Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP

PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH

Disusun Oleh :

MUHAMMAD AFZAL
ANDRIANI
NURUL AKMAL
FARISYA AMALIA HASYATI
IQLIMAWATI
MIRAUZAH
ULFA KHAIRINA
ROSDIANA
YULIANA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah praktik
keperawatan keluarga ini yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA
SEKOLAH” dengan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu kami, sehingga kami merasa lebih ringan dan lebih mudah
menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan
masih kurang sempurna.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
mendukung dengan tujuan untuk menyempurnakan makalah ini.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan penulisan...........................................................................................1
C. Rumusan Masalah.........................................................................................2
D. Metode Penulisan..........................................................................................2
E. Sistematika Penulisan...................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................................3
A. Konsep dasar Keluarga.................................................................................3
B. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah.....7
C. Tugas-tugas perkembangan keluargadengan anak sekolah..........................9
D. Asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia sekolah...........................10
E. Rencana Asuhan Keperawatan....................................................................12
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.BDENGAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH...........................................................................14
A. PENGKAJIAN............................................................................................14
B. PEMERIKSAAN FISIK.............................................................................23
C. MASALAH YANG MUNCUL..................................................................25
D. Analisa data.................................................................................................26
E. SKORING...................................................................................................27
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS....................29
G. RENCANA TINDAKAN........................................................................29
I. PELAKSANAAN DAN EVALUASI........................................................30
BAB V PENUTUP..........................................................................................................................33
A. Kesimpulan................................................................................................33
B. Saran..........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................34

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan
perawat untuk mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun
sakit yang berada dalam satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang
berikatan dengan tali perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya
baik anak kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
secara Bio-Psiko -Sosio-kultur-spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi
untuk menuruskan kelangsungan menambah SDM.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah
satunya adalah Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia Sekolah, tahap ini
dimulai sejak anak berusia 6-12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyai
tugas untuk menghadapi pisah dengan anaknya dan melepaskan anknya karena
anak usia prasekolah ini akan lebih senang bergaul dan bermain dengan teman
sebaya. Pada tahap ini juga keluarga mempunyai tahap perkembangan untuk
mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan meningkatkan prestasi anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat
memberikan perawatan dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga,
apakah keluarga sudah memenuhi tugas perkembangan anak pada usia ini atau
belum, serta mejelaskan kepada keluarga tugas perkembangan anak usia sekolah,
selain itu perawat juga melakukan pengkajian disekitar lingkungannnya, apakah
tempat keluarga yang ditempati keluarga layak untuk ditempati atau tidak, serta
melakukan perawatan dan memberi solusi kepada keluarga untuk mencegah
terjadinya penyakit

B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan
mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan
keparawatannya

1
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia
sekolah
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap perkembangan
anak usia sekolah

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar askep keluarga anak usia sekolah?
2. Bagaimana pengkajian keperawatanya?
3. Bagaimana diagnosa keperawatannya?
4. Bagaimana intervensi,implementasi dan evaluasinyA?

D. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode diskritip melalui pendekatan
studi kasus yang meliputi pengumpulan data, analisa data, dan menarik
kesimpulan. Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan
sumber-sumber lain yang berhubungan dengan judul dan permasalahan.

E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan : Terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode
Penulisan dan Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis : Terdiri dari konsep dasar keluarga, konsep dasar
keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah, dan tugas
perkembangan kelurga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
BAB III Askep : Terdiri dari asuhan keperawatan keluarga dengan tahap
perkembangan anak usia sekolah yang terdiri dari : Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
BAB IV Penutup : terdiri dari Kesimpulan dan Saran

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Keluarga


1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta social individu-indidu yang didalamnya dilihat dari
interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan
hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta empertahankan kebudayaan. ( Salvicion G.
Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989 ).
2. Fungsi Keluarga Menurut Friedman, (1987).
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi
internal keluarga yang merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota keluarga
mengembangkan ganbaran dirinya yang positif, peranan yang dimiliki
dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi Social
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang
dilalui individu yang menghasilkan interaksi social dan melaksanakan
perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu
melakukan sosialisasi dimana anggota keluarga belajar disiplin norma

3
keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga. Selanjutnya individu
maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti
makanan, pakaian, perumahan dan lain-lain.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan
makanan, pakaian, perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan
atau pemeliharaan kesehatan yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga dan individu. ( Zaidin Ali, 1999 ).
3. Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan
tinggal alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
c. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan
anak-anak yang masih bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu
rumah yang sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Kseluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing
membawa anak dari hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family

4
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu, anak
dalam satu rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.
4. Tingkat Perkembangan Keluarga
Terdapat delapan tahap tingkat perkembangan keluarga menurut Friedman, ( 1998
):
a. Tahap I : Keluarga Pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap
pernikahan). Tugasnya adalah :
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)
b. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai
umur 30 bulan). Tugasnya adalah :
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan).
2) Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga
3) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran orang tua, kakek dan nenek.
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2
hingga 6 tahun). Tugasnya adalah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah
2) Mensosialisasikan anak.
3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak-anak yang lain.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan
perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga
(keluarga besar dan komunitas).

5
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga
13 tahun). Tugasnya adalah :
1) Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik anggota keluarga.
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20
tahun). Tugasnya adalah :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
f. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak
pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru
yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun
istri.
g. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya
adalah :
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan Kesehatan.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para
orang tua lansia dan anak-anak.
3) Memperkokoh hubungan perkawinan.
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk
kepada keluarga yang berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang
sudah meninggal dunia). Tugasnya adalah :
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan

6
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan
integrasi hidup).
5. Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan
Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :
1) Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanya
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
3) Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-
lembaga Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-
fasilitas Kesehatan yang ada.

B. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah


Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai
masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota maksimum dan hubungan keluarga
diakhir tahap ini ( Duval, 1977 ).
Pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini anak-anak
mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-masing, disamping kegiatan-
kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua
sendiri. Setiap orang menjalani tugas-tugas perkembangannya sendiri-sendiri,
sama seperti keluarga berupaya memenuhi tugas-tugas dan perkembangannya
sendiri.
Menurut Erikson (1950)orangtua berjuang dengan tuntutan
ganda yaituberupaya mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya
(tugas perkembangan generativitas) danmemperhatikan perkembangan mereka
sendiri, sementara anak-anak usia sekolah bekerja untuk mengembangkan sense of

7
industry–kapasitas untuk menikmati pekerjaan dan mencoba mengangkis perasaan
rendah hati.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah
dengan atau lebih sederhana membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan
dengan teman sebaya dan kegiatan-kegiatan di luar rumah akan memainkan
peranan yang lebih besar dalam kehidupan anak usia sekolah. Tahun-tahun ini
dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada juga kekuatan-kekuatan
yang secara perlahanmendorong anak tersebut pisah dari keluarga sebagai
persiapan menuju masa remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di luar anak
mereka akan merasa lebih mudah membuat perpisahan yang perlahan-lahan. Akan
tetapi, dalam contoh-contoh dimana peran ibu merupakan central dan satu-satu
nya peran yang signifikan dalam kehidupan wanita, maka proses pisah ini
merupakan sesuatu yang menyakitkan dan dipertahankan mati-matian.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari
komunitas diluar rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar
keluarga yang mengharuskan anak-anak mereka menyesuaikan diri dengan
standar-standar komunitas bagi anak. Hal ini cendrung mempengaruhi keluarga-
keluarga kelas menengah untuk kelas menengah menekan nilai-nilai tradisional
pencapaian dan produktivitas, dan menyebabkan sejumlah keluarga dari kelas
pekerja dan banyak keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik dengan
sekolah dan/atau nilai-nilai komunitas.
Kecacatan pada anak-anak akan ketahuan selama periode kehidupan anak.
Para perawat sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek penglihatan,
pendengaran, wicara, selain sulit belajar gangguan tingkah laku, dan perawatan
gigi yang tidak adekuat, penganiayaan anak , penyalahgunaan zat, dan penyakut-
penyakit menular (Edelman dan Mandle, 186). Bekerja dengan keluarga dengan
peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang kesehatan, selain untuk
memulai rujukan yang layak untuk skrining lanjutan, membutuhkan energi yang
sangat banyak dari seorang perawat sekolah. Ia juga bertindak sebagai narasumber
bagi guru sekolah, memungkinkan guru mampu menangani kebutuhan-kebutuhan
kesehatan individu atau yang telah lazim dari siswa-siswa secara efektif. Ada
banyak keadaan cacat yangterdeteksi selama tahun-tahun sekolah,

8
termasuk epilepsi, serebral palsi, reterdasi mental, kanker,kondisi ortopedik.
Fungsi utama perawat kesehatan disini disampingfungsi rujukan, mengajar,
danmemberikan konseling kepada orangtua mengenai kondisi tersebut akan
membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang merugikan dari
cacat tersebut pada keluarga dapat diminimalkan.
Bagi anak-anak dengan masalah tingkah laku, perawat keluarga di sekolah,
klinik, kantor dokter, dan lembaga-lembaga komunitas harus mengupayakan
keterlibatan orangtua secara aktif. Memulai rujukan untuk konseling/terapi
keluarga sering amat bermanfaat dalam membantu keluarga agar sadar akan
masalah-masalah keluarga yang mungkin mempengaruhi anak usia sekolah secara
merugikan. Jika orangtua dapat menata kembali masalah tingkah laku anak
sebagai sebuah masalah keluarga dan berupaya mencari resolusi dengan fokus
baru tersebut, akan tercapai lebih banyak fungsi-fungsi keluarga dan tingkah laku
anak yang sehat (Bradt, 19888).
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua Orangtua, dan Tugas-
Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah.
Tahap Siklus Kehidupan Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga
Keluarga
Keluarga dengan anak usia 1. Mensosialisasikan anak-anak, termasuk
sekolah meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan.
3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga.
Sumber : Carter & McGoldrick (1988), Duvall & Miller (1985)

C. Tugas-tugas perkembangan keluargadengan anak sekolah


Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam mensosialisasikan
anak pada saat ini meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah.Tugas keluarga
yang signifikan lainnya adalah mempertahankan hubungan perkawinan yang
bahagia. Sekali lagi dilaporkan bahwa kebahagiaan perkawinan selama tahap ini

9
menurun. Dua buah penelitian yang besar menguatkan observasi ini ( Burr, 1970 :
Rollins dan Feldman, 1970). Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan
mendukung hubungan suami istri merupakan hal yang vital dalam bekerja dengan
keluarga dalam anak usia sekolah.

D. Asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia sekolah


a. Pengkajian
1. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan materi
askep keluarga).
2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
3. Identitas anak
4. Riwayat kehamilan dan persalinan
5. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
6. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari
7. Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang
telah dicapai)
8. Pemeriksaan fisik
9. Lengkapi dengan pengkajian focus :
1) Bagaimana karakteristik teman bermain
2) Bagaimana lingkungan bermain
3) Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
4) Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah
sarana yang dimilikinya
5) Bagaimana temperamen anak saat ini\
6) Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang
7) Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak
8) Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
9) Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah
10) Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekola
11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat
bermain
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini

10
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
15) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
b. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia anak
2. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima
tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan
memfasilitasi perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan
yaitu :
1) Masalah aktual/risiko
a. Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan
tubuh.
b. Menarik diri dari lingkungan social
c. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
d. Mudah dan Sering marah
e. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang
dibebankan
f. Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga
g. Keengganan melakukan kewajiban agama
h. Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
i. Gangguan komunikasi verbal
j. Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang
digunakan untuk bermain)
2) Potensial atau sejahtera
a. Meningkatnya kemandirian anak
b. Peningkatan daya tahan tubuh
c. Hubungan dalam keluarga yang harmonis
d. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya
e. Pemeliharaan kesehatan yang optimal

11
E. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anak yang sakit
Tujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan dukungan
yang adekuat
Intervensi :
 Diskusikan tentang tugas keluarga
 Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat anggota
keluarga sakit
 Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga
 Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya
pertolongan yang telah dilakukan
 Ajarkan cara merawat anak dirumah
 Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga
2. Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya
Tujuan : Ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi :
 Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
 Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga
 Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
 Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak
 Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikanmasalah.
 Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah
 Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau membaut
alternative
3. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis
Intervensi :

12
 Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada keluarga
 Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya
 Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia
sekolah)
 Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa
menimbulkan masalah.

13
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.BDENGAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH

A. PENGKAJIAN
1. INDENTITAS UMUM KELUARGA
a. INDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama : Tn. A
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pendidikan : SMA
Perkerjaan : Kariawan Swasta
Alamat : Jln. Kutilang B E 5
2. KOMPOSISI KELUARGA
No Nama L/P Umur Hub. Perkerjaan Pendidikan
Klg
1 Tn A L 31 suami Swasta SMA
2 Ny B P 30 Istri Swasta SMA
3 An C L 6 anak pelajar SD

14
3. GENOGRAM

Tn. A Ny. B

An. C

Keterangan :
: Keturunan/anak
: Laki-laki
: Menikah
: Perempuan

: Klien : Tinggal serumah

4. TYPE KELUARGA
Jenis Type Keluarga : keluarga “Nuclear Family”
Masalah Yang terjadi dengan type tersebut : keluarga saat ini belum bisa
sepenuhnya mengajarkan anak bagaimana cara bersosialisai dengan
lingkungan dan membantu anak menyelesaikan tugas sekolahnya
5. SUKU BANGSA
a. Asal Suku Bangsa : Tn. A dan Ny. B sama-sama berasal dari suku
melayu. Mereka bisa menerima kebiasaan mereka satu sama lain dan
mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada perbedaan
yang terlalu mencolok untuk memicu perselisihan.
b. Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan
Ketika sakit keluarga percaya tidak boleh untuk potong kuku.
6. AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMEPENGARUHI
KESEHATAN

15
Agama Tn. A dan Ny. B adalah Islam, TnA dan Ny. B selalu
berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di
rumah dengan anak mereka An C, yang sebelumnya sudah di masukkan ke
TPA untuk belajar agama, seperti sholat dan baca tulis Al-Quran, kecuali
jika Tn. A dan Ny. B sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri-
sendiri di tempat kerja.
7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
a. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. A Ny B
b. Penghasilan : Rp. 1.500.000,00 – Rp 3.000.000,00 / bulan
c. Upaya lain : tidak ada
d. Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : motor 2
buah.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan setiap bulannya
sekitar 2 juta, sudah termasuk untuk kebutuhan makan sehari hari,dan
jajan An C juga pembayaran sekolah An C.
8. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Keluarga kadang-kadang berekreasi diakhir pekan, dengan mengunjungi
rumah orang tua yang berbeda kota, dari mempawah ke pontianak.
9. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. B
memiliki satu orang anak berumur 6 tahun yang baru masuk SD tahun
ini, dan berencana untuk memiliki anak lagi, jadi keluarga Tn. A dan
Ny. B berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan
kendalanya : Saat ini keluarga Tn. A dan Ny B sebagai keluarga yang
memiliki satu anak yang baru saja masuk SD belum tahu bagaimana
cara yang tepat dalam mengajarkan anak bergaul, karena Ny B selalu
khawatir jika anaknya ingin bermain diluar rumah, dan Ny B serta Tn
A, juga jarang sekali memiliki waktu untuk membantu anak dalam
mengerjakan PR dari sekolah, karena waktu kerja mereka yang kadang
jika lembur sampai larut malam. kadang anak dititipkan dirumah

16
tetangga yang sudah dianggap sebagai keluarga jika Tn A dan Ny B
ada kerja lembur, yang kadang pulangnya pukul 21.00.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn A , dan Ny B serta An C tidak ada yang menderita penyakit
berat, hanya kadang terkena flu, atau pusing kepala biasa.
b. Riwayat penyakit keturunan
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat
yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di
rumah yang lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. A tidak ada
yang memilki penyakit kronis maupun penyakit keturunan.
c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

No Nama BB Umur Keadaan Imunisasi Masalah kesehatan Tindakan


kesehatan (BCG/POLIO/DP yang
T/HB/CAMPAK) dilakukan
1 Tn.A 55kg 31th - Lengkap Tn. A mengatakan Minum
bahwa biasanya dia vitamin dan
merasa lelah susu
setelah bekerja
dengan jam lembutr
2 Ny. B 50kg 30 th - Lengkap Ny. B kadang Minum susu
merasa sangat lelah
jika ssetelah pulang
kerja harus
membereskan
rumah lagi
3 An. C 24kg 6 th - Lengkap Ny. B mengatakan Berobat ke
anaknya jarang dokter
sakit kalaupun sakit
hanya seperti flu
dan demam itupun
tidak sering

d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Ny. A


jika dirinya sakit dan keluarga sakit, mereka langsung berobat
kedokter, selain tempat praktek dokter yang tidak jauh, juga jarak
rumah sakit yang tidak jauh.
e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

17
Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah
saja
Ny. B : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah
An C : jarang sakit, kalau pun sakit hanya flu biasa
10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
1) Luas rumah : 8 x 7 meter
2) Type rumah : permanen
3) Kepemilikan : pribadi
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 2 buah kamar tidur
5) Ventilasi/jendela : Ada 8 ventilasi yang terdapat di dalam rumah
6) Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, ruang tengah/ keluarga,
dapur, wc/toilet, 2 Kamar tidur.
7) Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 1,5 meter dari
rumah
8) Sumber air minum : air galon yang dibeli dari toko penyedia
minuman isi ulang
9) Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi yang
bersatu dengan WC, dengan kloset jongkok.
10) Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah
sejauh 600 meter
11) Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu
terjaga karena setiap bulannya masyarakat selalu mengadakan
gotong royong untuk membersihkan lingkungan.
12) Keadaan didalam rumah :Rumah Keluarga Ny.B dan Tn. A
tinggal dirumah sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan
rumah permanen dengan status kepemilikan milik pribadi Tn. A.
Luas rumah kurang lebih 56 m2. Lantai rumah menggunakan
marmer kecuali dapur yang masih menggunakan papan. Rumah
memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam
rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup gelap karena
jendela-jendelanya tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu

18
tertentu saja jika ada orang di rumah. Menurut Ny. B karena
mereka sering keluar kerja sampai sore jadi jendela jarang dibuka.
Penerangan di malam hari menggunakan listrik. Secara umum
ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang akibat ventilasi
yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum kebersihan
rumah baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang teratur
terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
13) Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang cukup
luas dan ditanami pohon kelapa, mangga, dan bunga bunga.
Kebersihan pekarangan secara umum baik. Keluarga
memanfaatkan PDAM untuk sumber air bersih. Keluarga
memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke selokan
perumahan yang mengalir diparit. Keluarga juga telah memiliki
jamban jenis leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan
septic tank di ujung rumah dengan jarak lebih dari 10 m dari
sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup. Dalam
pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya memiliki tempat
penampungan berupa lobang yang terdapat di pekarangan
samping rumah dan jika sudah penuh biasanya di bakar. Lubang
dalam keadaan terbuka. Secara umum kebersihan rumah cukup.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT dan
pengajian setiap seminggu sekali.
2) Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang
menginap harus lapor RT / RW
3) Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas adalah melayu.
4) Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. B selama ini
keluarganya sering mengunjungi sanak saudara.
5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat : Menurut Ny. B dalam keluarganya ataupun keluarga
suaminya tidak terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan
khusus dan biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu

19
seperti lebaran. dan kadang pergi ke pesta ulangtahun teman
anaknya jika An C diundang kepesta Ultah.
6) System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak
terdapat anggota keluarga yang sakit, An C sebagai penyemangat
jika merasa lelah bekerja. Hubungan satu anggota keluarga
dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong
menolong.
11. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. B dalam keluarganya
berkomunikasi biasa menggunakan bahasa melayu, dan An C juga
terbiasa dengan bahasa melayu.
b. Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga
Tn. A dan Ny. B selalu memutuskan secara bersama-sama atau
musyawarah. An C jarang diikut sertakan jika memang itu
menyangkut masalah keluarga, karena An C dianggap mash trlalu
kecil. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika
mereka bermusyawarah.
c. Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam
keluarga Ny. B, Tn. A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari
nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. B yang turut bekerja
membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya
sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya dan
anaknya di rumah. An C sebagai seorang anak yang saat ini tugasnya
hanya belajar.
d. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat melayu
dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang
dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri.
Selama ini dirinya anak dan suaminya makan bersama kalau malam
hari, An C sudah tidur saat Tn A pulang kerja.

20
12. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif : Tn A dan Ny B, juga An C, belum bisa melakukan
peran mereka masing masing secara sempurna, Tn A dan Ny B belum
bisa membagi waktu untuk peran sebgai orang tua anak usia sekolah.
b. Fungsi sosialisasi : Hubungan antara dirinya dengan suaminya serta
anaknya sampai sejauh ini baik hanya saja Ny B sering mendapat
laporan dari sekolah maupun tempat TPA kalau An C kurang aktif dan
terlihat takut jika bermain bersama teman-temannya.
c. Fungsi perawatan kesehatan :
1) Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi
keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi
keluarga terhadap masalah) : Menurut Ny. B keluarga jarang
terkena sakit yang parah, hanya masalah flu biasa dan kelelahan
saja yang biasa dialami keluarga.
2) Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah
kesehatan yang sedang dialami : Sejauh ini keluarga hanya
membawa anggota keluarga yang sakit ke dokter ataupun rumah
sakit, dan minum vitamin juga susu untuk mengatasi lelah.
3) Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan : ke tempat praktek
dokter dan juga kerumah sakit.
4) Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah
timbulnya masalah kesehatan : Menurut keluarga makan teratur
dan istirahat yang cukup banyak membantu dalam menjaga
kesehatan dan mencegah penyakit.
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : keluarga berencana untuk memiliki
satu anak lagi
2) Keterangan lain : Saat ini Ny. B menggunakan alat kontrasepsi,
suntikan setiap 3 bulan sekali, perencanaan memiliki anak
secepatnya karena An C juga sudah besar, dan berencana
memiliki 2 anak saja.

21
e. Fungsi ekonomi
Ny. B mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. A dan
kebutuhan An C
13. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek : Menurut Ny. B dirinya tidak tahu dari pihak
suaminya apakah sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi
dari dirinya yang jadi stressor adalah takut kalau An C sering ditinggal
sendirian dirumah, takut jika salah pergaulan. dan An C juga sering
mengatakan susah mengerjakan tugas sekolah, dan tidak bisa
menyelesaikannya.
b. Sressor jangka panjang
Ny B mengatakan takut jika masalah ini berlarut larut akan membuat
anak mereka merasa tidak disayang oleh ke dua orang tuanya.
c. Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu
diselesaikan dengan diskusi.
d. Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. B lebih banyak
bertanaya pada guru An C bagaimana perkembangan anaknya, dan
selalu meminta bantuan tetangga agar melihatkan anaknya dan
menghubunginya jika terjadi apa apa pada anaknya ketika dia sedang
bekerja.
14. KEADAAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi : biasanya Ny B selalu memasak sayur dan lauk – pauk
serta menyukai makanan yang pedas, dan ayam goreng kesukaan An C.
15. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan selalu
dalam keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas
kesehatan yang datang ke rumahnya keluarga mengharapkan supaya
petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat
dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat

22
membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya untuk
mendidik anaknya agar bisa bersosialisasi dengan lingkungan.
B. PEMERIKSAAN FISIK

Nama anggota keluarga


No Pemeriksaan Tn. A Ny. B An. C
Fisik
1 Keadaan
Umum : 55kg 50 kg 20 kg
BB 165 cm 155 cm 120 cm
TB
2 Kepala :
 Rambut  Ikal, hitam,  Lurus, hitam,  Lurus, hitam,
dan bersih halus dan halus dan
 Mata bersih bersih
 Konjungvita  Konungvita  Konungvita
anemis, anemis, anemis,
scleraan scleraan scleraan
 Hidung ikterik, ikterik, ikterik,
penglihatan penglihatan penglihatan
baik baik baik

 Mulut  Sinusitis(-),P  Sinusitis(-),P  Sinusitis(-),P


olip (-), olip (-), olip (-),
penciuman penciuman penciuman
baik (-) baik (-) baik (-)
 Telinga
 Mulut bersih  Mulut bersih  Mulut bersih
mukosa mukosa
lembab, lidah lembab,
bersih, gigi lidah bersih,
cukup gigi cukup

 Pendengaran  Pendengaran  Pendengaran


baik, serumen baik, baik,
(-) serumen (-) serumen (-)
3 Leher :
 JVP  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
 Kelenjar  Pembesaran  Pembesaran  Pembesaran
tiroid vena vena vena
jubularis (-) jubularis (-) jubularis (-)
pembengkak pembengkak pembengkak
an (-) an (-) an (-)
4 dada :
Mamae
 Inspeksi  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
pembengkak pembengkak pembengkaka

23
an, simetris an, simetris n, simetris
antara kiri antara kiri antara kiri
dan kanan dan kanan dan kanan

 Palpasi  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada


pembengkak pembengkak pembengkaka
an an n
Paru

 Inspeksi  Saat  Saat bernafat


bernafat tidak  Saat bernafat
tidak menggunaka tidak
menggunaka n otot menggunaka
n otot bantuan n otot
bantuan pernafasan bantuan
pernafasan pernafasan

 Palpasi  Tidak ada


pembengkak  Tidak ada
an(-) pembengkak  Tidak ada
an(-) pembengkaka
 Perkusi  Tidak ada n (-)
penimbunan  Tidak ada
cairan  Tidak ada penimbunan
penimbunan cairan
 Auskultasi cairan
 Bunyi nafas
 Bunyi nafas  Bunyi nafas veskuler, RR
veskuler, veskuler, RR Normal
Jantung : RR Normal Normal
 Palpasi

 Letak  Letak normal


 Perkusi normal ics ics 2 dan 3-4
 Auskultasi  Letak 2 dan 3-4 dan 6
normal ics 2 dan 6
dan 3-4 dan  Irama teratur,
6  Irama suara
teratur, suara tambahan
 Irama tambahan tidak ada TD:
teratur, tidak ada 100/70
suara TD: 110/70 mmHg
tambahan mmHg
tidak ada
TD: 120/70
mmHg

24
5 Abdomen :
 Inspeksi  Simetris,  Simetris,  Simetris,
warna warna warna
normal,asite normal,asites normal,asites(
s(-) (-) -)
 Palpasi  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan benjolan benjolan

 Auskultasi  Bisisng usus  Bisisng usus  Bisisng usus


(+) (+) (+)
 Perkusi
 Organ pada  Organ pada  Organ pada
abdomen abdomen abdomen
normal normal normal

6 Genetalia : - - -
7 Ekstremitas
bawah :  berfungsi  berfungsi  berfungsi
 Inspeksi dengan baik dengan baik dengan baik
 reflek  reflek patella  reflek patella
 Perkusi patella (+) (+) (+)

C. MASALAH YANG MUNCUL


a. Daftar masalah pengkajiaan khusus berdasarkan 5 tugas keluarga dengan
diagnosa kekurangan pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga anak
usia sekolah.

N KRITERIA PENGKAJIAN
O
1 Mengenal Masalah - Keluarga belum bisa mengenal masalah
2 Mengambil - Keluarga belum bisa mengambil keputusan
Keputusan yang tepat yang tepat.
3 Merawat anggota - Dalam hal ini tugas dalam merawat anggota
keluarga yang sakit keluarga yang sakit dilakukan oleh pasangan
ataupun punya yang tidak sakit serta merawatnya hingga
masalah sembuh. Dan jika anak yang sakit ke dua
orang tua ini merawat anaknya
4 Memodifikasi - -
lingkungan
5 Memanfaatkan - jika ada keluarga yang sakit keluarga
sarana kesehatan langsung berobat ke dokter

25
b. Daftar masalah pengkajian khusus berdasarkan 5 tugas keluarga dengan
diagnosa ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah

N KRITERIA PENGKAJIAN
O
1 Mengenal Masalah - Ny B dan TN A mampu mengenal masalah
ketika anak nya sulit dalam menyelesaikan
tugas sekolah, karena sering diungkapkan
kepada mereka.
2 Mengambil - Ny B danTn A sudah mengambil keputusan
Keputusan yang tepat untuk meluangkan waktu menemani anak
belajar dirumah
3 Merawat anggota - -
keluarga yang sakit
ataupun punya
masalah
4 Memodifikasi Ny. B memodifikasi lingkungan dengan cara
lingkungan menempatkan meja belajar anaknya di ruang kumpul
keluarga.
5 Memanfaatkan - Ny. B cukup baik memanfaatkan sarana
sarana kesehatan prasarana kesehatan dengan baik karna jarak
rumah ke klinik atau pun Rumah sakit cukup
terjangkau

D. Analisa data
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 Ds : Ketidak berdayaan Disfungsi tugas
 An. C mengerjakantugas perkembangan keluarga
mengatakan sekolah pada anak usia sekolah.
bahwa tidak bisa
mengerjakan
pekerjaan rumah
yang diberikan
guru sekolah.
 NyB mengatakan
tidak pernah
menemani anak
belajar
Do :
 Ny.B tampak
menyesal saat
dilakukan Kurang pengetahuan Ketidakmampuan
pengkajian tentang tugas keluarga mengenal
Ds : perkembangan masalah tugas
 Ny.B mengatakan keluarga dengan anak perkembangan
2 tidak tahu apa-apa usia sekolah keluarga dengan anak
saja tugas yang usia sekolah

26
harus dipenuhi
untuk
keluarganya.
Do :
 Saat dilakukan
pengkajian ibu
klien tampak
bingung ketika
ditanya peran apa
yang
dilakukannya.

