Oleh :
NIM : 1304620070
Kelompok :6
2022
A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui adanya mikroba di lingkungan sekitar
2. Mengetahui teknik-teknik isolasi mikroba
3. Mengamati keanekaragaman mikroorganisme dari lingkungan sekitar
B. Pendahuluan
Mikroba yang terdapat di alam sangatlah banyak. Umumnya
keberadaan mikroorganisme di alam bercampur antara bakteri, kapang,
khamir/khamir, dan mikroorganisme sejenis lainnya. Untuk mendapatkan
mikroorganisme murni diperlukan suatu teknik yang disebut isolasi. Isolasi berarti
bahwa spesies harus dipisahkan dari sekelompok mikroorganisme atau spesies lain,
mengetahui bahwa sel-sel mikroba sangat kecil. Prinsip dari isolasi mikroba adalah
memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran
bermacam-macam mikroba
Bakteri merupakan domain yang terdiri dari makhluk hidup yang tidak
memiliki membran inti (prokariotik). Mikroba ataupun bakteri sangat erat
kaitannya dengan kehidupan manusia. Bakteri berperan penting dalam
semua bentuk kehidupan karena mereka dapat memecah bahan organik kompleks
dan mengembalikan unsur hara ke dalam tubuh. Peran utama beberapa bakteri
adalah sebagai pengurai atau dekomposer. Beberapa dekomposer seperti
bakteri dan cendawan mampu menghasilkan selulase (Juariah, 2018).
Isolasi bakteri merupakan suatu proses mengambil bakteri dari
lingkungan asalnya dan menumbuhkan di medium buatan sehingga diperoleh biakan
murni. Biakan pertaman hasil isolasi disebut isolat. Pembuatan isolat dilakukan
dengan cara mengambil sampel dari lingkungan baik dari air, udara,
maupun tanah. Selanjutnya sampel tersebut kemudian dibiakan dengan
menggunakan media universal atau media selektif. Dari media universal
tersebut akan diperoleh mikroba campuran. Untuk proses identifikasi maupun
isolasi jenis tertentu saja, dilakukaan proses pembuatan isolat tunggal dar isolat
campuran tersebut (Lestari,2017).
Inokulasi merupakan suatu cara ntuk memindahkan biakan murni dari suatu
media ke media lain yang sama atau berbeda. Biakan murni disebut inokulum, yaitu
biakan hasil isolasi yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme. Inkubasi merupakan
cara menumbuhkan mikroorganisme pada waktu dan temperatur tertentu
(Harti, 2015).
Nutrien agar (NA) merupakan media yang tidak selektif. Oleh karena
itu, semua bakteri dapat tumbuh pada media ini. Medium NA mengandung nutrisi
yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri. Dengan media pertumbuhan dapat
diperoleh isolat mikroorganisme menjadi kultur murni. Media NA
banyak mengandung sumber nitrogen sehingga media ini banyak digunakan
dalam prosedur bakteriologi untuk pertumbuhan sample pada uji bakteri dan
untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Media ini digunakan
sebagai pertumbuhan mayoritas dari mikroba yang tidak selektif (Putri, 2018).
Menurut Lukman (2018), ada beberapa teknik isolasi bakteri, yaitu:
1) Teknik cawan tuang (Pour plate method)
Pada teknik ini memerlukan agar yang belum mengeras, dituangkan ke
dalam cawan petri yang berisi suspensi bakteri, dihomogenkan dan dibiarkan
mengeras. Akibatnya, sel bakteri tidak hanya ada di permukaan media agar, tetapi
juga di dalam dan di permukaan belakang media agar sehingga bisa diketahui sel
yang dapat tumbuh di permukaan medium agar yang kaya O2 dan di dalam
medium agar yang tidak begitu banyak mengandung O2.
4) Teknik dilusi
Tujuan dari teknik ini adalah melarutkan atau melepaskan mikrobadari
substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Sampel
yang telah diambil kemudian disuspensikan dalam akuades steril. Teknik
penanaman ini merupakan lanjutan dari teknik pengenceran bertingkat.
Teknik dilusi sangat penting dalam analisa mikrobiologi karena hampir semua
metode penelitian dan perhitungan jumlah sel mikroba menggunakan
teknik ini, seperti TPC (Total Plate Count).
Kemudian seluruh cawan petri yang telah berisi medium dan sampel
didiamkan/diinkubasi selama 24 jam pada suhu ruang untuk
perkembang biakkan bakteri. Setelah 24 jam dilakukan pengamatan
terhadap bakteri yang tumbuh pada media
D. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Kelompok 6 (Sampel : es teh manis)
Bundar - 8 mm
NA gores 2 Putih Licin Datar
irreguler - 10 mm
- 0,5 mm
Bundar, - 1 mm Licin, Timbul,
NA sebar 10 tidak - 3 mm Putih berombak, cembung,
beraturan - 4 mm bercabang datar,
- 5 mm
- 6 mm
seperti
- 7 mm
kawah
- 10 mm
Timbul,
NA nafas 6 Bundar 10 mm Putih Licin datar,
cembung
Media Gambar
Sebelum inkubasi
NA gores
NA sebar
NA nafas
PDA tuang
Tak
- 3,2 mm
NA gores 11 beraturan Kuning Berombak Timbul
- 0,5 mm
, bundar
PDA - 5,0 mm
73 Circular Putih Licin Cembung
tuang - 7,0 mm
Media Gambar
Sebelum inkubasi
NA sebar
NA gores
NA gores jari
tangan
PDA tuang
Tabel 5. Kelompok 8
Media Jumlah Bentuk Diameter Warna Tepian Elevasi
Bundar,
- 4 mm Putih Licin, tak
NA sebar 85 tak Timbul
- 10 mm kekuningan beraturan
beraturan
NA Putih
1 Bundar 5 mm Licin Datar
lapangan bening
Media Gambar
Sebelum inkubasi
NA gores
NA sebar
NA lapangan
PDA tuang
Tabel 7. Kelompok 9 (Sampel: jus jeruk)
Media Jumlah Bentuk Diameter Warna Tepian Elevasi
- 1 mm
Timbul,
- 2 mm
masuk
- 3 mm
ke Licin,
- 5 mm Putih
NA sebar 75 Bundar medium tidak
- 8 mm kekuningan
(tidak beraturan
- 10 mm
terlalu
- 25 mm
banyak)
- 70 mm
Bundar,
- 4 mm Putih Timbul,
NA gores 2 tidak Licin
- 50 mm kekuningan datar
beraturan
-1 mm
NA gores Bundar,
- 2 mm Putih Timbul,
kulit 17 tidak Licin, silia
- 5 mm kekuningan datar
tangan beraturan
- 6 mm
- 1 mm
- 2 mm
- 5 mm
Bundar, - 6 mm Seperti Licin,
PDA Putih
TBUD tidak - 7 mm tetesan, silia, tidak
tuang kekuningan
beraturan - 9 mm cembung beraturan
- 10 mm
- 11 mm
Tabel 8. Hasil gambar kelompok 9
Media Gambar
Sebelum inkubasi
NA sebar
NA gores
NA gores kulit tangan
PDA tuang
Tabel 9. Kelompok 10
Tidak
NA sebar 14 Circular 5 mm Putih berbukit
beraturan
Bundar, - 22 mm
Tidak
NA gores 3 tidak - 1 mm Putih Timbul
beraturan
bersturan - 30 mm
- 5 mm
- 3 mm
NA gores Putih Licin, Seperti
42 Bundar - 4 mm
meja keruh timbul tetesan
- 7 mm
- 2 mm
PDA TBUD Tidak - Putih Siliat Tumbuh
tuang beraturan ke dalam
medium
Media Gambar
NA gores
NA sebar
NA lingkungan (meja)
PDA tuang
E. Pembahasan
Praktikum isolasi bakteri dilakukan untuk mempelajari dan mempraktikkan
beberapa tahapan dalam isolasi bakteri. Menurut Sudjito (2018), isolasi bakteri
merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Medium biakan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba
dalam praktikum ini adalah medium padat yaitu agar. Agar digunakan sebagai media
pertumbuhan karena agar tidak dapat diuraikan oleh mikroba. Media
yang digunakan dalam praktikum ini adalah Nutrient Agar (NA) dan Potato
Dextrose Agar (PDA), karena salah satu kelompok mikroba yang akan dibiakan
adalah bakteri. Menurut Yusriana et. al.,(2014), media Nutrient Agar (NA)
digunakan untuk pertumbuhan bakteri. Media NA dipilih karena merupakan media
yang paling cocok dimana tidak mengandung sumber karbohidrat dan
konsistensinya padat.
