Anda di halaman 1dari 6

PEMBEHALAN SEL SECARA

MITOSIS

OLEH:
FAHRUNNISA RIZKI ANANDA/XI MIA 4/12
1.Pengertian Pembelahan Sel

Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua atau
lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan bagian kecil dari suatu siklus sel yang
lebih besar.

2.Pengertian Mitosis

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel
identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang
membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik,
yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis
merupakan fase mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel
anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.

Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik
mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel
telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel
prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.

Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan
untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis
dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini
dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga
dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.
3.Garis besar
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan.
Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang
mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap
sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap
kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan DNA terjadi pada pertengahan
interfase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.

Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister kromatid,
yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister kromatid itu sendiri
tidak dianggap sebagai kromosom.

4.Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang mampu menghasilkan 2 sel
anakan yang serupa secara genetis. Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai
susunan genetika yang sama dengan induknya. Hampir semua makhluk hidup mengalami
proses mitosis yang sama, kecuali pada prokaryot (makhluk hidup yang tidak memiliki inti
sejati) seperti bakteri, virus dan ganggang biru. Siklus miotik dari sebuah sel dapat dibedakan
atas dua stadia, yaitu interfase (stadium istirahat) dan mitosis (stadium pembelahan). Interfase
Interfase adalah periode antara pembelahan yang satu dengan yang berikutnya dalam siklus
pembelahan sel. Periode ini terjadi bila suatu sel molekul DNA yang berada dalam inti akan
mengadakan replikasi atau membuat turunan seperti dirinya sendiri. Membran inti
berhubungan dengan rangka dalam dari sitoplasma, di mana terdapat granula berwarna kelam
dan disebut ribosom. Ribosom ini kaya akan asam ribonukleotida (ARN) dan mempunyai
peranan penting dalam sintesa protein. Di dalam nukleus interfase, dapat dibedakan 2
komponen utama, yaitu karyolimf (cairan inti yang tampak jernih tak berwarna dan kolloidal)
dan nukleolus (inti dari nukleus). Sisanya terdiri dari kromatin, berupa benang-benang halus
yang tersusun atas asam deoksiribonukleat (ADN) dan protein sehingga membentuk
nukleoprotein. Di dalam sitoplasma, tampak adanya mitokondria, yaitu organel di mana
berlangsung pernafasan dari sel. Stadium interfase dibedakan atas beberapa fase: 1. G1 :
secara spesifik, pada tahap G¬1 ukuran sel bertambah besar akibat pertumbuhan sel. 2. S  :
Pada tahap S, terjadi duplikasi kromosom dan sintesis DNA (replikasi DNA). Kromosom
yang semula tunggal akhirnya berubah menjadi ganda. 3. G2  : Pada tahap G2, sel tumbuh
sempurna sebagai persiapan untuk pembelahan sel. Pada fase ini, ADN cepat sekali
bertambah kompleks dengan protein kromosom dan pembentukan ARN (asam ribonukleat)
serta protein berlangsung. Mitosis dibedakan atas beberapa fase, yaitu profase, metafase,
anafase dan telofase.

A) PROFASE

Begitu fase G2 berakhir, maka dimulailah profase. Pada tahap profase, terjadi perubahan
pada nukleus dan sitoplasma. Di dalam nukleus, benang-benang kromatin menebal dan
memendek membentuk kromosom. Kromosom tersebut dapat diamatidi bawah mikroskop
cahaya. Tiap lengan kromosom, berduplikasi membentuk dua kromatid (kromatid kembar)
yang terikat pada sentromer. Selama profase, nukleolus dan membran nukleus menghilang.
Mendekati akhir profase, terbentuklah spindel (gelendong pembelahan yang terdiri atas
mikrotubula dan protein). Dengan berakhirnya profase, kromosom-kromosom yang dobel dan
memanjang itu menempatkan diri di bidang ekuator dari sel.

