Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2022

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP TINGKAT


NYERI PASIEN POST APENDIKTOMI DI RUD KARANGANYAR

Mevrica Yohand Santiko1), Saelan2)


1)
Mahasiswa Prodi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Kusuma Husada Surakarta
2)
Dosen Prodi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Kusuma Husada Surakarta
mevricayohands@gmail.com

ABSTRAK

Peradangan yang terjadi di appendiks apabila tidak segera mendapatkan pengobatan


atau tindakan, maka usus buntu akan pecah dan bisa mengakibatkan masuknya kuman
kedalam usus yang mampu mengakibatkan terbentuknya abses pada usus. Sehingga perlu
dilakukan tindakan appendiktomi. Appendiktomi merupakan operasi untuk mengangkat
usus buntu atau umbai cacing yang sudah terinfeksi yang tidak bisa diobati menggunakan
obat-obatan. Pasien setelah dilakukannya tindakan operasi sering mengalami keluhan
nyeri. Salah satu tindakan keperawatan non farmakologis untuk meredakan nyeri adalah
menggunakan terapi murottal Al-Quran (Siswanti & Kulsum, 2017). Terapi murottal
apabila diberikan pada pasien post operasi appendiktomi dapat menurunkan hormon-
hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi murottal Al-Quran terhadap tingkat nyeri
pasien post appendiktomi di RSUD Karanganyar.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan rancangan penelitian quasy
experiment dengan desain pre and post test without control group. Teknik sampel pada
peelitian ini menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah 30 responden. Uji
analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat nyeri sebelum dan setelah diberikan terapi
murottal Al-Quran dengan nilai P Value = 0,000 (<0,005). Hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi murottal Al-Quran terhadap penurunan nyeri
pasien post appendiktomi di RSUD Karanganyar. Pasien setelah mendapatkan terapi
murottal Al Quran dapat mengaplikasikan sendiri tindakan alternatif untuk mengurangi
nyeri post appendiktomi.

Kata Kunci : Murottal, Al-Quran, Nyeri, Apendiktomi


Daftar Pustaka : 16 (2011-2020)

1
NURSING STUDY PROGRAM OF UNDERGRADUATE PROGRAM
FACULTY OF HEALTH SCIENCES
UNIVERSITY OF KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2022

THE EFFECT OF MUROTTAL AL-QURAN THERAPY ON THE PAIN


LEVEL OF POST-APPENDECTOMY PATIENTS IN RSUD
KARANGANYAR

Mevrica Yohand Santiko1), Saelan2)


1)
Student of Nursing Study Program of Undergraduate Programs, Faculty of Health
Sciences, University of Kusuma Husada Surakarta
2)
Lecturers of Undergraduate Nursing Study Program, Faculty of Health Sciences,
University of Kusuma Husada Surakarta
mevricayohands@gmail.com

ABSTRACT

If inflammation in the appendix is not immediately treated, the appendix will burst
and may cause bacteria to enter the intestines, causing abscess in the intestines. Therefore,
appendectomy is necessary. Appendectomy is a surgery to remove the infected appendix
which can’t be treated using medication. After the surgery, patients often have pain. One
of the non-pharmacological nursing actions to reduce pain is murottal Al-Quran therapy
(Siswanti & Kulsum, 2017). Murottal therapy administered to post-appendectomy patients
could reduce stress hormones, activate natural endorphin, increase relaxation. The
purpose of the present study was determining the effect of murottal Al-Quran therapy on
the pain level of post-appendectomy patients in RSUD Karanganyar.
The research type was quantitative, using quasi experiment research design with pre
and post test without control group design. The sampling technique in the present study
was accidental sampling technique with 30 respondents. The data analysis used Wilcoxon
test. The result of Wilcoxon test analysis showed a significant difference in the pain level
before and after being administered murottal Al-Quran therapy with P Value = 0.000
(<0.005). It’s concluded that murottal Al-Quran therapy reduce the pain of post-
appendectomy patients in RSUD Karanganyar. After being administered murottal Al
Quran therapy, the patients can apply alternative actions to reduce post-appendectomy
pain on their own.

Keywords: Murottal, Al-Quran, Pain, Appendectomy


Bibliography : 16 (2011-2020)

2
PENDAHULUAN Berdasarkan data organisasi kesehatan
Apendisitis merupakan penyakit global, pada indonesia tercatat 1,2 juta
yang sering memerlukan tindakan bedah masalah pembedahan apendiktomi per
kedaruratan, jika tidak di tangani dengan tahun 2020. (Setiawan, 2016 ). Efek dari
benar, penyakit ini hampir selalu operasi apendiktomi salah satunya adalah
mengakibatkan fatal atau kematian. pasien merasa nyeri pada lokasi
Maka perlu dilakukan tindakan pembedahan.
pembedahan yang disebut Appendiktomi Salah satu tindakan keperawatan
(Kowalak, et al, 2016). non farmakologis buat meredakan nyeri
Keluhan appendisitis umumnya adalah menggunakan teknik distraksi,
bermula dari nyeri pada daerah umbilikus yaitu dengan mengalihkan perhatian,
atau periumbilikus yang disertai dengan melakukan nafas dalam, imajinasi
muntah. Pada 2-12 jam nyeri akan beralih terbimbing, serta distraksi pendengaran
ke kuadran kanan bawah, yang akan yang salah satunya ialah menggunakan
menetap serta diperberat Jika berjalan. terapi murottal, (mendengarkan bacaan
Ada juga keluhan anoreksia, malaise, dan ayat-ayat suci Al-Qur’an) mendengarkan
demam yang tidak terlalu tinggi. murottal bisa memberikan akibat yang
Umumnya pula terdapat konstipasi, sangat efektif dalam upaya mengurangi
kadang-kadang juga terjadi diare, mual, nyeri pasca operasi klien (Siswanti &
serta muntah (Mansjoer, 2011). Kulsum, 2017).
Menurut (WHO, 2018) peristiwa Menurut (Rosalinna,2017)
appendisitis pada tahun 2018 mencapai 7 manfaat mendengarkan murottal Al-
dari populasi penduduk global. Pada Qur’an tidak sehebat waktu membaca Al-
Amerika serikat appendicitis dengan Qur’an secara verbal, dan sudah relatif
jumlah penderita di tahun 2017 sebesar mensugesti kerja otak. Saat
734.138 orang dan semakin tinggi di diperdengarkan murottal Al-Qur’an,
tahun 2018 yaitu sebesar 739.177 orang. maka neuropeptide akan diproduksi oleh
Hasil survey di tahun 2018 angka otak sehingga mengurangi ketegangan
peristiwa apendiksitis di sebagian besar emosi, memberikan rasa nyaman serta
daerah indonesia sampai waktu ini masih relaks. Murottal Al-Qur‟an surat Ar-
tinggi. di Indonesia, jumlah pasien yang Rahman bisa memberikan rasa optimis,
menderita penyakit apendiksitis tenang, percaya diri serta kenyamanan
berjumlah kurang lebih 7% dari jumlah yang bisa merangsang hipotalamus buat
penduduk di Indonesia atau kurang lebih menstimulasi kelenjar anterior pituitary
179.000 orang. Jawa Tengah tahun 2018, sehingga bisa menurunkan sekresi
jumlah masalah apendikitis dilaporkan Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
sebanyak 5.980 serta 177 diantaranya yang mengakibatkan sekresi hormon
menyebabkan kematian. Jumlah kortisol menurun rasa nyeri serta
penderita apendikitis tertinggi terdapat kecemasan berkurang (Komarudin,
pada Kota Semarang, yakni 970 orang. 2017).
(Dinkes Jateng, 2018). Surah Ar-Rahman mempunyai
Operasi Apendiktomi ialah operasi durasi 11 menit 19 detik menggunakan
buat mengangkat usus buntu atau umbai tempo 79,8 beat per minute. Tempo 79,8
cacing yang telah terinfeksi (apendisitis) bpm adalah tempo yang lambat. Tempo
yang tidak dapat diobati menggunakan yang lambat memiliki kisaran antara 60-
obat-obatan (Merianti, 2016). 120 bpm (Alatas, Suriadi, & Budiharto,
Pembedahan merupakan salah satu cara 2017).
yang dilakukan buat menyembuhan Berdasarkan studi pendahuluan
penyakit, dengan cara invasif, dengan yang dilakukan oleh peneliti di Ruang
membuka bagian tubuh pasien. Cempaka RSUD Karanganyar dengan

