PENGGORESAN KUADRAN
(Isolation Of Bacteria In Gill Water Using The Quadran Scaring Method)
Yusepi1*, Henni Denata Sicilia, Balqis Tuffahati, Diva Savannah Fitri Ayu, Farel
Pradipta, Rizal Dwijaksono, Tsabita Naila Anwar, Panji Eka Prasetya, Kharisma Feri
Setiawan, Fahri Rustam Pratama, Nurul Badiah, Azzahra Nur Fitriana, Sri Astika 2
1
Yusepi, Kelompok 2 , Praktikum Mikrobiologi Akuatik 2023
2
Henni Denata Sicilia, Balqis Tuffahati, Diva Savannah Fitri Ayu, Farel Pradipta, Rizal
Dwijaksono, Tsabita Naila Anwar, Panji Eka Prasetya, Kharisma Feri Setiawan, Fahri Rustam
Pratama, Nurul Badiah, Azzahra, Sri Astika, Praktikum Mikrobiologi Akuatik 2023
*
Corresponding author, e-mail: 4443220100@untirta.ac.id
ABSTRACT
Bacteria are microorganisms that can reproduce quickly and are everywhere. Quadrant
scraping is one of the methods used to isolate microorganisms. This process aims to produce
growth of colonies which are separately in the isolation process. The principle of microbial
isolation is to separate one type of microbe from another which comes from a mixture of various
microbes. This can be done by growing it in solid media, microbial cells will form colonies of
cells that remain in place. The results of this study indicate that the morphological
characteristics of bacterial colonies in a medium have the shape of colonies in the form of round,
thready, irregular, root-like, and coil-like. While the conclusion that we can draw from this
practicum is that bacterial growth can be influenced by several factors, namely the media,
nutrition, temperature, oxygen, pH and the environment.
ABSTRAK
Bakteri adalah mikroorganisme yang mampu berkembang biak dengan cepat dan berada
di setiap tempat. Penggoresan kuadran adalah salah satu metode yang digunakan untuk
mengisolasi mikroorganisme. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan koloni
yang secara terpisah dalam proses isolasi. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu
jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal
ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan
membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
Karakteristik morfologi koloni bakteri pada suatu media memiliki bentuk koloni berupa bulat,
berbenang, tak teratur, serupa akar, dan serupa kumparan. Sedangkan kesimpulan yang bisa
kita ambil dari praktikum kali ini yaitu bahwa pertumbuhan bakteri dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu media, nutrisi, suhu, oksigen, pH dan lingkungan.
1
PENDAHULUAN
Isolasi mikroba ialah memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan
alamiahnya dan menumbuhkannya pada media buatan sehingga diperoleh kultur murni. Kultur
murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal.
Kultur murni sangat berguna di dalam mikrobiologi yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi
mikroorganisme dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam media buatan. Ada
beberapa isolasi mikroba yakni (Wati 2013):
• Metode gores atau streak plate menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke permukaan
media agar dengan pola tertentu.
• Metode tuang atau pour plate yaitu mencampur suspensi bakteri dengan medium agar pada
suhu 50°C dan menuangkannya pada cawan petri.
• Metode sebar atau spread plate dilakukan dengan menuangkan suspensi bakteri ke atas
medium agar kemudian menyebarkannya secara merata menggunakan trigalski atau L glass.
Pada pemindahan bakteri dari media lama ke media baru diperlukan ketelitian dan
kesterilan pada ala-alat yang digunakan supaya dapat dihindari terjadinya kontaminasi. Pada
pemindahan bakteri ke media cawan petri yang baru, maka setelah itu, cawan petri tersebut
harus dibalik, hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat
pada dinding tutup cawan petri (Alam et al. 2013). Dalam mempelajari sifat pertumbuhan dari
masing-masing jenis mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut harus dipisahkan satu
dengan yang lainnya sehingga didapatkan kultur murni yang disebut isolat. Kultur murni
diperoleh dengan cara isolasi menggunakan metode tuang maupun gores.
