Anda di halaman 1dari 79

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan
oleh kesinambungan antar upaya program dan sector, serta kesinambungan
dengan upaya – upaya yang telah dilaksanakan oleh period sebelumnya.
Oleh karena itu, perawatan kesehatan masyarakat di tunjukan kepada
individu, keluarga, dan kelompok melalui upaya peningkatan kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan
keperawatan berkelanjutan. Sebagai suatu penegasan yang konprehensif. Selain
itu, masyarakat atau komunitas juga di pandang sebagai target pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk mencapai kesehatan komunitas, sebagai suatu
upaya peningkatan kesehatan dan menggunakan kerja sama sebagai suatu
mekanisme dalam mempermudah pencapaian tujuan yang berarti masyarakat
atau komunitas di libatkan secara aktif untuk mencapai suatu tujuan tersebut.
Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementrian perlu
menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah
ditetapkannya RPJMN 2015 – 2019 maka Kementerian Kesehatan menyusun
Renstra Tahun 2015 – 2019. Renstra Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan
dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra Kementerian
Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan : teknokratik, politik, partisipatif,
atas – bawah (top-down), dan bawah – atas (bottom – up).
Pembangunan Kesehatan pada periode 2015 – 2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat melalui upaya-upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 1


didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Sasaran pokok RPJMN 2015 – 2019 adalah :
1) Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2) Meningkatnya pengendalian penyakit
3) Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
4) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan
5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta
6) Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan
Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai proses dimana individu,
keluarga dan komunitas bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan
berperan sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatanya
berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian bantuan di berikan oleh
perawat komunitas karena ketidakmampuan, ketidaktahuan, ketidakmampuan
masyarakat dalam mengenal masalah kesehatan serta dengan menggunakan
potensi lingkungan berusaha memandirikan masyarakat sehingga
pengembangan wilayah setempat (Locality Development) merupakan bentuk
pengorganisasian yang paling tepat digunakan.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang
tinggal di suatu lokasi yang sama dengan di bawah pemerintahan yang sama,
area, atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang
mempunyai interest yang sama(Riyadi, 2007).
Di dalam praktik keperawatan komunitas, pendekatan ilmiah yang di
gunakan adalah proses keperawatan komunitas yang terdiri atas 4 tahap yaitu;
pengkajian (Assement), Perencanaan (Planing), Pelaksanaan
(Implementation), evaluasi (evalutation).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga,
kelompok/komunitas untuk meningkatkan derajat kesehatan yang meliputi
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 2
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit, serta
pemeliharaan kesehatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kesehatan atau
keperawatan komunitas atas masyarakat di wilayah RT 22 dan RT 38
Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan Praktik Belajar Lapangan Keperawatan Komunitas di
wilayah RT 22 dan 38 Kampung Bayur selama 5 minggu yaitu :
a. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan terhadapat tokoh – tokoh
masyarakat, baik formal maupun non formal guna mendapatkan
dukungan dalam melaksanakan kegiatan.
b. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian, guna memperoleh data
kesehatan atau keperawatan dalam rangka mengidentifikasi masalah
kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan/ keperawatan
bersama dengan masyarakat di wilayah binaan.
d. Mahasiswa bersama dengan masyarakat dapat memprioritaskan
masalah kesehatan / keperawatan yang ada di daerah
binaan/pendataan.
e. Mahasiswa bersama masyarakat dapat menyusun program untuk
mengatasi masalah – masalah yang ditemukan
f. Mahasiswa bersama masyarakat dapat melaksanakan program yang
telah ditentukan dan di buat dengan melibatkan semua unsur dan
sumber daya masyarakat untuk mengatasi masalah – masalah
kesehatan/ Keperawatan yang telah ditemukan.
g. Mahasswa bersama masyarakat dapat mengevaluasi semua kegiatan
yang telah dilakukan.

C. Waktu Dan Tempat


1. Waktu
Kegiatan praktik keperawatan komunitas II ini dilaksanakan mulai tanggal 07
Oktober 2019 sampai tanggal 10 November 2019.
2. Tempat

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 3


Lokasi yang menjadi sasaran Praktik mahasiswa yaitu masyarakat di wilayah
RT 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan
Samarinda Utara.

D. Metode
Metode Praktik yang digunakan adalah metode pemecahan masalah
dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan komunitas yang meliputi
pengkajian, analisa data, diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Dalam pengkajian menggunakan data dengan alat bantu seperti
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dengan kunjungan rumah warga RT 22
dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara,
pendataan dari pihak puskesmas dan Kelurahan Sempaja Utara, yang kemudian
data diolah, dan dilakukan perencanaan bersama warga untuk memecahkan
masalah yang telah ditemukan.

E. Manfaat Laporan
1. Masyarakat di Kampung Bayur
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan, pendidikan, keselamatan, dan permasalahan kesehatan yang ada
serta pelayanan sosial yang ada / kegiatan sosial masyarakat.
2. Puskesmas
Memberikan gambaran mengenai status kesehatan dan kegiatan – kegiatan
kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada di RT 22 dan 38 Kampung
Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara.
3. Mahasiswa / penyusun
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan
asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas khususnya
RT 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan
Samarinda Utara.

F. Sistematika Penulisan Laporan


Sistematika penulisan Laporan yang digunakan dalam penulisan laporan
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Komunitas di RT 22 dan 38 Kampung

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 4


Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara adalah sebagai
berikut :
1. Bab 1 berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, waktu, dan
tempat pelaksanaan, metode, sistematika penulisan laporan.
2. Bab 2 berisi tinjauan kepustakaan, konsep keperawatan komunitas, peran
perawat komunitas, teori perubahan komunitas, peran perawat komunitas,
perawatan kesehatan utama dan asuhan keperawatan komunitas dalam proses
keperawatan.
3. Bab 3 berisi hasil kegiatan praktik Keperawatan Komunitas yang terdiri dari
pengkajian dan analisa data, skoring dan prioritas masalah kesehatan
masyarakat, plan of action asuhan keperawatan komunitas, diagnosa
keperawatan komunitas, rencana keperawatan komunitas, implementasi
keperawatan komunitas.
4. Bab 4 berisi pembahasan yang terdiri dari analisa data yang telah ditemukan,
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
5. Bab 5 berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 5


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Keperawatan Komunitas
a) Pengertian Keperawatan Komunitas
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang
merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas,
dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk,
2006). Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil,
kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia,
kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain
sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada
masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja,
masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2006).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
(public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara
aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh
melalui proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri
dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006). Proses keperawatan komunitas
merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah,
sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko
tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 6
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 1977). Di Indonesia dikenal
dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) yang
dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai
institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif.
Keperawatan sebagai bentuk komprehensif melakukan penekanan
tujuan untuk menekan stressor atau meningkatkan kemampuan komunitas
mengatasi stressor melalui pencegahan primer, sekunder, tersier.
Peningkatan kesehatan berupa pencegahan penyakit ini bisa melalui
pelayanan keperawatan langsung dan perhatian langsung terhadap seluruh
masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan
masyarakat mempengaruhi kesehatan individu, keluarga, dan kelompok.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan merupakan
suatu proses dimana individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk
swasta mengambil tanggung jawab terhadap masyarakat atas kesehatan
diri keluarga dan masyarakat, mengembangkan kemampuan untuk
menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat serta menjadi pelaku atau
perintis kesehatan dan peminpin yang menggerakan kegiatan masyarakat
dibidang kesehatan berdasarkan azas kemandirian dan kebersamaan.

1) MODEL SISTEM IMOGENE M. KING (1971)


Komunitas merupakan suatu system dari subsistem keluarga dan
supra sistemnya adalah system sosial yang lebih luas. Adanya
gangguan atau stressor pada salah satu subsistem akan mempengaruhi
komunitas, misalnya adanya gangguan pada salah satu subsistem
pendidikan, dimana masyarakat akan kehilangan informasi atau
ketidaktahuan.

2) MODEL ADAPTASI C. ROY (1976)


Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi
tujuannya adalah untuk mempertahankan perilaku adaptif dan
merubah perilaku maladaptive pada komunitas. Adapun upaya
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 7
pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan
kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.
3) MODEL “SELF CARE” D.E OREM (1971)
Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena
tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga
dalam melakukan upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas
kesehatan keluarga yaitu : Mengenal masalah, Mengambil keputusan
untuk mengatasi masalah, Merawat anggota keluarga yang
mengalamai gangguan kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang
dapat menunjang kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan secara tepat.

b) Falsafah Keperawatan Komunitas


Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar
tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas
sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah
keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan
(bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan
membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan
komunitas mangacu pada falsafah atau paradigma keperawtan secara
umum, yaitu: manusia merupakan titik sentral dari setiap upaya
pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan. Bertolak dari pandangan ini, disusunlah paradigma
keperawatan komunitas yang terdiri dari atas empat komponen dasar,
yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan. Komponen
Paradigma Keperawatan terdiri dari :

a. Manusia
Manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pribadi
yang utuh dan unik, mempunyai aspek bio- psiko-sosio-kultural-
spiritual. Manusia sebagai sistem terbuka yang selalu berinteraksi dan
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 8
berespon terhadap lingkungan, mempunyai kemampuan untuk
mempertahankan integritas diri melalui mekanisme adaptasi. Dalam
kehidupan manusia mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi
termasuk kebutuhan pengakuan harkat dan martabat untuk mencapai
keseimbangan sesuai dengan tahap tumbuh kembang. Manusia
Indonesia adalah manusia yang beriman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, merupakan
sumber daya pembangunan yang berhak memiliki kemampuan untuk
hidup sehat guna mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Disamping itu manusia Indonesia adalah manusia yang memiliki
berbagai kultur yang bersifat unik dan memiliki berbagai keyakinan
tentang sehat sehingga akan memberikan respon yang berbeda – beda
terhadap upaya pemenuhan kebutuhan dasarnya secara mandiri baik
dalam kondisi sehat maupun sakit.

b. Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi dinamis manusia dalam rentang sehat
sakit yang merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Sehat
merupakan keadaan seimbang bio-psiko-sosio-spiritual yang dinamis
yang memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri sehingga
dapat berfungsi secara optimal guna memenuhi kebutuhan dasar
melalui aktifitas hidup sehari – hari sesuai dengan tingkat tumbuh dan
kembangnya. Sehat sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum
adalah hak dan tanggung jawab setiap individu yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti
dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu harus
dipertahankan dan ditingkatkan melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Sakit merupakan keadaan yang tidak
seimbang antara bio-psiko-sosiospiritual manusia sebagai respon
tubuh dalam berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan internal
maupun lingkungan eksternal. Respon ini menyebabkan terganggunya
individu untuk berfungsi optimal dalam pemenuhan kebutuhan dasar
sesuai dengan tingkat tumbuh kembang.Respon yang tidak adekuat
terhadap lingkungan dapat disebabkan oleh karena ketidaktahuan,
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 9
ketidakmauan dan ketidakmampuan. Kondisi manusia dalam rentang
sehat sakit merupakan bidang pelayanan keperawatan.

c. Lingkungan
Lingkungan adalah faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatan manusia baik faktor dari dalam diri (internal) maupun dari
luar (eksternal). Lingkungan internal meliputi aspek – aspek genetika.
struktur dan fungsi tubuh dan psikologis. Sedangkan lingkungan
eksternal meliputi lingkungan sekitar manusia baik lingkungan fisik,
biologik, sosial, kultural dan spiritual. Lingkungan internal dan
eksternal akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia termasuk
persepsinya tentang sehat sakit, cara – cara memelihara dan
mempertahankan kesehatan serta menanggulangi penyakit. Manusia
sebagai mahluk sosial mempunyai hubungan yang dinamis dengan
lingkungannya dan tidak dapat dipisahkan dari lingkungan. Oleh
karena itu diperlukan kemampuan untuk merespon secara adaptif
terhadap pengaruh lingkungan agar dapat mempertahankan derajat
kesehatannya. Ketidakmampuan manusia merespon terhadap
pengaruh lingkungan internal maupun eksternal, akan mengakibatkan
gangguan kesehatan atau pergeseran status kesehatan dalam rentang
sehat sakit.

d. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga
kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa
bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada
kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari – hari secara
mandiri. Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian
kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 10
pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan
keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan
masalah melalui pendekatan proses keperawatan, berpedoman pada
standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam
lingkup wewenang serta tanggung jawabnya.Praktek keperawatan
adalahtindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama
dengan pasien baik individu, keluarga, kelompok/komunitas dan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup dan tanggung jawabnya.
Perbedaan pelayanan klinik dan rumah sakit dalam keperawatan
komunitas :
– Rumah sakit mempunyai protap yang lebih lengkap.
Sementara klinik tidak terlalu lengkap
– Administrasi rumah sakit lebih mendetail dan terperinci
sementara klinik hanya uang konsul dan obat saja
– Ruangan rumah sakit lebih luas dan nyaman sementara klinik
hanya menyediakan ruangan yang lebih kecil
– Rumah sakit memberikan pelayanan yang memuaskan dan
terperinci sementara klinik hanya berdasar diagnosa sementara
saja

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 11


Komunitas Dengan Keluarga
Sebagai Unit Pelayanan Dasar.

MANUSIA

KEPERAWATAN KESEHATAN
3 Tingkatan Pencegahan. (SEHAT-SAKIT)

LINGKUNGAN
(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, Dan Spiritual.

c) Sasaran Keperawatan Komunitas


a) Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh
dari aspek biologi, psikologi sosial dan spiritual. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan karena ketidak-mampuan
merawat dirinya sendiri oleh karena suatu hal dan sebab, maka
akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainya dan kelurga
yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Makadi sini
peran perawat komunitas adalah membantu individu agar dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya karena adanya kelemahan fisik
dan mental yang di alami, keterbatasan pengetahuannya dan
kekurangannya kemampuan menuju kemandirian.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 12


b) Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainya yang
berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena ikatan
darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antar keluarga satu
dengan yang lainya saling bergantung dan berinteraksi, bila salah
satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainya
dan keluarga yang ada di sekitarnya. Dari permasalahan tersebut
di atas maka keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan yang
strategis :
– Keluarga sebagai lembaga yang perlu di
perhitungkan
– Keluarga mempunyai peran utama dalam
pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga
– Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
– Keluarga sebagai tempat pengambilan kepeutusan
dalam perawatan
– Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam
berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat
c) Kelompok Khusus
Yang di maksud adalah sekumpulan individu yang
mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan.
Kegiatan yang terrganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan antara lain;
– Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus
sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhan seperti
ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia
sekolah, dan lansia.
– Kelompok dengan kesehatan khusus yang
memerluhkan kesehatan, anatara lain : kasus penyakit
kelamin, tuberkulosis, aids, kusta dll

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 13


d) Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan
masyarakatnya (resosialisasi). Dalam memberikan asuhan keperawatan
komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan promotif
dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

1) UPAYA PROMOTIF
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan
memberikan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5) Olahraga secara teratur
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks.

2) UPAYA PREVENTIF
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit
dan gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
1) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,
puskesmas maupun kunjungan rumah
3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu,
puskesmas ataupun di rumah.
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan
menyusui.
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 14
3) UPAYA KURATIF
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-
anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit
atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu
bersalin dan nifas
4) Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

4) UPAYA RAHABILITATIF
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi
penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,
misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui
kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti
penderita kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita
stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh
perawat.

5) UPAYA RESOSIALITATIF
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu,
keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat,
diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh
masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS,
atau kelompokkelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna
Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya
resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali
kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 15
menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal
ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau
batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

e) Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas


Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat
mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat
pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan
praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
– Tahap Persiapan:
a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang
program praktek.
b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas,
masalah dan kesehatan utama.
c. Penyusunan instrumen data.
d. Uji coba instrumen pengumpulan data.
e. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan,
penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan
komunitas.
f. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader
kesehatan setempat.
g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan
demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat
visualisasi/penyajian data.
h. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan,
menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam
musyawarah dan menyebarkan undangan.
i. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
1) Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
2) Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas
masalah, garis besar rencana kegiatan
3) Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah
yang telah ditetapkan.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 16


4) Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas
kesehatan dari instansi terkait.
– Tahap Pelaksanaan:
a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan
kelompok kerja kesehatan.
b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok
kerja kesehatan:
1) Pelatihan kader kesehatan
2) Penyuluhan kesehatan
3) Simulasi/demonstrasi
4) Pembuatan model/percontohan
5) Kunjungan rumah (home health care)
6) Kerja bakti, daan lain-lain.
c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.
– Tahap Evaluasi:
a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal
kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari
komunitas.
b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian
tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas
dalam pemecahan masalah.

B. Sustainable Developments Goals (SDGs)


a) Pengertian SDGs
Konsep SDGs itu sendiri lahir pada kegiatan Koferensi mengenai
Pembangunan Berkelanjutan yang dilaksanakan oleh PBB di Rio de
Jainero tahun 2012. Tujuan yang ingin dihasilkan dalam pertemuan
tersebut adalah memperoleh tujuan bersama yang universal yang mampu

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 17


memelihara keseimbangan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan:
lingkungan, sosial dan ekonomi.
Dalam menjaga keseimbangan tiga dimensi pembangunan
tersebut, maka SDGs memiliki 5 pondasi utama yaitu manusia, planet,
kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga
tujuan mulia di tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai
kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Kemiskinan masih menjadi
isu penting dan utama, selain dua capaian lainnya.
b) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk 2016 – 2030
Ke-17 (tujuh belas) Tujuan Global (Global Goals) dari SDGs
tesebut yaitu:
i. Tanpa Kemiskinan. Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun
di seluruh penjuru dunia.
ii. Tanpa Kelaparan. Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan
pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian
yang berkelanjutan.
iii. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan. Menjamin kehidupan
yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh
masyarakat di segala umur.
iv. Pendidikan Berkualitas. Menjamin pemerataan pendidikan yang
berkualitas dan meningkatkan kesempatan belajar untuk semua
orang, menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
v. Kesetaraan Gender. Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan kaum ibu dan perempuan.
vi. Air Bersih dan Sanitasi. Menjamin ketersediaan air bersih dan
sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.
vii. Energi Bersih dan Terjangkau. Menjamin akses terhadap sumber
energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern
untuk semua orang.
viii. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak. Mendukung
perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan
kerja yang penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk
semua orang.
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 18
ix. Industri, Inovasi dan Infrastruktur. Membangun infrastruktur yang
berkualitas, mendorong peningkatan industri yang inklusif dan
berkelanjutan serta mendorong inovasi.
x. Mengurangi Kesenjangan. Mengurangi ketidaksetaraan baik di
dalam sebuah negara maupun di antara negara-negara di dunia.
xi. Keberlanjutan Kota dan Komunitas. Membangun kota-kota serta
pemukiman yang inklusif, berkualitas, aman, berketahanan dan
bekelanjutan.
xii. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab. Menjamin
keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.
xiii. Aksi Terhadap Iklim. Bertindak cepat untuk memerangi
perubahan iklim dan dampaknya.
xiv. Kehidupan Bawah Laut. Melestarikan dan menjaga
keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk
perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.
xv. Kehidupan di Darat. Melindungi, mengembalikan, dan
meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat,
mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus
serta tukar guling tanah, memerangi penggurunan, menghentikan
dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati.
xvi. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian. Meningkatkan
perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua
orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh
kalangan, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan
inklusif di seluruh tingkatan.
xvii. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Memperkuat implementasi
dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan
yang berkelanjutan.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 19


BAB III
HASIL KEGIATAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

Berdasarkan Konsep asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu


bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kita keperawatan
yang ditujukan kepada penduduk dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi
dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dikaji melalui observasi
atau pengamatan langsung pelayanan keperawtan. Jadi untuk meningkatkan
peran serta aktif guna mencapai derajat kesehatan yang optimal maka perlu
pendekatan melalui tokoh agama, tokoh penduduk, ketua RT, dan membina
hubungan saling percaya merupakan suatu bentuk kegiatan dari, oleh dan untuk
penduduk. Dimana selanjutnya Pokjakes ini akan menjadi kunci dalam setiap
kegiatan yang di tujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesehatan penduduk yang optimal secara mandiri. Tahap – tahap pada proses
keperawatan komunitas meliputi : Pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi akan dibahas di bab ini dengan menggunakan analisa yaitu Strength
(Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Kesempatan) dan Threat
(Ancaman).

A. Pengkajian
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan penduduk RT 22 dan 38
Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara. Maka
mahasiswa berusaha untuk menerapkan konsep – konsep Keperawatan
Komunitas yang didapatkan dalam teori.
Kegiatan Praktik mahasiswa dimulai dengan perkenalan bersama antar
mahasiswa dengan kader kesehatan serta tokoh masyarkat. Adapin kegiatan –
kegiatan praktik komunitas yang dilaporkan meliputi tahap pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan tindak lanjut. Dari hasil
pengkajian dengan metode observasi di RT 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara, waktu pengkajian selama
dua hari yaitu tanggal 07 Oktober sampai 10 november 2019.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 20


Pengkajian ini dilakukan oleh kelompok IV dan didapatkan atau
ditemukan beberapa masalah kesehatan yang ada didalam bentuk diagram maka
di peroleh data sebagai berikut :

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 21


Diagram 1
Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Distribusi berdasarkan usia


Jumlah laki-laki Jumlah perempuan

>60 tahun (14) 18

35 – 60 tahun (91) 75

21 – 35 tahun (53) 48

12 – 20 tahun (47) 44

7 – 12 tahun (34) 30

4 – 6 tahun (16) 22

1- 3 tahun (14) 7

0-12 bulan (5) 10

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui penduduk di RT 22 dan 38 Kampung


Bayur terdata di RT 22 sebanyak 70 KK dengan total 291 Jiwa, Sedangkan di RT 38
sebanyak 63 KK dengan jumlah 237 Jiwa. Sehingga total keseluruhannya adalah 133
KK dan 528 Jiwa

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 22


Diagram 2
Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Pendidikan
S 1 Tidak sekolah Belum sekolah
Tidak tamat SMA D III 3% 3% 11%
0% 2%

Tamat SMA SD
15% 15%

SMA
6%
Tidak tamat SMP
1% Tamat SD
SMP 24%
18%

Tidak tamat SD
2%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa hampir seluruh penduduk di RT 22


dan 38 d ata terbanyak tingkat pendidikan adalah tamat SD dengan persentase 24%

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 23


Diagram 3

Komposisi penduduk berdasarkan agama di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Pekerjaan
Bayi/anak-anak
10% Petani Buruh
11% 2%
Nelayan
1%
Wiraswasta
6%
PNS/POLRI/TNI
Pelajar/mahasiswa 0%
34%
Karyawan swasta
14%

Tidak bekerja
IRT 5%
18%

Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa hampir sebagian warga memiliki
pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa dengan persentase 34%

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 24


Diagram 4
Komposisi Penduduk Berdasarkan pendidikan di RT. 22 dan 38 di Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan


S 1 Tidak sekolah Belum sekolah
3% 2%
11%

SD
Tamat SMA 10%
20%

SMA
6%
tamat SD
Tidak tamat SMP 24%
3%
SMP
10%

Tidak tamat SD
11%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan


di RT.22 dan 38 Kampung Bayur data terbanyak tingkat pendidikan adalah tamat SD
dengan persentase 24%

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 25


Diagram 5
Komposisi Penduduk Berdasarkan pekerjaan di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Pekerjaan
Bayi/anak-anak
10% Petani Buruh
11% 2%
Nelayan
1%
Wiraswasta
6%
PNS/POLRI/TNI
Pelajar/mahasiswa 0%
34%
Karyawan swasta
14%

Tidak bekerja
IRT 5%
18%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa hampir setengah penduduk RT. 22 dan 38
Kampung Bayur ialah sebagai pelajar/mahasiswa dengan persentase 34%

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 26


Diagram 6
Komposisi Penduduk Berdasarkan Status Imunisasi di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Imunisasi
Belum imunisasi Belum lengkap
1% 4%
Tidak lengkap
12%

Lengkap
83%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar penduduk RT 22 dan 38


Hampir Seluruhnya bayi/balita mendapat imunisasi lengkap dengan persentase 83%, dan
sebagian kecil sebanyak 12% tidak lengkap.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 27


Diagram 7

Komposisi Penduduk Berdasarkan PUS (Pasangan Usia Subur) di RT. 17 dan 18


Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

PUS (Pasangan Usia Subur)

Bukan Akseptor KB
31%

Akseptor KB
69%

Interpretasi :

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruh warga RT 22 dan 38
Kapung Bayur adalah akseptor KB dengan besar 69% pasangan usia subur, sedangkan
hampir setengah sebanyak 31% bukan akseptor KB

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 28


Diagram 8

Komposisi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan dana jaminan kesehatan di RT. 22 dan


38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Kepemilikan dana jaminan kesehatan

Tidak ada
15%
Asuransi
1%

BPJS Mandiri
54%
KIS
30%

Interpretasi :

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa Sebagian besar warga memiliki
jaminan kesehatan BPJS mandiri sebanyak 54%, sedangkan sebagian kecil sebanyak
15% masih tidak ada jaminan kesehatan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 29


Diagram 9

Komposisi Penduduk Berdasarkan Konsumsi lauk-pauk di RT. 22 dan 38 Kampung


Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Konsumsi lauk-pauk (daging, tahu, tempe, ikan, dsb)

Kadang-kadang
25%

Setiap hari
75%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Sebagian besar sebanyak 75% warga
setiap hari mengkonsumsi lauk pauk, sebagian kecil 25% hanya kadang-kadang
mengkonsumsi lauk pauk

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 30


Diagram 10

Komposisi Penduduk Berdasarkan Konsumsi lauk-pauk di RT. 22 dan 38 Kampung


Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Konsumsi sayur-sayuran
Tidak pernah
1%

Kadang-kadang
46% Setiap hari
53%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa warga RT 22 dan 38 Sebagian besar


sebanyak 75% warga setiap hari mengkonsumsi sayur, dan sebagian kecil 1% yang tidak
pernah konsumsi sayur

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 31


Diagram 11

Komposisi Penduduk Berdasarkan Lokasi BAB di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

LOKASI BAB
Lain-lain, sebutkan
2%

WC
98%

Interpretasi :

Dari diagram diatas didapatkan bahwa RT 22 dan 38 hampir seluruhnya warga


98% BAB di WC dan sebagian kecil 2% BAB di lain tempat

Diagram 12
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 32
Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Jamban di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Bila ya, jenis jamban


WC Cemplung
1%

Septi tank
99%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Hampir seluruhnya 99% memiliki septic
tank dan sebagian kecil 1% WC cemplung

Diagram 13

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 33


Komposisi Penduduk Berdasarkan Sumber Air di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Sumber air
PDAM
Mata air Sungai 6%
2% 8%

Sumur pompa
20%

Sumur gali
65%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Sumber air yang digunakan sebagian
besar menggunakan sumur gali (65%) dan sebagian kecil menggunakan mata air( 1%)

Diagram 14

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 34


Komposisi Penduduk Berdasarkan Tempat Penampungan Air di RT. 22 dan 38
Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Tempat penampungan air

Bak
26%

Lain-lain, sebutkan
29%

Ember
7%

Gentong
38%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Tempat penampungan air yang digunakan
hampir setengah warga RT 22 dan 38 menggunakan gentong (38%) dan sebagian kecil
menggunakan ember (7%)

Diagram 15

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 35


Komposisi Penduduk Berdasarkan Kondisi Penampungan Air di RT. 22 dan 38
Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Kondisi penampungan

Tertutup
39%

Terbuka
61%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Kondisi penampungan sebagian besar


dalam keadaan terbuka (61%) dan hampir setengah dalam keadaan tertutup (39%)

Diagram 16

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 36


Frekuensi waktu pengurasan tempat air di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan
Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Pengurasan
Setiap hari
8% Setiap 2 hari
2%
Setiap 3 hari
9%

Lain-lain, sebutkan
82%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Pengurasan tempat penampungan hampir


seluruhnya lain-lain (82%) dan sebagian kecil setiap 2 hari (1%)

Diagram 17

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 37


Kondisi Air yang digunakan Warga di RT. 18 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja
Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Kondisi airnya
Berbau
1%
Ada, 2
14% Berwarna
17%

Berasa
3%
Berbau, berasa, berwarna
20%

Tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna


45%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Kondisi air hampir setengah tidak berbau,
tidak berasa dan tidak berwarna (45%) dan sebagian kecil berbau (1%)

Diagram 18

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 38


Pembuangan Air Limbah di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Pembuangan air limbah


Sembarang tempat Penampungan Lain-lain
2%
4% 2%

Sungai
16%

Got
77%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Pembuangan air limbah hampir


seluruhnya got (77%) dan sebagian kecil penampungan (1%)

Diagram 19

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 39


Sarana Pelayanan Kesehatan yang Sering digunakan di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Sarana Pelayanan kesehatan yang sering digunakan


keluarga jika anggota keluarga sakit :
Mantri/bidan praktek Lain-lain, sebutkan Rumah Sakit
5% 1% 6%
Dokter praktek
14%

Puskemas
74%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Sarana pelayanan kesehatan yang sering
digunakan keluarga jika anggota keluarga sakit sebagian besar ke Puskesmas (74%) dan
sebagian kecil lain-lain (1%)

Diagram 20

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 40


Umur kehamilan pada Ibu Hamil di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja
Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Umur kehamilan

24 - 36 minggu
33%

> 36 minggu
67%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Umur kehamilan sebagian besar berusia >
36 minggu (67%) dan hampir setengah berusia 24-36 minggu (33%)

Diagram 21

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 41


Frekuensi pemeriksaan kehamilan pada Ibu Hamil di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Berapa kali ibu memeriksakan kehamilannya

K1 (1-3x)
33%

K4 (> 4x)
67%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Ibu memeriksakan kehamilannya sebagian


besar > 4 kali (67%) dan hampir setengah 1-3 kali (35%)

Diagram 22

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 42


Tempat pemeriksaan kehamilan yang digunakan Ibu Hamil di RT.22 dan 38 Kampung
Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Bila ya, dimana

Perawat/bidan praktek
33%

Puskemas
67%

Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Ibu memeriksakan kehamilannya sebagian
besar ke Puskesmas (67%) dan hampir setengah ke Perawat/bidan praktek (35%)

Diagram 23

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 43


Jumlah ibu yang menyusui di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Jumlah ibu yang menyusui

Tidak
18%

Ya
82%

Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Hampir seluruhnya ibu menyusui (82%)
dan sebagian kecil ibu tidak menyusui (18%)

Diagram 24

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 44


Jumlah anak yang memiliki KMS di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja
Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Apakah anak memiliki KMS


Tidak
9%

Ya
91%

Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Hampir seluruhnya anak memiliki KMS
(91%) dan sebagian kecil tidak memiliki KMS (9%)

Diagram 25

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 45


Kondisi Berar Badan Anak Berdasarkan Grafik KMS di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Bila ya, bagaimana BB anak (lihat KMS)

Diatas garis merah


100%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Seluruhnya BB anak diatas garis merah
(100%)

Diagram 26
Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 46
Kunjungan Anak Ke Posyandu di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja
Utara Kecamatan Samarinda Utara

Apakah setiap bulan anak mengunjungi Posyandu

Tidak
35%

Ya
65%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Sebagian besar anak setiap bulan
mengunjungi Posyandu (65%) dan hampir setengahnya anak setiap bulan tidak
mengunjungi Posyandu (35%)

Diagram 27

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 47


Alasan Anak tidak ke Posyandu RT 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja
Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Bila tidak, alasannya

Lain-lain, sebutkan Jauh daru Posyandu


46% 46%

Tidak punya waktu


8%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Alasan anak tidak mengunjungi Posyandu
setiap bulannya hampir setengahnya jauh dari Posyandu dan lain-lain (46%) dan
sebagagian kecil tidak punya waktu (8%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 48


Diagram 28

Status gizi balita di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Status gizi balita

Baik
100%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Status gizi balita seluruhnya dalam
keadaan baik (100%)

Diagram 29

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 49


Usia Anak Mendapatkan Makanan Pendamping ASI di RT 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Pada umur berapa anak mendapatkan makanan


pendamping ASI

4 bulan
19%

> 6 bulan
81%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Umur anak mendapatkan makanan


pendamping ASI hampir seluruhnya > 6 bulan (81%) dan sebagian kecil 4 bulan (19%)

Diagram 30

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 50


Pemberian Vitamin A pada Anak di RT 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja
Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

VIT A

Tidak
20%

Ya
80%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Hampir seluruhnya anak mendapatkan


vitamin A (80%) dan sebagian kecil anak tidak mendapatkan vitamin A (20%)

Diagram 31

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 51


Jenis kegiatan remaja diluar sekolah di RT 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan
Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

kegiatan remaja di luar sekolah

Keagamaan
20%

Karang taruna
Lain-lain, sebutkan 2%
39%

Olah raga
39%

Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Kegiatan remaja di luar sekolah hampir
setengahnya yaitu olahraga dan lain-lain (39%) dan sebagian kecil yaitu karang taruna
(2%)

Diagram 32

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 52


Kebiasaan Tidak Sehat yang di lakukan warga di RT 22 dan 38 Kampung Bayur
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Kebiasaan tidak sehat yang dilakukan :


Merokok
9%
Minum-minum
2%

Bukan salah satunya


89%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Kebiasaan tidak sehat yang dilakukan
remaja hampir seluruhnya bukan salah satunya (89%) dan sebagian kecil minum-minum
(2%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 53


Diagram 33

Masalah Penyakit yang Sering diderita (dewasa) di RT 22 dan 38 Kampung Bayur


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Penyakit yang sering diderita : (DEWASA)


Asma TBC
3% 3%

Lain-lain, sebutkan Hipertensi


28% 30%

Gastritis
30% Kencing manis
5%
Penyakit kulit
1%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Penyakit yang sering diderita oleh dewasa
hampir setengahnya hipertensi dan gastritis (30%) dan sebagian kecil penyakit kulit
(1%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 54


Diagram 34

Adanya anggota keluarga yang usia lanjut di RT 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan
Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Adakah usia lanjut

Ya
45%

Tidak
55%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Sebagian besar terdapat usia lanjut (55%)
dan hampir setengahnya tidak terdapat usia lanjut (45%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 55


Diagram 35

Kategori Umur lanjut usia di RT 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Bila ya, usia berapa :

55-60 tahun
Lebih 60 tahun 47%
53%

Interpretasi :
Dari data diatas diketahui bahwa Usia pada lansia sebagian besar lebih 60 tahun
(53%) dan hampir setengahnya berusia 55-60 tahun (47%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 56


Diagram 36
Jenis Keluhan Penyakit Lansia di RT 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja
Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Keluhan penyakit pada lansia

Lain-lain, sebutkan Asma


19% 10%

Stroke
5%

Penyakit jantung
5%
Hipertensi
52%
Kencing manis
10%

Interpretasi :
Dari diagram diatas diketahui bahwa Keluhan penyakit pada lansia sebagian
besar menderita hipertensi (52%) dan sebagian kecil menderita penyakit jantung (5%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 57


Diagram 37
Lansia yang Mengikuti Posyandu
lansia di RT. 18 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Lansia yang megikuti posyandu lansia

Ya
26%

Tidak
74%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Sebagian besar lansia mengikuti


posyandu lansia (74%) dan hampir setengahnya tidak mengikuti posyandu lansia (26%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 58


Diagram 38

Kelengkapan Imunisasi pada Balita di RT. 18 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas


berdasarkan “KATZ” indeks :
Indeks
Indeks D :EAktivitas
: Aktivitas mandi,
mandi, berpakaian,
berpakaian, ke Indeks
pergiaktivitas
& satu &Gsatu
toiletlain : Ketergantungan
tidakaktivitas
mandiri
semua
lain tidak aktivitas
mandiri
2% 2%
2%

Indeks A : semua aktivitas mandiri


93%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Kemandirian lansia dalam melakukan


aktivitas berdasarkan “KARTZ” indeks hampir seluruhnya semua aktivitas mandiri
(93%) dan sebagian kecil aktivitas mandi, berpakaian, pergi ke toilet & satu aktivitas
lain tidak mandiri dan juga ketergantungan semua aktivitas (2%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 59


Diagram 39

Kebiasaan lanjut usia di RT. 22 dan 38 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2019

Kebiasaan lanjut usia

Merokok
19%

Lain-lain, sebutkan
25%

Minum kopi
Minum teh 31%
25%

Interpretasi :

Dari diagram diatas diketahui bahwa Kebiasaan lanjut usia hampir setengahnya
minum kopi (31%) dan sebagian kecil merokok (19%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 60


B. Analisa Data

No Data (DS & DO) Interpretasi Data Masalah


1. Data Subyektif 1. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan 38 Risiko Syndrome Kelemahan Lansia
1. “Di daerah sini banyak lansia” Kampung Bayur terdapat usia lanjut (55%) di RT 22 dan 38 Kampung Bayur
2. “Ada beberapa lansia yang yaitu 290 jiwa usia lanjut
tidak bisa beraktifitas” 2. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan 38
Data Obyektif Kampung Bayur terdapat lansia dengan
1. Hampir setengah dari seluruh kategori umur sebagian besar lebih 60 tahun
KK memiliki Lansia dengan (53%) 154 jiwa dan hampir setengahnya
persentase (55%) berusia 55-60 tahun (47%) 136 jiwa
2. Keluhan penyakit pada lansia 3. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan 38
sebagian besar Kampung Bayur terdapat lansia dengan
menderita hipertensi 52%) Keluhan penyakit sebagian besar menderita
3. Sebagian Besar Lansia Tidak hipertensi (52%) 156 jiwa.
Mengikuti Posyandu Lansia
Yaitu Sebanyak (74%)
4. Lansia yang ketergantungan
total sebesar (2%), dan
ketergantungan sebagian (5%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 61


5. Kebiasaan lanjut usia hampir
setengahnya minum kopi
(31%) dan sebagian kecil
merokok (19%)

2. DS : - Warga RT 22 dan 38 Kampung 1. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan 38 Risiko Peningkatan Penyakit Tidak
Bayur mengatakan bahwa Kampung Bayur terdapat penyakit yang sering Menular (Hipertensi)
mereka senang mengonsumsi diderita oleh dewasa hampir setengahnya
daging dan makanan yang asin. hipertensi (30%)
- Warga RT 22 dan 38 Kampung 2. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan 38
Bayur mengatakan bahwa Kampung Bayur terdapat lansia dengan
mereka memiliki penyakit Keluhan penyakit sebagian besar menderita
keturunan (hipertensi) hipertensi (52%) 156 jiwa.
DO : - Sebagian warga RT 18 3. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan 38
Kampung Bayur memiliki Kampung Bayur kebiasaan lanjut usia hampir
keturunan penyakit hipertensi setengahnya minum kopi (31%) dan sebagian
yaitu sebanyak 12 jiwa kecil merokok 19%
- Sebagian warga RT 22
Kampung Bayur berusia
dewasa menderita hipertensi
yaitu sebanyak (30%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 62


- Sebagian warga RT 22 dan
38 Kampung Bayur berusia
lansia menderita hipertensi
yaitu sebanyak (52%)
- Sebagian kecil remaja
memiliki kebiasaan merokok
(9%)
- Kebiasaan lanjut usia hampir
setengahnya minum kopi
(31%) dan sebagian kecil
merokok 19%

3. DS : - Sebagian warga RT 18 1. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan Risiko terjadinya penyakit daerah tropis
Kampung Bayur mengatakan 38 Kampung Bayur tempat (Demam Berdarah Dengue) di RT 22 dan
bahwa menguras air lebih dari penampungan air yang digunakan 38 Kampung Bayur
satu minggu. hampir setengah warga RT 22 dan 38
menggunakan gentong (38%) dan
DO : sebagian kecil menggunakan ember
- Sebagian warga RT 22 dan 38 (7%)
Kampung Bayur Kondisi 2. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 63


penampungan dalam keadaan 38 Kampung Bayur Pengurasan tempat
terbuka (61%) penampungan hampir seluruhnya lain-
- Pengurasan tempat lain atau di atas seminggu (82%)
penampungan hampir
seluruhnya lain-lain atau di atas
seminggu (82%)

4. DS : - Sebagian warga RT 22 dan 38 1. Dari 528 jiwa (133 KK) di RT.22 dan 38 Kesiapan Meningkatkan Status
mengatakan tidak kekurangan Kampung Bayur Nutrisi
sayuran karena banyak warga
yang menanam sayuran di
pekarangan

DO : - Sebagian besar sebanyak (75%)


warga setiap hari
mengkonsumsi lauk pauk
– Sebagian besar sebanyak (75%)
warga setiap hari
mengkonsumsi sayur

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 64


– Seluruhnya BB anak diatas garis
merah (100%)
– Status gizi balita seluruhnya
dalam keadaan baik (100%)

C. Skoring Prioritas Masalah

NO MASALAH KEPERAWATAN U S G TOTAL PRIORITAS


Risiko Syndrome Kelemahan Prioritas ke-1
1
Lansia di RT 22 dan 38 Kampung

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 65


Bayur
Risiko terjadinya penyakit daerah Prioritas ke-3
2 tropis (Demam Berdarah Dengue)
di RT 22 dan 38 Kampung Bayur
Risiko Peningkatan Penyakit Tidak Prioritas ke-2
3 Menular (Hipertensi) di RT 22 dan
38 Kampung Bayur
Kesiapan Meningkatkan Status Prioritas ke-4
4 Nutrisi di RT 22 dan 38 Kampung
Bayur
Keterangan :

3 : Tinggi U : Urgen ( Mendesak)


2 : Cukup S : Seriosnes (Keseriusan)
1 : Kurang G : Growth ( Tumbuh minat)

Daftar Diagnosa Keperawatan Komunitas

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi


1. Risiko Syndrome Kelemahan Lansia 18/10/2019
dibuktikan dengan jumlah KK yang memiliki
lansia (55%), sebagian besar lansia memiliki

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 66


keluhan penyakit (64%), sebagian besar lansia
tidak mengikuti posyandu lansia (74%) dan
hampir setengah lansia memiliki kebiasaan
minum kopi (31%) serta sebagian kecil lansia
merokok (19%)

2. Risiko Peningkatan Penyakit Tidak Menular 18/10/2019


(Hipertensi) di tandai dengan penyakit yang
sering diderita oleh dewasa hampir setengahnya
hipertensi (30%), keluhan penyakit pada lansia
sebagian besar menderita hipertensi (52%),
sebagian kecil remaja memiliki kebiasaan
merokok (9%), kebiasaan lanjut usia hampir
setengahnya minum kopi 31% dan sebagian
kecil merokok 19%

3. Risiko Penyebaran Penyakit Daerah Tropis 18/10/2019


(DBD) di tandai dengan kondisi penampungan
sebagian besar dalam keadaan terbuka (61%),
pengurasan tempat penampungan hampir

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 67


seluruhnya lain-lain atau di atas seminggu (82%)

4. Kesiapan Meningkatkan Status Nutrisi di 18/10/2019


tandai dengan sebagian besar sebanyak (75%),
warga setiap hari mengkonsumsi lauk pauk,
sebagian besar sebanyak (75%), warga setiap
hari mengkonsumsi , sayur, seluruhnya BB anak
diatas garis merah (100%, status gizi balita
seluruhnya dalam keadaan baik (100%)

D. Planning Of Action (POA)

STRATEGI EVALUASI
RENCANA
NO DX. TUM TUK INTERVEN SUMBER TEMPAT PJ
KEGIATAN KRITERIA STANDAR
SI
1 Risiko Oky
Syndrome Arifin

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 68


Kelemahan
Lansia di RT
22 dan 38
Kampung
Bayur

Diharapkan warga 1. Warga RT 22 1.1 Menyusu 2.1 Lakukan


Risiko RT 22 dan 38 dapat dan 38 n Pre penyuluhan
peningkatan menjaga tekanan mengurangi Planning mengenai
darah dalam nilai konsumsi 1.2 Menyeba hipertensi Meningkatn 75% warga Warga Wilayah Prili
penyakit
normal makanan asin rkan dan ya RT 22 dan dan RT 22 dan
tidak dan berlemak. undangan penatalaksan Fitri
pengetahuan 38 mampu mahasisw 38
menular 2. Warga RT 22 warga RT aannya dan menjelaskan a Mastia
dan 38 mampu 22 dan 38 kewaspadaa mengenai
(Hipertensi) 2.2 Adakan h
melakukan n warga pencegahan
di RT 22 dan pemeriksaan
aktifitas fisik terhadap terhadap
kesehatan di
38 Kampung secara rutin DBD DBD
2. RT 18
Bayur 3. Warga RT 18
rutin 2.3 Adakan
memeriksakan senam
tekanan darah bersama di
Diharapkan warga di fasyankes RT 18
RT 22 dan 38 yang tersedia
Risiko Kampung Bayur 4. Warga RT 18

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 69


terjadinya terhindari dari yang
penyakit Demam Berdarah menderita
Dengue hipertensi 1.1 Adakan
daerah tropis gotong
rutin 2.1 Menyusu
(Demam mengonsumsi royong di
n Pre lingkungan
Berdarah obat Planning RT 22 dan
Dengue) di 2.2 Menyeba 38 Meningkatn 75% warga
rkan 1.2 Lakukan ya aktifitas RT 18
RT 18 Warga Rumah Tika
undangan penyuluhan fisik dan mampu
Kampung ke warga dan Ketua RT Rodiat
kesehatan frekuensi menjelaskan
1. Tidak ada RT 18 mahasisw 18 ul
Bayur b/d mengenai pemeriksaan mengenai
warga RT 22 a
perilaku DBD dan kesehatan hipertensi
dan 38
pencegahann warga RT dan
kesehatan Kampung
Diharapkan warga ya 18 penanganann
yang Bayur yang
RT 18 dapat 1.3 Adakan ya
menggantung
berisiko. menjaga tekanan pemberian
pakaian di
darah dalam nilai Abate pada
dalam rumah
3. normal warga RT 18
2. Tidak terdapat
jentik nyamuk
di tempat
b/d pola penampungan
air RT 18
makan
Kampung
kurang sehat Bayur 2.1 Lakukan
dan faktor penyuluhan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 70


keturunan mengenai
hipertensi
3.1 dan
Menyusu penatalaksan
n Pre aannya
planning Warga RT
2.2 Adakan 18 yang
3.2 pemeriksaan 75% warga Rumah Fuji
Menyeba memiliki
kesehatan di balita RT 18 yang Ketua RT Mahm
Potensial r memiliki Warga 18 udah
RT 18 mampu
Peningkatan undangan balita mampu dan
1. Warga RT 18 mengikuti mahasisw
derajat ke warga 2.3 Adakan memahami
yang memiliki pemeriksaan a
4. kesehatan RT 18 senam pentingnya
balita rutin balita secara
Balita di RT bersama di nutrisi pada
Diharapkan warga melakukan berkala
18 Kampung RT 18 balita
RT 18 dapat penimbangan
Bayur b/d di posyandu.
mempertahankan
Imunisasi 2. Warga RT 18
status gizi pada
yang lengkap yang memiliki
Balita
dan status balita mampu
gizi yang memenuhi
baik. nutrisi yang
adekuat untuk
balita.
4.1 Menyusu
3.1 Berikan
n Pre
vitamin A
Planning
pada warga
RT 18 yang

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 71


4.2 Menyeba memiliki Warga RT 75% warga
r balita 18 yang RT 18 yang
Risiko undangan memiliki berusia pra Warga Rumah Reza

peningkatan 1. Warga RT 18 ke warga 3.2 Adakan anak pra sekolah dan dan Ketua RT Saputr
RT 18 penimbangan sekolah dan sekolah mahasisw 18 a
jumlah yang berusia khusus balita a
sekolah dan usia sekolah mampu
penderita mampu mempraktek
Diharapkan warga prasekolah 3.3 Adakan
karies gigi mampu pemeriksaan menjaga kan cara
RT 18 pada usia
menjaga tumbuh kebersihan menggosok
pada anak pra sekolah dan
kebersihan kembang gigi gigi yang
usia pra sekolah dapat
gigi. balita benar.
terhindar dari
sekolah dan 2. Warga RT 18
karies gigi 3.4 Adakan
sekolah di yang berusia
sekolah dan penyuluhan
RT 18 cuci tangan
prasekolah
Kampung mampu
Bayur b/d mengurangi
konsumsi 4.1 Lakukan
pola makan
makanan penyuluhan
yang kariogenik mengenai
kariogenik kebersihan
gigi dan
mulut

4.2Demons-
trasikan cara
menggosok

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 72


gigi yang
benar

E. Implementasi Asuhan Keperawatan Komunitas

No Masalah Rencana Kegiatan Strategi Implementasi Indikator Waktu/Tempat Penanggung


jawab
1 Risiko Syndrome
Kelemahan
Lansia

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 73


F. Evaluasi

G. Rencana Tindak Lanjut

No. Masalah Keperawatan Rencana Tindak Lanjut


Pokjakes Kelurahan Puskesmas
1 Risiko Syndrome Hendaknya Pokjakes Matahari Diharapkan dapat menaungi dan Hendaknya pihak Puskesmas
Kelemahan Lansia di RT dapat mengulang kembali mendukung segala bentuk kegiatan dapat memfasilitasi kegiatan
22 dan 38 Kampung pelatihan perawatan pada lansia dari Pokjakes Matahari terutama pelatihan care giver dan
Bayur pada warga RT 22 dan 38 kegiatan lansia. mendukung untuk pembentukan
Kampung Bayur untuk dapat posyandu lansia di RT 22 dan 38
meningkatkan pengetahuan care Kampung Bayur.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 74


giver lansia dirumah.
2 Risiko peningkatan Hendaknya Pokjakes Matahari Diharapkan dapat menaungi dan Diharapkan pihak Puskesmas
penyakit tidak menular dapat mengingatkan kembali mendukung segala bentuk kegiatan dapat melakukan screening secara
(Hipertensi) di RT 22 dan warga RT 22 dan 38 Kampung dari Pokjakes Matahari. berkesinambungan terhadap
38 Kampung Bayur Bayur untuk dapat mengatur penyakit tidak menular di RT 22
pola hidup yang sehat dan dapat dqn 38 Kampung Bayur.
secara rutin memeriksakan
kesehatan.
3 Risiko terjadinya Hendaknya Pokjakes Matahari Hendaknya pihak kelurahan dapat Hendaknya pihak Puskesmas
penyakit daerah tropis dapat memberikan pemantauan mengerahkan bawahannya untuk dapat memfasilitasi pemberian
(Demam Berdarah terhadap tempat penampungan melakukan pengelolaan sampah Abate kepada Pokjakes Matahari
Dengue) di RT 22 dan 38 air warga RT 22 dan 38 khususnya di RT 22 dan 38 Kampung untuk dibagikan kepada warga
Kampung Bayur Kampung Bayur. Bayur. RT 22 dan 38 Kampung Bayur.

4 Kesiapan Meningkatkan Hendaknya Pokjakes Matahari Hendaknya pihak kelurahan dapat Hendaknya pihak Puskesmas
Status Nutrisi di RT 22 dapat menjalankan tugasnya dan menunjang kebutuhan Pokjakes dapat memberikan penyuluhan
dan 38 Kampung Bayur mampu memberikan Matahari dalam melaksanakan kesehatan dan evaluasi terhadap
penyuluhan secara rutin kegiatannya. status gizi anak dan balita di RT
terhadap anak-anak di RT 18 22 dan 38 Kampung Bayur.
Kampung Bayur mengenai sikat
gigi yang benar.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 75


Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 76
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan konsep asuhan keperawatan komunitas, keperawatan


komunitas merupakan suatu pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok risiko tinggi dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal,
dikaji melalui observasi/pengamatan langsung pelayanan keperawatan.
Jadi untuk meningkatkan peran serta aktif guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal maka perlu pendekatan pada tokoh agama, tokoh
masyarakat, ketua RT dan membina hubungan saling percaya yang merupakan
suatu bentuk kegiatan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Setelah terbina hubungan saling percaya ini maka dilakukan mulai dari
pengkajian dan pengumpulan data, sampai dengan penyajian data dan
implementasi. Setiap kegiatan ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan penduduk yang optimal secara mandiri. Tahap-
tahap proses keperawatan komunitas meliputi : pengkajian, merumuskan
diagnose, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

A. Pengkajian
Pada tahap pengkajian, data yang perlu dikaji pada komunitas, data inti
yang terdiri dari populasi, tingkat pendidikan, pekerjaan, nilai-nilai kepercayaan,
serta riwayat individu, termasuk riwayat kesehatan. Hal lain yang juga turut
dikaji antara lain adalah lingkungan fisik, kebiasaan masyarakat, serta kondisi
psikososial masyarakat. Semua aspek ini dikaji melalui pengamatan langsung dan
juga wawancara dengan masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta aparat
pemerintah.
1. Strenght (Kekuatan)
a. Penduduk cukup antusias dan aktif terhadap kegiatan yang diadakan.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 77


b. Beberapa penduduk bersedia menyiapkan rumah dan fasilitas
kampung seperti masjid untuk penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan.
c. Telah dibentuk kelompok kerja kesehatan yang dilakukan oleh
penduduk bersama mahasiswa kelompok 2 praktik kerja lapangan
Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes pada tanggal 16 Februari
2019 dimana kelompok kerja kesehatan ini terdiri dari tokoh
masyarakat dan penduduk yang yang peduli terhadap masalah-
masalah kesehatan di RT. 18 Kampung Bayur.
2. Weakness (Kelemahan)
a.
3. Opportunity (Kesempatan)
a. Penduduk cukup memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas
pembantu.
b. Kelompok kerja kesehatan dan penduduk aktif dalam memfasilitasi
antara penduduk dan mahasiswa terutama dalam hal menyampaikan
pendataan serta penyampaian masalah-masalah sosial maupun
kesehatan yang terjadi di RT. 18 Kampung Bayur.
4. Threat (Ancaman)
a. Kurangnya fasilitas kesehatan (Posyandu, tenaga, alat, dan obat-
obatan)
b. Resiko terjadi penyakit DBD dikarenakan kebiasaan yang tidak
disadari dalam kehidupan sehari – hari untuk menggantung pakaian
dan bergotong royong.
B. Perencanaan
Pendukung dari semua proses kegiatan yang berasal dari
masyarakat sendiri berupa sumber daya yang cukup memadai seperti
sumber daya manusia, sarana, dan fasilitas yang ada di masyarakat dan
pengurus RT.
Dukungan dan peran serta aktif dari masyarakat sesuai dengan
intervensi yang telah disusun oleh mahasiswa dan masyarakat melalui
pertemuan di kediaman bapak M. Kacong selaku ketua RT. 18 Kampung
Bayur dalam upaya mengatasi masalah kesehatan komunitas, sehingga

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 78


tercapai derajat kesehatan komunitas yang optimal secara mandiri. Selain
dukungan dari penduduk RT. 18 Kampung Bayur.
Dalam penyusunan rencana tindakan dalam upaya penyelesaian
masalah kesehatan yang ada di masyarakat untuk menerapkan rencana
kegiatan sesuai dengan prioritas dengan menggunakan metode dan sarana
tepat guna. Tahap selanjutnya dibuat berbagai rencana sesuai dengan
masalah kesehatan yang dijumpai dimasyarakat dilanjutkan pada tahap
implementasikan atau pelaksanaan dari perncanaan tersebut.
C. Implementasi
Berikut ini diuraikan beberapa masalah kesehatan yang telah
dilakukan dalam upaya mengatasi masalah kesehatan penduduk dan
meningkatkan derajat kesehatan penduduk :
1. Masalah kesehatan 1 : Risiko terjadinya penyakit daerah tropis
(Demam Berdarah Dengue) di RT. 18 Kampung Bayur b/d
Perilaku kesehatan yang berisko. Adapun kegiatan-kegiatan yang
telah dialakukan dalam usaha untuk mencegah terjadinya DBD
adalah :
a. Melakukan penyuluhan kesehatan mengenai DBD dan
pencegahannya
b. Mengadakan gotong royong di lingkungan RT 18
c. Mengadakan pemberian Abate pada warga RT 18
2. Masalah kesehatan 2 : Risiko peningkatan penyakit tidak menular
(Hipertensi) di RT 18 Kampung Bayur b/d pola makan kurang
sehat dan faktor keturunan. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah
dialakukan dalam usaha untuk
3. Masalah kesehatan 3 :
4. Masalah kesehatan 4 :

D. Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi dari pelaksanaan kegiatan di RT 18 Kampung
Bayur diperoleh hasil :
1.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas Page 79

Anda mungkin juga menyukai