Anda di halaman 1dari 11

ISOLASI KARAKTERISASI DAN PENGUJIAN ANTI MIKROBA

DARI SAMPEL LIMBAH RUMAH SAKIT

Penulis Bahzatul Musrifah

Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,


Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, 70714

ABSTRAK

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil


sehingga untuk diamati diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga
organisme mikroskopik. Mikroorganisme bersel tunggal (uniseluler). Isolasi bakteri
adalah proses pengambilan bakteri dari medium atau lingkungan asalnya dan
menumbuhkan di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni. Bakteri
dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya harus menggunakan prosedur
aseptic. Isolasi mikroba perlu menggunakan media spesifik karena pada dasarnya
suatu teknik yang menghasilkan suatu hasil yang akurat tentunya dalam proses
identifikasi itu diperlukan medium yang mudah untuk hal mengidentifikasi, baik ciri –
ciri kulturnya, morfologis, fisiologis, maupun biologis yang hal tersebut harus
menggunakan medium spesifik.
Kata kunci : Isolasi, Karakterisasi, Limbah Rumah Sakit.

PENDAHULUAN
Secara alami, mikroba di alam di temukan pada populasi campuran. Untuk
memperoleh biakan murni dapat dilakukan isolasi yang diawali dengan pengenceran
bertinkat. Proses isolasi mikroba adalah memisahkan mikroba satu dengan mikroba
lain untuk dapat mempelajari sifat biakan, morfologi, dan sifat mikroba lainnya
(Puspitasarin et al.,2012). Bakteri merupakan mikroorganisme prokariotik yang tidak
memiliki inti dan organel kompleks. Karena sebagian besar prokariot berukuran
kurang dari 10 mikrometer dan hanya dapat dilihat menggukan mikroskop identifikasi
bakteri sangat penting dalam mikrobiologi dan berbagai jenis metode telah
diperkenalkan untuk mengidentifikasi bakteri dalam mikrobiologi (Muhammad et
al.,2012)
Isolasi dilakukan dengan prosedur total plate count atau pour plate oleh karena
itu karakteristik bakter dilakukan berdasarkan koloni sifat gram dan motilitas indule
dan uji vp serta pengujian biokima pengujian sifat biokimia dilakukan dengan
mikrobact dimana pengisian mikrobact, pembacaan mikrobact dan evaluasi
berdasarkan anynomous (Yahya et al.,2012). Populasi mikroba terdiri dari lima
kelompok utama termasuk bakteri, acinomytes, jamur, ganggang, dan protozoa
diantara kelompok bakteri adalah kelompok yang paling banyak. Bakteri
menggunakan limbah untuk metabolism mereka sendiri dan hasilnya mereka
menghasilkan senyawa sendiri yang berguna untuk tanah, tanaman, dan untuk
keseimbangan ekosistem alami(Zaved at al., 2008)
Perhitungan jumlah bakteri bisa juga menggunakan cawan secara duplo
perinsip metode ini adalah jika jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan pada
medium agar, sel akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat
secara langsung tanpa menggunakan mikroskop untuk mengatur bakteri digunakan
mediun NA (Purwa at al.,2012). Metode MPN atau metode pengenceran sampai
taktentu media yaitu agar NA, agar EMBA disusun berdasarkan produksi intruksi.
Untuk menguji kesterilisasian cawan tetra yang berisi media agar steril yang berbeda
jauh di inkubasi tanpa di inokulasi dalam inkubator selama 24jam (Aychunde at
al.,2012)

METODE
Bahan
Aluminium foil, Aquadest, Aquadest steril, beef extract, biakan bakteri,
ekstrak kasar bahan alam, glukosa, isolate fungi, karet gelang, kertas label, larutan
buffer, biakan Lactose Broth Single Strength (LBSS), Lactose Broth Double Strength
(LBDS), Eosin Methylen Blue Agar (EMBA), Lactose Broth (LB), gelatin, silica gel,
spiritus, Potato Dextrose Agar (PDA) , Nutrient Agar (NA), (MEA), NB dan YEA
Sampel air limbah, sampel seperangkat pewarna gram, Serbuk daun kirinyuh.
Alat
Autoklaf, buret, Cawan petri, Colony counter, freezer, gelas piala, gelas ukur,
haemocytometer, hot plate, inkubator, jarum ose, labu ukur, lampu spiritus, oven pH
meter, mikropipet, pipet volumetrikm, refrigetor inkubator, mikroskop, karet gelang,
botol semprot, seperangkat pewarna gram, spectronic, tabung reaksi, tip pipet,
aluminium foil, kapas, pipet volumetric, pipet tetes, tabung durham,
spektrofotometervortex , mixer dan waterbath.
Sterilisasi Basah
Sterilisasi basah dilakukan sterilisasi atau proses memusnahkan mikroba dengan
menggunakan autoklaf dengan temperatur 1210C dan pada tekanan 1-2 atm selama 15
menit, dan teknik ini untuk mensterilkan medium pertumbuhan mikroba, alat gelas,
dan larutan yang termolabil.
Sterilisasi Kering
Teknik memusnahkan mikroba dengan menggunakan oven atau hot air
sterilizer pada temperatur 170-1800C selama 2-3 jam. Teknik ini biasanya untuk
mensterilkan peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan gelas yang sebelumnya
dibungkus dengan kertas secara rapi sehingga tertutupi, atau jika tabung reaksi
ditutupi oleh kapas steril dan di lilit lagi dengan plastik wrap.
Preparasi Suspensi
Masing – masing sampel diambil sebanyak 5 mL kemudian disuspensikan
kedalam larutan fisiologis steril. Metode ini dilakukan untuk melarutkan atau
melepaskan mikroba dari substratnya kedalam air sehingga lebih mudah
penanganannya.
Pengenceran Bertingkat
Masing-masing sampel sebanyak 1 gram atau 1 ml dimasukkan kedalam tabung
pengenceran 10-1, kemudian dilakukan pengenceran bertingkat sampai pengenceran
10-5 yaitu dengan mengambil 1 ml dari pengenceran tabung 10-1, lalu dimasukkan
ketabung pengenceran 10-2, lalu diambil lagi 1 ml kemudian di masukkan ketabung
selanjutnya sampai ketabung pengenceran 10-5. Pengenceran bertingkat ini dilakukan
untuk memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan.
Pour Plate
Metode ini menggunakan medium agar yang belum memadat, dimana
prosedur kerjanya dapat dilakukan dengan meneteskan 1 mL suspense bakteri yang
berasal dari pengenceran tertentu yaitu 3 pengenceran terakhir kedalam cawan kosong
steril, lalu tuangkan media agar yang masih belum memadat (berbentuk cair) kedalam
cawan petri yang telah berisi suspensi bakteri dan memutar cawan berbentuk angka 8
untuk menghomogen kanan tara suspense bakteri dan media cair tersebut. Kemudian
cawan petri diinkubasi terbalik pada 300C selama 2 x 24 jam. Setelah itu pilih koloni
yang tumbuh pada medium NA kemudian dipilih koloni yang relative terpisah dari
koloni lain dan mudah dikenali. Koloni terpilih kemudian ditumbuhkan di dimurni
kan ke medium NA baru dengan teknik steak kuadran dan diinkubasi selama 2 x 24
jam, bakteri yang tumbuh secara terpisah kemudian ditumbuhkan pada medium NA
miring.

Streak Quadrant
Teknik menggoreskan mikroba dengan jarum inokulasi pada medium dimana dibagi
menjadi empat bagian. Bagian pertama merupakan goresan awal yang masih banyak
mengandung sel bakteri. Bagian kedua, ketiga, dan keempat dilanjutkan dengan cara
memotong atau menyilangkan dengan goresan pada bagian sebelumnya. Setiap
melakukan tiap bagian goresan jarum inokulasi selalu dipijarkan.
Uji Katalase
Biakan bakteri diambil dengan jarum ose kemudian dioleskan pada permukaan
kaca objek. Lalu tetesi dengan larutan H2O2 3% tepat diatas bakteri tersebut. Baru
amati adanya gelembung yang terbentuk pada biakan bakteri dengan menggunakan
mikroskop atau loop.

Uji Produksi Indol


Medium tryptonebroth 0,1% diinokulasikan kedalam biakan bakteri hasil
isolasi. Lalu diinkubasi pada suhu 35o-37oC selama 24 jam. Setelah itu tambahkan
reagen ehrlich/ kovack’s sebanyak 0,5 mL ke dalam tabung reaksi yang sudah
ditumbuhi bakteri. Amati terbentuknya indol yang ditandai dengan terbentuknya
cincin berwarna merah keunguan pada lapisan atas permukaan medium, untuk
hasilnya digunkan tabung yang berisi medium tanpa diinokulasikan bakteri sebagai
kontrolnya.

Uji TSIA
Bakteri hasil isolasi diinokulasikan ke dalam medium TSIA dengan cara
digores dan diakhiri dengan tusuk tegak. Lalu diinokulasikan selama 24-48 jam pada
suhu 30oC. Amati perubahan warna pada bagian miring dan bawah medium tersebut
dan amati pula terbentuknya H2S yang ditunjukkan dengan adanya warna hitam
disepanjang tusukan. Medium TSIA digunakan sebagai kontrol tanpa dilakukan
inokulasi.

Uji Hidrolisis Gelatin


Medium nutrient gelatin diinokulasikan dengan bakteri hasil isolasi.
Sedangkan tabung nutrient gelatin yang tidak diinokulasikan bakteri digunakan
sebagai kontrol. Kemudian tabung biakan dan tabung kontrol tadi diinkubasi pada
suhu 37oC selama 1-7 hari atau sampai reaksi yang positif muncul. Lalu diuji adanya
hidrolisis gelatin setelah 2 hari dan seterusnya dengan cara membenamkan tabung
yang berisi biakan maupun kontrol ke dalam potongan es. Amati perubahan yang
terjadi pada tabung setelah dibenamkan serta amati kontrol dan gelatin yang tidak
terhidrolisis apakah akan tetap padat.

Uji Pewarnaan Gram


Biakan bakteri hasil isolasi diambil dengan jarum ose lalu diratakan setipis
mungkin dibagian tengahnya dan difilisasi diatas api. Pada biakan pertama ditetesi
pewarnaan gram A yaitu crystal violet, biakan yang kedua pewarnaan gram B yaitu
lugol iodine, yang ketiga pewarnaan gram C yaitu aseton alkohol dan yang terakhir
yaitu safranin. Tetesi sampai menutup seluruh ulasan bakteri pada gelas benda,
biarkan 1 menit baru dicuci dengan aquadest steril yang mengalir serta dikeringkan.
Baru kemudian ditutup dengan gelas penutup serta amati gambar penampakkan sel
bakteri menggunakan mikroskop.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mikroorganisme adalah jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil.
Bentuk umum mikroba terdiri dari satu (unisaluler) seperti pada bakteri, ragi, dan
microalgae, dapat pula berbentuk pelamer dan serat, yaitu rangkaian sel dengan
jumlah lebih didalam satu ruang seperti yang didapatkan pada microalgae. Dan
bentuk jaringan semu yaitu susunan serat membentuk jaringan tetapi tidak seperti
pada jamur. Bentuk umum bakteri adalah bulat dan batang. Pada jamur bentuk
tubuhnya mulai dapat dibagi-bagi menjadi sel kaki, konidiarpura, vesikel dan stengma
pada kramis biasanya berbentuk klur, tetapi beberapa ada yang memanjang yang
berbentuk bola.
Bentuk-bentuk mikroba yang ada yaitu berat circular, inregular, spindle,
filamenrous, rhizoid, flat, raised, convex, dan umbunche. Permukaannya biasanya
halus mengkilat, kasar, berkerut, dan kering seperti bubuk. Marginnya berupa entire,
lubate, undulate, serrate, felamantous, dan curled.
Fungsi dari isolasi dan peruraian mikroba adalah untuk memisahkan mikroba
dari campurannya sehingga didapat kultur murni. Kultur murni adalah kultur yang
sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan satu sel tunggal untuk menelaah dan
mengidentifikasi mikroba. Hasil yang didapat pada isolasi ini dari pemurnian
mikroba, air limbah pada pengenceran 10-5 didapat bentuk circular, permukaan kasar,
dan margin lobate serta serrate dengan jumlah koloni yaitu 156 x 105. Lotion pada
pengenceran 10-4 didapat bentuk firmentous, permukaan kering seperti bubuk dengan
margin lobate dan jumlah koloninya 1 x 104 . Dan untuk obat dengan pengencenran
10-4 didapat bentuk flamentous, permukaan kasar mengkilap, dan margin undurlate
dengan jumlah koloni 1 x 104.
Pengujian biokimia meliputi uji katalase, protein, produk H2S dan hidrolisis
grates. Pada uji katalase semua isolat menghasilkan gelembung dengan perkiraan
yang sesuai dengan referensi modul yaitu menghasilkan H2O2. Pada uji protein hanya
ada satu sampel isolat yang tampak berbentuk cincin ungu yaitu isolat limbah dengan
perkiraan yang sesuai dengan freuensi modul jika positif membentuk cinicn ungu
yaitu mampu menghidrolisi asam amino. Pada uji pembentukan H2S pada sample
isolat obat dan kosmetik dapat memproduksi H2S yang ditandai dengan warna hitam
pada bagian medium TSIa yang sesuai dengan referensi modul. Pada uji hidrolisis
gelatin pada isolat obat positif menghidrolisis gelatin pada waktu inkubasi 2 x 24 jam
dan tidak dapat menghidrolisis seluruh gelatin pada waktu inkubasi 7 x 24 jam. Pada
isolat kosmetik dan limah dapat menghidrolisis selurug gelatinpada inkubasi 2 x 24
jam dan 7 x 24 jam yang ditandai dengan membeku pada pendinginan dengan es batu
sesuai referensi modul.
Metode terbidimetri merupakan metode perhitungan bakteri berdasarkan pada
pengukuran kekeruhannya dengan harus menggunakan kurva standar yang
menyatukan kolerasi antara kekeruhandengan jumlah organisme per-ml brakar. Kurva
semacam ini diperoleh dengan cara menggunakan metode hitungan cawan. Kurva
yang diperoleh maka kita dapat menentukan gerakan organisme dapat dengan cepat
diukur keseluruhannya dan konsetratnya. Untuk perhitungan OD atau % Transmiton,
semakin besar intresiton cairannya artinya semakin sedikit jumlah sel doban suprensi.
Sebelum alat digunakan alat harus dikalibrasi untuk menerapkan aus % T. Setelah
dikalibrasi maka kekuatan sampel biakan dapat dibaca. Melalui perhitungan, nilai %T
kemudian diubah dan dinyatakan sebagai nilai Absorban (A) atau rapid optik (OD).
Dengan menggunakan kedua metode perhitungan bakteri, hasil dan hasil dari kedua
metode menghasilkan perhitungan yang mirip, dapat memperkuat data dengan efek
spektro dan cliccmen yang tidak dapat dihitung. Keterkaitan OD dengan jumlah
mikroorganisme pada sampel yaitu semakin tinggi nilai OD maka semakin banyak
jumlah mikroorganisme dalam sampel. Karena semakin tinggi nilai OD berarti
semakin kecil % Tranmitannya. Nilai OD berbanding lurus dengan jumlah
mikroorganisme.
Hasil pada ekstrak daun kasar yang digunakan adalah daun krinyuh yanng
mengandung senyawa alkoloid, flavonoid, tanin, dan seskuui terpenoid. Senyawa-
senyawa ini adalah bahan aktif sebagai pengendali hama dan menyebabkan adanya
penghambatan makan dan insektidal.

Tabel 1. Hasil Uji Medium Pertumbuhan Mikroba


No Nama Keterangan Perhitungan
Medium
1. Nutrien Agar Gram media =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 =
1000 ml

100
𝑥 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 = 𝑥 20 = 2 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000 ml

2. Potato Gram media =


Dextrose Agar
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 =
1000 ml
𝑥 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 =
100
= 𝑥 39 = 3,9𝑔𝑟𝑎𝑚
1000 ml

3. Yeast Ekstract Gram media =


Agar
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 =
1000 ml
𝑥 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 =
100
= 𝑥 35 = 3,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000 ml

Tabel 2. Hasil Isolasi Mikroba


No. Nama sampel Keterangan Perhitungan

2. Pengenceran 10-4 𝑃𝑜𝑢𝑟 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 (𝑃𝑃)


1 1
Jumlah Koloni 10 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑥 𝑥
𝑓 𝑃𝑃
(Lotion)
1 1
= 10 𝑥 −4
𝑥
10 1

= 10.000

Tabel 3. Hasil Pemurnian Mikroba


No. Nama
Sampel Morfologi
1. 1 Koloni Bentuk Ukura Warna Eleva Permuk Margin
dari n si aan
pengence
ran 10-4
Flament
(Lotion) os small Putih Flat Kering lobate
Kekuni seperti
ngan serbuk
Tabel 4. Perhitungan jumlah koloni bakteri dengan menggunakan metode Total Plate
Count (TPC)

No. Sampel Pengenceran Jumlah koloni TPC


(CFU’smL)
1. Kosmetik 10-4 1 1x10-4
Tabel 5.
Hasil uji penduga jumlah coliform pada media Lactoe Broth
(LB)menggunakan metode Most Propable Number (MPN)

