Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA PEMBERIAN PENDIDIKAN


KESEHATAN KELUARGA

Dosen pengajar : Ns.Muhammad Ridlo. M.Kep

Disusun oleh :

Ariska Febriyanti

Dini Dwi Septiyani

Dian Agustin

Maria Ulfa

Nendi Baharuddin

Nurhikmah Anwar

POLITEKNIK KARYA HUSADA JAKARTA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi makalah
ini.

Depok , 03 maret 2022

Kelompok 9
Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................................

Daftar Isi ............................................................................................................................

BAB I Pendahuluan ...........................................................................................................

1.1............................................................................................................................ Latar
Belakang ..........................................................................................................
1.2............................................................................................................................ Rumusa
n Masalah .........................................................................................................
1.3............................................................................................................................ Tujuan
...........................................................................................................................
1. Tujuan Umum ............................................................................................
2. Tujuan Khusus ...........................................................................................
1.4............................................................................................................................ Manfaat
...........................................................................................................................

BAB II Tinjauan Pustaka ...................................................................................................

a. Pengertian Pendidikan Kesehatan ..........................................................................


b. Sasaran Pendidikan Kesehatan ..............................................................................
c. Metode Pendidikan Kesehatan ...............................................................................
d. Evaluasi Pendidikan Kesehatan .............................................................................

Daftar Pustaka ....................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling bergantungan. Keluarga memiliki pengaruh yang penting tehadap
pembentukan identitas individu, status kesehatan dan perasaan harga diri individu. Sistem
pendukung yang vital bagi individu adalah keluarga, dimana keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga dengan menjalankan fungsi biologi,
fungsi pendidikan, fungsi psikis, fungsi sosiokultural, serta fungsi kesehatan.
Aktivitas-aktivitas keluarga dalam menjalankan fungsi kesehatan dan kesimbangan
antara anggota keluarga tidak terlepas dari lima tugas dalam perawatan kesehatan keluarga
yaitu; mampu mengenal masalah kesehatannya, mampu mengambil keputusan yang tepat
untuk mengatasi kesehatannya, mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota
keluarga yang memerlukan bantuan keperawatan, mampu memodifikasi lingkungan sehingga
menunjang upaya peningkatan kesehatan, mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
yang ada.
Keluarga menjadi point penting dalam upaya mencapai kesehatan masyarakat secara
optimal karena memiliki keterkaitan dengan masalah kesehatan, memiliki fungsi utama
dalam masyarakat dan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. Peran keluarga
sebagai kelompok dapat melakukan aktivitas pencegahan, memelihara, menimbulkan,
memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan yang ada di dalam kelompok
/keluarga. Keluarga berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan
anggota keluarganya, yang berarti keluarga 2 menjadi faktor penentu sehat-sakitnya anggota
keluarga, yang akan berdampak pada munculnya berbagai masalah kesehatan anggota
keluarga.
Keluarga menjadi unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat
kesehatan komunitas. Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat pula.
Masalah kesehatan yang dialami oleh salah anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota
keluarga yang lain, mempengaruhi sistem keluarga, komunitas setempat bahkan komunitas
global. Dengan demikian kesehatan dan kemandirian keluarga merupakan kunci utama
pembangunan kesehatan masyarakat (Ekasari 2018).
Kementrian kesehatan melalui visinya “ Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan. Masyarakat mandiri dalam lingkup kecil dapat di artikan adalah keluarga.
Tujuan yang sejalan dengan Dinas Kesehatan melalui Renstranya tahun 2009-2014 yakni
”Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak, remaja dan lanjut usia
serta kesehatan reproduksi. Tergetan minimalnya sebesar 30% Kabupaten/Kota,
melaksanakan pelayanan kesehatan pralansia dan lansia sesuai target provinsi dan 50%
puskesmas di daerah tertinggal dan terpencil melakukan pembinaan keluarga rawan. Bentuk
pembinaannya adalah melakukan kunjungan dan kontak langsung kesasaran kegiatan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Friedman 2014 di Amerika Serikat, mengenai
efek kunjungan rumah dan intervensi perawat di banding dengan aktivitas biasa, pada
pemenuhan Activity Dayli Life dengan jumlah 499 pada lansia, bahwa terdapat penurunan
ketergantungan dalam pemenuhan ADL setelah dilakukan kunjungan rumah dan intervensi
perawat pada lansia. Lanjut usia adalah tahap akhir dari tahap perkembangan keluarga, pada
tahapan ini lansia sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya.
Unit fungsional terkecil dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga,
dimana pertisipasi anggota keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga sangat
mempengaruhi hasil dari asuhan keperawatan keluarga lansia tersebut ( Badriah 2013 ).
Selain keluarga, perawat juga memiliki peran penting yakni sebagai pendidik,
koordinator/penghubung, advokat/pelindung, pemberi pelayanan langsung, konselor, dan
modifikator lingkungan. Pemberian pelayanan keperawatan keluarga beriringan dengan tiga
tingkat pencegahan. Tingkat pertama (promotion dan primary prevention), pencegahan
tingkat kedua (secondary prevention) , maupun pencegahan tingkat ketiga (tertiary
prevention). Setiap pencegahan melibatkan keluarga sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi dari setiap pelayanan keperawatan yang diberikan pada keluarga
(Depkes RI, 2016)
Proses pelibatan keluarga sebagai bentuk tranformasi ilmu dari perawat ke keluarga,
dengan keadaan keluarga yang memiliki latar belakang masalah yang berbeda. Perbedaan
tersebut akan menentukan tingkat pencegahan yang digunakan. mulai dari promosi
kesehatan, dimana hal ini ditujukan kepada keluarga yang sehat, sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Keluarga lebih berperan aktif dalam menjaga dan
meningkatkan kesehatan anggota keluarganya. Pecegahanan kuratif, yang mana ditujukan
kepada keluarga yang mengalami sakit, sehinga intervensi yang diberikan terfokuskan untuk
menyembuhkan peyakit yang dialami oleh keluarga tersebut. Selanjutnya adalah pencegahan
tersier yang ditujukan kepada 4 keluarga yang mengalami sakit, adapun intervensi yang
diberikan terfokuskan agar tidak terjadi komplikasi dari penyakit tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja Peran keluarga dalam pemberian penndidikan kesehatan?
2. Apa saja metode pendidikan kesehatan

1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Mengetahui ada Pengaruh Penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga terhadap Tingkat
Kemandirian Keluarga dalam Perawatan Kesehatan Anggota Keluarga dalam pemberian
pendidikan kesehatan

1.3.2. Tujuan Khusus


a. Mengidentifikasi tugas penerapan asuhan keperawatan keluarga sehingga
meningkatkan kemandirian pada anggota keluarga .
b. Mengukur tingkat kemandirian keluarga dalam merawat anggota keluarga dan
pemberian pendidikan kesehatan

1.4 Manfaat
Meningkatkan pengetahuan dan memberikan informasi tentang asuhan keperawatan
keluarga terhadap pemberian pendidikan kesehatan keluarga sehingga dapat menerapkan
di masyarakat dan seupaya mungkin untuk meneyelaraskan antara teori dan praktek di
lapangan dan Sebagai salah satu informasi yang kemudian akan dipertimbangkan dalam
pengambilan kebijakan dengan meningkatkan upaya kesadaran keluarga dalam merawat
anggota keluarga.dan memberikan pendidikan kesehatan dalam kehidupan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan Kesehatan


Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku
masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Pendidikan kesehatan berupaya agar
masyarakat menyadari bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana
menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan dirinya dan kesehatan
orang 32 lain, kemana seharusnya mencari pengobatan jika sakit dan sebagainya
(Windasari, 2014).

B. Sasaran Pendidikan Kesehatan


Menurut Kemenkes (2011), jenis sasaran pendidikan kesehatan yaitu:
a. Sasaran Primer
Sasaran primer (utama) upaya pendidikan kesehatan sesungguhnya adalah pasien,
individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat.
Mereka diharapkan merubah perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan tidak sehat
menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Akan tetapi disadari bahwa
mengubah perilaku bukanlah sesuatu yang mudah.
b. Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal (misalnya
pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal (misalnya
petugas kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain-lain), organisasi kemasyarakatan
dan media massa.
c. Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang berkaitan serta
mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya.

C. Metode Pendidikan Kesehatan


Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan didasarkan pada tujuan yang akan
dicapai. Menurut Windasari (2014) beberapa metode dalam memberikan pendidikan
kesehatan yaitu:
a. Metode Ceramah Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seseorang
pembicara didepan sekelompok pengunjung.
Ada beberapa keunggulan metode ceramah :
1) Dapat digunakan pada orang dewasa
2) Penggunaan waktu yang efisien
3) Dapat dipakai pada kelompok yang besar
4) Tidak terlalu banyak melibatkan alat bantu pengajaran
b. Metode Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan di antara
tiga orang atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin.
Ada beberapa keunggulan metode kelompok :
1) Memberi kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat
2) Merupakan pendekatan yang demokratis, mendorong rasa kesatuan
3) Dapat memperluas pandangan atau wawasan
4) Problem kesehatan yang dihadapi akan lebih menarik untuk dibahas karena proses
diskusi melibatkan semua anggota termasuk orang-orang yang tidak suka
berbicara.
c. Metode Panel
Panel adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang
sebuah topik dan diperlukan tiga panelis atau lebih serta diperlukan seorang
pemimpin. Beberapa keunggulan metode panel :
1) Dapat membangkitkan pemikiran
2) Dapat mengemukakan pandangan yang berbeda-beda
3) Mendorong para anggota untuk melakukan analis
4) Memberdayakan orang berpotensi
d. Metode Forum Panel
Forum panel adalah panel yang didalamnya individu ikut berpartisipasi dalam
diskusi. Ada beberapa keunggulan metode forum panel :
1) Memungkinkan setiap anggota berpartisipasi
2) Memungkinkan peserta menyatakan reaksinya terhadap materi yang sedang
didiskusikan
3) Membuat peserta mendengar dengan penuh perhatian
4) Memungkinkan tanggapan terhadap pendapat panelis
e. Metode Permainan Peran
Permainan peran adalah pemeran sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan
tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai
bahan analisa oleh kelompok. Beberapa keunggulan metode permainan peran :
1) Dapat dipakai pada kelompok besar dan kecil
2) Membantu anggota untuk menganalisa situasi/masalah
3) Menambah rasa percaya diri peserta
4) Membantu anggota mendapat pengalaman yang ada pada pikiran orang lain
f. Metode Symposium
Symposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang
pemimpin yang mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari topik tertentu.
Beberapa keunggulan metode symposium :
1) Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil
2) Dapat mengemukakan banyak informasi dalam waktu singkat
3) Pergantian pembicara menambah variasi dan menjadikan lebih menarik
g. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan suara prosedur
atau tugas, cara menggunakan alat, cara berinteraksi serta dapat dilakukan secara
langsung atau menggunakan media, seperti radio dan film. Beberapa keunggulan
metode demonstrasi :
1) Dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan konkret
2) Lebih mudah memahami sesuatu karena proses pembelajaran menggunakan
prosedur atau tugas dengan dibantu alat peraga
3) Peserta didik dirangsang untuk mengamati
4) Menyesuaikan teori dengan kenyataan dan dapat melakukan sendiri
(rekomendasi)
D. Evaluasi Pendidikan Kesehatan
Setelah melakukan pendidikan kesehatan, untuk menilai apakah pendidikan kesehatan
yang diberikan berhasil atau tidak maka dilakukan evaluasi. Menurut Rankin & Stalling
(2001) dalam Aisyah (2010) beberapa metode evaluasi yaitu :
a. Observasi Langsung
Melihat atau mengobservasi tindakan yang dilakukan oleh sasaran terkait dengan
promosi kesehatan yang diberikan.
b. Catatan Pasien atau Observasi
Setiap kemajuan yang dialami oleh sasaran dicatat sehingga perawat dapat menilai
apakah promosi kesehatan yang diberikan berhasil atau tidak.
c. Laporan Pasien
Laporan pasien dan keluarganya dapat digunakan sebagai sumber data meskipun
objektifitasnya dipertanyakan.
d. Test
Test dilakukan sebelum dan sesudah promosi kesehatan, dilakukan untuk mengetahui
kemajuan sasaran secara kognitif.
e. Wawancara dan Pembagian Kuesioner Pasien atau keluarganya diwawancara atau
diberikan kuesioner untuk mengkaji harapan, opini, dan tingkat pengetahuannya.
Daftar Pustaka

Ekasari, M. F., Riasmini, N. M., & Hartini, T. (2018). Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia
Konsep dan Barbagai Intervensi. Malang: Wineka Media.

Badriyah, Mila. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Pustaka Setia.

Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan RI;
2016.

Windasari, 2014, Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan, Mulia Medika, Cetakan I,


Yogyakarta

KEMENKES RI, 2011, Pedoman Pelaksanaa Jaminan Kesehatan Masyarakat, Jakarta:


Kemenkes.

Rankin, S., & Stallings, K., (2001). Patient Education. Principles and Practice. 4 thedition.
Philadelphia : Lippincott Wilkams and Wilkins

Aisyah, Siti, dkk. 2010. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai