Anda di halaman 1dari 80

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

PADA Ny S USIA 10 HARI DI PMB YUNI HARTINI, S.ST., M.Kes


SUKOHARJO 2 TAHUN 2019

Diajukan Oleh :

ISNAENI
154012016017

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
TAHUN 2019
2

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR


PADA Ny S USIA 10 HARI DI PMB YUNI HARTINI, S.ST., M.Kes
SUKOHARJO 2 TAHUN 2019

Laporan Tugas Akhir


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Kebidanan

Oleh :
ISNAENI
154012016017

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
TAHUN 2019

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS


PADA BAYI NY. S DI PMB YUNI HARTINI, S.ST, M.Kes
SOKOHARJO PRINGSEWU TAHUN 2019

Isnaeni
isnaeni048@gmail.com
50 Halaman + 4 Tabel + 4 Lampiran

ABSTRAK

Sebanyak 7000 bayi baru lahir didunia meninggal setiap harinya (Indonesia : 185/hari,
dengan AKN 15/1000 kelahiran hidup. Tiga perempat kematian neonatal terjadi pada
minggu pertama, dan 40% meninggal dalam 24 jam pertama. Kematian neonatal
berkaitan erat dengan kualitas pelayanan persalinan, dan penanganan BBL yang kurang
optimal segera setelah lahir dan beberapa hari pertama setelah lahir.

Tujuan asuhan kebidanan bayi baru lahir yaitu untuk mendeteksi sedini mungkin
komplikasi yang terjadi pada bayi baru lahir. Dasar asuhan bayi baru lahir adalah member
asuhan kebidanan secara komperhensif.

Subyek dari asuhan kebidanan bayi baru lahir yaitu pada Bayi Ny. S di PMB YUNI
HARTINI, S.ST,M.Kes. Asuhan ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode
studi kasus yang terdiri dari 7 langkah varney’s yaitu : pengumpulan data dasar,
interpretasi data dasar, diagnose potensial, tindakan segera, menyusun rencana,
melaksanakan asuhan kebidanan, serta mengevaluasi hasil asuhan dan didokumentasikan
dalam bentuk SOAP.

Hasil pengkajian setelah dilakukan asuhan kebidanan secara komperhensif pada Bayi
Ny. S umur 10 hari ditemukan masalah yaitu bintil—bintil pada kulit (Milliriasis)
dibagian leher dan tali pusat belum kering. Asuhan yang diberikan asuhan mencakup
keluhan dan masalah yang dialami yaitu bintil—bintil pada kulit (Milliriasis) pada leher
dan tali pusat belum kering serta asuhan yang dibutuhkan.

Kata kunci : Asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologis

Referensi : 8 (2009 – 2018)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4

PERSETUJUAN UJIAN HASIL PENELITIAN

Studi Kasus
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji di hadapan TIM penguji LTA

Judul LTA : ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR


FISIOLOGIS PADA BAYI NY. S DI PMB YUNI
HARTINI, S.ST, M.Kes SUKOHARJO PRINGSEWU
TAHUN 2019
Nama Mahasiswa : ISNAENI
NIM : 154012016017

MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II

WAHYU WIDAYATI, M.Keb. NURWINDA SAPUTRI, M.Keb.


NBM. 1156368 NBM. 1152399

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5

HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS PADA BAYI


NY. S DI PMB YUNI HARTINI, S.ST, M.Kes SUKOHARJO PRINGSEWU
TAHUN 2019
Karya Tulis Ilmiah oleh Rana Liana ini telah diperiksa dan dipertahankan

dihadapan tim penguji LTA dan dinyatakan lulus pada tanggal …………..2019

MENGESAHKAN

1. Tim penguji

Penguji I : Wahyu Widayati, M.Keb. (……………)


NBM. 1156368

Penguji II : Nurwinda Saputri, M.Keb (……………)


NBM. 1152399

Penguji III : Analia Kunang, S.ST.,M.Kes (……………)


NBM. 1282501

Ketua Program Studi

Wahyu Widayati,M.Keb
NBM.1156368

Mengetahui,

Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu

Ns.Arena Lestari,M.Kep.,SP.Kep.J
NBM.965246

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


6

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS


AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademik STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung, saya


yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ISNAENI
Nim : 154012016017
Program Studi : D III Kebidanan
Jenis Karya : Laporan Tugas Akhir
Judul : ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS
PADA BAYI NY. S DI PMB YUNI HARTINI, S.ST, M.Kes
SUKOHARJO PRINGSEWU TAHUN 2019

Guna pengembangan ilmu pengetahuan Kesehatan, Menyetujuimemberikan


kepada STIkes muhammadiyah Pringsewu Lampung tanpa menuntut ganti rugi
berupa materi atas karya ilmiah saya yang berjudul :

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS PADA BAYI NY. S DI


PMB YUNI HARTINI, S.ST, M.Kes SUKOHARJO PRINGSEWU TAHUN 2019

Dengan pernyataan ini STIKes muhammadiyah pringsewu Lampung berhak


menyimpan, mengalihmediakan dalam bentuk format yang lain, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database),merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik hak atas karya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di :
Pada tanggal :
Yang menyatakan

Isnaeni
154012016017

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


7

MOTTO

―Menimba ilmu adalah perjalanan panjang yang membutuhkan tekad dan

semangat yang membara. Tak jarang dalam perjalanan itu kita merasa kesal,

capek, putus asa, butuh treveling dan butuh dukungan serta motivasi namun kita

harus tetap semangat untuk menggapainya karena kesuksesan hanya datang

kepada seseorang yang mau terus mencoba.‖

―Isnaeni‖

―Bila kau tak tahan menanggung lelahnya belajar, maka kau harus tahan

menanggung pahitnya kebodohan‖

―Imam Syafe’i‖

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


8

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin lantunan Al-fatihah beriring shalawat dalam


silahku merintih,menadahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terimakasih
untukmu, khusus kupersembahkan studi kasus ini untuk Orang tua saya Bapak
Kuat Raharjo, Ibu Sri Wahyu Astuti dan adikku Suryaningsih. Atas izinnya segala
ujian, cobaan, rintangan dan kesulitan dapat saya persembahkan karya saya ini
untuk :
1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu berdoa untuk keberhasilan,
kebahagiaan dan kesuksesan saya dan yang selalu memberikan dusayangan
baik moril maupun materil serta telah banyak berkorban demi keberhasilan
studi saya.
2. Untuk adik ku keluarga besar yang selalu memberikan doa dan dorongan serta
penyemangat keberhasilan saya.
3. Buat yang sudah membimbing saya dan memberikan banyak ilmu kepada saya
ibu Wahyu Widayati, Ibu Nurwinda Saputri dan Ibu Analia Kunang
4. Rekan – rekan seperjuangan DIII kebidanan Angkatan X yang banyak
membantu dalam menyelesaikan study kasus ini.
5. Almamater STIKES Muhammadyah pringsewu yang sangat berarti bagi saya
Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan study kasus ini banyak
kesalahan untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi perbaikan selanjutnya. Semoga laporan study kasus ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


9

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Isnaeni, dilahirkan pada tanggal 16 November 1998 di desa Margajaya

Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Putri pertama dari

pasangan bapak Kuat Raharjo dan Ibu Sri Wahyu Astuti.

Telah menamatkan Pendidikan Dasar di SDS Marga Jaya pada tahun 2010,

sekolah menengah pertama di SMPN 01 Pagelaran pada tahun 2013 dan sekolah

menengah Atas di SMAN 1 Pagelaran pada tahun 2016 serta pada tahun 2016

penulis melanjutkan pendidikan di STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung

mengambil prodi D III Kebidanan hingga sekarang.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur bagi Allah SWT yang telah


melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga penulis diberi nikmat
kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus ini dengan dengan
baik dan tepat pada waktunya.

Studi kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis Pada Bayi
Ny. S di PMB Yuni Hartini, S.ST, M.Kes Sukoharjo Pringsewu Tahun 2019 . Kemudian
sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan
umat di dunia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Studi Kasus ini tidak lepas
dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ns.Arena Lestari.,M.Kep,Sp.Kep.J selaku ketua STIKes Muhammadiyah


Pringsewu Lampung.
2. Wahyu Widayati.,M.Keb selaku ketua prodi D III Kebidanan STIKes
Muhammadiyah Pringsewu Lampung, sekaligus penguji I yang telah
memberikan bimbingan hingga laporan tugas akhir ini selesai tepat waktu
3. Nurwinda Saputri, M. Keb. selaku penguji II yang telah memberikan
bimbingan sehingga laporan tugas akhir ini dapat selesai.
4. Analia Kunang, S.ST., M.Kes, selaku pembimbing III Institusi.
5. Yuni Hartini, S.ST., selaku pembimbing lahan yang telah memberikan
bimbingan hingga laporan tugas akhir ini selesai.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


11

Dalam penulisan Laporan Studi Kasus ini masih banyak kesalahan dan kekeliruan.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran maupun kritik yang sifatnya
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Pringsewu, Mei 2019


Penulis

Isnaeni

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


12

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ................................................................... i


HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ............................................ ii
ABSTRAK ................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN ............................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN ................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI.................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP PENULIS...................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................... 3
C. Manfaat ............................................................................................. 4
D. Ruang Lingkup .................................................................................. 5
E. Metode Penulisan .............................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 6

BAB II LANDASAN TEORI


A. Konsep Dasar Teori Bayi Baru Lahir Normal .................................... 8
B. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan ............................................. 25

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Subjektif ............................................................................................ 34
B. Objektif ............................................................................................ 37
C. Assasment ........................................................................................ 39
D. Planning ........................................................................................... 39

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


13

BAB IV PEMBAHASAN
A. Profil PMB ....................................................................................... 42
B. Pembahasan ...................................................................................... 45

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 49
B. Saran ................................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


14

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Apgar ................................................................................ 10


Tabel 2.2 Pola Buang Air Kecil (BAK) dan Karakteristik Tinja pada
Bayi baru lahir cukup bulan ......................................................... 18
Tabel 2.3 Total istirahat tidur bayi sesuai usia bayi perhari.......................... 23
Tabel 2.4 Daftar Nomenklatur Diagnosis Kebidanan ................................... 32

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent

Lampiran 2 KIA

Lampiran 3 Lampiran Konsul

Lampiran 4 Etik Penelitian

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hasil SDKI 2017 menunjukan penurunan AKB yang lebih banyak (31 persen)

dibanding AKN yaitu dari 35 per 1.000 kelahiran hidup hasil SDKI 2002-03 menjadi

24 per 1.000 kelahiran hidup pada SDKI 2017. Pada SDKI 2002-03 estiminasi

AKBA sebesar 46 per 1.000 kelahiran hidup, turun menjadi 44 per 1.000 kelahiran

hidup dari hasil SDKI 2007 dan turun menjadi 40 per 1.000 kelahiran hidup (hasil

SDKI 2012) dan hasil SDKI 2017 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup ( SDKI,

2017).

Sebanyak 7000 bayi baru lahir didunia meninggal setiap harinya (Indonesia :

185/hari, dengan AKN 15/1000 kelahiran hidup. Tiga perempat kematian neonatal

terjadi pada minggu pertama, dan 40% meninggal dalam 24 jam pertama. Kematian

neonatal berkaitan erat dengan kualitas pelayanan persalinan, dan penanganan BBL

yang kurang optimal segera setelah lahir dan beberapa hari pertama setelah lahir.

Penyebab utama kematian (tahun 2016) adalah : premature, komplikasi terkait

persalinan (asfiksia atau kesulitan bernafas saat lahir), infeksi dan cacat lahir (birth

defect) (WHO, 2018).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization), 2006,

dalam penelitian Dewi (2014), melaporkan tiap tahun terdapat 80% penderita

miliariasis, diantaranya 65% terjadi pada bayi. Penelitian yang dilakukan di Amerika

Serikat pada tahun(1977-1982) dalam penelitian Bella (2011), terdapat 102.500

penderita Milliariasis yang dijumpai sepanjang tahun dengan puncaknya diakhir

musim panas. Survey yang dilakukan1 dijepang dalam penelitian Novita (2012).
2

Kejadian Milliariasis pada bayi baru lahir lebih dari 5000 bayi terkena Milliariasis.

Survey ini mengungkapkan bahwa terdapat 225 (4,5%) neonates dengan usia rata –

rata 1 minggu terkena Milliariasis kristalina, 200 (4%), neonates denganusia rata –

rata 11-14 hari terkena Milliariasis Lubra. Survey yang dilakukan di Iran, dalam

penelitian Novita (2012). Menemukan kejadian Milliariasis dari 1,3% pada bayi baru

lahir (BBL), serta sebuah survey pada anak – anak di Timur Laut India menunjukan

kejadian Milliariasis sebesar 1,6%. Penelitian di Indonesia, dalam penelitian Bella

(2011) (Dalamjurnal Excellent Midwife, 2018).

Beberap upaya kesehatan dilakukan untuk mengendalikan risiko pada kelompok ini

diantaranya dengan mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga

kesehatan difasilitas kesehatan serta menjamin terjadinya pelayanan kesehatan sesuai

standar pada kunjungan bayi baru lahir. Terjadinya kematian bayi tertinggi pada bayi

dan neonatus. Hasil riskendas 2007 menunjukan bahwa 78,5% dari kematian neonatal

terjadi dari umur 0 – 6 hari. Dengan melihat adanya resiko kematian yang tinggi dan

berbagai serangan komplikasi pada minggu pertama kelahiran, maka setiap bayi baru

lahir harus mendapat kan pemeriksaan sesuai standar lebih sering, minimal dua kali

dalam minggu pertama. Langkah ini dilakukan untuk menemukan secara dini jika

terdapat penyakit atau tanda bahaya pada neonates sehingga pertolongan dapat segera

diberikan untuk mencegah penyakit bertambah berat yang dapat menyebabkan

kematian. Kunjungan neonates merupakan salah satu intervensi untuk menurunkan

kematian pada bayi baru lahir (Profil kesehatan, 2014).

Dari hasil survey asuhan kebidanan komperhensif bayi baru lahir yang di lakukan di

PMB Yuni Hartini S.ST,.M.Kes bertempat di Sukoharjo 2 Pringsewu Lampung. Dari

data hasil penelitian penulis menemukan masalah, yaitu biang keringat (miliariasis)

dan perawatan tali pusat. Dari masalah yang di dapatkan tersebut ibu bayi diharapkan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3

tidak perlu terlalu khawatir karena masih dalam batas normal, dan akan ditangani

secara benar agar tidak menyebabkan komplikasi.

Dari data diatas maka penulisakan mengambil judul ―Asuhan Kebidanan Bayi Baru

Lahir Normal umur 10 hari di PMB Yuni Hartini ,S.ST,.M.Kes tahun 2019‖.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal umur

10 hari secara komprehensif dengan pendekatan manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus

Penulis mampu :

a. Memahami konsep teori penyakit dan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

fiologis

b. Melakukan pengkajian status kesehatan pada bayi baru Ny. S usia 10 hari

c. Analisa data hasil pengkajian pada bayi baru Ny. S usia 10 hari

d. Diagnose kebidanan yang muncul pada bayi baru Ny. S usia 10 hari

e. Melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan diagnosa yang muncul pada bayi

baru Ny. S usia 10 hari

f. Evaluasi asuhan kebidanan pada bayi baru Ny. S usia 10 hari

g. Dokumentasi yang benar pada bayi baru Ny. S usia 10 hari

C. Manfaat

1. Bagi Klien

Dengan dilakukannya asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, masyarakat

khususnya orang tua mengerti dalam memberikan asuhan yang baik pada bayi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4

baru lahir dengan demikian komplikasi dapat terdeteksi secara dini dan segera

mendapat penanganan.

2. Bagi Institusi

Studi kasus ini berguna sebagai acuan untuk membimbing mahasiswa yang terjun

kelahan praktek dengan menerapkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan

memantau kinerja mahasiswa di lahan praktek, melalui bimbingan secara intensif.

3. Bagi Lahan Praktek

Studi kasus ini sebagai alat pembimbing dalam memberikan pelayanan kebidanan

pada bayi baru lahir dengan asuhan kebidanan, dan dapat mempercepat kerjasama

dalam mengaplikasikan teori dilahan pratek dalam asuhan kepada ibu dan bayi

setelah lahir.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan studi kasus ini meliputi : Asuhan kebidanan pada bayi baru

lahir fisiologis yang dilakukan pada tanggal 25 april 2019 pukul 10.00 wib, di PMB

Yuni Hartini S.ST,.M.Kes, Desa Sukoharjo 2 Kec, Sukoharjo Kab, Pringsewu.