No. Sampel Media LB Jumlah tabung MPN Indeks


positif
(MPN/100 Ml)
1. Kosmetik DS 10 mL 3
SS 1,0 mL 3 >1100
Tabel 6.
SS 0,1 mL 3 Hasil uji
penguat
jumlah coliform pada media Briliant Green Lactose Bile Broth (BGLB)
No. Sampel Media LB Jumlah tabung MPN Indeks
positif
(MPN/100 Ml)
1. Kosmetik DS 10 mL 3
SS 1,0 mL 3 >1100
Tabel 7.
SS 0,1 mL 3 Hasil uji
pelengkap
pada media Eosin Methilen Blue Agar (EMBA)
No. Sampel Media Eosin Methilen Blue Perubahan
Agar (EMBA) warna media

1. Kosmetik DS 10 mL (+)Hijau metalik


SS 1,0 mL (-) –
Tabel 8.
SS 0,1 mL (+)Hijau metalik
Morfologi
koloni
dan sel bakteri
No. Nama Isolat Metode Keterangan

1. Obat Pewarnaan Gram Bentuk iregular, ukuran large,


margin lobate, permukaan rough,
elevasi flat, pigmentasi ungu,
bentuk bacili, gram positif
2. Limbah RS.1 Pewarnaan Gram Bentuk Ireular, ukuran large,
margin lobate, permukaan rough,
elevasi covax, pigmentasi merah,
bentuk staphylococus, gram
negatif

3. Limbah RS.2 Pewarnaan Gram Bentuk Iregular, ukuran moderate,


margin lobate, permukaan rough,
elevasi flat, pigmentasu, ungu,
bentuk staphylococus, gram
negatif

Tabel 9. Uji katalase


No Nama Isolat Hasil Hipotesis
1. Obat - Tidak mampu
2. Limbah RS + Menghasilkan H2O2
3. Limbah RS - Tidak mampu

Keterangan: (+) = terbentuk gelembung, (-) = tidak terbentuk gelembung

Tabel 10. Uji Produksi Indol


No Nama Isolat Hasil Hipotesis
1. Obat + Menghasilkan H2O2
2. Limbah RS - Tidak mampu
3, Limbah RS - Tidak mampu
Keterangan: (+) = terbentuk cincin ungu,(-) = tidak terbentuk cincin ungu

Tabel 11. Uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA)/ produksi H2S
No Nama Isolat Parameter Pengamatan
Butt Slant H2S Gas
1. Obat A A + +
2. Limbah RS K K - -
3. Limbah K K - -
biasa

Keterangan : (K) = basa, berwarna merah; (A) = Acid, berwarna kuning; (+) positif =
terbentuk H2S/ gas; (-) negatif = tidak terbentuk H2S / gas

Tabel 12. Uji hidrolisis gelatin


No Nama Isolat Waktu Inkubasi
2 × 24 jam 7 × 24 jam
1. Obat - +
2. Limbah RS - -
3. Limbah - +
biasa
Keterangan : (+) = menghidrolisis sebagian gelatin; (++) = menghidrolisis seluruh
gelatin; (-) = tidak menghidrolisis sebagian / seluruh gelatin

Tabel 13. Pengaruh Ektrsak Kasar Bahan Alama Terhadap Pertumbuhan Bakteri

Panjang DiameterZona
Hambat (mm)
No. Nama Aquades Ekstrak Kasar Bahan
Isolat Alam
Daun Krinyuh
Infusa Segar Serbuk
1. Limbah RS ─ − ─ ─
2. Limbah ─ ─ ─ ─
Biasa
3. Obat ─ ─ ─ ─

Tabel 14. Pengaruh Antibiotik Sintesis Terhadap Pertumbuhan Bakteri


N Nama Aqua Ampici Chlorampen Ciproflox Oxaci Vancomi Eitromi
o. Isolat des lin icol acin lin cin cin
1. Limbah - - 2cm = 20 - - - -
Rs
mm

2. Limba - - - 2cm = 20 - - -
h biasa mm

3. Obat - - - - - - -

Uji Indol bertujuan untuk mengetahui apakah bakteri mempunyai enzim


triptophanase sehingga bakteri tersebut mampu mengoksidasi asam amino tryptophan
membentuk indol. Indol positif bila kultur berwarna merah pada saat penambahan
reagen, Uji Katalase bertujuan untuk menentukan kemampuan bakteri untuk
mendegradasi hydrogen peroksida melalui produksi enzim katalase. Bila terjadi
pembentukan gelembung udara, maka uji ini uji positif. Uji H2S bertujuan untuk
mengetahui terbentuknya sulfide. Uji Positif, terbentuknya warna/ endapan hitam. Uji
negatif, tidak terbentuk endapan warna hitam (Kambey et al, 2016).

KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah dari medium pertumbuhan mikroba dapat
diketahui aktivitas mikroba dan dapat mempelajarinya dan dengan medium
pertumbuhan pula dapat dilakukan isolasi mikroba menjadi kultur murni, pengujian
sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroba. Selanjutnya isolasi bakteri yaitu
teknik memisahkan bakteri tertentu dari campurannya sehingga didapat kultur murni.
Kemudian karakterisasi bakteri dapat untuk mengidentifikasi suatu bakteri.
Pewarnaan gram bertujuan agar sel bakteri terlihat lebih jelas dalam pengamatan
dengan mikroskop. Selain itu juga untuk mengetahui reaksi dinding sel bakteri
dengan reagen pewarna yang digunakan selama pewarnaan. Pengujian antimikroba
ekstrak bahan alam ada pun dari pengujian tersebut Antimikroba adalah senyawa
yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba. Zat Antimikroba
alami dapat diperoleh dari bahan alam adapun contoh tersebut Daun kirinyuh, Daun
kirinyuh merupakan senyawa kimia yang bersifat antimikroba.

DAFTAR PUSTAKA
Alawiah, S. D., I. B. G. Darmayasa & I. K. Sundra. 2015. Isolasi dan Optimalisasi
Pertumbuhan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Pada Limbah Tahu Cair Dengan
Menggunakan Konsentrasi Karbon (C) yang Berbeda. Jurnal Simbiosis. 6(2) :
48-52.
Arifudin, S., S. Khotimah., & A. Mulyadi. 2013. Analisis Sebaran Bakteri Coliform di
Kanal A Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Protobion.. 3(2): 186-192.
Astuti, H. P., D. E.Widyastuti & E. Hapsaro. 2016. Pengaruh Detoksifikasi Mikroba
Positif Pada Usus Terhadap Penurunan Berat Badan. Jurnal Infokes. 6(2) : 48-
52.
Ekwanzala, M.D., A.L.K. Abia., E. Ubomba-Jaswa., J. Keshri., & N.B.M. Momba.
Genetic Relatedness of Faecal Coliform and Enterococci Bacteria Isolated from
Water and Sediments of the pies River, Gauteng, South Africa. AMB Express
Juornal. 7:20.
Handayani, D & I. Aminah. 2017. Antibacterial and activities of ethyl acetate extract
of symbiotic fungi from West Sumatra marine sponge Acamthrongylophora
ingern. Journal of Applied Pharmaceutical Science. 7(2) : 237-240.
Hartati, S., Wiyono., Hidayat., & Sinaga. 2014. Seleksi Khamir Epifit sebagai ens
Antagonis Penyakit Antraknosa pada Cabai. Juornal Hort. 24(3): 258-265.
Puspita, F.D., M. Shovitri., & N.D. Kuswitasari. 2012. Isolasi dan Karakterisasi
Bakteri Aerob Proteolitik dari Tangki Septik. Jurnal SAINS dan Seni.1(1):
2301-2928.
Sardiani, N., M. Litaay., R. G. Budji & D. Priosambodo. 2015. Potensi Tunikata
Rhopalea sp Sebagai Sumber Inkulum Bakteri Indosimbion Penghasil
Antibakteri: 1 Karakterisasi Isolat. Jurnal Alam dan Lingkungan. 6(11) : 1-10.
Sivaraja, R., & K. Nagarajan. 2014. Levels of Indicator Microorganisms (Total and
Fecal Coliforms) in Surface Waters of Rivers Cauvery And Bhavani for
Circuitously Predicting the Pollution Load and Pathogenic Risks. Pharm Tech.
6(2): 455-461.
Ibrahim, A., A. Fridayanti & F. Delvia. 2015. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam
Laktat (BAL) dari Buah Manggis (Mangifera indica L.,). Jurnal Ilmiah
Manuntung. 1(2) : 159-163.
Wantania, L.L., E.L. Ginting & S. Wullur. 2016. Isolasi Bakteri Simbion Dengan
Spons dari Perairan Tongketnya, Sulawesi Utara. Jurnal LPPM Bidang Sains
dari Teknologi. 3(1) : 57-58.

Anda mungkin juga menyukai