Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL DENGAN METODE PICO

“PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP KUALITAS


NYERI PASIEN KANKER PAYUDARA DENGAN KEMOTERAPI DI RSUD ARIFIN
ACHMAD”
A. ANALISIS JURNAL
1. Judul Penelitian
Pengaruh progressive muscle relaxation terhadap kualitas nyeri pasien kanker payudara
dengan kemoterapi di RSUD Arifin Achmad.
2. Peneliti
Didi Kurniawan , Reni Zulfitri , Ari Prastiana Dewi .
3. Ringkasan Jurnal
Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada kantung dan saluran penghasil air
susu ( Soemitro ,2012 ). Nyeri pada penderita kanker berasal dari nyeri somatic yaitu
adanya kerusakan jasmaniah akibat adanya kanker berupa nyeri nosiseptik yaitu nyeri
karena rangsangan nosiseptor aferen saraf perifer yang diakibatkan oleh pengaruh
prostaglandin E , sirkulasi darah buruk karna ada pembuluh darah yang tidak lancar.
Nyeri juga karena terjadinya tekanan atau kerusakan jaringan yang mengandung reseptor
nyeri dan juga karena tarikan , jepitan , atau metastase. Penilaian intensitas nyeri
menggunakan Comparative Pain Scala (CPS). Lembar ini berisi sebuah garis yang
terdapat gambar dan angka mulai dari 0 sampai 10. 0 berarti tidak nyeri, 1-3 berarti
nyeri ringan, 4-6 berarti nyeri sedang, 7-10 berarti nyeri berat.
Progressive Muscle relaxation (PMR) merupakan terapi non farmakologis . Terapi ini
merupakan suatu bentuk terapi relaksasi dengan gerakan mengencangkan dan
melemaskan otot pada satu bagian tubuh pada satu waktu untuk memberikan perasaan
relaksasi secara fisik. Latihan relaksasi ini bertujuan untuk membedakan perasaan yang
dialami saat kelompok otot dilemaskan dan dibandingkan ketika otot-otot dalam kondisi
tegang. Istilah relaksasi sering digunakan untuk menjelaskan aktifitas yang
menyenangkan , relaksasi menghasilkan efek perasaan senang , mengurangi ketegangan
, terutama ketegangan psikis yang berkaitan dengan kehidupan. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh kasih ( 2014 ) bahwa pemberian terapi relaksasi PMR
pada penderita kanker payudara dapat menurunkan frekuensi nyeri. Terapi PMR dapat
digunakan sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan nyeri pada pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi terutama pada kanker stadium 3. Hal ini
menguatkan hasil penelitian Paolis et. al (2019) yang mengungkapkan bahwa PMR
merupakan complementary therapies yang dapat menurunkan nyeri pada pasien kanker
stadium akhir.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh PMR terhadap kualitas nyeri
pasien kanker payudara dengan kemoterapi.
5. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
a. Kelebihan
1. Terapi PMR memberikan efek relaksasi secara fisik dan psikologis. Selain itu
dapat menurunkan kualitas nyeri pada pasien kanker stadium 3.
2. Analisis univariat yang digunakan sesuai dengan tujuannya yaitu untuk
menganalisa skala nyeri sebelum dilakukan terapi PMR. Kemudian Analisis
bivariat dilakukan untuk mengetahui distribusi rata-rata kualitas skala nyeri
sesudah dilakukan terapi PMR. Analisa data menggunakan uji t-test
dependen/parametrik sudah sesuai karena berdasarkan pengolahan data diperoleh
data berdistribusi normal. Distribusi data normal ini diperoleh dengan
membandingkan nilai skewness dan standar eror dimana angka yang diperoleh dari
kedua variable tersebut kurang dari 2.
b. Kekurangan
1.Desain penelitian pre eksperimen tanpa ada kelompok kontrol pada penelitian ini
tidak tepat , karena tidak ada kelompok kontrol. Seharusnya desain yang
digunakan pre test-post test one group design dengan kelompok kontrol
2.Pada penelitian ini kriteria eksklusi tidak dicantumkan.
3.Langkah-langkah pengumpulan tidak diuraikan secara rinci dan jelas.

