Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel dibagi menjadi dua kelas utama, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama di
antara keduanya terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel dan
sitoplasma. Organisme prokariot tidak memiliki membran inti dan eukariot memiliki membran
inti. Semua sel hewan dan tumbuhan adalah eukariot dan bakteri, cyanobacteria dan
mycoplasma adalah prokariot. Organisme prokariot tidak mengalami pembelahan sel berupa
mitosis atupun meiosis, ia hanya mengalami pembelahan sel berupa amitosis, salah satu
contohnya adalah pembelahan biner. Organisme eukariot mengalami pembelahan sel secara
mitosis pada sel somatisnya dan meiosis pada sel gametnya. Organisme eukariot membutuhkan
kemampuan untuk dapat tumbuh, dan proses ini dapat terjadi melalui pembelahan sel dan
pertumbuhan sel. Pertumbuhan terkadang merupakan hasil dari satu atau komponen lain saja,
tetapi sering terjadi juga bahwa pertumbuhan sel dan perkembangan sel tergabung dalam satu
proses yang dinamakan siklus sel.

1.2 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini yaitu untuk:
1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
2. Menambah ilmu dan wawasan tentang pembelahan mitosis
3. Mengetahui definisi tentang mitosis
4. Mengetahui tentang kariokinesis
5. Mengetahui tentang tahapan-tahapan dalam mitosis
6. Mengetahui tentang sitokinesis

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelahan Mitosis


Definisi mitosis, mitosis juga disebut kariokinesis, adalah proses pembelahan sel secara
tidak langsung, karena pembelahan inti didahului dengan pembentukan benang-benang
kumparan sperma. Cara ini biasa berlangsung pada sel somatic dan sel nutfah (germ cell).
Mitosis didahului dengan menghilangnya inti sebagian benda definitive (real) kemudian disusul
dengan pembagian yang sebenarnya dari bagian-bagian sel utamanya.
2.2 Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan ciri yang berbeda-beda pada tiap fasenya.
Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah
berubah-ubah pada struktur kromosom, membran inti, mikro tubulus, dan sentriol.

2.3 Tahapan Mitosis


Pembelahan sel secara mitosis meliputi sejumlah tahapan tertentu. Sebenarnya,
pembelahan mitosis hanyalah sebagian kecil dari siklus sel. Siklus sel terdiri dari fase
pembelahan mitosis (M) dan periode pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase merupakan
bagian ter-besar dari siklus sel. Interfase terdiri dari tiga sub fase, yaitu fase G1 (pertumbuhan
primer), fase S (sintesis) , dan fase G2 (pertumbuhan sekunder ).
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasil-kan sel-sel tubuh (sel somatik).
Secara garis besar, pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase ), fase
pembelahaninti sel ( kariokinesis ), dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut? Untuk menge-tahuinya, simaklah
penjelasan berikut.
1. Interfase
Pada fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi sel sudah siap untuk
membelah. Selama interfase sel tampak keruh dan benang-benang kromatin halus lama-
kelamaan akan kelihatan. Beberapa ahli menganggap interfase bukan merupakan salah satu
tahap dalam mitosis sehingga interfase sering disebut fase istirahat.
a. Fase Pertumbuhan Primer ( Growth 1 disingkat G1 )
Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama. Pada subfase ini, sel-sel
belum mengadakan replikasi DNA yang masih bersifat 2n (diploid). Sementara organel-organel
yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks golgi, dan or-ganel
lainnya memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel.
b. Fase Sintesis (S)
Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi ge-netik adalah bahan-
bahan yang akan diwariskan kepada keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam inti sel mengalami
replikasi (penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan) menghasilkan 2
salinan DNA.
c. Fase Pertumbuhan Sekunder ( Growth 2 disingkat G2 )
Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah per-tumbuhan sekunder
(G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak organel-organel yang dimilikinya. Ini bertujuan agar
organel-organel tersebut dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya. Pada subfase ini, rep-
likasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan secara mitosis. Selain
itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan terbungkus membran inti.
Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih nukleolus (membran inti sel). Di luar
inti terdapat dua sentrosom yang terbentuk oleh replikasi sentrosom pada tahap sebelumnya.
Sentrosom mengala-mi perpanjangan menyebar secara radial yang isebut aster (bintang). Pada
sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berfungsi menentukan orientasi pembelahan sel.
Walaupun kromosom telah diduplikasi pada fase S, namun pada fase G2, kromosom belum
dapat dibedakan secara individual karena masih berupa benang-benang kromatin.
2. Profase
a. Fase terlama dan paling banyak memerlukan energi-energi yang terkumpul selama interfase
digunakan untuk membentuk gelondong-gelondong pembelahan.
b. Pada profase selaput inti dan membran inti melebur sehingga sel tidak tampak memiliki
membran inti.
c. Benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom. Setiap kromosom melakukan
duplikasi menjadi kromatid.
d. Pada sel manusia dan sel hewan, sentriol berpisah kemudian menuju kutub berlawanan dan
terbentuk benang spindel.
3. Metafase
Membran inti sudah menghilang dan kromosom-kromosom berkumpul pada bidang
ekuator, yaitu bidang tengah dari sel sehingga kromosom tampak paling jelas. Sentromer dari
seluruh kromosom membuat formasi sebaris. Kromatid menggantung pada benang-benang
spindel melalui sentromer. Pada metafase, tampak adanya dua kromatid hasil penggandaan
pada profase yang sedang mengalami pembagian menjadi dua.
4. Anafase
Pada fase ini sentromer membelah dan kedua kromatid dari setiap kromosom berpisah.
Selanjutnya kromatid bergerak menuju ke kutub sel melalui benang-benang spindel. Karena
benang spindel melekat pada sentromer maka sentromer bergerak terlebih dahulu pada
pergerakan kromosom ke kutub sel. Tiap kromatid hasil pembelahan mempunyai sifat yang sama
dengan induknya sehingga setiap kromatid merupakan kromosom baru.
5. Telofase
Kromosom yang telah berada di daerah kutub masing-masing makin lama makin menipis,
kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. Serabut gelondong lenyap,
sedangkan membran inti dan inti mulai terbentuk kembali. Selanjutnya terjadi peristiwa
pembagian inti (kariokinesis) dan sitoplasma terbagi menjadi dua bagian (sitokinesis). Masing-
masing bagian mengandung satu nukleus yang memiliki 2n kromosom (diploid). Terbentuknya 2
sel anak yang mempunyai jumlah kromosom sama dengan induknya.
2.4 Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.
Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung intisel,
beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding
pemisah di tengah-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari
sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi
genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik
secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum
melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum
fase mitosis pada siklus sel. Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang
disebut sister kromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister
kromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus sel pada sel-sel organisme multiseluler yang eukariotik terjadi dua macam
reproduksi sel. Yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh (sel
somatis). Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-
masing memilki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pemebelahan mitosis
melalui beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Pada pembelahan ini
terjadi pembelahan inti (kariokinesis) dan pembelahan plasma (sitokinesis). Pada makhluk
hidup bersel banyak, mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan.
Sedangkan organisme bersel satu, mitosis merupakan cara bereproduksi.

DAFTAR PUSTAKA

http://google.com/wikipedia/pengertian-mitosis
http://google.com/wikipedia/tahapan-mitosis
http://google.com/wikipedia/mitosis
http://google.com/wikipedia/mitosis
http://google.com/wikipedia/pembelahan-mitosis
http://google.com/wikipedia/tahapan-mitosis
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas http://www.fmipa.itb.ac.id/mitosis
http://one.indoskripsi.com/mitosis
http://en.wikipedia.or g/wiki1
http://google.com/wikipedia/mitosis
https://www.academia.edu/6314896/Makalah_Mitosis
BAB I
PENDAHULUAN

