Anda di halaman 1dari 153

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA

SUBUR TERHADAP PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI


PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh:
Choirunnisa Aprilia Setyo Putri
NIM: 155070200111014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA
SUBUR TERHADAP PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI
PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh:
Choirunnisa Aprilia Setyo Putri
NIM: 155070200111014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

ii
HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR


TERHADAP PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI PUSKESMAS
DINOYO KOTA MALANG

Oleh:
Choirunnisa Aprilia Setyo Putri
NIM: 155070200111014

Telah diuji pada


Hari : Selasa
Tanggal : 9 Juni 2020
dan dinyatakan lulus oleh:

Penguji-I

Dr. Laily Yuliatun, S.Kep., Ns., M.Kep.


NIP. 1197707112005012001
Pembimbing-I/Penguji-II Pembimbing-II/Penguji-III

Dr. Asti Melani A., S.Kp., M.Kep, Sp.Kep.Mat. Ns. Muladefi Choiriyah, S.Kep., M.Kep.
NIP. 197705262002122002 NIK. 2013018602082001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Ns. Tony Suharsono, S.Kep., M.Kep.


NIP. 198009022006041003

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Choirunnisa Aprilia Setyo Putri

NIM : 155070200111014

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil-alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya. Apabila di kemudian
hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, April 2020

Yang membuat pernyataan

Choirunnisa Aprlia Setyo Putri


NIM. 155070200111014

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi

rahmat-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan Tugas Akhir dengan judul

“Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur terhadap Perilaku

Deteksi Dini Kanker Serviks di Puskesmas Dinoyo Kota Malang”.

Laporan skripsi ini disusun untuk memenuhi Tugas Akhir pada Program

Strata 1 di Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedikteran, Unuversitas

Brawijaya, Malang. Dalam penyusunan tugas ini penulis mendapat masukan,

bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med., SpA(K) selaku dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya yang telah memberikan penulis

kesempatan menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya.

2. Dr. Asti Melani Astari, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Mat, selaku Ketua

Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas

Brawijaya.

3. Ns. Tony Suharsono, S.Kep., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya.

4. Dr. Yulian Wiji Utami, S.Kp., M.Kes., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya.

5. Dr. Laily Yuliatun, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Dosen Penguji tugas

akhir yang senantiasa memberikan banyak ilmu, saran, dan nasihat

kepada saya.

v
6. Dr. Asti Melani Astari, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku Dosen

Pembimbing I yang selalu sabar membimbing penulis untuk bisa

menulis dengan baik, memberikan masukan, arahan, motivasi, dan

semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Ns. Muladefi Choiriyah, S.Kep., M.Kep selaku Dosen Pembimbing II

yang selalu memerikan masukan, membimbing penulis untuk menulis

dengan baik, memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis

dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini,

8. Ns. Niko Dima Kristianingrum, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom selaku

Koordinator Tugas Akhir Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas

Kedokteran, Universitas Brawijaya yang telah memberikan ilmu,

dukungan, dan motivasi kepada penulis.

9. Ns. Ridhoyanti Hidayah, S.Kep., M.Kep selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada

penulis.

10. Semua kader PKK dan responden di ilayah Kerja Puskesmas Dinoyo

Kota Malang yang telah membantu penulis dalam penyelesaian Tugas

Akhir.

11. Ibu Siti Munasomah dan Bapak Marsid Dasi serta ketiga saudara saya

Eko Cahyo wibowo, Agus Dwi Cahyono, dan Choirinnisa Meilia Ayu

Putri yang selalu mendoakan, memberikan kasih saying, dan

memberikan dukungan sehingga Tugas Akhir ini bisa diselesaikan

penulis dengan baik.

vi
12. Teman penelitian saya Azmiya Naufala Jayanti dan Ade Ajeng Aulia

yang telah bekerjasama dengan baik, memerikan dukungan dan segala

hal sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

13. Seluruh teman-teman Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan

2015, 2016, dan teman-teman seluruh Program Studi di Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya.

14. Teman-teman Relawan Nusantara yang telah memberikan banyak

pengalaman, pelajaran, dan selalu mendukung penulis.

15. Semua pihak yang telah mendoakan, membantu, dan memberikan

dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan

perlu pendalaman lebih lanjut, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca demi kesempurnaan proposal tugas akhir ini dapat

bermanfaat bagi dunia kesehatan pada khususnya, peneliti selanjutnya, dan

masyarakat luas.

Malang, 9 Juni 2020

Penulis

vii
ABSTRAK

Putri, Choirunnisa Aprilia Setyo. 2020. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Wanita Usia Subur terhadap Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks di
Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Tugas Akhir, Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pembimbing:
(1) Dr. Asti Melani Astari, S.Kp., M.Kep, Sp.Kep.Mat (2) Ns. Muladefi
Choiriyah, S.Kep., M.Kep

Kanker serviks disebabkan oleh HPV 16 dan HPV 18 yang merubah sel
serviks normal menjadi sel kanker. Rendahnya perilaku deteksi dini kanker serviks
menyebabkan tingginya angka mortalitas dan morbiditas. Tingkat pengetahuan
dan sikap merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku deteksi dini. Tujuan dari
penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita
usia subur terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Dinoyo Kota
Malang. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan sampel penelitian
wanita berusia 15 sampai 49 tahun yang telah menikah. Pengambilan data sampel
dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisa data menunjukkan
bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan cukup, sikap positif,
dan tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks. Uji korelasi Spearman
Rank pada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku menunjukkan p-
value= 0,002 dan r= 0,167 bermakna ada hubungan searah yang sangat lemah
antara tingkat pengetahuan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks. Pada
hubungan sikap dengan perilaku menunjukkan p-value= 0,000 dan r= 0,228
bermakna ada hubungan searah yang sangat lemah antara sikap dengan perilaku
deteksi dini kanker serviks. Kesimpulannya, semakin baik tingkat pengetahuan
dan sikap wanita usia subur maka semakin baik pula perilaku deteksi dini kanker
serviks. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai faktor lain yang
mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker serviks wanita usia subur.

Kata kunci: Tingkat Pengetahuan, Sikap, Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks,
Kanker Serviks, Wanita Usia Subur

viii
ABSTRACT

Putri, Choirunnisa Aprilia Setyo. 2020. Correlation between Knowledge Level and
Attitude of Childbearing Age Women with Cervical Cancer Early Detection
Behavior in the Dinoyo Community Health, Malang. Final Assignment,
Nursing Program, Faculty of Medicine, Universitas Brawijaya. Advisor: (1)
Dr. Asti Melani Astari, S.Kp., M.Kep, Sp.Kep.Mat (2) Ns. Muladefi
Choiriyah, S.Kep., M.Kep

Cervical cancer is caused by HPV 16 and HPV 18 which convert normal


cervical cells into cancer cells. The low behavior of early detection of cervical
cancer causes high mortality and morbidity rates. The level of knowledge and
attitudes are factors that influence early detection behavior. The purpose of this
study was to analyze the relationship between the level of knowledge and attitudes
of women of childbearing age to the early detection of cervical cancer behavior at
the Dinoyo Community Health Center in Malang. This study was a cross sectional
study with a sample of women aged 15 to 49 years who have been married. The
data collected by using a questionnaire. The results of data analysis showed that
the majority of respondents had a sufficient level of knowledge, positive attitude,
and had never carried out early detection of cervical cancer. Spearman Rank
correlation test on the relationship of knowledge level with behavior shows p-value
= 0.002 and r = 0.167 means there is a very weak direct relationship between the
level of knowledge with early detection behavior of cervical cancer. The
relationship between attitude and behavior shows that p-value = 0,000 and r =
0,228 means that there is a very weak direct relationship between attitude and
early cervical cancer detection behavior. In conclusion, the better the level of
knowledge and attitudes of women of childbearing age, the better the early
detection of cervical cancer behavior. Further research needs to be done on other
factors that influence the early detection of cervical cancer behavior of women of
childbearing age.

Keywords: Knowledge Level, Attitude, Cervical Cancer Early Detection Behavior,


Cervical Cancer, Childbearing Age Women

ix
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan ....................................................................................... i


Halaman Judul/Sampul Dalam............................................................................. ii
Halaman Pengesahan ........................................................................................ iii
Pernyataan Keaslian Tulisan .............................................................................. iv
Kata Pengantar .................................................................................................... v
Abstrak .............................................................................................................. viii
Abstract .............................................................................................................. ix
Daftar Isi .............................................................................................................. x
Daftar Tabel .......................................................................................................xiv
Daftar Gambar ................................................................................................... xv
Daftar Lampiran .................................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................ 5
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
1.4.1 Manfaat Akademik ......................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7


2.1 Pengetahuan .......................................................................................... 7
2.1.1 Definisi Pengetahuan ..................................................................... 7
2.1.2 Tingkat Pengetahuan ..................................................................... 7
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .......................... 9
2.1.4 Cara Memperoleh Pengetahuan .................................................. 12
2.1.5 Pengukuran Pengetahuan ........................................................... 14
2.2 Sikap .................................................................................................... 14
2.2.1 Definisi Sikap ............................................................................... 14
2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Sikap................................................ 15
2.2.3 Komponen Sikap.......................................................................... 16
2.2.4. Tingkatan Sikap .......................................................................... 17

x
2.2.5 Penilaian Sikap ............................................................................ 18
2.2.6 Proses Terbentuknya Sikap ......................................................... 19
2.3 Perilaku Pencegahan Kanker Serviks ................................................... 19
2.3.1 Definisi Perilaku ........................................................................... 19
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku ............................................ 20
2.3.3 Komponen Perilaku...................................................................... 21
2.3.4 Tingkatan Perilaku ....................................................................... 22
2.4 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Perilaku ........................... 23
2.5 Hubungan antara Sikap dan Perilaku.................................................... 23
2.6 Kanker Serviks .................................................................................... 24
2.6.1 Definisi Kanker Serviks ................................................................ 24
2.6.2 Etiologi Kanker Serviks ................................................................ 24
2.6.3 Patofisiologi Kanker Serviks ......................................................... 25
2.7 Deteksi Dini Kanker Serviks.................................................................. 28
2.7.1 Definisi Deteksi Dini Kanker Serviks ............................................ 28
2.7.2 Tujuan Deteksi Dini Kanker Serviks ............................................. 28
2.7.3 Metode Deteksi Dini Kanker Serviks ............................................. 29
2.8 Wanita Usia Subur ................................................................................ 31
2.8.1 Definisi Wanita Usia Subur .......................................................... 31

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ....................... 32


3.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 32
3.2 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 33

BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................ 34


4.1 Rancangan Penelitian........................................................................... 34
4.2 Populasi dan Sampel ............................................................................ 34
4.2.1 Populasi ....................................................................................... 34
4.2.2 Sampel ........................................................................................ 34
4.2.3 Kriteria Inklusi .............................................................................. 35
4.2.4 Teknik Pengambilan Sampel........................................................ 35
4.3 Variabel Penelitian ................................................................................ 36
4.3.1 Variabel Bebas (Independen)....................................................... 36
4.3.2 Variabel Terikat (Dependen) ........................................................ 36
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 36
4.4.1 Lokasi Penelitian .......................................................................... 36

xi
4.4.2 Waktu Penelitian .......................................................................... 36
4.5 Instrumen Penelitian ............................................................................. 36
4.5.1 Uji Validitas .................................................................................. 40
4.5.2 Uji Reliabilitas .............................................................................. 40
4.5 Definisi Operasional............................................................................. 41
4.7 Prosedur Penelitian ............................................................................. 45
4.8 Analisa Data ........................................................................................ 46
4.8.1 Pre Analisa Data .......................................................................... 46
4.8.2 Analisa Univariat .......................................................................... 47
4.8.3 Analisa Bivariat ............................................................................ 47
4.9 Etika Penelitian ..................................................................................... 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA .......................................... 50


5.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 50
5.1.1 Karakteristik Demografi Responden ............................................. 51
5.1.2 Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur..................................... 53
5.1.3 Sikap Wanita Usia Subur ............................................................. 53
5.1.4 Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Wanita Usia Subur dengan
Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan Pap Smear ....................... 54
5.2 Analisa Data ......................................................................................... 55
5.2.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Deteksi Dini
Kanker Serviks...................................................................................... 55
5.2.2 Hubungan Sikap dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks ... 56

BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 58


6.1 Karakteristik Demografi Responden ..................................................... 58
6.2 Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur ............................................. 61
6.3 Sikap Wanita Usia Subur ...................................................................... 64
6.4 Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Wanita Usia Subur...................... 66
6.5 Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur dengan Perilaku
Deteksi Dini Kanker Serviks di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota
Malang ................................................................................................ 69
6.6 Hubungan Sikap Wanita Usia Subur dengan Perilaku Deteksi Dini
Kanker Serviks di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang ...... 71
6.7 Implikasi Keperawatan .......................................................................... 72
6.8 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 73

xii
BAB VII PENUTUP ........................................................................................... 74
7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 74
7.2 Saran .................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77
LAMPIRAN ........................................................................................................ 82

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Definisi Operasional .......................................................................... 41

Tabel 5. 1 Karakteristik Demografi Wanita Usia Subur....................................... 51

Tabel 5. 2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur mengenai Kanker


Serviks dan Deteksi Dini Kanker Serviks ......................................... 53

Tabel 5. 3 Distribusi Sikap Wanita Usia Subur mengenai Deteksi Dini Kanker
Serviks ............................................................................................. 53

Tabel 5. 4 Distribusi Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks pada Wanita Usia
Subur menggunakan Tes Visual Asam Asetat (IVA) dan Pap smear
......................................................................................................... 54

Tabel 5. 5 Tabulasi Silang Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur


dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks ................................... 55

Tabel 5. 6 Tabulasi Silang Hubungan Sikap Wanita Usia Subur dengan Perilaku
Deteksi Dini Kanker Serviks ............................................................. 56

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Proses Terbentuknya Sikap .......................................................... 19

Gambar 3. 1 Kerangka Konsep Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap


Wanita Usia ................................................................................... 32

Gambar 4. 1 Prosedur Penelitian ....................................................................... 45

xv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Kelayakan Etik ................................................................... 82

LAMPIRAN 2 Surat Izin Penelitian .................................................................... 83

LAMPIRAN 3 Surat Pengantar Informed Consent ............................................. 84

LAMPIRAN 4 Penjelasan unuk Melakukan Penelitian ....................................... 85

LAMPIRAN 5 Informed Consent ........................................................................ 87

LAMPIRAN 6 Kuesioner Penelitian ................................................................... 88

LAMPIRAN 7 Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian ...................................................... 94

LAMPIRAN 8 Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian ................................ 95

LAMPIRAN 9 Lembar Konsultasi....................................................................... 96

LAMPIRAN 10 Tabulasi Data Penelitian............................................................ 98

LAMPIRAN 11 Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 128

LAMPIRAN 12 Hasil Uji Statistik...................................................................... 130

LAMPIRAN 13 Curiculum Vitae ....................................................................... 135

LAMPIRAN 14 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ............................................ 137

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah penyakit tidak menular

(PTM) yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) khususnya HPV-

16 dan HPV-18 (Riksani, 2016). Kanker serviks adalah penyakit yang ditandai

dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan penyebaran sel yang

abnormal (Herlana et al, 2017). Pada stadium awal, penyakit tersebut sulit

terdeteksi sehingga seringkali menyebabkan keterlambatan diagnosa dengan

prognosis yang buruk. Hal tersebut akan menyumbang angka morbiditas dan

mortalitas.

Menurut World Health Organization (WHO) (2014) kanker serviks

merupakan penyebab kematian terbesar yaitu 7,5% dari semua kematian

wanita. Diperkirakan terjadi 270.000 kematian setiap tahunnya, 85% lebih

kematian terjadi di negara berkembang (Pusdantin, 2015). Pada tahun 2018,

kejadian kanker serviks menempati urutan kedua di Indonesia setelah kanker

payudara yaitu 32.469 kasus baru dan menenpati urutan ketiga penyebab

kematian yaitu sejumlah 18.278 kematian (Globocan, 2018). Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyatakan prevalensi kanker pada semua

usia di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% dan 0,8% di antaranya adalah

kanker serviks dengan estimasi jumlah penderita kanker serviks tertinggi

1
2

yakni di Provinsi Jawa Timur sebanyak 21.313 penderita (1,1%). Dinas

Kesehatan Kota Malang pada tahun 2018 melaporkan angka kejadian kanker

serviks di Kota Malang pada tahun 2017 sebesar 6.099. Angka kejadian

kanker serviks yang masih tinggi menandakan perlunya upaya untuk

menurunkan kejadian tersebut (Erina, 2018).

Tingkat kematian yang tinggi dari kanker serviks secara global dapat

dikurangi melalui pendekatan komprehensif yang mencakup pencegahan,

diagnosis dini, skrining yang efektif dan program pengobatan (WHO, 2016).

Upaya yang dapat dilakukan pada masalah kanker serviks adalah dengan

pemeriksaan dini kanker serviks dengan menggunakan Tes Inspeksi Visual

Asam Asetat (IVA). Namun, upaya pencegahan dini dengan menggunakan

tes tersebut dinilai kurang menyeluruh.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pamaruntuan, dkk (2018)

perilaku deteksi dini kanker serviks dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-

faktor yang berhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks adalah

pengetahuan, sikap, dan dukungan petugas kesehatan. Riset yang dilakukan

oleh Fauza, dkk (2018) mendapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi deteksi dini kanker serviks adalah tingkat pengetahuan, sikap,

akses informasi, dan dukungan suami.

Menurut Indrayani dkk (2018) tingginya kejadian kanker Serviks di

Indonesia disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran wanita

untuk melakukan deteksi dini. Hasil penelitian Indrayani dkk (2018)

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan

dan sikap wanita usia subur terhadap minat melakukan IVA. Penelitian yang
3

dilakukan oleh Aziz dkk (2018) menunjukkan hasil tidak adanya hubungan

yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap responden terhadap

tes IVA dan Pap smear.

Hasil Rekapitulasi Kemenkes RI tahun 2018 menunjukkan dalam

rentang waktu 2015-2017, cakupan pemeriksaan dini dengan menggunakan

tes IVA pada wanita usia 30-50 tahun di Indonesia masih di persentase 2,98%

dari keseluruhan sasaran. Data tersebut juga menunjukkan bahwa Provinsi

Jawa Timur memiliki cakupan pemeriksaan dini sebanyak 634.710 (3,81%)

dengan hasil positif IVA terbanyak kedua di Indonesia yaitu 26.153 wanita.

Pada 16 Puskesmas di Kota Malang dengan jumlah Perempuan usia 30-50

tahun 128.355, hanya sebagian kecil wanita melakukan pemeriksaan leher

rahim dengan menggunakan tes IVA yaitu sejumlah 2.453 wanita (1,91%).

Dari 16 Puskesmas tersebut, cakupan deteksi dini terendah di Puskesmas

Dinoyo sejumlah 51 (0,38%) wanita dari 13.272 wanita usia 30-50 tahun

(Dinkes Kota Malang, 2018). Sedangkan, pada tahun 2018, cakupan

pemeriksaan dini Puskesmas Dinoyo sebesar 0,48% dari 13.330 sasaran,

persentase tersebut menunjukkan hanya 64 wanita yang melakukan

pemeriksaan leher rahim dengan tes IVA (Dinkes Kota Malang, 2019). Angka

cakupan pemeriksaan dini tersebut tergantung pada banyaknya wanita usia

30-50 tahun yang datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan dini

kanker serviks. Rendahnya cakupan menunjukkan bahwa masih sangat

sedikit wanita yang datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan dini.

Erina (2018) menyatakan bahwa sosialisasi kanker serviks di

Puskesmas Dinoyo berupa pemasangan spanduk dan penyuluhan yang

diselipkan pada kegiatan Gerakan Masyarakat (Germas) dan sudah


4

memberikan informasi terkait tes IVA. Hasil wawancara pada 5 wanita usia

30-50 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Dinoyo mengatakan bahwa

mereka belum pernah terpapar informasi mengenai deteksi dini Kanker

Serviks.

Hasil wawancara yang kami lakukan kepada Koordinator Bidang

Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Dinoyo menyatakan bahwa sosialisasi

deteksi dini kanker serviks sudah rutin dilakukan melalui posyandu. Selain itu,

Puskesmas Dinoyo mengadakan tes IVA secara gratis baik untuk peserta JKN

maupun non-JKN secara rutin setiap bulan pada hari Selasa minggu keempat

dan menargetkan kader untuk mengajak 4 wanita usia subur per kelurahan

untuk melakukan tes IVA pada hari tersebut. Sedangkan, untuk hari selain

Selasa minggu keempat, peserta non-JKN dipungut biaya Rp. 15.000 dan

tidak ada pungutan biaya bagi peserta JKN yang melakukan tes IVA. Namun,

dengan upaya tersebut masih sangat sedikit masyarakat yang mau datang ke

puskesmas untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dibuktikan dengan

data cakupan deteksi dini kanker serviks dari bulan Januari sampai dengan

September 2019, hanya 21 wanita yang melakukan pemeriksaan

menggunakan tes IVA di Puskesmas Dinoyo. Koordinator bidang KIA

menyatakan bahwa hal tersebut dikarenakan rendahnya kesadaran

masyarakat terkait pentingnya deteksi dini kanker serviks, selain itu tidak

jarang masyarakat yang malu dan takut untuk melakukan prosedur deteksi

dini kanker serviks. Hasil wawancana pada 10 wanita usia 15-49 tahun yang

berkunjung ke Puskesmas Dinoyo menunjukkan bahwa 7 dari 10 wanita

tersebut belum pernah memperoleh informasi terkait deteksi dini kanker


5

serviks dan 8 dari 10 wanita tersebut menyatakan bahwa belum pernah tes

IVA maupun Pap smear.

Berdasarkan data diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

lebih lanjut tentang hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia

subur terhadap deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Dinoyo Kota Malang.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Apakah tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur berhubungan

dengan perilaku deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Dinoyo Kota

Malang.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita

usia subur dengan perilaku deteksi dini kanker serviks di Puskesmas

Dinoyo Kota Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang

deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Dinoyo Kota Malang.

b. Mengidentifikasi sikap wanita usia subur terhadap deteksi dini

kanker serviks di Puskesmas Dinoyo Kota Malang.

c. Mengidentifikasi perilaku deteksi dini wanita usia subur di

Puskesmas Dinoyo Kota Malang.


6

d. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap

wanita usia subur dengan perilaku deteksi dini kanker serviks di

Puskesmas Dinoyo Kota Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

a. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti mengenai

hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur

terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Dinoyo

Kota Malang.

b. Untuk memenuhi syarat gelar Sarjana Keperawatan dari Universitas

Brawijaya Malang.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Keperawatan

Meningkatkan pelayanan dan promosi kesehatan khususnya

mengenai deteksi dini kanker serviks guna meningkatkan

pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap deteksi dini kanker

serviks serta motivasi untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.

b. Bagi Masyarakat

Menambah wawasan masyarakat tentang pentingnya pengetahuan

dan sikap yang baik dalam pencegahan dini kanker serviks dan

meningkatkan motivasi masyarakat untuk melakukan deteksi dini

kanker serviks.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah

suatu objek tertentu ditangkap oleh seseorang melalui panca indera.

Sebagian besar manusia memperoleh pengetahuan melalui indera

penglihatan dan pendengaran (Notoatmodjo, 2007). Menurut Donsu

(2017) pengetahuan adalah hasil dari rasa keingintahuan individu melalui

proses sensoris, terutama mata dan telinga terhadap objek tertentu.

Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam terbentuknya

perilaku terbuka atau open behavior.

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang

tercakup dalam domain kognitif:

1. Tahu (know)

Tahu adalah mengingat materi yang telah diajarkan atau

dipelajari sebelumnya. Mengingat kembali (recall) sesuatu yang

spesifik dari semua yang telah dipelajari merupakan bagian dari

7
8

tingkatan ini. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang terendah.

Tahu dapat diukur dengan menggunakan kata kerja menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

Contohnya dapat menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks.

2. Memahami (comprehension)

Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan dan

menginterpretasikan secara benar tentang objek atau materi yang

diketahui. Orang yang paham terhadap objek atau materi dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan,

dan sebagainya terkait objek atau materi yang telah dipelajari.

Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus melakukan deteksi dini

kanker serviks.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi adalah kemampuan seseorang untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada kehidupan nyata

atau kondisi real. Misalnya dapat melakukan perilaku deteksi dini

secara rutin.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tertentu yang

masih berkaitan. Kemampuan analisis dapat diukur dari seseorang

ketika menggambarkan (bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan, dan sebagainya.


9

5. Sintetis (synthesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi yang sudah ada. Misalnya dapat merencanakan,

dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau

rumusan yang telah ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi adalah kemampuan untuk menilai suatu materi atau

objek. Penilaian didasarkan pada kriteria yang telah ditentukan.

Misalnya dapat menafsirkan sebab-sebab mengapa wanita usia

subur tidak melakukan deteksi dini kanker serviks.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Budiman dan Riyanto (2013) faktor yang mempengaruhi

pengetahuan meliputi:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku

seseorang atau kelompok dan merupakan usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Budiman &

Riyanto, 2013). Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin

cepat menerima dan memahami suatu informasi sehingga

pengetahuan yang dimiliki juga semakin tinggi (Sriningsih, 2011).

2. Informasi/Media Massa
10

Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan,

menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,

menganalisis dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.

Informasi diperoleh dari pendidikan formal maupun nonformal dapat

memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan

perubahan dan peningkatan pengetahuan.

Semakin berkembangnya teknologi menyediakan bermacam-

macam media massa sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan

masyarakat. Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang jika

sering mendapatkan informasi tentang suatu pembelajaran maka

akan menambah pengetahuan dan wawasannya, sedangkan

seseorang yang tidak sering menerima informasi tidak akan

menambah pengetahuan dan wawasannya.

3. Sosial, Budaya, dan Ekonomi

Tradisi atau budaya seseorang yang dilakukan tanpa penalaran

apakah yang dilakukan baik atau buruk akan menambah

pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi juga

akan menentukan tersedianya fasilitas yang dibutuhkan untuk

kegiatan tertentu sehingga status ekonomi akan mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Seseorang yang mempunyai sosial budaya

yang baik maka pengetahuannya akan baik tapi jika sosial budayanya

kurang baik maka pengetahuannya akan kurang baik. Status

ekonomi seseorang mempengaruhi tingkat pengetahuan karena

seseorang yang memiliki status ekonomi dibawah rata-rata maka


11

seseorang tersebut akan sulit untuk memenuhi fasilitas yang

diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan.

4. Lingkungan

Lingkungan mempengaruhi proses masuknya pengetahuan

kedalam individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak

yang akan direspons sebagai pengetahuan oleh individu. Lingkungan

yang baik pengetahuan yang didapatkan akan baik tapi jika

lingkungan kurang baik maka pengetahuan yang didapat juga akan

kurang baik.

5. Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman orang lain

maupun diri sendiri sehingga pengalaman yang sudah diperoleh

dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Pengalaman

seseorang tentang suatu permasalahan akan membuat orang

tersebut mengetahui bagaimana cara menyelesaikan permasalahan

dari pengalaman sebelumnya yang telah dialami sehingga

pengalaman yang didapat bisa dijadikan sebagai pengetahuan

apabila medapatkan masalah yang sama.

6. Usia

Semakin bertambahnya usia maka akan semakin berkembang

pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang

diperoleh juga akan semakin membaik dan bertambah.


12

2.1.4 Cara Memperoleh Pengetahuan

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang

berasal dari berbagai macam sumber, misalnya: media massa, media

elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat

dekat dan sebagainya.

Menurut Notoatmodjo (2012) dari berbagai macam cara yang

telah di gunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan

sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua yakni:

a. Cara tradisional atau non ilmiah

Cara tradisional terdiri dari empat cara yaitu:

1. Trial and Error

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu

bila seseorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya yang

dilakukan hanya dengan mencoba-coba saja. Cara coba-coba

ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut

tidak berhasil maka di coba kemungkinan yang lain sampai

berhasil. Oleh karena itu cara ini disebut dengan metode Trial

(coba) dan Error (gagal atau salah atau metode coba salah

adalah coba-coba).

2. Kekuasaaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa penalaran


13

tradisi-tradisi yang dilakukan itu baik atau tidak. Kebiasaan ini

tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan

juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan-kebiasaan ini

seolah-olah diterima dari sumbernya berbagai kebenaran

yang mutlak. Sumber pengetahuan ini dapat berupa

pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal,

ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya.

3. Berdasarkan pengalaman pribadi

Adapun pepatah mengatakan “pengalaman adalah guru

terbaik“. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman yang

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan.

4. Jalan pikiran

Sejalan perkembangan kebudayaan umat manusia cara

berpikir umat manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia

telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuan. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran

pengetahuan manusia telah menjalankan jalan pikirannya,

baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi

pada dasarnya adalah cara melahirkan pemikiran secara

tidak langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang

dikemukakan.
14

b. Cara modern atau cara ilmiah

Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

sistematis, logis dan ilmiah yang disebut metode ilmiah. Kemudian

metode berfikir induktif bahwa dalam memperoleh kesimpulan

dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, membuat

catatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang

diamati (Notoatmodjo, 2012).

2.1.5 Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau kuesioner yang berisi pertanyaan tentang materi yang diukur dari

subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang akan

diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo,

2007).

2.2 Sikap

2.2.1 Definisi Sikap

Sikap merupakan hasil dari proses sosialisasi dimana seseorang

bereaksi sesuai dengan rangsang yang diterimanya. Reaksi seseorang

terhadap objek atau materi tertentu merupakan hasil dari penghayatan

terhadap objek atau materi tersebut. Sikap merupakan fungsi bagi

manusia dalam arah tindakannya. Manifestasi sikap tidak dapat langsung

dilihat, akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku

yang masih tertutup. Sikap merupakan kumpulan dari berpikir,


15

keyakinan, dan pengetahuan. Sikap lebih dipandang sebagai hasil

belajar daripada sebagai hasil perkembangan (Mar’at, 1984).

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Azwar (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

terhadap objek sikap antara lain:

1. Pengalaman pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman

pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap

akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut

terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk

berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang

yang dianggap penting tersebut.

3. Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh

sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai

sikap anggota masyarakatnya, karna kebudayaanlah yang memberi

corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.

4. Media massa
16

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media

komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan

secara objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya,

akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya.

5. Lembaga pndidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga

agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah

mengherankan jika pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi

sikap.

6. Faktor emosional

Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang

didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi

atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

2.2.3 Komponen Sikap

Menurut Mar’at, 1984, sikap memiliki 3 komponen sikap:

1. Komponen Kognisi

Komponen kognisi berhubungan dengan kepercayaan (beliefs), ide,

dan konsep. Komponen tersebut melukiskan objek tertentu dan

mengaitkan dengan objek lain di sekitarnya.

2. Komponen Afeksi
17

Komponen afeksi menyangkut kehidupan emosional seseorang.

Komponen tersebut memiliki penilaian emosional yang dapat bersifat

positif atau negatif.

3. Komponen Konasi

Komponen konasi merupakan kecenderungan bertingkah laku.

Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang

utuh (total attitude).

2.2.4. Tingkatan Sikap

Tingkatan sikap terdiri dari: (Mar’at, 1984)

1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa seseorang mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek atau materi).

2. Merespon (responding)

Merespon dapat dilakukan dengan memberikan jawaban ketika

ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan

merupakan suatu sikap. Jika seseorang menjawab suatu

pertanyaan atau menyelesaikan tugas yang diberikan, menandakan

bahwa seseorang tersebut menerima ide yang diberikan.

3. Menghargai (valving)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah merupakan sikap tingkat menghargai. Misalnya seorang


18

wanita usia subur mengajak wanita usia subur lain untuk melakukan

deteksi dini kanker serviks.

4. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilih

merupakan tingkatan sikap yang tertinggi.

2.2.5 Penilaian Sikap

Menurut Mar’at 1984, penilaian atau pengukuran sikap dapat dilakukan

secara langsung dan tidak langsung:

1. Penilaian secara langsung dapat dilihat dari bagaimana pendapat

atau pernyataan seseorang terhadap suatu objek. Misalnya,

bagaimana pendapat Anda tentang pentingnya deteksi dini kanker

serviks ?

2. Penilaian tidak langsung diawali dengan pertanyaan-pertanyaan

hipotesis, dilanjutkan dengan pendapat responden. Misalnya, apabila

Ibu punya waktu luang, apakah Ibu mau menjadi kader Posyandu ?
19

2.2.6 Proses Terbentuknya Sikap

Proses terbentuknya sikap dan reaksi menurut Mar’at (1984):


Reaksi
Stimulus
Proses Stimulus Tingkah laku
Rangsangan
(terbuka)

Sikap
(tertutup)

Gambar 2. 1 Proses Terbentuknya Sikap

2.3 Perilaku Pencegahan Kanker Serviks

2.3.1 Definisi Perilaku

Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2010), seorang ahli psikologi

merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang

terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Perilaku manusia terjadi

melalui proses Stimulus Organisme Respon (SOR), perilaku terjadi

melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon. Berdasarkan teori SOR tersebut, maka

perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (Notoatmodjo,

2010).

1. Perilaku tertutup (covert behavior)

Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus

tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas.

Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian,

perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang

bersangkutan. Bentuk unobservable behavior atau covert behavior


20

yang dapat diukur adalah pengetahuan dan perilaku. Contohnya

adalah seorang ibu tahu pentingnya melakukan pemeriksaan kanker

serviks untuk kesehatan organ reproduksinya merupakan

pengetahuan (knowledge). Kemudian ibu tersebut bertanya kepada

tetangganya di mana tempat pemeriksaan kanker serviks itu

dilakukan adalah sebuah kecenderungan untuk melakukan

pemeriksaan, yang selanjutnya disebut perilaku (attitude).

2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Perilaku terbuka ini adalah respon terhadap stimulus berupa

tindakan atau praktik yang dapat diamati orang lain dari luar atau

observable behavior. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas

dalam bentuk tindakan yang dengan mudah dapat diamati atau dlihat

oleh orang lain. Contohnya adalah seorang ibu melakukan

pemeriksaan kanker serviks ke puskesmas. Contoh tersebut adalah

berbentuk tindakan nyata dalam bentuk praktik (practice).

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Menurut teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2010), perilaku

dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yakni:

1. Faktor Predisposisi (presdiposing factor)

Faktor predisposisi adalah faktor yang mempermudah

terjadinya perilaku seseorang. Faktor ini mencakup pengetahuan dan

sikap seseorang terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan

masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan,


21

sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial

ekonomi, dan sebagainya.

2. Faktor Pemungkin (enabling factor)

Faktor pemungkin adalah faktor yang memungkinkan atau

yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Faktor ini mencakup

ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi

masyarakat. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau

memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka faktor-faktor

ini disebut juga faktor pendukung. Misalnya Ketersediaan sumber

daya kesehatan, aksesibilitas sumber daya kesehatan, prioritas

masyarakat / pemerintah dan komitmen terhadap kesehatan, dan

keterampilan terkait dengan kesehatan.

3. Faktor Penguat (reinforcing factor)

Faktor penguat adalah faktor yang mendorong atau

memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang meskipun orang

mengetahui untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya.

Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma),

tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk

petugas kesehatan, dan dukungan suami.

2.3.3 Komponen Perilaku

Menurut Saifuddin (1995); dalam Sunaryo (2004) menyebutkan

bahwa perilaku memiliki tiga komponen yang dapat membentuk struktur

perilaku. Komponen-komponen tersebut meliputi komponen kognitif


22

(perceptual), komponen afektif (emosional), dan komponen konatif

(perilaku).

1. Komponen Kognitif (perceptual)

Komponen kognitif yaitu komponen yang berisi kepercayaan

individu. Kepercayaan tersebut berhubungan dengan bagaimana

individu mempersepsikan objek sikap dengan apa yang dilihat dan

diketahui berdasarkan pengetahuan, pandangan, keyakinan,

pikiran, pengalaman pribadi, kebutuhan emosional, dan informasi

dari orang lain. Komponen kognitif dari deteksi dini kanker serviks

yaitu memastikan bahwa pasien dan atau orang lain mengetahui dan

memahami pentingnya melakukan deteksi dini kanker serviks.

2. Komponen Afektif (emosional)

Komponen afektif menunjuk pada dimensi emosional subjektif

individu terhadap objek sikap, baik positif (perasaan senang)

maupun negatif (perasaan tidak senang). Rasa emosional banyak

dipengaruhi oleh sesuatu yang dipercayai oleh individu mengenai

objek sikap.

3. Komponen Konatif (perilaku)

Komponen konatif yaitu komponen sikap yang berkaitan

dengan predisposisi atau kecenderungan bertindak terhadap objek

sikap yang dihadapinya. Komponen konatif dari deteksi dini kanker

serviks yaitu melakukan deteksi dini di layanan kesehatan.

2.3.4 Tingkatan Perilaku

Tingkatan perilaku menurut Notoatmodjo (2003) meliputi:


23

1. Persepsi (perception), yaitu mengenal dan memilih berbagai objek

sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan.

2. Respon terpimpin (guided response), yaitu melakukan sesuatu

sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh.

3. Mekanisme (mekanism), individu dapat melakukan sesuatu dengan

benar secara otomatis atau sudah menjadi suatu kebiasaan.

2.4 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Perilaku

Menurut Green salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang

atau masyarakat tentang kesehatan adalah pengetahuan. Dalam perilaku

pengetahuan merupakan sebuat faktor predisposisi, yaitu faktor yang

mempermudah terjadinya perilaku seseorang. Pengetahuan merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Dengan

memiliki pengetahuan tentang suatu penyakit maka konsep mengenai suatu

penyakit akan terbentuk dalam diri individu sehingga akan menentukan

perilaku kesehatan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

langgeng daripada tidak didasari oleh pengetahuan (Situmorang, dkk, 2015).

2.5 Hubungan antara Sikap dan Perilaku

Manusia tidak dilahirkan dengan sikap pandangan ataupun perasaan

tertentu, tetapi sikap dibentuk sepanjang perkembangannya. Adanya sikap

akan menyebabkan manusia bertindak secara khas terhadap obyek-obyeknya.

Dengan kata lain sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana

seseorang memberikan reaksi sesuai dengan rangsangan yang diterimanya.

Sebelum orang mendapat informasi atau melihat obyek itu, tidak mungkin
24

terbentuk sikap. Meskipun dikatakan mendahului tindakan, sikap belum tentu

merupakan tindakan/perilaku aktif tetapi merupakan predisposisi

(mempermudah) untuk bertindak/berperilaku terhadap obyek tertentu

mencakup komponen kognisi, afeksi dan konasi (Situmorang, dkk, 2015).

2.6 Kanker Serviks

2.6.1 Definisi Kanker Serviks

Kanker Serviks merupakan tumor ganas primer yang berasal dari

sel epitel skuamosa. Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi

pada leher rahim yaitu organ kewanitaan yang merupakan pintu masuk

ke rahim, yaitu suatu daerah antara rahim dan liang senggama. Gejala

kanker serviks seringkali tidak terasa, sehingga 70% kanker serviks

diketahui setelah memasuki stadium lanjut atau diatas stadium IIB

(Riksani, 2016).

2.6.2 Etiologi Kanker Serviks

Human Papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker

serviks. Virus tersebut bersifat spesifik karena hanya menyerang

manusia, khususnya pada sel epitel mulut rahim. Ukuran virus HPV

adalah 8000 pasang basa, berukuran 55 nanometer, berbentuk

icosahedral, dan memiliki 72 kapsomer serta 2 protein kapsid (Riksani,

2016).

Infeksi yang disebabkan oleh HPV bisa menimbulkan perlukaan

atau lesi yang identic dengan lesi prakanker. Infeksi bisa terjadi karena

berbagai penyebab termasuk banyaknya faktor pencetus yang bisa


25

menimbulkan kanker serviks. Secara garis besar ada 3 faktor penyebab

kanker serviks, yaitu (Riksani, 2016):

1. The seed, yang dimaksud adalah HPV. Infeksi HPV terjadi akibat dari

penyakit menular seksual yang menular melalui aktivitas seksual

dengan pasangan yang terinfeksi HPV. Resiko kanker serviks akan

semakin meningkat dengan berganti-ganti pasangan atau

berhubungan dengan pasangan yang mempunyai pasangan seksual

multiple.

2. The soil, yaitu perubahan pada sel-sel epitelium mulut rahim.

Perubahan pada sel yang tidak terkendali di daerah kritis bisa

beresiko terjadinya kanker serviks. Faktor resiko kanker serviks akan

meningkat pada seseorang yang melakukan hubungan seksual di

usia muda, yaitu dibawah 16 tahun.

3. The nutrients, nutrisi dan gaya hidup ikut mempengaruhi kondisi

imunitas tubuh secara spesifik. Kebiasaan merokok, penggunaan alat

kontrasepsi terutama pil, termasuk mengidap penyakit yang

menyebabkan penurunan imun tubuh seperti HIV, HSV, dan

sebagainya termasuk ke dalam faktor resiko kanker serviks.

2.6.3 Patofisiologi Kanker Serviks

Perjalanan penyakit kanker serviks didahului oleh infeksi HPV

Onkogenik (Virus HPV ganas) yang merubah sel serviks normal menjadi

sel prakanker, yang selanjutnya akan berkembang menjadi sel kanker.

Tahapan menjadi sel kanker serviks membutuhkan waktu bertahun-


26

tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan hal tersebut berlangsung

dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun (Riksani, 2016).

Kondisi prakanker atau dysplasia kanker merupakan pertumbuhan

awal dari sel abnormal serviks menjadi sel kanker serviks. Dysplasia

kanker merupakan tahap awal dari kanker serviks. Namun, tidak semua

dysplasia kanker berkembang menjadi kanker serviks terutama pada

dysplasia rendah dan ringan. Pada jenis dysplasia tersebut sel-sel

abnormal bisa dilawan dan dihilangkan oleh imunitas tubuh. Tetapi jika

dysplasia rendah dan ringan tidak mendapatkan penanganan maka

dapat berkembang menjadi sel kanker dan berakhir pada penyakit kanker

serviks (Riksani, 2016).

Pada tahap lesi prakanker, 92% wanita tidak merasakan gejala

apapun. Gejala awalnya bisa berupa sensasi vagina yang kering atau

keputihan yang berulang yang tetap keluar meskipun sudah

mendapatkan pengobatan. Gejala klinis kanker serviks bisa dibedakan

berdasarkan stadium kanker, yaitu (Riksani, 2016):

1. Gejala awal

a. Perdarahan per vagina

Perdarahan yang terjadi setelah melakukan hubungan

seksual atau perdarahan yang terjadi di luar periode haid.

Perdarahan dijadikan sebagai salah satu gejala kanker serviks

karena serviks yang terinfeksi HPV akan menjadi rapuh dan

mudah mengalami perlukaan.

b. Keputihan berulang
27

Keputihan merupakan keluarnya cairan dari vagina yang

berlebihan. Keputihan yang menjadi gejala kanker serviks

biasanya tidak menunjukkan perbaikan meskipun sudah

mendapatkan penanganan. Keputihan patologis menunjukkan

ciri-ciri berbau, gatal, dan panas karena telah terpapar oleh infeksi

virus, kuman, bakteri, atau jamur. Seseorang harus waspada

ketika keputihan dibarengi dengan penyakit kelamin, misalnya

gonore dan sifilis karena virus HPV bisa ditularkan berbarengan

dengan kuman penyebab penyakit kelamin tersebut.

2. Gejala lanjutan

Gejala yang sering dirasakan seiring dengan meningkatnya

stadium kanker adalah keluarnya cairan vagina yang berbau tidak

sedap, nyeri pada pinggang, panggul, dan tungkai, serta terjadi

gangguan berkemih karena adanya sumbatan pada saluran

perkemihan, dan nyeri disekitar kandung kemih serta anus.

Penurunan berat badan dan tubuh yang terasa lemah juga termasuk

pada gejala lanjutan kanker serviks.

3. Metastasis

Masalah pada bagian tubuh lainnya merupakan akibat dari

metastasis kanker ke organ lainnya. Salah satunya keluhan bengak

pada ekstremitas menandakan bahwa penyebaran kanker

menyumbat pembuluh darah limfa serta batuk jika penyebaran

kanker ke organ paru-paru.


28

2.7 Deteksi Dini Kanker Serviks

2.7.1 Definisi Deteksi Dini Kanker Serviks

Deteksi dini kanker serviks merupakan upaya untuk mengenali

gejala kanker serviks secara dini. Deteksi dini yang diikuti pengobatan

yang adekuat merupakan kunci keberhasilan dalam pengendalian kanker

serviks. Hal ini berdasarkan fakta lebih dari 50% perempuan yang

terdiagnosa kanker tidak pernah melakukan penapisan sebelumnya.

Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan skrining atau

pemeriksaan (Ningsih, 2019).

Skrining adalah metode yang dilakukan untuk menemukan adanya

virus HPV dan atau lesi prakanker dalam tubuh. Pemeriksaan atau

skrining kanker serviks merupakan upaya preventif yang harus dilakukan

minimal 1 kali pada wanita yang sudah pernah melakukan hubungan

seksual. Kini sudah banyak metode skrining kanker serviks yang bisa

dipilih sesuai dengan kondisi, kebutuhan, dan anggaran dana

pemeriksaan. Skrining kanker serviks dapat dilakukan dengan metode

IVA test atau Pap smear (Riksani, 2016).

2.7.2 Tujuan Deteksi Dini Kanker Serviks

Tujuan deteksi dini kanker serviks adalah menemukan abnormalitas

sel serviks pada tahap prakanker sehingga dapat diobati dengan segera

untuk mencegah perkembangan sel prakanker menjadi sel kanker.

Dengan begitu, skrining akan meningkatkan peluang kesembuhan bagi

wanita dan mencegah kondisi yang semakin parah karena telah


29

mendapatkan pengobatan secepatnya. Meskipun kanker serviks masih

belum dapat dieliminasi, namun angka kejadian kanker serviks dapat

ditekan dan diturunkan dengan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks

(Rasjidi, 2009; Riksani, 2016).

2.7.3 Metode Deteksi Dini Kanker Serviks

Metode deteksi dini kanker Serviks yaitu:

1. Inspeksi Visual Asam Asetat

Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) adalah metode deteksi dini

kanker serviks yang sangat cocok diterapkan di negara berkembang

karena metode tersebut mudah dilakukan, efektif, hasil dapat segera

diketahui dan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan tes IVA

terjangkau sehingga dapat dilakukan oleh semua kalangan. Tes IVA

merupakan metode skrining yang tidak invasif yang dapat dilakukan

oleh bidan, perawat, dan dokter yang sudah mendapatkan pelatihan

mengenai jenis skrining tersebut (Riksani, 2016).

Tes IVA dilakukan satu tahun sekali sejak pertama kali wanita

melakukan hubungan seksual dan diulang 3-5 tahun sekali jika lima

kali hasil tes negatif (Kemenkes RI, 2015). Pemeriskaan IVA dilakukan

dengan cara mengoleskan kapas lidi yang telah diberi asam asetat 3-

5% ke daerah leher rahim/serviks dan dinilai menggunakan

penglihatan mata langsung. Setelah diolesi asam asetat leher

rahim/serviks diobservasi dan dilakukan penilaian. Tes IVA dinyatakan

positif jika ditemukan adanya area berwarna putih dengan permukaan


30

meninggi dengan batas yang jelas di sekitar zona transformasi. Tes

IVA tidak direkomendasikan dilakukan pada wanita pascamenopause,

karena daerah zona transisional seringkati terletak kanalis servikalis

dan tidak tampak dengan pemeriksaan inspikulo (Rasjidi, 2009;

Riksani, 2016).

2. Pap Smear

Pap smear merupakan metode deteksi dini kanker serviks selain

IVA test. Tes ini terbukti efektif untuk melihat dan mengenali

perubahan leher rahim yang jika dibiarkan akan berkembang menjadi

kanker serviks. Sehingga, papsmear penting dilakukan untuk

mendeteksi perubahan leher rahim sebelum berkembang menjadi

kanker serviks. Hal ini bertujuan agar pasien mendapatkan

pengobatan sesegera mungkin. Pap smear terbukti menjadi tes yang

paling efektif untuk memprediksi kanker serviks dengan harga yang

lumayan terjangkau yaitu 50.000-250.000 rupiah (Riksani, 2016).

The U.S. Preventive Services Task Force (USPSTF) dan the

American Cancer Society (ACS) merekomendasikan bahwa Pap

smear dilakukan pada saat wanita berusia 21 tahun atau 3 tahun

setelah wanita pertama kali melakukan hubungan seksual. Skrining

rutin tahunan direkomendasikan pada wanita berusia 30 tahun dengan

frekuensi 2 tahun sekali dan dilanjutkan setiap 3 tahun sekali jika

menunjukkan hasil normal pada 3 kali tes sebelumnya. Pemeriksaan

Pap smear dapat dihentikan pada usia 70 tahun jika tidak memiliki
31

abnormalitas pada pemeriksaan Pap smear sebelumnya (Ward dan

Hisley, 2009).

Skrining ini dilakukan dengan mengambil sel epitel dari leher rahim

kemudian dilakukan pemeriksaan pada laboratorium apakah ada

abnormalitas pada sel tersebut. Setelah hasil pemeriksaan pertama

keluar, pemeriksaan lanjutan yang dilakukan adalah SBCC (Sitologi

Serviks Berbasis Cairan) atau dikenal dengan LBC (Liquid Base

Cytology) yang merupakan rangkaian pemeriksaan Pap smear

(Riksani, 2016).

2.8 Wanita Usia Subur

2.8.1 Definisi Wanita Usia Subur

Wanita usia subur adalah wanita yang masih dalam rentang usia

reprodiktif yaitu sejak usia pertama haid (menarche) sampai dengan

berhentinya haid (menopause) (Medical Dictionary, 2009). Menurut

World Health Organization (WHO) (2019), wanita usia subur adalah

wanita berusia 15-49 tahun, dengan status belum menikah, menikah,

ataupun janda yang masih memiliki potensi untuk mempunyai keturunan.


BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Perilaku
Wanita Usia Subur
deteksi dini kanker
(15-49 tahun) serviks

Faktor Predisposisi Perilaku


Deteksi Dini

1. Pengetahuan
2. Sikap

3. Kepercayaan
4. Nilai
5. Sosial ekonomi

Faktor Pemungkin Perilaku Faktor Penguat Perilaku


Deteksi Dini Deteksi Dini

1. Ketersediaan sumber daya 1. Keluarga


kesehatan 2. Rekan
2. Aksesibilitas sumber daya 3. Tokoh masyarakat
kesehatan 4. Pimpinan
3. Prioritas masyarakat / pemerintah 5. Penyedia layanan kesehatan
dan komitmen terhadap kesehatan
4. Keterampilan yang terkait dengan
kesehatan

Keterangan: : Diteliti : Tidak diteliti

Gambar 3. 1 Kerangka Konsep Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia

Subur terhadap Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks

32
33

Menurut teori Lawrence Green ada tiga faktor utama yang mempengaruhi
perilaku adalah faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Ada
hubungan antara satu faktor dengan faktor lain yaitu faktor pemungkin dan
penguat mempengaruhi faktor predisposisi yang berkontribusi pada terjadinya
suatu perilaku. Faktor predisposisi merupakan faktor yang mempermudah
terjadinya perilaku seseorang diantaranya adalah pengetahuan, sikap,
kepercayaan, nilai, dan sosial ekonomi. Selain faktor predisposisi, faktor
pemungkin juga mempengaruhi perilaku dengan memfasilitasi atau
memungkinkan terjadinya perilaku seseorang yaitu sumber daya kesehatan
yang tersedia, komitmen pemerintah dan masyarakat mengenai kesehatan,
dan keterampilan terkait kesehatan. Sedangkan faktor penguat adalah faktor
yang mendorong dan memperkuat terjadinya perilaku seperti dukungan
keluarga, rekan, penyedia layanan kesehatan, dan sebagainya. Fokus peneliti
pada penelitian ini adalah meneliti apakah ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dan sikap wanita usia subur terhadap perilaku deteksi dini kanker
serviks (Notoatmodjo, 2010).

3.2 Hipotesis Penelitian

Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur

terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks di Puskemas Dinoyo Kota

Malang.
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

sectional. Jenis penelitian ini dilakukan dengan cara pendekatan, observasi

atau pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu (point time approach)

yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen

dengan dependen, yaitu tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur

terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks di wilayah kerja Puskesmas

Dinoyo Kota Malang.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan usia subur di

Kelurahan Merjosari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang yaitu

3.211 pasangan usia subur.

4.2.2 Sampel

Untuk menentukan besar sampel pada penelitian ini menggunakan

rumus Slovin:

34
35

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑)2

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

D = tingkat signifikan (d=0,05)

Apabila dihitung dengan rumus tersebut, maka didapatkan jumlah

sampel adalah:

3.211
𝑛=
1 + 3.211(0,05)2

= 355,7

= 356

4.2.3 Kriteria Inklusi

1. Wanita usia subur

2. Sudah menikah

4.2.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

Purposive Random Sampling. Wilayah kerja Puskesmas Dinoyo meliputi 5

kelurahan antara lain Kelurahan Ketawanggede, Kelurahan Dinoyo,

Kelurahan Tlogomas, Kelurahan Sumbersari, dan Kelurahan Merjosari.


36

Jumlah wanita usia subur yang akan dijadikan sampel berada di Kelurahan

Merjosari. Sehingga berdasarkan perhitungan sampel hasil yang didapat

sejumlah 356 wanita usia subur akan diambil secara random sesuai dengan

kriteria inklusi.

4.3 Variabel Penelitian

4.3.1 Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingat pengetahuan dan sikap

wanita usia subur.

4.3.2 Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku deteksi dini wanita

usia subur.

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Merjosari wilayah kerja

Puskesmas Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

4.4.2 Waktu Penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Desember

2019 – Januari 2020.

4.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar

kuesioner tingkat pengetahuan modifikasi dari kuesioner Sylvana (2012)


37

tentang Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan kanker

serviks pada Mahasiswi S1 Reguler Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,

sikap, dan perilaku modifikasi dari kuesioner Manurung (2016) tentang

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

dengan Test IVA pada Wanita Usia Subur (WUS) di Wilayah Kerja Puskesmas

Helvetia Kota Medan Tahun 2016. Pada lembar kuesioner pengetahuan berisi

kisi-kisi yang sesuai dengan indikator yaitu definisi kanker serviks, definisi

deteksi dini kanker serviks, faktor resiko kanker serviks, tujuan deteksi dini,

dan metode deteksi dini. Pada kuesioner sikap berisi kisi-kisi yang sesuai

dengan indikator. Pada lembar kuesioner akan tercantum judul penelitian dan

petunjuk pengisian.

Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan soal pilihan ganda. Jawaban

benar akan diberi skor 1 dan jawaban salah akan diberi skor 0. Kemudian,

jawaban dari masing-masing responden dijumlahkan dan dibandingkan

dengan jumlah jawaban nilai yang diharapkan kemudian dikalikan 100% dan

hasilnya berupa prosentase (Arikunto, 2006). Rumus yang digunakan adalah:

𝐹
𝑃= 100%
𝑁

Keterangan:

P = Prosentase

F = Jumlah jawaban yang benar

N = Jumlah soal

Kemudian hasil pengolahan data dalam prosentase diinterpretasikan

menggunakan data kuantitatif dalam bentuk prosentase. Menurut Arikunto


38

(2006) dalam Budiman dan Riyanto (2013), kategori tingkat pengetahuan

seseorang dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan kategori Baik jika nilainya ≥ 75%

2. Tingkat pengetahuan kategoi Cukup jika nilainya 56-74%

3. Tingkat pengetahuan kategori Kurang jika nilainya ≤ 55%

Selanjutnya data diinterpretasikan dalam bentuk pencapaian hasil kelompok

menurut Nursalam (2008) yaitu:

Seluruhnya : 100%

Hampir seluruhnya : 76% - 99%

Sebagian besar : 51% - 75%

Setengahnya : 50%

Hampir setengahnya : 26% - 49%

Sebagian kecil : 1% - 25%

Tidak satupun : 0%

Pada penelitian ini digunakan skala Likert untuk mengukur sikap. Ada

dua bentuk skala Likert yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif.

Pernyataan positif diberi skor untuk Sangat Setuju (SS): 5, Setuju (S): 4,

Kurang Setuju (KS): 3, Tidak Setuju (TS): 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS):

1. Sedangkan untuk penyataan negatif diberi skor untuk Sangat Setuju (SS):

1 Setuju (S): 2, Kurang Setuju (KS): 3, Tidak Setuju (TS): 4, dan Sangat Tidak

Setuju (STS): 5 (Budiman dan Riyanto, 2013).

Dari hasil pengolahan data yang didapatkan diberi peilaian melalui skor,

selanjutnya diinterpretasikan menggunakan skala Likert, yaitu

membandingkan harga rata-rata atau mean skor kelompok. Agar


39

perbandingan itu mempunyai arti, haruslah dinyatakan dalam suatu deviasi

standar kelompok itu sendiri, yang berarti skala individu harus diubah menjadi

skala kelompok itu sendiri sebagai skor standar, salah satu skor standar yang

biasa digunakan dalam skala model likert adalah skor-T, yaitu:

𝑋 − 𝑋̅
𝑇 = 50 + 10 ( )
𝑆

Keterangan:

𝑋̅ = mean skor

𝑋 = skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T

𝑆 = deviasi standar skor kelompok

Selanjutnya dari nilai T tersebut diinterpretasikan:

a. Jika nilai T ≥ mean T, berarti responden memiliki sikap positif/favorable

b. Jika nilai T < mean T, berarti responden memiliki sikap negatif/unfavorable

(Azwar, 2013).

Selanjutnya, data diinterpretasikan dalam bentuk pencapaian hasil kelompok

menurut Narusalam (2008) yaitu:

Seluruhnya : 100%

Hampir seluruhnya : 76% - 99%

Sebagian besar : 51% - 75%

Setengahnya : 50%

Hampir setengahnya : 26% - 49%

Sebagian kecil : 1% - 25%

Tidak satupun : 0%
40

Perilaku diukur menggunakan kuesioner. Responden mengisi lembar

kuesioner pernah atau tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks

dengan tes IVA.

4.5.1 Uji Validitas

Instrumen dinyatakan valid jika instrumen mampu mengukur apa

yang harus diukur menurut situasi dan kondisi tertentu (Setiadi, 2013).

Uji validitas instrumen pada penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan

Sumbersari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota alang karena

Kelurahan Sumbersari memiliki jumlah populasi wanita usia subur yang

hampir sama dengan lokasi penelitian. Instrumen diuji menggunakan Uji

Pearson dengan jumlah sampel 25 responden dan nilai r tabel 0,396.

Instrumen dikatakan valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.

4.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila

pengukuran dilaksanakan oleh orang, tempat, dan waktu yang berbeda

(Setiadi, 2013). Uji reliabilitas instrumen penelitian ini dilaksanakan di

Kelurahan Sumbersari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang

karena Kelurahan Sumbersari memiliki jumlah populasi wanita usia subur

yang hampir sama dengan lokasi penelitian. Instrumen reliable karena

memberikan nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,6 yaitu 0,896 dan 0,901

pada uji SPSS untuk masing-masing kuesioner tingkat penhetahuan dan

sikap.
41

4.5 Definisi Operasional

Tabel 4. 1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

1. Tingkat Tingkat pemahaman Pengetahuan wanita usia Kuesioner Ordinal Hasil dikategorikan

Pengetahuan wanita usia subur yang subur yang telah menikah menjadi tiga, yaitu:

wanita usia telah menikah tentang mengenai: Baik = ≥75%

subur tentang deteksi dini kanker serviks 1. Definisi kanker serviks Cukup = 56%-74%

deteksi dini meliputi definisi kanker 2. Faktor resiko kanker Kurang = ≤55%

kanker serviks serviks, faktor resiko serviks

kanker serviks, tanda 3. Tanda gejala kanker

gejala kanker serviks, serviks

definisi deteksi dini kanker 4. Definisi deteksi dini

serviks, tujuan deteksi dini kanker serviks

kanker serviks, dan 5. Tujuan deteksi dini

kanker serviks
42

metode deteksi dini kanker 6. Metode deteksi dini

serviks. kanker serviks.

2. Sikap wanita Reaksi atau respon wanita Respon wanita usia subur kuesioner Ordinal Hasil dikategorikan

usia subur usia subur yang telah yang telah menikah menjadi tiga, yaitu:

terhadap menikah tehadap deteksi terhadap deteksi dini Positif / favorable:

deteksi dini dini kanker serviks meliputi kanker serviks yang dapat nilai T ≥ mean T

kanker serviks kognitif, afektif, dan konatif berupa respon Negatif /

mendukung atau tidak unfavorable: Jika

mendukung meliputi nilai T < mean T

domain:

a. Kognitif, yaitu persepsi

dan kepercayaan yang

dimiliki wanita usia

subur
43

b. Afektif, yaitu perasaan,

senang atau tidak

senang dari wanita usia

subur

c. Konatif, yaitu

kecenderungan

bertindak atau bereaksi

tetapi masih sebatas

mengandalkan

terhadap deteksi dini

kanker serviks

3. Perilaku wanita Tindakan deteksi dini Tindakan wanita usia Kuesioner Nominal Hasil dikategorikan

usia subur wanita usia subur yang subur yang telah menikah menjadi dua, yaitu:

dalam deteksi telah menikah terhadap terhadap deteksi dini Pernah

Tidak pernah
44

dini kanker penyakit kanker serviks di kanker serviks berupa

serviks layanan kesehatan. respon perilaku:

a. Melakukan deteksi dini

kanker serviks di

layanan kesehatan.
45

4.7 Prosedur Penelitian

Pencarian masalah

Pembuatan proposal penelitian

Seminar proposal

Perizinan penelitian ke Dinas Kesehatan, Puskesmas Dinoyo, Kec.


Lowokwaru, Kota Malang

Uji validitas dan reabilitas

Etik penelitian

Pengambilan data

Populasi: Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan Merjosari

Menentukan sampel berdasarkan kriteria inklusi

Pengumpulan data

Pengolahan data

Analisa data

Penarikan kesimpulan

Penyajian hasil

Gambar 4. 1 Prosedur Penelitian


46

4.8 Analisa Data

4.8.1 Pre Analisa Data

Setelah semua kuesioner dari responden terkumpul dilakukan

pengolahan data. Pengolahan data melalui tahan sebagai berikut

(Arikunto, 2006):

a. Editing

Editing adalah memeriksa kembali kuesioner terkait kebenaran

data yang telah diperoleh. Editing dapat dilakukan setelah data

terkumpul. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa data yang

diperoleh adalah data yang bersih, lengkap, dan konsisten.

b. Coding

Coding adalah pemeberian kode numeric (angka) terhadap data

yang terdiri dai beberapa kategori. Coding bertujuan untuk

mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari responden ke dalam

kategori.

b. Scoring

Scoring adalah pemberian skor terhadap jawaban responden

untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan.

c. Tabulasi

Tabulasi adalah kegiatan dimana data disusus dalam bentuk

table kemudian dianalisis dan disusun setelah itu disatukan berupa

laporan hasil penelitian dan kesimpulan.


47

4.8.2 Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan untuk menggambarkan karakteristik

responden. Data yang akan disajikan adalah usia, usia pertama menikah,

jumlah anak, pendapatan keluarga, pekerjaan, dan pendidikan. Data

yang terkumpul akan ditampilkan dalam bentuk tabel.

4.8.3 Analisa Bivariat

Analisa bivariate digunakan untuk melihat hubungan antara tingkat

pengetahuan dan sikap wanita usia subur dengan perilaku deteksi dini

kanker serviks. Analisis bivariat dilakukan dengan uji statistic bivariate

non parametric yaitu Sperman rank menggunakan program aplikasi

SPSS 16 for windows, dengan batas kemaknaan p < 0,05 yang artinya

H1 diterima yaitu terdapat hubungan tingkat pengetahuan dan sikap

wanita usia subur terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks di

Puskesmas Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

4.9 Etika Penelitian

Etika dalam peneltian merupakan hal yang sangat penting mengingat pada

pelaksanaannya akan berhubungan langsung dengan manusia. Etika

penelitian harus diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam

kegiatan penelitian. Etika-etika dalam melakukan penelitian yaitu:

a. Respect for Person Dignity (Menghormati Harkat dan Martabat Manusia)

Menghormati harkat dan mertabat manusia pada penelitian ini

dilakukan dengan memberikan penjelasan kepada 97 responden tentang


48

maksud, tujuan, manfaat, kerugian waktu selama dilakukan penelitian,

kemungkinan kelelahan atau kebosanan saat penelitian dan memberikan

penjelasan bahwa responden dapat menolak jika tidak ingin berpartisipasi

dalam penelitian ini. Setelah diberikan penjelasan, responden dapat

menyatakan persetujuannya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini

dengan menandatangani informed consent tanpa ada paksaan dari

siapapun. Peneliti akan menjaga kerahasiaan informasi dan identitas dari

responden. Peneliti tidak akan menampilkan informasi mengenai identitas

responden dalam rangka menjaga kerahasiaan dan anonimitas. Nama

responden akan dicantumkan pada penelitian dengan menggunakan

inisial.

b. Beneficience (Berbuat Baik)

Prinsip berbuat baik pada penelitian ini dilakukan dengan

memberikan penjelasan mengenai manfaat yang didapatkan responden

dari penelitian. Salah satu manfaatnya adalah mengetahui adanya

hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku deteksi

dini kanker serviks, sehingga wanita usia subur dapat termotivasi untuk

melakukan deteksi dini kanker serviks.

c. Non-maleficience (Tidak Merugikan)

Prinsip tidak merugikan dilakukan dengan cara melakukan kontrak

waktu kepada responden yaitu 1x30 menit pada setiap wawancara dan

memberikan penjelasan mengenai tujuan dan prosedur penelitian. Peneliti

akan menjelaskan bahwa penelitian ini akan menyita sedikit waktu, namun
49

manfaat yang didapatkan lebih besar karena dapat meningkatkan motivasi

wanita usia subur untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.

d. Justice (Keadilan)

Prinsip keadilan dalam penelitian ini diterapkan dengan

memperlakukan semua responden secara adil selama keikutsertaan dalam

penelitian tanpa ada diskriminasi. Seluruh responden akan mendapatkan

3 kuesioner yang terdiri dari kuesioner tingkat pengetahuan, kuesioner

sikap, dan kuesioner perilaku.


BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

5.1 Hasil Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah 356 wanita usia subur (15-49 tahun)

yang telah menikah di 17 RT yang tersebar dalam 5 RW di Kelurahan

Merjosari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Pengambilan data

dilakukan pada bulan Desember 2019 sampai dengan Januari 2020. Adapun

hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.

50
51

5.1.1 Karakteristik Demografi Responden

Tabel 5. 1 Karakteristik Demografi Wanita Usia Subur

Karakteristik N %
Usia
<35 tahun 125 35,1
≥35 tahun 231 64,9
Usia pertama menikah
≤19 tahun 55 15,4
20-35 tahun 291 81,7
>35 tahun 10 2,8
Jumlah anak
0 25 7,0
1 87 24,4
2 153 43,0
3 72 20,2
>3 19 5,3
Pendapatan keluarga berdasarkan UMR Kota Malang tahun 2019
<Rp. 2.668.420,18 244 68,5
>Rp. 2.668.420,18 112 31,5
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 206 57,9
Wiraswata 42 11,8
Swasta 48 13,5
Buruh 33 9,3
PNS 7 2,0
TNI/Polri 1 3
Lain-lain 19 5,3
Pendidikan
Tidak tamat SD 5 1,4
SD 34 9,6
SLTP 83 23,3
SLTA 146 41,0
D3 atau S1 88 24,7
52

Pada table 5.1 menunjukkan karakteristik demografi wanita usia subur

meliputi usia, usia pertama menikah, jumlah anak, pendapatan keluarga,

pekerjaan, dan pendidikan. Karakteristik wanita usia subur berdasarkan

usia sebagian besar berusia ≥35 tahun yaitu sebanyak 231 orang (64,9%).

Karakteristik responden berdasarkan usia pertama menikah menunjukkan

bahwa sebagian besar wanita usia subur pertama menikah pada rentang

usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 291 orang (81,7%). Pada tabel

menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki 2 orang anak

yaitu sebanyak 153 orang (43%). Karakteristik responden berdasarkan

pendapatan keluarga mayoritas berpendapatan <Rp. 2.668.420,18 yaitu

sebanyak 244 orang (68,5%). Pekerjaan wanita usia subur terbanyak

sebagai ibu rumah tangga yaitu 206 orang (57,9%). Karakteristik

responden berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa mayoritas

wanita usia subur memiliki tingkat pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak

146 orang (41%).


53

5.1.2 Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

Pada tabel 5.2 menunjukkan distribusi tingkat pengetahuan wanita

usia subur mengenai kanker serviks dan deteksi dini kanker seriks di

Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

Tabel 5. 2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur mengenai Kanker Serviks
dan Deteksi Dini Kanker Serviks

Tingkat pengetahuan N %
Baik 127 35,7
Cukup 133 37,4
Kurang 96 27
Total 356 100

Dari tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa mayoritas wanita usia

subur memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 133 orang

(37,4%).

5.1.3 Sikap Wanita Usia Subur

Pada tabel 5.3 menunjukkan distribusi sikap wanita usia subur

terhadap deteksi dini kanker serviks di Kelurahan Merjosari Kecamatan

Lowokwaru Kota Malang.

Tabel 5. 3 Distribusi Sikap Wanita Usia Subur mengenai Deteksi Dini Kanker Serviks

Sikap N %
Positif 204 57,3
Negatif 152 42,7
Total 356 100
54

Dari tabel 5.3 dapat disimpulkan bahwa mayoritas wanita usia

subur memiliki sikap positif terhadap deteksi dini kanker serviks, yaitu

sebanyak 204 orang (57,3%).

5.1.4 Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Wanita Usia Subur dengan Tes
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan Pap Smear

Tabel 5.4 menunjukkan distribusi data perilaku deteksi dini kanker

serviks pada wanita usia subur menggunakan Tes Visual Asam Asetat

(IVA) dan Pap smear di Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota

Malang.

Tabel 5. 4 Distribusi Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks pada Wanita Usia Subur
menggunakan Tes Visual Asam Asetat (IVA) dan Pap smear

Perilaku N %
Pernah 52 14,6
Tidak pernah 304 85,4
Total 356 100

Berdasarkan tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa mayoritas wanita

usia subur sebanyak 304 orang (85,4%) tidak pernah melakukan deteksi

dini kanker serviks.


55

5.2 Analisa Data

5.2.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Deteksi Dini


Kanker Serviks

Tabel 5.5 menujukkan tabulasi silang hubungan tingkat

pengetahuan wanita usia subur dengan perilaku deteksi dini kanker

serviks.

Tabel 5. 5 Tabulasi Silang Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur dengan
Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks

Tingkat Perilaku Deteksi Dini Kanker


Pengetahuan Serviks
Wanita Usia Total P Koefisien
Subur Pernah Tidak pernah value korelasi
(r)
N % N % N %
Baik 28 7,9 99 27,8 127 35,7
Cukup 17 4,8 116 32,6 133 37,4 0,002 0,167
Kurang 7 1,9 89 25 96 26,9
Total 52 14,6 304 85,4 356 100

Tabel 5.5 didapatkan tingkat pengetahuan tentang kanker serviks

dan deteksi dini kanker serviks pada wanita usia subur mayoritas cukup,

yaitu sebanyak 133 orang (37,4%). Sedangkan, perilaku wanita usia subur

dalam deteksi dini kanker serviks mayoritas tidak pernah melakukan

deteksi dini kanker serviks, yaitu sebanyak 304 orang (85,4%).

Tingkat kemaknaan uji Spearman Rank pada penelitian ini

menunjukkan p-value 0,002 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang

berarti ada hubungan antara dua variabel yaitu tingkat pengetahuan

wanita usia subur dengan perilaku deteksi dini kanker serviks.


56

Pada tabel 5.5 nilai koefisien korelasi didapatkan hasil sebesar

0,167, hal ini menunjukkan ada hubungan sangat lemah antara tingkat

pengetahuan wanita usia subur dengan perilaku deteksi dini kanker

serviks. Nilai koefisien korelasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa

ada hubungan searah antara dua variabel yang bermakna semakin baik

tingkat pengetahuan wanita usia subur maka semakin baik pula perilaku

deteksi dini kanker serviks.

5.2.2 Hubungan Sikap dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks

Tabel 5.6 menunjukkan tabulasi silang hubungan sikap wanita usia

subur dengan perilaku deteksi dini kanker serviks.

Tabel 5. 6 Tabulasi Silang Hubungan Sikap Wanita Usia Subur dengan Perilaku Deteksi
Dini Kanker Serviks

Sikap Wanita Perilaku Deteksi Dini Kanker


Usia Subur Serviks Total P Koefisien
Pernah Tidak pernah value korelasi
N % N % N % (r)
Positif 44 12,4 160 45 204 57,4
Negatif 8 2,2 144 40,4 152 42,6 0,000 0,228
Total 52 14,6 304 85,4 356 100

Tabel 5.6 didapatkan sikap wanita usia subur terhadap deteksi dini

kanker serviks mayoritas positif, yaitu sebanyak 204 orang (57,4%).

Sedangkan, perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks

mayoritas tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks, yaitu

sebanyak 304 orang (85,4%).


57

Tingkat kemaknaan uji Spearman Rank pada penelitian ini

menunjukkan p-value 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang

berarti ada hubungan antara dua variabel yaitu sikap wanita usia subur

dengan perilaku deteksi dini kanker serviks.

Pada tabel 5.6 nilai koefisien korelasi didapatkan hasil sebesar

0,228, hal ini menunjukkan ada hubungan sangat lemah antara tingkat

pengetahuan wanita usia subur dengan perilaku deteksi dini kanker

serviks. Nilai koefisien korelasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa

ada hubungan searah antara dua variabel yang bermakna semakin positif

sikap wanita usia subur maka semakin baik perilaku dalam deteksi dini

kanker serviks.
BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab VI akan dilakukan pembahasan terhadap hasil pengumpulan

data penelitian di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang yang berjudul

“Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur terhadap Perilaku

Deteksi Dini Kanker Serviks di Puskesmas Dinoyo Kota Malang”. Pembahasan

yang dilakukan pada bab ini meliputi: karakteristik demografi responden, tingkat

pengetahuan wanita usia subur, sikap wanita usia subur, perilaku deteksi dini

wanita usia subur, hubungan tingkat pengetahuan wanita usia subur dengan

perilaku deteksi dini kanker serviks, dan hubungan sikap wanita usia subur dengan

perilaku deteksi dini kanker serviks.

6.1 Karakteristik Demografi Responden

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data usia responden mayoritas

wanita usia subur di Kelurahan Merjosari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo

berusia ≥35 tahun. Menurut penelitian yang dilakukan Bramanuditya (2018)

menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia wanita dengan

kejadian kanker serviks, dimana wanita berusia ≥35 tahun dengan kanker

serviks lebih banyak daripada wanita berusia <35 tahun. Resiko kanker serviks

meningkat dua kali setelah wanita berusia 35 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh

58
59

faktor penurunan imunitas tubuh serta lamanya terpapar zat karsinogen

(Fitrisia dkk, 2019).

Distribusi usia pertama menikah pada wanita usia subur di wilayah kerja

Puskesmas Dinoyo menunjukkan mayoritas 81,7% menikah pada usia 20-35

tahun. Dari data tersebut, terdapat 15,4% wanita usia subur yang menikah di

usia dini. Pada umumnya, usia pertama kali wanita berhubungan seksual

bertepatan dengan usia pertama wanita menikah. Semakin muda wanita

pertama kali melakukan hubungan seksual maka semakin besar risiko terkena

kanker serviks karena pada usia muda sel epital serviks belum siap menerima

rangsangan spermatozoa. Pada umumnya sel-sel mukosa serviks baru

matang setelah wanita berusia 20 tahun keatas. Masih rentannya sel mukosa

serviks menyebabkan sel dapat berubah menjadi sel kanker ketika mendapat

rangsangan dari spermatozoa yang juga membawa zat-zat kimia (Rasjidi,

2009). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ningsih, dkk (2017)

menunjukkan bahwa wanita yang menikah di usia ≤20 tahun 2,41 kali lebih

beresiko terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang menikah

pertama kali di usia >20 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Bramanuditya (2018) yang menunjukkan bahwa wanita yang menikah

pada usia <20 tahun 4 kali lebih beresiko daripada wanita yang menikah

pertama kali pada usia ≥20 tahun.

Pada data jumlah anak responden menunjukkan mayoritas wanita usia

subur sebanyak 43% memiliki 2 anak. Berdasarkan data terdapat 5,3% wanita

usia subur yang memiliki >3 anak. Menurut Bramanuditya (2018), salah satu

faktor resiko kanker serviks adalah paritas >3 hal ini disebabkan karena

selama kehamilan terjadi dinamika baru pada epitel metaplastik yang imatur
60

yang mana dapat meningkatkan resiko tranformasi sel serta trauma pada

serviks yang memudahkan HPV untuk menginvasi. Efek hormonal pada

kehamilan yang diinduksi pada serviks juga mempengaruhi karena genom

HPV yang responsif terhadap progesteron dapat menyebabkan onkogen HPV

menjadi stabil sehingga terjadi integrasi DNA virus ke dalam genom sel

penjamu dan menurunkan kekebalan mukosa zona transformasi (Fitrisia dkk,

2019). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Husnah (2018) menujukkan

bahwa wanita dengan multipara paling tinggi terkena kanker serviks yaitu

sebanyak 42,1% sehingga terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian

kanker serviks.

Distribusi data pekerjaan responden menunjukkan mayoritas sebagai Ibu

Rumah Tangga (IRT) yaitu 57,9% dengan pendapatan keluarga mayoritas

sebanyak 68,5% berpendapatan <Rp. 2.668.420,18. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas keluarga memiliki kondisi ekonomi yang menengah kebawah

karena memiliki pendapatan di bawah upah minimum Kota Malang 2019.

Kondisi ekonomi berpengaruh pada pengambilan keputusan wanita usia

subur. Banyak wanita yang bergantung dan harus menunggu persetujuan dari

tetua keluarga atau suami dalam pengambilan keputusan perawatan

kesehatan (Kowalewski et al, 2000). Selain itu, status individu dalam

masyarakat akan mempengaruhi fisik, sosial, dan mental dari wanita usia

subur, karena faktor tersebut banyak wanita mengesampingkan kebutuhan

kesehatan mereka (Heise et al, 1994). Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Damailia, dkk (2015) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status

ekonomi dengan perilaku deteksi dini kanker serviks. Penelitian yang dilakukan

oleh Mukharomah, dkk (2016) menyimpulkan bahwa faktor sosial ekonomi


61

berhubungan dengan keterlambatan diagnosis kanker serviks. Kemudian

untuk distribusi data pendidikan terakhir responden menunjukkan mayoritas

responden berpendidikan akhir SLTA yaitu sebanyak 41%, tingkat pendidikan

wanita usia subur merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

mengenai kanker serviks dan deteksi dini kanker serviks (Budiman, Riyanto,

2013). Semakin tinggi tingkat pendidikan individu maka semakin banyak pula

pengetahuan yang diperoleh. Tingkat pengetahuan individu akan

mempengaruhi bagaimana individu tersebut bersikap dan berperilaku

(Notoatmodjo, 2010).

6.2 Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas wanita

usia subur memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 37,4%,

kemudian wanita dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 35,7%, dan

persentase wanita usia subur dengan tingkat pengetahuan kurang adalah

27%. Tingkat pengetahuan wanita usia subur dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu pendidikan, sosial, ekonomi, pengalaman, usia, budaya, dan

lingkungan (Budiman, Riyanto, 2013).

Pada hasil penelitian diketahui mayoritas wanita usia subur memiliki

pendidikan terakhir SLTA sebanyak 41% Faktor pendidikan berhubungan

dengan bagaimana seseorang menerima atau memahami suatu informasi

sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan maka pengetahuan yang dimiliki

juga semakin tinggi (Budiman, Riyanto, 2013). Pendidikan memberikan

kontribusi sebesar 59% pada pengetahuan seseorang dalam memahami


62

pentingnya kesehatan (Putri, 2017). Penelitian yang dilakukan oleh Hanifah

dan Fauziah (2019) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara pendidikan dengan pengetahuan wanita usia subur tentang tes IVA.

Akan tetapi perlu ditekankan bahwa bukan berarti seseorang dengan tingkat

pendidikan rendah akan mutlak memiliki tingkat pengetahuan yang kurang

karena pengetahuan tidak hanya diterima melalui pendidikan formal tetapi juga

pendidikan non formal (Notoatmodjo, 2010).

Sebagian besar wanita usia subur sebagai IRT yaitu 57,9% dan mayoritas

wanita usia subur yaitu 68,5% memiliki pendapatan keluarga dibawah UMR

Kota Malang. Faktor ekonomi berpengaruh pada tingkat pengetahuan karena

seseorang yang memiliki status ekonomi di bawah rata-rata maka seseorang

tersebut akan sulit untuk memenuhi fasilitas yang diperlukan guna

meningkatkan tingkat pengetahuan. Penelitian yang dilakukan oleh Hanifah

dan Fauziah (2019) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara penghasilan dengan pengetahuan wanita usia subur tentang tes IVA.

Faktor pengalaman juga mempengaruhi tingkat pengetahuan individu.

Menurut Notoadmodjo (2010) pengalaman berpengaruh pada tingkat

pengetahuan seseorang. Semakin banyak pengalaman seseorang pada suatu

hal, maka semakin tinggi tingkat pengetahuan akan hal tersebut. Pengalaman

yang telah diperoleh dapat meningkatkan pengetahuan seseorang (Budiman,

Riyanto, 2013). Berdasarkan hasil penelitian, 85,4% wanita usia subur tidak

pernah melakukan deteksi dini kanker serviks, hal ini berarti mayoritas wanita

usia subur belum memiliki pengalaman dalam melakukan deteksi dini kanker

serviks.
63

Selain itu, usia termasuk faktor yang berpengaruh pada tingkat

pengetahuan individu. Pertambahan usia seseorang akan berpengaruh pada

aspek fisik dan psikologis. Pada aspek psikologis, seiring bertambahnya usia

taraf pikir seseorang akan semakin matang dan dewasa. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa mayoritas wanita usia subur berusia ≥35 tahun

dan memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (Mubarak, 2007). Menurut

penelitian yang dilakukan oleh Hanifah dan Sulistyorini (2019) menunjukkan

adanya hubungan antara umur dengan pengetahuan wanita usia subur

tentang Pap smear.

Faktor lain yang berpengaruh pada tingkat pengetahuan namun tidak

diteliti pada penelitian ini adalah budaya dan lingkungan. Budaya dari wanita

usia subur merupakan salah satu faktor yang berpengaruh. Budaya dimana

seseorang dilahirkan dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap

bagaimana cara berfikir seseorrang. Tradisi atau budaya seseorang yang

dilakukan tanpa penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk akan

menambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan (Budiman, Riyanto,

2013). Selain itu, lingkungan dari wanita usia subur juga memiliki pengaruh

pada tingkat pengetahuan. Menurut Budiman dan Riyanto (2013) adanya

reaksi timbal balik di lingkungan akan mempengaruhi masuknya pengetahuan

ke dalam diri individu. Reaksi timbal balik tersebut akan direspon sebagai

pengetahuan oleh indivdu. Lingkungan yang baik maka pengetahuan yang

didapatkan akan baik dan sebaliknya.


64

6.3 Sikap Wanita Usia Subur

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas wanita usia

subur sebanyak 57,3% memiliki sikap positif terhadap deteksi dini kanker

serviks dan 42,7% memiliki sikap negatif. Terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi sikap seorang individu yaitu pendidikan, pengaruh orang lain

yang dianggap penting, pengalaman pribadi, kebudayaan, media massa, dan

faktor emosional (Azwar, 2013).

Pada hasil penelitian menujukkan bahwa mayoritas wanita usia subur

memiliki pendidikan terakhir SLTA sebanyak 41%. Dalam hal sikap, lembaga

pendidikan memiliki peran penting dalam memberikan konsep moral dan

ajaran yang mana hal tersebut sangat menentukan sistem kepercayaan

sesorang. Individu dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan semakin

banyak pula pengetahuan yang diperoleh. Pengetahuan individu tersebut

merupakan domain yang menentukan bagaimana indivudu akan bersikap.

Pengetahuan yang baik akan menciptakan sikap yang positif (Notoatmodjo,

2010). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Titisari dkk (2017)

yang menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan sikap

wanita pasangan usia subur mengenai skrining kanker serviks dengan metode

IVA.

Pengaruh dari orang lain yang dianggap penting juga mempengaruhi sikap

individu seperti dukungan suami, petugas kesehatan, teman, dsb.. Dukungan

orang yang dianggap penting berkaitan dengan timbulnya motivasi atau

dorongan dalam diri wanita usia subur. Dukungan yang diberikan dapat berupa

dukungan materiil maupun non materiil. Menurut Azwar (2008) orang lain di

sekitar individu merupakan salah satu komponen sosial yang mendukung


65

terciptanya sikap. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh

Titisari dkk (2017) menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga

dengan sikap wanita pasangan usia subur melakukan skrining kanker serviks

dengan tes IVA.

Pengalaman pribadi juga merupakan faktor yang menjadi dasar

pembentukan sikap. Berdasarkan hasil penelitian 85,4% wanita usia subur

tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks. Pengalaman haruslah

meninggalkan kesan yang kuat untuk dapat menjadi dasar pembentukan

sikap. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi terjadi

dalam situasi yang melibatkan faktor emosional (Azwar, 2013). Menurut hasil

penelitian Titisari dkk (2017), terdapat hubungan antara pengalaman pribadi

dengan sikap wanita pasangan usia subur melakukan skrining kanker serviks

dengan tes IVA. Mayoritas responden belum memiliki pengalaman pribadi

dalam melakukan deteksi dini kanker serviks. Namun, bukan berarti responden

yang belum pernah melakukan deteksi dini mutlak memiliki sikap yang negatif.

Dalam hal ini bukan hanya pengalaman pribadi yang berperan tetapi

pengalaman orang-orang terdekat juga berpengaruh pada pembentukan sikap

wanita usia subur (Titisari dkk, 2017).

Sosial budaya termasuk dalam faktor yang berpengaruh pada sikap wanita

usia subur. Sosial budaya menjelaskan bagaimana keyakinan seseorang

berkaitan dengan kehidupan sosialnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan

bahwa kebudayaan mewarnai bagaimana sikap wanita usia subur terhadap

deteksi dini kanker serviks (Situmorang dkk, 2020). Pada penelitian ini, tidak

diteliti bagaimana sosial budaya dari responden.


66

Selain itu, media massa juga merupakan faktor yang berpengaruh pada

sikap wanita usia subur. Menurut penelitian Titisari dkk (2017) menunjukkan

adanya hubungan antara media massa dengan sikap wanita pasangan usia

subur melakukan skrining kanker serviks dengan metode IVA. Informasi

tentang skrining kanker serviks yang diperoleh responden baik dari petugas

kesehatan, televisi, majalah, internet, dan radio menjadi landasan

terbentuknya sikap wanita usia subur tentang skrining kanker serviks.

6.4 Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Wanita Usia Subur

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan mayoritas wanita usia

subur sebanyak 85,4% tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks.

Perilaku deteksi dini kanker serviks dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu faktor predisposisi yang meliputi sikap, pengetahuan, pendidikan, dan

sosial ekonomi individu tersebut, faktor pemungkin mengenai ketersediaan

fasilitas kesehatan bagi masyarakat, dan faktor penguat seperti dukungan

suami, dukungan petugas kesehatan, dsb (Notoatmodjo, 2010).

Faktor predisposisi adalah faktor yang mempermudah wanita usia subur

dalam melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks. Faktor ini

mencakup pendidikan, pengetahuan, sikap, sosial ekonomi, serta budaya

individu (Notoatmodjo, 2010). Selain itu teori behaviorisme mengatakan bahwa

pengalaman merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk

perilaku individu. Individu mudah dibentuk dengan menciptakan lingkungan

yang relevan (Bandura, 1977). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas

wanita usia subur berpendidikan terakhir SLTA sebanyak 41%. Sebanyak


67

37,4% memiliki pengetahuan yang cukup dan 57,3% wanita usia subur

memiliki sikap yang positif terhadap deteksi dini kanker serviks. Menurut

Notoatmodjo (2010) pendidikan dapat mempengaruhi perilaku seseorang

terutama dalam memotivasi untuk bersikap. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka semaki mudah seseorang dalam menerima informasi. Data

sosial ekonomi dari wanita usia subur menunjukkan bahwa mayoritas sebagai

IRT sebanyak 57,9% dan dengan mayoritas pendapatan keluarga dibawah

UMR Kota Malang sebanyak 68,5% responden. Semakin tinggi tingkat

ekonomi seseorang makan semakin memudahkan individu tersebut

mencukupi kebutuhan kesehatanya, termasuk melakukan pemeriksaan

deteksi dini kanker serviks (Damailia dkk, 2015). Hal ini dibuktikan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Situmorang dkk (2020) yang menyatakan

bahwa terdapat hubungan antara sosial ekonomi wanita pasangan usia subur

dengan pemanfaatan Pap smear. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi

perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks adalah keadaan

sosial budaya yang menganggap tabu terhadap pelaksanaan pemeriksaan

deteksi dini (Situmorang, 2020). Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Situmorang dkk (2020) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

bermakna antara sosial budaya dengan pemanfaatan Pap smear oleh wanita

pasangan usia subur. Budaya responden tidak diteliti dalam penelitian ini.

Faktor Pemungkin yaitu faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi

perilaku wanita usia subur dalam melakukan deteksi dini kanker serviks yang

mencakup sarana prasarana dan fasilitas kesehatan. Fasilitas ini mendukung

terwujudnya perilaku kesehatan. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh

Sagita dkk (2020) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna


68

antara akses menuju pelayanan kesehatan terhadap perilaku wanita usia

subur dalam deteksi dini kanker serviks. Hal ini selaras dengan penelitian yang

dilakukan oleh Parapat dkk (2016) yang menunjukkan hasil bahwa terdapat

hubungan antara area demografis wanita usia subur dengan perilaku deteksi

dini kanker serviks. Area demografis disini berhubungan dengan jarak dan

waktu tempuh ke sarana layanan kesehatan. Penelitian ini berlokasi di

Kelurahan Merjosari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang yang mana

letak puskesmas dan fasilitas kesehatan lain sangat strategis di wilayah kota

dan sangat mudah diakses oleh masyarakat dengan menggunakan

transportasi pribadi maupun umum.

Faktor penguat adalah faktor yang mendorong terjadinya perilaku individu.

Kadang-kadang meskipun individu mengetahui untuk berperilaku sehat, tetapi

individu tersebut tidak melakukannya. Faktor ini merupakan faktor yang

mendorong wanita usia subur dalam melakukan deteksi dini kanker serviks.

Faktor-faktor tersebut meliputi dukungan suami, dukungan keluarga, dukungan

petugas kesehatan, dsb. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jayanti

(2020) dengan responden yang sama yaitu wanita usia subur di Kelurahan

Merjosari wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang cukup signifikan antara dukungan suami dengan

perilaku deteksi dini kanker serviks wanita usia subur. Wanita dengan

dukungan suami memiliki 13 kali lipat kecenderungan melakukan deteksi dini

kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak memperoleh dukungan

suami (Sihombing dkk, 2016). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Wigati dkk (2017) dukungan keluarga berhubungan dengan pengambilan

keputusan wanita dalam melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks.


69

Wanita yang mendapatkan dukungan keluarga baik memiliki peluang 14,187

kali untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dibandingkan dengan wanita

yang kurang mendapatkan dukungan keluarga. Selain itu, dukungan dari

tenaga kesehatan juga mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker serviks.

Penelitian yang dilakukan oleh Rasyid dkk (2017) menunjukkan terdapat

hubungan antara dukungan tenaga kesahatan dengan perilaku deteksi dini

kanker serviks oleh wanita usia subur. Pada penelitian ini, tidak meneliti terkait

dukungan suami, dukungan keluarga, maupun dukungan dari petugas

kesehatan.

Menurut teori baru yaitu social learning theory (teori belajar sosial) dari

Bandura, seseorang akan cenderung menirukan perilaku yang diamatinya.

Stimulus akan menjadi teladan dalam berperilaku. Teori belajar sosial dapat

menjelaskan efek media massa kepada perilaku seseorang. Wanita usia subur

meniru apa yang dikatakan dalam iklan televisi (Bandura, 1977).

6.5 Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur dengan Perilaku

Deteksi Dini Kanker Serviks di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota

Malang

Berdasarkan hasil uji korelasi menggunakan Spearman Rank

menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara variabel tingkat pengetahuan

dan perilaku karena memiliki nilai probabilitas < 0,05 yakni 0,002 dan nilai r

0,167. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yakni terdapat

hubungan searah yang sangat lemah antara tingkat pengetahuan wanita usia
70

subur dengan perilaku deteksi dini kanker serviks di wilayah kerja Puskesmas

Dinoyo Kota Malang.

Tingkat pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks. Dalam perilaku,

tingkat pengetahuan merupakan suatu faktor predisposisi, yaitu faktor yang

mempermudah terjadinya perilaku. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa

mayoritas wanita usia subur memiliki tingkat pengetahuan cukup yakni 37,4%.

Sisanya memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 35,7% dan kurang

sebanyak 27%. Tingkat pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya perilaku wanita usia subur dalam hal ini deteksi dini kanker

serviks. Dengan memiliki pengetahuan tentang penyakit kanker serviks dan

deteksi dininya maka konsep mengenai hal tersebut akan terbentuk dalam diri

wanita usia subur sehingga akan menentukan perilaku kesehatannya

(Situmorang, 2015). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas wanita usia subur

tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks yaitu sebayak 85,4%

Ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker serviks,

salah satunya adalah emosional dari wanita usia subur. Wanita usia subur

yang memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai kanker serviks dan deteksi

dini kanker serviks bisajadi tidak melakukan pemeriksaan dikarenakan merasa

malu. Wanita usia subur merasa malu melakukan pemeriksaan dikarenakan

mereka tahu bahwa pemeriksaan dilakukan dengan posisi seperti ibu

melahirkan. Sehingga, wanita usia subur merasa tidak nyaman karena malu

terhadap petugas kesehatan yang memeriksa. Tetapi, ada juga wanita usia

subur yang memiliki pengetahuan kurang namun melakukan pemeriksaan


71

deteksi dini kanker serviks karena ingin tahu kondisi kesehatannya (Sagita dkk,

2020).

6.6 Hubungan Sikap Wanita Usia Subur dengan Perilaku Deteksi Dini

Kanker Serviks di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang

Berdasarkan hasil uji korelasi menggunakan Spearman Rank

menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara variabel sikap dan perilaku

karena memiliki nilai probabilitas < 0,05 yakni 0,000 dan nilai r 0,228. Hal ini

menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yakni terdapat hubungan

searah yang sangat lemah antara sikap wanita usia subur dengan perilaku

deteksi dini kanker serviks di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.

Sikap merupakan hasil dari proses sosialisasi dimana individu

memberikan reaksi sesuai dengan rangsangan yang diterima, dalam hal ini

adalah perilaku deteksi dini kanker serviks. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa mayoritas wanita usia subur yakni 57,4% memiliki sikap positif terhadap

deteksi dini kanker serviks. Sikap merupakan faktor predisposisi atau faktor

yang mempermudah wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan deteksi

dini kanker serviks (Situmorang, 2015). Menurut data hasil penelitian

menunjukkan bahwa mayoritas wanita usia subur sebanyak 85,4% pernah

melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks.

Hubungan sikap wanita usia subur terhadap perilaku deteksi dini kanker

serviks dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Wanita usia subur yang memiliki

sikap negatif dan tetapi melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks

bisa disebabkan karena rasa ingin menghargai informasi dan ajaran yang telah
72

diperoleh. Sedangkan wanita usia subur yang memiliki sikap positif dan

melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks disebabkan oleh keinginan

responden untuk melakukan sesuatu yang dianggap baik serta adanya

dorongan dari orang-orang yang berpengaruh seperti suami, tenaga

kesehatan, dsb. Wanita usia subur yang memiliki sikap positif tetapi tidak

melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dapat disebabkan oleh

faktor internal dari individu itu sendiri seperti malu dan takut terhadap hasil

yang didapatkan, serta dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu tidak

mendapatkan dukungan dari suami ataupun adat dan kebiasaan yang ada.

Sedangkan wanita usia subur dengan sikap negatif dan tidak melakukan

pemeriksaan deteksi dini kanker serviks disebabkan karena individu tersebut

menganggap bahwa pemeriksaan deteksi dini kanker serviks adalah sesuatu

tidak penting untuk dilakukan dan tidak adanya dorongan dari orang yang

dianggap penting (Nurhayati, 2019).

6.7 Implikasi Keperawatan

Implikasi hasil penelitian pada bidang keperawatan adalah sebagai data

dukung dan masukan untuk perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

yang lebih baik guna meningkatkan pelayanan keperawatan khususnya

keperawatan maternitas. Perawat sebagai petugas kesehatan dapat

meningkatkan upaya promotif dan preventif sebagai upaya pencegahan

kanker serviks. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan menggencarkan

pendidikan kesehatan dengan strategi yang persuasif terkait kanker serviks

dan deteksi dini kanker serviks guna meningkatkan pengetahuan dan sikap
73

masyarakat serta memberikan motivasi kepada wanita usia subur untuk

melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks secara rutin.

Bagi pendidikan keperawatan, hasil penelitian dapat digunakan sebagai

referensi dan bacaan guna menambah pengetahuan mahasiswa keperawatan

mengenai tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur yang berhubungan

dengan perilaku deteksi dini kanker serviks. Selan itu, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai referensi untuk penelitian berikutnya yang berkaitan

dengan tiga variabel tersebut.

6.8 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah proses pengambilan data yang

dilakukan di acara PKK dan pengajian memungkinkan adanya responden yang

bekerja sama dalam pengerjaan kuesioner. Selain itu, responden dengan

metode pengambilan data door to door, PKK, maupun pengajian beberapa

menolak untuk mengumpulkan kuesioner langsung pada hari itu dan kuesioner

dikerjakan di rumah. Upaya yang peneliti lakukan untuk menghindari hal

tersebut adalah menjelaskan petunjuk pengerjaan, mengawasi, dan

mengingatkan responden pada waktu pengerjaan kuesioner.


BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada wanita usia subur di

Puskesmas Dinoyo Kota malang dapat disimpulkan beberapa hal terkait

tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku deteksi dini wanita usia subur sebagai

berikut:

1. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi dini kanker serviks

di Puskesmas Dinoyo Kota Malang mayoritas responden sejumlah 37,4%

memiliki tingkat pengetahuan cukup.

2. Sikap wanita usia subur terhadap deteksi dini kanker serviks di Puskesmas

Dinoyo Kota Malang mayoritas responden sejumlah 57,3% memiliki sikap

positif.

3. Perilaku deteksi dini kanker serviks wanita usia subur di Puskesmas

Dinoyo Kota Malang mayoritas responden sejumlah 85,4% tidak pernah

melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA

maupun Pap Smear.

4. Ada hubungan searah yang sangat lemah antara tingkat pengetahuan

wanita usia subur dengan perilaku deteksi dini kanker serviks di

Puskesmas Dinoyo Kota Malang yang berarti semakin baik tingkat

74
75

pengetahuan wanita usia subur maka semakin baik perilaku dalam deteksi

dini kanker serviks.

5. Ada hubungan searah yang sangat lemah antara sikap wanita usia subur

dengan perilaku deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Dinoyo Kota

Malang yang berarti semakin positif sikap wanita usia subur maka semakin

baik perilaku dalam deteksi dini kanker serviks.

7.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas maka peneliti mengajukan

saran sebagai berikut:

1. Bagi wanita usia subur yang telah menikah diharapkan banyak mencari

informasi dan penyuluhan kesehatan mengenai kanker serviks dan

deteksi dini kanker serviks yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Hal ini

guna meningkatkan pengetahuan dan membentuk sikap yang positif

terhadap deteksi dini kanker serviks. Selain itu diharapkan wanita usia

subur rutin melakukan deteksi dini kanker serviks sejak pertama kali

berhubungan seksual di puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan

lainnya.

2. Bagi tenaga kesehatan dan kader kesehatan diharapkan dapat lebih

menggencarkan promosi kesehatan yang persuasif dengan melakukan

penyuluhan langsung pada acara warga seperti PKK dan pengajian

dengan frekuensi yang rutin dalam suatu jangka waktu misalnya satu kali

dalam sebulan. Hal tersebut guna meningkatkan tingkat pengetahuan dan


76

sikap wanita usia subur serta mempersuasi agar wanita usia subur rutin

melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks di layanan kesehatan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi

untuk melakukan penelitian berikutnya yang berkaitan dengan perilaku

deteksi dini kanker serviks oleh wanita usia subur yang dipengaruhi

beberapa faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor

penguat dimana masing-masing memiliki banyak variabel lain

didalamnya.
77

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka


Cipta.

Aziz A., Fidiawati W.A., Suyanto. Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap
Tindakan Tentang Pap Smear dan Inspeksi Visual Asetat pada Wanita
Pekerja Seksual Tidak Langsung di Hotspot X Kecamatan Marpoyan
Damai Pekanbaru sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 2016, vol. 3, no. 2: 1-
16.

Aziz, dkk, 2010. Onkologi Ginekologi: Buku Acuan Nasional, Jakarta, Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Azwar S, 2008. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta, Pustaka
Belajar.

Azwar S, 2013. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta, Pustaka


Belajar.

Bandura A, 1977. Social Learning Theory. Prentice Hall: New Jersey.

Bramanuditya A. Hubungan antara Pernikahan Usia Muda dengan Kejadian


Kanker Serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan. 2018.

Budiman, Riyanto, 2013. Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian


Kesehatan, Jakarta, Salemba Medika.

Dahlan M, 2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta, Salemba


Medika.

Damalia H.T., Oktavia T.R. Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini Kanker Serviks
Melalui Metode Pap Smear pada Pasangan Usia Subur (PUS). Gaster.
2015, vol. 12, no. 2: 99-107.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2018. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2017: Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan
Metode IVA dan Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (CBE)
menurut Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Jawa Timur tahun 2017,
Tabel 26.

Dinas Kesehatan Kota Malang, 2018. Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2017:
Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA dan
Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) menurut Kecamatan
dan Puskesmas Kota Malang tahun 2017, Tabel 26.
78

Dinas Kesehatan Kota Malang, 2019. Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2017:
Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA dan
Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) menurut Kecamatan
dan Puskesmas Kota Malang tahun 2018, Tabel 26.

Donsu J.D.T, 2017. Psikologi Keperawatan, cetakan I, Yogyakarta, Pustaka Baru


Press.

Erina M, 2018. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan


Sikap PUS Melakukan Pemeriksaan IVA di Puskesmas Dinoyo Malang,
Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya.

Fauza M., Aprianti A., Azrimaidalisa A. Faktor yang Berhubungan dengan Deteksi
Dini Kanker Serviks Metode IVA di Puskesmas Kota Padang. Jurnal
Promosi Kesehatan Indonesia. 2018, vol. 14, no. 1: 68-80.

Fitrisia C.A., Khambri D., Utama B.I., Muhammad S. Analisis Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Lesia Pra Kanker Serviks pada Wanita
Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Bungo 1. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2019, vol 8, no. 4: 33-43.

Globocan, 2018. Cancer Today, International Agency for Research on Cancer.

Hanifah L., Fauziah A.N. Hubungan antara Pendidikan dan Penghasilan dengan
Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang IVA Tes. Jurnal Kebidanan
Indonesia. 2019, vol. 10, no. 1: 114-125.

Hanifah L., Sulistyorini E. Hubungan antara Umur dengan Pengetahuan Wanita


Usia Subur tentang Pap Smear. Avicenna Journal of Health Research.
2019, vol. 2, no. 1: 113-120.

Heise, L, Raikes, A, Watts, C, Zwi, A. Violence against women: a neglected public


health issue in less developed countries. Soc Sci Med 1994;39:1165-1179.

Hidayat A, 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data,


Jakarta, Salemba Medika.

Husnah A. Hubungan Paritas dan Umur dengan Kejadian Kanker Serviks di RSU
PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
2018.

Iksani, 2013. Pengukuran Skala Guttman Secara Tradisional, Slideshare.

Indrayani T., Naziyah, Rahmawati. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita


Usia Subur Terhadap Minat Melakukan Iva Test di Puskesmas Kecamatan
Jatinegara. JAKHKJ. 2018, vol. 4, no. 2: 1-7.
79

Jayanti A.N., 2020. Hubugan Dukungan Suami dengan Perilaku Deteksi Dini
Kanker Serviks pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas
Dinoyo Kota Malang, Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas
Brawijaya.

Kemenkes RI, 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017: Rekapitulasi Deteksi
Dini Kanker Serviks (IVA) menurut Provinsi s.d tahun 2017, Lampiran 6.41.

Kowalewski, M, Jahn, A, Kimatta, S. Why do at-risk mothers fail to reach referral


level? Barriers beyond distance and cost. Afr J Reprod Health 2000;4:100-
109.

Manurung E, 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Deteksi Dini


Kanker Leher Rahim dengan Test IVA pada Wanita Usia Subur (WUS) di
Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2016, Fakutas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.

Mar’at, 1984. Sikap Manusia, Perubahan, serta Pengukurannya, Jakarta Timur,


Ghalia Indonesia.

Mubarak W.I., 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Belajar Mengajar


dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mukharomah K.I., Cahyanti W.H. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan


Keterlambatan Diagnosis Penderita Kanker Leher rahim di RSUD Kota
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016, vol. 1, no. 1: 60-66.

Musyriqoh S, 2018. Hubungan Dukungan Suami dengan Perilaku Pencegahan


Terhadap Kanker Serviks pada Wanita Dewasa Awal di Desa Balung Lor
Kecamatan Balung Kabupaten Jember, Program Studi Ilmu Keperawatan,
Universitas Jember.

Ningsih D.P.S., Pramono D., Nurdiati D.S. Faktor-Faktor yang Berhubungan


dengan Kejadian Kanker Serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Berita
Kedokteran Masyarakat. 2017.

Ningsih A. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Deteksi Dini Ca Cerviks
Melalui Metode Iva di Kelurahan Aro Iv Korong Wilayah Kerja Puskesmas
Ktk Kota Solok. Ensiklopedia of Journal. 2019, edisi 2, vol. 1, no.3: 158-
163.

Nisa W., Ginting R., Girsang E. Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Inspeksi
Visual Asam Asetas (IVA) pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja
80

Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Kota Medan. Jurnal


Kesehatan Global. 2019, vol. 2, no. 2: 71-80.

Nurhayati. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Usia Subur dengan


Pemeriksaan IVA di Puskesmas Sungai Limau. Jurnal Akademika
Baiturrahim. 2019, vol. 8, no. 1: 12-21.

Notoatmodjo S, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta, Rineka


Cipta.

Notoatmodjo S, 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (Edisi Revisi 2012),
Jakarta, Rineka Cipta.

Notoatmodjo S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,


Jakarta, Salemba Medika.

Pamaruntuan A., dkk, 2018. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan


Wanita Usia Reproduktif untuk Melakukan Inspeksi Visual dengan Asam
Asetat di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara, Unversitas Sam
Ratulangi.

Parapat T. F., Setyawan H., Saraswati L.D. Faktor-Faktor yang Berhubungan


dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode Inspeksi Visual
Asam Asetat di Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 2016, vol. 4 no. 4: 363-370.
Putri R., 2017. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengetahuan dengan
Perilaku Hidup Sehat Kualitas Lingkungan Rumah, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Lampung.

Rasjidi I, 2009. Deteksi Dini, dan Pencegahan Kanker pada Wanita, Jakarta,
Sagung Seto.

Rasyid N., Afni N. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku WUS (Wanita
Usia ubur) tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode IVA (Inspeksi
Visual asam Asetat) di Puskesmas Singgani. Promotif. 2017, vol.1 no. 1:
63-75.

Reproductive age. (n.d.) Medical Dictionary. (2009). Retrieved April 24 2020 from
https://medical-dictionary.thefreedictionary.com/reproductive+age

Riksani R, 2016. Kenali Kanker Serviks Sejak Dini, Yogyakarta, Rapha Publishing.
81

Sagita Y.D., Rohmawan N. Faktor yang Mempengaruhi WUS dalam Pemeriksaan


Deteksi Dini Kanker Serviks Metode IVA. Jurnal Maternitas Aisyah. 2020,
57: 9-14.

Sihombing M., Windiyaningsih C. Faktor Penentu Pemeriksaan Iva pada Wanita


Usia Subur si Puskesmas Pademangan Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Utara. 2015. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan. 2016, vol. 7, no. 1: 421-426.

Situmorang M.J., Winanrni S., Mawarni A. Hubungan Pengetahuan dan Sikap


dengan Perilaku Deteksi Dini pada Penderita Kanker Serviks di Rsup Dr.
Kariadi Semarang Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro. 2016, vol. 4, no. 1: 76-82.
Situmorang P.M., Nugroho D., Winarni S., Mawani A. Hubungan Beberapa Faktir
dengan Pemanfaatan Pap Smear pada Wanita PUS Tahun 2018. Jurnal
kesehatan Masyarakat. 2020, vol. 8, no. 2: 174-184.
Sylvana, 2012. Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Kanker
Serviks pada Mahasiswi S1 Reguler Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.

Sunaryo, 2004. Psikologi Untuk Keperawatan, Jakarta, EGC.

Titisari I., Yanuarini T.A., Antono S.D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap
Pasangan Usia Subur (PUS) Melakukan Skrining Kanker Serviks Metode
IVA di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri. Jurnal
Ilmu Kesehatan. 2017, vol. 5, no. 2.

Ward, Hisley, 2009. Maternal-Child Nursing Care, USA, F.A. Davis Company.

Wigati A., Nisak A.Z. Peran Dukungan Keluarga terhadap Pengambilan Keputusan
Deteksi Dini kanker Serviks. Jurnal Kebidanan. 2017, vol. 1, no. 1: 12-17.
82

LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

SURAT KELAYAKAN ETIK


83

LAMPIRAN 2

SURAT IZIN PENELITIAN


84

LAMPIRAN 3

PENGANTAR INFORMED CONSENT

Judul Penelitian : “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur

terhadap Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks di Puskesmas Dinoyo

Kota Malang”

Peneliti : Choirunnisa Aprilia Setyo Putri

(085604537098)

Pembimbing : I. Dr. Asti Melani Astari, S.Kp., M.Kep, Sp.Kep.Mat

II. Ns. Muladefi Choiriyah, S.Kep., M.Kep

Saya adalah mahasiswa semester VIII pada Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakuktas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Dalam rangka untuk menyelesaikan
Tugas Akhir, saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur terhadap Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks di
Puskesmas Dinoyo Kota Malang”

Saya berkeyakinan bahwa penelitian ini memiliki manfaat yang luas, baik untuk
institusi maupun personal dalam upaya peningkatan kesadaran deteksi dini kanker serviks.

Apabila anda bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, silahkan


menandatangani persetujuan menjadi subjek penelitian.

Atas ketersediaan dan kerjasama yang baik saya ucapkan terima kasih.

Mengetahui,

Pembimbing I Peneliti,

(Dr. Asti Melani Astari, S.Kp., M.Kep, Sp.Kep.Mat) (Choirunnisa Aprilia Setyo Putri)

NIP. 197705262002122002 NIM. 155070200111014


85

LAMPIRAN 4

PENJELASAN UNTUK MELAKUKAN PENELITIAN

1. Kami, Dr. Asti Melani Astari, M.Kep, Sp.Mat, Dr. Laily Yuliatun, M,Kep., Ns. Muladefi
Choiriyah, M.Kep., Ns. Ayut Merdikawati, M.Kep., Ns. Nurul Evi, M.Kep., SpMat, Azmiya
Naufala Jayanti, Choirunnisa Aprilia Setyo Putri, Ade Ajeng Aulia, adalah dosen dan
mahasiswa dari Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan
ini meminta Bapak/ibu/sdr untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pelatihan Pada Kader Kesehatan Dan Pasangan Usia Subur Dalam
Deteksi Dini Kanker Payudara Dan Edukasi Kanker Leher Rahim di Puskesmas Dinoyo
Kota Malang”.
2. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kesejahteraan perempuan di kota Malang
khususnya wilayah kerja Puskesmas Dinoyo, melalui pemberian pelatihan pasangan usia
subur tentang deteksi dini kanker payudara dan edukasi kanker leher rahim. Penelitian ini
dapat memberi manfaat yaitu peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pasangan usia
subur dalam deteksi dini ca cerviks dan ca mammae di kota Malang khususnya wilayah
kerja puskesmas Dinoyo.
3. Penelitian ini akan berlangsung selama ± 20 menit dengan bahan penelitian berupa
kuesioner yang akan diambil dengan cara membagikan kepada responden.
4. Keuntungan langsung yang Bapak/ibu/sdr peroleh dengan keikutsertaan Bapak/ibu/sdr
adalah pengalaman sebagai responden dalam sebuah penelitian dan dapat tambahan
informasi terkait deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim.
5. Ketidaknyamanan/ resiko yang mungkin muncul yaitu Bapak/ibu/sdr harus mengisi
kuesioner yang terkait dengan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim yang
mungkin informasi tersebut bersifat rahasia.
6. Pada penelitian ini, prosedur pemilihan subjek yaitu purposive sampling. Mengingat
Bapak/ibu/sdr memenuhi kriteria tersebut, maka peneliti meminta kesediaan Bapak/ibu/sdr
untuk mengikuti penelitian ini setelah penjelasan penelitian ini diberikan. Selama
penelitian, peneliti akan berusaha meminimalkan resiko penelitian dan juga
ketidaknyamanan dengan cara memberikan kesempatan kepada anda untuk
menyampaikan segala bentuk ketidaknyamanan yang berkaitan dengan penelitian selama
proses penelitian berlangsung.
7. Setelah Bapak/ibu/sdr menyatakan kesediaan berpartisipasi dalam penelitian ini, maka
peneliti memastikan Bapak/ibu/sdr dalam keadaan sehat
8. Sebelum pengisian kuisioner/ wawancara, peneliti akan menerangkan cara mengisi
kuesioner kepada Bapak/ibu/sdr, selama 10 menit, sesuai dengan pengalaman yang
Bapak/ibu/sdr alami dengan menggunakan tinta hitam.
9. Selama pengisian kuesioner / wawancara, diperkenankan bagi Bapak/ibu/sdr untuk
menanyakan apabila ada yang belum dipahami dari isi kuisioner.
10. Bapak/ibu/sdr dapat memberikan umpan balik dan saran pada peneliti terkait dengan
proses pengambilan data dengan kuesioner / wawancara baik selama maupun setelah
proses pengisian kuesioner / wawancara secara langsung pada peneliti.
11. Peneliti akan memberikan waktu satu hari pada Bapak/ibu/sdr untuk menyatakan dapat
berpartisipasi / tidak dalam penelitian ini secara sukarela, sehari sebelum pengisian
kuesioner / wawancara.
12. Jika Bapak/ibu/sdr menyatakan bersedia menjadi responden namun disaat penelitian
berlangsung anda ingin berhenti, maka Bapak/ibu/sdr dapat menyatakan mengundurkan
diri atau tidak melanjutkan ikut dalam penelitian ini. Tidak akan ada sanksi yang diberikan
kepada Bapak/ibu/sdr terkait hal ini.
13. Nama dan jati diri Bapak/ibu/sdr akan tetap dirahasiakan, sehingga diharapkan
Bapak/ibu/sdr tidak merasa khawatir dan dapat mengisi kuisioner sesuai kenyataan dan
pengalaman Bapak/ibu/sdr yang sebenarnya.
86

14. Jika Bapak/ibu/sdr merasakan ketidaknyamanan atau dampak karena mengikuti penelitian
ini, maka Bapak/ibu/sdr dapat menghubungi peneliti yaitu Ns. Ayut Merdikawati, M.Kep.
(No. HP 081217334344)
15. Perlu Bapak/ibu/sdr ketahui bahwa penelitian ini telah mendapatkan persetujuan kelaikan
etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
sehingga Bapak/ibu/sdr tidak perlu khawatir karena penelitian ini akan dijalankan dengan
menerapkan prinsip etik penelitian yang berlaku.
16. Hasil penelitian ini kelak akan dipublikasikan namun tidak terdapat identitas Bapak/ibu/sdr
dalam publikasi tersebut sesuai dengan prinsip etik yang diterapkan.
17. Peneliti akan bertanggung jawab secara penuh terhadap kerahasiaan data yang
Bapak/ibu/sdr berikan dengan menyimpan data hasil penelitian yang hanya dapat diakses
oleh peneliti
18. Jika Bapak/ibu/sdr bersedia menjadi partisipan penelitian ini, maka peneliti akan memberi
tanda terima kasih berupa souvenir.

Peneliti Utama

(Dr. Asti Melani Astari, M.Kep., Sp.Kep.Mat)


87

LAMPIRAN 5

INFORMED CONSENT

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa :

1. Saya telah mengerti tentang apa yang tercantum dalam lembar penjelasan dan telah
dijelaskan oleh peneliti

2. Dengan ini saya menyatakan bahwa secara sukarela bersedia untuk ikut serta menjadi
salah satu subyek penelitian yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Pada Kader Kesehatan
Dan Pasangan Usia Subur Dalam Deteksi Dini Kanker Payudara Dan Edukasi Kanker
Leher Rahim di Puskesmas Dinoyo Kota Malang”.

Malang,

Peneliti Yang membuat pernyataan

(Asti Melani Astari) (..........................................)


NIP. 197705262002122002

Saksi I Saksi II

(.....................................) (................................................)
88

LAMPIRAN 6

KUESIONER PENELITIAN

Kode Responden:…………………………
Isilah data dibawah ini dengan lengkap! Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang
menurut pendapat Ibu benar.
Suami Istri
Nama
Usia
Usia Pertama a. < 19 tahun a. < 19 tahun
Menikah b. 20-35 tahun b. 20-35 tahun
c. > 35 tahun c. > 35 tahun
Alamat

Jumlah Anak a. 1 anak


b. 2 anak
c. 3 anak
d. > 3 anak
Pendapatan a. < Rp 2.668.420,18
Keluarga b. ≥ Rp 2.668.420,18
Pekerjaan a. Tidak bekerja a. IRT
b. Wiraswasta b. Wiraswasta
c. Swasta c. Swasta
d. Buruh d. Buruh
e. PNS e. PNS
f. TNI/ Polri f. TNI/ Polri
g. Lain-lain: …………………… g. Lain-lain: ……………………
Pendidikan a. Tidak tamat SD a. Tidak tamat SD
b. SD b. SD
c. SLTP c. SLTP
d. SLTA d. SLTA
e. D3 atau S1 e. D3 atau S1
89

Berilah tanda silang (x) untuk salah satu jawaban di bawah ini !
1. Apakah Ibu sudah pernah menerima informasi mengenai deteksi dini kanker
serviks ?
a. Pernah
b. Tidak pernah
Jika pernah, darimana informasi tersebut ibu dapatkan?
Tenaga Kesehatan
Media elektronik (televisi, radio)
Media social (instagram, facebook, twitter, dll)
Keluarga atau saudara
Teman
Buku
Lainnya: ……………………
2. Apakah Ibu pernah melakukan deteksi dini kanker serviks ?
a. Pernah
b. Tidak pernah
Jika pernah,
 Dimana Ibu melakukan deteksi dini kanker serviks?
Puskesmas
Rumah Sakit
Lainnya: ……………….
 Apa metode yang digunakan?
IVA PAP Smear
 Sudah berapa kali melakukan deteksi dini kanker serviks? ………….
 Tahun berapa Ibu melakukan deteksi dini kanker serviks? ………….
90

KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS


Responden: Suami / Istri (*Lingkari jawaban anda)
Berilah tanda silang ( x ) pada tabel Benar/Salah sesuai dengan pendapat
anda !
1. Kanker leher rahim ( serviks ) merupakan penyakit ?
a. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan menyerang leher rahim
b. Penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang leher rahim
c. Penyakit yang menyerang leher rahim yang tidak dapat diobati
2. Apa penyebab kanker leher rahim ?
a. Virus
b. Bakteri
c. Jamur
3. HPV merupakan singkatan dari…
a. Helicobacter Pylori Virus
b. Human Pseudomonas Virus
c. Human Papilloma Virus
4. Yang merupakan faktor resiko terkena kanker leher rahim adalah..
a. Sering hamil
b. Perilaku berganti pasangan
c. Menstruasi tidak teratur
5. Mengapa wanita yang merokok beresiko lebih besar untuk terkena kanker
leher rahim?
a. Rokok mengandung zat-zat karsinogenik
b. Asap rokok memicu virus kanker leher rahim berkembang di dalam
tubuh
c. Rokok dapat mempengaruhi daya tahan tubuh wanita
6. Perilaku yang dapat memicu kanker leher rahim adalah..
a. Berteman dengan lawan jenis
b. Melakukan hubungan seksual dengan pasangan saat wanita
menstruasi
c. Melakukan hubungan seksual terlalu sering
7. Apakah gejala-gejala kanker leher rahim ?
a. Terasa nyeri di vagina
b. Keputihan dan perdarahan
c. Mual dan muntah
8. Gejala awal kanker leher rahim adalah…
a. Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual
b. Nyeri pinggang
c. Bengkak pada kaki
9. Deteksi dini kanker leher rahim adalah..
a. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi sel kanker secara dini
b. Pemeriksaan yang wajib dilakukan oleh wanita untuk mengetahui
stadium kanker leher rahim
91

c. Pemeriksaan yang wajib dilakukan oleh wanita


10. Kapan wanita harus melakukan deteksi dini kanker leher rahim ?
a. Bila sudah melakukan aktivitas seksual
b. Bila menstruasi
c. Bila mengalami keputihan
11. Deteksi dini kanker leher rahim bertujuan untuk….
a. Menyembuhkan kanker leher rahim
b. Menemukan ketidaknormalan sel leher rahim agar dapat melakukan
pencegahan perkembangan kanker
c. Mengetahui stadium kanker leher rahim
12. Yang merupakan metode deteksi dini kanker leher rahim adalah…
a. Vaksinasi
b. IVA dan Pap Smear
c. Pengobatan Tradisional
13. Berapa tahun sekali Pap smear dilakukan ?
a. 3 tahun sekali
b. 6 tahun sekali
c. 7 tahun sekali
14. Deteksi dini dengan Pap smear dilakukan dengan cara…
a. Mengoleskan asam asetat pada leher rahim
b. USG (Ultrasonography)
c. Mengambil sel leher rahim dan di uji laboratorium
15. Deteksi dini dengan tes IVA dilakukan dengan cara…
a. Mengoleskan asam asetat pada leher rahim
b. USG (Ultrasonography)
c. Mengambil sel leher rahim dan di uji laboratorium
92

KUESIONER SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP DETEKSI DINI


KANKER SERVIKS
Berilah tanda centang (√) pada tabel di bawah sesuai dengan pendapat
anda !
Keterangan:
SS = Sangat Setuju KS = Kurang Setuju
S = Setuju TS = Tidak Setuju
STS = Sangat TidakSetuju
No Pernyataan SS S KS TS STS
KOGNITIF
1. Saya merasa tes IVA atau Pap smear efektif
untuk deteksi dini kanker leher rahim.
2. Saya dapat melakukan tes IVA saat menstruasi
3. Menurut saya, tes IVA adalah pemeriksaan yang
mudah untuk dilakukan.
4. Saya hanya dapat melakukan tes IVA di rumah
sakit ibu dan anak.
5. Saya yakin bahwa tes IVA atau Pap smear dapat
mendeteksi dini kanker leher rahim.
6. Menurut saya, deteksi dini kanker leher rahim
sangat penting untuk wanita.
AFEKTIF
7. Saya setuju jika harus membayar saat
melakukan tes IVA atau Pap smear dengan
biaya murah.
8. Saya merasa bahwa pemeriksaan deteksi dini
kanker leher rahim bermanfaat bagi saya.
9. Saya tidak malu meskipun prosedur
pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim
dilakukan pada bagian dalam kewanitaan.
10. Saya takut menjalani prosedur deteksi dini
kanker leher rahim dengan tes IVA atau Pap
smear.
11. Saya tidak cemas dengan hasil tes IVA atau Pap
smear bila saya sehat.
12. Saya merasa nyaman bila yang melakukan
pemeriksaan IVA atau Pap smear adalah
petugas kesehatan perempuan.
KONATIF
13. Karena saya wanita yang sudah menikah, saya
merasa perlu melakukan pemeriksaan deteksi
dini kanker leher rahim.
14. Saya tidak perlu melakukan deteksi dini kanker
leher rahim jika saya sehat.
93

15. Saya tidak perlu melakukan deteksi dini kanker


leher rahim meskipun telah aktif berhubungan
seksual.
16. Saya akan melakukan tes IVA atau Pap smear
hanya jika dianjurkan oleh petugas kesehatan.
17. Saya tetap akan melakukan deteksi dini kanker
leher rahim meskipun jarak layanan kesehatan
jauh dari rumah saya.
18. Saya hanya akan melakukan tes IVA atau Pap
smear jika gratis.
19. Saya akan tetap melakukan deteksi dini kanker
leher rahim meskipun dilarang suami.
20. Saya akan tetap melakukan deteksi dini kanker
leher rahim meskipun tidak diantar oleh suami.
21. Saya akan melakukan deteksi dini sesuai
anjuran agar saya terhindar dari kanker leher
rahim.
22. Saya tidak akan memeriksakan diri apabila
terjadi keputihan berlebihan.
94

LAMPIRAN 7

KISI-KISI KUESIONER PENELITIAN

Kuesioner Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur


No Aspek Nomor Item Jumlah

1. Definisi kanker serviks 1, 3 2

2. Faktor resiko kanker serviks 2, 4, 5, 6 4

3. Tanda gejala kanker serviks 7, 8 2

4. Definisi deteksi dini kanker serviks 9, 10 2

5. Tujuan deteksi dini kanker serviks 11 1

6. Metode deteksi dini kanker serviks 12, 13, 14, 15 4

Total 15

Kuesioner Sikap Wanita Usia Subur


No Aspek Indikator Nomor Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Kognitif Konsep, ide, dan 1, 3, 5, 6 2, 4 6
kepercayaan

2. Afektif Emosional atau 7, 8, 9, 11 10, 12 6


perasaan

3. Konatif Kecenderungan 13, 17, 19, 14, 15, 16, 18, 10


bertingkah laku 20, 21 22

Total 22
95

LAMPIRAN 8

PERNYATAAN TELAH MELAKSANAKAN INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Choirunnisa Aprilia Setyo Putri

NIM : 155070200111014

Program studi : Ilmu Keperawatan

Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya

Menyatakan bahwa saya telah melaksanakan proses pengambilan data penelitian


sesuai dengan yang disetujui pembimbing dan telah memperoleh pernyataan
kesediaan dan persetujuan dari responden sebagai sumber data.

Mengetahui, Malang,……..

Pembimbing I Yang membuat pernyataan

(Dr. Asti Melani Astari, S.Kp., M.Kep, Sp.Kep.Mat)(Choirunnisa Aprilia Setyo Putri)

NIP. 197705262002122002 NIM. 155070200111014


96

LAMPIRAN 9

LEMBAR KONSULTASI

*Lembar konsultasi asli sebelum sempro dikumpulkan di sekre TA


97
98

LAMPIRAN 10

TABULASI DATA PENELITIAN

No. Nomor Soal Total Tingkat Perilaku


Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Pengetahuan Deteksi Dini
001 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 Baik Tidak pernah
002 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Kurang Pernah
003 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 9 Cukup Tidak pernah
004 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 10 Cukup Tidak pernah
005 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 10 Cukup Pernah
006 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 11 Cukup Tidak pernah
007 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik Pernah
008 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 11 Cukup Tidak pernah
009 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11 Cukup Tidak pernah
010 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 8 Kurang Tidak pernah
011 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10 Cukup Tidak pernah
012 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
013 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
014 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Kurang Tidak pernah
015 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 7 Kurang Tidak pernah
016 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
017 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11 Cukup Tidak pernah
018 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11 Cukup Tidak pernah
019 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9 Cukup Tidak pernah
020 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 9 Cukup Tidak pernah
99

021 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11 Cukup Pernah


022 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 9 Cukup Tidak pernah
023 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 4 Kurang Tidak pernah
024 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 6 Kurang Tidak pernah
025 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 13 Baik Tidak pernah
026 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 Kurang Pernah
027 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 5 Kurang Tidak pernah
028 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
029 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
030 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 Cukup Tidak pernah
031 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 Cukup Tidak pernah
032 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 10 Cukup Tidak pernah
033 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
034 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Pernah
035 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 Kurang Tidak pernah
036 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 Baik Tidak pernah
037 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11 Cukup Tidak pernah
038 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10 Cukup Pernah
039 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11 Cukup Tidak pernah
040 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 9 Cukup Tidak pernah
041 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 9 Cukup Tidak pernah
042 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 8 Kurang Tidak pernah
043 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 Kurang Tidak pernah
044 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 Kurang Tidak pernah
045 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 Kurang Tidak pernah
100

046 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 Kurang Tidak pernah


047 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 8 Kurang Tidak pernah
048 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Cukup Tidak pernah
049 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 11 Cukup Tidak pernah
050 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13 Baik Tidak pernah
051 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
052 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 13 Baik Tidak pernah
053 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
054 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 Cukup Tidak pernah
055 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 Baik Tidak pernah
056 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 Baik Tidak pernah
057 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 7 Kurang Tidak pernah
058 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
059 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10 Cukup Pernah
060 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10 Cukup Tidak pernah
061 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 11 Cukup Pernah
062 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10 Cukup Tidak pernah
063 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 9 Cukup Tidak pernah
064 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 10 Cukup Pernah
065 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Baik Tidak pernah
066 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 Baik Tidak pernah
067 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 Baik Tidak pernah
068 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 Kurang Tidak pernah
069 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 11 Cukup Tidak pernah
070 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 Baik Pernah
101

071 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 9 Cukup Tidak pernah


072 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 11 Cukup Tidak pernah
073 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 9 Cukup Tidak pernah
074 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 9 Cukup Tidak pernah
075 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 6 Kurang Tidak pernah
076 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 6 Kurang Tidak pernah
077 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 7 Kurang Tidak pernah
078 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 9 Cukup Tidak pernah
079 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 10 Cukup Tidak pernah
080 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 7 Kurang Tidak pernah
081 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
082 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 Cukup Tidak pernah
083 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 7 Kurang Tidak pernah
084 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
085 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 4 Kurang Tidak pernah
086 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 9 Cukup Tidak pernah
087 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 8 Kurang Tidak pernah
088 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 Kurang Tidak pernah
089 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 7 Kurang Tidak pernah
090 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 Kurang Tidak pernah
091 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
092 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Tidak pernah
093 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 Kurang Tidak pernah
094 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 6 Kurang Tidak pernah
095 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
102

096 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Tidak pernah


097 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Tidak pernah
098 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
099 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
100 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
101 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 8 Kurang Tidak pernah
102 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 11 Cukup Tidak pernah
103 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 7 Kurang Tidak pernah
104 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
105 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 Kurang Tidak pernah
106 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10 Cukup Tidak pernah
107 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 8 Kurang Tidak pernah
108 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 11 Cukup Tidak pernah
109 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 8 Kurang Tidak pernah
110 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3 Kurang Tidak pernah
111 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 5 Kurang Tidak pernah
112 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 7 Kurang Tidak pernah
113 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5 Kurang Tidak pernah
114 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
115 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 7 Kurang Tidak pernah
116 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 Kurang Tidak pernah
117 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik Pernah
118 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Baik Tidak pernah
119 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 11 Cukup Pernah
120 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 6 Kurang Tidak pernah
103

121 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 10 Cukup Pernah


122 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Baik Pernah
123 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 7 Kurang Tidak pernah
124 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
125 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 Cukup Tidak pernah
126 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 8 Kurang Pernah
127 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12 Baik Pernah
128 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Pernah
129 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
130 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
131 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 Baik Tidak pernah
132 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Pernah
133 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
134 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 10 Cukup Tidak pernah
135 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Pernah
136 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
137 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 8 Kurang Tidak pernah
138 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Baik Pernah
139 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
140 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 9 Cukup Tidak pernah
141 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 9 Cukup Tidak pernah
142 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 7 Kurang Tidak pernah
143 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
144 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 10 Cukup Tidak pernah
145 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 9 Cukup Tidak pernah
104

146 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 10 Cukup Tidak pernah


147 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 Cukup Pernah
148 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
149 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 Baik Tidak pernah
150 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Cukup Tidak pernah
151 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
152 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 6 Kurang Tidak pernah
153 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 9 Cukup Tidak pernah
154 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 7 Kurang Tidak pernah
155 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 Cukup Tidak pernah
156 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 8 Kurang Tidak pernah
157 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 12 Baik Tidak pernah
158 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 Kurang Tidak pernah
159 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Baik Tidak pernah
160 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 12 Baik Tidak pernah
161 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 11 Cukup Tidak pernah
162 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 11 Cukup Tidak pernah
163 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 6 Kurang Tidak pernah
164 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 11 Cukup Tidak pernah
165 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Tidak pernah
166 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Baik Tidak pernah
167 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
168 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
169 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Tidak pernah
170 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 Cukup Pernah
105

171 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah


172 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
173 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 8 Kurang Tidak pernah
174 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 Cukup Pernah
175 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
176 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
177 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 9 Cukup Tidak pernah
178 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Kurang Tidak pernah
179 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 11 Cukup Tidak pernah
180 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 10 Cukup Tidak pernah
181 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
182 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 10 Cukup Tidak pernah
183 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 8 Kurang Tidak pernah
184 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Baik Pernah
185 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
186 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 12 Baik Tidak pernah
187 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 12 Baik Tidak pernah
188 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 12 Baik Tidak pernah
189 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 11 Cukup Tidak pernah
190 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 11 Cukup Tidak pernah
191 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 Kurang Tidak pernah
192 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 3 Kurang Tidak pernah
193 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 12 Baik Tidak pernah
194 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 Baik Tidak pernah
195 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 10 Cukup Tidak pernah
106

196 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 Cukup Tidak pernah


197 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 11 Cukup Tidak pernah
198 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11 Cukup Tidak pernah
199 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 8 Kurang Tidak pernah
200 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11 Cukup Tidak pernah
201 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 8 Kurang Tidak pernah
202 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 10 Cukup Tidak pernah
203 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 Cukup Tidak pernah
204 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
205 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 9 Cukup Pernah
206 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 4 Kurang Tidak pernah
207 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3 Kurang Tidak pernah
208 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Kurang Tidak pernah
209 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 9 Cukup Tidak pernah
210 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 Kurang Tidak pernah
211 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 8 Kurang Tidak pernah
212 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Baik Tidak pernah
213 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 9 Cukup Tidak pernah
214 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Baik Tidak pernah
215 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Baik Tidak pernah
216 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 8 Kurang Tidak pernah
217 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6 Kurang Tidak pernah
218 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 9 Cukup Pernah
219 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 7 Kurang Tidak pernah
220 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Baik Tidak pernah
107

221 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12 Baik Tidak pernah


222 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 Cukup Pernah
223 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 Kurang Pernah
224 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
225 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Pernah
226 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
227 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 10 Cukup Tidak pernah
228 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Pernah
229 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 12 Baik Pernah
230 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 10 Cukup Tidak pernah
231 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 Baik Pernah
232 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 11 Cukup Tidak pernah
233 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12 Baik Tidak pernah
234 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 9 Cukup Tidak pernah
235 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Baik Pernah
236 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12 Baik Tidak pernah
237 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 10 Cukup Tidak pernah
238 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 Baik Tidak pernah
239 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 9 Cukup Tidak pernah
240 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 11 Cukup Tidak pernah
241 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 Baik Tidak pernah
242 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
243 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 4 Kurang Tidak pernah
244 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kurang Tidak pernah
245 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
108

246 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 Baik Tidak pernah


247 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
248 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 9 Cukup Tidak pernah
249 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 5 Kurang Tidak pernah
250 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 4 Kurang Tidak pernah
251 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 9 Cukup Tidak pernah
252 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 Cukup Tidak pernah
253 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
254 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Kurang Tidak pernah
255 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
256 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 Cukup Tidak pernah
257 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12 Baik Tidak pernah
258 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 11 Cukup Tidak pernah
259 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 11 Cukup Tidak pernah
260 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 10 Cukup Tidak pernah
261 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 10 Cukup Tidak pernah
262 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 9 Cukup Tidak pernah
263 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 9 Cukup Tidak pernah
264 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10 Cukup Tidak pernah
265 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 Baik Pernah
266 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Tidak pernah
267 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik Pernah
268 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang Tidak pernah
269 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 Baik Tidak pernah
270 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Cukup Tidak pernah
109

271 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah


272 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Cukup Tidak pernah
273 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 10 Cukup Pernah
274 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
275 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 10 Cukup Tidak pernah
276 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10 Cukup Tidak pernah
277 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Cukup Tidak pernah
278 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
279 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
280 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Cukup Tidak pernah
281 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
282 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
283 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12 Baik Tidak pernah
284 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 5 Kurang Tidak pernah
285 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 8 Kurang Tidak pernah
286 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 Kurang Tidak pernah
287 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Kurang Tidak pernah
288 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 11 Cukup Tidak pernah
289 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 8 Kurang Pernah
290 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Pernah
291 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 Baik Pernah
292 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Kurang Tidak pernah
293 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
294 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4 Kurang Tidak pernah
295 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
110

296 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah


297 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
298 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 10 Cukup Tidak pernah
299 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 12 Baik Tidak pernah
300 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 9 Cukup Tidak pernah
301 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 Baik Tidak pernah
302 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
303 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
304 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 9 Cukup Pernah
305 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Pernah
306 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Pernah
307 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 8 Kurang Tidak pernah
308 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 9 Cukup Pernah
309 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 11 Cukup Tidak pernah
310 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 8 Kurang Pernah
311 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 Baik Pernah
312 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Baik Tidak pernah
313 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 8 Kurang Tidak pernah
314 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 Baik Pernah
315 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 Kurang Tidak pernah
316 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 12 Baik Tidak pernah
317 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Pernah
318 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
319 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Kurang Tidak pernah
320 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Kurang Tidak pernah
111

321 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah


322 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 4 Kurang Tidak pernah
323 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 8 Kurang Tidak pernah
324 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
325 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 9 Cukup Tidak pernah
326 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
327 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
328 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 11 Cukup Tidak pernah
329 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 Kurang Pernah
330 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
331 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Cukup Tidak pernah
332 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 7 Kurang Tidak pernah
333 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Cukup Tidak pernah
334 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Pernah
335 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Tidak pernah
336 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 4 Kurang Tidak pernah
337 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 Kurang Tidak pernah
338 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 10 Cukup Tidak pernah
339 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 Kurang Tidak pernah
340 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 Baik Tidak pernah
341 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 11 Cukup Tidak pernah
342 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Baik Tidak pernah
343 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 12 Cukup Tidak pernah
344 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Kurang Tidak pernah
345 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 5 Kurang Tidak pernah
112

346 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 10 Cukup Tidak pernah


347 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Baik Tidak pernah
348 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 8 Kurang Tidak pernah
349 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 9 Cukup Tidak pernah
350 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3 Kurang Tidak pernah
351 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 11 Cukup Tidak pernah
352 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 11 Cukup Tidak pernah
353 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik Pernah
354 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik Tidak pernah
355 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 Baik Pernah
356 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10 Cukup Tidak pernah
113

No. Nomor Soal Tota Sikap Perilaku


Responde 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 l Deteksi Dini
n
001 4 5 4 3 4 5 4 5 4 2 4 2 4 2 2 3 4 3 2 3 4 4 77 Positif Tidak pernah
002 5 5 4 2 5 5 5 5 5 2 5 1 5 4 5 5 5 2 3 5 5 5 93 Positif Pernah
003 2 2 4 1 4 5 4 5 4 2 4 2 5 4 4 2 4 1 4 4 4 4 75 Negatif Tidak pernah
004 5 2 4 3 4 5 5 5 4 4 4 1 5 4 4 4 4 2 2 4 5 4 84 Positif Tidak pernah
005 5 5 4 2 4 5 5 5 5 4 5 1 4 5 5 4 5 2 4 5 5 5 94 Positif Pernah
006 5 3 3 2 5 5 5 5 5 2 5 1 5 5 4 4 5 3 3 5 4 3 87 Positif Tidak pernah
007 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 106 Positif Pernah
008 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 75 Negatif Tidak pernah
009 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 5 4 3 2 4 4 4 5 92 Positif Tidak pernah
010 5 3 4 3 4 5 4 5 4 3 5 1 5 2 3 3 4 3 4 4 4 3 81 Positif Tidak pernah
011 4 2 5 2 4 5 4 5 4 3 4 1 5 4 4 3 4 3 3 4 5 3 81 Positif Tidak pernah
012 5 4 4 1 5 5 4 5 5 2 4 4 5 4 4 3 1 3 3 4 4 4 83 Positif Tidak pernah
013 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 75 Negatif Tidak pernah
014 4 1 3 3 4 4 3 5 3 1 4 3 5 1 2 1 3 3 3 3 4 2 65 Negatif Tidak pernah
015 5 4 3 4 1 5 5 5 5 2 5 1 4 3 1 2 4 1 3 3 5 3 74 Negatif Tidak pernah
016 4 4 4 2 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 74 Negatif Tidak pernah
017 5 2 4 2 4 4 5 3 5 2 5 1 5 3 3 2 4 2 3 4 5 4 77 Positif Tidak pernah
018 5 2 4 2 4 4 5 5 5 4 5 1 5 5 5 3 3 2 4 4 5 4 86 Positif Tidak pernah
019 5 2 4 2 4 4 5 5 5 2 5 1 5 5 5 3 3 2 4 4 5 4 84 Positif Tidak pernah
020 4 4 4 2 4 5 4 4 4 2 4 2 4 2 3 2 3 2 4 2 4 4 73 Negatif Tidak pernah
021 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 1 5 4 5 4 4 1 3 4 5 5 88 Positif Pernah
022 4 4 4 2 4 5 4 4 4 2 4 2 4 2 3 2 4 2 4 4 4 4 76 Negatif Tidak pernah
023 3 3 2 4 3 4 3 2 4 3 2 2 3 2 4 3 4 4 4 3 2 2 66 Negatif Tidak pernah
114

024 4 4 2 4 4 4 4 4 2 5 4 4 1 5 4 4 2 4 2 2 2 4 75 Negatif Tidak pernah


025 5 5 2 4 5 5 5 5 4 3 5 1 5 4 4 4 4 2 2 4 5 5 88 Positif Tidak pernah
026 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 1 2 2 4 4 2 2 4 4 73 Negatif Pernah
027 5 2 4 2 4 5 5 5 5 4 5 1 4 2 2 2 4 2 2 4 4 4 77 Positif Tidak pernah
028 4 4 5 2 4 5 2 4 3 2 5 1 5 3 3 1 4 2 5 5 5 5 79 Positif Tidak pernah
029 4 4 5 2 4 5 4 2 3 2 5 1 5 3 3 1 4 2 4 5 5 5 78 Positif Tidak pernah
030 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 72 Negatif Tidak pernah
031 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 74 Negatif Tidak pernah
032 4 3 4 2 4 5 4 4 4 3 4 2 4 1 3 2 2 3 2 4 4 2 70 Negatif Tidak pernah
033 5 4 4 2 4 4 4 4 3 1 2 4 4 2 3 3 3 5 1 1 4 3 70 Negatif Tidak pernah
034 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 1 2 4 2 3 3 4 5 1 1 4 3 68 Negatif Pernah
035 4 3 3 1 5 5 3 5 4 2 4 2 5 3 3 2 4 2 3 4 4 2 73 Negatif Tidak pernah
036 4 3 4 3 5 5 5 5 5 3 4 1 5 3 3 3 4 2 4 4 4 3 82 Positif Tidak pernah
037 5 2 4 3 5 5 5 5 4 3 5 1 5 3 3 2 4 3 3 5 5 4 84 Positif Tidak pernah
038 4 4 4 3 4 5 5 5 4 2 4 1 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 89 Positif Pernah
039 5 3 4 2 5 5 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 81 Positif Tidak pernah
040 4 2 4 2 5 5 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 76 Negatif Tidak pernah
041 5 2 5 2 4 5 4 4 4 3 4 2 5 3 3 3 4 3 3 3 4 3 78 Positif Tidak pernah
042 5 2 4 1 5 5 5 4 3 2 4 1 4 2 2 2 4 1 4 4 4 3 71 Negatif Tidak pernah
043 5 2 4 1 5 5 5 4 3 2 4 1 4 2 2 2 4 1 4 4 4 3 71 Negatif Tidak pernah
044 4 3 5 1 5 5 5 5 3 1 5 1 5 1 3 1 3 1 5 5 5 2 74 Negatif Tidak pernah
045 5 2 4 1 5 5 5 4 3 2 4 1 4 2 2 2 4 1 4 4 4 3 71 Negatif Tidak pernah
046 4 2 4 1 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 72 Negatif Tidak pernah
047 4 2 5 2 5 5 5 5 5 3 4 3 5 3 2 3 4 3 3 3 5 3 82 Positif Tidak pernah
048 5 4 5 4 5 5 2 5 5 3 5 1 5 4 4 1 5 4 5 5 5 5 92 Positif Tidak pernah
115

049 4 2 2 1 4 4 3 4 2 2 4 2 4 3 3 2 4 2 2 4 4 4 66 Negatif Tidak pernah


050 5 4 4 3 5 5 4 5 4 3 4 1 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 82 Positif Tidak pernah
051 5 2 5 2 4 5 5 4 5 1 4 1 5 1 5 1 5 1 3 3 5 5 77 Positif Tidak pernah
052 4 2 4 4 4 5 5 5 5 2 4 1 4 3 3 3 4 2 2 3 4 4 77 Positif Tidak pernah
053 5 5 5 1 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 94 Positif Tidak pernah
054 5 5 5 1 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 94 Positif Tidak pernah
055 5 3 1 1 5 5 5 5 5 1 5 1 5 3 3 3 5 3 4 4 4 3 79 Positif Tidak pernah
056 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 85 Positif Tidak pernah
057 5 3 5 1 5 5 5 5 5 2 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 82 Positif Tidak pernah
058 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82 Positif Tidak pernah
059 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 101 Positif Pernah
060 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 102 Positif Tidak pernah
061 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 1 5 3 4 3 5 3 3 4 5 1 85 Positif Pernah
062 5 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 1 5 1 4 4 5 4 2 2 5 4 87 Positif Tidak pernah
063 4 2 4 1 5 5 3 4 4 4 4 5 5 3 3 2 3 5 4 4 4 3 81 Positif Tidak pernah
064 5 1 4 2 5 5 4 5 5 4 4 1 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 85 Positif Pernah
065 5 4 4 4 3 5 4 5 5 3 5 1 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 95 Positif Tidak pernah
066 4 3 4 2 4 4 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 72 Negatif Tidak pernah
067 5 5 4 4 5 5 5 5 4 2 4 1 4 2 4 3 4 3 2 4 4 2 81 Positif Tidak pernah
068 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 77 Negatif Tidak pernah
069 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 2 1 4 3 4 2 1 3 83 Positif Tidak pernah
070 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 1 5 5 4 1 4 3 4 2 5 4 86 Positif Pernah
071 4 3 4 3 4 4 3 5 3 2 4 5 5 2 2 2 3 2 3 3 4 3 73 Negatif Tidak pernah
072 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 74 Negatif Tidak pernah
073 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 2 2 4 2 3 4 4 3 72 Negatif Tidak pernah
116

074 5 3 4 1 1 5 4 4 4 2 5 1 5 3 3 3 4 2 3 3 4 4 73 Negatif Tidak pernah


075 5 3 5 3 4 5 5 5 5 1 5 1 3 3 3 3 5 3 3 5 5 3 83 Positif Tidak pernah
076 5 2 4 2 4 5 4 4 3 2 3 1 5 3 3 2 4 2 3 3 5 3 72 Negatif Tidak pernah
077 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 4 1 5 4 3 2 71 Negatif Tidak pernah
078 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 1 1 5 1 5 4 2 4 5 5 5 4 87 Positif Tidak pernah
079 4 1 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 74 Negatif Tidak pernah
080 5 4 5 3 4 5 4 4 4 3 4 2 4 2 3 2 3 1 4 4 4 4 78 Positif Tidak pernah
081 5 3 5 1 5 5 5 5 5 4 5 1 5 4 4 1 3 2 3 3 5 3 82 Positif Tidak pernah
082 5 5 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 2 4 1 2 4 4 4 76 Negatif Tidak pernah
083 5 5 4 2 4 4 4 4 4 3 4 1 4 2 5 2 4 4 2 4 4 4 79 Positif Tidak pernah
084 5 4 4 3 5 5 5 5 5 2 4 1 5 2 2 1 5 3 4 4 5 4 83 Positif Tidak pernah
085 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 3 68 Negatif Tidak pernah
086 4 4 4 2 5 4 5 4 4 3 3 2 4 1 3 4 4 2 4 4 4 3 77 Positif Tidak pernah
087 5 2 4 4 5 5 3 5 4 3 4 1 3 2 3 3 4 3 2 4 5 5 79 Positif Tidak pernah
088 5 2 4 2 3 5 2 5 4 2 4 2 4 1 1 4 3 2 4 4 3 2 68 Negatif Tidak pernah
089 5 2 4 2 3 5 2 5 4 2 4 2 4 1 1 4 2 3 3 3 4 3 68 Negatif Tidak pernah
090 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 75 Negatif Tidak pernah
091 4 4 3 5 3 5 4 4 3 2 4 1 4 2 2 2 4 1 2 4 4 4 71 Negatif Tidak pernah
092 5 5 4 3 4 5 4 5 4 3 5 1 5 4 4 3 4 3 3 5 4 5 88 Positif Tidak pernah
093 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 3 1 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 72 Negatif Tidak pernah
094 3 4 5 2 4 5 5 4 4 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 4 4 3 75 Negatif Tidak pernah
095 5 4 4 3 4 5 4 5 4 2 4 1 5 3 4 3 4 3 3 3 4 3 80 Positif Tidak pernah
096 5 5 5 3 5 5 4 4 4 2 4 1 4 3 3 2 4 1 3 4 4 3 78 Positif Tidak pernah
097 5 5 5 3 5 5 4 4 4 2 4 1 4 3 3 2 4 1 3 4 4 3 78 Positif Tidak pernah
098 5 5 5 3 5 5 4 4 4 2 4 1 4 3 3 2 4 1 3 4 4 3 78 Positif Tidak pernah
117

099 5 4 4 3 4 5 4 4 4 2 4 2 5 3 4 3 4 3 3 3 4 3 80 Positif Tidak pernah


100 4 2 4 2 5 5 5 5 4 3 4 1 4 1 2 3 3 3 3 3 5 5 76 Negatif Tidak pernah
101 4 4 2 4 4 4 5 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 79 Positif Tidak pernah
102 5 3 5 1 5 5 5 5 5 3 5 1 5 1 2 2 5 1 5 5 5 3 82 Positif Tidak pernah
103 4 4 2 4 4 4 5 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 79 Positif Tidak pernah
104 5 4 4 3 5 5 5 5 5 2 4 1 5 2 2 1 5 3 4 4 5 4 83 Positif Tidak pernah
105 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 2 4 2 2 4 4 4 3 60 Negatif Tidak pernah
106 5 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 2 4 2 3 2 3 2 3 4 4 4 71 Negatif Tidak pernah
107 5 3 5 2 4 4 4 4 4 3 4 1 5 3 3 1 4 2 4 4 4 3 76 Negatif Tidak pernah
108 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 2 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 92 Positif Tidak pernah
109 4 2 4 2 4 5 5 4 4 2 3 1 5 2 2 2 4 2 4 3 3 1 68 Negatif Tidak pernah
110 4 2 4 2 4 4 5 4 4 3 4 2 5 2 2 4 2 4 4 5 4 2 76 Negatif Tidak pernah
111 4 2 4 2 4 5 5 4 4 2 4 2 5 2 2 2 4 2 4 4 4 2 73 Negatif Tidak pernah
112 4 4 2 1 4 4 3 4 3 1 2 1 4 2 2 2 3 1 2 4 4 4 61 Negatif Tidak pernah
113 4 4 2 1 4 4 3 4 3 1 2 1 4 2 2 2 3 1 2 4 4 4 61 Negatif Tidak pernah
114 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 79 Positif Tidak pernah
115 3 3 2 4 2 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 65 Negatif Tidak pernah
116 3 2 4 2 3 3 2 2 3 2 3 4 4 4 3 2 2 3 4 1 2 3 61 Negatif Tidak pernah
117 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 1 5 3 3 3 4 2 3 4 5 3 84 Positif Pernah
118 5 5 4 4 5 5 5 5 4 2 5 1 5 3 3 3 4 1 3 4 5 3 84 Positif Tidak pernah
119 5 2 4 2 5 5 5 5 4 2 5 1 3 3 3 3 5 1 5 5 5 5 83 Positif Pernah
120 3 2 3 2 3 4 4 3 2 1 3 1 4 3 3 3 4 1 3 4 4 3 63 Negatif Tidak pernah
121 5 5 5 1 5 5 5 5 4 4 4 1 5 4 5 4 4 3 3 4 4 5 90 Positif Pernah
122 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 4 4 5 97 Positif Pernah
123 5 5 5 4 3 5 3 3 1 1 3 1 4 1 3 2 2 1 3 4 4 3 66 Negatif Tidak pernah
118

124 5 2 4 4 5 5 5 5 4 2 5 1 5 3 3 3 4 1 3 4 5 4 82 Positif Tidak pernah


125 5 2 4 4 3 3 3 3 5 1 5 1 5 4 4 4 3 2 5 2 3 4 75 Negatif Tidak pernah
126 3 2 4 1 3 1 4 4 4 3 1 1 5 3 3 5 3 1 5 5 4 5 70 Negatif Pernah
127 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 102 Positif Pernah
128 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 1 5 5 5 4 4 1 4 4 5 5 94 Positif Pernah
129 4 5 4 1 5 5 4 4 4 2 4 1 4 2 2 2 4 2 5 5 5 2 76 Negatif Tidak pernah
130 4 3 1 2 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 2 4 5 4 5 5 77 Positif Tidak pernah
131 5 4 5 2 5 5 5 4 4 3 4 1 4 3 3 2 4 2 4 4 4 3 80 Positif Tidak pernah
132 5 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 1 5 4 4 3 4 3 3 3 5 4 89 Positif Pernah
133 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 78 Positif Tidak pernah
134 4 4 3 2 4 5 5 4 3 3 5 1 4 3 3 3 4 1 4 4 4 3 76 Negatif Tidak pernah
135 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104 Positif Pernah
136 4 4 4 2 1 1 1 1 3 2 2 1 4 2 4 4 2 2 2 2 3 4 55 Negatif Tidak pernah
137 1 1 3 5 5 5 5 1 4 1 4 5 4 4 4 4 4 1 1 4 5 4 75 Negatif Tidak pernah
138 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 1 5 5 4 3 4 2 4 4 5 5 93 Positif Pernah
139 4 5 3 3 4 5 4 4 3 3 4 2 4 3 4 5 3 5 4 4 4 5 85 Positif Tidak pernah
140 5 1 5 4 5 5 5 5 5 4 5 1 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 95 Positif Tidak pernah
141 5 2 4 2 5 5 5 5 4 3 4 2 5 3 3 3 4 3 4 4 5 3 83 Positif Tidak pernah
142 5 2 4 4 4 5 5 4 4 4 5 1 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 92 Positif Tidak pernah
143 4 5 5 2 5 5 5 5 5 4 3 1 5 3 3 5 3 1 3 4 5 5 86 Positif Tidak pernah
144 5 3 5 4 5 5 3 5 5 3 3 1 5 3 3 2 4 3 3 3 5 1 79 Positif Tidak pernah
145 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 3 3 4 2 3 4 4 3 72 Negatif Tidak pernah
146 5 3 5 2 5 5 5 5 5 3 2 1 5 4 4 4 3 4 3 3 5 1 82 Positif Tidak pernah
147 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 106 Positif Pernah
148 5 5 5 4 2 5 5 5 3 3 5 1 4 5 5 5 4 1 2 2 4 5 85 Positif Tidak pernah
119

149 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 77 Positif Tidak pernah


150 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 2 3 3 4 4 3 80 Positif Tidak pernah
151 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 1 4 2 2 3 4 2 3 3 4 3 70 Negatif Tidak pernah
152 4 2 4 2 4 4 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 2 64 Negatif Tidak pernah
153 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 74 Negatif Tidak pernah
154 5 3 4 3 5 4 4 4 3 1 4 1 1 2 2 2 3 1 3 3 3 3 64 Negatif Tidak pernah
155 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 1 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 74 Negatif Tidak pernah
156 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 Negatif Tidak pernah
157 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 75 Negatif Tidak pernah
158 5 4 5 5 1 5 4 4 5 4 5 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 85 Positif Tidak pernah
159 5 3 4 1 4 5 5 5 5 4 2 1 5 2 3 4 4 2 4 4 4 5 81 Positif Tidak pernah
160 4 3 4 3 4 5 4 5 3 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 4 5 3 80 Positif Tidak pernah
161 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 4 67 Negatif Tidak pernah
162 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 4 67 Negatif Tidak pernah
163 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2 2 4 2 3 2 4 4 69 Negatif Tidak pernah
164 5 5 5 1 5 5 3 5 5 5 3 1 5 5 5 1 3 1 5 5 5 5 88 Positif Tidak pernah
165 5 2 5 2 5 5 5 5 4 2 4 1 5 3 3 2 4 2 4 4 4 5 81 Positif Tidak pernah
166 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 1 5 3 4 3 4 5 3 4 5 5 93 Positif Tidak pernah
167 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 1 5 3 4 3 4 5 3 4 5 5 93 Positif Tidak pernah
168 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 1 5 3 4 3 4 5 3 4 5 5 93 Positif Tidak pernah
169 4 3 2 4 2 5 4 4 4 2 5 1 4 2 2 2 4 2 3 3 4 3 69 Negatif Tidak pernah
170 5 5 5 1 5 5 4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90 Positif Pernah
171 5 4 4 3 1 5 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 78 Positif Tidak pernah
172 5 3 4 2 5 5 5 5 5 3 5 1 5 4 4 2 4 3 5 5 5 4 89 Positif Tidak pernah
173 3 5 1 2 3 3 4 3 5 1 1 5 1 1 2 5 2 3 1 1 3 2 57 Negatif Tidak pernah
120

174 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 3 3 3 4 3 2 1 5 5 89 Positif Pernah


175 5 3 4 2 5 5 5 5 5 4 5 1 5 3 4 4 4 3 1 2 5 5 85 Positif Tidak pernah
176 4 2 4 3 4 5 5 4 4 3 4 2 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 82 Positif Tidak pernah
177 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 91 Positif Tidak pernah
178 5 2 5 2 5 5 4 5 2 4 5 1 5 4 4 4 5 4 2 3 5 4 85 Positif Tidak pernah
179 4 4 4 4 4 5 4 4 3 1 5 1 4 2 3 2 2 3 1 2 4 5 71 Negatif Tidak pernah
180 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 85 Positif Tidak pernah
181 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 3 3 4 1 2 4 4 3 85 Positif Tidak pernah
182 3 2 3 1 3 3 3 4 1 1 3 1 4 1 2 1 4 1 1 3 4 2 51 Negatif Tidak pernah
183 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 5 5 1 5 5 5 4 91 Positif Tidak pernah
184 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 2 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 85 Positif Pernah
185 4 2 4 2 4 5 4 4 4 3 4 1 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 73 Negatif Tidak pernah
186 5 3 4 2 4 5 4 4 4 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 75 Negatif Tidak pernah
187 5 4 4 2 4 5 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 78 Positif Tidak pernah
188 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 2 72 Negatif Tidak pernah
189 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 74 Negatif Tidak pernah
190 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 74 Negatif Tidak pernah
191 4 2 4 1 4 4 5 4 4 4 2 1 4 2 2 4 2 3 5 4 1 3 69 Negatif Tidak pernah
192 5 2 1 1 5 5 3 4 4 4 4 1 5 3 3 3 4 3 3 3 5 4 75 Negatif Tidak pernah
193 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 2 70 Negatif Tidak pernah
194 2 2 1 4 3 3 4 4 3 3 4 1 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 65 Negatif Tidak pernah
195 4 5 3 2 4 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4 3 4 1 2 4 4 5 74 Negatif Tidak pernah
196 4 2 4 2 4 4 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 64 Negatif Tidak pernah
197 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 77 Positif Tidak pernah
198 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 2 4 2 4 4 5 4 75 Negatif Tidak pernah
121

199 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 75 Negatif Tidak pernah


200 5 4 3 3 4 4 3 5 2 4 3 5 4 2 4 4 5 3 3 5 5 1 81 Positif Tidak pernah
201 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 76 Negatif Tidak pernah
202 5 4 4 1 5 5 5 5 5 3 5 1 5 4 4 2 5 2 5 5 5 3 88 Positif Tidak pernah
203 5 4 3 3 4 4 3 5 4 2 3 5 4 2 4 4 4 3 3 4 4 2 79 Positif Tidak pernah
204 4 5 4 3 4 4 4 4 3 2 1 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 5 75 Negatif Tidak pernah
205 5 4 4 2 5 5 2 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 91 Positif Pernah
206 3 4 3 1 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 55 Negatif Tidak pernah
207 4 2 3 1 3 5 5 3 1 5 1 5 4 1 2 2 1 1 4 4 4 3 64 Negatif Tidak pernah
208 3 2 3 2 3 3 3 3 1 1 1 1 4 2 2 2 2 1 1 2 5 2 49 Negatif Tidak pernah
209 5 1 5 2 2 5 4 5 1 2 1 1 5 5 2 2 3 2 2 2 2 2 61 Negatif Tidak pernah
210 2 2 3 2 2 3 2 2 5 3 1 5 4 2 2 1 3 2 2 2 2 2 54 Negatif Tidak pernah
211 5 2 2 1 4 5 3 4 4 2 4 1 4 3 3 2 4 1 2 4 3 2 65 Negatif Tidak pernah
212 5 2 1 2 5 5 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 4 1 77 Positif Tidak pernah
213 5 3 5 1 5 5 5 5 5 4 1 3 5 4 4 1 5 1 1 5 5 1 79 Positif Tidak pernah
214 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 75 Negatif Tidak pernah
215 4 3 4 1 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 2 4 2 3 4 4 3 72 Negatif Tidak pernah
216 2 4 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 48 Negatif Tidak pernah
217 4 4 1 2 4 5 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 1 1 72 Negatif Tidak pernah
218 5 5 2 2 2 1 5 4 4 4 3 2 4 3 5 5 5 3 4 4 5 5 82 Positif Pernah
219 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 79 Positif Tidak pernah
220 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 80 Positif Tidak pernah
221 4 3 4 3 2 1 5 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 74 Negatif Tidak pernah
222 4 4 4 2 4 5 5 5 4 1 4 1 4 2 3 3 4 2 2 1 4 2 70 Negatif Pernah
223 5 4 4 5 2 5 4 5 2 1 4 1 2 4 1 3 1 1 4 3 2 2 65 Negatif Pernah
122

224 4 4 4 2 4 5 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 78 Positif Tidak pernah


225 5 4 5 2 5 5 5 5 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87 Positif Pernah
226 5 3 4 3 5 5 5 5 4 3 4 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 Positif Tidak pernah
227 4 3 4 2 4 4 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 68 Negatif Tidak pernah
228 5 5 4 2 5 5 4 5 5 5 3 1 5 5 3 2 4 3 4 4 4 5 88 Positif Pernah
229 2 4 4 4 4 4 5 4 3 2 4 1 4 4 4 2 3 1 2 4 4 2 71 Negatif Pernah
230 4 2 4 4 4 5 4 4 4 2 4 2 5 4 2 4 4 2 2 2 4 5 77 Positif Tidak pernah
231 4 4 4 2 4 4 5 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 1 2 4 5 5 79 Positif Pernah
232 5 4 3 1 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 2 2 4 2 4 4 4 1 71 Negatif Tidak pernah
233 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 2 2 4 2 4 4 4 2 72 Negatif Tidak pernah
234 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Negatif Tidak pernah
235 4 5 5 1 4 5 5 5 5 4 4 1 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 88 Positif Pernah
236 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 80 Positif Tidak pernah
237 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Negatif Tidak pernah
238 5 5 3 5 1 5 5 5 4 1 5 1 5 5 5 5 1 1 1 1 5 5 79 Positif Tidak pernah
239 5 3 4 3 4 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 3 3 3 4 5 5 92 Positif Tidak pernah
240 5 5 4 3 5 5 2 4 4 4 5 2 5 4 5 3 4 3 3 4 4 3 86 Positif Tidak pernah
241 5 4 1 1 4 4 4 4 4 3 4 1 5 3 4 3 3 3 2 4 4 1 71 Negatif Tidak pernah
242 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 4 5 5 5 5 98 Positif Tidak pernah
243 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Negatif Tidak pernah
244 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Negatif Tidak pernah
245 4 1 5 2 5 5 4 5 2 3 5 1 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 76 Negatif Tidak pernah
246 5 3 5 4 5 5 5 5 4 2 4 1 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 80 Positif Tidak pernah
247 5 5 4 2 5 5 5 5 5 4 5 1 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 87 Positif Tidak pernah
248 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 1 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 98 Positif Tidak pernah
123

249 5 4 2 4 5 1 5 1 4 4 4 1 5 2 2 1 4 5 2 2 5 5 73 Negatif Tidak pernah


250 5 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 Negatif Tidak pernah
251 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 3 71 Negatif Tidak pernah
252 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 1 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 81 Positif Tidak pernah
253 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 99 Positif Tidak pernah
254 4 1 2 1 5 5 5 5 5 4 5 1 5 5 4 4 4 2 4 4 4 3 82 Positif Tidak pernah
255 4 3 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 73 Negatif Tidak pernah
256 4 4 5 2 4 5 5 4 4 2 4 1 5 2 3 2 3 2 3 3 4 3 74 Negatif Tidak pernah
257 5 5 4 4 5 5 5 5 4 1 2 1 5 4 3 3 3 2 2 4 4 4 80 Positif Tidak pernah
258 5 5 4 4 5 5 1 4 5 4 3 1 4 4 4 3 3 3 3 3 5 5 83 Positif Tidak pernah
259 5 5 4 4 5 4 1 4 5 4 3 5 4 4 4 3 3 3 3 3 5 5 86 Positif Tidak pernah
260 4 2 4 2 4 4 4 5 4 2 4 2 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 87 Positif Tidak pernah
261 5 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 75 Negatif Tidak pernah
262 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 77 Positif Tidak pernah
263 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 79 Positif Tidak pernah
264 4 2 5 1 5 5 2 5 5 4 5 1 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 89 Positif Tidak pernah
265 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 87 Positif Pernah
266 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 74 Negatif Tidak pernah
267 4 5 5 3 4 5 4 4 4 3 4 1 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 84 Positif Pernah
268 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 1 5 3 4 3 1 2 1 1 1 1 73 Negatif Tidak pernah
269 5 5 5 2 5 4 4 5 4 2 4 1 5 3 3 2 1 2 3 3 1 3 72 Negatif Tidak pernah
270 5 4 5 4 4 5 5 5 3 2 4 1 4 2 3 3 4 3 2 2 4 4 78 Positif Tidak pernah
271 4 3 4 4 4 5 4 5 2 1 2 1 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 61 Negatif Tidak pernah
272 5 4 5 4 4 5 5 5 3 2 4 1 4 2 3 3 4 3 2 2 4 4 78 Positif Tidak pernah
273 5 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 74 Negatif Pernah
124

274 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 73 Negatif Tidak pernah


275 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 1 4 5 2 1 1 4 1 5 43 Negatif Tidak pernah
276 3 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 5 4 2 3 58 Negatif Tidak pernah
277 5 4 5 3 5 5 4 5 2 2 4 1 5 3 4 3 3 3 3 4 4 3 80 Positif Tidak pernah
278 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 78 Positif Tidak pernah
279 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Negatif Tidak pernah
280 4 4 1 2 1 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4 2 1 2 3 1 1 3 59 Negatif Tidak pernah
281 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 84 Positif Tidak pernah
282 5 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 75 Positif Tidak pernah
283 5 4 5 1 5 5 5 5 3 5 5 1 5 3 5 1 5 1 3 4 5 4 85 Positif Tidak pernah
284 5 3 4 1 5 5 5 5 5 5 3 5 1 5 4 4 3 5 3 3 5 5 89 Positif Tidak pernah
285 5 3 5 2 4 5 5 4 3 5 4 1 4 3 5 2 5 1 3 1 5 1 76 Negatif Tidak pernah
286 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Negatif Tidak pernah
287 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Negatif Tidak pernah
288 5 4 3 2 5 5 3 4 3 2 4 2 5 3 3 2 3 2 3 4 4 3 74 Negatif Tidak pernah
289 4 2 4 3 5 5 4 4 4 3 4 1 4 5 4 2 4 4 3 4 5 5 83 Positif Pernah
290 5 2 4 3 5 5 5 5 5 3 5 1 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 93 Positif Pernah
291 5 3 4 3 4 5 4 5 4 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 83 Positif Pernah
292 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 1 5 4 4 3 5 3 4 4 5 4 94 Positif Tidak pernah
293 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 73 Negatif Tidak pernah
294 4 1 1 1 4 4 4 4 3 2 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44 Negatif Tidak pernah
295 5 4 1 2 5 5 4 5 4 3 4 1 5 3 3 3 1 4 4 5 5 3 79 Positif Tidak pernah
296 5 4 4 2 5 5 4 5 4 3 4 1 5 3 3 3 4 4 4 5 5 3 85 Positif Tidak pernah
297 5 4 4 2 5 5 4 5 4 3 4 1 5 3 3 3 4 2 5 5 5 5 86 Positif Tidak pernah
298 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Negatif Tidak pernah
125

299 5 4 3 4 5 5 5 5 5 2 1 1 5 3 4 3 4 1 3 5 5 4 82 Positif Tidak pernah


300 5 3 4 4 2 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5 3 3 3 4 3 80 Positif Tidak pernah
301 5 4 4 2 5 5 5 5 5 3 5 1 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 83 Positif Tidak pernah
302 5 4 4 2 5 5 4 5 4 3 4 1 5 3 3 3 4 4 4 5 5 3 85 Positif Tidak pernah
303 5 4 4 2 5 5 4 5 4 3 4 1 5 3 3 3 4 4 4 5 5 5 87 Positif Tidak pernah
304 4 3 4 4 4 5 4 4 4 2 4 3 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 90 Positif Pernah
305 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110 Positif Pernah
306 5 4 5 1 5 5 5 5 4 2 5 2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 80 Positif Pernah
307 5 4 5 2 3 4 4 5 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 81 Positif Tidak pernah
308 5 4 5 3 5 5 5 4 4 2 4 1 5 2 1 3 4 3 3 5 5 5 83 Positif Pernah
309 5 2 4 2 4 5 5 5 5 3 1 1 5 3 3 3 4 3 3 3 4 2 75 Negatif Tidak pernah
310 5 1 4 1 4 5 5 5 4 1 4 1 5 2 1 2 5 2 5 4 5 2 73 Negatif Pernah
311 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 92 Positif Pernah
312 5 3 4 4 5 5 5 5 5 2 4 1 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 86 Positif Tidak pernah
313 3 1 2 1 3 2 2 2 3 1 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 41 Negatif Tidak pernah
314 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 98 Positif Pernah
315 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 43 Negatif Tidak pernah
316 5 4 4 2 4 5 5 5 4 2 5 2 5 1 4 2 4 2 4 4 4 4 81 Positif Tidak pernah
317 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 1 4 4 4 4 1 5 2 5 4 4 4 83 Positif Pernah
318 5 2 4 2 5 5 5 5 5 1 5 1 5 1 1 1 5 4 5 5 5 4 81 Positif Tidak pernah
319 1 3 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 3 1 4 1 1 3 2 1 3 1 37 Negatif Tidak pernah
320 1 3 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 3 2 2 3 3 2 1 1 1 37 Negatif Tidak pernah
321 1 1 1 1 1 2 3 2 1 3 1 1 1 3 2 1 3 2 3 3 3 1 40 Negatif Tidak pernah
322 2 3 1 2 3 2 3 1 1 1 2 3 2 2 3 1 2 1 1 1 2 3 42 Negatif Tidak pernah
323 5 2 4 1 4 5 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 49 Negatif Tidak pernah
126

324 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 1 5 3 4 3 4 3 4 4 5 5 89 Positif Tidak pernah


325 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 1 5 1 4 2 4 3 4 4 5 3 85 Positif Tidak pernah
326 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 108 Positif Tidak pernah
327 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 3 5 2 4 4 4 3 78 Positif Tidak pernah
328 4 3 4 3 5 4 5 3 2 5 4 3 5 1 2 3 5 1 4 4 5 3 78 Positif Tidak pernah
329 5 1 5 4 5 5 5 5 5 1 5 1 5 3 3 3 5 3 4 4 5 5 87 Positif Pernah
330 4 3 4 3 5 5 5 5 4 4 5 1 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 89 Positif Tidak pernah
331 5 1 5 2 4 5 4 5 4 3 4 1 5 4 3 2 4 4 3 4 5 3 80 Positif Tidak pernah
332 4 4 4 2 4 4 5 5 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 81 Positif Tidak pernah
333 5 4 5 1 5 5 3 5 4 3 5 1 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 81 Positif Tidak pernah
334 5 4 4 2 5 5 4 4 4 5 1 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 84 Positif Pernah
335 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 Positif Tidak pernah
336 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 1 4 2 2 2 4 2 4 4 4 2 69 Negatif Tidak pernah
337 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 1 4 2 2 2 4 2 4 4 4 2 69 Negatif Tidak pernah
338 5 2 5 2 4 4 4 4 4 4 1 1 5 5 5 1 4 3 1 4 5 5 78 Positif Tidak pernah
339 2 1 3 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 32 Negatif Tidak pernah
340 5 5 5 1 5 5 5 5 4 2 5 1 5 2 3 1 4 4 4 2 5 5 83 Positif Tidak pernah
341 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 1 5 4 3 3 3 4 5 4 4 4 3 85 Positif Tidak pernah
342 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 2 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 84 Positif Tidak pernah
343 5 4 4 2 5 5 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 1 2 4 4 4 77 Positif Tidak pernah
344 4 2 5 2 4 5 3 5 4 4 5 1 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 79 Positif Tidak pernah
345 2 2 3 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 37 Negatif Tidak pernah
346 5 1 4 3 5 5 3 5 5 3 5 1 5 3 5 3 5 3 3 4 5 1 82 Positif Tidak pernah
347 5 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 78 Positif Tidak pernah
348 5 4 4 3 5 4 4 5 5 3 5 1 4 2 3 2 4 2 3 4 5 5 82 Positif Tidak pernah
127

349 5 4 4 1 1 5 5 5 4 4 4 1 5 1 2 2 4 1 4 2 2 1 67 Negatif Tidak pernah


350 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 32 Negatif Tidak pernah
351 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 99 Positif Tidak pernah
352 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 1 1 1 3 3 4 2 67 Negatif Tidak pernah
353 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 1 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 87 Positif Pernah
354 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 1 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 90 Positif Tidak pernah
355 5 5 5 1 4 5 5 5 5 1 5 1 5 1 5 4 5 5 5 5 5 4 91 Positif Pernah
356 5 2 4 1 5 5 5 5 4 4 5 1 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 88 Positif Tidak pernah
128

LAMPIRAN 11

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Hasil Uji Validitas Kuesioner Tingkat Pengetahuan

No r hitung r tabel 5% (n=25) Keterangan


1 0,725 0,396 Valid
2 0,569 0,396 Valid
3 0,680 0,396 Valid
4 0,546 0,396 Valid
5 0,630 0,396 Valid
6 0,613 0,396 Valid
7 0,684 0,396 Valid
8 0,604 0,396 Valid
9 0,619 0,396 Valid
10 0,694 0,396 Valid
11 0,604 0,396 Valid
12 0,506 0,396 Valid
13 0,403 0,396 Valid
14 0,502 0,396 Valid
15 0,547 0,396 Valid

Hasil Uji Validitas Kuesioner Sikap

No r hitung r tabel 5% (n=25) Keterangan


1 0,668 0,396 Valid
2 0,518 0,396 Valid
3 0,537 0,396 Valid
4 0,474 0,396 Valid
5 0,688 0,396 Valid
6 0,688 0,396 Valid
7 0,641 0,396 Valid
8 0,593 0,396 Valid
129

9 0,548 0,396 Valid


10 0,431 0,396 Valid
11 0,448 0,396 Valid
12 0,508 0,396 Valid
13 0,465 0,396 Valid
14 0,698 0,396 Valid
15 0,633 0,396 Valid
16 0,521 0,396 Valid
17 0,873 0,396 Valid
18 0,610 0,396 Valid
19 0,519 0,396 Valid
20 0,500 0,396 Valid
21 0,626 0,396 Valid
22 0,580 0,396 Valid

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Nilai standard Keterangan


Cronbach
Tingkat Pengetahuan 0,869 0,6 Reliable
Sikap 0,901 0,6 Reliable
130

LAMPIRAN 12

HASIL UJI STATISTIK

Karakteristik Demografi Wanita Usia Subur


Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <35 tahun 125 35.1 35.1 35.1

>=35 tahun 231 64.9 64.9 100.0

Total 356 100.0 100.0

Usia pertama menikah

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <19 tahun 55 15.4 15.4 15.4

20-35 tahun 291 81.7 81.7 97.2

>35 tahun 10 2.8 2.8 100.0

Total 356 100.0 100.0

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid IRT 206 57.9 57.9 57.9

Wiraswasta 42 11.8 11.8 69.7

Swasta 48 13.5 13.5 83.1

Buruh 33 9.3 9.3 92.4

PNS 7 2.0 2.0 94.4

TNI/Polri 1 .3 .3 94.7

Lain-lain 19 5.3 5.3 100.0

Total 356 100.0 100.0


131

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak tamat SD 5 1.4 1.4 1.4

SD 34 9.6 9.6 11.0

SLTP 83 23.3 23.3 34.3

SLTA 146 41.0 41.0 75.3

D3 atau S1 88 24.7 24.7 100.0

Total 356 100.0 100.0

Jumlah anak

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Belum memiliki anak 25 7.0 7.0 7.0

1 anak 87 24.4 24.4 31.5

2 anak 153 43.0 43.0 74.4

3 anak 72 20.2 20.2 94.7

>3 anak 19 5.3 5.3 100.0

Total 356 100.0 100.0

Pendapatan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <Rp. 2.668.420,18 244 68.5 68.5 68.5

>Rp. 2.668.420,18 112 31.5 31.5 100.0

Total 356 100.0 100.0


132

Informasi deteksi dini kanker serviks

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pernah 250 70.2 70.2 70.2

Tidak pernah 106 29.8 29.8 100.0

Total 356 100.0 100.0

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur


Tingkat pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 127 35.7 35.7 35.7

Cukup 133 37.4 37.4 73.0

Kurang 96 27.0 27.0 100.0

Total 356 100.0 100.0

Sikap Wanita Usia Subur


Sikap

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Positif/favorable 204 57.3 57.3 57.3

Negatif/unfavorable 152 42.7 42.7 100.0

Total 356 100.0 100.0


133

Perilaku Deteki Dini Kanker Serviks Wanita Usia Subur


Perilaku deteksi dini kanker serviks

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pernah 52 14.6 14.6 14.6

Tidak pernah 304 85.4 85.4 100.0

Total 356 100.0 100.0

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks


Correlations

Tingkat
pengetahuan Perilaku

Spearman's rho Tingkat pengetahuan Correlation Coefficient 1.000 .167**

Sig. (2-tailed) . .002

N 356 356

Perilaku Correlation Coefficient .167** 1.000

Sig. (2-tailed) .002 .

N 356 356

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tingkat pengetahuan * Perilaku Crosstabulation

Perilaku

Pernah Tidak pernah Total

Tingkat pengetahuan Baik 28 99 127

Cukup 17 116 133

Kurang 7 89 96

Total 52 304 356


134

Hubungan Sikap dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks


Correlations

Sikap Perilaku

Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .228**

Sig. (2-tailed) . .000

N 356 356

Perilaku Correlation Coefficient .228** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 356 356

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sikap * Perilaku Crosstabulation

Perilaku

Pernah Tidak pernah Total

Sikap Positif 44 160 204

Negatif 8 144 152

Total 52 304 356


135

LAMPIRAN 13

CURICULUM VITAE

Nama : Choirunnisa Aprilia Setyo Putri

TTL : Tulungagung, 20 April 2000

Program Studi : Ilmu Keperawatan

NIM / Angkatan : 155070200111014 / 2015

Alamat : Jl. Raya Popoh, Ds. Besole, Kec. Besuki, Tulungagung

No. Hp : 085604537098

Email : choirunnisa.tri@gmail.com

Motto : 1000 langkah sukses di depan dimulai dari 1 langkah kecil

di awal

Riwayat Pendidikan

TK : TKIT Al Jundi 2003-2004

SD : SDN 3 Besole 2004-2010

SMP : SMPN 1 Campurdarat 2010-2013

SMA : SMAN 1 Boyolangu 2013-2015

UNIV : PSIK FK UB Angkatan 2015

Riwayat Organisasi

1. Staff Humas Palmaboy Periode 2014-2015


2. Staff Ilmiah Himkajaya Periode 2016-2017
136

3. Staff Ahli Internal Periode 2017-2018


4. Sekretaris Medical Volleybal FKUB Periode 2017-2018
5. Staff Divisi Disaster Relawan Nusantara Malang Periode 2019-2021
6. Board Member Event and Activities BBPB (ByeByePlasticBags) Malang
Periode 2020-2021
7. Staff Divisi Humas dan Riset Senyum Anak Nusantara Chapter Malang 2020-
2021

Riwayat Kepanitiaan

1. Sie Nominasi FKUB Awards 2016

2. Panitia lokal Pemira UB 2016

3. Sie Konsumsi Upgrading Himkajaya 2016

4. Sie Humas JFest 2017

5. Sie Perkap Indonesia Mendongeng 7 2019

6. Panitia Khitan massal dan Siaga Sehat 2020

7. Sekretaris Bendahara Open Recruitment Relawan Nusantara 2020

8. Sie Acara Gelombang Wakaf Malang 2020

9. Volunteer MostFest 2020

10. Volunteer Permacool LEO Malang Arrow

Seminar Dan Pelatihan

1. Excellence “LTS” Motivation Training 2014


137

LAMPIRAN 14

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN

Studi pendahuluan ke Puskesmas Perizinan ke Puskesmas Dinoyo

Uji validitas kuesioner Pengambilan data di acara PKK

Pengambilan data door to door Mempersiapkan souvenir responden

Anda mungkin juga menyukai