Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Genetika

MITOSIS DAN MEIOSIS


Roliska Virgo Dinanti*, A. P. Farhan, H. F. T. Hardi, I. Fathoniah, I. Nolia, M. Yurista, R. S. Ghaida, R. N. Rachma, T. P.
Sari, H. Q. A’yun, R. U. Nasution
Universitas Indonesia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Departemen Biologi
Februari 2014

Abstrak

Mitosis dan meiosis merupakan proses pembelahan yang terjadi di dalam sel, baik itu sel tumbuhan maupun sel hewan. Proses
pembelahan merupakan bagian dari siklus sel yang mempunyai dua fase, yaitu fase mitotik dan interfase. Mitosis dan meiosis
merupakan cara bagi sebuah sel untuk bereproduksi atau memperbanyak diri, selain itu juga digunakan untuk pertumbuhan dan
perbaikan sel. Mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel-sel somatik. Tahapan proses mitosis terdiri dari empat fase, yaitu
profase, metafase, anafase dan telofase. Pengamatan proses mitosis pada tumbuhan dilakukan pada akar bawang. Proses pembelahan
yang selanjutnya adalah proses meiosis. Tahapan proses meiosis terbagi menjadi dua, yaitu meiosis I dan meiosis II. Pengamatan
meiosis menggunakan preparat yang sudah jadi yaitu preparat sel testis tikus. Hasil pengamatan pada sel akar bawang ditemukan dua
fase mitosis yaitu tahapan profase dan metafase. Pengamatan yang dilakukan pada preparat sel testis tikus ditemukan beberapa bagian
sel yaitu sel epididimis dan sel leydig.

Kata kunci: fase mitotik, interfase, sel leydig, siklus sel

1. Pendahuluan

Materi genetik adalah bahan pembawa sifat yang sifat yang terkandung di dalamnya kepada sel anak. Struktur
terdapat di dalam sel, terdiri dari RNA dan Deoxyribonucleic Deoxyribonucleic acid (DNA) berbentuk double heliks
acid (DNA). Deoxyribonucleic acid (DNA) melakukan tersusun atas gula, basa dan fosfat. Deoxyribonucleic acid
replikasi saat proses pembelahan sel untuk mewariskan sifat- (DNA) merupakan struktur yang stabil karena tidak ada gugus

*Kelompok 3A 1
hidroksil bebas pada gula, basa maupun fosfat. Materi genetik memisahkan diri menjadi dua kromosom. Akhirnya terbentuk
akan diwariskan dari sel induk kepada sel anak saat proses dinding sel baru antara kedua kromosom tersebut, dan
reproduksi atau pembelahan (Bolsover dkk. 2004: 86) menghasilkan dua sel yang masing-masing identik dengan
Kemampuan organisme bereproduksi merupakan suatu kromosom induknya. Kondisi yang optimal, beberapa sel
karakter yang membedakan mahkluk hidup dan benda mati. bakteri dapat membelah setiap dua puluh menit. Kondisi ini,
Keberlangsungan kehidupan didasarkan pada reproduksi sel satu sel bakteri dapat menghasilkan keturunan satu milyar
atau pembelahan sel. Pembelahan sel merupakan bagian dari hanya dalam waktu sepuluh jam. Pembelahan pada sel
proses siklus sel. Proses siklus sel terdiri dari fase interfase dan prokariotik ini juga disebut amitosis, karena pembelahan sel
fase mitotik atau pembelahan. Interfase merupakan fase yang terjadi secara spontan tanpa melalui tahap-tahap pembelahan
paling lama, terjadi sekitar 90% dari siklus sel, sedangkan fase sel (Pierce 2005: 19-20).
mitotik hanya terjadi selama 10% dari waktu siklus sel. Reproduksi atau pembelahan sel eukariotik
Interfase dibagi menjadi tiga subfase, yaitu fase G1, fase S, dan membutuhkan proses replikasi Deoxyribonucleic acid (DNA),
fase G2. Selama tiga subfase tersebut, sel malakukan penyalinan, dan pembagian sitoplasma. Namun adanya
pertumbuhan dengan menghasilkan protein dan organel beberapa molekul Deoxyribonucleic acid (DNA) yang lebih
sitoplasma seperti mitokondria dan retikulum endoplasma. kompleks, sehingga membutuhkan mekanisme yang dapat
Selama subfase S, kromosom melakukan duplikasi, kemudian memastikan bahwa setiap salinan kromosom terdapat di
pada subfase G2, kromosom berkembang menjadi lebih masing-masing sel yang baru. Sel eukariotik juga ada yang
lengkap untuk mempersiapkan diri menuju fase pembelahan. bersifat diploisd dan haploid. Sel eukariotik yang diploid
Fase M adalah fase pembelahan pada sel yang dilakukan untuk memiliki sepasang kromosom yang dapat disusun menjadi
memproduksi sel anak atau keturunannya. Sebuah sel manusia kromosom homolog. Sel eukariotik yang bersifat haploid
menjalani proses siklus sel selama 24 jam. Fase M berlangsung hanya terdiri atas satu kromosom (Pierce 2005: 19-20).
kurang dari 1 jam, fase S berlangsung kurang lebih 12 jam, Proses mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa
fase G1 berlangsung 5-6 jam, dan fase G2 berlangsung 4-6 jam sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan yang
(Campbell dkk. 2009: 228-236). masing-masing memiliki sifat-sifat genetik sama. Mitosis
Untuk setiap sel yang berhasil melakukan pembelahan berlangsung pada semua sel, kecuali pada sel-sel yang akan
atau reproduksi, ada tiga peristiwa dasar yang harus terjadi. menjadi sel kelamin. Mitosis dibedakan atas 5 fase, yaitu
Peristiwa tersebut yaitu informasi genetik harus disalin dari interfase, profase, metafase, anafase, telofase (Suryo 2010: 56-
induk ke anaknya, salinan informasi genetik harus dipisahkan 57).
antara satu sel dengan sel yang lain, dan sel harus terbagi. Tahapan interfase, Deoxyribonucleic acid (DNA) telah
Semua jenis sel yang membelah atau bereproduksi melakukan berlipat dua dan tiap kromosom membelah memanjang
tiga hal tersebut, namun proses pembelahan pada sel menjadi dua bagian yang masing-masing masih terikat oleh
prokariotik dan eukariotik berbeda (Pierce 2005: 19-20). sebuah sentromer bersamaan. Belahan kromosom ini disebut
Pembelahan sel prokariotik, kromosom bakteri kromatid. Tahap profase, kromosom-kromosom menjadi lebih
melakukan replikasi, dua hasil salinan yang identik melekat pendek dan tebal. Pada akhir profase mulai terbentuk benang-
pada membran plasma, kemudian tumbuh dan secara bertahap benang gelendong inti pada masing-masing kutub sel yang

2
letaknya berlawanan. Tahapan metafase, kromosom bergerak anak tersebut mempunyai materi genetik yang berbeda
ke bidang ekuatorial dari sel. Dinding inti sel menghilang, (Campbell dkk. 2009: 232-233).
kemudian pada akhir metafase sentromer membelah dan ujung Proses meiosis berkaitan dengan reproduksi yang terjadi
benang gelendong inti mencapai kromosom dan memegang pada manusia. Zigot terbentuk dari hasil persatuan dua gamet
sentromer (Suryo 2010: 56-57). yang berlainan kelaminnya. Oleh karena itu, gamet memiliki
Tahap yang keempat adalah anafase, benang gelendong kromosom setengah dari induknya, sehingga dapat disebut
inti memendek sehingga belahan sentromer masing-masing haploid. Meiosis pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu
bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan membawa spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis adalah
kromatid. Fase yang terakhir adalah telofase, pada fase ini proses pembentukan spermatozoa yang berlangsung di dalam
pembelahan telah selesai dan terbentuk lagi dinding inti sel. Sel testis. Spermatozoa berasal dari sel primordial yang diploid
telah terbagi menjadi dua sel anakan. Masing-masing memiliki yang disebut spermatosit primer, yang mengandung 46
inti yang mengandung 4 kromosom dengan bahan genetik yang kromosom yaitu 44 autosom dan 2 kromosom kelamin. Setelah
sama dengan induksi (Suryo 2010: 56-57). mengalami pembelahan meiosis I, terbentuk spermatosit
Proses meiosis merupakan proses pembelahan yang sekunder yang haploid. Setelah itu, pada pembelahan meiosis
terjadi pada sel gamet. Meiosis terjadi melalui dua tapan II, terbentuk 4 sel spermatid yang haploid. Spermatid
utama, yaitu meiosis I dan meiosis II. Meiosis I adalah proses berkembang menjadi spermatozoa. Nukleus dari spermatid
saat kromosom homolog berpisah. Profase I merupakan membentuk bagian yang terpenting dari kepala spermatozoa.
tahapan ketika kromosom mulai memendek dan menebal, Sitoplasma volumenya berkurang sehingga sentriol
kemudian pasangan kromosom homolog melakukan pindah membentuk serabut halus yang nantinya menjadi ekor dari
silang. Metafase I, kromosom homolog berjajar di garis tengah spermatozoa. Spermatozoa yang telah dibentuk terdiri dari tiga
sel, kemudian kromatid dari kromosom homolog melekat ke bagian, yaitu kepala, bagian tengah, dan ekor (Suryo 2010: 59-
mikrotubulus kinetokor. Tahapan anafase I terjadi penguraian 65).
protein-protein sehingga sister kromatid bergerak ke kutub- Pembelahan meiosis pada sel kelamin wanita disebut
kutub yang berlawanan. Proses telofase I dan sitokenesis oogenesis, yaitu proses terbentuknya sel telur di dalam indung
terbentuk sel yang haploid. Selanjutnya tahap profase II, tahap telur atau ovarium. Sel telur berasal dari sel primordial yang
ini benang mikrotubulus mulai terbentuk kembali. Tahap diploid, disebut oosit primer dan mengandung 44 autosom
metafase II, kromosom berjajar di garis tengah sel. Pindah serta 2 kromosom kelamin. Saat masih bayi, apabila sel
silang yang terjadi pada meiosis I menyebabkan dua sister primordial terbentuk dan mengandung 2 buah kromosom-X,
kromatid mampunyai kromosom yang tidak identik. Kinetokor maka bayi akan berkembang menjadi anak perempuan dan dua
melekat pada mikrotubulus dan bergerak ke kutub berlawanan. buah indung telur atau ovarium akan terbentuk. Meiosis sel
Proses anafase II, kromatid menjadi terpisah ke kutub yang telur pada wanita berhenti selam tahap profase. Sel telur akan
berlawanan. Proses yang terakhir yaitu telofase II dan tetap berbentuk oosit primer sampai masa remaja. Oosit akan
sitokenesis. Nukleus terbentuk dan kromosom mulai terurai. mengalami pembelahan pertama dan terbentuklah 2 inti yang
Pembelahn mitosis pada satu sel induk dapat menghasilkan masing-masing mengandung 23 kromosom. Sebuah inti akan
empat sel anak yang haploid. Masing-masing dari keempat sel tinggall di dalam oosit, sedangkan inti lainnya terdapat di