A . LATAR BELAKANG
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak.
Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan
secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’. Sel-sel mengalami pembelahan melalui
serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal
sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis.
Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda melakukan
pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat
dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan
tertentu, misalnya sel-sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat
untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati
melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf yang sama
sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis
bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu
beberpa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel bakteri. Sama dengan bakteri,
protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan
amoeba, paramecium, didinum, dan euglena.
Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik.
Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses
pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma
yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian
dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan
kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel
identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi
sitoplasma dan membran sel. Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan.
Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
 Terjadi di sel kelamin
 Jumlah sel anaknya 4
 Jumlah kromosen 1/2 induknya
 Pembelahan terjadi 2 kali
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada
meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah
kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode
pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.

B . RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik?
2. Bagaimana pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis?
3. Bagaimana siklus pada sel?

C . TUJUAN
1. untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Untuk mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis.
3. Untuk mengetahui siklus sel

D . MANFAAT
1. Agar mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Agar mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis.
3. Agar mengetahui siklus sel

BAB II
PEMBAHASAN
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Pada
organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel juga
merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel
mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan
uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara
ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk
proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru.Ada dua
macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara
tidak langsung ’mitosis dan meiosis’.

Pembelahan sel pada prokariotik


Pada sel prokariotik, materi genetik tersebar didalam suatu badan serupa inti yang tidak
dikelilingi oleh membran. Mikroorganisme yang prokariotik, misalnya bakteri dan alga hijau-
biru. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada
eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses
pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma
yang didahului dengan pembentukkan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian
dinamakan amitosis. Amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan
kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur dalam bentuk nukleus,
DNA terdapat pada nukleolit yang tidak terselubungi oleh membran. Secara umum sel
prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Setiap
prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam tipe rantai, agregat, atau
kelompok sel yang jumlahnya ratusan.
Pembelahan sel pada eukariotik
Pada sel-sel eukariotik, hal pembagian material genetik secara persis sama adalah lebih
kompleks. Sebuah sel eukariotik mengandung kira-kira 1000 kali lebih banyak DNA dibanding
sebuah sel prokariotik. Disamping itu, DNA ini berbentuk linea, membentuk sejumlah
kromosom yang jelas berbeda. Sebagai contoh, sel-sel somatik (tubuh) manusia mempunyai 46
kromosom, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Pada saat sel-sel ini membelah, setiap sel
anak harus menerima satu duplikat dan hanya satu dari setiap 46 kromosom. Disamping itu, sel-
sel eukariotik mengandung berbagai macam organela dan ini juga harus dibagi sec ara merata
diantara sel-sel anak. Pada sel eukariotik memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan
selubung inti yang terdiri dari dua membran. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk
dalam golongan sel eukariotik. Mikroorganisme yang eukariotik, misalnya protozoa, protista,
dan semua jamur.

Siklus sel
Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin
pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase
utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis. Durasi (lamanya) masing-masing fase dari siklus ini
berfariasi dari beberapa jam sampai beberapa hari, bergantung dari tipe sel dan faktor-faktor luar
seperti suhu dan nutrisi yang tersedia.
Siklus sel merupakan serangkaian kejadian dengan urutan tertentu berupa duplikasi kromosom
sel dan organel didalamnya yang mengarah ke pembelahan sel. Pada eukariotik (sel bernukleus),
proses perbanyakan atau sintesis bahan genetik terjadi sebelum berlangsungnya proses
pembelahan sel, mitosis atau meiosis.

Sel yang mempunyai kemampuan membelah adalah sel "muda" atau sel immature yang belum
memiliki fungsi tertentu. Pada kondisi lingkungan yang mendukung sel akan memasuki siklus
sel dan menghasilkan 2 sel identik. Sel yang tidak lagi membelah akan keluar dari siklus dan
berdeferensiasi menjadi sel yang mature dengan struktur dan fungsi tertentu.

