PENDAHULUAN
Kolik abdomen adalah salah satu keadaan darurat non trauma, dimana
seorang penderita memerlukan pertolongan secepatnya untuk dapat mencegah
memburuknya keadaan penderita, gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang
traktus intestinal. Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan
terhambatnya aliran isi usus ke depan, tetapi peristaltik abnormal yang meyebabkan
rasa nyeri pada perut yang bersifat hilang timbul dan bersumber dari organ yang
terdapat dalam abdomen atau perut, yang disebabkan oleh infeksi di dalam organ
perut (Bare, 2011).
Data dari World Health Organitation (WHO) pada tahun 2012 ±7 miliar
jiwa. Prevelensi kolik abdomen di Indonesia tercatat 40,85% dari 800.000 jiwa.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia (Depkes RI) tahun 2012 diperoleh angka penderita kolik abdomen di
Indonesia cukup tinggi sekitar 91,6%. Pada daerah Jakarta terdapat Pada sekitar %
kasus kolik abomen.
Nyeri abdomen merupakan salah satu aspek menarik dibidang gawat darurat.
Nyeri abdomen merupakan keluhan yang cukup sering ditemukan pada pasien-
pasien diruang gawat darurat. Penegakkan diagnosis kemungkinan bervariasi dari
kondisi yang cukup mengancam jiwa (rupture aneurisma arteri abdomen) hingga
yang hilang sendiri (dinding abdomen yang menegang) dan dari yang umum
gastroenteritis hingga yang jarang (gigitan labalaba hitam). Walaupun etiologi dari
nyeri pada awalnya belum dapat ditentukan, namun mengenali kasus-kasus yang
memerlukan operasi atau yang mengancam jiwa adalah hal yang lebih penting dari
penegakkan diagnosis itu sendiri (Mahadevan, 2015).
Nyeri kolik abdomen merupakan nyeri yang dapat dilokasikan dan dirasakan
seperti ditusuk benda tajam. Mekanisme terjadinya nyeri adalah karena sumbatan,
baik parsial ataupun total dari organ tubuh berongga atau organ yang terlibat
tersebut dipengaruhi peristaltik. Nyeri abdomen berasal dari dalam organ abdomen
termasuk nyeri viseral dan dari lapisan dinding perut (nyeri somatik). Lokasi nyeri
pada abdomen bisa mengarah ke penyebab nyeri, walaupun sebagian nyeri yang
dirasakan merupakan penjalaran dari tempat lain (Barbara, 2011). Nyeri pada
penderita kolik abdomen biasanya mengeluh nyeri terasa ditusuk tusuk pada bagian
abdomen dan nyeri hilang timbul untuk itu penulis mengangkat nyeri pada pasien
kolik abdomen dikarnakan rata – rata penderita kolik abdomen mengeluh nyeri pada
daerah abdomen.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat teoritis
Untuk menambah pengetahuan dan untuk pengembangan ilmu keperawatan
medikal bedah tentang asuhan keperawatan pada klien gagal ginjal akut
dengan masalah kelebihan volume cairan agar perawat mampu memenuhi
kebutuhan dasar pasien selama di rawat di rumah sakit.
1.3.2 Manfaat Praktis
1. Praktis bagi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
pengetahuan dan manfaat kepada klien dan keluarga untuk dapat
mengetahui tentang penyakit kolik abdomen.
2. Praktis bagi pelayanan
Dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pengembangan dan pelaksanaan
praktik keperawatan dan pemecahan masalah khususnya dalam kasus
kolik abdomen.
3. Praktis bagi peneliti selanjutnya
Dapat berguna sebagai acuan atau tambahan referensi bagi peneliti
selanjutnya
1.4 Ruang Lingkup
1) Bagian awal terdiri dari halaman judul, kata pengantar, daftar isi, surat
pernyataan keaslian, lembar persetujuan, dan lembar pengesahan.
2) Bagian inti
Terdiri dari enam bab, masing-masing bab terdiri dari sub-sub berikut ini :
Bab 1 : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, mafaat, ruang lingkup dan sistematika
penulisan.
Bab 2 : Tinjauan teoritis, berisi tentang pengertian, etiologi, patofisiologi,
penatalaksanaan medis, pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,
perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi
keperawatan.
Bab 3 : Metode penelitian, berisi tentang desain penelitian, subyek
penelitian, batasan istilah, lokasi dan waktu penelitian, teknik dan instrumen
pengumpulan data, keabsahan data, dan analisis data.
Bab 4 : Tinjauan kasus, yang berisi tentang gambaran lokasi studi kasus,
pengkajian keperawatan, diagnosa Keperawatan, perencanaan keperawatan,
pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi keperawatan.
Bab 5 : Pembahasan, yang berisi tentang pengkajian keperawatan, diagnosa
Keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan
evaluasi keperawatan
Bab 6 : Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang menjawab
tujuan penulisan dan saran merupakan bentuk dari tanggapan penulis
terhadap kesenjangan teoritis dengan tinjauan kasus lapangan.
3) Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran.