PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan
oleh kesinambungan antar upaya program dan sector, serta kesinambungan
dengan upaya – upaya yang telah dilaksanakan oleh period sebelumnya.
Oleh karena itu, perawatan kesehatan masyarakat di tunjukan kepada
individu, keluarga, dan kelompok melalui upaya peningkatan kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan
keperawatan berkelanjutan. Sebagai suatu penegasan yang konprehensif. Selain
itu, masyarakat atau komunitas juga di pandang sebagai target pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk mencapai kesehatan komunitas, sebagai suatu
upaya peningkatan kesehatan dan menggunakan kerja sama sebagai suatu
mekanisme dalam mempermudah pencapaian tujuan yang berarti masyarakat
atau komunitas di libatkan secara aktif untuk mencapai suatu tujuan tersebut.
Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementrian perlu
menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah
ditetapkannya RPJMN 2015 – 2019 maka Kementerian Kesehatan menyusun
Renstra Tahun 2015 – 2019. Renstra Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan
dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra Kementerian
Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan : teknokratik, politik, partisipatif,
atas – bawah (top-down), dan bawah – atas (bottom – up).
Pembangunan Kesehatan pada periode 2015 – 2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat melalui upaya-upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga,
kelompok/komunitas untuk meningkatkan derajat kesehatan yang meliputi
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 2
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit, serta
pemeliharaan kesehatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kesehatan atau
keperawatan komunitas atas masyarakat di wilayah RT 22 dan RT 38
Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan Praktik Belajar Lapangan Keperawatan Komunitas di
wilayah RT 22 dan 38 Kampung Bayur selama 5 minggu yaitu :
a. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan terhadapat tokoh – tokoh
masyarakat, baik formal maupun non formal guna mendapatkan
dukungan dalam melaksanakan kegiatan.
b. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian, guna memperoleh data
kesehatan atau keperawatan dalam rangka mengidentifikasi masalah
kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan/ keperawatan
bersama dengan masyarakat di wilayah binaan.
d. Mahasiswa bersama dengan masyarakat dapat memprioritaskan
masalah kesehatan / keperawatan yang ada di daerah
binaan/pendataan.
e. Mahasiswa bersama masyarakat dapat menyusun program untuk
mengatasi masalah – masalah yang ditemukan
f. Mahasiswa bersama masyarakat dapat melaksanakan program yang
telah ditentukan dan di buat dengan melibatkan semua unsur dan
sumber daya masyarakat untuk mengatasi masalah – masalah
kesehatan/ Keperawatan yang telah ditemukan.
g. Mahasswa bersama masyarakat dapat mengevaluasi semua kegiatan
yang telah dilakukan.
D. Metode
Metode Praktik yang digunakan adalah metode pemecahan masalah
dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan komunitas yang meliputi
pengkajian, analisa data, diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Dalam pengkajian menggunakan data dengan alat bantu seperti
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dengan kunjungan rumah warga RT 22
dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara,
pendataan dari pihak puskesmas dan Kelurahan Sempaja Utara, yang kemudian
data diolah, dan dilakukan perencanaan bersama warga untuk memecahkan
masalah yang telah ditemukan.
E. Manfaat Laporan
1. Masyarakat di Kampung Bayur
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan, pendidikan, keselamatan, dan permasalahan kesehatan yang ada
serta pelayanan sosial yang ada / kegiatan sosial masyarakat.
2. Puskesmas
Memberikan gambaran mengenai status kesehatan dan kegiatan – kegiatan
kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada di RT 22 dan 38 Kampung
Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara.
3. Mahasiswa / penyusun
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan
asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas khususnya
RT 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan
Samarinda Utara.
A. Keperawatan Komunitas
a) Pengertian Keperawatan Komunitas
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang
merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas,
dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk,
2006). Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil,
kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia,
kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain
sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada
masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja,
masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2006).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
(public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara
aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh
melalui proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri
dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006). Proses keperawatan komunitas
merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah,
sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko
tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 6
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 1977). Di Indonesia dikenal
dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) yang
dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai
institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif.
Keperawatan sebagai bentuk komprehensif melakukan penekanan
tujuan untuk menekan stressor atau meningkatkan kemampuan komunitas
mengatasi stressor melalui pencegahan primer, sekunder, tersier.
Peningkatan kesehatan berupa pencegahan penyakit ini bisa melalui
pelayanan keperawatan langsung dan perhatian langsung terhadap seluruh
masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan
masyarakat mempengaruhi kesehatan individu, keluarga, dan kelompok.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan merupakan
suatu proses dimana individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk
swasta mengambil tanggung jawab terhadap masyarakat atas kesehatan
diri keluarga dan masyarakat, mengembangkan kemampuan untuk
menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat serta menjadi pelaku atau
perintis kesehatan dan peminpin yang menggerakan kegiatan masyarakat
dibidang kesehatan berdasarkan azas kemandirian dan kebersamaan.
a. Manusia
Manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pribadi
yang utuh dan unik, mempunyai aspek bio- psiko-sosio-kultural-
spiritual. Manusia sebagai sistem terbuka yang selalu berinteraksi dan
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 8
berespon terhadap lingkungan, mempunyai kemampuan untuk
mempertahankan integritas diri melalui mekanisme adaptasi. Dalam
kehidupan manusia mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi
termasuk kebutuhan pengakuan harkat dan martabat untuk mencapai
keseimbangan sesuai dengan tahap tumbuh kembang. Manusia
Indonesia adalah manusia yang beriman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, merupakan
sumber daya pembangunan yang berhak memiliki kemampuan untuk
hidup sehat guna mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Disamping itu manusia Indonesia adalah manusia yang memiliki
berbagai kultur yang bersifat unik dan memiliki berbagai keyakinan
tentang sehat sehingga akan memberikan respon yang berbeda – beda
terhadap upaya pemenuhan kebutuhan dasarnya secara mandiri baik
dalam kondisi sehat maupun sakit.
b. Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi dinamis manusia dalam rentang sehat
sakit yang merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Sehat
merupakan keadaan seimbang bio-psiko-sosio-spiritual yang dinamis
yang memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri sehingga
dapat berfungsi secara optimal guna memenuhi kebutuhan dasar
melalui aktifitas hidup sehari – hari sesuai dengan tingkat tumbuh dan
kembangnya. Sehat sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum
adalah hak dan tanggung jawab setiap individu yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti
dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu harus
dipertahankan dan ditingkatkan melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Sakit merupakan keadaan yang tidak
seimbang antara bio-psiko-sosiospiritual manusia sebagai respon
tubuh dalam berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan internal
maupun lingkungan eksternal. Respon ini menyebabkan terganggunya
individu untuk berfungsi optimal dalam pemenuhan kebutuhan dasar
sesuai dengan tingkat tumbuh kembang.Respon yang tidak adekuat
terhadap lingkungan dapat disebabkan oleh karena ketidaktahuan,
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 9
ketidakmauan dan ketidakmampuan. Kondisi manusia dalam rentang
sehat sakit merupakan bidang pelayanan keperawatan.
c. Lingkungan
Lingkungan adalah faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatan manusia baik faktor dari dalam diri (internal) maupun dari
luar (eksternal). Lingkungan internal meliputi aspek – aspek genetika.
struktur dan fungsi tubuh dan psikologis. Sedangkan lingkungan
eksternal meliputi lingkungan sekitar manusia baik lingkungan fisik,
biologik, sosial, kultural dan spiritual. Lingkungan internal dan
eksternal akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia termasuk
persepsinya tentang sehat sakit, cara – cara memelihara dan
mempertahankan kesehatan serta menanggulangi penyakit. Manusia
sebagai mahluk sosial mempunyai hubungan yang dinamis dengan
lingkungannya dan tidak dapat dipisahkan dari lingkungan. Oleh
karena itu diperlukan kemampuan untuk merespon secara adaptif
terhadap pengaruh lingkungan agar dapat mempertahankan derajat
kesehatannya. Ketidakmampuan manusia merespon terhadap
pengaruh lingkungan internal maupun eksternal, akan mengakibatkan
gangguan kesehatan atau pergeseran status kesehatan dalam rentang
sehat sakit.
d. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga
kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa
bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada
kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari – hari secara
mandiri. Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian
kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 10
pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan
keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan
masalah melalui pendekatan proses keperawatan, berpedoman pada
standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam
lingkup wewenang serta tanggung jawabnya.Praktek keperawatan
adalahtindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama
dengan pasien baik individu, keluarga, kelompok/komunitas dan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup dan tanggung jawabnya.
Perbedaan pelayanan klinik dan rumah sakit dalam keperawatan
komunitas :
– Rumah sakit mempunyai protap yang lebih lengkap.
Sementara klinik tidak terlalu lengkap
– Administrasi rumah sakit lebih mendetail dan terperinci
sementara klinik hanya uang konsul dan obat saja
– Ruangan rumah sakit lebih luas dan nyaman sementara klinik
hanya menyediakan ruangan yang lebih kecil
– Rumah sakit memberikan pelayanan yang memuaskan dan
terperinci sementara klinik hanya berdasar diagnosa sementara
saja
MANUSIA
KEPERAWATAN KESEHATAN
3 Tingkatan Pencegahan. (SEHAT-SAKIT)
LINGKUNGAN
(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, Dan Spiritual.
1) UPAYA PROMOTIF
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan
memberikan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5) Olahraga secara teratur
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks.
2) UPAYA PREVENTIF
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit
dan gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
1) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,
puskesmas maupun kunjungan rumah
3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu,
puskesmas ataupun di rumah.
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan
menyusui.
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 14
3) UPAYA KURATIF
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-
anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit
atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu
bersalin dan nifas
4) Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4) UPAYA RAHABILITATIF
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi
penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,
misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui
kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti
penderita kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita
stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh
perawat.
5) UPAYA RESOSIALITATIF
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu,
keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat,
diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh
masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS,
atau kelompokkelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna
Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya
resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali
kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 15
menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal
ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau
batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.
A. Pengkajian
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan penduduk RT 22 dan 38
Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara. Maka
mahasiswa berusaha untuk menerapkan konsep – konsep Keperawatan
Komunitas yang didapatkan dalam teori.
Kegiatan Praktik mahasiswa dimulai dengan perkenalan bersama antar
mahasiswa dengan kader kesehatan serta tokoh masyarkat. Adapin kegiatan –
kegiatan praktik komunitas yang dilaporkan meliputi tahap pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan tindak lanjut. Dari hasil
pengkajian dengan metode observasi di RT 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara, waktu pengkajian selama
dua hari yaitu tanggal 07 Oktober sampai 10 november 2019.
35 – 60 tahun (91) 75
21 – 35 tahun (53) 48
12 – 20 tahun (47) 44
7 – 12 tahun (34) 30
4 – 6 tahun (16) 22
1- 3 tahun (14) 7
Interpretasi :
Pendidikan
S 1 Tidak sekolah Belum sekolah
Tidak tamat SMA D III 3% 3% 11%
0% 2%
Tamat SMA SD
15% 15%
SMA
6%
Tidak tamat SMP
1% Tamat SD
SMP 24%
18%
Tidak tamat SD
2%
Interpretasi :
Pekerjaan
Bayi/anak-anak
10% Petani Buruh
11% 2%
Nelayan
1%
Wiraswasta
6%
PNS/POLRI/TNI
Pelajar/mahasiswa 0%
34%
Karyawan swasta
14%
Tidak bekerja
IRT 5%
18%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa hampir sebagian warga memiliki
pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa dengan persentase 34%
SD
Tamat SMA 10%
20%
SMA
6%
tamat SD
Tidak tamat SMP 24%
3%
SMP
10%
Tidak tamat SD
11%
Interpretasi :
Pekerjaan
Bayi/anak-anak
10% Petani Buruh
11% 2%
Nelayan
1%
Wiraswasta
6%
PNS/POLRI/TNI
Pelajar/mahasiswa 0%
34%
Karyawan swasta
14%
Tidak bekerja
IRT 5%
18%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa hampir setengah penduduk RT. 22 dan 38
Kampung Bayur ialah sebagai pelajar/mahasiswa dengan persentase 34%
Imunisasi
Belum imunisasi Belum lengkap
1% 4%
Tidak lengkap
12%
Lengkap
83%
Interpretasi :
Bukan Akseptor KB
31%
Akseptor KB
69%
Interpretasi :
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruh warga RT 22 dan 38
Kapung Bayur adalah akseptor KB dengan besar 69% pasangan usia subur, sedangkan
hampir setengah sebanyak 31% bukan akseptor KB
Tidak ada
15%
Asuransi
1%
BPJS Mandiri
54%
KIS
30%
Interpretasi :
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa Sebagian besar warga memiliki
jaminan kesehatan BPJS mandiri sebanyak 54%, sedangkan sebagian kecil sebanyak
15% masih tidak ada jaminan kesehatan
Kadang-kadang
25%
Setiap hari
75%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Sebagian besar sebanyak 75% warga
setiap hari mengkonsumsi lauk pauk, sebagian kecil 25% hanya kadang-kadang
mengkonsumsi lauk pauk
Konsumsi sayur-sayuran
Tidak pernah
1%
Kadang-kadang
46% Setiap hari
53%
Interpretasi :
LOKASI BAB
Lain-lain, sebutkan
2%
WC
98%
Interpretasi :
Diagram 12
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 32
Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Jamban di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019
Septi tank
99%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Hampir seluruhnya 99% memiliki septic
tank dan sebagian kecil 1% WC cemplung
Diagram 13
Sumber air
PDAM
Mata air Sungai 6%
2% 8%
Sumur pompa
20%
Sumur gali
65%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Sumber air yang digunakan sebagian
besar menggunakan sumur gali (65%) dan sebagian kecil menggunakan mata air( 1%)
Diagram 14
Bak
26%
Lain-lain, sebutkan
29%
Ember
7%
Gentong
38%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Tempat penampungan air yang digunakan
hampir setengah warga RT 22 dan 38 menggunakan gentong (38%) dan sebagian kecil
menggunakan ember (7%)
Diagram 15
Kondisi penampungan
Tertutup
39%
Terbuka
61%
Interpretasi :
Diagram 16
Pengurasan
Setiap hari
8% Setiap 2 hari
2%
Setiap 3 hari
9%
Lain-lain, sebutkan
82%
Interpretasi :
Diagram 17
Kondisi airnya
Berbau
1%
Ada, 2
14% Berwarna
17%
Berasa
3%
Berbau, berasa, berwarna
20%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Kondisi air hampir setengah tidak berbau,
tidak berasa dan tidak berwarna (45%) dan sebagian kecil berbau (1%)
Diagram 18
Sungai
16%
Got
77%
Interpretasi :
Diagram 19
Puskemas
74%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Sarana pelayanan kesehatan yang sering
digunakan keluarga jika anggota keluarga sakit sebagian besar ke Puskesmas (74%) dan
sebagian kecil lain-lain (1%)
Diagram 20
Umur kehamilan
24 - 36 minggu
33%
> 36 minggu
67%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Umur kehamilan sebagian besar berusia >
36 minggu (67%) dan hampir setengah berusia 24-36 minggu (33%)
Diagram 21
K1 (1-3x)
33%
K4 (> 4x)
67%
Interpretasi :
Diagram 22
Perawat/bidan praktek
33%
Puskemas
67%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Ibu memeriksakan kehamilannya sebagian
besar ke Puskesmas (67%) dan hampir setengah ke Perawat/bidan praktek (35%)
Diagram 23
Tidak
18%
Ya
82%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Hampir seluruhnya ibu menyusui (82%)
dan sebagian kecil ibu tidak menyusui (18%)
Diagram 24
Ya
91%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Hampir seluruhnya anak memiliki KMS
(91%) dan sebagian kecil tidak memiliki KMS (9%)
Diagram 25
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Seluruhnya BB anak diatas garis merah
(100%)
Diagram 26
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 46
Kunjungan Anak Ke Posyandu di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja
Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tidak
35%
Ya
65%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Sebagian besar anak setiap bulan
mengunjungi Posyandu (65%) dan hampir setengahnya anak setiap bulan tidak
mengunjungi Posyandu (35%)
Diagram 27
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Alasan anak tidak mengunjungi Posyandu
setiap bulannya hampir setengahnya jauh dari Posyandu dan lain-lain (46%) dan
sebagagian kecil tidak punya waktu (8%)
Status gizi balita di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019
Baik
100%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Status gizi balita seluruhnya dalam
keadaan baik (100%)
Diagram 29
4 bulan
19%
> 6 bulan
81%
Interpretasi :
Diagram 30
VIT A
Tidak
20%
Ya
80%
Interpretasi :
Diagram 31
Keagamaan
20%
Karang taruna
Lain-lain, sebutkan 2%
39%
Olah raga
39%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Kegiatan remaja di luar sekolah hampir
setengahnya yaitu olahraga dan lain-lain (39%) dan sebagian kecil yaitu karang taruna
(2%)
Diagram 32
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Kebiasaan tidak sehat yang dilakukan
remaja hampir seluruhnya bukan salah satunya (89%) dan sebagian kecil minum-minum
(2%)
Gastritis
30% Kencing manis
5%
Penyakit kulit
1%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Penyakit yang sering diderita oleh dewasa
hampir setengahnya hipertensi dan gastritis (30%) dan sebagian kecil penyakit kulit
(1%)
Adanya anggota keluarga yang usia lanjut di RT 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan
Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019
Ya
45%
Tidak
55%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Sebagian besar terdapat usia lanjut (55%)
dan hampir setengahnya tidak terdapat usia lanjut (45%)
Kategori Umur lanjut usia di RT 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019
55-60 tahun
Lebih 60 tahun 47%
53%
Interpretasi :
Dari data diatas diketahui bahwa Usia pada lansia sebagian besar lebih 60 tahun
(53%) dan hampir setengahnya berusia 55-60 tahun (47%)
Stroke
5%
Penyakit jantung
5%
Hipertensi
52%
Kencing manis
10%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Keluhan penyakit pada lansia sebagian
besar menderita hipertensi (52%) dan sebagian kecil menderita penyakit jantung (5%)
Ya
26%
Tidak
74%
Interpretasi :
Kelengkapan Imunisasi pada Balita di RT. 18 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019
Interpretasi :
Kebiasaan lanjut usia di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019
Merokok
19%
Lain-lain, sebutkan
25%
Minum kopi
Minum teh 31%
25%
Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Kebiasaan lanjut usia hampir setengahnya
minum kopi (31%) dan sebagian kecil merokok (19%)
2. DS : - Warga RT 22 dan 38 Kampung 1. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan 38 Risiko Peningkatan Penyakit Tidak
Bayur mengatakan bahwa Kampung Bayur terdapat penyakit yang sering Menular (Hipertensi)
mereka senang mengonsumsi diderita oleh dewasa hampir setengahnya
daging dan makanan yang asin. hipertensi (30%)
- Warga RT 22 dan 38 Kampung 2. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan 38
Bayur mengatakan bahwa Kampung Bayur terdapat lansia dengan
mereka memiliki penyakit Keluhan penyakit sebagian besar menderita
keturunan (hipertensi) hipertensi (52%) 156 jiwa.
DO : - Sebagian warga RT 18 3. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan 38
Kampung Bayur memiliki Kampung Bayur kebiasaan lanjut usia hampir
keturunan penyakit hipertensi setengahnya minum kopi (31%) dan sebagian
yaitu sebanyak 12 jiwa kecil merokok 19%
- Sebagian warga RT 22
Kampung Bayur berusia
dewasa menderita hipertensi
yaitu sebanyak (30%)
3. DS : - Sebagian warga RT 18 1. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan Risiko terjadinya penyakit daerah tropis
Kampung Bayur mengatakan 38 Kampung Bayur tempat (Demam Berdarah Dengue) di RT 22 dan
bahwa menguras air lebih dari penampungan air yang digunakan 38 Kampung Bayur
satu minggu. hampir setengah warga RT 22 dan 38
menggunakan gentong (38%) dan
DO : sebagian kecil menggunakan ember
- Sebagian warga RT 22 dan 38 (7%)
Kampung Bayur Kondisi 2. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan
4. DS : - Sebagian warga RT 22 dan 38 1. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan 38 Kesiapan Meningkatkan Status
mengatakan tidak kekurangan Kampung Bayur Nutrisi
sayuran karena banyak warga
yang menanam sayuran di
pekarangan
STRATEGI EVALUASI
RENCANA
NO DX. TUM TUK INTERVEN SUMBER TEMPAT PJ
KEGIATAN KRITERIA STANDAR
SI
1 Risiko Oky
Syndrome Arifin
peningkatan 1. Warga RT 18 ke warga 3.2 Adakan anak pra sekolah dan dan Ketua RT Saputr
RT 18 penimbangan sekolah dan sekolah mahasisw 18 a
jumlah yang berusia khusus balita a
sekolah dan usia sekolah mampu
penderita mampu mempraktek
Diharapkan warga prasekolah 3.3 Adakan
karies gigi mampu pemeriksaan menjaga kan cara
RT 18 pada usia
menjaga tumbuh kebersihan menggosok
pada anak pra sekolah dan
kebersihan kembang gigi gigi yang
usia pra sekolah dapat
gigi. balita benar.
terhindar dari
sekolah dan 2. Warga RT 18
karies gigi 3.4 Adakan
sekolah di yang berusia
sekolah dan penyuluhan
RT 18 cuci tangan
prasekolah
Kampung mampu
Bayur b/d mengurangi
konsumsi 4.1 Lakukan
pola makan
makanan penyuluhan
yang kariogenik mengenai
kariogenik kebersihan
gigi dan
mulut
4.2Demons-
trasikan cara
menggosok
4 Kesiapan Meningkatkan Hendaknya Pokjakes Matahari Hendaknya pihak kelurahan dapat Hendaknya pihak Puskesmas
Status Nutrisi di RT 22 dapat menjalankan tugasnya dan menunjang kebutuhan Pokjakes dapat memberikan penyuluhan
dan 38 Kampung Bayur mampu memberikan Matahari dalam melaksanakan kesehatan dan evaluasi terhadap
penyuluhan secara rutin kegiatannya. status gizi anak dan balita di RT
terhadap anak-anak di RT 18 22 dan 38 Kampung Bayur.
Kampung Bayur mengenai sikat
gigi yang benar.
A. Pengkajian
Pada tahap pengkajian, data yang perlu dikaji pada komunitas, data inti
yang terdiri dari populasi, tingkat pendidikan, pekerjaan, nilai-nilai kepercayaan,
serta riwayat individu, termasuk riwayat kesehatan. Hal lain yang juga turut
dikaji antara lain adalah lingkungan fisik, kebiasaan masyarakat, serta kondisi
psikososial masyarakat. Semua aspek ini dikaji melalui pengamatan langsung dan
juga wawancara dengan masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta aparat
pemerintah.
1. Strenght (Kekuatan)
a. Penduduk cukup antusias dan aktif terhadap kegiatan yang diadakan.
D. Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi dari pelaksanaan kegiatan di RT 18 Kampung
Bayur diperoleh hasil :
1.