OLEH :
RISNAYATI MUSURIA
NIM. P00320018044
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES KENDARI
T. A 2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.U DENGAN BENIGNA PROSTAT
HIPERPLASIA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN
DIRUANG MELATI RSUD KOTA KENDARI
OLEH :
RISNAYATI MUSURIA
NIM. P00320018044
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES KENDARI
T. A 2021
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P00320018044
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar- benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka sayabersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Risnayati Musuria
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
limpahan rahmat dan Hidayah-Nya sehinggapenulisan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn.U dengan Benigna Prostat
Hiperplasia dalam Pemenuhan Kebutuhan Kenyamanan di Ruang Melati
RSUD Kota Kendari.” dapat terselesaikan. Salawat serta salam tak lupa
ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga, para sahabat serta
orang-orang yang senantiasa
mengikuti ajarannyahingga hari kiamat kelak.
Proses penyusunan Karya tulia ilmiah ini telah melewati
perjalanan panjang dalam penyusunanya yang tentunya tidak lepas dari bantuan
moral dan materi dari pihak lain. Karena itu sepertinya penulis dengan segala
kerendahan
dan keikhlasan hati menyampaikanucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Askrening, SKM., M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kendari.
2. Kepala ruangan Melati RSUD kota kendari yang telah memberikan
izin penelitian kepada penulis
10. Kepada orang tua penulis, Ayahanda Musuria (Alm) dan Ibunda Julianti,
yang selalu menjadi pendorong bagi penulis untuk menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini serta yang selalumendoakan penulis.
vi
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi Pembaca dan
semoga amal baik yang telah diberikan dari semua pihak selama penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini kiranya mendapat balasan dari Allah SWT, Aamiin
Allahummah
Aamiin
Penulis
vii
RIWAYAT HIDUP
I. INDENTITAS
4. Agama : Islam
7. No. Telp/ Hp :
II. PENDIDIKAN
viii
MOTTO
ix
ABSTRAK
x
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1. Perbedaan nyeri akut dankronis..................................................... 26
Tabel 2.2. Nyeri Akut ...................................................................................... 35
Tabel 2.3. IntervensiKeperawatan pre operasi benigna prostat hyperplasia... 52
Tabel 2.4. Intervensikeperawatan post operasi benigna prostat hyperplasia . 57
Tabel 4.1. Analisa Data.................................................................................... 71
Tabel 4.2. Rencana Keperawatan..................................................................... 73
Tabel 4.3. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ...................................... 74
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Anatomikelenjar prostat ............................................................. 9
Gambar 2.2. Perubahan Testosteron Menjadi Dihidrotestosteron Oleh
Enzim 5α-reductase ..................................................................... 14
Gambar 2.3. Prostat normal dan prostat dengan Benign prostate
Hyperplasia................................................................................... 15
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Benign Prostat Hyperplasia (BPH) termasuk kesulitan dalam mulai
dan perasaan buang air kecil yang tidak lengkap. Saat kelenjar prostat
keras untuk mengeluarkan air seni, yang menyebabkan otot kandung kemih
menjadi lebih besar dan lebih sensitif. Ini membuat kandung kemih tidak
air kecil. Gejala lain termasuk aliran urin yang lemah. Pembesaran
Bila kandung kemih harus bekerja lebih keras untuk mendorong urin keluar
dalam jangka waktu yang lama, maka dinding otot kandung kemih
terjadiketidaknyamanan.
penderita BPH salah satu yang paling sering dilakukan yakni Trans Urethral
1
ini adalah tidak
1
bagi pasien berisiko, hospitalisasi dan periode pemulihan lebih singkat, angka
prostatic hyperplasia dengan ukuran prostat yang terlalu besar (100 gram
(Smeltzer, 2015).
2011). Beberapa macam teknik relaksasi dapat diterapkan pada klien yang
diri ketika terjadi rasa ketidaknyamanan atau cemas, stress fisik dan emosi
yang disebabkan oleh nyeri akut. Teknik ini tidak hanya digunakan untuk
individu yang sakit tetapi bisa juga digunakan pada individu yang sehat.
Pelaksanaan teknik relaksasi bisa berhasil jika pasien kooperatif (Perry &
Potter, 2009).
2
Disamping teknik relaksasi napas dalam, ada beberapa terapi non farmakologi
2
lainnya yang secara umum telah dikenal dan dimanfaatkan oleh
memberikan efek relaksasi secara simultan pada hati, otak dan otot.
membuat otak bisa lebih berpikir jernih, dan otot pun tidak tegang atau
perbaikan dan peningkatan kesehatan mental dan tubuh. Terapi dzikir ini
juga bagus untuk orang yang mempunyai penyakit tekanan darah tinggi
pada tahun 2019 terjadi peningkatan yaitu 18 kasus, sedangkan pada tahun
2020 terjadi
perawat sebagai conselor yaitu sebagai tempat konsultasi dari masalah yang
3
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis tertarik
Hiperplasia dalam
B. Rumusan Masalah
melati RSUD
Kota Kendari ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
kenyamanan di
2. Tujuan Khusus
RSUD Kota
Kendari.
kenyamanan di
kenyamanan di
4
d. Melakukan Implementasi pada Tn.U dengan Benigna
ruang melati
kenyamanan
diruang melati
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
diruang melati
5
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan
5
4. Bagi Penulis
hiperplasia
dalampemenuhankebutuhan kenyamanan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
2009).
7
2. Anatomi dan Fisiologi prostat
a. Anatomi
2012).
zona, antara lain: zona perifer, zona sentral, zona transisional, zona
zona yang paling besar, yang terdiri dari 70% jaringan kelenjar
berasal dari
dan jaringan otot polos. Kelenjar ini ditembus oleh uretra dan
obturator,
b. Fisiologi Prostat
1) Vesikel Seminalis
9
memberi nutrisi sperma, yang meningkatkan pH ejakulat
dalah semen
(Wibowo, 2012).
2012).
2) Kelenjar Prostat
serabut-serabut otot
10
Prostat adalah kelenjar berbentuk donat tunggal seukuran
10
kandung kemih. Tertutup oleh kapsul jaringan conective
padat (Wibowo,
2012).
11
Prostat sering membesar pada pria setengah umur
2012).
ditambahkan
12
Bahan-bahan yang terdapat dalam cairan semen sangat
proteksi terhadap
invasi mikroba.
manifestasinya biasanya
a. Dihydrotestosteron
13
d. Pada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen
13
e. Interaksi stroma - epitel
BPH terjadi pada zona transisi prostat, dimana sel stroma dan
Hormon ini
14
enzim tertentu yang terjadi didalam prostat. Pada penderita ini
al, 2016).
Gambar 2.3
Prostat normal dan prostat dengan Benign prostate hyperplasia
penyangga
15
5. Manifestasi Klinis
(urgensi)
prostatika.
dalam
tekanan di
uretra
5) Rasa tidak puas setelah berakhirnya buang air kecil dan terasa
belumpuas.
16
6) Urinterus menetes setelah berkemih
16
c. Gejala generalisata
menjadi
terutama pada
malam hari.
dan kencing
malambertambah hebat.
pielonfritis,
hidronefrosis.
6. Penatalaksanaan
a. Observasi
dan tidak
17
b. Terapi Medikamentosa
1) Penghambat adrenergik
tanpamerusakkontraktilitas
destrusor.
2) Penghambat 5-a-reduktase
yang
3) Fitoterapi
a. Terapi Bedah
absolut untuk
2) Hematuri
dan hidronefrosis.
18
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
(Purnomo, 2014).
menyebabkan resiko
kemih
20
dengan colok dubur lebih superior daripada pemeriksaan
2015).
b. Pencitraan
21
atas; sedangkan yang menunjukkan kelainan, hanya
a) Hematuria.
b) infeksi salurankemih.
d) riwayat urolitiasis.
22
c. Pemeriksaan Lain
Pemeriksaan yang
8. Klasifikasi
Symptom Score (PSS). Derajat ringan: skor 0-7, sedang: skor 8- 19,
dan berat:
skor 20-35 (Sjamsuhidajat dkk, 2012). Selain itu, ada juga yang
23
membaginya berdasarkan gambaran klinis penyakit BPH. Derajat berat
a. Stadium I
Ada obstruktiftapi kandung kemih masih mampu mengeluarkan urine
sampai habis.
b. Stadium II
150cc. Ada
c. Stadium III
Setiap BAK urine tersisakira-kira 150 cc.
d. Stadium IV
Retensi urine total, buli-buli penuh pasien tampak kesakitan, urine
9. Komplikasi
b. Infeksi salurankemih
c. Involusikontraksikandung kemih
menampung
1. Definisi
pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya dan hanya
2008).
nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut adalah nyeri yang timbul
secara tiba- tiba dan cepat menghilang, tidak melebihi enam bulan,
26
3. SkalaNyeri
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Nyeri Berat
Nyeri
jarak yang sama sepanjang garis. Pada alat ukur ini, diurutkan
padapenjelasan berikut.
gigitan nyamuk,
dannyeri disengattawon
sepertiterkilir, keseleo
27
7) Skala 6: Intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu
panca
berkomunikasi dengan
tanpa
sudah tidak sadarkan diri akibat rasa nyeri yang sangat luar
biasa
28
Skala yang digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi
dilakukan intervensi
terapeutik.
mengidentifikasi tingkat
saat bertatap
29
Dalam pengukuran skala nyeri, yang harus diperhatikan
29
perbandingan untuk membandingkan skala nyeri klien. Hal
individu.
(Prasetyo, 2010).
4. Pengkajian Keperawatan
dapat
ringannyanyeri.
tumpul, atautersayat.
5. Diagnosa Keperawatan
ringan
latihan fisik
berlebihan.
berikut:
a. Mayor
1) Subjektif
Mengeluh nyeri
2) Objektif
a) Tampakmeringis
c) Gelisah
d) Frekuensi nadimeningkat
e) Sulit tidur
31
b. Minor
1) Subjektif
2) Objektif
c ) Nafsumakan berubah
d) Prosesberpikir terganggu
e) Menarik diri
g) Diaforesis
bersikap protektif,
6. Perencanaan keperawatan
33
pada penilaian klinis dengan mempertimbangkan kondisi pasien, keluarga,
2018).
pada klien dengan nyeri akut yaitu: Tidak mengeluh nyeri, tidak meringis,
tidur,
36
nyeri
3) Identifikasi
responsnyerinon
verbal
4) Identifikasi
faktoryang
memperberat
dan
memperingan
nyeri
5) Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
6) Identifikasi
pengaruh budaya
terhadaprespon
nyeri
7) Identifikasi
pengaruh nyeri
padakualitas
hidup
8) Monitor
keberhasilan terapi
komplementer
yang
sudah
diberikan
9) Monitor
efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeutik
1) Berikan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis,
akupresur, terapi
musik,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing,
37
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
2) Kontrol
lingkungan yang
memperberatrasa
nyeri (mis. suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3) Fasilitasi
istirahat dantidur
4) Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakannyeri
Edukasi
1) Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicunyeri
2) Jelaskan strategi
meredakannyeri
3) Anjurkan
memonitor nyeri
secaramandiri
4) Anjurkan
menggunakan
analgetik
secara tepat
5) Ajarkanteknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasanyeri
Kolaborasi
1) Kolaborasi
pemberian
analgetik
Sumber: Tim Pokja SIKI DPP PPNI. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan 2018
38
7. Implementasi keperawatan
denga urutan yang dibuat pada perencaan sesuai dengan kondisi pasien
(Debora,
2012).
39
8. Evaluasikeperawatan
akhir dalam
efektivitas pengambilan
makna data subjektif dan objektif untuk menilai sejauh mana tujuan
40
yang terakhir adalah planning (P) merupakan rencana tindakan
(Dinarti, Aryani,
a. Tidakmengeluh nyeri
b. Tidak meringis
c. Tidak bersikapprotektif
d. Tidak gelisah
e. Kesulitantidur menurun
f. Frekuensi nadimembaik
g. Melaporkan nyeriterkontrol
merupakan tanda atau gejala yang ditemukan 80%- 100% pada klien
dapat mendukung
penegakkan diagnosis.
3. Faktoryang Berhubungan
lingkungan atau
Diikatreseptor
(dalam sitoplasma sel prostat)
Proses menua
Mempengaruhi inti sel
(RNA) Interak
Peningkat Ketidakseimbang si sel
Sintesa protein Inflam
an Sel an P epitel
roliferasi
BPH
Benigna Prostat Hyperplasia
menghambat aliranurin
43
Prosedur pembedahan
Nyeri akut
Kurangterpapar informasi mengenai folleycatteter Tindakan Invasif (D.0077)
Prosedur pembedahan
Defisit Pengetahuan Luka
(D.0111)
Ansietas Risiko
(D.0080) Infeksi
Perdarah
Tidak terkontrol
Risiko Perdarahan
(D.0012)
44
D. Konsep Asuhan Keperawatan pada Klien benigna prostat Hyperplasia
1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengumpulan Data
waktu miksi
prostat.
pasien, adakah
45
sebelum maupun saat sakit, apakahpasien mengalamikecemasan,
menyelesaikan
1) Pola Nutrisi
paling disukai,
frekwensi makanannya.
2) Pola Eliminasi
46
Kebiasaan istirahat tidur berapa jam ? Kebiasaan - kebiasaan
46
5) Pola aktivitas dan latihan
adat di
6) Kebiasaanyang mempengaruhikesehatan
7) Hubungan peran
yang di anut
gejala dirasakan
skala berapa ?
dirasakan?
tiba-tiba ataubertahap ? seberapa lama gejala dirasakan?
d. Pemeriksaan fisik
penekanan
akibat trauma?
Mulut : Benda asing, gigi, sianosis, kering? Bibir : Perlukaan,
48
Leher : Bendungan vena, deviasi trakea, pembesaran kelenjar
tiroid
e. Pemeriksaan dada
terdengar
f. Kardiovaskuler
2) Palpasi: Frekuensinadi,
3) Parkusi: Suarapekak
benjolan-
benjolan/massa.
49
2) Palpasi: Adakahnyeritekan abdomen, adakah massa ( tumor, teses)
pasien,
vesika
urinaria, tumor,)
kali permenit.
8) Reflek patella
i. Pemeriksaan pelvis/genitalia
50
2. Diagnosa Keperawatan
mencapai kesehatan
Pre operasi :
b. Retensiurin (D.0050)
d. Ansietas (D.0080)
Post operasi :
c. Risikoperdarahan (D.0012)
3. Intervensi keperawatan
masalah kesehatan
Tujuan dan
No Diagnosa kriteria Intervensi
hasil
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
berhubungan tindakan keperawatan
(D.l.08238)
dengan agen selama Observasi
pencedera …x… diharapkannyeri Identifikasi lokasi,
menurun dengan karakteristik, durasi,
fisiologis
(Mis. frekuensi, kualitas,
Kriteris hasil
Neoplasma) intensitas nyeri Identifikasi
(D.L.08066) :
skalanyeri
(D.0077)
1) Kemampuan Identifikasi respons
pasien untuk nyeri nonverbal
menuntaskan Identifikasi
aktivitas menurun factor yang memperberat
2) Keluhan nyeri dan memperingan nyeri
menurun Identifikasi pengetahuan
3) Pasien tampak dan keyakinan tentang
meringis menurun nyeri
4) Frekuensi Identifikasi pengaruh
nadi membaik nyeri padakualitas hidup
5) Pola nafas membaik Monitor keberhasilan
terapi komplementer yang
6) Tekanan
sudah di berikan
darah membaik Monitor efek
7) Fungsi berkemih samping penggunaan
membaik analgesic
8) Perilaku membaik Terapeutik
9) Pola tidur membaik Berikan eknik
nonfarmakologisuntuk
mengurangirasanyeri (mis.
TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music,
biofeedback,
terapipijat, aromaterapi,
Teknikimajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain) Kontrol
lingkunganyang
memperberatrasanyeri
(mis. Suhuruangan,
pencahayaan,
kebisingan) Fasilitasi
istirahat
Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeridalam
52
pemilihan strategi
52
meredakannyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicunyeri
Jelaskan strategimeredakan
nyeri
Anjurkan memonitor nyeri
secaramandiri
Anjurkan
menggunakan analgetik
secaratepat
Ajarkan Teknik
nonfarmakologisuntuk
mengurangirasanyeri
Kolaborasi
Kolaborasipemberian
analgetik,jika perlu
2 Retensi urin Setelah dilakukan Manajemen eliminasi
berhubungan tindakan urine (l.04152)
dengan keperawatan selama Observasi
peningkatan …x …
kemampuan Identifikasi penyebab
tekanan uretra berkemihmembaik retensi urine (
(D.0050) Dengankriteria hasil mis. Peningkatan
(L.03019) : tekanan uretra, kerusakan
1) Sensasi arkus reflek,
berkemih disfungsi neurologis,
meningkat efek agen farmakologis)
2) Desakankandung Monitor intake dan
kemih menurun output cairan
3) Distensikandung Monitor distensi
kemih menurun kandung kemih dengan
4) Berkemih palpasi/perkusi
tidak tuntas Pasang kateter urine, jika
menurun perlu
5) Nocturia
menurun
6) Dysuria menurun Terapeutik
7) Frekuensi BAK Catatwaktu-waktu dan
membaik haluaran berkemih Batasi
8) Karakteristik
asupancairan
urine membaik Ambil sampel urine
tengah (midstream) atau
kultur
Edukasi
Jelaskan penyebab retensi
urine
53
Anjurkan pasien atau
keluarga mencatat
output urine
Ajarkan cara
melakukan rangsangan
berkemih
Anjurkan mengambil
posisi yang
nyaman Demontrasikan
dan latih teknik relaksasi
(mis. Napas dalam,
peregangan, atau
imajinasiterbimbing)
Kolaborasi
Kolaborasipemberianobat
suposutoriauretra, jika
perlu
3 Gangguan Setelah dilakukan Manajemen eliminasi
eliminasi urin tindakan urin & katerisasi
berhubungan keperawatan selama urine
(l.04148)
dengan
…x … observasi
penurunan diharapkan
pola identifikasi dan
kapasitas eliminas tanda gejala atau
kandung kembali i normal retensi
kemih dengan kriteria inkontenensia yang
(D.0040) hasil (L.03019) : urine identifikasi
factor
1) Sensasi
berkemih menyebabkan retensi
meningkat atau inkokntenensia urine
monitor urine (mis.
2) Desakankandung Frekuensi, konsistensi,
kemih menurun aroma, volume, dan warna )
3) Distensikandung Terapeutik
kemih menurun catat waktu-waktu
4) Berkemih dan haluaran berkemih
tidak tuntas batasi asupan cairan,
menurun jikaperlu
5) Nocturia edukasi
menurun ajarkan tanda dan
6) Dysuria menurun gejala infeksi
salurankemih
ajarkan minum yang
cukup jika tidak ada
kontraindikasi
jelaskan tujuan dan
prosedur pemasangan
kateter urine anjurkan
54
menarik nafas saat
insersi selang urine
54
kolaborasi
kolaborasipemberian obat
suposutoriauretra, jika
perlu
4 Ansietas Setelah dilakukan Reduksi ansietas
berhubungan tindakan (l.09314) Obeservasi
dengan keperawatan selama Identifikasi saat tingkat
krisis …x … ansietas berubah
(mis. Kondisi, waktu,
situasional diharapkan pasien
stresor)
(D.0080) tidak cemas dengan
Identifikasi kemampuan
kriteria hasil
mengambil mengambil
(L09093): keputusan monitor tanda-
1) Perilaku tanda ansietas ( verbal
gelisah menurun dan nonverbal
Terapeutik
2) Perilaku
tegang menurun Ciptakan suasan
terapeutik untuk
3) Frekuensi menumbuhkan kepercayaan
pernafasan temani pasien untuk
menurun mengurangi kecemasan,
4) Frekuensi nadi jika memungkinkan
membaik gunakan pendekatan yang
menurun tenang dan meyakinkan
motivasi
5) Konsentrasi mengidentifikasi
pola tidur situasi yang memicu
membaik
kecemasan
6) Pola berkemih
Edukasi
membaik
Informasikan secara
factual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan presepsi
latih Teknik relaksasi
4.11anjurkan
keluarga untuk tetap
Bersama
pasien, jika perlu
4.12latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangiketegangan
latih penggunaan
mekanisme pertahanan diri
yang tepat
55
Kolaborasi
kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
5 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan tidur
pola tidur tindakan selama (l.05174) Observasi
berhubungan …x … identifikasi pola
dengan
nyeri/kolik keperawatan pasien aktivitas dantidur
(D.0055) diharapkan pola tidur Identifikasi factor
membaik pengganggu tidur (fisik
dan/ataupsikologis)
dengankriteria hasil
Identifikasi makanan atau
(L.05045) :
miuman yang menggangu
1) keluhan sulit tidur
tidur membaik Lakukan prosedur untuk
2) keluhan meningkatkan
sering terjaga kenyamanan
Sesuaikanjadwal
3) keluhan tidak
pemberian obat dan/atau
puastidur tindakan untuk menunjang
4) keluhan pola siklustisur- terjaga
tidur berubah Edukasi
menurun Jelaskan pentingnnya
5) keluhan tidur cukup selamasakit
istirahat tidak 4.9Ajarkan relaksasi
cukup menurun otot autogenic atau cara
nonfarmakologi lainnya
Terapeutik
Modifikasi lingkungan
4.5Fasilitasi penghilang
stress jika perlu
6 Defisit Setelah dilakukan Edukasi kesehatan
pengetahuan tindakan (l.12383)
berhubungan keperawatan selama Observasi
dengan …x … Identifikasi kesiapan
kurang diharapkan tingkat dan kemampuan
terpapar menerima informasi
pengetahuan Identifikasi bahaya
informasi meningkat dengan keamanan
(D.0111) kriteria di lingkungan
hasil (L.12111) : (mis. Fisik, biologi,
1) perilaku dan kimia)
sesuai anjuran Terapeutik
meningkat Sediakan materi dan
2) kemampuan media Pendidikan
menjelaskan kesehatan
Jadwalkan Pendidikan
56
pengetahuan kesehatan
tentang suatu Berikan
topik meningkat kesempatan untuk
bertanya
3) pertanyaan
Edukasi
tentang masalah Jelaskan factor risiko
yang dihadapi yang dapat
menurun mempengaruhikesehatan
4) pertanyaan Ajarkan perilaku hidup
tentang masalah sehat
yang dihadapi 3.8 Ajarkan strategi
meningkat yang dapat digunakan
5) perilaku membaik untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan
sehat
57
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasipemberian
dosis dan jenis analgetik,
sesuai indikasi
2. Risiko Setelah dilakukan Pencegahan infeksi
infeksi tindakan keperawatan (l.14539)
dibuktikan selama …x Observasi
dengan … diharapkan 1. Periksa kesiapan dan
tindakan tingkat infeksi kemampuan menerima
invasive menurun dengan informasi
(D.0142) kriteria hasil 2. Jelaskan tanda
(L.14137) : dan gejala infeksi local
1. kebersihan dan sistemik
tangan meningkat Edukasi
2. kadar sel 1. Anjurkan
putih membaik membatasi
3. pengunjung
kemerahan
2. Ajarkan cara merawat
menurun
kulit pada daerah
4. kebersihan
yang edema
badan meninkat
5. demam menurun 3. Anjurkannutrisi, cairan
6. nyeri menurun dan istirahat
7. bengkak menurun 4. Anjurkan mengelola
antibiotic sesuairesep
5. Ajarkan cara mencuci
tangan
3. Risiko Setelah dilakukan Pencegahan perdarahan
perdarahan tindakan keperawatan (l.02067)
dibuktikan selama …x Observasi
dengan Monitor tanda dan
tindakan … diharapkan
tingkat perdarahan gejala perdarahan
pembedahan
(D.0012) menurun dengan Monitor nilai hematocrit
kriteria hasil t/hemoglobin sebelum
(L.02017): dan setelah kehilangan
darah
1)
Kelembapan
membrane mukosa
meningkat
58
4. Evaluasi
objektif.
penemuan dari
a. Masalah teratasi
kriteria
b. Masalah sebagianteratasi
kesehatan atau
60
BAB III
METODE PENILITIAN
B. Subjek Penelitian
berikut :
berlangsung.
61
2. Kriteria ekslusi, meliputi :
a. Pasientidak koperatif
C. Definisi Operasional
perawatan di
3. Teknik relaksasi nafas dalam pada studi kasus ini adalah metode
pelayanan
62
riwayat keluarga, riwayat kebiasan dan pekerjaan,
pemeriksaan fisik,
62
b. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan pada pasien
dengan agen
pencedera fisik.
intervensinya
manajemen nyeri.
dilakukan.
telah dilakukan
E. Prosedur Penlitian
kasus.
pengumpulan
4. Mahasiswa melakukankonsultasikepadapembimbing.
kedua subjek.
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
digunakan :
a. Wawancara
Wawancara selalu ada dua pihak yang masing-masing
64
informasi dan pihak yang lain sebagi pemberi informasi
riwayat penyakit
keluarga.
c. Studi dokumentasi
65
dalam penelitian ini adalah
dengan melihat hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yang
65
relevan, seperti hasil laboratorium, radiologi, ataupun pemeriksaan
Poltekkes
Kemenkes Kaltim.
G. Keabsahan Data
menggunakan triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu klien, perawat
H. Analisa Data
dievaluasi menurut
66
terkumpul. Dalam
66
dari pasien atau keluarga dan data objektif yang berasal dari pemeriksaan fisik
I. Etika Penelitian
melihat kembali poin-poin penting dalam penyusunan studi kasus ini salah
kepada instantsi tempat pembuatan studi kasus ini di Rumah Sakit Aliyah 2
yang meliputi :
studi kasus ini apa bila responden menerima atau menolak, maka peneliti
harus
67
2. Anonimity (Tanpanama)
kasus ini tidak akan menyebutkan nama asli responden dan tetap
akan
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
dijamin oleh peneliti dan hanya data-data tertentu yang akan dilaporkan
sebagai hasil
studi kasus
4. Baneficience
Studi kasus ini melindungi subyek agar terhindar dari bahaya dan
ketidaknyamanan fisik.
68
BAB IV
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan
dirasakan oleh pasien saat ini adalah susah Buang Air Kecil
sukaputus- putus dan rasa tidak puas jika berkemih disertai nyeri
69
dengan
69
makanan, dan minuman. Pasien mengatakan ada kebiasaan merokok,
anak kedua dari tiga bersaudara. Pasien mengatakan kedua orang tua
sudah
c. Pemeriksaan Fisik
permenit,
dansuhubadan 37 0 C.
membesar,
terjadipembesaran prostat.
d. Pemeriksaan Penunjang
70
70
e. Terapi
2. Analis Data
No. RM : 240515
Tabel 4.1
Analisa Data
• Nampak terpasang
kateter
• Ttv
- TD : 110/70 mmhg
- N : 78 kali/menit
- RR : 20 kali/menit
- S : 370C
3. Diagnosa Keperawatan
mengatakan susah buang air kecil dan nyeri pada saat berkemih,
fisiologis.
4. Rencana Keperawatan
No. RM : 240515
Tabel 4.2
Rencana Keperawatan
73
membaik. 2.
anjurkan menggunakan
analgetik secaratepat
Kolaborasi:
1. Kolaborasipemberian
analgetik jika perlu
Tabel 4.3
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Hari
/tanggal dan Implementasi Evaluasi keperawatan
Keperawatan
jam
Senin, 1. Mengidentifikasi S: Klien mengatakan
15/02/2021 lokasi, karakteristik susah BAK dannyeri
11.00 nyeri pada daerah supra
Hasil : pubik
Klien mengatakan nyeri O:
pada daerah supra 1.
pubik dan scotum nampak klien
2. Mengidentifikasi lokasi, meringis
karakteristik, durasi, 2.
frekuensi, kualitas, nampak klien
intensitas nyeri gelisah
Hasil : 3.
Klien mengatakan nyeri nampak terdapat
pada daerah supra dysuria pada klien
pubik dengan skala 7, 4.
nyerinya hilang timbul nampak nyeritekan
dan seperti tertusuk-tusuk padakuadrankiri
3. Mengidentifikasi bawah klien
skala nyeri 5.
Hasil : nampak terpasang
Klien mengatakan skala kateter
nyerinya berada di 6.
angka 7
74
nampak terpasang
4. Mengidentifikasirespon infuse RL 24
nonverbal tetes/menit pada
Hasil : tangan kiri klien
Klien dibantu keluarga 7.
menjawab pada saat dikaji TV :
5. Memberikanteknik • TD
nonfarmakologisuntuk :110/70
mengurangirasanyeri mmhg
(mis. Tens, hypnosis, • N :78 kali/menit
akupresur, terapi musik, • RR :20 kali/menit
terapipijat) • S : 37 oC
Hasil : A: Masalah belum
Klien mengatakannyeri teratasi
padaperutbawah P: Intervensi dilanjutkan
6. Menganjurkan
memonitor nyeri secara
mandiri
Hasil :
Klien mengatakannyeri
dirasakan terus menerus
sepanjang hari
7. Menganjurkan
menggunakan analgetik
secaratepat
Hasil :
Klien mengatakan
mengikuti anjuran perawat
dengan minum obat tepat
waktu
8. Mengkolaborasi
pemberian analgetik
jika perlu
Hasil :
Klien mengatakan obat
yang diberikan sesuai
jadwal
Selasa, 16 . 1. Mengidentifikasi lokasi, S: Klien mengatakan
/02/2021 karakteristik, durasi, masih sulit BAK
10.00 frekuensi, kualitas, dan terasanyeri
intensitas nyeri O:
Hasil : 1.
Klien mengatakan ketika nampak klien
BAK masih terasanyeri meringis
. 2. Mengidentifikasi skala 2.
nyeri nampak klien gelisah
3.
75
Hasil : nampak terdapat
Klien mengatakan skala dysuria pada klien
nyerinya berada di 4.
angka 7 nampak nyeritekan
. 3. Memberikanteknik padakuadrankiri
nonfarmakologisuntuk bawah klien
mengurangirasanyeri 5.
(mis. Tens, hypnosis, nampak terpasang
akupresur, terapi musik, kateter
terapipijat) 6.
Hasil : nampak terpasang
Klien mengatakannyeri infuse RL 24
pada saat berkemih tetes/menit pada
. 4. Menganjurkan tangan kiri klien
memonitor nyeri secara 7.
mandiri TV :
Hasil : • TD
Klien mengatakan masih :110/70
merasanyeri mmhg
. 5. Menganjurkan • N :78 kali/menit
menggunakan analgetik • RR :20 kali/menit
secaratepat
• S : 37 oC
Hasil : A: Masalah belum
Klien mengatakan teratasi
mengikuti anjuran P: Intervensi dilanjutkan
perawat dengan minum
obat tepat
waktu
. 6. Kolaborasipemberian obat
analgetikinjeksi
dexametason 1 ampul/8
jam/IV, ciprofoxaxin 2x1
Rabu, 1. Mengidentifikasi S:
17/02/2021 lokasi, karakteristik, 1. Klien
12.00 durasi, mengatakan
frekuensi, kualitas, sudahmampu
intensitas nyeri berkemihnamun
Hasil : jumlahnyamasih
Klien mengatakan sedikit
nyerinya mulai berkurang 2. Klien mengatakan
2. Mengidentifikasi skala skalanyerinya berada
nyeri di angka 6
Hasil : O:
Klien mengatakan skala 1.
nyerinya berada di nampak terdapat
angka 6 dysuria pada klien
1. Memberikanteknik 2.
nonfarmakologisuntuk nampak nyeri
mengurangirasanyeri tekan pada
76
76
(mis. Tens, hypnosis, kuadrankiri
akupresur, terapi musik, bawah klien
terapipijat) 3.
Hasil : nampak terpasang
Klien mengatakan sudah kateter
mampu berkemihnamun 4.
jumlahnyamasih sedikit nampak terpasang
1. Menganjurkan infuse RL 24
menggunakan analgetik tetes/menit pada
secaratepat tangan kiri klien
Hasil : 5.
Klien mengatakan TV :
mengikuti anjuran • TD
perawat dengan minum :110/70
obat tepat mmhg
waktu • N :78 kali/menit
2. Kolaborasipemberian • RR :20 kali/menit
obat analgetik injeksi • S : 37oC
ciprofoxaxin 2x1 A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Kamis,18/02/ 1. Mengidentifikasi S:
2021 lokasi, karakteristik, 1.
15.00 durasi, klien mengatakan
frekuensi, kualitas, tidak lagimerasa
intensitas nyeri nyeriketika BAK
Hasil : 2.
Klien mengatakan tidak klien mengatakan
lagi merasa nyeri skalanyerinya
ketika BAK berada di angka 4
2. Mengidentifikasi O:
skala nyeri 1.
Hasil : keluhannyeri
Klien mengatakan skala menurun
nyerinya berada di 2.
angka 4 meringis menurun
3.
sikapprotektif
menurun
4.
gelisah menurun,
5.
kesulitantidur
menurun
6.
77
ketegangan otot
menurun
7.
fungsi berkemih
membaik
8.
nafsumakan
membaik
9.
pola tidur
membaik.
10.
TV :
• TD
:120/80
mmhg
• N :80 kali/menit
• RR :20 kali/menit
• S : 36oC
A: Masalah teratasi
klien sudahmampu
BAK
dantidak lagi
merasakannyeri
P: Intervensi dihentikan
pasien sudahbisa
pulang
B. Pembahasan
studi kasus yang penulis lakukan dari tanggal 15 sampai dengan 18 Februari
2021, maka pada bagian ini penulis akan membahas tentang perbandingan
antara teori dan praktek atau kasus yang ditemukan selama melaksanakan
yaitu tahap
78
1. Pengkajian keperawatan
didapatkan yaitu susah BAK dan nyeri pada daerah supra pubik. Keluhan
peningkatan suhu dan demam, pernapasan cepat dan dangkal. Selain itu,
hal rentan skala nyeri yang berbeda beda setiap klien dimana pada
merasakan skalanyeri 8
79
klien Tn. u yaitumerasa sakit dannyeripadabagian perut, dengan skala 7,
semuanya masuk pada teori. Adapun data yang di temukan pada pasien
untuk berkemih.
2. Diagnosis Keperawatan
data pada kasus yang dilakukan pada Tn. U diagnosa yang diangkat
penulis
- S : 37 oC
semua diagnosis keperawatan yang ada dalam teori terdapat pada pasien.
pengetahuan berhubungan
oleh penulis karena kondisi yang dialami pasien tidak cukup untuk
menurun, fungsi
sesuai dengan data pengkajian atau kondisi pasien yaitu nyeri akut
berhubungan
3. Intervensi kepearawatan
2005).
menetapkantindakanyang tepat.
82
Perencanaan disusun berdasarkan konsep teori yang
dengan
82
keluarganya mendasari penyusunan rencana keperawatan berdasarkan
Tindakanyang direncanakanyaitu :
nyeri
berhasil
4. Implementasi
pasien dapat
pengalamannyeri
tidak berhasil
83
Implementasi yang direncanakan telah di laksanakan, pasien
tujuan asuhan
5. Evaluasi Keperawatan
tindakan keperawatan
(Nursalam, 2010).
yaitu Nyeri Akut dan dievaluasi pada hari senin tanggal 15 Februari 2021
pasien mengatakan nyeri pada daerah supra pubik berkurang dan data
pada tahap akhir antara lain keluhan nyeri menurun, Meringis menurun,
Sikap
mengenai BPH dan nyeri ini memiliki tahun terbit yang sudah hampir
tidak dapat digunakan lagi dalam pustaka KTI, sehingga teori-teori yang
ini pertama kali diterapkan, sehingga peneliti yang melakukan studi kasus
referensi
peneliti mengambil
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
di RSUD Kota Kendari tanggal 15- 18 Februari 2021 dengan mengacu pada
1. Hasil yang didapatkan yaitu susah BAK dan nyeri pada daerah
supra pubik. Keluhan lain adalah nyeri pada kandung kemih dengan
berkemih
ditemukan
86
4. Implementasi yang direncanakan telah di laksanakan, pasien dapat
86
meningkatkan aktivitas sehari-hari sesuai dengan tujuan asuhan
Nyeri Akut dan dievaluasi pada hari senin tanggal 15 Februari 2021
pasien mengatakan nyeri pada daerah supra pubik berkurang dan data
B. Saran
nyaman,
penelitimenyarankan :
1. Bagi Peneliti
87
kasus nyata tentang penerapan prosedur tehnik relaksasi nafas dalam pada
88
DAFTAR PUSTAKA
DPP Tim Pokja SDKI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik Edisi 1. In Dewan Pengurus Pusat PPNI.
https://doi.org/10.1093/molbev/msj087
Eko Prabowo, Andi Eka Pranata. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem
Perkemihan: Pendekatan NANDA, NIC dan NOC . SEKRESI &
EKSRESI: NuMed
89
Mubarak. W. I. (2011). Promosikesehatan. Jogyakarta : Grahailmu.
Sampekalo, G., Monoarfa, R. A., & Salem, B. (2015). Angka Kejadian Luts
Yang Disebabkan Oleh Bph Di Rsup Prof. Dr. Dr. R. D. Kandou Manado
Periode 2009-2013. E-CliniC, 3(1), 568-572.https://doi.org/10.35790
/ecl.3.1. 2015. 7609
Skinder, D., Zacharia, I., Studin, J., and Covino, J., 2016. Benign
Prostatic Hyperplasia: A Clinical Review Vol. 29 No. 8.
90
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods).
Bandung: Alfabeta.
91
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7