitas.sav


93

Correlations

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Qtotal
** ** ** ** **
Pearson Correlation 1 .666 .671 .566 .482 .807

Q1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .007 .000

N 30 30 30 30 30 30
** ** * ** **
Pearson Correlation .666 1 .562 .402 .526 .760
Q2 Sig. (2-tailed) .000 .001 .028 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
Pearson Correlation .671 .562 1 .648 .795 .891
Q3 Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** * ** ** **
Pearson Correlation .566 .402 .648 1 .752 .812
Q4 Sig. (2-tailed) .001 .028 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
Pearson Correlation .482 .526 .795 .752 1 .870
Q5 Sig. (2-tailed) .007 .003 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
Pearson Correlation .807 .760 .891 .812 .870 1

Qtotal Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

CORRELATIONS
/VARIABLES=QR1 QR2 QR3 QR4 QR5 QRtotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Notes

Output Created 18-JUL-2016 07:15:12


Comments
Data D:\tesis_oneng\TESIS\uji validitas.sav
Active Dataset DataSet0
Input
Filter <none>
Weight <none>
94

Split File <none>


N of Rows in Working Data File 30
User-defined missing values are
Definition of Missing
treated as missing.
Missing Value
Statistics for each pair of variables are
Handling
Cases Used based on all the cases with valid data
for that pair.
CORRELATIONS
/VARIABLES=QR1 QR2 QR3 QR4
Syntax QR5 QRtotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Processor Time 00:00:00.03
Resources
Elapsed Time 00:00:00.01

[DataSet0] D:\tesis_oneng\TESIS\uji validitas.sav

Correlations

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Qtotal
** ** ** **
Pearson Correlation 1 .272 .569 .638 .791 .798

Q1 Sig. (2-tailed) .146 .001 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
Pearson Correlation .272 1 .665 .553 .484 .696
Q2 Sig. (2-tailed) .146 .000 .002 .007 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
Pearson Correlation .569 .665 1 .693 .618 .857
Q3 Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
Pearson Correlation .638 .553 .693 1 .819 .897
Q4 Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
Pearson Correlation .791 .484 .618 .819 1 .898
Q5 Sig. (2-tailed) .000 .007 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
Qtotal Pearson Correlation .798 .696 .857 .897 .898 1
95

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

CORRELATIONS
/VARIABLES=QKP1 QKP2 QKP3 QKP4 QKP5 QKP6 QKP7 QKP8 QKP9 QKP10
QKP11 QKP12 QKP13 QKP14 QKP15 QKP16 QKP17 QKP18 QKP19 QKP20
QKPtotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Reliability
Case Processing Summary

N %

Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.694 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

Q1 8.53 .809 .678 .553


Q2 8.53 .809 .678 .553
Q3 8.47 .809 .472 .636
Q4 8.53 .947 .395 .667
Q5 8.47 1.016 .150 .778

RELIABILITY
/VARIABLES=QT1 QT2 QT3 QT4 QT5
96

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL


/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary

N %

Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.686 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

Q1 8.37 1.137 .466 .626


Q2 8.43 1.151 .433 .639
Q3 8.30 1.183 .440 .638
Q4 8.27 1.030 .418 .655
Q5 8.37 1.137 .466 .626

RELIABILITY
/VARIABLES=QA1 QA2 QA3 QA4 QA5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES


97

Case Processing Summary

N %

Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.885 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

Q1 8.87 2.533 .702 .865


Q2 8.93 2.547 .625 .882
Q3 8.80 2.303 .819 .837
Q4 8.97 2.516 .708 .864
Q5 8.83 2.213 .771 .849

RELIABILITY
/VARIABLES=QR1 QR2 QR3 QR4 QR5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary

N %

Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
98

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.888 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

Q1 9.13 2.809 .677 .876


Q2 9.33 3.195 .569 .897
Q3 9.23 2.599 .756 .859
Q4 9.27 2.547 .824 .841
Q5 9.17 2.626 .832 .840

Case Processing Summary

N %

Valid 29 96.7
a
Cases Excluded 1 3.3

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.954 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

Q1 41.10 32.096 .451 .955


Q2 41.03 30.749 .564 .954
Q3 41.14 30.480 .725 .951
Q4 41.07 30.995 .663 .952
Q5 41.14 31.480 .512 .954
99

Q6 41.21 31.884 .775 .951


Q7 41.14 30.909 .814 .950
Q8 41.07 30.567 .761 .950
Q9 41.17 30.291 .832 .949
Q10 41.17 31.933 .622 .952
Q11 41.07 31.067 .646 .952
Q12 41.10 30.667 .797 .950
Q13 41.10 30.667 .797 .950
Q14 41.17 31.005 .666 .952
Q15 41.03 30.892 .646 .952
Q16 41.10 30.667 .797 .950
Q17 41.10 30.667 .797 .950
Q18 41.17 30.362 .815 .950
Q19 41.10 30.667 .797 .950
Q20 41.03 30.892 .646 .952

CORRELATIONS
/VARIABLES=QF1 QF2 QF3 QF4 QF5 QFtotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

CORRELATIONS
/VARIABLES=QKP1 QKP2 QKP3 QKP4 QKP5 QKP6 QKP7 QKP8 QKP9 QKP10
QKP11 QKP12 QKP13 QKP14 QKP15 QKP16 QKP17 QKP18 QKP19 QKP20
QKPtotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Notes

Output Created 18-JUL-2016 07:15:38

Comments

Data D:\tesis_oneng\TESIS\uji validitas.sav

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Input Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 30

File
100

User-defined missing values are treated as


Definition of Missing
missing.
Missing Value Handling
Statistics for each pair of variables are based on
Cases Used
all the cases with valid data for that pair.

CORRELATIONS

/VARIABLES=QKP1 QKP2 QKP3 QKP4 QKP5

QKP6 QKP7 QKP8 QKP9 QKP10 QKP11 QKP12

Syntax QKP13 QKP14 QKP15 QKP16 QKP17 QKP18

QKP19 QKP20 QKPtotal

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Processor Time 00:00:00.05


Resources
Elapsed Time 00:00:00.05

Correlations

Qtotal Keterangan
**
Pearson Correlation .506 Valid
Q1 Sig. (2-tailed) .004
N 30
Pearson Correlation .626** Valid

Q2 Sig. (2-tailed) .000

N 30

.761** Valid
Pearson Correlation
Q3 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .704** Valid
Q4 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .568** Valid
Q5 Sig. (2-tailed) .001
N 30
Pearson Correlation .792** Valid
Q6 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .834** Valid
Q7 Sig. (2-tailed) .000
N 30
101

Pearson Correlation .792** Valid


Q8 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .852** Valid
Q9 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .655** Valid
Q10 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .689** Valid
Q11 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .821** Valid
Q12 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .821** Valid
Q13 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .704** Valid
Q14 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .691** Valid
Q15 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .821** Valid
Q16 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .821** Valid
Q17 Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pearson Correlation .838 Valid
Q18 Sig. (2-tailed) .000
N 29
Pearson Correlation .821** Valid
Q19 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .691** Valid
Q20 Sig. (2-tailed) .000
N 30
102

Pearson Correlation 1
Qtotal Sig. (2-tailed)
N 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Frequencies
Notes

Output Created 21-JUL-2016 01:08:13


Comments
Data D:\tesis_oneng\TESIS\Penelitian.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Input Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working 96
Data File
User-defined missing values are
Definition of Missing
treated as missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on all cases with
Cases Used
valid data.
FREQUENCIES VARIABLES=Kelas
Syntax JenisKelamin
/ORDER=ANALYSIS.
Processor Time 00:00:00.02
Resources
Elapsed Time 00:00:00.01

Statistics

Kelas Jenis Kelamin

Valid 96 96
N
Missing 0 0
103

Frequency Table
Kelas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

VIP 6 6.3 6.3 6.3

Kelas 1 21 21.9 21.9 28.1

Valid Kelas 2 22 22.9 22.9 51.0

Kelas 3 47 49.0 49.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Laki - Laki 52 54.2 54.2 54.2

Valid Perempuan 44 45.8 45.8 100.0

Total 96 100.0 100.0

CORRELATIONS
/VARIABLES=QKP1 QKP2 QKP3 QKP4 QKP5 QKP6 QKP7 QKP8 QKP9 QKP10
QKP11 QKP12 QKP13 QKP14 QKP15 QKP16 QKP17 QKP18 QKP19 QKP20 QKPT
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Regression

Notes

Output Created 21-JUL-2016 11:48:31


Comments
Data D:\tesis_oneng\TESIS\Penelitian.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Input Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 96
File
104

User-defined missing values are treated as


Definition of Missing
missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on cases with no
Cases Used
missing values for any variable used.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
CHANGE
Syntax /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT QKPT
/METHOD=ENTER QFT QTT QAT QRT
/RESIDUALS DURBIN.
Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.02

Memory Required 3548 bytes


Resources
Additional Memory 0 bytes
Required for Residual
Plots

a
Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Method


Removed

Responsibilitas, . Enter
Transparansi,
1
Akuntabilitas,
b
Fairness

a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien


b. All requested variables entered.

b
Model Summary

Model R R Adjusted Std. Error Change Statistics Durbin-


Square R Square of the R Square F df1 df2 Sig. F Watson
Estimate Change Change Change
a
1 .780 .608 .591 3.166 .608 35.319 4 91 .000 1.872
105

a. Predictors: (Constant), Responsibilitas, Transparansi, Akuntabilitas, Fairness


b. Dependent Variable: Kepuasan Pasien

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 1416.189 4 354.047 35.319 .000

1 Residual 912.217 91 10.024

Total 2328.406 95

a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien


b. Predictors: (Constant), Responsibilitas, Transparansi, Akuntabilitas, Fairness

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 4.192 3.273 1.281 .204

Fairness .733 .321 .226 2.284 .025

1 Transparansi .943 .341 .275 2.766 .007

Akuntabilitas 1.095 .391 .224 2.799 .006

Responsibilitas .734 .228 .255 3.221 .002

a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien

a
Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 29.09 56.77 37.22 3.861 96


Residual -11.245 11.824 .000 3.099 96
Std. Predicted Value -2.106 5.064 .000 1.000 96
Std. Residual -3.552 3.735 .000 .979 96

a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS CI(90) R ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT QKPT
106

/METHOD=ENTER QFT QTT QAT QRT


/RESIDUALS DURBIN.

Explore

Notes

Output Created 21-JUL-2016 23:38:40


Comments
Data D:\tesis_oneng\TESIS\Penelitian.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Input Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working 96
Data File
User-defined missing values for dependent
Definition of Missing
variables are treated as missing.
Missing Value Handling Statistics are based on cases with no
Cases Used missing values for any dependent variable
or factor used.
EXAMINE VARIABLES=KepuasanPasien
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
Syntax /STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Processor Time 00:00:02.11
Resources
Elapsed Time 00:00:06.05

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kepuasan Pasien 96 100.0% 0 0.0% 96 100.0%


107

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 48.50 2.843

Lower 42.86
95% Confidence Interval for Bound
Mean Upper 54.14
Bound
5% Trimmed Mean 48.50

Median 48.50

Variance 776.000
Kepuasan Pasien
Std. Deviation 27.857

Minimum 1.0000000000001

96.000000000000
Maximum
1

Range 95

Interquartile Range 49

Skewness .000 .246

Kurtosis -1.200 .488

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


*
Kepuasan Pasien .061 96 .200 .955 96 .002

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Kepuasan Pasien
Kepuasan Pasien Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf


108

9.00 0 . 123456789
10.00 1 . 0123456789
10.00 2 . 0123456789
10.00 3 . 0123456789
10.00 4 . 0123456789
10.00 5 . 0123456789
10.00 6 . 0123456789
10.00 7 . 0123456789
10.00 8 . 0123456789
7.00 9 . 0123456

Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)

Crosstabs
Notes

Output Created 22-JUL-2016 20:16:06


Comments
Data D:\tesis_oneng\TESIS\Penelitian.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Input Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 96
File
User-defined missing values are treated as
Missing Value Handling Definition of Missing
missing.
109

Statistics for each table are based on all the


Cases Used cases with valid data in the specified
range(s) for all variables in each table.
CROSSTABS
/TABLES=QFT_R QTT_R QRT_R QAT_R
BY QKPT_R
Syntax /SHOWDIM=2
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT ROW COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Processor Time 00:00:00.05

Elapsed Time 00:00:01.62


Resources
Dimensions Requested 2

Cells Available 174734

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

QFT_R * QKPT_R 96 100.0% 0 0.0% 96 100.0%


QTT_R * QKPT_R 96 100.0% 0 0.0% 96 100.0%
QRT_R * QKPT_R 96 100.0% 0 0.0% 96 100.0%
QAT_R * QKPT_R 96 100.0% 0 0.0% 96 100.0%

QFT_R * QKPT_R Crosstabulation

QKPT_R Total

Cukup Sangat Tidak


Puas Puas Puas

Count 62 2 5 69

% within QFT_R 89.9% 2.9% 7.2% 100.0%


Cukup Baik
% within QKPT_R 84.9% 66.7% 25.0% 71.9%
QFT_R
% of Total 64.6% 2.1% 5.2% 71.9%

Count 2 1 0 3
Sangat Baik
% within QFT_R 66.7% 33.3% 0.0% 100.0%
110

% within QKPT_R 2.7% 33.3% 0.0% 3.1%

% of Total 2.1% 1.0% 0.0% 3.1%

Count 9 0 15 24

% within QFT_R 37.5% 0.0% 62.5% 100.0%


Tidak Baik
% within QKPT_R 12.3% 0.0% 75.0% 25.0%

% of Total 9.4% 0.0% 15.6% 25.0%


Count 73 3 20 96

% within QFT_R 76.0% 3.1% 20.8% 100.0%


Total
% within QKPT_R 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 76.0% 3.1% 20.8% 100.0%

QTT_R * QKPT_R Crosstabulation

QKPT_R Total

Cukup Sangat Tidak


Puas Puas Puas

Count 60 2 4 66

% within QTT_R 90.9% 3.0% 6.1% 100.0%


Cukup Baik
% within QKPT_R 82.2% 66.7% 20.0% 68.8%

% of Total 62.5% 2.1% 4.2% 68.8%

Count 0 1 0 1

% within QTT_R 0.0% 100.0% 0.0% 100.0%


QTT_R Sangat Baik
% within QKPT_R 0.0% 33.3% 0.0% 1.0%

% of Total 0.0% 1.0% 0.0% 1.0%

Count 13 0 16 29

% within QTT_R 44.8% 0.0% 55.2% 100.0%


Tidak Baik
% within QKPT_R 17.8% 0.0% 80.0% 30.2%

% of Total 13.5% 0.0% 16.7% 30.2%


Count 73 3 20 96

% within QTT_R 76.0% 3.1% 20.8% 100.0%


Total 100.0% 100.0% 100.0 100.0%
% within QKPT_R
%

% of Total 76.0% 3.1% 20.8% 100.0%


111

QRT_R * QKPT_R Crosstabulation

QKPT_R Total

Cukup Sangat Tidak


Puas Puas Puas

Count 48 2 4 54

% within QRT_R 88.9% 3.7% 7.4% 100.0%


Cukup Baik
% within QKPT_R 65.8% 66.7% 20.0% 56.3%

% of Total 50.0% 2.1% 4.2% 56.3%

Count 0 1 0 1
% within QRT_R 0.0% 100.0% 0.0% 100.0%
QRT_R Sangat Baik
% within QKPT_R 0.0% 33.3% 0.0% 1.0%

% of Total 0.0% 1.0% 0.0% 1.0%

Count 25 0 16 41

% within QRT_R 61.0% 0.0% 39.0% 100.0%


Tidak Baik
% within QKPT_R 34.2% 0.0% 80.0% 42.7%

% of Total 26.0% 0.0% 16.7% 42.7%


Count 73 3 20 96

% within QRT_R 76.0% 3.1% 20.8% 100.0%


Total
% within QKPT_R 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 76.0% 3.1% 20.8% 100.0%

QAT_R * QKPT_R Crosstabulation

QKPT_R Total

Cukup Sangat Tidak


Puas Puas Puas

Count 72 2 15 89

% within QAT_R 80.9% 2.2% 16.9% 100.0%


Cukup Baik
% within QKPT_R 98.6% 66.7% 75.0% 92.7%

% of Total 75.0% 2.1% 15.6% 92.7%


QAT_R
Count 0 1 0 1

% within QAT_R 0.0% 100.0% 0.0% 100.0%


Sangat Baik
% within QKPT_R 0.0% 33.3% 0.0% 1.0%

% of Total 0.0% 1.0% 0.0% 1.0%


112

Count 1 0 5 6

% within QAT_R 16.7% 0.0% 83.3% 100.0%


Tidak Baik
% within QKPT_R 1.4% 0.0% 25.0% 6.3%

% of Total 1.0% 0.0% 5.2% 6.3%


Count 73 3 20 96

% within QAT_R 76.0% 3.1% 20.8% 100.0%


Total
% within QKPT_R 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 76.0% 3.1% 20.8% 100.0%

FREQUENCIES VARIABLES=QFT_R QTT_R QRT_R QAT_R


/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
Notes

Output Created 28-JUL-2016 17:45:26


Comments
Data D:\tesis_oneng\TESIS\Penelitian.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Input
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 96
User-defined missing values are treated as
Definition of Missing
missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on all cases with valid
Cases Used
data.
FREQUENCIES VARIABLES=QFT_R
Syntax QTT_R QRT_R QAT_R
/ORDER=ANALYSIS.
Processor Time 00:00:00.02
Resources
Elapsed Time 00:00:00.01

[DataSet1] D:\tesis_oneng\TESIS\Penelitian.sav
113

Statistics

QFT_R QTT_R QRT_R QAT_R

Valid 96 96 96 96
N
Missing 0 0 0 0

Frequency Table
QFT_R

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Cukup Baik 69 71.9 71.9 71.9

Sangat Baik 3 3.1 3.1 75.0


Valid
Tidak Baik 24 25.0 25.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

QTT_R

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Cukup Baik 66 68.8 68.8 68.8

Sangat Baik 1 1.0 1.0 69.8


Valid
Tidak Baik 29 30.2 30.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

QRT_R

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Cukup Baik 54 56.3 56.3 56.3

Sangat Baik 1 1.0 1.0 57.3


Valid
Tidak Baik 41 42.7 42.7 100.0

Total 96 100.0 100.0


114

QAT_R

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Cukup Baik 89 92.7 92.7 92.7

Sangat Baik 1 1.0 1.0 93.8


Valid
Tidak Baik 6 6.3 6.3 100.0

Total 96 100.0 100.0

CROSSTABS
/TABLES=QFT_R QTT_R QRT_R QAT_R BY QKPT_R
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
Notes

Output Created 28-JUL-2016 17:47:46


Comments
Data D:\tesis_oneng\TESIS\Penelitian.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Input
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 96
User-defined missing values are treated as
Definition of Missing
missing.
Missing Value Handling Statistics for each table are based on all the
Cases Used cases with valid data in the specified
range(s) for all variables in each table.
CROSSTABS
/TABLES=QFT_R QTT_R QRT_R QAT_R
BY QKPT_R
Syntax
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
115

Processor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.02


Resources
Dimensions Requested 2

Cells Available 174734

[DataSet1] D:\tesis_oneng\TESIS\Penelitian.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

QFT_R * QKPT_R 96 100.0% 0 0.0% 96 100.0%


QTT_R * QKPT_R 96 100.0% 0 0.0% 96 100.0%
QRT_R * QKPT_R 96 100.0% 0 0.0% 96 100.0%
QAT_R * QKPT_R 96 100.0% 0 0.0% 96 100.0%

QFT_R * QKPT_R Crosstabulation


Count

QKPT_R Total

Cukup Puas Sangat Puas Tidak Puas

Cukup Baik 62 2 5 69

QFT_R Sangat Baik 2 1 0 3


Tidak Baik 9 0 15 24
Total 73 3 20 96

QTT_R * QKPT_R Crosstabulation


Count

QKPT_R Total

Cukup Puas Sangat Puas Tidak Puas

Cukup Baik 60 2 4 66

QTT_R Sangat Baik 0 1 0 1

Tidak Baik 13 0 16 29
Total 73 3 20 96
116

QRT_R * QKPT_R Crosstabulation


Count

QKPT_R Total

Cukup Puas Sangat Puas Tidak Puas

Cukup Baik 48 2 4 54

QRT_R Sangat Baik 0 1 0 1

Tidak Baik 25 0 16 41
Total 73 3 20 96

QAT_R * QKPT_R Crosstabulation


Count

QKPT_R Total

Cukup Puas Sangat Puas Tidak Puas

Cukup Baik 72 2 15 89

QAT_R Sangat Baik 0 1 0 1

Tidak Baik 1 0 5 6
Total 73 3 20 96

a
Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 1.00 96.00 48.50 27.857 96


Residual .000 .000 .000 .000 96
Std. Predicted Value -1.705 1.705 .000 1.000 96
Std. Residual . . . . 0

a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS CI(90) R ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT QKPT
/METHOD=STEPWISE QFT QTT QAT QRT
/METHOD=STEPWISE Transparansi
/METHOD=STEPWISE Akuntabilitas
117

/METHOD=STEPWISE Responsibilitas
/SCATTERPLOT=(*ZRESID ,QKPT)
/RESIDUALS DURBIN.

Regression
Notes

Output Created 29-JUL-2016 07:02:03


Comments
Data D:\tesis_oneng\TESIS\Penelitian.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Input
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 96
User-defined missing values are treated as
Definition of Missing
missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on cases with no
Cases Used
missing values for any variable used.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS CI(90) R
ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT QKPT
Syntax
/METHOD=STEPWISE QFT QTT QAT
QRT
/METHOD=STEPWISE Transparansi
/METHOD=STEPWISE Akuntabilitas
/METHOD=STEPWISE Responsibilitas
/SCATTERPLOT=(*ZRESID ,QKPT)
/RESIDUALS DURBIN.
Processor Time 00:00:00.42

Elapsed Time 00:00:00.44


Resources Memory Required 5324 bytes

Additional Memory Required for 192 bytes


Residual Plots
118

[DataSet1] D:\tesis_oneng\TESIS\Penelitian.sav
a
Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Method


Removed

Transparansi . Stepwise (Criteria:


Probability-of-F-
to-enter <= .050,
1
Probability-of-F-
to-remove >=
.100).
Responsibilitas . Stepwise (Criteria:
Probability-of-F-
to-enter <= .050,
2
Probability-of-F-
to-remove >=
.100).
Akuntabilitas . Stepwise (Criteria:
Probability-of-F-
to-enter <= .050,
3
Probability-of-F-
to-remove >=
.100).
Fairness . Stepwise (Criteria:
Probability-of-F-
to-enter <= .050,
4
Probability-of-F-
to-remove >=
.100).
Transparansi . Stepwise (Criteria:
Probability-of-F-
to-enter <= .050,
5
Probability-of-F-
to-remove >=
.100).

a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien


119

f
Model Summary

Model R R Adjusted R Std. Error of Change Statistics Durbin-


Square Square the Estimate R Square F df1 df2 Sig. F Watson

Change Change Change


a
1 .661 .437 .431 3.734 .437 73.034 1 94 .000
b
2 .741 .549 .539 3.360 .112 23.078 1 93 .000
c
3 .765 .586 .572 3.238 .037 8.136 1 92 .005
d
4 .780 .608 .591 3.166 .022 5.218 1 91 .025
e
5 .797 .635 .615 3.073 .027 6.605 1 90 .012 1.960

a. Predictors: (Constant), Transparansi


b. Predictors: (Constant), Transparansi, Responsibilitas
c. Predictors: (Constant), Transparansi, Responsibilitas, Akuntabilitas
d. Predictors: (Constant), Transparansi, Responsibilitas, Akuntabilitas, Fairness
e. Predictors: (Constant), Transparansi, Responsibilitas, Akuntabilitas, Fairness, Transparansi
f. Dependent Variable: Kepuasan Pasien

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 1018.075 1 1018.075 73.034 .000

1 Residual 1310.331 94 13.940

Total 2328.406 95
c
Regression 1278.584 2 639.292 56.633 .000
2 Residual 1049.823 93 11.288
Total 2328.406 95
d
Regression 1363.878 3 454.626 43.364 .000
3 Residual 964.528 92 10.484
Total 2328.406 95
e
Regression 1416.189 4 354.047 35.319 .000
4 Residual 912.217 91 10.024
Total 2328.406 95
f
Regression 1478.555 5 295.711 31.316 .000

