Potensi Bakteri Zoogloea Sp sebagai Bakteri Pembentuk Bioflok pada Sistem Pertambakan (The
Potency of Bacteria Zoogloea sp as Floc-forming Bacteria on Pond System)
Muhammad Junda
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar
Abstract
The objective of this study was to know the potency of bacteria zoogloea sp as indigenous bacteria
from shrimp pond farming in colonizing particles. Study of particle-colonizing capacity of Zoogloea sp by
using artificial-sphare agar and transparant exopolimeric particles (TEP) produced by fitoplankton,
Thalassiosira weisfloggii. The results showed that Zoogloea sp were able to coloninize both artificial-agar
spheres and TEP produced by T. weisfloggii.The mean number of Zoogloea sp colonizing artificial-agar
sphares increasing with incubation time was 2,70 x 10 4 cells/agar sphere. In the test of TEP-colonizing
bacteria showed that Zoogloea sp was able to colonize the TEP i.e. 2.5 x 10 8 cells/mL. after 4 days
incubation. It can be concluded that Zoogloea sp isolated from shrimp pond farming has a high potential in
colonizing particles.
A. Pendahuluan
Upaya peningkatan produksi udang windu berperanan sebagai sumber pakan alami dan
(P. monodon fab.) telah dilakukan berbagai system mengatasi dalam hal penyakit (Crab et al, 2007;
diantaranya system intensif. Semiintensif Crab et al., 2009). Menurut Avnimelech. ( 2006)
dan ekstensif. Sistem pengelolaan intensif flokmikroba kaya akan nutrisi seperti karbohidrat,
dilakukan melalui peningkatan pada penebaran protein, asamlemak. Vitamin. mineral dan trace
benur dan penggunaan pakan buatan dengan element. Dan dapat menggantikan factor
jumlah yang tinggi. Kendala utama system pertumbuhan pada pakan sehingga dapat
budidaya udang secara intensif adalah tingginya menghemat biaya pakan hingga 30 %.
tingkat pencemaran senyawa toksik berupa Pengelolaan system tambak melalui manipulasi
amonia. Nitrit dan nitrat yang bisa mengganggu dan peningkatan aktivitas mikroba baik bakteri
kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang heterotrof maupun autotrof dapat
windu. Protein yang dimanfaatkan oleh udang dan mempertahankan kualitas air tambak yang
ikan sebagai biomassa hanya 22- 25 % dan optimum. Meningkatkan produktivitas secara
sisanya terbuang ke lingkungan tambak (Ebeling alami dan siklus nutrient sehingga dapat
et al. 2006 & Burford et al. 2003; Avnimelech, menunjang pertumbuhan dan meningkatkan
1999.). Menurut Eding et al (2006). Biaya pakan produksi udang serta dapat mengurangi biaya
pada system budidaya udang secara intensif pakan (Samochaet al. 2006 ; Avnimeleech et al ,
merupakan komponen tertinggi dalam biaya 2005. 2007; Browdyet al. 2006; Hargreaves.,
produksi yang bisa mencapai lebih dari 50 %. 2006). Salah satu jenis bakteri yang telah
Salah satu upaya untuk mengatasi hal dilaporkan mampu membentuk aggregat pada
tersebut adalah penggunaan bioflok. Bioflok sistem perairan adalah Zoogloea sp. Informasi
adalah merupakan aggregate kompleks yang tentang kemampuan Zoogloea sp dalam
terdiri dari komunitas mikroba aerob aktif yang pembentukan aggregatmasih sangat terbatas.
bisa dimanipulasi untuk mengendalikan kualitas Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
air melalui imobilisasi ammonium menjadi mengetahui potensi bakteri Zoogloea sp dalam
protein mikroba dan juga untuk mengurai sisa mengkolonisasi suatu partikel.
pakan dan meningkatkan efisiensi penggunaan
pakan (Avnimelech & Kochba. 2008 De Scryver
et al. 2008). Bioflok memiliki peranan tidak
hanya dalam memperbaiki kualitas air. Tapi juga
59
Bakteri melekat
dan fitoplankton menghasilkan suatu senyawa 2.E+08 Bakteri hidup bebas
berupa partikel eksopolimer yang transparan yang 2.E+08
berperanan dalam proses pembentukan aggregat
(Grossart et al., 2006a). Kolonisasi bakteri
1.E+08
tertentu pada permukaan suatu sel mikroalga akan
mempengaruhi secara langsung sifat adesif suatu
mikroalga (Hempel et al., 2009). Menurut Bossier 5.E+07
dan Verstraete (1996) suatu bakteri
mengkolonisasi suatu partikel atau flok yang ada
disekitarnya karena partikel tersebut mengandung 2.E+05
bahan organik dalam suatu larutan sebagai sumber 1 2 3 4
energi, nutrien mineral yang dapat dimanfaatkan
oleh mikroba. Jenis bakteri tertentu cenderung Waktu (hari)
hidup dalam suatu aggregat atau flok agar
Gambar 2. Rata-rata jumlah bakteri Zoogloea sp
terhindar dari predasi protozoa dan juga bisa
yang hidup bebas dan melekat pada
mendapatkan nutrien.Mikroba cenderung partikel yang dihasilkan mikroalga
mengkolonisasi partikel dan membentuk suatu Thalassiosiraweisfloggii
flok atau aggregat karena flok bisa merupakan
tempat yang sangat kaya akan nutrien dan Hasil studi ini menunjukkan bahwa
merupakan tempat terjadinya serangkaian bakteri Zoogloea sp tergolong dalam tipe bakteri
transformasi bahan organik. Aktivitas bakteri yang memiliki fungsi dapat mengkolonisasi
heterotrof dan nitrifikasi dapat berlangsung secara partikel dan juga bisa hidup secara bebas, akan
intensif dan simultan dalam suatu bioflok tetapi lebih dominan sebagai bakteri pembentuk
(Avnimelech, 2006). aggregat (flok). Menurut Grossart et al. (2006)
Bakteri heterotrof memiliki peranan penting
terhadap proses pembentukan aggregat
fitoplankton. Keberadaan bakteri heterotrof bisa
menyebabkan terjadinya perubahan aggregat
61
De Schryver, P., Crab, R., Defoirdt, T., Boon, N., Grossart, H-P., dan Simon, M. (2007) : Interaction
dan Verstraete, W., (2008) : The Basic of Planktonic Algae and Bacteria :
of Bio-flocs Technology : The Added Effects on Algal Growth and Organic
Value of Aquaculture. Aquaculture, Matter Dynamics. Aquatic Microbial
277, 125 – 137. Ecology, 47, 163 – 176.
Ebeling, J.M., Timmons, M.B., dan Bisogni, J.J., ( Grossart, H-P., Kiørboe, T., Tang, K. dan Ploug,
2006) : Engineering Analysis of the H. (2003) : Colonization of Particles :
Stoichiometry of Photoautotrophic, Growth and Interactions. Applied and
autotrophic, and Heterotrophic Environmental Microbiology, 69 (6),
Removal of Ammonia-Nitrogen in 3500 – 3509.
Aquacaulture Systems. Aquaculture, Hempel, M., Grossart, H-P., dan Gross, E.M.
257, 346 – 358. (2009) : Community Composition of
Hagreaves, J.A. (2006) : Photosynthetic Bacterial Biofilmsontwo
Suspended-Growth System in Submerged Macrophytes and Artificial
Aquaculture. Aquaculture Engineering, Substrate in a Pre –Alpine Lake.
34, 344 – 363. Aquatic Microbial Ecology,58, 79 –
Grossart, H-P., Hietanen, S., dan Plough, H. 94.
(2003) : Microbial Dynamics on Kiørboe, T., Tang, K., Grossart, H-P., dan Ploug,
Diatom Aggregate in Øresund, H. ( 2003) : Dynamics of Microbial
Denmark. Marine Ecology Progress Communities on Marine Snow
Series, 249, 69 – 78. Aggregates : Colonization, Growth,
Detachment, and Grazing Mortality of
Grossart, H-P., Kiørboe, T., Tang, K.W., Allgaier, Attached Bacteria. Applied and
M., Yam, E.M., dan Ploug, H., (2006) : Environmental Microbiology, 69,
Interaction between Marine Snow and 3036 - 3047.
Heterotrophic Bacteria : Aggregate Salehizadeh, H., dan Shojaosadati, S.A., 2001.
Formation and Microbial Dynamics. Extracellular biopolymeric
Aquatic Microbial Ecology, 42, 19 – flocculants Recent trends and
26. biotechnological importance. Journal
Grossart, H-P., Czub, G., dan Simon, M., (2006) : of Biotechnology Advance, 19 : 371 –
Algae-Bacteria Interactions and Their 385.
Effects on Aggregation and Organic
Matter Flux in the Sea. Environmental
Microbiology, 8 (6), 1074 – 1084.
Grossart, H-P., Levold, F., Allgaier , M., Simon,
M., dan Brinkhoff, T. (2005) : Marine
Diatom Species Harbour Distinct
Bacterial Communities. Environmental
Microbiology, 7 (6), 860 -873.
63