1) Streak Plate Method (Metode cawan gores)
Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi bakteri metode cawan gores, yaitu
isolasi bakteri dengan metode goresan (streak plate). Menurut Arini
(2017), prinsip dari metode cawan gores yaitu mendapatkan koloni yang
benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses
isolasi.
Pada metode ini mula-mula cawan petri yang telah berisi medium NA
disterilkan menggunakan bunsen, kemudian buka sedikit cawan petri lalu
goreskan jarum ose yang telah disterilisasi dengan bunsen sampai pijar
sebelumnya, yang berisi sampel (es teh manis) secara perlahan diatas permukaan
medium NA. Kemudia ditutup kembali cawan petri tersebut dan rekatkan dengan
plastik seal. Kemudian inkubasi selama 24 jam pada suhu ruang.
Hasil pengamatan dari percobaan isolasi bakteri dengan metode cawan gores
ini didapatkan bakteri yang tidak menyebar ke semua bagian karena pada
saat penggoresan dilakukan dengan kurang baik. Bakteri yang berhasil di isolasi
dari sampel es teh manis dengan metode ini juga tidak sebanyak pada saat
menggunakan metode yang lainnya. Selain itu koloni yang dihasilkan pun kurang
terlihat jelas, sehingga diperlukan ketelitian untuk mengamati nya. Hasil
pengamatan dari perlakuan ini didapatkan bentuk koloni yang menyebar secara
merata dan tidak teratur.
F. Kesimpulan
Isolasi bakteri merupakan suatu proses mengambil bakteri dari
lingkungan asalnya dan menumbuhkan di medium buatan sehingga diperoleh
biakan murni.
Nutrien agar (NA) merupakan media yang tidak selektif. Oleh karena
itu, semua bakteri dapat tumbuh pada media ini.
Menurut Lukman (2018), ada beberapa teknik isolasi bakteri, yaitu: pour plate
method, streak plate method, spread plate method, dan teknik dilusi
Pengamatan tentang karakteristik morfologi koloni bakteri perlu
dilakukan, agar mempermudah dalam proses identifikasi jenis bakteri.
Dalam mengidentifikasi suatu bakteri dapat dilakukan dengan mengamati
karakteristik makroskopis, mikroskopis, dan uji biokimia bakteri tersebut.
G. Daftar Pustaka
Arini, L.D.D. (2017). Pengaruh Pasteurisasi terhadap Jumlah Koloni Bakteri pada
Susu Segar dan UHT sebagai Upaya Menjaga Kesehatan. Indonesian Journal
On Medical Science. Vol. 4 (1): 119-132
Fitri, L. Yekki, Yasmin. (2011). Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. Vol. 3 (2): 20-25
Harti, Agnes Sri. (2015). Mikrobiologi Kesehatan: Peran Mikrobiologi dalam
Bidang Kesehatan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Holderman MV, Edwin DQ, Sendy BR. (2017). Identifikasi Bakteri pada Pegangan
Eskalator di Salah Satu Pusat Perbelanjaan di Kota Manado. Jurnal Ilmiah
Sains Vol. 17 (1)
Juriah, S. Wulan, PS. (2018). Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai
Media Alternatif Pertumbuhan Bacillus sp. Jurnal Analis Kesehatan Klinikal
Sains. Vol. 6 (1)
Lestari, Purwaning Budi & Triasih Wahyu Hartati . (2017). Mikrobiologi Berbasis
Inkuiry. Malang: Gunung Samudera
Putri, Adde Lolita Octavia Putri & Endang Kusdiyantini. (2018). Isolasi
dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Pangan Fermentasi Berbasis Ikan
(Inasua) yang Diperjualbelikan di Maluku-Indonesia. Jurnal Biologi
Tropika, 1(2): 6-12.
Saleh, A. William, KP. Rahma, DY. (2016). Peningkatan Persentase Metana pada
Biogas Menggunakan Variasi Ukuran Pori Membran Nilon dan Variasi
Waktu Purufikasi. Jurnal Teknik Kimia. Vol. 4 (22)
Sudjito, Y.L. (2018). Smart Book Biologi Trik Meraih Nilai 100 SMA/MA Kelas X,
XI, XII. Jakarta: PT. Grasindo
Yusriana, C.S., C.S. Budi, dan T. Dewi. (2014). Uji Hambat Infusa Daun Nangka
(Artocarpus heterophyllus) terhadap Pertumbuhan Bakteri
(Staphylococcusaureus). Jurnal Permata Indonesia. Vol. 5 (2): 1-7
Lampiran