PENDAHULUAN
Kolik Abdomen adalah rasa nyeri pada bagian perut yang bersifat hilang
timbul dan bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen atau perut, yang
disebabkan oleh adanya infeksi didalam organ perut. Banyak juga para ahli yang
mendefinisikan kolik abdomen sebagai sebuah kondisi yang ditandai dengan kram
atau nyeri kolik hebat yang mungkin disertai dengan mual muntah (Barbara ,2011
terobati dan gejala klinis kolik abdomen adalah kram pada abdomen, distensi,
muntah, dan adanya nyeri tekan pada abdomen. Akhir-akhir ini, peningkatan kolik
abdomen meningkat sangat pesat. Kejadian penyakit kolik abdomen terjadi karena
pola hidup yang tidak sehat sehingga berdampak pada kesehatan tubuh (Bare,2011
tahun yaitu 1,3%, menurun sedikit pada kelompok umur 65-74 tahun 1,2%, dan
umur ≥ 75 tahun yakni 1,1%, sedangkan pada usia 18 tahun atau lebih menderita
nyeri minimal sekali sebulan (42%). Studi yang dilakukan oleh Colin Crooks dari
penyakit kolik lebih rentan terserang infeksi Pneumonia. Resiko lebih besar
bahkan dimiliki oleh orang dewasa yang sudah berusia lebih dari 65 tahun.
1
2
Penelitian dilakukan dengan melihat data pasien rumah sakit di inggris sejak
tahun 1997 hingga 2011. Ditemukan bahwa prevelensi orang dengan penyakit
kolik abdomen akhirnya mengalami pneumonia ada di angka 3,42 kasus per 1.000
pasien ke unit gawat darurat. Kegawatan abdomen yang datang kerumah sakit
dapat berupa kegawatan bedah atau non bedah. Penyebab tersering dari kolik
abdomen antara lain, kolik bilier, kolistitis, obstruksi usus, dan kolik renal. Di unit
gawat darurat Karawang pasien yang berkunjung dengan keluhan nyeri abdomen
dengan berbagai penyebab mencapai 405 kasus (3,9%) dari total kunjungan
selama tahun 2012 (Data medical record RSUD Karawang,2012 dalam Siallagan,
2020)
abdomen di Indonesia cukup tinggi, yakni sekitar 91,6%. Penyebab dari kasus
kolik abdomen tersebut adalah makanan yang mengandung rasa pedas dan biji-
bijian seperti cabe, biji jambu, dan biji tomat (Depkes RI,2012 dalam Maryana &
Afni, 2021).
abdomen adalah (1) Nyeri akut. (2) Resiko ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit. (3) Resiko cedera. (4) Resiko infeksi. (5) Gangguan rasa nyaman
(Nuarif, 2015)
3
utama pada Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (penyakit kolik
terapeutik, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri, valuasi pengalaman nyeri
masa lampau, kurangi factor presipitasi nyeri, ajarkan teknik relaksasi dan nafas
dalam, tingkat istirahat dan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesic
(Nurarif, 2015).
radiologi yang di dalamnya terdapat aspirasi abses abdomen dan terapi antibiotic.
Pada akhirnya, penanganan pasien kolik abdomen secara umum adalah dengan
menentukan apakah pasien tersebut merupakan kasus bedah yang harus dilakukan
makanan instan, dan jenis sayuran tertentu misalnya kol dan sawi, serta
studi kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ny.L dengan Kolik
Abdomen di Ruang Rawat Inap Humaira Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
dengan Kolik Abdomen di Ruang Rawat Inap Humaira RSUD Meuraxa Banda
dengan kolik abdomen yang komprehensif meliputi aspek bio, psiko, social dan
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penelitian studi kasus ini adalah
sebagai berikut.
abdoment
1. Bagi Penulis
Hasil karya tulis ilmiah ini dapat menambah wawasan bagi perawat di Rumah
Sakit ketika memberi asuhan keperawatan pada pasien dengan kolik abdomen.