B) METAFASE

Fase ini adalah fase paling mudah untuk menghitung banyaknya kromosom dan
mempelajari morfologinya, karena kromosom-kromosom tersebar di bidang tengah dari sel.
Hal ini terjadi karena pada fase ini sentromer dari kromosom-kromosom dobel longitudinal
terletak di bidang ekuator dari sel.Pada metafase ,kromosom menyusun diri secara acak pada
satu bidang ekuator atautengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan
nukleolus lenyap. Sentromer,suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada
serabut gelendong yangbertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama
pembelahan.Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang
equatorial. Pada tahapan ini sedikit terlihat adanya gambaran benang-benang spindelnya.
Pada tahap ini kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari.Mudahnya, setiap
kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah seldan berkumpul pada
bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui
sentromer atau kinetokor.

C) ANAFASE

Pada fase ini, sentromer membelah dan kedua buah kromatid memisahkan diri dan
bergerak menuju ke kutub sel dari spindel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil Pada akhir
anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator Sentromer dari setiap kromosom
membelah menjadi dua dengan masing-masing satukromatida.Kemudian setiap kromatida
berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutubyang berlawanan. Pada akhir nanfase,
semua kroatida sampai pada kutub masing-masing. Pembelahan itu memiliki sifat keturunan
yang sama. Pada saat itu kromosom-kromosom tersebut berlaku sebagai kromosom baru.

D) TELOFASE

Datangnya kromosom anakan yang tunggal di kutub spindel merupakan tanda dimulainya
telofase. Terbentuklah membran nukleus baru, spindel menghilang dan nukleolus dibentuk
oleh nucleolar organizer dari sebuah kromosom. Dengan terbentuknya dua buah nuklei baru,
maka di tengah sel terjadi dinding baru. Berlangsunglah sitokenesis (pembelahan sel).
PEMBELAHAN MEIOSIS
Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan haploid
(n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Pada kejadian ini, setiap sel anakan mempunyai
separuh kromosom sel induk. Reproduksi seksual mencakup pembentukan gamet-gamet
(gametogenesis) dan pembuahannya (fertilisasi). Gametogenesis berlangsung di dalam alat
reproduksi (gametangium). Gamet bersifat haploid (n) tetapi berasal dari sebuah sel induk
diploid (2n). Berhubungan dengan hal tersebut, pembentukan gamet harus didahului dengan
pembelahan reduksi dari jumlah kromosom dan pembelahan ini disebut dengan meiosis.
Berbeda dengan mitosis, meiosis ini berlangsung dalam 2 tingkat Meiosis I Pada meiosis
tingkat ini, dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I.

 Profase I

Tahap profase pada meiosis berbeda dengan mitosis, yaitu bahwa kromosom-kromosom
homolog membentuk pasangan, yang dinamakan bivalen. Proses berpasangannya kromosom
homolog dinamakan sinapsis. Kemudian setiap anggota bivalen membelah memanjang,
sehingga terbentuklah 4 kromatid. Ke empat kromatid padad satu bivalen dinamakan tetrad.
Selama sinapsis, dapat terjadi pindah silang (crossing over), yaitu peristiwa penukaran
segmen dari kromatid-kromatid dalam sebuah tetrad. Metafase I

Pada tahap ini, bivalen-bivalen menempatkan diri di bidang tengah dari sel secara acakan
(random). Pasangan kromosom (bivalen) menjadi diatur pada pelat metafase dan melekat
pada meiosismembentuk poros sepenuhnya sekarang. Para sentriol berada di kutub yang
berlawanan dari sel. Pasangankromosom homolog (yang bivalen), sekarang sebagai
melingkar erat dan kentalkarena mereka akan berada dalam meiosis, menjadi diatur pada
pesawat berjarak sama darikutub disebut pelat metafase. Spindle serat dari satu kutub sel
melekat pada satu kromosom masing-masing pasangan(dilihat sebagai kromatid kakak), dan
spindle serat dari kutub berlawanan melekat padakromosom homolog (lagi, dilihat sebagai
kromatid kakak Anafase I

Kromosom homolog yang mengadakan sinapsis mulai bergerak untuk berpisah. Kromatid-
kromatid serupa yang menyusun tiap kromosom tetap berhubungan pada daerah sentromer.
Daerah kromosom tersebut dalam tiap bivalen menjauhkan diri dan bergerak ke kutub spindel
yang berlawanan letaknya. Artinya, setiap krmosom masih tersusun atas dua kromatid yang
masih berhubungan pada daerah sentromer. Telofase I

Tibanya kromosom di kutub spindel menandakan berakhirnya anafase I dan dimulainya


telofase I. Dinding nukleus dan nukleolus terbentuk lagi, jumlah kromosom haploid terdapat
dalam nukleus yang baru dibentuk. Tiap kromosom terdiri dari dua kromatid. Apabila kita
menghitung banyaknya kromatid, maka dapat diambil kesimpulan bahwa reduksi jumlah
kromosom belum berlangsung secara sempurna. Akibatnya terdapatlah dua genom, yaitu dua
set gen atau informasi genetik yang lengkap. Untuk tercapainya reduksi dalam pengandungan
genom maupun kromosom, maka diperlukan berlangsung pembelahan meiosis II. Meiosis II
Pada meiosis tingkat ini, dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu profase II, metafase II, anafase II,
dan telofase II.
 Profase II

Pada tahap ini, serabut serabut gelendong terbentuk lagi. Berikut adalah gambarannya

Metafase II

Sentromer-sentromer menempatkan diri di tengah sel.

 Anafase II

Sentromer dari tiap kromosom membelah, kromatid-kromatid memisahkan diri dan bergerak
ke kutub yang berlawanan dan merupakan kromosom. Berikut merupakan gambar dari
anafase II.

 Telofase II

Berlangsunglah sitokenesis lagi, diikuti dengan terbentuknya dinding inti. Jadi pada sebuah
Meiosis, sebuah sel induk diploid akhirnya menghasilkan empat sel anakan masing-masing
haploid. Agar lebih memahami materi, pembahasan selanjutnya adalah gametogenesis. Hasil
akhir dari meiosis biasanya tidak langsung berupa gamet, melainkan memerlukan sedikit
waktu untuk berkembangn menjadi gamet. Proses ini disebut maturasi. Pembelahan meiosis
terjadi pada organ reproduksi dengan menghasilkan sel-sel kelamin yang haploid (n).
Pembelahan meiosis yang menghasilkan sel-sel kelamin (gamet) disebut gametogenesis.
Gametogenesis yang terjadi pada sel hewan dan manusia dikenal sebagai spermatogenesis
dan oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel sperma.
Spermatogenesis menghasilkan 4 sel sperma dari 4 sel anakan pembelahan meiosis.
Oogenesis hanya menghasilkan 1 sel telur dari 4 kemungkinan sel anakan. Dalam hal ini, 3
sel anakan lainnya mengalami degenerasi dan hancur. gametogenesis pada sel tumbuhan
dikenal sebagai mikrosporogenesis (proses pembentukan sel kelamin jantan) dan
makrosporogenesis (proses pembentukan sel kelamin betina). Pembelahan meiosis ini
menjadi penting karena dapat mempertahankan jumlah kromosom suatu individu tetap
diploid. Artinya, ketika terjadi peleburan sel kelamin jantan dan betina yang masing-
masingnya haploid, akan terbentuk individu diploid. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa pada pembelahan meiosis terjadi pengurangan atau reduksi kromosom.
Sel yang semula mengandung 2n kromosom (diploid), berubah menjadi n kromosom
(haploid). Oleh karena itu, pembelahn meiosis dikenal juga sebagai pembelahan reduktif

Anda mungkin juga menyukai