Anda di halaman 1dari 13

TELAAH JURNAL

Fisioterapi Dada pada Pernapasan Mekanik dan Pengeluaran Sputum


pada Pasien Paralisis dan Ventilasi Mekanis
Dengan Cedera Paru Akut

DISUSUN OLEH :

Erma Safitri, S.Kep.


(1611308250431)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA

TAHUN 2017
TELAAH JURNAL

A. DESKRIPSI JURNAL
1. Judul Jurnal

Fisioterapi Dada pada Pernapasan Mekanik dan Pengeluaran Sputum pada Pasien
Paralisis dan Ventilasi Mekanis Dengan Cedera Paru Akut : Pilot Study

2. Penulis Jurnal

Minhee Suh1, RN, PhD, Margaret Heitkemper2, RN, PhD, FAAN, Choi-Kwon Smi3*,
RN, PhD

3. Nama Jurnal Dipublikasikan Oleh


Asian Nursing Research, March 2011, Vol 5, No 1
4. Penelaah / Review Jurnal
Akan ditelaah oleh Erma Safitri mahasiswa profesi Ners Stikes Muhammadiyah
Samarinda angkatan 2017.
5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan telah sesuai dengan teknik penulisan karya ilmiah. Penggunaan
tanda baca, huruf besar, tulisan miring untuk bahasa asing di gunakan dalam
penelitian ini dengan tepat.
6. Referensi Daftar Pustaka
Dalam penelitian ini menggunakan 26 referensi dan 14 diantaranya kurang dari 10
tahun.
B. DESKRIPSI CONTENT
NO KOMPONEN JURNAL ITEM QUESTION TO HELP “TELAAH JJURNAL”
1. PENDAHULUAN
1. Apa Masalah Penelitian
Masalah Penelitian Ini Adalah Pasien yang terpasang

ventilator dan dibawah pengaruh anastesi sering terjadi

ALI dan atelektasi, Perawatan Fisioterapi dada (CPT)

biasa digunakan untuk pasien terpasang ventilator dan

dalam pengaruh anastesi, namun sedikit diketahui

tentang efek fisiologisnya (manfaat dan risiko) dari

CPT (Chest Fisioterapi).

2. Seberapa Besar Masalah Tersebut?


Kurangnya bukti manfaat dan resiko CPT untuk pasien

ICU yang terpasang ventilator dan dibawah pengaruh

anastesi.

3. Dampak Masalah Apabila Tidak Diatasi


Pasien ICU yang terpasang ventilator dan pengaruh

anastesi dapat mengalami atelektasis, hipoksemia dan

ALI

4. Bagaimana Kesenjangan Yang Terjadi?


Kurangnya informasi manfaat dan resiko perawatan

pernafasan dengan ara CPT

5. Berdasarkan Penelitian, Apa Hipotesa Dan

Tujuan Yang Ditetapkan Oleh Peneliti?

Berdasarkan penelitian perbaikan jangka

pendek fungsi paru dari pasien ICU setelah

dilakukan CPT ( Eales, Barker dan ubberley

1995) Namun menurut peeneliti lain


melaporkan efek negatif dari teknik ini pada

pasien kritis ( Connors, Hammon, Martin, &

Rogers 1980) Manfaat dan Resiko perawatan

pernafasan dengan CPT.

Tujuan spesifik :

 untuk membandingkan jumlah sekresi antara

kelompok(pembanding, getaran, perkusi

manual dan pulm cup).

 memeriksa complaine dinamis dan SPO2

setelah menerapkan CPT.

2. METODE
DESAIN PENELITIAN 1. Desain Penelitian Apa Yang Digunakan
Desain eksperimen
2. Untuk Desain Eksperimen?
Pengukuran teknik berulang menggunakan
metode menyeimbangkan/ membandingkan.
3. Apakah Menggunakan Kelompok

Kontrol Untuk Menentukan Efektifitas

Suatu Intervensi?

Kelompok Pembanding (Komparatif) →Pasien ICU

terpasang ventilator tetapi kontraindikasi untuk teknik

perkusi karena cardiac dysrhythmia.

4. Apakah Peneliti Menggunakan Random


Alokasi (Randomisasi) ?
Tidak, sample diambil dari pasien di rumah sakit

tersier korea khusus pasien icu yang lumpuh, terpasang

ventilator dan tidak bisa bernafas spontan, pasien yang

disetuui oleh keluarga pasien dan penelitian disetujui

oleh dewan peninjau universitas keperawatan korea.


Jumlah Sample sebanyak 30 pasien ditentukan dengan

Uji Statistik menggunakan G-Power program analisis

untuk kekuatan penelitian dengan 15 pasien kelompok

Pemanding dan 15 kelompok eksperimen.

5. Jika Peneliti Menggunakan Randomisasi


Bagaimana Prosedurnya? Apakah
Dilakukan Randomisasi Sederhana, Blok,
Stratifikasi? Siapa Yang Melakukan
Randomisasi?
-

6. Jika Ternyata Pada Data Dasar Terdapat


Perbedaan Karakteristik / Variabel
Perancu Pada Kedua Kelompok, Apakah
Peneliti Melakukan Pengendalian Pada Uji
Statistik Dengan Stratifikasi Atau Uji
Multivariate?
Tidak dilakuk
karakteristik sample kelompok eksperimen dan

pembanding dengan kriteria inklusi :

 Lebih dari 18 tahun;


• Sebuah skor Murray antara 0 dan 2,5;
• Diintubasi dan ventilasi mekanik pada tekanan
kontrol mode ventilasi saja;
• Paru infiltrat bilateral pada foto toraks;
• Secara nyata dibius (sedasi) dengan
benzodiazepin dan lumpuh dengan agen
paralitik.
Hanya kelompok pembanding terdapat
kontraindikasi untuk dilakukan perkusi karena
disritmia jantung.
7. Apakah Peneliti Melakukan Masking Atau
Penyamaran Dalam Memberikan
Perlakuan Pada Responden( Responden
Tidak Menyadari Apakah Sedang
Mendapatkan Intervensi Yang Diuji
Cobakan?
Tidak, karena sample diambil atas
persetujuan keluarga pasien
8. Untuk Menjamin Kualitas Pengukuran,
Apakah Peneliti Melakukan Blinding Saat
Mengukur Outcome? Blinding Merupakan
Upaya Agar Sampel Atau Peneliti Tidak
Mengetahui Kedalam Kelompok Mana
Sampel Dimasukkan (Eksperimen Atau
Control). Hal Menunjang Upaya Peneliti
Meningkatkan Validitas Informasi.
Peneliti melakukan Uji G- power analisis
untuk menghitung kekuatan penelitian.
POPULASI DAN 1. Siapa Populasi Target Dan Populasi
SAMPEL Terangkau?
Penelitian dilakukan di sebuah rumah sakit tersier

Seoul, Korea. dengan populasi pasien ICU yang

lumpuh, terpasang ventilator dan tidak bernafas

spontan.

2. Siapa Sampel Penelitian? Apa Kriteria


Inklusi Dan Eksklusi Sampel?
Sebanyak 30 pasien ICU Yang lumpuh, tidak mampu

melakukan respirasi spontan dan sepenuhnya

bergantung pada ventilator.

Kriteria inklusi berikut dipenuhi oleh pasien:

 Lebih dari 18 tahun;

 Sebuah skor Murray antara 0 dan 2,5;

 Diintubasi dan ventilasi mekanik pada tekanan

kontrol mode ventilasi saja;

 Paru infiltrat bilateral pada foto toraks;


 Secara nyata dibius(sedasi) dengan

benzodiazepin dan lumpuh dengan agen paralitik.

Hanya kelompok pembanding terdapat

kontraindikasi untuk dilakukan perkusi

karena disritmia jantung.

3. Bagaimana Metode Sampling Yang


Digunakan Untuk Memilih Sample Dari
Populasi Target?
Dewan peninjau institusional College of Nursing,

Seoul Universitas Nasional menyetujui studi tersebut

dan keluarga pasien menyetujui keterlibatan penelitian

ini. Sebanyak 30 pasien ICU Yang lumpuh, tidak

mampu melakukan respirasi spontan dan sepenuhnya

bergantung pada ventilator.

4. Berapa Jumlah Sample Yang


Digunakandalam Penelitian? Metode Dan
Rumus Sample Apa Yang Digunakan?
Sebanyak 30 pasien ICU Yang lumpuh, tidak mampu
melakukan respirasi spontan dan sepenuhnya
bergantung pada ventilator. 15 pasien eksperien dan 15
pasien penyeimbang.
PENGUKURAN ATAU 1. Variabel Apa Saja Yang Diukur Dalam
PENGUMPULAN DATA Penelitian?
Variabel Kelompok komparatif dan
eksperimen( Getaran, Perkusi manual dan
Palm dengan hasil penelitian:
 Karakteristik pasien
 Jumlah sekresi paru
 Memeriksa Complain Dinamis dan
SPO2.
2. Metode Apa Yang Digunakan Untuk
Mengumpulkan Data?
Metode Nonparametrik (uji kruskal Wallis
dan t-test) Kruskal-Wallis test dilakukan untuk
menganalisis jumlah sekresi yang dikumpulkan
antara kelompok dengan tingkat signifikan
statistik adalah р < 0,5
3. Alat Ukur Apa Yang Digunakan Untuk
Mengumpulkan Data?
 mengukur volume sekresi paru(
dibandingkan kelompok komparatif dan
kelompok eksperimen)
 Cd Volume diukur dengan mesin
ventilator
 SPO2 diukur dengan Oxymetri pulse
4. Bagaimana Validitas Dan Reliabilitas Alat
Ukur / Instrument?
Di penelitian ini tidak dicantumkan
5. Siapa Yang Melakukan Pengukuran Atau
Pengumpulan Data?
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti
sendiri
ANALISA DATA 1. Uji Statistik Apa Yang Digunakan
menggunakan Kruskal-Wallis test dengan
tingkat signifikasi р < 0,5 dan t-test dengan
tingkat signifikasi р < 0,1.
2. Program Atau Software Apa Yang
Digunakan
Dipenelitian ini menggunakan SPSS 12,0
3. HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN 1. Bagaimana Alur (Flow) Penelitian Yang
DAN DATA BASE LINE Menggambarkan Responden Mengikuti
Penelitian Sampai Selesai, Drop Out Dan
Loss Of Follow Up
Responden kelompok eksperimen di lakukan
CPT vibrasi, perkusi manual dan perkusi
palm cup dengan hasil yang diukur volume
sekresi paru, Cd diukur tidal volume
menggunakan ventilator dan SPO2
menggunakan oxymeter. kelompok
komparatif hanya dilakukan suction. setelah
itu dilakukan perbandingan volume sekresi
antara kelompok komparatif dengan
kelompok eksperimen. Cd dan SPO2
dilakukan dengan cara pretreatmen dan post
treatmen data didalam kelompok dan
dibandingkan.
2. Bagaimana Karakteristik Responden Dan
Baseline Data?
Karakteristik responden kelompok
eksperimen berdasarkan pasien ICU yang
lumpuh, tidak mampu respirasi spontan dan
sepenuhnya tergantung pada ventilator dan
termasuk dalam kriteria inklusi, Hanya
kelompok pembanding terdapat kontraindikasi
untuk dilakukan perkusi karena disritmia jantung
HASIL PENELITIAN 1. Apa Hasil Utama Dari Penelitian? Jika
Penelitian Melakukan Uji Hipotesis
Apakah Hipotesis Penelitian Terbukti?
Apakah Hasil Penelitian Bermakna Secara
Klinis?
Volume sekresi yang dikumpulkan tidak berbeda
secara signifikan jika dibandingkan antara
kelompok (p = 0,838). Cd meningkat secara
signifikan dari waktu ke waktu di kelompok
perkusi manual (p = 0,042) dan kelompok perkusi
palm-cup (p = 0,046), di mana Cd dalam kedua
waktu sesudahnya tetap meningkat dua kali lebih
lama daripada di baseline. Tak satupun dari
teknik CPT memberikan efek merugikan yang
besar pada SpO2.
DISKUSI 1. Bagaimana Interpretasi Peneliti Terhadap
Hasil Penelitian? Apakah Peneliti
Membuat Interpretasi Yang Rasional Dan
Ilmiah
Kebutuhan fisiologis menurut Hierarki Maslow adalah

menepati urutan yang pertama dalam teori maslow

mengenai kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan

pertama yaitu oksigen (O2). Oksigen yang dibutuhkan

diperoleh melalui pernafasan. Pernafasan dapat

dilakukan dengan adanya alat-alat yang menyusun

sistem pernafasan. Tanpa hal tersebut, mahkluk hidup

tidak akan pernah bisa melakukan proses pernafasan.

Pada penelitian ini pasien menggunakan pernafasan

mekanik atau ventilasi mekanik, sehingga pengeluaran

secret dilakukan dengan suction. Penumpukan secret

dapat menganggu pertukaran gas sehingga oksigen

yang dibutuhkan tidak optimal. Tindakan fisioterpi

dada yang dilakukan dengan berbagai tahapannya

dapat membantu mengeluarkan secret sehingga

meningkatkan complain paru yang telah dibuktikan

dalam penelitian ini. Selain itu saturasi oksigen perifer

tidak mengalami perubahan siknifikan dan cendrung

menunjukkan peningkatan dalam 2 jam post tindakan

CPT.

2. Bagaimana Peneliti Membandingkan


Penelitiannya Dengan Penelitian
Sebelumnya?
Dalam penelitian ini peneliti tidak menemukan
perubahan jumlah secret yang dikeluarkan tetapi untuk

penelitian lain menyatakan adanya penambahan

jumlah secret yang dikeluarkan setelah CPT tambahan

(Hong & Choi, 2004) dan Davis et al .( 2001) juga

melaporkan bahwa perkusi tambahan adalah efektif

bila diterapkan pada pasien dengan tingkat strategi

baru untuk meningkatkan dahak pada pasien lumpuh

dengan ALI.

3. Bagaiamana Penelitian Menjelaskan


Makna Dari Relevensi Hasil Penelitiannya
Dengan Perkembangan Ilmu Keperawatan
/ Kesehatan Serta Terhadap Pemecahan
Masalah?
Peneliti menjelaskan dan mudah dipahami
karena terdapat teori teori yang mendukung
4. Bagaimana Nilai Kepentingan
(Importancy) Hasil Penelitian?
Dalam penelitian ini tehnik yang paling efektif adalah

perkusi palm cup.

5. Bagaimana Aplicability Hasil Penelitan


Menurut Peneliti? Dan Apakah Bisa
Diterapkan Pada Tatanan Praktik
Keperawatan Yang Ditinjau Dari Berbagai
Macam Aspek?
Cd meningkat secara signifikan dibandingkan dengan

baseline segera dan 10 - menit setelah intervensi dari

waktu ke waktu dengan tehnik CPT pada kelompok

eksperimen (kelompok getaran, perkusi manual dan

kelompok perkusi palm – cup), sementara tidak ada

perubahan signifikan yang ditemukan dari waktu ke

waktu di kelompok komparatif.


6. Apakah Peneliti Menjelaskan Kekuatan
Dan Kelemahan Peneliti? Apakah
Kelemahan Bisa Mempengaruhi Validasi
Hasil?
Kelebihan :
 Latar belakang masalah penelitian dan
teori yang ada sesuai dengan
penelitian ini.
 Hasil dan bahasan dalam penelitian
ini dijelaskan dan disusun dengan
rinci beserta rumus dan tabelnya.
 Jurnal sesuai yaitu jurnal
keperawatan
Kekurangan :
 Peneliti hanya mengukur efek CPT selama 1

jam walaupun perbaikan bisa dilihat dalam 2

jam setelah tindakan CPT dan telah

dilaporkan dalam penelitian sebelumya oleh

Jones et al, 1992.

 Peneliti hanya memberikan bukti untuk

parameter perubahan fisiologis yang

dipengaruhi oleh penerapan berbagai metode

CPT tetapi tidak untuk mengevaluasi

efektivitas fisioterapi untuk memfasilitasi

penyapihan atau memperpendek lama tinggal

di ICU atau rumah sakit.

 Desain eksperimental dengan ukuran

berulang kemungkinan sebuah efek

berlebihan meskipun ada interval 2 jam antara

setiap tindakan, karena tidak ada perbedaan

statistik dalam baseline parameter fisiologis


dan Cd antar kelompok.

 Peneliti hanya menerapkan Prosedur CPT

tunggal selain perawatan rutin dimana Hong

dan Choi menerapkan dua Teknik CPT

berbeda kepada pasien mereka, dan

memperoleh volume sekresi yang lebih besar

. Davis et al, (2001) juga melaporkan bahwa

perkusi tambahan adalah efektif bila

diterapkan pada pasien dengan ALI.

Anda mungkin juga menyukai