Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kolik abdomen adalah gambaran nyeri spasmodic pada perut yang

disebabkan oleh distensi(menegang), obstruksi(sumbatan), atau peradangan pada

organ tubuh yang memilikiototpolos, misalnya usus, kandung empedu, ginjal, dan

lain-lain. Berdasarkan data dari World Health Organitation (WHO) pada tahun

2019 di ketahui angka kejadian kolik abdomen di dunia sebanyak ±7 miliarjiwa,

Amerika Serikat berada diposisi pertama dengan penderita kolik abdomen

terbanyak 47% dari 810.000 orang penduduk. Data World Health Organization

(WHO) Global Info base tahun 2019, Cause Specific Death Rate (CSDR) penyakit

saluran pencernaan di beberapa Negara yaitu Jerman 51 per 100.000

penduduk, Inggris 47 per 100.000 penduduk, Perancis 42 per 100.000

penduduk, Finlandia 39 per 100.000 penduduk, Switzerland 34 per 100.000

penduduk, Swedia 33 per 100.000 penduduk, India 33 per 100.000

penduduk, Argentina 31 per 100.000 penduduk, AmerikaSerikat 30 per

100.000 penduduk, Bangladesh 26 per 100.000 penduduk, Zimbabwe 20 per

100.000 penduduk, dan Albania 16 per 100.000 penduduk dan Indonesia 13 per

100.000 penduduk (WHO, 2020).

Hasil Survei Kesehatan RumahTangga (SKRT), Proportional Mortality

Ratio (PMR) penyakit saluran pencernaan yaitu kolik abdomen Di Indonesia

mengalami peningkatan yaitu 5,1% tahun 2019 menjadi 6,6% tahun 2020 dan 7%

pada tahun 2021. Menurut hasil Survei Kesehatan Nasional (SUKESNAS) tahun

1
2019 diketahui bahwa penyakit saluran pencernaaan yaitu kolik abdomen,

gastritis, dan colon menempati urutan ketiga dari 10 penyakit utama penyebab

kematian di Rumah Sakit di Indonesia dan kolik abdomen memiliki penderita

dengan jumlah kematian 6.590 dari 225.212 kasus dengan Case Fatality Rate

(CFR) 2,93% tahun 2019 dan 6.825 dari 234.536 kasus dengan CFR 2,91% tahun

2020.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara juga menunjukkan

kejadian kolik abdomen masih menjadi kasus yang cukup tinggi di Sultra, pada

tahun 2019 kejadian kolik abdomen mencapai 2.600 kasus, pada tahun 2020 kolik

abdomen mengalami penurunan menjadi 1.430 kasus, dan pada tahun 2021 kasus

kolik abdomen hingga bulan februari tercatat sebanyak 400 kasus (Dinkes Sultra,

2021). Hasil pengambilan data awal di ruang Anggrek RSUD Kota Kendari di

ketahui angka kejadian kolik abdomen pada tahun 2019 sebanyak 730 kasus, pada

tahun 2020 sebanyak 540 kasus, dan pada tahun 2021 dari bulan Januari sampai

dengan bulan Februari sebanyak 168 kasus.

Pada pasien dengan kolik abdomen umumnya mengalami rasa nyeri pada

perut yang sifatnya hilang timbul dan bersumber pada organ yang terdapat di

dalam abdomen. Nyeri adalah salah satu bentuk gangguan kebutuhan dasar

manusia yaitu gangguan kebutuhan rasa nyaman. Penanganan gangguan kebutuhan

rasa nyaman tidak hanya berfokus pada kolaborasi pemberian analgesik tapi

tindakan nonfarmakokologi juga telah terbukti singnifikan menurunkan nyeri

melalui penelitian sebelumnya. Salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat

2
diterapkan pada pasien dengan nyeri yaitu kompres air hangat.

Penelitian yang di lakukan oleh Suryani tahun 2019 diketahui bahwa

kompres air hangat yang diberikan pada pasien nyeri abdomen dengan suhu air

hangat 300C- 320C selama 15- 30 menit sangat efektif dalam menurunkan nyeri

yang dirasakan pasien. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Sarwa Prayogi tahun

2020 di RSUD Sleman juga menunjukkan adanya penurunan skala nyeri pada

daerah abdomen setelah diberikan kompres hangat selama 15-20 menit secara

teratur dan konsisten dalam 5 hari perlakuan.

Pemberian kompres air hangat merupakan salah satu tindakan

nonfarmakologis perawat.Selama ini penanganan nyeri di fokuskan pada terapi

farmakologi yaitu pemberian obat nyeri padahal banyak terapi nonfarmakologi

yang juga bisa di kombinasikan dengan terapi farmakologi salah satunya kompres

air hangat. Hal yang sama juga ditemukan pada survey awal juga diketahui bahwa

diagnosa keperawatan utama yang muncul pada pasien kolik abdomen adalah nyeri

akut. Penanganan nyeri yang di lakukan oleh perawat selama ini hanya berbasis

pada kolaborasi yaitu pemberian analgesik atau obat nyeri sedangkan penanganan

mandiri perawat tidak di lakukan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul“Asuhan Keperawatan Ny.R Dengan Kolik

Abdomen Dalam Pemenuhan Kebutuhan Kenyamanan Di Ruang Anggrek

RSUD Kota Kendari”.

3
B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana asuhan keperawatan Ny.R dengan

kolik abdomen dalam pemenuhan kebutuhan kebutuhan kenyamanan Di Ruang

Anggrek RSUD Kota Kendari”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. TujuanUmum

Mengetahui penatalaksanaan asuhan keperawatan Ny. R dengan kolik

abdomen dalam pemenuhan kebutuhan kenyamanan Di Ruang Anggrek RSUD

Kota Kendari

2. Tujuan khusus

a. Melakukan pengkajian keperawatan pada Ny. R dengan kolik abdomen

dalam pemenuhan kebutuhan kebutuhan kenyamanan di Ruang Anggrek

RSUD Kota Kendari.

b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. R dengan kolik

abdomen dalam pemenuhan kebutuhan kenyamanan di Ruang Anggrek

RSUD Kota Kendari.

c. Melakukan penyusunan intervensi atau rencana keperawatan pada Ny.

R dengan kolik abdomen dalam pemenuhan kebutuhan kenyamanan di

Ruang Anggrek RSUD Kota Kendari.

d. Mampu melakukan tindakan atau implementasi keperawatan pada Ny.

R dengan kolik abdomen dalam pemenuhan kebutuhan kenyamanan di

Ruang Anggrek RSUD Kota Kendari.

4
e. Melakukan evaluasi pada Ny. R dengan kolik abdomen dalam pemenuhan

kebutuhan kenyamanan di Ruang Anggrek RSUD Kota Kendari.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi rumah sakit

Dapat digunakan sebgai acuan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan

bagi pasien kolik abdomen

2. Bagi Klien / Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan klien/masyarakat mengenai pasien kolik abdomen

dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman.

3. Bagi pengembang ilmu dan teknologi keperawatan

Dapat menambah wawasan dan teknologi terapan bidang keperawatan pada

pasien kolik abdomen dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

4. Bagi peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam mengaplikasiakan hasil

riset keperawatan, khususnya studi kasus tentang pasien kolik abdomen

dalpemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

Anda mungkin juga menyukai