Anda di halaman 1dari 9

Program Studi D3 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta


2020

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Pembedahan Cholelitiasis


Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
1 2
Dimas Avian Wahyu Saputro , Fakhrudin Nasrul Sani
1
Mahasiswa/Prodi D3 Keperawatan/Fakultas Ilmu Kesehatan/Universitas Kusuma
Husada Surakarta, Jln. Jaya Wijaya No.11. Kadipiro, Surakarta

2
Dosen D3 Keperawatan/Fakultas Ilmu Kesehatan/Universitas Kusuma Husada
Surakarta Jln. Jaya Wijaya No.11. Kadipiro, Surakarta

Email: dimasawsm69@gmail.com

ABSTRAK

Cholelitiasis adalah adanya batu yang terdapat didalam kandung empedu atau saluran
empedu atau keduanya. Batu empedu terbentuk dari timbunan batu kristal yang
mengendap di dalam kantung empedu sehingga menimbulkan radang serta infeksi pada
kantung empedu, perlu dilakukan tindakan pembedahan pengangkatan batu empedu
dengan memberikan insisi atau sayatan pada perut. Keluhan yang paling menonjol pada
penderita post pembedahan cholelitiasis adalah nyeri dan menyebabkan
ketidaknyamanan. Tujuan mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien post
operasi cholelitiasis. Metode studi kasus ini menggunakan metode wawancara dan
observasi. Hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien post pembedahan
cholelitiasis dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah
keperawatan nyeri yang dilakukan tindakan keperawatan terapi guided imagery music
selama 3 hari didapatkan hasil terjadi penurunan skala nyeri sedang menjadi nyeri ringan.

Kata Kunci: Cholelitiasis, Nyeri, Teknik Guided Imagery Music.


ABSTRACT

Cholelitiasis is the presence of stones in the gallbladder or bile ducts or both. Gallstones
are formed from the accumulation of crystal stones that settle in the gall bladder, causing
inflammation and infection of the gallbladder, it is necessary to perform surgical removal
of gallstones by providing an incision or incision in the abdomen. The most prominent
complaint in patients with post-cholelithiasis surgery is pain and causes discomfort. The
purpose of knowing the description of nursing care in postoperative cholelithiasis
patients. This case study method uses interview and observation methods. The results of
nursing care management in post cholelithiasis surgery patients in fulfilling the need for a
sense of security and comfort with pain nursing problems carried out by Guided Imagery
Music nursing action for 3 days showed that there was a decrease in the pain scale being
moderate to mild pain. Guided Imagery Music therapy action recommendations are given
to post cholelithiasis surgery patients who experience pain.

Keywords: Cholelitiasis, Pain, Guided Imagery Music Technique.

PENDAHULUAN (Chang et al, 2013). Prevalensi kasus


Cholelitiasis atau batu cholelitiasis di RSUP DR. M. Djamil
empedu adalah adanya batu yang Padang Tahun 2014-2015 sebesar
terdapat didalam kandung empedu 7,5% (Rendi, 2017). Berdasarkan
atau saluran empedu atau keduanya monitoring pasien di ruang
(Muttaqin dan Kumalasari, 2011). Flamboyan 6 RSUD Dr. Moewardi
Batu empedu terbentuk dari selama tahun 2019-2020 bulan
timbunan batu kristal yang Januari didapatkan 24 kasus pasien
mengendap di dalam kantung dengan cholelitasis. Pembentuk batu
empedu sehingga menimbulkan empedu adalah kolestrol dan
radang serta infeksi pada kantung kalsium. Lebih dari 90% batu
empedu. Batu empedu tidak hanya empedu terbentuk dari kolestrol
ditemukan pada kantung empedu, (Hasanah, 2015). Penyumbatan pada
akan tetapi dapat ditemukan di saluran empedu menimbulkan
tempat terdapatnya cairan empedu dampak yaitu nyeri hebat pada perut
(Hasanah, 2015). Angka kejadian bagian kanan. Nyeri terjadi karena
kasus cholelitiasis di negara Asia 3- terdapat tekanan pada saluran
10%. Data terakhir prevalensi di empedu dan peningkatan kontraksi
Jepang sekitar 3,2%, China 10,7%, peristaltik di tempat penyumbatan.
India Utara 7,1% dan Taiwan 5,0% Nyeri dapat menjalar ke punggung
dan disertai keluhan muntah menciptakan bayangan yang
(Muttaqin dan Kumalasari, 2011). menyenangkan sehingga mengurangi
Penatalaksanaan batu empedu bisa keparahan nyeri. Teknik ini
menggunanakan pengobatan medis menstimulasi otak melalui imajinasi
dan pembedahan. Pengobatan medis dapat menimbulkan pengaruh
hanya efektif untuk batu yang langsung pada sistem saraf endokrin,
berukuran kecil dan pengbobatan neuromodulator dan endorfin dengan
utama dilakukan dengan cara penghambatan impuls nyeri
pembedahan jika batu empedu sehingga terjadi mekanisme
berukuran besar, yaitu mengangkat pemutusan transmisi nyeri dan nyeri
kantung empedu dengan memberikan yang dirasakan akan berkurang atau
insisi atau sayatan pada perut hilang (Tamsuri, 2010). Pemberian
(Hasanah, 2015). Nyeri pada terapi guided imagery music yang
pembedahan dikarenakan adanya dilakukan selama 15 menit dalam 2
sayatan atau insisi pada perut, kali sehari dengan durasi terapi
sehingga menimbukan terputusnya setelah operasi 6 sampai 7 jam atau
kontinuitas jaringan. Otak setelah pemberian analgesik selama 2
merangsang untuk melepaskan sampai 4 jam signifikan dalam
hormon histamin dan prostaglandin menurunkan skala nyeri (Lolo dan
kemudian menyebabkan respon Nensi, 2018). Mengetahui gambaran
nyeri. Nyeri yang dirasakan pasca pelaksanaan asuhan keperawatan
pembedahan dapat menyebabkan pasien post pembedahan cholelitiasis
ketidak nyamanan (Aswad dan dalam pemenuhan kebutuhan rasa
Paulus, 2018). Untuk mengatasi aman dan nyaman.
nyeri pada pasien pasca pembedahan
cholelitiasis yaitu dengan METODE STUDI KASUS
memberikan guided imagery music Jenis penelitian ini adalah
(GIM). Guided imagery adalah deskriptif dengan menggunakan
teknik relaksasi dengan metode pendekatan studi kasus.
menggunakan imajinasi seseorang. Subjek dalam kasus ini adalah satu
Teknik guided imageri music orang pasien post pembedahan
cholelitiasis dengan gangguan obyektif didapatkan hasil pasien
pemenuhan kebutuhan rasa aman dan tampak meringis kesakitan. Tekanan
nyaman nyeri. Pengambilan studi darah 140/80 mmHg, nadi 64x/menit,
kasus ini dilakukan di di ruang respirasi 20x/menit, panjang jahitan
Flamboyan 6 RSUD Dr. Moewardi, luka kurang lebih 8 cm dan lebar
studi kasus ini dilakukan selama tiga kurang lebih 1 cm yang terbalut
hari, mulai pada tanggal 20 Februari dengan kassa steril dan terpasang
sampai 22 Februari 2020. drain denganproduk drain kurang
Teknik pengumpulan data lebih 50cc.
menggunakan teknik wawancara dan Diagnosa keperawatan yang
observasi. Observasi dengan numeric muncul pada Tn. P adalah nyeri akut
rating scale (NRS) untuk mengetahu berhubungan dengan agen pencedera
skala nyeri yang dirasakan pasien. fisik dibuktikan dengan mengeluh
Pengukuran skala nyeri ini dilakukan nyeri, tampak meringis kesakitan dan
sebelum (pre) dan sesudah (post) pasien sulit tidur. Nyeri disebabkan
diberikan intervensi guided imagery karena adanya sayatan atau insisi
music (GIM) yang dilakukan selama pada perut. Akibat nyeri tersebut
3 hari, dalam sehari dilakukan pasien tampak meringis kesakitan
sebanyak dua kali yaitu pada pagi dan sulit tidur.
dan sore selama kurang lebih 15 Intervensi yang dibuat
menit. berdasarkan diagnosa keperawatan
tersebut adalah identifikasi lokasi,
HASIL karakteristik, durasi, frekuensi,
Berdasarkan pengkajian yang kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri
dilakukan pada tanggal 20 Februari dengan numeric rating scale (NRS),
2020 pada Tn. P diperoleh keluhan berikan teknik non farmakologi
nyeri pada perut kanan atas. Nyeri untuk mengurangi nyeri dengan
terasa tertusuk-tusuk, nyeri pada luka terapi guided imagery music,
setelah operasi pada perut kanan atas, anjurkan pasien untuk memonitor
skala nyeri 5, nyeri dirasakan hilang nyeri secara mandiri, kolaborasi
timbul. Berdasarkan hasil data
dalam pemberian analgetik untuk kanan atas, panjang jahitan luka
mengurangi nyeri. kurang lebih 8 cm dan lebar kurang
Setelah diberikan tindakan lebih 1 cm yang terbalut dengan
keperawatan selama 3 hari, evaluasi kassa steril, balutan tampak bersih,
berdasarkan SOAP, pasien terpasang drain dengan produk drain
mengatakan nyeri sudah berkurang kurang lebih 50cc. Berdasarkan data
banyak, pasien juga mengatakan yang ditemukan yakni sama dengan
sudah merasa nyaman dan lebih teori.
rileks. Skala nyeri 3 (nyeri ringan) Menurut Mubarak dkk,
masalah teratasi dan intervensi (2015) nyeri yang dialami oleh
dihentikan. pasien merupakan dampak dari
tindakan pembedahan yang telah
PEMBAHASAN dilakukan yang mengakibatkan
Berdasarkan hasil pengkajian timbulnya luka pada bagian tubuh
didapatkan data pasien Tn.P berusia pasien sehingga menimbulkan rasa
64 tahun, keluhan utama pasien yaitu nyeri. Hal ini menunjukkan bahwa
nyeri setelah dioperasi, nyeri terasa antara hasil studi kasus dan teori
tertusuk-tusuk, nyeri pada luka tidak terdapat kesenjangan bahwa
setelah operasi pada perut kanan atas, nyeri yang timbul dikarenakan oleh
skala nyeri 5, nyeri dirasakan hilang luka yang terjadi setelah dilakukan
timbul. Berdasarkan hasil data tindakan pembedahan.
obyektif didapatkan hasil pasien Berdasarkan diagnosa
tampak meringis kesakitan. Tekanan keperawatan yang diangkat yaitu
darah 140/80 mmHg, nadi 64x/menit, nyeri akut mengacu pada faktor
respirasi 20x/menit dan hasil USG penyebab karena agen pencedera
Abdomen didapatkan hasil ukuran fisik (Standar Diagnosis
normal, tampak penebalan dinding, Keperawatan Indonesia, 2016). Nyeri
tampak batu berukuran 1,5 cm. Hasil adalah bentuk ketidaknyamanan,
pemeriksaan fisik pada perut yang didefinisikan dalam berbagai
didapatkan data tampak terdapat luka perspektif (Andarmoyo, 2013). Nyeri
post operasi cholelitiasis pada perut adalah pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak menyenangkan imagery music diberikan 2 kali sehari
akibat kerusakan jaringan, baik setiap pagi dan sore dengan durasi
aktual maupun potensial atau yang waktu 15 menit dan dilakukan
digambarkan dalam bentuk selama 3 hari. Hasil penelitian
kerusakan tersebut (International Aswad dan Pangalo (2018), tentang
Association for the Study of Pain pemberian guided imagery music
dalam Bahrudin, Mochamad, 2017). efektif dalam penurunan nyeri pada
Berdasarkan uraian diatas tidak pasien pasca bedah laparotomy.
terdapat kesenjangan antara teori Teknik guided imagery music
dan hasil studi kasus bahwa pasien menciptakan bayangan yang
dengan diagnosa keperawatan nyeri menyenangkan sehingga mengurangi
akut dapat disebbkan karena faktor keparahan nyeri. Teknik ini
pembedahan (kerusakan jaringan). menstimulasi otak melalui imajinasi
Intervensi dan implementasi dapat menimbulkan pengaruh
diberikan sesuai dengan diagnosa langsung pada sistem saraf endokrin,
keperawatan yaitu agen pencedera neuromodulator dan endorfin dengan
fisik dibuktikan dengan mengeluh cara penghambatan impuls nyeri
nyeri, tampak meringis kesakitan dan sehingga terjadi mekanisme
pasien sulit tidur. Intervensi yang pemutusan transmisi nyeri dan nyeri
diberikan yaitu Manajemen nyeri yang dirasakan akan berkurang atau
(I.08238) : identifikasi lokasi, hilang (Tamsuri, 2010). Hal ini
karakteristik, durasi, frekuensi, didukung oleh teori Ratnasari (2013),
kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri yang menyatakan bahwa pengaruh
dengan numeric rating scale (NRS), guided imagery music pada pasien
berikan teknik non farmakologi pasca operasi efektif dalam
untuk mengurangi nyeri dengan penurunan nyeri pada pasien pasca
terapi guided imagery music, operasi dengan hasil bahwa
anjurkan pasien untuk memonitor pemberian guided imagery signifikan
nyeri secara mandiri, kolaborasi terhadap nyeri yaitu dari nyeri
dalam pemberian analgetik untuk sedang menjadi nyeri ringan.
mengurangi nyeri. Terapi guided Berdasarkan penjelasan tersebut
tidak terdapat kesenjangan antara Diagram 1.1 Evaluasi perubahan
intensitas nyeri sebelum dan sesudah
teori dan hasil studi kasus bahwa
dilakukan intervensi keperawatan
terapi guided imagery music dapat dengan terapi guided imagery music
mengurangi atau menghilangkan pada Tn. P

gangguan kebutuhan rasa aman dan


nyaman seperti nyeri.
Evaluasi Perubahan Skala Nyeri
10
Terapi guided imagery music 8
6
dilakukan dengan langkah pertama 4
2
0
yaitu pasien untuk menempatkan diri sesi 1 sesi 2 sesi 1 sesi 2 sesi 1 sesi 2
pada posisi yang senyaman mungkin, Kamis, 20 Februari Jumat, 21 Februari Sabtu, 22
2020 2020 Februari 2020
lalu pasien mendengarkan instrumen
Skala Nyeri Sebelum Skala Nyeri Sesudah
musik dengan menggunakan
earphone, menginstruksikan pasien Berdasarkan data tabel dan diagram

untuk berkonsentrasi dan bernafas diatas dapat disimpulkan adanya

secara teratur, kemudian penurunan nyeri hari pertama sampai

membimbing dengan hitungan hari ketiga. Hasil studi kasus yang

1,2,3,4 dan seterusnya, membantu dilakukan di RSUD Dr. Moewardi

pasien merinci gambaran dari diketahu sesudah dilakukan

bayangannya, mendorong pasien intervensi keperawatan dengan

untuk menggunakan semua panca memberikan terapi guided imagery

inderanya dalam menjelaskan music sebanyak 2 kali sehari selama

bayangan dan lingkungan bayangan 3 hari bertutut-turut maka didapatkan

tersebut. Terapi guieded imgery hasil pengukuran skala nyeri dari 5

music diberikan melalui earphone (nyeri sedang) menajdi 3 (nyeri

dengan durasi waktu 15 menit (Lolo ringan).

dan Nensi, 2018).


KESIMPULAN
1. Berdasarkan pengkajian
didapatkan masalah keperawatan
nyeri akut berhubungan dengan
agen pencedera fisik dibuktikan
dengan ampak meringis pemberian teknik guided imagery
kesakitan dan susah tidur. music dapat dijadikan sebagai
2. Intervensi dan implementasi referensi dalam memberikan
yang diberikan yaitu identifikasi ketenangan sehingga dapat mencapai
lokasi, karakteristik, durasi, tujuan dalam penurunan intensitas
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan pasien diharapkan mampu
nyeri, skala nyeri dengan menangani nyeri secara mandiri
numeric rating scale (NRS), dengan melakukan tindakan non
berikan teknik non farmakologi farmakologi.
untuk mengurangi nyeri dengan
terapi guided imagery music, DAFTAR PUSTAKA
anjurkan pasien untuk
Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep
memonitor nyeri secara mandiri, & Proses Keperawatan Nyeri.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
kolaborasi dalam pemberian
analgetik untuk mengurangi Aswad, Yusrin dan Paulus Pangalo.
2018. Efektivits Penggunaan
nyeri. Terapi guided imagery
Audio Recorded Guided
music diberikan 2 kali sehari Imagery Music (GIM)
Terhadap Nyeri Pada Pasien
setiap pagi dan sore dengan
Pasca Bedah Laparatomi.
durasi waktu 15 menit dan Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol 2
N0 2pp. 47-54.
dilakukan selama 3 hari.
3. Setelah melakukan asuhan Chang YN, Jang JY, Kwon W, Park
JW, Kang MJ, Ryu JK, et al
keperawatan selama 3 hari,
(2013). Changes in
masalah keperawata Tn. P demographic features of
gallstone disease: 30 years of
teratasi dengan tujun dan kriteria
surgically treated patients. Gut
hasil yang ditetapkan. and Liver Journal, 7(6): 719-
24.

SARAN Hasanah, Uswatun. 2015. Mengenal


Penyakit Batu Empedu. Jurnal
Pemberian teknik guided
Keluarga Sehat Sejahtera. Vol
imagery music sudah efektif untuk 13 No 26pp. 28-35.
menurunkan intensitas nyeri akibat
Lolo, Lestari L dan Nensi Novianty.
pembedahan. Penulis menyarankan 2018. Pengaruh Pemberian
Guided Imagery Terhadap Diagnostik, Edisi 1. Jakarta:
Skala Nyeri Pada Pasien Post DPP PPNI.
Operasi Appendisitis Hari
Pertama di RSUD PPNI. 2018. Standar Intervensi
Sawerigading Kota Palopo. Keperawatan Indonesia:
Jurnal Fenomena Kesehatan. Definisi dan Tindakan
Vol 1 No 1pp. 20-25. Keperawatan, Edisi 1. Jakarta:
DPP PPNI.
Muttaqin, Arif dan Kumalasari.
2011. Gangguan Ratnasari. 2013. Pengaruh
Gastrointestinal Aplikasi Pemberian Guided Imagery
Asuhan Keperawatan Medical Terhadap Nyeri Pada Pasien
Bedah. Jakarta: Salemba Post Operasi Fraktur Di RSUD
Medika. Panembahan Senopati Bantul.
Jakarta: Salemba Medika.
PPNI. 2016. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Tamsuri. 2010. Nyeri dan
Definisi dan Indikator Penatalaksanaannya. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai