Anda di halaman 1dari 23

FERTILISASI

Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah


peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus
atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel
tunggal (zigot) atau peleburan nukleus.
Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma
(plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus
(kariogami).
Serangkaian proses yang dimulai dari peristiwa
penetrasi spermatozoa dalam sitoplasma oosit
sampai terjadinya proses singami dari pronukleus
jantan dan betina
JENIS JENIS FERTILISASI

 Fertilisasi eksternal (khas pada hewan-hewan akuatik): gamet-gametnya


dikeluarkan dari dalam tubuhnya sebelum fertilisasi.
 Fertilisasi internal (khas untuk adaptasi dengan kehidupan di darat): sperma
dimasukkan ke dalam daerah reproduksi betina yang kemudian disusul
dengan fertilisasi.
 Setelah pembuahan, telur itu membentuk membran fertilisasi untuk
merintangi pemasukan sperma lebih lanjut. Kadang-kadang sperma itu
diperlukan hanya untuk mengaktivasi telur.
PROSES FERTILISASI

• Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan dapat


membuahi ovum di ampula tuba fallopii.
• Sebanyak 300 juta spermatozoa diejakulasikan ke dalam saluran genital
betina.
• Sekitar 1 juta yang dapat berenang melalui serviks, ratusan yang dapat
mencapai tuba fallopi dan hanya 1 yang dapat membuahi sel telur.
• Sel spermatozoa mempunyai rentang hidup sekitar 48 jam.
• Sebelum membuahi sel telur, spermatozoa harus melewati tahap
kapasitasi dan reksi akrosom terlebih dahulu.
• Kapasitasi merupakan suatu masa penyesuaian di dalam saluran
reproduksi wanita, berlangsung sekitar 7 jam.
 Sperma yang telah mengalami kapasitsai dan berhasil
menembus sel-sel folikuler kemudian terikat pada zona
pellucida
 Zona pellucida spermatozoa mengalami reaksi akrosom
dengan mensekresikan protease dan hyalorunidase
 Interaksi spermatozoa dan sel telur terjadi meallui beberapa
fase pada permukaan sel telur, yang diawali dengan
perlekatan pada matriks ekstraselluler dan selanjutnya pada
plasma membran sel telur
 Zona pellusida (ZP) memegang peran penting dalam
proses interaksi tersebut
 Proses binding ZP pada spermatozoa melibatkan reseptor,
baik pada oosit maupun spermatozoa
 ZP -3 bertanggung jawab terhadap binding pada
spermatozoa yang menginduksi reaksi akrosom pada
spermatozoa
 Terikatya spermatozoa pada ZP adalah interaksi sesifik
yang merupakan pengatur proses fertilisasi
PROSES FERTILISASI TERDIRI 4 TAHAP:
❖ Kontak dan pengenalan antara
spermatozoa dan sel telur
❖ Regulasi masuknya spermatozoa ke
dalam sel telur
❖ Fusi materi genetic spermatozoa dan
sel telur
❖ Aktivasi metabolisme zigot untuk
mengawali perkembangan
❖ Sel telur yang telah dibuahi akan
membentuk zigot yang terus
membelah secara mitosis menjadi
dua, empat, delapan, enam belas dan
seterusnya
PROSES FERTILISASI
PEMBELAHAN SEL
 suatu proses membelahnya sel induk menjadi dua atau lebih sel anak.

 Pembelahan sel biasanya merupakan siklus sel kecil yang akan menyebabkan siklus besar selanjutnya.

Macam-Macam Pembelahan Sel

Pembelahan sel secara Pembelahan Sel Secara


amitosis Mitosis
PEMBELAHAN SEL SECARA AMITOSIS ( PEMBELAHAN BINER )

 Pembelahan sel secara amitosis ini disebut juga merupakan pembelahan sel
secara langsung alias tidak melalui tahapan – tahapan tertentu, proses ini juga
berlangsung secara spontan, atau disebut pembelahan biner.
 Proses ini tidak melibatkan kromosom mengapa demikian? Karena DNA yang ada
dalam jumlah dan besaran yang kecil sehingga tidak dapat dipaketkan, kebanyak
pembelahan ini terjadi pada sel Prokariotik seperti bakteri.
 Tujuan dari pembelahan ini adalah untuk membentuk keturunan baru.
PEMBELAHAN SEL SECARA MITOSIS

 Pembelahan secara Mitosis pembelahan yang menghasilkan dua sel anak yang
bersifat sama dengan induknya, artinya sel anak ini pun dapat membelah lagi.
 Proses ini berlangsung melalui tahapan – tahapan yang terstruktur dan teratur,
tidak seperti Amitosis yang berlangsung secara spontan.
 Pembelahan secara mitosis ini melalui dua tahapan
 Kariokinesis
 Sitokinesis.
Proses ini menunjukkan
perbedaan yang mencolok pada
tiap fasenya dan bertujuan untuk
pembagian materi inti
KARIOKENASE

INTERFASE PROFASE METAFASE ANAFASE TELOFASE


Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus
terdiri dari RNA ribosom dan merupakan
tempat sintesis protein. Pada salah satu
INTERFASE ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang
disebut sentrioles, tetapi pada tumbuhan,
sentriosol tidak muncul
Pada tahap ini DNA mulai dikemas menjadi
kromosom.
Kromosom mulai memendek dan menebal.
Pada sel hewan sentriol membelah dan
masing-masing bergerak ke kutub yang
PROFASE berlawanan dan terbentuk benang benang
spindle yang terhubung ke kutub-kutub.
Pada akhirnya kromosom terlihat terdiri dari
dua kromatid yang terikat pada sentromer.
Nucleolus hilang dan membran nucleus
hancur.
Pada fase ini, kromosom berpindah menjadi
satu garis yang disebut the equator. Selain
itu, muncul benang-benang yang disebut
METAFASE spindel dan melekat pada sentromer setiap
kromosom. Spindel ini menghubungkan
kromosom ke 2 kutub sentrisol yang
berlawanan.
Masing-masing sentromer yang
mengikat kromatid membelah
bersamaan dan kromatid bergerak
ANAFASE
menuju kutub pembelahan,
menghasilkan salinan kromosom
berpasangan.
Pada tahap ini kromosom mulai mengatur
membentuk nukleus yang terpisah dan
TELOFASE dikelilingin memberan nukleus. Cleavage
Burrow/ pembelahan alur menyempit dan
lama kelamaan membelah sel.
SITOKINESIS
 Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan
dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil
yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian
tengah sel.
 Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur
pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel
anak.
 Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung
inti sel, beserta organel-organel selnya.
 Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel.
Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap
telofase.
PEMBELAHAN SEL SECARA MEIOSIS

 Pembelahan ini akan menghasilkan gamet yang tidak dapat membelah


lagi sampai tahap pembuahan, Pembelahan secara meiosis menghasilkan
anak yang memiliki jumlah kromosom setengah dari yang dimiliki
induknya, terjadi di alat reproduksi dan langsung antara fase 1 dilanjutkan
dengan fase 2 tanpa diselingi interfase

TAHAPAN-TAHAPAN

MEIOSIS I MEIOSIS II

PROFHASE I PROFHASE II
METHAPASE I METHAPASE II
ANAFASE I ANAFASE II
TELOFASE I TELOFASE II
SITOKENESIS I SITOKENESIS II
PERBANDINGAN MITOSIS DAN MEIOSIS

FAKTOR PEMBANDING MITOSIS MIOSIS


Jumlah pembelahan Satu kali pembelahan Dua kali pembelahan
Jumlah sel anak dan komposisi Dua, masing masing diploid (2n), 4, masing2 haploid(n), mengandung
genetik secara genetik dgn induknya separuh dari jumlah kromosom induk
Sinapsis kromosom homolog Tidak terjadi Sinapsis merupakan miosis, selaama
profhase 1 kromosom homolog
(membentuk 4 kromatid) yg menyebabkan
silang anatar kromatid
Tempat terjadinya Terjadi di sel tubuh Terjadi di organ reproduksi
peranan Untuk perbanyak sel, pertumbuhan, Untuk pembentukan sel kelamin
perbaikan dan reproduksi sel
PERBANDINGAN MITOSIS DAN MEIOSIS
PEMBELAHAN SEL ZIGOT

 Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel


sperma dengan sel ovum dan akan
menghasilkan zygote.
 Zygote akan melakukan pembelahan sel
(cleavage). Zigot selanjutnya mengalami
pertumbuhan dan perkembangan melalui
tahap-tahap yaitu pembelahan, gastrulasi, dan
organogenesis.
 pembelahan zygote secara cepat menjadi unit-
unit yanglebih kecil yang di sebut blastomer.
 Stadium cleavage merupakan rangkaian
mitosis yang berlangsung berturut-turut segera
setelah terjadi pembuahan yang menghasilkan
morula dan blastomer
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai