Anda di halaman 1dari 33

BAB 4

PEMBAHASAN

PENGKAJIAN ANAK S. DENGAN DIAGNOSA


MALNUTRISI POST OP CRANIOTOMY

I. IDENTITAS PASIEN & ORANG TUA

Pasien An. S msuk rumah sakit tanggal 13 Novenmber 2019 jam


17.30 WITA dengan No. RM : 798202, diagnosa masuk Malnutrisi Post Op
Craniotomy. Tanggal pengkajian 25 November 2019 jam 17.00 WITA,
pasien dirawat diruang Flamboyan C.
An. S lahir tanggal 20 Agustus 2019 usia saat ini 8 tahun 3 bulan 5
hari. Suku Banjar, agama islam, alamat pasien di Gunung Batu Besar 02/01
Kota Baru. Nama Ayah Tn. F Usia 32 tahun dengan pindidikan terakhir SMA
bekerja sebagai karyawan swasta, suku banjar dan beragama islam. Ibunya
Ny. A usia 29 tahun ibu rumah tangga, suku banjar, agama islam dengan
pendidikan terakhir SMA.

II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Satu bulan sebelum Masuk Rumah Sakit pasein mengeluh nyeri
kepala, pusing, lemah dan malas bermain. Pasien kemudian berobat ke dokter
puskesmas namun tidak sembuh-sembuh. Oleh keluarga akhirnya pasien di
bawa ke dokter di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Oleh dokter dianjurkan
untuk dilakukan MRI. Lalu keluarga berunding agar anak dibawa ke Grogot
karena banyak saudaranya yang tinggal di grogot. Di grogot pasien dilakukan
pemeriksaan kemudian di rujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan.
Di RSKD pasien di konsulkan ke dokter spesialis bedah syaraf dan
dilakukan MRI, hasilnya tumor cerebri dan oleh dokter spesialis dianjurkan
utuk dilakukan operasi pengangakatan tumor. Keluarga setuju, tanggal 28

43
Oktober pasien dilakukan tindakan operasi craniotomy oleh dokter spesialis
bedah syaraf. Namun pada saat operasi tumor tidak bisa diambil semua
karena berisiko terjadi perdarahan. Dari IBS pasien dipindahkan ke NICU.
Setelah membaik pasien diperbolehkan pulang dan kontrol untuk mengambil
hasil PA. Kesimpulan hasil PA : Kanker Otak Grade 2.
Informasi yang di dapatkan dari orang tua Dua minggu setelah
operasi badan anak panas, mual, muntah 1x dan anak malas makan. Lalu
pasien dibawa ke dokter dan diberikan obat penurun panas. Namun demam
tidak juga turun. Pada tanggal 13 November 2019 pasien tidak sadarkan diri
lalu oleh keluarga pasien dibawa ke IGD RSKD. Di IGD pasien langsung
diberikan penanganan oleh dokter petugas dan dikonsulkan ke dokter anak
dan dr spesialis bedah syaraf. Setelah itu pasien dipindahkan ke NICU dan
setelah kondisinya membaik pasien dipindahkan ke Flamboyan C.
Saat dikaji di ruang Flamboyan C tanggal 25 November 2019
Didapatkan data dari ibu pasien, demam anak turun naik, susah untuk
bergerak dan sudah 3 hari tidak bisa BAB, sebelumnya pasien ada BAB darah
pada tanggal 17 November 2019 dan telah dilakukan pemeriksaan
laboratorium feses lengkap (tanggal 19 November 2019) hasilnya ditemukan
adanya darah samar dan tidak ditemukan adanya amoeba dan telur ascaris,
serta leukosit 1-2 /lbp dalam batas normal. Pasien juga dilakukan USG
abdomen tgl 17 November 2019 hasilnya hepar/GB/Lien/ginjal kanan-kiri
normal. Sarannya dilakukan colon in Loop.
Ibu juga mengtakan pasien hanya bisa menggenggam dan
mengedipkan mata untuk berkomunikasi. Pasien makan lewat NGT sehari 3x
bubur cair TKTP dan 2x selingan susu 100 cc. Saat dikaji eksperesi wajah
tampak mengejan, mukosa bibir pasien kering, dan pasien tampak lemah. Saat
dilakukan pengukuran lingkar kepala didapatkan hasil 62 cm. Lingkar kepala
anak umur 8 tahun normalnya 47-52 cm. Dan terdapat luka bekas operasi di
daerah frontral, luka tampak sudah kering, jahitan sudah di lepas, panjang
luka 25cm.

44
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
Ibu anak S. Saat hamil rutin memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas setiap bulan dan tidak ada keluhan selama kehamilannya. Partus
spontan dirumah sakit dibantu oleh bidan, bayi lahir langsung menangis
dengan berat badan lahir 3000 gram, panjang 51 cm, ketuban jernih. Setelah
melahirkan ibu S Rutin kontrol ke Puskesmas.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Sebelumnya pasien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit, jika sakit


pasien hanya berobat ke Puskesmas. Pasien tidak mempunyai riwayat
penyakit kronik dan menular. Pasien memiliki riwayat alergi obat phenitoin.
Pasien Post Operasi Craniotomy tumor Cerebri tanggal 26 Oktober 2019.
Imunisasi dasar pasien lengkap.

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


GENOGRAM

Keterangan :
Perempuan
Laki-laki
Meninggal
Pasien An. S
Sepupu An. S (dari pihak ibu) menderita tumor cerebri

45
VI. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Berat badan pasien sebelum masuk rumah sakit 32 kg , Berat badan saat
ini 20 kg . Tinggi badan 128 cm, lingkar kepala 62 cm, Lingkar Dada 63 cm,
Lila 17 cm.
Berdasarkan Rumus Behmon : 7n – 5 = 7x8-5 = 25,5 kg
2 2
Normal BB untuk anak usia 8 tahun adalah ± 10 %, jadi 25,5 – 10 % =
22,95-23 kg. Lalu 25,5 + 10 % = 28,5 jadi rentang normal berat badan usia 8
tahun 23-28,5 kg. Pada saat sebelum An. S masuk rumah sakit anak tersebut
status gizinya obesitas.
Riwayat Antopometri post operasi berat badan turun 20 kg. Berdasarkan
perhitungan anak berada pada status gizi kurang. Tinggi badan anak termasuk
katagori normal. Perbandingan IMT/U anak kurus.
Perkembangan An.S berada pada masa anak-anak tengah (middle
chilhood) suka berkelompok dengan teman sebaya dengan jenis kelamin yang
sama. Menurut orang tua pasien interaksi sosial, nilai akdemis dan percaya
diri pasien cukup baik.

VII. POLA KESEHATAN SEHARI-HARI


Pasien Di rumah biasanya makn 3x/hari yang terdiri dari nasi, sayur
dan lauk-pauk. Sedangkan dirumah sakit pasien makn 3 x/hari yaitu bubur
cair TKTP dan 2x makanan selingan yaitu susu 100cc via NGT. Di rumah
pasien biasanya minum air putih dan susu sebanyak 1,5 liter. Di rumah
sakit pasien minum via NGT dibilas dgn air putih 300 cc perhari.
Terpasang infus RL 600 cc/24 jam dan Kaen 3B 1000 cc/24 jam.
Saat dirumah pasien senang bermain lari-larian bersama teman-
temnanya, bermain sepeda dan monopoli. Selain itu setiap hari pasien
paling suka bermain sepeda. Sejak sakit pasien hanya bolak balik rumah
sakit, sekarang pasien hanya berbaring di tempat tidur.

46
Di rumah pasien tidur malam 8-9 jam sehari dan tidur siang 1 jam
sehari. Di rumah sakit ibu pasien mengatakan tidak ada masalah dengan
pola tidur pasien, pasien tidur malam 8-9 jam sehari.
Di Rumah biasanya pasien BAB 1x/hari jumlah sekitar 100cc
konsistensi lunak, warna kuning. Buang air kecil 5-6 x/hari warna kuning
jernih jumlahnya 500 cc. Di rumah sakit ibu pasien mengatkan pasien
belum BAB sejak 3 hari yang lalu. Saat ini pasien terpasang kateter,
jumlah urine saat dikaji 100 cc.
Di rumah biasanya pasien mandi 2x sehari pagi dan sore hari,
menggosok gigi 3x pagi, sore dan saat akan tidur malam. Pasien
memotong kuku saat kukunya panjang dan keramas seminggu 3x. Di
rumah sakit pasioen diseka oleh ibumya dan mukosa bibir tampak kering.
Rongga mulut tampak kotor dan gigi tampak caries. Ibu pasien
mengatakan jarang membersihkan mulut anak.

VIII. POLA HUBUNGAN DAN PERAN


Yang mengasuh anak adalah ibu kandung dan ayahnya. Pasien adalah
anak satu-satunya. Hubungan pasien dengan orang tua dan teman sebaya
nya baik. Sebelum sakit pasien adalah anak yang aktif dan mudah bergaul.
Saat sakit pasien hanya mampu berbaring di tempat tidur. Pasien hanya
mampu berkomunikasi dengan gerakan tubuh seperti menggenggam,
menutup atau membuka mata dan mengangguk. Saat diajak bicara pasien
menyimak pertanyaan yang diajukan oleh perawat.

IX. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum pasien saat ini lemah, sakit berat. Kesadaran Compos
Mentis E4M6V5. Tanda –tanda vital: Tekanan darah = 100/70 mmHg,
Nadi 88 x/i, pernapasan 24 x/i dan suhu 38,5 °C.
Pada pemeriksaan kepala di dapatkan ukuiran lingkar kepala 62 cm
sedangkan lingkar kepala normal untuk anak usia 8 tahun normalnya 47-
52 cm. Berarti Lingkar kepala pasien diatas normal. Bentuk wajah pasien

47
oval, wajah simetris. Rambut pasien baru tumbuh sedikit karena sebelum
operasi rambut pasien di cukur botak. Penyebaran rambut merata, rambut
berwarna hitam. Di daerah frontal terdapat luka bekas operasi panjang 25
cm. Luka bersih, jahitan sudah dilepas. Ubun-ubun besar menutup. Pada
saat dilakukan pemeriksaan di daerah telinga tidak ditemukan adanya
kelainan, di lubang telinga terdapat serumen. Pada pemeriksaan mata di
dapatkan mata simetris kiri dan kanan, pupil isokor, reflek cahaya positif,
konjungtiva anemis dan sklera jernih, tidak ikterik, konjungtivitis tidak di
temukan. Pemeriksaan visus tidak dapat dilakukan karena kondisi pasien
sangat lemah dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pemerksaan
visus. Mukosa bibir pasien kering, Lidah tampak kotor, stomatitis tidak
ditemukan saat pengkajian. Gigi pasien lengkap belum ada yang tanggal.
Terdapat caries di gigi. Tidak ditemukan adanya kelainan pada hidung
pasien, deviasi septum tidak ada, pada lubang hidumg tidak ditemukan
kelainan, polip tidak ada, rinorea tidak ada, pernapasan cuping hidung
tidak ditemukan. Pada pemeriksaan tenggorokan juga tidak di temukan
adanya kelainan, pada ovula dan tonsil tidak ada tanda hiperemis ataupun
peradangan. Ukuran Tonsil T1. Reflek menelan pasien menurun.
Pada pemeriksaan leher tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar
getah bening dan kelenjar tiroid. Kaku kuduk juga tidak di temukan. Pada
pemeriksaan thorak (sistem pernapasan) tidak ditemukan adanya kelainan,
keluhan batuk dan sesak tidak ada. Bentuk dada pasien simetris, irama
pernapasan teratur, frekuensi pernapasan 24 x/i, otot bantu pernapasan
tidak ditemukan. Alat bantu nafas tidak ada. Pada saat palpasi tidak
ditemukan kelainan, saat dilakukan perkusi sonor, lalu saat dilakukan
auskultasi suara nafasvesikuler, tidak ditemukan adanya suara nafas
tambahan. Pada pemeriksaan jantung (sistem kardiovaskuler), pada saat
inspeksi ictus kordis tidak terlihat dibawah ICS V mid sternal kiri. Palpasi
ictus kordis teraba di ICS V mid sternal kiri, Perkusi jantung bats atas ICS
II Mid clavicula sinistra, batas bawah ICS V sinistra, batas kanan ICS IV
para sternal dextra, batas kiri ICS IV mid axilla anterior. Pada saat

48
auskultasi BJ II Aorta tunggal dan reguler, BJ II pulmunol tunggal dan
reguler, BJ I Trikuspidalis Tunggal dan Reguler, BJ I Mitral Tunggal dan
Reguler. Pada pemeriksaan CRT ≤ 3 detik.
Pada Pemeriksaan sistem pencernaan, pada saat inspeksi bentuk
abdomen cembung, mengikuti gerak napas, tidak ditemukan adanya
retyraksi, dan tidak ditemukan adanya asites. Lalu saat di auskultasi pada
empat kuadran abdomen ditemukan bising usus 4x/i. Saat di perkusi di
sembilan regio abdomen suaranya timpani, hepar suara nya pekak saat di
perkusi, shifting dulness tidak ada. Pada saat palpasi teraba fecolit, tidak
ditemukan adanya nyeri tekan saat di palpasi. Hepar dan lien tidak teraba
saat di palpasi.
Pada saat pemeriksaan abdomen ibu pasien mengatakan pasien sudah 3
hari tidak BAB, sebelumnya pasien ada BAB darah pada tanggal 17
November 2019 dan telah dilakukan pemeriksaan laboratorium feses
lengkap (tanggal 19 N0vember 2019) hasilnya ditemukan adanya darah
samar dan tidak ditemukan adanya amoeba dan telur ascaris, serta leukosit
1-2 /lbp dalam batas normal. Pasien juga dilakukan USG abdomen tgl 17
November 2019 hasilnya hepar/GB/Lien/ginjal kanan-kiri normal.
Sarannya dilakukan colon in Loop.
Skrinning Malnutrisi pada anak (berdasarkan adaptasi STRONG-
kids) skor pasien 4 artinya pasien risiko berat untuk dikonsultasikan ke
dokter gizi klinik.
Pengkajian sistem persyarafan (12 Nervus cranial ) didapatkan:
1. Nervus Olfaktorius (N.I)
Pada saat pemeriksaan untuk membedakan bau-bauan pasien tidak
kooperatif.
2. Nervus Optikus (N. II)
Pasien mampu melihat lambaian tangan perawat pada jarak 30 cm,
pemeriksaan visus tidak dapat dilakukan karena kondisi pasien sangat
lemah dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan visus.

49
3. Nervus Okulomotorius (N.III), Nervus Abdusen (N. VI), Nervus
Trochlearis (N. IV)
Pasien mampu mengikuti arah jari perawat, saat jari keatas bola mata
keatas,saat jari kebawah bola mata ke bawah, saat jari ke kiri dan
kanan bola mata ke kiri dan kekanan. Pupil mengecil saat disinari
dengan cahaya.
4. Nervus Trigeminus (N.V)
Pasien dapat merasakan sentuhan halus dan nyeri saat kapas dan
pulpen disentuhkan ke bagian wajah. Reflek kornea normal, saat
pilinan kapas disentuhkan ke ujung kornea pasien segera
mengedipkan mata.
5. Nervus Fasialis (N. VII)
Wajah simetris, pasien dapat menutup mata. Pasien mampu
tersenyum, menaikan alisnya, menutup mata dengan kuat dan
mengembungkan pipinya. Untuk memebedakan rasa manis asin,
pahit dan asam tidak dilakukan.
6. Nervus Vestibulocochlearis (N. VIII)
Satat perawat memberikan instruksi dengan membisikan ke telinga,
pasien mampu merespon instruksi yang di sampaikan oleh perawat
dengan genggaman tangannya.
7. Nervus Glosopharingeus (N. IX), Nervus Vagus (N.X)
Pasien memiliki kesulitan untuk menelan (disfagia)
8. Nervus Asesoris (N. XI)
Pasien mampu menolehkan kepalanya dengan melawan tahanan dari
perawat.
9. Nervus Hipoglosus (N. XII)
Pasien mampu menjulurkan lidahnya dan tidak ditemukan adanay
deviasi. Pada Pemeriksaan reflek fisiologis didapatkan refleks patella,
bicep dan tricep positif. Sedangkan pada pemeriksaan Refleks
patologis didapatkan hasil reflek patologis babinsky dan chaddock
positif, saat dilakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari

50
posterior ke anterior didapatkan hasil terdapat gerakan dorsofleksi ibu
jari kaki dan pengembangan jari kaki lainnnya.
Pada pemeriksaan ssitem muskuloskeletal dan integumen didapatkan
pergerakan sendi terbatas, kekuatan otot 33333 33333 , dan tidak
ditemukan adanya kelainna ekstremitas. 33333 33333

Ditemukan ada nya scar BCG di lengan kana


atas pasien, turgor kulit baik, kulit elastis, di daerah tulang belakang tidak
ditemukan adanya kelainan dan luka decubitus. Edema aapada ekstremitas
tidak ditemukan.
Kelainan pada daerah anus dan genetalia tidak ditemukan, kebersihan
anus dan genetalia cukup baik. Skala Risiko jatuh Humpty Dumpty,
skornya 15 artinya pasien memiliki risiko tinggi jatuh.
Monitoring Balance cairan didapatkan hasil Input per 24 jsm 1900 cc
sedangkan output per 24 jam 1740cc. Jadi Balance cairan, input-output =
1900cc – 1740 cc = +160 cc.

PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Radiologi, EKG, USG )


 Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Hasil Laboratorium


Pemeriksaan Tanggal
Tanggal ……….
Laboratorium (Ruangan Tanggal Tanggal Tanggal
MRS (Saat di
Rawat Inap) 17/11/2019 19/11/2019 24/11/2019
IGD)
Haemoglobin 10.0 10.2 10,9
Leukosit 9.67 8.24 12,92
Eritrosit 3.62 3.60 4.09
Hematokrit 29.2 29.2 33.2
Trombosit 197 343 657
Mcv 80.7 81.1 81,2
Mch 27.6 28.3 26.7
Mchc 34.2 34.9 32.8
Rdw-cv 15.0 15.1 14.9
Neutrofil 73.6 71.2 72.8
Limposit 17.7 20.5 18.5
Kalsium - - 1.24
Natrium - - 134
Kalium - - 4.5
Glukosa Sewaktu - - 105
Albumin 2.8 - 2.9

51
 MRI (tanggal 20 oktober) hasilnya Tumor cerebri
 USG (tanggal tgl 17 November 2019 hasilnya hepar/GB/Lien/ginjal kanan-kiri
normal. Sarannya dilakukan colon in Loop
 Laboratorium Feses Lengkap (tanggal 19 N0vember 2019) hasilnya ditemukan
adanya darah samar dan tidak ditemukan adanya amoeba dan telur ascaris,
serta leukosit 1-2 /lbp dalam batas normal.
 Lain-lain : Hasil Pemeriksaan patologi anatomi : Pilomyxoid Astrocytoma,
Kanker otak grade 2

TERAPI
 Diet: cair tktp
 Rehabilitasi medik : kunjungan fisioterapist per hari
 Obat yang diterima

Cara/rute
Nama Obat Kandungan Obat Kekuatan Dosis Sediaan/Bentuk
pemberian
KAEnN 3 B 500 ml/Colf 1000 cc/24 jam Colf IVFD
Omeperazole 2x20 mg Vial IV
Methyilprednisol 2x 6 mg Ampul IV
Metronidazole 325 mg/ 8 jam Syrup Via NGT
PCT 250 mg/4jam Syrup Via NGT
Gliserin 60cc/12 jam Per Rectal
Cefotaxim 1000 mg 2x 900 mg Vial IV
Zinc Syrp 1x20 mg Syrup Via NGT
Dexamethason 1x2 mg Ampul IV

52
DATA FOKUS
1. DATA SUBJEKTIF:
 Ibu anak S mengatakan demam anak naik turun sejak 2 minggu yang lalu
 Ibu mengatakan selama di rawat anak makan lewat NGT
 Ibu mengatakan sebelum sakit An. S makannya banyak
 Ibu mengatakan anak S badannya kaku
 Ibu mengatakan anak S sulit menggerakkan badannya
 Ibu mengatakan anak tidak dapat melakukan kebersihan diri sendiri
 Ibu mengatakan anak tidak ada BAB sejak 3 hari yang lalu
 Ibu pasien mengatakan di rumah pasien mengalami penurunan kesdaran, mual dan muntah
1x
 Ibu mengatakan anak tidak dapat melakukan aktifitas apapun kecuali berbaring

2. DATA OBJEKTIF:
 KU Lemah, kesadaran Compos Mentis
 T : 38,5 °C
 Nadi : 88 x/i
 RR : 20 x/i
 TD 100/70 mmHg
 Kulit teraba panas
 Akral panas
 Mukosa Bibir kering
 BB saat di rawat : 20 Kg
 Sebelum sakit : 32 Kg
 TB : 128 cm
 IMT/U : anak Kurus
 Skrinning Malnutrisi pada anak skor 4 (Risiko Berat)
 Kekuatan Otot :
33333 33333
33333 33333
 ROM menurun
 Sendi kaku

53
 Pergerakkan terbatas
 Anak tirah barang ( 14 hari)
 Aktivitas Anak dibantu oleh ibunya di tempat tidur
 Mukosa bibir kering
 Kebersihan Mulut kurang, gigi tamapak caries
 Bising Usus 4 x/i
 Saat Dikaji anak tampak mengejan
 BAB tidak ditemukan
 Nutrisi via NGT : Diet cair TKTP 150 cc 3 x sehari, susu 100 cc 2 x sehari
 Saat dilakukan pengukuran lingkar kepala didapatkan hasil 62 cm. Lingkar kepala anak umur
8 tahun normalnya 47-52 cm
 Skala Risiko jatuh humpty dumpty skor 15 (Risiko Tinggi)
 Terpasang NGT (sudah 14 hari)
 Terpasang infus ( 3 hari )
 Terpasang Dower Cateter (7 hari)
 Leukosit : 12,92 g/dl

54
ANALISA DATA

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun


Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C

Hari Tanggal MASALAH


DATA ETIOLOGI
Jam KEPERAWATAN
Senin, 25/11/2019 DS : Proses Penyakit Hipertermia ( D.0130)
1.  Ibu anak S mengatakan (Kanker) Katagori : Lingkungan
demam anak naik turun sejak Sub Katagori : Keamanan dan
2 minggu yang lalu proteksi

DO :
 KU Lemah, kesadaran
Compos Mentis
 T : 38,5 °C
 Nadi : 88 x/i
 RR : 20 x/i
 Kulit teraba panas
 Akral panas
 Mukosa Bibir kering
 Hasil PA : Tumor Otak
Grade 2
 Leukosit : 12,92 g/dl

2. DS : Defisit Nutrisi ( D.0019)


 Ibu mengatakan selama di Peningkatan kebutuhan Katagori : Fisiologis
rawat anak makan lewat Metabolisme Sub Katagori : Nutrisi dan
NGT Cairan
 Ibu mengatakan sebelum
sakit An. S makannya
banyak

DO :
 Ku Lemah
 Mukosa bibir kering
 BB saat di rawat : 20 Kg
 Sebelum sakit : 32 Kg
 TB : 128 cm
 Hb: 10,9 g/dl
 Albumin : 2.9 g/dl
 IMT/U : anak kurus
 Skrinning Malnutrisi pada
anak skor 4 (Risiko Berat)
 Diit personde 3x bubur cair
TKTP dan 2 x selingan susu
100 cc
 Hasil PA : Tumor Otak
Grade 2

55
ANALISA DATA

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun


Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C

Hari Tanggal MASALAH


DATA ETIOLOGI
Jam KEPERAWATAN
Senin, 25/11/2019 DS : Penurunan Kekuatan Gangguan mobilitas Fisik
3.  Ibu mengatakan anak S Otot (D.0054)
badannya kaku Katagori : Fisiologis
 Ibu mengatakan anak S sulit Sub Katagori :
menggerakkan badannya Aktivitas/Istirahat
DO :
 Ku Lemah
 Kekuatan Otot :
 33333 33333
33333 33333
 ROM menurun
 Sendi kaku
 Pergerakkan terbatas
 Anak tirah baring

4. Ds : Kelemahan Defisit Perawatan Diri


 Ibu mengatakan anak tidak (D.0109)
dapat melakukan kebersihan Katagori : Perilaku
diri sendiri Sub Katagori : Kebersihan Diri

DO :
 KU Lemah, kesadaran Compos
Mentis
 Anak tirah barang
 Kekuatan otot
33333 33333
33333 33333

 Aktivitas Anak dibantu oleh


ibunya di tempat tidur
 Mukosa bibir kering
 Kebersihan Mulut kurang, gigi
tamapak caries

5. DS : Penurunan Motilitas Konstipasi (D.0049)


 Ibu mengatakan anak tidak Gastrointestinal dd tirah Katagori : Fisiologis
ada BAB sejak 3 hari yang lalu baring Sub Katagori : eliminasi
DO :
 Terpasang NGT
 Bising Usus 4 x/i
 Saat Dikaji anak tampak
mengejan
 Palpasi teraba fecalit
 BAB tidak ditemukan
 Nutrisi via NGT : Diet cair 150
cc 3 x sehari, susu 100 cc 2 x
sehari

56
ANALISA DATA

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun


Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C

Hari Tanggal MASALAH


DATA ETIOLOGI
Jam KEPERAWATAN
Senin, 25/11/2019  Anak Tirah baring
 Kekuatan otot
 33333 33333
33333 33333

6. DS : Risiko Perfusi Serebral Tidak


 Ibu pasien mengatakan di Efektif ( D. 017)
rumah pasien mengalami Katagori : Fisiologis
penurunan kesdaran, mual dan Subkatagori : Sirkulasi
muntah 1x
DO :
 Saat dilakukan pengukuran
lingkar kepala didapatkan hasil
62 cm. Lingkar kepala anak
umur 8 tahun
 normalnya 47-52 cm
 TD 100/70 mmHg

7. Ds : Resiko jatuh (D. 0143)


 Ibu mengatakan anak tidak Katagori : Lingkungan
dapat melakukan aktifitas Sub Katagori : Keamanan dan
apapun kecuali berbaring Proteksi

DO :
 KU Lemah, kesadaran
Compos Mentis
 Anak tirah barang
 Kekuatan otot
33333 33333
33333 33333
 Aktivitas Anak dibantu oleh
ibunya di tempat tidur
 Skala Risiko jatuh humpty
dumpty skor 15 (Risiko
Tinggi)

57
ANALISA DATA

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun


Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C

Hari Tanggal MASALAH


DATA ETIOLOGI
Jam KEPERAWATAN
Senin, 25/11/2019 DS : Resiko infeksi (D.0142)
8. Katagori : Lingkungan
DO : Sub Katagori : Keamanan dan
 Terpasang NGT (sudah 14 proteksi
hari)
 Terpasang infus (3 hari)
 Terpasang Dc (7 hari)
 Leukosit : 12,92 g/dl

Risiko Luka Tekan (D.0144)


9. DS : Katagori : Lingkungan
Subkatagori : Keamanan
DO :

 Pasien tirah baring (14 hari)


 Kekuatan otot :
33333 33333
33333 33333
 Gerakan terbatas
 Ku Lemah

58
DIAGNOSA KEPERAWATAN MASALAH KOLABORATIF

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun


Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C
No Tgl Paraf Diagnosa Tgl Paraf
Ditemukan Nama Keperawatan/ Teratasi Nama
1 Senin, HipertermiaMasalah
b.d ProsesKolaboratif
Penyakit (Kanker) 26/11/2019

25/11/2019

2. Senin, Defisit Nutrisi b.d Peningkatan kebutuhan 28/11/2019


25/11/2019 Metabolisme (Teratasi
Sebagian)

3. Senin, Gangguan mobilitas Fisik b.d Penurunan 28/11/2019


(Teratasi
25/11/2019 Kekuatan Otot Sebagian)

4. Senin, Defisit Perawatan Diri b.d Kelemahan 26/11/2019

25/11/2019

5. Senin, Konstipasi b.d Penurunan Motilitas 26/11/2019


25/11/2019 Gastrointestinal dd tirah baring

6. Senin, Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif 2711/2019

25/11/2019

7 Senin, Resiko jatuh 27/11/2019

25/11/2019

8 Senin, Resiko infeksi 28/11/2019


25/11/2019

9. Senin, Risiko luka tekan 26/11/2019

25/11/2019

59
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun


Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C
Hari
Tanggal Intervensi Keperawatan Paraf
Diagnosa Keperawatan (SDK) SIKI DAN SLKI Nama
Jam
Senin, Dx I Manajemen Hipertermia (1.15506)
25/11/2019 Hipertermia b.d Proses Penyakit (Kanker), Observasi
di tandai dengan : 1.1 Identifikasi Penyebab Hipertermia
Ds : 1.2 Monitor suhu tubuh
 Ibu anak S mengatakan badan 1.3 Monitor haluaran urine
anaknya panas sejak seminggu Terapiutik
yang lalu 1.4 Longgarkan atau Anjurkan ibu untuk
DO : memberikan anak pakaian yang
 KU Lemah, kesadaran Compos menyerap keringat
Mentis 1.5 Ganti linen setiap hari atau lebih sering
 T : 38,5 °C jika mengalami hiperhidrosis (keringat
 Nadi : 80 x/i berlebih)
 RR : 20x/i 1.6 Lakukan kompres hangat
 Kulit teraba panas Edukasi
 Akral panas 1.7 Ajarkan ibu cara melakukan kompres
 Mukosa Bibir kering hangat
 Hasil PA : Tumor Otak Grade 2 Kolaborasi
 Leukosit : 12,92 g/dl 1.8 Kolaborasi dalam pemberian
antipiretik : sanmol sirup 250 mg/ 4 jam
Setelah dilakukan tindakan keperawatan via NGT
dalam waktu 4 jam termoregulasi membaik 1.9 Kolaborasi dalam pemberian cairan dan
dengan Kriteria Hasil : elektrolit intravena, jika perlu: Kaen 3B
 Suhu Tubuh membaik (dalam batas 1000 cc/24 jam
normal 36,5°- 37,5℃ (5)
 Suhu kulit membaik(teraba hangat)
(5)
 Mukosa bibir lembab (5)
 Nadi membaik dalam batas normal
(58-90 x/i) (5)
 Respirasi membaik dalam batas
normal (14-22x/i) (5)

Dx II
Defisit Nutrisi b.d Peningkatan kebutuhan Pemberian Makan Enteral (1.0316)
Metabolisme, di tandai dengan : Observasi
DS : 2.1 Periksa posisi Nasogastric Tube
 Ibu mengatakan selama di rawat (NGT)dengan memeriksa residu
anak makan lewat NGT lambung atau mengauskultasi hembusan
 Ibu mengatakan sebelum sakit An. udara
S makannya banyak 2.2 Monitor rasa penuh, mual dan muntah
DO : 2.3 Monitor residu lambung tiap 4-5 jam
 Ku Lemah selama 24jam pertama, kemudian tiap 8
 Mukosa bibir kering jam selama pemberian makan via enteral
 BB saat di rawat : 20 Kg Terapiutik
 Sebelum sakit : 32 Kg 2.4 Gunakan teknik bersih dalam pemberian
 TB : 128 cm, makan via selang
 Hb: 10,9 g/dl 2.5 Berikan tanda pada selang untuk
 Albumin : 2.9 g/dl mempertahankan lokasi yang tepat
 IMT/U : anak kurus 2.6 Tinggikan kepala tempat tidur 30-45
derajat selama pemberian makan

60
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun


Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C
Hari
Tanggal Diagnosa Keperawatan (SDKI) Intervensi Keperawatan Paraf
Jam SIKI DAN SLKI Nama
Senin,  Skrinning Malnutrisi pada Edukasi
25/11/2019 anak skor 4 (Risiko Berat) 2.8 Hindari pemeberian makanan jika residu
 Diit personde 3x bubur cair lebih dari 150 cc
TKTP dan 2 x selingan susu 2.9 Jelaskan tujuan dan langkah-langkah
100 cc prosedur pemberian makan via NGT
 Hasil PA : Tumor Otak Grade 2.10Ajarkan kepada keluarga cara pemberian
2 makan via NGT (Penkes)
Setelah dilakukan tindakan keperwatan Kolaborasi
dalam waktu 3x24 jam Berat badan 2.11Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
membaik (dipertahankan dalam batas pemilihan jenis dan jumlah makanan
normal), dengan Kriteria Hasil: enteral
 Berat badan membaik (di
pertahankan, tidak mengalami
penurunan) (4)
 IMT membaik (4)
 Mukosa bibir lembab (5)
 Hb dalam batas normal (11.8-
15,0)
 Albumin ( 3.5-5.2)

Dx III : Perawatan Tirah Baring (1.14572)


Gangguan mobilitas Fisik b.d Penurunan Observasi
Kekuatan Otot, di tandai dengan : 3.1 Monitor kondisi kulit
DS : 3.2 Monitor komplikasi tirah baring ( misalnya
 Ibu mengatakan An. S Kehilanagan massa otot)
badannya kaku Terapiutik
 Ibu mengatakan anak S sulit 3.3 Tempatkan pada kasur terapiutik (kasur
menggerakkan badannya dekubitus)
DO : 3.4 Posisikan senyaman mungkin
 Ku Lemah 3.5 Berikan latihan gerak aktif atau pasif
 Kekuatan Otot : 3.6 Ubah posisi setiap 2 jam
 33333 33333 3.7 Beriakn stocking antiembolisme, jika perlu
33333 33333 Edukasi
 ROM menurun 3.8 Ajarkan kepada keluarga tentang latihan
 Sendi kaku gerak aktif atau pasif
 Pergerakkan terbatas Kolaborasi
Setelah dilakukan tindakan keperwatan 3.9 Kolaborasi dengan fisioterapi
dalam waktu 3x24 jam Mobilitas Fisik
Meningkat, dengan KH:
 Pergerakan ekstremitas
meningkat (5)
 Kekuatan otot meningkat (5)
 ROM meningkat (5)
 Kaku sendi menurun (5)
 Kelemahan fisik menurun (5)

61
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun


Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C
Hari
Tanggal Intervensi Keperawatan Paraf
Diagnosa Keperawatan (SDKI)
Jam SIKI DAN SLKI Nama

62
Senin, Dx IV : Dukungan Perawatan Diri (1.11352)
25/11/2019 Defisit Perawatan Diri b.d Kelemahan, Observasi:
ditandai dengan : 4.1 Identifikasi jenis bantuan yang di
Ds : butuhkan
 Ibu mengatakan anak tidak 4.2 Monitor kebersihan tubuh
dapat melakukan kebersihan diri 4.3 Monitor integritas kulit
sendiri Terapiutik:
DO : 4.4 Sediakan peralatan mandi (mis sabun,
 KU Lemah, kesadaran Compos sikat gigi, shampo, pelembab kulit)
Mentis 4.5 Sediakan lingkungan yang aman dan
 Anak tirah barang nyaman
 Kekuatan otot 4.6 Fasilitasi mandi, sesuai kebutuhan
33333 33333 4.7 Lakukan oral hygiene
33333 33333 4.8 Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
4.9 Berikan bantuan sesuai tingkat
 Aktivitas Anak dibantu oleh kemandirian
ibunya di tempat tidur Edukasi
 Mukosa bibir kering 4.10 Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak
 Kebersihan Mulut kurang, gigi mandi terhadap kesehatan
tamapak caries 4.11 Ajarkan kepada keluarga cara
Setelah dilakukan tindakan keperwatan memandikan pasien
dalam waktu 2x24 jam Perawatan diri
Meningkat, dengan KH:
 Mempertahankan kebersihan
diri meningkat (5)
 Mempertahankan kebersihan
mulut meningkat (5)
 Anak tampak rapi dan wangi (5)
 Anak tampak segar (5)

Dx. V: Manajemen Konstipasi (1.04155)


Konstipasi b.d Penurunan Motilitas Observasi:
Gastrointestinal dd tirah baring, ditandai 5.1 Periksa tanda dan gejala konstipasi
dengan : 5.2 Periksa pergerakkan usus, karakteristik
DS : feses (konsistensi, bentuk, volume dan
 Ibu mengatakan anak tidak ada warna)
BAB sejak 3 hari yang lalu 5.3 Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis
tirah baring, diit rendah serat)
DO : Terapiutik:
 Terpasang NGT 5.4 Lakukan evakuasi feses secara manual
 Bising Usus 4 x/i 5.5 Berikan enema atau irigasi (gliserin 60 cc
 Saat Dikaji anak tampak per 12 jam via rectal)
mengejan Edukasi
 BAB tidak ditemukan 5.6 Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika
 Nutrisi via NGT : Diet cair 150 tidak ada kontraindikasi
cc 3 x sehari, susu 100 cc 2 kali 5.7 Latih buang air besar secara teratur
sehari Kolaborasi
 Anak Tirah baring 5.8 Kolaborasi penggunaan obat pencahar, jika
 Kekuatan otot perlu
 33333 33333
33333 33333

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun


Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C

63
Hari
Tanggal Intervensi Keperawatan Paraf
Diagnosa Keperawatan (SDKI)
Jam SIKI DAN SLKI Nama
Senin, Setelah dilakukan tindakan keperwatan
25/11/2019 dalam waktu 1x24 jam Eliminasi Fekal
membaik, dengan KH:
 Kontrol pengeluaran feses
meningkat (5)
 Keluhan defekasi lama dan
sulit menurun (5)
 Mengejan saat defekasi
menurun (5)
 Konsistensi feses membaik
(lunak) (5)
 Frekuensi defekasi membaik
(1x/hari) (5)
 Peristaltik usus membaik (5-35
x/i) (5)

Dx VI : Manajemen peningkatan Tekanan


Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif, Intrakranial (1. 06194)
ditandai dengan : Observasi:
DS : 6.1 Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis
 Ibu pasien mengatakan di tekanan darah meningkat, pola napas
rumah pasien mengalami ireguler, penurunan kesadaran)
penurunan kesdaran, mual dan 6.2 Monitor intake dan output cairan
muntah 1x Terapiutik
DO : 6.3 Minimalkan stimulus dengan memberikan
 Saat dilakukan pengukuran lingkungan yang tenang
lingkar kepala didapatkan hasil 6.4 Berikan posisi semi fowler jika perlu
62 cm. Lingkar kepala anak 6.5 Cegah terjadinya kejang
umur 8 tahun normalnya 47-52 Kolaborasi
Senin, cm 6.6 Kolaborasi pemberian pelunak tinja jika
25/11/2019  TD 100/70 mmHg perlu
Setelah dilakukan tindakan keperwatan
dalam waktu 2x24 jam perfusi serebral
meningkat dengan KH :
 Tingkat kesadaran meningkat
ato dipertahankan dlm bats
normal (5)
 Sakit kepal menurun, gelisah
menurun (5)
 Tekanan darah membaik ato
dipertankan dalam batas
normal (5) (111/75 – 120/80
mmHg)

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun


Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C
64
Hari
Tanggal Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan Paraf
Jam (SDKI) SIKI DAN SLKI Nama
Senin, Dx.VII : Pencegahan Jatuh
25/11/2019 Resiko jatuh, ditandai dengan : Observasi:
DS : 7.1 Identifikasi faktor risiko jatuh (misalnya
 Ibu mengatakan anak tidak penurunan tingkat kesdaran, anak-anak)
dapat melakukan aktifitas 7.2 Identifikasi risiko jatuh setidaknya setiap
apapun kecuali berbaring shift
7.3 Identifikasi faktor lingkungan yang
DO : meningkatkan risiko jatuh
 KU Lemah, kesadaran 7.4 Hitung risiko jatuh dengan menggunakan
Compos Mentis skala ( Humpty Dumpty Scale)
 Anak tirah barang Terapiutuk:
 Kekuatan otot 7.5 Pastikan roda tempat tidur dalam posisi
33333 33333 terkunci
33333 33333 7.6 Pasang handrall tempat tidur
 Aktivitas Anak dibantu oleh 7.7 Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan
ibunya di tempat tidur pasien
 Skala Risiko jatuh humpty 7.8 Pasang tanda segitiga kuning yang
dumpty skor 15 (Risiko menandakan pasien memiliki risiko tinggi
Tinggi) jatuh
 TD 100/70 mmHg Edukasi :
Setelah dilakukan tindakan keperwatan 7.9 Anjurkan keluarga untuk mendampingi
dalam waktu 2x24 jam jatuh tidak pasien
terjadi, dengan KH : 7.10 Libatkan keluarga untuk memenuhi
 Anak tidak jatuh (5) kebutuhan pasien
 Tidak terdapat lesi yang
diakibatkan jatuh dari temapat
tidur

Dx VIII: Pencegahan Infeksi (1. 14539)


Risiko Infeksi, ditandai dengan: Observasi
DS : 8.1 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
dan sistemik
DO : Terapiutik
 Terpasang NGT (sudah 14
8.2 Batasi jumlah pengunjung
hari)
 Terpasang IVFD ( 3 hari ) 8.3 Lakukan perawatan infus dan Nasogastric
 Terpasang Dc (7 hari) serta Dower Cateter
 Leukosit : 12,92 g/dl 8.4 Cuci tangan sebelum dan setelah kontak
Setelah dilakukan tindakan keperwatan dengan pasien dan lingkungan pasien
dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi 8.5 Pertahankan teknik aseptik pada pasien
infeksi dengan KH: berisiko tinggi
 Kebersihan tangan meningkat
Edukasi
(5)
 Kebersihan badan meningkat 8.6 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
(5) 8.7 Ajarkan cara cuci tangan yang benar
 Leukosit dipertahankan dalam 8.8 Kolaborasi dalam pemberian antibiotik
batas normal (5) (5.00-11.00)
 NGT, IVFD dan DC dalam
kondisi bersih dan tidak
ditemukan tanda-tanda infeksi
seperti plebitis, febris.

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun

65
Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C
Hari
Tanggal Intervensi Keperawatan Paraf
Diagnosa Keperawatan (SDKI)
Jam SIKI DAN SLKI Nama
Senin, Dx. IX: Pencegahan luka tekan (I. 14543)
25/11/2019 Risiko luka tekan b.d Penurunan Observasi :
mobilisasi , di tandai dengan : IX.1 Monitor suhu kulit yang tertekan
DS : IX.2 Monitor berat badan dan
 Ibu mengatakan anak S perubahannya
badannya kaku
IX.3 Monitor status kulit harian
 Ibu mengatakan anak S sulit
menggerakkan badannya IX.4 Monitor ketat area yang memerah
DO : IX.5 Monitor kulit di atas tonjolan tulang
 Ku Lemah atau titik tekan saat mengubah posisi
 Kekuatan Otot : IX.6 Monitor mobilitas dan aktifitas
 33333 33333 individu
33333 33333 Terapeutik :
 ROM menurun IX.7 Keringkan daerah kulit yang lembab
 Sendi kaku
akibat keringat
 Pergerakkan terbatas
 Anak tirah baring IX.8 Ubah posisi dengan hati-hati setiap
Setelah dilakukan tindakan keperwatan 1-2 jam
dalam waktu 1x24 jam Mobilitas fisik IX.9 Buat jadwal perubahan posisi
meningkat, dengan KH: IX.10 Berikan bantalan pada titik tekan
 Pergerakan ekstremitas atau tonjolan tulang
meningkat (5) IX.11 Jaga seprai tetap kering dan bersih
 Kekuatan otot meningkat (5)
IX.12 Gunakan Kasur khusus jika perlu
 Rentang gerak (ROM)
meningkat (5) IX.13 Berikan VCO pada area yang
 Kaku sendi menurun (5) tertekan untuk mencegah dekubitus
 Gerakan terbatas menurun (5) Edukasi
 Kelemahan fisik menurun (5) IX.14 Ajarkan keluarga cara merawat kulit
 Tidak terdapat luka tekan /
dekubitus (5)

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun

66
Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C
Hari
Tanggal Paraf
Implementasi Keperawatan Evaluasi
Jam Nama
Senin, Melakukan BHSP dengan pasien
25/11/2019 1.1 Melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan Orang tua mengeluh demam naik turun, dan
14.00 keluhan pasien suda 3 hari tidak BAB

1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah,  TD 100/70 mmHg
menghitung nadi dan pernapasan  T : 38,5 °C
 Nadi : 80 x/i
 RR : 20x/i

2.2, 6.2 Menanyakan kepada ibu apakah anak ada Ibu mengatakan anak tidak ada muntah
muntah

1.4 Mengajurkan kepada ibu untuk memberikan Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
pakaian yang mudah menyerap keringat

1.6, 1.7 Mengajarkan ibu cara kompres hangat Akral teraba panas

4.1 Mengidentifikasi jenis bantuan yang di Pasien perlu bantuan dari keluarga dan
butuhkan perawat dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari

7.1 Mengidentifikasi faktor risiko jatuh (misalnya Skala resiko jatuh pasien : 15
penurunan tingkat kesdaran, anak-anak

14.30 8.1 Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan  Terpasang NGT (sudah 14 hari)
sistemik  Terpasang IVFD (3 hari)

16.00 8.6 Menjelaskan kepada ibu tanda-tada infeksi Ibu mampu memperaktikan cara mencuci
tangan
8.2, 8.3, 8.4, 8.5, 8.7 Mengajarkan ibu cara
mencuci tangan serta menganjurkan ibu untuk Ibu mengatakan akan membatasi kunjungan
membatasi pengunjung

17.00 2.9 Menjelaskan kepada ibu tujuan dan langkah- Ibu kooperatif
langkah pemberian melalui Nasogastric

2.1, 2.3, 2.4, 2.5 2.6, 2.7, 2.8 Melakukan Susu 100 cc, muntah tidak ada, cek residu ≤
pemberian makanan melalui Nasogastric. 10 cc.

2.10 Mengajarkan ibu cara pemberian makanan Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan
melalui Nasogastric. yang diberikan
Ibu mampu melakukan pemberian makanan
melalui Nasogastric

3.1, 3.2, 3.4, 3.6, 9.8 Membantu pasien posisi Tidak terdapat luka dekubitus
mika miki

9.1, 9.2, 9.3, 9.4, 9.5, 9.6, 9.7, 9.13 Kulit lembab, tidak kemerahan dan tidak ada
Mengobservasi ada tidaknya luka tekan akibat tanda-tanda dekubitus
mobilisasi dan memberikan VCO didaerah
punggung pasien.

Hari
Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf
Jam Nama
67
18.00 5.1, 5.2 Melakukan pemeriksaan abdomen Palpasi teraba fekalit, bising usus 4 x/i
Ibu mengatakan anak belum ada BAB

8.9 Memberikan injeksi melalui intravena Cefotaxim 900 mg


Omprazole 25 mg
Methylprednisolon 25 mg

4.1, 4.2, 4.3 melakukan pemeriksaan kebersihan Pasien tampak kurang rapi, mulut kotor, gigi
diri pada pasien carries, mukosa bisir kering, sprei tidak rapi

19.00 5.5, 5.7, 5.8, 6.6 Memberikan gliserin 60 cc via Pasien tampak mengejan.
rektal

7.5, 7.6, 7.8 Memasang handrail tempat tidur, Pasien nyaman, tempat tidur terkunci dengan
mengunci tempat tidur serta mendekatkan bel baik.
pemanggil

20.00 7.9, 7.10 Menganjurkan keluarga untuk Pasien kooperatif


mendampingi dan memenuhi kebutuhan pasien.

8.8 Memberikan obat via Nasogastric Metro Sirup 320 mg


Paracetamol sirup 250 mg

21.00 1.9 Memberkan cairan infus KAEN 3B (500 cc) / 12 jam

1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah,  TD 100/70 mmHg
menghitung nadi dan pernapasan  T : 37,6 °C
 Nadi : 76 x/i
 RR : 18 x/i

Selasa, 1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah,  TD 109/60 mmHg
26/11/2019 menghitung nadi dan pernapasan  T : 37,6 °C
06.00  Nadi : 88 x/i
 RR : 18 x/i

6.2 Menghitung balance cairan / 24 jam Total intake : 1900 cc


Total Output : 1740 cc

5.1 Menanyakan kepada ibu apakah anak buang air Ibu mengatakan BAB cair
besar

4.2, 4.3, 4.4, 4.5, 4.6 Memandikan pasien ditempat Pasien tampak segar dan rapi
tidur

4.10, 4.11 Mengajarkan kepada ibu cara menyeka Ibu mengatakan mengerti dan akan menyeka
ditempat tidur, serta menjelaskan kepada ibu anaknnya sore nanti
tentang manfaat mandi terhadap kesehatan

4.7, 4.8, 4.9 Melakukan oral hygiene Mulut bersih


Pasien merasa nyaman

1.5 Mengganti linen Pasien tampak nyaman

Hari
Tanggal Paraf
Implementasi Keperawatan Evaluasi
Jam Nama
68
06.00 8.1, 8.9 Memberikan injeksi melalui intravena Cefotaxim 900 mg
Omprazole 25 mg
Methylprednisolon 25 mg
Dexametason 2 mg
Infus tidak plebitis

08.00 2.1, 2.3, 2.4, 2.5 2.6, 2.7, 2.8 Melakukan Susu 150 cc, muntah tidak ada, cek residu ≤
pemberian makanan melalui Nasogastric. 10 cc.

8.8 Memberikan obat via Nasogastric Zink 20 mg


Metro Sirup 320 mg
Paracetamol sirup 250 mg

10.00 1.9 Memberkan cairan infus KAEN 3B (500 cc) / 12 jam

3.4, 3.5, 3.8, 3.9 Menemani fisioterapi dalam Kekuatan otot 33333 33333
melakukan terapi ROM dan mengajarkan pasien 33333 33333
gerakan ROM Gerakan terbatas sendi kaku

2.1, 2.3, 2.4, 2.5 2.6, 2.7, 2.8 Melakukan Susu 100 cc, muntah tidak ada, cek residu ≤
pemberian makanan melalui Nasogastric 10 cc.

11.00 1.6 Memberikan kompres air hangat Akral hangat, suhu 37 ℃

6.2, 6.3, 6.5 Menanyakan kepada ibu apakah ada Ibu mengatakan tidak ada muntah dan kejang
muntah dan kejang

14.00 Melakukan Salam terapeutik


1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah,  TD 105/78 mmHg
menghitung nadi dan pernapasan  T : 36,8 °C
 Nadi : 80 x/i
 RR : 20x/i

15.00 8.1 Melakukan perawatan infus dan Nasogastric Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi

3.1, 3.2, 3.4, 3.6, 9.8 Membantu pasien posisi Tidak terdapat luka dekubitus
mika miki

9.1, 9.2, 9.3, 9.4, 9.5, 9.6, 9.7, 9.13 Mengobservasi Kulit lembab, tidak kemerahan dan tidak ada
ada tidaknya luka tekan akibat mobilisasi dan tanda-tanda dekubitus
memberikan VCO didaerah punggung pasien.

18.00 8.9 Memberikan injeksi melalui intravena Cefotaxim 900 mg


Omprazole 25 mg
Methylprednisolon 25 mg

20.00 8.8 Memberikan obat via Nasogastric Metro Sirup 320 mg


Paracetamol sirup 250 mg

21.00 1.9 Memberkan cairan infus KAEN 3B (500 cc) / 12 jam

Hari Paraf
Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi
Nama
Jam
69
Rabu, 1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah,  TD 110/80 mmHg
27/11/2019 menghitung nadi dan pernapasan  T : 36,4 °C
06.00  Nadi : 78 x/i
 RR : 18 x/i

6.2 Menghitung balance cairan / 24 jam Total intake : 1900 cc


Total Output : 1800 cc

5.1 Menanyakan kepada ibu apakah anak buang air Ibu mengatakan BAB cair
besar

4.2, 4.3, 4.4, 4.5, 4.6 Memandikan pasien ditempat Pasien tampak segar dan rapi
tidur

4.10, 4.11 Mengajarkan kepada ibu cara menyeka Ibu mengatakan mengerti dan akan menyeka
ditempat tidur, serta menjelaskan kepada ibu anaknnya sore nanti
tentang manfaat mandi terhadap kesehatan

4.7, 4.8, 4.9 Melakukan oral hygiene Mulut bersih


Pasien merasa nyaman

1.7 Mengganti linen Pasien tampak nyaman

8.1, 8.9 Memberikan injeksi melalui intravena Cefotaxim 900 mg


Omprazole 25 mg
Methylprednisolon 25 mg
Dexametason 2 mg
Infus tidak plebitis

08.00 2.1, 2.3, 2.4, 2.5 2.6, 2.7, 2.8 Melakukan Susu 150 cc, muntah tidak ada, cek residu ≤
pemberian makanan melalui Nasogastric. 10 cc.

8.8 Memberikan obat via Nasogastric Zink 20 mg


Metro Sirup 320 mg
Paracetamol sirup 250 mg

10.00 1.9 Memberkan cairan infus KAEN 3B (500 cc) / 12 jam

3.4, 3.5, 3.8, 3.9 Menemani fisioterapi dalam Kekuatan otot 33333 33333
melakukan terapi ROM dan mengajarkan pasien 33333 33333
gerakan ROM Gerakan terbatas sendi kaku

2.1, 2.3, 2.4, 2.5 2.6, 2.7, 2.8 Melakukan Susu 100 cc, muntah tidak ada, cek residu ≤
pemberian makanan melalui Nasogastric 5 cc.

11.00 1.8 Memberikan kompres air hangat Akral hangat, suhu 36,4 ℃

6.2, 6.3, 6.5 Menanyakan kepada ibu apakah ada Ibu mengatakan tidak ada muntah dan kejang
muntah dan kejang

14.00 Melakukan Salam terapeutik


1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah,  TD 105/78 mmHg
menghitung nadi dan pernapasan  T : 36,8 °C
 Nadi : 80 x/i
 RR : 20x/i

15.00 8.1 Melakukan perawatan infus dan Nasogastric Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi

Hari Paraf
Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi
Nama
Jam
70
15.00 3.1, 3.2, 3.4, 3.6, 9.8 Membantu pasien posisi Tidak terdapat luka dekubitus
mika miki

9.1, 9.2, 9.3, 9.4, 9.5, 9.6, 9.7, 9.13 Mengobservasi Kulit lembab, tidak kemerahan dan tidak ada
ada tidaknya luka tekan akibat mobilisasi dan tanda-tanda dekubitus
memberikan VCO didaerah punggung pasien.

18.00 8.9 Memberikan injeksi melalui intravena Cefotaxim 900 mg


Omprazole 25 mg
Methylprednisolon 25 mg

20.00 8.8 Memberikan obat via Nasogastric Metro Sirup 320 mg


Paracetamol sirup 250 mg

21.00 1.9 Memberkan cairan infus KAEN 3B (500 cc) / 12 jam

1.2, 6.1 Mengukur suhu tubuh, dan tekanan darah,  TD 110/67 mmHg
menghitung nadi dan pernapasan  T : 36.6 °C
 Nadi : 87 x/i
 RR : 16 x/i

06.00 6.2 Menghitung balance cairan / 24 jam Total intake : 1905 cc


Total Output : 1500 cc

EVALUASI KEPERAWATAN

71
Nama Pasien : An. S Jenis Kelamin/Umur : Perempuan/ 8 tahun
Dx. Medis : Obs Febris Post Op Craniotomy Ruangan/Kamar : Flamboyan C
Hari No. Dx.
Tanggal Subjektif/Objektif/Analisa/Perencanaan Paraf
Kepr. Nama
Jam
Selasa, 1 S : Ibu mengatakan anaknya tidak demam lagi
26/11/2019 O:
 KU Lemah, kesadaran Compos Mentis
 T : 36,6 °C
 Nadi : 88 x/i
 RR : 18 x/i
 Kulit teraba hangat
 Akral hangat
 Mukosa Bibir lembab
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Pertahankan intervensi
1.2, 1.6, 1.9

2 S:
O:
 Ku Lemah
 Mukosa bibir lembab
 BB saat di rawat : 20 Kg
 Sebelum sakit : 32 Kg
 TB : 128 cm
A : Masalah defisit nutrisi teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2.2, 2.3, 2.11

3 S : Ibu mengatakan anaknya masih lemah


O:
 Ku Lemah
 Kekuatan Otot :
 33333 33333
33333 33333
 ROM menurun
 Sendi kaku
 Pergerakkan terbatas
A : Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
3.3, 3.4, 3.5, 3.6, 3.9

4 S : Ibu mengatakan akan menyeka anaknya 2 x sehari


O:
 KU Lemah, kesadaran Compos Mentis
 Anak rapi dan bersih
 Aktivitas Anak dibantu oleh ibunya di tempat tidur
 Mukosa bibir lembab
 Mulut bersih dan tidak bau
A : Masalah defisit perawatan diri teratasi
P : Pertahankan intervensi
4.4, 4.5, 4.6

Hari No. Dx.


Tanggal Paraf
Kepr. Subjektif/Objektif/Analisa/Perencanaan
Jam Nama
72
Hari
Tanggal No. Dx. Paraf
Subjektif/Objektif/Analisa/Perencanaan
Jam Kepr. Nama
Rabu, 2 S:
27/11/2019 O:
 Ku Lemah
 Mukosa bibir lembab
 BB saat di rawat : 20 Kg
 Sebelum sakit : 32 Kg
 TB : 128 cm
A : Masalah defisit nutrisi teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2.2, 2.3, 2.11

3 S : Ibu mengatakan anaknya masih lemah


O:
 Ku Lemah
 Kekuatan Otot :
 33333 33333
33333 33333
 ROM menurun
 Sendi kaku
 Pergerakkan terbatas
A : Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
3.3, 3.4, 3.5, 3.6, 3.9

6 S :
O:
 Saat dilakukan pengukuran lingkar kepala didapatkan hasil 62 cm.
Lingkar kepala anak umur 8 tahun normalnya 47-52 cm
 TD 110/78 mmHg
A : Masalah resiko perfusi cerebral tidak efektif teratasi
P : Pertahankan intervensi
6.1, 6.2, 6.3, 6.5

7 S :
O:
 KU Lemah, kesadaran Compos Mentis
 Aktivitas Anak dibantu oleh ibunya di tempat tidur
 Skala Risiko jatuh humpty dumpty skor 15 (Risiko Tinggi)
 TD 105/78 mmHg
A : Masalah resiko jatuh teratasi
P : Pertahankan intervensi
7.5, 7.6, 7.7, 7.8, 7.9, 7.10

8 S :
O:
 Terpasang NGT (sudah 15 hari)
 Terpasang IVFD (1 hari ) telah diganti dengan yang baru
 Terpasang DC (8 hari)
 Leukosit : 12,92 g/dl
A : Masalah resiko infeksi teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
8.3, 8.4, 8.7

73
Hari
Tanggal No. Dx. Paraf
Subjektif/Objektif/Analisa/Perencanaan
Jam Kepr. Nama
Kamis, 2 S:
28/11/2019 O:
 Ku tampak sedang
 Mukosa bibir lembab
 BB saat di rawat : 20 Kg
 Sebelum sakit : 32 Kg
 TB : 128 cm
A : Masalah defisit nutrisi teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2.2, 2.3, 2.11

3 S : Ibu mengatakan anaknya masih lemah


O:
 Ku Lemah
 Kekuatan Otot :
 33333 33333
33333 33333
 ROM menurun
 Sendi kaku
 Pergerakkan terbatas
A : Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
3.3, 3.4, 3.5, 3.6, 3.9

8 S :
O:
 Terpasang NGT (sudah 15 hari)
 Terpasang IVFD (1 hari ) telah diganti dengan yang baru
 Terpasang DC (8 hari)
 Leukosit : 10 g/dl
 Temp : 36,6℃
 Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
A : Masalah resiko infeksi teratasi
P : Pertahankan intervensi
8.3, 8.4, 8.7

74
75

Anda mungkin juga menyukai