Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Setiap sel dapat memperbanyak diri membentuk sel-sel yang baru

melalui proses pembelahan. Pada makhluk hidup bersel tunggal,

pembelahan sel tersebut merupakan cara untuk berkembang biak.

Misalnya pada bakteri atau protozoa, terjadi proses pembelahan sel dari

satu sel menjadi dua, empat, delapan dan seterusnya.

Pada makhluk hidup bersel banyak, reproduksi sel mengakibatkan

bertambah banyaknya sel-sel tubuh, dan dengan demikian terjadilah

pertumbuhan tubuh makhluk hidup. Misalnya, sel-sel pada tubuh anak

kucing membelah diri mengakibatkan tubuh anak kucing bertambah

besar. Selain itu, reproduksi sel juga menyebabkan dihasilkannya sel-sel

gamet(sel kelamin). Kucing jantan menghasilkan sperma dan kucing

betina menghasilkan ovum.

Pada dasarnya, reproduksi sel dapat dibedakan menjadi 2 macam,

yaitu: pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung.

Pembelahan sel secara langsung tidak melalui tahapan, disebut pula

amitosis. Sedangkan pembelahan sel secara tak langsung melalui

tahapan dan dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan pembelahan

meiosis. Mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik satu sama lain

dan identik pula dengan induknya dalam hal jumlah kromosom dan

komposisi genetik. Meiosis menghasilkan 4 sel anak, masing-masing


memiliki setengan jumlah kromosom induk, dan dengan komposisi

genetik berbeda.

1.2 Tujun Umum

Untuk mengetahui tentang reproduksi sel.

1.3 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengertian reproduksi sel.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pembelahan sel.

3. Untuk mengetahui proses pembentukan gamet.

4. Untuk mengetahui hubungan pembelahan mitosis dan meiosis

dengan pewarisan sifat


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Reproduksi Sel

Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel

dengan cara membelah diri baik banyak pada organisme uniseluler

maupun multiseluler. Pembelahan sel pada organisme uniseluler

maupun suatu cara bagian organisme tersebut untuk melestarikan

jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel

menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme. Misalnya,

pada manusia sel-sel memperbanyak diri sehingga tubuh manusia

menjadi besar dan tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada organisme

multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang berguna pada saat

perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui proses

persalinan). Reproduksi sel merupakan proses pengadaan materi genetik

(DNA) yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga menghasilakan sel-sel

anak yang memiliki materi genetik yang sama. Sel yang membelah

disebut sel induk, dan hasil pembelahannya disebut sel anak. Sel induk

memindahkan salinan informasi genetikya (DNA) ke sel anak.

2.2 Tujuan Sel Berproduksi

Tujuan dari sel berproduksi adalah untuk :

1. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan.


2. Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya.

3. Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yang

sebelumnya.

4. Pembentukan jaringan.

5. Regenerasi sel.

6. Pembentukan individu baru.

2.3 Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel

2.3.1 pembelahan langsung ( amitosis / pembelahan biner )

pada organisme uniseluler misalnya bakteri, protozoa dan ganggang

bersel satu, terjadi proses pembelahan secara langsung yang artinya

proses pembelahan tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan.

Pembelahan ini dikenal dengan pembelahan amitosis. Satu sel induk

akan membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, dan

seterusnya hingga sel bertambah. Setiap sel membelah menjadi dua sel

yang sama (idektik) sehingga disebut pembelahan biner. Pembelahan

biner terjadi misalnya pada perkembangbiakan amoeba. Pada proses

pembelahan langsung ini terjadi setiap sel anak mewarisi sifat-sifat

induknya. Pembelahan langsung senantiasa menghasilkan keturunan

yang identik. Prosesnya didahului oleh pembelahan inti menjadi dua,

diikuti oleh pembelahan sitoplasma dan akhirnya sel itu terbagi menjadi

dua sel anak.


Pada proses pembelahan langsung ini setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya.
Dengan kata lain, pembelahan langsung senantiasa menghasilkan keturunan yang identik.
Prosesnya didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma
dan akhirnya sel itu terbagi menjadi dua sel anak.

