PEMBAHASAN
43
Oktober pasien dilakukan tindakan operasi craniotomy oleh dokter spesialis
bedah syaraf. Namun pada saat operasi tumor tidak bisa diambil semua
karena berisiko terjadi perdarahan. Dari IBS pasien dipindahkan ke NICU.
Setelah membaik pasien diperbolehkan pulang dan kontrol untuk mengambil
hasil PA. Kesimpulan hasil PA : Kanker Otak Grade 2.
Informasi yang di dapatkan dari orang tua Dua minggu setelah
operasi badan anak panas, mual, muntah 1x dan anak malas makan. Lalu
pasien dibawa ke dokter dan diberikan obat penurun panas. Namun demam
tidak juga turun. Pada tanggal 13 November 2019 pasien tidak sadarkan diri
lalu oleh keluarga pasien dibawa ke IGD RSKD. Di IGD pasien langsung
diberikan penanganan oleh dokter petugas dan dikonsulkan ke dokter anak
dan dr spesialis bedah syaraf. Setelah itu pasien dipindahkan ke NICU dan
setelah kondisinya membaik pasien dipindahkan ke Flamboyan C.
Saat dikaji di ruang Flamboyan C tanggal 25 November 2019
Didapatkan data dari ibu pasien, demam anak turun naik, susah untuk
bergerak dan sudah 3 hari tidak bisa BAB, sebelumnya pasien ada BAB darah
pada tanggal 17 November 2019 dan telah dilakukan pemeriksaan
laboratorium feses lengkap (tanggal 19 November 2019) hasilnya ditemukan
adanya darah samar dan tidak ditemukan adanya amoeba dan telur ascaris,
serta leukosit 1-2 /lbp dalam batas normal. Pasien juga dilakukan USG
abdomen tgl 17 November 2019 hasilnya hepar/GB/Lien/ginjal kanan-kiri
normal. Sarannya dilakukan colon in Loop.
Ibu juga mengtakan pasien hanya bisa menggenggam dan
mengedipkan mata untuk berkomunikasi. Pasien makan lewat NGT sehari 3x
bubur cair TKTP dan 2x selingan susu 100 cc. Saat dikaji eksperesi wajah
tampak mengejan, mukosa bibir pasien kering, dan pasien tampak lemah. Saat
dilakukan pengukuran lingkar kepala didapatkan hasil 62 cm. Lingkar kepala
anak umur 8 tahun normalnya 47-52 cm. Dan terdapat luka bekas operasi di
daerah frontral, luka tampak sudah kering, jahitan sudah di lepas, panjang
luka 25cm.
44
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
Ibu anak S. Saat hamil rutin memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas setiap bulan dan tidak ada keluhan selama kehamilannya. Partus
spontan dirumah sakit dibantu oleh bidan, bayi lahir langsung menangis
dengan berat badan lahir 3000 gram, panjang 51 cm, ketuban jernih. Setelah
melahirkan ibu S Rutin kontrol ke Puskesmas.
Keterangan :
Perempuan
Laki-laki
Meninggal
Pasien An. S
Sepupu An. S (dari pihak ibu) menderita tumor cerebri
45
VI. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Berat badan pasien sebelum masuk rumah sakit 32 kg , Berat badan saat
ini 20 kg . Tinggi badan 128 cm, lingkar kepala 62 cm, Lingkar Dada 63 cm,
Lila 17 cm.
Berdasarkan Rumus Behmon : 7n – 5 = 7x8-5 = 25,5 kg
2 2
Normal BB untuk anak usia 8 tahun adalah ± 10 %, jadi 25,5 – 10 % =
22,95-23 kg. Lalu 25,5 + 10 % = 28,5 jadi rentang normal berat badan usia 8
tahun 23-28,5 kg. Pada saat sebelum An. S masuk rumah sakit anak tersebut
status gizinya obesitas.
Riwayat Antopometri post operasi berat badan turun 20 kg. Berdasarkan
perhitungan anak berada pada status gizi kurang. Tinggi badan anak termasuk
katagori normal. Perbandingan IMT/U anak kurus.
Perkembangan An.S berada pada masa anak-anak tengah (middle
chilhood) suka berkelompok dengan teman sebaya dengan jenis kelamin yang
sama. Menurut orang tua pasien interaksi sosial, nilai akdemis dan percaya
diri pasien cukup baik.
46
Di rumah pasien tidur malam 8-9 jam sehari dan tidur siang 1 jam
sehari. Di rumah sakit ibu pasien mengatakan tidak ada masalah dengan
pola tidur pasien, pasien tidur malam 8-9 jam sehari.
Di Rumah biasanya pasien BAB 1x/hari jumlah sekitar 100cc
konsistensi lunak, warna kuning. Buang air kecil 5-6 x/hari warna kuning
jernih jumlahnya 500 cc. Di rumah sakit ibu pasien mengatkan pasien
belum BAB sejak 3 hari yang lalu. Saat ini pasien terpasang kateter,
jumlah urine saat dikaji 100 cc.
Di rumah biasanya pasien mandi 2x sehari pagi dan sore hari,
menggosok gigi 3x pagi, sore dan saat akan tidur malam. Pasien
memotong kuku saat kukunya panjang dan keramas seminggu 3x. Di
rumah sakit pasioen diseka oleh ibumya dan mukosa bibir tampak kering.
Rongga mulut tampak kotor dan gigi tampak caries. Ibu pasien
mengatakan jarang membersihkan mulut anak.
47
oval, wajah simetris. Rambut pasien baru tumbuh sedikit karena sebelum
operasi rambut pasien di cukur botak. Penyebaran rambut merata, rambut
berwarna hitam. Di daerah frontal terdapat luka bekas operasi panjang 25
cm. Luka bersih, jahitan sudah dilepas. Ubun-ubun besar menutup. Pada
saat dilakukan pemeriksaan di daerah telinga tidak ditemukan adanya
kelainan, di lubang telinga terdapat serumen. Pada pemeriksaan mata di
dapatkan mata simetris kiri dan kanan, pupil isokor, reflek cahaya positif,
konjungtiva anemis dan sklera jernih, tidak ikterik, konjungtivitis tidak di
temukan. Pemeriksaan visus tidak dapat dilakukan karena kondisi pasien
sangat lemah dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pemerksaan
visus. Mukosa bibir pasien kering, Lidah tampak kotor, stomatitis tidak
ditemukan saat pengkajian. Gigi pasien lengkap belum ada yang tanggal.
Terdapat caries di gigi. Tidak ditemukan adanya kelainan pada hidung
pasien, deviasi septum tidak ada, pada lubang hidumg tidak ditemukan
kelainan, polip tidak ada, rinorea tidak ada, pernapasan cuping hidung
tidak ditemukan. Pada pemeriksaan tenggorokan juga tidak di temukan
adanya kelainan, pada ovula dan tonsil tidak ada tanda hiperemis ataupun
peradangan. Ukuran Tonsil T1. Reflek menelan pasien menurun.
Pada pemeriksaan leher tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar
getah bening dan kelenjar tiroid. Kaku kuduk juga tidak di temukan. Pada
pemeriksaan thorak (sistem pernapasan) tidak ditemukan adanya kelainan,
keluhan batuk dan sesak tidak ada. Bentuk dada pasien simetris, irama
pernapasan teratur, frekuensi pernapasan 24 x/i, otot bantu pernapasan
tidak ditemukan. Alat bantu nafas tidak ada. Pada saat palpasi tidak
ditemukan kelainan, saat dilakukan perkusi sonor, lalu saat dilakukan
auskultasi suara nafasvesikuler, tidak ditemukan adanya suara nafas
tambahan. Pada pemeriksaan jantung (sistem kardiovaskuler), pada saat
inspeksi ictus kordis tidak terlihat dibawah ICS V mid sternal kiri. Palpasi
ictus kordis teraba di ICS V mid sternal kiri, Perkusi jantung bats atas ICS
II Mid clavicula sinistra, batas bawah ICS V sinistra, batas kanan ICS IV
para sternal dextra, batas kiri ICS IV mid axilla anterior. Pada saat
48
auskultasi BJ II Aorta tunggal dan reguler, BJ II pulmunol tunggal dan
reguler, BJ I Trikuspidalis Tunggal dan Reguler, BJ I Mitral Tunggal dan
Reguler. Pada pemeriksaan CRT ≤ 3 detik.
