Anda di halaman 1dari 16

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : Asalia Arimbi Pangli Puringati

Nim : 181471

Program Studi : D-III Keperawatan

Institusi : STIKes Panti Waluya Malang

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil penelitian saya dengan judul “ Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Gatroenteritis Akut Dengan Masalah Nyeri Akut di Rumah Sakit Panti

Waluya Malang”, telah disetujui untuk dipublikasikan di Jurnal Keperawatan Malang dan Website

Lembaga Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Waluya Malang dengan

mencantumkan nama pembimbing dan saya sebagai peneliti

Malang, 7 Agustus 2021

Yang membuat pernyataan

Asalia Arimbi Pangli Puringati

NIM : 181471
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GATROENTERITIS AKUT DENGAN

MASALAH NYERI AKUT DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG

Asalia Arimbi Pangli Puringati, Wibowo, Sr. Felisitas

Prodi DIII Keperawatan STIKes Panti Waluya Malang

Email : arimbipangli@gmail.com

ABSTRAK

Gatroenteritis adalah peradangan pada lambung, usus kecil, dan usus besar dengan berbagai

kondisi patologis dari saluran gastrointestinal atau tanpa disertai muntah, serta ketidaknyamanan

abdomen. Tujuan penulisan adalah untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang

mengalami Gatroenteritis Akut dengan masalah nyeri akut. Desain penelitian yang digunakan

adalah metode kasus dengan 2 pasien sebagai responden yang dilaksanakan pada pasien 1 tanggal

26- 28 Maret 2021 di ruang St. Maria Paviliun dan pasien 2 tanggal 09 – 12 April 2021 di ruang

St. Maria Paviliun Rumah Sakit Panti Waluya Malang. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil

pada kedua pasien mengalami nyeri akut karena mengalami Gatroenteritis Akut sehingga

dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 hari dan hasil penelitian yang didapatkan pada

pasien 1 dan pasien 2 dapat teratsi dibuktikan dengan memenuhi semua kriteria hasil yang

ditetapkan. Oleh karena itu, bertujuan untuk mengindari kambuhnya Gatroenteritis Akut dan

komplikasi yang terjadi dengan memberikan tindakan keperawatan guna mengatasi nyeri akut.

Kata kunci : Gatroenteritis Akut, Nyeri Akut


ABSTRACT

Gatroenteritis is inflammation of the stomach, small intestine, and large intestine with various

pathological conditions from the gastrointestinal tract or without vomiting and abdominal

discomfort. The purpose of writing is to provide nursing care to patients who experience acute

gastroenteritis with acute pain problems. The research design used is the case method with 2

patients as respondents which was carried out on patient 1 on 26-28 March 2021 in the St. Maria

Pavilion and patient 2 April 09 – 12, 2021 in the St. Maria Pavilion of Panti Waluya Hospital,

Malang. Based on the research, it was found that both patients experienced acute pain due to acute

gastroenteritis so that nursing care was carried out for 3 days and the results of the study obtained

in patient 1 and patient 2 could be resolved as evidenced by meeting all the established outcome

criteria. Therefore, it aims to avoid the recurrence of acute gastroenteritis and complications that

occur by providing nursing actions to deal with acute pain.

Keywords: Acute Gatroenteritis, Acute Pain

Pendahuluan konsistensi feses lebih lunak atau berair

Gatroenteritis adalah peradangan pada dengan frekuensi lebih dari 3x dalam sehari),

lambung, usus kecil, dan usus besar dengan kram perut, dan terkadang demam (Anwari,

berbagai kondisi patologis dari saluran 2018).

gastrointestinal atau tanpa disertai muntah, Gastroenteritis disebabkan oleh rotavirus,

serta ketidaknyamanan abdomen. Escherichia coli enterotoksigenik, Shigella,

Gastroenteritis juga didefinisikan sebagai Campylobacter jejuni dan Cryptosporidium.

infeksi usus yang ditandai dengan diare ( Bakteri dan virus tersebut invasi kedalam
usus menginfeksi sel-sel, serta memproduksi Kesehatan sebanyak 28.979 orang atau

enterotoksin atau Cytotoksin yang dapat sekitar 58,7% (Kemenkes RI, 2016).

merusak dan melekat pada dinding sel usus Berdasarkan data departemen kesehatan

(Rahayu Sari Utami, 2017). Republik Indonesia melaporkan bahwa tahun

Berdasarkan data World Health 2017 jumlah penderita dewasa yang

Organization (WHO) (2018) Saat ini gasteroenteritis sebesar 2.637.082 penderita

penyakit gastroenteritis diderita sekitar lebih atau sekitar 22,73% (Kemenkes RI, 2018).