B. Pembahasan Analisis jurnal


1. Patient / population / problem
Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental. Analisa data melalui dua tahapan
yaitu univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t-dependent. Desain yang
digunakan pre test post test one grup design dengan mengukur beda rata-rata skala nyeri
sebelum dan sesudah dilakukan terapi PMR. Sample pada penelitian ini pasien kanker
payudara dengan kemoterapi pada periode perawatan bulan januari sampai bulan maret
2019 sebanyak 20 orang. Yang sesuai dengan Kriteria Inklusi yaitu pasien yang bersedia
menjadi responden, pasien dalam kondisi sadar, menjalani program kemoterapi,
mendapatkan obat paliatif, dan menderita kanker payudara stadium III.
2. Intervention / treatment
Pada penelitian ini intervensi yang diberikan adalah terapi PMR pada pasien kanker
payudara dengan kemoterapi. Intervensi pertama dilakukan untuk mengetahui rata-rata
skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan terapi PMR. Kemudian setelah itu diamati
pengaruh terapi PMR terhadap penurunan skala nyeri pada pasien kanker payudara yang
menjalani kemoterapi. PMR dilakukan dengan posisi berbaring atau duduk dikursi
dengan kepala ditopang senyaman mungkin. Tindakan PMR ini terdapat 15 gerakan
dengan membutuhkan waktu 10-15 menit.
3. comparassion intervention / treatment
1) jurnal “ efektifas terapi musik terhadap skala nyeri pada pasien kanker payudara
dirumah sakit umum Dr.H SOENWONDO KENDAL”
Pada penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan one
group pre & post test design intervensi yang digunakan pada penelitian ini adalah
terapi musik yaitu musik klasik Pachelbel Canon In D Major pada pasien kanker
payudara. Hasil didapat pada penelitian ini skala nyeri sebelum perlakuan adalah 4,33
+1,09 dengan skala nyeri minimal 2 dan maksimal adalah 6. Hasil skala nyeri setelah
perlakuan adalah 2,59+0,888 dengan skala nyeri minimal adalah 1 dan maksimal
adalah 4 pada penelitian tidak ditemukan skala nyeri yang besar karna pasien yang
diambil sebagai sample penelitian memiliki stadium kanker payudara yang masih
awal. Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon sebagai alternatif
dari uji paired t-test diperoleh angka P = 0,000. Angka tersebut < 0,05 sehingga
memiliki arti bahwa ada pengaruh pemberian musik klasik Pachelbel Canon In D
Major terhadap skala nyeri pada pasien kanker payudara.
2) Komparasi penelitian ini dengan jurnal tersebut adalah penelitian ini menggunakan
terapi PMR yang memberikan efek relaksasi secara fisik dan psikologis. Sedangkan
efek terapi musik klasik Pachelbel Canon In D Major hanya memberikan efek
rilekasasi secara psikologis. Terapi PMR digunakan pada pasien yang menderita
kanker payudara stadium 3 sedangkan terapi musik digunakan pada pasien kanker
payudara yang memiliki stadium masih awal. Intervensi pada ke dua penelitian
tersebut terbukti berpengaruh terhadap variable dependent.
Nyeri yang dirasakan pasien dengan kanker payudara merupakan salah satu
penderitaan tambahan dari penyakit yang mereka alami. Fokus utama
penatalaksanaan pasien kanker payudara yang mengalami nyeri adalah menurunkan
frekuensi nyerinya . Penatalaksanaan non farmakologi baik terapi musik maupun
PMR memberikan efek relaksasi yang dapat menurunkan nyeri yang dialami oleh
pasien. Pemberian terapi PMR pada pasien kanker payudara merupakan tindakan
yang tepat untuk mengurangi nyeri pada pasien yang memiliki kanker payudara
stadium 3. Hal ini sesuai penelitian yang dilakukan Paolis et.al (2019) yang
mengungkapkan bahwa PMR merupakan complementary therapies yang dapat
menurunkan nyeri pada pasien kanker stadium akhir. Richmond ( 2007 )
menyampaikan PMR merupakan prosedur untuk mendapatkan relaksasi otot melalui
gerakan mengencangkan dan melemaskan otot-otot pada satu bagian tubuh pada satu
waktu untuk memberikan perasaan rileksasi secara fisik. Sedangkan menurut johan (
2006 ) terapi musik adalah terapi rileksasi yang mempercepat penyembuhan. Musik
dapat mempengaruhi fungsi-fungsi fisiologis seperti respirasi , denyut jantung dan
tekanan darah. Musik juga dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang meningkat
pada saat stress. Musik juga merangsang pelepasan hormone endorphin, hormone
tubuh yang memberikan perasaan senang yang berperan dalam penurunan nyeri.
Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan abdul rasid ( 2009 ) yang
menyatakan ada pengaruh terapi distraksi mendengarkan musik klasik Mozart
terhadap penurunan skala nyeri pada pasien kanker.
4. Out come
Pada penelitian ini terbukti ada pengaruh pemberian terapi PMR dalam
menurunkan kualitas nyeri pasien kanker payudara dengan kemoterapi di RSUD Arifin
Achmad dengan nilai p value 0,001 (P<α).
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Terapi PMR pada pasien
kanker payudara dapat menurunkan kualitas nyeri pada pasien serta memberikan
perasaan nyaman, Terapi ini juga memberikan efek relaksasi secara fisik.
Praktik keperawatan dapat dikembangkan berdasarkan hasil penelitian yang telah
ada, karenanya bagi perawatan praktisi hasil penelitian ini nantinya dapat diterapkan
untuk menurunkan atau mengurangi kualitas nyeri pada pasien kanker payudara dalam
evidence based practice serta dapat dijadikan sebagai Standar Operasional Prosedure
(SOP) untuk meningkatkan kualitas pelayanan mandiri.
Bagi penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan mengkombinasi PMR
dengan terapi lain agar mendapatkan efek yang semakin baik bagi pasien kanker.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Ari Pristiana, Kurniawan, Didi, dan Zulfitri, Reni. 2019. Pengaruh
Progressive Muscle Relaxation terhadap kualitas nyeri pasien kanker payudara dengan
kemoterapi di RSUD ARIFIN ACHMAD Riau. Jurnal Ners Indionesia. Vol 10:1.

Elisa, Mahmudah, Puji lestari. 2014. Efektifitas terapi musik terhadap skala
nyeri pada pasien kanker payudara di rumah sakit umum dr. H SOEWONDO KENDAL .jurnal
keperawatan.
LITERATUR REVIEW

“PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP


KUALITAS NYERI PASIEN KANKER PAYUDARA DENGAN KEMOTERAPI DI
RSUD ARIFIN ACHMAD”

DISUSUN OLEH :

Nanik setiyowati
Nim : P07220419115

PROGRAM STUDI PROFESI POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

Anda mungkin juga menyukai