Anda di halaman 1dari 4

Tugas Terstruktur 3

Mata Kuliah Biologi


Kelas B
Tahun akademik 2022/2023

NAMA : NINDIA PUTERI


NIM : 221613251487
MAHASISWA : S1 KESEHATAN LINGKUNGAN ALIH JENJANG

Buatlah resume singkat tentang :


1. Fase – fase mitosis
Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan
titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses
mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat
perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan
terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat
telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.

Interfase
Pada interfase, terjadi proses persiapan dan penimbunan energi oleh sel
untuk melakukan pembelahan. Proses ini memerlukan waktu yang sangat lama
dibanding fase lainnya. Selama interfase, inti sel (nukleus) dan anak inti sel
(nukleolus) tampak terlihat jelas. Namun, kromosom pada sel tidak terlihat karena
masih dalam bentuk kromatin, yaitu benang-benang halus yang tersusun atas
molekul DNA, RNA, dan protein.
Di bagian luar inti sel terdapat sentrosom, yaitu organel sel yang berfungsi
untuk mempertahankan jumlah kromosom antara sel induk dan sel anak agar tetap
sama selama pembelahan sel. Kalau pada sel hewan, setiap sentrosom akan
mengandung sepasang sentriol yang berbentuk seperti badan silindris kecil.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S
(sintesis), dan fase G2 (gap kedua).  
 Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. Hal ini
ditandai dengan berkembangnya sitoplasma (cairan sel), organel sel, serta
sintesis bahan-bahan yang akan digunakan untuk fase berikutnya, yaitu fase S. 
 Pada fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai materi genetik yang
akan diturunkan kepada sel anak, sehingga nantinya akan dihasilkan dua
salinan DNA.    
 Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai. Terjadi peningkatan
sintesis protein sebagai tahap akhir persiapan sel untuk melakukan
pembelahan.  

Profase
Selanjutnya, kita masuk ke tahap awal pembelahan sel, yaitu tahap profase.
Pada awal profase, sentrosom mengalami replikasi, sehingga menghasilkan dua
sentrosom. Kemudian, setiap sentrosom akan bergerak ke kutub-kutub inti sel yang
letaknya berlawanan. 
Di saat yang bersamaan, mikrotubulus mulai terlihat di antara dua
sentrosom. Mikrotubulus ini merupakan serat protein panjang yang memanjang dari
sentriol ke segala arah. Lama-kelamaan, mikrotubulus akan membentuk seperti
gulungan benang yang bisa kita sebut dengan benang-benang spindel.  
Di tahap pembelahan sel ini juga, benang-benang kromatin mulai mengalami
penebalan yang kemudian membentuk kromosom. Kromosom ini terdiri dari dua
kromatid identik yang terikat pada sentromer (kepala kromosom). Setiap sentromer
memiliki dua kinetokor yang merupakan formasi protein dan menjadi tempat
melekatnya benang-benang spindel nantinya.

Di akhir tahap profase, nukleus dan membran inti sel mulai menghilang.


Selain itu, sentrosom telah sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang
spindel pun akan membentang dari kutub satu ke kutub yang lain. Benang spindel ini
nantinya akan berperan untuk menarik kromosom ke bagian tengah inti sel di tahap
selanjutnya.   

Metafase
Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat. Masing-
masing kinetokor pada sentromer dihubungkan ke satu sentrosom oleh benang-
benang spindel. Kemudian, pasangan kromatid bergerak ke bagian tengah inti
sel (bidang ekuator) dan membentuk lempeng metafase.  
Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel ini membuat
jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom juga dapat
diamati dengan jelas.

Anafase
Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid dari bagian
sentromer yang kemudian membentuk kromosom baru. Masing-masing kromosom
ditarik oleh benang-benang spindel menuju kutub yang berlawanan. Jumlah
kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan sama dengan jumlah kromosom
yang menuju ke kutub lainnya.
Pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke kutubnya masing-
masing. Selain itu, sitokinesis juga mulai terjadi. Sitokinesis merupakan fase
pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan membran selular.
Pembelahan ini dimulai dari pinggir sel (membran sel) menuju ke bagian tengah sel,
sehingga akan menghasilkan dua sel yang disebut sel anak.  

Telofase
Selanjutnya, kita sudah masuk ke tahap akhir pembelahan sel mitosis, yaitu
tahap telofase. Pada tahap ini, kromosom telah sampai di kutubnya masing-
masing. Benang-benang spindel mulai menghilang dan membran inti sel juga mulai
terbentuk di antara dua kelompok kromosom yang terpisah. Kromosom semakin
lama akan menipis dan berubah menjadi benang-benang kromatin kembali.  
Kemudian, sitokinesis telah selesai. Sel telah membelah dan menghasilkan
dua sel anak dengan kromosom diploid (2n). Kalau kita lihat proses pembelahan
mitosis ini secara keseluruhan, maka akan seperti ini.

Sumber:
1. http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/
mitosis_miosis.html#:~:text=Proses%20mitosis%20terjadi%20dalam
%20empat,mitosis%20pada%20hewan%20dan%20tumbuhan.
2. https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-12-apa-itu-mitosis

2. Pembelahan pada sel gametosis


Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet, yang terdiri dari
spermatogenesis (pembentukan sperma) dan oogenesis (pembentukan ovum).
Pada manusia, gametogenesis dibedakan menjadi dua, yakni
spermatogenesis dan Oogenesis. Dimana spermatogenesis adalah proses
pembentukan gamet jantan (spermatozoa), sedangkan oogenesis adalah proses
pembentukan gamet betina (ovum).

Spermatogenesis
Spermatogenesis merupakan pembentukan sperma, di mana proses
terjadinya ada di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Untuk
pematangan spermatozoa beda lagi. Pematangan spermatozoa terjadi di dalam
epididimis.Pada pria, sel germinal yang belum matang (spermatogonium) diproduksi
di testis. Saat pria pubertas, sel tersebut akan diubah menjadi sperma melalui proses
spermatogenesis.
Spermatogonium merupakan sel diploid yang mengalami pembelahan mitosis
dan jumlahnya bertambah. Masuk ke siklus selanjutnya, yaitu spermatosit primer.
Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I dan menghasilkan sel haploid
spermatosit sekunder.
Spermatosit sekunder akan mengalami meiosis II dan menghasilkan
spermatid. Spermatid ini akan melalui proses spermiogenesis untuk berubah menjadi
sperma. Hormon seperti GnRH, LH, FSH, dan androgen berperan sebagai perangsang
dalam proses spermatogenesis. Jadi, kalau kita perhatikan lagi, maka dari satu
spermatogonium akan menghasilkan empat sperma haploid yang fungsional.

Oogenesis
Oogenesis merupakan pembentukan ovum. Pembentukan ovum ini terjadi di
dalam ovarium, tepatnya di dalam folikel-folikel yang dimatangkan dengan bantuan
hormon FSH (follicle stimulating hormone).
Tidak seperti pada proses spermatogenesis, oogenesis ini menarik. Karena,
meiosis II baru akan terbentuk apabila terjadi fertilisasi. Pada wanita oogonium akan
mengalami pembelahan mitosis dan menjadi oosit primer.
Ketika perempuan mengalami pubertas, maka oosit primer akan melanjutkan
tahapannya menuju fase meiosis I dan membelah diri menjadi sel diploid yang
ukurannya berbeda. Ukuran yang besar menjadi oosit sekunder, sedangkan ukuran
yang kecil menjadi badan polar. Masing-masing sel tersebut bersifat haploid.Ketika
terjadi fertilisasi (pembuahan oleh sperma), maka oosit sekunder akan lanjut ke fase
meiosis II. Artinya, oosit sekunder akan mati atau mengalami degenerasi.
Dari satu oogonium itu akan menghasilkan satu ovum haploid fungsional dan
dua atau tiga badan polar. Untuk hewan sama seperti manusia, ya. Pada jantan
berlangsung di testis, sedangkan betina di ovarium. Proses gametogenesisnya pun
sama.

Sumber:
https://www.zenius.net/blog/proses-gametogenesis-pengertian-fungsi
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/apa-itu-gametogenesis-11874/

Anda mungkin juga menyukai