NIM : 1508016003
KELAS : BIO-6
MATA KULIAH : Ikhtiologi
DOSEN PENGAMPU : Siti Mukhlishoh Setyawati, M. Si
REVIEW JURNAL
Judul Diagnosa Penyakit Bakterial Pada Ikan Nila (Oreocrhomis niloticus) Yang
Di Budi Daya Pada Jaring Tancap Di Danau Tondano
Tahun 2014
Tujuan Penelitian Dapat mengetahui diagnosa bakteri pada ikan nila yang di
budidayakan pada jaring tancap di Danau Tondano
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah sampling. Kemudian untuk hasil
isolasi bakteri dan hasil pengukuran kualitas air dianalisis secara
deskriptif kualitatif.
Pembahasan Dalam penelitian tersebut isolasi bakteri diambil dari kepala ginjal
(anterior kidney) yang terletak di bagian depan di bawah tulang
belakang dekat kepala. Selanjutnya, dari isolasi tersebut didapatkan
hasil bahwa terdapat adanya bercak merah pada bagian sekitar
perut, mata yang sedikit menonjol serta adanya kerusakan pada
1
ujung-ujung sirip. Hal ini mengindikasikan bahwa ikan terserang
penyakit bakteri Motile Aeromonad Septicemia (MAS) atau yang
dikenal dengan nama penyakit bintik merah. Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Menurut Post
(1987), penyakit MAS dapat disebabkan oleh dua spesies bakteri
aeromonas yang agak mirip yaitu A. Hydrophila dan A. punctata.
Bakteri ini dikenal sebagai patogen primer maupun sekunder.
Bakteri ini berbentuk batang, motile, tidak membentuk spora, gram
negatif dan non-acid-fast, aerobik dan fakultatif anaerobik,
memproduksi pigmen coklat sampai coklat kemerah-merahan.
Kontrol MAS dapat dilakukan dengan menghindari padat tebar
yang berlebihan atau kondisi stres yang memungkinkan munculnya
wabah MAS. Hasil isolasi bakteri pada media agar memperlihatkan
pertumbuhan koloni bakteri dengan pigmen berwarna kuning
kecoklatan. Bentuk koloni umumnya bulat. Berdasarkan pada
warna pigmen yang diproduksi pada media agar maka
kemungkinan besar bakteri yang tumbuh adalah Aeromonas sp. Hal
ini sesuai dengan yang dikemukakan Post (1987) bahwa
kebanyakan bakteri aeromonas memproduksi pigmen berwarna
coklat sampai coklat kemerahan. Dengan adanya gejala klinis
berupa bintik merah pada bagian perut serta pigmen yang berwarna
kecoklatan yang mengindikasikan bahwa penyakit MAS sudah
menyerang ikan budidaya di Keramba Jaring Tancap di daerah
sekitar Danau Tondano.
Nilai kandungan oksigen tertinggi yaitu 5,25 ppm dan terendah 2,1
ppm. Berdasarkan Baku Mutu Air sesuai PP. No. 82 Tahun 2001,
oksigen terlarut pada desa Eris tidak berada pada kondisi alami
yaitu pada batasan minimum < 3 ppm Jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk biota budidaya tergantung ukuruan, suhu dan
tingkat aktivitasnya dan batas minimumnya adalah 3 ppm atau 3
ppm.
2
Derajat Keasaman (pH)
Amoniak
3
REVIEW JURNAL KE-2
Tahun 2015
Author Surya Amanu, Tri Untari, Michael Haryadi Wibowo, Sidna Artanto
Tujuan Penelitian Untuk mengaplikasikan metode agar gel presipitasi (AGP), untuk
deteksi dan identifikasi A. hydrophila yang selama ini belum
pernah dilakukan, khususnya di Bagian Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode agar gel presipitasi yaitu
metode yang dapat menggambarkan hasil diagnosa yang lebih
spesifik melalui interaksi antigen dan antibodi pada agar gel
presipitasi (AGP). Metode ini juga diketahui sebagai tes
imunodifusi atau tes reaksi presipitasi yang dikenal secara luas
sebagai metode untuk mendeteksi agen- agen patogen pada ikan
seperti yang telah dilaporkan oleh Chen et al. (1974) dan Bullock et
al. (1974).
4
ditunjukkan dengan adanya garis presipitasi diantara sumuran
antiserum dan antigen. Garis presipitasi mulai terbentuk dengan
kontrol positif setelah 12 jam pengamatan, dan setelah 4 hari
inkubasi tidak ada reaksi presipitasi pada kontrol negatif. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa tidak ada cross reaksi (false +)
atau false –) pada tes AGP menggunakan antiserum A. hydrophila.
Ketika diuji sendiri, kedua antiserum juga memberikan hasil yang
sama.
5
secara jelas dan runtut.
Kekurangan Kelemahan penelitian ini adalah tidak dituliskan adanya saran pada
bagian penutup
Tahun 2013
Tujuan Penelitian Dapat mendeteksi keberadaan bakteri Aeromonas sp pada ikan nila
yang dibudidayakan di karamba jaring apung danau Tondano
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode eksperiment atau metode
kuantitatif
6
hasil pengamatan menunjukan bahwa karakteristik dari bakteri
yang diperiksa yang tumbuh pada media TSA digolongkan ke
dalam bakteri golongan Aeromonas.
Uji Oksidase
Uji katalase
Uji TSIA
Uji H2S
7
dengan adanya warna hitam dari keseluruhan sampel hasil positif
ditunjukan oleh sampel dengan kode T.insang 2, T.ginjal (A)1,
T.ginjal (B)3, E.insang 1,2 E.ginjal (B)1, P.insang 1, P.insang 3 dan
P.ginjal (B)1 dan 3, sedangkan sampel lainya menunjukan hasil
negatif.
Uji Indol
Uji ini bertujuan untuk mengetahui produksi Indol dari asam amino
tryptophane melalui enzim tryptophanase. Hasil uji positif dapat
dilihat dari adanya warna merah pada permukaan media apabila
ditambahkan reagen kovac. Sampel dengan hasil positif ditunjukan
pada sampel dengan kode T.insang 2, T.ginjal (B)3, E.insang 1,
E.ginjal (B)1, P.insang 3 dan P.ginjal (B)1 dan 3.
Uji Motility
Uji Sitrat
8
Dengan ditemukannya bakteri Aeromonas sp pada sampel ikan nila
yang diperoleh dari Keramba Jaring Apung Danau Tondano dapat
dijadikan dasar untuk mengantisipasi terjadinya wabah penyakit
bakteri di lokasi budidaya ini, dimana data yang ada dapat
digunakan untuk penanggulangan dengan pemberian obat yang
sesuai dan tepat.