Anda di halaman 1dari 6

Studi Kasus

Penerapan terapi murottal Al Qur’an untuk mengurangi intensitas nyeri


pada pasien post ORIF

Rexy Pristiadi1, Chanif Chanif1, Tri Hartiti1


1 Program Studi D3 Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Pasien pasca pembedahan pasti akan mengalami nyeri karena terjadi
• Submit: 1 Juli 2022 kerusakan jaringan karena proses pembedahan. Teknik distraksi dengan
• Diterima: 16 Juli 2022 terapi murottal Al-Qur’an merupakan penatalaksanaan nyeri non
• Terbit: 27 Juli 2022 farmakologi yang paling efektif. Tujuan dari studi kasus ini yaitu untuk
mengetahui perbedaan nyeri pada pasien post orif sebelum dan sesudah
Kata kunci: diberikan terapi murottal Al-Qur’an. Studi kasus ini adalah studi deskriptif
Fraktur; nyeri; murottal dengan mendeskripsikan manajemen kasus dalam menerapkan EBN terapi
murottal Al-Qur'an dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan.
Instrumen yang digunakan yaitu DDQ, Numeric Rating Scale (NRS), dan Mp3
surah Ar-Rahman sebanyak 78 ayat. Subyek studi kasus ini sejumlah 3 orang
yaitu pasien post orif yang mengalami nyeri lebih dari skala 3. Hasil dari
studi kasus ini terdapat penurunan nyeri terhadap ketiga pasien selama 3
hari dengan rata-rata 1 skala setiap harinya. Nyeri pada pasien post Orif
dapat turun setelah diberikan terapi murottal.

PENDAHULUAN kecelakaan lalu lintas sebesar 2,3%


(Kemenkes RI, 2018).
Fraktur adalah kehilangan total atau
sebagian dari kontinuitas tulang dan Salah satu tindakan pada patah tulang bisa
dikategorikan menurut jenis dan luasnya. dilakukan dengan operasi maupun tanpa
Fraktur umumnya disebabkan oleh trauma tindakan operasi. Open Reduction Internal
atau aktivitas fisik (Suriya & Zuriati, 2019). Fixation (ORIF) sebagai intervensi
Pada tahun 2018 kasus patah tulang akibat pembedahan untuk menyatukan dan
kecelakaan lalu lintas di Indonesia memperbaiki kedua ujung tulang yang
meningkat sebesar 2,2% dengan rincian patah, fragmen atau patahan sebanyak
2,9% laki-laki dan 1,6% perempuan. Dari mungkin seperti lokasi aslinya(Susanti et
kasus tersebut, 72,7% mengendarai sepeda al., 2019). Pasien pasca pembedahan
motor, 19,2% membonceng sepeda motor, biasanya merasakan gejala yaitu nyeri
1,2% mengendarai mobil, 1,3% (Susanti et al., 2019). Jika kondisi ini tidak
menumpang mobil, 2,7% mengendarai segera diatasi, maka akan memperlambat
kendaraan tidak bermesin, 4,3% berjalan proses penyembuhan dan bahkan bisa
kaki. . Di Jawa Tengah sendiri cedera akibat berakibat buruk bagi pasien itu sendiri.

Corresponding author:
Rexy Pristiadi
rexycarson@gmail.com
Holistic Nursing Care Approach, Vol 2 No 2, Juli 2022
e-ISSN: 2808-2095
DOI: https://doi.org/10.26714/hnca.v2i2.10380
Holistic Nursing Care Approach, Vol 2 No 2, Juli 2022 49
Rexy Pristiadi - Penerapan terapi murottal Al Qur’an untuk mengurangi intensitas nyeri pada pasien post ORIF

Implementasi yang dapat diberikan sebagai murottal dapat menurunkan nyeri pada
pereda nyeri adalah tindakan pasien post operasi fraktur.
nonfarmakologis dan farmakologis.
Farmakologis diberikan dengan METODE
menggunakan obat analgesik yang terdiri
dari tramadol dengan takaran 10 mg/kg Jenis penulisan yang digunakan pada studi
yang dicampur dengan 500 cc Nacl, kasus ini adalah studi deskriptif dengan
diberikan jika sudah melewati waktu 3-5 mendeskripsikan manajemen kasus dalam
jam setelah pembedahan serta bisa juga menerapkan EBN terapi murottal Al-Qur'an
dilakukan dengan pemberian ketorolak 30 dengan menggunakan pendekatan asuhan
mg 2×1 hari (Vava Rilla et al., 2014). keperawatan. Sebelum melakukan terapi,
Ketotolac biasanya diberikan setiap 8 jam penulis mengkaji skala nyeri pasien,
selama hari pertama hingga ketiga untuk kemudian memberikan terapi murottal Al-
mengurangi rasa nyeri (Chanif et al., 2012). Qur’an dengan durasi waktu 15 menit
Manajemen nyeri nonfarmakologi terdiri menggunakan headset, setelah dilakukan
dari umpan balik biologis, pijat, distraksi, terapi penulis mengkaji ulang skala nyeri
hipnosis, imajinasi terbimbing, akupunktur, pasien.
relaksasi, bimbingan antisipatif, pijat,
kompres dingin dan panas, TENS Subyek studi kasus ini sejumlah 3 pasien
(Andarmoyo, 2013). Tenaga kesehatan dengan kriteria inklusi Pasien post ORIF
biasanya sering memakai metode teknik ekstremitas, pasien yang mengalami nyeri
distraksi (Syah et al., 2018). dengan skala lebih dari 3 karena luka yang
ditimbulkan pasca bedah, rentang umur 17-
Teknik distraksi menghasilkan efek terbaik 65 tahun, jenis kelamin laki-laki, pasien
bagi waktu yang singkat dan mencegah rasa sadar dan dapat berkomunikasi dengan
sakit yang berlangsung tidak lama. Terapi baik, beragama islam, memiliki
murottal merupakan salah satu metode pendengaran yang baik. Studi kasus ini
distraksi yang terbaik (Syah et al., 2018). menggunakan instrumen yaitu : DDQ,
Penurunan hormon stres dan pengaktifan Numeric Rating Scale (NRS), dan Mp3 Surah
endorfin alami disebabkan karena alunan Ar-Rahman 78 ayat by Mishari Rasyid Al-
murottal yang rileks. Mekanisme tersebut Afasy.
dapat mengurangi rasa takut, mengurangi
nyeri, cemas, dan tegang, menurunkan HASIL
tekanan darah, dan menambah rasa rileks
(Susanti et al., 2019). Pengkajian dilakukan tanggal 9 Juli 2022, 14
Juli 2022 dan 23 Juli 2022 di dapatkan tiga
Suwardi & Rahayu (2019) pernah pasien yaitu Tn. A berumur 53 tahun,
melakukan penelitian dan memperoleh memeluk agama islam, bersuku jawa,
hasil bahwa terapi murotal dapat Terakhir pendidikan SMA, pekerjaan
menurunkan nyeri yang signifikan pada serabutan. Pasien kedua Tn. S berumur 63
pasien kanker. Syah et al (2018) juga tahun, memeluk agama islam, bersuku jawa,
melakukan penelitian dan memperoleh tidak sekolah, pekerjaan sebagai petani.
hasil bahwa Terapi murottal Al-Qur’an Pasien ketiga Tn. K berumur 58 tahun,
dapat menurunkan skala nyeri pada pasien memeluk agama islam, bersuku jawa,
post ORIF. Oktora & Purnawan (2018) juga Terakhir pendidikan SD, pekerjaan
mendapatkan hasil bahwa terapi murottal wiraswasta dengan diagnosa Post ORIF di
dapat mempengaruhi kualitas tidur lansia. ruang Sadewa 1 dan Sadewa 2.
Penelitian yang dilakukan Susanti et al
(2019) pernah melakukan penelitian dan
mendapatkan kesimpulan bahwa terapi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Holistic Nursing Care Approach, Vol 2 No 2, Juli 2022 50
Rexy Pristiadi - Penerapan terapi murottal Al Qur’an untuk mengurangi intensitas nyeri pada pasien post ORIF

Tabel 1 Intervensi keperawatan dilakukan selama 3


Data demografi pasien post ORIF di RSUD KRMT hari pada setiap pasien dengan tujuan
Wongsonegoro Semarang pada tanggal 8 - 25 juli
2022 (n=3)
tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil
Data Pasien 1 Pasien Pasien 3 keluhan nyeri menurun dari skala sedang ke
2 skala ringan, meringis menurun, gelisah
Inisial Tn. A Tn. S Tn. K menurun (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019).
Usia 53 Tahun 63 58 Tahun Tindakan keperawatan yang akan
Tahun
dilakukan yaitu manajemen nyeri
Jenis Laki-laki Laki- Laki-laki
kelamin laki (1.08238). Pada tahap observasi identifikasi
Agama Islam Islam Islam skala nyeri sebelum maupun setelah
Suku Jawa Jawa Jawa dilakukan terapi murottal. Pada tahap
Pendidikan SMA Tidak SD terapeutik berikan teknik nonfarmakologi
sekolah
untuk mengurangi nyeri menggunakan
Pekerjaan Serabutan Petani Wiraswasta
Diagnosa Fraktur os Fraktur Fraktur terapi murottal Al-Qur’an sebanyak 78 ayat
medis phalang cruris cruris selama 15 menit. Pada tahap kolaborasi
yaitu kolaborasi pemberian analgetik ( SIKI
Saat dikaji keluhan utama yang dialami DPP PPNI, 2018).
ketiga pasien yaitu nyeri pada luka post
ORIF. Saat dikaji Tn. A merasakan nyeri Implementasi yang dilakukan penulis
karena pembedahan, seperti tertusuk- kepada 3 pasien selama 3 hari yaitu :
tusuk, pada jari tangan dengan skala nyeri 5, mengkaji skala nyeri, memberikan teknik
nyerinya hilang timbul. Tn. S merasakan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
nyeri karena pembedahan, seperti tertusuk- menggunakan terapi murottal Al-Qur’an
tusuk, pada kaki kiri dengan skala nyeri 6, sebanyak 78 ayat selama 15 menit,
nyerinya hilang timbul. Pada Tn. K mengkaji kembali skala nyeri setelah
merasakan nyeri karena pembedahan, diberikan terapi murottal Al-Qur’an.
seperti tertusuk-tusuk, pada kaki kiri
dengan skala nyeri 5, nyerinya hilang Berdasarkan tabel 2 dapat diambil
timbul. kesimpulan bahwa ketiga pasien
mengatakan nyerinya berkurang. Pada Tn.
Dari hasil pengkajian yang didapatkan, A mengalami penurunan nyeri ke skala 2
keluhan utama yang dirasakan oleh ketiga yang berawal dari skala 5, Tn. S mengalami
pasien yaitu nyeri dan penulis penurunan nyeri ke skala 3 yang berawal
menyimpulkan diagnosa nyeri akut dari skala 6, Tn. K mengalami penurunan
berhubungan dengan agen pencedera fisik nyeri ke skala 2 yang berawal dari skala 5.
(D.0077) ( SDKI DPP PPNI, 2016).

Tabel 2
Evaluasi skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottal Al-Qur'an pada pasien post ORIF di RSUD
KRMT Wongsonegoro Semarang pada tanggal 8 - 25 Juli 2022 (n=3)
Inisial Skala nyeri hari 1 Skala nyeri hari 2 Skala nyeri hari 3 Rata-rata
Responden Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah penurunan
intervensi intervensi intervensi intervensi intervensi intervensi setiap hari
Tn. A 5 4 4 3 3 2 1
Tn. S 6 5 5 4 4 3 1
Tn. K 5 4 4 3 3 2 1

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Holistic Nursing Care Approach, Vol 2 No 2, Juli 2022 51
Rexy Pristiadi - Penerapan terapi murottal Al Qur’an untuk mengurangi intensitas nyeri pada pasien post ORIF

PEMBAHASAN pemulihan susunan saraf perifer tentang


impuls nyeri. Persepsi bisa memilih ringan
Pengkajian dilakukan tanggal 9 Juli 2022, 14 beratnya nyeri yang dialami. Setelah
Juli 2022, dan 23 Juli 2022 di dapatkan tiga mencapai otak, nyeri secara spontan
pasien yaitu Tn. A berumur 53 tahun, Tn. S mengakibatkan perilaku dan ucapan yang
berumur 63 tahun, dan Tn. K berumur 58 membalas nyeri tersebut. Tingkah laku
tahun dengan diagnosa Post ORIF di ruang yang ditunjukkan adalah menjauhi
Sadewa 1 dan Sadewa 2. Ketiga pasien rangsangan atau ucapan yang menyakitkan
mengalami nyeri pada luka post ORIF. Saat sebagai akibat dari respon tersebut
dikaji ketiga pasien merasakan nyeri (Andarmoyo, 2013).
dengan skala yang berbeda yaitu dalam
skala sedang (4-6), nyeri seperti tertusuk- Ketiga pasien mendapatkan terapi
tusuk, dan hilang timbul. farmakologi yang sama yaitu
dexketoprofen. Dexketoprofen adalah salah
Dari hasil pengkajian ketiga pasien satu jenis obat anti inflamatorik non steroid
merasakan nyeri, pada studi kasus ini yang mempunyai dampak analgetik serta
penulis merumuskan diagnosa antipiretik, yang memiliki kandungan
keperawatan nyeri akut b.d agen pencedera garam trometamol yang bisa diabsorbsi
fisik. Nyeri akut adalah pengalaman pada saluran gastrointestinal sehingga bisa
sensorik yang berhubungan dengan mempunyai onset yang cepat. Cara kerja
kerusakan jaringan nyata ataupun dexketoprofen yaitu menghambat sintesis
fungsional dengan waktu yang tiba-tiba dari hormon prostaglandin dengan cara
maupun bertahap dan memiliki skala menghambat kerja dari enzim
ringan sampai berat dan berjalan tidak lebih cyclooxygenase yang bisa mengakibatkan
dari 3 bulan (PPNI, 2016). nyeri karena rangsangan saraf yang bersifat
posiseptif (Furdiyanti et al., 2019).
Ada banyak penyebab yang dapat
menyebabkan respon nyeri yaitu: makna Nyeri juga dapat diatasi dengan
nyeri, jenis kelamin, keletihan, usia, menggunakan terapi nonfarmakologis.
pengalaman sebelumnya, kebudayaan, Dalam studi kasus ini, penulis
dukungan keluarga, gaya koping menggunakan terapi murottal Al-Qur'an.
(Andarmoyo, 2013). Terdapat empat proses Terapi murottal Al-Qur'an adalah membaca
yang terlibat dalam nyeri yaitu tranduksi, Al-Qur'an yang dibacakan oleh Qori'
transmisi, modulasi, dan persepsi. maupun Qori'ah secara tartil dan tilawah
Transduksi adalah perubahan dari stimulus yang mengalir merdu dan disajikan melalui
nyeri menjadi aktivitas listrik. Kedua, ada sarana seperti data digital ataupun Compact
fase transmisi, transmisi adalah pelanjutan Disk (CD), dan kaset (Syah et al., 2018).
impuls nyeri dari nociceptor saraf perifer Penurunan hormon stres dan pengaktifan
melalui kornu dorsalis dan sumsum tulang endorfin alami disebabkan karena alunan
belakang ke korteks serebral. Transmisi murottal yang rileks. Mekanisme tersebut
nyeri terjadi melewati serabut saraf aferen dapat mengurangi rasa takut, mengurangi
yang meliputi 2 jenis yaitu dan serabut C nyeri, cemas, dan tegang, menurunkan
yang tanggap kepada nyeri tumpul dan tekanan darah, dan menambah rasa rileks
berkepanjangan serta serabut A yang (Susanti et al., 2019). Pada studi kasus ini
tanggap kepada nyeri menusuk. Ketiga ada penulis menggunakan Surah Ar-Rahman
fase modulasi, modulasi merupakan proses karena Surah Ar-Rahman memiliki makna
pengelolaan dalam oleh sistem sensorik, rahmat dan kasih sayang Allah kepada
yang dapat menaikkan dan menurunkan hamba-Nya dan terdapat 31 ayat yang
transmisi impuls nyeri. Keempat, ada fase diulangi artinya “nikmat Tuhanmu yang
persepsi, persepsi merupakan akibat dari mana yang engkau dustakan”. Surah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Holistic Nursing Care Approach, Vol 2 No 2, Juli 2022 52
Rexy Pristiadi - Penerapan terapi murottal Al Qur’an untuk mengurangi intensitas nyeri pada pasien post ORIF

tersebut menasihati agar mempunyai rasa Journal Ners, 1, 1–10.


syukur kepada Tuhan (Aini et al., 2018). Andarmoyo, S. (2013). Konsep & Proses keperawatan
nyeri. AR-RUZZ MEDIA.
Setelah diberikan terapi murottal Al-Qur’an Chanif, C., Petpichetchian, W., & Wimo, W. (2012).
surah Ar-Rahman dalam jangka waktu 3 Acute Postoperative Pain of Indonesian
hari skala nyeri menurun pada ketiga klien Patients after Abdominal Surgery. Nurse Media
yang mengeluh nyeri skala sedang (4-6) Journal of Nursing, 2(2), 409–420.
https://doi.org/10.14710/NMJN.V2I2.3986
menjadi skala ringan (1-3). Hasil tersebut
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Furdiyanti, N. H., Oktianti, D. O., Rahmadi, R. R., &
Coreira, L. C. (2019). Keefektifan ketoprofen
oleh Bahari Yan Syah pada tahun 2018
dan ketorolak sebagai analgesik pada pasien
dengan hasil nyeri pasien post ORIF pasca bedah cesar. Indonesian Journal of
menurun setelah diberikan terapi murottal Pharmacy and Natural Product, 2(1).
Al-Qur’an. Perbedaan penelitian yang Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar
dilakukan Bahari Yan Syah pada tahun 2018 Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9),
dengan studi kasus ini yatu pada bagian 1689–1699.
sampel yaitu 10 orang tetapi studi kasus ini Oktora, S. P. D., & Purnawan, I. (2018). Pengaruh
hanya menggunakan 3 orang untuk sampel. Terapi Murottal Al Qur’an terhadap Kualitas
Selain jumlah sampel, terdapat perbedaan Tidur Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial
pada rentang usia pasien. Pada penelitian Dewanata Cilacap. Jurnal Keperawatan
yang dilakukan Bahari Yan Syah pada tahun Soedirman, 11(3), 168.
https://doi.org/10.20884/1.jks.2016.11.3.710
2018 usia dewasa awal (26-35) menjadi
sebagian besar responden, sedangkan pada PPNI, T. P. S. D. (2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
studi kasus ini ketiga pasien berada pada Diagnostik Edisi 1. In Dewan Pengurus Pusat
rentang usia lansia. Hal itu juga dapat PPNI.
mempengaruhi respon fisiologi seseorang
Suriya, M., & Zuriati. (2019). Buku Ajar Asuhan
terhadap nyeri yang dirasakan. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Pada
Sistem Muskuloskeletal Aplikasi Nanda Nic &
SIMPULAN Noc. Pustaka Galeri Mandiri.
Susanti, S., Widyastuti, Y., & Sarifah, S. (2019).
Terapi Murottal Al-Qur’an terbukti mampu Pengaruh Terapi Murottal Al- Qur ’ an Untuk
mengurangi nyeri yang dirasakan pasien Menurunkan Nyeri Post Operasi Fraktur
post ORIF. Perawat diharapkan mampu Ekstremitas Bawah Hari Ke 1 The Effect Of “
Murottal Al- Qur ’ an ” Therapy To Decrease Pain
menjalankan terapi murottal Al-Qur’an
Of Lower Extremity Fracture Post Operation Day
untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh 1. 6(2), 57–62.
klien.
Suwardi, A. R., & Rahayu, D. A. (2019). Efektifitas
Terapi Murottal Terhadap Penurunan Tingkat
UCAPAN TERIMAKASIH Nyeri Pada Pasien Kanker. Jurnal Keperawatan
Jiwa, 7(1), 27.
Terima kasih banyak dari penulis untuk https://doi.org/10.26714/jkj.7.1.2019.27-32
pasien post ORIF yang bersedia menjadi Syah, B. Y., Budi P, D., & Khodijah, K. (2018).
responden dalam studi kasus ini. Dan semua Pengaruh Murotal Al Qur’an Terhadap Tingkat
pihak yang telah membantu dalam studi Nyeri Pada Pasien Post Orif Ekstremitas di
kasus ini. RSUD Soesilo Slawi Kabupaten Tegal. JIKO
(Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi), 2(2),
26–30. https://doi.org/10.46749/jiko.v2i2.13
REFERENSI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Aini, D. N., Wulandari, P., & Astuti, S. P. (2018).
Keperawatan (1st ed.). DPP PPNI.
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran terhadap
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran
Ruang Cempaka RSUD dr. H. Soewondo Kendal. Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Holistic Nursing Care Approach, Vol 2 No 2, Juli 2022 53
Rexy Pristiadi - Penerapan terapi murottal Al Qur’an untuk mengurangi intensitas nyeri pada pasien post ORIF

Hasil Keperawtan (1st ed.). DPP PPNI. Nyeri Dibanding Terapi Musik Pada Pasien
Pascabedah. Jurnal Keperawatan Indonesia,
Vava Rilla, E., Ropi, H., Sriati, A., Karsa Husada
17(2), 2354–9203.
Kabupaten Garut, Stik., Kidul, T., & Studi
Magister Fakultas Keperawatan, P. (2014).
Terapi Murottal Efektif Menurunkan Tingkat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai