DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
LIS KHAIRANTI - PO714251211040 NUR HAERANA HUSAIN -
PO714251211045
MELANI PUTRI - PO714251211041
NUR HALIFA - PO714251211046
MUTMAINNAH NUR AZISAH -
PO714251211042 NUR RISNA - PO714251211048
NURFAJRILA - PO714251211044
Di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis sel. Sebagaimana
organisme multiselular lainnya, kehidupan manusia juga dimulai dari sebuah sel embrio
diploid hasil dari fusi haploid oosit dan spermatosit yang kemudian mengalami
serangkaian mitosis. Pada tahap awal, sel-sel embrio bersifat totipoten, setiap sel
memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi salah satu dari seluruh jenis sel tubuh.
Selang berjalannya tahap perkembangan, kapasitas diferensiasi menjadi menurun
menjadi pluripoten, hingga menjadi sel progenitor yang hanya memiliki kapasitas untuk
terdiferensiasi menjadi satu jenis sel saja, dengan kapasitas unipoten. Pada level
molekular, perkembangan sel dikendalikan melalui suatu proses pembelahan sel, sel,
morfogenesis dan apoptosis. Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara genetik,
sebelum sel tersebut dapat menerima sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel.Siklus
sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom
yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang
identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik).
Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel
untuk tetap hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu
pembelahan dan mengatur sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen
pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.
MITOSIS
Selanjutnya, kita masuk ke tahap awal pembelahan sel, yaitu tahap profase.
Pada awal profase, sentrosom mengalami replikasi, sehingga menghasilkan dua
sentrosom. Kemudian, setiap sentrosom akan bergerak ke kutub-kutub inti sel
yang letaknya berlawanan.
Di saat yang bersamaan, mikrotubulus mulai terlihat di antara dua sentrosom.
Mikrotubulus ini merupakan serat protein panjang yang memanjang dari sentriol
ke segala arah. Lama-kelamaan, mikrotubulus akan membentuk seperti gulungan
benang yang bisa kita sebut dengan benang-benang spindel.
Di tahap pembelahan sel ini juga, benang-benang kromatin mulai mengalami
penebalan yang kemudian membentuk kromosom. Nah, kromosom ini terdiri dari
dua kromatid identik yang terikat pada sentromer (kepala kromosom). Setiap
sentromer memiliki dua kinetokor yang merupakan formasi protein dan menjadi
tempat melekatnya benang-benang spindel nantinya.
Di akhir tahap profase, nukleus dan membran inti sel mulai menghilang. Selain
itu, sentrosom telah sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel
pun akan membentang dari kutub satu ke kutub yang lain. Benang spindel ini
nantinya akan berperan untuk menarik kromosom ke bagian tengah inti sel di
tahap selanjutnya.
3) METAFASE
Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat. Masing-
masing kinetokor pada sentromer dihubungkan ke satu sentrosom oleh benang-
benang spindel. Kemudian, pasangan kromatid bergerak ke bagian tengah inti
sel (bidang ekuator) dan membentuk lempeng metafase. Posisi kromosom yang
terletak pada bagian tengah inti sel ini membuat jumlah kromosom dapat
dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom juga dapat diamati dengan jelas.
4) ANAFASE
MEIOSIS
Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-
masing sel memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Pada hewan bersel
banyak, untuk membentuk sel kelamin (gamet). Meiosis berfungsi mengurangi jumlah
kromosom agar keturunannya memiliki jumlah kromosom yang sama. Pada tumbuhan
terjadi di benangsari dan putik. Pada hewan terjadi pada alat kelamin. Prosesnya
pembelahan meiosisnya sendiri terdiri dari meiosis I dan II, dengan hasil akhir 4 sel.
Tahapan proses meiosis ini terdiri dari profase 1, metafase 1, anafase 1, telofase 1, lalu
profase 2, metafase 2, anafase 2, dan telofase 2.
Penjelasan mengenai tahapan proses meiosis sebagai berikut:
1) PROFASE 1
Profase 1 ini terdiri dari 5 fase yang berbeda-beda. Fase yang pertama
disebut dengan leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi
kromosom. Kromosom tersebut terdiri dari 2 kromatid. Setelah fase leptoten ini
selesai, fase selanjutnya, yaitu fase zigoten, dimulai. Pada fase zigoten,
kromosom tersebut kemudian saling berpasangan dengan homolognya. Homolog
tersebut disebut sinapsis.
Fase selanjutnya disebut dengan pakiten. Di fase pakiten, ada duplikasi
kromosom. Fase pakiten juga membentuk kromosom tetrad. Setelah fase
pakiten, ada yang namanya fase diploten. Di fase diploten ini terjadi pindah silang
pada kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, fase selanjutnya, yaitu fase
diakinesis, terjadi. Pada fase diakinesis ini membran inti menghilang. Dengan
berakhirnya fase diakinesis, maka profase 1 selesai.
2) METAFASE 1
A. 1-3-4
B. 1-3-5
C. 2-4-6
D. 2-5-6
E. 3-4-5
Jawaban: A
2. Sitokinesis yang terjadi pada pembelahan mitosis berlangsung pada fase ....
A. profase
B. metafase
C. anafase
D. telofase
E. interfase
Jawaban : D
3. Metafase pada mitosis dapat diamati melalui perilaku kromosom, yaitu ...
A. Kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan menjauhi bidang
ekuatorial
B. Kromosom berjajar pada bidang ekuatorial, bergantung pada serat
gelendong
C. Kromosom menjadi kembali ke bentuk semula, yakni menjadi benang
kromatin
D. Kromosom memendek, membelah membujur membentuk kromatid
E. Setengah atau separuh dari jumlah kromosom berada di kutub masing-
masing
Jawaban : B
Jawaban : C
6. Makhluk hidup yang berhasil berkembangbiak tanpa proses meiosis adalah ....
A. Amoeba
B. Anopheles
C. Drosophila
D. Plasmodium
E. Paramecium
Jawaban : A
Jawaban : C
Jawaban: B
Jawaban : E
Jawaban: C