Anda di halaman 1dari 2

Nama : Baity Rahmadinillah Bilqis

NIM : 215080501111068
Kelas : B02-Genap

1. species bakteri yang dapat ditemukan dalam sistem akuakultur salah satunya yaitu
Aeromonas Hydrophila

2. a. penelitian Sri (2016) yang menyebutkan bahwa genus Aeromonas memiliki ciri
Gram negatif, katalase positif, oksidase positif dan bersifat fermentative (Holt, 1994).
Hasil uji motilitas dengan menggunakan media MIO didapatkan bahwa semua isolat
bersifat motil, hal ini menandakan semua isolat memiliki flagella. Flagella merupakan
salah satu struktur sel yang menyebabkan terjadinya pergerakan pada sel bakteri
(Dwijiseputro, 2010).

b. Karakter bakteri berdasarkan pengamatan morfologi koloni, pengujian sifat


fisiologis maupun sifat biokimia disusun dalam bentuk tabel, kemudian dicocokkan
dengan karakter Aeromonas sp. yang terdapat dalam buku Bergey’s Manual of
Determinative Bacteriology (Holt, 1994).

c. Karakteristik fisika kimia pada Aeromonas Hydrophila yaitu dilihat dari Hasil
inkubasi pada suhu 37°C bakteri mampu tumbuh pada media TSA sedangkan
inkubasi pada suhu 50°C bakteri tidak tumbuh pada media TSA. Menurut Hafifudin
(2004) suhu optimum bakteri A.hydrophila adalah 20‒37°C. Berdasarkan hasil uji
TSA Nacl 3% bakteri mampu tumbuh, sedangkan pada TSA Nacl 5% bakteri tidak
tumbuh. Menurut Marianti (2018) konsentrasi optimal Nacl adalah pada konsentrasi
2‒3.5%Berdasarkan uji TSB pH 3 bakteri tidak mampu tumbuh, sedangkan hasil TSB
pH 9 dan 11 bakteri mampu tumbuh pada media. Menurut Wibowo (2010) pH
optimum bakteri lebih dari pH 7. Hasil uji KCN menunjukkan positif dan DNase
positif. Sedangkan uji gelatinase bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri
dalam menghasilkan enzim gelatinase menjadi asam amino, hasil positif ditandai jika
medium tetap cair dan negatif jika medium membeku. Pada hasil penelitian
menunjukkan media bersifat negatif positif.

d. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aeromonas Hydrophila ternyata dapat


menyebabkan infeksi pada ikan lele. Bakteri ini bersifat Gram negatif, berbentuk
batang koloni bulat, cembung, berwarna kekuning-kuningan, dan mempunyai variasi
biokimia.

e. golongan spesies Aaeromonas hydrophila dan 3 isolat (20%) termasuk dalam


golongan spesies Aaeromonas salmonicida. Isolat yang termasuk dalam golongan
spesies A. hydrophila diantaranya isolat dengan kode GKJ1, GKJ3, GKJ4, GGN1,
GGN2, GGN3, GGN4, GGN5, GGN6, GPR2, GPR3 dan GPR4.

f. Bakteri dikultur dalam medium TSB pada suhu 30 °C selama 24 jam. Kepadatan
bakteri yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Kemudian bakteri
diencerkan, maka bakteri disediakan dalam tingkatan konsentrasi 2 x 104 cfu/ml, 2 x
106 cfu/ml dan 2 x 108 cfu/ml. ikan uji yang digunakan untuk tiap perlakuan
berjumlah 10 ekor. Penyuntikan bakteri dilakukan secara intramuscular pada ikan lele
dumbo ukuran 7-9 cm dengan dosis masing- masing sebanyak 0,1 ml. ikan uji
dipelihara dalam ember selama 14 hari dengan perlakuan aerasi dan penyiponan.
Pengamatan perkembangan gejala eksternal ikan dilakukan selama 14 hari setelah
infeksi. Pengamatan dilakukan secara periodik, ikan yang mengalami kematian
diamati gejala internalnya. Perhitungan LD50 ditentukan dengan menggunakan
metode Dragstedt-Behrens (Hubert, 1980).

3. Peran dan mekanisme Aeromonas Hydrophila yaitu hydrophila telah dihubungkan


dengan beberapa penyakit pada ikan, termasuk busuk ekor, busuk sirip, dan
haemorrahagic septicaemia. Haemorrahagic septicaemia ditandai oleh adanya luka
kecil pada permukaan, sering mengarah pada pengelupasan sisik, pendarahan pada
insang dan dubur, borok, bisul, exophthalmia (mata membengkak), dan
pembengkakan perut. Pada bagian dalam, dimungkinkan adanya cairan ascitic di
dalam rongga peritoneal, kekurangan darah merah, dan pembengkakan ginjal dan hati
(Miyazaki dan Kage, 1985).

Anda mungkin juga menyukai