Untuk mempelajari kehidupan dan keragaman bakteri diperlukan suatu usaha untuk
mengembangbiakkan mikroorganisme bakteri dalam skala laboratorium. Pengembangbiakan
ini dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dari sumber isolat seperti tanah, lumpur, air, udara,
dan limbah produksi dalam media yang mengandung nutrisi, baik media umum maupun media
selektif. Bakteri proteolitik merupakan salah satu bakteri termofilik yang tumbuh dari
lingkungan dengan suhu tinggi seperti gunung berapi dan sumber air panas dengan suhu
optimum pertumbuhan mencapai lebih dari 60°C. Enzim yang dapat dihasilkan dari
mikroorganisme termofilik antara lain selulase, amilse, protease, kitinase, dan lipase. Tujuan
kegiatan ini adalah mendapatkan kandidat bakteri proteolitik hasil isolasi sampel lumpur dan
air yang diambil dari sumber air panas.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain
yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap
2
pada tempatnya. Beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan
campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan
metode cawan tuang. Yang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk
memperoleh spesies individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu
jenis sel yang dapat diamati.
Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang memiliki banyak manfaat bagi
kehidupan. Bakteri pertama kali ditemukan pada tahun 1676 oleh Anthonie van Leeuwenhoek
sebagai sumber penyakit bagi makhluk hidup lain (Chung dan Liu 2017). Bakteri adalah
mikroorganisme yang memiliki ukuran berkisar antara 0.5 hingga 3 mikrometer. Ukuran yang
sangat kecil dan kemampuan bakteri untuk berkembang biak dengan cepat sangat
mempengaruhi keberadaan bakteri. Bakteri berada di berbagai lingkungan bahkan di tangan
dan tubuh manusia. Bakteri di tangan manusia berasal dari tempat dan lingkungan seperti udara
dan juga benda-benda yang di sentuh. Kulit manusia dapat menyediakan nutrisi yang cukup
untuk pertumbuhan mikroba (Sharif dan Ansari 2015).
Sementara itu tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menumbuhkan
mikroorganisme dalam skala laboratorium dan mempelajari cara mengisolasi bakteri dari air
insang ikan menggunakan metode penggoresan kuadran serta mengamati ciri-ciri koloni bakteri
tumbuh.
METODE PRAKTIKUM
Penelitian ini dilakukan pada hari senin, 27 Maret 2023 pada pukul 13.00 WIB sampai
dengan selesai bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan (BDP) dan Laboratorium
Teknologi Hasil Perairan (THP) Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa. Dalam praktikum kali ini mahasiswa membuat media agar untuk menjadi
media isolasi bakteri yang berasal dari air insang. Penggoresan kuadran adalah salah satu
metode yang digunakan untuk mengisolasi mikroorganisme. Proses ini bertujuan untuk
menghasilkan pertumbuhan koloni yang secara terpisah dalam proses isolasi. Proses isolasi
bakteri dengan metode penggoresan diperlukan keterampilan dalam menggores media agar
menghasilkan biakan murni bakteri yang diinginkan, karena penggoresan yang semakin
melemah pada setiap kuadrannya akan menyaring atau memisahkan secara tidak langsung jenis
bakteri tertentu sehingga metode ini akan memperoleh biakan murni pada satu titik di kuadran
empat. Metode penggoresan kuadran merupakan metode yang praktis, hemat biaya dan waktu,
dan hanya membutuhkan keterampilan. Kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan dalam
melaksanakan metode ini antara lain tidak memanfaatkan permukaan medium untuk digores
3
sehingga pengenceran kurang optimal, terlalu dalam menggores media PDA sehingga
memerusak media PDA sehingga bakteri gagal berkembang, jarum ose yang masih dirasa panas
juga dapat menggagalkan proses isolasi dengan cara kuadran ini.
Sementara itu bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu ada media TSA,
media TSB, Aquades, Alkohol 70%, air dari media budidaya ikan, insang ikan, dan sate
bandeng. Kemudian untuk alat yang digunakan yaitu ada cawan petri, erlenmeyer, bunsen, lup
inokulasi (OSE), dan kaca penyebar.
Berikut merupakan diagram alir praktikum mikrobiologi akuatik tentang isolasi bakteri
pada air insang ikan dengan metode penggoresan kuadran:
4
Setelah itu sterilkan kembali sekeliling tepian lup, balut dengan
plastik wrapping dan beri label. Letakkan di incubator dan
biarkan selama 24 jam pada suhu ruang.
Karakteristik morfologi koloni bakteri pada suatu media yaitu bentuk koloni berupa
bulat, berbenang, tak teratur, serupa akar, dan serupa kumparan. Elevasi koloni berupa datar,
timbul datar, melengkung dan membukit. Tepi koloni dapat berupa licin, berombak, berbelah,
bergerigi berbenang dan keriting. Warna koloni berupa keputih-putihan, kekuning-kuningan,
kelabu atau hampir bening (Zuraidah, Wahyuni dan Astuty 2022).
Kemudian dari tabel diatas diteliti setiap kuadrannya sehingga dihasilkan data
sebagai berikut:
5
Tabel 2. Bentuk pertembuhan koloni pada sampel air insang ikan kudran 0
Bentuk koloni Arah pengamatan
Filamen
Tabel 3. Bentuk pertembuhan koloni pada sampel air insang ikan kudran I
Bentuk koloni Arah pengamatan
Bulat
6
Bergelombang
Tabel 4. Bentuk pertembuhan koloni pada sampel air insang ikan kudran II
Bentuk koloni Arah pengamatan
Datar
Tabel 5. Bentuk pertembuhan koloni pada sampel air insang ikan kudran III
Bentuk koloni Arah pengamatan
Bulat dengan tepi timbul
8
Berdasarkan hasil pengamatan morfologi koloni yang didapatkan sesuai dengan
pernyataan Sabdaningsih, Budiharjo dan Kusdiyantini (2013) bahwa koloni bakteri berbentuk
bulat dan tak beraturan. Tepi koloni ada yang rata, bergerigi, dan berombak.
Mikroorganisme yang ditumbuhkan pada media yang bervariasi akan menunjukkan
penampakan makroskopis yang berbeda-beda pada pertumbuhannya. Perbedaan ini disebut
dengan karakteristik kultur, yang digunakan sebagai dasar untuk memisahkan mikroorganisme
dalam kelompok taksonomik. Isolat bakteri ini diamati morfologi koloni dengan melihat bentuk
koloni, warna, tepian dan elevasi (Sabdaningsih, Budiharjo dan Kusdiyantini 2013).
Identifikasi bakteri dilakukan dengan cara mengamati morfologi koloni meliputi bentuk
koloni bakteri, warna koloni, tepi koloni, dan elevasi koloni bakteri. Morfologi koloni bakteri
perlu diamati untuk mempermudah dalam proses identifikasi bakteri karena sifat-sifat koloni
bakteri dapat menentukan jenis bakteri tersebut (Holderman, Queljoe dan Rondonuwu 2017).
Menurut ibrahim, Fridayanti dan Delvia (2015) identifikasi makroskopik dilakukan
dengan melihat langsung isolat yang tumbuh pada media agar meliputi warna, bentuk, tepi,
permukaan serta sudut elevasi yang terbentuk pada isolat. Sedangkan identifikasi secara
mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop listrik untuk melihat bentuk dari
sel bakteri. Identifikasi bakteri asam laktat secara mikroskopik dilakukan dengan
menggunakan pewarnaan tidak langsung dan pewarnaan gram. Hasil identifikasi bakteri
dapat di lihat pada Tabel 1.
9
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini menunjukan bahwa menumbuhkan mikroorganisme
dan mengisolasi bakteri menggunakan metode penggoresan kuadran membutuhkan
keterampilan dan tingkat sterilisasi yang cukup tinggi agar tidak terkontaminasi dari zat lain.
Adapun hal itu dikarenakan pertumbuhan bakteri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
media, nutrisi, suhu, oksigen, pH dan lingkungan. Oleh karena itu menumbuhkan
mikroorganisme sangat rentan terkontaminasi zat lain yang akan mengganggu pertumbuhan
dikarenakan lingkungan juga mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Oleh sebab itulah
keterempilan harus dimiliki oleh praktikan untuk menumbuhkan mikroorganisme.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mikdarullah, Nugraha A. 2017. Teknik Isolasi Bakteri Proteolitik Dari Sumber Air Panas
Ciwidey, Bandung. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur 15(1): 11-14.
Zuraidah, Wahyuni D, Astuty E. 2020. Karakteristik Morfologi Dan Uji Aktivitas Bakteri
Termofilik Dari Kawasan Wisata Ie Seuum (Air Panas). Jurnal Ilmu Alam Dan
Lingkungan 11(2): 40-47.
Sabdaningsih A, Budiharjo A, Kusdiyantini E. 2013. Isolasi Dan Karakterisasi Morfologi
Koloni Bakteri Asosiasi Alga Merah (Rhodophyta) Dari Perairan Kutuh Bali. Jurnal
Biologi 2(2): 11-17.
Sabbathini GC, Pujiyanto S, Wijanarka, Lisdiyanti P. 2017. ISOLAsi Dan Identifikasi Bakteri
Genus Sphingomonas Dari Daun Padi (Oryza Sativa) Di Area Persawahan Cibinong.
Jurnal Biologi 6(1): 59-64.
Irawati W, Meyners GY, Dwany N, Rimpan TR, Ayustin YD, Purba EH, Christanti CA. 2021.
Praktikum Sederhana Di Rumah Tentang Pengaruh Penggunaan Hand Sanitizer
Terhadap Keberadaan Koloni Bakteri Di Tangan. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha
8(3): 126-137.
Holderman MV, Queljoe ED, Rondonuwu SB. 2017. Identifikasi Bakteri Pada Pegangan
Eskalator Di Salah Satu Pusat Perbelanjaan Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Sains 17(1):
13-18.
Putra SF, Fitri R, Fadilah M. 2021. Pembuatan Media Tumbuh Bakteri Berbasis Lokal Material.
Prosiding Semnas Bio. 1(1): 1043-1050.
Napitupulu HG, Rumengan IFM, Wullur S, Ginting EL, Rimper JRTSL, Toloh BH. 2019.
Bacillus Sp. Sebagai Agensia Pengurai Dalam Pemeliharaan Brachionus Rotundiformis
Yang Menggunakan Ikan Mentah Sebagai Sumber Nutrisi. Jurnal Ilmiah Platax 7(1):
158-169.
Jiwatami AMA. 2022. Aplikasi Termokopel Untuk Pengukuran Suhu Autoklaf. Jurnal Lontar
Physics Today 1(1): 38-44. DOI: 10.26877/Lpt.V1i1.10695.
Artati D, Oman M. 2019. Identifikasi Bakteri Melalui Penggunaan Kit Analytical Profile Index
(API) 20E. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur 17(2): 149-153.
Christopher A, Efendi OGHNB, Warsono EK, Harsojo. Pengaruh Iradiasi Gamma Terhadap
Eliminasi Mikroorganisme Dan Perubahan Kadar Protein Pada Ikan Bandeng (Chanos
Chanos). Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Dan Radiasi 14(2): 99-108.
Ihsan B. 2021. Identifikasi Bakteri Patogen (Vibrio Spp. Dan Salmonella Spp.) Yang
Mengontaminasi Ikan Layang Dan Bandeng Di Pasar Tradisional. Jurnal Pengolahan
Hasil Perikanan Indonesia 24(1): 89-96.
Yulvizar C. 2013. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Probiotik Pada Rastrelliger Sp. Biospecies
6(2): 1-7.
Ibrahim A, Fridayanti A, Delvia F. 2015. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat (Bal)
Dari Buah Mangga (Mangifera Indica L.). Jurnal Ilmiah Manuntung. 1(2): 159-163.
Rumondor PP, Porotu’o J, Waworuntu O. 2014. Identifikasi Bakteri Pada Depot Air Minum Isi
Ulang Di Kota Manado. Jurnal e-Biomedik (eBM) 2(2): 1-4. DOI:
10.35790/ebm.v2i2.5518.
11
Zikra W, Amir A, Putra AE. 2018. Identifikasi Bakteri Escherichia Coli (E.Coli) Pada Air
Minum Di Rumah Makan Dan Cafe Di Kelurahan Jati Serta Jati Baru Kota Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas 7(2): 212-216. DOI: 10.25077/jka.v7i2.804.
Rini CS, Rohmah J. 2020. Bakteriologi Dasar. Sidoarjo: Umsida Press. 98 hlm.
Pujiati. 2022. Teknik Pengamatan Mikroba. Madiun: Unipma Press. 44 hlm.
Boleng DT. Bakteriologi Konsep-Konsep Dasar. Malang: Universitas Muhammadiyah. 137 hlm.
Effendi I. 2020. Metode Identifikasi Dan Klarifikasi Bakteri. Pekanbaru: Oceanum Press. 142
hlm.
12
LAMPIRAN
Gambar 16. Menimbang TSA sebanyak 4 Gambar 17. Membuat garis kuadran
gram Sumber : Kelas 2C
Sumber : Kelas 2C
Gambar 18. Menuang aquades 100ml Gambar 19. Sterilkan didalam autoclave
Sumber : Kelas 2C Sumber : Kelas 2C
13