Pada Pemeriksaan sistem pencernaan, pada saat inspeksi bentuk
abdomen cembung, mengikuti gerak napas, tidak ditemukan adanya
retyraksi, dan tidak ditemukan adanya asites. Lalu saat di auskultasi pada
empat kuadran abdomen ditemukan bising usus 4x/i. Saat di perkusi di
sembilan regio abdomen suaranya timpani, hepar suara nya pekak saat di
perkusi, shifting dulness tidak ada. Pada saat palpasi teraba fecolit, tidak
ditemukan adanya nyeri tekan saat di palpasi. Hepar dan lien tidak teraba
saat di palpasi.
Pada saat pemeriksaan abdomen ibu pasien mengatakan pasien sudah 3
hari tidak BAB, sebelumnya pasien ada BAB darah pada tanggal 17
November 2019 dan telah dilakukan pemeriksaan laboratorium feses
lengkap (tanggal 19 N0vember 2019) hasilnya ditemukan adanya darah
samar dan tidak ditemukan adanya amoeba dan telur ascaris, serta leukosit
1-2 /lbp dalam batas normal. Pasien juga dilakukan USG abdomen tgl 17
November 2019 hasilnya hepar/GB/Lien/ginjal kanan-kiri normal.
Sarannya dilakukan colon in Loop.
Skrinning Malnutrisi pada anak (berdasarkan adaptasi STRONG-
kids) skor pasien 4 artinya pasien risiko berat untuk dikonsultasikan ke
dokter gizi klinik.
Pengkajian sistem persyarafan (12 Nervus cranial ) didapatkan:
1. Nervus Olfaktorius (N.I)
Pada saat pemeriksaan untuk membedakan bau-bauan pasien tidak
kooperatif.
2. Nervus Optikus (N. II)
Pasien mampu melihat lambaian tangan perawat pada jarak 30 cm,
pemeriksaan visus tidak dapat dilakukan karena kondisi pasien sangat
lemah dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan visus.
49
3. Nervus Okulomotorius (N.III), Nervus Abdusen (N. VI), Nervus
Trochlearis (N. IV)
Pasien mampu mengikuti arah jari perawat, saat jari keatas bola mata
keatas,saat jari kebawah bola mata ke bawah, saat jari ke kiri dan
kanan bola mata ke kiri dan kekanan. Pupil mengecil saat disinari
dengan cahaya.
4. Nervus Trigeminus (N.V)
Pasien dapat merasakan sentuhan halus dan nyeri saat kapas dan
pulpen disentuhkan ke bagian wajah. Reflek kornea normal, saat
pilinan kapas disentuhkan ke ujung kornea pasien segera
mengedipkan mata.
5. Nervus Fasialis (N. VII)
Wajah simetris, pasien dapat menutup mata. Pasien mampu
tersenyum, menaikan alisnya, menutup mata dengan kuat dan
mengembungkan pipinya. Untuk memebedakan rasa manis asin,
pahit dan asam tidak dilakukan.
6. Nervus Vestibulocochlearis (N. VIII)
Satat perawat memberikan instruksi dengan membisikan ke telinga,
pasien mampu merespon instruksi yang di sampaikan oleh perawat
dengan genggaman tangannya.
7. Nervus Glosopharingeus (N. IX), Nervus Vagus (N.X)
Pasien memiliki kesulitan untuk menelan (disfagia)
8. Nervus Asesoris (N. XI)
Pasien mampu menolehkan kepalanya dengan melawan tahanan dari
perawat.
9. Nervus Hipoglosus (N. XII)
Pasien mampu menjulurkan lidahnya dan tidak ditemukan adanay
deviasi. Pada Pemeriksaan reflek fisiologis didapatkan refleks patella,
bicep dan tricep positif. Sedangkan pada pemeriksaan Refleks
patologis didapatkan hasil reflek patologis babinsky dan chaddock
positif, saat dilakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari
50
posterior ke anterior didapatkan hasil terdapat gerakan dorsofleksi ibu
jari kaki dan pengembangan jari kaki lainnnya.
Pada pemeriksaan ssitem muskuloskeletal dan integumen didapatkan
pergerakan sendi terbatas, kekuatan otot 33333 33333 , dan tidak
ditemukan adanya kelainna ekstremitas. 33333 33333
51
MRI (tanggal 20 oktober) hasilnya Tumor cerebri
USG (tanggal tgl 17 November 2019 hasilnya hepar/GB/Lien/ginjal kanan-kiri
normal. Sarannya dilakukan colon in Loop
Laboratorium Feses Lengkap (tanggal 19 N0vember 2019) hasilnya ditemukan
adanya darah samar dan tidak ditemukan adanya amoeba dan telur ascaris,
serta leukosit 1-2 /lbp dalam batas normal.
Lain-lain : Hasil Pemeriksaan patologi anatomi : Pilomyxoid Astrocytoma,
Kanker otak grade 2
TERAPI
Diet: cair tktp
Rehabilitasi medik : kunjungan fisioterapist per hari
Obat yang diterima
Cara/rute
Nama Obat Kandungan Obat Kekuatan Dosis Sediaan/Bentuk
pemberian
KAEnN 3 B 500 ml/Colf 1000 cc/24 jam Colf IVFD
Omeperazole 2x20 mg Vial IV
Methyilprednisol 2x 6 mg Ampul IV
Metronidazole 325 mg/ 8 jam Syrup Via NGT
PCT 250 mg/4jam Syrup Via NGT
Gliserin 60cc/12 jam Per Rectal
Cefotaxim 1000 mg 2x 900 mg Vial IV
Zinc Syrp 1x20 mg Syrup Via NGT
Dexamethason 1x2 mg Ampul IV
52
DATA FOKUS
1. DATA SUBJEKTIF:
Ibu anak S mengatakan demam anak naik turun sejak 2 minggu yang lalu
Ibu mengatakan selama di rawat anak makan lewat NGT
Ibu mengatakan sebelum sakit An. S makannya banyak
Ibu mengatakan anak S badannya kaku
Ibu mengatakan anak S sulit menggerakkan badannya
Ibu mengatakan anak tidak dapat melakukan kebersihan diri sendiri
Ibu mengatakan anak tidak ada BAB sejak 3 hari yang lalu
Ibu pasien mengatakan di rumah pasien mengalami penurunan kesdaran, mual dan muntah
1x
Ibu mengatakan anak tidak dapat melakukan aktifitas apapun kecuali berbaring
2. DATA OBJEKTIF:
KU Lemah, kesadaran Compos Mentis
T : 38,5 °C
Nadi : 88 x/i
RR : 20 x/i
TD 100/70 mmHg
Kulit teraba panas
Akral panas
Mukosa Bibir kering
BB saat di rawat : 20 Kg
Sebelum sakit : 32 Kg
TB : 128 cm
IMT/U : anak Kurus
Skrinning Malnutrisi pada anak skor 4 (Risiko Berat)
Kekuatan Otot :
33333 33333
33333 33333
ROM menurun
Sendi kaku
53
Pergerakkan terbatas
Anak tirah barang ( 14 hari)
Aktivitas Anak dibantu oleh ibunya di tempat tidur
Mukosa bibir kering
Kebersihan Mulut kurang, gigi tamapak caries
Bising Usus 4 x/i
Saat Dikaji anak tampak mengejan
BAB tidak ditemukan
Nutrisi via NGT : Diet cair TKTP 150 cc 3 x sehari, susu 100 cc 2 x sehari
Saat dilakukan pengukuran lingkar kepala didapatkan hasil 62 cm. Lingkar kepala anak umur
8 tahun normalnya 47-52 cm
Skala Risiko jatuh humpty dumpty skor 15 (Risiko Tinggi)
Terpasang NGT (sudah 14 hari)
Terpasang infus ( 3 hari )
Terpasang Dower Cateter (7 hari)
Leukosit : 12,92 g/dl
54
ANALISA DATA
DO :
KU Lemah, kesadaran
Compos Mentis
T : 38,5 °C
Nadi : 88 x/i
RR : 20 x/i
Kulit teraba panas
Akral panas
Mukosa Bibir kering
Hasil PA : Tumor Otak
Grade 2
Leukosit : 12,92 g/dl
DO :
Ku Lemah
Mukosa bibir kering
BB saat di rawat : 20 Kg
Sebelum sakit : 32 Kg
TB : 128 cm
Hb: 10,9 g/dl
Albumin : 2.9 g/dl
IMT/U : anak kurus
Skrinning Malnutrisi pada
anak skor 4 (Risiko Berat)
Diit personde 3x bubur cair
TKTP dan 2 x selingan susu
100 cc
Hasil PA : Tumor Otak
Grade 2
55
ANALISA DATA
DO :
KU Lemah, kesadaran Compos
Mentis
Anak tirah barang
Kekuatan otot
33333 33333
33333 33333
56
ANALISA DATA
DO :
KU Lemah, kesadaran
Compos Mentis
Anak tirah barang
Kekuatan otot
33333 33333
33333 33333
Aktivitas Anak dibantu oleh
ibunya di tempat tidur
Skala Risiko jatuh humpty
dumpty skor 15 (Risiko
Tinggi)
57
ANALISA DATA
58
DIAGNOSA KEPERAWATAN MASALAH KOLABORATIF
25/11/2019
25/11/2019
25/11/2019
25/11/2019
25/11/2019
59
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx II
Defisit Nutrisi b.d Peningkatan kebutuhan Pemberian Makan Enteral (1.0316)
Metabolisme, di tandai dengan : Observasi
DS : 2.1 Periksa posisi Nasogastric Tube
Ibu mengatakan selama di rawat (NGT)dengan memeriksa residu
anak makan lewat NGT lambung atau mengauskultasi hembusan
Ibu mengatakan sebelum sakit An. udara
S makannya banyak 2.2 Monitor rasa penuh, mual dan muntah
DO : 2.3 Monitor residu lambung tiap 4-5 jam
Ku Lemah selama 24jam pertama, kemudian tiap 8
Mukosa bibir kering jam selama pemberian makan via enteral
BB saat di rawat : 20 Kg Terapiutik
Sebelum sakit : 32 Kg 2.4 Gunakan teknik bersih dalam pemberian
TB : 128 cm, makan via selang
Hb: 10,9 g/dl 2.5 Berikan tanda pada selang untuk
Albumin : 2.9 g/dl mempertahankan lokasi yang tepat
IMT/U : anak kurus 2.6 Tinggikan kepala tempat tidur 30-45
derajat selama pemberian makan
60
INTERVENSI KEPERAWATAN
61
INTERVENSI KEPERAWATAN
62
Senin, Dx IV : Dukungan Perawatan Diri (1.11352)
25/11/2019 Defisit Perawatan Diri b.d Kelemahan, Observasi:
ditandai dengan : 4.1 Identifikasi jenis bantuan yang di
Ds : butuhkan
Ibu mengatakan anak tidak 4.2 Monitor kebersihan tubuh
dapat melakukan kebersihan diri 4.3 Monitor integritas kulit
sendiri Terapiutik:
DO : 4.4 Sediakan peralatan mandi (mis sabun,
KU Lemah, kesadaran Compos sikat gigi, shampo, pelembab kulit)
Mentis 4.5 Sediakan lingkungan yang aman dan
Anak tirah barang nyaman
Kekuatan otot 4.6 Fasilitasi mandi, sesuai kebutuhan
33333 33333 4.7 Lakukan oral hygiene
33333 33333 4.8 Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
4.9 Berikan bantuan sesuai tingkat
Aktivitas Anak dibantu oleh kemandirian
ibunya di tempat tidur Edukasi
Mukosa bibir kering 4.10 Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak
Kebersihan Mulut kurang, gigi mandi terhadap kesehatan
tamapak caries 4.11 Ajarkan kepada keluarga cara
Setelah dilakukan tindakan keperwatan memandikan pasien
dalam waktu 2x24 jam Perawatan diri
Meningkat, dengan KH:
Mempertahankan kebersihan
diri meningkat (5)
Mempertahankan kebersihan
mulut meningkat (5)
Anak tampak rapi dan wangi (5)
Anak tampak segar (5)
INTERVENSI KEPERAWATAN
63
Hari
Tanggal Intervensi Keperawatan Paraf
Diagnosa Keperawatan (SDKI)
Jam SIKI DAN SLKI Nama
Senin, Setelah dilakukan tindakan keperwatan
25/11/2019 dalam waktu 1x24 jam Eliminasi Fekal
membaik, dengan KH:
Kontrol pengeluaran feses
meningkat (5)
Keluhan defekasi lama dan
sulit menurun (5)
Mengejan saat defekasi
menurun (5)
Konsistensi feses membaik
(lunak) (5)
Frekuensi defekasi membaik
(1x/hari) (5)
Peristaltik usus membaik (5-35
x/i) (5)
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
65
Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C
Hari
Tanggal Intervensi Keperawatan Paraf
Diagnosa Keperawatan (SDKI)
Jam SIKI DAN SLKI Nama
Senin, Dx. IX: Pencegahan luka tekan (I. 14543)
25/11/2019 Risiko luka tekan b.d Penurunan Observasi :
mobilisasi , di tandai dengan : IX.1 Monitor suhu kulit yang tertekan
DS : IX.2 Monitor berat badan dan
Ibu mengatakan anak S perubahannya
badannya kaku
IX.3 Monitor status kulit harian
Ibu mengatakan anak S sulit
menggerakkan badannya IX.4 Monitor ketat area yang memerah
DO : IX.5 Monitor kulit di atas tonjolan tulang
Ku Lemah atau titik tekan saat mengubah posisi
Kekuatan Otot : IX.6 Monitor mobilitas dan aktifitas
33333 33333 individu
33333 33333 Terapeutik :
ROM menurun IX.7 Keringkan daerah kulit yang lembab
Sendi kaku
akibat keringat
Pergerakkan terbatas
Anak tirah baring IX.8 Ubah posisi dengan hati-hati setiap
Setelah dilakukan tindakan keperwatan 1-2 jam
dalam waktu 1x24 jam Mobilitas fisik IX.9 Buat jadwal perubahan posisi
meningkat, dengan KH: IX.10 Berikan bantalan pada titik tekan
Pergerakan ekstremitas atau tonjolan tulang
meningkat (5) IX.11 Jaga seprai tetap kering dan bersih
Kekuatan otot meningkat (5)
IX.12 Gunakan Kasur khusus jika perlu
Rentang gerak (ROM)
meningkat (5) IX.13 Berikan VCO pada area yang
Kaku sendi menurun (5) tertekan untuk mencegah dekubitus
Gerakan terbatas menurun (5) Edukasi
Kelemahan fisik menurun (5) IX.14 Ajarkan keluarga cara merawat kulit
Tidak terdapat luka tekan /
dekubitus (5)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
66
Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C
Hari
Tanggal Paraf
Implementasi Keperawatan Evaluasi
Jam Nama
Senin, Melakukan BHSP dengan pasien
25/11/2019 1.1 Melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan Orang tua mengeluh demam naik turun, dan
14.00 keluhan pasien suda 3 hari tidak BAB
1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah, TD 100/70 mmHg
menghitung nadi dan pernapasan T : 38,5 °C
Nadi : 80 x/i
RR : 20x/i
2.2, 6.2 Menanyakan kepada ibu apakah anak ada Ibu mengatakan anak tidak ada muntah
muntah
1.4 Mengajurkan kepada ibu untuk memberikan Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
pakaian yang mudah menyerap keringat
1.6, 1.7 Mengajarkan ibu cara kompres hangat Akral teraba panas
4.1 Mengidentifikasi jenis bantuan yang di Pasien perlu bantuan dari keluarga dan
butuhkan perawat dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari
7.1 Mengidentifikasi faktor risiko jatuh (misalnya Skala resiko jatuh pasien : 15
penurunan tingkat kesdaran, anak-anak
14.30 8.1 Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan Terpasang NGT (sudah 14 hari)
sistemik Terpasang IVFD (3 hari)
16.00 8.6 Menjelaskan kepada ibu tanda-tada infeksi Ibu mampu memperaktikan cara mencuci
tangan
8.2, 8.3, 8.4, 8.5, 8.7 Mengajarkan ibu cara
mencuci tangan serta menganjurkan ibu untuk Ibu mengatakan akan membatasi kunjungan
membatasi pengunjung
17.00 2.9 Menjelaskan kepada ibu tujuan dan langkah- Ibu kooperatif
langkah pemberian melalui Nasogastric
2.1, 2.3, 2.4, 2.5 2.6, 2.7, 2.8 Melakukan Susu 100 cc, muntah tidak ada, cek residu ≤
pemberian makanan melalui Nasogastric. 10 cc.
2.10 Mengajarkan ibu cara pemberian makanan Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan
melalui Nasogastric. yang diberikan
Ibu mampu melakukan pemberian makanan
melalui Nasogastric
3.1, 3.2, 3.4, 3.6, 9.8 Membantu pasien posisi Tidak terdapat luka dekubitus
mika miki
9.1, 9.2, 9.3, 9.4, 9.5, 9.6, 9.7, 9.13 Kulit lembab, tidak kemerahan dan tidak ada
Mengobservasi ada tidaknya luka tekan akibat tanda-tanda dekubitus
mobilisasi dan memberikan VCO didaerah
punggung pasien.
Hari
Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf
Jam Nama
67
18.00 5.1, 5.2 Melakukan pemeriksaan abdomen Palpasi teraba fekalit, bising usus 4 x/i
Ibu mengatakan anak belum ada BAB
4.1, 4.2, 4.3 melakukan pemeriksaan kebersihan Pasien tampak kurang rapi, mulut kotor, gigi
diri pada pasien carries, mukosa bisir kering, sprei tidak rapi
19.00 5.5, 5.7, 5.8, 6.6 Memberikan gliserin 60 cc via Pasien tampak mengejan.
rektal
7.5, 7.6, 7.8 Memasang handrail tempat tidur, Pasien nyaman, tempat tidur terkunci dengan
mengunci tempat tidur serta mendekatkan bel baik.
pemanggil
1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah, TD 100/70 mmHg
menghitung nadi dan pernapasan T : 37,6 °C
Nadi : 76 x/i
RR : 18 x/i
Selasa, 1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah, TD 109/60 mmHg
26/11/2019 menghitung nadi dan pernapasan T : 37,6 °C
06.00 Nadi : 88 x/i
RR : 18 x/i
5.1 Menanyakan kepada ibu apakah anak buang air Ibu mengatakan BAB cair
besar
4.2, 4.3, 4.4, 4.5, 4.6 Memandikan pasien ditempat Pasien tampak segar dan rapi
tidur
4.10, 4.11 Mengajarkan kepada ibu cara menyeka Ibu mengatakan mengerti dan akan menyeka
ditempat tidur, serta menjelaskan kepada ibu anaknnya sore nanti
tentang manfaat mandi terhadap kesehatan
Hari
Tanggal Paraf
Implementasi Keperawatan Evaluasi
Jam Nama
68
06.00 8.1, 8.9 Memberikan injeksi melalui intravena Cefotaxim 900 mg
Omprazole 25 mg
Methylprednisolon 25 mg
Dexametason 2 mg
Infus tidak plebitis
08.00 2.1, 2.3, 2.4, 2.5 2.6, 2.7, 2.8 Melakukan Susu 150 cc, muntah tidak ada, cek residu ≤
pemberian makanan melalui Nasogastric. 10 cc.
3.4, 3.5, 3.8, 3.9 Menemani fisioterapi dalam Kekuatan otot 33333 33333
melakukan terapi ROM dan mengajarkan pasien 33333 33333
gerakan ROM Gerakan terbatas sendi kaku
2.1, 2.3, 2.4, 2.5 2.6, 2.7, 2.8 Melakukan Susu 100 cc, muntah tidak ada, cek residu ≤
pemberian makanan melalui Nasogastric 10 cc.
6.2, 6.3, 6.5 Menanyakan kepada ibu apakah ada Ibu mengatakan tidak ada muntah dan kejang
muntah dan kejang
15.00 8.1 Melakukan perawatan infus dan Nasogastric Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi
3.1, 3.2, 3.4, 3.6, 9.8 Membantu pasien posisi Tidak terdapat luka dekubitus
mika miki
9.1, 9.2, 9.3, 9.4, 9.5, 9.6, 9.7, 9.13 Mengobservasi Kulit lembab, tidak kemerahan dan tidak ada
ada tidaknya luka tekan akibat mobilisasi dan tanda-tanda dekubitus
memberikan VCO didaerah punggung pasien.
Hari Paraf
Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi
Nama
Jam
69
Rabu, 1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah, TD 110/80 mmHg
27/11/2019 menghitung nadi dan pernapasan T : 36,4 °C
06.00 Nadi : 78 x/i
RR : 18 x/i
5.1 Menanyakan kepada ibu apakah anak buang air Ibu mengatakan BAB cair
besar
4.2, 4.3, 4.4, 4.5, 4.6 Memandikan pasien ditempat Pasien tampak segar dan rapi
tidur
4.10, 4.11 Mengajarkan kepada ibu cara menyeka Ibu mengatakan mengerti dan akan menyeka
ditempat tidur, serta menjelaskan kepada ibu anaknnya sore nanti
tentang manfaat mandi terhadap kesehatan
08.00 2.1, 2.3, 2.4, 2.5 2.6, 2.7, 2.8 Melakukan Susu 150 cc, muntah tidak ada, cek residu ≤
pemberian makanan melalui Nasogastric. 10 cc.
3.4, 3.5, 3.8, 3.9 Menemani fisioterapi dalam Kekuatan otot 33333 33333
melakukan terapi ROM dan mengajarkan pasien 33333 33333
gerakan ROM Gerakan terbatas sendi kaku
2.1, 2.3, 2.4, 2.5 2.6, 2.7, 2.8 Melakukan Susu 100 cc, muntah tidak ada, cek residu ≤
pemberian makanan melalui Nasogastric 5 cc.
11.00 1.8 Memberikan kompres air hangat Akral hangat, suhu 36,4 ℃
6.2, 6.3, 6.5 Menanyakan kepada ibu apakah ada Ibu mengatakan tidak ada muntah dan kejang
muntah dan kejang
15.00 8.1 Melakukan perawatan infus dan Nasogastric Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi
Hari Paraf
Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi
Nama
Jam
70
15.00 3.1, 3.2, 3.4, 3.6, 9.8 Membantu pasien posisi Tidak terdapat luka dekubitus
mika miki
9.1, 9.2, 9.3, 9.4, 9.5, 9.6, 9.7, 9.13 Mengobservasi Kulit lembab, tidak kemerahan dan tidak ada
ada tidaknya luka tekan akibat mobilisasi dan tanda-tanda dekubitus
memberikan VCO didaerah punggung pasien.
1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah, TD 110/67 mmHg
menghitung nadi dan pernapasan T : 36.6 °C
Nadi : 87 x/i
RR : 16 x/i
EVALUASI KEPERAWATAN
71
Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun
Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C
Hari No. Dx.
Tanggal Subjektif/Objektif/Analisa/Perencanaan Paraf
Kepr. Nama
Jam
Selasa, 1 S : Ibu mengatakan anaknya tidak demam lagi
26/11/2019 O:
KU Lemah, kesadaran Compos Mentis
T : 36,6 °C
Nadi : 88 x/i
RR : 18 x/i
Kulit teraba hangat
Akral hangat
Mukosa Bibir lembab
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Pertahankan intervensi
1.2, 1.6, 1.9
2 S:
O:
Ku Lemah
Mukosa bibir lembab
BB saat di rawat : 20 Kg
Sebelum sakit : 32 Kg
TB : 128 cm
A : Masalah defisit nutrisi teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2.2, 2.3, 2.11
6 S :
O:
Saat dilakukan pengukuran lingkar kepala didapatkan hasil 62 cm.
Lingkar kepala anak umur 8 tahun normalnya 47-52 cm
TD 110/78 mmHg
A : Masalah resiko perfusi cerebral tidak efektif teratasi
P : Pertahankan intervensi
6.1, 6.2, 6.3, 6.5
7 S :
O:
KU Lemah, kesadaran Compos Mentis
Aktivitas Anak dibantu oleh ibunya di tempat tidur
Skala Risiko jatuh humpty dumpty skor 15 (Risiko Tinggi)
TD 105/78 mmHg
A : Masalah resiko jatuh teratasi
P : Pertahankan intervensi
7.5, 7.6, 7.7, 7.8, 7.9, 7.10
8 S :
O:
Terpasang NGT (sudah 15 hari)
Terpasang IVFD (1 hari ) telah diganti dengan yang baru
Terpasang DC (8 hari)
Leukosit : 12,92 g/dl
A : Masalah resiko infeksi teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
8.3, 8.4, 8.7
73
Hari
Tanggal No. Dx. Paraf
Subjektif/Objektif/Analisa/Perencanaan
Jam Kepr. Nama
Kamis, 2 S:
28/11/2019 O:
Ku tampak sedang
Mukosa bibir lembab
BB saat di rawat : 20 Kg
Sebelum sakit : 32 Kg
TB : 128 cm
A : Masalah defisit nutrisi teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2.2, 2.3, 2.11
8 S :
O:
Terpasang NGT (sudah 15 hari)
Terpasang IVFD (1 hari ) telah diganti dengan yang baru
Terpasang DC (8 hari)
Leukosit : 10 g/dl
Temp : 36,6℃
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
A : Masalah resiko infeksi teratasi
P : Pertahankan intervensi
8.3, 8.4, 8.7
74
75