2.3.2 Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis)

Pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan.

Dilakukan oleh organisme eukariotik seperti sel hewan, sel tumbuhan

dan sel manusia yang tentu mereka semuanya punya lebih dari satu sel

(multiseluler).

a. Pembelahan mitosis

Pembelahan yang bertujuan untuk :

1. Mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak.

2. Pertumbuhan (perbanyakan sel sehingga baik kwantitas dan

kwalitasnya bertambah).

3. Membentuk jaringan karena produk pembelahan ini

kromosom/sifat induk sama dengan sifat anaknya, artinya karena

membentuk jaringan baik sel baru dan lama sama.


Pembelahan mitosis mempunyai karakter yaitu :

1. Melakukan pembelahan sekali.

2. Antara pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan

fase interfase ( istirahat tidak membelah ).

3. Menghasilkan 2 buah sel anak yang idektik dengan induknya.

4. Pada organisme bisa jadi pada usia muda, dewasa, ataupun usia

tua yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia

dewasa tidak pada organisme yang usianya muda.

b. Pembelahan meiosis (pembelahan reduksi)

Pembelahan ini terjadi bukan di sel kelamin namun di kelenjar kelamin

seperti testis atau ovarium dimana pembelahan untuk membentuk sel

kelamin (n) dari sel tubuh (2n/diploid), sel tubuh yang membentuk tidak

sembarangan sel tubuh tetapi sel induk kelamin atau induk sperma / induk

ovarium yang mempunyai nama latin spermatogonium / oogonium kedua

induk ini terus dibentuk namun jelas secara mitosis (2n-2n).

Pembelahan meiosis bertujuan :

1. Untuk membentuk sel-sel kelamin.

2. Membentuk pengurangan jumlah kromosom ( mereduksi ).

3. Pereduksian bertujuan untuk membentuk hasil zygot dari pertemuan

dua sel kelamin yang selalu sama dengan individu yang ada /

individu sebelumnya.

Tahapan pembelahan meiosis adalah :

a. Meiosis 1

 Profase 1 : tahap terpanjang dan dibangdingkan tahapan

meiosis 1 lain. Benang-benang kromatin semakin menebal


dan pendek membentuk kromosom. Pada profase 1 terjadi

beberapa tahapan : leptonema ( leptoten ) : kromatin

membentuk kromosom, zigonema ( zigoten ) : terbentuknya

pasangan kromosom homolog, pakinema ( pakiten ) :

kromosom mengganda menjadi 2 kromatid, diplonema

( diploten ) : kromatid menembal, membesar, rapat, dan

bergandengan, serta diaknesis : terjadi pindah silang

rekombinasi gen, dan sentriol berpisah.

 Metafase 1 : pasangan kromosom homolog / tertad berada di

daerah ekuator. Pasangan kromosom homolog mengatur diri

di daerah ekuator sehingga dari pasangan kromosom

homolog mengarah ke kutub yang satu dan setegah pasangan

kromosom homolog mengarah ke kutub yang lain.

 Anafase 1 : kromosom bergerak menuju ke kutub masing-

masing. Tidak seperti pada metosis mengalami pembelahan

sentromer, pada meiosis tidak terjadi pembelahan sentromer

 Telofase 1 : setelah kromosom yang berpasangan tiba

dikutub masing-masing terbentuk membran nukleus yang

diikuti pula oleh proses sitokenesis ( pembelahan

sitiplasma ).

b. Meiosis II

 Profase II : fase awal benang kromatin menebal dan

memendek membentuk kromosom. Pada fase ini tidak

terjadi proses penggandaan kromosom sehingga jumlah sel

kromosom tetap.
 Metafase II : kromosom mengumpal di daerah ekuator.

 Anafase II : kromosom bergerak menuju ke kutub masing-

masing.

 Telofase II : setelah kromosom sampai di kutub masing-

masing terbentuk membran inti. Tiap-tiap kromosom

mengandung n kromosom ( sel haploid ). Sehingga

seluruhnya terbentuk emapt sel aak halpodi.

Tabel perbedaan mitosis dan meiosis :

Perbedaan Mitosis meiosis

Tahap Satu kali Dua kali

pembelahan
Jumlah sel Dua sel Empat sel

anak
Jumlah Sama dengan Setegah

kromosom sel induk dari sel

sel anak anak


Sifat Diploid (2n) Haploid

kromosom (n)

anak
Tempat Sel tubuh Sel

pembelahan kelamin

2.4 Proses Pembentuka Gamet ( Gametosis )


Gametosis adalah proses pembentukan sel-sel gamet, yang terjadi secara

meiosis di dalam alat perkembanbiakan. Gametosis terjadi pada organisme

dewasa. Pada hewan dan manusia gametosis terjadi di testis dan ovarium.

1. Spermatogenesis : proses pembentukan sperma yang terjadi di

dalam testis. Sel kelamin jantan atau spermatozoid ( sperma )

berbentuk kecil, lonjong, dan berflage dan secara keseluruhan

bentuknya menyerupai kecebong. Flage disebut digunakan sebagai

alat gerak di dalam medium cair. Organ penghasil sperma disebut

testis. Didalam testis terdapat saluran-saluran keci ( tubulus

seminiferus ) pada dinding saluran sebelah dalam terjadi proses

spermatogenesis.

2. Proses oognesis : sel telur atau ovum ada;lah sel kelamin betina.

Bentuknya lebih besar dari pada sperma dan tidak dapat bergerak
( pasif ). Sel telur dihasilkan oleh sepasangan ovarium atau kelenjar

telur kiri dan kanan. Berbeda dengan testis yang berada di luar

tubuh, ovarium berada di dalam rongga tubuh di sekitar pinggang.

Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului oleh

pembelahan mitosis sel induk ovum ( oogonium ).

Tabel perbedaan dan persamaan spermatogenesis dan oogenesis.

Perbedaan Persamaan
Jumlah sel anakan yang Harus terjadi pda individu

fungsional dewasa
Ukurannya Membentuk 4 sel anakan
Tempat terjadi Miosis

2.5 Hubungan Pembelahan Mitosis Dan Meiosis Dengan Pewarisan

Sifat

1. mitosis : pada profase akhir setiap sel kromosom

menggandalkan diri menjadi dua sel kromosom. Artinya setiap

alel ( gen dan pasangannya ) membentuk alel baru yang identik.

Pada metafase berlangsung pembagian kromosom agar tiap sel

anak nantinya mendapatkan jumlah sel kromosom yang sama

dan identik sehingga saat telofase yaitu saat sel telah membelah

menjadi dua sel anak memiliki sel kromosom yang sama dengan

sel induk. Ini berarti bahwa : semua sifat induk diwariskan

kepada kedua sel anak, setiap sel anak memiliki sifat identik

dengan sel induk.


2. Meiosis : pembelahan mitosis satu sel induk menghasilkan dua

sel anak identik, maka pembelahan meiosis satu sel induk

menghasilkan empat sel anak. Setiap sel anak hasil meiosis

mewarisi setegah sel kromosom sel induk. Sel sperma dan sel

ovum memiliki setegah sel kromosom sel induk. Jadi masing-

masing merupakan sel haploid.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara

membelah dari baik banyak pada organisme uniseluler maupun

multiseluler. Pembelahan sel pada organisme uniseluler maupun suatu cara

bagian organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi

organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangan organisme. Tujuan sel berproduksi : Perbanyakan sel

sehingga terjadi pertumbuhan, Pembentukan sel baru yang berbeda dari

induknya, Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan

yang sebelumnya. Terlepas dari semuanya, sel melakukan lanjutan

pembuatan hidup baik secara amitosis, mieosis.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat atau berguna bagi pembaca dan

penulis. Dan apabila ada penulisan yang salah harap dimaklumin karena

baru belajar.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/15265633/reproduksi_sel

Anda mungkin juga menyukai