3
mengobservasi dan mewawancarai 2 HASIL DAN PEMBAHASAN
orang pasien pasca Appendiktomi Hasil yang diperoleh dari penelitian
diperoleh data bahwa pasien hanya ini adalah :
berbaring terlentang di tempat tidur, Tabel 1. Distribusi karakteristik
terkadang pasien mengubah posisi responden berdasarkan usia (n=30)
miring kanan dan kiri dengan wajah Keterangan Min Max Mean
tampak meringis dan takut untuk Usia (tahun) 15 40 25,13
melakukan pergerakan serta takut luka Berdasarkan tabel 1 karakteristik
jahitannya akan terlepas dan mengeluh responden menurut usia pada penelitian
masih merasa nyeri saat bergerak. ini terdiri dari 30 responden cukup
Berdasarkan data medical record bervariasi dari yang termuda berusia 15
rumah sakit umum daerah Karanganyar tahun sampai yang tertua berusia 40
di dapatkan data pasien post apendiktomi tahun. Rata-rata usia responden adalah
3 bulan terakhir terdapat sebanyak 30 25,13 tahun.
orang. Di rumah sakit khususnya di Usia merupakan variabel penting
RSUD Karanganyar metode penanganan yang memengaruhi nyeri, khususnya
nyeri dengan mendengarkan murotal pada anak-anak dan lansia dimana terjadi
qur’an masih belum digunakan. Teknik perbedaan dalam bereaksi terhadap nyeri.
penanganan nyeri yang sering di gunakan Anak-anak mengalami kesulitan dalam
di rumah sakit biasanya hanya memahami nyeri dan beranggapan bahwa
menggunakan obat–obatan untuk pereda apa yang dilakukan oleh perawat dapat
nyeri dan menggunakan teknik non- menimbulkan nyeri. Sedangkan pada
farmakologi seperti teknik relaksasi lansia nyeri yang mereka rasakan sangat
napas dalam. kompleks, karena mereka umumnya
memiliki banyak penyakit dengan gejala
METODE PENELITIAN yang sama dan pada bagian tubuh yang
Penelitian ini dilaksanakan di lain dan lansia menganggap bahwa nyeri
RSUD Karanganyar pada tanggal 26 yang dirasakan sudah patologis atau
Juni-10 Agustus 2022. Jenis penelitian terjadi kerusakan fungsi (Faridah, 2015).
ini adalah penelitian kuantitatif. Metode Penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang digunakan adalah quasi penelitian yang dilakukan oleh Rahman
experiment dengan desain penelitian pre (2017) dimana semakin bertambahnya
and post test without control group. usia maka akan mengalami hilangnya
Sampel pada penelitian ini adalah 30 kemampuan jaringan secara perlahan dan
responden. Variabel independen pada sulit mempertahankan fungsi normalnya
penelitian ini adalah murottal Al-Quran, sehingga pada usia tersebut lansia sangat
sedangkan variabel dependen dalam rentan terhadap suatu penyakit atau
penelitian ini adalah tingkat nyeri. infeksi lainnya. Usia memiliki peran
Instrumen yang digunakan dalam penting dalam mengekspresikan rasa
penelitian ini menggunakan kuesioner nyeri. Pada orang dewasa memiliki
Numeric Rating Scale (NRS) yang sudah respon yang berbeda terhadap nyeri
teruji validitas dan reliabilitasnya dibandingkan pada lansia. Penelitian ini
sehingga tidak perlu dilakukan uji sesuai dengan penelitian yang dilakukan
validitas dan reliabilitas ulang. oleh Suharti (2013) yang mengatakan
Analisa pengaruh pemberian terapi salah satu faktor yang mempengaruhi
murottal Al-Quran terhadap tingkat nyeri nyeri adalah faktor usia dikarenakan
pasien post appendiktomi menggunakan seseorang mengekspresikan nyerinya.
uji Wilcoxon. Semakin bertambahnya usia seseorang
dapat membuat tingkat nyeri yang
semakin tidak jelas.

4
Berdasarkan analisa peneliti, dapat merasakan lebih banyak nyeri pada area
disimpulkan bahwa nyeri dipengaruhi tubuh dalam durasi yang lebih lama.
oleh faktor bertambahnya usia dimana Berdasarkan analisa peneliti, dapat
semakin meningkatnya usia seseorang disimpulkan bahwa secara umum laki-
maka akan berbeda dalam laki dan perempuan tidak berbeda dalam
mengekspresikan rasa nyeri yang berespon nyeri, akan tetapi beberapa
dialaminya. kebudayaan seperti laki-laki harus
Tabel 2. Karakteristik responden terlihat lebih tegar, laki-laki harus berani
berdasarkan jenis kelamin (n=30) dan tidak boleh menangis, sedangkan
perempuan boleh menangis dalam situasi
Jenis Presentase yang sama. Namun secara umum antara
Frekuensi
Kelamin (%)
laki-laki dan perempuan tidak berbeda
Laki-laki 12 40
Perempuan 18 60
jauh dalam merespon nyeri.
Total 30 100 Tabel 3. Skala nyeri sebelum diberikan
Berdasarkan hasil penelitian yang terapi murottal Al-Quran (n=30)
dilakukan pada responden, data Frekuensi Presentase
Skala nyeri
menunjukkan bahwa jenis kelamin (n) (%)
responden sebagian besar adalah Tidak ada 0 0
perempuan sebanyak 18 orang (60%). nyeri
Salah satu faktor yang Nyeri ringan 2 6,7
mempengaruhi persepsi nyeri yaitu jenis Nyeri sedang 28 93,3
kelamin dan usia. Jenis kelamin Nyeri berat 0 0
merupakan salah satu faktor yang Total 30 100
mempengaruhi nyeri. Secara umum laki- Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
laki dan perempuan tidak berbeda dalam bahwa sebagian besar rsponden sebelum
berespons nyeri, akan tetapi beberapa diberikan terapi murottal Al-Quran
kebudayaan mempengaruhi laki-laki dan mengalami nyeri sedang dengan jumlah
perempuan dalam mengekspresikan sebanyak 28 responden (93,3%).
nyeri. Nyeri mempunyai respon yang Penelitian ini sesuai dengan
berbeda antara responden laki-laki dan penelitian yang dilakukan oleh Tubagus
perempuan. Seringkali respon nyeri & Budi (2019) yang menyatakan bahwa
terberat dialami oleh perempuan dari nyeri post operasi menjadi konsekuensi
pada laki-laki. Hal ini seperti dalam pembedahan yang tidak bisa dihindari.
penelitian (Hidayah, 2013), bahwa Pasien pasca bedah menerima
perempuan cenderung merasakan respon pengobatan nyeri yang tidak adekuat
nyeri yang lebih berat dari pada respon sebanyak 77%, sehabis diberi obat 71%
nyeri yang dirasakan oleh laki-laki. pasien masih mengalami nyeri, serta 80%
Hasil penelitian ini sesuai dengan nya diketahui masih mengalami nyeri
penelitian yang dilakukan oleh American tingkat sedang hingga berat. Sejalan juga
Society of Plastic Surgeous (ASPS) dengan penelitian yang dilakukan oleh
mengemukakan bahwa perempuan Daulay & Simamora (2019) bahwa nyeri
memiliki lebih banyak reseptor saraf post operasi kemungkinan disebabkan
yang mengakibatkan perempuan oleh luka bekas operasi. Penyembuhan
merasakan nyeri yang lebih berat luka pasca operasi akan berjalan dengan
dibandingkan laki-laki. Hal ini membuat normal tanpa meninggalkan parutan
perempuan membutuhkan perbedaan ataupun bekas jaringan operasi apabila
teknik penanganan untuk menangani disertai dengan penyembuhan yang
nyerinya. Selain itu perempuan juga normal. Hal ini didukung oleh penelitian
memiliki toleransi terhadap nyeri yang Zakiyah (2016) yang menyebutkan
rendah sehingga perempuan akan bahwa usia, jenis kelamin, perhatian,

5
makna nyeri, ansietas, pengalaman mendengarkan musik dan lain-lain. Suara
sebelumnya, mekanisme koping, lantunan Al-Quran dapat meredakan
keletihan, dukungan keluarga dan sosial, stress, meningkatkan relaksasi,
dapat menjadi faktor yang bisa memberikan ketenangan, kenyamanan,
mempengaruhi tingkat nyeri. sehingga dapat menurunkan intensitas
Menurut analisa peneliti, nyeri nyeri. Saat pasien mendengarkan bacaan
diakibatkan karena kerusakan jaringan di ayat suci Al-Quran yang dilakukan
dalam tubuh yang diakibatkan adanya dengan baik, maka dapat menimbulkan
cedera, maupun tindakan medis lainnya rasa aman dan tenang bagi pasien
seperti operasi. Sebelum diberikan terapi, sehingga nyeri dapat berkurang dan ada
responden berada pada rentang nyeri penurunan pada skala nyeri pasien post
sedang, hal ini diakibatkan karena faktor operasi apendiktomi. Dengan
obat analgesik responden yang sudah mendengarkan murottal Al-Quran pasien
habis, karena obat analgesik hanya dapat memperoleh ketenangan jiwa, hal
bertahan selama 6-8 jam. Oleh karena itu tersebut dikarenakan lantunan ayat suci
diperlukan adanya pengobatan non Al-Quran memiliki pengaruh yang sangat
farmakologi yakni dengan diberikan kuat pada kesehatan terutama untuk
murottal Al-Quran diharapkan intensitas menimbulkan perasaan menjadi rileks
nyeri dapat berkurang. dan nyaman. Selain itu, lantunan ayat
Tabel 4. Skala nyeri setelah diberkan suci Al-Quran juga berpengaruh pada
terapi murottal Al-Quran (n=30) kondisi emosional yang lebih stabil,
Frekuensi Presentase
sehingga keadaan emosi yang stabil ini
Skala nyeri dapat membantu relaksasi. Perubahan
(n) (%)
Tidak ada 0 0 tersebut terlihat dalam bentuk perubahan
nyeri energi listrik pada otot-otot organ tubuh.
Nyeri ringan 25 83,3 Perubahan-perubahan juga terjadi pada
Nyeri sedang 5 16,7 daya tangkap kulit terhadap konduksi
Nyeri berat 0 0 listrik, peredaran darah, detak jantung,
Total 30 100 volume darah yang mengalir pada kulit,
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan dan suhu tubuh. Selain itu, diketahui
bahwa Sebagian besar responden setelah bahwa stress berpotensi menurunkan
diberikan terapi murottal Al-Quran imunitas (daya kekebalan) tubuh. Hal ini
mengalami nyeri ringan dengan jumlah disebabkan oleh sekresi kortisol atau zat
sebanyak 25 responden (83,3%). lain sebagai reaksi antara sistem saraf dan
Hal ini sesuai dengan penelitian sistem kelenjar endokrin (Salim, 2012).
yang dilakukan oleh Babaii (2015) yang Pada keadaan ini, dapat ditarik
menyatakan bahwa mendengarkan ayat kesimpulan bahwa efek relaksasi
suci Al- Qur’an mempunyai dampak murottal Al-Quran memiliki pengaruh
mendatangkan kenyamanan serta fisiologis yang bisa meredakan
menurunkan nyeri. Mendengarkan ketegangan otot pada tubuh dan dapat
lantunan Al-Quran juga merupakan menurunkan skala nyeri yang dirasakan
bentuk eknik distraksi dalam mengurangi pasien post operasi apendiktomi.
intensitas nyeri (Nirwana, 2019). Tabel 5. Analisa pengaruh pemberian
Menurut analisa peneliti tingkat terapi murottal Al-Quran terhadap
nyeri yang dialami pada pasien post tingkat nyeri pada pasien post
apendiktomi berkurang atau menurun apendiktomi di RSUD Karanganyar
setelah dilakukan terapi murottal Al- Variabel P Value
Quran selama 15 menit. Hal ini Pre test dan Post 0,000
dikarenakan endengar bacaan ayat suci test
Al-Quran lebih bermanfaat daripada Berdasarkan tabel 5 diatas
diketahui bahwa hasil analisis uji

6
Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai P (2012) bahwa semua reaksi pada otak
Value = 0,000 (P Value < 0,005), yang yang dipengaruhi oleh medan gelombang
bermakna terdapat pengaruh pemberian tersebut akan meningkatkan berbagai
terapi murottal Al-Quran terhadap neurotransmiter seperti serotonin dan
tingkat nyeri pasien post apendiktomi di dopamin yang pada akhirnya akan
RSUD Karanganyar. Setelah diberikan memberikan efek pada tubuh sehingga
terapi murottal Al-Quran responden akan muncul ketentraman dan perasaan
mengatakan tingkat nyeri menurun dari tenang pada hati.
28 responden mengalami nyeri sedang Mendengarkan murottal Al-Quran
(93,3%) menjadi nyeri ringan sebanyak setelah menjalani proses pembedahan
25 responden (83,3%). merupakan bentuk teknik distraksi dalam
Hal ini sesuai dengan penelitian usaha mengurangi intensitas nyeri.
sebelumnya yang dilakukan oleh Distraksi pendengaran biasanya
Rochmawati (2018) yang melakukan dilakukan dengan mendengarkan musik
penelitian murottal Al-Quran terhadap yang disukai, suara alam atau intstruksi
nyeri post operasi yang dilakukan pada meditasi dan juga dapat berupa suara-
30 responden bahwa sebagian besar suara yang mengandung unsur-unsur
responden sebelum diberikan terapi spiritual sesuai dngan keyakinan yang
murottal Al-Quran selama 15 menit dianut. Setelah mendengarkan murottal
mengalami nyeri sedang sebanyak 28 Al-Quran, responden menyatakan bahwa
responden (93,3%), sedangkan mereka mendapatkan ketenangan.
responden setelah diberikan terapi Mendengarkan murottal Al-Quran juga
murottal Al-Quran mengalami nyeri berpengaruh pada kondisi emosional
ringan sebanyak 25 responden (83,3%). yang lebih stabil. Keadaan emosional
Didukung oleh penelitian yang stabil membantu relaksasi sehingga
Kurniawan (2019), bahwa terapi musik nyeri yang dirasakan pasca operasi akan
maupun terapi murottal Al-Quran jika mengalami penurunan. Terapi murottal
didengarkan minimal 15 menit untuk Al-Quran terbukti dapat mendatangkan
memberikan efek terepeutik. Terapi ketenangan jiwa dan akhirnya
murottal Al-Quran terbukti bisa berpengaruh pada fisiologis tubuh
mengaktifkan sel-sel tubuh dengan termasuk menurunkan nyeri pada pasien
mengubah getaran suara menjadi yang post operasi apendiktomi di RSUD
ditangkap tubuh, menurunkan stimuli Karanganyar.
reseptor nyeri dan memberikan
ketenangan jiwa. KESIMPULAN DAN SARAN
Menurut analisa peneliti murottal Berdasarkan hasil penelitian
Al-Quran merupakan frekuensi audio disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
atau gelombang yang ditransferkan terapi murottal Al-Quran terhadap
kepada pasien melalui udara. Gelombang tingkat nyeri pada pasien post
suara ditransmisikan ke telinga kemudian apendiktomi di RSUD Karanganyar
masuk ke otak . Kemudian gelombang dengan P Value 0,000. Hasil penelitian
tersebut masuk ke telinga berubah tersebut, diharapkan:
menjadi sinyal-sinyal listrik dan getaran- 1. Setelah adanya penelitian ini,
getaran dan kemudia memberikan diharapkan dapat memberkan
pengaruh pada daerah tertentu di orak. informasi kepada seluruh masyarakat
Selanjutnya sel-sel tersebut memberikan serta mampu dilakukan secara
perintah kepada tubuh untuk merespon mandiri dirumah.
suara tersebut sehingga membuat tubuh 2. Diharapkan penelitian ini dapat
menjadi lebih rileks. Didukung oleh memberikan informasi pustaka bagi
penelitian yang dilakukan oleh Salim mahasiswa keperawatan serta menjadi

7
referensi yang bermanfaat pada Faridah, V. N. (2015). Penurunan
pengembangan ilmu pengetahuan Tingkat Nyeri Pasien Post Op
serta penelitian ilmiah selanjutnya. Apendisitis Dengan Tehnik
3. Diharapkan penelitian ini dapat Distraksi Nafas Ritmik Virgianti
dijadikan referensi untuk Nur Faridah. Surya, 07(02).
mengembangkan penelitian lebih
lanjut dengan jumlah sampel yang Hidayah, T. N. (2013). Pengaruh
lebih banyak atau dengan variabel Pemberian Murottal Al-Qur’an
yang berbeda. Terhadap Tingkat Nyeri Pasien
4. Penelitian ini diharapkan pasien dapat Post Operasi Fraktur Ektremitas
menerapkan intervensi yang telah di Rumah Sakit Orthopedi Prof.
diberikan oleh peneliti secara mandiri DR. R. Soeharso Surakarta.
apabila pasien masih merasakan nyeri Jurnal Kesehatan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, M., Suriadi, & Budiharto, I. Kowalak, J.P., & Hughes, A. S. 2011.
(2017). Pengaruh terapi murotal Buku Saku Tanda dan Gejala :
surah Ar- Rahman terhadap skor Pemeriksaan Fisik dan
pengkajian luka (MUNGS) dan anamnesis, Penyebab, Tip Klinis,
pengkajian stres (DASS) pada Edisi 2. Jakarta. EGC.
pasien Diabetes Mellitus di
Klinik Kitamura Pontianak. Kurniawan A. (2019). Skripsi : Pengaruh
Naskah Publikasi. Universitas Terapi Murrotal Surat Ar-
Tanjungpuro. Rahman Terhadap Status
Hemodinamik Pada Pasien Yang
Babaii, A. (2015). The Effect of Menjalani Rawat Inap Di Ruang
Listening to the Voice of Quran ICU RSUD Dr. Soediran
on Anxiety before Cardiac Mangun Sumarso Wonogiri.
Catheterization: A Randomized Fakultas Ilmu Kesehatan.
Controlled Trial. Jurnal Universitas Kusuma Husada
International Health, Spirituality Surakarta.
and Medical Ethics, 2(2), 8–14.
Mansjoer, A. (2011). Kapita Selekta
Daulay, N. M., Simamora, F. Kedokteran (ketiga jil). Jakarta.
A,”Efektifitas Mobilisasi Dini
Terhadap Penyembuhan Luka Nirwana, N. Sari Wahyuni, Nurul
Paska Operasi Apendiktomi,” Komariah. (2019). Perbedaan
Jurnal Education and Nyeri Persalinan Pada Ibu Yang
development., vol. 7, no. 4, pp. Mendapatkan Terapi Murottal
245, 2019 Qur ’ an dan Musik Klasik di
Klinik Bersalin Kota Palembang.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2018). Jurnal Kesehatan Poltekkes
Profil Kesehatan Jawa Tengah Palembang, 14(2), 7–14.
Tahun 2018. Jawa Tengah :
Dinkes Jawa Tengah. Lukman. Rahman, A. (2017). Pengaruh self
2013. Intravena affirmation terhadap
Terapi.Http//Www.Sehatgroup. kepercayaan diri lansia. Jurnal
Com. Borneo Cendekia, 3(2), 40–46.

8
Salim, S. (2012). Ensiklopedia
Pengobatan Islam. Pustaka
Arafah.

Setiawan, R, (2016), Teori & praktek


keperawatan, Semarang, Unnes
Press.

Siswanti H. & Kulsum U. (2017).


‘Pengaruh Terapi Murotal
Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio
Sesaria Di RSI Sunan Kudus
Kabupaten Kudus 2016’. Program
Studi Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Kudus. URECOL
– 2017. Di akses dalam situs
http://journal.ummgl.ac.id/index.p
hp/u recol/article/view/1194

Tubagus, E. N., & Budi, A. (2019).


Pengaruh terapi musik tradisional
terhadap respon nyeri pada pasien
paska operasi di rumah sakit
imanuel bandar lampung. Hoistik
Jurnal Kesehatan, 1, 163–171.

World Health Organization (WHO).


(2018). The world Health Report
Appendicitis.

Zakiyah, A. (2016). Nyeri : Konsep dan


Penatalaksanaan dalam Praktik
Keperawatan Berbasis Bukti.
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai