Anda di halaman 1dari 30

PELAKSANAAN

PEWARISAN SIFAT
KETURUNAN

Nama : Mutiara Indah Lestari


NPM : A1D018015

Dosen Pengampu : Dra. Yennita M.Si


PEMBELAHAN MITOSIS
Mitosis merupakan proses pembelahan inti
dalam sel eukariotik yang menghasilkan dua
sel anak dengan jumlah kromosom yang
sama dengan sel induknya. Proses
pembelahan mitosis terbagi menjadi empat
fase yaitu :
1. Proafase 2. Metafase
3.
Anafase 4. Telofase
Profase
Di tahap ini juga, benang-benang kromatin mulai mengalami penebalan
yang kemudian membentuk kromosom. Kromosom ini terdiri dari dua
kromatid identik yang terikat pada sentromer (kepala kromosom). Setiap
sentromer memiliki dua kinetokor yang merupakan formasi protein dan
menjadi tempat melekatnya benang-benang spindel nantinya.  Di akhir
tahap profase, nukleus dan membran inti sel mulai menghilang. Selain
itu, sentrosom telah sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang
spindel pun akan membentang dari kutub satu ke kutub yang lain. Benang
spindel ini nantinya akan berperan untuk menarik kromosom ke bagian
tengah inti sel di tahap selanjutnya
Metafase
Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel sudah
tidak terlihat. Masing-masing kinetokor pada
sentromer dihubungkan ke satu sentrosom oleh
benang-benang spindel. Kemudian, pasangan
kromatid bergerak ke bagian tengah inti sel (bidang
ekuator) dan membentuk lempeng metafase.  Posisi
kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel
ini membuat jumlah kromosom dapat dihitung
dengan tepat dan bentuk kromosom juga dapat
diamati dengan jelas
Anafase
Tahap ini ditandai dengan pemisahan kromatid dari bagian
sentromer yang kemudian membentuk kromosom baru. Masing-masing
kromosom ditarik oleh benang-benang spindel menuju kutub yang berlawanan.
Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan sama dengan jumlah
kromosom yang menuju ke kutub lainnya.
Pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke kutubnya
masing-masing. Selain itu, sitokinesis juga mulai terjadi. Sitokinesis merupakan
fase pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan membran selular.
Pembelahan ini dimulai dari pinggir sel (membran sel) menuju ke bagian
tengah sel, sehingga akan menghasilkan dua sel yang disebut sel anak   
PEMBELAHAN MEIOSIS I DAN II
MEIOSIS I
pada tahap awal kromosom mengalami replikasi
menebal dan berkondensasi. Kromosom yang
sebelah-menyebelah dengan pasangan homolognya
pada profase I disebut dengan sinapsis. Jika sepasang
kromosom yang bersinapsis maka dinamakan bivalen
(dua kromosom) atau tetrad (empat kromatid).
Dimana pada tahap ini terdiri dari dua kromatid
saudari identic, satu sel mengandung kromosom
induk betina dan satu sel lainnya mengandung
kromosom induk jantan. Saat sinapsis kromatid-
kromatid dapat berpindah sehingga dapat bertukar
materi genetic dalam sebuah proses yang disebut
pindah silang atau rekombinasi. Profase I ini bersifat
kompleks, sehingga dibagi menjadi :
TAHAP SUBFASE PROFASE I MEIOSIS

1.
Leptonem
a 2.
Zigonem
3. a
Pakinem
4.
a
Diplonem
5. a
Diakinesi
s
MEIOSIS
II
Terjadi Profase II Apparatus Gelendong Terbentuk Kembali Dan Tiap Kromosom
Mulai Berkondensasi. Kemudian Terjadi Metafase II Yaitu Tiap Kromosom
Individual Akan Berjejer Dibidang Ekuatorial. Lalu Pada Anafase II, Sentromer
Dari Masing-masing Kromosom Akan Memisah Sehingga Kromatid Saudari
Dapat Tertarik Secara Terpisah Didalam Suatu Pembelahan Berimbang Oleh
Serabut Gelendong Yang Melekat Padanya. Selanjutnya Yaitu Telofase II, Dimana
Tiap Kromosom Akam Berkumpul Di Arah Atau Kutub Yang Bersebrangan Dan
Membrane Nucleus Muncul Kembali. Tiap Sel Akan Membelah Melalui
Sitokinesis Dan Kemudian Menghasilkan Dua Sel Progeny. Oleh Karena Itu,
Sebuah Sel Induk Diploid Membelah Dan Menghasilkan Empat Sel Progeny
Sebagai Akibat Dari Seluruh Siklus Meiosis
PEMBELAHAN
MEIOSIS II
Perbedaan Pembelahan Mitosis dan Meiosis serta Kaitannya dengan Hukum
Mendel

