Anda di halaman 1dari 156

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGALAMAN HAMIL DAN


STATUS KEHAMILAN DENGAN CITRA
TUBUH PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI
PUSKESMAS RAWA BUNTU
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2021

Oleh :

Ulfi Fatkhurohmah

180210045

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TANGERANG SELATAN

2021
HUBUNGAN PENGALAMAN HAMIL DAN
STATUS KEHAMILAN DENGAN CITRA
TUBUH PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI
PUSKESMAS RAWA BUNTU
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2021

Skripsi Ini Diajukan Untuk Melengkapi Sebagai


Persyaratan Menjadi Sarjana Ilmu Keperawatan

Oleh :

Ulfi Fatkhurohmah

180210045

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BANTEN TANGERANG SELATAN

2021

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ulfi Fatkhurohmah
NIM 180210045
Mahasiswa ilmu keperawatan Angkatan 2018

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan yang berjudul
“HUBUNGAN PENGALAMAN HAMIL DAN STATUS KEHAMILAN
DENGAN CITRA TUBUH PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI
PUSKESMAS RAWA BUNTU TANGERANG SELATAN TAHUN 2021”

Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya
menerima sangsi yang telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini saya buat
dengan sebenar-benarnya.

Tangerang Selatan, Agustus 2021

(Ulfi Fatkhurohmah)

iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Laporan Skripsi ini telah dipertanggungjawabkan dihadapan tim penguji


Program Studi Keperawatan Jenjang S1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang Selatan, 26 Agustus 2021

Tim Pembimbing

Menyetujui tim penguji Tanda tangan

Dian Puspitasari Effendi


1. S.Kep, M.Kep (Ketua)
Tanggal:26/08/2021

dr. Resna A Soerawidjaja,


2. MScPh, CHt (Anggota)
Tanggal:26/08/2021

3. DR. dr. Fikri Effendi (Anggota)

Tanggal:26/08/2021

4. Yuli Nurkamilawati, Amd. Keb (Anggota)

Tanggal:26/08/ 2021

iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Laporan Skripsi ini telah disetujui dihadapan tim


penguji Program Studi Keperawatan Jenjang
S1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang Selatan, 12 Agustus 2021

Tim Pembimbing

Tanda tangan

Pembimbing Materi (Dian Puspitasari Effendi, S.Kep,M.Kep )

Pembimbing Metodologi ( Dr. dr. Fikri Effendi )

Pembimbing Lapangan ( Yuli Nurkamilawati, Amd. Keb )

v
SURAT PERNYATAAN

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ulfi Fatkhurohmah

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 09 Agustus

2000 Agama : Islam

Alamat : Jalan Delima 3 No. 7 RT.003 RW. 007

Perumnas II Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat.

Email : ulfiftkhrmh18@gmail.com

No. Hp 089619897658

Riwayat Pendidikan :

1. TK AL-JANNAH : Tahun 2005-2006


2. SD Negeri Perumnas BP : Tahun 2006-2012
3. SMP Negeri 1 Parungpanjang : Tahun 2012- 2015
4. SMK Kesehatan Riksa Indrya : Tahun 2015-2018
5. STIKes Banten Program Studi Ilmu Keperawatan : Tahun 2018-2021

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul "Gambaran Citra Tubuh
Pada Ibu Hamil Trimester II Di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021”

Adapun tujuan dari pembuatan penelitian ini adalah untuk diujikan


sebagai skripsi untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan di Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Banten Banyak pihak yang telah memberikan bantuan serta
dukungan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penyusun ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan
bantuan khususnya kepada

1. Allah SWT, atas nikmat dan karunianya yang tiada henti untuk
umatnya dan telah memberikan keridhoan serta memudahkan dan
melancarkan segala urusan bagi penyusun sehingga bisa
menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu, Bapak, adik tercinta, kaka tercinta, serta keluarga besar yang
selalu mendoakan, mendukung, dan membantu penyusun dalam
proses mengerjakan skripsi ini.
3. Bapak dr. Resna A Soerawidjaja, MSc.PH.,C.Ht selaku ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Banten dan penguji yang sudah bersedia
menyisihkan waktu disela kesibukannya untuk menguji skripsi.
4. Bapak DR. dr. Fikry Effendi selaku pembimbing metodologi
penelitian yang telah mengarahkan, memberi masukan dan motivasi
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Dian Puspitasari Effendi, S.Kp, M.Kep. selaku pembimbing
materi yang menyediakan waktu, tenaga dan kesabaran serta
memberikan ilmu dan motivasi dalam mengarahkan dan memberikan
masukan dalam penyusunan skripsi ini.

viii
6. Ibu Yuli Nurkamilawati, Amd. keb. selaku pembimbing lapangan
yang telah memberikan kesempatan dan arahan kepada penyusun
selama proses penelitian.
7. Seluruh dosen STIKBA Ibu Dian, De. Resna, dan yang tidak bisa
penyusun sebutkan satu persatu, seluruh bidan di PUSKESMAS Rawa
Buntu. Ibu Yuli, Ibu Dwi, Ibu Elis, yang telah membantu penyusun
dalam memberikan data yang dibutuhkan selama proses penelitian.
8. Keluarga GAS, Dina, Wiwi, Cistin, Rahma, Pijoh yang telah
membantu penyusun dalam menghilangkan stress dengan tingkah
lakunya dan memberikan motivasi kepada penyusun.
9. Teman-teman satu bimbingan bu dian yang telah membantu mencari
data dan materi bersama dan selalu memberikan semangat untuk terus
berjuang.
10. Keperawatan 6b 2021 yang telah memberikan dukungan dan semangat
satu sama lain.

Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari


kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penyusun harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, dengan
segala keterbatasan yang penyusun miliki, penyusun mengharapkan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca

Tangerang selatan, Desember 2021

( Ulfi Fatkhurohmah )

ix
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SKRIPSI, 2021
ULFI FATKHUROHMAH
180210045

GAMBARAN CITRA TUBUH PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI


PUSKESMAS RAWA BUNTU TAHUN 2021
xix+6 bab+99 halaman+14 tabel+103 daftar pustaka+5 lampiran

ABSTRAK

Pendahuluan: Pada kehamilan terjadi perubahan fisiologis pada ibu salah satunya
adalah perubahan tubuh. Perubahan ini akan berdampak pada perubahan citra
tubuh (Body Image) yang akan berdampak pada Kesehatan ibu dan bayinya.
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui gambaran citra tubuh pada ibu hamil
trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu, kecamatan Serpong, Kota Tangerang
Selatan tahun 2021. Metode Penelitian: Kuantitatif crossectional dengan jumlah
responden 17 ibu hamil trimester II, sedangkan wawancara dengan jumlah
responden 5 ibu hamil trimester II. Hasil Penelitian: Citra tubuh terdiri dari 4
aspek yaitu afektif, persepsi, kognitif dan perilaku. Keseluruhan apsek memiliki
citra tubuh yang positif pada ibu hamil trimester II. Kesimpulan: Seluruh ibu
hamil trimester II memiliki citra tubuh yang positif. Saran: Bagi penelitian
selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai data ke arah penentuan
intervensi untuk mengatasi masalah gangguan citra tubuh.
Kata kunci: Perubahan Fisik, Citra Tubuh, Ibu Hamil Trimester II

x
HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCE BANTEN
NURSING BACHELOR STUDY PROGRAM
THESIS, 2021
ULFI FATKHUROHMAH
180210045

IMAGE OF THE BODY IMAGE OF PREGNANT MOTHERS IN


TRIMESTER II AT RAWA BUNTU PUSKESMAS, 2021
xix+6 chapters+99 pages+14 tables+103 bibliography+5 attachments

ABSTRACT

Introduction: During pregnancy, there are physiological changes in the mother,


one of which is body changes. This change will have an impact on changes in
body image (Body Image) which will have an impact on the health of the mother
and baby. Research Purpose: to find out the description of body image in second
trimester pregnant women at Rawa Buntu Health Center, Serpong sub-district,
South Tangerang City in 2021. Method: Quantitative crossectional with the
number of respondents 17 pregnant women in the second trimester, while
interviews with the number of respondents 5 pregnant women in the second
trimester . Results: Body image consists of 4 aspects, namely affective,
perceptual, cognitive and behavioral. All of the apex have a positive body image
in the second trimester of pregnant women. Conclusion: All pregnant women in
the second trimester have a positive body image. Suggestion: For further research,
this research can be used as data towards determining interventions to overcome
the problem of body image disorders.
Keywords: Physical Changes, Body Image, Second Trimester Pregnant Women

xi
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................................iii


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI....................................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.....................................................................v
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
ABSTRAK...............................................................................................................x
ABSTRACT............................................................................................................xi
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR ISTILAH...............................................................................................xv
DAFTAR TABEL.................................................................................................xvi
DAFTAR BAGAN.............................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xix
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................5
1.3 PERTANYAAN PENELITIAN................................................................6
1.4 TUJUAN PENELITIAN...........................................................................7
1.4.1 Tujuan Umum....................................................................................7
1.4.2 Tujuan Khusus...................................................................................7
1.5 MANFAAT PENELITIAN.......................................................................8
1.5.1 Bagi Ilmu Pengetahuan......................................................................8
1.5.2 Bagi Profesi........................................................................................8
1.5.3 Bagi Institusi atau lokasi penelitian...................................................8
1.5.4 Bagi penelitian Selanjutnya................................................................8
1.5.5 Bagi Ibu Hamil...................................................................................8
1.5.6 Bagi Peneliti.......................................................................................9
BAB II....................................................................................................................10
LANDASAN TEORI.............................................................................................10
2.1 CITRA TUBUH SELAMA HAMIL.......................................................10

xii
2.1.1 Definisi Citra Tubuh Pada Kehamilan.............................................10
2.1.2 Gambaran Citra Tubuh Pada Kehamilan.........................................11
2.1.3 Tanda dan Gejala Gangguan Citra Tubuh Pada Kehamilan............12
2.1.4 Aspek Citra Tubuh...........................................................................15
2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Citra tubuh.........................................20
2.1.6 Dampak Gangguan Citra Tubuh......................................................21
2.1.7 Intervensi Keperawatan Untuk Mengatasi Citra Tubuh..................27
2.1.8 Alat Ukur Citra Tubuh.....................................................................32
2.1.9 Kerangka Teori......................................................................................33
BAB III..................................................................................................................34
GAMBARAN LOKASI PENELITIAN................................................................34
3.1. Latar Belakang Tempat Penelitian..........................................................34
3.2. Gambaran Wilayah Kerja PUSKESMAS Rawa Buntu..........................37
3.2.1 Demografi........................................................................................38
3.3 Visi Misi..................................................................................................39
3.4 Ketenagaan..............................................................................................40
BAB IV..................................................................................................................47
METODE PENELITIAN.......................................................................................47
4.1 Kerangka Konsep....................................................................................47
4.2 Hipotesis Penelitian.................................................................................49
4.3 Definisi Operasional................................................................................49
4.4 Desain Penelitian.....................................................................................52
4.5 Populasi Dan Sampel Pada Penelitian.....................................................53
4.6 Waktu Dan Tempat Penelitian................................................................54
4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas...................................................................54
4.8 Jenis Data Yang Digunakan Dalam Penelitian........................................55
4.9 Metode Pengolahan Data.........................................................................56
4.10 Etika Penelitian........................................................................................57
4.11 Analisis Data...........................................................................................58
BAB V....................................................................................................................61
HASIL & PEMBAHASAN...................................................................................61
5.1. Pelaksanaan Penelitian............................................................................61
5.2 Hasil Penelitian Kuantitatif.....................................................................63
5.2.1 Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Trimester II..............................63

xiii
5.2.2 Gambaran Citra Tubuh Ibu Hamil Trimester II...............................67
5.2.3 Gambaran Pengalaman Hamil Pada Ibu Hamil Trimester II di
PUSKESMAS Rawa Buntu.............................................................70
5.2.4 Gambaran Status Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester II di
PUSKESMAS Rawa Buntu.............................................................71
5.2.5 Persentase Hubungan Pengalaman Hamil dengan Citra Tubuh Pada
Ibu Hamil Trimester II.....................................................................73
5.2.6 Persentase Hubungan Status Kehamilan Dengan Citra Tubuh Pada
Ibu Hamil Trimester II.....................................................................76
5.3 Hasil Wawancara Faktor Yang Mempengaruhi Citra Tubuh..................79
5.3.1 Dukungan Suami..............................................................................79
5.3.2 Informasi Tentang Perubahan Yang Terjadi Pada Masa Kehamilan
81
5.3.3 Persepsi Diri Sendiri........................................................................83
5.3.4 Media Sosial.....................................................................................84
BAB VI..................................................................................................................87
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................87
6.1 Kesimpulan..............................................................................................87
6.2 Saran........................................................................................................88
6.2.1 Bagi PUSKESMAS Rawa Buntu.....................................................88
6.2.2 Bagi Responden Penelitian..............................................................89
6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya.................................................................90
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................91
LAMPIRAN...........................................................................................................99

xiv
DAFTAR ISTILAH

NEDC : National Eating Disorder Collaboration


KK : Kartu Keluarga
RT : Rukun Tetangga
PPNI : Persatuan Perawat Nasional Indonesia
IKAPI : Ikatan Penerbit Indonesia
ANC : Antenatal Care
BIPS : Body Image Pregnancy Scale
SPSS : Statistical Product and Service Solution
PPKM : Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Gform : Google Form
BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.8.1 : Tabel Blue Print Skala Body Image


Tabel 3.2.1 : Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan
PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2020
Tabel 3.2.2 : Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah RW/RT,
Jumlah KK, & Jumlah Rumah Tangga Menurut
Desa di Wilayah PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun
2020
Tabel 3.2.1.1 : 10 Penyakit terbanyak di wilayah PUSKESMAS
Rawa Buntu
Tahun 2020
Tabel 3. 4.1 : Jumlah Tenaga Berdasarkan Jenis Ketenagaan
di PUSKESMAS Rawa Buntu 2020
Tabel 3.4.2 : Jumlah Data Ibu Hamil Trimester II Di PUSKESMAS
Rawa Buntu 2021
Tabel 3.4.3 : Data Populasi Ibu Hamil Trimester II di
PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021
Tabel 4.3.1 : Definisi Operasional

Tabel 5.2.1.1 : Persentase karakteristik Ibu Hamil Trimester II


di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021
Tabel 5.2.2.1 : Persentase Citra Tubuh Ibu Hamil Trimester
II
di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021
Tabel 5.2.3.1 : Persentase Pengalaman Hamil Pada Ibu Hamil Trimester

II di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021

Tabel 5.2.4.1 : Persentase Status Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester

II di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021

xvi
Tabel 5.2.5.1 : Persentase Hubungan Pengalaman Hamil Dengan

xvii
Citra Tubuh Pada Ibu Hamil Trimester II II Di
PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021

Tabel 5.2.6.1 : Persentase Hubungan Status Kehamilan Dan Pengalaman

Hamil Pada Ibu Hamil Trimester II II Di PUSKESMAS


Rawa Buntu Tahun 2021

xviii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1.9 : Kerangka Teori


Bagan 4.1 : Kerangka
Konsep

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden

Lampiran 2 : Informed Consent

Lampiran 3 : Kuesioner

Lampiran 4 : Pedoman Wawancara

Lampiran 5 : Foto Dokumentasi

Penelitian

xx
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehamilan trimester kedua adalah kehamilan dengan usia 13–27


minggu. Memasuki trimester kedua pada minggu ke 16 akan mulai
tampak adanya perubahan bentuk tubuh pada wanita hamil. Hal ini
terjadi karena adanya pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron
(Syaiful & Fatmawati, 2019).
Pada kehamilan akan terjadi beberapa perubahan baik secara
fisik, psikologi, seksual. Perubahan tersebut akan saling berkaitan
Perubahan yang terjadi pada kehamilan ini adalah hal yang normal. Maka
dari itu ibu hamil harus dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan
yang terjadi pada tubuhnya. Apabila ibu hamil tidak dapat beradaptasi
dengan perubahan pada tubuhnya maka akan menimbulkan masalah.
Perubahan yang terjadi pada trimester II diantaranya adalah
perubahan fisik contohnya perubahan pada beberapa bagian tubuh sudah
mulai tampak adanya perubahan pada kulit seperti pigmentasi kulit.
Sebagian kulit berubah warna menjadi gelap terutama pada bagian wajah,
leher, ketiak, selangkangan, payudara, dan garis kehitaman yang tampak
disekitar perut, payudara membesar. Kemudian terjadi perubahan pada
seksual ibu yaitu ibu merasakan meningkatnya libido, dan pada
psikologis pun terjadi perubahan yaitu Ibu perubahan emosional, rasa
khawatir, dan rasa tidak nyaman (Syaiful & Fatmawati, 2019).

Semua perubahan yang terjadi pada kehamilan akan


menyebabkan ibu hamil kehilangan kepercayaan dirinya. Apabila ibu
tidak bisa beradaptasi menerima perubahan yang terjadi pada dirinya
maka akan menciptakan gangguan yaitu gangguan citra tubuh. Citra
Tubuh (Body Image) adalah sikap atau cara pandang seseorang terhadap
tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Dan ini sering terjadi pada ibu
hamil (Ruswadi, 2021).

1
Gangguan Citra tubuh sering terjadi pada kehamilan. Hal ini
didukung dengan data penelitian yang dilakukan oleh (Pakasi, Zakiyah,
dan Setyaningsih, 2020, didapatkan data sebanyak 64 responden (100%)
responden dari ibu hamil, terdapat 13 responden (20,3%) yang memiliki
citra tubuh negatif.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Basista, Kwiecinska &


Ilska, 2020), menunjukkan data bahwa terdapat 54 orang (36%) ibu hamil
yang tidak menerima atau hanya menerima sebagian dari penampilan
fisik mereka saat hamil.

Hasil penelitian tersebut sama seperti hasil penelitian yang


dilakukan oleh (Mail, 2020), didapatkan data bahwa dari 31 orang
(100%) terdapat sebanyak 19 orang (61,3%) ibu yang memiliki sikap
tidak menerima terhadap perubahan fisiologis saat kehamilan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Marsiwi, Holidah &


Anggraeni, 2019), didapatkan data dari 62 responden (100%) terdapat
sebanyak 13 responden (21,0%) yang memiliki body image rendah.

Dan data yang didapatkan dari PUSKESMAS Rawa Buntu selama


3 bulan terakhir terkait data kunjungan ANC adalah sebanyak 174
kunjungan di bulan februari, 204 kunjungan di bulan maret, dan 159
kunjungan di bulan April sehingga total kunjungan pada 3 bulan terakhir
adalah 537 kunjungan. Kunjungan pada trimester I sebanyak 55,
Kunjungan pada trimester II sebanyak 143 kunjungan, Kunjungan pada
trimester III sebanyak 297.

Gangguan citra tubuh yang terjadi pada ibu hamil pasti disebabkan
oleh faktor-faktor. Faktor yang mempengaruhi Gangguan citra tubuh
pada ibu hamil adalah : usia, dukungan pasangan, pendidikan, perubahan
fisik, sosial-kultural.

2
Faktor yang mempengaruhi citra tubuh yang pertama adalah usia.
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh (Mail, 2020)
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan data yang menunjukkan bahwa
umur mempengaruhi citra tubuh pada ibu hamil. Umur yang masih muda
akan mempengaruhi pengalaman tentang kehamilan, sehingga semakin
tua umur wanita saat hamil maka akan lebih mudah menerima perubahan
yang terjadi saat kehamilan.

Hasil penelitian diatas juga sama seperti penelitian yang dilakukan


oleh (Hicks & Brown, 2016), yang menunjukkan data bahwa adanya
hubungan yang signifikan antara usia ibu dan citra tubuh. Ibu yang lebih
tua lebih positif dan lebih bangga terhadap dirinya, dikarenakan dengan
usia yang lebih matang responden telah mempunyai pengalaman tentang
kehamilan sehingga usia mempengaruhi citra tubuh.

Faktor kedua yang mempengaruhi citra tubuh adalah dukungan


suami/pasangan. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Cevik & Yanikkerem, 2020) didapatkan data bahwa sikap negatif
dari pasangan akan mempengaruhi perubahan citra tubuh wanita. Hal
ini dikarenakan apabila suami/pasangan memberikan respon positif
terhadap perubahan saat kehamilan maka ibu akan lebih mudah
menerima perubahan yang terjadi karena adanya dukungan dari
suami/pasangan.

Hasil penelitian diatas juga sama seperti penelitian yang


dilakukan oleh (Utami dan Nurhidayati, 2018) yang menunjukkan data
bahwa dukungan suami memberikan pengaruh terhadap penerimaan diri
pada wanita hamil yang mengalami perubahan pada dirinya selama
kehamilan. semakin baik dukungan suami maka akan semakin
meningkat citra tubuh ibu hamil, begitu pun sebaliknya.

3
Faktor ketiga yang mempengaruhi citra tubuh ibu hamil adalah
Pendidikan. Hal ini didukung dengan data penelitian yang dilakukan
oleh (Mail, 2020). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan data
responden yang berpendidikan SMA lebih mudah menerima informasi
terkait kehamilan. Pendidikan mempengaruhi citra tubuh pada ibu
hamil. Semakin tinggi Pendidikan maka akan mendapatkan
pengetahuan dan wawasan yang lebih banyak sehingga akan lebih
mudah menerima informasi terkait perubahan yang terjadi selama
kehamilan.

Hasil penelitian tersebut juga sama seperti penelitian yang


dilakukan oleh (Hicks & Brown, 2016), didapatkan data bahwa Ibu
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi secara signifikan lebih
positif menghadapi perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan.

Faktor keempat yang mempengaruhi citra tubuh adalah


perubahan pada fisik saat kehamilan. Hal ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Juliadilla, 2017) menunjukkan data
bahwa wanita hamil merasa tidak puas dengan citra tubuhnya dan
memiliki gambaran yang negatif pada dirinya terhadap perubahan
bentuk dan berat badannya selama kehamilan.

Hasil penelitian tersebut juga sama seperti hasil penelitian yang


dilakukan oleh (Tsuchiya, Yasui & Ohashi, 2019), menunjukkan data
bahwa adanya ketidakpuasan pada tubuh mereka saat hamil
dikarenakan tubuhnya gemuk dan tidak sesuai dengan Body Masa
Index, sehingga ukuran tubuh menjadi tidak ideal. Ibu hamil
menunjukkan keinginan untuk menjadi kurus. Perubahan yang terjadi
pada tubuhnya seperti menjadi gemuk membuat wanita memiliki
persepsi negatif pada dirinya.

Faktor kelima yang mempengaruhi citra tubuh adalah faktor


sosial-kultural. Hal ini didukung dengan data yang dilakukan oleh
(Ammar dan Nurmala, 2020) dapat disimpulkan bahwa dari hasil
analisis bivariat menunjukkan bahwa adanya hubungan antara faktor

4
sosio- kultural terhadap dimensi body image. Hal ini dapat dilihat dari
adanya hubungan faktor sosio-kultural terhadap setiap dimensi body
image.

5
Hasil diatas sama seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Stojcic, Dong, dan Ren, 2020) menunjukkan data bahwa adanya
pengaruh budaya terhadap persepsi tubuh ideal/citra tubuh. Maka bisa
disimpulkan bahwa budaya berpengaruh terhadap persepsi seseorang
akan citra tubuhnya. Hal ini dikarenakan lingkungan sosial pasti
memiliki pendapat sendiri terkait bagaiamana bentuk tubuh yang ideal.
Didalam faktor sosial- kultural memiliki preferensi yang lebih kuat untuk
tubuh yang lebih ramping lebih baik dibandingkan dengan ukuran tubuh
yang gemuk, sehingga pada wanita yang memiliki tubuh gemuk merasa
bahwa tubuhnya tidak sesuai standar tubuh di lingkungan sosial-
kulturalnya.

Dari fenomena diatas, citra tubuh merupakan sesuatu yang penting


diperhatikan pada ibu hamil karena akan menimbulkan masalah yang
besar apabila tidak diatasi. Oleh karena itu peneliti ingin
mengidentifikasi gambaran terkait citra tubuh di kecamatan Serpong,
Kota Tangerang Selatan yang memiliki nilai budaya yang berbeda, kultur
yang berbeda, sehingga peneliti ingin melihat gambaran citra tubuh,
faktor yang mempengaruhi citra tubuh dan dampak yang mempengaruhi
citra tubuh.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Kehamilan trimester kedua adalah kehamilan dimana mulai tampak


beberapa perubahan yang terjadi khususnya perubahan yang terjadi secara
fisiologi. Pada kehamilan trimester kedua, akan terjadi perubahan bentuk
pada ibu hamil. Perubahan ini merupakan hal yang normal terjadi, oleh
karena itu ibu harus mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.
Apabila ibu tidak dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada
tubuhnya maka akan menimbulkan masalah, salah satunya adalah masalah
terkait citra tubuh.

PUSKESMAS Rawa Buntu merupakan salah satu wilayah dari


kecamatan Serpong dimana dari hasil studi pendahuluan didapatkan data
bahwa terdapat perempuan yang mengalami depresi selama tahun 2020

6
sebanyak 3 orang.

7
Selain itu di PUSKESMAS Rawa Buntu terdapat data 137 KK
dengan rata-rata anak per KK adalah sebanyak 2 anak. Dan rata-rata jarak
kehamilan pada tahun 2020 yaitu 50% diatas 5 tahun, 20% diatas 2 tahun
dan 30% diatas 3 tahun. Fenomena diatas dapat diperkirakan terjadi karena
masalah citra tubuh yang dialami perempuan ketika hamil, karena seperti
yang kita ketahui bahwa perempuan yang mengalami gangguan citra tubuh
dapat mengakibatkan dampak perubahan psikologis salah satunya depresi.
Selain itu mengetahui perempuan tersebut tidak menginginkan lagi untuk
hamil karena hamil dianggap sesuatu hal yang menyulitkan untuk
perempuan tersebut. Dari fenomena diatas peneliti ingin melihat citra
tubuh perempuan hamil khususnya pada trimester II karena pada trimester
ini sudah mulai terjadi perubahan dari struktur tubuh, bentuk, ukuran serta
fungsi tubuh yang signifikan berkaitan dengan membesarnya kehamilan.

Dari fenomena yang sudah didapatkan diatas peneliti ingin melihat


citra tubuh perempuan hamil khususnya trimester II karena pada trimester
ini sudah mulai terjadi perubahan yang berkaitan dengan ukuran, bentuk
dan berat badan yang signifikan yang berhubungan dengan membesarnya
kehamilan.

1.3 PERTANYAAN PENELITIAN

1. Bagaimana persentase karakteristik ibu hamil trimester II di


PUSKESMAS Rawa Buntu, kecamatan Serpong, Kota Tangerang
Selatan tahun 2021?
2. Bagaimana persentase gambaran citra tubuh pada ibu hamil trimester
II di PUSKESMAS Rawa Buntu, kecamatan Serpong, Kota
Tangerang Selatan tahun 2021?
3. Bagaimana persentase pengalaman hamil pada ibu hamil trimester II
di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021?
4. Bagaimana persentase status kehamilan pada ibu trimester II di
PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021?

8
5. Bagaimana persentase hubungan pengalaman hamil dengan citra
tubuh pada ibu hamil trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu,
kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan tahun 2021?
6. Bagaimana persentase status kehamilan dengan citra tubuh pada ibu
hamil trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu, kecamatan Serpong,
Kota Tangerang Selatan tahun 2021?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1.4.1 Tujuan Umum


Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran citra tubuh pada ibu hamil trimester II di Puskesmas
Rawa Buntu, kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan tahun
2021.

1.4.2 Tujuan Khusus


1. Mengidentifikasi persentase karakteristik ibu hamil trimester II
di PUSKESMAS Rawa Buntu, kecamatan Serpong, Kota
Tangerang Selatan tahun 2021.
2. Mengidentifikasi persentase citra tubuh pada aspek : persepsi,
affektif, kognitif dan perilaku pada ibu hamil trimester II di
PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021.
3. Mengidentifikasi persentase pengalaman hamil pada ibu hamil
trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu, kecamatan
Serpong, Kota Tangerang Selatan tahun 2021.
4. Mengidentifikasi persentase status kehamilan pada ibu hamil
trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu, kecamatan
Serpong, Kota Tangerang Selatan tahun 2021.
5. Mengidentifikasi hubungan pengalaman hamil dengan citra
tubuh pada ibu hamil trimester II di PUSKESMAS Rawa
Buntu, kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan tahun
2021.
6. Mengidentifikasi hubungan status kehamilan dengan citra
tubuh pada ibu hamil trimester II di PUSKESMAS Rawa
Buntu, kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan tahun
9
2021.

1
1.5 MANFAAT PENELITIAN

1.5.1 Bagi Ilmu Pengetahuan


Dapat menjadi data dasar untuk mengembangkan ilmu
keperawatan maternitas khususnya yang berkaitan dengan
perubahan kehamilan pada aspek psikologis yang berkaitan dengan
konsep diri.

1.5.2 Bagi Profesi


Dapat dijadikan data untuk memberikan asuhan
keperawatan pada ibu hamil trimester II sehingga kita dapat
menentukan intervensi yang tepat untuk ibu hamil yang mengalami
masalah citra tubuh.

1.5.3 Bagi Institusi atau lokasi penelitian


Hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk bahan ajar
perkuliahan baik dalam bentuk modul ataupun bahan bacaan di
keperawatan maternitas khususnya terkait dengan citra tubuh pada
kehamilan, selain itu dapat digunakan untuk menjadi data dasar
melakukan pengabdian pada masyarakat yang berkaitan dengan
pendampingan ibu hamil di kelas ANC yang mengalami masalah
citra tubuh.

1.5.4 Bagi penelitian Selanjutnya


Penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian
selanjutnya ke arah penentuan intervensi untuk mengatasi citra
tubuh, selain itu citra tubuh merupakan salah satu komponen dari
konsep diri maka dari itu bisa dilanjutkan penelitian untuk melihat
komponen lain dari konsep diri.

1.5.5 Bagi Ibu Hamil


Ibu hamil mendapatkan informasi tentang perubahan fisik
yang terjadi pada saat kehamilan dan infromasi tentang citra
tubuhnya selama kehamilan sehingga ibu bisa bersikap lebih positif
terhadap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.

1
1.5.6 Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan media pembelajaran yang
komprehensif dan merupakan wadah penerapan ilmu pengetahuan
yang telah didapatkan selama kuliah, dapat menambah wawasan,
pengalaman, serta keterampilan dalam menganalisa dan
memecahkan permasalahan kesehatan di dalam masyarakat.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 CITRA TUBUH SELAMA HAMIL

2.1.1 Definisi Citra Tubuh Pada Kehamilan


Citra tubuh pada ibu hamil berhubungan dengan
kepribadian, dan sikap ibu. sikap ini mencakup persepsi dan
perasaan ibu tentang ukuran tubuh, bentuk tubuh, fungsi
penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara
berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman yang baru. Ibu
hamil yang memiliki citra tubuh yang positif maka, akan menerima
segala bentuk perubahan yang terjadi pada tubuhnya, namun
apabila memiliki citra tubuh negatif, maka akan menimbulkan
masalah yaitu gangguan pada citra tubuh (Widyawati, 2020).
Citra tubuh sering mempengaruhi harga diri maupun
kualitas hidup. Ibu hamil yang memiliki harga diri positif tidak
selalu berarti bahwa citra tubuh positif dan apabila citra tubuhnya
tidak positif maka akan menimbulkan gangguan pada citra
tubuhnya (Sutejo, 2019).
Gangguan citra tubuh adalah gangguan yang terjadi
disebabkan karena perubahan yang terjadi pada tubuh, terhadap
persepsi tubuh yang biasanya diakibatkan oleh perubahan pada
ukuran tubuh, perubahan bentuk tubuh, perubahan struktur tubuh
(Sya’diyah, 2017).
Gangguan citra tubuh adalah terjadinya perubahan pada
persepsi individu tentang penampilannya saat hamil baik dari
bentuk tubuh, ukuran tubuh, dan berat badan (PPNI, 2016).

1
2.1.2 Gambaran Citra Tubuh Pada Kehamilan
A. Trimester I :
Pada trimester ini wanita hamil mencari bukti kehamilan
pada setiap sisi tubuhnya. Peningkatan berat badan sangat
bermakna bagi Wanita hamil trimester I karena peningkatan
berat badan merupakan bukti bahwa dirinya hamil dan janin
dalam tubuhnya mengalami perkembangan.

Lalu memeriksa bagian tubuh lain yang mengalami


perubahan yaitu payudara dan panggul untuk memastikan dan
meyakinkan bahwa dirinya hamil. Namun sebaliknya Wanita
yang hamil di luar nikah akan berusaha menyembunyikan
perubahan yang terjadi pada tubuhnya sehingga menahan lapar
supaya tidak terlihat hamil (Pratiwi & Rusinani, 2020).

B. Trimester II :
Dalam kehamilan akan terjadi banyak perubahan pada
seorang wanita. Perubahan yang terjadi bisa karena tekanan
biologis, sosial dan psikologis. Tekanan biologis biasanya
timbul dari berbagai perubahan fisik, misalnya perubahan
bentuk tubuh (perut yang semakin membesar selama masa
kehamilan), perubahan pada bentuk tubuh selama kehamilan
sering mengakibatkan perubahan pada citra tubuh ibu.
Ketidaksukaan terhadap bentuk tubuhnya yang kian
berubah semakin gemuk, dan terlihat jelek menimbulkan citra
tubuh negatif yang dapat menyebabkan distres. Tekanan sosial
dapat dirasakan ibu ketika kehamilan membatasinya untuk
melakukan kegiatan sosial lainnya, sedangkan tekanan
psikologis muncul karena faktor hormon dan faktor lainnya
(Irianti and Herlina, 2010) (dalam IKAPI, 2021).

1
C. Trimester III :

Perubahan pada tubuh yang terjadi selama kehamilan


sering menimbulkan perubahan pada citra tubuh ibu.
Ketidaksukaan terhadap bentuk tubuhnya yang berubah
menimbulkan citra tubuh negatif sehingga dapat menyebabkan
distres. Meskipun setiap wanita mengalami perubahan
hormonal yang sama, namun respon citra tubuhnya tergantung
pada masing-masing individu.

Bahkan pada wanita yang sama dapat mengalami reaksi


yang berbeda-beda pada setiap kehamilannya Jika citra
tubuhnya baik tentu saja akan sangat baik untuk ibu, namun
jika citra tubuhnya buruk maka akan berdampak pada ibu..
Body image ibu hamil sangat dipengaruhi oleh faktor usia,
tahap perkembangan, persepsi terhadap perubahan fisik yang
terjadi, dan reaksi dari orang orang disekitarnya (Yuliani., dkk,
2021).

2.1.3 Tanda dan Gejala Gangguan Citra Tubuh Pada Kehamilan


Menurut (Zaini, 2019), Tanda dan gejala gangguan
psikososial ditunjukkan dalam bentuk respon individual. Respon
klien dengan gangguan citra tubuh dapat berupa aspek kognitif,
afektif, perilaku dan sosial.

a. Respon kognitif pada klien yaitu :


1) Mengungkapkan perasaan yang mencerminkan perubahan
pandangan tentang tubuh individu
2) Mengungkapkan persepsi yang mencerminkan perubahan
pandangan tentang tubuh individu dalam penampilan.
3) Mengungkapkan segala hal yang berfokus pada penampilan
dimasa lalu.
4) Mengungkapkan segala hal yang berfokus pada kekuatan
dimasa lalu.
5) Selalu membicarakan topik yang berfokus pada perubahan.

1
b. Respon afektif pada klien yaitu :
1) Perasaan negatif tentang tubuhnya (misalnya perasaan
ketidakberdayaan, keputusasaan, tidak mampu dan lemah).
2) Ketakutan terhadap reaksi orang lain.
3) Khawatir adanya penolakan dari orang lain.
c. Respon perilaku pada klien yaitu :
1) Perilaku mengenali tubuh individu.
2) Perilaku menghindari tubuh individu.
3) Perilaku memantau tubuh individu.
4) Secara sengaja/tidak menyembunyikan bagian tubuh.
5) Secara sengaja/tidak menonjolkan bagian tubuh.
6) Tidak melihat bagian tubuh.
7) Tidak menyentuh bagian tubuh.
8) Menunjukkan keengganan untuk menyentuh atau melihat
pada bagian tubuh yang terkena.
9) Tingkah laku merusak diri (misalnya: mutilasi, usaha bunuh
diri,makan berlebihan atau kurang nafsu makan).
10) Gelisah.
d. Respon sosial pada klien yaitu :
1) Perubahan keterlibatan sosial.
2) Kurang terlibat dalam aktivitas sosial.
3) Pembatasan komunikasi verbal/banyak diam.
4) Menarik diri dari hubungan sosial.

Sedangkan Manifestasi pada gangguan citra tubuh menurut


(Ruswadi, 2021) dapat diketahui bila menunjukkan tanda dan
gejala sebagai berikut:

1) Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah


Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi/akan
terjadi.
2) Menolak penjelasan perubahan tubuh Persepsi negatif pada
tubuh.
3) Mengungkapkan keputusasaan.
1
4) Mengungkapkan ketakutan.

Menurut (Keliat., dkk, 2019) gangguan pada citra tubuh


dibedakan menjadi tanda mayor dan tanda minor yaitu :

A. Tanda Mayor terdiri dari


: Tanda Subjektif :
1. Menolak adanya perubahan yang terjadi pada tubuh.
2. Perasaan negatif tentang dirinya dikarenakan
perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Tanda Objektif :
1. Menghindari melihat bagian tubuh / menyentuh
bagian tubuh yang berubah.
2. Tidak menampakkan atau berusaha
menyembunyikan bagian tubuh yang berubah.
B. Tanda Minor :
Tanda Subjektif
:
1. Berubahnya pandangan terhadap tubuh (misalnya
pada penampilan tubuh).
2. Takut pada reaksi yang akan diberikan orang lain
terhadap perubahan pada tubuhnya.
Tanda Objektif :
1. Hubungan sosial yang berubah menjadi menarik diri
dari sosial.
2. Respons nonverbal pada perubahan yang terjadi
dan persepsi pada tubuh.
Dari tanda dan gejala diatas kita bisa ketahui bagaimana sikap
seseorang yang mengalami gangguan citra tubuh. Namun sebelum
terjadi tanda dan gejala pada gangguan citra tubuh, sebaiknya kita
perlu mengetahui informasi tentang faktor yang mempengaruhi
citra tubuh pada ibu hamil.

1
2.1.4 Aspek Citra Tubuh
Dalam melihat citra tubuh menurut National Eating
Disorder Collaboration (NEDC, 2012) terdiri dari 4 Aspek yaitu :
persepsi, affektif, kognitif dan perilaku

1. Persepsi
Cara seseorang melihat dirinya sendiri berupa
penampilan yang meliputi bentuk, ukuran dan berat badan.
Cara seseorang melihat dirinya tidak selalu merupakan
representasi yang sebenarnya dari dirinya. Misalnya, seseorang
menganggap dirinya gemuk tetapi kenyataannya adalah
mereka kekurangan berat badan. Cara seseorang melihat diri
mereka sendiri adalah persepsi mereka
A. Pentingnya citra tubuh
Kondisi dimana seseorang menganggap pentingnya
citra tubuh untuk dirinya. Dan direalisasikan pada sikap
baik secara sadar ataupun tidak sadar dalam memandang
tubuhnya (Patrisia., dkk. 2020).
Penelitian yang dilakukan oleh Chang., Chao., &
Kenney. (2006) dengan judul “I Am A Woman And I'm
Pregnant: Body Image Of Women In Taiwan During The
Third Trimester Of Pregnancy” menunjukkan data bahwa
hasil penelitian dalam tema ''Tubuhku: kemana perginya?''
menunjukkan bahwa pentingnya standar sosial tentang
ukuran, bentuk, dan penampilan wanita yang berlaku
sepanjang masa dari dewasa sampai pada kehamilan.
informan yang diwawancarai berbicara tentang bahwa dia
kehilangan diri/tubuhnya karena berubahnya ukuran,
bentuk dan penampilannya dan mengungkapkan
keprihatinannya bahwa dia ingin mendapatkan kembali
diri feminimnya sebelum hamil setelah bayi lahir.

1
B. Citra tubuh ideal
Pandangan seseorang terhadap dirinya, dimana
menganggap bahwa apa yang ada pada tubuhnya adalah
ideal (Nugraheni, 2020).
Penelitian yang dilakukan oleh (Nash, 2012), dengan
judul “Weighty Matters: Negotiating ‘Fatness’ And ‘In-
Betweenness’ In Early Pregnancy” mendapatkan data
bahwa citra tubuh feminis secara umum adalah bahwa
sikap terhadap kenaikan berat badan saat hamil
dipengaruhi oleh hubungan dengan saudara perempuan
dibandingkan dengan selebriti.
Setidaknya 15 informan saya melaporkan bahwa
belajar nilai kelangsingan pada masa remaja dan dewasa
awal dan ini adalah hal utama dan ditambah bahwa dalam
keluarga semua memiliki tubuh yang kurus.
2. Afektif
Perasaan seseorang tentang penampilannya berupa hal-
hal yang disukai atau tidak disukai. Perasaan seseorang tentang
tubuhnya berupa kepuasan atau ketidakpuasan yang berkaitan
tentang berat badan, bentuk tubuh, dan ukuran tubuh
merupakan citra tubuh afektif.
A. Kepuasan citra tubuh
Perasaan puas terhadap gambaran tubuh seseorang
yang ideal (Chirzin, 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh Watson., Broadbent.,
Fuller-Tyszkiewicz., & Skouteris (2015) dengan judul “A
Qualitative Exploration Of Body Image Experiences Of
Women Progressing Through Pregnancy” menunjukkan
data bahwa ditemukan bahwa beberapa sampel merasa
adanya ketidakpuasan dengan perubahan tubuh mereka.

1
Kekhawatiran tentang kenaikan berat badan umum
terjadi selama kehamilan, terutama bagi wanita Barat, dan
banyak data yang didapatkan dari sampel wanita yang
mengkhawatirkan tentang penampilan mereka selama
kehamilan dan kehilangan tubuh yang ideal sebelum
hamil.
3. Kognitif
Pikiran dan keyakinan seseorang tentang penampilan
tubuhnya yang meliputi bentuk, ukuran dan berat badan.
Beberapa orang percaya bahwa mereka akan merasa lebih baik
jika bentuk tubuhnya lebih kurus. Yang lain percaya bahwa
mereka akan terlihat lebih baik jika mereka gemuk karena
terlihat lebih proporsional. Cara seseorang berpikir tentang
tubuhnya adalah citra tubuh kognitif.
A. Perubahan tubuh
Perubahan tubuh adalah perubahan yang berkaitan
dengan bentuk, ukuran tubuh seseorang yang dapat dilihat,
biasanya perubahan terjadi pada organ-organ manusia
(Sanjaya, Budimanjaya 2017).
Dan penelitian yang dilakukan oleh Chang., Chao., &
Kenney. (2006) dengan judul “I Am A Woman And I'm
Pregnant: Body Image Of Women In Taiwan During The
Third Trimester Of Pregnancy.” Mendapatkan data bahwa
sekitar setengah dari 18 wanita hamil menekankan
ketidakpuasan dengan penampilan mereka secara
keseluruhan saat hamil. Seorang partisipan berbicara
bahwa perubahan dalam tubuhnya saat hamil begitu
dramatis sehingga membuat dia merasa kehilangan dirinya
sendiri.

2
B. Fungsi tubuh
Pada saat hamil akan terjadi banyak perubahan baik
pada bentuk maupun fungsi tubuh. Bagian tubuh yang
mulai berfungsi pada saat hamil salah satunya adalah
kekuatan otot dan tingkat energi yang membuat ibu lebih
mudah lelah pada saat hamil (Fu, 2017).
Penelitian yang dilakukan oleh (Fuller-Tyszkiewicz,
Broadbent, Richardson, Watson, Klas & Skouteris, 2019)
dengan judul “A network analysis comparison of central
determinants of body dissatisfaction among pregnant and
non-pregnant women” menunjukkan data bahwa wanita
hamil lebih tidak puas dengan tingkat energi, ukuran otot
dan fungsi tubuh mereka secara keseluruhan.
4. Perilaku
Hal-hal yang dilakukan seseorang yang berhubungan
dengan penampilan tubuh seseorang meliputi ukuran, bentuk
dan berat badan. Ketika seseorang tidak puas dengan
penampilan mereka seperti terlalu gemuk maka mereka akan
melakukan Tindakan untuk mengurangi berat badannya seperti
olahraga atau mengatur pola makan sebagai tindakan untuk
mengubah penampilan. Beberapa orang mungkin
mengasingkan diri karena merasa tidak percaya diri tentang
penampilan mereka.
A. Perilaku terkait penampilan
Menurut Notoatmodjo 2010 (dalam Paula, dkk.2021),
perilaku adalah reaksi atau respon seseorang terhadap
stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.
Dengan kata lain perilaku terkait penampilan merupakan
respon dan/atau reaksi individu terhadap penampilannya.

2
Penelitian yang dilakukan oleh Chang., Chao., &
Kenney. (2006) dengan judul “I Am A Woman And I'm
Pregnant: Body Image Of Women In Taiwan During The
Third Trimester Of Pregnancy.” Menunjukkan data bahwa
sekitar setengah wanita dari 15 wanita menekankan
ketidakpuasan dengan penampilan mereka secara
keseluruhan. Salah satu informan berkata “saya hanya bisa
memakai baju hamil dan tidak bisa berdandan karena
bentuk tubuh saya berubah karena hamil” dan informan
yang lain berkata “saya merasa saya terlihat jelek, dan
tidak masalah apakah saya memakai riasan atau tidak
karena memang saya akan terlihat jelek. Saya sangat jelek
sehingga riasan apa pun tidak akan mengubah penampilan
saya karena saya sangat bengkak dan gemuk”.
B. Daya tarik seksual
Kemampuan untuk membuat seseorang tertarik secara
seksual. Berat badan bisa menjadi penentu seseorang
apakah menarik secara seksual (Patrisia., dkk, 2020).
Penelitian yang dilakukan oleh Chang., Chao., &
Kenney. (2006) dengan judul “I Am A Woman And I'm
Pregnant: Body Image Of Women In Taiwan During The
Third Trimester Of Pregnancy.” Sebelas wanita (61%)
berpikir bahwa mereka dipandang kurang menarik oleh
orang lain selama kehamilan, tetapi terdapat 4 wanita
mengatakan bahwa suami mereka masih menganggap
mereka menarik. Sehingga karena suaminya menerima
perubahan tubuhnya membuat efek positif pada citra
tubuhnya dan kehidupan seksnya.

2
2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Citra tubuh
1. Pengalaman hamil
Wanita dengan kehamilan pertama tentunya akan
membutuhkan informasi tentang apa saja yang terjadi pada
tubuhnya pada saat hamil. Pengalaman pernah hamil tentu saja
akan memberikan informasi terhadap perubahan yang akan
terjadi pada dirinya sehingga pada wanita yang sudah pernah
hamil biasanya akan lebih rendah untuk mengalami citra tubuh
negatif karena sudah pernah merasakan kehamilan
sebelumnya, sehingga pada kehamilan yang selanjutnya akan
lebih mudah untuk beradaptasi. Hal ini berbeda dengan wanita
yang belum pernah hamil yang tidak mempunyai pengalaman
terkait apa saja yang terjadi pada perubahan tubuhnya sehingga
memerlukan proses adaptasi pada saat kehamilannya (Yuliani.,
dkk, 2021).
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Seftiani, Lestari & Karim, 2018) dengan judul “Perbedaan
Citra Tubuh Primigravida Dengan Multigravida” Hasil yang
didapatkan dari penelitian ini menunjukkan data bahwa
terdapat 22 (73,3%) ibu primigravida dari 30 (100%) yang
memiliki citra tubuh negatif, dan terdapat 10 (33,3%) ibu
hamil multigravida dari 30 (100%). Dapat disimpulkan bahwa
ibu primigravida lebih banyak yang memiliki citra tubuh
negatif dibandingkan dengan ibu multigravida. Perubahan
bentuk dan berat badan yang tidak pernah dialami sebelumnya
pada ibu primigravida membuat ibu membutuhkan waktu
untuk melakukan adaptasi dan apabila ibu belum bisa
beradaptasi terhadap perubahan tubuhnya akan membuat ibu
memiliki citra tubuh yang negatif.

2
2. Status kehamilan
Pada kehamilan akan terjadi perubahan pada bentuk,
ukuran dan berat badan pada saat hamil. Butuh kesiapan dari
seorang wanita untuk menghadapi kehamilannya. Apabila ibu
tidak menginginkan kehamilannya maka akan membuat ibu
susah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada saat
kehamilannya. Perubahan bentuk, ukuran dan berat badan yang
terjadi pada saat hamil akan membuat ibu mengalami
perubahan pada citra tubuhnya (Yunita, Mulyani, &
Handajani, 2019).
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Juliadilla, 2017) dengan judul “Dinamika psikologis
perubahan citra tubuh pada wanita pada saat kehamilan”,
menunjukkan data bahwa subjek merasa menyesal karena tidak
ingin hamil dan pada saat hamil membuat perubahan pada
bentuk, ukuran dan berat badannya dan perubahan itu
membuat tubuhnya menjadi rusak dari yang sebelumnya ideal.
Subjek juga mulai sering menampakkan emosi negatif pada
orang sekitar lingkungannya seperti pada suami, orang tua dan
orang lainnya. subjek juga sering menyatakan bahwa dirinya
adalah “makhluk Tuhan paling gembrot” pada buku hariannya.

2.1.6 Dampak Gangguan Citra Tubuh


A. Depresi
Merupakan gangguan mood ( suasana hati ) yang muncul
pada 1 dari 4 wanita yang sedang hamil. Umumnya depresi
sering terjadi dalam trimester I namun pada tiap trimester tidak
mengurangi kemungkinan depresi akan terjadi dalam
kehamilan.

2
Ciri-ciri ibu hamil yang mengalami depresi yaitu adanya
perasaan sedih atas perubahan kondisi fisiknya selama
kehamilan karena pada saat kehamilan terjadi banyak
perubahan pada fisik ibu terutama dimulai pada trimester II
hingga trimester III, mengalami kesulitan berkonsentrasi, putus
asa, cemas,timbul perasaan tidak berharga dan bersalah,
merasa sedih, menurunnya nafsu makan, selalu merasa lelah
atau kurang energy (Devi, 2019).
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Masyuni, Nata & Aryani, 2019) yang berjudul “Kejadian
Depresi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja PUSKESMAS 1
Negara, Kabupaten Jembrana Tahun 2017”, menunjukkan data
bahwa Rancangan penelitian ini adalah deskriptif potong
lintang dengan subyek penelitian sejumlah 80 ibu hamil yang
berdomisili di wilayah kerja PUSKESMAS I Negara,
Kabupaten Jembrana Tahun 2017.
Dari sampel 29 orang (100%) pada Trimester kedua
merupakan kelompok usia kehamilan yang mengalami
kecenderungan depresi paling tinggi yaitu sebanyak 20 orang
(69,0%) dikarenakan pada trimester kedua terjadi perubahan
yang mulai tampak dan terlihat jelas pada bentuk tubuh ibu
hamil.
Seperti adanya pembesaran pada abdomen dikarenakan
pertumbuhan janin, penebalan pada pinggang serta pembesaran
pada payudara sehingga membuat pandangan ibu terhadap
tubuhnya akan berubah menjadi lebih negatif.

2
Dan menurut penelitian yang dilakukan oleh (Keramat,
Malary, Moosazadeh, Bagherian, & Shakib, 2021) dengan
judul “ Factors Influencing Stress, Anxiety, and Depression
Among Iranian Pregnant Women: The Role of Sexual Distress
And Genital Self-Image” menunjukkan data bahwa,
menggunakan metode crossectional pada 323 wanita hamil
dengan usia peserta 18-40 tahun dan hasil dari Skor depresi
dikaitkan dengan skor GSI (β = -0,188, p = 0,023), Artinya
adalah wanita akan memiliki risiko depresi yang rendah
dengan skor citra tubuh lebih tinggi (lebih baik) berada pada
risiko depresi yang lebih rendah.
B. Perubahan keinginan seksual
Ketertarikan seksual dan aktivitas seksual selama masa
kehamilan umumnya bersifat individual dan sulit ditebak ada
yang mengalami peningkatan aktivitas seksual selama
kehamilan dan ada yang mengalami penurunan aktivitas
seksual. Umumnya pada trimester II ibu akan mengalami
peningkatan aktivitas seksual disbanding trimester I
dikarenakan tubuh ibu mulai merasa nyaman dan mulai
beradaptasi terahadap perubahan yang terjadi.
Namun peningkatan dan penurunan dari aktivitas seksual
selama kehamilan juga dipengaruhi oleh beberapa fakto
diantaranya faktor-faktor fisik, emosi, interaksi, budaya,
masalah disfungsi seksual, perubahan fisik pada wanita selama
kehamilan, bahkan tahayul/mitos tentang seks selama
kehamilan. (Mandang, Tombokan & Tando, 2016).

2
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
oleh Zhang, Shen, Zheng, Jiao, Gao, Wang, Zou & Shen,
2021) dengan judul “Sexual Function in Chinese Women
Pregnancy to Postpartum: A Multicenter Longitudinal
Prospective Study”, menunjukkan data bahwa Sebanyak 217
partisipan dilibatkan dalam penelitian dengan rata-rata usia
29,11 tahun (SD = 4,21). Dibandingkan dengan kehamilan
pada trimester pertama atau kedua, aktivitas seksual pada
trimester ketiga menurun secara signifikan. Setelah
menganalisis data, kami menemukan bahwa berdasarkan cut-
off point FSFI = 26,55, prevalensi FSD pada trimester pertama
adalah 100% ( n = 217), trimester II 97,23% ( n = 211),
trimester 3 96,21% ( n = 203).
Penelitian ini menyelidiki fungsi seksual selama periode
dari trimester pertama hingga trimester ketiga kehamilan dan
mengikuti hingga enam bulan peserta pasca persalinan yang
direkrut dari Cina Tenggara. Melalui wawancara kualitatif,
kami menemukan bahwa sebagian besar wanita tidak aktif
secara seksual atau menunjukkan skor FSFI yang
menunjukkan FSD saat dinilai dari kehamilan hingga pasca
partum. Ada aspek respon emosional negatif, pengalaman
seksual berhubungan erat dengan persepsi diri dan sikap
terhadap perilaku seksual selama kehamilan.
Dan menurut penelitian yang dilakukan oleh (Kumala &
Hidayah, 2018) dengan judul “Citra Tubuh, Kepuasan Seksual
dan Kebahagiaan Perkawinan pada Perempuan“, Hasil dari
penelitian ini menunjukkan data bahwa Populasi dalam
penelitian ini yaitu wanita yang sudah menikah dan bekerja
yang ada di JABODETABEK. Adapun sampel dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan nonprobability sampling,
dan citra tubuh istri mempengaruhi kepuasan seksualnya
dengan nilai koefesien 0.294 pada taraf signifikan 0.001
dengan kontribusi sebesar 8,6 % (R2 = 0.086).
2
C. Harga diri rendah situasional
Evaluasi pada diri atau perasaan negatif yang timbul
terhadap diri sendiri atau kemampuan berespon terhadap
situasi yang terjadi saat ini (PPNI, 2016). Pada saat hamil
banyak terjadi perubahan fisik pada ibu hamil. Perubahan fisik
yang terjadi seperti tubuh yang bertambah gemuk membuat ibu
merasa dirinya sudah tidak cantik seperti saat sebelum hamil,
sehingga akan membuat ibu hamil merasa malu terhadap
perubahan fisik yang terjadi pada tubuhnya.
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Kazemi, Nahidi & Kariman, 2017), dengan judul “Disorders
Affecting Quality of Life During Pregnancy: A Qualitative
Study”, menunjukkan data bahwa sampel sebanyak 16 wanita
hamil berusia 23-39 tahun yang usia kehamilannya 9-
39minggu. Sebagian besar pesertanya adalah lulusan dan ibu
rumah tangga, ibu hamil yang mengalami gangguan pada citra
tubuh menyebabkan penurunan pada harga diri mereka. Hal ini
disebabkan karena ketidaknyamanan menjadi gemuk, merasa
dirinya jelek dan timbulnya rasa malu akan penampilan saat
hamil menyebabkan perasaan negatif.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Zhafirah &
Dinardinata, 2018) dengan judul “hubungan antara citra tubuh
dengan harga diri pada siswi SMA Kesatrian 2 Semarang”,
menunjukkan data Populasi penelitian ini adalah siswi SMA
Kesatrian 2 Semarang dengan sampel penelitian berjumlah 172
siswi. Kesimpulannya adalah Semakin positif citra tubuh maka
semakin positif harga diri yang dimiliki, begitu pun sebaliknya,
semakin negatif citra tubuh maka harga diri juga akan semakin
rendah. Sehingga disimpulkan bahwa citra tubuh seseorang
akan berdampak pada harga dirinya.

2
D. Penampilan peran tidak efektif.
Adalah perubahan pola perilaku yang tidak sesuai
dengan harapan, norma, dan lingkungan sekitar. (PPNI, 2016).
Pada saat hamil biasanya akan terjadi beberapa gangguan
seperti gangguan citra tubuh. Gangguan yang biasanya timbul
karena perubahan fisik selama kehamilan. Saat hamil pada ibu
yang tidak menerima perubahan tubuhnya dengan baik akan
membuat ibu merasa sedih, dan berfokus hanya memikirkan
perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Hal ini akan membuat
ibu kehilangan minat untuk bekerja/melakukan aktivitas
sehari- hari yang biasanya dilakukan.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
(Kazemi, Nahidi & Kariman, 2017), dengan judul “Disorders
Affecting Quality of Life During Pregnancy: A Qualitative
Study”, menunjukkan data bahwa diambil sampel dari 16
wanita hamil yang berusia 23-39 tahun dengan rentang usia
kehamilan 9-39 minggu. Metode yang digunakan adalah
wawancara. ibu hamil yang memiliki gangguan selama
kehamilan seperti gangguan citra tubuh berpengaruh kepada
pekerjaan dan hilangnya minat untuk bekerja dan
melaksanakan aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Yuswanto,
Hidayati & Widayati, 2017) dengan judul “Studi
Fenomenologi Stres Koping Ibu Primigravida Trimester I
Dalam Proses Adaptasi Fisik Dan Psikologis”, menunjukkan
bahwa dilakukan penelitian pada sampel sejumlah 5 orang
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode yang
digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi
deskriptif dan didapatkan data bahwa dalam kehamilan
terdapat beberapa perubahan salah satunya adalah perubahan
fisik, dimana berubahnya bentuk tubuh ibu yang merupakan
tanda adanya perkembangan pada janin.

2
Perubahan bentuk selama mengakibatkan ibu hamil
menjadi tidak bebas bergerak dan juga cepat merasa elah. Pada
masa kehamilan ibu merasa lebih sensitif sehingga beberapa
perubahan bentuk pada tubuhnya akan membuatnya
mengalami perubahan mood dimana perubahan mood itu
menimbulkan rasa bahwa dirinya sudah tidak ideal seperti dulu
saat sebelum hamil dan merasa dirinya jelek karena gemuk.
Sehingga peran sebagai istri dalam melakukan aktivitas sehari-
hari mengalami hambatan dikarenakan perubahan mood yang
terjadi.

2.1.7 Intervensi Keperawatan Untuk Mengatasi Citra Tubuh


Intervensi keperawatan untuk citra tubuh pada ibu hamil
menurut (PPNI, 2016) adalah :

1) Individu
1. Promosi Citra Tubuh :
A. Observasi:
1. Identifikasi harapan dari citra tubuh berdasarkan
tahap perkembangannya
2. Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan
umur yang berhubungan dengan citra tubuh
3. Identifikasi perubahan citra tubuh yang
mengakibatkan isolasi sosial
4. Monitor frekuensi pernyataan yang mengkritik
terhadap diri sendiri
B. Terapeutik:
1. Diskusikan perubahan yang terjadi tubuh
2. Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap
harga diri
3. Diskusikan perubahan akibat kehamilan,
4. Dsikusikan kondisi stres yang mempengaruhi
citra tubuh
5. Diskusikan cara mengembangkan harapan citra

3
tubuh secara realistis

3
6. Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang
perubahan citra tubuh
C. Edukasi:
1. Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan pada
perubahan citra tubuh
2. Anjurkan mengungkapkan gambaran diri individu
terhadap citra tubuh
3. Anjurkan menggunakan alat bantu (mis pakaian,
wig, kosmetik)
4. Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
(mis.kelompok sebaya).
2. Promosi Koping :
A. Observasi
2) Identifikasi kegiatan dalam jangka panjang dan
pendek sesuai tujuan.
3) Identifikasi kemampuan yang dimiliki oleh klien.
4) Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
memenuhi tujuan keperawatan.
5) Identifikasi pemahaman dari proses penyakit.
6) Identifikasi dampak dari situasi yang terjadi
terhadap peran dan hubungan.
7) Identifikasi metode untuk penyelesaian masalah.
8) Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap
dukungan social.
A. Terapeutik
1. Diskusikan perubahan pada peran yang dialami.
2. Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan.
3. Diskusikan alasan dalam mengkritik diri sendiri.
4. Diskusian untuk menjelaskan kesalahpahaman
dan mengevaluasi perilaku sendiri.

3
5. Diskusikan konsekuensi dari tidak menggunakan
rasa bersalah dan rasa malu.
6. Diskusikan risiko yang akan menimbulkan
bahaya terhadap diri sendiri.
7. Fasilitasi untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan.
8. Berikan pilihan yang realistis tentang aspek
tertentu dalam perawatan.
9. Motivasi untuk menentukan harapan yang
realistis.
10. Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan
keputusan.
11. Hindari mengambil keputusan saat pasien sedang
berada dibawah tekanan.
12. Motivasi untuk terlibat dalam kegiatan sosial.
13. Motivasi untuk mengidentifikasi sistem
pendukung yang tersedia.
14. Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang
berhasil melewati masa itu dan mengalami
pengalaman yang sama.
15. Dukung dalam penggunaan mekanisme
pertahanan yang tepat.
16. Kurangi rangsangan lingkungan yang bersifat
mengancam.
B. Edukasi
1. Anjurkan untuk menjalin hubungan yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama.
2. Anjurkan untuk penggunaan spiritual, jika
diperlukan.
3. Anjurkan untuk mengungkapkan perasaan dan
persepsi yang sedang dirasakan.
4. Anjurkan pada keluarga bisa terlibat.

3
5. Anjurkan untuk membuat tujuan yang lebih
spesifik.
6. Ajarkan cara untuk menyelesaikan masalah
secara konstruktif.
7. Latih dalam penggunaan teknik relaksasi.
8. Latih keterampilan sosial, sesuai dengan
kebutuhan.
9. Latih untuk mengembangkan penilaian yang
obyektif.
2) Keluarga :
Intervensi pada keluarga menurut (Komite Keperawatan
Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta,
2021) yaitu:
A. Observasi
1. Identifikasi kemampuan keluarga tentang
pemahamannya mengenai masalah gangguan citra
tubuh.
2. Identifikasi kemampuan keluarga untuk mengambil
keputusan dalam merawat klien yang mengalami
masalah gangguan citra tubuh.
B. Terapeutik
 Diskusikan terkait masalah yang berhubungan dengan
gangguan citra tubuh.
 Diskusikan rencana medis dan rencara untuk
perawatan pada klien dengan gangguan citra tubuh.
 Fasilitasi dalam mengambil keputusan dalam
merencanakan perawatan pada klien dengan masalah
gangguan citra tubuh.
 Libatkan keluarga dalam merencanakan, memfasilitasi
dan mengevaluasi perawatan.
C. Edukasi
1. Ajarkan dan latih keluarga dalam merawat klien yang
mengalami masalah gangguan citra tubuh.
3
2. Ajarkan dan latih keluarga untuk melakukan
modifikasi pada lingkungan dalam merawat klien
dengan masalah gangguan pada citra tubuh.
3. Anjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
Kesehatan yang ada dalam merawat klien dengan
masalah gangguan citra tubuh.
D. Kolaborasi
 Konsultasi tindakan keperawatan kepada yang lebih
ahli atau spesialis: Psikoedukasi keluarga.

Intervensi keperawatan yang dilakukan pada klien yang


mengalami gangguan citra tubuh menurut (Zaini, 2019) yaitu :

A. Intervensi keperawatan pada klien dengan gangguan Citra


tubuh yaitu :
1. Diskusikan persepsi klien dengan Citra tubuhnya dahulu
dan saat ini perasaan dan harapan klien terhadap Citra
tubuhnya saat ini.
2. Diskusikan aspek positif yang ada pada diri klien.
3. Ajarkan klien untuk meningkatkan Citra tubuhnya dengan
cara menggunakan alat kosmetik atau alat lain dan gunakan
pakaian yang baru lalu motivasi klien untuk melakukan
aktivitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang
ideal.
4. Lakukan interaksi dengan klien secara bertahap dengan cara
menyusun jadwal kegiatan sehari-hari, motivasi klien untuk
melakukan aktivitas sehari-harinya dan bantu klien untuk
terlibat dalam aktivitas keluarga dan sosial, motivasi klien
untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti
baginya atau mempunyai peran penting baginya, dan
berikan pujian terhadap keberhasilan pasien dalam
melakukan interaksi.

3
B. Intervensi keperawatan pada keluarga yaitu :
1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang gangguan
Citra tubuh yang terjadi pada klien.
2. Jelaskan cara mengatasi masalah gangguan Citra tubuh.
3. Ajarkan kepada keluarga tentang cara mengatasi
masalah gangguan Citra tubuh.
C. Keperawatan pada keluarga dengan gangguan Citra tubuh
yaitu :
1. Membantu menyediakan fasilitas untuk memenuhi
kebutuhan klien di rumah.
2. Mamfasilitasi segala interaksi yang dilakukan di rumah.
3. Melaksanakan kegiatan di rumah maupun kegiatan di
sosial.
4. Memberikan pujian atas kegiatan yang telah dilakukan
klien.
5. Bersama keluarga menyusun tindakan yang akan
dilakukan keluarga untuk gangguan citra tubuh.
6. Beri pujian yang realistis terhadap keberhasilan
keluarga.

2.1.8 Alat Ukur Citra Tubuh


Kuesioner pada penelitian ini adalah body image pregnancy
scale (BIPS) yang disusun oleh Watson tahun 2016. Terdapat 4
Aspek yaitu persepsi, afektif, kognitif dan perilaku. jumlah seluruh
pertanyaan adalah 19 pernyataan. Pernyataan yang bersifat
favorable terdapat 12 pernyataan dan 7 pernyataan yang bersifat
unfavorable. Alat ukur ini menggunakan skala likert untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial yang terdiri dari 4 pilihan sangat setuju, setuju,
tidak setuju dan sangat tidak setuju
Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan dengan empat
alternatif jawaban yang terdiri dari: Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

3
Bobot nilai untuk setiap pertanyaan yang mendukung
(favorable) dengan nilai Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4, Setuju
(S) diberi nilai 3, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2, dan Sangat
Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1.
Bobot nilai untuk setiap pertanyaan yang tidak mendukung
(unfavorable) dengan nilai Sangat Setuju (SS) diberi nilai 1, Setuju
(S) diberi nilai 2, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 3, dan Sangat Tidak
Setuju (STS) diberi nilai 4. Skor yang telah diberikan maka dapat
disimpulkan skor 19-38 citra tubuh negatif, skor 39-76 citra tubuh
positif.
2.1.8.1 Tabel Blue Print Skala Body Image

No. Aspek Nomor Aitem Total


Citra
Tubuh F UF

1. Persepsi 1,2,3,4,5,6 6
2. Afektif 7,8,9,10,11,12,13 7
3. Kognitif 14,15,16,17,18 5
4. Perilaku 19 1
Total 12 7 19

2.1.9 Kerangka Teori


Variabel Independen Variabel Dependen

Sumber : (Watson,Faktor
2016),: (Sutejo, 2019), (PPNI, 2016), (NEDC,
Citra 2011)
tubuh :
1. Pengalam 1. Persepsi
an hamil 2. Affektif
2. Status 3. Kognitif
kehamilan 4. perilaku

3
BAB III

GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

3.1. Latar Belakang Tempat Penelitian

PUSKESMAS adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang


bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. PUSKESMAS berfungsi menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
tingkat pertama. Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat perlu ditata
ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas
pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta
menyukseskan program jaminan sosial nasional ( Permenkes No 75 Tahun
2014).
Pembangunan PUSKESMAS bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan secara lebih merata, sehingga setiap kecamatan harus
memiliki satu PUSKESMAS. Dalam keadaan tertentu satu kecamatan dapat
didirikan lebih dari satu PUSKESMAS yang ditetapkan berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas.
Pendirian PUSKESMAS juga harus memenuhi persyaratan jumlah
penduduk, luas daerah, lokasi, bangunan, prasarana, peralatan kesehatan,
ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium.
PUSKESMAS Rawa Buntu merupakan Puskesmas di kecamatan
Serpong dengan kemampuan penyelenggaraan pelayanan PUSKESMAS
Rawat Inap. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya
inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja
dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing PUSKESMAS.

3
Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan di
PUSKESMAS dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan
mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah
penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah
kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di
wilayah kerja, dan pembagian waktu kerja.
Jenis Tenaga Kesehatan di PUSKESMAS terdiri atas:
a. Dokter atau dokter layanan primer;
b. Dokter gigi;
b. Perawat;
c. Bidan;
d. Tenaga kesehatan masyarakat;
e. Tenaga kesehatan lingkungan;
f. Ahli teknologi laboratorium medik;
g. Tenaga gizi;
h. Fisioterapis;
i. Rekam Medis;
j. Perawat Gigi dan
k. Tenaga kefarmasian.
Jaringan pelayanan UPT PUSKESMAS Rawa Buntu terdiri dari 32
Posyandu, dan 11 Posbindu, sedangkan jejaring PUSKESMAS terdiri 2
Klinik Swasta, 1 Praktek Dokter Mandiri dan 4 BPS Bidan Praktek Swasta,
sedangkan untuk faskes tingkat lanjutan terdapat 2 Rumah Sakit Swasta,
Pelayanan yang diselenggarakan di UPT PUSKESMAS Rawa Buntu
adalah:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensia
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Pencegahan & Pengendalian Penyakit

3
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1. Pelayanan Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Pelayanan Kesehatan Remaja
3. Pelayanan Kesehatan Jiwa
4. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
5. Pelayanan Kesehatan Lansia
2. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) meliputi:
1. Pelayanan rawat jalan (pelayanan pemeriksaan umum,
pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan KIA – KB
yang bersifat UKP, Pelayanan Gizi yang bersifat UKP,
pelayanan Kefarmasian, pelayanan Laboratorium)
2. Pelayanan gawat darurat
3. Pelayanan satu hari (One Day Care)
4. Home Care
5. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
Kesehatan
Pelayanan Kesehatan pada ibu hamil pada trimester I, II dan II adalah :
1. Timbang
2. Ukur Lingkar Lengan Atas
3. Tekanan Darah
4. Periksa Tinggi Rahim
5. Periksa Letak dan Denyut Jantung Janin
6. Status dan Imunisasi Tetanus
7. Konseling
8. Skrining Dokter
9. Tablet Tambah Darah
10. Test Lab Hemoglobin (Hb)
11. Test Golongan Darah
12. Test Lab Protein Urine
13. Test Lab Gula Darah
14. PPIA

4
15. Tata Laksana Kasus
Dalam pelayanan terhadap masyarakat PUSKESMAS Rawa Buntu
terdapat ruangan : ruangan pendaftaran dan rekam medik, ruangan tunggu,
ruangan pemeriksaan umum, ruangan gawat darurat, ruang lansia, ruangan
kesehatan ibu KB dan imunisasi, ruang farmasi, ruangan persalinan,
ruangan pasca persalinan, ruangan tindakan, ruangan rawat inap, kamar
mandi/WC untuk rawat inap, KM/WC petugas, ruangan jaga petugas,
dapur, gudang obat dan gudang umum.
Profil Kesehatan PUSKESMAS Rawa Buntu ini merupakan salah
satu sarana untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat
di PUSKESMAS Rawa Buntu dan merupakan salah satu sarana untuk
mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
3.2. Gambaran Wilayah Kerja PUSKESMAS Rawa Buntu

PUSKESMAS Rawa Buntu merupakan bagian dari kecamatan


Serpong, dimana kecamatan Serpong terdapat 9 Kelurahan dan memiliki 5
PUSKESMAS yaitu PUSKESMAS Serpong 1, Serpong 2, PUSKESMAS
Ciater, PUSKESMAS Rawa Buntu, dan PUSKESMAS Lengkong Wetan.
UPT PUSKESMAS Rawa Buntu merupakan PUSKESMAS rawat
inap yang berada di wilayah kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan.
PUSKESMAS Rawa Buntu masuk dalam kriteria PUSKESMAS perkotan,
hal tersebut tercermin dari kriteria PUSKESMAS perkotaan sesuai dengan
Permenkes nomor 75 Tahun 2014. PUSKESMAS Rawa Buntu mempunyai
3 Kelurahan binaan yaitu Kelurahan Rawa Buntu, kelurahan Rawa Mekar
Jaya, dan Kelurahan Ciater.
Tabel 3.2.1
Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan PUSKESMAS Rawa
Buntu Tahun 2020
No Nama Kelurahan Jumlah Penduduk
1. Rawa Buntu 38.349 Jiwa
2. Rawa Mekar Jaya 22.398 Jiwa
3. Ciater 28.938 Jiwa
TOTAL 89.685 Jiwa
Sumber : Data Profil Kesehatan Tahun 2020

4
Tabel 3.2.2

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah RW/RT, Jumlah KK, &


Jumlah Rumah Tangga Menurut Desa di Wilayah PUSKESMAS
Rawa Buntu Tahun 2020
No Kelurahan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
penduduk KK rumah RW RT
1 Rawa 37217 8463 8354 19 106
Buntu
2 Ciater 28084 4943 4789 16 78
3 Rawa 21737 6873 6287 14 64
Mekar Jaya
Sumber : Data Kelurahan Rawa Buntu Tahun 2020
3.2.1 Demografi
PUSKESMAS Rawa Buntu merupakan satu dari tiga
PUSKESMAS yang ada di kecamatan Serpong Kota Tangerang
Selatan yang mempunyai luas wliayah kerja 1.639.8 km2 terdiri
dari
4 Kelurahan Binaan yaitu : Kelurahan Rawa Buntu, Kelurahan
Buaran, Kelurahan Ciater dan Kelurahan. Lokasi PUSKESMAS
Rawa Buntu berada Jalan Rawa Buntu Raya Samping kelurahan
Rawa Buntu kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan.
Batas PUSKESMAS Rawa Buntu sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah kerja
PUSKESMAS Serpong

2. Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah


kerja PUSKESMAS Setu

3. Sebelah timur berbatasan dengan wilayah kerja


PUSKESMAS Pondok Benda.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja PUSKESMAS


Serpong 1.

4
Tabel 3.2.1.1
10 Penyakit terbanyak di wilayah PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2020
No Kode Nama Penyakit
Penyakit
1 J06.9 Acute upper respiratory
infection, unspecified
2 I10 Essential (primary)
hypertension
3 K02.9 Dental caries,
unspecified
4 K30 Functional dyspepsia
5 M15.0 Primary generalized
(osteo)arthritis
6 E11.9 Type 2 diabetes mellitus
without complications
7 M79.1 Myalgia
8 R50.9 Fever, unspecified
9 K04.1 Necrosis of pulp
10 M54.5 Low back pain
Sumber : Data PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2020
3.3 Visi Misi

Visi :
Menjadikan PUSKESMAS Rawa Buntu sebagai pilihan utama dalam
memberikan pelayanan kesehatan dasar yang terpadu, berkualitas,
terjangkau, mandiri dan modern menuju masyarakat sehat.
Misi :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat dengan kemudahan akses yang terjangkau, merata dan
berkualitas.
2. Menggerakkan peran serta masyakat dan mendorong kemandirian hidup
sehat mulai dari keluarga sehingga terwujud kesehatan yang optimal.
3. Meningkatkan Mutu pelayanan kesehatan sesuai SOP di dalam dan
diluar Gedung.

4
4. Meningkatkan kerja sama lintas sektor dan menjalin kemitraan dengan
jejaring.
5. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia yang profesional
guna tercapainya pelayanan prima.

3.4 Ketenagaan

Jumlah seluruh tenaga PUSKESMAS Rawa Buntu sebanyak 55 orang yang


secara terperinci dimuat didalam tabel berikut.

Tabel 3.4.1
Jumlah Tenaga Berdasarkan Jenis Ketenagaan di
PUSKESMAS Rawa Buntu 2020

Jumlah Tenaga
NO Jenis Tenaga Keterangan
yang ada

1 Kepala UPT 1 drg. Hartono Mulyana


Puskesmas
2 Kepala SUB. 1 Hj. Muzdalifah S.St.MA
Bagian tata
usaha
3 Dokter 5 1. dr Ria Tahoma Siboro
Umum 2. dr Robi
3. dr Ayuning Tyas Puspitasari,M
4. dr Yuniar Dewi Lestari
5. dr Annisa Kartika
4 Dokter Gigi 2 1. drg Aldylla Sunaryo
2. drg Dhea Erningtyas P
5 Perawat 8 1. Nurmunawaroh
2. Alfiyanti
3. Affan Gusti Rifandi
4. Bakti Gustian
5.Ditya Gheamerani
6. Dwi Utami
6 Perawat Gigi 1 1. Nur’afni

4
Lanjutan Tabel Jumlah Tenaga Berdasarkan Jenis Ketenagaan di
PUSKESMAS
No Jenis Tenaga Jumlah Tenaga Yang Keterangan
ada
7 Bidan 13 1. Aida Nurfadila Budiarti
2. Andriyani
3. Yuli Nurkamilawati
4. Yantina
5. Rika Cendra Rika
6. Elis Muliawati
7. Ainil Mila
8. Nurhikmah
9. Hida Hidayati
10.Dewi Purwanti
11. Dewi Setyorini
12. Mirna Wati Dewi
13. Siti Nurkamilah

8 Tenaga 1 1. Lelatul Munawaroh SKM


Kesehatan
Masyarakat
9 Tenaga 1 1. Ita Dewi Susana
Kesehatan
Lingkungan
10 Ahli 2 1. Utami Surya Ika
Teknologi 2. Sardo Tuahman Munte
Laboratorium
11 Tenaga Gizi 1 1. Dian Isnaini Arifianti S.GZ
12 Tenaga 2 1. Fitriyani
Kefarmasian 2. Nanik

13 Tenaga 1 1. Lona Tesalonika


Fisioterapi
14 Tenaga 4 1. Hesti Marsela
Administrasi 2. Ika Rachmawati
3. Rima Safria
4. Chahyowiguno
15 Supir 2 1. Apip Sumantri
2. Abdul Azis

4
Lanjutan Tabel Jumlah Tenaga Berdasarkan Jenis Ketenagaan di Puskesmas
No Jenis TenagaJumlah Tenaga Yang Keterangan
ada
16 Satpam 4 1. Imam Safi’i
2. Nasim
3. Hamdani
4. Dodi kurniawan
17 Petugas 4 1. Ari Setiawan
Kebersihan 2. Adi Tyana
3. Jari
4. Sri Maryati
18 Juru Masak 2 1. Aisah
2. Supartini
19 Rekam Medis 1 Lela Dita
JUMLAH 56

Tabel 3.4.2
Jumlah Data Ibu Hamil Trimester II Di PUSKESMAS Rawa Buntu 2020
No. Bulan – Jumlah ibu hamil Jumlah ibu Jumlah ibu
Tahun Trimester I hamil Trimester hamil Trimester
II III
1. Februari 21 kunjungan ibu hamil 43 kunjungan ibu 100 kunjungan ibu
2020 Trimester I hamil Trimester II hamil Trimester II
2. Maret 21 kunjungan ibu hamil 55 kunjungan ibu 115 kunjungan ibu
2020 Trimester I hamil Trimester II hamil Trimester II
3. April 13 kunjungan ibu hamil 45 kunjungan ibu 82 kunjungan ibu
2020 Trimester I hamil Trimester II hamil Trimester II
TOTAL 55 kunjungan ibu hamil 143 kunjungan 297 kunjungan
Trimester I ibu hamil ibu hamil
Trimester II Trimester II

4
Tabel 3.4.3
Data Populasi Ibu Hamil Trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu

NO Nama Ibu HPHT Usia kandungan saat


pengisian kuesioner
1. Mutia 5/4/2021 14 minggu
2. Adah 10/3/2021 17 minggu
3. Rahayu 10/2/2021 22 minggu
4. Syahnia 5/1/2021 27 minggu
5. Ersi 16/2/2021 21 minggu
6. Neneng 18/3/2021 17 minggu
7. Jeni eka 13/2/2021 22 minggu
8. Ayu Lestari 19/1/2021 25 minggu
9. Siti muflihah 11/2/2021 26 minggu
10. Nita 27/3/2021 15 minggu
11. Iyan 27/2/2021 20 minggu
12. Puput 25/2/2021 21 minggu
13. Mira lestari 16/4/2021 16 minggu
14. Heni 20/1/2021 26 minggu
15. Sumiyati 9/4/2021 13 minggu
16. yayah 13/1/2021 27 minggu
17. Meliana 11/2/2021
18. Nina 15/3/2021 26 minggu

4
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS RAWA BUNTU 2020

KEPALA UPT KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA

SISTEM
KEPEGAWAIAN KEUANGAN UMUM DAN RUMAH
INFORMASI
BENDAHARA TANGGA
PUSKESMAS

KOORDINATOR
PCARE BPJS

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) JARINGAN DAN JEJARING


UPAYA KESEHATAN
ESSENSIAL DAN PENGEMBANGAN
PERORANGAN (UPK)

ESENSIAL PENGEMBANGAN RAWAT JALAN JARINGAN JEJARING


KEFARMASIAN
HOME CARE PELAYANA FASILITAS
PROMOSI DAN LAB
PELAYANAN
N KESEHATA
KESEHATAN GAWAT
DARURAT KEFARMASIAN N
KESLING PUSLING
RAWAT INAP LABORATORIUM
DAN PONED PONED
KI
RAWAT INAP
A
44
GI

P2P
RAWAT JALAN JEJARING FASILITAS KESEHATAN

PENGEMBANGAN
KIA P2

KESEHATAN RUANG KIA/KB RUANG BPU


SURVEILANS DAN UKS UKGMD RS RUJUKAN
IBU PENANGGULANGA DOKTER
NAFZ
KESEHATAN ANAK N KRISIS PRAKTEK
KESEHATAN RUANG ISPA RUANG GIGI
INFORMASI MANDIRI
P2P MENULAR KERJA
PELAYANAN RUANG KLINIK
KB DAN RUANG IMUN
PERTAMA
PTM LANSIA
KESEHATAN LANSIA
IMUNISASI RUANG PROMKES BIDAN
FISIOTERAPI
DAN KONSELING PRAKTE
KESEHATA
N K
RUANG PROMKES RUANG TB MANDI

BATR

KESEHATAN JIWA KONSELING GIZI RUANG IMS

KESEHATAN INDRA
KONSELIN
G
KESEHATAN HAJI

4
P2P MENULAR PT SURVEILANS DAN
PENANGGULANGAN
KRISIS INFORMASI
P2 DBD

SURVEILANS DAN
PENANGGULANGAN KRISIS
MALARIA CIKUNGNYA

HEPATITI IMUNISASI
S
PENYAKIT KELAMIN
PENDEKATANSYNDROM/
KLINIS

P2

P2
CIKUNGUNYA

P2 TB

P2

4
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Kerangka Konsep

Kerangka Konsep adalah bagian sistematis yang dibangun dari


landasan teori dimana didalamnya menggambarkan hubungan dari sebab
dan akibat atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya
(Hiriansah, 2019).

kerangka konsep yaitu merupakan hal dasar untuk menyusun dan


membuat hipotesis. Kerangka konsep yang baik adalah kerangka konsep
yang didalamnya dapat memberikan penjelasan secara teoritis mengenai
keterkaitan antara variabel penelitian yang akan diteliti (Norfai, 2019).

Kerangka konseptual didalamnya berisi tentang variabel yang


ingin diteliti, dapat berisi pengaruh atau hubungan antara variabel satu
dengan variabel lainnya. Peran kerangka konseptual adalah memudahkan
pemahaman dalam merumusan masalah, Menyusun hipotesis dan metode
penelitian yang akan dikerjakan (Sarmanu, 2017).

47
KERANGKA KONSEP
Negatif

Variabel Independen Variabel Dependen

Karakteristik :

1. Pekerjaan
Sumber : (Watson, 2016), (Sutejo, 2019), (PPNI, 2016) & (NEDC, 2011)
2. Pendidikan
3. Usia Ibu

Citra tubuh :
1. Persepsi Positif
Faktor : 2. Afektif
1. Pengalaman 3. Kognitif
hamil 4. Perilaku
2. Status
kehamilan

48
4.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah penelitian.


Hipotesis juga dapat diartikan sebagai dugaan sementara (Donsu, 2017).
Adapun hipotesis penelitian ini:
1. Ada hubungan antara karakteristik (usia ibu, pendidikan,
pekerjaan) dengan citra tubuh ibu (afektif, kognitif, perilaku,
persepsi)
2. Ada hubungan antara status kehamilan dan pengalaman hamil
dengan citra tubuh ibu (afektif, kognitif, perilaku, persepsi)

4.3 Definisi Operasional

Uraian singkat mengenai variabel bebas dan variabel terikat yang


didalamnya akan menjawab apa dan bagaiamana cara mengukurnya, jenis
data atau hasil ukur yang diperoleh, satuan dan skalanya. Jika data sudah
diperoleh kemudian dilakukan klasifikasi, maka disebutkan terlebih dahulu,
baru kemudian ditentukan skalanya (nominal, ordinal, interval, atau rasio),
skala ini ada kaitannya dengan rencana analisis atau uji statistik yang akan
digunakan (Hiriansah, 2019).

49
Tabel 4.3.1

Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Alat Hasil Skala


Operasional Ukur Ukur Pengukuran
CITRA TUBUH
Citra Bagaimana Kuantitatif : Kuantitatif : a. Skor : Ordinal
Tubuh ibu ibu hamil Menggunakan Kuesioner 19-38= citra
hamil trimester II kuesioner dengan skala citra tubuh
trimester II melihat, memberikan tubuh negatif
merasakaan, pertanyaan kehamilan b. Skor :
memahami dengan 4 opsi 39-76= citra
perubahan pilihan yaitu : tubuh
bentuk, Favourble : positif
ukuran dan 1. Sangat Tidak
berat badan Setuju (STS)
dan 2. Tidak Setuju
Tindakan (TS)
yang 3. Setuju (S)
dilakukan. 4. Sangat Setuju
Ada 4 aspek (SS)
citra tubuh : Unfavourble
1. persepsi 1. Sangat Setuju
2. affektif (SS)
3. kognitif 2. Setuju (S)
4. Perilaku 3. Tidak Setuju
(TS)
4. Sangat Tidak
Setuju (STS)

50
Lanjutan Tabel Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Skala
Operasional Pengukuran
KARAKTERISTIK
Usia Usia pada jika umur ibu Kuesioner Terdiri dari 2 Interval
ibu hamil 20-34 tahun kesimpulan
saat maka diberi kode yaitu :
pengambila 1. Jika umur ibu 1. 20-34 tahun
n data 35-45 tahun 2. 35-45 tahun
diberi kode 2.
Pekerjaan Kegiatan Jika ibu bekerja Kuesioner Terdiri dari 2 Nominal
yang ibu maka diberi kode kesimpulan
hamil 1. Jika ibu tidak yaitu :
lakukan bekerja maka 1. Bekerja
untuk diberi kode 2. 2. Tidak
menafkahi bekerja
keluarga.
Pendidi- Jenjang Jika ibu Kuesioner Terdiri dari 2 Ordinal
kan sekolah menjawab S1 kesimpulan
formal yang atau SMA maka yaitu :
ditamatkan diberi kode 1. 1. Tinggi :
ibu hamil Jika ibu 2. Rendah :
menjawab
SMP atau SD
maka diberi kode
2.

51
Lanjutan Tabel Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Skala
Operasional Pengukuran
STATUS KEHAMILAN DAN PENGALAMAN HAMIL
Status Kehamilan Menggunakan Kuesioner Terdiri dari 2 Nominal
kehamilan yang terjadi pertanyaan kesimpulan
apakah terbuka untuk yaitu :
diren- menanyakan 1. Kehamilan
canakan apakah diinginkan
atau tidak kehamilannya 2. Kehamilan
direncana- diinginkan atau tidak
kan tidak diinginkan. diinginkan
Pengala- Pengalaman Menggunakan Kuesioner Terdiri dari 2 Nominal
man hamil ibu dalam pertanyaan kesimpulan
kehamilan terbuka untuk yaitu :
yaitu belum menanyakan 1. Primigravi-
pernah kehamilan yang da
hamil atau dialami apakah 2. Multigravi-
sudah primigravida da
pernah atau multigravida
hamil
sebelumnya

4.4 Desain Penelitian

Desain penelitian kuantitatif merupakan rancangan penelitian yang


disusun untuk menuntun peneliti dalam memperoleh jawaban terhadap
pertanyaan penelitian yang diberikan. Desain penelitian ini menggunakan
crosssectional atau potong lintang sering juga disebut penelitian transversal
variabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek) diobservasi
hanya sekali pada saat yang sama (Arief, 2003) (dalam Pinontoan,
Sumampouw & Nelwan, 2019).

52
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian
crosssectional untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dari variabel
Independen yaitu : faktor dan karakteristik dengan variabel dependen yaitu
citra tubuh.

4.5 Populasi Dan Sampel Pada Penelitian

a. Populasi
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.
(Helaluddin & Wijaya 2019).
Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu hamil Trimester II di
PUSKESMAS Rawa Buntu berjumlah 18 orang responden ibu hamil
trimester II.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari suatu populasi yang akan diteliti oleh
peneliti, sehingga sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan
terhadap populasi (Priyono, 2016).
Pada penelitian ini sampel diambil dari Ibu hamil Trimester II di
PUSKESMAS Rawa Buntu sebanyak 15 responden yang dihitung
dengan rumus slovin.
Rumus Slovin :

Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah
populasi
e2 : Presisi yang ditetapkan 10%
c. Metode sampel
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik total populasi
yaitu semua anggota populasi sebanyak 18 responden akan digunakan
sebagai sampel.

53
4.6 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di PUSKESMAS Rawa Buntu


melalui online dari bulan Juli 2021 sampai bulan Agustus 2021.

4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji validitas
Uji validitas adalah suatu instrumen penelitian yang digunakan
untuk mengukur ketepatan dan kecermatan data yang akan diteliti.
Dengan uji validitas akan menghasilkan data yang tepat dan juga
memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut (Donsu,
2017).
Teknik korelasi yang dipakai pada penelitian ini adalah teknik
korelasi Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi Product Moment antara x dan y
X = Pertanyaan tiap nomor
Y = Skor total
XY = Skor pertanyaan tiap nomor dikali skor total
N = Jumlah responden
Keputusan uji validitas :
 Bila r hitung lebih besar dari r tabel  Ho ditolak, artinya
variabel valid.
 Bila r hitung lebih kecil dari r tabel  Ho gagal ditolak,
artinya variabel tidak valid.

54
b. Reabilitas
Uji reliabilitas adalah upaya untuk menstabilkan dan melihat
apakah terdapat konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan
pada kuesioner, yang berkaitan dengan kontruksi dimensi variabel
(Donsu, 2017).
Dalam uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode
Cronbach Alpha yaitu dengan rumus :

𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
r=[
(𝑘−1) ] [1 −] 𝜎𝑡2

Keterangan :
r = Koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha)
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑𝜎𝑏2 = Total varian butir
𝜎𝑡2 = Total varian
(n-2) dan 𝛼 = 0,05 maka
:
1. Jika hitung (r alpha) > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.
2. Jika hitung (r alpha) < r tabel, maka pertanyaan tersebut
tidak reliabel.

4.8 Jenis Data Yang Digunakan Dalam Penelitian

a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat secara langsung dari
sumber data pertama yaitu narasumber di lokasi penelitian atau objek
penelitian (Burhan, 2008: 122) (dalam Arsini & Sutriyanti, 2020).
Pada penelitian ini data primer yang didapatkan adalah langsung
dari responden ibu hamil trimester II
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber kedua atau
diperoleh secara tidak langsung dan melalui media perantara, misalnya
rekam medis, data dari anggota keluarga, dll (Supriyono, 2018).

55
Pada penelitian ini data sekunder yang didapatkan pada penelitian
ini adalah data dari PUSKESMAS pada buku registrasi, data dari
observasi pada ibu hamil, dan data dari dokumentasi saat wawancara.

4.9 Metode Pengolahan Data

Langkah-langkah dalam pengumplan data Kuantitatif menurut (Kholipah &


Subagiharti, 2018) yaitu :
a. Penyusunan data
Data yang sudah ada kemudian dikumpulkan dan dilakukan
pengecekkan apakah semua data sudah terekap semua. Dalam
Penyusunan data, pilih data yang ada hubungannya dengan penelitian.
Data kuantitatif dan kualitatif yang telah didapatkan akan
dipisahkan sehingga data kuantitatif dan wawancara tidak tercampur.
Dan untuk data wawancara maka akan dipilih data yang hanya ada
hubungannya dengan yang akan diteliti.
b. Klasifikasi data
Klasifikasi data adalah upaya dalam menggolongkan,
mengelompokkan, dan memilah data berdasarkan pada klasifikasi telah
dibuat dan ditentukan oleh peneliti.
Pada tahap ini untuk data kuantitatif akan dikelompokkan
berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat oleh peneliti untuk
memudahkan dalam memproses data.
c. Pengolahan data
Jenis data yang diolah tentunya akan menentukan apakah peneliti
akan menggunakan teknik kualitatif atau kuantitatif. Data kualitatif
diolah dengan menggunakan teknik statistika baik statistika non
parametrik maupun statistika parametrik. data yang banyak digunakan
untuk statistika non parametrik adalah data nominal atau data ordinal.
Untuk data kuantitatif yang sudah didapatkan pada penelitian ini
akan diolah menggunakan aplikasi SPSS atau excel untuk menginput
data. Dan untuk data wawancara akan menggunakan word untuk
mengolah datanya.

56
d. Interpretasi hasil pengolahan data
Tahap interpretasi hasil pengolahan data adalah tahap menarik
suatu kesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh rangkaian kegiatan
penelitian dan membuat rekomendasinya. Dalam menginterpretasikan
hasil analisis perlu diperhatikan beberapa hal antara lain yaitu
interpretasi tidak melenceng dari hasil analisis, interpretasi harus masih
dalam batas kerangka penelitian, dan secara etis peneliti rela
mengemukakan kesulitan dan hambatan-hambatan sewaktu dalam
penelitian.
Pada tahap ini peneliti sampai pada tahap akhir pengolahan data
yaitu menarik kesimpulan dari data kuantitatif yang sudah didapatkan
dan data wawancara yang menjadi pendukung pada penelitian ini.

4.10 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang


sangat penting, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung
dengan manusia. Untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan selama
penelitian yang melanggar etik sehingga dari segi etika penelitian harus
diperhatikan.
Masalah etika yang harus diperhatikan menurut ( Setiana & Nuraini,
2018) antara lain sebagai berikut :
a. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed consent berisi informasi terkait penelitian yang harus
diberikan pada subyek/responden. Tujuan dari informed consent
adalah supaya subyek dalam penelitian mengetahui dan memahami
maksud dan tujuan dilakukannya penelitian, proses penelitian dan
dampaknya yang akhirnya dapat menentukan apakah responden
bersedia atau tidak bersedia untuk menjadi subyek penelitian.

57
Jika subyek bersedia menjadi responden pada penelitian ini
maka subjek harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subyek
tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden.
b. Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang
memberikan jaminan untuk tidak memberikan atau mencantumkan
nama responden pada lembar alat ukur penelitian dan hanya
menuliskan kode saja pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan.
Pada penelitian ini peneliti tidak akan mencantumkan nama
responden tetapi akan diganti dengan menggunakan kode misalnya :
R1,R2 dan seterusnya.
e. Confidentiality (Kerahasiaan)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya peneliti dan orang-orang yang
berhak tau saja dalam penelitian ini yang akan dilaporkan pada hasil
riset.
Data yang sudah didapatkan akan djamin kerahasiaannya oleh
peneliti, hanya beberapa data tertentu saja yang akan dilaporkan
sebagai hasil penelitian dan hanya pihak yang terlibat saja dalam
penelitian ini yang akan mengetahui data yang sudah didapatkan.

4.11 Analisis Data

Data yang telah didapat dan dikumpulkan tidak ada maknanya tanpa
dianalisis. Oleh sebab itu menganalisis data tidak hanya sekedar
mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang telah diolah tapi juga
harus memperoleh makna atau arti dari analisis data tersebut (Notoadmojo,
2018).

58
1. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik
dari setiap variabel penelitian. Analisis ini nantinya akan menghasilkan
persentase yang disajikan dalam bentuk table, gambar dan juga narasi.
Menurut (Notoadmojo, 2018) data presentasi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus yaitu sebagai berikut :
𝑓
x= 𝑥 100%
𝑛
Keterangan :
x = hasil persentase
f = hasil pencapaian jumlah jawaban
benar n = jumlah sampel
Analisis kuantitatif univariat pada penelitian ini untuk mengetahui
gambaran dari persentase citra tubuh pada 4 aspek yaitu : persepsi,
afektif, kognitif dan perilaku. Karakteristik yang terdiri dari : umur,
pekerjaan dan tingkat Pendidikan. Faktor yang mempengaruhi citra
tubuh pada ibu hamil yang terdiri dari : persepsi, status kehamilan, dan
pengalaman.
2. Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya


hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Analisis bivariat menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan
antara kedua variabel (Fentia, 2020).

Rumus Uji Chi Square adalah :

(𝐸 − 0)
𝑥2 = ∑ 𝐸
Keterangan :
x2 = Chi- Square
E = Nilai ekspektasi (nilai yang
diharapkan) O = Nilai observasi (nilai yang
diamati)
P value > 0.05, uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara

59
variabel independen dan variabel dependen.

60
P value < 0.05, uji statistik menunjukkan ada hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen.
Pada analisis bivariat akan menguji hubungan antara variable
independen yaitu faktor dan karakteristik dengan variable dependen yaitu
citra tubuh ibu hamil.
Pada analisis data faktor yang mempengaruhi citra tubuh akan
menggunakan wawancara dalam pengolahan datanya dan menggunakan
Triangulasi teknik yaitu menggunakan beragam teknik pengungkapan
data yang dilakukan kepada sumber data. Menguji kredibilitas data yang
digunakan dengan menggunakan triangulasi teknik adalah dengan
menggabungkan teknik wawancara, kemudian dilakukan observasi
selama wawancara dan dilakukan dokumentasi. Misalnya pada saat
wawancara kemudian peneliti juga melakukan observasi dan setelah
mendapatkan hasil data dari wawancara lalu di cek dengan melakukan
observasi dan terakhir mendokumentasikan (Helaluddin & Wijaya,
2019).

61
BAB V

HASIL & PEMBAHASAN

5.1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil yang pemeriksaan ANC nya
dilakukan di PUSKESMAS Rawa Buntu. Angka kejadian covid-19 di
Indonesia mengalami kenaikan sehinga pemerintah memberlakukan peraturan
PPKM Darurat sejak tanggal 3 Juli 2021 dan hal ini berdampak pada
pelayanan di PUSKESMAS Rawa Buntu khususnya ibu hamil. Pelayanan di
pindah ke PUSKESMAS Ciater dan tidak diperkenankan kunjungan dari
pihak institusi luar termasuk mahasiswa.
Pihak PUSKESMAS Rawa Buntu mengizinkan pengambilan data
secara daring atau online dengan kuesioner berupa Gform dan wawancara
melalui Videocall. Peneliti mendapatkan data dari bidan yang menjadi
pembimbing lapangan dan memberikan data populasi sebanyak 18 orang,
yang keseluruhan populasi menjadi sampel yaitu ibu hamil yang berusia 13-
27 minggu (Trimester II ) pada saat dilakukan penelitian.
Peneliti melakukan pengambilan data mulai tanggal 2 Juli 2021 sampai
dengan 1 Agustus 2021 dan mulai menghubungi semua sampel (ibu hamil
trimester II) melalui chat Whatsapp untuk memperkenalkan diri sebagai
peneliti yang akan melakukan pengambilan data dan melakukan kontrak.
Untuk memberikan penjelasan selanjutnya melalui videocall.
Dari 18 sampel, 1 orang ibu hamil berinisial M Ketika di chat melalui
whatsapp tidak merespon, hanya di read dan di telpon pun tidak diangkat
sehingga tidak dapat dilakukan pengambilan data kepada yang bersangkutan,
untuk yang 17 orang yang bersedia untuk diberikan penjelasan melalui
videocall hanya 5 orang dan 12 orang melalui video yang dikirimkan lewat
pesan whatsapp.

62
Peneliti melakukan penjelasan awal yaitu informed consent dengan
memberikan informasi terlebih dahulu kepada responden terkait tujuan
penelitian, prosedur penelitian, kewajiban responden, manfaat penelitian,
kerahasiaan, kompensasi serta pembiayaan dalam penelitian. Setelah
responden diberikan penjelasan melalui video call ataupun pemberian video
peneliti akan bertanya dulu kepada responden apakah sudah paham atau
belum terkait penjelasan yang diberikan. Jika sudah paham peneliti akan
menanyakan kesediaannya apakah bersedia atau tidak untuk melakukan
proses dalam penelitian. Jika bersedia menjawab iya pada bagian lembar
persetujuan di informed consent dan dengan bukti sahnya dengan
melampirkan tandatangan di lembar persetujuan berupa file word yang
didalamnya akan saya lampirkan juga tanda-tangan saya sebagai peneliti.
Setelah itu saya akan memberikan lembar persetujuan informed consent untuk
pegangan pada responden satu dan saya memegang satu juga untuk bukti
legalitas.
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini banyak sekali
keterbatasan diantaranya ada penerapan PPKM yang tidak mengizinkan
bertemu langsung (offline) dengan responden. Lalu ada 12 orang ibu yang
tidak bersedia untuk tatap muka melalui videocall sehingga peneliti
mengirimkan video melalui pesan whatsapp untuk menjelaskan informed
consent. Peneliti harus melakukan follow up yang dilakukan berkali-kali
ketika mengkonfirmasi kesediaan responden. Selanjutnya ada masalah pada
saat membuka link sehingga responden tidak bisa membukanya dan tidak
paham cara mengisinya. Hal ini terjadi pada 3 responden sehingga membuat
peneliti melampirkan seluruh isi kuesioner yang ada di Gform dan dikirimkan
melalui pesan whatsapp. Pada saat peneliti meminta bukti tandatangan kepada
responden, responden tidak menjawab chat dari peneliti sehingga peneliti
kesulitan untuk membuat bukti informed consent.

63
5.2 Hasil Penelitian Kuantitatif

a. Analisis Univariat
5.2.1 Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Trimester II
Tabel 5.2.1.1
Persentase Karakteristik Ibu Hamil Trimester
II di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021
Karakteristik Frekuensi Persentase
(%)
Usia Ibu
20 – 34 Tahun 11 64,7
35 – 45 Tahun 6 35,3
Pendidikan Ibu
SD-SMP 5 29.5
SMA-S1 12 70,5
Pekerjaan Ibu
Tidak Bekerja 11 64,7
Bekerja 6 35,3
TOTAL
17 100
RESPONDEN

A. Karakteristik Usia Ibu Hamil


Berdasarkan tabel 5.1 diatas, dapat diketahui karakteristik
umur ibu hamil di PUSKESMAS Rawa Buntu, bahwa sebagian
besar memiliki rentang usia sekitar 20-34 tahun. Hal ini terlihat
dari 17 (100%) ibu hamil yang menjadi responden di penelitian
ini, sebanyak 11 (64,7%) ibu hamil memiliki rentang usia 20-34
tahun sedangkan sebanyak 6 (35,3%) ibu hamil memiliki
rentang usia 35-45 tahun.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh (Astuti, 2012) yang berjudul “Hubungan
karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang
tanda bahaya pada kehamilan di PUSKESMAS Sidoharjo
kabupaten Sragen” yang menggunakan desain penelitian yang
sama yaitu crossectional dan menunjukkan data bahwa sebagian
besar ibu hamil memiliki usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 38
(72%) ibu hamil dari 53 (100%) ibu hamil.

64
Menurut (BKKBN, 2011) Usia 20-35 tahun adalah usia
yang sehat dan subur untuk melakukan reproduksi. Pada usia ini
jika ingin melakukan reproduksi adalah waktu yang baik untuk
ibu mengalami kehamilan dan melahirkan.
Fenomena di lapangan yang peneliti temukan adalah pada
ibu hamil yang memiliki usia 20-35 tahun lebih siap dengan
kehamilannya karena pada usia ini ibu hamil sudah
mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kehamilan. Ibu yang
berumur 20-35 tahun ada 1 dari 5 ibu hamil yang sedikit kaget
dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya karena ini
merupakan kehamilan yang pertama, tapi hal ini tidak membuat
ibu memikirkan berlarut-larut perubahan yang terjadi pada
tubuhnya.
Pada ibu hamil yang memiliki usia 35-45 menyikapi
kehamilannya dengan tidak siap karena memasuki usia 35-45
ibu sudah mulai merasa tua sehingga tidak siap dengan
kehamilannya dan kehamilan di usia ini lebih meningkatkan
resiko yang terjadi pada kehamilannya. Ada 1 dari 4 ibu yang
tidak siap dengan kehamilannya karena usianya sudah
memasuki 45 tahun. Ibu yang berusia 35-45 tahun lebih siap
dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya karena di usia 35-
45 ini ibu sudah pernah mengalami hamil sehingga perubahan
yang terjadi pada tubuhnya tidak membuatnya kaget dengan
perubahan yang signifikan.
B. Karakteristik Pendidikan Ibu Hamil
Karakteristik pendidikan ibu hamil di PUSKESMAS
Rawa Buntu, bahwa sebagian besar memiliki Pendidikan
terakhir SMA- S1. Hal ini terlihat dari 17 (100%) ibu hamil
yang menjadi responden di penelitian ini, sebanyak 12 (70,5%)
ibu hamil memiliki pendidikan terakhir SMA-S1 sedangkan
sebanyak 5 (29,5%) ibu hamil memiliki pendidikan terakhir SD-
SMP.

65
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Seftiani, Lestari & Karim, 2018) tentang
“Perbedaan Citra Tubuh Primigravida Dengan Multigravida”
yang melakukan penelitian yang sama yaitu tentang citra tubuh
dan menunjukkan bahwa karakteristik pendidikan ibu hamil
paling banyak adalah SMA-S1 yaitu sebanyak 53 (88,3%) ibu
hamil dari 60 (100%) ibu hamil.
Ketidaksiapan ibu karena kurang pengetahuan tentang
perubahan pada tubuh yang terjadi dalam kehamilan akan
memicu timbulnya permasalahan baru. Ibu hamil dengan
pengetahuan yang cukup tentang kehamilan akan membuat ibu
lebih siap dalam menghadapi perubahan yang terjadi pada
kehamilannya (Yuliani, 2021).
Fenomena di lapangan yang peneliti temukan adalah pada
ibu hamil yang memiliki Pendidikan SD-SMP membuat peneliti
memberikan penjelasan berkali-kali sehingga komunikasi yang
dilakukan menjadi lambat karena ibu hamil kurang mengerti
pertanyaan dan penjelasan yang diberikan tentang perubahan
tubuh saat hamil. Pada ibu hamil berpendidikan SD-SMP lebih
pasif dalam mencari pengetahuan tentang kehamilannya di
internet.
Pada ibu hamil yang memiliki Pendidikan SMA-S1 saat
diajak komunikasi lebih cepat menangkap pertanyaan dan
penjelasan yang diberikan tentang perubahan tubuh saat hamil
sehingga hanya perlu diberikan penjelasan sebanyak satu kali
dan membuat komunikasi berjalan dengan cepat. Ibu hamil yang
berpendidikan SMA-S1 lebih aktif dalam mencari informasi
tentang kehamilannya di internet, maupun di buku tentang
kehamilan.

66
C. Karakteristik Pekerjaan Ibu Hamil
Karakteristik pekerjaan ibu hamil di PUSKESMAS Rawa
Buntu, bahwa sebagian besar ibu hamil tidak bekerja. Hal ini
terlihat dari 17 (100%) ibu hamil yang menjadi responden di
penelitian ini, sebanyak 11 (64,7%) ibu hamil tidak bekerja
sedangkan sebanyak 6 (35,3%) ibu hamil bekerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Gani, Bidjuni & Lolong, 2014) tentang
“Hubungan Perubahan Citra Tubuh (Body Image) Dengan
Depresi Pada Ibu Hamil Trimester II Dan Trimester III Di
PUSKESMAS Tilango Kabupaten Gorontalo” yang melakukan
penelitian yang sama yaitu tentang citra tubuh dan menunjukkan
data bahwa Sebagian besar ibu hamil tidak bekerja yaitu
sebanyak 24 (60%) ibu hamil dari 40 (100%) ibu hamil.
Ibu yang menjadi seorang ibu rumah tangga akan lebih
mudah mengontrol aktivitas sehari-harinya dan lebih banyak
waktu luang untuk memikirkan kehamilannya dibandingkan
dengan ibu yang mempunyai peran ganda di rumah maupun di
luar rumah (bekerja) (Prasetya, Jumakil & Sidiq, 2019).
Fenomena di lapangan yang peneliti temukan adalah pada
ibu hamil yang bekerja, kehamilan tidak menghambat ibu untuk
melakukan pekerjaannya di luar, dan tidak menimbulkan
masalah pada ibu. ibu pada ibu hamil yang bekerja membuat ibu
sulit untuk diajak komunikasi karena waktu yang ibu punya
terbatas sehingga membuat waktu komunikasi menjadi tidak
fleksibel dan pada ibu yang bekerja lebih banyak mendapatkan
informasi tentang kehamilannya melalui teman sejawatnya.
Pada ibu hamil yang tidak bekerja membuat ibu lebih
mempunyai banyak waktu untuk diajak komunikasi karena ibu
memiliki lebih banyak waktu luang di rumah dan ibu lebih bisa
fokus memperhatikan dan menjaga kehamilannya supaya tetap
sehat.

67
5.2.2 Gambaran Citra Tubuh Ibu Hamil Trimester II
Tabel 5.2.2.1
Persentase Citra Tubuh Ibu Hamil Trimester II
di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021
Variabel Frekuensi Persentase
(%)
Citra Tubuh Positif 17 100
Citra Tubuh Negatif 0 0
TOTAL
17 100
RESPONDEN

Berdasarkan tabel 5.2.2.1 diatas, dapat diketahui citra tubuh


ibu hamil trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu, bahwa
seluruh ibu hamil trimester II tidak mengalami gangguan citra
tubuh. Hal ini terlihat dari 17 (100%) ibu hamil trimester II yang
menjadi responden, sebanyak 17 (100%) ibu hamil trimester II
tidak mengalami gangguan citra tubuh, sedangkan sebanyak 0
(0%) ibu hamil trimester II mengalami gangguan citra tubuh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil trimester
II menunjukkan citra tubuh baik selama kehamilan dan memiliki
penerimaan yang baik terhadap perubahan fisik yang terjadi
selama kehamilan.
Citra tubuh memiliki empat komponen yaitu persepsi,
afektif, kognitif dan perilaku. Untuk menentukan ibu memiliki
kategori citra tubuh yang positif, maka harus memiliki skor 39-
76 dari seluruh komponen. Jika skor yang didapatkan adalah 19-
38 maka dikategorikan ibu memiliki citra tubuh yang negatif.
Selama kehamilan akan terjadi beberapa perubahan pada
tubuh. Beberapa perubahan tersebut diantaranya adalah perut
yang akan membesar, payudara terasa penuh, dan juga
perubahan pada kulit. Pada kulit perubahan yang terjadi
diantaranya adalah ada yang menjadi lebih bersih dan ada pula
yang berjerawat. Semuanya tergantung pada masing masing ibu
hamil.

68
Pada kehamilan semua perubahan yang terjadi itu adalah
wajar jadi sebaiknya ibu tidak perlu khawatir dan terlalu
memikirkan perubahan yang terjadi. (Laksana, 2017).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Pakasi, Zakiyah, dan Setyaningsih, 2020) yang
menggunakan metode yang sama yaitu crossectional dan
dilakukan di pelayanan kesehatan yang sama yaitu
PUSKESMAS dan menunjukkan bahwa Sebagian besar yaitu
sebanyak 64 (100%) responden dari ibu hamil, terdapat 51
responden (79,7%) yang memiliki citra tubuh positif.
Berdasarkan pernyataan responden pada wawancara yang
telah dilakukan sebagai berikut :
“ seperti apa yaaa gemukk tapi kusam beda sama yang ke 2
klo yang ke 2 tuh bersih ga males kalo sekarang tuh males jadi
kusam”(informan 1)
“agak kaget sihh ya terutama karena kalau bagian tubuh
lain membesarnya kan ga terlalu signifikan gitu. Kalau perut itu
kaget saya. Waahh ternyata perut gua bisa gede ya ahahaha
jadi kaget apalagi kalau liat timbangan kan sebelum nikah itu
paling 40 paling besar 50 ko sekarang bisa 60 kiloan jadi kaget
tapi masih normal si jadi saya ga terlalu yang waahh gede
banget ga gitu sihh”( informan 2)
“kalau saya liat diri saya masih sama aja kaya belum
kehamilan ya gatau kalau orang lain yang lihat ya biasanya kan
kalau orang lain bisa melihat perubahan itu kan. Ada yang
bilang lebih bersih gitu atau ada yang bilang lebih cantik gitu
nih anaknya cewek nih lebih suka dandan, sebenernya saya sih
ga merasa perubahan yang signifikan banget biasa aja. Jadi
merasa agak gemuk tapi ga terlalu gemuk banget sih”(
informan 3)

69
“aapaaa ya sepertii ibu-ibu yang lainnya. seperti apa yaa ?
seperti ibu hamil lainnya gitu agakk gemuk yaa pastii tapi kalau
saya tambah kusam tapii saya biasa ajaaa sihh ga sampe
yaangg ga pede karena kehamilan yang kemarin juga gemuk
sih” (informan 4)
“eemmmm saya sih biasa ajaa ya karena saya tau namanya
hamil ya tambah besarr jadi yaa saya mikirnya yaudah lah toh
nanti bisa kurus lagi saya bisa olahraga atau diet setelah hamil
jadi yaa gapapaa”(informan 5)
Berdasarkan pernyataan responden, semua ibu hamil
merasakan bahwa terjadi perubahan pada tubuhnya mejadi
gemuk tetapi tidak terlalu memikirkan berat badannya karena
masih dalam batas normal dan mampu menerima perubahan
bentuk tubuhnya. Ibu hamil menganggap bahwa perubahan yang
terjadi pada tubuhnya adalah hal yang wajar dan biasa dialami
oleh ibu hamil. Ada beberapa ibu yang mengalami kulit yang
kusam.
Perubahan ini terjadi pada kulitnya sesudah hamil. Sebelum
hamil ibu memiliki kondisi yang baik tetapi saat hamil ini
mereka memiliki kondisi kulit yang kusam. Ibu hamil menerima
kondisi perubahan pada kulitnya dan mengaku bahwa hal
tersebut tidak membuatnya merasa kurang percaya diri.
Selain itu dari interaksi yang dilakukan oleh peneliti dengan
ibu hamil, tidak menunjukkan sikap tidak percaya diri pada
bentuk tubuhnya yang semakin membesar karena hamil. Ibu
tidak berusaha menutupi bagian tubuhnya yang gemuk dan tidak
menyembunyikan kekusaman wajahnya dengan makeup
sehingga seluruh tubuh ibu berpenampilan apa adanya tanpa ada
yang ditutupi.
Kesimpulan dari penelitian ini ibu hamil mampu menerima
perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan karena perubahan
yang terjadi adalah hal wajar dan ibu lebih mengutamakan
kesehatan dirinya dan janinnya.
70
5.2.3 Gambaran Pengalaman Hamil Pada Ibu Hamil Trimester II
di PUSKESMAS Rawa Buntu

Tabel 5.2.3.1
Persentase Pengalaman Hamil Pada Ibu Hamil Trimester
II di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021

Variabel Frekuensi Persentase


(%)
Pengalaman Hamil
Pernah Hamil 11 64,7
Belum Pernah 6 35,3
Hamil
TOTAL
17 100
RESPONDEN
Berdasarkan tabel 5.2.3.1 faktor pengalaman hamil di
PUSKESMAS Rawa Buntu, bahwa sebagian besar faktor
pengalaman hamil adalah sudah pernah hamil sebelumnya. Hal
ini terlihat dari 17 (100%) ibu hamil yang menjadi responden
di penelitian ini, sebanyak 10 (64,7%) ibu hamil, pernah
mengalami kehamilan sebelumnya sedangkan sebanyak 7
(35,3%) ibu hamil, belum pernah mengalami kehamilan
sebelumnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Qudriani & Hidayah, 2016) tentang “Persepsi
Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi Dengan
Kepatuhan Melakukan Antenatal Care Di Desa Begawat
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016” yang
menggunakan desain penelitian dan metode sampling yang
sama yaitu desain penelitian crossectional dan metode
sampling total populasi dan menunjukkan data bahwa sebagian
besar ibu pernah hamil sebelumnya (multigravida) yaitu
sebanyak 34 (87,2%) ibu hamil dan ibu yang belum pernah
hamil sebelumnya sebanyak 5 (12,8%).

71
Wanita dalam menyikapi kehamilan yang pertama
tentunya akan berbeda dengan wanita yang sudah pernah hamil.
Pada kehamilan pertama tentunya wanita belum mempunyai
pengalaman tentang kehamilan sehingga hal itu membuat wanita
perlu untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Pengalaman pernah hamil tentu saja akan memberikan informasi
terhadap perubahan yang akan terjadi pada dirinya sehingga
pada wanita yang sudah pernah hamil biasanya akan lebih
rendah untuk mengalami citra tubuh negatif karena sudah
pernah merasakan kehamilan sebelumnya (Yuliani., dkk, 2021).
Fenomena yang peneliti temukan di lapangan pada wanita
yang pernah hamil sudah memiliki gambaran bahwa saat hamil
pasti akan terjadi perubahan pada tubuhnya dan pada ibu yang
baru pertama hamil menimbulkan perasaan kaget karena
perubahan yang terjadi pada tubuhnya cukup signifikan karena
sebelumnya belum pernah mengalami hal itu

5.2.4 Gambaran Status Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester II di


PUSKESMAS Rawa Buntu
Tabel 5.2.4.1
Persentase Status Kehamilan Dan Pengalaman Hamil
Pada Ibu Hamil Trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu
Tahun
2021

Faktor Frekuensi Persentase


(%)
Status Kehamilan
Direncanakan 10 58,8
Tidak Direncanakan 7 41,2
TOTAL RESPONDEN 17 100

Berdasarkan tabel 5.2.4.1 diatas, dapat diketahui faktor status


kehamilan ibu hamil di PUSKESMAS Rawa Buntu, bahwa
sebagian besar faktor status kehamilan adalah direncanakan.

72
Hal ini terlihat dari 17 (100%) ibu hamil yang menjadi
responden di penelitian ini, sebanyak 10 (58,8%) ibu hamil
merencanakan kehamilannya sedangkan sebanyak 7 (41,2%) ibu
tidak merencanakan kehamilannya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Prastiwi, 2017) tentang “Determinan Kejadian Kehamilan
Tidak Direncanakan (KTD) Di Kabupaten Tegal” yang
menggunakan desain penelitian yang sama yaitu crossectional dan
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil merencanakan
kehamilannya yaitu sebanyak 45 (76,3%) dan sebanyak 14 (23.7%)
kehamilan yang tidak direncanakan.
Apabila ada hal yang terjadi yang membuat kehamilannya
tidak diinginkan maka akan membuat ibu susah beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi pada saat kehamilannya. Sehingga
membuat ibu belum bisa menerima perubahan yang terjadi pada
tubuhnya dengan baik (Yunita, Mulyani, & Handajani, 2019).
Fenomena yang peneliti temukan di lapangan pada ibu hamil
yang kehamilannnya direncanakan lebih siap dalam menghadapi
kehamilannya maupun perubahan yang terjadi pada kehamilannya.
Pada ibu hamil yang kehamilannya tidak direncanakan membuat
ibu tidak mempersiapkan kehamilannya.

73
5.2.5 Persentase Hubungan Pengalaman Hamil dengan Citra
Tubuh Pada Ibu Hamil Trimester II

Tabel 5.2.5.1
Persentase Hubungan Pengalaman Hamil dengan Citra
Tubuh Pada Ibu Hamil Trimester II di PUSKESMAS
Rawa Buntu tahun 2021

Citra Tubuh
Pengalaman Citra Citra Total
hamil Tubuh Tubuh
Positif Negatif
n % n % n %
Sudah pernah 11 64,7 0 0 11 64,7
hamil
Belum pernah
hamil 6 35,3 0 0 6 35,3

TOTAL 17 100 0 0 17 100


RESPONDEN

Berdasarkan tabel 5.2.5.1 bahwa dari jumlah responden


ibu hamil trimester II yaitu 17 (100%) ibu hamil. Pada ibu hamil
yang sudah pernah hamil dan memiliki citra tubuh positif yaitu
berjumlah 11 (64,7%) ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki citra
tubuh negatif sebanyak 0 (0%) ibu hamil. Ibu hamil yang belum
pernah hamil dan memiliki citra tubuh positif sebanyak 6
(35,3%) dan yang memiliki citra tubuh negatif sebanyak 0 (0%)
ibu hamil. Pengalaman pernah hamil tentu saja akan
memberikan informasi terhadap perubahan yang akan terjadi
pada dirinya sehingga pada wanita yang sudah pernah hamil
biasanya sudah
tau apa saja yang akan terjadi pada tubuhnya selama hamil.
Hal ini berbeda dengan wanita yang belum pernah hamil
yang tidak mempunyai pengalaman terkait apa saja yang terjadi
pada perubahan tubuhnya sehingga memerlukan proses adaptasi
pada saat kehamilannya (Yuliani., dkk, 2021).

74
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan
didapatkan data bahwa :
“kalo yang pertama dan ke 2 ini ga mabok yaa maksdunya
maboknya kurang, kalo yang ke 3 ini lebih parah trusss sering
suka pingsan juga truss nambah berat badan juga banyak kalo
kemaren Cuma beberapa kilo naiknya kalo sekarang lebih
banyak jadi lebih gemuk dari kehamilan yang kemarin dan
merasa sedikit gemuk dari kehamilan kemarin jadi saya merasa
senang”(informan 1 sudah pernah hamil)
“agak kaget sihh ya terutama karena kalau bagian tubuh
lain membesarnya kan ga terlalu signifikan gitu. Kalau perut itu
kaget saya. Waahh ternyata perut gua bisa gede ya ahahaha
jadi kaget apalagi kalau liat timbangan kan sebelum nikah itu
paling 40 paling besar 50 ko sekarang bisa 60 kiloan jadi kaget
ternyata ya badan ini. Tapi masih normal si jadi saya ga terlalu
yang waahh gede banget ga gitu sihh” (informan 2 belum
pernah hamil)
“bbiiasaaa aja sihh, saya kan tidak KB dan kehamilan
bisa saja terjadi, Ketika saya tau hamil ya saya siapkan saya
siap dengan perubahan yang terjadi terus berapa bulan kedepan
pasti akan bertambah berat y aitu pasti sudah di apa ya ? sudah
diterima” (informan 3 sudah pernah hamil)
“aapaaa ya sepertii ibu ibu yang lainnya seperti apa yaa
seperti ibu hamil lainnya gitu agakk gemuk yaa pastii tapi kalau
saya tambah kusam tapii saya biasa ajaaa sihh ga sampe
yaangg ga pede karena kehamilan yang kemarin juga gemuk
sih”(informan 4 sudah pernah hamil)
“kalau saya sihh agak kaget yaa karena awalnya itu saya
cuman 50 kg sekarang jadi 65 kg agak kaget sih tapi ga yang
kepikiran banget karena kan temen itu pada bilang kalau hamil
ya pasti seperti ini terus bidan juga bilang ya wajar kalau hamil
gemuk” (informan 5 belum pernah hamil)

75
Kesimpulan hasil penelitian adalah seluruh ibu memiliki
citra tubuh yang positif. Pada hasil penelitian ini frekuensi ibu
yang memiliki citra tubuh yang positif lebih banyak pada ibu
yang sudah pernah hamil sebelumnya. Pada ibu yang baru
pertama kali hamil tampak kaget dengan perubahan yang terjadi
pada tubuhnya secara signifikan karena perubahan tersebut
merupakan hal yang baru pertama kali terjadi pada dirinya,
namun ibu tidak terlalu memikirkan perubahan yang terjadi
karena ibu mengerti bahwa orang hamil pasti tubuhnya akan
berubah. Pada ibu yang sudah pernah hamil sebelumnya melihat
penampilan tubuhnya biasa saja karena sudah pernah mengalami
kehamilan sebelumnya sehingga menganggap bahwa perubahan
yang terjadi pada tubuhnya saat hamil merupakan hal yang biasa
terjadi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Seftiani, Lestari & Karim, 2018) tentang
“Perbedaan Citra Tubuh Primigravida Dengan Multigravida”
yang menggunakan pengumpulan data yang sama yaitu dengan
menggunakan kuesioner dan menunjukkan bahwa terdapat 20
(66,7%) dari 30 (100%) ibu hamil multigravida yang memiliki
citra tubuh positif.
Pada ibu primigravida terdapat 10 (33,3%) dari 30 (100%)
ibu hamil yang memiliki citra tubuh yang positif. Hal ini
membuktikan bahwa lebih banyak frekuensi ibu multigravida
yang memiliki citra tubuh positif.

76
5.2.6 Persentase Hubungan Status Kehamilan Dengan Citra Tubuh
Pada Ibu Hamil Trimester II
Tabel 5.2.6.1
Persentase Hubungan Status Kehamilan Dengan Citra Tubuh
Pada Ibu Hamil Trimester II
Di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021
Citra Tubuh
Status Total
Kehamilan
Citra Tubuh Citra Tubuh
Positif Negatif
n % n % n %

Direncanakan 10 58,8 0 0 10 58,8


Tidak 7 41,2 0 0 7 41,2
Direncanakan
TOTAL 17 100 0 0 17 100
RESPONDEN
Berdasarkan tabel 5.2.6.1 bahwa dari jumlah responden ibu
hamil trimester II yaitu 17 (100%) ibu hamil. Pada ibu hamil
kehamilannya direncanakan dan memiliki citra ttubuh positif
yaitu berjumlah 10 (58,8%) ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki
citra tubuh negatif sebanyak 0 (0%) ibu hamil.
Ibu hamil yang kehamilannya tidak direncanakan dan
memiliki citra tubuh positif sebanyak 7 (41,2%) dan yang
memiliki citra tubuh negatif sebanyak 0 (0%) ibu hamil.

77
Kehamilan merupakan masa dimana akan terjadi
perubahan pada tubuh. Perubahan tersebut bisa menjadi sangat
signifikan sehingga ibu harus bisa beradaptasi dengan baik saat
kehamilannya. Apabila ibu tidak menginginkan kehamilannya
maka akan membuat ibu kesulitan untuk beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi pada saat kehamilannya. Perubahan
bentuk, ukuran dan berat badan yang terjadi pada saat hamil
akan membuat ibu mengalami perubahan pada citra tubuhnya
(Yunita, Mulyani, & Handajani, 2019).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan didapatkan
data bahwa:
“ada sedikit berbeda sihh eeeee dan tidak terlalu
memperhatikan penampilan juga sih sebenernya”(informan 1
kehamilan direncankan)
“sesuai ekspektasi saya sih, pasti saya akan membengkak
badannya eehhh bener membengkak dari awal itu gua harus
siap ni nerima keadaan badan gua yang bengkak nanti jadi
yaudah. Jadi seneng aja. Lucu kokk perutnya gendut hahaha”
(informan 2 kehamilan direncankan)
“ya biasa aja sihh saya kan emang orangnya ga terlalu
mikirin penampilan mbaa hehehe jadi walaupun ga
direncanakan yaaa ga kaget sihh mba” (informan 3 tidak
merencankan kehamilan)
“yaaa gimana yaa hehehe yaaa biasa aja sihhh ga
masalaahhh bagi saya” (informan 4 tidak merencanakan
kehamilan)
“eemmmm saya sih biasa ajaa ya karena saya tau
Namanya hamil ya tambah besarr jadi yaa saya mikirnya
yaudah lah toh nanti bisa kurus lagi saya bisa olahraga atau
diet etelah hamil jadi yaa gapapaa” (informan 5 kehamilan
direncanakan).

78
Kesimpulan hasil penelitian adalah seluruh ibu memiliki
citra tubuh yang positif, baik yang kehamilannya direncanakan
ataupun tidak direncanakan. Pada hasil penelitian ini frekuensi
ibu yang memiliki citra tubuh positif lebih banyak dimiliki oleh
ibu yang kehamilannya direncanakan. Seluruh ibu tidak terlalu
memikirkan perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan bahkan 1
dari 5 ibu beranggapan bahwa setelah melahirkan tubuhnya
dapat kembali seperti sebelum hamil dengan diet dan olahraga.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Juliadilla, 2017)
dengan judul “Dinamika psikologis perubahan citra tubuh pada
wanita pada saat kehamilan”, menunjukkan data bahwa subjek
merasa menyesal karena tidak ingin hamil dan pada saat hamil
membuat perubahan pada bentuk, ukuran dan berat badannya
dan perubahan itu membuat tubuhnya menjadi rusak dari yang
sebelumnya ideal. Subjek juga mulai sering menampakkan
emosi negatif pada orang sekitar lingkungannya seperti pada
suami, orang tua dan orang lainnya. subjek juga sering
menyatakan bahwa dirinya adalah “makhluk Tuhan paling
gembrot” pada buku hariannya
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Juliadilla, 2017) karena ada faktor lain yang
dapat membuat ibu menerima perubahan pada tubuhnya
walaupun kehamilan tidak direncanakan seperti faktor persepsi
dan pernah hamil sebelumnya. Ibu yang memiliki persepsi
positif seperti menerima dirinya sedang hamil maka akan lebih
mudah menerima perubahan yang terjadi.
Pada ibu yang pernah hamil sebelumnya pasti pernah
mengalami perubahan yang terjadi pada saat hamil sehingga ibu
bisa lebih mudah beradaptasi pada perubahan tubuhnya.

79
5.3 Hasil Wawancara Faktor Yang Mempengaruhi Citra Tubuh

5.3.1 Dukungan Suami


Dukungan suami adalah dukungan yang dapat diberikan
kepada istri yang hamil yang lebih mengedepankan sikap untuk
saling berkomunikasi yang jujur dan terbuka dan sudah dimulainya
sejak awal kehamilan istrinya dan menempatkan nilai penting
dalam keluarga untuk mempersiapkan diri jadi orang tua.
Dukungan suami sangat penting bagi istri yang hamil dikarenakan
banyak perubahan yang terjadi pada dirinya. Jika suami
memberikan dukungan yang positif maka istri akan lebih menerima
terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya. (janiwarti 2013)
(dalam Febriyeni., dkk, 2021).

Hasil analisis data dari wawancara yang dilakukan adalah


sebagai berikut:
“kalo saya sih yang penting suami support saya klo orang
lain mah ga terlalu penting untuk saya hehehehehe, banyak sih
komentar jelek Cuma ga aku tanggepin yang penting support
suami sih penguat kita” (informan 1)
“yang pertamaa eeeee pikiran kita sendiri ya kalau saya
sih mikirnya dari pikiran sendiri kalau yang kedua yang pasti dari
suami eeee diaa ga banyak protes ga suka komentar eee terus dia
yang sering ngingetin ya emang gendut kan hamil yang gitu-gitu
sih. Jadi itu yang bikin kita juga gimana ya gapapa gitu ini tuh
gapapa” (informan 2)
“kalau dukungan sih pasti dukungan keluarga, anak-anak
juga sudah bisa terima kalau mereka akan punya adik lagi, mereka
excited dengan kehadiran adikk barunya nah jadi ya itu suami dan
anak. Dukungan suami kaya gini mba kalau saya sih kan pasti
banyak makan terus dia tauu saya makan apa ya dibeliin sama dia.
Mau makan apa mau buah apa ? itu yang tiap hari ditanyakan”
(informan 3)

80
“suami sihh pastiii dukungg yaa, dia bilang yaa kalau lagi
hamil pasti kaya gituu gemuk gituu sih katanya” (informan 4)
“yang pasti suami yaa karena dia bilang ya Namanya
hamil pasti gemuk ga usah dipikirin nanti juga kalau udah
melahirkan kurus lagi” (informan 5)
Berdasarkan hasil wawancara yang diakukan dapat
disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi citra tubuh ibu
yang pertama adalah dukungan suami. Dukungan suami pada
istrinya yang sedang hamil memiliki peran besar bagi ibu hamil
dalam menghadapi perubahan pada bentuk tubuhnya. Hal ini
dikarenakan perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil dapat
diterima dengan baik oleh suaminya sehingga ibu merasa
termotivasi untuk menerima perubahan yang terjadi pada tubuhnya
selama hamil.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan


oleh (Oktiningrum, 2019) menunjukkan bahwa sebanyak 21 (42%)
orang ibu hamil, suaminya memberikan dukungan dengan kategori
baik. Dukungan suami dengan baik dalam kehamilan akan lebih
meningkatkan rasa percaya diri ibu terhadap penerimaan
kehamilannya serta perubahan-perubahan baik secara fisik maupun
secara psikologis tanpa rasa tertekan. Dukungan dengan kategori
sedang sebanyak 28 (56%) memberikan manfaat membantu proses
kelancaran saat kehamilan karena dalam kehamilan terjadi
perubahan-perubahan, baik secara fisik dan psikologis pada ibu
hamil.

81
5.3.2 Informasi Tentang Perubahan Yang Terjadi Pada Masa
Kehamilan

Calon ibu perlu mengetahui kondisi perubahan yang akan


terjadi selama masa kehamilan terutama perubahan pada tubuhnya
karena hal itu bisa menimbulkan perasaan kuatir pada ibu. Oleh
karena itu ibu perlu diberikan pengetahuan dan pengertian akan
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam tubuh pada masa
kehamilan akan membantu memberi rasa percaya diri pada calon
ibu tersebut, dan ibu yang percaya diri akan memberikan perasaan
aman bagi calon bayi di dalam kandungan (Ayustawati, 2019).
Hasil analisis data dari wawancara yang dilakukan adalah
sebagai berikut:

“mendapatkan informasi dari orang-orang ya kalau hamil


pasti perubahan bentuk badan, perubahan pola makan eeee truss
apa ya lalu ada streechmark, berjerawat tapi alhamdulilah saya
engga Cuma kusam aja soalnya males dandan dan males ngapa
ngapain, tapi gapapa sih kan memang wajar hamil gemuk malah
saya pengen gemuk saat hamil berarti bayinya ada pertumbuhan
kan” (informan 1)

“yang saya cari di internet itu sih kaya apa aja yang harus
saya lakukan saat hamil, pantangan makan, terus kenapa sih badan
jadi gemuk tadi kan aku bilang ya karena volume darah nambah,
ada lemak juga, terus ada air ketuban juga gitu sihh paling jadi
kalau aku gemuk ya wajar sih” (informan 2)

“kalau yang saya tau dari kaya dari artikel dari majalah dari
buku itu sekitar payudara membesar, perut membesar kalau kaki
yang bengkak itu harus diperhatikan kenapa gitu kalau
pengetahuan saya ya” (informan 3)

82
“apaaa yaaa ? eemmm oiya dokter pernah bilang. Saya
waktu itu kan tanya kenapa muka saya kusamm terus oo mungkin
darii hormonnya banyak yang terjadi kaya gitu. kata dokter sih
gitu nanti juga ilang lagi. Awalnya kepikiran sih tapi karena dokter
bilang ga masalah yaudahh wajar” (informan 4)

“yang pasti petugas Kesehatan teruss temen-temen kerja


saya teruss orang tua juga bilang kalau hamil harus siap-siap
gemukk gitu sih karena pasti berat badan naik payudara membesar
ya semuanya berubah deh” (informan 5)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dapat


disimpulkan faktor yang mempengaruhi citra tubuh yang kedua
adalah informasi yang ibu dapatkan tentang perubahan tubuh yang
terjadi pada kehamilannya. Informasi yang telah diberikan tentang
perubahan yang terjadi pada kehamilan oleh dokter, bidan, petugas
kesehatan, maupun informasi yang ibu dapatkan dari internet akan
membuat ibu bisa menerima perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan membuat ibu
merasa bahwa perubahan yang terjadi pada tubuhnya adalah hal
yang normal dan wajar dialami pada wanita hamil sehingga akan
membuat ibu memiliki citra tubuh yang baik selama hamil.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan


oleh (Sumarmi, Dewi & Indayati, 2015) yang melakukan di
pelayanan Kesehatan yang sama yaitu di PUSKESMAS dan
menunjukkan data bahwa sebagian besar ibu hamil berpengetahuan
baik sebanyak 46 (76,67%) responden. Pada ibu yang telah
memiliki informasi baik dari petugas Kesehatan maupun
mendapatkan dari internet akan memiliki pengetahuan lebih baik
dan tentu akan membuat ibu lebih mudah menerima perubahan
yang terjadi pada tubuhnya karena sudah mengetahui perubahan
yang terjadi pada tubuhnya selama kehamilan.

83
5.3.3 Persepsi Diri Sendiri

Memahami apa yang terjadi pada tubuhnya ketika hamil dan


memandang perubahan pada tubuhnya tersebut sebagai sesuatu
yang normal dan menanamkan pada diri sendiri bahwa hal tersebut
adalah wajar saat hamil maka dapat berpengaruh positif terhadap
body image wanita hamil. Meskipun setiap wanita mengalami
perubahan pada hormonal yang sama, namun respon citra tubuhnya
antara satu dengan yang lainnya berbeda. Bahkan pada wanita yang
sama dapat mengalami reaksi yang berbeda-beda pada setiap
kehamilannya (Yuliani., dkk, 2021).
Hasil analisis data dari wawancara yang dilakukan adalah
sebagai berikut:

“kalo saya sih terima aja ya perubahan pada tubuh saya karna kan
saya yang pengen hamil saya juga ga terlalu mikirin omongan
orang” (informan 1)

“saya sih mikirnya kan ini untuk bayi saya ya jadi ga


masalah gituh mau gemuk juga gitu sih. Sayanya ga masalah
badan saya membesar saya malah seneng karena normalnya kan
membesar ya kata dokter juga normal kok walaupun menjadi
sebesar ini hahaha” (informan 2)
“Kalau saya sendiri yaa emang sudah menerima maksudnya
Ketika liat hasilnya hamil yaudah diterima, kalau dengan
penampilan ya paling saya mencari baju yang agak longgar-
longgar gitu. kalau bulan-bulan pertama kan masih bisa ya pake
celana tapi udah masuk bulan selanjutnya kan sudah ga bisa
dipakai ya mba” (informan 3)

84
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dapat
disimpulkan faktor yang mempengaruhi citra tubuh yang ketiga
adalah persepsi pada dirinya sendiri. Ibu yang memiliki persepsi
yang baik pada dirinya selama hamil maka akan memiliki citra
tubuh yang baik dibandingkan ibu yang memiliki persepsi buruk
pada tubuhnya selama hamil. Persepsi ibu yang menerima bahwa
dirinya hamil dan mengalami perubahan pada tubuhnya adalah hal
yang biasa terjadi pada ibu hamil akan membuat ibu memiliki citra
tubuh yang baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Susanti, Misrawati & Utomo, 2012) dengan judul “Hubungan
Persepsi Ibu Hamil Tentang Kehamilan Dengan Tingkat
Kecerdasan Emosional” bahwa ibu hamil yang persepsi positif
terhadap kehamilan ada 18 (66,7%) dari 27 (100%) ibu hamil.
Pada ibu hamil yang memiliki persepsi positif lebih mudah
menerima perubahan yang terjadi pada kehamilannya dan lebih
mudah beradaptasi.

5.3.4 Media Sosial


Media masa adalah salah satu yang dapat mempengaruhi citra
tubuh, seperti game, internet, dan majalah yang menggambarkan
tentang penampilan, kecantikan dan tubuh yang ideal. Dikarenakan
seseorang melihat penampilan tubuh yang ideal pada media masa,
membuat orang merasa bahwa penampilannya tidak ideal seperti
pada penampilan yang ada di media masa (Sutejo, 2019).

85
Hasil analisis data dari wawancara yang dilakukan adalah
sebagai berikut:

“waktu itu saya pernah ter trigger “alhamdulillah selama 7


bulan ini berat badan cuman naik 4 kg”, kok dia naiknya 4 kg ya
saya mikir git uterus saya baca lagi kan maksudnya saya dapet
motivasi lagi dari postingan lain kalau berat badan ibu hamil tuh
bertambah karena darah, berat janin terus yaudah saya langsung
pikir positif aja, dia ga normal kali gue yang normal gitu aja
hahaha abis itu saya mikir udahlah gamau ambil pusing gua
kayanya ni orang di unfollow aja deh” (informan 2)

“ada jadi temen saya ada, dia badannya kecil ketika hamil
juga cuman perutnya aja badannya yang lain ya okelah membesar
tapi maksudnya ga sampe signifikan terus bisa lagi Kembali ke
normal seperti sebelum hamil punya anak langsing gituu”
(informan 3)
“mereka sih seneng ya doain jugaa gituu ga ada yang komen
negatif sih hehehe alhamdulillah jadi ikutan seneng walaupun
berubah tubuhnya hehe” (informan 5)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dapat
disimpulkan faktor yang mempengaruhi citra tubuh yang keempat
adalah media sosial. Ibu yang memiliki media sosial dan memiliki
teman di media sosial yang mendukung perubahan yang terjadi
pada kehamilannya dengan memberikan komentar positif akan
membuat ibu lebih merasa senang dengan perubahan yang terjadi
pada tubuhnya. Sebaliknya jika di media sosial ada yang
memberikan komentar yang negatif pada tubuhnya selama hamil
akan membuat ibu merasa sedih dan mulai memikirkan hal yang
negatif pada dirinya karena pada saat hamil wanita cenderung lebih
sensitif pada hal-hal yang mengganggu dirinya.

86
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Hicks & Brown, 2016) dengan judul “Higher Facebook Use
Predicts Greater Body Image Dissatisfaction During”,
menunjukkan data bahwa ibu yang tidak memiliki Facebook
merasa secara signifikan lebih positif tentang tubuh hamil mereka
daripada mereka yang melakukannya [F (1,257) = 11,53, p = 0,00].
Ibu yang punya akun facebook jauh lebih negatif tentang perubahan
pada tubuh mereka selama kehamilan karena komentar dari orang-
orang di facebook pada perubahan ditubuhnya saat hamil.

87
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa alternatif


hipotesis ditolak yaitu tidak ada hubungan antara variabel independent
(karakteristik dan faktor) dengan variabel dependent (citra tubuh ibu hamil).

Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian gambaran citra tubuh


pada ibu hamil trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu tahun 2021 adalah
sebagai berikut:

1. Persentase karakteristik umur, pendidikan & pekerjaan pada ibu


hamil trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu tahun 2021,
didapatkan bahwa Sebagian besar ibu hamil trimester 2 memiliki
Pendidikan SMA-S1 yaitu 12 (70,5%) orang dan sebanyak 5
(29,5%) orang memiliki Pendidikan SD-SMP. Sebagian besar ibu
hamil trimester II tidak bekerja yaitu sebanyak 11 (64,7%) orang dan
ibu hamil yang bekerja sebanyak 6 (35,3%) orang. Sebagian besar
Ibu hamil berumur 20-34 yaitu sebanyak 11 (64,7%) orang dan 6
(35,3%) orang yang berumur 35-45 tahun.
2. Presentasi citra tubuh secara keseluruhan pada ibu hamil trimester II
di PUSKESMAS Rawa Buntu adalah seluruhnya positif yaitu
sebanyak 17 (100%) orang.
3. Persentase pengalaman hamil pada ibu hamil trimester II di
PUSKESMAS Rawa Buntu yaitu sebanyak 11 (64,7%) ibu pernah
hamil dan sebanyak 6 (35,3%) ibu sudah pernah hamil sebelumnya

88
4. Persentase status kehamilan pada ibu hamil trimester II di
PUSKESMAS Rawa Buntu yaitu sebanyak 10 (58,8%) ibu
merencankan kehamilannya dan sebanyak 7 (41,2%) ibu tidak
merencankan kehamilannya.
5. Persentase hubungan pengalaman hamil dengan citra tubuh ibu yaitu
sebanyak 11 (64,7%) ibu hamil trimester II sudah pernah hamil dan
memiliki citra tubuh positif. Sedangkan pada ibu hamil trimester II
yang belum pernah hamil sebelumnya dan memiliki citra tubuh
positif yaitu sebanyak 6 (35,3%).
6. Persentase hubungan status kehamilan dengan citra tubuh ibu pada
ibu hamil trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu tahun 2021,
didapatkan data bahwa sebanyak 10 (58,8%) ibu hamil trimester II
merencanakan kehamilannya dan memiliki citra tubuh positif
sedangkan pada ibu hamil trimester II yang tidak merencanakan
kehamilannya dan memiliki citra tubuh positif yaitu sebanyak 7
(41,2%).

6.2 Saran

6.2.1 Bagi PUSKESMAS Rawa Buntu


1) Poin No.1 untuk kesimpulan No.1
Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan untuk
memberikan edukasi pada ibu hamil tentang perubahan-
perubahan yang akan terjadi selama kehamilan terutama
perubahan pada fisik ibu khususnya pada ibu yang baru pertama
kali hamil dan baru pertama kali berkunjung untuk pemeriksaan
ANC serta menyediakan konseling citra tubuh pada saat hamil.

89
2) Poin No.2 untuk kesimpulan No.2
Menganjurkan keluarga responden terutama suami untuk bisa
terus memberikan motivasi kepada ibu hamil sehingga akan
terus merasa nyaman dan tidak terbebani dengan kehamilannya
walaupun terjadi perubahan pada tubuhnya saat hamil dan
mempertahankan supaya ibu hamil terus memiliki citra tubuh
yang positif sampai masa kehamilannya selesai.
3) Poin No.3 untuk kesimpulan No.1
Diharapkan tenaga Kesehatan khususnya bidan untuk
memberikan edukasi tentang kehamilan dan perubahan pada
tubuh ibu dengan kata-kata yang mudah dipahami/ kata-kata
yang digunakan sehari-hari dan menjelaskan dengan pelan serta
jelas.
4) Poin No.4 untuk kesimpulan No.1
Diharapkan tenaga Kesehatan khususnya bidan untuk
memberikan edukasi tentang kehamilan supaya bisa mencegah
kehamilan pada usia yang berisiko untuk hamil dan memberikan
edukasi tentang KB untuk mencegah kehamilan di usia yang
beresiko.

6.2.2 Bagi Responden Penelitian


1) Poin No.1 untuk kesimpulan No.2
Bagi responden penelitian diharapakan bisa terus menjaga citra
tubuh saat hamil tetap positif karena jika jiwa ibu sehat maka
akan berdampak baik pada kehamilan maupun Kesehatan ibu.
2) Poin No.2 untuk kesimpulan No.3
Bagi responden penelitian diharapakan bisa menghindari faktor
yang dapat mempengaruhi citra tubuh menjadi negatif, sehingga
terus berusaha untuk mempertahankan citra tubuh tetap positif
selama hamil

90
6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
1) Poin No. 1 untuk kesimpulan No. 2
Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan
sebagai data tambahan, informasi, dan evidence based ke Arah
penentuan intervensi untuk mengatasi citra tubuh.
2) Poin No. 2 untuk kesimpulan No. 3
Bagi penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk melihat
dari faktor lain yang mempengaruhi citra tubuh ibu.
3) Poin No. 3 untuk kesimpulan No. 3
Bagi penelitian selanjutnya, peneliti menyarakan dilakukan
wawancara lebih mendalam mengenai faktor yang dapat
menyebabkan ibu memiliki citra tubuh yang negatif.

91
DAFTAR PUSTAKA

Ammar, E. & N., Nurmala, I. (2020). Analisis Faktor Sosio-Kultural terhadap


Dimensi Body Image pada Remaja. Journal of Health Science and
Prevention, 4(1), 23–31. https://doi.org/10.29080/jhsp.v4i1.255
Arini, L & Eltrikanawati, T. (2020). Asuhan keperawatan pada klien dengan
reumathoid arthritis. Sumbar: Pustaka Galeri Mandiri.
Arsini, N.W., & Sutriyanti, N.K., (2020). Internalisasi nilai pendidikan karakter
hindu pada anak usia dini. Bali: Yayasan Gandhipuri.
Astuti, H.P. (2012). Hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan
tentang tanda bahaya pada kehamilan di PUSKESMAS Sidoharjo kabupaten
Sragen. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada.
https://web.archive.org/web/20180410121803id_/http://jurnal.stikeskusuma
husada.ac.id/index.php/JK/article/viewFile/40/95
Astuti, S., Susanti, A.I., Nurparidah, R., & Mandiri, A. (2017). Asuhan ibu dalam
masa kehamilan. Jakarta: ERLANGGA.
Atiqoh, R.N. (2020). Kupas tuntas hiperemesis gravidarum (mual muntah
kelebihan dalam kehamilan). Jakarta: Penerbit One peach Media.
Ayustawati. (2019). Kehamilan. INFORMASI MEDIKA
Cevik, E., & Yanikkerem, E. (2020). The factors affecting self-esteem, depression
and body image of pregnant women in a state hospital in Turkey. Journal of
the Pakistan Medical Association, 70(7), 1159–1164.
https://doi.org/10.5455/JPMA.19892
Chang, S., Chao, Y., & Kenney, N. J. (2006). I am a woman and I'm pregnant:
Body image of women in Taiwan during the third trimester of pregnancy.
Birth: Issues in Perinatal Care, 33, 147-153. https://doi.org/10.1111/j.0730-
7659.2006.00087.x
Chirzin, M. (2018). Kapita selekta pendidikan menelaah fenomena pendidikan di
indonesia dari pelbagai disiplin ilmu. Surabaya: Mitra Mandiri Persada.
Devi, T.E.R. (2019). Asuhan kebidanan kehamilan. Jakarta Selatan: Salemba
Medika.
Donsu, J. D. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka
Baru.
Duli, N. (2019). Metode penelitian kuantitatif: beberapa konsep dasar untuk
penulisan skripsi dan analisis data dengan SPSS. Yogyakarta: Deepublish
Publisher.

92
Erita., Hununwidiastuti, S., & Leniwita, H. (2019). Buku materi pembelajaran
keperawatan jiwa. Jakarta: BPP.UKI :ES-031-KEPJIWA-PK-V-2019
Fentia, L. (2020). Faktor risiko gizi kurang pada anak usia 1-5 tahun dari
keluarga miskin. Penerbit NEM
Febriyeni., dkk. (2021). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yayasan Kita
Menulis Fu, R. L. (2017). 365 tip for women. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Fuller-Tyszkiewicz, M., Broadbent, J., Richardson, B., Watson, B., Klas, A., &
Skouteris, H. (2019). A network analysis comparison of central
determinants of body dissatisfaction among pregnant and non-pregnant
women. ELSEVIER, Volume 32 pages 111-120.

Gani, R.R., Bidjuni, H., & Lolong, J. (2014). Hubungan perubahan citra tubuh
(body image) dengan depresi pada ibu hamil trimester II dan trimester III di
PUSKESMAS tilango kabupaten Gorontalo. Jurnal Keperawatan, Volume 2
No. 2. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/5256

Hicks, S., & Brown, A. (2016). Higher facebook use predicts greater body image
dissatification during pregnancy: the role of self-comparison.
Prostaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty Acids, 115, 60–66.
http://dx.doi.org/10.1016/j.dineu.2015.08.001
Hicks, S., & Brown, A. (2016). Higher facebook use predicts greater body image
dissatification during pregnancy: the role of self-comparison.
Prostaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty Acids, 115, 60–66.
http://dx.doi.org/10.1016/j.dineu.2015.08.001.
Hidayat., Rahmat., & Abdilah. (2019). Ilmu pendidikan “konsep, teori dan
aplikasinya”. Medan: LPPPI.
Hiriansah. (2019). Ready for research (principles and practices) metodologi
penelitian, suatu tinjauan konsep dan konstruk. Jawa Timur: Qiara Media
Partner. http://digilib2.unisayogya.ac.id/handle/123456789/1222.
Idaningsih, A. (2016). Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Cirebon:
LovRinz Publishing.
IKAPI. (2019). Asuhan keperawatan Jiwa. Jakarta: PENERBIT BUKU
KEDOKTERAN: EGC.
IKAPI. (2021). Asuhan kehamilan kebidanan komprehensif. Yayasan Kita Menulis.
Juiadilla, R. (2017). Dinamika Psikologis Perubahan Citra Tubuh Pada Wanita
Pada Saat Kehamilan. Jurnal Psikologi Ilmiah volume 9 No.1.
10.15294/intuisi.v9i1.9573

93
Juliadila, R. (2017). Dinamika Psikologis Perubahan Citra Tubuh Pada Wanita
Pada Saat Kehamilan. Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah, 9(1), 57–66.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI/article/view/9573
Kazemi, F., Nahidi, F., & Kariman, N. (2017). Disorders affecting quality of life
during pregnancy: A qualitative study. Journal of Clinical and Diagnostic
Research, 11(4), QC06-QC10.
https://doi.org/10.7860/JCDR/2017/23703.9560
Keramat, A., Malary, M., Moosazadeh, M., Bagherian, N., & Rajabi-Shakib, M.
R. (2021). Factors influencing stress, anxiety, and depression among Iranian
pregnant women: the role of sexual distress and genital self-image. BMC
Pregnancy and Childbirth, 21(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12884-021-
03575-1
Komite Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta.
(2021). Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa rumah sakit jiwa
grhasia daerah istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: RSJ Grhasia Press

Kumala, A., & Hidayah, R. (2018). Citra tubuh, kepuasan seksual dan
kebahagiaan perkawinan pada perempuan.JIPP. 4(2),
69–78. https://docplayer.info/196327434-Jipp-citra-tubuh-
kepuasan-seksual-dan- kebahagiaan-perkawinan-pada-perempuan.html
Laksana., E. (2017). Mitos dan fakta seputar kehamilan, persalinan dan menyusui.
Anak Hebat Indonesia.
Lubis, N.L. (2016). Psikologi KESPRO “wanita dan kesehatan reproduksinya”.
Jakarta: Kencana
Mail, E. (2020). Sikap Ibu Hamil Trimester II dan III terhadap Perubahan
Fisiologi Selama Kehamilan. Jurnal Kebidanan, 9(2), 83–89. https://akbid-
dharmahusada-kediri.e-journal.id/JKDH/index

Mandang, J., Tombokan, S., & Tando, N.M. (2016). Asuhan kebidanan kehamilan.
Bogor: Penerbit IN MEDIA.
Mandang, J., Tombokan, S., & Tando, N.M. (2016). Asuhan kebidanan kehamilan.
Bogor: Penerbit IN MEDIA.
Mardawani. (2020). Praktis penelitian kualitatif teori dasar dan analisis data
dalam perspektif kualitatif. Yogyakarta: Deepublish Publisher.

94
Marsiwi, A. R., Holidah, & Anggraini, G. P. (2019). Body Image Dan Prenatal
Distress Ibu Hamil Remaja Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Ciseeng
Bogor. Journal Keperawatan Dirgahayu, 1(2), 43–48.
http://jkd.stikesdirgahayusamarinda.ac.id/index.php/jkd/article/view/90

Masyuni, P.U.S., Nata, I. W. S., & Aryani, P. (2020). Kejadian depresi pada ibu
hamil di wilayah kerja PUSKESMAS 1 negara, kabupaten jembrana tahun
2017. E-JURNAL MEDIKA, Vol. 8 No. 4.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/50180/29870
Maula, S., Machmudah & Mariam. (2014). Gambaran Fisik Dan Psikologis Ibu
Dengan Hiv/Aids Saat Hamil Di Kabupaten Kendal. Prosiding Konferensi
Nasional Ii Ppni Jawa Tengah 2014.
Mufarrikoh, Z. (2020). Statistika pendidikan (konsep sampling dan uji hipotesis).
Surabaya: CV. Jakad Media Publishing.

Nash, M. (2012). Weighty matters: Negotiating ‘fatness’ and ‘in-betweenness’ in


early pregnancy. Feminism & Psychology, 22, 307-323.
doi:10.1177/0959353512445361
NEDC. (2011). Body image. Fact sheet
Nelazyani, L & Hikmi, N. (2018). Gambaran Pengetahuan Ibu Dan Suami
Tentang Perubahan Fisikdan Psikologis Saat Hamil Di Wilayah Kerja
PUSKESMAS Beringin Raya Kota Bengkulu tahun 2016. Journal Of
Midwifery Volume 6 No. 1. https://doi.org/10.37676/jm.v6i1.506
Norfai. (2019). Kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah, kenapa bingung?.
Jawa Tengah: Penerbit Lakeisha.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdin, I & Hartati, s. (2019). Metodologi penelitian sosial. Surabaya: penerbit
media sahabat cendekia
Oktiningrum, M. (2019). Hubungan dukungan suami dengan respon emosional
terhadap kehamilan ibu hamil primigravida di RSIA kumala siwi pecangaan
jepara. Jurnal Kesehatan Budi Luhur, Volume 12 No. 2.
http://jurnal.stikesbudiluhurcimahi.ac.id/index.php/jkbl/article/view/68/38
Pakasi, G.P., Zakiyah, & Setyaningsih.W. (2020). Hubungan citra tubuh dengan
tingkat stress, kecemasan dan depresi pada ibu hamil. Binawan Student
Journal (BSJ). 2(April), 172–177.
http://journal.binawan.ac.id/bsj/article/view/104.