E. Metode penulisan

Dalam penulisan laporan kasus ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode

yang menggambarkan keadaan sebenarnya, dengan asuhan kebidanan mulai dari

pengkajian, diagnosa, identifikasi, perencanaan, pelaksaan asuhan dan evaluasi

asuhan. Adapun teknik pengumpulan data pada kasus ini yaitu :

1. Wawancara

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana penelitian

(responden) melakukan wawancara langsung kepada wali klien mengenai biodata

serta riwayat penyakit pada klien.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5

2. Pengkajian fisik

Suatu pengkajian yang dilakukan untuk pemeriksaan fisik pada klien, tahap

pemeriksaan klinis menggunakan prinsip atau cara yang sama dengan pengkajian

fisik kedokteran yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

3. Studi pustaka

Penulis mencari, mengumpulkan, dan mempelajari referensi yang relevan

berdasarkan kasus yang di bahas yakni Asuhan Kebidanan Normal dari beberapa

buku dan jurnal terkait

F. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan yang digunakan dalam pembuatan laporan kasus ini dibagi menjadi

5 BAB sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, sistematika

penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis

Berisikan tentang konsep teori yang berhubungan dengan kasus, terdiri dari, definisi,

tanda dan gejala, perubahan fisiologi dan psikologi, penegak diagnosa, diagnostik,

kebutuhan, penatalaksanaan.

BAB III: Tinjauan Kasus

Merupakan laporan asuhan kebidanan pada klien dan disajikan sesuai dengan

sistematika dokumentasi proses kebidanan. Terdiri dari subjektif, objektif, assesment,

planning.

BAB IV : Pembahasan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


6

Berisikan ulasan naratif dari setiap tahapan kebidanan mulai pengkajian subjektif dan

objektif sampai evaluasi yang dilakukan dengan membandingkan antara konsep teori

di BAB II dan tinjauan kasus di BAB III. Pada bagian ini akan tergambar secara jelas,

dasar ilmiah dan rasionalisasi dari setiap tahapan proses yang dilakukan berdasarkan

pemahaman peserta tentang konsep dasar kasus, patologi, kemungkinan komunikasi

dan pendidikan kesehatan serta konsep – konsep lain yang relevan. Pemaparan antara

kesenjangan antara teori dan praktek.

BAB V : Penutup

Terdiri dari kesimpulan yang berisikan hasil analisa mulai dari pengkajian sampai

evaluasi terhadap asuhan kebidanan yang dilakukan, mengacu pada BAB IV. Dan

saran yang berisi masukan dari peserta ujian mulai dari pengkajian sampai evaluasi

yang bersifat operasional, menyelesaikan masalah, berkaitan dengan kasus ujian

untuk meningkatkan mutu asuhan kebidanan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


7

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR TEORI BAYI BARU LAHIR NORMAL

1. Definisi

Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari )

sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai usia 1

bulan sesudah lahir. Neonates dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonates

lanjut adalah bayi berusia 7-28 hari (Muslihatun, 2010).

Bayi baru lahir disebut juga dengan neonates merupakan individu yang

sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus

dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan inta uterin ke ekstrauterin.

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42

minggu dan berat badannya 2.500-4.000 gram (Dewi,2010).

2. ciri—ciri bayi baru lahir

a. lahir aterm antara 37-42 minggu.

b. Berat badan 2500-4000 gram.

c. Panjang badan 48-52 cm.

d. Lingkar kepala 33-35 cm.

e. Lingkar dada 30-38 cm.

f. Lingkar lengan 11-12 cm.

g. Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit.


8

h. Pernafasan 40-60x/menit.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


8

i. Kulit kemerah—merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup.

j. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya tumbuh

sempurna.

k. Kuku agak panjang dan lemas

l. Nilai APGAR >7.

m. Gerak aktif

n. Bayi lahir langsung menangis.

o. Reflek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi

dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik.

p. Reflek sucking (hisap dan menelan ) sudah terbentuk dengan baik.

q. Reflek moro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk dengan

baik.

r. Refleks grasping (menggenggam) sudah baik.

s. Genetalia.

1) pada laki—laki kematangan ditandai dengan testis yang berada

skortum dan penis yang berlubang.

2) Pada perempuan ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang,

serta adanya labia mayora dan minora.

t. Estiminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam

pertama dan berwarna hitam kecokelatan. (Dewi,2010).

Table 2.1
Tanda APGAR

Tanda Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Score

Appearance Pucat/ biru Tubuh merah Seluruh tuuh


( warna kulit) seluruh tubuh ekstermitas biru kemerahan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


9

Pulse Tidak ada < 100 >100


(denyut
jantung) 10
Grimace Tidak ada Ekstermitas Gerakan aktif
(tonus otot ) sedikit fleksi
Activity Tidak ada Sedikit gerak Langsung menangis
(aktivitas)
Respiratorion Tidak ada Lemah atau Menangis
(pernafasan) tidak teratur

Interpretasi :

1) Nilai 1-3 asfiksia berat.

2) Nilai 4-6 asfiksia sedang.

3) Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal).

Kunjungan neonatus merupakan salah satu intervensi untuk menurunkan

kematian bayi baru lahir . terkait hal tersebut pada tahun 2008 ditetapkan

kebijakan dalam pelaksanaan kunjungan neonatal, dari dua kali (satu kali pada

minggu pertama dan satu kali pada 8 – 28 hari ) menjadi tiga kali (dua kali pada

minngu pertama dan satu kali pada 8 – 28 hari). Dengan demikian, kunjungan

neonatal yang dilaksanakan saat ini yaitu pada umur 6 – 48 jam, umur 3 – 7 hari

dan umur 8 – 28 hari. Indicator ini mengukur kemampuan manajemen program

kesehatan Ibu Anak (KIA) dalam menyelenggarakan pelayanan neonatal yang

komperhensif.

1. Masalah-masalah Bayi Baru Lahir Normal

Menurut (Sudarti dan Khoirunnisa, 2010) maslah yang biasa terjadi pada bayi

baru lahir adalah :

a. Muntah dan Gumoh

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


10

Keluarnya sebagian besar atau seluruh isi tabung yang terjadi setelah agak

lama Asi masuk lambung, disertai kontraksi lambung dan abdomen.

Dalam beberapa jam pertama setelah lahir bayi mungkin mengalami muntah

lender, bahkan kadang disertai sedikit darah. Muntah ini tidak jarang

menetap setelah pemberian ASI atau makanan, keadaan tersebut

kemungkinan disebakan karena iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda

yang ditelan selama proses persalinan.

b. Bercak Mongol

suatu pigmentasi yang datar dan berwarna gelap didaerah pinggang bawah

dan bokong yang biasanya dapat ditemukan pada beberapa bayi saat lahir.

c. Hemangioma

suatu tumor jaringan lunak/tumor vascular jinak akibat proliferasi

(pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal dan

dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah.

d. Ikterus

salah satu keadaan yang menyerupai penyalit hati yang terjadi pada bayi

baru lahir akibat hiperbillirubinemia. Ikterus merupakan salah satu

kegawatdaruratan yang sering terjadi pada bayi baru lahir, 25-50% pada bayi

cukup bulan, dan 80% pada bayi berat lahir rendah.

e. Oral trush

Adalah kandidiasis emmbran mukosa mulut bayi yang ditandai dengan

munculnya bercak—bercak keputihan yang membentuk plak—plak

berkeping dimulut, ulkus dangkal, demam dan adanya iritasi gastro

interstinal.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


11

f. Diaper Rush

Diaper rush adalah ruam popok yang menyerang kulit bayi, biasanya terlihat

didaerah sekitar perut bayi, kemaluan, dan dilipatan kulit paha dan bokong

bayi. Kasus ringan ini biasanya dapat hilang dala 3 sampai 4 hari tanpa

pengobatan.

g. seborrhoe

penyakit kulit seroboik adalah berwarna merah dan kuning, ruam berkulit

keras yang terjadi pada kulit bayi dan kadangkala pada lipatan. Tidak

berbahaya biasanya hilang pada anak berusia 6 bulan. Bisa diobati dengan

cara keramas secara teratur dan mengusap minyak mineral kedalam kelapa.

Kerak kemungkinan hilang dengan sisir halus.

h. Bisul pada bayi

bisul adalah radang kecil bernanah dekat sekali dengan permukaan kulit

disebut pustual. Gejalanya kulit merah atau bengkak pada jaringan subkutan.

Bengkak disertai nyeri tekan (bayi menangis bila bisul disentuh). Infeksi ini

biasanya dijumpai pada hari ke-3 atau lebih.

i. Diare

Diare adalah buang air besar yang sering. Bayi baru lahir biasanya

melakukan buang air besar sebanyak 4-6 kali cenderung mengeluarkan tinja

berbusa. Yang menjadi perhatian adalah, jika bayi memiliki nafsu makan

yang jelek, muntah, berat badannya menurun, berat badannya tidak

bertambah atau tinjanya mengandung darah. Infeksi bakteri atau virus bisa

menyebabkan diare hebat. Diare akut pada bayi paling sering disebabkan

oleh infeksi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


12

j. Miliariasis

Miliariasis adalah bercak putih kecil keras seperti jerawat pada hidung bayi

baru lahir. Dapat pula muncul pada dagu dan dahi. Milia berasal dari

sumbatan kelenjar minyak dan dapat menghilang sendiri. Miliariasis

diakibatkan oleh pori kelenjar keringat, sehingga pengeluaran keringat

tertahan yang di tandai dengan adanya vesikel miliar di muara kelenjar

keringat. Kemudian akan timbul radang dan edema akibat perspirasi yang

tidak dapat keluar diabsorbsi oleh stratum korneum. Milliariasis sering

terjadi pada bayi premature karena proses diferensiasi sel epidermal dan

apendiksnya belum sempurna. Kasus milliariasis terjadi pada 40-50% bayi

baru lahir. Muncul pada usia 2-3 bulanpertama akan menghilang dengan

sendirinya 3-4 minggu kemudian. Kadang – kadang kasus ini menetap untuk

beberapa lama dan dapat menyebar ke daerah sekitarnya. Milliriasis

disebabkan karena infeksi oleh bakteri, udara panas dan lembab. Milliriais

terbagi menjadi dua yaitu :

1) Milliariasis Kristalina

milliriasis kristalina ini timbul pada pasien dengan peningkatan keringat

seperti pasien demam di ranjang. Lesinya berupa vesikel sangat

supervisal, bentuknya kecil dan menyerupai titik embun berukuran 1-2

mm terutama timbul setelah keringat. Vesikel mudah pecah karena

trauma paling ringan, misalnya akibat gesekan dengan pakaian. Vesikel

yang pecah berwarna jernih dan tanpa reaksi peradangan asimptomatik

dan berlangsung singkat. Umunya tidak ada keluhan dan dapat sembuh

dengan sendirinya.

2) Milliariasis Rubra

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


13

ditandai dengan adanya papula vesikel dan eritema disekitarnya.

Keringat merembas kebagian epidermis. Biasanya disertai rasa gatal dan

pedih pada daerah ruam dan daerah sekitarnya. Sering diikuti dengan

infeksi sekunder lainnya dan dapat juga menyebabkan timbulnya

impetigo dan furunkel.

Penatalaksaan dari milliariasis

Asuhan yang diberkan pada neonatus, bayi dan balita dengan milliariasis

tergantung pada beratnya penyakit dan keluhan yang dialami. Asuhan

umum yang diberikan :

1. Prinsip asuhan adalah dengan mengurangi penyumbatan keringat

dan menghilangkan sumbatan yang timbul.

2. Memelihara kebersihan tubuh bayi.

3. Upayakan kelembaban bayi yang cukup dan suhu lingkungan yang

sejuk dan kering. Misalnya pasien tinggal diruangan ber-AC atau

darah yang sejuk dan kering.

4. Gunakan pakaian yang tidak terlalu sempit, gunakan pakaian yang

menyerap keringat.

5. Segera ganti pakaian yang basah dan kotor.

6. pada milliariasis rubra dapat diberikan bedak salisil 2% dan dapat

ditambahkan menthol 0,5% - 2% yang bersifat mendinginkan ruam

(Sudarti dan Khoirunnisa, 2010).

2. Asuhan pada bayi usia 6-14 hari

a. Pemberian minum

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


14

Salah satu yang pokok minuman yang hanya boleh dikonsumsi bayi baru

lahir dan diberikan secara cepat/ dini adalah air susu ibu (ASI), karena ASI

merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. ASI diketahui mengandung zat

gizi yang paling sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan

perkmbangan bayi. Berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan bayi (on

demond) atau sesuai keinginan ibu(jika payudara penuh)atau sesuai

kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam), berikan ASI dari

salah satu payudara sampai payudara benar-benar kosong, setelah itu apabila

masih kurang baru diganti dengan payudara sebelahnya. Berikan ASI saja

(ASI Eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan.Selanjutnya pemberian ASI

diberikan hingga anak berusia 2 tahun, dengan penambahan makanan lunak

atau padat yang disebut MPASI (makan pendamping ASI).

1) Minum/ kebutuhan dasar

Kebutuhan cairan pada tiap-tiap bayi untuk mencapai kenaikkan Berat

badan yang optimum, berbeda-beda oleh sebab pemberian cairan

hendaknya on demand (sesuai keinginan bayi).

Tanda bayi cukup asi:

a) Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal

mendapatkan asi 8 kali pada 2-3 minggu pertama.

b) Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering dan warna

menjadi lebih muda pada hari ke lima setelah lahir.

c) Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali sehari.

d) Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.

e) Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis.

f) Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


15

g) Pertumbuhan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) bayi sesuai

dengan grafik pertumbuhan.

h) Perkembangan motorik baik (bayi aktif dan motoriknya sesuai

dengan rentang usianya).

i) Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu saat lapar akan bangun dan tidur

dengan cukup.

j) Bayi menyusu dengan kuat (rakus), kemudian melemah dan tertidur

pulas (Dewi, 2011).

2) BAB
Pada hari pertama dan ketiga tinja berwarna hijau tua (mekonium), hari
ke empat dan lima tinja berwarna coklat kehijauan dan tergantung
dengan susu yang diminum. Bayi yang minum ASI berwarna kuning
dan lembek, bayi yang minum PASI tinja berwarna kuning ke abu-
abuan dengan sedikit bau menusuk. Frekwensi 1-8 kali sehari.
3) BAK
Sistem ginjal terbentuk sejak masa janin tetapi kemampuan setelah lahir
masih terbatas,kemampuan mensekresi obat dan memekat atau
mengencerkan urin belum sempurna.Urin pertama dihasilkan dalam 24
jam pertama serta meningkat seiring asupan cairan. Yang perlu
diperhatikan/ dicatat: kencing pertama, frekwensi kencing berikutnya,
warna. Frekwensi minimal bayi berkemih 6-10 kali/ hari.

Tabel 2.2 Pola Buang Air Kecil (BAK) dan Karakteristik Tinja Pada

Bayi Baru Lahir Cukup Bulan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


16

Jumlah
Usia Bayi Bentuk & Warna BAB
Minimum BAK
Hari 1 (lahir) 1 Kental, hitam, lengket,
spt aspal
Hari ke-2 2 Kental, hitam, lengket,
spt aspal
Hari ke-3 3 Kuning kehijauan
Hari ke-4 (saat ASI 5-6 Kuning kehijauan
dibuat banyak)
Hari ke-5 5-6 Kuning kental, terlihat
―berbiji‖
Hari ke-6 5-6 Kuning kental, terlihat
―berbiji‖
Hari ke-7 5-6 Kuning kental, terlihat
―berbiji‖
(Suririnah, 2012).

Menjaga kebersihan kulit bayi

Kulit bayi dilapisi oleh vernik caseosa yang berfungsi melindungi bayi

didalam dan diluar uteri serta menghilang dalam beberapa jam setelah lahir.

Tipis,halus dan mudah trauma akibat gesekan atau trauma. PH BBL 6,4 dan

turun 4,9 setelah 3-4hr. Lanugo menutupi kulit terutama bahu, lengan atas,

paha. Tampak tanda khas etnik tertentu, misal mongolia terdapat daerah

lebar berwarna biru kehitaman pada sakrum. Kuku terbentuk sempurna,

terkadang lebih panjang. Rambut telah sempurna, tulang kartilago telinga

telah terbentuk. Mandi/kebersihan kulit dengan memandikan pada saat umur

6-24 jam saat suhu tubuh stabil. Setelah itu lihat keadaan umum (suhu)

normal.

Memandikan harian bayi dilakukan, harus diruang yang hangat, bebas dari

hembusan angin langsung dan tergantung dengan kondisi udara, jangan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


17

memandikan bayi langsung saat bayi baru bangun tidur, karena sebelum

adanya aktifitasdan pembakaran energi dikuatirkan terjadi hipotermi dan

bayi masih kedinginan, prinsip memandikan bayi adalah cepat dan hati-hati,

lembut, pada saat memandikan membasahi bagian-bagian tubuh tidak

langsung sekaligus :

1) Bagian kepala: lap muka bayi dengan waslap lembut, tidak usah

memakai sabun, kemudian lap dengan handuk lalu basahi kepala dengan

air kemudian pakaikan sampo kalau rambut kotor, kemudian dibilas dan

dikeringkan dengan handuk.

2) Bagian tubuh: buka pembungkus, pakaian, popok bayi, kalau bayi BAB,

bersihkan terlebih dahulu, kemudian lap tubuh bayi dengan cepat dan

lembut memakai waslap yang telah diberi air dan sabun mulai dari leher,

dada, perut, punggung, kaki de4ngan cepat, kemudian angkat tubuh bayi

dan celupkan ke bak mandi yang telah diisi air dengan hangat ±

37derajat celcius.

3) Angkat tubuh bayi lalu keringkan dengan handuk, pakaikan minyak

keringkan dengan handuk, pakaikan minyak telon dengan dada, perut

dan punggung jangan pakaikan bedak, lalu pakaikan baju, kemudian

bayi dibungkus agar hangat dan dekapkan ketubuh ibu. (Indrayani, dkk,

2013)

b. Perawatan tali pusat bayi

1) Tali pusat

Tali pusat adalah jaringan unik yang terdiri dari dua arteri dan satu vena

yang tertutup oleh jaringan pengikat mukoid yang dikenal sebagai

wharton’s jelly, yang ditutup oleh satu lapisan membran mukosa

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


18

(kelanjutan dari amnion). Selama hamil, plasenta menyediakan semua

nutrein untuk pertumbuhan dan menghilangkan produk sisa secara terus

menerus melalui tali pusat.

Setelah lahir, tali pusat mengering dengan cepat mengeras dan berubah

warna menjadi hitam (suatu proses yang disebut gangreng kering). Proses

ini dibantu oleh paparan udara. Pembuluh umbilikal masih tetap

berfungsi sehingga tetap beresiko infeksi sampai tali pusat

terpisah.Sebagai akibat, berasal dari kontak langsung dari ibu masuk

melalui kontak kulit ke bayi. Bakteri yang berbahaya dapat disebarkan

melalui hiegien yang buruk, teknik mencuci tangan yang tidak baik dapat

menyebabkan infeksi. Dapat pula terjadi tali pusat yang basah atau

lengket, tetapi hal ini masih juga merupakan proses fisiologis yang

normal.

Pemisahan tali pusat seharusnya dalam 5-15 hari, meskipun bisa

berlangsung lebih lama. Alasan utama terjadinya pelepasan tali pusat

yang lebih lama adalah penggunaan antiseptik dan infeksi (Trotter dalam

Teacher, 2012).

2) Perawatan Tali pusat

Banyak pendapat tentang cara terbaik perawatan tali pusat. Telah

dilaksakan beberapa uji klinis untuk membandingkan cara penanganan

tidak ada peningkatan kejadian infeksi pada tali pusat bila dibiarkan

terbuka dan tidak melakukan apapun selain membersihkan luka tersebut

dengan air bersih. Untuk diwaspadai bagi Negara-negara yang beriklim

tropis, penggunaan alkohol yang popular dan terbukti efektif di daerah

panas alkohol mudah menguap dan terjadi penurunan keefektifannya.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


19

Bedak antiseptik juga dapat kehilangan keefektifannya terutama dalam

suasana kelembaban tinggi (bila tidak dijaga). Sehingga penggunaan

bahan tersebut dapat mengakibatkan infeksi, kecuali bila obat tersebut

dapat dijaga agar tetap kering dan dingin. karena tidak ada bukti kuat

penggunaan alkohol tersebut mahal dan sulit untuk mendapatkan bahan

yang berkualitas, untuk sementara ibu membiarkan tali pusat mengering

sendiri. Hasil penelitian tersebut diatas menunjukkan bahwa dengan

membiarkan tali pusat mengering, tidak ditutup dan hanya dibersihkan

setiap hari dengan menggunakan air bersih, merupakan cara paling cost

effective untuk perawatan tali pusat.

Bidan sebaiknya menasehati ibu agar tidak membubuhkan apapun pada

sekitar tali pusat karena dapat mengakibatkan infeksi. Hal ini

disebabkan karena meningkatnya kelembaban (akibat penyerapan oleh

bahan tersebut) badan bayi sehingga menciptakan kondisi yang ideal

bagi tumbuhnya bakteri, penting untuk dinasehati pada ibu, agar tidak

membubuhi apapun dan hendaknya tali pusat dibiarkan membuka agar

tetap kering (Muslihatun, 2010).

c. Mendeteksi tanda-tanda bahaya pada bayi

Jika menemukan hal seperti ini harus segera dilakukan pertolongan dan

orang tua harus mengetahuinya seperti:

1) Pernafasan sulit atau lebih dari 60x/ menit.

2) Terlalu hangat (>380c) atau terlalu dingin (<360c).

3) Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat atau memar.

4) Hisapan bayi saat menyusu lemah rewel, sering muntah, mengantuk

berlebihan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


20

5) Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, berdarah.

6) Tidak bab dalam 3 hari, tidak bak dalam 24 jam, tinja lembek/encer,

sering bewarna hijau tua, ada lendir atau darah.

7) Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang, menangis

terus menerus.

Jika muncul tanda-tanda bahaya, ajarkan ibu untuk :

Memberikan pertolongan pertama sesuai kemampuan kebutuhan

sampai bayi memperoleh perawatan medis lanjutan, dan membawa bayi

ke rumah sakit atau klinik terdekat untuk perawatan tindakan segera.

(Muslihatun, 2010)

d. Kebutuhan istirahat tidur

Dalam dua kinggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur.

Neonatus sampai 3 bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari. Pada

umumnya bayi mengenal malam hari pada usia 3 bulan. Sediakan selimut

dan ruangan yang hangat pastrikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu

dingin.

Jumlah total tidur bayi akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia

bayi, pola ini dapat terlihat pada table berikut:

Table 2.3
Total istirahat tidur bayi sesuai usia bayi perhari

Usia Lama tidur


1 minggu 16,5 jam
1 tahun 14 jam
2 tahun 13 jam
5 tahun 11 jam
9 tahun 10 jam
(Yuliani, 2012).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


21

e. Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara memproduksi imunitas aktif buatan untuk

melindungi diri untuk melawan penyakit tertentu dengan memasukkan suatu

zat kedalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral (Rukiah, 2012).

3. Landasan Hukum dan Wewenang Bidan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/ Menkes/

Per/ X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, kewenangan yang

dimiliki bidan meliputi:

a. Kewenangan normal:

1) Pelayanan kesehatan ibu.

2) Pelayanan kesehatan anak.

3) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.

b. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah.

c. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki

dokter.

Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan.

Kewenangan ini meliputi:

a. Pelayanan kesehatan anak

1) Ruang lingkup:

a) Pelayanan bayi baru lahir.

b) Pelayanan bayi.

c) Pelayanan anak balita.

d) Pelayanan anak pra sekolah.

2) Kewenangan:

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


22

a) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,

pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini (IMD), injeksi vitamin

K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan

perawatan tali pusat.

b) Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk.

c) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan.

d) Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah.

e) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah.

f) Pemberian konseling dan penyuluhan.

g) Pemberian surat keterangan kelahiran.

h) Pemberian surat keterangan kematian.

(Departemen Kesehatan, 2012).

B. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengetian SOAP

Pendokumentasian atau cacatan manajemennkebidanan dapat diterakkan sebagai

metode SOAP. Dalam metode SOAP , S adalah data Subjektif, O adalah

Objektif, A adalah Analysis/Assment dan P adalah Planning. Merupakan catatan

yang bersifat sederhana, jelas logis dan singkat.prinsip dari metode SOAP ini

merupakanan proses pemikiran penatalaksanaan menejemen kebidanan

(Muslihatun, 2010).

2. Data subjektif

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


23

Informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan yang diperoleh dari hasil

wawancara langsung kepada pasien/klien (anammnesis) atau dari keluarga dan

tenaga kesehatan (allo anamnesis).

a. Anamnesa

Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat kesehatan, serta

pengetahuan klien.

Anamnesa dapat dilakukan dua cara yaitu sebagai berikut:

1) Auto anamnesa

Adalah anamnsa yang dilakukan kepada pasien secara langsung.Jadi data

yang di proleh adalah data primer karena langsung dari sumbernya.

2) Allo anamnesa

Merupakan anamnesa yang dilakukan kepada keluarga pasien untuk

memperoleh data tentang pasien (Sulistyawati, 2009).

Identitas bayi

a) Nama

Nama jelas atau lengkap bila perlu nama panggilan sehari- hari agar

tidak keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati, 2009).

b) Umur/ tanggal lahir

Bayi baru lahir normalnya lahir pada usia kehamilan genap 37 minggu

sampai dengan 42 minggu (Dewi, 2013).

c) Jenis kelamin

untuk mengetahui jenis kelamin bayi.

d) Anak ke

untuk mengetahui anak keberapa bayi tersebut.

e) Alamat

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


24

ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan.

Identitas ibu

1. Nama

Nama jelas atau lengkap bila perlu nama panggilan sehari- hari agar tidak

keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati, 2009).

2. Umur

Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari

20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya belum

siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi

perdarahan dan komplikasi.

3. Agama

Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau

mengarahkan pasien dalam berdoa.

4. Pendidikan

Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh

mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling

sesuai dengan pendidikannya (Ambarwati, 2009).

5. Suku/bangsa.

Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari.

6. Pekerjaan.

Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat social ekonominya,

karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


25

(Ambarwati, 2009)

7. Alamat

Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan.

(1) Riwayat antenatal

Umur kehamilan neonatus cukup bulan adalah 37 minggu sampai 42

minggu (Muslihatun, 2010).

(2) Penyakit selama hamil

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya

pengaruh penyakit terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya

(Jannah, 2012).

3. Data Objektif

Pencatatan yang dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus

kebidanan, data penunjang, hasil laboratorium atau pemeriksaan yang dilakukan

sesuai beatnya masalah. Data yang terkumpul diolah, disesuaikan dengan

kebutuhan pasien kemudian dilakukan pengolahan data yaitu dengan

menggabungkan dan menghubungkan data satu dengan yang lainnya sehingga

menunjukan fakta. Tujuan dari pengolahan data adalah menunjukan fakta

berdasarkan kumpulan data, data yang sudah dianalisis dan hasilnya

didokumentasikan

a. Pemeriksaan umum

1) Hitung frekuensi nafas

Pemeriksaan frekuensi nafas dilakukan dengan menghitung rata rata

pernapasan dalam satu menit. Napas pada bayi baru lahir dikatakan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


26

normal apabila frekuensinya antara 30-60 per menit, tanpa adanya

retraksi dada dan suara merintih saat ekpirasi (Uliyah, 2011).

2) Inspkesi warna kulit bayi

Warna kulit pada bayi baru lahir normal adalah bewarna kemerahan/

merah muda, dan terdapat lanugo dan vernixcaseosa, dan bayi yang

mengalami kelaian dapat menunjukkan perubahan warna sianosis yang

dapat berbahaya terhadap bayi (Uliyah, 2011).

3) Hitung denyut jantung bayi dengan stetoskop

Denyut jantung dikatakan normal apabila frekuensi jantung antara 100-

160 kali per menit.

4) Tonus Otot

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya letargi, yakni

penurunan kesadaran yang dimana bayi dapat bangun lagi dengan sedikit

penurunan kesulitan, ada tidaknya layuh seperti tonus otot lemah, mudah

terangsang, mudah mengantuk, aktifitas berkurang, tidak sadar.

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan umumnya dilakukan sesuai prosedur secara berurutan dari

kepala sampai ke kaki (head to to).

4. Assesment

Pada langkah ini dilakuakan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah

bedasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.

Penentuan diagnosa kebidanan, setelah menentukan masalah dan masalah utama

selanjutnya bidan memutuskan dalam suatu pertanyaan yang mencakup kondisi,

masalah, penyebab, dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Prediksi yang

dimaksud mencakup masalh potensial dan prognosis dari hasil perumusan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


27

masalah yang merupakan keputusan yang ditegakkan oleh bidan disebut dengan

diagnosa kebidanan. Dalam menentuka diagnosina kebidanan, pengetahuan

keprofesian bidan sangat diperlukan (Muslihatun, 2010).

a. Diagnosa

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam

lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomeklatur diagnosis

kebidanan. Diagnosa didapatkan dari data subjektif dan data objektif.

Dignosa nomenklatur kebidanan adalah suatu sistem nama yang telah

terklasifikasikan dan diakui serta di syahkan oleh profesi, digunakan untuk

menegakkan diagnosa sehingga memudahkan pengambil keputusanya. Dalam

nomenklatur kebidanan mempunyai standar yang harus dipenuhi.

Tabel 2.4 Daftar Nomenklatur Dignosis Kebidanan

DAFTAR DIAGNOSE NOMENKLATUR KEBIDANAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


28

1 Kehamilan normal 36 Invertio uteri


2 Partus normal 37 Bayi besar
3 Syok 38 Melaria berat dengan komplikasi
4 Denyut jantung janin tidak normal 39 Malaria ringan tanpa komplikasi
5 Abortus 40 Mekonium
6 Solusio plasenta 41 Meningitis
7 Akut pielonefritis 42 Metritis
8 Amnionitis 43 Migrain
9 Anemia berat 44 Kehamilan mola
10 Apendistitis 45 Kehamilan ganda
11 Antonia uteri 46 Partus macet
12 postpartum normal 47 Posisi occiput
13 Infeksi mamae 48 Posisi oksiput melintang
14 Pembengkakakan mamae 49 Kista ovarium
15 Presentasi bokong 50 Abses pelvik
16 Asma bronchiale 51 Peritonitis
17 Presentasi dagu 52 Plasenta previa
18 Disproporsi cephalao pelvik 53 Pneumonia
19 Hipertensi kronik 54 Preeklempsi berat atau ringan
20 Koagulopati 55 Hipertensi kerena kehamilan
21 Presentasi ganda 56 Ketuban pecah dini
22 Cystitis 57 Partus prematuritas
23 Eklampsia 58 Prolapus tali pusat
24 Kehamilan ektopik 59 Partus fase laten lama
25 Ensafalitis 60 Partus kala 2 lama
26 Epilepsi 61 Retensio plasenta
27 Hidromnion 62 Sisa plasenta
28 Presentasi muka 63 Ruptur uteri
29 Persalinan semu 64 Bekas luka uteri
30 Kematian janin 65 Presentasi bahu
31 Hemoragik antepartum 66 Distosia bahu
32 Hemoragik post partum 67 Robekan servik dan vagiana
33 Gagal jantung 68 Tetanus
34 Intertia uteri 69 Letak lintang
35 Infeksi luka
(Wildan, 2011)

b. Masalah

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


29

Masalah adalah hal- hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang

ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.

c. Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal- hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum terdentifikasi

dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dalam melakukan analisa data.

d. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial

Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi.

Pada langkah ini di identifikasikan masalah atau diagnosa potensial berdasarkan

rangkaian masalah dan diagnosa.

e. Tindakan segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter atau ada hal

yang perlu dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim

kesehatan lain sesuai kondisi bayi. (Muslihatun, 2010)

5. Planning

Berdasarkan dignosisa kebidanan yang ditegakkan bidan dalam mencatat rencana

kegiatannya, maka rencana kegiatan mencakup tujuan dan langkah langkah yang

akan dilakukan bidan dalam melakukan intervensi dalam memecahkan masalah

termasuk rencana asuhan evaluasi.

Dalam rencana kegiatan juga dicatat kriteria evaluasi dan keberhasilan tindakan.

Kriteria evaluasi dan hasil tindakan perlu dicatat untuk mengukur keberhasilan

dari pelaksanaan asuhan yang dilakukan. (Muslihatun, 2010)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


30

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY.S UMUR 10 HARI
DI PMB YUNI HARTINI

Tanggal : 25 April 2019


Jam : 10.00 Wib
Tempat : PMB Yuni Hartini S.ST ,M.Kes
Nama Mahasiswa : Isnaeni
NIM : 154012016017

A. SUBYEKTIF

1. Identitas Bayi

a. Nama Bayi : Bayi Ny. S

b. Tanggal Lahir : 16 April 2019

c. Umur : 10 hari

d. Jenis Kelamin : Laki – Laki

Identitas Orang Tua

Ibu Ayah

a. Nama : Ny. S Tn.A

b. Umur : 31 tahun 38 tahun

c. Suku : Jawa Jawa

d. Agama : Islam Islam

e. Pendidikan : SMA SMA

f. Pekerjaan : IRT Wiraswasta

g. Alamat : Pandan Sari Pandan Sari

2. keluhan utama : Ibu mengatakan bayinya terkena keringet buntet


34
(miliariasis).

3. Riwayat kesehatan prenatal

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


31

a. HPHT : 25 juli 2018

b. ANC : 8 kali kunjungan

c. Imunisasi TT : TT1 TT2 sudah dilakukan

d. BB Ibu : 56 kg

e. Keluhan : TMI : mual, muntah, pusing

: TMII: Tidak ada keluhan

: TMIII : Sering BAK

f. Perdarahan : Tidak

g. Pre eklamsia : Tidak

h. Eklamsia : Tidak

i. Polygohidramion : Tidak

j. Infeksi : Tidak

6. Riwayat kesehatan intranatal

Tanggal lahir : 16 april 2019

Berat badan lahir : 2500 gram

Jenis persalinan : Normal

Penolong : Bidan

Tempat persalinan : Klinik

Komplikasi : Tidak ada

Penggunaan obat selama persalinan : Tidak ada

Injeksi vit k : 1 mg

Pemberian imunisasi : HB0

7. Riwayat postnatal

a. Usaha nafas : Tanpa batuan

b. Tanda bugar

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


32

Bernafas tanpa kesulitan : Baik

Menangis kuat : Kuat

Tonus otot : Baik

c. Kebutuhan resusitasi : Tidak ada

d. Trauma lahir : Tidak ada

7. Pola kebutuhan sehari – hari

a. Nutrisi : Minum asi, frekuensi tiap 1 jam, lamanya 15

menit, kemampuan menghisap baik.

b. Eliminasi : BAK 5-6 kali, jernih, masala tidak ada

BAB 4-5 kali, coklat kehijauan, lembek.

Masalah tidak ada.

c. Personal Hygien : Mandi 2 kali sehari, ganti popok 3-4 kali,

perawatan tali pusat 2 kali sehari.

d. Istirahat dan tidur : Tidur lelap.

8. Data Psikososial

a. Tempramen bayi : Menangis

b. kemampuan adaptasi : Baik

c. Bonding attachment : Baik

B. DATA OBYEKTIF

1. pemeriksaan tanda – tanda vital

S : 36,6 0C, DJB : 120x/menit, Pernafasan 40x/menit

2. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : Baik

b. Kepala : Simetris,tidak terdapat caput succedaneum, rambut hitam

c. Muka : Simetris, tidak odem

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


33

d. Mata : Simetris, reflek pupil positif

e. Telinga : Simetris, tidak ada secret

f. Hidung : Gerakan pernafasan tanpa hambatan

g. Mulut : Reflek menghisap baik

h. Leher : Terdapat reflek tonick neck

i. Dada : Bunyi jantung, lup – dup, frekuensi jantung

130 kali/menit

j. Punggung : Tidak ada benjolan

k. Perut : Perut datar,teraba lemas,tali pusat belum kering,

tidak ada pembengkakan dan tanda – tanda

infeksi

l. Genetalia : Terdapat scrotum, penis berlubang

m. Anus : Berlubang

n. Ekstremitas :

Tangan : Tidak terdapat polidaktili dan sidak tili, terdapat reflek

moro, grap

Kaki : Tidak terdapat polidaktili dan sidaktili, terdapat reflek

babysky

o. Kulit : Pada bagian leher terdapat bintil – bintil kemerahan

2. Reflek

a. Moro : Positif

b. Rooting : Positif

c. Sucking : Positif

d. Swallowing : Positif

e. Tonic neck : Positif

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


34

f. Graph : Positif

g. Babyskin : Positif

3. Antropometri

LK : 33 cm

LD : 34cm

LILA : 11cm

BB : 2400gr

PB : 48cm

4. Data penunjang

Tidak dilakukan

C. ASSASMENT

Bayi ny. S umur 10 hari cukup bulan sesuai usia kehamilan fisiologis

Masalah : Tali pusat belum kering dan milliariasis

Kebutuhan : Konseling Personal Hygiene

D. PLANING

1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa bayi ibu dalam batas normal

BB : 2400 gr, PB : 48 cm, S : 36,60C,

Hasil : ibu mengerti penjelasan yang telah dilakukan

2. Memberitahu ibu bahwa bayinya terkena keringet buntet (miliariasis) yaitu

disebabkan oleh keringet yang keluar dan tersumbatnya pada pori – pori kulit

bayi yang akan menghilang 3-4 minggu.

Memberitahu ibu penatalaksanaan keringet buntet (miliariasis) pada bayi ibu

yaitu :

a. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan bayi nya,

memandikan bayi pada pagi dan sore dengan air hangat, mengganti

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


35

pakaian bayi kali sehari setelah mandi atau jika pakaian bayi basah

karena bayi BAB/BAK dan membersihkan tempat tidur bayi.

b. Menganjurkan ibu agar selalu menjaga kelembaban bayi nya dengan

tidak memberi bedak pada badan bayi setelah mandi, dan mengeringkan

hingga kering, agar keringet buntet tidak bertambah banyak dan tidak

sukar hilang

Hasil : ibu mengerti penjelasan yang telah di berikan dan akan

melaksanakannya

3. Memberitahu tanda bahaya bayi

a. Tidak mau menyusu

b. Kejang—kejang

c. Lemah

d. Sesak nafas (lebih besar atau sama dengan 60 kali/menit),tarikan dinding

dada bagian bawah kedalam

e. Bayi merintih atau menangis terus menerus

f. Tali pusar kemerahan sampai dinding perut,berbau atau bernanah

g. Demam/panas tinggi > 37,5 C

h. Mata bayi bernanah

i. Kulit dan mata bayi kuning

j. Tinja bayi saat buang besar berwarna pucat

hasil : Ibu mengerti

4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eklusif sampai berusia 6 bulan.

Berikan minimal 2 jam sekali atau sesuai kebutuhan bayi (ondement).

Hasil : Ibu mengerti

5. Memberitahu ibu untuk tetap melakukan perawatan tali pusar

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


36

a. Selalu cuci tangan dengan sabun da air bersih mengalir sebelum dan

sesudah memegang bayi.

b. Jangan memberkan apapun pada tali pusar.

c. Rawat tali pusar terbuka dan kering.

d. Bila tali pusar kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun mandi

dan keringkan dengan kain bersih.

Hasil : Ibu mengerti

6. Menjaga kehangatan bayi :

a. Bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat, memakai pakaian

kering dan lembut.

b. Ganti popok dan baju jika basah.

c. Jangan tidurkan bayi di tempat dingin atau banyak angin.

d. Jaga bayi tetap hangat dengan menggunakan topi, kaos kaki, kaos tangan

dan pakaian yang hangat pada saat tidak dalam dekapan.

Hasil : Ibu mengerti

7. Menjelaskan pada ibu jika berat badan bayi menurun dari 2500 menjadi 2400

dalam usia 1 minggu masih dalam batas normal karena bayi masih dalam

proses adaptasi dan akan kembali naik berat badannya diusia 14 hari,

memberitahu ibu agar tidak hawatir.

Hasil : Ibu mengerti dan tidak merasa hawatir lagi.

8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang pada saat bayinya sudah berusia 1

bulan untuk dilakukan imunisasi BCG dan menjaga bayinya agar tetap sehat.

Hasil : Ibu mengerti

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


37

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


38

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Profil BPM

PMB Hj. Yuni Hartini, S.ST, M.Kes didirikan pada tahun 2000, yang beralamat di Jl.

Patimura sukoharjo 2 kabupaten pringsewu. Bidan Hj. Yuni Hartini, S.ST,M.Kes

lahir 04 juni 1970, usia beliau sekarang 46 tahun.

1. Keadaan geografis

PMB Yuni Hartini, S.ST,M.Kes berdiri sejak tahun 1997 merupakan salah satu

tempat pelayanan kesehatan yang berada di daerah Sukoharjo Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Bidan Yuni Hartini merupakan bidan praktek

mandiri yang terdiri 1 ruang untuk pemeriksaan kehamilan, 1 ruang untuk

persalinan, 1 ruang untuk nifas, 1 ruang akseptor KB, 6 ruang rawat inap, 1 ruang

pojok ASI, 1 ruang dokter, 1 mushola serta ruang tunggu.

2. Jam Kerja

PMB Yuni Hartini, S.ST,M.Kes melaksanakan kegiatan setiap hari kerja yaitu

pada hari senin – minggu . Adapun kegiatan tersebut dimulai dari pukul 06.00

WIB – 21.00 WIB dan 24 jam khusus persalinan.

3. Bidang Pelayanan

PMB Yuni Hartini, S.ST,.M.Kes melayani pemeriksaan KIA, Pelayanan KB,

Imunisasi dan caten, Pelayanan rawat inap, Pertolongan persalinan.

4. Visi dan Misi 42

a. Visi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


39

b. Bidan praktik mandiri Hj. Yuni Hartini, S.ST,M.Kes, sebagai tempat

pelayanan kesehatan masyarakat dan kebidanan yang amandan professional,

unggul dalam kualitas pelayanan.

c. Misi

1) Melaksanakan pengabdian dan pendekatan terhadap masyarakat

2) Melaksanakan kegiatan pelayanan kebidanan khususnya pada ibu dan

anak.

3) Melaksanakan pembinaan dan konseling (PUS dan WUS) yang

berhubungan dengan kebidanan.

4) Menggembangkan NKKBS dan penekanan terhadap angka kematian ibu

dam bayi.

B. Pembahasan

Pada BAB ini penulis akan menjelaskan secara teori tentang kesenjangan antara

tinjauan teori dan tinjauan kasus, yang penulis dapatkan selama melakukan asuhan

kebidanan bayi baru lahir Ny.S umur 10 hari cukup bulan sesuai usia kehamilan di

PMB Yuni Hartini, S.ST, M.Kes Sukoharjo Pringsewu Lampung pada tanggal 25

April 2019.

Pada bayi baru lahir dilakukan pemeriksaan. Pada bayi Ny.S umur 10 hari. Hal ini

bertujuan untuk menilai status bayi untuk mencegah, mendeteksi, serta menangani

masalah–masalah yang terjadi sehingga penanganan yang tepat dapat diberikan.

Adapun hasil yang dilakukan antara lain :

1. Milliriasis

Dari data subjektif didapatkanibu mengatakan bahwa bayinya berusia 10 hari

terkena biang keringat (milliriasis), nutrisi yang didapat yaitu ASI Ekslusif yaitu

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


40

ASI saja tanpa tambahan makan apapun, eliminasi BAB 4x/hari, konsistensi

lembek tidak ada masalah BAK 5—6 x/hari jernih tidak ada masalah. Dan dari

data objektif setelah dilakukan pemeriksaan fisik pada bagian kulit di leher bayi

terdapat bintil – bintil berwarna kemerahan. Dari data tersebut dapat diambil

diagnosa yaitu milliriasis fisiologis.

Sehingga bagi petugas kesehatan sangat berperan aktif untuk memberi konseling

kepada ibu bayi yaitu : untuk menjaga kebersihan bayi, mengupayakan untuk

menciptakan lingkungan dengan kelembaban yang cukup, serta suhu yang sejuk

dan kering, gunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak terlalu sempit,

segera ganti pakaian yang basah dan kotor.

Ditinjau dari hasil penelitian ningrum dan mauliyah (2018) berdasarkan survey

awal di BPS Ny.Sulastri S.ST padatanggal 15 desember 2011 di desa Sumur

Agung, Kecamatan Sumberrejo terhadap 15 orang ibu yang memiliki bayi

didapatkan 9 (60%) bayi yang mengalami bintil – bintil merah pada kulit bayi

rewel dan menangis saat tubuhnya berkeringat serta timbul gelembung berisi

cairan pada kulit yang disebabkan perawatan kulit yang salah di desa Sumur

Agung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojo Negoro. Udara yang panas dan

lembab, dalam cuaca panas tubuh bayi lebih sering berkeringat sehingga pada

saat cuaca panas lebih baik bayi diberikan pakaian sedikit mungkin dan pilihlah

bahan yang mudah menyerap keringat dan nyaman digunakan. Sehingga tubuh

bayi tetap kering danl embab. Setelah menderita sakit panas maka tubuh bayi

akan mengeluarkan keringat yang berlebih, dan saat bayi terkena demam keringat

keluar terus menerus namun keringat tidak bisa keluar sehingga terjadi

penyumbatan pada kelenjar keringat. Ventilasi udara yang kurang baik, ventilasi

yang kurang bisa menyebabkan sirkulasi udara yang tidak sehat sehingga terjadi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


41

gangguan udara yang panas di dalam rumah, dan bisa mempengaruhi suhu badan

bayi menjadi panas serta mudah sekali berkeringat jadi usahakan didalam rumah

udara bisa mengalir dengan bebas (FKUI,2001) dalam jurnal ningrum dan

mauliyah (2018).

Pengetahuan ibu tentang perawatan kulit didesa sumur agung menunjukan

hamper sebagian memiliki pengetahuan kurang tentang perawatan kulit dan

sebagian memiliki pengetahuan cukup. Pendidikan mempermudah seseorang

untuk memiliki informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang

dimiliki dan begitu pula sebaliknya. Hal ini dipengaruhi pendidikan ibu yang

sebagian berpendidikan SLTA sehingga ibu masih kurang menerima informasi,

sehingga mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai perawatan kulit. Selain

pendidikan pengetahuan bisa dipengaruhi oleh pengalaman dan informasi dimana

jika ibu dengan pendidkan tinggi tetapi tidak mempunyai informasi tentang

pengalaman dan informasi tentang penanganan dan pencegahan milliriasis maka

pengetahuan ibu tentang perawatan kulit kurang (Jurnal Penelitian Ningrum dan

Mauliyah , 2018).

2. Perawatan Tali Pusat

Dari data subjektif didapatkan ibu mengatakan bahwa bayinya berusia 10 hari

namun tali pusatnya belum kering, nutrisi yang didapatkan yaitu ASI ekslusif,

eliminasi BAB 4x/hari, konsistensi lembek tidak ada masalah BAK 5-6 x/hari

jernih tidak ada masalah. Dan dari data objektif didapatkan setelah dilakukan

pemeriksaan fisik pada bagian abdomen terlihat tali pusat sudah puput namun

sudah kering dan tidak ada tanda-tanda infeksi seperti kemerahan atau keluar

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


42

PUS. Berdasarkan data tersebut dapat diambil diagnosa tali pusat bayi berada

dalam kondisi fisiologis.

Oleh karena itu maka tenaga kesehatan sangat berperan aktif untuk memberi

konseling kepada ibu bayi untuk selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih

mengalir sebelum dan sesudah memegang bayi,untuk tidak membubuhkan

apapun pada daerah sekitar tali pusat karena dapat mengakibatkan infeksi, rawat

tali pusar terbuka dan kering, bila tali pusar kotor atau basah cuci dengan air

bersih dan sabun mandi dan keringkan dengan kain bersih (Dewi, 2010).

Ditinjau dari hasil penelitian Juwita dan Yuristin (2018) menurut Sodikin (2009

dalam Hasibuan, 2012), rekomendasi WHO adalah cukup membersihkan

pangkal tali pusat dengan menggunakan air dan sabun, lalu dikering angina akan

sehinga benar – benar kering. Lepasnya ujung tali pusat berkisar 7 – 10 hari

setelah bayi lahir, bisa juga 15 – 18 hari dan bahkan bisa lebih. Perawatan tali

pusat cukup mudah dan sederhana, tetapi jika dilakukan tidak benar maka akan

menyebabkan infeksi yang serius pada bayi. Jika tali pusat basah maka akan

terjadi infeksi lebih besar karena tali pusat yang basah merupakan tempat yang

baik untuk berkembang biaknya kuman dan bakteri termasuk sporak uman

tetanus. Intinya dengan membiarkan tali pusat terkena udara akan mempercepat

tali pusat kering dan lepas. Manfaat perawatan tali pusat yaitu tali pusat akan

lepas setelah 5 – 7 hari tanpa adanya komplikasi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


43

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan pada tanggal 25 April 2019 pada

Bayi Ny. S usia 10 haridi BPM Yuni Hartini, S.ST,.M,Kes didaerah Sukoharjo 2

Kec. Sukoharjo Kab. Pringsewu maka penulis dapat menyimpulkan:

1. Dari pengkajian data yang dilakukan peneliti memperoleh data subyektif dan

obyektif.

2. Telah menegakkan assasment yaitu, Bayi Ny. S usia 10 hari fisiologis.

3. Kebutuhan yang harus di penuhi oleh Bayi Ny. S yaitu, konseling dan

penanganan tentang masalah tali pusat belum kering dan biang keringat, Serta

memberitahu jadwal kunjungan ulang ketika bayi berusia 1 bulan untuk

imunisasi HB0.

4. Ny. S telah mengerti dengan konseling yang diberikan.

5. Dalam tahap evaluasi dari semua kriteria sudah berhasil tersampaikan sesuai

tujuan.

6. Dari hasil dan asuhan yang diberikan dituangkan dalam pendokumtasianya itu

dengan menggunakan SOAP

B. Saran

Berdasarkan pembinaan dan penerapan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan,

penulis memberikan saran kepada :

1. Institusi Pendidikan
48

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


44

Diharapkan untuk menambah referensi buku terbaru di perpustakaan STIKes

Muhammadiyah Pringsewu Lampung, sehingga mempermudah mahasiswa

dalam menyusun tugas (makalah, dll)

2. Bidan

Diharapkan kepada bidan agar terus meningkatkan mengenai asuhan pada bayi

baru lahir, sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang bermutu seperti, dapat

mengetahui dan mendeteksi komplikasi secara dini.

3. Mahasiswa

Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memberikan pelayanan kebidanan

yang berkesinambungan kepada ibu dan bayi, sehingga masyarakat mendapatkan

pelayanan yang sesuai dengan keadaannya. Dan mahasiswa pun dapat

mengaplikasikan ilmunya sesuai dengan standar dan etika profesi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


45

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


46

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


47

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


48

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


49

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


50

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


51

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


52

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


53

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


54

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


55

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


56

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


57

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


58

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


59

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


60

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


61

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


62

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


63

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


64

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


65

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Anda mungkin juga menyukai