Mitosis Meiosis
Pembelahan berimbang yang memisahkan kromatid-kromatid Tahapan pertama (meiosis I) adalah pembelahan reduksional yang
(sesaudara) memisahkan kromosom-kromosom homolog; kromatid-kromatid
(sesaudara) memisah saat tahapan kedua (meiosis 2)
Satu pembelahan per siklus, yaitu satu pembelahan sitoplasma Dua pembelahan per siklus, yaitu dua pembelahan sitoplasma: satu
(sitokinesis) untuk setiappembelahan kromosomalberimbang setelah pembelahan kromosomal reduksional dan satu lagi setelah
pembelahan kromosomal berimbang
Kromosom-kromosom homolog tidak bersinapsis; tidakterbentuk Kromosom-kromosom bersinapsis dan membentuk kiasma
kiasmata

Tidak terjadi pertukaran genetik antara kromosom- Terjadi pertukaran genetik antara kromosom-kromosom homolog
kromosomhomolog
Dihasilkan dua sel anakan per siklus Dihasilkan empat sel anakan, disebut garnet, per
siklus
Kandungan genetik sel-sel anakan hasil mitosis identik dengan sel Kandungan genetik sel-sel anakan hasil meiosis berbeda satu sarna
induknya lain dan
berbeda pula dengan sel induk

Jumlah kromosom sel-sel anakan sama dengan jumlah Jumlah kromosom sel-sel anakan separuh jumlah kromosom sel
kromosom sel induk

Produk-produk mitosis biasanya mampu menjalani Produk-produk meiosis tidak mampu menjalani pembelahan meiosis
pembelahanmitosis lebih lanjut lebihlanjut, meski bisa menjalani pembelahan mitosis setelah meiosis

Secara normal terjadi pada hampir semua sel somatik Terjadi hanya pada sel-sel terspesialisasi pada lini nutfah (semua golongan
eukariotik yang berbiak secara seksual), Organ yang mengalami
adalah organ seksual/reproduksi.

Dimulai pada tahapan zigot dan terus berlanjut selama masa hidup Terjadi hanya setelah organisme tingkat tinggi menjadi dewasa;
organisme
Hubungan Pembelahan Meiosis dengan Gagal Berpisah

“Gagal berpisah (Nondisjunction) merupakan peristiwa tidak


memisahnya sepasang kromosom selama pembelahan sel (meiosis).
Hal ini terjadi selama pembentukan gamet-gamet (gametogenesis)
yakni saat berlangsung meoisis. Pasangan kromosom atau
kromosom homolog dalam sel induk gametangium dalam keadaan
normal akan memisah sehingga gamet memiliki separuh dari
jumlah kromosom yang dimiliki individu. Namun demikian pada
fase anaphase I dapat terjadi peristiwa tidak memisahnya
pasangan kromosom karena pengaruh tertentu sehingga tetap
berkumpul sebagai pasangan. Peristiwa itu dinamakan
Nondisjunction yang biasa terjadi pada fase anafase I”
GAMETOGENESIS
“Gametogenesis merupakan proses pembentukan,
pembelahan, dan pematangan sel-sel gamet sampai menjadi
sel gamet yang siap berperan dalam proses reproduksi yang
berlangsung di gonad. Pada jantan disebut sebagai
spermatogenesis sedangkan pada betina disebut oogenesis.
Baik spermatogenesis maupun oogenesis melibatkan dua
proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis”
FAKTOR PENTING DALAM GAMETOGENESIS

1.Sel Benih
2.Organ Gametogenesis
3.Proses Pembelahan Sel-Sel Gamet
Gametogenesis melibatkan proses pembelahan sel mitosis dan meiosis. Adapun
faktor penting dalam proses gametogenesis, yaitu :

Sel benih (sel gamet), adalah sel-sel yang berperan pada peristiwa reproduksi
menjadi bakal keturunan selanjutnya. Disebut juga sel benih atau sel kelamin.
Pada pria sel sperma sedangkan pada wanita sel ovum.

Organ gametogenesis, pria : testis (epitel tubulus seminiferus), wanita : ovarium


(folikel).

Proses pembelahan sel – sel gamet


SPERMATOGENESIS
Spermatogenesisadalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal :
spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis
tepatnya di tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang
bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui
proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus
seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis.

Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus
seminiferus. Spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan
tertentu untuk membentuk sperma
Pada proses spermatogenesis, terjadi beberapa proses
penting yaitu :

1
Badan dan inti sel spermatid menjadi “kepala” sperma

2
Sebagian besar sitoplasma luruh dan diabsorpsi

3
Terjadi juga pembentukan leher, lempeng tengah, dan ekor

4
Kepala sperma diliputi akrosom
OOGENESIS

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam


ovarium
MIKROSPOROGENESIS

Mikrosporogenesis adalah pembentukan gamet


di dalam organ jantan bunga yang menghasilkan
serbuk sari. Dalam kepala sari (anther)
terdapat empat mikrosporangium. Setiap
mikrosporangium mengandung mikrosporosit
(diploid). Mikrosporosit ini mengalami
pembelahan meiosis I dan meiosis II
MEGASPOROGENESIS
Megasporogenesis adalah pembentukan gamet betina di
dalam bakal buah atau ovarium
FERTILISASI
Fertilisasi merupakan proses
penyatuan inti sel gamet jantan
(sperma) dengan inti sel gamet
betina (ovum). Jutaan sel sperma Syarat fertilisasi yaitu adanya ovum yang matang
yang masuk ke dalam organ dan siap dibuahi oleh sperma. Proses fertilisasi dapat
reproduksi betina, hanya akan ada dibagi menjadi empat aktivitas utama :
satu sel yang bersatu dengan satu 1. Hubungan (kontak) serta pengenalan sperma dan
sel telur. Setelah hal itu terjadi sel telur.
maka sel sperma lainnya akan 2. Pengaturan pemasukan sperma ke dalam sel telur.
mengalami penghancuran oleh sel- 3. Peleburan bahan genetik dari sperma dan sel telur.
sel darah putih (leukosit). Tahap 4. Aktivasi metabolik telur untuk memulai
penyatuan dua inti haploid ini perkembangan
menghasilkan satu sel dengan inti
diploid (2n) zigot. Sel inilah yang
akan tumbuh dan berkembang
menjadi manusia
MACAM-MACAM
FERTILISASI
Eksternal

Internall
PROSES FERTILISASI

Fase Fase persiapan sperma dan


Persiapan fase persiapan ovum

Masuknya Sperma ke Dalam Proses Penetrasi Sel Sperma


Vagina betina (Ejakulasi) Kedalam Sel Ovum
a. Fase persiapan
Proses pertama dari fertilisasi adalah adanya minat seksual pada manusia yang
sangat kompleks yang melibatkan berbagai faktor psikologis. Ada 2 jenis respon
seksual secara psikologis yang terjadi pada manusia yaitu : vangokongesti dan
myotonia.
b. Fase persiapan sperma dan fase persiapan ovum

1). Fase persiapan sperma


2). Fase persiapan ovum
Sperma pada laki-laki dibentuk di tubulus seminiferus Ovum yang dihasilkan dari tahap oogenis dari ovarium akan dikeluarkan
yang terdapat didalam testis dan terbungkus oleh skrotum, menuju oviduk. Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium akan ditangkap oleh
selanjutnya disalurkan ke saluran yang menggulung yang fimbria bagian dari tuba fallopi. Selanjutnya ovum yang telah dibawa akan
disebut epididimis. disalurkan oleh cilia pada tuba fallopi untuk disalurkan ke bagian ampula
isthmus untuk siap dibuahi oleh sperma.
c. Masuknya sperma ke dalam vagina betina (ejakulasi)

Sebelum terjadi proses fertilisasi, akan terjadi ejakulasi terlebih dahulu yaitu keadaan di mana ditandai dengan keluarnya cairan semen
yang mengandung sperma dari suatu penis dan keadaan ini lazim disertai dengan keadaan tubuh yang disebut sebagai orgasme. Pada
proses fertilisasi ini, sperma disalurkan ke tubuh betina melalui media yang dimasukkan atau kontak langsung dengan kelamin betina.
Spermatozoa harus mempunyai kemampuan untuk mencapai tempat terjadinya fertilisasi di bagian ampula dari Tuba fallopi.

d. Proses penetrasi sel sperma kedalam sel ovum

Tempat terjadinya penyatuan ovum dengan spermatozoa adalah di dalam ampula dari tuba fallopii. Pada pertemuan ini, ovum masih
terbungkus oleh sel-sel granulose yang berasal dari folikel dan selubung ovum.
FERTILISASI PADA
TUMBUHAN

Serbuk sari biasanya jatuh di atas kepala putij (stigma)


dengan perantaraan angin, serangga, atau manusia. Peristiwa
ini disebut penyerbukan. Beberapa saat kemudian serbuk sari
tumbuh dan membentuk saluran serbuk yang memanjang
dan masuk ke dalam tangkai putik (stylus). Di dalam saluran
serbuk itu terdapat 3 inti haploid, yaitu inti saluran serbuk
terdapat di depan sedang kedua inti sperma mengikuti di
belakangnya.
FERTILISASI PADA
TUMBUHAN
HUBUNGAN FERTILISASI DAN GAMETOGENESIS
Hasil dari proses gametogenesis yaitu sel gamet jantan (sperma) dan gamet
betina (ovum) setelah matang akan digunakan untuk proses
fertilisasi. Dari proses fertilisasi ini nantinya akan menghasilkan zigot,
embrio, lalu kemudian terbentuklah individu baru.
Tanpa adanya proses gametogenesis, maka tidak akan ada proses fertilisasi
dan tidak akan terbentuknya zigot. Hal ini dikarenakan bahan utama
dapat proses fertilisasi adalah kedua sel gamet dan diproduksi pada
proses spermatogenesis dan oogenesis.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo


, including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Please keep this slide as attribution

Anda mungkin juga menyukai