E. SKORING
1. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolahbd. disfungsi tugas
perkembangan keluarga pada anak usia sekolah.

KRITERIA SKOR Hasil Skoring BOBOT Pembenaran

SIFAT MASALAH 2/3 x 1 = 2/3 1 Sifat masalah ini


o Tidak sehat 3 termasuk
o Ancaman 2 situasimengancam
kesehatan 1 kesehatan, karena jika
o Krisis atau dibiarkan terus
keadaan mennerus anak akan
sejahtera merasa bahwa dia gagal
dan tidak seperti teman
sebayanya
KEMUNGKINAN 2 Karena orang tua sangat
MASALAH DAPAT 2/2 x 2 = 1 menyesal dengan
DIUBAH 2 perbuatana mereka
o Dengan Mudah 1
o Hanya Sebagian 0
o Tidak dapat
POTENSIAL 3/3 x 1 = 1 1 Karena orang tua disini
MASALAH DAPAT seharusnya lebih banyak
DICEGAH 3 berinteraksi dengan
o Tinggi 2 anak
o Cukup 1
o Rendah
MENONJOLNYA ½x1=½ 1 Masalh memang perlu
MASALAH 2 ditangani. tapi sifat
o Masalah berat, masalah ini tidak gawat,
harus segera 1 dan bisa diselesaikan
ditangani secara bertahap.
o Ada masalah, 0

27
tapi tidak perlu
segera ditangani
o Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 2/3 + 1 + 1 + ½ =3,1

2. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluargadengan anak usia


sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.

KRITERIA SKOR Hasil Skoring BOBOT Pembenaran


SIFAT MASALAH 2/3 x 1 = 2/3 1 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 termasuk
o Ancaman 2 situasimengancam
kesehatan 1 kesehatan, karena jika
o Krisis atau dibiarkan terus menerus
keadaan perkembangan keluarga
sejahtera akan terhambat.
KEMUNGKINAN 2/2 x 2 = 1 2 Latar belakang
MASALAH DAPAT pendidikan Tn.
DIUBAH 2 Adan Ny. B adalah
o Dengan Mudah 1 SMA, sehingga
o Hanya Sebagian 0 memudahkan untuk
o Tidak dapat menerima informasi dan
penjelasan

POTENSIAL 3/3 x 1 = 1 1 Karena Tn A dan Ny. B


MASALAH DAPAT sering
DICEGAH 3 mengunjungi orang
o Tinggi 2 tua dan keluarga yang
o Cukup 1 sudah berpengalaman
o Rendah memiliki anak sehingga
keluarga dapat bertanya
apa yang seharusnya
dilakukan.
MENONJOLNYA 1 Masalah memang perlu
MASALAH ½x1=½ ditangani. tapi sifat
o Masalah berat, masalah ini tidak gawat,
harus segera 2 dan bisa diselesaikan
ditangani secara bertahap.
o Ada masalah, 1
tapi tidak perlu

28
segera ditangani 0
o Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 2/3+1+1+1/2 = 3,2

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS

Dx 1 : Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga Tn. A


dengan anak usia sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.

G. RENCANA TINDAKAN

No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan

Tujuan dan Tindakan keperawatan Rasional


kriteria hasil

1 Kurang Keluarga  Kaji tingkat  Untuk


pengetahuan
memahami pengetahuan mengetahui
tentang tugas
perkembangan tentang tugas keluarga tentang sampai dimana
keluarga Tn. A
perkembangan tugas pengetahuan
dengan anak usia
sekolah b.d keluarga anak perkembangankelu keluarga dalam
ketidakmampuan
usia arga dengan anak menjalankan
keluarga
mengenal sekolahdengan usia sekolah peranya masing-
masalah tugas
kriteria hasil :  Jelaskan tentang masing
perkembangan
keluarga dengan tugas  Agar keluarga
anak usia  keluarga
perkembangankelu lebih
sekolah. mengetahui
Ds : arga dengan anak mengetahui
 An.C tugas
usia sekolah tentang tugas
mengatakan perkembang
bahwa tidak perkembangany
bisa an pada usia
a masing-
mengerjakan sekolah.
pekerjaan masing
rumah yang
diberikan

29
guru sekolah
 NyB
mengatakan
tidak pernah
menemani
anak belajar

Do :
 Ny B tampak
menyesal saat
dilakukan
pengkajian

Dx 2 : Ketidak berdayaan An.C mengerjakan tugas sekolah pada keluarga Tn A


denagn tahap perkembangn keluarga usia sekolaha b.d disfungsi tugas
perkembangan keluarga pada anak usia sekolah.

H. RENCANA TINDAKAN

No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan


Tujuan dan Tindakan Rasional
kriteria hasil keperawatan
1 Ketidakberdayaan Perilaku  kaji apa  Agar perawat
mengerjakan tugas kesehatan penyebab dapat
sekolah b.d kurangya ancaman terjadinya menetapkan
interaksi interpersonal berkurang masalah. intervensi yang
ditandai dengan dengan kriteria  diskusikan tepat atas masala
Ds : hasil : kepada  menggali lebih
 AnCmengatakan  Anak bisa keluarga apa dalam
bahwa tidak bisa mengerjakan yang menjadi permasalahan
mengerjakan tugas kendala utama  Membantu
pekerjaan rumah sekolah. yang dirasakan mengatasi
yang diberikan  Orang tua keluarga masalah keluarga
guru sekolah. ada waktu hingga
 NyB mengatakan untuk permasalahan
tidak pernah menemani muncul
menemani anak anak belajar.  bantu kelurga
belajar dengan
Do : mendiskusian
Ny B tampak menyesal kepada
saat dilakukan keluarga cara
pengkajian cara untuk
memanajemen
waktu agar

30
kebutuhan
akan perhatian
tercukupi

I. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

No Pelaksanaan Evaluasi
Dx
1  Kaji tingkat pengetahuan S: Keluarga mengatakan belum mengetahui
keluarga dan tentang tugas kalau ada tugas keluarga untuk anak usia
perkembangan keluarga sekolah
dengan tingkat usia sekolah O: Keluarga tampak serius
A: Pengetahuan keluarga tentangtugas
 Diskusikan dengan keluarga tidak ada.
keluarga tentang tugas P: Merencanakan untuk mendiskusikan
perkembangan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga
S: keluarga mengatakan bahwa selama ini
banyak sekali tugas keluarga yang belum
terpenuhi
O: Keluarga tampak antusias
A: Pengetahuan keluarga tentangtugas
perkembangan keluarga meningkat
P: Rencanakan pertemuan berikutnya
untuk evaluasi
 Minta keluarga untuk S: Keluarga mampu mengulangi informasi
menjelaskan kembali yang telah disampaikan oleh perawat pada
informasi yang telah pertemuan sebelumnya, dan berencana untuk
disampaikan konsultasi dengan baik dengan perawat
maupun keluarga untuk menjalankan
tugasnya
O: Keluarga tampak antusias
A: Pengetahuan keluarga meningkat
P: Rencanakan untuk pertemuan
berikutnya evaluasi dan terminasi

Dx  Kaji apa penyebabterjadinya S: keluarga mengatakan hal itu terjadi


2 masalah karena keluarga tidak mampu untuk
membagi waktu, dan tidak memikirkan hal
itu bisa menjadi berbahaya
O: Keluarga tampak menyesal, Ny B
menagis
A: Keluarga mengambil keputusanuntuk
berubah
 mengajarkan cara P: kontrak untuk mendiskusikan kepada
memanajemen waktu keluarga, bagaimana cara untuk
memanajemen waktu

31
 Dampingi keluarga saat S:merasa terbantu, dan mendapatkan
mendampingi anak belajar gambaran untuk mengatasi masalah
dirumah O: antusias
A: keluarga akan melakukan cara
memanjemen waktu
P:evaluasi
S: merasa senang karena bisa membatu anak
mengerjakan tugas sekolah
O:Tampak puas
A:keluarga akann selalubmendampingi anak
belajar dirumah
P:hentikan tindakan

32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang terdiri dari suami,
istri dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi, Keluarga
juga merupakan pusat perkembangan anak untuk dapat berkembang dengan baik
atau tidak, keluarga yang baik dapat mendukung anak dapat berkembangan baik
pula.
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai tugas
perkembangan, yaitu : mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan prestasi
sekolahnya, meningkatkan kominikasi terbuka agar anak mau bercerita tentang
pengalaman yang dialaminya, selain itu orang tua juga harus bisa melepaskan
anak-anaknya utuk bisa bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih
senang untuk bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah
dengan anaknya untuk sementara waktu.
Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan keterampilan yang baik dalam
berkomunikasi, skill keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang tepat sehingga
proses keperawatan dapat diterapkan dengan baik.

B. Saran
1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan
apakah keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia
sekolah atau belum.
2. Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah
keluarga, maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan tidak melangkahi profesionalitas berkerja dan selalu
menghormati privasi yang klien miliki
3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu
untuk melakukan rencana asuhan keperawatan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Christeinsen, paula J. 2009. Proses keperawatan : aplikasi model konseptual edisi


4 ( alih bahasa : yuyun yuningsih, yasmin asih ). Jakarta : EGC.

Drs. E.B. surbakti M.A. 2008. Sudah siapkah menikah. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.

Efendi, ferry makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan


praktik dalam keperawatan. Jakarta : salemba medika.

Friedman, marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta :


EGC

Potter & Perry. 2009. Fundamental keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga : aplikasi dalam praktik.


Jakarta : EGC.

34

Anda mungkin juga menyukai