Diajukan Oleh :
ISNAENI
154012016017
Oleh :
ISNAENI
154012016017
Isnaeni
isnaeni048@gmail.com
50 Halaman + 4 Tabel + 4 Lampiran
ABSTRAK
Sebanyak 7000 bayi baru lahir didunia meninggal setiap harinya (Indonesia : 185/hari,
dengan AKN 15/1000 kelahiran hidup. Tiga perempat kematian neonatal terjadi pada
minggu pertama, dan 40% meninggal dalam 24 jam pertama. Kematian neonatal
berkaitan erat dengan kualitas pelayanan persalinan, dan penanganan BBL yang kurang
optimal segera setelah lahir dan beberapa hari pertama setelah lahir.
Tujuan asuhan kebidanan bayi baru lahir yaitu untuk mendeteksi sedini mungkin
komplikasi yang terjadi pada bayi baru lahir. Dasar asuhan bayi baru lahir adalah member
asuhan kebidanan secara komperhensif.
Subyek dari asuhan kebidanan bayi baru lahir yaitu pada Bayi Ny. S di PMB YUNI
HARTINI, S.ST,M.Kes. Asuhan ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode
studi kasus yang terdiri dari 7 langkah varney’s yaitu : pengumpulan data dasar,
interpretasi data dasar, diagnose potensial, tindakan segera, menyusun rencana,
melaksanakan asuhan kebidanan, serta mengevaluasi hasil asuhan dan didokumentasikan
dalam bentuk SOAP.
Hasil pengkajian setelah dilakukan asuhan kebidanan secara komperhensif pada Bayi
Ny. S umur 10 hari ditemukan masalah yaitu bintil—bintil pada kulit (Milliriasis)
dibagian leher dan tali pusat belum kering. Asuhan yang diberikan asuhan mencakup
keluhan dan masalah yang dialami yaitu bintil—bintil pada kulit (Milliriasis) pada leher
dan tali pusat belum kering serta asuhan yang dibutuhkan.
Studi Kasus
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji di hadapan TIM penguji LTA
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
dihadapan tim penguji LTA dan dinyatakan lulus pada tanggal …………..2019
MENGESAHKAN
1. Tim penguji
Wahyu Widayati,M.Keb
NBM.1156368
Mengetahui,
Ns.Arena Lestari,M.Kep.,SP.Kep.J
NBM.965246
Nama : ISNAENI
Nim : 154012016017
Program Studi : D III Kebidanan
Jenis Karya : Laporan Tugas Akhir
Judul : ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS
PADA BAYI NY. S DI PMB YUNI HARTINI, S.ST, M.Kes
SUKOHARJO PRINGSEWU TAHUN 2019
Dibuat di :
Pada tanggal :
Yang menyatakan
Isnaeni
154012016017
MOTTO
semangat yang membara. Tak jarang dalam perjalanan itu kita merasa kesal,
capek, putus asa, butuh treveling dan butuh dukungan serta motivasi namun kita
―Isnaeni‖
―Bila kau tak tahan menanggung lelahnya belajar, maka kau harus tahan
―Imam Syafe’i‖
PERSEMBAHAN
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan study kasus ini banyak
kesalahan untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi perbaikan selanjutnya. Semoga laporan study kasus ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Putri pertama dari
Telah menamatkan Pendidikan Dasar di SDS Marga Jaya pada tahun 2010,
sekolah menengah pertama di SMPN 01 Pagelaran pada tahun 2013 dan sekolah
menengah Atas di SMAN 1 Pagelaran pada tahun 2016 serta pada tahun 2016
KATA PENGANTAR
Studi kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis Pada Bayi
Ny. S di PMB Yuni Hartini, S.ST, M.Kes Sukoharjo Pringsewu Tahun 2019 . Kemudian
sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan
umat di dunia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Studi Kasus ini tidak lepas
dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
Dalam penulisan Laporan Studi Kasus ini masih banyak kesalahan dan kekeliruan.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran maupun kritik yang sifatnya
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Isnaeni
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................... 3
C. Manfaat ............................................................................................. 4
D. Ruang Lingkup .................................................................................. 5
E. Metode Penulisan .............................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 6
BAB IV PEMBAHASAN
A. Profil PMB ....................................................................................... 42
B. Pembahasan ...................................................................................... 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 49
B. Saran ................................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 KIA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil SDKI 2017 menunjukan penurunan AKB yang lebih banyak (31 persen)
dibanding AKN yaitu dari 35 per 1.000 kelahiran hidup hasil SDKI 2002-03 menjadi
24 per 1.000 kelahiran hidup pada SDKI 2017. Pada SDKI 2002-03 estiminasi
AKBA sebesar 46 per 1.000 kelahiran hidup, turun menjadi 44 per 1.000 kelahiran
hidup dari hasil SDKI 2007 dan turun menjadi 40 per 1.000 kelahiran hidup (hasil
SDKI 2012) dan hasil SDKI 2017 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup ( SDKI,
2017).
Sebanyak 7000 bayi baru lahir didunia meninggal setiap harinya (Indonesia :
185/hari, dengan AKN 15/1000 kelahiran hidup. Tiga perempat kematian neonatal
terjadi pada minggu pertama, dan 40% meninggal dalam 24 jam pertama. Kematian
neonatal berkaitan erat dengan kualitas pelayanan persalinan, dan penanganan BBL
yang kurang optimal segera setelah lahir dan beberapa hari pertama setelah lahir.
persalinan (asfiksia atau kesulitan bernafas saat lahir), infeksi dan cacat lahir (birth
dalam penelitian Dewi (2014), melaporkan tiap tahun terdapat 80% penderita
miliariasis, diantaranya 65% terjadi pada bayi. Penelitian yang dilakukan di Amerika
musim panas. Survey yang dilakukan1 dijepang dalam penelitian Novita (2012).
2
Kejadian Milliariasis pada bayi baru lahir lebih dari 5000 bayi terkena Milliariasis.
Survey ini mengungkapkan bahwa terdapat 225 (4,5%) neonates dengan usia rata –
rata 1 minggu terkena Milliariasis kristalina, 200 (4%), neonates denganusia rata –
rata 11-14 hari terkena Milliariasis Lubra. Survey yang dilakukan di Iran, dalam
penelitian Novita (2012). Menemukan kejadian Milliariasis dari 1,3% pada bayi baru
lahir (BBL), serta sebuah survey pada anak – anak di Timur Laut India menunjukan
Beberap upaya kesehatan dilakukan untuk mengendalikan risiko pada kelompok ini
standar pada kunjungan bayi baru lahir. Terjadinya kematian bayi tertinggi pada bayi
dan neonatus. Hasil riskendas 2007 menunjukan bahwa 78,5% dari kematian neonatal
terjadi dari umur 0 – 6 hari. Dengan melihat adanya resiko kematian yang tinggi dan
berbagai serangan komplikasi pada minggu pertama kelahiran, maka setiap bayi baru
lahir harus mendapat kan pemeriksaan sesuai standar lebih sering, minimal dua kali
dalam minggu pertama. Langkah ini dilakukan untuk menemukan secara dini jika
terdapat penyakit atau tanda bahaya pada neonates sehingga pertolongan dapat segera
Dari hasil survey asuhan kebidanan komperhensif bayi baru lahir yang di lakukan di
data hasil penelitian penulis menemukan masalah, yaitu biang keringat (miliariasis)
dan perawatan tali pusat. Dari masalah yang di dapatkan tersebut ibu bayi diharapkan
tidak perlu terlalu khawatir karena masih dalam batas normal, dan akan ditangani
Dari data diatas maka penulisakan mengambil judul ―Asuhan Kebidanan Bayi Baru
Lahir Normal umur 10 hari di PMB Yuni Hartini ,S.ST,.M.Kes tahun 2019‖.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal umur
2. Tujuan Khusus
Penulis mampu :
a. Memahami konsep teori penyakit dan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
fiologis
b. Melakukan pengkajian status kesehatan pada bayi baru Ny. S usia 10 hari
c. Analisa data hasil pengkajian pada bayi baru Ny. S usia 10 hari
d. Diagnose kebidanan yang muncul pada bayi baru Ny. S usia 10 hari
e. Melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan diagnosa yang muncul pada bayi
C. Manfaat
1. Bagi Klien
khususnya orang tua mengerti dalam memberikan asuhan yang baik pada bayi
baru lahir dengan demikian komplikasi dapat terdeteksi secara dini dan segera
mendapat penanganan.
2. Bagi Institusi
Studi kasus ini berguna sebagai acuan untuk membimbing mahasiswa yang terjun
kelahan praktek dengan menerapkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan
Studi kasus ini sebagai alat pembimbing dalam memberikan pelayanan kebidanan
pada bayi baru lahir dengan asuhan kebidanan, dan dapat mempercepat kerjasama
dalam mengaplikasikan teori dilahan pratek dalam asuhan kepada ibu dan bayi
setelah lahir.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan studi kasus ini meliputi : Asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir fisiologis yang dilakukan pada tanggal 25 april 2019 pukul 10.00 wib, di PMB
E. Metode penulisan
Dalam penulisan laporan kasus ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode
1. Wawancara
2. Pengkajian fisik
Suatu pengkajian yang dilakukan untuk pemeriksaan fisik pada klien, tahap
pemeriksaan klinis menggunakan prinsip atau cara yang sama dengan pengkajian
3. Studi pustaka
berdasarkan kasus yang di bahas yakni Asuhan Kebidanan Normal dari beberapa
F. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan yang digunakan dalam pembuatan laporan kasus ini dibagi menjadi
BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, sistematika
penulisan.
Berisikan tentang konsep teori yang berhubungan dengan kasus, terdiri dari, definisi,
tanda dan gejala, perubahan fisiologi dan psikologi, penegak diagnosa, diagnostik,
kebutuhan, penatalaksanaan.
Merupakan laporan asuhan kebidanan pada klien dan disajikan sesuai dengan
planning.
BAB IV : Pembahasan
Berisikan ulasan naratif dari setiap tahapan kebidanan mulai pengkajian subjektif dan
objektif sampai evaluasi yang dilakukan dengan membandingkan antara konsep teori
di BAB II dan tinjauan kasus di BAB III. Pada bagian ini akan tergambar secara jelas,
dasar ilmiah dan rasionalisasi dari setiap tahapan proses yang dilakukan berdasarkan
dan pendidikan kesehatan serta konsep – konsep lain yang relevan. Pemaparan antara
BAB V : Penutup
Terdiri dari kesimpulan yang berisikan hasil analisa mulai dari pengkajian sampai
evaluasi terhadap asuhan kebidanan yang dilakukan, mengacu pada BAB IV. Dan
saran yang berisi masukan dari peserta ujian mulai dari pengkajian sampai evaluasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari )
sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai usia 1
bulan sesudah lahir. Neonates dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonates
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonates merupakan individu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
h. Pernafasan 40-60x/menit.
sempurna.
m. Gerak aktif
o. Reflek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi
baik.
s. Genetalia.
Table 2.1
Tanda APGAR
Interpretasi :
kematian bayi baru lahir . terkait hal tersebut pada tahun 2008 ditetapkan
kebijakan dalam pelaksanaan kunjungan neonatal, dari dua kali (satu kali pada
minggu pertama dan satu kali pada 8 – 28 hari ) menjadi tiga kali (dua kali pada
minngu pertama dan satu kali pada 8 – 28 hari). Dengan demikian, kunjungan
neonatal yang dilaksanakan saat ini yaitu pada umur 6 – 48 jam, umur 3 – 7 hari
komperhensif.
Menurut (Sudarti dan Khoirunnisa, 2010) maslah yang biasa terjadi pada bayi
Keluarnya sebagian besar atau seluruh isi tabung yang terjadi setelah agak
Dalam beberapa jam pertama setelah lahir bayi mungkin mengalami muntah
lender, bahkan kadang disertai sedikit darah. Muntah ini tidak jarang
b. Bercak Mongol
suatu pigmentasi yang datar dan berwarna gelap didaerah pinggang bawah
dan bokong yang biasanya dapat ditemukan pada beberapa bayi saat lahir.
c. Hemangioma
(pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal dan
d. Ikterus
salah satu keadaan yang menyerupai penyalit hati yang terjadi pada bayi
kegawatdaruratan yang sering terjadi pada bayi baru lahir, 25-50% pada bayi
e. Oral trush
interstinal.
f. Diaper Rush
Diaper rush adalah ruam popok yang menyerang kulit bayi, biasanya terlihat
didaerah sekitar perut bayi, kemaluan, dan dilipatan kulit paha dan bokong
bayi. Kasus ringan ini biasanya dapat hilang dala 3 sampai 4 hari tanpa
pengobatan.
g. seborrhoe
penyakit kulit seroboik adalah berwarna merah dan kuning, ruam berkulit
keras yang terjadi pada kulit bayi dan kadangkala pada lipatan. Tidak
berbahaya biasanya hilang pada anak berusia 6 bulan. Bisa diobati dengan
cara keramas secara teratur dan mengusap minyak mineral kedalam kelapa.
bisul adalah radang kecil bernanah dekat sekali dengan permukaan kulit
disebut pustual. Gejalanya kulit merah atau bengkak pada jaringan subkutan.
Bengkak disertai nyeri tekan (bayi menangis bila bisul disentuh). Infeksi ini
i. Diare
Diare adalah buang air besar yang sering. Bayi baru lahir biasanya
melakukan buang air besar sebanyak 4-6 kali cenderung mengeluarkan tinja
berbusa. Yang menjadi perhatian adalah, jika bayi memiliki nafsu makan
bertambah atau tinjanya mengandung darah. Infeksi bakteri atau virus bisa
menyebabkan diare hebat. Diare akut pada bayi paling sering disebabkan
oleh infeksi.
j. Miliariasis
Miliariasis adalah bercak putih kecil keras seperti jerawat pada hidung bayi
baru lahir. Dapat pula muncul pada dagu dan dahi. Milia berasal dari
keringat. Kemudian akan timbul radang dan edema akibat perspirasi yang
terjadi pada bayi premature karena proses diferensiasi sel epidermal dan
baru lahir. Muncul pada usia 2-3 bulanpertama akan menghilang dengan
sendirinya 3-4 minggu kemudian. Kadang – kadang kasus ini menetap untuk
disebabkan karena infeksi oleh bakteri, udara panas dan lembab. Milliriais
1) Milliariasis Kristalina
dan berlangsung singkat. Umunya tidak ada keluhan dan dapat sembuh
dengan sendirinya.
2) Milliariasis Rubra
pedih pada daerah ruam dan daerah sekitarnya. Sering diikuti dengan
Asuhan yang diberkan pada neonatus, bayi dan balita dengan milliariasis
menyerap keringat.
a. Pemberian minum
Salah satu yang pokok minuman yang hanya boleh dikonsumsi bayi baru
lahir dan diberikan secara cepat/ dini adalah air susu ibu (ASI), karena ASI
merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. ASI diketahui mengandung zat
gizi yang paling sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan
perkmbangan bayi. Berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan bayi (on
kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam), berikan ASI dari
salah satu payudara sampai payudara benar-benar kosong, setelah itu apabila
masih kurang baru diganti dengan payudara sebelahnya. Berikan ASI saja
a) Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal
c) Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali sehari.
g) Pertumbuhan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) bayi sesuai
i) Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu saat lapar akan bangun dan tidur
dengan cukup.
2) BAB
Pada hari pertama dan ketiga tinja berwarna hijau tua (mekonium), hari
ke empat dan lima tinja berwarna coklat kehijauan dan tergantung
dengan susu yang diminum. Bayi yang minum ASI berwarna kuning
dan lembek, bayi yang minum PASI tinja berwarna kuning ke abu-
abuan dengan sedikit bau menusuk. Frekwensi 1-8 kali sehari.
3) BAK
Sistem ginjal terbentuk sejak masa janin tetapi kemampuan setelah lahir
masih terbatas,kemampuan mensekresi obat dan memekat atau
mengencerkan urin belum sempurna.Urin pertama dihasilkan dalam 24
jam pertama serta meningkat seiring asupan cairan. Yang perlu
diperhatikan/ dicatat: kencing pertama, frekwensi kencing berikutnya,
warna. Frekwensi minimal bayi berkemih 6-10 kali/ hari.
Tabel 2.2 Pola Buang Air Kecil (BAK) dan Karakteristik Tinja Pada
Jumlah
Usia Bayi Bentuk & Warna BAB
Minimum BAK
Hari 1 (lahir) 1 Kental, hitam, lengket,
spt aspal
Hari ke-2 2 Kental, hitam, lengket,
spt aspal
Hari ke-3 3 Kuning kehijauan
Hari ke-4 (saat ASI 5-6 Kuning kehijauan
dibuat banyak)
Hari ke-5 5-6 Kuning kental, terlihat
―berbiji‖
Hari ke-6 5-6 Kuning kental, terlihat
―berbiji‖
Hari ke-7 5-6 Kuning kental, terlihat
―berbiji‖
(Suririnah, 2012).
Kulit bayi dilapisi oleh vernik caseosa yang berfungsi melindungi bayi
didalam dan diluar uteri serta menghilang dalam beberapa jam setelah lahir.
Tipis,halus dan mudah trauma akibat gesekan atau trauma. PH BBL 6,4 dan
turun 4,9 setelah 3-4hr. Lanugo menutupi kulit terutama bahu, lengan atas,
paha. Tampak tanda khas etnik tertentu, misal mongolia terdapat daerah
6-24 jam saat suhu tubuh stabil. Setelah itu lihat keadaan umum (suhu)
normal.
Memandikan harian bayi dilakukan, harus diruang yang hangat, bebas dari
memandikan bayi langsung saat bayi baru bangun tidur, karena sebelum
bayi masih kedinginan, prinsip memandikan bayi adalah cepat dan hati-hati,
langsung sekaligus :
1) Bagian kepala: lap muka bayi dengan waslap lembut, tidak usah
memakai sabun, kemudian lap dengan handuk lalu basahi kepala dengan
air kemudian pakaikan sampo kalau rambut kotor, kemudian dibilas dan
2) Bagian tubuh: buka pembungkus, pakaian, popok bayi, kalau bayi BAB,
bersihkan terlebih dahulu, kemudian lap tubuh bayi dengan cepat dan
lembut memakai waslap yang telah diberi air dan sabun mulai dari leher,
dada, perut, punggung, kaki de4ngan cepat, kemudian angkat tubuh bayi
dan celupkan ke bak mandi yang telah diisi air dengan hangat ±
37derajat celcius.
bayi dibungkus agar hangat dan dekapkan ketubuh ibu. (Indrayani, dkk,
2013)
1) Tali pusat
Tali pusat adalah jaringan unik yang terdiri dari dua arteri dan satu vena
Setelah lahir, tali pusat mengering dengan cepat mengeras dan berubah
warna menjadi hitam (suatu proses yang disebut gangreng kering). Proses
melalui hiegien yang buruk, teknik mencuci tangan yang tidak baik dapat
menyebabkan infeksi. Dapat pula terjadi tali pusat yang basah atau
lengket, tetapi hal ini masih juga merupakan proses fisiologis yang
normal.
yang lebih lama adalah penggunaan antiseptik dan infeksi (Trotter dalam
Teacher, 2012).
tidak ada peningkatan kejadian infeksi pada tali pusat bila dibiarkan
dapat dijaga agar tetap kering dan dingin. karena tidak ada bukti kuat
setiap hari dengan menggunakan air bersih, merupakan cara paling cost
bagi tumbuhnya bakteri, penting untuk dinasehati pada ibu, agar tidak
Jika menemukan hal seperti ini harus segera dilakukan pertolongan dan
3) Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat atau memar.
berlebihan.
6) Tidak bab dalam 3 hari, tidak bak dalam 24 jam, tinja lembek/encer,
terus menerus.
(Muslihatun, 2010)
Dalam dua kinggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur.
umumnya bayi mengenal malam hari pada usia 3 bulan. Sediakan selimut
dan ruangan yang hangat pastrikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu
dingin.
Jumlah total tidur bayi akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia
Table 2.3
Total istirahat tidur bayi sesuai usia bayi perhari
e. Imunisasi
zat kedalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral (Rukiah, 2012).
Per/ X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, kewenangan yang
a. Kewenangan normal:
dokter.
1) Ruang lingkup:
b) Pelayanan bayi.
2) Kewenangan:
K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan
e) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah.
1. Pengetian SOAP
yang bersifat sederhana, jelas logis dan singkat.prinsip dari metode SOAP ini
(Muslihatun, 2010).
2. Data subjektif
Informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan yang diperoleh dari hasil
a. Anamnesa
pengetahuan klien.
1) Auto anamnesa
2) Allo anamnesa
Identitas bayi
a) Nama
Nama jelas atau lengkap bila perlu nama panggilan sehari- hari agar
Bayi baru lahir normalnya lahir pada usia kehamilan genap 37 minggu
c) Jenis kelamin
d) Anak ke
e) Alamat
Identitas ibu
1. Nama
Nama jelas atau lengkap bila perlu nama panggilan sehari- hari agar tidak
2. Umur
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari
siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi
3. Agama
4. Pendidikan
5. Suku/bangsa.
6. Pekerjaan.
(Ambarwati, 2009)
7. Alamat
(Jannah, 2012).
3. Data Objektif
didokumentasikan
a. Pemeriksaan umum
pernapasan dalam satu menit. Napas pada bayi baru lahir dikatakan
Warna kulit pada bayi baru lahir normal adalah bewarna kemerahan/
merah muda, dan terdapat lanugo dan vernixcaseosa, dan bayi yang
4) Tonus Otot
penurunan kesadaran yang dimana bayi dapat bangun lagi dengan sedikit
penurunan kesulitan, ada tidaknya layuh seperti tonus otot lemah, mudah
b. Pemeriksaan Fisik
4. Assesment
masalah yang merupakan keputusan yang ditegakkan oleh bidan disebut dengan
a. Diagnosa
b. Masalah
Masalah adalah hal- hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang
c. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal- hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum terdentifikasi
dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dalam melakukan analisa data.
e. Tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter atau ada hal
5. Planning
kegiatannya, maka rencana kegiatan mencakup tujuan dan langkah langkah yang
Dalam rencana kegiatan juga dicatat kriteria evaluasi dan keberhasilan tindakan.
Kriteria evaluasi dan hasil tindakan perlu dicatat untuk mengukur keberhasilan
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY.S UMUR 10 HARI
DI PMB YUNI HARTINI
A. SUBYEKTIF
1. Identitas Bayi
c. Umur : 10 hari
Ibu Ayah
d. BB Ibu : 56 kg
f. Perdarahan : Tidak
h. Eklamsia : Tidak
i. Polygohidramion : Tidak
j. Infeksi : Tidak
Penolong : Bidan
Injeksi vit k : 1 mg
7. Riwayat postnatal
b. Tanda bugar
8. Data Psikososial
B. DATA OBYEKTIF
2. Pemeriksaan fisik
130 kali/menit
infeksi
m. Anus : Berlubang
n. Ekstremitas :
moro, grap
babysky
2. Reflek
a. Moro : Positif
b. Rooting : Positif
c. Sucking : Positif
d. Swallowing : Positif
f. Graph : Positif
g. Babyskin : Positif
3. Antropometri
LK : 33 cm
LD : 34cm
LILA : 11cm
BB : 2400gr
PB : 48cm
4. Data penunjang
Tidak dilakukan
C. ASSASMENT
Bayi ny. S umur 10 hari cukup bulan sesuai usia kehamilan fisiologis
D. PLANING
disebabkan oleh keringet yang keluar dan tersumbatnya pada pori – pori kulit
yaitu :
memandikan bayi pada pagi dan sore dengan air hangat, mengganti
pakaian bayi kali sehari setelah mandi atau jika pakaian bayi basah
tidak memberi bedak pada badan bayi setelah mandi, dan mengeringkan
hingga kering, agar keringet buntet tidak bertambah banyak dan tidak
sukar hilang
melaksanakannya
b. Kejang—kejang
c. Lemah
a. Selalu cuci tangan dengan sabun da air bersih mengalir sebelum dan
d. Bila tali pusar kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun mandi
a. Bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat, memakai pakaian
d. Jaga bayi tetap hangat dengan menggunakan topi, kaos kaki, kaos tangan
7. Menjelaskan pada ibu jika berat badan bayi menurun dari 2500 menjadi 2400
dalam usia 1 minggu masih dalam batas normal karena bayi masih dalam
proses adaptasi dan akan kembali naik berat badannya diusia 14 hari,
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang pada saat bayinya sudah berusia 1
bulan untuk dilakukan imunisasi BCG dan menjaga bayinya agar tetap sehat.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Profil BPM
PMB Hj. Yuni Hartini, S.ST, M.Kes didirikan pada tahun 2000, yang beralamat di Jl.
1. Keadaan geografis
PMB Yuni Hartini, S.ST,M.Kes berdiri sejak tahun 1997 merupakan salah satu
persalinan, 1 ruang untuk nifas, 1 ruang akseptor KB, 6 ruang rawat inap, 1 ruang
2. Jam Kerja
PMB Yuni Hartini, S.ST,M.Kes melaksanakan kegiatan setiap hari kerja yaitu
pada hari senin – minggu . Adapun kegiatan tersebut dimulai dari pukul 06.00
3. Bidang Pelayanan
a. Visi
c. Misi
anak.
dam bayi.
B. Pembahasan
Pada BAB ini penulis akan menjelaskan secara teori tentang kesenjangan antara
tinjauan teori dan tinjauan kasus, yang penulis dapatkan selama melakukan asuhan
kebidanan bayi baru lahir Ny.S umur 10 hari cukup bulan sesuai usia kehamilan di
PMB Yuni Hartini, S.ST, M.Kes Sukoharjo Pringsewu Lampung pada tanggal 25
April 2019.
Pada bayi baru lahir dilakukan pemeriksaan. Pada bayi Ny.S umur 10 hari. Hal ini
bertujuan untuk menilai status bayi untuk mencegah, mendeteksi, serta menangani
1. Milliriasis
terkena biang keringat (milliriasis), nutrisi yang didapat yaitu ASI Ekslusif yaitu
ASI saja tanpa tambahan makan apapun, eliminasi BAB 4x/hari, konsistensi
lembek tidak ada masalah BAK 5—6 x/hari jernih tidak ada masalah. Dan dari
data objektif setelah dilakukan pemeriksaan fisik pada bagian kulit di leher bayi
terdapat bintil – bintil berwarna kemerahan. Dari data tersebut dapat diambil
Sehingga bagi petugas kesehatan sangat berperan aktif untuk memberi konseling
kepada ibu bayi yaitu : untuk menjaga kebersihan bayi, mengupayakan untuk
menciptakan lingkungan dengan kelembaban yang cukup, serta suhu yang sejuk
dan kering, gunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak terlalu sempit,
Ditinjau dari hasil penelitian ningrum dan mauliyah (2018) berdasarkan survey
didapatkan 9 (60%) bayi yang mengalami bintil – bintil merah pada kulit bayi
rewel dan menangis saat tubuhnya berkeringat serta timbul gelembung berisi
cairan pada kulit yang disebabkan perawatan kulit yang salah di desa Sumur
Agung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojo Negoro. Udara yang panas dan
lembab, dalam cuaca panas tubuh bayi lebih sering berkeringat sehingga pada
saat cuaca panas lebih baik bayi diberikan pakaian sedikit mungkin dan pilihlah
bahan yang mudah menyerap keringat dan nyaman digunakan. Sehingga tubuh
bayi tetap kering danl embab. Setelah menderita sakit panas maka tubuh bayi
akan mengeluarkan keringat yang berlebih, dan saat bayi terkena demam keringat
keluar terus menerus namun keringat tidak bisa keluar sehingga terjadi
penyumbatan pada kelenjar keringat. Ventilasi udara yang kurang baik, ventilasi
yang kurang bisa menyebabkan sirkulasi udara yang tidak sehat sehingga terjadi
gangguan udara yang panas di dalam rumah, dan bisa mempengaruhi suhu badan
bayi menjadi panas serta mudah sekali berkeringat jadi usahakan didalam rumah
udara bisa mengalir dengan bebas (FKUI,2001) dalam jurnal ningrum dan
mauliyah (2018).
dimiliki dan begitu pula sebaliknya. Hal ini dipengaruhi pendidikan ibu yang
jika ibu dengan pendidkan tinggi tetapi tidak mempunyai informasi tentang
pengetahuan ibu tentang perawatan kulit kurang (Jurnal Penelitian Ningrum dan
Mauliyah , 2018).
Dari data subjektif didapatkan ibu mengatakan bahwa bayinya berusia 10 hari
namun tali pusatnya belum kering, nutrisi yang didapatkan yaitu ASI ekslusif,
eliminasi BAB 4x/hari, konsistensi lembek tidak ada masalah BAK 5-6 x/hari
jernih tidak ada masalah. Dan dari data objektif didapatkan setelah dilakukan
pemeriksaan fisik pada bagian abdomen terlihat tali pusat sudah puput namun
sudah kering dan tidak ada tanda-tanda infeksi seperti kemerahan atau keluar
PUS. Berdasarkan data tersebut dapat diambil diagnosa tali pusat bayi berada
Oleh karena itu maka tenaga kesehatan sangat berperan aktif untuk memberi
konseling kepada ibu bayi untuk selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih
apapun pada daerah sekitar tali pusat karena dapat mengakibatkan infeksi, rawat
tali pusar terbuka dan kering, bila tali pusar kotor atau basah cuci dengan air
bersih dan sabun mandi dan keringkan dengan kain bersih (Dewi, 2010).
Ditinjau dari hasil penelitian Juwita dan Yuristin (2018) menurut Sodikin (2009
pangkal tali pusat dengan menggunakan air dan sabun, lalu dikering angina akan
sehinga benar – benar kering. Lepasnya ujung tali pusat berkisar 7 – 10 hari
setelah bayi lahir, bisa juga 15 – 18 hari dan bahkan bisa lebih. Perawatan tali
pusat cukup mudah dan sederhana, tetapi jika dilakukan tidak benar maka akan
menyebabkan infeksi yang serius pada bayi. Jika tali pusat basah maka akan
terjadi infeksi lebih besar karena tali pusat yang basah merupakan tempat yang
baik untuk berkembang biaknya kuman dan bakteri termasuk sporak uman
tetanus. Intinya dengan membiarkan tali pusat terkena udara akan mempercepat
tali pusat kering dan lepas. Manfaat perawatan tali pusat yaitu tali pusat akan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan pada tanggal 25 April 2019 pada
Bayi Ny. S usia 10 haridi BPM Yuni Hartini, S.ST,.M,Kes didaerah Sukoharjo 2
1. Dari pengkajian data yang dilakukan peneliti memperoleh data subyektif dan
obyektif.
3. Kebutuhan yang harus di penuhi oleh Bayi Ny. S yaitu, konseling dan
penanganan tentang masalah tali pusat belum kering dan biang keringat, Serta
imunisasi HB0.
5. Dalam tahap evaluasi dari semua kriteria sudah berhasil tersampaikan sesuai
tujuan.
6. Dari hasil dan asuhan yang diberikan dituangkan dalam pendokumtasianya itu
B. Saran
1. Institusi Pendidikan
48
2. Bidan
Diharapkan kepada bidan agar terus meningkatkan mengenai asuhan pada bayi
baru lahir, sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang bermutu seperti, dapat
3. Mahasiswa