TUGAS AKHIR
Oleh:
Choirunnisa Aprilia Setyo Putri
NIM: 155070200111014
TUGAS AKHIR
Oleh:
Choirunnisa Aprilia Setyo Putri
NIM: 155070200111014
ii
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Oleh:
Choirunnisa Aprilia Setyo Putri
NIM: 155070200111014
Penguji-I
Dr. Asti Melani A., S.Kp., M.Kep, Sp.Kep.Mat. Ns. Muladefi Choiriyah, S.Kep., M.Kep.
NIP. 197705262002122002 NIK. 2013018602082001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 155070200111014
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil-alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya. Apabila di kemudian
hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
“Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur terhadap Perilaku
Laporan skripsi ini disusun untuk memenuhi Tugas Akhir pada Program
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
Brawijaya.
Brawijaya.
3. Ns. Tony Suharsono, S.Kep., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu
4. Dr. Yulian Wiji Utami, S.Kp., M.Kes., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
5. Dr. Laily Yuliatun, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Dosen Penguji tugas
kepada saya.
v
6. Dr. Asti Melani Astari, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku Dosen
penulis.
10. Semua kader PKK dan responden di ilayah Kerja Puskesmas Dinoyo
Akhir.
11. Ibu Siti Munasomah dan Bapak Marsid Dasi serta ketiga saudara saya
Eko Cahyo wibowo, Agus Dwi Cahyono, dan Choirinnisa Meilia Ayu
vi
12. Teman penelitian saya Azmiya Naufala Jayanti dan Ade Ajeng Aulia
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan
perlu pendalaman lebih lanjut, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi kesempurnaan proposal tugas akhir ini dapat
masyarakat luas.
Penulis
vii
ABSTRAK
Putri, Choirunnisa Aprilia Setyo. 2020. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Wanita Usia Subur terhadap Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks di
Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Tugas Akhir, Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pembimbing:
(1) Dr. Asti Melani Astari, S.Kp., M.Kep, Sp.Kep.Mat (2) Ns. Muladefi
Choiriyah, S.Kep., M.Kep
Kanker serviks disebabkan oleh HPV 16 dan HPV 18 yang merubah sel
serviks normal menjadi sel kanker. Rendahnya perilaku deteksi dini kanker serviks
menyebabkan tingginya angka mortalitas dan morbiditas. Tingkat pengetahuan
dan sikap merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku deteksi dini. Tujuan dari
penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita
usia subur terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Dinoyo Kota
Malang. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan sampel penelitian
wanita berusia 15 sampai 49 tahun yang telah menikah. Pengambilan data sampel
dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisa data menunjukkan
bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan cukup, sikap positif,
dan tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks. Uji korelasi Spearman
Rank pada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku menunjukkan p-
value= 0,002 dan r= 0,167 bermakna ada hubungan searah yang sangat lemah
antara tingkat pengetahuan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks. Pada
hubungan sikap dengan perilaku menunjukkan p-value= 0,000 dan r= 0,228
bermakna ada hubungan searah yang sangat lemah antara sikap dengan perilaku
deteksi dini kanker serviks. Kesimpulannya, semakin baik tingkat pengetahuan
dan sikap wanita usia subur maka semakin baik pula perilaku deteksi dini kanker
serviks. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai faktor lain yang
mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker serviks wanita usia subur.
Kata kunci: Tingkat Pengetahuan, Sikap, Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks,
Kanker Serviks, Wanita Usia Subur
viii
ABSTRACT
Putri, Choirunnisa Aprilia Setyo. 2020. Correlation between Knowledge Level and
Attitude of Childbearing Age Women with Cervical Cancer Early Detection
Behavior in the Dinoyo Community Health, Malang. Final Assignment,
Nursing Program, Faculty of Medicine, Universitas Brawijaya. Advisor: (1)
Dr. Asti Melani Astari, S.Kp., M.Kep, Sp.Kep.Mat (2) Ns. Muladefi
Choiriyah, S.Kep., M.Kep
ix
DAFTAR ISI
x
2.2.5 Penilaian Sikap ............................................................................ 18
2.2.6 Proses Terbentuknya Sikap ......................................................... 19
2.3 Perilaku Pencegahan Kanker Serviks ................................................... 19
2.3.1 Definisi Perilaku ........................................................................... 19
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku ............................................ 20
2.3.3 Komponen Perilaku...................................................................... 21
2.3.4 Tingkatan Perilaku ....................................................................... 22
2.4 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Perilaku ........................... 23
2.5 Hubungan antara Sikap dan Perilaku.................................................... 23
2.6 Kanker Serviks .................................................................................... 24
2.6.1 Definisi Kanker Serviks ................................................................ 24
2.6.2 Etiologi Kanker Serviks ................................................................ 24
2.6.3 Patofisiologi Kanker Serviks ......................................................... 25
2.7 Deteksi Dini Kanker Serviks.................................................................. 28
2.7.1 Definisi Deteksi Dini Kanker Serviks ............................................ 28
2.7.2 Tujuan Deteksi Dini Kanker Serviks ............................................. 28
2.7.3 Metode Deteksi Dini Kanker Serviks ............................................. 29
2.8 Wanita Usia Subur ................................................................................ 31
2.8.1 Definisi Wanita Usia Subur .......................................................... 31
xi
4.4.2 Waktu Penelitian .......................................................................... 36
4.5 Instrumen Penelitian ............................................................................. 36
4.5.1 Uji Validitas .................................................................................. 40
4.5.2 Uji Reliabilitas .............................................................................. 40
4.5 Definisi Operasional............................................................................. 41
4.7 Prosedur Penelitian ............................................................................. 45
4.8 Analisa Data ........................................................................................ 46
4.8.1 Pre Analisa Data .......................................................................... 46
4.8.2 Analisa Univariat .......................................................................... 47
4.8.3 Analisa Bivariat ............................................................................ 47
4.9 Etika Penelitian ..................................................................................... 47
xii
BAB VII PENUTUP ........................................................................................... 74
7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 74
7.2 Saran .................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77
LAMPIRAN ........................................................................................................ 82
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 5. 3 Distribusi Sikap Wanita Usia Subur mengenai Deteksi Dini Kanker
Serviks ............................................................................................. 53
Tabel 5. 4 Distribusi Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks pada Wanita Usia
Subur menggunakan Tes Visual Asam Asetat (IVA) dan Pap smear
......................................................................................................... 54
Tabel 5. 6 Tabulasi Silang Hubungan Sikap Wanita Usia Subur dengan Perilaku
Deteksi Dini Kanker Serviks ............................................................. 56
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah penyakit tidak menular
(PTM) yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) khususnya HPV-
16 dan HPV-18 (Riksani, 2016). Kanker serviks adalah penyakit yang ditandai
dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan penyebaran sel yang
abnormal (Herlana et al, 2017). Pada stadium awal, penyakit tersebut sulit
prognosis yang buruk. Hal tersebut akan menyumbang angka morbiditas dan
mortalitas.
payudara yaitu 32.469 kasus baru dan menenpati urutan ketiga penyebab
usia di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% dan 0,8% di antaranya adalah
1
2
Kesehatan Kota Malang pada tahun 2018 melaporkan angka kejadian kanker
serviks di Kota Malang pada tahun 2017 sebesar 6.099. Angka kejadian
Tingkat kematian yang tinggi dari kanker serviks secara global dapat
diagnosis dini, skrining yang efektif dan program pengobatan (WHO, 2016).
Upaya yang dapat dilakukan pada masalah kanker serviks adalah dengan
perilaku deteksi dini kanker serviks dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor yang berhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks adalah
dan sikap wanita usia subur terhadap minat melakukan IVA. Penelitian yang
3
dilakukan oleh Aziz dkk (2018) menunjukkan hasil tidak adanya hubungan
tes IVA pada wanita usia 30-50 tahun di Indonesia masih di persentase 2,98%
dengan hasil positif IVA terbanyak kedua di Indonesia yaitu 26.153 wanita.
rahim dengan menggunakan tes IVA yaitu sejumlah 2.453 wanita (1,91%).
Dinoyo sejumlah 51 (0,38%) wanita dari 13.272 wanita usia 30-50 tahun
pemeriksaan leher rahim dengan tes IVA (Dinkes Kota Malang, 2019). Angka
memberikan informasi terkait tes IVA. Hasil wawancara pada 5 wanita usia
Serviks.
deteksi dini kanker serviks sudah rutin dilakukan melalui posyandu. Selain itu,
Puskesmas Dinoyo mengadakan tes IVA secara gratis baik untuk peserta JKN
maupun non-JKN secara rutin setiap bulan pada hari Selasa minggu keempat
dan menargetkan kader untuk mengajak 4 wanita usia subur per kelurahan
untuk melakukan tes IVA pada hari tersebut. Sedangkan, untuk hari selain
Selasa minggu keempat, peserta non-JKN dipungut biaya Rp. 15.000 dan
tidak ada pungutan biaya bagi peserta JKN yang melakukan tes IVA. Namun,
dengan upaya tersebut masih sangat sedikit masyarakat yang mau datang ke
data cakupan deteksi dini kanker serviks dari bulan Januari sampai dengan
masyarakat terkait pentingnya deteksi dini kanker serviks, selain itu tidak
jarang masyarakat yang malu dan takut untuk melakukan prosedur deteksi
dini kanker serviks. Hasil wawancana pada 10 wanita usia 15-49 tahun yang
serviks dan 8 dari 10 wanita tersebut menyatakan bahwa belum pernah tes
lebih lanjut tentang hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia
subur terhadap deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Dinoyo Kota Malang.
Malang.
Kota Malang.
Brawijaya Malang.
a. Bagi Keperawatan
b. Bagi Masyarakat
dan sikap yang baik dalam pencegahan dini kanker serviks dan
kanker serviks.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
1. Tahu (know)
7
8
2. Memahami (comprehension)
kanker serviks.
3. Aplikasi (application)
secara rutin.
4. Analisis (analysis)
5. Sintetis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
pengetahuan meliputi:
1. Pendidikan
2. Informasi/Media Massa
10
yang baik maka pengetahuannya akan baik tapi jika sosial budayanya
4. Lingkungan
kurang baik.
5. Pengalaman
6. Usia
berhasil. Oleh karena itu cara ini disebut dengan metode Trial
(coba) dan Error (gagal atau salah atau metode coba salah
adalah coba-coba).
pengetahuan.
4. Jalan pikiran
dikemukakan.
14
atau kuesioner yang berisi pertanyaan tentang materi yang diukur dari
2007).
2.2 Sikap
dilihat, akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku
1. Pengalaman pribadi
3. Pengaruh kebudayaan
4. Media massa
16
sikap.
6. Faktor emosional
1. Komponen Kognisi
2. Komponen Afeksi
17
3. Komponen Konasi
1. Menerima (receiving)
2. Merespon (responding)
3. Menghargai (valving)
wanita usia subur mengajak wanita usia subur lain untuk melakukan
serviks ?
Ibu punya waktu luang, apakah Ibu mau menjadi kader Posyandu ?
19
Sikap
(tertutup)
2010).
tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas.
tindakan atau praktik yang dapat diamati orang lain dari luar atau
dalam bentuk tindakan yang dengan mudah dapat diamati atau dlihat
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma),
(perilaku).
dari orang lain. Komponen kognitif dari deteksi dini kanker serviks
yaitu memastikan bahwa pasien dan atau orang lain mengetahui dan
objek sikap.
Dengan kata lain sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana
Sebelum orang mendapat informasi atau melihat obyek itu, tidak mungkin
24
pada leher rahim yaitu organ kewanitaan yang merupakan pintu masuk
ke rahim, yaitu suatu daerah antara rahim dan liang senggama. Gejala
(Riksani, 2016).
manusia, khususnya pada sel epitel mulut rahim. Ukuran virus HPV
2016).
atau lesi yang identic dengan lesi prakanker. Infeksi bisa terjadi karena
1. The seed, yang dimaksud adalah HPV. Infeksi HPV terjadi akibat dari
multiple.
Onkogenik (Virus HPV ganas) yang merubah sel serviks normal menjadi
awal dari sel abnormal serviks menjadi sel kanker serviks. Dysplasia
kanker merupakan tahap awal dari kanker serviks. Namun, tidak semua
abnormal bisa dilawan dan dihilangkan oleh imunitas tubuh. Tetapi jika
dapat berkembang menjadi sel kanker dan berakhir pada penyakit kanker
apapun. Gejala awalnya bisa berupa sensasi vagina yang kering atau
1. Gejala awal
b. Keputihan berulang
27
ciri-ciri berbau, gatal, dan panas karena telah terpapar oleh infeksi
2. Gejala lanjutan
Penurunan berat badan dan tubuh yang terasa lemah juga termasuk
3. Metastasis
gejala kanker serviks secara dini. Deteksi dini yang diikuti pengobatan
serviks. Hal ini berdasarkan fakta lebih dari 50% perempuan yang
virus HPV dan atau lesi prakanker dalam tubuh. Pemeriksaan atau
seksual. Kini sudah banyak metode skrining kanker serviks yang bisa
sel serviks pada tahap prakanker sehingga dapat diobati dengan segera
Tes IVA dilakukan satu tahun sekali sejak pertama kali wanita
melakukan hubungan seksual dan diulang 3-5 tahun sekali jika lima
kali hasil tes negatif (Kemenkes RI, 2015). Pemeriskaan IVA dilakukan
dengan cara mengoleskan kapas lidi yang telah diberi asam asetat 3-
Riksani, 2016).
2. Pap Smear
IVA test. Tes ini terbukti efektif untuk melihat dan mengenali
Pap smear dapat dihentikan pada usia 70 tahun jika tidak memiliki
31
Hisley, 2009).
Skrining ini dilakukan dengan mengambil sel epitel dari leher rahim
(Riksani, 2016).
Wanita usia subur adalah wanita yang masih dalam rentang usia
Perilaku
Wanita Usia Subur
deteksi dini kanker
(15-49 tahun) serviks
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Nilai
5. Sosial ekonomi
Gambar 3. 1 Kerangka Konsep Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia
32
33
Menurut teori Lawrence Green ada tiga faktor utama yang mempengaruhi
perilaku adalah faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Ada
hubungan antara satu faktor dengan faktor lain yaitu faktor pemungkin dan
penguat mempengaruhi faktor predisposisi yang berkontribusi pada terjadinya
suatu perilaku. Faktor predisposisi merupakan faktor yang mempermudah
terjadinya perilaku seseorang diantaranya adalah pengetahuan, sikap,
kepercayaan, nilai, dan sosial ekonomi. Selain faktor predisposisi, faktor
pemungkin juga mempengaruhi perilaku dengan memfasilitasi atau
memungkinkan terjadinya perilaku seseorang yaitu sumber daya kesehatan
yang tersedia, komitmen pemerintah dan masyarakat mengenai kesehatan,
dan keterampilan terkait kesehatan. Sedangkan faktor penguat adalah faktor
yang mendorong dan memperkuat terjadinya perilaku seperti dukungan
keluarga, rekan, penyedia layanan kesehatan, dan sebagainya. Fokus peneliti
pada penelitian ini adalah meneliti apakah ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dan sikap wanita usia subur terhadap perilaku deteksi dini kanker
serviks (Notoatmodjo, 2010).
Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur
Malang.
BAB IV
METODE PENELITIAN
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu (point time approach)
dengan dependen, yaitu tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
rumus Slovin:
34
35
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑)2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
sampel adalah:
3.211
𝑛=
1 + 3.211(0,05)2
= 355,7
= 356
2. Sudah menikah
Jumlah wanita usia subur yang akan dijadikan sampel berada di Kelurahan
sejumlah 356 wanita usia subur akan diambil secara random sesuai dengan
kriteria inklusi.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingat pengetahuan dan sikap
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku deteksi dini wanita
usia subur.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
dengan Test IVA pada Wanita Usia Subur (WUS) di Wilayah Kerja Puskesmas
Helvetia Kota Medan Tahun 2016. Pada lembar kuesioner pengetahuan berisi
kisi-kisi yang sesuai dengan indikator yaitu definisi kanker serviks, definisi
deteksi dini kanker serviks, faktor resiko kanker serviks, tujuan deteksi dini,
dan metode deteksi dini. Pada kuesioner sikap berisi kisi-kisi yang sesuai
dengan indikator. Pada lembar kuesioner akan tercantum judul penelitian dan
petunjuk pengisian.
benar akan diberi skor 1 dan jawaban salah akan diberi skor 0. Kemudian,
dengan jumlah jawaban nilai yang diharapkan kemudian dikalikan 100% dan
𝐹
𝑃= 100%
𝑁
Keterangan:
P = Prosentase
N = Jumlah soal
Seluruhnya : 100%
Setengahnya : 50%
Tidak satupun : 0%
Pada penelitian ini digunakan skala Likert untuk mengukur sikap. Ada
dua bentuk skala Likert yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Pernyataan positif diberi skor untuk Sangat Setuju (SS): 5, Setuju (S): 4,
Kurang Setuju (KS): 3, Tidak Setuju (TS): 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS):
1. Sedangkan untuk penyataan negatif diberi skor untuk Sangat Setuju (SS):
1 Setuju (S): 2, Kurang Setuju (KS): 3, Tidak Setuju (TS): 4, dan Sangat Tidak
Dari hasil pengolahan data yang didapatkan diberi peilaian melalui skor,
standar kelompok itu sendiri, yang berarti skala individu harus diubah menjadi
skala kelompok itu sendiri sebagai skor standar, salah satu skor standar yang
𝑋 − 𝑋̅
𝑇 = 50 + 10 ( )
𝑆
Keterangan:
𝑋̅ = mean skor
𝑋 = skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T
(Azwar, 2013).
Seluruhnya : 100%
Setengahnya : 50%
Tidak satupun : 0%
40
kuesioner pernah atau tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks
yang harus diukur menurut situasi dan kondisi tertentu (Setiadi, 2013).
memberikan nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,6 yaitu 0,896 dan 0,901
sikap.
41
No Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
1. Tingkat Tingkat pemahaman Pengetahuan wanita usia Kuesioner Ordinal Hasil dikategorikan
Pengetahuan wanita usia subur yang subur yang telah menikah menjadi tiga, yaitu:
subur tentang deteksi dini kanker serviks 1. Definisi kanker serviks Cukup = 56%-74%
deteksi dini meliputi definisi kanker 2. Faktor resiko kanker Kurang = ≤55%
kanker serviks
42
2. Sikap wanita Reaksi atau respon wanita Respon wanita usia subur kuesioner Ordinal Hasil dikategorikan
usia subur usia subur yang telah yang telah menikah menjadi tiga, yaitu:
deteksi dini dini kanker serviks meliputi kanker serviks yang dapat nilai T ≥ mean T
domain:
subur
43
subur
c. Konatif, yaitu
kecenderungan
mengandalkan
kanker serviks
3. Perilaku wanita Tindakan deteksi dini Tindakan wanita usia Kuesioner Nominal Hasil dikategorikan
usia subur wanita usia subur yang subur yang telah menikah menjadi dua, yaitu:
Tidak pernah
44
kanker serviks di
layanan kesehatan.
45
Pencarian masalah
Seminar proposal
Etik penelitian
Pengambilan data
Pengumpulan data
Pengolahan data
Analisa data
Penarikan kesimpulan
Penyajian hasil
(Arikunto, 2006):
a. Editing
b. Coding
kategori.
b. Scoring
c. Tabulasi
responden. Data yang akan disajikan adalah usia, usia pertama menikah,
pengetahuan dan sikap wanita usia subur dengan perilaku deteksi dini
SPSS 16 for windows, dengan batas kemaknaan p < 0,05 yang artinya
Etika dalam peneltian merupakan hal yang sangat penting mengingat pada
inisial.
dini kanker serviks, sehingga wanita usia subur dapat termotivasi untuk
waktu kepada responden yaitu 1x30 menit pada setiap wawancara dan
akan menjelaskan bahwa penelitian ini akan menyita sedikit waktu, namun
49
d. Justice (Keadilan)
Sampel pada penelitian ini adalah 356 wanita usia subur (15-49 tahun)
dilakukan pada bulan Desember 2019 sampai dengan Januari 2020. Adapun
50
51
Karakteristik N %
Usia
<35 tahun 125 35,1
≥35 tahun 231 64,9
Usia pertama menikah
≤19 tahun 55 15,4
20-35 tahun 291 81,7
>35 tahun 10 2,8
Jumlah anak
0 25 7,0
1 87 24,4
2 153 43,0
3 72 20,2
>3 19 5,3
Pendapatan keluarga berdasarkan UMR Kota Malang tahun 2019
<Rp. 2.668.420,18 244 68,5
>Rp. 2.668.420,18 112 31,5
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 206 57,9
Wiraswata 42 11,8
Swasta 48 13,5
Buruh 33 9,3
PNS 7 2,0
TNI/Polri 1 3
Lain-lain 19 5,3
Pendidikan
Tidak tamat SD 5 1,4
SD 34 9,6
SLTP 83 23,3
SLTA 146 41,0
D3 atau S1 88 24,7
52
usia sebagian besar berusia ≥35 tahun yaitu sebanyak 231 orang (64,9%).
bahwa sebagian besar wanita usia subur pertama menikah pada rentang
usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 291 orang (81,7%). Pada tabel
wanita usia subur memiliki tingkat pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak
usia subur mengenai kanker serviks dan deteksi dini kanker seriks di
Tabel 5. 2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur mengenai Kanker Serviks
dan Deteksi Dini Kanker Serviks
Tingkat pengetahuan N %
Baik 127 35,7
Cukup 133 37,4
Kurang 96 27
Total 356 100
(37,4%).
Tabel 5. 3 Distribusi Sikap Wanita Usia Subur mengenai Deteksi Dini Kanker Serviks
Sikap N %
Positif 204 57,3
Negatif 152 42,7
Total 356 100
54
subur memiliki sikap positif terhadap deteksi dini kanker serviks, yaitu
5.1.4 Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Wanita Usia Subur dengan Tes
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan Pap Smear
serviks pada wanita usia subur menggunakan Tes Visual Asam Asetat
Malang.
Tabel 5. 4 Distribusi Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks pada Wanita Usia Subur
menggunakan Tes Visual Asam Asetat (IVA) dan Pap smear
Perilaku N %
Pernah 52 14,6
Tidak pernah 304 85,4
Total 356 100
usia subur sebanyak 304 orang (85,4%) tidak pernah melakukan deteksi
serviks.
Tabel 5. 5 Tabulasi Silang Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur dengan
Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks
dan deteksi dini kanker serviks pada wanita usia subur mayoritas cukup,
yaitu sebanyak 133 orang (37,4%). Sedangkan, perilaku wanita usia subur
menunjukkan p-value 0,002 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
0,167, hal ini menunjukkan ada hubungan sangat lemah antara tingkat
serviks. Nilai koefisien korelasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa
ada hubungan searah antara dua variabel yang bermakna semakin baik
tingkat pengetahuan wanita usia subur maka semakin baik pula perilaku
Tabel 5. 6 Tabulasi Silang Hubungan Sikap Wanita Usia Subur dengan Perilaku Deteksi
Dini Kanker Serviks
Tabel 5.6 didapatkan sikap wanita usia subur terhadap deteksi dini
Sedangkan, perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks
menunjukkan p-value 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
berarti ada hubungan antara dua variabel yaitu sikap wanita usia subur
0,228, hal ini menunjukkan ada hubungan sangat lemah antara tingkat
serviks. Nilai koefisien korelasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa
ada hubungan searah antara dua variabel yang bermakna semakin positif
sikap wanita usia subur maka semakin baik perilaku dalam deteksi dini
kanker serviks.
BAB VI
PEMBAHASAN
data penelitian di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang yang berjudul
“Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur terhadap Perilaku
yang dilakukan pada bab ini meliputi: karakteristik demografi responden, tingkat
pengetahuan wanita usia subur, sikap wanita usia subur, perilaku deteksi dini
wanita usia subur, hubungan tingkat pengetahuan wanita usia subur dengan
perilaku deteksi dini kanker serviks, dan hubungan sikap wanita usia subur dengan
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia wanita dengan
kejadian kanker serviks, dimana wanita berusia ≥35 tahun dengan kanker
serviks lebih banyak daripada wanita berusia <35 tahun. Resiko kanker serviks
meningkat dua kali setelah wanita berusia 35 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh
58
59
Distribusi usia pertama menikah pada wanita usia subur di wilayah kerja
tahun. Dari data tersebut, terdapat 15,4% wanita usia subur yang menikah di
usia dini. Pada umumnya, usia pertama kali wanita berhubungan seksual
pertama kali melakukan hubungan seksual maka semakin besar risiko terkena
kanker serviks karena pada usia muda sel epital serviks belum siap menerima
matang setelah wanita berusia 20 tahun keatas. Masih rentannya sel mukosa
serviks menyebabkan sel dapat berubah menjadi sel kanker ketika mendapat
menunjukkan bahwa wanita yang menikah di usia ≤20 tahun 2,41 kali lebih
pertama kali di usia >20 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
pada usia <20 tahun 4 kali lebih beresiko daripada wanita yang menikah
subur sebanyak 43% memiliki 2 anak. Berdasarkan data terdapat 5,3% wanita
usia subur yang memiliki >3 anak. Menurut Bramanuditya (2018), salah satu
faktor resiko kanker serviks adalah paritas >3 hal ini disebabkan karena
selama kehamilan terjadi dinamika baru pada epitel metaplastik yang imatur
60
yang mana dapat meningkatkan resiko tranformasi sel serta trauma pada
menjadi stabil sehingga terjadi integrasi DNA virus ke dalam genom sel
bahwa wanita dengan multipara paling tinggi terkena kanker serviks yaitu
kanker serviks.
subur. Banyak wanita yang bergantung dan harus menunggu persetujuan dari
masyarakat akan mempengaruhi fisik, sosial, dan mental dari wanita usia
kesehatan mereka (Heise et al, 1994). Menurut penelitian yang dilakukan oleh
ekonomi dengan perilaku deteksi dini kanker serviks. Penelitian yang dilakukan
mengenai kanker serviks dan deteksi dini kanker serviks (Budiman, Riyanto,
2013). Semakin tinggi tingkat pendidikan individu maka semakin banyak pula
(Notoatmodjo, 2010).
27%. Tingkat pengetahuan wanita usia subur dapat dipengaruhi oleh beberapa
antara pendidikan dengan pengetahuan wanita usia subur tentang tes IVA.
Akan tetapi perlu ditekankan bahwa bukan berarti seseorang dengan tingkat
karena pengetahuan tidak hanya diterima melalui pendidikan formal tetapi juga
Sebagian besar wanita usia subur sebagai IRT yaitu 57,9% dan mayoritas
wanita usia subur yaitu 68,5% memiliki pendapatan keluarga dibawah UMR
antara penghasilan dengan pengetahuan wanita usia subur tentang tes IVA.
hal, maka semakin tinggi tingkat pengetahuan akan hal tersebut. Pengalaman
Riyanto, 2013). Berdasarkan hasil penelitian, 85,4% wanita usia subur tidak
pernah melakukan deteksi dini kanker serviks, hal ini berarti mayoritas wanita
usia subur belum memiliki pengalaman dalam melakukan deteksi dini kanker
serviks.
63
aspek fisik dan psikologis. Pada aspek psikologis, seiring bertambahnya usia
taraf pikir seseorang akan semakin matang dan dewasa. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa mayoritas wanita usia subur berusia ≥35 tahun
diteliti pada penelitian ini adalah budaya dan lingkungan. Budaya dari wanita
usia subur merupakan salah satu faktor yang berpengaruh. Budaya dimana
dilakukan tanpa penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk akan
2013). Selain itu, lingkungan dari wanita usia subur juga memiliki pengaruh
ke dalam diri individu. Reaksi timbal balik tersebut akan direspon sebagai
subur sebanyak 57,3% memiliki sikap positif terhadap deteksi dini kanker
serviks dan 42,7% memiliki sikap negatif. Terdapat beberapa faktor yang
memiliki pendidikan terakhir SLTA sebanyak 41%. Dalam hal sikap, lembaga
sesorang. Individu dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan semakin
2010). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Titisari dkk (2017)
wanita pasangan usia subur mengenai skrining kanker serviks dengan metode
IVA.
Pengaruh dari orang lain yang dianggap penting juga mempengaruhi sikap
dorongan dalam diri wanita usia subur. Dukungan yang diberikan dapat berupa
dukungan materiil maupun non materiil. Menurut Azwar (2008) orang lain di
terciptanya sikap. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
dengan sikap wanita pasangan usia subur melakukan skrining kanker serviks
sikap. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi terjadi
dalam situasi yang melibatkan faktor emosional (Azwar, 2013). Menurut hasil
dengan sikap wanita pasangan usia subur melakukan skrining kanker serviks
dalam melakukan deteksi dini kanker serviks. Namun, bukan berarti responden
yang belum pernah melakukan deteksi dini mutlak memiliki sikap yang negatif.
Dalam hal ini bukan hanya pengalaman pribadi yang berperan tetapi
Sosial budaya termasuk dalam faktor yang berpengaruh pada sikap wanita
deteksi dini kanker serviks (Situmorang dkk, 2020). Pada penelitian ini, tidak
Selain itu, media massa juga merupakan faktor yang berpengaruh pada
sikap wanita usia subur. Menurut penelitian Titisari dkk (2017) menunjukkan
adanya hubungan antara media massa dengan sikap wanita pasangan usia
tentang skrining kanker serviks yang diperoleh responden baik dari petugas
subur sebanyak 85,4% tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks.
Perilaku deteksi dini kanker serviks dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
37,4% memiliki pengetahuan yang cukup dan 57,3% wanita usia subur
memiliki sikap yang positif terhadap deteksi dini kanker serviks. Menurut
sosial ekonomi dari wanita usia subur menunjukkan bahwa mayoritas sebagai
deteksi dini kanker serviks (Damailia dkk, 2015). Hal ini dibuktikan dengan hasil
bahwa terdapat hubungan antara sosial ekonomi wanita pasangan usia subur
dengan pemanfaatan Pap smear. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi
perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks adalah keadaan
bermakna antara sosial budaya dengan pemanfaatan Pap smear oleh wanita
pasangan usia subur. Budaya responden tidak diteliti dalam penelitian ini.
perilaku wanita usia subur dalam melakukan deteksi dini kanker serviks yang
subur dalam deteksi dini kanker serviks. Hal ini selaras dengan penelitian yang
dilakukan oleh Parapat dkk (2016) yang menunjukkan hasil bahwa terdapat
hubungan antara area demografis wanita usia subur dengan perilaku deteksi
dini kanker serviks. Area demografis disini berhubungan dengan jarak dan
Kelurahan Merjosari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang yang mana
letak puskesmas dan fasilitas kesehatan lain sangat strategis di wilayah kota
mendorong wanita usia subur dalam melakukan deteksi dini kanker serviks.
(2020) dengan responden yang sama yaitu wanita usia subur di Kelurahan
perilaku deteksi dini kanker serviks wanita usia subur. Wanita dengan
kali untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dibandingkan dengan wanita
kanker serviks oleh wanita usia subur. Pada penelitian ini, tidak meneliti terkait
kesehatan.
Menurut teori baru yaitu social learning theory (teori belajar sosial) dari
Stimulus akan menjadi teladan dalam berperilaku. Teori belajar sosial dapat
menjelaskan efek media massa kepada perilaku seseorang. Wanita usia subur
Malang
dan perilaku karena memiliki nilai probabilitas < 0,05 yakni 0,002 dan nilai r
0,167. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yakni terdapat
hubungan searah yang sangat lemah antara tingkat pengetahuan wanita usia
70
subur dengan perilaku deteksi dini kanker serviks di wilayah kerja Puskesmas
perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks. Dalam perilaku,
mayoritas wanita usia subur memiliki tingkat pengetahuan cukup yakni 37,4%.
untuk terbentuknya perilaku wanita usia subur dalam hal ini deteksi dini kanker
deteksi dininya maka konsep mengenai hal tersebut akan terbentuk dalam diri
tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks yaitu sebayak 85,4%
Ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker serviks,
salah satunya adalah emosional dari wanita usia subur. Wanita usia subur
yang memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai kanker serviks dan deteksi
melahirkan. Sehingga, wanita usia subur merasa tidak nyaman karena malu
terhadap petugas kesehatan yang memeriksa. Tetapi, ada juga wanita usia
deteksi dini kanker serviks karena ingin tahu kondisi kesehatannya (Sagita dkk,
2020).
6.6 Hubungan Sikap Wanita Usia Subur dengan Perilaku Deteksi Dini
karena memiliki nilai probabilitas < 0,05 yakni 0,000 dan nilai r 0,228. Hal ini
searah yang sangat lemah antara sikap wanita usia subur dengan perilaku
deteksi dini kanker serviks di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.
memberikan reaksi sesuai dengan rangsangan yang diterima, dalam hal ini
bahwa mayoritas wanita usia subur yakni 57,4% memiliki sikap positif terhadap
deteksi dini kanker serviks. Sikap merupakan faktor predisposisi atau faktor
Hubungan sikap wanita usia subur terhadap perilaku deteksi dini kanker
serviks dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Wanita usia subur yang memiliki
sikap negatif dan tetapi melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks
bisa disebabkan karena rasa ingin menghargai informasi dan ajaran yang telah
72
diperoleh. Sedangkan wanita usia subur yang memiliki sikap positif dan
kesehatan, dsb. Wanita usia subur yang memiliki sikap positif tetapi tidak
faktor internal dari individu itu sendiri seperti malu dan takut terhadap hasil
mendapatkan dukungan dari suami ataupun adat dan kebiasaan yang ada.
Sedangkan wanita usia subur dengan sikap negatif dan tidak melakukan
tidak penting untuk dilakukan dan tidak adanya dorongan dari orang yang
dan deteksi dini kanker serviks guna meningkatkan pengetahuan dan sikap
73
mengenai tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur yang berhubungan
dengan perilaku deteksi dini kanker serviks. Selan itu, hasil penelitian ini dapat
menolak untuk mengumpulkan kuesioner langsung pada hari itu dan kuesioner
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku deteksi dini wanita usia subur sebagai
berikut:
1. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi dini kanker serviks
2. Sikap wanita usia subur terhadap deteksi dini kanker serviks di Puskesmas
positif.
74
75
pengetahuan wanita usia subur maka semakin baik perilaku dalam deteksi
5. Ada hubungan searah yang sangat lemah antara sikap wanita usia subur
Malang yang berarti semakin positif sikap wanita usia subur maka semakin
7.2 Saran
1. Bagi wanita usia subur yang telah menikah diharapkan banyak mencari
deteksi dini kanker serviks yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Hal ini
terhadap deteksi dini kanker serviks. Selain itu diharapkan wanita usia
subur rutin melakukan deteksi dini kanker serviks sejak pertama kali
lainnya.
dengan frekuensi yang rutin dalam suatu jangka waktu misalnya satu kali
sikap wanita usia subur serta mempersuasi agar wanita usia subur rutin
deteksi dini kanker serviks oleh wanita usia subur yang dipengaruhi
didalamnya.
77
DAFTAR PUSTAKA
Aziz A., Fidiawati W.A., Suyanto. Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap
Tindakan Tentang Pap Smear dan Inspeksi Visual Asetat pada Wanita
Pekerja Seksual Tidak Langsung di Hotspot X Kecamatan Marpoyan
Damai Pekanbaru sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 2016, vol. 3, no. 2: 1-
16.
Aziz, dkk, 2010. Onkologi Ginekologi: Buku Acuan Nasional, Jakarta, Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Azwar S, 2008. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta, Pustaka
Belajar.
Damalia H.T., Oktavia T.R. Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini Kanker Serviks
Melalui Metode Pap Smear pada Pasangan Usia Subur (PUS). Gaster.
2015, vol. 12, no. 2: 99-107.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2018. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2017: Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan
Metode IVA dan Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (CBE)
menurut Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Jawa Timur tahun 2017,
Tabel 26.
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2018. Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2017:
Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA dan
Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) menurut Kecamatan
dan Puskesmas Kota Malang tahun 2017, Tabel 26.
78
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2019. Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2017:
Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA dan
Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) menurut Kecamatan
dan Puskesmas Kota Malang tahun 2018, Tabel 26.
Fauza M., Aprianti A., Azrimaidalisa A. Faktor yang Berhubungan dengan Deteksi
Dini Kanker Serviks Metode IVA di Puskesmas Kota Padang. Jurnal
Promosi Kesehatan Indonesia. 2018, vol. 14, no. 1: 68-80.
Fitrisia C.A., Khambri D., Utama B.I., Muhammad S. Analisis Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Lesia Pra Kanker Serviks pada Wanita
Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Bungo 1. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2019, vol 8, no. 4: 33-43.
Hanifah L., Fauziah A.N. Hubungan antara Pendidikan dan Penghasilan dengan
Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang IVA Tes. Jurnal Kebidanan
Indonesia. 2019, vol. 10, no. 1: 114-125.
Husnah A. Hubungan Paritas dan Umur dengan Kejadian Kanker Serviks di RSU
PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
2018.
Jayanti A.N., 2020. Hubugan Dukungan Suami dengan Perilaku Deteksi Dini
Kanker Serviks pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas
Dinoyo Kota Malang, Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas
Brawijaya.
Kemenkes RI, 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017: Rekapitulasi Deteksi
Dini Kanker Serviks (IVA) menurut Provinsi s.d tahun 2017, Lampiran 6.41.
Ningsih A. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Deteksi Dini Ca Cerviks
Melalui Metode Iva di Kelurahan Aro Iv Korong Wilayah Kerja Puskesmas
Ktk Kota Solok. Ensiklopedia of Journal. 2019, edisi 2, vol. 1, no.3: 158-
163.
Nisa W., Ginting R., Girsang E. Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Inspeksi
Visual Asam Asetas (IVA) pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja
80
Notoatmodjo S, 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (Edisi Revisi 2012),
Jakarta, Rineka Cipta.
Rasjidi I, 2009. Deteksi Dini, dan Pencegahan Kanker pada Wanita, Jakarta,
Sagung Seto.
Rasyid N., Afni N. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku WUS (Wanita
Usia ubur) tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode IVA (Inspeksi
Visual asam Asetat) di Puskesmas Singgani. Promotif. 2017, vol.1 no. 1:
63-75.
Reproductive age. (n.d.) Medical Dictionary. (2009). Retrieved April 24 2020 from
https://medical-dictionary.thefreedictionary.com/reproductive+age
Riksani R, 2016. Kenali Kanker Serviks Sejak Dini, Yogyakarta, Rapha Publishing.
81
Titisari I., Yanuarini T.A., Antono S.D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap
Pasangan Usia Subur (PUS) Melakukan Skrining Kanker Serviks Metode
IVA di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri. Jurnal
Ilmu Kesehatan. 2017, vol. 5, no. 2.
Ward, Hisley, 2009. Maternal-Child Nursing Care, USA, F.A. Davis Company.
Wigati A., Nisak A.Z. Peran Dukungan Keluarga terhadap Pengambilan Keputusan
Deteksi Dini kanker Serviks. Jurnal Kebidanan. 2017, vol. 1, no. 1: 12-17.
82
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
Judul Penelitian : “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur
Kota Malang”
(085604537098)
Saya adalah mahasiswa semester VIII pada Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakuktas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Dalam rangka untuk menyelesaikan
Tugas Akhir, saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur terhadap Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks di
Puskesmas Dinoyo Kota Malang”
Saya berkeyakinan bahwa penelitian ini memiliki manfaat yang luas, baik untuk
institusi maupun personal dalam upaya peningkatan kesadaran deteksi dini kanker serviks.
Atas ketersediaan dan kerjasama yang baik saya ucapkan terima kasih.
Mengetahui,
Pembimbing I Peneliti,
(Dr. Asti Melani Astari, S.Kp., M.Kep, Sp.Kep.Mat) (Choirunnisa Aprilia Setyo Putri)
LAMPIRAN 4
1. Kami, Dr. Asti Melani Astari, M.Kep, Sp.Mat, Dr. Laily Yuliatun, M,Kep., Ns. Muladefi
Choiriyah, M.Kep., Ns. Ayut Merdikawati, M.Kep., Ns. Nurul Evi, M.Kep., SpMat, Azmiya
Naufala Jayanti, Choirunnisa Aprilia Setyo Putri, Ade Ajeng Aulia, adalah dosen dan
mahasiswa dari Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan
ini meminta Bapak/ibu/sdr untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pelatihan Pada Kader Kesehatan Dan Pasangan Usia Subur Dalam
Deteksi Dini Kanker Payudara Dan Edukasi Kanker Leher Rahim di Puskesmas Dinoyo
Kota Malang”.
2. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kesejahteraan perempuan di kota Malang
khususnya wilayah kerja Puskesmas Dinoyo, melalui pemberian pelatihan pasangan usia
subur tentang deteksi dini kanker payudara dan edukasi kanker leher rahim. Penelitian ini
dapat memberi manfaat yaitu peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pasangan usia
subur dalam deteksi dini ca cerviks dan ca mammae di kota Malang khususnya wilayah
kerja puskesmas Dinoyo.
3. Penelitian ini akan berlangsung selama ± 20 menit dengan bahan penelitian berupa
kuesioner yang akan diambil dengan cara membagikan kepada responden.
4. Keuntungan langsung yang Bapak/ibu/sdr peroleh dengan keikutsertaan Bapak/ibu/sdr
adalah pengalaman sebagai responden dalam sebuah penelitian dan dapat tambahan
informasi terkait deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim.
5. Ketidaknyamanan/ resiko yang mungkin muncul yaitu Bapak/ibu/sdr harus mengisi
kuesioner yang terkait dengan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim yang
mungkin informasi tersebut bersifat rahasia.
6. Pada penelitian ini, prosedur pemilihan subjek yaitu purposive sampling. Mengingat
Bapak/ibu/sdr memenuhi kriteria tersebut, maka peneliti meminta kesediaan Bapak/ibu/sdr
untuk mengikuti penelitian ini setelah penjelasan penelitian ini diberikan. Selama
penelitian, peneliti akan berusaha meminimalkan resiko penelitian dan juga
ketidaknyamanan dengan cara memberikan kesempatan kepada anda untuk
menyampaikan segala bentuk ketidaknyamanan yang berkaitan dengan penelitian selama
proses penelitian berlangsung.
7. Setelah Bapak/ibu/sdr menyatakan kesediaan berpartisipasi dalam penelitian ini, maka
peneliti memastikan Bapak/ibu/sdr dalam keadaan sehat
8. Sebelum pengisian kuisioner/ wawancara, peneliti akan menerangkan cara mengisi
kuesioner kepada Bapak/ibu/sdr, selama 10 menit, sesuai dengan pengalaman yang
Bapak/ibu/sdr alami dengan menggunakan tinta hitam.
9. Selama pengisian kuesioner / wawancara, diperkenankan bagi Bapak/ibu/sdr untuk
menanyakan apabila ada yang belum dipahami dari isi kuisioner.
10. Bapak/ibu/sdr dapat memberikan umpan balik dan saran pada peneliti terkait dengan
proses pengambilan data dengan kuesioner / wawancara baik selama maupun setelah
proses pengisian kuesioner / wawancara secara langsung pada peneliti.
11. Peneliti akan memberikan waktu satu hari pada Bapak/ibu/sdr untuk menyatakan dapat
berpartisipasi / tidak dalam penelitian ini secara sukarela, sehari sebelum pengisian
kuesioner / wawancara.
12. Jika Bapak/ibu/sdr menyatakan bersedia menjadi responden namun disaat penelitian
berlangsung anda ingin berhenti, maka Bapak/ibu/sdr dapat menyatakan mengundurkan
diri atau tidak melanjutkan ikut dalam penelitian ini. Tidak akan ada sanksi yang diberikan
kepada Bapak/ibu/sdr terkait hal ini.
13. Nama dan jati diri Bapak/ibu/sdr akan tetap dirahasiakan, sehingga diharapkan
Bapak/ibu/sdr tidak merasa khawatir dan dapat mengisi kuisioner sesuai kenyataan dan
pengalaman Bapak/ibu/sdr yang sebenarnya.
86
14. Jika Bapak/ibu/sdr merasakan ketidaknyamanan atau dampak karena mengikuti penelitian
ini, maka Bapak/ibu/sdr dapat menghubungi peneliti yaitu Ns. Ayut Merdikawati, M.Kep.
(No. HP 081217334344)
15. Perlu Bapak/ibu/sdr ketahui bahwa penelitian ini telah mendapatkan persetujuan kelaikan
etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
sehingga Bapak/ibu/sdr tidak perlu khawatir karena penelitian ini akan dijalankan dengan
menerapkan prinsip etik penelitian yang berlaku.
16. Hasil penelitian ini kelak akan dipublikasikan namun tidak terdapat identitas Bapak/ibu/sdr
dalam publikasi tersebut sesuai dengan prinsip etik yang diterapkan.
17. Peneliti akan bertanggung jawab secara penuh terhadap kerahasiaan data yang
Bapak/ibu/sdr berikan dengan menyimpan data hasil penelitian yang hanya dapat diakses
oleh peneliti
18. Jika Bapak/ibu/sdr bersedia menjadi partisipan penelitian ini, maka peneliti akan memberi
tanda terima kasih berupa souvenir.
Peneliti Utama
LAMPIRAN 5
INFORMED CONSENT
1. Saya telah mengerti tentang apa yang tercantum dalam lembar penjelasan dan telah
dijelaskan oleh peneliti
2. Dengan ini saya menyatakan bahwa secara sukarela bersedia untuk ikut serta menjadi
salah satu subyek penelitian yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Pada Kader Kesehatan
Dan Pasangan Usia Subur Dalam Deteksi Dini Kanker Payudara Dan Edukasi Kanker
Leher Rahim di Puskesmas Dinoyo Kota Malang”.
Malang,
Saksi I Saksi II
(.....................................) (................................................)
88
LAMPIRAN 6
KUESIONER PENELITIAN
Kode Responden:…………………………
Isilah data dibawah ini dengan lengkap! Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang
menurut pendapat Ibu benar.
Suami Istri
Nama
Usia
Usia Pertama a. < 19 tahun a. < 19 tahun
Menikah b. 20-35 tahun b. 20-35 tahun
c. > 35 tahun c. > 35 tahun
Alamat
Berilah tanda silang (x) untuk salah satu jawaban di bawah ini !
1. Apakah Ibu sudah pernah menerima informasi mengenai deteksi dini kanker
serviks ?
a. Pernah
b. Tidak pernah
Jika pernah, darimana informasi tersebut ibu dapatkan?
Tenaga Kesehatan
Media elektronik (televisi, radio)
Media social (instagram, facebook, twitter, dll)
Keluarga atau saudara
Teman
Buku
Lainnya: ……………………
2. Apakah Ibu pernah melakukan deteksi dini kanker serviks ?
a. Pernah
b. Tidak pernah
Jika pernah,
Dimana Ibu melakukan deteksi dini kanker serviks?
Puskesmas
Rumah Sakit
Lainnya: ……………….
Apa metode yang digunakan?
IVA PAP Smear
Sudah berapa kali melakukan deteksi dini kanker serviks? ………….
Tahun berapa Ibu melakukan deteksi dini kanker serviks? ………….
90
LAMPIRAN 7
Total 15
Total 22
95
LAMPIRAN 8
NIM : 155070200111014
Mengetahui, Malang,……..
(Dr. Asti Melani Astari, S.Kp., M.Kep, Sp.Kep.Mat)(Choirunnisa Aprilia Setyo Putri)
LAMPIRAN 9
LEMBAR KONSULTASI
LAMPIRAN 10
LAMPIRAN 11
LAMPIRAN 12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
TNI/Polri 1 .3 .3 94.7
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jumlah anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tingkat
pengetahuan Perilaku
N 356 356
N 356 356
Perilaku
Kurang 7 89 96
Sikap Perilaku
N 356 356
N 356 356
Perilaku
LAMPIRAN 13
CURICULUM VITAE
No. Hp : 085604537098
Email : choirunnisa.tri@gmail.com
di awal
Riwayat Pendidikan
Riwayat Organisasi
Riwayat Kepanitiaan
LAMPIRAN 14