Corresponding author:
Kiki Amalia
kikiamalia235@gmail.com
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021
e-ISSN: 2723-8067
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v2i3.6247
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 119-126 120
Kiki Amalia - Pemberian terapi murattal terhadap penurunan nyeri pada pasien kanker kolorektal pre operasi
Nyeri merupakan suatu keadaan yang tidak subjek studi kasus untuk menurunkan
menyenangkan secara fisik maupun nyeri. Selain itu, terapi murattal membuat
emosional akibat adanya kerusakan hati dan pikiran menjadi lebih tenang
jaringan, penekanan jaringan kanker dan sehingga subjek studi kasus akan merasa
efek samping obat kemoterapi. Nyeri pada teralihkan dengan rasa sakitnya. Studi
pasien kanker bersifat kronik yang artinya kasus ini bertujuan untuk mengetahui
nyeri yang terjadi dengan onset tiba-tiba penurunan nyeri pada pasien kanker
atau lambat dari intensitas rendah hingga kolorektal pre operasi setelah diberikan
berat yang lebih dari 6 bulan. Nyeri dapat terapi murattal surat Ar-Rahman.
dipengaruhi beberapa faktor yaitu jenis
kanker dan kondisi tubuh, gender, budaya METODE
dan kondisi klinis dari pasien (Munawaroh
et al., 2018). Nyeri kanker lama kelamaan Metode studi ini menggunakan desain
akan berdampak pada tubuh seperti deskriptif dengan pendekatan studi kasus
dampak pada fisik, psikologis, sosial, dan berdasarkan penerapan Evidence Based
spiritual. Dampak fisik seperti menurunnya Nursing Practice yaitu terapi murattal
nafsu makan, kelelahan, muntah, kekuatan terhadap penurunan nyeri. Studi kasus ini
otot menurun. Dampak psikologis seperti dilakukan di ruang Rajawali 1B dan 3A pada
rasa takut, cemas, depresi dan kesulitan bulan Januari – Februari 2020. Jumlah
konsentrasi. Dampak sosial seperti subjek studi kasus yang digunakan
gangguan penampilan, penurunan sebanyak 2 orang pasien yang sesuai
hubungan sosial. Dampak spiritual seperti dengan kriteria yang sudah ditentukan.
gangguan arti dan tujuan hidup, gangguan Kriteria inklusinya yaitu pasien yang
dalam keyakinan religious, peningkatan bersedia menjadi responden, pasien yang
perasaan menderita (Miaskowski et al., belum dilakukan tindakan pembedahan,
2004). pasien yang mengalami skala nyeri 2-5, dan
beragama Islam. Kriteria eksklusinya yaitu
Mengatasi masalah nyeri pada pasien pasien dengan tingkat skala nyeri > 5, tidak
kanker dapat menggunakan 2 teknik yaitu bersedia menjadi responden.
teknik farmakologis dan non farmakologis.
Teknik farmakologis seperti pemberian Sebelum dilakukan terapi, pasien dan
analgetik biasanya menjadi pilihan banyak keluarga diberikan penjelasan akan tujuan
pasien untuk mengatasi nyeri. Pada nyeri dan prosedur terapi murattal, kemudian
ringan dapat diberikan obat antiinflamasi pasien diposisikan yang nyaman serta
nonsteroid atau parasetamol. Nyeri sedang diukur tekanan darah dan skala nyeri yang
dapat diberikan seperti tramadol atau di rasakan, kemudian dilanjutkan dengan
codein, nyeri berat dapat diberikan morfin pemberian terapi murattal Ar-Rahman
(Lukman & Harjanto, 2007). Sedangkan selama ± 15 menit dengan volume 50
terapi non farmakologis yang dapat desibel menggunakan headphone yang
diberikan yaitu hipnoterapi (Sakiyan & kemudian pasien dibiarkan rileks selama 10
Rosa, 2015), aromaterapi lavender (Alma, menit dan dilanjutkan mengukur kembali
2016), terapi musik dan deep breathing tekanan darah dan skala nyerinya. Terapi
exercise, terapi murattal surat Ar-Rahman murattal dilakukan selama 3 hari dan
(Suwardi & Rahayu, 2019), terapi guided diberikan 2 jam sebelum mendapatkan
imagery (Mistati, 2019). terapi obat analgesik. Pengukuran skala
nyeri menggunakan Numeric Rating Scale
Studi kasus ini menggunakan terapi (NRS), serta pengumpulan data
murattal surat Ar-Rahman. Terapi murattal menggunakan lembar pengkajian.
surat Ar-Rahman dipilih karena lebih efektif
dan mudah dilakukan secara mandiri oleh
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 119-126 121
Kiki Amalia - Pemberian terapi murattal terhadap penurunan nyeri pada pasien kanker kolorektal pre operasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 119-126 122
Kiki Amalia - Pemberian terapi murattal terhadap penurunan nyeri pada pasien kanker kolorektal pre operasi
sebelum dan sesudah pemberian terapi mengendap lebih lama dan menimbulkan
murattal skala nyeri tidak ada perubahan terjadinya kanker kolorektal (Kelsen et al.,
masih skala 3 (nyeri ringan). Pada hari 2008).
kedua dan ketiga sebelum diberikan terapi
murattal, skala nyeri subjek yaitu 3, tetapi Berdasarkan jenis kelamin, subjek studi
setelah diberikan terapi murattal skala kasus jenis kelamin laki-laki dan
nyeri menurun menjadi 2 (nyeri ringan). perempuan masing-masing hanya 1 orang.
Sedangkan subjek studi kasus 2, hari Hal ini belum berhasil menunjukkan data
pertama dan kedua sebelum diberikan sesuai dengan epidemiologi yang
terapi murattal skala nyeri yaitu 4 (nyeri menyatakan jumlah pendertita kanker
sedang), tetapi sesudah diberikan terapi kolorektal lebih banyak pada laki-laki
murattal skala nyeri menurun menjadi daripada perempuan. Hal ini didukung oleh
skala nyeri 3. Lalu, pada hari ketiga sebelum penelitian (Munawaroh, 2017) yang
pemberian terapi murattal skala nyeri yaitu menyatakan bahwa responden laki-laki
3 dan setelah pemberian terapi murattal lebih banyak yaitu sebanyak 26 orang
skala nyeri menurun menjadi 2 (nyeri (54,17%) dan perempuan sebenyak 22
ringan). orang (45,83%).
Evaluasi dalam studi kasus ini dapat Kedua subjek studi kasus mengatakan
dianalisis bahwa masalah keperawatan dalam keluarga tidak ada yang memiliki
teratasi sebagian sebagai bukti bahwa skala riwayat penyakit kanker kolorektal.
nyeri kedua subjek studi kasus mengalami Berdasarkan penelitian (Lubis et al., 2017)
penurunan setelah diberikan terapi menyatakan bahwa pada kelompok kasus
murattal. Subjek studi kasus 1 mengalami yang memiliki riwayat kanker kolorektal
penurunan sebesar 1 skala nyeri dan subjek sejumlah 13 orang (10,6%), sedangkan
studi kasus 2 mengalami penuruan sebesar tidak ada riwayat keluarga menderita
2 skala nyeri. kanker kolorektal sejumlah 110 orang
(89,4%). Pada studi prospektif dari Fuchs
PEMBAHASAN menyatakan dapat terjadi peningkatan 1,8-
8 kali seseorang mengalami kanker
Kedua subjek studi kasus berada di usia kolorektal karena adanya faktor riwayat
lebih dari 40 tahun. Hasil ini sesuai dengan keluarga.
penelitian (Munawaroh, 2017) yang
menyatakan banyaknya jumlah kelompok Kedua subjek studi kasus mempunyai
perlakuan ada pada rentang usia 46-60 riwayat pola makanan (life style) yang
tahun sebesar 34 orang (70,83%). Hal juga kurang baik. Pada subjek studi kasus 1 lebih
selaras dengan penelitian (Hapsari & suka mengkonsumi mie instan, kopi dan
Murbawani, 2016) yang menyatakan bahwa merokok. Mie instan selayaknya junk food
terdapat 38,9% pada usia 41-50 tahun dan ialah jenis makanan yang tidak disarankan
51 – 60 tahun. Salah satu faktor resiko untuk dikonsumsi teralu sering karena
terjadinya kanker kolorektal adalah usia. kandungan gizi yang sedikit. Hal ini dapat
Hal ini dikarenakan adanya mutasi DNA memicu terjadinya kanker kolorektal akibat
pada sel penyusun kolon dan rektum, pola hidup yang tidak baik. Berdasarkan
immunoglobulin menurun dan konfigurasi penelitian (Lestari, 2015) yang menyatakan
limfosit sehingga sistem kekebalan tubuh proporsi individu yang mengalami kanker
berkurang untuk melawan benda asing. kolorektal lebih besar yang merokok
Pada usia tersebut, dapat terjadi motilitas sejumlah 16 orang (25,0%) daripada orang
pencernaan menurun, sekresi mukus yang pernah merokok sejumlah 12 orang
menurun dan kemampuan rectum distensi (18,8%). Salah satu faktor yang dapat
menurun mengakibatkan sisa makanan menyebabkan penyakit kanker yaitu rokok
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 119-126 123
Kiki Amalia - Pemberian terapi murattal terhadap penurunan nyeri pada pasien kanker kolorektal pre operasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 119-126 124
Kiki Amalia - Pemberian terapi murattal terhadap penurunan nyeri pada pasien kanker kolorektal pre operasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 119-126 125
Kiki Amalia - Pemberian terapi murattal terhadap penurunan nyeri pada pasien kanker kolorektal pre operasi
Herawati, F., & Pratiwi, V. F. (2018). Penggunaan 15 Menit dan 25 Menit terhadap Penurunan
Analgesik untuk Perawatan Paliatif Pasien Skala Nyeri pada Pasien Kanker Pasca Bedah.
Kanker di Poli Paliatif Puskesmas di Kota Journal of Bionursing, 23(3), 2019.
Surabaya. Media Pharmaceutica Indonesiana
Munawaroh. (2017). Modifikasi Pro Self Pain Control
(MPI), 2(1), 13. Untuk Menurunkan Nyeri Dan Meningkatkan
https://doi.org/10.24123/mpi.v2i1.1298 Kemampuan Aktivitas Pada Pasien Kanker
Hui, D., & Bruera, E. (2014). A personalized approach Kolorektal Yang Menjalani Kemoterapi Tesis.
to assessing and managing pain in patients In Journal of Chemical Information and
with cancer. Journal of Clinical Oncology, Modeling (Vol. 53, Issue 9).
32(16), 1640–1646. https://doi.org/10.1017/CBO978110741532
https://doi.org/10.1200/JCO.2013.52.2508 4.004
Kelsen, D. P., Daly, J. m, Kern, S. E., Levin, B., Tepper, Munawaroh, Bunda, M., & Batam, P. (2018). Skala
J. E., & Cutsem, E. Van. (2008). Principles and nyeri pada pasien kanker kolorektal yang
Practice of Gastrointestinal Oncology - Google menjalani kemoterapi. XVI(2).
Books (2nd ed.). Lippincott Williams and
Nofiyanti, N. (2016). Pengaruh pemberian
Wilkins. aromaterapi lavender ( lavandula angustifolia )
Kemenkes RI. (2016). Panduan Penatalaksanaan terhadap penurunan tingkat nyeri kanker di
Kanker kolorektal. Kementerian Kesehatan ruang kemoterapi RSUD Panembahan Senopati
Republik Indonesia, 76. Bantul. Universitas Almaata Yogyakarta.
Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan PPNI, T. P. S. D. (2016). Standar Diagnosis
Pengembangan. (2018). Hasil Utama Riset Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Diagnostik Edisi 1. In Dewan Pengurus Pusat
Republik Indonesia, 1–100. PPNI.
Lestari, D. A. (2015). Distribusi Kejadian Kanker dan https://doi.org/10.1093/molbev/msj087
Status Merokok di Indonesia. Fakultas Qadri, M. A. (2003). Quranic Therapy Heal Yourself
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Epidemiologi. (pp. 1–24). Mission Boulevard Suite.
Lubis, M. Y., Abdullah, M., Hasan, I., & Suwarto, S. Rilla, E. V., Ropii, H., & Sriati, A. (2014). Terapi
(2017). Probabilitas Temuan Kanker Murottal Efektif Menurunkan Tingkat Nyeri
Kolorektal pada Pasien Simtomatik Dibanding Terapi Musik pada Pasien
Berdasarkan Unsur-Unsur Asia Pacific Pascabedah. Jurnal Keperawatan Indonesia,
Colorectal Screening (APCS). Jurnal Penyakit 17(2), 74–80.
Dalam Indonesia, 2(2), 90. https://doi.org/10.7454/jki.v17i2.444
https://doi.org/10.7454/jpdi.v2i2.71 Ritonga, A. H., Solihat, Y., & Veronica, A. (2017).
Lukman, G., & Harjanto, E. (2007). Tata Laksana Perbedaan Pengaruh Morphin Controlled
Farmakologis Nyeri Kanker. Indonesian Journal Release 30 mg dan Oxycodone Controlled
of Cancer 3, 121–123. Release 20 mg Oral terhadap Nyeri Kanker.
Maharani, T. D. (2014). Analisis praktik klinik Jurnal Anestesi Perioperatif, 5(3), 192–197.
keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan https://doi.org/10.15851/jap.v5n3.1163
pada pasien kanker kolorektal di ruang rawat Sakiyan, & Rosa, E. M. (2015). Action Research:
bedah IRNA teratai RSUP Fatmawati jakarta. Hypnotherapy to Overcome Pain and Anxiety
Universitas Indonesia. in Colon Cancer Patients. Indonesian Journal of
Nursing Practices, 2, 79–90.
Miaskowski, C., Dodd, M., & Lee, K. (2004). Symptom
clusters: the new frontier in symptom Sodikin. (2012). Pengaruh Terapi Bacaan Al-quran
management research. Journal of the National Melalui Media Audio Terhadap Respon Nyeri
Cancer Institute. Monographs, 0610(32), 17–21. Pasien Post Operasi Hernia di RS Cilacap. Jurnal
https://doi.org/10.1093/jncimonographs/lgh Kesehatan Al-Irsyad (JKA), V(1), 35–41.
023
Suwardi, A. R., & Rahayu, D. A. (2019). Efektifitas
Mistati, N. (2019). Asuhan keperawatan pada pasien Terapi Murottal Terhadap Penurunan Tingkat
carsinoma recti dengan penerapan terapi Nyeri Pada Pasien Kanker. Jurnal Keperawatan
guided imagery di IRNA bedah pria di RSUP DR. Jiwa, 7(1), 27.
M. Djamil Padang. NASPA Journal, 42(4), 1. https://doi.org/10.26714/jkj.7.1.2019.27-32
https://doi.org/10.1017/CBO978110741532
Tamba, E. (2012). Karsinogenesis Kanker Kolorektal,
4.004
Hubungannya dengan Diet dan Mikroflora
Mulyani, N. S., Purnawan, I., & Upoyo, A. S. (2019). Usus. Jurnal Kedokteran Meditek, 18(48), 25–
Perbedaan Pengaruh Terapi Murottal Selama 34.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 119-126 126
Kiki Amalia - Pemberian terapi murattal terhadap penurunan nyeri pada pasien kanker kolorektal pre operasi
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi YKI. (2018). Harapan Terpadu World Cancer Day
Keperawatan Indonesia (I). Jakarta. Retrieved 2018. Buletin YKI, 2(April), 1–54.
from Http://Www.Inna-Ppni.or.Id. Practice
Nurse.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.