Anda di halaman 1dari 8

MANUSKRIP

PENGELOLAAN NYERI AKUT PADA TN.S DENGAN POST


LAPARATOMI INDIKASI ILEUS OBSTRUKTIF DI RUANG CEMPAKA
RSUD UNGARAN
TUGAS INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS KARYA

Oleh :

IQBAL FAHLEVI ZAEN


080117A027

PRODI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2020
PENGESAHAN PEMBIMBING

Manuskrip dengan judul “Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn.S Dengan Post

Laparatomi Indikasi Ileus Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran” disetujui oleh

pembimbing utama program studi Diploma III Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Disusun Oleh :

Nama : Iqbal Fahlevi Zaen

NIM : 080117A027

Ungaran, 13 Juli 2020


Pembimbing Utama

Ns. Mukhamad Musta’in, S.Kep, M.Kes


NIDN 0605078102
PENGELOLAAN NYERI AKUT PADA TN.S DENGAN POST LAPARATOMI INDIKASI ILEUS
OBSTRUKTIF DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

Iqbal Fahlevi Zaen*, Mukhamad Musta’in**, Akhmad Kholid***


Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo
iqbalfahlevizaen11@gmail.com

ABSTRAK

Ileus obstruktif merupakan penyumbatan mekanis pada usus dimana


penyumbatan ini menutup atau menganggu jalannya isi usus. Hal ini dapat disebabkan
karena kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau benda asing diluar usus yang
menekan, serta kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang dapat
menyebabkan nekrosis pada segmen usus. Tindakan pembedahan yang biasanya
dilakukan pada pasien ileus obstruktif yaitu dengan laparatomi. Tindakan laparatomi
adalah pembedahan pada area perut hingga selaput perut. Tindakan laparatomi juga
mengakibatkan masalah keperawatan nyeri akut. Untuk menurunkan intensitas nyeri
dapat dilakukan dengan strategi penatalaksanaan secara farmakologi maupun non-
farmakologi. Tujuan umum dari karya tulis ilmiah ini yaitu penulis dapat melaporkan
pengelolaan nyeri akut pada Tn.S dengan post laparatomi indikasi ileus obstruktif di
Ruang Cempaka RSUD Ungaran.
Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif dengan
melakukan studi kasus di RSUD Ungaran selama 2 hari.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 hari, pasien mengatakan nyeri
pada luka post operasi berkurang, nyeri berkurang dari skala 6 menjadi skala 2. Dapat
disimpulkan bahwa hasil pengelolaan yang telah dilakukan yaitu tindakan manajemen
nyeri, masalah nyeri akut pada pasien teratasi.

Kata kunci : ileus, laparatomi, nyeri


Kepustakaan : 54 (2010-2018)

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 1
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran
ABSTRACT

Obstructive ileus is a mechanical blockage in the intestine where this blockage


closes or disrupts the course of intestinal contents. This is caused by abnormalities in the
intestinal lumen, intestinal wall or foreign bodies outside the intestinal pressure, and
vascular abnormalities in an intestinal segment that can cause necrosis of the intestinal
segment. Surgery is usually performed on obstructive ileus patients with laparotomy.
Laparatomy is surgery on the abdominal area to the lining of the stomach. Laparatomy
also result in acute pain nursing problems. To reduce the intensity of pain can be done
with pharmacological and non-pharmacological management strategies. The general of
this scientific paper is that the writer can report the management of acute pain in Mr. T
with post laparatomy indication obstructive ileus in Cempaka Room Ungaran Regional
Hospital.
The method used descriptive method by doing a case study at Ungaran Region
Hospital for 2 days.
After doing nursing measure during 2 days, patient saying that the pain in
surgical lower, pain is reduced from scale 6 to scale 2 . Can be concluded from the
results of management showed that have been carried out measures of pain
management, acute pain problems in patients overcome.

Keywords : ileus, laparatomy, pain


LIiterature : 54(2010-2018)

Pendahuluan Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus


Penyakit akut abdomen biasanya paralitik dan ileus obstruktif yang
menyerang sistem pencernaan. dirawat setiap tahunnya (Departemen
Menurut Mardalena (2018) sistem Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
pencernaan merupakan sistem organ Data di Rumah Sakit Umum Daerah
yang menerima makanan, mencerna (RSUD) Ungaran pasien penderita ileus
makanan untuk dijadikan energi dan obstruktif pada tahun 2016 tercatat 29
nutrien, serta mengeluarkan sisa dari kasus, tahun 2017 ada 14 kasus, tahun
proses tersebut. Penyakit yang 2018 ada 24 kasus, dan pada tahun
menyerang sistem pencernaan akibat 2019 ada 40 kasus ( Medical Record
dari akut abdomen salah satunya adalah RSUD Ungaran, 2020).
ileus obstruktif. Pada pasien ileus obstruktif
Ileus atau obstruksi usus adalah tindakan pembedahan merupakan cara
suatu gangguan (apapun penyebabnya) yang paling rasional. Berdasarkan data
aliran normal isi usus sepanjang saluran yang didapatkan World Health
usus. Intestinal obstruction terjadi Organization (WHO) ditahun 2011
ketika isi usus tidak dapat melewati sebanyak 140 juta pasien di seluruh
saluran gastrointestinal (Diyono dan rumah sakit di dunia telah menjalankan
Mulyanti, 2013). tindakan operasi. Tindakan
Kejadian ileus obstruktif di tahun pembedahan yang biasanya dilakukan
2011 mencapai 16% dari populasi dunia. pada pasien ileus obstruktif yaitu
Laporan data dari Nepal menyebutkan dengan laparatomi.
presentase penderita ileus obstruksi Berdasarkan tabulasi nasional
sebesar 5.32% dari tahun 2005-2006 Departemen Kesehatan Republik
(Mukherjee, 2012 dalam Sari, 2015). Di Indonesia (2010), tindakan laparatomi

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 2
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran
mencapai 32% dari seluruh tindakan
bedah yang ada di Indonesia. Untuk
laporan kasus laparatomi di RSUD
Ungaran pada tahun 2016 sebanyak 28 Metode
kasus, di tahun 2017 terdapat 26 kasus Metode yang digunakan yaitu
dan untuk di tahun 2018 terdapat 75 menggunakan metode deskriptif
kasus, dan pada tahun 2019 ada 87 dengan melakukan studi kasus di RSUD
kasus. (Medical Record RSUD Ungaran, Ungaran selama 2 hari.
2020).
Tindakan laparatomi Hasil dan Pembahasan
mengakibatkan masalah keperawatan Hasil
nyeri. Nyeri timbul karena proses insisi Pengkajian dilakukan pada
kulit pada prosedur laparatomi tanggal 28 Januari 2020 pukul 08.00
menstimulasi hipersensitivitas sistem WIB di ruang di Ruang Cempaka RSUD
saraf pusat setelah tindakan dilakukan Ungaran dengan metode Anamnesa dan
(Syamsuhidajat & Jong, 2010). Allowanamnesa. Didapatkan data
Menurut Smeltzer & Bare (2012), pasien yautu Tn.S usia 65 tahun, bekerja
untuk menurunkan intensitas nyeri sebagai petani, beragama islam dan
dapat dilakukan dengan strategi tinggal di Semarang.
penatalaksanaan secara farmakologi Dari pengkajian didapatkan
maupun non-farmakologi. Pasien mengatakan nyeri pada bekas
Penatalaksanaan nyeri secara luka operasi diperutnya. Pasien
farmakologi dapat menggunakan obat mengatakan jika bergerak merasa sakit.
analgetik, sedangkan menurut Tamsuri Pasien mengatakan sulit bergerak
(2012) penatalaksanaan non- karena nyeri pada perutnya. Hasil
farmakologi bisa menggunakan pengkajian nyeri yaitu P: Nyeri saat
sentuhan aktif, sentuhan terapeutik, bergerak, Q: Nyeri seperti disayat, R:
akupresur, , hypnosis, kompres dingin Diperut sebelah kiri , S : Skala 6 dan T:
atau hangat, TENS (Transcutaneus Hilang timbul.
Electrical Nervestimulation), relaksasi Setelah dilakukan tindakan
benson, distraksi serta teknik relaksasi. keperawatan selama 2X24 jam,
Teknik relaksasi yang dapat didapatkan nyeri pada perut pasien
dilakukan dalam metode menurunkan berkurang dan skala nyeri turun
nyeri adalah dengan teknik pernapasan. menjadi 2. Sehingga masalah
Teknik pernapasan dapat mengontrol keperawatan nyeri akut berhubungan
rasa tidak nyaman atau nyeri, stress dengan agen cidera fisik teratasi.
fisik dan emosi karena nyeri (Smeltzer &
Bare, 2012). Berdasarkan hasil Pembahasan
penelitian Suriana, dkk (2014) Berdasarkan tinjauan kasus yang
menyatakan bahwa pasien pasca telah dilakukan, penulis akan
laparatomi yang melaksanakan teknik membahas pengelolaan nyeri akut pada
relaksasi pernapasan mengalami Tn. S dengan post laparatomi indikasi
penurunan nyeri. ileus obstruksi di ruang Cempaka RSUD
Berdasarkan dari uraian Ungaran. pengelolaan nyeri akut pada
diatas, penulis tertarik untuk Tn. S telah dilaksanakan selama 2 hari
melaporkan pengelolaan nyeri akut dari tanggal 28 – 29 Januari 2020.
pada Tn.S dengan post laparatomi Pengkajian dilakukan pada hari
indikasi ileus obstruktif di ruang Selasa, 28 Januari 2020 dengan keluhan
cempaka RSUD Ungaran. utama nyeri pada luka bekas operasi.

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 3
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran
Nyeri merupakan kejadian menekan intensitas atau beratnya nyeri dan
stres dan dapat merubah gaya hidup faktor pencetus, ajarkan prinsip-prinsip
dan psikologis seseorang. Saat nyeri manajemen nyeri, ajarkan teknik non
muncul tanda-tanda vital akan farmakologi (relaksasi nafas dalam,
meningkat, denyut jantung akan lebih distraksi, dan kompres hangat), berikan
cepat dan pernafasan meningkat informasi mengenai nyeri mengenai
(Smeltzer & Bare, 2012). Pada Tn. S nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa
terjadi pada tekanan darah saja. Tanda- lama nyeri dan ketidaknyamanan akibat
tanda vital yang didapat adalah tekanan prosedur serta kolaborasikan dengan
darah 130/80 mmHg, tingkat tim medis lain dalam pemberian terapis.
pernafasan 22 x/menit, suhu: 36,4 OC Tindakan pertama yang dilakukan
dan nadi: 80 x/menit. Pengkajian yang penulis yaitu dengan melakukan
penulis lakukan telah sesuai dengan pengkajian nyeri secara komprehensif.
konsep pengkajian pasien ileus Hasil pengkajian nyeri yang didapat
obstruksi menurut Padila (2012) yang yaitu P (Provocate) nyeri muncul saat
dilakukan sesuai dengan konsep bergerak, Q (Quality) nyeri terasa
pengkajian pada pasien dengan post seperti disayat, R (Region) nyeri berada
operasi laparatomi yang meliputi di perut sebelah kiri, S (Scale) nyeri
respiratori, sirkulasi, keluhan nyeri, dengan skala 6 dan T (Time) waktu
tingkat kesadaran, balutan, dan hilang timbul. Nyeri yang dialami pasien
psikologis. tergolong nyeri sedang. Hal ini sesuai
Setelah melakukan pengkajian, dengan hasil penelitian Iswari (2016)
penulis melakukan analisa data tentang gambaran tingkat nyeri dan
terhadap data yang telah dikumpulkan. kecemasan pada pasien post operasi di
Penulis mengangkat masalah rumah sakit Muhammadiyah
keperawatan nyeri akut berhubungan Palembang sebanyak 11 orang
dengan agen cidera fisik karena nyeri responden atau 36.7 % pasien
timbul akibat sayatan luka bekas mengalami nyeri sedang setelah
operasi. Secara teori Herdman (2018) dilakukan tindakan operasi.
ada 20 batasan karakteristik untuk Tindakan keperawatan
menegakkan nyeri, pada pasien muncul selanjutnya yang dilakukan yaitu
10 batasan karakteristik atau 50% dari melakukan teknik relaksasi. Teknik
batasan karakteristik yang telah relaksasi yang dilakukan adalah teknik
ditetapkan. Nyeri akut muncul akibat relaksasi nafas dalam. Setelah
adanya luka. Aulawi (2014) menyatakan mengajarkan pasien teknik relaksasi
jika nyeri tidak diberikan tindakan nafas dalam, nyeri yang dialami pasien
secara intensif untuk menurunkan menurun menjadi skala 3 atau nyeri
intensitas nyeri akan mengakibatkan ringan. Hal ini sesuai dengan penelitian
dampak buruk bagi penyembuhan luka. Hamarno, Maria dan Hisbulloh (2017)
Oleh karena itu penulis mengangkat tentang Deep Brething Exercise (DBE)
nyeri akut berhubungan dengan agens dan tingkat intensitas nyeri pada pasien
cidera fisik sebagai masalah post laparatomi, responden memiliki
keperawatan pertama. rata-rata skala nyeri 4.8 dan setelah
Untuk mengatasi nyeri penulis diberikan tindakan rata-rata skala nyeri
menyusun intervensi sesuai NIC dari responden menjadi 3.3 yang artinya ada
Bulechek (2016) yaitu: manajemen pengaruh pemberian teknik relaksasi
nyeri dengan lakukan pengkajian nyeri nafas dalam atau Deep Breathing
komprehensif yang meliputi lokasi, Exercise terhapat penurunan nyeri post
karakteristik, frekuensi, kualitas, laparatomi.

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 4
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran
Selanjutnya, tindakan (jarang menunjukan) menjadi skala 4
keperawatan yang dilakukan yaitu (sering menunjukan) dan pasien mampu
kompres hangat. Setelah dilakukan melaporkan nyeri yang terkontrol dari
kompres hangat nyeri pada pasien skala 2 (jarang menunjukan) menjadi 4
menjadi skala 2. Hal ini sesuai dengan (sering menunjukan).
hasil penelitian dari Nurhayati,
Herniyatun dan Safrudin (2011) tentang
pengaruh kompres hangat terhadap Refrensi
penurunan intensitas nyeri pada pasien Aulawi, K. (2014). Keperawatan Medikal
post operasi laparatomi diketahui Bedah. Yohyakarta: Rapha
bahwa sebelum diberikan terapi Publishing
kompres hangat nyeri yang dirasakan Bulechek, Gloria M., Howard K. Butcher,
pasien pada rata-rata 6.84, sedangkan Joanne M. Dotcherman dan
setelah diberikan kompres hangat rata- Cheryl M. Wagner. (2016).
rata nyeri pada pasien menjadi 6.19, Nursing Intervensions
artinya kompres hangat dapat Classification. Unaited Kingdom.
menurunkan nyeri pada pasien post Elsevier Global Rights.
operasi laparatomi. Departemen Kesehatan Republik
Tindakan selanjutnya adalah Indonesia. (2010). Profil
melakukan kolaborasikan dengan tim Kesehatan Indonesia. Jakarta.
medis lain dalam pemberian terapi Depkes RI
farmakologi. Pemberian obat yang Diyono & Mulyanti, Sri. (2013). Buku
diberikan untuk menurunkan nyeri Ajar Keperawatan Medikal Bedah
adalah Dexketoprofen 50mg/12 jam Sistem Pencernaan. Jakarta.
melalui IV serta injeksi Ketorolac Kencana.
30mg/12 jam melalui IV. Pemberian Hamarno, Rudi, Maria Diah dan
obat ditujukan untuk meredakan Hisbulloh. (2017). Deep Breathing
pembengkakkan dan rasa nyeri serta Exercise (DBE) dan Tingkat
untuk penatalaksanaan jangka pendek Intensitas Nyeri pada Post
terhadap nyeri akut derajat sedang Operasi Laparatomi, Jurnal
hingga berat. Keperawatan Terapan. Volume
Evaluasi yang dapat disimpulkan 3.Halaman 31-41.
setelah dilakukan tindakan http://ojs.poltekkes-
keperawatan yaitu pasien mengatakan malang.ac.id/index.php/JKT/articl
nyeri pada luka operasi diperutnya e/view/17.
berkurang , P: Nyeri saat bergerak, Q: Herdman T. Heater & Kamitsuru
Seperti disayat-sayat, R: Diperut Shigemi. (2018). Diagnosis
sebelah kiri, S: Skala 2 dan T: Nyeri Keperawatan Definisi dan
hilang timbul. Dari data diatas masalah Klasifikasi 2018-2022. Jakarta.
teratasi kerena tujuan telah tercapai EGC.
yaitu pasien mampu mengenali kapan Iswari, Miranti Florencia. (2016).
nyeri terjadi dari skala 4 (sering Gambaran Tingkat Nyeri dan
menunjukan) menjadi 2 (jarang Kecemasan Pasien Post Operasi
menunjukan), pasien mampu di Rumah Sakit Muhammadiyah
meenggambarkan faktor penyebab dari Palembang. Jurnal Keperawatan.
skala 4 (sering menunjukan) menjadi 2 Volume4.Halaman211-
(jarang menunjukan), pasien mampu 219.http://ejournal.stikesmp.ac.i
menggunakan tindakan pengurangan d/index.php/maskermedika/articl
nyeri tanpa analgesik dari skala 2 e/view.

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 5
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran
Mardalena. (2018). Asuhan https://www.neliti.com/publicati
Keperawatan pada Pasien ons/183574/gambaran-ileus-
Gangguan Sistem Pencernaan. obstruktif-pada-anak-di-rsud-
Yogyakarta: Pustaka Baru. arifin-achmad-provinsi-riau-
periode .
Smeltzers. S.C, Bare B.G. (2012). Buku
Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Medical Record RSUD Ungaran. Data Volume 3.Jakarta. EGC.
Penderita Ileus Obstruktif di Suriana, Endang Ninik, Baiq Dewi dan
RSUD Ungaran Tahun 2016-2020. Wahyu Eko Suciati. (2017).
RSUD Ungaran. Rekam Medis Penurunan Nyeri pasca
RSUD Ungaran Laparatomi menggunakan Teknik
Medical Record RSUD Ungaran. Laporan Relaksasi Pernapasa, Jurnal
Kasus Laparatomi RSUD Ungaran Keperawatan. Volume VII.
Tahun 2016-2020. RSUD Ungaran. Halaman 55-58.
Rekam Medis RSUD Ungaran. http://journal.poltekkesdepkes-
Nurhayati, Endah Estria, Herniyatun dan sby.ac.id/index.php/KEP/article/v
Safrudin. (2011). Pengaruh iew/477 .
Kompres Hangat terhadap Syamsuhidajat, R. & W. De Jong.(2010).
Penurunan Intensitas Nyeri pada Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta.
Pasien Post Operasi Laparatomi EGC.
di PKU Muhammadiyah Tamsuri, Anas. (2012). Konsep dan
Gombong, Jurnal Ilmiah Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta.
Kesehatan Keperawatan. Volume EGC.
7. Halaman 35-41. World Health Organization (WHO).
https://ejournal.stikesmuhgombo (2011). The Woeld Medicine
ng.ac.id/index.php/article/view . Situation. Geneva. WHO.
Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Yogyakarta. Nuha
Medika.
Sari, Novita. (2015). Gambaran Ileus
Obstruksi pada Anak Di RSUD
Arifin Achmad Riau Periode
Januari 2012- Desember 2014,
Jurnal Keperawatan. Volume 2.
Halaman 1-19.

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Tn. S Dengan Post Laparatomi Indikasi Ileus 6
Obstruktif Di Ruang Cempaka RSUD Ungaran

Anda mungkin juga menyukai