Diajukan Oleh :
NI PUTU JESICA MAWARNI
16E11567
Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan
(A. Md. Kep) pada Program Studi DIII Keperawatan
STIKES BALI
Diajukan Oleh :
NI PUTU JESICA MAWARNI
NIM: 16E11567
1
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 16E11567
saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
Kasus ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Pembuat pernyataan
NIM : 16E11567
2
MOTTO
3
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Studi Kasus Ni Putu Jesica Mawarni NIM: 16E11567 dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Ibu I dan II dengan P1001 Post Partum Spontan
pembimbing dan dapat diajukan kehadapan Tim Penguji Laporan Kasus pada
Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali (STIKES
BALI).
4
PERNYATAAN PENGESAHAN
Studi kasus dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU I DAN IBU II
DARA RSUD WANGAYA” telah disajikan didepan Dewan Penguji Ujian pada
tanggal 16 Mei 2019 dan di terima serta disahkan oleh Dewan Penguji Karya
Penguji Utama
NL Adi Satriani, S.Kp., M.Kep. Sp. Mat. ..................................
NIDN.
Penguji 1
Ni Made Ayu Wahyuni Pasek, S.ST ....................................
NIP. 197710082005012014
Penguji 2
Ns. Putu Noviana Sagitarini, S.Kep.M.Kes...................................
NIDN.
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan
yang Maha Esa, karena atas Berkat dan Rahmat-Nyalah penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan studi kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ibu
Primipara dengan Post Partum Normal Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD
Wangaya”. Studi kasus ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan di STIKES Bali Program Studi DIII Keperawatan.
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bali Denpasar yang telah memberikan ijin dan
petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan laporan studi kasus ini.
2. Ibu dr. Setiawati Hartawan, M.Kes selaku Direktur RSUD Wangaya Denpasar
beserta staf yang memberi ijin dan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan studi kasus.
3. Bapak Ns. I Gede Satria Astawa, S.Kep., M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali yang telah mengasuh dan
membina kami selama kegiatan pembelajaran dan praktek
4. Ibu NL Adi Satriani, S.Kp., M.Kep. Sp. Mat selaku penguji utama yang telah
memberikan masukan dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan laporan
studi kasus.
5. Ibu Ns. Putu Noviana Sagitarini, S.Kep.M.Kes. selaku pembimbing studi kasus
yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk teori, teknis dan motivasi
dalam penyusunan studi kasus ini.
6. Bapak, Ibu dan keluarga yang telah memberikan dukungan moral, material,
maupun spiritual dan motivasi kepada peneliti dari awal mengikuti pendidikan
hingga saat ini.
6
7. Rekan-rekan mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Sekolah Ilmu Tinggi Kesehatan
Bali yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan studi kasus ini jauh
dari kata sempurna, baik dari materi maupun susunan kata-katanya. Maka dari itu,
dengan hati terbuka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak untuk kesempurnaan studi kasus ini. Akhir kata penulis mengharapkan
semoga studi kasus ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis
khususnya.
Penulis
7
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU NIFAS DENGAN PARTUM SPONTAN BELAKANG KEPALA
DI RUANG RAWAT INAP DARA RSUD WANGAYA
DISUSUN OLEH:
Ni Putu Jesica Mawarni
Program Studi DIII Keperawatan STIKES Bali
Jesicamawarni98@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Berdasarkan data rekam medik RSUD Wangaya Denpasar pada
tahun 2019 diperoleh data tiga bulan terakhir (November 2018 s/d Januari 2019),
dapat diketahui bahwa partus sebanyak 368 kasus yaitu kasus spontan : 182 kasus
dengan rincian sebagai berikut: Ibu dengan partus spontan pada bulan November
2018 sebanyak 46 kasus (25,27%), bulan Desember 2018 sebanyak 66 kasus
(36,26%) dan pada bulan Januari 2019 sebanyak 70 kasus (38,46%). Dapat
disimpulkan bahwa persalinan post partum mengalami peningkatan setiap
bulannya.
Tujuan: Membandingkan Asuhan Keperawatan Pada Dua Ibu Primipara dengan
Post Partum Spontan Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD Wangaya.
Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang
melibatkan dua responden yaitu ibu primipara dengan post partum spontan
belakang kepala.
Hasil: Dari pengkajian pada kedua ibu nifas dapat dirumuskan tiga diagnosa
keperawatan dengan menggunakan prioritas masalah berdasarkan berat ringannya
masalah yang dialami ibu yaitu nyeri akut, risiko infeksi dan kurang pengetahuan.
Intervensi keperawatan sudah disesuaikan dengan intervensi keperawatan pada
tinjauan teori. Semua tindakan keperawatan sudah disesuaikan dengan intervensi
keperawatan yang ada pada teori.
Kesimpulan: Asuhan keperawatan pada Ibu I dan Ibu II dengan tiga diagnose
keperawatan, satu diagnosa yaitu nyeri akut belum teratasi sedangkan diagnosa
risiko infeksi dan kurang pengetahuan sudah teratasi dan sudah sesuai dengan
kriteria hasil yang telah ditentukan pada perencanaan keperawatan.
Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Masa Nifas dan Partum Spontan Belakang
Kepala.
8
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM
...............................................................................................................................
i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
...............................................................................................................................
ii
MOTTO
...............................................................................................................................
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
...............................................................................................................................
iv
LEMBAR PENGESAHAN
...............................................................................................................................
v
KATA PENGANTAR
...............................................................................................................................
vi
ABSTRAK
...............................................................................................................................
viii
DAFTAR ISI
...............................................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL
...............................................................................................................................
xii
DAFTAR BAGAN
...............................................................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
9
...............................................................................................................................
xiv
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
DAFTAR SINGKATAN
...............................................................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Studi Kasus
5
1. Tujuan Umum
5
2. Tujuan Khusus
5
D. Manfaat Studi Kasus
..................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
7
1. Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
7
2. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
10
3. Konsep Teori Persalianan Normal
11
a. Pengertian …………...........................................................................11
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan.....................................11
c. Teori persalinan...................................................................................13
d. Tanda-tanda persalinan........................................................................14
e. Tahap persalinan..................................................................................18
4. Konsep Dasar Nifas
20
10
a. Pengertian masa nifas..........................................................................20
b. Perubahan fisiologi ibu masa nifas......................................................20
c. Adaptasi psikologi ibu masa nifas.......................................................25
d. Tahapan masa nifas..............................................................................26
e. Komplikasi pada masa nifas................................................................27
f. Pemeriksaan penunjang.......................................................................28
g. Penatalaksanaan pada masa nifas........................................................28
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada Ibu Dengan Post
Partum.........................................................................................................32
1. Pengkajian ........
32
2. Diagnosa keperawatan
40
3. Perencanaan keperawatan
41
4. Implementasi keperawatan
49
5. Evaluasi keperawatan
49
C. WOC (Web off caution)
51
BAB III METODE STUDI KASUS
A. Desain Studi Kasus................................................................................................
52
B. Subjek Studi Kasus................................................................................................
52
C. Fokus Studi ...........................................................................................................
52
D. Definisi Operasional..............................................................................................
52
E. Instrument Studi Kasus ........................................................................................
53
F. Metode Pengumpulan Data...................................................................................
54
G. Lokasi dan Waktu..................................................................................................
55
H. Analisa Data dan Penyajian Data .........................................................................
56
11
I. Etika Studi Kasus..................................................................................................
58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ...............................................................................................................61
1. Gambaran lokasi penelitian
61
2. Pengkajian
62
3. Analisa data
77
4. Diagnosa keperawatan
79
5. Intervensi keperawatan
81
6. Implementasi keperawatan
86
7. Evaluasi keperawatan
99
B. Pembahasan ....................................................................................................
103
1. Pengkajian
103
2. Diagnosa
106
3. Intervensi
106
4. Implementasi
108
5. Evaluasi .
109
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
111
B. Saran ..........
112
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
xii
..........................................................................................................
76
Tabel IV.11 Diagnosa Keperawatan Pada Ibu I dan Ibu II
..........................................................................................................
78
Tabel IV.12 Prioritas Diagnosa Keperawatan Ibu I dan Ibu II
..........................................................................................................
80
Tabel IV.13 Intervensi Keperawatan Ibu I dan Ibu II
..........................................................................................................
81
Tabel IV.14 Pelaksanaan Keperawatan Pada Ibu I dan Ibu II
..........................................................................................................
85
Tabel IV.15 Catatan Perkembangan Ibu I dan Ibu II
..........................................................................................................
93
Tabel IV.16 Evaluasi Keperawatan Ibu I dan Ibu II
..........................................................................................................
xiii
DAFTAR BAGAN
13
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 3 : SAP
xiv
DAFTAR SINGKATAN
KH : Kelahiran Hidup
SC : Sectio Caesar
KB : Keluarga Berencena
DM : Diabetes Militus
Hb : Haemoglobin
Ht : Haemotokrit
LK : Lingkar Kepala
PB : Panjang Badan
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
UK : Umur Kehamilan
TTBK/TP :
TP : Tafsiran partus
15
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
16
1
BAB I
PENDAHULUAN
pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Tujuan dari
bagi ibu dan bayi sehingga dibutuhkan peran dari petugas kesehatan untuk
proses persalinan..
Persalinan spontan atau persalinan normal adalah keluarnya hasil
ibu melalui jalan lahirnya (Fitriana, Y & Nurwiandani, W., 2018). Bagi ibu
2013).
Sekitar 830 orang wanita di dunia meninggal setiap harinya pada
pada periode tahun 1994-2012 yaitu pada tahun 1994 sebesar 390 per
100.000 kelahiran hidup, tahun 1997 sebesar 334 per 100.000 kelahiran
hidup, tahun 2002 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2007
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup namun AKI pada tahun 2012
penurunan pada tahun 2014 menjadi 70,5 per 100.000 kelahiran hidup,
kelahiran hidup dan tahun 2016 mengalami penurunan lagi menjadi 78,72
per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2017 turun menjadi
68,6 per 100.000 kelahiran hidup, dimana angka ini merupakan angka
yang paling rendah dalam tiga tahun terakhir. Jika dilihat dari jumlah
absolut kematian ibu per kabupaten/ kota dalam lima tahun, jumlah
tahun 2019 diperoleh data tiga bulan terakhir (November 2018 s/d Januari
2019), dapat diketahui bahwa partus sebanyak 368 kasus yaitu kasus
spontan : 182 kasus dengan rincian sebagai berikut: Ibu dengan partus
Desember 2018 sebanyak 66 kasus (36,26%) dan pada bulan Januari 2019
4
Kota Denpasar”.
B. Rumusan Masalah
RSUD Wangaya”.
5
berikut :
a. Membandingkan pengkajian keperawatan pada Ibu Primipara
kepala.
c. Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
belakang kepala.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
anterior vagina.
6) Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas
kaudal ventral.
8) Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi bawah anus. Batas
supravaginalis.
3) Corpus uteri
Terdiri dari: paling luar lapisan serosa/peritoneum yang
vesica urinaria.
4) Tuba falopi
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus mulleri. Sepasang
2014).
Persalinan spontan atau persalinan normal adalah proses lahirnya
hasil konsepsi (bayi dan plasenta) melalui jalan lahir pada usia
mengedan.
2) Pasagge (jalan lahir)
Jalan lahir terdiri dari jalan lahir keras (pelvis/ panggul) dan jalan
sikap dan posisi janin. Plasenta juga melewati jalan lahir, oleh
(Widiastini, 2014).
c. Ada beberapa teori yang menyatakan penyebab terjadinya persalinan
antara lain:
1) Teori keregangan rahim
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas
persalinan.
4) Teori prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh desidua, meningkat sejak usia
menimbulkan persalinan.
5) Teori hipotalamus-pituitari dan gandula suprarenalis
13
hipotalamus.
b) Glandula suprarenal merupakan pemicu terjadinya
persalinan.
6) Teori iritasi mekanik
Pada bagian belakang serviks terdapat ganglion servikale Bila
b) Pollakisuria
Pada akhir bulan ke-9, berdasarkan hasil pemeriksaan
berkurang.
(4) Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan
serviks.
d) Perubahan serviks
Pada akhir bulan ke-9 hasil pemeriksaan serviks
tertutup.
e) Energi spurt
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira-
bagian depan.
(2) Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat
intensitasnya.
(3) Jika di bawa berjalan bertambah kuat.
(4) Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau
pembukaan serviks.
b) Bloody show
Bloody show merupakan lendir disertai darah dari jalan lahir
banyak dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah
subfase, yaitu :
(1) Akselerasi, berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4
cm.
(2) Dilatasi maksimal, berlangsung dengan cepat menjadi 9
cm (lengkap).
2) Kala II
Kala II merupakan kala yang dimulai dari pembukaan lengkap
pada satu jam pertama setiap 15 menit dan 30 menit pada satu
kehamilan.
b) Kardiak output
Pada kala satu dan kala dua kardiak output akan meningkan
3) Sistem reproduksi
a) Uterus
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil sehingga
c) Serviks
20
akan menutup.
d) Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan
laktasi.
Air Susu Ibu (ASI) yang muncul pertama kali yaitu
putih.
4) Sistem perkemihan
Terdapat spasine sfinger dan edema leher buli-buli akibat
waktu 6 minggu.
5) Sistem gastrointestinal
Usus akan kembali normal dalam waktu 3-4 hari. Asupan
6) Sistem endokrin
Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam setelah
involusi.
8) Sistem integument
a) Penurunan melanin umumnya setelah persalinan
harapan untuk masa yang akan datang. Pada tahap ini wanita
2) Taking In
Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan, ibu baru pada
bayinya. Pada masa ini ibu agak sensitif dan merasa tidak mahir
oleh menyusui yang kontinu sehingga sisa Air Susu Ibu (ASI)
24
2017).
f. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada ibu post partum yaitu
ASI.
25
b) Rawat gabung
Dengan dirawat gabung antara ibu dan bayi akan lebih banyak
ASI.
(4) Luka jahitan epiostomi: apakah baik atau terbuka dan
setelah menyusui.
(4) Tambahan kalori 500 mg sehari.
(5) Konsumsi tablet vitamin A dan zat besi selama nifas.
b) Higienis
(1) Kebersihan tubuh secara keseluruhan (mandi minimal 2
kali sehari).
(2) Ganti baju minimal 1 kali sehari.
(3) Ganti celana dalam minimal 2 kali sehari.
(4) Bersihkan payudara terutama puting susu sebelum
menyusui bayi.
c) Perawatan perineum.
(1) Usahakan luka selalu dalam keadaan kering (keringkan
d) Istirahat tidur
(1) Istirahat malam 6-8 jam.
(2) Istirahat siang 1-2 jam.
(3) Tidurlah ketika bayi sedang tidur.
(4) Tidurlah bersebelahan dengan bayi.
e) Ambulasi
Melakukan aktivitas ringan sedini mungkin segera setelah
partus.
f) Keluarga berencana (KB)
(1) Jelaskan masing-masing metode alat kontrasepsi.
(2) Pastikan pilihan alat kontrasepsi yang paling sesuai
untuk mereka.
(3) Diskusikan dengan suami.
(4) Kaji keinginan pasangan mengenai siklus reproduksi
lokasi iritasi.
(4) Olesi kulit iritasi dengan salep sesuai dengan resep
kelapa.
(5) Usahakan menjemur bayi tiap pagi antara pukul 07.00
(Nursalam, 2013).
a. Data subyektif
1) Biodata lengkap ibu dan suami meliputi nama, umur, agama,
2009).
2) Riwayat pasien
a) Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan ibu
(Sulistyawati, A. 2009).
b) Riwayat kesehatan
(1) Riwayat kesehatan yang lalu
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan
menyertainya.
c) Riwayat perkawinan
Data yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status
atau tidak yang bisa berpengaruh pada masa nifas saat ini.
29
e) Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah ibu pernah ikut KB dengan
makanan pantangan.
(2) Eliminasi
Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang
jumlahnya.
(3) Istirahat
Menggambarkan pola istirahat dan tidur ibu, berapa jam ibu
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum untuk mengetahui kondisi ibu dengan
(2) Lemah: ibu dimasukan dalam kreteria ini jika ibu kurang
dan suhu.
c) Pemeriksaan wajah
Bentuk wajah simetris atau tidak, ada atau tidaknya lesi,
d) Pemeriksaan kepala
Bentuk simetris atau tidak, persebaran rambut merata atau
yang rontok.
e) Pemeriksaan mata
Konjungtiva pucat atau tidak, sklera, kebersihan mata,
bau).
j) Pemeriksaan leher
Pembesaran kelenjar limfe dan bendungan vena jugularis.
k) Pemeriksaan thorak
Bentuk simetri atau tidak, observasi retraksi otot dada, adanya
2 detik.
o) Pemeriksaan genetalia dan anus
Genetalia : kebersihan, pengeluaran pervagina,
infeksi vagina.
Anus : kebersihan anus, ada atau tidaknya
haemoroid.
2) Data penunjang
Laboratorium: kadar Hb, Hmt (Haematokrit), kadar leukosit
3) Data bayi
Mencakup pengertian tentang jenis kelamin bayi, keadaan bayi
yang terdapat pada bayi serta keadaan tali pusat dan plasenta.
33
3) Data keluarga
Mencakup tentang riwayat kesehatan keluarga, peran keluarga,
keluarga.
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan
episiotomi.
d. Kurang pengetahuan tentang perawatan diri dan bayi berhubungan
mekanis.
f. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan kesulitan mendekati
Intervensi :
cairan.
4) Anjurkan klien untuk minum ±2500 cc per hari
Rasional: pemenuhan kebutuhan cairan dasar membantu
Intervensi :
1) Observasi tanda-tanda vital khususnya suhu setiap 4 jam
Rasional : peningkatan tanda-tanda vital menunjukkan
adanya infeksi.
2) Observasi pengeluaran lochea serta karakteristiknya
Rasional : lochea secara normal mempunyai bau amis
secara dini
4) Anjurkan ibu untuk mengganti pembalut 3 kali sehari,
yang dirasakan
4) Delegatif pemberian analgetika
Rasional : mengurangi nyeri secara konservatif.
d. Kurang pengetahuan tentang perawatan diri dan bayi
partum.
Rasional : mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu
post partum.
4) Demonstrasikan cara merawat payudara, memandikan bayi
informasi.
37
mekanis
Tujuan : pola berkemih tetap lancar
Kriteria hasil:
1) Ibu dapat berkemih dengan lancar
2) Tidak ada distensi kandung kemih
Intervensi :
1) Perhatian dan catat jumlah, warna dan konsistensi urine
Rasional : memantau haluaran urine dan adanya
perdarahan
2) Berikan cairan peroral (6-8 gelas/hari)
Rasional : memperhatikan hidrasi dan aliran urine yang
baik
3) Palpasi kandung kemih
Rasional : mengetahui apakah kandung kemih dalam
menonjol.
Tujuan : menyusui efektif
Kriteria hasil:
1) Puting susu ibu menonjol keluar
2) Ibu dapat menyusui dengan baik
3) Kebutuhan bayi akan ASI terpenuhi
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan ibu tentang laktasi
Rasional : mengetahui pemahaman ibu mengenai laktasi
2) Ajarkan ibu cara menyusui yang benar
38
menyusui
3) Beri penjelasan tentang pentingnya laktasi
Rasional : laktasi meningkatkan asupan yang adekuat.
g. Risiko konstipasi berhubungan dengan nyeri pada perineum
Tujuan : konstipasi tidak terjadi
Kriteria hasil:
1) Ibu BAB 1-2 kali sehari
2) Tidak ada distensi pada abdomen
Intervensi :
1) Auskultasi adanya bising usus, perhatian kebiasaan
pengosongan normal
Rasional : mengevaluasi abnormalitas pada usus
2) Palpasi abdomen, perhatikan distensi abdomen
Rasional : mengetahui adanya pembentukan gas dan
ambulasi dini.
Rasional : latihan kaki mengencangkan otot-otot abdomen
3) Nadi 60-100x/menit
Intervensi :
1) Tentukan tingkat ansietas ibu dan sumber dari masalah
Rasional : mengetahui tingkat kecemasan ibu
2) Bantu ibu dalam mengidentifikasi mekanisme koping yang
efektif
Rasional: membantu memfasilitasi adaptasi yang positif
meningkatkan ansietas.
4. Pelaksanaan
Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk
2013).
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
BAB III
METODE STUDI KASUS
studi kasus. Studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah
asuhan keperawatan pada ibu primipara dengan post partum spontan belakang
primipara yaitu Ibu I “TR” dan Ibu II “YM” dengan diagnose post partum
C. Fokus Studi
Fokus studi kasus ini adalah memberikan asuhan keperawatan pada ibu
keperawatan pada ibu dengan post partum (primipara) yang dimulai secara
ibu yang memiliki data homogen yaitu usia yang hampir sama, sama-sama
menulis, tidak mengalami gangguan jiwa, ibu sangat kooperatif dan mau
data yang didapatkan oleh penulis baik dari catatan medis maupun tim
wawancara didapat data yaitu identitas ibu, keluhan utama ibu masuk
54
kesehatan masa lalu ibu, riwayat penyakit keluarga, data bio, psiko, social
dan spiritual.
2. Observasi
Observasi merupakan kegiatan mengamati perilaku dan keadaan ibu untuk
memperoleh data tentang masalah kesehatan ibu. Dalam studi kasus ini
dengan metode observasi data yang didapat yaitu keadaan umum ibu dan
3. Pemeriksaan fisik
Dalam studi kasus ini menggunakan metode pemeriksaan fisik untuk
data-data lain yang relevan dengan kondisi ibu. Dalam studi kasus ini
seharusnya waktu perawatan ibu 3x24 jam namun hanya dilaksanakan selama
rumah sebanyak 2 kali pada ibu I dan ibu II. Pada ibu I “TR” dilakukan mulai
kunjungan rumah pada tanggal 6 dan 7 April 2019. Pada Ibu II “YM”
dan dilanjutkan dengan kunjungan rumah pada tanggal 12 dan 13 April 2019.
sangat penting yang harus dikerjakan dan dilalui oleh seorang peneliti.
dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan
dan dokumen atau catatan medis. Hasil ditulis dalam bentuk catatan
identitas dari klien. Dalam studi kasus ini sudah dapat disajikan dalam
terakhir evaluasi keperawatan. Selain dalam bentuk table studi kasus ini
juga disajikan dalam bentuk narasi pada pembahasan dan kesimpulan, dan
perbedaan ibu I dan ibu II pada pembahasan dan selanjutnya dapat ditarik
hanya metode desain, dan aspek lainnya, tetapi assda hal yang sangat penting
dan serius yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu “Ethical Principles”.
Hal ini memang menjadi pertimbangan dan hal mutlak yang harus dipatuhi
pada ibu dan keluarga untuk meminta persetujuan bahwa ibu akan dijasikan
informasi dan bersedia menjadi partisipan dalam studi kasus ini, ibu harus
pasien hanya menggunakan inisial saja. Dalam studi kasus ini nama asli ibu
saja.
5. Confidentiality (kerahasiaan)
a. Mencantumkan identifikasi informa (nama, alamat) ketika memang
fiktif.
Dalam studi kasus ini data yang didapatkan dari ibu maupun keluarga
Ibu I
Kamis, 3 Mengkaji tingkat pengetahuan ibu tentang cara memandikan bayi dan DS: Ibu mengatakan belum mengerti cara Jesica
4 April merawat tali pusat. memandikan bayi dan merawat tali
2019 pusat.
Pukul DO: Ibu tampak bertanya-tanya tentang
08.10 cara memandikan bayi dan merawat
WITA tali pusat.
Pukul 3 Memberi informasi tentang cara memandikan bayi dan merawat tali DS:- Jesica
09.00 pusat. DO: Ibu tampak menyimak dengan baik
WITA apa yang dijelaskan oleh perawat.
Pukul 3 Mendemonstrasikan tentang cara memandikan bayi dan merawat tali DS: Ibu mengatakan mengerti dengan Jesica
09.20 pusat. peragaan yang dilakukan oleh
WITA perawat dan ibu mengatakan pasti
bisa melakukannya sendiri
DO:Ibu tampak mengerti cara
memandikan bayi dan perawatan tali
pusat.
Pukul 3 Mengevaluasi pemberian informasi yang telah diberikan dengan DS: Ibu mengatakan sudah mengerti cara Jesica
09.30 menganjurkan ibu mengulang informasi yang diberikan memandikan bayi dan merawat tali
WITA pusat.
85
DO: Ibu tampak mengerti dengan apa
yang dijelaskan dan mampu
mengulang penjelasan yang
diberikan.
Pukul 1 Memberikan obat Asam mefenamat 500 mg DS: - Jesica
11.00 DO: Obat tampak sudah diminum dan
WITA tidak ada reaksi alergi.
Pukul 1, 2 Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital DS: - Jesica
11.05 DO: TD:110/80 mmHg, S: 36,60C, N:
WITA 89x/menit, RR: 20x/menit
Pukul 1, 2 Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital bayi DS: - Jesica
11.10 DO: S: 36,80C, HR: 140x/menit, RR:
WITA 48x/menit
Pukul 1 Mengobservasi keluhan nyeri dengan tehnik PQRST DS: Ibu mengatakan nyeri pada luka Jesica
11.30 jahitan bekas robekan setelah
WITA melahirkan, ibu mengatakan nyeri
seperti teriris-iris, ibu mengatakan
skala nyeri 3 dari skala nyeri yang
diberikan, nyeri dirasakan saat ibu
bergerak.
DO: Ibu tampak meringis saat
menggerakkan tubuhnya
Pukul 1 Memberi ibu posisi nyaman seperti semi fowler atau miring kanan dan DS: Ibu mengatakan merasa nyaman Jesica
11.40 kiri dengan posisi yang diberikan.
WITA DO: Ibu tampak nyaman dengan posisi
yang diberikan.
Pukul 1 Mengajarkan tehnik distraksi seperti membaca, mengobrol dengan DS: Ibu mengatakan nyeri sedikit Jesica
11.45 keluarga dan tehnik distraksi seperti menarik nafas dalam saat nyeri berkurang.
WITA DO: Pasien tampak sedikit meringis saat
menggerakkan badannya.
Pukul 2 Mengobservasi tanda-tanda infeksi (rubor, kalor, tumor, dolor, dan DS: - Jesica
86
12.30 fungsiolasia) DO: Tidak tampak tanda-tanda infeksi
WITA
Pukul 2 Mengobservasi pengeluaran lochea beserta karakteristik (bau, jumblah DS: Ibu mengatakan sejak pagi sudah Jesica
12.32 dan warna) mengganti pembalut sebanyak satu
WITA kali.
DO: Pembalut tampak terisi sebagian,
terdapat lochea rubra dengan
karakteristik berwarna merah, dan
bau khas darah.
Pukul 2 Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda infeksi (rubor, kalor dolor, tumor, DS: Ibu mengatakan mengerti dengan apa Jesica
12.35 dan fungsiolasia) yang sudah dijelaskan perawat
WITA DO: Ibu tampak mengerti dengan apa
yang dijelaskan
Pukul 2 Memberikan ibu KIE tentang vulva hygiene dan menyarankan ibu DS: Ibu mengatakan mengerti dengan apa Jesica
12.40 untuk mengganti pembalut setiap kali pembalut terasa penuh yang dijelaskan perawat.
WITA DO: Ibu tampak mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
Pukul 2 Menjelaskan kepada ibu cara cebok yang benar, menganjurkan ibu DS: Ibu mengatakan mengerti dengan apa Jesica
12.45 sebelum dan sesudah cebok untuk mencuci tangan yang bersih yang dijelaskan perawat.
WITA DO: Ibu tampak mengerti dengan
penjelasan yang diberikan dan
mampu mengulangnya kembali.
Pukul 2 Memberikan obat Cefadroxil 500mg DS: - Bidan
15.00 DO: Obat tampak sudah diminum dan
WITA tidak ada reaksi alergi.
Pukul 1, 2 Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital DS: - Bidan
17.05 DO: TD:120/80 mmHg, S: 36,50C, N:
WITA 86x/menit, RR: 20x/menit
Pukul 1, 2 Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital bayi DS: - Bidan
17.10 DO: S: 36,90C, HR: 146x/menit, RR:
WITA 49x/menit
87
Pukul 1 Memberikan obat Asam mefenamat 500 mg DS: - Bidan
19.00 DO: Obat tampak sudah diminum dan
WITA tidak ada reaksi alergi.
Jumat, 1, 2 Memberikan obat Asam mefenamat 500 mg dan Cefadroxil 500 mg DS: - Bidan
5 April DO: Obat tampak sudah diminum dan
2019 tidak ada reaksi alergi.
Pukul
03.00
WITA
Pukul 1, 2 Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu DS:- Jesica
05.00 DO: TD:120/80 mmHg, S: 36,90C, N:
WITA 84x/menit, RR: 20x/menit
Pukul 1, 2 Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital bayi DS: - Bidan
05.05 DO: S: 37,10C, HR: 145x/menit, RR:
WITA 49x/menit
Pukul 1 Mengobservasi keluhan nyeri dengan tehnik PQRST DS: Ibu mengatakan nyeri pada luka Bidan
08.00 jahitan bekas robekan setelah
WITA melahirkan, ibu mengatakan nyeri
seperti teriris-iris, ibu mengatakan
skala nyeri 3 dari skala nyeri yang
diberikan, nyeri dirasakan saat ibu
bergerak.
DO: Ibu masih tampak sedikit meringis
saat menggerakkan tubuhnya
Pukul 1 Mengajarkan tehnik distraksi seperti membaca, mengobrol dengan DS: Ibu mengatakan nyeri sedikit Jesica
08.10 keluarga dan tehnik distraksi seperti menarik nafas dalam saat nyeri berkurang.
WITA DO: Pasien tampak sedikit meringis saat
menggerakkan badannya.
88
Pukul 2 Mengobservasi tanda-tanda infeksi (rubor, kalor, tumor, dolor, dan DS: - Jesica
08.25 fungsiolasia) DO: Tidak tampak tanda-tanda infeksi
WITA
Pukul 2 Mengobservasi pengeluaran lochea beserta karakteristik (bau, jumlah DS: Ibu mengatakan sudah mengganti Jesica
08.26 dan warna) pembalut sebanyak satu kali saat
WITA mandi pagi.
DO: Pembalut terisi sepertiga bagian,
terdapat lochea rubra dengan
karakteristik berwarna merah, dan
bau khas darah.
Pukul 1, 2, Follow up hasil visite dokter dengan hasil visite KU ibu baik, KU bayi DS: Ibu mengatakan mengerti dengan Jesica
09.20 3 baik dan instruksi dokter ibu dan bayi BPL. intruksi yang diberikan dan merasa
WITA senang karena ibu dan bayi sudah
diperbolehkan pulang.
DO: Ibu tampak mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
Pukul Memberikan ibu dischard planing tentang imunisasi lanjutan pada bayi, DS: Ibu mengatakan mengerti dengan Jesica
09.25 tanda bahaya nifas dan kontrol selanjutnya penjelasan yang diberikan dan akan
WITA berusaha melaksanakannya.
DO: Ibu tampak mengerti dengan
penjelasan yang diberikan perawat.
89
Pukul 1,2 Mengobservasi KU bayi dan tanda-tanda vital bayi DS:-
15.40 DO: S: 37,10C, RR: 49x/menit.
WITA
Pukul 1 Mengobservasi skala nyeri yang dirasakan oleh ibu DS: Ibu mengatakan masih merasa sakit
15.45 pada bagian luka jahitan jalan lahir,
WITA skala nyeri yang dirasakan ibu 3 dari
1-10 skala nyeri yang diberikan,
nyeri dirasakan seperti teriris-iris
dan semakin terasa jika ibu merubah
posisi.
DO: Ibu tampak sedikit meringis saat
bergerak.
Pukul 2 Mengevaluasi penyuluhan yang diberikan di Rumah Sakit mengenai DS: Ibu mengatakan sudah menerapkan
15.55 cara pencegahan terjadinya infeksi salah satunya dengan menerapkan cara cebok yang benar dan selau
WITA cara cebok yang benar. mengeringkan luka jahitan apabila
selesai BAB dan BAK dan ibu
mengatakan luka masih lembab
tidak ada tanda-tanda infeksi.
DO: Ibu tampak mau menerapkan cara
pencegahan infeksi.
Pukul 3 Mengevaluasi cara ibu memandikan bayi dan merawat tali pusat. DS: Ibu mengatakan sudah bisa
16.30 memandikan bayinya namun masih
WITA didampingi oleh ibu mertuanya
DO: Ibu tampak sedang berusaha mandiri
dalam memandikan bayi dan
merawat tali pusat namun masih
tampak ibu mertua mendampingi
ibu.
90
Minggu 1,2 Mengobservasi KU ibu dan tanda-tanda vital ibu DS: -
, 7 April DO: TD:120/80 mmHg, S: 36,70C, N:
2019 82x/menit, RR: 20x/menit
Pukul
16.00
WITA
Pukul 1, 2 Mengobservasi KU bayi dan tanda-tanda vital bayi DS:-
16.10 DO: S: 36,80C, RR: 45x/menit.
WITA
Pukul 1 Mengobservasi skala nyeri yang dirasakan oleh ibu DS: Ibu mengatakan masih merasa sakit
16.15 pada bagian luka jahitan
WITA melahirkan, skala nyeri yang
dirasakan ibu 2 dari 1-10 skala nyeri
yang diberikan, nyeri dirasakan
seperti teriris-iris dan nyeri tidak
bertambah saat ibu bergerak.
DO: Ibu tampak tidak meringis lagi saat
bergerak
Pukul 2 Memberikan ibu motivasi agar tetap menerapkan cara cebok yang DS: Ibu mengatakan akan tetap
16.20 benar. menerapkan cara cebok yang benar
WITA agar tidak terjadi infeksi dan ibu
mengatakan tidak ada tanda-tanda
infeksi luka masih lembap
DO: Ibu tampak mau menerapkan intruksi
yang diberikan.
91
Pukul 3 Mengevaluasi cara ibu dalam memandikan bayi dan merawat tali pusat DS: Ibu mengatakan sudah berani
16.45 bayi memandikan bayinya sendiri tanpa
WITA didampingi oleh ibu mertua.
DO: Ibu tampak mandiri dalam
memandikan dan melakukan
perawatan tali pusat pada bayinya
tanpa didampingi oleh ibu
mertuanya.
Ibu II
Selasa, 3 Mengkaji tingkat pengetahuan ibu tentang cara memandikan bayi dan DS: Ibu mengatakan pernah melihat Jesica
10 April merawat tali pusat kakak sepupunya memandikan bayi
2019 tetapi ibu tidak mengetahui cara
Pukul memandikan bayi yang benar dan
08.30 merawat tali pusat karena ini
WITA merupakan kelahiran anak pertama
DO: Ibu tampak bertanya-tanya tentang
cara memandikan bayi baru lahir
dan perawatan tali pusat.
Pukul 1, 2 Memberikan obat Asam Mefenamat 500mg dan Cefadroxil 500mg DS: - Jesica
09.00 DO: Obat tampak sudah diminum dan
WITA tidak ada reaksi alergi.
Pukul 1, 2 Mengobervasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu DS: - Jesica
11.00 DO: TD:120/80 mmHg, S: 36,60C, N:
WITA 78x/menit, RR: 20x/menit
Pukul 1, 2 Mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan umum bayi DS: - Jesica
11.05 DO: S: 36,80C, HR: 143x/menit, RR:
WITA 49x/menit
Pukul 1 Mengobservasi keluhan nyeri dengan tehnik PQRST DS: Ibu mengatakan nyeri pada luka Jesica
92
11.10 jahitan bekas robekan setelah
WITA melahirkan, nyerinya seperti teriris-
iris, ibu mengatakan skala nyerinya 4
dari 0-10 skala nyeri yang diberikan
DO: Ibu tampak meringis saat
mmenggerakkan tubuhnya
Pukul 1 Memberi ibu posisi nyaman seperti semi fowler atau miring kanan dan DS: Ibu mengatakan merasa nyaman Jesica
11.14 kiri dengan posisi yang diberikan.
WITA DO: Ibu tampak nyaman dengan posisi
yang diberikan
Pukul 1 Mengajarkan tehnik distraksi seperti membaca, mengobrol dengan DS: Ibu mengatakan nyeri sedikit Jesica
11.16 keluarga dan tehnik distraksi seperti menarik nafas dalam saat nyeri berkurang.
WITA DO: Pasien tampak sedikit meringis saat
menggerakkan badannya.
Pukul 2 Mengobservasi pengeluaran lochea beserta karakteristik (bau, jumblah DS: Ibu mengatakan sejak pagi sudah Jesica
11.30 dan warna) mengganti pembalut sebanyak satu
WITA kali.
DO: pembalut terisi setengah bagian,
terdapat lochea rubra dengan
karakteristik berwarna merah, , dan
bau khas darah.
Pukul 2 Mengobservasi tanda-tanda infeksi (rubor, kalor, tumor, dolor, dan DS: - Jesica
11.32 fungsiolasia) DO: Tidak tampak tanda-tanda infeksi
WITA
Pukul 2 Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda infeksi (rubor, kalor dolor, tumor, DS: Ibu mengatakan mengerti dengan apa Jesica
11.35 dan fungsiolasia) yang sudah dijelaskan perawat
WITA DO: Ibu tampak mengerti dengan apa
yang dijelaskan.
Pukul 2 Memberikan ibu KIE tentang vulva hygiene dan menyarankan ibu DS: Ibu mengatakan mengerti dengan apa Jesica
11.40 untuk mengganti pembalut setiap kali pembalut terasa penuh yang dijelaskan perawat.
93
WITA DO: Ibu tampak mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
Pukul 2 Menjelaskan kepada ibu cara cebok yang benar, menganjurkan ibu DS: Ibu mengatakan mengerti dengan apa Jesica
11.45 sebelum dan sesudah cebok untuk mencuci tangan yang bersih yang dijelaskan perawat.
WITA DO: Ibu tampak mengerti dengan
penjelasan yang diberikan dan
mampu mengulangnya kembali.
Pukul 1 Memberikan obat Asam mefenamat 500 mg DS: - Bidan
17.00 DO: Obat tampak sudah diminum dan
WITA tidak ada reaksi alergi.
Pukul 1, 2 Mengobervasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu DS: - Bidan
17.10 DO: TD:120/80 mmHg, S: 36,60C, N:
WITA 76x/menit, RR: 20x/menit
Pukul 1, 2 Mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan umum bayi DS: - Bidan
17.05 DO: S: 36,80C, HR: 148x/menit, RR:
WITA 48x/menit
Pukul 2 Memberikan obat Cefadroxil 500mg DS: - Bidan
21.00 DO: Obat tampak sudah diminum dan
WITA tidak ada reaksi alergi.
Rabu, 1 Memberikan obat Asam mefenamat 500 mg DS: - Bidan
11 April DO: Obat tampak sudah diminum dan
2019 tidak ada reaksi alergi.
Pukul
01.00
WITA
Pukul 1, 2 Mengobervasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu DS: - Bidan
05.00 DO: TD:120/80 mmHg, S: 36,50C, N:
WITA 88x/menit, RR: 20x/menit
Pukul 1, 2 Mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan umum bayi DS: - Bidan
DO: S: 36,90C, HR: 146x/menit, RR:
94
05.05 48x/menit
WITA
Pukul 1 Mengobservasi keluhan nyeri dengan tehnik PQRST DS: Ibu mengatakan nyeri pada luka Jesica
08.00 jahitan bekas robekan setelah
WITA melahirkan, nyerinya seperti teriris-
iris, ibu mengatakan skala nyerinya 3
dari 0-10 skala nyeri yang diberikan
DO: Ibu masih tampak meringis saat
menggerakkan tubuhnya.
Pukul 1 Mengajarkan tehnik distraksi seperti membaca, mengobrol dengan DS: Ibu mengatakan nyeri sedikit Jesica
08.05 keluarga dan tehnik distraksi seperti menarik nafas dalam saat nyeri berkurang.
WITA DO: Pasien tampak sedikit meringis saat
menggerakkan badannya.
Pukul 1 Memberikan obat Asam mefenamat 500 mg dan Cefadroxil 500 mg DS: - Jesica
09.00 DO: Obat tampak sudah diminum dan
WITA tidak ada reaksi alergi.
Pukul 3 Memberi informasi tentang cara memandikan bayi dan merawat tali DS:- Jesica
09.10 pusat DO: Ibu tampak menyimak dengan baik
WITA apa yang dijelaskan oleh perawat.
Pukul 3 Mendemonstrasikan tentang cara memandikan bayi dan merawat tali DS: Ibu mengatakan mengerti dengan Jesica
09.20 pusat peragaan yang dilakukan oleh
WITA perawat
DO:Ibu tampak mengerti cara
memandikan bayi dan perawatan tali
pusat.
Pukul 3 Mengevaluasi pemberian informasi yang telah diberikan dengan DS: Ibu mengatakan sudah mengerti cara Jesica
09.30 menganjurkan ibu mengulang informasi yang diberikan memandikan bayi dan merawat tali
WITA pusat.
95
DO: Ibu tampak mengerti dengan apa
yang dijelaskan dan mampu
mengulang penjelasan yang diberikan.
Pukul 1, 2, Follow up hasil visite dokter dengan hasil visite KU ibu baik, KU bayi DS: Ibu mengatakan mengerti dengan Jesica
09.35 3 baik dan instruksi dokter ibu dan bayi BPL. intruksi yang diberikan.
WITA DO: Ibu tampak mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
Pukul Memberikan ibu dischard planing tentang imunisasi lanjutan pada DS: Ibu mengatakan mengerti dengan Jesica
09.40 bayi,tanda bahaya nifas dan kontrol selanjutnya penjelasan yang diberikan dan akan
WITA berusaha melaksanakannya.
DO: Ibu tampak mengerti dengan
penjelasan yang diberikan perawat
Jumat, 1,2 Mengobervasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu DS: -
12 April DO: TD:120/80 mmHg, S: 36,60C, N:
2019 78x/menit, RR: 20x/menit
Pukul
16.15
WITA
Pukul 1,2 Mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan umum bayi DS: -
16.25 DO: S: 36,70C, RR: 45x/menit
WITA
Pukul 1 Mengobservasi skala nyeri yang dirasakan oleh ibu DS: Ibu mengatakan masih merasa sakit
16.30 pada bagian luka jahitan
WITA melahirkan, skala nyeri yang
dirasakan ibu 2 dari 1-10 skala nyeri
yang diberikan, nyeri dirasakan
seperti teriris-iris dan nyeri tidak
bertambah saat ibu bergerak.
96
DO: Ibu tampak tidak meringis lagi saat
bergerak.
Pukul 2 Mengevaluasi penyuluhan yang diberikan di Rumah Sakit mengenai DS: Ibu mengatakan sudah menerapkan
16.45 cara pencegahan terjadinya infeksi salah satunya dengan menerapkan cara cebok yang benar dan selau
WITA cara cebok yang benar. mengeringkan luka jahitan apabila
selesai BAB dan BAK.
DO: Ibu tampak mau menerapkan cara
pencegahan infeksi.
Pukul 3 Mengevaluasi cara ibu memandikan dan merawat tali pusat bayi DS: Ibu mengatakan memandikan dan
17.00 merawat tali pusat anaknya sendiri
WITA tanpa bantuan orang lain.
DO: Ibu tampak mandiri dalam
memandikan dan merawat tali pusat
bayinya.
Sabtu, 1,2 Mengobervasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu DS: -
13 April DO: TD:120/80 mmHg, S: 36,50C, N:
2019 78x/menit, RR: 20x/menit
Pukul
15 .30
WITA
Pukul 1,2 Mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan umum bayi DS: -
15.40 DO: S: 36,60C, RR: 47x/menit
WITA
Pukul 1 Mengobservasi skala nyeri yang dirasakan oleh ibu DS: Ibu mengatakan masih merasa sedikit
15.50 sakit pada bagian luka jahitan
WITA melahirkan, skala nyeri yang
dirasakan ibu 2 dari 1-10 skala nyeri
yang diberikan, nyeri dirasakan
seperti teriris-iris dan nyeri tidak
bertambah saat ibu bergerak, ibu
97
mengatakan luka masih lembab.
DO: Ibu tampak tidak meringis lagi saat
bergerak.
Pukul 2 Memberikan ibu motivasi agar tetap menerapkan cara cebok yang DS: Ibu mengatakan akan tetap
16.00 benar. menerapkan cara cebok yang benar
WITA agar tidak terjadi infeksi dan ibu
mengatakan luka masih lembap dan
tidak ada tanda-tanda infeksi.
DO: Ibu tampak mau menerapkan intruksi
yang diberikan.
Pukul 3 Mengevaluasi cara ibu dalam memandikan bayi dan merawat tali pusat DS: Ibu mengatakan sudah terbiasa dan
16.30 tidak merasa takut lagi memandikan
WITA dan merawat tali pusat anaknya
sendiri tanpa bantuan orang lain.
DO: Ibu tampak mandiri dalam
memandikan dan merawat tali pusat
bayinya.
98
93
7. Evaluasi Keperawatan
a. Catatan Perkembangan
Tabel IV.15 Catatan Perkembangan Ibu I dan Ibu II dengan Post
Partum Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD Wangaya
Hari/Tgl/Ja No Evaluasi
m Dx
Ibu I
Jumat, 5 1 S : Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan bekas robekan
April 2019 setelah melahirkan, ibu mengatakan nyeri seperti teriris-
pukul 09.30 iris, ibu mengatakan skala nyeri 3 dari 0-10 skala yang
WITA diberikan, ibu mengatakan nyeri bertambah ketika
menggerakan tubuhnya
O : Ibu tampak meringis ketika menggerakan tubuhnya,
terdapat luka jahitan bekas robekan setelah melahirkan ±
4cm, TD: 120/80 mmHg, N: 86x/menit, S: 36,5°C, RR:
20x/menit.
A : Tujuan no 1 dan 2 belum tercapai, tujuan no 3 tercapai.
Masalah nyeri akut belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
b. Evaluasi Keperawatan
Tabel IV.16 Evaluasi Keperawatan Ibu I dan Ibu II dengan Post
Partum Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD Wangaya
Hari/Tgl/Jam No Evaluasi
96
Dx
Ibu I
Sabtu, 6 April 1 S : Ibu mengatakan masih merasa sakit pada bagian luka jahitan
2019 Pukul melahirkan, skala nyeri yang dirasakan ibu 2 dari 1-10
17.15 WITA skala nyeri yang diberikan, nyeri dirasakan seperti teriris-
iris dan nyeri tidak bertambah saat ibu bergerak
O : Ibu tampak tidak meringis lagi ketika menggerakan
tubuhnya, TD:120/80 mmHg, S: 36,70C, N: 82x/menit,
RR: 20x/menit
A : Tujuan no 1,2 dan 3 tercapai. Masalah nyeri akut teratasi.
P : Pertahankan kondisi ibu
B. Pembahasan
Pembahasan merupakan proses analisa teori dan aplikasi dengan proses
keperawatan secara nyata. Pada bab ini menguraikan kesenjangan yang ada
antara ibu I dan ibu II namun tidak menutup kemungkinan kesenjangan antara
tinjauan teori dengan tinjauan kasus, serta solusi yang diambil untuk
mengatasi masalah pada saat memberikan asuhan keperawatan pada ibu I dan
ibu II dengan P1001 post partum spontan belakang kepala di Ruang Dara RSUD
dan evaluasi.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
April 2019 dan pengkajian pada ibu II dilaksanakan pada tanggal 10 April
2019.
Persamaan data yang ditemukan pada ibu I dan ibu II yaitu ibu I dan
penjelasan tentang memandikan bayi dan merawat tali pusat. Ibu tampak
perawatan tali pusat. Hal ini muncul karena ibu I dan ibu II baru
melahirkan anak pertama dan pengalaman pertama bagi ibu I dan ibu II
nyeri 3 dari 0-10 skala yang diberikan, nyeri bertambah saat ibu bergerak,
terisi setengah bagian, terdapat lochea rubra, suhu 36,5°C, luka tampak
basah. Sedangkan pada ibu II ditemukan data ibu mengatakan nyeri pada
diiris-iris, nyeri dirasakan saat ibu merubah posisi, ibu tampak meringis
saat menggerakan tubuhnya, nadi 89x/meni, skala nyeri 4 dari 0-10 skala
mengatakan skala nyeri 3 dari 0-10 skala yang diberikan, sedangkan pada
ibu II mengatakan skala nyeri 4 dari 0-10 skala yang diberikan. Perbedaan
tahun dan ibu II berusia 22 tahun. Menurut Puspitasari (2014) usia dapat
dari 0-10 skala nyeri yang diberikan. Menurut Noor (2016) skala nyeri
ibu. Untuk menentukan skala nyeri yang digunakan Numeric Pain Rating
Scale yaitu, 0 tidak nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-9 nyeri
berat, 10 nyeri sangat berat. Dari skala nyeri tersebut ibu dapat
persalinan dimana pada ibu I bayi seharusnya lahir pada tanggal 4 April
2019 tetapi bayi lahir pada tanggal 3 April 2019. Sedangkan pada ibu II
bayi seharusnya lahir pada tanggal 17 April 2019 tetapi bayi lahir pada
tanggal 10 April 2019. Ibu I mengalami persalinan maju 1 hari dari yang
mengalami persalinan maju 7 hari dari yang ditapsirkan karena ibu sudah
mengingat.
Tidak terdapat perbedaan dalam diagnosa keperawatan antara ibu I
dan ibu II. Namun, ada beberapa diagnosa keperawatan yang ada pada
teori tidak muncul pada ibu I dan ibu II antara lain risiko tinggi
efektif, risiko konstipasi dan ansietas. Hal ini terjadi karena tidak ada
3. Intervensi Keperawatan
Rencana intervensi keperawatan adalah desain spesifik dari intervensi
yang disusun untuk membantu ibu dalam mencapai kriteria hasil. Rencana
pada ibu I dan ibu II akan dilakukan 3x24 jam dengan diagnosa nyeri akut
umun dan tanda-tanda vital setiap 8 jam, beri posisi nyaman seperti semi
fowler atau miring kanan dan kiri, ajarkan tehnik distraksi seperti
saat nyeri, delegatif dalam pemberian obat asam mefenamat 3x500 mg.
(kalor, dolor, rubor, tumor dan fungsiolasia), berikan ibu KIE tentang
vulva hygiene dan menyarankan ibu untuk mengganti pembalut setiap kali
pembalut terasa penuh, jelaskan ibu cara cebok yang benar, jelaskan
menit yang disusun adalah kaji tingkat pengetahuan ibu cara memandikan
bayi dan merawat tali pusat, beri KIE tentang cara memandikan bayi dan
dan merawat tali pusat, evaluasi pemberian informasi yang telah diberikan
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari rencana intervensi
rumah sakit selama 1x24 jam sehingga perlu dilakukan kunjungan rumah
sebanyak 2 kali pada ibu I dilakukan pada tanggal 6 dan 7 April 2019
Secara umum pelaksanaan yang dilakukan pada ibu I dan ibu II sudah
sesuai dengan teori dan rencana keperawatan yang disusun pada masing-
umum dan tanda-tanda vital bayi ibu I dan ibu II karena itu wajib
dilakukan pada bayi yang dilakukan rawat gabung, dengan tujuan untuk
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah tindakan intelektual untuk melengkapi
(Nursalam, 2013).
Dari evaluasi pada ibu I yang dilaksanakan pada tanggal 5 April 2019
pukul 09.30 WITA. Dari tiga diagnosa keperawatan yang muncul, satu
dilaksanakan pada tanggal 11 April 2019 pukul 09.45 WITA. Dari tiga
belum teratasi dan dua diagnosa keperawatan teratasi yaitu resiko infeksi
104
yaitu ibu mengatakan merasa sedikit sakit di bagian luka jahitan jalan
lahir. Skala nyeri yang dirasakan ibu 2 dari 1-10 skala nyeri yang
diberikan, dan nyeri tidak bertambah saat ibu merubah posisi, ibu
tetap menerapkan cara cebok yang benar, saat kunjungan rumah ibu
tampak sudah bisa memandikan bayinya dan merawat tali pusat sendiri
didapat yaitu ibu mengatakan masih merasa sakit di bagian luka jahitan
jalan lahir. Skala nyeri yang dirasakan ibu 2 dari 1-10 skala nyeri yang
diberikan dan nyeri tidak bertambah saat ibu bergerak, ibu mengatakan
menerapkan cara cebok yang benar. Saat kunjungan rumah ibu juga
tampak sudah bisa memandikan bayinya dan merawat tali pusat sendiri.
Evaluasi pada ibu I dan ibu II sudah sesuai dengan teori dan sudah sesuai
A. Hasil
1. Gambaran Lokasi Studi Kasus
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Denpasar adalah Rumah Sakit
Umum Daerah yang berdiri pada tahun 1921 didirikan oleh pemerintah
ini, rumah sakit ini berlokasi di Jalan Kartini No. 133, Dauh Puri Kaja
rawat jalan maupun rawat inap. Bagi pasien rawat jalan terdapat poliklinik
Wangaya yang terdiri dari ruang jaga perawat, ruang pasien dan ruang
tindakan. Ruang pasien terdiri dari 4 kamar yaitu dara 1 kelas I terdiri dari
2 bed, dara 2 kelas II terdiri dari 4 bed, dara 3 kelas II terdiri dari 4 bed,
dara 4 kelas III terdiri 10 bed. Ruang Dara juga menyediakan ruangan
untuk menunjang perawatan gabung bagi bayi dan ibu, di ruangan juga
07. 30 WITA dengan P1001 post partum spontan belakang kepala dan ibu II
hari Rabu, 10 April 2019 pukul 08.00 WITA dengan P1001 post partum
a. Identitas ibu
Table IV.1 Identitas Pada Ibu I dan Ibu II dengan P1001 Post Partum
Spontan Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD Wangaya.
Identitas Ibu I Penanggung Ibu II Penanggung
Ibu (suami) (suami)
Nama Ibu TR Tn. PR Ibu YM Tn. FT
Umur 23 Tahun 27 Tahun 22 Tahun 23 Tahun
Jenis Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
Kelamin
Status Menikah Menikah Menikah Menikah
Suku Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
Bangsa
Agama Islam Islam Protestan Protestan
Pendidika SMA SMA SMA SMA
n
Pekerjaan - Wiraswasta - Wiraswasta
62
Alamat Jl. Subur, Gg. Jl. Subur, Gg. Jl. Dalung, Jl. Dalung,
Murah Hati IA, Murah Hati IA, Padang Luwi, Padang Luwi,
No. 17X, No. 17X, No. 117, Kec. No. 117, Kec.
Denpasar Denpasar Kuta Utara Kuta Utara
Nomor 0821459666xx 0813371510xx - 0822360128x
Telepon x
No CM 689586 - 690176 -
b. Keluhan utama
Tabel IV.2 Keluhan Utama Pada Ibu I dan Ibu II dengan P1001 Post
Partum Spontan Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD
Wangaya.
c. Riwayat Obstetrik
Table IV.3 Riwayat Obstetrik Pada Ibu I dan Ibu II dengan P1001 Post
Partum Spontan Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD
Wangaya.
encer dan bau amis, volume encer dan bau amis, volume
± 50 cc, dengan mengganti ± 50 cc, dengan mengganti
pembalut 2-3 kali sehari. pembalut 3-4 kali sehari.
Nyeri dirasakan pada hari Tidak ada keluhan yang
pertama dan kedua dirasakan saat haid, HPHT:
menstruasi, HPHT: 26-06- 10-07-2018, TP: 17-04-
2018, TP: 4-4-2019. 2019.
Riwayat Perkawinan Ibu mengakatakan ini Ibu mengatakan ini
merupakan pernikahan yang merupakan pernikahan
pertama dan menikah secara pertamanya dan baru
sah, dengan umur ibu saat menikah secara adat, dengan
menikah 20 tahun dan umur ibu saat menikah 22
sekarang usia pernikahan tahun dan sekarang usia
yang ke- 2 tahun. pernikahan baru 2 bulan.
Riwayat Kontrasepsi Ibu mengatakan belum Ibu mengatakan belum
pernah memakai alat pernah menggunakan alat
kontrasepsi berjenis apapun kontrasepsi berjenis apapun
dan ibu berencana dan ibu berencana akan
menggunakan KB IUD. menggunakan KB IUD.
Riwayat Kehamilan, Ibu mengatakan belum Ibu mengatakan belum
Persalinan dan Nifas pernah melahirkan pernah melahirkan
Yang Dulu sebelumnya, karena ini sebelumnya, karena ini
merupakan anak adalah anak pertamanya.
pertamanya.
Riwayat Kehamilan, a. Riwayat Kehamilan a. Riwayat Kehamilan
Persalinan dan Nifas Ibu mengatakan ini Ibu mengatakan ini
Yang Sekarang kehamilan yang kehamilan yang
pertama. Ibu pertama. Ibu
mengatakan rajin mengatakan rajin
memeriksakan memeriksakan
kehamilannya. Trimester kehamilannya. Trimester
I (0-12 minggu) : I (0-12 minggu) :
Ibu mengatakan Ibu mengatakan
trimester ini melakukan trimester ini melakukan
pemeriksaan sebanyak 2 pemeriksaan sebanyak 1
kali pada usia kehamilan kali pada usia kehamilan
4-7 minggu. Ibu 8-9 minggu, ibu
mengatakan pada mengatakan mendapat
trimester ini imunisasi TT. Ibu sudah
mendapatkan imunisasi minum vitamin sesuai
TT. Ibu sudah minum dosis yang diberikan.
vitamin sesuai dosis
yang diberikan. Trimester II (13-28
minggu) :
Trimester II (13-28 Ibu mengatakan pada
minggu) : trimester ini melakukan
Ibu mengatakan pada pemeriksaan sebanyak 2
trimester ini melakukan kali pada usia kehamilan
pemeriksaan sebanyak 3 14-15 minggu. Ibu sudah
64
c. Data Bayi
Tabel IV.4 Data Bayi Pada Ibu I dan Ibu II dengan P1001 Post Partum
Spontan Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD Wangaya.
Tabel IV.5 Riwayat Kesehatan Masa Lalu Pada Ibu I dan Ibu II
dengan P1001 Post Partum Spontan Belakang Kepala di
Ruang Dara RSUD Wangaya.
Ibu I Ibu II
Imunisasi Ibu mengatakan pernah Ibu mengatakan saat
mendapatkan imunisasi masih kecil pernah
pada saat masih kecil mendapat imunisasi
yaitu imunisasi polio dan campak dan polio.
campak.
Riwayat Alergi Ibu mengatakan tidak Ibu mengatakan tidak
memiliki riwayat alergi memiliki riwayat alergi
obat dan alergi makanan. obat dan alergi makanan.
Riwayat Kecelakaan Ibu mengatakan tidak Ibu mengatakan tidak
memiliki riwayat memiliki riwayat
kecelakaan . kecelakaan.
Riwayat di Rawat di Ibu mengatakan sebelum Ibu mengatakan sebelum
Rumah Sakit hamil dan saat hamil hamil dan saat hamil
tidak pernah di rawat di belum pernah di rawat di
rumah sakit. rumah sakit.
Riwayat Pemakaian Obat Ibu mengatakan tidak Ibu mengatakan tidak
memiliki riwayat memiliki riwayat
penggunaan obat-obatan penggunaan obat-obatan
tertentu. tertentu.
Ibu I Ibu II
Ibu mengatakan di keluarganya dan di Ibu mengatakan di keluarganya dan di
keluarga suaminya tidak ada yang keluarga suaminya tidak ada yang
menderita penyakit tekanan darah tinggi, menderita penyakit tekanan darah tinggi,
hepatitis, DM, asma maupun TBC dan hepatitis, DM, asma maupun TBC dan
AIDS. AIDS.
h. Pemeriksaan penunjang
Tabel IV.9 Pemeriksaan Laboratorium Ibu I dan Ibu II dengan P1001
Post Partum Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD
Wangaya.
Ibu I Ibu II
Parameter Nilai Normal Unit Tanggal 3 April Tanggal 10
2019 April 2019
Leukosit 4.0 - 10.0 10^3/uL 9.17 14.70
Eritrosit 4.20 - 5.40 10^6/uL 4.51 4.09
Hemoglobin 12.0 – 16.0 g/dL 11.8 10.2
Hematokrit 37.0 – 47.0 % 36.2 29.9
MCV 81.0 – 96.0 fL 80.3 73.1
MCH 27.0 – 36.0 pg 26.2 24.9
MCHC 31.0 - 37.0 g/L 32.6 34.1
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 234 330
RDW-SD 37 – 54 fL 47.2 41.0
RDW-CV 11.0 – 16.0 % 16.4 15.9
PDW 9.0 – 17.0 fL 10.1 11.4
MPV 9.0 – 13.0 fL 9.7 9.8
P-LCR 13.0 – 43.0 % 22.7 24.6
PCT 0.17 – 0.35 % 0.23 0.32
Neutrofil 50 – 70 % 74.4 70.5
Limfosit 20 – 40 % 20.0 19.0
Monosit 2–8 % 5.0 6.6
Eosinophil 0–4 % 0.4 3.6
Basophil 0-1 % 0.2 0.3
G % 0.3 0.5
Eritrosit % 0 0
berinti
KOAGULAS
I 1 -5 Menit 2’00” 1’45”
Masa
pendarahan 5 - 15 Menit 11’00” 11’00”
Masa
pembekuan
77
3. Analisa Data
Tabel IV.10 Analisa Data Pada Ibu I dan Ibu II dengan P1001 Post Partum
Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD Wangaya.
Data subjektif & Objektif Etiologi Masalah
Ibu I
Data subjektif: Episiotomy Nyeri akut
- Ibu mengatakan nyeri pada luka
jahitan bekas robekan setelah
Terdapat jahitan 78
melahirkan.
bekas episiotomy
- Ibu mengatakan nyeri seperti
teriris-iris.
- Ibu mengatakan skala nyeri 3 Nyeri akut
dari 0-10 skala nyeri yang
diberikan
- Nyeri dirasakan saat ibu
bergerak.
Data objektif:
- Ibu tampak meringis saat
menggerakkan tubuhnya
- Nadi : 94x/menit
- Tampak ada luka episiotomy
Data subjektif: Episiotomi Risiko infeksi
-
Data objektif: Terdapat jahitan bekas
- Terdapat luka jahitan bekas luka episiotomi
robekan setelah melahirkan ±
Pengeluaran lochea
4cm.
- Ibu menggunakan pembalut Perawatan tidak baik
terisi setengah bagian
- Terdapat lochea rubra Risiko infeksi
- Suhu : 36,50C
- Luka tampak basah.
4. Diagnosa Keperawatan
Tabel IV.11 Diagnosa Keperawatan Pada Ibu I dan Ibu II dengan P1001 Post
Partum Spontan Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD
Wangaya.
Ibu I Ibu II
P: Nyeri akut P: Nyeri akut
E: Trauma perineum selama persalinan E:Trauma perineum selama persalinan
S: Ibu mengatakan nyeri pada luka S: Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan
jahitan bekas robekan setelah bekas robekan setelah melahirkan, Ibu
melahirkan, Ibu mengatakan nyeri mengatakan nyeri seperti teriris-iris, Ibu
seperti teriris-iris, Ibu mengatakan skala mengatakan skala nyeri 4 dari 0-10 skala
nyeri 3 dari 0-10 skala nyeri yang nyeri yang diberikan, nyeri dirasakan
diberikan, nyeri dirasakan saat ibu bertambah saat ibu merubah posisi, Ibu
bergerak, Ibu tampak meringis saat tampak meringis saat menggerakkan
menggerakkan tubuhnya, Nadi : tubuhnya, nadi : 89x/menit, tampak ada
94x/menit, tampak ada luka episiotomy. luka episiotomy.
Proses terjadi:
Proses terjadi:
Karena adanya trauma perineum akibat
Karena adanya trauma perineum akibat
luka episiotomy mengakibatkan adanya
luka episiotomy mengakibatkan adanya
jaringan saraf tepi yang rusak sehingga
jaringan saraf tepi yang rusak sehingga
mengantarkan impuls ke otak melalui
mengantarkan impuls ke otak melalui
saraf eferen kemudian dipersepsikan
saraf eferen kemudian dipersepsikan dan
dan di transfer melalui saraf eferen ke
di transfer melalui saraf eferen ke perifer
perifer sehingga ibu merasakan nyeri.
sehingga ibu merasakan nyeri.
Akibat tidak ditanggulangi:
Akibat tidak ditanggulangi:
Ibu tidak nyaman saat bergerak dan Ibu tidak nyaman saat bergerak dan
melakukan aktifitasnya. melakukan aktifitasnya.
P : Risiko infeksi P: Risiko infeksi
FR: Invasi bakteri akibat proses persalinan FR: Invasi bakteri akibat proses persalinan
ditandai dengan terdapat luka jahitan ditandai dengan terdapat luka jahitan
bekas robekan setelah melahirkan ± 4 bekas robekan setelah melahirkan ± 4
cm, ibu menggunakan pembalut terisi cm, ibu menggunakan pembalut terisi
setengah bagian, terdapat lochea setengah bagian, terdapat lochea rubra,
rubra, suhu : 36,50C, luka tampak suhu :36,90C, luka tampak basah.
basah. Proses terjadi:
Proses terjadi: Dengan adanya trauma jaringan pada
Dengan adanya trauma jaringan pada organ sehabis melahirkan yang masih
organ sehabis melahirkan yang masih basah adalah media yang sangat baik bagi
basah adalah media yang sangat baik kuman untuk berkembang biakdan
bagi kuman untuk berkembang biakdan menginfeksi luka yang akan memperberat
menginfeksi luka yang akan luka itu sendiri.
memperberat luka itu sendiri. Akibat tidak ditanggulangi:
Akibat tidak ditanggulangi: Akan terjadi infeksi
Akan terjadi infeksi
P: Kurang pengetahuan P: Kurang pengetahuan
E: Kurang informasi E: Kurang informasi ditandai dengan saat
S: Saat pengkajian ibu mengatakan belum pengkajian ibu mengatakan belum
80
5. Intervensi keperawatan
a. Prioritas diagnosa keperawatan berdasarkan berat ringannya masalah
yang dialami oleh ibu.
Tabel IV.12 Prioritas Diagnosa Keperawatan Ibu I dan Ibu II dengan
P1001 Post Partum Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD
Wangaya.
N Ibu I Ibu II
o
1 Nyeri akut berhubungan dengan trauma Nyeri akut berhubungan dengan trauma
b. Perencanaan keperawatan
Tabel IV.13 Intervensi Keperawatan Ibu I dan Ibu II dengan P1001 Post
Partum Belakang Kepala di Ruang Dara RSUD Wangaya.
3. Ibu mampu
mengulang
penjelasan yang
diberikan
tentang cara
memandikan
bayi dan
merawat tali
pusat.
Ibu II
Nyeri akut berhubungan 1. Observasi keluhan nyeri 1. Membantu dalam
dengan trauma perineum dengan tehnik PQRST. mengidentifikasi
selama persalinan keefektifan dan
Setelah diberikan asuhan perkembangan nyeri.
keperawatan selama 3x24 2. Observasi keadaan 2. Untuk mengetahui
jam diharapkan nyeri umum dan tanda-tanda perkembangan kondisi
terkontrol dengan kriteria vital setiap 8 jam. ibu.
hasil : 3. Beri posisi nyaman 3. Dengan posisi yang
1. Skala nyeri ibu seperti semi fowler atau nyaman diharapkan otot-
berkurang 0-2 miring kanan dan kiri. otot rileks dan peredaran
dari 0-10 skala darah lancar.
nyeri yang 4. Ajarkan tehnik distraksi 4. Dapat membantu
diberikan. seperti mengobrol mengalihkan perhatian
2. Ibu tidak dengan keluarga dan dan mengurangi nyeri
meringis ketika tehnik relaksasi seperti yang dirasakan.
bangun dari menarik nafas dalam saat
tempat tidur nyeri
3. Tanda - tanda 5. Delegatif dalam 5. Obat asam mefenamat
vital dalam pemberian obat asam dapat mengurangi nyeri.
batas normal. mefenamat 3x500 mg
TD : 120/80
mmHg
N : 60-
100x/menit
S : 36,5 –
37,5°c
R : 12 –
20x/menit
Risiko infeksi 1. Observasi keadaan 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan umum dan tanda-tanda adanya infeksi secara
invasi bakteri akibat vital setiap 8 jam dini sehingga bisa
proses persalinan diberikan intervwnsi
Setelah diberikan asuhan segera.
keperawatan selama 3x24 2. Observasi pengeluaran 2. Lochea normal
jam diharapkan tidak lochea dan karakteristik mempunyai bau amis,
terjadi infeksi dengan (bau, warna dan jumlah) bila purulen dan berbau
kreteria hasil : busuk menandakan
1. Tidak ada tanda- adanya infeksi.
tanda infeksi 3. Observasi tanda-tanda 3. Dengan observasi tanda
(kalor, dolor, infeksi (kalor, rubor, infeksi dapat diketahui
85
Carpenito, L.J. (2014). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 13. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2018). Laporan Kinerja Instansi. Diperoleh pada
tanggal 27 Februari 2019, dari:
file://D:/System%20Volume%20Information/data%20AKI/LKjIP
%20Dinkes%202017%20PDF.pdf.
Instalasi Rekam Medik. (2019). Register Jumlah Pasien Rawat Inap di Ruang
Dara RSUD Wangaya. Dari Bulan November 2018 – Januari 2019.
Denpasar: Instalasi Rekam Medik RSUD Wangaya.
Marandina, B.A. (2014). Volume 1 Nomor 1 April 2014. Pengkajian Skala Nyeri
di Ruang Perawatan Intensive Literatur Review, 1(1), 2-4.
Rukiyah, A. Y. & Yulianti, L. (2018). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Masa Nifas.
Jakarta: CV Trans Info Media.
Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Yogyakarta: C.V
Andi Offset.
Widiastini, P. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin dan Bayi
Baru Lahir. Bogor: In Media.
WHO. (2017). Status Of The Health- Related SDGs. Diperleh pada tanggal 27
Februari 2019, dari
file://System%20Volume%20Information/data
%20AKI/EN_WHS2017_Part2(1).pdf.
APA ITU IMUNISASI ? SIAPA SAJA YANG PERLU MENDAPAT Berat : Menangis hebat > 4 jam,
Imunisasi adalah suatu usaha untuk IMUNISASI ? kejang dan syok.
memberikan kekebalan secara aktif pada 1. Semua orang terutama bayi dan anak. 2. Campak : kemerahan pada
bayi atau anak terhadap penyakit tertentu, 2. Semua orang yang kontak dengan penyakit daerah suntikan, panas,
dengan memasukkan vaksin (bibit menular. borok.
penyakit yang telah KAPAN SEBAIKNYA IMUNISASI 3. BCG : borok.
dimatikan/dilemahkan) DIBERIKAN ? JENIS-JENIS VAKSIN YANG
APA MANFAAT/TUJUAN “ Secepatnya atau sedini mungkin “ DIBERIKAN SAAT IMUNISASI :
DIBERIKANNYA IMUNISASI PADA (Sesuai jadwal Imunisasi ) 1. Vaksin Dipteri
ANAK ? APAKAH IMUNISASI HARUS 2. Vaksin Tetanus
1. Daya tahan/kekebalan tubuh anak DIBERIKAN PADA SAAT ANAK ATAU 3. Vaksin Pertusis
meningkat. BAYI DALAM KEADAAN SEHAT ? 4. Vaksin Polio
2. Pencegahan timbulnya beberapa Sebaiknya demikian, tetapi penyakit-penyakit 5. Vaksin Campak
penyakit pada anak antara lain : seperti batuk, pilek, sedikit mencret dan gizi 6. Vaksin BCG
Penyakit TBC Paru agak kurang tidak merupakan halangan utuk 7. Vaksin Hepatitis B
Memandikan bayi adalah membersihkan kulit bayi dengan menggunakan sabun dan air bersih.
MANFAAT
1. Membersihkan badan bayi dari sisa-sisa lemah tubuh, keringat, melancarkan peredaran darah
2. Mencegah infeksi kulit
3. Memberi rasa segar dan nyaman pada bayi
1. Pakaian lengkap : baju, popok, sarung tangan atau kaki, kain alas,topi, selimut
2. Untuk mandi :sabun bayi, kapas mata,mulut dan kapas cebok,kapas kering, baby oil atau minyak kelapa,gaas steril, lidi kapas,air suam-suam
kuku dalam tempatnya,sisir ,handuk
CARA MEMANDIKAN BAYI DAN MERAWAT TALI PUSAT
1. Cuci tangan
2. Buka pakaian bayi mulai dari baju, popok, sarung tangan dan kaki, terakhir topi
3. Pantat dibersihkan dengan kapas cebok kemudian tangan ibu dicuci
4. Bersihkan mata dengan kapas mata
5. Hidung dan telinga dibersihkan dengan lidi kapas
6. Mulut dibersihkan dengan kapas mulut
7. Kemudian rambut bayi diberi sampo, disabuni dari , leher dada , perut, kaki, punggung dan terakhir tangan (kecuali mata)
8. Dipegang sedemikian rupa yaitu kepala bayi diletakkan pada lengan tangan kiri ibu jari tangan ibu menggenggam ketiak kiri bayi.Pantat bayi
dipegang dengan meletakkan empat jari tangan kanan ibu dibawah pantat bayi dan ibu jari menggengggam pangkal paha kiri bayi secara pelahan
bayi diangkat dan dimasukkan kedalam air, dengan tangan kanan badan bayi dibersihkan sampai didaerah lipatan –lipatan, bayi ditetelungkupkan
pada tangan kanan, tangan kiri membersihkan punggung bayi, kemudian bayi dikeringkan dengan handuk
OLEH :
Ni Putu Jesica Mawarni
16E11567
PRODI DIII KEPERAWATAN
ITEKKES BALI
2019
Cara Cebok Yang Benar ibu dan ganti pembalut
Benar
Waktu : Disesuaikan
Tanggal : Disesuaikan
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu
F. KEGIATAN PENYULUHAN
LAMPIRAN
minggu.
B. Tanda Bahaya Masa Nifas
1. Demam
Biasanya terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan dengan suhu >380C.
Penanganan:
a. Istirahat baring
b. Kompres dengan air hangat
c. Perbanyak minum
d. Jika ada syok, segera bawa ibu ke fasilitas kesehatan.
2. Sakit kepala
a. Sakit kepela yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian
kepala.
b. Kepala terasa berdenyut dan disertai rasa mual dan muntah.
Penanganan:
Penanganannya:
menit
c. Perawatan payudara
d. Pakai BH tanpa kawat yang menopang payudara dengan baik.
4. Nyeri perut
Ibu mengeluh nyeri pada bagian perut
Penanganannya:
a. Istirahat baring
b. Bila nyeri tidak hilang, periksakan ke fasilitas kesehatan.
5. Pendarahan
Dikatakan pendarahan bila darah yang keluar 500cc atau lebih. 1
pembalut= 50cc.
Penanganannya:
Pendarahan yang perlahan dan berlanjut, atau pendarahan yang tiba-tiba
kesehatan.
6. Bau busuk dari vagina
a. Keluarnya cairan dari vagina
b. Adanya bau yang menyengat dari vaginadisertai demam.
Penanganannya:
Penanganan:
Topik : Imunisasi
Waktu : Disesuaikan
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapakan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu diharapkan
KEGIATAN PENYULUHAN
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan secara aktif pada
bayi atau anak terhadap penyakit tertentu, dengan memasukkan vaksin (bibit
Pertusis, Tetanus.
(Gabagen).
( Radang hati).
IV. 1½ - 2 Tahun
V. 5 tahun –Masuk SD
Polio I. 3 Bln atau lebih
IV. 1½ - 2 Tahun
V. 5 Tahun – Masuk
SD
Campa 9 Bulan atau lebih (cukup
k sekali).
2. Jadwal Pemberian Imunisasi Bayi Lahir Di Rumah Sakit.
UMUR VAKSIN
0 Bln HB 1 BCG Polio 1
2 Bln HB 2 DPT 1 Polio 2
3 Bln DPT 2 Polio 3
4 Bln DPT 3 Polio 4
9 Bln HB 3 Campak
parut.
2. DPT umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan
imunisasi, tetapi akan turun salam 1-2 hari. Di tempat suntikan akan
merah dan sakit, walau demikian tidak berbahaya dan akan sembuh
dengan sendirinya.
3. Campak mengakibatkan panas dan disertai kemerahan yang timbul 4-10
Waktu : Disesuaikan
Hari/tanggal : Disesuaikan
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Ibu mendapat gamabaran tentang umum perawatan post partum terutama
A. Pengertian
Merupakan usaha untuk menjaga kebersihan perineum untuk mengurangi
daerah anus
4. Setelah itu lakukan pembilasan dengan menggunakan air bersih,
dalam.
SATUAN ACARA PENYUULUHAN
Hari/tanggal : Disesuaikan
Waktu : 30 menit
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat memahami tentang cara
F. Evaluasi
Secara lisan dengan memberikan pertanyaan dan demonstrasi
1. Jelaskan memandikan bayi!
2. Jelaskan cara merawat tali pusat!
3. Demonstrasikan cara memandikan bayi!
4. Demonstrasikan cara merawat tali pusat!
MATERI PENYULUHAN
A. Memandikan Bayi
1. Pengertian
Memandikan bayi adalah membersihkan kulit bayi dengan menggunakan
kembali
e. Kapas diberikan dengan kapas mata
f. Mulut dibersihkan dengan kapas mulut
g. Disabuni dari kepala, leher, dada, perut, kaki, punggung dan terakhir
tangan kiri ibu, jari tangan ibu menggenggam ketiak kiri bayi. Pantat
lipatan
k. Bayi ditelungkupkan pada tangan kanan, tangan kiri membersihkan
punggung bayi.
l. Bayi dikeringkan dengan handuk yang lembut.
m. Tali pusat dirawat.
n. Kulit bayi diolesi baby oil.
o. Pakian bayi dikenakan.
p. Rambut disir rapi
q. Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, tutup kepala bayi
dengan rapi.
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan.
a. Waktu memandikan
- Pagi antara pukul 08.00 wita.
b. Suhu air hangat kuku.
c. Sabun tidak boleh kena mata, hidung, telinga dan mulut.
d. Daerah lipatan sela-sela jari harus bersih betul.
e. Perhatikan mulut apakah ada sariawan.
f. Apabila bayi panas/sakit tidak perlu dimandikan cukup dilap saja.