Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kolik Abdomen adalah rasa nyeri pada bagian perut yang bersifat hilang

timbul dan bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen atau perut, yang

disebabkan oleh adanya infeksi didalam organ perut. Banyak juga para ahli yang

mendefinisikan kolik abdomen sebagai sebuah kondisi yang ditandai dengan kram

atau nyeri kolik hebat yang mungkin disertai dengan mual muntah (Barbara ,2011

dalam Pratama, 2022).

Faktor penyebab kolik abdomen adalah konstipasi yang tidak dapat

terobati dan gejala klinis kolik abdomen adalah kram pada abdomen, distensi,

muntah, dan adanya nyeri tekan pada abdomen. Akhir-akhir ini, peningkatan kolik

abdomen meningkat sangat pesat. Kejadian penyakit kolik abdomen terjadi karena

pola hidup yang tidak sehat sehingga berdampak pada kesehatan tubuh (Bare,2011

dalam Yunita, 2022).

Pravalensi penyakit kolik abdomen berdasarkan kelompok umur 55-64

tahun yaitu 1,3%, menurun sedikit pada kelompok umur 65-74 tahun 1,2%, dan

umur ≥ 75 tahun yakni 1,1%, sedangkan pada usia 18 tahun atau lebih menderita

nyeri minimal sekali sebulan (42%). Studi yang dilakukan oleh Colin Crooks dari

University of Nottingham menemukan bahwa orang dewasa yang mengidap

penyakit kolik lebih rentan terserang infeksi Pneumonia. Resiko lebih besar

bahkan dimiliki oleh orang dewasa yang sudah berusia lebih dari 65 tahun.
1
2

Penelitian dilakukan dengan melihat data pasien rumah sakit di inggris sejak

tahun 1997 hingga 2011. Ditemukan bahwa prevelensi orang dengan penyakit

kolik abdomen akhirnya mengalami pneumonia ada di angka 3,42 kasus per 1.000

penduduk (Crooks,2016 dalam Siallagan, 2020).

Insiden nyeri abdomen akut dilaporkan berkisar 5-10% pada kunjungan

pasien ke unit gawat darurat. Kegawatan abdomen yang datang kerumah sakit

dapat berupa kegawatan bedah atau non bedah. Penyebab tersering dari kolik

abdomen antara lain, kolik bilier, kolistitis, obstruksi usus, dan kolik renal. Di unit

gawat darurat Karawang pasien yang berkunjung dengan keluhan nyeri abdomen

dengan berbagai penyebab mencapai 405 kasus (3,9%) dari total kunjungan

selama tahun 2012 (Data medical record RSUD Karawang,2012 dalam Siallagan,

2020)

Prevalensi Kolik Abdomen di Indonesia tercatat 40,85% dari 800.000

orang penduduk. Berdasarkan hasil pengamatan dan penilitian yang dilakukan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, diperoleh angka penderita kolik

abdomen di Indonesia cukup tinggi, yakni sekitar 91,6%. Penyebab dari kasus

kolik abdomen tersebut adalah makanan yang mengandung rasa pedas dan biji-

bijian seperti cabe, biji jambu, dan biji tomat (Depkes RI,2012 dalam Maryana &

Afni, 2021).

Masalah keperawatan yang biasanya muncul pada pasien dengan kolik

abdomen adalah (1) Nyeri akut. (2) Resiko ketidakseimbangan cairan dan

elektrolit. (3) Resiko cedera. (4) Resiko infeksi. (5) Gangguan rasa nyaman

(Nuarif, 2015)
3

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan

utama pada Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (penyakit kolik

abdomen) adalah lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST),

observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan, gunakan teknik komunikasi

terapeutik, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri, valuasi pengalaman nyeri

masa lampau, kurangi factor presipitasi nyeri, ajarkan teknik relaksasi dan nafas

dalam, tingkat istirahat dan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesic

(Nurarif, 2015).

Penatalaksanaan kolik abdomen dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan

radiologi yang di dalamnya terdapat aspirasi abses abdomen dan terapi antibiotic.

Pada akhirnya, penanganan pasien kolik abdomen secara umum adalah dengan

menentukan apakah pasien tersebut merupakan kasus bedah yang harus dilakukan

tindakan operasi atau tidak (Corwin,2011 dalam Yunita, 2022).

Pencegahan kolik abdomen yang dapat dilakukan pada pasien adalah

dengan mengurangi dan menghindari makanan yang pedas, bersifat asam,

makanan instan, dan jenis sayuran tertentu misalnya kol dan sawi, serta

menghindari melakukan aktivitas yang berat (Barbara,2011 dalam Yunita, 2022).

Berdasarkan dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

studi kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ny.L dengan Kolik

Abdomen di Ruang Rawat Inap Humaira Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Meuraxa Banda Aceh Tahun 2022”.


4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat ditetapkan rumusan

masalah yaitu “Bagaimanakah Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ny.L

dengan Kolik Abdomen di Ruang Rawat Inap Humaira RSUD Meuraxa Banda

Aceh Tahun 2022?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung kepada Ny.L

dengan kolik abdomen yang komprehensif meliputi aspek bio, psiko, social dan

spitual dengan pendekatan proses keperawatan.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penelitian studi kasus ini adalah

sebagai berikut.

1. Mampu melakukan pengkajian secara komprehensif pada Ny.L dengan kolik

abdoment

2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.L dengan kolik abdomen

3. Mampu membuat atau menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny.L

dengan kolik abdomen

4. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah

disusun pada Ny.L dengan kolik abdomen

5. Mampu melakukan evaluasi dari hasil asuhan keperawatan yang telah

dilaksanakan pada Ny.L dengan kolik abdomen


5

6. Mampu mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan

pada Ny.L dengan kolik abdomen

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah manfaat, pengetahuan,

dan memberi kontribusi untuk pengembangan keilmuan Keperawatan Medikal

Bedah mengenai asuhan keperawatan pada pasien dengan kolik abdomen.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam meneliti dan

menyusun laporan karya tulis ilmiah khususnya dalam asuhan keperawatan

pada pasien dengan kolik abdomen.

2. Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai bahan referensi khususnya bagi mahasiswa keperawatan terkait asuhan

keperawatan pada pasien dengan kolik abdomen.

3. Bagi Institusi Rumah Sakit

Hasil karya tulis ilmiah ini dapat menambah wawasan bagi perawat di Rumah

Sakit ketika memberi asuhan keperawatan pada pasien dengan kolik abdomen.

Anda mungkin juga menyukai