3-5 miliyar orang dewasa didunia Cakupan penemuan penderita

pertahunnya. Gastroenteritis merupakan gasteroenteritis akut di Kota Malang kasus

penyakit yang keberadaanya masih menjadi gasteroenteritis mencapai 13.770 pada tahun

masalah kesehatan di dunia, termasuk di 2018. Pada tahun 2019 meningkat menjadi

Indonesia (Sammulia et al., 2020). 44.667 (Dinas Kesehatan Kota Malang,

Berdasarkan data di Asia Tenggara dengan 2019). Berdasarkan data dari Rekam Medik

Proportional Mortality Ration (PMR) di Rumah Sakit Panti Waluya Malang kasus

masing-masing sebesar 20%. Prevalensi Gastroenteritis Akut (GEA) tercatat dalam 6

pasien gasteroenteritis akut pada tahun 2018 bulan terakhir sejak bulan Januari sampai Juli

masih menduduki peringkat pertama di 2019 dengan rentang usia 0-17 tahun

Indonesia yaitu sebanyak 1.637.708 atau sebanyak 145 klien, 18-65 tahun sebanyak 43

40,90% kasus (Riskesdas, 2018). Angka klien, 66-79 tahun sebanyak 18 klien, 80-99

kejadian kasus gasteroenteritis akut di tahun sebanyak 3 klien, lebih dari 100 tahun

Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 di 0 klien ( Data Rekam Medis Rumah Sakit

fasilitas. Panti Waluya Malang, 2019).


Fenomena gastroenteritis akut penulis diberikan oleh dokter, menganjurkan banyak

menemukan ketika praktik klinik pada bulan minum untuk mengganti cairan tubuh yang

Juni 2019 di Rumah Sakit Panti Waluya hilang dan mengatasi nyeri perut pasien

Malang, penulis menemukan pasien wanita dengan melatih pasien untuk melakukan

bernama Ny.S berumur 59 tahun dengan teknik relaksasi distraksi.

diagnose medis OF + Gasteroenteritis Akut Nyeri pada pasien yang belum

di ruang Placida Paviliun. Pasien dibawa mendapatkan asuhan keperawatan secara

oleh anaknya karena BAB terus menerus 5-6 optimal dapat menimbulkan dampak

x/hari dengan konsistensi cair, mual, dan terhadap fungsi fisiologis, gangguan kognitif,

sempat muntah 1 kali. Keadaan umum pasien mental dan fisik. Pasien dengan nyeri yang

yaitu Composmetis, tidak ada tanda-tanda tidak tertangani juga bisa menyebabkan

dehidrasi, kulit pasien teraba hangat, dan peningkatan tekanan intra kranial ( Ayasrah,

turor kulit kembali kurang dari 2 detik. Pasien 2014). Nyeri yang tidak segera tertangani

merasakan nyeri pada abdomen, klien merasa juga akan menimbulkan rasa cemas,

kesakitan pada perutnya sudah 2 hari, wajah ketakutan, depresi dan bahkan paranoid. Oleh

meringsis kesakitan, nyeri hilang timbul, karena itu, nyeri perlu diatasi agar tidak

nyeri hilang saat setelah BAB, lokasi nyeri terjadi komplikasi lebih lanjut serta dapat

pada sekitar umbilikalis dengan skala nyeri 5. menganggu pasien dan dapat membantu

Klien terganggu dengan nyeri perutnya proses penyembuhan pasien ( Hamdani,

sehingga klien tidak bisa tidur dan aktivitas 2014).

klien terganggu. Perawat di ruangan untuk Perawat berperan dalam pemberian

mengatasi gasteroenteritis akut dengan asuhan keperawatan pada klien dengan

memberikan klien obat antidiare yang telah Gasteroenteritis Akut (GEA). Asuhan
keperawatan yang dapat diberikan adalah 1. Pasien dengan diagnose medis

dengan memberikan makanan halus dan Gatroenteritis Akut ( GEA ) dengan

rendah serat yang bertujuan untuk menahan masalah nyeri akut

keluarnya cairan dalam tubuh secara 2. Pasien dewasa usia 18-65 Tahun

berlebih, selain itu perawat dapat 3. Pasien memiliki tanda dan gejala yaitu :

memberikan kompres hangat, teknik distraksi a. Pasien dengan Gatroenteritis Akut

dan relaksasi yang bertujuan meningkatkan (GEA) yang mengeluh nyeri pada

rasa nyaman dan merelaksasikan otot-otot bagian umbilicus.

yang dapat mengurangi rasa nyeri. Oleh b. Hiperperistaltik usus >5x/menit

karena itu penulis menulis studi kasus yang c. Skala nyeri 2 sampai 6

berjudul “ Asuhan Keperawatan Pada Klien 4. Pasien memiliki tanda dan gejala minor

Gatroenteritis Akut (GEA) dengan Masalah yaitu :

Nyeri Akut di Rumah Sakit Panti Waluya a. Memiliki perubahan BAB yaitu

Malang”. BAB yang terus menerus dengan

Metode Penelitian frekuensi tinja cair >3x dalam waktu

Studi kasus ini merupakan studi untuk 24 jam

mengeskplorasi masalah asuhan keperawatan b. Menunjukkan posisi menghindari

pada pasien Gatroenteritis Akut dengan nyeri ( Misalnya tidur dengan

masalah Nyeri Akut di Rumah Sakit Panti terlungkap atau memegangi area

Waluya Malang, maka batasan istilah yang yang nyeri )

digunakan oleh penulis yaitu : c. Mengekspresikan perilaku ( Misal

gelisah, merengek, menangis,

meringis kesakitan )
d. Pasien mengalami penurunan nafsu 1. Pengkajian

makan Pada pasien 1 didapatkan data bahwa pasien

e. Pasien mengalami penurunan di diagnose mengalami Gatroenteritis Akut.

tekanan darah Pembimbing klinin menyampaikan bahwa

f. Pasien mengalami frekuensi pasien mengatakan berumur 46 tahun. Pada

pernafasan cepat dan dalam pasien pertama didapatkan data pada tanggal

g. Pasien mengalami gangguan tidur 26 Maret 2021. Pada tanggal 25 Maret 2021

Penelitian ini dilakukan selama 3 hari klien dating ke IGD Rumah Sakit Panti

terhadap masing-masing pasien dengan Waluya Malang dengan keluhan diare lebih

menggunakan data sekunder dari rekam dari 10 kali. Dengan konsistensi cair,

medis pasien dan data melalui pembimbing berwarna coklat kehitaman dan bau khas

klinik karena mengingat bahwa masih adanya BAB. Klien mengatakan mengalami diare

covid-19. Dicantuman etika yang mendasari dikarenakan setelah memakan makanan yang

penyusunan studi kasus, terdiri dari : dibeli di pinggir jalan pada tanggal 25 Maret

1. Informed Consent ( persetujuan menjadi 2021 pukul 10.00 WIB. Setelah itu pada

klien ) pukul 15.00 WIB klien mengalami diare

2. Anonymity ( tanpa nama ) setelah dirasa diare tidak dapat diobati secara

3. Confidentiality ( kerahasiaan ) mandiri, klien dibawa ke IGD Rumah Sakit

Hasil Panti Waluya Malang untuk diperiksakan.

Pada studi kasus ini didapatkan hasil sebagai Saat di IGD didapatkan data : TD : 120/ 70

berikut : mmHg, N: 89x/menit, RR : 20x/menit, S :

36oC, Sat O2 : 99%. Saat perkusi pada

abdomen terdengar hipertimpani pada


kuadran kanan bawah. Saat auskultasi pada pukul 19.30 WIB klien sudah tidak tahan

abdomen terdengar bising usus sebanyak dengan nyeri yang dirasakan, setelah itu oleh

50x/menit. Didapatkan juga data pengkajian biarawati lainnya dibawa ke UGD Rumah

skala nyeri : Sakit Panti Waluya Malang pada saat

P : Sesudah BAB pengkajian didapatkan data : TD : 120/80

Q : Tertusuk mmHg, N: 98x/menit, RR : 20x/menit, S:

R : Hypogastric 36,7oC, Sat O2 : 99 %. Saat perkusi pada

S : 5 ( dari 0-10 ) abdomen terdengar hipertimpani pada

T : Hilang timbul kuadran kanan atas.Saat auskultasi pada

Pada pasien 2 pembimbing klinik abdomen terdengar bising usus sebanyak

menyampaikan bahwa pasien mengatakan 45x/menit. Didapatkan data pengkajian

berumur 63 tahun. Pada pasien pertama nyeri:

didapatkan data pada tanggal 09 Maret 2021. P : Sesudah BAB

Pada tanggal 08 April 2021 klienn dating ke Q : Diremas-remas

IGD Rumah Sakit Panti Waluya Malang R : Epigastric

dengan keluhan diare. Konsistensi BAB cair, S :5 ( dari 0-10)

berwarna coklat kehitaman dan bau khas T : Hilang timbul

BAB. Klien ibadah pagi memakan bakso 2. Diagnosa Keperawatan

pedas pada tanggal 08 April 2021 sekitar Berdasarkan hasil pengkajian pada pasien 1

pukul 08.00 WIB. Setelah itu klien ditegakkan diagnose Nyeri Akut

merasakan perutnya mulas setelah itu klien berhubungan dengan Inflamasi dibuktikan

diare sekitar 4-5 kali. Klien mengatakan dengan sikap proktektif (gelisah) dan pada

sudah minum enterostop. Akan tetapi pada pasien 2 ditegakkan diagnose Nyeri Akut
berhubungan dengan Inflamasi dibuktikan 2 dikarenakan usia klien yang sudah

dengan exspresi klien meringis kesakitan. memasuki usia lansia.

3. Rencana Keperawatan 5. Evaluasi Keperawatan

Pada pasien 1 dan 2 telah ditetapkan rencana Pada evaluasi hari perawatan pertama, kedua

keperawatan yang bersifat mandiri dan klien masih mengeluhkan nyeri pada area

kolaboratif. Tindakan keperawatan yang abdomen. Klien 1 dan klien 2 mengeluh nyeri

dilakukan mengacu pada kondisi klien saat masih hilang timbul. Pada evaluasi hari

ini. Klien mengalami gastroenteritis akut kedua perawatan klien 1 dan 2 masih

yang mengakibatkan nyeri akut. mengeluh nyeri sedikit berkurang akan tetapi

4. Implementasi Keperawatan masih sering dirasakan. Pada evaluasi hari

Pada klien 1 dan 2 dilakukan 9 implementasi, ketiga perawatan, klien 1 dan 2 sudah tidak

yang dilakukan semua sesuai rencana ada keluhan, dikarenakan nyeri sudah tidak

keperawatan. Implementasi yang dilakukan lagi dirasakan dan keluhan nyeri pada area

sesuai dengan masalah klien dengan nyeri abdomen dengan skala nyeri 0.

akut, sesuai kondisi dan kebutuhan klien. Pembahasan

Memberikan teknik relaksasi dan 1. Pengkajian

mengajarkan nafas dalam kepada klien. Berdasarkan data yang diperoleh dari

Kedua klien juga diberikan tindakan perawat bahwa klien 1 mengalami

tambahan yaitu pemberian aroma terapi gastroenteritis akut diakibatkan klien makan

untuk pengalihan rasa nyeri. Pemberian makanan pinggir jalan dan sebelum makan

teknik aroma terapi sangat efektif kepada klien tidak mencuci tangan yang membuat

klien 1 akan tetapi kurang efektif pada klien klien diare dan merasa nyeri pada area

hypogastric. Pada pemeriksaan fisik pada


abdomen saat auskultasi terdengar bising 2. Diagnosa Keperawatan

usus sebanyak 55x/menit, saat perkusi Menurut penulis, pada klien 1 ditegakkan

terdengar hipertimpani dan saat palpasi klien diagnosa keperawatan yaitu diagnose Nyeri

mengatakan adanya nyeri tekan pada Akut berhubungan dengan inflamasi terbukti

abdomen. Sedangkan pada pasien 2 dengan klien 1 mengatakan nyeri tekan pada

berdasarkan data yang diperoleh dari perawat area abdomen, skala nyeri 5, saat auskultasi

bahwa klien 2 mengalami gastroenteritis akut terdengar bising usus sebanyak 55x/menit,

diakibatkan klien habis makan makanan yang saat perkusi terdengar hipertimpani dan saat

pedas sehingga menyebabkan diare dan nyeri palpasi abdomen terasa kaku. Sedangkan

pada area hypogastric. Pada saat pemeriksaan pada klien 2 ditegakkan diagnose yaitu Nyeri

fisik pada abdomen saat auskultasi terdengar Akut berhubungan dengan inflamasi terbukti

bising usus sebanyak 45x/menit, saat perkusi klien mengatakan habis makan makanan

terdengar hipertimpani dan saat palpasi klien pedas, nyeri pada area abdomen, skala nyeri

mengatakan adanya nyeri tekan pada 5, saat auskultasi terdengar bising usus

abdomen. sebanyak 45x/menit, saat perkusi terdengar

Hal tersebut sesuai dengan teori ( Mutaqin, hipertimpani dan saat palpasi abdomen terasa

2010) yang menyatakan bahwa nyeri yang Menurut penulis, pada klien 1 dan 2 telah

disebabkan oleh infeksi virus masuk kedalam ditetapkan rencana keperawatan yang bersifat

saluran cerna dan berkembang, kemudian mandiri dan kolaboratif. Tindakan

merusak mukosa usus terjadi iritasi mukosa keperawatan yang dilakukan mengacu pada

usus sehingga menyebabkan sensasi tidak kondisi klien saat ini. Klien mengalami

nyaman pada abdomen atau nyeri pada gastroenteritis akut yang mengakibatkan

abdomen. nyeri akut.


Hal ini sesuai dengan teori menurut ( Joyke, 5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk

2014 ) yang menyatakan bahwa Nyeri, kram mengurangi nyeri (Mis. Kompres

dan borborigmus dapat terjadi karena dingin, teknik dikstraksi dan relaksasi)

pelepasan gas dari makanan yang tidak 6. Berikan posisi yang nyaman bagi klien

tercena, iritasi mukosa usus, dan distensi (Mis. Lutut fleksi

usus. 7. Manajemen lingkungan : lingkungan

3. Rencana Keperawatan tenang, batasi kunjungan dan

Pada klien 1 dan 2 telah ditetapkan rencana istirahatkan klien

keperawatan yang bersifat mandiri dan 8. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu

kolaboratif. Tindakan keperawatan yang nyeri

dilakukan mengacu pada kondisi klien saat 9. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam

ini. Klien mengalami gastroenteritis akut memberikan diit makanan halus dan

yang mengakibatkan nyeri akut. rendah serat

Hal ini sesuai dengan teori Tim Pokja SIKI 4. Implementasi Keperawatan

DPP PPNI (2018) : Menurut penulis berdasarkan implementasi

1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, diatas pada klien 1 dan 2 dilakukan 9

frekuensi, kualitas, intensitas nyeri implementasi, yang dilakukan semua sesuai

2. Identifikasi skala nyeri rencana keperawatan. Implementasi yang

3. Identifikasi respons nyeri non verbal dilakukan sesuai dengan masalah klien

4. Identifikasi factor yang memberatkan dengan nyeri akut, sesuai kondisi dan

dan memperingan nyeri kebutuhan klien. Memberikan teknik

relaksasi dan mengajarkan nafas dalam

kepada klien. Kedua klien juga diberikan


tindakan tambahan yaitu pemberian aroma 5. Evaluasi Keperawatan

terapi untuk pengalihan rasa nyeri. Menurut penulis, klien 1 dan 2 mengalami

Pemberian teknik aroma terapi sangat nyeri akut. Pada evaluasi hari perawatan

efektif kepada klien 1 akan tetapi kurang pertama, kedua klien masih mengeluhkan

efektif pada klien 2 dikarenakan usia klien nyeri pada area abdomen. Klien 1 dan klien

yang sudah memasuki usia lansia. 2 mengeluh nyeri masih hilang timbul. Pada

Hal di atas sesuai dengan teori (Martinench, evaluasi hari kedua perawatan klien 1 dan 2

2014) yang menyatakan bahwa masih mengeluh nyeri sedikit berkurang

Implementasi adalah pelaksanaan dari akan tetapi masih sering dirasakan. Pada

rencana intervensi untuk mencapai tujuan evaluasi hari ketiga perawatan, klien 1 dan 2

yang spesifik. Tahap implementasi dimulai sudah tidak ada keluhan, dikarenakan nyeri

setelah rencana intervensi disusun dan sudah tidak lagi dirasakan dan keluhan nyeri

ditujukan pada nursing orders untuk pada area abdomen dengan skala nyeri 0.

membantu klien mencapai tujuan yang Hal tersebut sesuai teori Mitayani (2012)

diharapkan. Oleh karena itu rencana yang menyebutkan bahwa evaluasi

intervensi yang spesifik dilaksanakan untuk merupakan hasil dari perkembangan ibu

memodifikasi faktor-faktor yang dengan berpedoman kepada kriteria hasil

mempengaruhi masalah kesehatan klien. dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu:

Tujuan dari implementasi adalah membantu 1. Klien melaporkan bahwa nyeri pada

klien dalam mencapai tujuan yang telah perut berangsur berkurang

ditetapkan yang mencakup peningkatan 2. Klien menyatakan rasa nyaman

kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan 3. Klien menyatakan skala nyeri menurun

kesehatan dan manifestasi koping.


Kesimpulan Dian, N (2012). Pengaruh terapi musik
terhadap nyeri post operasi Open
Penulis mampu melakukan Asuhan Reduction And Internal Fixation (ORIF)
di RSUD DR. H.ABDUL MOELOEK
Keperawatan pada Klien Gatroenteritis
PROVINSI LAMPUNG
Akut dengan Masalah Keperawatan Nyeri Fallis, A. . (2013a). definisi kejang. Journal
of Chemical Information and Modeling,
Akut di Rumah Sakit Panti Waluya Malang 53(9), 1689–1699.
Fallis, A. . (2013b). Hipoglikemi. Journal of
dan didapatkan hasil bahwa asuhan yang Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.
telah diberikan terhadap 2 klien pada klien
Fitria, C. N. (2010). Penanganan Syok.
1 dan klien 2 telah berhasil. Hal tersebut Gaster, 7(2), 593–604.
Hamdani, dkk. 2014.Pengaruh Tekik
dibuktikan dengan respon klien 1 dan klien Relaksasi Terhadap Itensitas Nyeri.
Ejournal.unsrat.ac.id. Diakses tanggal
2 yang tidak mengalami nyeri akut 17 Februari 2020
INTAN KUSUMAWARDHANI. (2016).
dibuktikan dengan klien mengungkapkan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. 4(2),
bahwa skala nyeri berubah menjadi 0 atau 2–3.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/239/
tidak merasakan nyeri pada area abdomen. Keperawatan, A., Ny, P., Kupang, J., &
Kupang, J. (2019). ISABEL PARERA.
Daftar Pustaka

Ajis, H. (2018). 1714401126 prodi diii


keperawatan stikes perintis padang
padang 2018.
Annas Buanasita, Andriyanto, I. S. (2018).
Indonesian Journal of Human Nutrition.
Indonesian Journal of Human Nutrition,
1(1), 14–22.
anwari, misbakhul. (2018). Sistem
Pencernaan. September, 160–164.
Jakarta : Salemba
Ayasrah, S. M. (2014). Pain Assessment and
Management in Critically ill Intubated
Patients in Jordan: A Prospective Study. Int
J Health Sci (Qassim), 8(3), 287–298.

Anda mungkin juga menyukai