Oleh :
SHELY AGISTA MELANI
P003200190136
i
ii
iii
iv
RIWAYAT HIDUP
I. INDENTITAS
1. Nama Lengkap : Shely Agista Melani
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Pinanggo,15 Juli 2001
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/ Kebangsaan : Bugis/ Indonesia
6. Alamat : Kec.Wolasi Kab.Konawe Selatan
7. No. Telp/ Hp : 082252918789
II. PENDIDIKAN
1. Tamat Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ilmi 2013
2. Tamat Madrasah Tsanawiyah Ranowila 2016
3. Tamat Sekolah Menengah Atas Negeri 13 Konsel 2019
4. Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Poltekkes Kendari 2019 - 2022
v
MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
kepada kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-NYA bagi kita
semua. Berkat ridho dan petunjuk dari-NYA penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah penelitian ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. N Post
kedua orang tua yaitu Ayah dan Ibu tercinta yang dengan ikhlas berkorban dan
berdoa untuk kesuksesan penulis serta cinta yang tiada putusnya yang telah mereka
berikan hingga saat ini. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah, penulis menyadari
Tetapi berkat bimbingan berupa saran dan kritik dari berbagai pihak sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyelesaian
karya tulis ilmiah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu kepada :
Kemenkes Kendari.
2. Kepada bapak Abd. Syukur Bau, S.Kep., Ns., MM selaku Ketua Jurusan D-
III Keperawatan
vii
3. Kepada ibu Fitri Wijayati, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Sekertaris Jurusan DIII
Keperawatan
4. Kepada ibu Nurfantri, S.Kep., Ns., M.Sc dan ibu Sitti Muhsinah, S.Kep., Ns.,
bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat dalam proses penyusunan karya
5. Kepada ibu Prishilla Sulupadang, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep., An, ibu Dwi
Yanthi, S.Kep., Ns., MSc dan ibu Rusna Tahir, S.Kep., Ns., M.Kep sebagai
penguji I,II, dan III yang dengan ikhlas memberikan kritik dan saran sehingga
6. Kepada Direktur RSUD Kota Kendari dr. Hj. Asridah Mukaddim, M.Kes
yang telah memberi izin untuk melakukan pengambilan data awal serta
melakukan penelitian
8. Kepada kedua orang tua saya tercinta bapak Muis dan ibu Hadelia serta kakak
saya Inka Prasiska dan Cindy Nadila yang turut serta memberikan dukungan,
saling berbagi dan memberi masukan selama 3 tahun bersama serta turut
10. Kepada sahabat saya Dita Sukmawati dan Sri Wahyuni yang selalu membantu
viii
Penulis menyadari dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu penulis berharap adanya masukkan kritik maupun saran
ix
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
ABSTRAK
xiii
ABSTRACT
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan yang langsung mempengaruhi
Artinya kebutuhan yang berada pada jenjang yang pertama perlu lebih dahulu
Aktivitas adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi.
gerakan tangan non verbal. Sehingga gangguan kebutuhan aktivitas dapat juga
caesarea yang disebabkan karena rasa nyeri dan kelemahan tubuh pasca operasi
1
sehingga aktivitasnya terganggu dan perlu dibantu oleh keluarga atau orang lain
hal tersebut relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ramandanty
(2019). Oleh karna itu, pemenuhan kebutuhan dasar dan Activity Dialy Living
(ADL) perlu diperhatikan oleh perawat karena pada pasien Post op tersebut
masih dalam kondisi pemulihan dan untuk mencegah terjadinya infeksi. Selain
itu dampak yang akan dialami pada pasien jika kebutuhan aktivitasnya tidak
terpenuhi maka bisa saja timbul masalah lain atau bahkan komplikasi. Masalah
yang dapat timbul akibat hal tersebut yaitu perederan darah menjadi tidak
lancar, fungsi tubuh terganggu, gangguan dalam pola berkemih dan konstipasi
dengan post op sectio caesarea maka hal tersebut sangat perlu diperhatikan
(Nadiya, 2018).
caesarea yaitu 5% - 15% per 1000 kelahiran di dunia. Pada tahun 2018 angka
(KEMENKES RI, 2019) dan di Sulawesi Tenggara yaitu 3,3% (Utami, 2016).
Sedangkkan dari hasil pengambilan data awal yang dilakukan di RSUD Kota
Kendari dari tahun 2019 – 2021, terdapat peningkatan persalinan pada setiap
berjumlah 347 pasien, tahun 2020 berjumlah 533 pasien, dan pada tahun 2021
berjumlah 699 pasien. Pada kasus tersebut perlu adanya proses perawatan yang
baru timbul.
2
Asuhan keperawatan merupakan proses sistematis, terstruktur, dan
Klasifikasi data, Validasi data, dan Perumusan masalah (Rani, 2019). Data yang
dapat diperoleh pada pengkajian pasien dengan masalah aktivitas dapat berupa
gejala mayor dan gejala minor yang didapatkan pada pasien tersebut. Gejala
ekstremitas, mengeluh lelah. Lalu gejala mior yang dapat di identifikasi seperti:
3
mobilitas fisik b.d nyeri d.d nyeri saat bergerak, Intoleransi aktivitas b.d
dituntaskan (PPNI,2016).
Masalah keperawatan yang dapat muncul pada ibu dengan post op Sectio
pemecahan masalah yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang
4
maka hasilnya yaitu klien dapat merubah posisi, klien dapat beraktivitas dan
B. Rumusan masalah
Kendari?
C. Tujuan
1. Tujuan umum :
2. Tujuan khusus:
Kendari
Kendari
5
4. Melakukan implementasi keperawatan pada ibu post op sectio caesarea
Kendari
Kendari
D. Manfaat
2. Bagi pasien
Penelitian ini dapat dijadikan gambaran bagi pasien akan pentingnya untuk
pembedahan
3. Bagi peneliti
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding perut dengan
syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500gram. Sectio
2. Etiologi
ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang dapat
7
b. Preeklamsi Berat (PEB)
kematian maternal dan perinatal paling penting. Karena itu, diagnosa dini
persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu. Sebagian besar
d. Bayi Kembar
tinggi daripada kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun dapat
8
mengalami sungsang atau salah letak lintang sehingga sulit untuk
Adanya gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yang tidak
pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit bernapas.
b) Presentasi muka
terletak paling rendah ialah muka. Hal ini jarang terjadi, kira-kira
0,27-0,5 %.
c) Presentasi dahi
Posisi kepala antara fleksi dan defleksi. Dahi berada pada posisi
kepala.
9
2) Letak sungsang
Letak lintang ialah jika letak anak di dalam Rahim sedemikian rupa
Sesungguhnya letak lintang sejati (paksi tubuh anak tegak lurus pada
Rahim dan menjadikan sudut 90°) jarang terjadi. Pada letak lintang,
terletak pada salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka yang
lain. Pada keadaan ini, janin biasa berada pada presentase bahu atau
acromion.
3. Klasifikasi
bayi. Akan tetapi jenis ini sudah sangat jarang dilakukan karena sangat
dibagian atas dari kandung kemih sangat umum dilakukan pada masa
10
sekarang ini. Metode ini meminimalkan risiko terjadinya pendarahan
2020).
repture uteri. Risiko ruptur uteri meningkat seiring dengan jumlah insisi
11
ruptur uteri beresiko mengalami kekambuhan, sehingga tidak menutup
beresiko ruptur uteri dengan akibat buruk bagi ibu dan janin.
b. Distosia Persalinan
Oleh karena gaya uterus yang kurang kuat, dilatasi servik ( disfungsi
dua.
2) Panggul sempit
turunnya janin.
5) Gawat janin
6) Letak Sungsang
12
5. Pathway
Plasenta
Panggul sempit Preveria Gawat janin Preeklamsia
totalis
Sectio carsarea
Proteksi
Merangsang kurang
Penurunan
Penurunan Peneluaran
Kontraksi Penurunan
Histamine dan
Vesika Kerja Kerja otot
Otot
prostaglandin Invasi
urinaria Ekstremitas
eliminasi bawah bakteri
Gangguan
Eliminasi Nyeri
Urine
Gangguan
Mobilitas fisik
13
6. Ambulasi Dini
tempat tidur dan berjalan secepat mungkin. Ambulasi dini adalah salah satu
B. Konsep Aktivitas
1. Definisi
rentang penuh dari seluruh pergerakan tubuh manusia mulai dari latihan fisik
aktivitas adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan
berjalan, bekerja dan memenuhi kebutuhan hidup (Nursalam & Fallis, 2016).
indeks masa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia, efek agen farmakologis,
14
fisik, kecemasan, gangguan kognitif, keengganan melakukan pergerakan,
1. Pengkajian
sebelumnya
2. Diagnosa keperawatan
muncul yaitu :
15
Tanda minor : Tanda Minor: Nyeri saat bergerak, enggan melakukan
keganasan
b. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d tanda dan gejala mayor & minor
3. Intervensi keperawatan
16
Edukasi :
• Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
• Anjurkan melakukan
ambulasidini
• Ajarkan ambulasi sederhana
yang harus dilakukan (mis.
Berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, dari tempat tidur
ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)
17
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.d nyeri saat bergerak:
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yang diharapkan dari gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.d nyeri
merubah posisi dan berjalan O: nampak klien merubah posisi secara mandiri
tubuh sudah sudah tidak lemah seperti sebelumnya dan dapat beraktivitas O:
dihentikan
18
BAB III
Pada studi kasus ini, peneliti mengambil satu klien untuk dijadikan
subyek studi kasus, yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi yaitu batasan karakteristik umum subyek studi kasus dari
suatu target yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria inklusi pada
d. Mampu membaca/menulis
19
a. Pasien post op Sectio Caesarea yang telah dilakukan tindakan operasi
>3 hari
Studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal 27-29 juni 2022 di Ruang Azalea
5. Defenisi operasional
fisik lemah
b. Sectio caesarea
20
c. Asuhan keperawatan
1) Pengkajian keperawatan
2) Diagnosa keperawatan
3) intervensi keperawatan
21
4) Implementasi keperawatan
5) Evaluasi keperawatan
Kendari.
data subjektif dan data objektif. Data subjektif adalah data yang didapatkan
dari klien berupa suatu pendapat terhadap suatu situasi atau kejadian.
22
Sedangkan data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur,
8. Etika Penelitian
pihak institusi atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada
instansi tempat studi kasus dalam hal ini RSUD Kota Kendari. Setelah
responden
23
c. Confidentiality (kerahasiaan informasi)
penelitian.
ketidaknyamanan fisik.
penjelasan selengkap-lengkapnya
24
BAB IV
A. Asuhan Keperawatan
1. Biodata
9) Perkawinan Ke :1 1
tanggal 26 juni 2022 jam 23:00 dengan keluhan keluar air dan bercak darah
dari jalan lahir disertai nyeri perut. Lalu Ny.N dilakukan operasi Sectio
Caesarea pada jam 06:41. Pada saat dikaji tanggal 27 juni 2022 jam 09:30.
25
P : nyeri pasca operasi
S : skala nyeri 5
penyakit keluarga
2) Panjang badan : 50 cm
26
f. Riwayat Kehamilan Terakhir :
1) G : 1 P:1 A:-
4) Imunisasi TT : dilakukan
Persalinan Nifas
Umur
Kehamilan L/
Thn Tempat Penolong Jenis P Meneteki Lamanya
h. Pola Reproduksi
i. Riwayat Kesehatan
27
1) Indikasi :-
2) Tanggal / Jam : -
3) Keadaan Luka : -
d. Riwayat Keluarga
1) Genogram :
ket :
: laki-laki
: perempuan
: tinggal serumah
: klien
28
j. Pola Kesehatan Sehari-Hari
1) Nutrisi
2) Eliminasi
3) Istirahat tidur
4) Kebersihan diri
29
dibantu oleh
keluarga
5) Aktivitas
30
Despnea setelah Tidak meraskan despnea Tidak meraskan
beraktivitas despnea
2) Ketergantungan
a) Obat : tidak
b) Rokok : tidak
k. Pemeriksaan fisik
1) Tanda Vital
d) Suhu : 36,9 ºC
2) Berat Badan : 71 kg
31
5) Kesadaran Umum : kesadaran penuh
6) Inspeksi
a) Kepala
b) Muka
c) Mata
e) Leher
f) Payudara
- Konsistensi : keras
32
- Putting : putting nampak normal
g) Abdomen
h) Vulva
- Lochea
33
▪ Banyaknya : ± 200 cc
i) Anus
- Haemorhoid : ada/tidak
j) Ekstremitas
Ekstremitas atas :
- kekuatan otot
Ekstremitas bawah :
- Kekuatan otot
topangan (skor 2)
topangan (skor 2)
34
- Eksternal rotasi 30º (normal 45º)
3. Data Psikologis
kehadiran bayinya
dirawat
e. Bantuan yang diharapkan : bantuan agar dirinya cepat sembuh dan bisa
pulang ke rumah
4. Data Sosial
35
2) Self Care :
5. Data Spiritual
a. BB Bayi : 2700 gr
b. PB : 50 cm
1) Apakah bayi mau mendekat pada payudara? bayi masih di ruang bayi
36
4) Defikasi adekuat : Ya
7. Pemeriksaan Penunjang
37
1. Data fokus keperawatan
a. Klasifikasi Data
Umur : 19 tahun
No RM : 271850
No Data
1. Ds :
- Klien mengatakan nyeri pada perut pasca operasi skala nyeri 5 dan
nyeri seperti tertusuk-tusuk
- Klien mengatakan kedua ekstremitas bawah terasa lemas
- Klien mengatakan belum mampu merubah posisi secara mandiri
- Klien mengatakan aktivitasnya dibantu oleh suami dan keluarga
Do :
- Kekuatan otot kedua ekstremitas bawah menurun, gerakan otot
penuh melawan gravitasi, dengan topangan (skor 2)
- Nampak klien kesulitan merubah posisi
- Nampak verban luka operasi pada abdomen
- Nampak aktivitas klien dibantu oleh suami dan keluarga
- Nampak edema pada ekstremitas (derajat II)
- TTV :
TD: 120/80 mmhg
N : 80X /menit
S : 36,9 ºC
P : 16x /menit
38
2. Analisa Data
Umur : 19 tahun
No RM : 271850
39
S : 36,9 ºC
P : 16x /menit
3. Diagnosa keperawatan
Ds :
- Klien mengatakan nyeri pada perut pasca operasi skala nyeri 5 dan nyeri
seperti tertusuk-tusuk
Do :
N : 80X /menit
S : 36,9 ºC
P : 16x /menit
40
4. Intervensi Keperawatan
Umur : 19 tahun
No RM : 271850
41
dilakukan (mis.
Berjalan dari tempat
tidur ke kursi roda, dari
tempat tidur ke kamar
mandi, berjalan sesuai
toleransi)
Umur : 19 tahun
No RM : 271850
42
• memfasilitasi ekstremitas
aktivitas ambulasi kurang
dengan alat bantu A : masalah belum
hasil : klien teratasi
nampak berpegang P : intervensi
pada sisi tempat dilanjutkan
18:00 tidur
• melibatkan
keluarga untuk
18:15 membantu pasien
dalam
meningkatkan
ambulasi
hasil : klien
dibantu oleh suami
dan keluarga
• menjelaskan
tujuan dan
prosedur ambulasi
hasil : klien
mengatakan
mengerti
• mengajarkan
ambulasi
sederhana yang
harus dilakukan
(miring
kakanan,miring
kiri,duduk
ditempat tidur)
hasil : klien belum
mampu melakukan
ambulasi secara
mandiri
Gangguan 08:10 • mengidentifikasi S:
mobilitas nyeri atau keluhan • klien mengatakan
fisik b.d fisik lainnya nyeri pada perut
penurunan selasa hasil : klien pasca operasi
kekuatan 28/6/ mengatakan nyeri tetapi nyeri
otot d.d 2022 pada perut pasca berkurang skala
kedua 08:15 operasi nyeri 4 rasa nyeri
ekstremitas • mengidentifikasi hilang timbul
bawah toleransi fisik • klien mengatakan
terasa lemas melakukan belum mampu
ambulasi berjalan
hasil : klien belum • klien mengatakan
08:30
terlalu mampu kedua kaki masih
melakukan terasa lemah
43
ambulasi tetapi O:
sudah ada • nampak klien
kemajuan dari hari belum mampu
sebelumnya melakukan
• memonitor kondisi ambulasi secara
umum selama mandiri
08:45 melakukan • nampak klien
ambulasi sesekali duduk di
hasil : klien belum tempat tidur
mampu berjalan, • nampak atkivitas
nampak masih klien dibantu
08:50 lemah saat oleh suami dan
melakukan keluarga
ambulasi • nampak
• melibatkan pergerakan
keluarga untuk ekstremitas
membantu pasien cukup meningkat
dalam A : masalah belum
meningkatkan teratasi
ambulasi P : intervensi
hasil : klien dilanjutkan
dibantu oleh suami
dan keluarga
• mengajarkan
ambulasi
sederhana yang
harus dilakukan
(duduk ditepi
tempat tidur,
berdiri lalu
berpindah tempat
dari tempat tidur,
berjalan)
hasil : klien belum
mampu melakukan
ambulasi
sepenuhnya secara
mandiri
Gangguan 08:20 • mengidentifikasi S:
mobilitas nyeri atau keluhan • klien mengatakan
fisik b.d fisik lainnya nyeri pada perut
penurunan 29/6/ hasil : klien pasca operasi
kekuatan 2022 mengatakan nyeri sudah berkurang
otot d.d pada perut pasca skala nyeri 2 rasa
kedua operasi tetapi nyeri nyeri hilang
08:25
ekstremitas telah berkurang timbul
bawah • mengidentifikasi • Klien mengatkan
terasa lemas toleransi fisik ekuatan otot
44
melakukan kedua kaki
ambulasi meningkat
hasil : klien • klien mengatakan
08:40 mampu melakukan mampu
ambulasi secara beraktivitas atau
mandiri merubah posisi
• memonitor kondisi tubuh secara
umum selama mandiri
melakukan O:
09:00 ambulasi • nampak klien
hasil : keadaan mampu
umum klien baik melakukan
klien nampak mobilisasi secara
semangat berjalan mandiri
• melibatkan • nampak klien ke
keluarga untuk toilet secara
membantu pasien mandiri
09:20 dalam • nampak klien
meningkatkan duduk di sisi
ambulasi tempat tidur dan
hasil : di hari ke-3 berjalan
klien mampu • nampak
berjalan tanpa pergerakan
bantuan ekstremitas
• mengajarkan meningkat
ambulasi A : masalah teratasi
sederhana yang P : intervensi
harus dilakukan dihentikan, pasien
(berjalan, pulang ke rumah
berpindah tempat
hasil: klien
melakukan
ambulasi mandiri
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil studi kasus dan tujuan penulisan studi kasus ini,
maka penulis akan membahas tentang teori dengan hasil studi kasus
45
keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi
keperawatan.
a. Pengkajian keperawatan
klien mengeluh nyeri pada perut pasca operasi nyeri seperti ditusuk-
tusuk dengan skala nyeri 5 dan nyeri dirasakan hilang timbul. Kekuatan
menunjukkan bahwa data yang didapatkan atau ditemui pada ibu post
data tersebut adalah klien mengeluh nyeri pada perut pasca operasi,
skala nyeri sedang dan nyeri saat bergerak. Dari penelitian tersebut
46
a. Diangnosa Keperawatan
otot d.d kedua ekstremitas bawah terasa lemas. Penyebab dari masalah
nyeri pada perut pasca operasi dan sehinngga terjadi kesulitan dalam
pada Ny. N didapatkan data berupa : Ny. N mengatakan nyeri pada perut
kekuatan otot pada ekstremitas, tubuh tersa lemas, tidak bisa beraktivitas
47
dapat ditegakkan pada pasien sectio caesarea dengan masalah gangguan
b. Intervensi keperawatan
48
fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis.tongkat, kruk),
sederhana yang harus dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur ke kursi
meningkat.
c. Implementasi Keperawatan
implementasi selama 3 hari atau 3x24 jam sesuai dengan intervensi yang
Ambulasi.
49
Seluruh pelaksanaan keperawatan yang dilakukan dan
sederhana yang harus dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur ke kursi
roda, dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi). Dalam
aktivitas.
50
penelitian ini yang membuktikan bahwa implementasi yang dilakukan
d. Evaluasi keperawatan
dan tujuan umum yang telah ditentukan (Supratti & Ashriady, 2018).
yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil. Adapun hasil
kekuatan otot meningkat dari skor 2 sampai dengan nilai normal yaitu
ini.
51
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot d.d kedua ekstremitas bawah
terasa lemas
3. Intervensi keperawatan
kekuatan otot d.d kedua ekstremitas bawah terasa lemas adalah Dukungan
52
sederhana yang harus dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur ke kursi
4. Implementasi keperawatan
tempat tidur ke kursi roda, dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai
toleransi).
5. Evaluasi keperawatan
gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot d.d kedua ekstremitas
B. Saran
serta menyediakan fasilitas atau sarana dan perawatan yang memadai seperti
53
terpenuhi kebutuhan aktivitasnya terkhusus pada pasien post op sectio
caesarea.
dengan tim kesehatan lainnya dan juga kepada keluarga pasien dan mampu
penyembuhan.
menjadikan hasil penelitian ini sebagai data dan informasi dasar untuk
54
DAFTAR PUSTAKA
Lasma, F., & Sirait, R. (2017). Penerapan Pengkajian Dalam Proses Keperawatan
Untuk Memenuhi Kebutuhan Kesehatan Klien. Jurnal Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara, 1–6.
Minannisa, C. (2019). Konsep Dasar Dan Langkah-Langkah Proses Keperawatan.
Jurnal Keperawatan, 13.
Nadiya. (2018). Hubungan Mobilisasi Dini Post Sectio Caesarea (SC) dengan
Penyembuhan. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 4(2), 2615–
109. https://jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/view/216.
Nursalam, & Fallis, A. . (2016). Metodologi penelitian. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Oktaviano, S. M. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Diagnosa
Medis “Post Operasi Sectio Caesarea Dengan Indikasi Letak Sungsang” Di
Ruang Mawar Merah Rsud Bangil Pasuruan. Jurnal Keperawatan, 2016, 1–2.
Ovarium, K., Ruang, D. I., & Sardjito, I. I. R. (2019). Gambaran Disfungsi Seksual
Pada Pasien Dengan Oleh : Sukma Lailli Yayasan Keperawatan Yogyakarta
Akademi Keperawatan “ YKY ” Yogyakarta.
AMBULASI DINI
A. Definisi
Ambulalsi dini post sectio caesarea adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya
B. Tujuan
C. Indikasi
D. Persiapan Pasien
E. Prosedur
e. Mencuci tangan
2. Tahap orientasi
3. Tahap kerja
tenang
menit
d. Latihan gerak tangan, lakukan gerakan abduksi dan adduksi pada jari
bagian lutut fleksi keduanya selama setengah menit, turunkan salah satu
kearah lantai
b. Jika pasien merasa kuat dibolehkan berdiri secara mandiri, atau dengan
pengawasan keluarga
G. Dokumentasi
Dokumentasikan : nama klien, tanggal dan jam perekaman, dan respon pasien
DOKUMENTASI TINDAKAN ASUHAN KEPERAWATAN YANG
DILAKUKAN PENELLTI
2. Melakukan pengkajian
3. Mengajarkan pasien ambulasi