5 Residual 849.852 90 9.443

Total 2328.406 95

a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien


b. Predictors: (Constant), Transparansi
120

c. Predictors: (Constant), Transparansi, Responsibilitas


d. Predictors: (Constant), Transparansi, Responsibilitas, Akuntabilitas
e. Predictors: (Constant), Transparansi, Responsibilitas, Akuntabilitas, Fairness
f. Predictors: (Constant), Transparansi, Responsibilitas, Akuntabilitas, Fairness, Transparansi

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. 90.0% Confidence


Coefficients Coefficients Interval for B

B Std. Error Beta Lower Upper


Bound Bound

(Constant) 16.491 2.455 6.717 .000 12.412 20.569


1
Transparansi 2.264 .265 .661 8.546 .000 1.824 2.704
(Constant) 11.919 2.406 4.955 .000 7.922 15.916
2 Transparansi 1.715 .264 .501 6.486 .000 1.275 2.154
Responsibilitas 1.068 .222 .371 4.804 .000 .699 1.437
(Constant) 5.140 3.320 1.548 .125 -.377 10.657
Transparansi 1.423 .274 .416 5.186 .000 .967 1.880
3
Responsibilitas .862 .226 .299 3.813 .000 .486 1.238
Akuntabilitas 1.139 .399 .233 2.852 .005 .476 1.803
(Constant) 4.192 3.273 1.281 .204 -1.247 9.631
Transparansi .943 .341 .275 2.766 .007 .376 1.510
4 Responsibilitas .734 .228 .255 3.221 .002 .356 1.113
Akuntabilitas 1.095 .391 .224 2.799 .006 .445 1.744
Fairness .733 .321 .226 2.284 .025 .200 1.267
(Constant) 7.480 3.425 2.184 .032 1.788 13.171

Transparansi .989 .331 .289 2.985 .004 .438 1.540

Responsibilitas .641 .224 .223 2.858 .005 .268 1.014


5 Akuntabilitas 1.087 .380 .222 2.863 .005 .456 1.717

Fairness .596 .316 .184 1.886 .062 .071 1.121

-.031 .012 -.173 - .012 -.051 -.011


Transparansi
2.570

a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien


121

a
Excluded Variables

Model Beta In t Sig. Partial Correlation Collinearity


Statistics

Tolerance
b
Fairness .355 3.322 .001 .326 .475
b
Akuntabilitas .332 4.013 .000 .384 .752
b
Responsibilitas .371 4.804 .000 .446 .813
1 b
Transparansi -.264 -3.549 .001 -.345 .966
b
Akuntabilitas -.264 -3.549 .001 -.345 .966
b
Responsibilitas -.264 -3.549 .001 -.345 .966
c
Fairness .240 2.342 .021 .237 .440
c
Akuntabilitas .233 2.852 .005 .285 .675
c
2 Transparansi -.198 -2.826 .006 -.283 .919
c
Akuntabilitas -.198 -2.826 .006 -.283 .919
c
Responsibilitas -.198 -2.826 .006 -.283 .919
d
Fairness .226 2.284 .025 .233 .439
d
Transparansi -.195 -2.890 .005 -.290 .918
3 d
Akuntabilitas -.195 -2.890 .005 -.290 .918
d
Responsibilitas -.195 -2.890 .005 -.290 .918
e
Transparansi -.173 -2.570 .012 -.261 .892
e
4 Akuntabilitas -.173 -2.570 .012 -.261 .892
e
Responsibilitas -.173 -2.570 .012 -.261 .892
f
Akuntabilitas . . . . .000
5 f
Responsibilitas . . . . .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien


b. Predictors in the Model: (Constant), Transparansi
c. Predictors in the Model: (Constant), Transparansi, Responsibilitas
d. Predictors in the Model: (Constant), Transparansi, Responsibilitas, Akuntabilitas
e. Predictors in the Model: (Constant), Transparansi, Responsibilitas, Akuntabilitas, Fairness
f. Predictors in the Model: (Constant), Transparansi, Responsibilitas, Akuntabilitas, Fairness,
Transparansi
122

a
Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 28.65 57.14 37.22 3.945 96


Residual -9.976 10.800 .000 2.991 96
Std. Predicted Value -2.172 5.050 .000 1.000 96
Std. Residual -3.246 3.514 .000 .973 96

a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien

Anda mungkin juga menyukai