Pada dasarnya siklus sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA sintesis) dan fase M
(Mitosis). Pada fase S terjadi duplikasi kromosom, organele dan protein interseluler dan pada
fase M terjadi pemisahan kromosom dan pembelahan sel. Sebagian besar sel memerlukan waktu
ekstra untuk proses sintesis sehingga pada siklus sel terdapat ekstra fase Gap yaitu Gap 1 antara
fase M dan fase S serta Gap 2 antara fase S dan Mitosis. Hal ini mendasari pembagian fase
menjadi 4 fase yaitu Fase G1, Fase S, Fase G2 (ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis
dan sitokinesis). Interfase adalah fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif secara biokimia
walaupun terlihat tidak ada perubahan morfologi (waktu lama, 23 jam dalam 1 siklus 24 jam). M
phase (mitosis) merupakan inti dari siklus sel dan secara morfologi terjadi perubahan yang jelas
teramati berupa kromosom yang tertarik ke kutub, sitogenesis dan akhirnya sel terbagi menjadi
dua (waktu cepat, 1 jam dalam 1 siklus 24 jam).
Fase Gi dan G2 bukan hanya sebagai ekstra waktu proses sintesis namun juga berperan sebagai
ekstra waktu bagi sel untuk memonitor kondisi lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk
ke fase S dan M. Jika kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress pada
G1 dan bahkan memasuki kondisi resting state pada Go (G zero). Go ini dapat berlangsung
selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai sel mati. Jika kondisi lingkungan mendukung
dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel akan memulai proses pada suatu titik akhir G1 yang
disebut titik "Start". Setelah melalui titik ini sel akan mulai masuk fase S ditandai dengan
Replikasi DNA yang terus berlangsung bahkan walau signal pertumbuhan dan pembelahan
sudah tidak ada.

Bagan tipe pembelahan sel

1. Amitosis
Adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses
pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada
prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel,
duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului
dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis,
amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada
sel bakteri.

Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane plasma. Selanjutnya,
akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan
materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya dinding sel baru
hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang demikian juga sering disebut dengan
pembelahan biner (binary fision) atau pembelahan sel secara langsung.

2. Mitosis
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik
yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi
sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki
distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa
mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki
genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami
mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada
betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang
tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan
untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis dan
sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan
misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi
terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan.
Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang
mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel
anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap
kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase,
yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister
chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister chromatid itu
sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang
teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap
pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.

Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:

Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase, profase, prometafase,
metafase, anafase, dan telofase (awal dan akhir). Profase biasanya merupakan fase terpanjang,
dengan mengambil waktu kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam
mitosis. Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel tumbuhan.
Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel karena pada
tahap ini kromosom direplikasi.
Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak sehingga tampak sebagai
kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu terkondensasi à untuk ekspresi informasi
genetik. Nukleus telah terbentuk dengan jelas dan dibungkus oleh selubuing nukleus. Tepat di
luar nukleus terdapat dua sentrosom yang terbentuk sebelumnya oleh replikasi sentrosom
tunggal.

1. Kromatin menebal, memendek è kromosom


2. Nukleolus melebur
3. Sentriol memisah – benang-benang gelendong mulai terbentuk
4. Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya
5. Kromosom menduplikasi è kromatid

1. Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas


2. Terdapat bidang pembelahan (ekuator)
3. Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada bidang pembelahan
4. Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal )
1. Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya
2. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua
3. Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson
4. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu oleh kontraksi benang
kromosom dan dorongan benang interkromosomal )

1. Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatin


2. Anak inti dibentuk kembali
3. Dinding inti dibentuk kembali
4. Benang-benang gelendong hilang

Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktilyang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengahg sel.
Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel,
beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya
dinding pemisah ditenganh-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukan dalam tahap
telofase.

Hasil mitosis :
1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing diploid.
2) Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

3. Meiosis
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara
meiosis adalah:

 Terjadi di sel kelamin


 Jumlah sel anaknya 4
 Jumlah kromosen 1/2 induknya
 Pembelahan terjadi 2 kali

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis,
terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk
terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu
pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.

• Tahap Pofase I :
Profase pada meiosis membutuhkan waktu yang lama dan lebih kompleks daripada proses
profase mitosis. Diawali dengan mulai tampaknya benang-benang kromosom tunggal yang
ramping dan panjang (fase leptoten). selnjutnya kromosom mulai menjadi lebih padat dan
memendek. Setiap homolog dari masing-masing kromosom terdiri atas dua kromatid kembar
yang saling berpasangan. Dalam proses ini keadaan ssperti di atas disebut sinapsis (fase zigoten),
sutau struktur protein suatu kompleks sinaptonemal melekatkan kromosom yang homolog
dengan kuat bersama-sama sepanjang kromosom. Bila sinaptonemal kompleks menghilang pada
akhir profase, masin-masing paangan kromosom akan terlihat di bawah mikroskop dalam bentuk
tetrad, suatu kelompok yang terdiri atas empat kromatid (fase pakiten). Pada bermacam-macam
tempat, sepanjang-panjangnya kromatid dari kromosom yang homolog saling manyilang (fase
diploten). Persilangan tersebut disebut khiasma. Khiasma tersebut mengikat pasangan-pasangan
kromosom yang homolog bersama-sama sampai pada anafase I. Sementara komponen-
komponen lain dari sel menyiapkan diri untuk pembelahan inti, hal yang sama tersebut terlihat
selama mitosis. Sentrosoma bergerak menjauhi satu sma lain, dari kumparan atau gelendong
mikrotubul akan terbentuk di antara keduanya. Membran inti dan nukleoli menghilang (fase
diakinesis). Akhirnya kumparan mikrotubul menangkap kinetokor yang terbentuk pada
kromosom dan kromosom mulai bergerak menuju keping metafase. Profase I, yang dapat
berlangsung sehari atau bahkan lebih lama, merupakan ciri khas lebih dari 90% waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan meiosis.

Tahap Metafase I :
Kromosom-kromosom sekarang tersusun dalam keping metafase dan tetap pada pasangan
homolognya. Mikrotubul kinetokor dari satu kutub sel terkait pada satu kromosom dari tiap-tiap
pasangannya. Sementara mikrotubul dari kutub yang berlawanan terikat pada pasangan
homolognya.
Tahap Anafase I :
Seperti halnya pada mitosis, benang kumparan mengarahkan gerakan kromosom ke kutub-
kutub. Meskipun demikian, kembaran kromatid tetap melekat pada sentrosomernya sebagai satu
kesatuan ke arah kutub yang sama. Kromosom yang homolog bergerak ke arah kutub yang
berlawanan. Hal ini berbeda/berlawanan dengan perilaku kromosom selama mitosis. Dalam
mitosis tampak merupakan individu pada keping metafase ketimbang sebgai pasangan, dan
kromatid kembar dari setiap kromosom terpisah.
Tahap telofase I dan sinokinesis
Anggota dari setiap pasangan kromososm homolog terus bergerak sampai mendekati kutub
dari sel. Setiap kutub sekarang mempunyai satu kromosom yang haploid, tetapi setiap kromosom
masih memilki dua kromatid kembar. Biasanya sitokinesis (pembelahan sitoplasma) berlangsung
simultan atau bersamaan dengan telofase I menghasilkan dua sel kembar. Lekukan pembelahan
terbentuk pada sel hewan dan keping sel pada sel tumbuhan. Pada speises yang sama, kromosom
berkondensasi dan membran nukleus dan nuklei terbentuk kembali. Bila tidak ada hal-hal
khusus, terjadi replikasi dari materi genetik lebih dahulu sebelum berlangsungnya meiosis kedua.

Tahap profase II
Benang-benang kumparan terbentuk dan kromososm terususn dengan cepat pada keping
metafase II.
Tahap metafase II
Seluruh kromososm berada pada keping metafase II, seperti yang tampak pada mitosis dengan
kinetokor dari setiap pasangan kromatid, masing-masing kromososm mengarah ke kutub yang
berlawanan.
Tahap anafase II
Sentromer dari kromatid kembar akhirnya terpisah dan saudara dari setiap pasangan sekarang
menjadi kromosom tersendiri bergerak ke arah kutub yang berlawanan dari sel.
Tahap telofase II
Nuklei terbentuk pada kedua kutub yang berlawanan, selanjutnya berlangsung sitokinesis.
Pada sitokinesis yang sempurna, akan didapatkan empat sel kembar dengan masing-masing
memilki jumlah kromosom yang haploid dari kromosom yang mengalami replikasi.
Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan
seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun
meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap
pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan
profase II tidak terdapat fase istirahat (interfase). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan
ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.
1. Pembelahan miosis pertama :
Replikasi DNA kromosom (2n-4n), membentuk pasangan homolog, kemudian mengadakan
cross-over kromatid, pemisahan membentuk kiasma, terjadi pertukaran gen interkromosom
homolog. Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis pertama : kromosom sel anak =
kromosom sel induk = 2n = 23 ganda.
2. Pembelahan miosis kedua :
Nonreplikasi, pembelahan pada sentromer, Jumlah akhir kromosom pada pembelahan
miosis kedua : kromosom sel anak = ½ kromosom sel induk = n = 23 tunggal.

Hasil meiosis :
1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n).
2) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).
Tujuan pembelahan sel secara tidak langsung yaitu:
1. mitosis : regenerasi
2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y haploid).
PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS
Mitosis Meiosis
Tujuan • pada tumbuhan bersel satu •Pada hewan bersel banyak
untuk memperbanyak diri untuk membentuk sel
(reproduksi) kelamin (gamet). Meiosis
•pada hewan bersel banyak berfungsi mengurangi jumlah
untuk perbanyakkan sel dan kromosom agar
pertumbuhan keturunannya memilki
jumlah kromosom yang
sama.
•pada tumbuhan terjadi di
benang sari dan putik
Tempat terjadinya •pada tumbuhan mitosis •pada tumbuhan terjadi di
terjadi di jaringan-jaringan benang sari dan putik
meristematis, misalnya di •pada hewan terjadi di alat
ujung batang, ujung akar, dan kelamin
kambium
•pada hewan terjadi di sel-sel
somatis
Tahapan sel •terjadi lewat satu rangkaian •terjadi lewat dua rnagkaian
tahap yaitu profase, metafase, tahap yaitu meosis I dan
anafase, telofase, dan meosis II
interfase. Meiosis I
Profase I (leptonema,
zigomena,
pakinema,diplonema,
diakinesis), metafase I,
anafase I, telofase I
Meiosis II
Profase II, metafase II,
anafase II, dan telofase II
Sel anak •dua sel anakan yang •empat sel anakan yang
memilki jumlah kromosom memiliki setengah jumlah
seperti induknya (diploid) kromosom induknya
(haploid)
BAB III
PENUTUP

Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit kehidupan makhluk
hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya individu. Sel melakukan
reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali
kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan,
sedangkan pada sel epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan
lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang, S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga


Foster, Bob. 2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Opertaion

Heddy, Suwasono. 1990. BIOLOGI SEL. Jakarta : Rajawali Pers

Satilah, Siti. 1982. BIOLOGI. Jakarta : Gramedia

Patra, rizky. 2012. Pembelahan sel secara mitosis. http://www.crayonpedia.org/mw/A. 22 maret


2012. samarinda.

Prawirohartono. 2012. Mitosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.

Prawirosudhirjo. 2012. Meiosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.

Anda mungkin juga menyukai