95
Patrisia, I., Juhdeliena, Kartika, L., Siregar, M.P.D., Biantoro, Khusniyah,
A.D.H.Z., Sihombing, R.M., Togatorop, M.L.B., & Sitanggang, Y.F.
(2020). Asuhan Keperawatan pada Kebutuhan Dasar Manusia. Yayasan
Kita Menulis.
Paula, V., Trisnadewi, N. W., Oktaviani, N. P. W., Hadiansyah, T., Mukhoirotin,
M., Widodo, D., & Marliana, T. (2021). Keperawatan jiwa lanjutan.
Yayasan Kita Menulis.
Pinontoan, O., Sumampouw, O., & Nelwan, J. (2019). Epidemiologi kesehatan
lingkungan. Yogyakarta: Deepublish Publisher
PPNI. (2016). Standar diagnosa keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
PPNI. (2016). Standar intervensi keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Prasetya. F., Jumakil & Sidiq, N.M. (2019). Prosiding seminar nasional
Kesehatan: penguatan dan inovasi pelayanan Kesehatan dalam era revolusi
industry 4.0.UHO EduPress
Prastiwi, R.S. (2017). Determinan kejadian kehamilan tidak direncanakan (KTD)
di kabupaten Tegal. SEMINAR NASIONAL IPTEK TERAPAN.
https://core.ac.uk/download/pdf/268057528.pdf
Pratiwi, K., & Rusinani, D. (2020). Buku ajar psikologi perkembangan dalam
siklus hidup Wanita. Yogyakarta: Deepublish Publisher.

Pratiwi, L., & Nawangsari, H. (2020). Modul ajar dan praktikum keperawatan
maternitas. Sukabumi: CV. Jejak Anggota IKAPI.
Priyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif. Jawa Timur: Zifatma Publishing.
Przybyła-Basista, H., Kwiecińska, E., & Ilska, M. (2020). Body acceptance by
pregnant women and their attitudes toward pregnancy and maternity as
predictors of prenatal depression. International Journal of Environmental
Research and Public Health, 17(24), 1–12.
https://doi.org/10.3390/ijerph17249436.
Qiftiyah, M. (2018). Gambaran faktor-faktor (dukungan keluarga, pengetahuan,
status kehamilan dan jenis persalinan) yang melatarbelakangi kejadian post
partum blues pada ibu nifas hari ke-7 (di Polindes doa ibu Gesikharjo dan
Polindes Teratai Kradenan Palang). Jurnal Kebidanan Universitas Islam
Lamongan, Volume 10 No.2.
http://www.jurnalkesehatan.unisla.ac.id/index.php/midpro/article/view/75/7
4

96
Qudriani, M & Hidayah, S.N. (2016). Persepsi ibu hamil tentang kehamilan resiko
tinggi dengan kepatuhan melakukan antenatal care di Desa Begawat
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. E-Journal PoliTeknik
Tegal. https://core.ac.uk/download/pdf/268057434.pdf.
Rianto, S., Hatamawan, & A. andhita. (2020). Metode riset penelitian kuantitatif,
penelitian di bidang manajemen, teknik, pendidikan dan eksperimen.
Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Rinata, E & Ardillah, F,R. (2017). Penanganan Emesis Gravidarum Pada Ibu
Hamil Di Bpm Nunik Kustantinna Tulangan – Sidoarjo.
http://eprints.umsida.ac.id/265/
Ruswadi, I. (2021). Keperawatan jiwa, panduan praktis untuk mahasiswa
keperawatan. Indramayu: CV. Adanu Abimata.
Sanjaya & Budimanjaya .(2017). Paradigma baru mengajar. Jakarta:
KENCANA. Sarmanu. (2017). Dasar penelitian kuantitatif, kualitatif dan
statiska. Surabaya:
Airlangga University Press.
Seftiani, Y., Lestari,W., & Karim, D. (2018). Perbedaan citra tubuh primigravida
dengan multigravida. ACADEMIA.
https://www.neliti.com/publications/185291/perbedaan-citra-tubuh-
primigravida-dengan-multigravida
Setiana, H. A., & Nuraini, R. (2018). Riset keperawatan. Jawa Barat: LOVRinz
Publishing.
Setiawan & Karyono. (2021). Keterampilan komunikasi konseling qur'ani:
berbicara dari hati ke hati dengan ayat ayat al qur'an. Yogyakarta: CV
Budi Utama.
Skouteris, H., Carr, R., Wertheim, E. H., Paxton, S. J., & Duncombe, D. (2005). A
prospective study of factors that lead to body dissatisfaction during
pregnancy. Body Image, 2, 347-361. doi:10.1016/j.bodyim.2005.09.002
Soebardhy, Samani, M., Ibrahim, M., Ispardjadi, Walujo, Arif, A., Patihudin, D.,
& Holisin, I. (2020). Kapita selekta metodologi penelitian. Jawa Timur: CV.
Penerbit Qiara Media.
Stojcic, I., Dong, X., & Ren, X. (2020). Body Image and Sociocultural Predictors
of Body Image Dissatisfaction in Croatian and Chinese Women. Frontiers
in Psychology, 11(May), 1–18.
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.00731
Stuart, G.W. (2016). Prinsip dan praktik keperawatan kesehatan jiwa stuart.
Singapore: ELSEVIER.

97
Sulistianingsih, S.H., Khasanah, U & Sholikah, S. (2019). Hubungan Dukungan
Suami dengan Perilaku Penerimaan Diri Wanita Hamil Usia Dini Dalam
Menghadapi Kehamilan. URECOL.
Sulistiyaningsih, S. H., Kasanah, U., & Sholikah. (2019). Hubungan Dukungan
Suami dengan Perilaku Penerimaan Diri Wanita Hamil Usia Dini dalam
Menghadapi Kehamilan. University Research Colloqium (URECOL),3,
819– 824.
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/726
Sumarmi, M., Dewi E,S & Indayati, R,S. (2015). Gambaran Pengetahuan Ibu
Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Pada Masa Kehamilan.
JURNAL WIMISADA Volume ll Nomor 1.
https://web.archive.org/web/20180421041112id_/http://ojs.wimisada.ac.id/i
ndex.php/JM/article/viewFile/18/14
Supriyono, R. . (2018). Akutansi keperilakuan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Susanti, U., Misrawati., & Utomo, W. (2012). Hubungan persepsi ibu hamil
tentang kehamilan dengan tingkat kecerdasan emosional. Jurnal NERS
Indonesia, Volume 2 No. 2.
https://jni.ejournal.unri.ac.id/index.php/JNI/article/view/2023/1988
Susilojati, D & Handayani, S. (2013). Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu
Saat Hamil Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Dengan Berat Badan Bayi
Baru Lahir. THE HEALTH JOURNAL, Volume 5 No. 2.
http://ejurnal.stikeseub.ac.id/index.php/jkeb/article/view/121
Sutanto, A.V., & Fitriana, Y. (2018). Asuhan pada kehamilan. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Sutejo. (2019). Keperawatan jiwa konsep dan praktik asuhan keperawatan jiwa
dan psikososial, Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sutejo. (2019). Keperawatan jiwa konsep dan praktik asuhan keperawatan jiwa
dan psikososial, Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sya’diyah, S.N. (2017). Keperawatan jiwa. Yogyakarta: Deepublish
Syaiful, Y., & Fatmawati, L. (2019). Asuhan keperawatan kehamilan. Surabaya:
CV. Jakad Publishing.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar diagnosis keperawatan indonesia.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Tsuchiya, S., Yasui, M., & Ohashi, K. (2019). Assessing body dissatisfaction in
Japanese women during the second trimester of pregnancy using a new
figure rating scale. Nursing and Health Sciences, 21(3), 367–374.
https://doi.org/10.1111/nhs.12608

98
Umrati., & Wijaya, H. (2020). Analisis data kualitatif teori konsep dalam
penelitian Pendidikan. Sulawesi Selatan: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Utami, F. D. (2018). Gambaran dukungan suami terhadap penerimaan diri pada
ibu hamil primigravida di PUSKESMAS Wirobrajan Yogyakarta.
http://digilib2.unisayogya.ac.id/handle/123456789/1222
Watson, B., Broadbent, J., Fuller-Tyszkiewicz, M., &Skouteris, H. (2015). A
qualitative exploration of body image experiences of women progressing
through pregnancy. Women And Birth: Journal Of The Australian College
Of Midwives. doi:10.1016/j.wombi.2015.08.007
Watson, B., Broadbent, J., Fuller-Tyszkiewicz, M., &Skouteris, H. (2015). A
qualitative exploration of body image experiences of women progressing
through pregnancy. Women And Birth: Journal Of The Australian College
Of Midwives. doi:10.1016/j.wombi.2015.08.007
Watson, B.E. (2016). Developing and validating a measure of body image for
pregnant women. Australia: Deakin University Australia Worldly.
https://www.semanticscholar.org/paper/Developing-and-validating-a-
measure-of-body-image-
Watson/e45ebd5bc65d163bc50563d6dbcbb44f91a1f588

Widiyawati,W. (2020). Keperawatan jiwa. Malang: CV. Literasi Nusantara


Abadi. Yuliani, D.R., dkk. (2021). Asuhan Kehamilan. Yayasan Kita Menulis
Yunita, N., Mulyani, E & Handajani, D.O. (2019). Psikologi daur hidup wanita.
Jawa Timur: CV. Literasi Nusantara Abadi.
Yuswanto, E., Hidayati, R., Widayati, D. (2017). Studi fenomenologi stres koping
ibu primigravida trimester i dalam proses adaptasi fisik dan psikologis di
PUSKESMAS puhjarak kabupaten kediri tahun 2017.Jurnal ILKES (Ilmu
Kesehatan) Vol 8 No. 2. http://ilkeskh.org/index.php/ilkes/article/view/52
Zaini, M. (2019). Asuhan keperawatan jiwa masalah psiokososial di pelayanan
klinis dan komunitas.Yogyakarta: PENERBIT DEEPUBLISH.
Zhafirah, T., & Dinardinata, A. (2018). Hubungan Antara Citra Tubuh Dengan
Harga Diri Pada Siswi Sma Kesatrian 2 Semarang. Empati, 7(2), 334–340.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/21705/20074.
Zhang, Q., Shen, M., Zheng, Y., Jiao, S., Gao, S., Wang, X., Zou, L., & Shen, M.
(2021). Sexual function in Chinese women from pregnancy to postpartum: a
multicenter longitudinal prospective study. BMC Pregnancy and Childbirth,
21(1), 1–8.
https://doi.org/10.1186/s12884-021-03546-6

99
LAMPIRAN

10
LAMPIRAN 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Saya, Ulfi Fatkhurohmah (180210045) sebagai peneliti utama akan


melakukan penelitian yang berjudul "Gambaran Citra Tubuh Ibu Hamil Trimester
II di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021” Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran citra tubuh pada ibu hamil trimester II di PUSKESMAS
Rawa Buntu. Peneliti mengajak ibu dan keluarga untuk ikut serta dalam penelitian
ini. Penelitian in membutuhkan partisipasi seluruh responden penelitian dengan
jangka waktu keikutsertaan masing-masing responden sekitar 1 minggu

A. KESUKARELAAN UNTUK IKUT PENELITIAN

Ibu hamil bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada
paksaan. Bila ibu sudah memutuskan untuk ikut, ibu bebas untuk
mengundurkan diri atau berubah pikiran setiap saat tanpa dikenakan denda
atau pun sanksi apapun.

B. PROSEDUR PENELITIAN
Apabila ibu bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, maka ibu diminta
untuk memilih kolom setuju pada akhir informed consent, dan melakukan
pengunggahan foto KTP (Kartu Tanda Penduduk). prosedur selanjutnya
adalah
1. ibu menjawab pertanyaan yang terdapat pada kuesioner pada link
yang dikirim melalui WA secara jujur sesuai dengan kondisi selama
hamil.
2. ibu menjawab pertanyaan saat dilakukan wawancara melalui media
online (videocall).
C. KEWAJIBAN RESPONDEN PADA PENELITIAN
Sebagai responden penelitian ibu berkewajiban mengikuti aturan atau
petunjuk penelitian seperti yang teertulis diatas. Bila ada yang belum jelas ibu
bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

10
D. MANFAAT
Keuntungan langsung yang akan ibu hamil dapatkan adalah akan mengetahui
gambaran citra tubuh pada dirinya saat hamil sehingga akan bermanfaat untuk
ibu dalam upaya mempertahankan citra tubuhnya dalam kondisi positif
selama kehamilan.
E. KERAHASIAAN
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas ibu akan dirahasiakan dan
hanya akan diketahui oleh peneliti dan para pembimbing STIKES Banten.
F. KOMPENSASI
responden yang berpartisipasi dalam penelitian akan mendapatkan informasi
mengenai citra tubuh ibu hamil trimester II.
G. PEMBIAYAAN
semua biaya yang terjadi selama proses penelitian akan ditanggung oleh
peneliti.
H. INFORMASI TAMBAHAN
responden akan diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang
belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. bila sewaktu-waktu
membutuhkan penjelasan lebih lanjut, responden dapat menghubungi peneliti.

Tangerang, 2021

Peneliti

(Ulfi Fatkhurohmah)

10
LAMPIRAN 2

INFORMED CONSENT

(SURAT PERNYATAN BERSEDIA BERPARTISIPASI MENJADI


RESPONDEN PENELITIAN)

Saya yang bertanda tangan dibawah

ini: Nama :

Usia :

Pendidikan :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti, dengan ini saya menyatakan bersedia
berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian yang berjudul "Gambaran Citra
Tubuh Ibu Hamil Trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021”

Adapun bentuk kesediaan saya adalah:

1. Penelitian yang berjudul “Gambaran Citra Tubuh Pada Ibu Hamil Trimester
II di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021”
2. Meluangkan waktu untuk mingisi lembar kuesioner
3. Memberikan informasi yang benar atau yang sejujurnya terhadap apa yang
diminta atau ditanyakan

Dari prosedur penelitian mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan penelitian


segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu saya
(bersedia / tidak bersedia) secara sukarela untuk menjadi subjek penelitian dengan
penuh kesadaran serta tanpa keterpaksaan. Demikian pernyataan ini saya buat
dengan sebenarnya tanpa adanya tekanan atau paksaan dari pihak manapun.

Tangerang, 2021

Responden Peneliti

( ) ( )

10
LAMPIRAN 3

KUESIONER

Kuesioner ini diberikan untuk ibu hamil trimester II di PUSKESMAS Rawa


Buntu Tahun 2021. Kuesioner ini terdiri dari 19 item pernyataan dari 4 aspek
yang menjadi focus pada penelitian ini yaitu afektif, kognitif, persepsi dan
perilaku.

Pernyataan tersebut harus diisi ibu dengan cara membubuhkan atau


memberikan tanda ceklis (√) pada salah satu kolom pilihan sesuai dengan
pendapat atau persepsi ibu. Tidak ada jawaban yang benar atau salah terhadap
pilihan dari setiap kolom pernyataan, sehingga kami berharap ibu menjawab
setiap pernyataan dengan jujur. Penting bagi kami mendapatkan jawaban ibu
untuk peningkatan pelayanan keperawatan khususnya citra tubuh saat hamil

Keterangan kolom pilihan :


STS: Sangat Tidak,Setuju
TS: tidak setuju
S: Setuju,
SS:Sangat Setuju.

10
KUESIONER CITRA TUBUH SELAMA KEHAMILAN
1. Nama :

2. Usia ibu :

3. Usia kehamilan :

4. Pendidikan :

5. Pekerjaan :

6. Alamat Lengkap :

7. BB saat hamil :

8. BB sebelum hamil :

9. Tinggi badan :

10. Kehamilan yang sekarang adalah kehamilan yang keberapa ?


11. apakah kehamilan direncanakan atau tidak direncankan ?
12. bagaimana pendapat ibu tentang penampilan tubuh ibu saat hamil ? (silang
salah satu jawaban a atau b)
A. Merasa jelek karena perubahan tubuh yang terjadi saat hamil
B. biasa saja karena perubahan tubuh yang terjadi saat hamil adalah hal yang
wajar

10
KUESIONER CITRA TUBUH SELAMA KEHAMILAN
Ceklis Salah 1 Kotak Di Bawah Ini
Keterangan :
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN SS S TS STS
PERSEPSI
6-12 = NEGATIF
13-24 = POSITIF
1 Pada saat hamil tubuh harus ramping
2 Saya berharap pada saat hamil tubuh saya tetap kecil
ukurannya
3 Tubuh yang kecil dalam kehamilan lebih menarik
4 Tubuh ideal dalam kehamilan adalah kurus dengan
hanya perut yang membulat
5 Saya merasa tubuh saya tidak seksi ketika hamil
6 Saya merasa tubuh saya tidak menarik saat hamil bagi
pasangan saya
AFEKTIF
7-14 = NEGATIF
15-28 = POSITIF
7 Senang dengan berat badan saya saat hamil
8 senang dengan bentuk tubuh saya saat hamil
9 bahagia dengan ukuran paha saya saat hamil
10 bahagia dengan payudara saya saat hamil
11 Senang dengan lengan saya saat hamil
12 Senang dengan perubahan pada kulit saya saat hamil
(jerawat, stretch nark, varises) selama hamil.
13 Senang dengan postur tubuh saat hamil

10
KOGNITIF
5-10 = NEGATIF
11-20 = POSITIF
14 Pada kehamilan akan terjadi kenaikan berat badan
15 Pada kehamilan akan terjadi perubahan ukuran
payudara, warna payudara yang lebih menghitam
16 Pada kehamilan akan terjadi peningkatan ukuran lengan
atas
17 Bentuk payudara berubah berfungsi untuk menyusui
18 Postur tubuh berubah untuk mempertahanakan
keseimbangan tubuh saat hamil
PERILAKU
1-2 = NEGATIF
3-4 = POSITIF
19 Saya menghindari mengamati diri sendiri di cermin
TOTAL SKOR :

10
LAMPIRAN 4
PEDOMAN WAWANCARA

A. PERSIAPAN WAWANCARA
1. Tahap perkenalan
2. Ucapkan terimakasih kepada responden atau kesediaan dan waktu
yang telah diluangkan untuk plaksanaan wawancara.
3. Jelaskan maksud dan tujuan wawancara kepada responden.
B. PETUNJUK WAWANCARA
1. Wawancara dilakukan oleh seseorang pewawancara dan tidak
diperbolehkan umtuk diwakilkan .
2. Responden bebas menyampaikan pengalaman, pendapat, dan saran
3. Pengalaman, pendapat, dan saran responden sangat bernilai.
4. Tidak ada jawban yang benar atau salah.
5. Semua pengalaman , pendapat atau saran akan dijaga kerahasiannya.
6. Wawancara ini akan direkam dengan menggunakan handphone, dan alat
bantu tambahan berupa field note untuk mencatat ekspresi selama
wawancara
C. PELAKSANAAN WAWANCARA
1. Tanyakan karakteristik ibu hamil trimester II
2. Tanyakan apakah sebelumnya sudah pernah diberikan informasi
oleh petugas tentang perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan
3. Tanyakan bagaimana gambaran citra tubuh ibu trimester II saat hamil
4. Tanyakan bagaimana faktor yang mempengaruhi citra tubuh
selama kehamilan
D. PENUTUPAN WAWANCARA
1. Beritahu responden bahwa wawancara telah selasai dilakukan .
2. Jaga kerahasiaan pengalaman, pendapat, dan saran responden
3. Ucapkan terimakasih kepada responden atas kesediaannya menceritakan
pengalaman, pendapat maupun saran kepada peneliti

10
PERTANYAAN
1. Apakah sudah pernah diberikan informasi terkait perubahan yang akan terjadi
selama kehamilan oleh petugas Kesehatan?
2. Bagaimana persepsi ibu hamil tentang tubuh yang ideal saat hamil di
PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021?
3. Bagaimana perasaan (affektif) ibu tentang tubuhnya saat hamil di
PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021?
4. Bagaimana pemahaman (kognitif) ibu hamil tentang perubahan tubuh dan
fungsi tubuh saat hamil di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun 2021?
1. Tanyakan perubahan apa saja yang terjadi saat hamil
5. Bagaimana perilaku yang dilakukan ibu hamil terhadap penampilanya
tubuhnya dan seksualnya saat hamil di PUSKESMAS Rawa Buntu Tahun
2021?
1. Apa yang ibu lakukan untuk menjaga penampilan tubuh ibu ?
6. Bagaimana faktor yang mempengaruhi perubahan citra tubuh pada ibu hamil
trimester II di PUSKESMAS Rawa Buntu, kecamatan Serpong, Kota
Tangerang Selatan tahun 2021?
1. Tanyakan apakah usia ibu membuat ibu bersikap positif
terhadap perubahan tubuhnya
2. Tanyakan apakah media massa membuat ibu bersikap positif
terhadap perubahan tubuhnya
3. Tanyakan apakah pekerjaan membuat ibu bersikap positif
terhadap perubahan tubuhnya
4. Tanyakan apakah pendidikan membuat ibu bersikap positif
terhadap perubahan tubuhnya
5. Tanyakan apakah suami menunjukkan dukungan atau penerimaan
terhadap bentuk tubuh ibu seperti tidak mengeluh dengan bentuk
badan ibu saat hamil?
6. Tanyakan apakah social dan budaya yang ada di sekitar
rumahnya mempengaruhi citra tubuh ibu
7. Tanyakan apakah perubahan fisik mempengaruhi citra tubuh ibu
8. Tanyakan status kehamilannya apakah diinginkan atau tidak diinginkan

10
9. Tanyakan pengalaman kehamilannya apakah baru pertama kali
hamil atau sudah pernah hamil
10.Tanyakan persepsi ibu pada penampilan tubuhnya

11
LAMPIRAN 5

DOKUMENTASI

11
11
11
11
11
11
11
11
11
12
12
12
12
12
12
LEMBAR PERNYATAAN
TELAH MENJADI OPONEN DAN OBSERVER
PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANTEN

NAMA : ULFI FATKHUROHMAH


NIM 180210045

TANGGAL/ OPONEN/ PARAF


JUDUL
PENYAJI OBSERVER MODERATOR

Pengalaman perawat dalam


02 Juni 2021 merawat anak dengan kondisi
paliatif selama pandemi Observer
Natalia Reasoa covid-19 di RSUD
Kabupaten Tangerang Tahun Feny Kusumadewi,
2021 S.Kep.,M.Kep

02 Juni 2021 Hubungan antara persepsi


lansia tentang vaksinasi
Elsa Nuroktaviani covid-19 dengan perilaku
melakukan vaksinasi Oponen
covid- 19 di PUSKESMAS
Rawa
Buntu, Tangerang Selatan Ns. Fransisca
Tahun 2021 Haryati, S.Kep., M.Si

Gambaran citra tubuh


03 Juni 2021 pada ibu hamil trimester II
di PUSKESMAS Paku Oponen
Rindi Komalasari Alam, Tangerang Selatan
Tahun 2021
Ns. Fransisca
Haryati, S.Kep., M.Si
Pengalaman orang tua dalam
merawat anak dengan kondisi
02 Juni 2021
paliatif selama pandemi
Observer
covid-19 di Yayasan
Lokasi Pratiwi
Amarilys Tangerang Tahun
2021 Feny Kusumadewi,
S.Kep.,M.Kep

12
12
12
12
13
13
13

Anda mungkin juga menyukai