Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Kolelitiasis atau batu empedu adalah adanya batu yang terdapat didalam
kandung empedu atau saluran empedu (duktus koledukus) atau keduanya. Batu
empedu jarang terjadi pada anak-anak. Setelah masa puber, konsentrasi kolesterol
dalam empedu meningkat. Setelah usia 15 tahun, prevalensi batu empedu pada
wanita AS meningkat sekitar 1 % per tahun, sedangkan pada pria sekitar 0,5 % per
tahun. Insiden pada wanita menurun setelah menopause, tetapi pembentukan batu
baru pada pria dan wanita sekitar 0,4 % pertahun sampai akhir dalam hidup.
Perempuan lebih cenderung untuk mengembangkan batu empedu kolkesterol dari
pada laki-laki, khususnya pada masa reproduksi, dengan perbandingan 2 – 3 : 1
dengan pria. Perbedaan disebabkan oleh factor estrogen sehingga meningkatkan
sekresi kolesterol bilier. Setiap tahun, di Amerika Serikat, sekitar 500.000 orang
mengalami gejala atau komplikasi dari batu empedu akut, seperti pankreatitis akut.
(Muttaqin, 2011).
Penyakit batuempedu sudah merupakan masalah kesehatan yang penting di
Negara angka kejadiannya lebih dari 20% populasi dan insiden meningkat dengan
bertambahnya usia. Di negara barat, batu empedu mengenai 10% orang dewasa.
Angka kejadian orang dewasa lebih tinggi di Negara Amerika Latin (20%-40%)
dan rendah di negara Asia (3%-4%).
Di Amerika Serikat, terhitung lebih dari 20 juta orang Amerika dengan batu
empedu dan dari hasil otopsi menunjukkan angka kejadian batu empedu paling
sedikit 20% pada wanita dan 8% pada laki-laki di atas umur empat puluhan. Di
Inggris, sekitar 5,5 juta orang dengan batu empedu dan dilakukan lebih dari 50
ribu kolesistektomi tiap tahunnya.
1
2

Sedangkan di Indonesia baru mendapatkan perhatian di klinis, sementara


publikasi penelitian batu empedu masih terbatas. Sebagian besar pasien dengan
batu empedu tidak mempunyai keluhan. Risiko penyandang batu empedu untuk
mengalami gejala dan komplikasi relatif kecil. Walaupun demikian, sekali batu
empedu mulai menimbulkan serangan nyeri kolik yang spesifik maka resiko untuk
mengalami masalah dan penyulit akan terus meningkat.
Sekitar 1 juta pasien baru terdiagnosis mengidap batu empedu per
tahun, dengan dua pertiganya menjalani pembedahan. Angka kematian akibat
pembedahan untuk bedah saluran empedu secara keseluruhan sangat rendah, tetapi
sekitar 1000 pasien meninggal setiap tahun akibat penyakit batu empedu atau
penyulit pembedahan.
Dengan perkembangan peralatan dan teknik diagnosis yang baru
Ultrasonografi (USG) maka banyak penderita batu kandung empedu yang
ditemukan secara dini sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya komplikasi.
Semakin canggihnya peralatan dan semakin kurang invasifnya tindakan
pengobatan sangat mengurangi morbiditas dan moralitas.
Berdasarkan data prevalensi kolelitiasis atau batu empedu tersebut
diketahui bahwa angka kejadiannya meningkat dan bahaya terjadi komplikasinya
juga tinggi seperti pancreatitis akut, anka kejadiannya juga lebih tinggi terjadi pada
perempuan disbanding laki-laki. Melihat kejadian tersebut maka masalah
kesehatan ini penting untuk dilakukan studi kasus.

B. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Klien dan Keluarga
Bagi klien agar mendapatkan perawatan yang berkualitas sesuai dengan
standart asuhan keperawatan, khususnya asuhan keperawatan klien dengan
3

