TESIS
Oleh :
MARESYA ANGELIN
NIM : 1404195040
TESIS
Oleh:
MARESYA ANGELIN
NIM : 1404195040
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena atas segala
karunia dan nikmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini dengan
judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi keputusan pasien Dalam
Pemanfaatan Instalasi Rawat Inap RSU Hidayah Delitua Tahun 2017.”
Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas – tugas dalam memenuhi salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana di Institut Kesehatan
Helvetia. Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun demikian besar harapan saya kiranya Tesis ini dapat menambah masukan
serta ilmu pengetahuan dan dalam hal ini peneliti mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penelitian Tesis
ini. Keberhasilan peneliti tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan
moril dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini
izinkanlah peneliti untuk mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada
yang terhormat:
1) Dr. Hj. Razia Begum Suroyo,M.Sc,M.Kes selaku Pembina Yayasan Helvetia
Medan
2) Dr.dr. Arifah Devi Fitriani,M.Kes selaku Ketua Yayasan Helvetia Medan
3) Dr.H. Ismail Effendy,M.Si selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan
4) Iman Muhammad, S.E, S.Kom, MM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi S2
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan
Helvetia Medan.
5) Asyiah Simanjorang,Dr.,M.Kes.,S.Kep.,Ns. selaku Dosen Pembimbing I
yang penuh perhatian, kesabaran dan ketelitian memberikan bimbingan dan
arahan terus menerus sejak penyusunan proposal hingga selesai tesis ini.
6) Masnelly Lubis,S.Kep,Ns,MARS selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan masukan dan saran dalam penulisan tesis ini.
7) Dr.dr. Arifah Devi Fitriani,M.Kes selaku Penguji I yang telah memberikan
masukan dan saran demi kesempurnaan tesis ini.
iii
8) Jamaluddin,dr.,MARS selaku Penguji II yang telah memberikan masukan dan
saran demi kesempurnaan tesis ini.
9) Drs.H. Ngatemin selaku Pemilik Yayasan Rumah Sakit Umum Hidayah
10) dr.M Riza M.Kes selaku Direktur Yayasan Rumah Sakit Umum Hidayah
11) Orang tuaku tercinta Alm H.Akmaludin SA dan Warzuqni dengan kasih
sayangnya serta dukungan yang diberikan.
12) Suami tercinta dr.Mhd Nurhidayat yang mengizinkan saya dan memberi
dukungan dalam terselesaikannya tesis ini.
13) Rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
per satu yang telah berperan dan membantu penulis untuk berkonsultasi dalam
penyusunan tesis ini hingga selesai.
Hanya Allah SWT yang senantiasa dapat memberikan balasan atas
kebaikan yang telah diperbuat.
Maresya Angelin
iv
RIWAYAT HIDUP
v
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR PERSETUJUAN
ABSTRAK ................................................................................................. i
ASBTRACT ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah...................................................... 14
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................... 15
a. Tujuan Umum ....................................................... 15
b. Tujuan Khusus ...................................................... 15
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................... 16
1. Manfaat teoritis …………………………………… 16
2. Manfaat Praktis …………………………………… 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian penelitian terdahulu ......................................... 18
2.2. Telaah Pustaka.............................................................. 20
2.2.1 Pengertian Perawat .......................................... 20
2.2.2 Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia ........ 20
2.2.3 Peran Perawat ................................................... 22
2.2.4 Fungsi Perawat ................................................. 24
2.2.5 Tugas Perawat................................................... 25
2.2.6 Praktek Keperawatan ........................................ 26
2.2.7 Standar Kompetensi Perawat ........................... 31
2.3 Pelaksanaan Asuhan Keperawatan ............................... 34
2.3.1 Pengertian Pelaksanaan Asuhan Keperawatan . 34
2.3.2 Profil Peran Perawat pelaksanaa asuhan
keperawatan Profesional di Masa Depan …… 35
2.3.3 Perubahan Penataan Model Pemberian
pelaksanaan Asuhan Keperawatan ................... 43
2.3.4 Standar Instrumen Penilaian dalam
Melaksanakan Asuhan Keperawatan ……..... 50
2.4 Rumah Sakit…………………………………………. 54
2.4.1 Pengertian Rumah Sakit .................................. 54
2.4.2 Sarana dan Prasarana Rumah Sakit .................. 56
2.4.3 Sumber Daya Manusia Rumah Sakit ................ 57
vi
2.4.4 Jenis Rumah Sakit Dan Pengelolaan Rumah
Sakit ................................................................. 58
2.4.5 Perizinan Rumah Sakit .................................... 59
2.5 Landasan Teori ............................................................ 68
2.6 Kerangka Konsep/Pemikiran........................................ 70
2.7 Hipotesis ....................................................................... 71
vii
4.4. Distribusi Ruangan Responden di Ruang Rawat Inap
RS Artha Medica ......................................................... 94
4.5. Distribusi Frekuensi Kemampuan/Keterampilan di
Ruang Rawat Inap RS Artha Medica .......................... 94
4.6. Distribusi Frekuensi Pengalaman Responden di
Ruang Rawat Inap RS Artha Medica .......................... 95
4.7. Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Ruang
Rawat Inap RS Artha Medica ...................................... 95
4.8. Distribusi Frekuensi Persepsi Responden di Ruang
Rawat Inap RS Artha Medica ...................................... 95
4.9. Distribusi Frekuensi Imbalan Responden di Ruang
Rawat Inap RS Artha Medica ...................................... 96
4.10. Distribusi Frekuensi Motivasi Responden di Ruang
Rawat Inap RS Artha Medica ...................................... 96
4.11. Distribusi Frekuensi Askep Responden di Ruang
Rawat Inap RS Artha Medica ...................................... 97
4.12. Distribusi Kemampuan/keterampilan Responden di
Ruang Inap RS Artha Medica Tahun 2016 ................. 97
4.13. Distribusi Pengalaman Responden di Ruang Inap RS
Artha Medica Tahun 2016 ........................................... 98
4.14. Distribusi Sikap Responden di Ruang Inap RS Artha
Medica Tahun 2016 ..................................................... 99
4.15. Distribusi Persepsi Responden di Ruang Inap RS
Artha Medica Tahun 2016 ........................................... 99
4.16. Distribusi Imbalan Responden di Ruang Inap RS
Artha Medica Tahun 2016 ........................................... 100
4.17. Distribusi Motivasi Responden di Ruang Inap RS
Artha Medica Tahun 2016 ...........................................
101
4.18. Analisis Seleksi Bivariat .............................................. 102
4.19. Hasil Uji Rekresi ......................................................... 102
4.20. Hasil klasifikasi ........................................................... 103
4.21. Hasil Pendugaan Parameter .......................................... 103
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
Inap RS Artha Medika Binjai ..................................... 105
5.2 Pengaruh Kemampuan/Keterampilan Terhadap
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
Inap Artha Medika Binjai ............................................ 107
5.3 Pengaruh Pengalaman Terhadap Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap Artha Medika
Binjai 2016 ................................................................... 108
5.4 Pengaruh Sikap Terhadap Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap Artha Medika
Binjai 2016 .................................................................. 109
viii
5.5 Pengaruh Persepsi Terhadap Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap Artha Medika
Binjai 2016 .................................................................. 110
5.6 Pengaruh Imbalan Terhadap Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap Artha Medika
Binjai 2016 .................................................................. 112
5.7 Pengaruh Motivasi Terhadap Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap Artha Medika
Binjai 2016 .................................................................. 113
5.8 Aspek Motivasi Paling Dominan Berpengaruh
Terhadap Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Artha Medica Binjai ........... 115
5.9 Keterbatasan Penelitian ............................................... 116
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Kuesioner Penelitian ................................................................ 119
2 Master Data .............................................................................. 126
3. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 135
4. Frekuensi/ Print out Spss ........................................................ 141
5. Survey awal
6. Surat Izin Validitas
7. Surat Izin Penelitian
xii
BAB I
PENDAHULUAN
ada dapat disimpulkan bahwa isu strategis yang ada adalah masalah yang
Rumah Sakit pada era globalisasi saat ini bukan hanya mengemban misi
sosial. Aspek bisnis dalam pengelolaan suatu rumah sakit sudah menjadi
konsekuensi wajar pada era globalisasi. Karena itu rumah sakit tidak perlu lagi
organisasi bisnis dalam hal ini industri rumah sakit yang mampu memberikan
.
pelayanan yang memiliki daya saing tinggi akan mampu mendominasi pasar
Menurut UU.No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 1, Rumah Sakit
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
1
2
tidak hanya lagi menunggu konsumen datang sendiri, tetapi diperlukan upaya
kesehatan dengan demikian tidak lagi menjadi sekedar bidang social, melainkan
efektivitas.2
rumah sakit karena menimbulkan persaingan yang cukup ketat. Rumah sakit yang
memiliki pelayanan yang bermutu dan citra yang baiklah yang dapat bertahan dan
dengan harga bersaing dengan tujuan untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan
dan keuntungan.
kepada pelanggan adalah salah satu prinsip dasar dalam usaha perbaikan mutu
pelayanan kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kebutuhan dan harapan
organisasi pelayanan kesehatan. Rumah sakit dalam hal ini merupakan fasilitas
pusat rujukan kesehatan utama, rumah sakit dituntut untuk mampu memberikan
semua sumber daya yang ada sebagai input, manajemen sebagai proses, dan
produk pelayanan kesehatan sebagai outcome dan diharapkan rumah sakit bisa
menjual produk yang dihasilkan tersebut. Rumah sakit pada era globalisasi bukan
hanya mengemban misi social. Aspek bisnis dalam pengelolaan suatu rumah sakit
sudah menjadi konsekuensi wajar pada era globalisasi. Perusahaan atau organisasi
bisnis dalam hal ini industri rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan
dan pusat penelitian medik . Keberhasilan dari rumah sakit dapat dilihat dari
rumah sakit dan merupakan salah satu dimensi kualitas pelayanan. Dalam
menghadapi kepuasan pasien mau tidak mau penyediaan jasa pelayanan kesehatan
rumah sakit harus selalu menjaga kualitas secara continue dan konsisten.
Rumah sakit umum Hidayah adalah rumah sakit yang berada di jalan
sejak tahun 2007, kelas D dan sudah terakreditasi. Mempunyai tempat tidur
sejumlah 52 tempat tidur, 6 dokter umum , 1 dokter gigi dan 6 dokter spesialis,
Dari data yang didapat, jumlah pasien rawat inap pada tahun 2015
sebanyak 1.623, pada tahun 2016 sebanyak 1.893 dan pada tahun 2017 terjadi
penurunan jumlah pasien rawat inap menjadi 1.744. Nilai BOR pada tahun 2015
50%, BOR tahun 2016 58,42%, dan BOR pada tahun 2017 juga terlihat ada
diberikan Rumah Sakit Umum Hidayah masih kurang, hal ini terungkap karena
diberikan baik dari segi fasilitas dan perlengkapan, kualitas pelayanan seperti
Termasuk juga dokter spesialis yang datang tidak tepat waktu karena dokter
spesialis on call sehingga pasien sering menunggu tanpa kejelasan waktu yang
pasti. Masih ada perawat yang kurang ramah terutama dalam memberi tanggapan
menyangkut banyak hal, dari pelayanan dokter yang tidak tepat waktu sehingga
pasien sering menunggu terlalu lama tanpa kejelasan yang pasti, dan komunikasi
yang sulit dengan dokter karena sering terburu-buru. Juga komplain terhadap
perawat yang tidak ramah serta susah dipanggil jika pasien butuh sesuatu atau
ingin minta penjelasan tentang apapun. Oleh karena itu semua pihak yang
pelayanan kepada pasien, sehingga bisa menjaga serta meningkatkan kinerja dan
motivasi pelayanan.
lebih lanjut dalam rangka mengukur tingkat kepuasan pasien dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
1.3.Tujuan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Delitua agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas yang ada
KAJIAN PUSTAKA
Bitung pada tahun 2010 hasilnya menunjukkan ada hubungan antara faktor biaya,
personil dan informasi rumah sakit dengan keputusan memilih rawat inap di
Simo di Kabupaten Boyolali pada tahun 2012 yang berjudul Faktor-Faktor Yang
Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang datang berobat baik rawat
jalan maupun rawat inap sebanyak 383 orang. Sampel penelitian sebanyak 80
Sakit umum Bau Bau Sulawesi Tenggara pada tahun 2011 dengan judul Pengaruh
7
8
Umum Kota Bau Bau Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian adalah penelitian
kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini
sebanyak 25.189 pasien dan sampel sebanyak 100 pasien dengan teknik
uji chi square dan regresi logistic berganda. Hasil analisis hubungan menunjukkan
bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p= 0,007), kepercayaan (p= 0,000),
fasilitas (p= 0,004), perilaku petugas kesehatan (p= 0,000) terhadap pemanfaatan
Stella Maris tahun 2013 tentang Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat
Pemanfaatan Kembali Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Stella Maris Tahun
cross sectional study. Jumlah responden sebanyak 118 orang, dimana untuk
distribusi frekwensi dan tabulasi silang. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu ada
Sakit, dan variable yang tidak berhubungan adalah jarak, lokasi dan informasi
kuantitatif dengan desain cross sectional. Besar sampel sebanyak 389 responden
dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Dari hasil uji statistic
dengan uji chi square yang berhubungan (p < 0,05) dengan pemanfaatan
pelayanan rawat inap RSUD Lakipadada adalah keluarga dan kelompok acuan.
Sedangkan faktor yang tidak berhubungan (p > 0,05) adalah umur, pendapatan
dan pekerjaan.9
Yang Berhubungan Dengan Niat Untuk Memilih Pelayanan Rawat Inap Rumah
kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel diambil sebanyak 103 responden
dengan teknik non probability sampling dengan teknik quota sampling. Hasil
bukti fisik, SDM, dan proses berhubungan dengan niat utuk memilih pelayanan
populasi 27.529. Uji yang dilakukan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian
Selatan 11
10
pengaruh antara corporate image, user image, product image dengan kembalinya
Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Woodward Kota Palu, menggunakan metode
cross sectional dengan mengambil sampel 96 pasien. Data dianalisis dengan uji
pasien .13
dengan mengambil sampel 70 pasien dengan cara Non Probability Sampling dan
uji analisis regresi linier berganda. Didapat hasil bahwa kualitas pelayanan, harga,
dan fasilitas berpengaruh dominan terhadap pasien rawat inap di Rumah Sakit
Bedah Surabaya.14
faktor demografi; terdiri dari usia, jenis kelamin dan status perkawinan. struktur
11
social; terdiri dari tingkat pendidikan, pekerjaan dan ras. kepercayaan terdiri dari
cakupan asuransi), kualitas pelayanan dan jarak. Dan faktor kebutuhan terdiri dari
kesehatan oleh masyarakat. Menurut Levey dan Loomba ( 1973 ) yang dimaksud
secara sendiri atau bersama-sama, dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
medis, dokter, dan penyakit (termasuk stress serta kecemasan yang ada kaitannya
dengan kesehatan).
12
antara pengguna jasa pelayanan dan penyedia jasa pelayanan. Interaksi ini
Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang yang menggunakan kembali dan
yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh
petugas atau tenaga kesehatan maupun dalam bentuk kegiatan lain dari
para ibu hamil dan ibu balita. (2) Jenis dan kualitas pelayanan yang tersedia Jenis
dan kualitas pelayanan yang kurang memadai menyebabkan rendahnya akses ibu
hamil dan ibu balita terhadap pelayanan kesehatan, (3) Keterjangkauan informasi
yang ada, (4) Demand (permintaan) adalah pernyataan dari kebutuhan yang
serta bermutu.19
Jarak yang jauh (faktor geografi), 2) Tidak tahu adanya suatu kemampuan
fasilitas (faktor informasi), 3) Biaya yang tidak terjangkau (faktor ekonomi), dan
konsumen.21 yaitu :
baik oleh pasien ataupun masyarakat serta terjangkau oleh daya beli masyarakat .
Bahwa terdapat sepuluh dimensi mutu pelayanan kesehatan meliputi antara lain :
Ada juga yang menyatakan bahwa ada 5 dimensi kualitas pelayanan yang perlu
rumah sakit adalah kelengkapan peralatan yang dimiliki rumah sakit untuk
instalasi rawat inap sangat dipengaruhi oleh kepuasan pasien. Kepuasan pasien
sangat berkaitan dengan kesembuhan pasien dari sakit atau luka. Penilaian pasien
terhadap mutu atau pelayanan yang baik, merupakan pengukuran penting yang
mendasar bagi mutu pelayanan itu sendiri. Informasi yang diberikan dari
penilaian pasien merupakan nilai dan harapan pasien yang mempunyai wewenang
adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan antara
persepsi terhadap kinerja atau hasil suatu produk atau jasa dan harapan-harapan.26
17
yang dimaksud dengan kepuasan adalah perasaan seseorang terhadap hasil yang
pasien. Definisi kepuasan dari porter, dapat disimpulkan bahwa kepuasan adalah
selisih dari banyaknya sesuatu yang ”seharusnya ada” dengan banyaknya “apa
yang ada”.27
jika tidak ada selisih antara sesuatu atau kondisi yang diinginkan dengan kondisi
aktual. Semakin besar kekurangan dan semakin banyak hal penting yang
kesehatan yang bermutu sesuai keinginan pasien dengan pelayanan yang telah
diterimanya, maka akan terjadi rasa ketidakpusan pasien. Kepuasan pasien dapat
diartikan sebagai suatu sikap konsumen yakni beberapa derajat kesukaan atau
kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
yang diharapkan.29
perbedaan antara yang diharapkan konsumen (nilai harapan) dengan situasi yang
atau jasa, pasien akan merasa puas bila hasil evaluas mereka menunjukkan
bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi pasien terhadap
kualitas produk atau jasa dipengaruhi dipengaruh oleh 2 hal yaitu kenyataan
kualitas produk atau jasa dan komunikasi. b) perusahaan, dalam hal ini rumah
puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang
diharapkan.c) Faktor emosional, pasien merasa bangga, puas dan kagum terhadap
rumah sakit yang dipandang “rumah sakit mahal”.d) Harga, semakin mahal harga
19
perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah
sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah, member nilai yang lebih
tinggi kepada pasien. e) Biaya, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan,
Selain itu, menurut Moison, Walter dan White (dalam Nooria; 2008)
bangunan rumah sakit, kebersihan dan tipe kelas kamar yang disediakan
beserta kelengkapannya.
rumah sakit. Umumnya semakin dekat rumah sakit dengan pusat perkotaan
baik akan semakin menjadi pilihan bagi pasien yang membutuhkan rumah
sakit tersebut.
20
tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap.
g. Desain visual, tata ruang dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan
kenyamanan suatu rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual harus
konsumen.
h. Suasana, suasana rumah sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah akan
Selain itu tidak hanya bagi pasien saja yang menikmati itu akan tetapi orang
lain yang berkunjung ke rumah sakit akan sangat senang dan memberikan
pendapat yang positif sehingga akan terkesan bagi pengunjung rumah sakit
tersebut.
oleh perawat.
dari lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian,
1. Faktor Kebudayaan.
sosial,
2. Faktor Sosial.
3. Faktor Pribadi.
terdiri dari: usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan
4. Faktor Psikologis.
sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap yaitu
1. Pengenalan Masalah.
harus dipenuhi. Jadi dari tahap ini proses pembelian itu mulai dilakukan.
2. Pencarian Informasi.
informasi yang lebih banyak mengenai produk atau jasa yang ia butuhkan.
pembeliannya.
tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
Rumah sakit merupakan salah satu dari sarana kesehatan yang juga
kesehatan yang lengkap, baik kuratif maupun preventif bagi pasien rawat jalan,
rawat inap,kegiatan pelayanan medis serta perawatan. Institusi ini juga merupakan
Rawat Inap adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien, dimana
pasien diinapkan di rumah sakit. Instalasi rawat inap adalah ruang tempat pasien
dirawat. Ruangan ini dulunya sering hanya berupa bangsal yang dihuni oleh
banyak orang sekaligus. Rawat Inap adalah pelayanan terhadap pasien yang
masuk rumah sakit yang menempathy tempat tidur perawatan untuk keperluan
(UU RI No. 44 tahun 2009). Rawat inap merupakan bagian dari rumah sakit yang
terdapat berbagai ketentuan dan persyaratan dalam merancang sebuah ruang rawat
inap rumah sakit untuk memperoleh sebuah ruang rawat inap yang memadai
rawat Inap (Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Bangunan Instalasi Rawat Inap
persyaratan teknis sarana bangunan instalasi rawat inap, lokasi, denah (besaran
bangunan. Kegiatan dalam Instalasi Rawat Inap Kegiatan yang terjadi dalam
sebuah instalasi rawat inap, menurut pengguna kegiatan, yaitu pasien dan tenaga
kesehatan dapat dilihat dalam skema alur kegiatan dalam instalasi rawat inap. 38
satu hari berdasarkan rujukan dari pelaksana pelayanan kesehatan atan rumah
inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta serta puskesmas
perawatan dan rumah bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus
menginap.
26
predisposisi dalam 3 faktor yaitu, faktor demografi terdiri dari usia,jenis kelamin,
dan status perkawinan. Faktor struktur sosial terdiri dari tingkat pendidikan,
pelayanan dan jarak. Komponen kebutuhan terdiri dari tarif, fasilitas, pelayanan
berikut :
Kualitas pelayanan
(X1) Keputusan
Fasilitas (X2) Memanfaatkan Instalasi
Rawat Inap di Rumah
Sakit Hidayah
Kecepatan Pelayanan
(X3)
Informasi (X4)
2.7. Hipotesis
METODE PENELITIAN
melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena, baik antara faktor resiko
Cross sectional yaitu studi yang mempelajari hubungan antara variabel bebas
sesaat.41
29
30
penelitian dimulai sejak dilakukannya survei awal Bulan April 2017 sampai
3.3.1 Populasi
objek atau sasaran penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
rawat inap dan pasien yang pernah dirawat inap setiap bulan di rumah sakit
3.3.2 Sampel
sampel yang ditentukan dan pasien umum yang merupakan pelanggan rawat
inap yang terpilih sesuai dengan rumus. Pada penelitian ini terdapat populasi
(N) sejumlah 140 orang dengan grade kesalahan (e) = 10% (0,1) sehingga
diperoleh sampel (n) dengan jumlah sebagai berikut : Sampel penelitian diambil
n = Besar sampel
N = Besar populasi
31
N
n=
1 N d
2
140
n=
1 1400,1
2
140
n=
1 1400.01
140
n=
2,4
yang diteliti. Biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan yang
Riskesdas, dll.
(informed consent).
penelitian.
c. Data tertier: diambil melalui studi kepustakaan berupa jurnal, text book,
1. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data
yang valid adalah data yang “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Untuk
33
mengetahui apakah kuesioner mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka
Keterangan :
rxy
N = Jumlah subjek
instrumen valid atau tidak, harga tersebut dibandingkan dengan harga r tabel. Jika
r hitung lebih besar dari r-tabel maka dapat disimpulkan instrumen tersebut valid
di susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak di ukur, maka perlu diuji
dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total
kuisioner tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna
semua item (pertanyaan) yang ada didalam kuesioner itu mengukur konsep yang
kita ukur. Penyajian validitas konstruk dengan SPSS (statistic product and service
taraf signifikan ( sebesar 0,05. Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel,
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas
Item pernyataan r-hitung r-tabel Kesimpulan
Validitas
Kualitas Pelayanan
KP1 .472 0.36 Valid
KP2 .608 0.36 Valid
KP3 .543 0.36 Valid
KP4 .524 0.36 Valid
KP5 .583 0.36 Valid
KP6 .560 0.36 Valid
Fasilitas Pelayanan
Fasil1 .434 0.36 Valid
Fasil2 .620 0.36 Valid
Fasil3 .568 0.36 Valid
Fasil4 .603 0.36 Valid
Fasil5 .630 0.36 Valid
Fasl6 .544 0.36 Valid
Kecepatan Pelayanan
Kec1 .422 0.36 Valid
Kec2 .618 0.36 Valid
Kec3 .568 0.36 Valid
Kec4 .603 0.36 Valid
Kec5 .628 0.36 Valid
Kec6 .544 0.36 Valid
Informasi
Info1 .421 0.36 Valid
Info2 .655 0.36 Valid
Info3 .572 0.36 Valid
Info4 .608 0.36 Valid
35
pernyataan adalah lebih besar dari r-tabel (0.36) sehingga dapat disimpulkan bahwa
3.4.3 Reliabilitas
Reliabilitas terkait dengan kehandalan alat ukur, seberapa jauh alat ukur
dapat menghasilkan hasil yang kurang- lebih sama ketika diterapkan pada sampel
yang sama. Untuk menguji reliabilitas alat ukur dengan berdasarkan output
program SPSS dengan melihat angka koefisien Cronbach’s Alpha yang umumnya
digunakan sebagai persyaratan sebuah alat ukur berkisar dari 0,6 sampai dengan
0,845
Sebuah instrumen atau alat ukur untuk kuesioner yang baik haruslah
memiliki validitas dan reliabilitas yang juga sama baiknya. Sebelum dilakukan
validitasnya. Uji validitas dan reliabilitas direncanakan dilakukan pada ibu yang
Padangsidimpuan dari bulan Pebruari 2016 sampai dengan bulan Pebruari 2017
1. Uji Reliabilitas
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama. Demikian juga kuisioner sebagai alat
ukur untuk gajala-gajala sosial (non fisik) harus mempunyai reliabilitas yang
tinggi. Untuk itu sebelum digunakan untuk penelitian harus dites (di uji coba)
sekurang-kurangnya dua kali. Uji coba tersebut kemudian di uji dengan tes
suatu alat dapat dilihat dari hasil output SPSS versi 17 dengan menggunakan uji
statistik Alpha Cronbach. Suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Alpha Cronbach > r-tabel (Pratisto, 2009). Dimana instrumen
Tabel 3.2.
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel r-hitung r-tabel Kesimpulan
reliabilitas
1 Kualitas pelayanan 0.793 0.6 Reliabel
2 Fasilitas 0.804 0.6 Reliabel
3 Kecepatan pelayanan 0.802 0.6 Reliabel
4 Informasi 0.807 0.6 Reliabel
5 Pemanfaatan instalasi rawat inap .803 0.6 Reliabel
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
nilai r-hitung reliabilitas lebih besar dari 0.6, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel
4 opsi jawaban yakni sangat setuju (4), setuju (3, tidak setuju (2) dan sangat
berikut :
jawaban yakni sangat setuju (4), setuju (3, tidak setuju (2) dan sangat tidak
dengan 4 opsi jawaban yakni sangat setuju (4), setuju (3, tidak setuju (2) dan
sebagai berikut :
jawaban yakni sangat setuju (4), setuju (3, tidak setuju (2) dan sangat tidak
instalasi rawat inap diukur dengan kuesioner dari 6 item pernyataan dengan 4
opsi jawaban yakni sangat setuju (4), setuju (3, tidak setuju (2) dan sangat tidak
a. Collecting
b. Checking
observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan
data memberikan hasil yang valid dan realibel, dan terhindar dari bias.
c. Coding
Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variabel – variabel
d. Entering
Data entry, yakni jawaban – jawaban dari masing – masing responden yang
masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program
e. Data Processing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai
f. Cleaning
Memeriksa semua data dari setiap sumber data atau responden yang telah
atau koreksi.
41
dengan bantuan metode SPSS 20, analisa data suatu penelitian biasanya melalui
Selanjutnya data yang telah diolah dari kuesioner dimasukkan kedalam tabel
P = x100%
Keterangan :
P = persentase
F = Frekuensi
n = jumlah sampel
hubungan antar variabel independen dan dependen melalui uji Chi-Square Tes ( ),
batas kemaknaan 0,05% (95%) (p < 0,05), karena pada umumnya penelitian-
Rumus : =
Keterangan :
= Chi-Square test
O = Frekuensi observasi
E = Frekuensi harapan
a. Ho diterima, jika x2 hitung < x2 (jika P value > 0,05) tabel artinya tidak
ada hubungan antara variabel yang diteliti dengan kejadian menarche dini
pada siswi
b. Ho ditolak, jika x2 hitung ≥ x2 tabel (jika P value < 0,05) artinya ada
hubungan antara variabel yang diteliti dengan kejadian menarche dini pada
kesimpulan bila nilai p lebih kecil dari alpha (<0,05) maka Ho ditolak dan
bebas.
c. Bila pada tabel contingency 2x2 dijumpai nilai E (harapan) kurang dari 5,
d. Bila pada tabel contingency 2x2, dan tidak dijumpai nilai E (harapan)
e. Bila pada tabel-tabel contingency lebih dari 2x2, misalnya 2x3, 3x3, dan
3. Analisis multivariat
Rumah Sakit Umum Hidayah adalah Rumah Sakit Umum Swasta yang
rohani maupun sosial. Rumah Sakit ini berkembang menjadi Rumah Sakit Swasta
yang berada di lingkungan Yayasan Rumah Sakit Umum Hidayah dan berada di
Visi Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua Visi Rumah Sakit Umum
Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua di masa mendatang dan visi selalu berpijak
pada kondisi, potensi, tantangan dan hambatan yang ada. Sehubungan dengan
analisis dan pendalaman tersebut, maka ditetapkanlah visi Rumah Sakit Umum
Visi :
“Menjadi Rumah Sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi semua
orang”
Misi :
44
45
Misi Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua Misi adalah sesuatu yang harus
dilaksanakan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
masa mendatang. Dari gambaran tersebut maka ditetapkan misi Rumah Sakit
berkesinambungan
serta tugas merupakan unsur utama dan merupakan alat untuk mencapai kontrol
mempuyai pandangan luas, selain itu pimpinan harus tahu bagaimana mengatur
organisasi, menentukan bagian-bagian yang tepat untuk diduduki oleh orang yang
tepat. Bentuk organisasi yang dianut oleh suatu perusahaan juga mempengaruhi
dengan keahliannya
maka setiap pemimpin dan bawahannya yang ada dalam perusahaan akan
batas-batas kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa dia harus bertanggung
jawab, dan siapa yang harus bertanggung jawab padanya. Berhasil tidaknya suatu
perusahaan dalam mencapai tujuannya banyak dibantu oleh organisasi yang baik.
usaha Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua adalah berbentuk garis lurus atau lini
dan bawahan. Bentuk struktur organisasi RS Umum Hidayah Delitua dapat dilihat
Komite Medis
Kepala Bagian Kepala Kepala Kepala Seksi Kepala Kepala Seksi Kepala Seksi
Pelayanan Medis Bagian Adm. Seksi Penunjang Medis Seksi Rumah Keuangan
Umum keperawatan Personalia tangga
47
48
dan ibu nifas di RSU Hidayah Delitua dengan distribusi frekuensi sebagai
berikut:
yakni <30 tahun, 30-40 tahun, 41-50 tahun dan >50 tahun dengan distribusi
orang (13.8%) berumur dibawah 30 tahun, 27 orang (46.6%) berumur antara 30-
40 tahun, 14 orang (24.1%) berumur antara 41-50 tahun dan 9 orang (15.5%)
berikut :
49
orang (43.1%) adalah perempuan dan 33 orang (56.9%) adalah laki-laki. Dengan
No Pendidikan Jumlah
n %
1 SMP 10 17.2
2 SMA 35 60.3
3 D3 7 12.1
4 S1 6 10.3
Total 58 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
(60.3%).
50
tingkatan yakni PNS, pegawai swasta, IRT dan pedagang dengan distribusi
orang (6.9%) bekerja sebagai PNS, 11 orang (19.0%) bekerja sebagai IRT, 24
orang (41.4%) bekerja sebagai pedagang dan 19 orang (32.8%) bekerja sebagai
kualitas pelayanan pada Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua adalah baik yakni
4.2.6. Fasilitas
pada Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua adalah baik yakni sebanyak 33 orang
(56.9%).
kecepatan pelayanan pada Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua adalah baik yakni
4.2.8. Informasi
pada Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua adalah baik yakni sebanyak 38 orang
(65.5%).
tingkatan yakni baik dan buruk dengan distribusi frekuensi sebagai berikut ;
24orang (41.4%) memutuskan untuk tidak memanfaatkan instalasi rawat inap dan
instalasi rawat inap dilakukan dengan menggunakan uji chi-square pada tingkat
Tabel 4.10.
Hubungan Antara Kualitas Pelayanan dengan Keputusan Pemanfaatan
Instalasi Rawat Inap
Keputusan Pemanfaatan instalasi rawat p-value
inap Total
Kualitas Memanfaatkan Tidak
pelayanan n % n % N %
Baik 27 84.4 5 15.6 32 100.0
Buruk 6 23.1 20 76.9 26 100.0 0.000
Total 33 56.9 25 43.1 58 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
(84.4%).
tidak ada yang memiliki nilai harapan (expected value E) kurang dari 5, sehingga
19.550 dengan p-value = 0.000, lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan
55
instalasi rawat inap dan kualitas pelayanan berpeluang untuk disertakan kedalam
instalasi rawat inap dilakukan dengan menggunakan uji chi-square pada tingkat
Tabel 4.11.
Hubungan Antara Fasilitas pelayanan dengan Keputusan Pemanfaatan
Instalasi Rawat Inap
Keputusan Pemanfaatan instalasi rawat p-value
inap Total
Fasilitas Memanfaatkan Tidak
pelayanan n % n % n %
Baik 29 76.3 9 23.7 38 100.0
Buruk 4 20.0 16 80.0 20 100.0 0.000
Total 33 56.9 25 43.1 58 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
tidak ada yang memiliki nilai harapan (expected value E) kurang dari 5, sehingga
56
14.727 dengan p-value = 0.000, lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan
instalasi rawat inap dan fasilitas pelayanan berpeluang untuk disertakan kedalam
instalasi rawat inap dilakukan dengan menggunakan uji chi-square pada tingkat
Tabel 4.12.
Hubungan Antara Kecepatan Pelayanan dengan Keputusan Pemanfaatan
Instalasi Rawat Inap
Keputusan Pemanfaatan instalasi rawat p-value
inap Total
Kecepatan Memanfaatkan Tidak
pelayanan n % n % n %
Baik 28 84.8 5 15.2 33 100.0
Buruk 5 20.0 20 80.0 25 100.0 0.000
Total 33 56.9 25 43.1 58 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Hasil hubungan pada tabel 4.12 memperlihatkan bahwa dari 33 responden
tidak ada yang memiliki nilai harapan (expected value E) kurang dari 5, sehingga
21.818 dengan p-value = 0.000, lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan
kedalam uji regresi logistik karena memiliki nilai p (0.000) < 0.25.
Tabel 4.13.
Hubungan Antara Informasi dengan Keputusan Pemanfaatan Instalasi
Rawat Inap
Keputusan Pemanfaatan instalasi rawat p-value
inap Total
Informasi Memanfaatkan Tidak
n % n % N %
Baik 27 75.0 9 25.0 36 100.0
Buruk 6 27.3 16 72.7 22 100.0 0.000
Total 33 56.9 25 43.1 58 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
tidak ada yang memiliki nilai harapan (expected value E) kurang dari 5, sehingga
10.812 dengan p-value = 0.001, lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan
rawat inap dan informasi berpeluang untuk disertakan kedalam uji regresi logistik
inap dengan menggunakan uji parsial. Sedangkan uji simultan dilakukan dengan
Tabel 4.15
Hasil Pengaruh Simultan
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 44.835 4 .000
Block 44.835 4 .000
Model 44.835 4 .000
Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa nilai signifikansi (p-value) = 0.000,
lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan, ke-4
Pengaruh masing masing dari ke-4 variabel bebas variabel bebas (kualitas
dependen (keputusan pemanfaatan instalasi rawat inap) dapat dilihat dari tabel
berikut :
Tabel 4.16
Hasil Pengaruh Parsial
95.0% C.I.
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) for EXP(B)
Step 1(a) X1_Kualitas 2.190 .917 5.707 1 .017 8.935 1.482 53.876
X2_Fasilitas 2.043 .999 4.181 1 .041 7.716 1.088 54.712
X3_Informasi 1.949 .912 4.562 1 .033 7.019 1.174 41.961
X4_Kecepatan 1.943 .893 4.734 1 .030 6.977 1.212 40.147
Constant -4.446 1.299 11.712 1 .001 .012
a Variable(s) entered on step 1: X1_Kualitas, X2_Fasilitas, X3_Informasi, X4_Kecepatan.
≤ 0.05
60
tabel berikut :
Tabel 4.17
Hasil Uji Determinasi R Logistik
Model Summary
Cox & Snell R Nagelkerke R
Step -2 Log likelihood Square Square
1 34.463(a) .538 .722
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates
changed by less than .001.
Tabel 4.17 memperlihatkan bahwa nilai koefisien nagelkerke R square
adalah sebesar 0.722. Hal ini berarti besarnya pengaruh simultan variabel bebas
terhadap variabel terikat adalah sebesar 0.722 x 100% = 72.2%. Dengan kata
lain, sebesar 72.2% variabel terikat (keputusan pemanfaatan instalasi rawat inap)
dapat diasumsikan atau dijelaskan oleh ke-4 variabel bebas (kualitas pelayanan,
Berdasarkan nilai Exp (B) untuk ke-4 variabel independen, terbukti bahwa
nilai Exp (B) tertinggi dihasilkan oleh kualitas pelayanan, yakni sebesar 8.935
disusul oleh variabel fasilitas dengan nilai Exp (B) 7.716. Hal ini berarti bahwa
rawat inap pada Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua adalah kualitas pelayanan,
disusul fasilitas.
BAB V
PEMBAHASAN
menyatakan kualitas pelayanan pada Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua adalah
untuk memanfaatkan instalasi rawat inap yakni sebanyak 34 orang (58.6%). Hal
ini mengindikasikan bahwa ada hubungan linier antara kualitas pelayanan dengan
keputusan pemanfaatan instalasi rawat inap. Dengan kata lain, semakin baik
instalasi rawat inap. Hal yang sama juga dikonfirmasi oleh hasil uji chi-square
inap dan 20 orang (76.9%) memutuskan tidak memanfaatkan. Hasil uji chi-square
value = 0.000, lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas
dan kualitas pelayanan berpeluang untuk disertakan kedalam uji regresi logistik
karena memiliki nilai p (0.000) < 0.25. Nilai odd ratio adalah 21.429 berada
61
62
antara 6.421 dan 71.424 yang berarti responden dengan kualitas pelayanan tidak
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Putu Patricia, 2012, Fakultas
Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum
Daerah Wangaya Kota Denpasar dan hasil penelitian membuktikan bahwa mutu
kualitas pelayanan di RSUD Wangaya Kota Denpasar sudah baik begitu pula
dengan tingkat kepuasan dan loyalitas pasien. Efek mutu kualitas pelayanan
0,402). Efek mutu kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien secara langsung
sebesar 30,6 % (p=0,306). Sehingga total efek mutu kualitas pelayanan terhadap
loyalitas sebesar 69,4 %. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa mutu kualitas
rawat inap. Pemanfaatan instalasi rawat inap berpengaruh positif dan signifikan
instalasi rawat inap rawat jalan di RSUD Wangaya Kota Denpasar. Saran kepada
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar agar melakukan upaya yang
lebih intensif dalam memantau dan menganalisis setiap keluhan dan harapan
dimana pasien akan cenderung menjadi loyal karena percaya kepada kemampuan
masyarakat sangat tergantung pada individual aktor dan sistem yang dipakai”.
Dokter, perawat, dan tenaga penunjang medis serta nonmedis yang bertugas di
rumah sakit harus memahami cara melayani konsumennya dengan baik terutama
kepada pasien dan keluarga pasien, karena pasien dan keluarga pasien adalah
kebutuhan pasien dapat diukur dari tingkat pemanfaatan instalasi rawat inap
(Thoha, 2008)
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Rahadi Fitra, 2010, Universits
instalasi rawat inap Rawat Inap Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta
Surakarta dengan harapan pasien terdapat gap/ tingkat kepuasan sebesar (-0,36),
memenuhi harapan pasien tetapi pelayanan yang diberikan sudah cukup baik.
Berdasarkan hasil analisis regresi diatas dapat disimpulkan bahwa semua variabel
(Ha) dapat diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak, pengaruhnya yang paling
instalasi rawat inap dapat dijelaskan oleh kualitas pelayanan yaitu keandalan,
lainnya dijelaskan variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
menyatakan fasilitas pada Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua adalah baik yakni
memanfaatkan instalasi rawat inap yakni sebanyak 34 orang (58.6%). Hal ini
keputusan pemanfaatan instalasi rawat inap. Dengan kata lain, semakin baik
rawat inap. Hal yang sama juga dikonfirmasi oleh hasil uji chi-square antara
untuk memanfaatkan instalasi rawat inap, dan 9 orang (23.7%) memutuskan tidak
bahwa nilai contingency correction thitung= 14.727 dengan p-value = 0.000, lebih
kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa fasilitas pelayanan memiliki
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Eky Endriana Dkk Fakultas
Sakit Umum Kota Baubau Sulawesi Tenggara dan hasil analisis hubungan
Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa terdapat 3 faktor
dukungan dari petugas kesehatan juga baik maka tingkat pemanfaatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh pasien menjadi baik maka pasien akan
yang harmonis antara pemberi jasa dan konsumen, memberikan dasar yang baik
pasien, informasi bagi yang akan menengok, tempat parkin dan petunjuk jalan
yang jelas, serta perlu di perhatikan kondisi tempat menunggu giliran pemeriksaan
dari waktu tunggu akan mempengaruhi kondisi kelelahan pasien dan kejenuhan
(58.6%). Hal ini mengindikasikan bahwa ada hubungan linier antara kecepatan
pelayanan dengan keputusan pemanfaatan instalasi rawat inap. Dengan kata lain,
memanfaatkan instalasi rawat inap. Hal yang sama juga dikonfirmasi oleh hasil
instalasi rawat inap dimana dari 33 responden dengan kecepatan pelayanan baik,
21.818 dengan p-value = 0.000, lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Eky Endriana Dkk Fakultas
Sakit Umum Kota Baubau Sulawesi Tenggara dan hasil analisis hubungan
Hal ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa mutu pelayanan
setiap dimensi mutu layanan kesehatan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien
dan pemanfaatan ulang. Ada lima dimensi mutu pelayanan kesehatan yaitu:
menyatakan informasi pada Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua adalah baik
memanfaatkan instalasi rawat inap yakni sebanyak 34 orang (58.6%). Hal ini
pemanfaatan instalasi rawat inap. Dengan kata lain, semakin baik informasi,
semakin besar peluang keputusan memanfaatkan instalasi rawat inap. Hal yang
sama juga dikonfirmasi oleh hasil uji chi-square antara informasi dengan
nilai contingency correction thitung= 10.812 dengan p-value = 0.001, lebih kecil
Rawat Inap Di Rsu Haji Kota Makassar 2009 dimana hasil penelitian
berobat adalah adanya keinginan untuk sembuh dari penyakit yang diderita.
pasien tidak yakin dengan pelayanan yang diberikan maka pasien akan cenderung
sebaliknya. Oleh karena itu faktor keyakinan akan sembuh merupakan pemicu
BAB VI
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan ibu nifas pada Rumah Sakit Umum
(p<0.05).
71
rawat inap pada Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua adalah kualitas
pelayanan, dengan nilai Exp (B) 7.716 disusul fasilitas dengan nilai Exp
(B) 7.716
6.2. S a r a n
faktor host apa saja yang mempengaruhi keputusan pemanfaatan instalasi rawat
inap pada Rumah Sakit Umum Hidayah Delitua, maka dengan ini disampaikan
dimaksimalkan
dimaksimalkan.
dapat dimaksimalkan.
72
lebih dimaksimalkan.
73
74
Lampiran 1
KUESIONER
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN DALAM
PEMANFAATAN INSTALASI RAWAT INAP
PADA RSU HIDAYAH DELITUA
Data Identitas
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Lama rawat inap :
Petunjuk pengisian
Jawablah setiap pernyataan dengan memberi tanda contreng ( ) pada
kolom yang tersedia dengan opsi jawaban :
SS Sangat Setuju
S Setuju
TS Tidak Setuju
STS Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
A.2 Fasilitas
1 RSU Hidayah Delitua memiliki peralatan medis
yang baik untuk perawatan pasien rawat inap
2 Jumlah peralatan medis rawat inap memadai
untuk mendukung pelayanan pasien
3 RSU Hidayah selalu meningkatkan jumlah
peralatan sesuai dengan standar pelayanan medis
4 RSU Hidayah mengupdate peralatan medis
secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan
pasien bagi pelayanan medis yang berkualitas
5 RSU Hidayah Delitua terus meningkatkan
kelengkapan peralatan medis rawat inap untuk
meningkatkan kualitas pelayanan pasien
6 Pengadaan obat terjamin setiap saat sehingga
pasien tidak merasa kuatir
A.4 Informasi
1 RSU Hidayah selalu memberi informasi yang
tepat dan akurat tentang kesehatan dan pelayanan
medis bagi pasien
2 Ketersediaan informasi tentang kondisi pasien
dan penanganannya membuat pasien merasa
puas.
3 RSU Hidayah Medan memiliki sumber informasi
akurat tentang pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien
77
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <30 tahun 8 13.8 13.8 13.8
30-40 tahun 27 46.6 46.6 60.3
41-50 tahun 14 24.1 24.1 84.5
>50 tahun 9 15.5 15.5 100.0
Total 58 100.0 100.0
Kelamin
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 33 56.9 56.9 56.9
Perempuan 25 43.1 43.1 100.0
Total 58 100.0 100.0
Pendidi kan
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMP 10 17.2 17.2 17.2
SMA 35 60.3 60.3 77.6
D3 7 12.1 12.1 89.7
S1 6 10.3 10.3 100.0
Total 58 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PNS 4 6.9 6.9 6.9
IRT 11 19.0 19.0 25.9
Pedagang 24 41.4 41.4 67.2
Peg.swasta 19 32.8 32.8 100.0
Total 58 100.0 100.0
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 7 12.1 12.1 12.1
Setuju 41 70.7 70.7 82.8
Tidak setuju 3 5.2 5.2 87.9
Sangat t idak setuju 7 12.1 12.1 100.0
Total 58 100.0 100.0
81
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 7 12.1 12.1 12.1
Setuju 30 51.7 51.7 63.8
Tidak setuju 7 12.1 12.1 75.9
Sangat t idak setuju 14 24.1 24.1 100.0
Total 58 100.0 100.0
Kehandalan bekerja personil rawat inap RSU Hidayah membuat pasi en merasa puas
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 11 19.0 19.0 19.0
Setuju 23 39.7 39.7 58.6
Tidak setuju 9 15.5 15.5 74.1
Sangat t idak setuju 15 25.9 25.9 100.0
Total 58 100.0 100.0
RSU Hidayah meningkatkan kehandalan kerja petugas medis secara rutin dan
berkesinambungan
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 8 13.8 13.8 13.8
Setuju 24 41.4 41.4 55.2
Tidak setuju 11 19.0 19.0 74.1
Sangat t idak setuju 15 25.9 25.9 100.0
Total 58 100.0 100.0
Kualitas pelayanan RSU Hidayah terli hat dari ketanggapan petugas terhadap setiap
keluhan pasi en
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 11 19.0 19.0 19.0
Setuju 29 50.0 50.0 69.0
Tidak setuju 4 6.9 6.9 75.9
Sangat t idak setuju 14 24.1 24.1 100.0
Total 58 100.0 100.0
82
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 3 5.2 5.2 5.2
Setuju 39 67.2 67.2 72.4
Tidak setuju 11 19.0 19.0 91.4
Sangat t idak setuju 5 8.6 8.6 100.0
Total 58 100.0 100.0
Kualitas Pelayanan
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 32 55.2 55.2 55.2
Buruk 26 44.8 44.8 100.0
Total 58 100.0 100.0
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 9 15.5 15.5 15.5
Setuju 37 63.8 63.8 79.3
Tidak setuju 4 6.9 6.9 86.2
Sangat t idak setuju 8 13.8 13.8 100.0
Total 58 100.0 100.0
Juml ah peralatan medis rawat inap memadai untuk mendukung pelayanan pasien
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 7 12.1 12.1 12.1
Setuju 32 55.2 55.2 67.2
Tidak setuju 6 10.3 10.3 77.6
Sangat t idak setuju 13 22.4 22.4 100.0
Total 58 100.0 100.0
83
RSU Hidayah sel alu meningkatkan juml ah peralatan sesuai dengan standar
pelayanan medi s
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 11 19.0 19.0 19.0
Setuju 28 48.3 48.3 67.2
Tidak setuju 9 15.5 15.5 82.8
Sangat t idak setuju 10 17.2 17.2 100.0
Total 58 100.0 100.0
RSU Hidayah mengupdate peral atan medis secara berkelanj utan untuk memenuhi
kebutuhan pasien bagi pelayanan medis yang berkuali tas
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 10 17.2 17.2 17.2
Setuju 26 44.8 44.8 62.1
Tidak setuju 11 19.0 19.0 81.0
Sangat t idak setuju 11 19.0 19.0 100.0
Total 58 100.0 100.0
RSU Hidayah Deli tua terus meningkatkan kelengkapan peralatan medi s rawat inap
untuk meningkatkan kuali tas pelayanan pasien
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 11 19.0 19.0 19.0
Setuju 27 46.6 46.6 65.5
Tidak setuju 5 8.6 8.6 74.1
Sangat t idak setuju 15 25.9 25.9 100.0
Total 58 100.0 100.0
Pengadaan obat terjami n setiap saat sehingga pasien tidak merasa kuatir
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 3 5.2 5.2 5.2
Setuju 38 65.5 65.5 70.7
Tidak setuju 12 20.7 20.7 91.4
Sangat t idak setuju 5 8.6 8.6 100.0
Total 58 100.0 100.0
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 33 56.9 56.9 56.9
Buruk 25 43.1 43.1 100.0
Total 58 100.0 100.0
84
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 13 22.4 22.4 22.4
Setuju 29 50.0 50.0 72.4
Tidak setuju 6 10.3 10.3 82.8
Sangat t idak setuju 10 17.2 17.2 100.0
Total 58 100.0 100.0
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 8 13.8 13.8 13.8
Setuju 33 56.9 56.9 70.7
Tidak setuju 7 12.1 12.1 82.8
Sangat t idak setuju 10 17.2 17.2 100.0
Total 58 100.0 100.0
RSU Hidayah memiliki j aminan pelayanan cepat dan akurat sehi ngga memberi
kepuasan tersendiri bagi pasi en
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 10 17.2 17.2 17.2
Setuju 28 48.3 48.3 65.5
Tidak setuju 8 13.8 13.8 79.3
Sangat t idak setuju 12 20.7 20.7 100.0
Total 58 100.0 100.0
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 4 6.9 6.9 6.9
Setuju 32 55.2 55.2 62.1
Tidak setuju 10 17.2 17.2 79.3
Sangat t idak setuju 12 20.7 20.7 100.0
Total 58 100.0 100.0
85
RSU Hidayah terus meningkatkan jaminan pelayanan agar dapat memberi pelayanan
yang memuaskan pasien
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 11 19.0 19.0 19.0
Setuju 32 55.2 55.2 74.1
Tidak setuju 3 5.2 5.2 79.3
Sangat t idak setuju 12 20.7 20.7 100.0
Total 58 100.0 100.0
RSU Hidayah Deli tua selalu menjami n pengadaan obat secara cepat sesuai
kebutuhan pasien
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 5 8.6 8.6 8.6
Setuju 40 69.0 69.0 77.6
Tidak setuju 9 15.5 15.5 93.1
Sangat t idak setuju 4 6.9 6.9 100.0
Total 58 100.0 100.0
Kecepatan Pelayanan
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 36 62.1 62.1 62.1
Buruk 22 37.9 37.9 100.0
Total 58 100.0 100.0
Frequency Table
RSU Hidayah sel alu memberi informasi yang tepat dan akurat tentang kesehatan dan
pelayanan medi s bagi pasien
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 11 19.0 19.0 19.0
Setuju 42 72.4 72.4 91.4
Tidak setuju 1 1.7 1.7 93.1
Sangat t idak setuju 4 6.9 6.9 100.0
Total 58 100.0 100.0
86
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 4 6.9 6.9 6.9
Setuju 38 65.5 65.5 72.4
Tidak setuju 9 15.5 15.5 87.9
Sangat t idak setuju 7 12.1 12.1 100.0
Total 58 100.0 100.0
RSU Hidayah Medan memili ki sumber informasi akurat tentang pelayanan medis
yang diberikan kepada pasi en
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 14 24.1 24.1 24.1
Setuju 20 34.5 34.5 58.6
Tidak setuju 11 19.0 19.0 77.6
Sangat t idak setuju 13 22.4 22.4 100.0
Total 58 100.0 100.0
RSU Hidayah Medan menj amin informasi lengkap dan akurat tentang kondisi terakhir
pasien rawat i nap
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 14 24.1 24.1 24.1
Setuju 21 36.2 36.2 60.3
Tidak setuju 8 13.8 13.8 74.1
Sangat t idak setuju 15 25.9 25.9 100.0
Total 58 100.0 100.0
RSU Hidayah Medan menyediakan fasili tas medi a sosial yang mendorong pasien
mendapatkan informasi yang lengkap
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 11 19.0 19.0 19.0
Setuju 38 65.5 65.5 84.5
Tidak setuju 1 1.7 1.7 86.2
Sangat t idak setuju 8 13.8 13.8 100.0
Total 58 100.0 100.0
87
RSU Hidayah Medan tetap mengupdate sumber informasi terkini tentang kondisi
kesehatan pasien dan penanganan medis yang diberikan
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 6 10.3 10.3 10.3
Setuju 40 69.0 69.0 79.3
Tidak setuju 9 15.5 15.5 94.8
Sangat t idak setuju 3 5.2 5.2 100.0
Total 58 100.0 100.0
Informasi
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 38 65.5 65.5 65.5
Buruk 20 34.5 34.5 100.0
Total 58 100.0 100.0
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 9 15.5 15.5 15.5
Setuju 36 62.1 62.1 77.6
Tidak setuju 3 5.2 5.2 82.8
Sangat t idak setuju 10 17.2 17.2 100.0
Total 58 100.0 100.0
Pasien berniat kembali memanfaatkan instalais rawat inap karena merasa puas
dengan proses kerja tenaga medis yang handal dan cekatan
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 8 13.8 13.8 13.8
Setuju 31 53.4 53.4 67.2
Tidak setuju 11 19.0 19.0 86.2
Sangat t idak setuju 8 13.8 13.8 100.0
Total 58 100.0 100.0
88
Keluarga pasi en rawat i nap merasa puas dengan cara kerja petugas medis
sehingga mendorong pasien untuk tetap memanfaatkannya
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 12 20.7 20.7 20.7
Setuju 21 36.2 36.2 56.9
Tidak setuju 12 20.7 20.7 77.6
Sangat t idak setuju 13 22.4 22.4 100.0
Total 58 100.0 100.0
Petugas medis memberi kepuasan tersendiri bagi pasien dan keluarga sehngga
memutuskan untuk tetap memanfaatkan i nstalasi rawat inap
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 12 20.7 20.7 20.7
Setuju 24 41.4 41.4 62.1
Tidak setuju 10 17.2 17.2 79.3
Sangat t idak setuju 12 20.7 20.7 100.0
Total 58 100.0 100.0
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 5.00 1 1.7 1.7 1.7
Sangat set uju 10 17.2 17.2 19.0
Setuju 31 53.4 53.4 72.4
Tidak setuju 4 6.9 6.9 79.3
Sangat t idak setuju 12 20.7 20.7 100.0
Total 58 100.0 100.0
Pasien RSU Hidaya Delitua cenderung memanfaatkan instalasi rawat i nap karena
puas dengan fasil itas,kualitas dan kecepatan pel ayanan
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 5 8.6 8.6 8.6
Setuju 37 63.8 63.8 72.4
Tidak setuju 11 19.0 19.0 91.4
Sangat t idak setuju 5 8.6 8.6 100.0
Total 58 100.0 100.0
89
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Memanf aatkan 34 58.6 58.6 58.6
Tidak 24 41.4 41.4 100.0
Total 58 100.0 100.0
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
v ariables in the procedure.
Cronbach's
Alpha N of Items
.793 6
Item-Total Statisti cs
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
v ariables in the procedure.
90
Cronbach's
Alpha N of Items
.804 6
Item-Total Statistics
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
v ariables in the procedure.
Cronbach's
Alpha N of Items
.802 6
Item-Total Statisti cs
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
v ariables in the procedure.
Cronbach's
Alpha N of Items
.807 6
Item-Total Statisti cs
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
v ariables in the procedure.
Cronbach's
Alpha N of Items
.806 6
92
Item-Total Statisti cs
Crosstabs
Kualitas Pelayanan * Pemanfaatan Instalasi Rawat Inap
Crosstab
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
Logistic Regression
Case Processing Summary
a
Unweighted Cases N Percent
Selected Cases Included in Analy sis 58 100.0
Missing Cases 0 .0
Total 58 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 58 100.0
a. If weight is in ef f ect, see classif ication table f or the total
number of cases.
Predicted
Pemanf aatan Instalasi
Rawat Inap
Memanf a Percentage
Observ ed Tidak atkan Correct
Step 0 Pemanf aatan Instalasi Tidak 0 25 .0
Rawat Inap Memanf aatkan 0 33 100.0
Ov erall Percentage 56.9
a. Constant is included in the model.
b. The cut v alue is .500
97
Score df Sig.
St ep Variables X1 21.978 1 .000
0 X2 16.945 1 .000
X3 12.683 1 .000
X4 24.391 1 .000
Ov erall Stat istics 35.413 4 .000
Chi-square df Sig.
St ep 1 St ep 44.835 4 .000
Block 44.835 4 .000
Model 44.835 4 .000
Model Summary
Classification Tabl ea
Predicted
Pemanf aatan Instalasi
Rawat Inap
Memanf a Percentage
Observ ed Tidak atkan Correct
Step 1 Pemanf aatan Instalasi Tidak 23 2 92.0
Rawat Inap Memanf aatkan 4 29 87.9
Ov erall Percentage 89.7
a. The cut v alue is .500
98
Classification Tabl ea
Predicted
Pemanf aatan Instalasi
Rawat Inap
Memanf a Percentage
Observ ed Tidak atkan Correct
Step 1 Pemanf aatan Instalasi Tidak 23 2 92.0
Rawat Inap Memanf aatkan 4 29 87.9
Ov erall Percentage 89.7
a. The cut v alue is .500
DOKUMENTASI PENELITIAN