3
dalam badan kutub. Inti kemudian mengalami pembelahan fase anafase, dan telofase. Sedangkan pada pembelahan meiosis
kedua dan berhenti. Pembelahan meiosis II menanti sampai inti terjadi dua kali proses pembelahan, ada pembelahan meiosis I
dibuahi oleh sperma (Suryo 2010: 59-70). dan meiosis II. Jumlah sel yang dihasilkan pada proses mitosis
Pembelahan mitosis, replikasi DNA terjadi saat tahap bersifat diploid dan struktur materi genetiknya identik dengan
interfase, yaitu tahapan sebelum proses mitosis dimulai. induk. Pembelahan meiosis menghasilkan empat sel anak yang
Replikasi DNA pada pembelahan meiosis terjadi saat interfase, haploid dan meengandung kromosom setengah dari induknya
sebelum meiosis I dimulai. Pada mitosis, terjadi satu kali (Campbell dkk. 2009: 228-236).
pembelahan meliputi proses interfase, profase, metafase,

2. Metodologi

Alat yang digunakan pada praktikum mitosis dan bawang, kemudian akar bawang dicacah dengan menggunakan
meiosis adalah mikroskop, gelas objek, gelas penutup, kaca silet agar ukurannya menjadi lebih kecil dan halus. Kelima,
arloji, cawan petri, pinset, pipet, silet, dan pembakar spiritus. akar bawang ditutup dengan menggunakan kaca penutup dan
Bahan yang digunakan pada praktikum mitosis dan meiosis ditekan-tekan dengan menggunakan korek api agar struktur sel
yaitu akar bawang bombay (Allium sp.), preparat testis tikus akar menyebar. Keenam, dinyalakan pembakar spiritus, dan
(Rattus norvegicus), pewarna asetokarmin, 1 M asam klorida preparat akar bawang dipanaskan dengan cara dilewatkan
(HCL), alkohol, tisu, dan spiritus. Cara kerja praktikum mitosis secara hati-hati di atas pembakar spiritus. Ketujuh, preparat
yaitu tahap yang pertama, bagian ujung akar tanaman bawang akar bawang diletakan di atas meja preparat yang ada pada
dipotong kurang lebih panjangnya 5 mm. Bagian akar yang mikroskop, kemudian diamati fase-fase mitosis yang terjadi
sudah dipotong, kemudian diletakan di atas cawan petri. pada akar bawang. Pengamatan dilakukan dengan perbesaran
Kedua, larutan asam klorida (HCL) dengan molaritas 1 M rendah dan secara bertahap diulangi dengan perbesaran yang
diteteskan di atas akar bawang dengan menggunakan pipet, lebih tinggi.
bagian akar bawang yang sudah tercelup dengan asam klorida Cara kerja praktikum meiosis yaitu pertama diambil
didiamkan selama empat menit. Ketiga, gelas objek preparat testis yang telah disiapkan, diletakan di atas meja
dibersihkan dengan alkohol agar terhindar dari kotoran, preparat dan dijepit menggunakan penjepit preparat. Kedua,
kemudian akar bawang diambil dengan menggunakan pinset, diatur ketinggian meja preparat dan perbesaran mikroskop.
dan diletakkan di gelas objek. Ketiga, preparat testis tikus diamati bagian sel serta proses
Keempat, diteteskan pewarna asetokarmin pada akar meiosis pada tikus.

3. Hasil dan Pembahasan

Proses mitosis adalah proses pembelahan sel yang Biasanya sel-sel meristematis terdapat di bagian ujung akar dan
terjadi pada sel-sel somatik atau sel tubuh. Mitosis terjadi pada ujung batang pada suatu tumbuhan. Akar bawang adalah salah
sel-sel meristematis yang sedang aktif melakukan pembelahan. satu bagian tumbuhan yang sedang aktif melakukan

4
pembelahan, sehingga pada bagian akar bawang kita dapat bahwa kromosom yang telah diberi pewarna asetokarmin
melihat tahapan-tahapan yang terjadi pada proses mitosis sel berjajar di tengah sel. Sesuai dengan literatur bahwa pada
tumbuhan. Sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa tahapan metafase, kromosom bergerak ke bidang ekuatorial
pembelahan sel berlangsung di seluruh jaringan meristematis dari sel. Dinding inti sel menghilang, kemudian pada akhir
pada tumbuhan. Jaringan meristem adalah jaringan dimana metafase sentromer membelah dan ujung benang gelendong
penambahan sel-sel terus berlanjut sedangkan pada bagian inti mencapai kromosom dan memegang sentromer (Suryo
jaringan yang lain sel-sel telah terbentuk sempurna. 2010: 56-57).
Penambahan sel secara bertahap terjadi pada bagian ujung- Pengamatan meiosis dilakukan pada preparat testis
ujung tumbuhan seperti ujung akar dan ujung batang (Evert Rattus norvegicus. Preparat awetan Rattus norvegicus
2006: 11). digunakan karena memiliki struktur penyusun testis yang mirip
Sebelum dilakukan pengamatan, akar bawang diberi dengan testis manusia. Hal tersebut disebabkan karena
larutan asam klorida 1 M untuk melunakkan jaringan pada akar kekerabatan yang dekat antar sesama mamalia, sehingga
bawang sehingga pada saat ditetesi asetokarmin menjadi lebih susunan testis Rattus norvegicus yang mirip dengan testis
terserap. Asetokarmin berfungsi untuk memberi warna pada manusia. Oleh karena itu tahapan spermatogonesis manusia
kromosom sehingga kromosom dapat terlihat pada saat dapat dipelajari dengan mengamati preparat awetan Rattus
pengamatan di bawah mikroskop. Akar bawang yang telah norvegicus. Proses meiosis terjadi pada sel kelamin dan
diletakkan di atas gelas objek dan ditutupi dengan gelas menghasilkan empat sel anak yang tidak identik dengan
penutup harus ditekan-tekan agar sel-sel pada akar bawang induknya. Pengamatan proses spermatogenesis yang dilakukan,
tidak menumpuk, sehingga sel-sel akar bawang menjadi terdapat beberapa bagian yang ada di dalam testis Rattus
menyebar dan mudah dilakukan pengamatan norvegicus yang berfungsi untuk membantu proses meiosis.
(http://people.bridgewater.edu.2010: 1). Bagian yang pertama yaitu sel leydig yang berfungsi untuk
Proses mitosis terbagi menjadi tahap profase, metafase, menghasilkan hormon testosteron. Lumen terletak pada bagian
anafase, dan telofase. Kami menemukan dua tahapan proses tengah tubulus semeniferus, yaitu sebagi tempat keluarnya
mitosis yang tampak pada sel akar bawang, yaitu pada tahapan sperma. Selanjutnya, ditemukan bagian tubulus semeniferus
profase dan metafase. Hasil pengamatan pada tahapan profase, yang berfungsi sebagai tempat pembentukan dan pematangan
ditemukan sel kromosom yang menebal pada bagian tengah sel sperma. Proses spermatogenesis diawali dengan
dan selubung inti juga menghilang. Hal ini sesuai dengan spermatogonium bermitosis menjadi spermatosit primer,
literatur bahwa pada tahap profase, kromosom-kromosom spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi spermatosit
menjadi lebih pendek dan tebal. Pada akhir profase mulai sekunder. Spermatosit sekunder mengalami meiosis II menjadi
terbentuk benang-benang gelendong inti pada masing-masing spermatid, kemudian mengalami pematangan menjadi
kutub sel yang letaknya berlawanan (Suryo 2010: 56-57). spermatozoa (Campbell dkk. 2009: 1007-1008).
Selain tahap profase, ditemukan tahap metafase pada Hasil pengamatan mitosis dan meiosis, menunjukan
akar tanaman bawang. Tahap metafase terjadi saat kromosom beberapa perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis.
berjajar membentuk garis vertikal pada bagian tengah sel. Hal Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel somatik, seperti pada
ini tampak pada pengamatan objek dengan mikroskop, terlihat bagian ujung akar bawang bombay (Allium sp.), sedangkan

5
meiosis terjadi pada bagian sel kelamin, seperti pada testis mitosis menghasilkan dua sel anak diploid yang identik dengan
Rattus norvegicus. Pembelahan proses mitosis mengalami satu induknya, sedangkan pada meiosis menghasilkan 4 sel anak
kali proses pembelahan, sedangkan meiosis terjadi dua kali haploid yang tidak identik dengan induknya (Campbell dkk.
pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Pembelahan 2009: 228-236).

A B C

D E
Keterangan:

A. Profase
B.Metafase
C. Anafse
D.Telofase
E. Meiosis
1.Tubulus Semeniferus
2. Lumen
3. Sel leydig

Gambar 1. Tahapan proses mitosis dan meiosis


[Sumber: Dokumentasi pribadi kelompok dan dokumentasi kelompok 1B]

4. Kesimpulan

Proses mitosis dan meiosis adalah proses pembelahan yang berlawanan. Tahap telofase terbentuk dua sel yang
yang terjadi pada suatu sel. Pembelahan mitosis terjadi pada sel memiliki kromosom diploid.
tubuh, sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada sel kelamin. Pembelahan meiosis menghasilkan sel anak yang
Mitosis menghasilkan sel yang diploid dan struktur materi haploid dan susunan materi gentik tidak identik dengan
yang genetik identik dengan induknya. Proses mitosis terbagi induknya. Pembelahan meiosis meliputi meiosis I dan meiosis
menjadi tahap profase, metafase, anafase dan telofase. Tahapan II. Saat fase meiosis I terjadi proses pindah silang yang
profase memiliki ciri kromosom mulai memendek dan menyebabkan struktur genetik yang tidak identik dengan
menebal, membran nukleus menghilang. Tahap metafase induk. Bagian testis tikus merupakan tempat terjadinya
kromosom berjajar membentuk garis vertikal di tengah sel. meiosis. Bagian yang berperan dalam spermatogonesis yaitu
Tahap anafase, kromosom memisah dan bergerak ke kutub lumen yang berfungsi sebagai tempat keluarnya sperma,

6
tubulus semeniferus yang berfungsi sebagai tempat menjadi spermatosit primer, spermatosit primer mengalami
pembentukan dan pematangan sperma, serta terdapat sel leydig meiosis I menjadi spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder
yang berfungsi menghasilkan hormon testosteron. Proses mengalami meiosis II menjadi spermatid, kemudian
spermatogenesis diawali dengan spermatogonium bermitosis mengalami pematangan menjadi spermatozoa.

Daftar Pustaka

Bolsever, Stephen R., Jeremy S. Hyams, Elizabeth A.Shephard, Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Robert B.
Hugh A. White, Claudia G. Wiedemann.2004. Cell biology. Jackson.2009. Biology. 8th ed. Benjamin Cummings, San
2nd ed. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey: xx Fransisco: xlvi + 1267 hlm.
+ 531 hlm. Evert, Ray F.2006. Esau’s plant anatomy. 3rd ed. A John Wiley
Bridgewater college.2010. Step by step instructions for & Sons, Inc., New Jersey: xix + 567 hlm.
staining and studying plant chromosomes. 1 hlm. Pierce, Benjamin A.2005. Genetic a conceptual approach. 2nd
http://people.bridgewater.edu/~lhill/chromtechnique.htm#F ed. W. H. Freeman, New York: 709 hlm.
ormulas, diakses 27 Februari, pk. 20.00 WIB. Suryo.2010. Genetika manusia. Gajah Mada University Press,
Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lisa A. Urry, Michael L. Yogyakarta: xvi + 523 hlm.

Anda mungkin juga menyukai