Kolelitiasis (batu empedu). Dengan diberikannya perawatan, klien dapat


merasakan manfaatnya.
Bagi keluarga selain mendapatkan bantuan dalam perawatan klien,
keluarga juga mendapatkan pengetahuan dengan melihat secara langsung saat
perawatan klien di rumah.
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mempelajari lebih dalam mengenai penyakit dan
penatalaksanaannya, baik penatalaksanaan dalam asuhan keperawatan maupun
medis secara teori. Ini akan membuat mahasiswa lebih mudah dalam
menerapkan teori sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Ilmu yang
telah didapatkan dan dipelajari dapat terus melekat dalam kasus yang sama.
3. Bagi Perawat
Perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam
bidang keperawatan yang holistic dalam segi bio-psycho-sosio-spiritual serta
menyadari bahwa manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan
dan makhluk yang unik. Dengan demikian, perawat dapat mengerti kebutuhan
klien dan perawatan dengan tepat.
4. Bagi Profesi-profesi yang terkait
a. Dokter
Dokter sebagai tim medis dapat berkolaborasi dengan perawat
dalam perawatan klien. Kolaborasi dalam pemberian terapi medikasi yang
tepat dan sesuai dengan keluhan serta keadaan klien.
b. Laboratory Technician
Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium untuk membantu
dalam pemberian terapi yang lebih akurat.
c. Diet
Kolaborasi dalam pemberian diet yang tepat untuk klien, sehingga
membantu dalam proses penyembuhan dan pemulihan.
d. Physiotherapist
Tepat fisioterapi sesuai dengan pedoman fisioterapi untuk melatih
pergerakan.
e. Pharmacist
Membantu dalam menyediakan obat sesuai indikasi dan dosis yang
tepat untuk klien Kolelitiasis (batu empedu).
4

C. BATASAN MASALAH
Laporan studi kasus ini dibatasi hanya pada lingkup asuhan keperawatan
klien Tn. K dengan Kolelitiasis (batu empedu) indikasi teratosarcoma di ruang
perawatan Monika Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin pada tanggal perawatan
30 Juni 2014 sampai tanggal 4 Juli 2014.

D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menerapkan asuhan keperawatan kepada Tn. K dengan kolelitiasis
(batu empedu) indikasi teratosarcoma.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan kolelitiasis (batu empedu).
b. Menganalisa data yang telah diperoleh dari status kesehatan klien.
c. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien berdasarkan analisa, data-
data.
d. Merencanakan tindakan keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan.
e. Mengimplementasi rencana tindakan keperawatan.
f. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah dilakukan

E. METODE
Pada penulisan studi kasus ini penulis menggunakan metode-metode
sebagai berikut:
1. Metode Wawancara
Metode yang sifatnya mengidentifikasi masalah kesehatan klien secara
langsung melalui tanya jawab kepada klien dan keluarga tentang tanda dan
gejala maupun keluhan yang dirasakan klien tentang masalah kesehatan seperti
keluhan berapa lama klien sudah menderita saitnya, dan apa yang klien rasakan
saat ini, seperti Perut terasa tidak nyaman, ada massa pada abdomen, apakah
ada sesak nafas.
2. Metode Observasi
5

Pengumpulan data adalah dengan melihat langsung keadaan klien


secara umum tingkat kesadaran klien baik fisik, sikap dan tingkah laku klien
atau respon klien terhadap penyakit seperti, konjungtiva anemis, kulit tampak
pucat, sclera mata ikterik, asites (+).
3. Pemeriksaan Fisik
Tekhnik yang digunakan yaitu:
Inspeksi: Observasi menggunakan mata, yang diinspeksi adalah
data yang didapat melalui pengamatan terhadap keadaan klien. Melihat kondisi
klien secara menyeluruh seperti, konjungtiva anemis, kulit tampak pucat,
sclera mata ikterik, tampak massa diabdomen.
Auskultasi: Metode dengan cara mendengarkan dengan stetoscope
auskultasi di area dada untuk mengidentifikasi abnormalitas bunyi jantung dan
bunyi paru. Area abdomen peristaltik usus.
Perkusi: Metode dengan cara mengetuk area yang biasanya diperiksa adalah
area dada (jantung dan paru) dan area abdomen.
Palpasi: Metode yang dilakukan dengan sentuhan atau rabaan untuk
mendeterminasi ciri – ciri organ atau jaringan untuk klien seperti, ada atau
tidak adanya massa.

4. Diagnosis Test Review


Pengumpulan data yang diperoleh dari status klien yang berisi
program terapi, pemeriksaan diagnostic (Tes laboratorium), USG abdomen,
CT- Scan Abdomen maupun perkembangan terhadap masalah kesehatan.
5. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yang digunakan dalam penyusunan laporan studi
kasus ini mengacu pada buku tentang Asuhan keperawatan seperti buku
Gangguan Gastrointestinal, Anatomi dan Fisiologi, Buku Ajar Keperawatan
6

medical Bedah, Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis


dan NANDA, dan Jurnal tentang Keperawatan.
6. Studi kasus dan konsultasi
Penulis mencari data dengan mempelajari catatan-catatan medik dan
keperawatan yang ada hubungannya dengan keadaan pasien dan mendapat
informasi tentang klien dari pembimbing di lahan praktek mengenai masalah
klien, dan Rekam medik rumah sakit suaka insane.

Anda mungkin juga menyukai