Oleh :
Manuskrip dengan judul “Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn.S Dengan Post
Laparatomi Indikasi Ileus Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran” disetujui oleh
pembimbing utama program studi Diploma III Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo
Disusun Oleh :
NIM : 080117A027
ABSTRAK
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 1
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran
ABSTRACT
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 2
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran
mencapai 32% dari seluruh tindakan
bedah yang ada di Indonesia. Untuk
laporan kasus laparatomi di RSUD
Ungaran pada tahun 2016 sebanyak 28 Metode
kasus, di tahun 2017 terdapat 26 kasus Metode yang digunakan yaitu
dan untuk di tahun 2018 terdapat 75 menggunakan metode deskriptif
kasus, dan pada tahun 2019 ada 87 dengan melakukan studi kasus di RSUD
kasus. (Medical Record RSUD Ungaran, Ungaran selama 2 hari.
2020).
Tindakan laparatomi Hasil dan Pembahasan
mengakibatkan masalah keperawatan Hasil
nyeri. Nyeri timbul karena proses insisi Pengkajian dilakukan pada
kulit pada prosedur laparatomi tanggal 28 Januari 2020 pukul 08.00
menstimulasi hipersensitivitas sistem WIB di ruang di Ruang Cempaka RSUD
saraf pusat setelah tindakan dilakukan Ungaran dengan metode Anamnesa dan
(Syamsuhidajat & Jong, 2010). Allowanamnesa. Didapatkan data
Menurut Smeltzer & Bare (2012), pasien yautu Tn.S usia 65 tahun, bekerja
untuk menurunkan intensitas nyeri sebagai petani, beragama islam dan
dapat dilakukan dengan strategi tinggal di Semarang.
penatalaksanaan secara farmakologi Dari pengkajian didapatkan
maupun non-farmakologi. Pasien mengatakan nyeri pada bekas
Penatalaksanaan nyeri secara luka operasi diperutnya. Pasien
farmakologi dapat menggunakan obat mengatakan jika bergerak merasa sakit.
analgetik, sedangkan menurut Tamsuri Pasien mengatakan sulit bergerak
(2012) penatalaksanaan non- karena nyeri pada perutnya. Hasil
farmakologi bisa menggunakan pengkajian nyeri yaitu P: Nyeri saat
sentuhan aktif, sentuhan terapeutik, bergerak, Q: Nyeri seperti disayat, R:
akupresur, , hypnosis, kompres dingin Diperut sebelah kiri , S : Skala 6 dan T:
atau hangat, TENS (Transcutaneus Hilang timbul.
Electrical Nervestimulation), relaksasi Setelah dilakukan tindakan
benson, distraksi serta teknik relaksasi. keperawatan selama 2X24 jam,
Teknik relaksasi yang dapat didapatkan nyeri pada perut pasien
dilakukan dalam metode menurunkan berkurang dan skala nyeri turun
nyeri adalah dengan teknik pernapasan. menjadi 2. Sehingga masalah
Teknik pernapasan dapat mengontrol keperawatan nyeri akut berhubungan
rasa tidak nyaman atau nyeri, stress dengan agen cidera fisik teratasi.
fisik dan emosi karena nyeri (Smeltzer &
Bare, 2012). Berdasarkan hasil Pembahasan
penelitian Suriana, dkk (2014) Berdasarkan tinjauan kasus yang
menyatakan bahwa pasien pasca telah dilakukan, penulis akan
laparatomi yang melaksanakan teknik membahas pengelolaan nyeri akut pada
relaksasi pernapasan mengalami Tn. S dengan post laparatomi indikasi
penurunan nyeri. ileus obstruksi di ruang Cempaka RSUD
Berdasarkan dari uraian Ungaran. pengelolaan nyeri akut pada
diatas, penulis tertarik untuk Tn. S telah dilaksanakan selama 2 hari
melaporkan pengelolaan nyeri akut dari tanggal 28 – 29 Januari 2020.
pada Tn.S dengan post laparatomi Pengkajian dilakukan pada hari
indikasi ileus obstruktif di ruang Selasa, 28 Januari 2020 dengan keluhan
cempaka RSUD Ungaran. utama nyeri pada luka bekas operasi.
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 3
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran
Nyeri merupakan kejadian menekan intensitas atau beratnya nyeri dan
stres dan dapat merubah gaya hidup faktor pencetus, ajarkan prinsip-prinsip
dan psikologis seseorang. Saat nyeri manajemen nyeri, ajarkan teknik non
muncul tanda-tanda vital akan farmakologi (relaksasi nafas dalam,
meningkat, denyut jantung akan lebih distraksi, dan kompres hangat), berikan
cepat dan pernafasan meningkat informasi mengenai nyeri mengenai
(Smeltzer & Bare, 2012). Pada Tn. S nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa
terjadi pada tekanan darah saja. Tanda- lama nyeri dan ketidaknyamanan akibat
tanda vital yang didapat adalah tekanan prosedur serta kolaborasikan dengan
darah 130/80 mmHg, tingkat tim medis lain dalam pemberian terapis.
pernafasan 22 x/menit, suhu: 36,4 OC Tindakan pertama yang dilakukan
dan nadi: 80 x/menit. Pengkajian yang penulis yaitu dengan melakukan
penulis lakukan telah sesuai dengan pengkajian nyeri secara komprehensif.
konsep pengkajian pasien ileus Hasil pengkajian nyeri yang didapat
obstruksi menurut Padila (2012) yang yaitu P (Provocate) nyeri muncul saat
dilakukan sesuai dengan konsep bergerak, Q (Quality) nyeri terasa
pengkajian pada pasien dengan post seperti disayat, R (Region) nyeri berada
operasi laparatomi yang meliputi di perut sebelah kiri, S (Scale) nyeri
respiratori, sirkulasi, keluhan nyeri, dengan skala 6 dan T (Time) waktu
tingkat kesadaran, balutan, dan hilang timbul. Nyeri yang dialami pasien
psikologis. tergolong nyeri sedang. Hal ini sesuai
Setelah melakukan pengkajian, dengan hasil penelitian Iswari (2016)
penulis melakukan analisa data tentang gambaran tingkat nyeri dan
terhadap data yang telah dikumpulkan. kecemasan pada pasien post operasi di
Penulis mengangkat masalah rumah sakit Muhammadiyah
keperawatan nyeri akut berhubungan Palembang sebanyak 11 orang
dengan agen cidera fisik karena nyeri responden atau 36.7 % pasien
timbul akibat sayatan luka bekas mengalami nyeri sedang setelah
operasi. Secara teori Herdman (2018) dilakukan tindakan operasi.
ada 20 batasan karakteristik untuk Tindakan keperawatan
menegakkan nyeri, pada pasien muncul selanjutnya yang dilakukan yaitu
10 batasan karakteristik atau 50% dari melakukan teknik relaksasi. Teknik
batasan karakteristik yang telah relaksasi yang dilakukan adalah teknik
ditetapkan. Nyeri akut muncul akibat relaksasi nafas dalam. Setelah
adanya luka. Aulawi (2014) menyatakan mengajarkan pasien teknik relaksasi
jika nyeri tidak diberikan tindakan nafas dalam, nyeri yang dialami pasien
secara intensif untuk menurunkan menurun menjadi skala 3 atau nyeri
intensitas nyeri akan mengakibatkan ringan. Hal ini sesuai dengan penelitian
dampak buruk bagi penyembuhan luka. Hamarno, Maria dan Hisbulloh (2017)
Oleh karena itu penulis mengangkat tentang Deep Brething Exercise (DBE)
nyeri akut berhubungan dengan agens dan tingkat intensitas nyeri pada pasien
cidera fisik sebagai masalah post laparatomi, responden memiliki
keperawatan pertama. rata-rata skala nyeri 4.8 dan setelah
Untuk mengatasi nyeri penulis diberikan tindakan rata-rata skala nyeri
menyusun intervensi sesuai NIC dari responden menjadi 3.3 yang artinya ada
Bulechek (2016) yaitu: manajemen pengaruh pemberian teknik relaksasi
nyeri dengan lakukan pengkajian nyeri nafas dalam atau Deep Breathing
komprehensif yang meliputi lokasi, Exercise terhapat penurunan nyeri post
karakteristik, frekuensi, kualitas, laparatomi.
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 4
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran
Selanjutnya, tindakan (jarang menunjukan) menjadi skala 4
keperawatan yang dilakukan yaitu (sering menunjukan) dan pasien mampu
kompres hangat. Setelah dilakukan melaporkan nyeri yang terkontrol dari
kompres hangat nyeri pada pasien skala 2 (jarang menunjukan) menjadi 4
menjadi skala 2. Hal ini sesuai dengan (sering menunjukan).
hasil penelitian dari Nurhayati,
Herniyatun dan Safrudin (2011) tentang
pengaruh kompres hangat terhadap Refrensi
penurunan intensitas nyeri pada pasien Aulawi, K. (2014). Keperawatan Medikal
post operasi laparatomi diketahui Bedah. Yohyakarta: Rapha
bahwa sebelum diberikan terapi Publishing
kompres hangat nyeri yang dirasakan Bulechek, Gloria M., Howard K. Butcher,
pasien pada rata-rata 6.84, sedangkan Joanne M. Dotcherman dan
setelah diberikan kompres hangat rata- Cheryl M. Wagner. (2016).
rata nyeri pada pasien menjadi 6.19, Nursing Intervensions
artinya kompres hangat dapat Classification. Unaited Kingdom.
menurunkan nyeri pada pasien post Elsevier Global Rights.
operasi laparatomi. Departemen Kesehatan Republik
Tindakan selanjutnya adalah Indonesia. (2010). Profil
melakukan kolaborasikan dengan tim Kesehatan Indonesia. Jakarta.
medis lain dalam pemberian terapi Depkes RI
farmakologi. Pemberian obat yang Diyono & Mulyanti, Sri. (2013). Buku
diberikan untuk menurunkan nyeri Ajar Keperawatan Medikal Bedah
adalah Dexketoprofen 50mg/12 jam Sistem Pencernaan. Jakarta.
melalui IV serta injeksi Ketorolac Kencana.
30mg/12 jam melalui IV. Pemberian Hamarno, Rudi, Maria Diah dan
obat ditujukan untuk meredakan Hisbulloh. (2017). Deep Breathing
pembengkakkan dan rasa nyeri serta Exercise (DBE) dan Tingkat
untuk penatalaksanaan jangka pendek Intensitas Nyeri pada Post
terhadap nyeri akut derajat sedang Operasi Laparatomi, Jurnal
hingga berat. Keperawatan Terapan. Volume
Evaluasi yang dapat disimpulkan 3.Halaman 31-41.
setelah dilakukan tindakan http://ojs.poltekkes-
keperawatan yaitu pasien mengatakan malang.ac.id/index.php/JKT/articl
nyeri pada luka operasi diperutnya e/view/17.
berkurang , P: Nyeri saat bergerak, Q: Herdman T. Heater & Kamitsuru
Seperti disayat-sayat, R: Diperut Shigemi. (2018). Diagnosis
sebelah kiri, S: Skala 2 dan T: Nyeri Keperawatan Definisi dan
hilang timbul. Dari data diatas masalah Klasifikasi 2018-2022. Jakarta.
teratasi kerena tujuan telah tercapai EGC.
yaitu pasien mampu mengenali kapan Iswari, Miranti Florencia. (2016).
nyeri terjadi dari skala 4 (sering Gambaran Tingkat Nyeri dan
menunjukan) menjadi 2 (jarang Kecemasan Pasien Post Operasi
menunjukan), pasien mampu di Rumah Sakit Muhammadiyah
meenggambarkan faktor penyebab dari Palembang. Jurnal Keperawatan.
skala 4 (sering menunjukan) menjadi 2 Volume4.Halaman211-
(jarang menunjukan), pasien mampu 219.http://ejournal.stikesmp.ac.i
menggunakan tindakan pengurangan d/index.php/maskermedika/articl
nyeri tanpa analgesik dari skala 2 e/view.
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 5
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran
Mardalena. (2018). Asuhan https://www.neliti.com/publicati
Keperawatan pada Pasien ons/183574/gambaran-ileus-
Gangguan Sistem Pencernaan. obstruktif-pada-anak-di-rsud-
Yogyakarta: Pustaka Baru. arifin-achmad-provinsi-riau-
periode .
Smeltzers. S.C, Bare B.G. (2012). Buku
Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Medical Record RSUD Ungaran. Data Volume 3.Jakarta. EGC.
Penderita Ileus Obstruktif di Suriana, Endang Ninik, Baiq Dewi dan
RSUD Ungaran Tahun 2016-2020. Wahyu Eko Suciati. (2017).
RSUD Ungaran. Rekam Medis Penurunan Nyeri pasca
RSUD Ungaran Laparatomi menggunakan Teknik
Medical Record RSUD Ungaran. Laporan Relaksasi Pernapasa, Jurnal
Kasus Laparatomi RSUD Ungaran Keperawatan. Volume VII.
Tahun 2016-2020. RSUD Ungaran. Halaman 55-58.
Rekam Medis RSUD Ungaran. http://journal.poltekkesdepkes-
Nurhayati, Endah Estria, Herniyatun dan sby.ac.id/index.php/KEP/article/v
Safrudin. (2011). Pengaruh iew/477 .
Kompres Hangat terhadap Syamsuhidajat, R. & W. De Jong.(2010).
Penurunan Intensitas Nyeri pada Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta.
Pasien Post Operasi Laparatomi EGC.
di PKU Muhammadiyah Tamsuri, Anas. (2012). Konsep dan
Gombong, Jurnal Ilmiah Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta.
Kesehatan Keperawatan. Volume EGC.
7. Halaman 35-41. World Health Organization (WHO).
https://ejournal.stikesmuhgombo (2011). The Woeld Medicine
ng.ac.id/index.php/article/view . Situation. Geneva. WHO.
Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Yogyakarta. Nuha
Medika.
Sari, Novita. (2015). Gambaran Ileus
Obstruksi pada Anak Di RSUD
Arifin Achmad Riau Periode
Januari 2012- Desember 2014,
Jurnal Keperawatan. Volume 2.
Halaman 1-19.
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 6
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran